2644_rangkuman skripsi hengky purbo

18
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA INDIVIDU PADA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VIII SURABAYA RANGKUMAN SKRIPSI Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen Disusun oleh : HENGKY PURBO PRASETYO 2003210111 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

Upload: wiliam

Post on 28-Sep-2015

50 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

jksjcikjd

TRANSCRIPT

  • PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA INDIVIDU PADA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VIII

    SURABAYA

    RANGKUMAN SKRIPSI

    Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu

    Jurusan Manajemen

    Disusun oleh :

    HENGKY PURBO PRASETYO 2003210111

    SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA

    2010

  • PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI

    Nama : Hengky Purbo Prasetyo Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 02 Juni 1984 NIM : 2003210111 Jurusan : Manajemen Program Pendidikan : Strata 1 Konsentrasi : Manajemen Sumber daya Manusia Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja

    Individual Pada Karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing Co. Dosen Pembimbing

    Tanggal : ....................... Tanggal : ...........

    Dra. Psi. Tjahjani Prawitowati, M.M Emma Yulianti, SE, M.M

    Ketua Jurusan Manajemen, Tanggal :..

    Mellyza Silvy, SE, M.Si

    ii

  • Latar Belakang Masalah

    Pada saat ini di dalam lingkungan perusahaan banyak memberikan

    kepuasan secara tidak langsung kedalam diri seorang karyawan sehingga

    dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara satu dengan yang lain, sebagai

    peningkatan mutu dan kualitas karyawan dan hal tersebut menjadi icon supaya

    mereka tertarik dengan apa yang mereka tawarkan, bahwa dampak dari turunnya

    kinerja dan kepuasan kerja tersebut perlu dipantau dengan mengaitkannya pada

    output yang dihasilkan.

    Kesempatan berkinerja adalah tingkatan-tingkatan kinerja yang tinggi

    merupakan fungsi dari adanya rintangan-rintangan yang menjadi kendala bagi

    para karyawan, misalnya melihat apakah lingkungan kerja mendukung, peralatan

    yang memadai, kondisi kerja yang menguntungkan, rekan kerja yang membantu,

    aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, cukup informasi untuk

    pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan kinerja, waktu yang memadai guna

    melaksanakan dengan baik dan semacamnya, jika dari ketiga ini tidak memadai

    atau tidak dipenuhi maka kinerja secara tidak langsung akan terganggu.

    Kinerja individu merupakan tuntutan utama bagi perusahaan agar

    kelangsungan hidup atau operasional dapat terjamin. Behaviour merupakan bagian

    budaya yang berkaitan dengan kinerja, hal ini tentunya logis sekali sebab dengan

    berperilaku karyawan akan dapat memperoleh apa yang dikehendaki dan apa yang

    diharapkan.

    Mengelola sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajemen yang

    disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM). Manajemen sumber daya

    1

  • manusia sebagai pangkuan tentang pentingnya tenaga kerja di dalam oganisasi

    sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi konstribusi

    bagi tujuan- tujuan organisasi dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan

    untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif

    bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.

    Berbagai upaya telah dilakukan oleh manajemen agar karyawan memiliki

    komitmen, motivasi terhadap organisasi sehingga memberikan dampak positif

    terhadap peningkatan kinerja. Organisasi memberikan kesempatan untuk

    mengembangkan diri, sedangkan karyawan memberikan dukungan pada

    organisasi tidak hanya dalam keahlian dan kemampuan saja, tetapi komitmen pada

    organisasi. Secara umum, kinerja individual diyakini dipengaruhi oleh motivasi

    dan komitmen dari atasan terhadap karyawan itu sendiri, yang pada akhirnya

    faktor-faktor tersebut juga berdampak pada kinerja organisasi.

    Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang

    menimbulkan dan mengarahkan perilaku individu. Sehingga semakin besar

    motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai karyawan dapat meningkatkan

    kinerja karyawan itu sendiri. Salah satu bentuk motivasi kerja adalah faktor-faktor

    yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya

    untuk memenuhi tujuan tertentu. (Robbins, 2002:198).

    Komitmen organisasi mengacu pada beberapa format kesetiaan dan

    loyalitas kepada organisasi itu. Menurut J.P. Meyer dan N.J. Allen (1996) pada

    Gbolahan Gbadamosi dan Mohammed D. Al-Qahtany (2005) di dalam pekerjaan

    2

  • membedakan tiga komponen komitmen terpisah : Affective Commitment,

    Continuance Commitment dan Normative Commitment.

    Affective commitment memiliki hubungan positif antara karyawan dengan

    organisasinya untuk berkomitmen terhadap pekerjaannya. Continuance

    commitment adalah imbalan atau balasan yang diterima karyawan atas kinerjanya

    dalam organisasi sedangkan normative commitment merupakan perilaku loyal

    karyawan terhadap organisasinya.

    Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen

    organisasi antara lain gaji atau kompensasi, pekerjaan itu sendiri, peluang

    promosi, pengawasan, hubungan dengan rekan sekerja, dan kondisi tempat kerja.

    Dengan ini, diharapkan bahwa dengan adanya motivasi seorang karyawan akan

    kinerjanya terhadap perusahaan dengan memiliki komitmen organisasional yang

    kuat.

    Subyek penelitian dilakukan pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

    (PERSERO) Daop VIII Surabaya yang merupakan perusahaan jasa yang bergerak

    di bidang transportasi perkretaapian. Pada era globalisasi ini pimpinan dari

    PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya untuk meningkatkan

    kondisi perusahaan dengan pelayanan dan produktivitas yang lebih baik. Oleh

    karena itu kinerja individual karyawan sangatlah penting demi kelangsunggan

    hidup perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dan juga demi mencapai tujuan

    perusahaan dengan baik.

    Berdasarkan dari hal-hal yang menelatarbelakangi pada PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya tersebut, maka penulis ingin

    3

  • melakukan sebuah penelitian untuk membuktikan bahwa motivasi dan komitmen

    organisasional berpengaruh pada kinerja individu. Untuk itu pula peneliti

    mengambil judul dalam penelitiannya sebagai berikut Pengaruh Motivasi Dan

    Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Individu Pada Karyawan

    PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    Perumusan Masalah

    Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah

    yang menjadi pokok bahasan pemelitian ini adalah:

    1. Apakah motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh

    terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

    (PERSERO) Daop VIII Surabaya ?

    2. Apakah motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya ?

    Tujuan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah

    diajukan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:

    1. Untuk mengetahui motivasi dan komitmen organisasional secara parsial

    berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya .

    4

  • 2. Untuk mengetahui motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-

    sama berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    Penelitian Terdahulu

    Dalam menyusun penelitian ini penulis juga mempelajari penelitian yang

    dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi,

    Komitmen Organisasional dan Kompetensi terhadap Kinerja Individual yang

    ditulis oleh Harif Amali Rivai dan Pramusinto (2005). Tujuan utama dari

    penelitian ini adalah untuk meneliti adanya pengaruh antara motivasi, komitmen

    organisasional dan kompetensi terhadap kinerja individual.

    Landasan Teori

    Motivasi

    Komitmen Organisasional

    Kinerja Individual

    Hubungan Motivasi Dan Komitmen Organisasional Berpengaruh Pada

    Kinerja Individual

    Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang

    tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya

    itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Motivasi secara umum

    bersangkutan dengan upaya ke arah setiap tujuan. Menurut Robbins (2002: 198-

    201) bila seseorang termotivasi, ia akan mencoba sekuat tenaga dalam berusaha,

    5

  • tetapi kemungkinan kecil tingkat upaya yang tinggi akan menghantar ke hasil

    kinerja yang menguntungkan kecuali upaya tersebut disalurkan dalam suatu arah

    yang bermanfaat bagi organisasi tersebut. Karyawan yang biasanya mempunyai

    motivasi kerja yang rendah dalam bekerja pun mereka biasanya kurang

    bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain-

    lain hal yang bersifat negatif sehingga bisa menimbulkan pemborosan biaya,

    waktu, dan sebagainya. Biarpun dalam banyak hal karyawan telah merasa puas,

    misalnya karena gaji yang relatif besar, suasana kerja dan faktor-faktor lain yang

    serba mendukung, namun apabila kemampuan untuk melaksanakan tugas yang

    diberikan perusahaan kepada mereka kurang, kinerja mereka pun tidak akan

    optimal. Demikian juga halnya, walaupun karyawan merasa puas, mempunyai

    kemampuan, suasana kerja yang memadai atau mendukung, namun apabila

    karyawan kurang atau tidak mempunyai motivasi kerja, hasilnya akan sama saja,

    kinerja yang tidak optimal.

    Dari penelitian Harif Amali (2005) menunjukkan bahwa komitmen

    organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini berarti

    komitmen organisasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap

    kinerja karyawan. Semakin tinggi komitmen organisasional dari karyawan maka

    akan semakin meningkat kinerja individual karyawan.

    6

  • Kerangka Pemikiran

    Skema Kerangka Pemikiran

    Hipotesis Penelitian

    H1 : Motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh

    terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia

    (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    H2 : Motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    Batasan Penelitian

    Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah mengukur pengaruh

    motivasi dan komitmen organisasional terhadap kinerja individu karyawan

    PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    KOMITMEN ORGANISASIONAL

    (X2)

    KINERJA INDIVIDUAL

    (Y)

    MOTIVASI (X1)

    7

  • Definisi Operasional Variabel

    Variabel Y (Kinerja Individual) dapat dilihat dari :

    Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :

    1. Kuantitas

    2. Kualitas

    3. Ketepatan waktu

    4. Kefektifan biaya

    5. Pengawasan

    Variabel X1 (Motivasi) dapat dilihat dari :

    Adapaun Indikatornya sebagai berikut :

    1. Kebutuhan akan prestasi

    2. Kebutuhan akan kekuasaaan

    3. Kebutuhan akan afiliasi

    Variabel X2 (Komitmen Organisasional) dapat dilihat dari :

    Adapaun Indikatornya sebagai berikut :

    1. Komitmen Afektif (Affective Commitment)

    2. Komitmen Berkesinambungan (Continuance Commitment)

    3. Komitmen Normatif (Normative Commitment)

    Pengukuran Variabel

    Dalam penelitian ini menggunakan skala interval untuk mengukur

    variabel, variabel yang akan diukur dijabarkan dalam komponen terukur,

    kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item pertanyaan yang kemudian

    8

  • dijawab oleh responden. Bagi analisis kuantitatif jawaban responden diberi skor

    satu sampai lima. Semakin tinggi skor berarti semakin baik atau makin tinggi nilai

    indikator tersebut.

    Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

    Populasi

    Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan yang terdapat di

    bagian masing-masing pada PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII

    Surabaya yang berjumlah 104 orang.

    Sampel

    Sampel yang diambil sebesar 80 orang. Besarnya sampel pada penelitian

    ini ditentukan dengan tabel kecukupan sampel (Uma Sekaran, 2006: 159).

    Teknik Pengambilan Sampel

    Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling

    tipe judgement sampling. Judgement sampling adalah teknik pengambilan sampel

    pertimbangan atau kriteria tertentu (Uma Sekaran, 2006: 136). Adapun kriteria

    yang ditetapkan peneliti yaitu karyawan yang telah bekerja minimal selama satu

    tahun.

    Instrumen Penelitian

    Data dan Metode Pengumpulan Data

    Sumber data yang digunakan sebagai bahan penulisan penelitian ini

    merupakan data primer, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran

    9

  • kuesioner. Data dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada

    PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    Teknik Analisis Data

    Dalam penelitian ini alat uji statistik yang digunakan adalah regresi linier

    berganda dan untuk mengujinya digunakan metode Enter Regresion.

    Berdasarkan rumusan masalah, maka teknik analisis yang digunakan

    adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui

    masing-masing variabel bebas X1, X2 terhadap variabel tergantung (Y).

    Dan rumus regresi linier berganda adalah :

    Y = O + 1 X1 + 2 X2 + e

    Dimana :

    Y : Kinerja Individu

    X1 : Motivasi

    X2 : Komitmen Organisasional

    o : Konstanta

    1 2 : Koefisien regresi masing-masing variabel X1, X2

    e : Variabel pengganggu

    Model ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel motivasi dan komitmen

    organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individual

    karyawan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.

    10

  • Uji Parsial (Uji t)

    HASIL ANALISA STATISTIK UJI PARSIAL (Uji t)

    Coefficients(a)

    Model Unstandardized

    Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations

    B Std. Error Beta

    Zero-order Partial Part

    1 (Constant) -.164 .319 -.512 .610

    MEAN_X1 .094 .036 .185 2.615 .011 .370 .286 .179

    MEAN_X2 .946 .092 .731 10.313 .000 .778 .762 .707

    a Dependent Variable: MEAN_Y

    Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas

    secara parsial terhadap variabel terikat. Dari hasil pengolahan data melalui

    program SPSS 12 for windows tampak pada tabel 4.11 maka dapat diketahui

    secara parsial pengaruh faktor variabel bebas.

    Berdasarkan tabel 4.11 diketahui hasil-hasil uji analisis linier berganda

    maka berdasarkan hipotesa yang telah dibuat dapat dijabarkan sebagai berikut :

    1. Variabel motivasi, memberikan nilai koefisien 0.185 dengan t hitung sebesar

    2.615 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1.990 dan tingkat signifikansi

    t lebih kecil dari 0.05 (sig.t = 0.011 < 0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima

    pada tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan motivasi secara parsial

    mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individu dan H1

    diterima.

    2. Variabel komitmen organisasional, memberikan nilai koefisien 0.731

    dengan t hitung sebesar 10.313 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1.990

    dan tingkat signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (sig.t = 0.000 < 0.05) maka H0

    11

  • ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan

    secara parsial komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang

    signifikan terhadap kinerja individu dan H1 diterima.

    Pembahasan

    a. Pengaruh motivasi dan komitmen organisasional secara parsial

    berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya terbukti kebenarannya.

    b. Pengaruh Motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama

    berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya terbukti kebenarannya..

    Kesimpulan

    1. Variabel motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh

    terhadap kinerja individu, berdasarkan perhitungan bahwa motivasi memiliki

    tingkat signifikansi t lebih kecil dari 5 persen. Sedangkan komitmen

    organisasional memiliki tingkat signifikansi t lebih kecil dari lima persen,

    maka Ho ditolak dan Hi diterima pada tingkat signifikansi lima persen.

    Disimpulkan motivasi dan komitmen organisasional secara parsial

    berpengaruh terhadap kinerja individu dan H1 diterima.

    2. Variabel motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama

    berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu, berdasarkan perhitungan

    bahwa nilai signifikansi F yang lebih kecil dari lima persen. Maka Ho

    12

  • ditolak dan Hi diterima pada tingkat signifikansi lima persen. Dapat

    disimpulkan bahwa motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-

    sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu dan H2 diterima.

    Keterbatasan Penelitian

    1. Penelitian ini hanya dibatasi pada variabel motivasi, komitmen

    organisasional dan kinerja individu saja. 2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner

    belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya yang akan berbeda

    apabila data diperoleh melalui wawancara langsung.

    Saran

    1. Bagi perusahaan

    Berdasarkan penelitian terlihat bahwa keadaan pada PT. Kereta Api

    Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya bisa dikatakan baik. Untuk itu

    diharapkan situasi pada saat ini atau lebih ditingkatkan lagi. Sebab semakin

    tinggi motivasi dan komitmen organisasional dari karyawan maka akan

    semakin meningkat kinerja individual karyawan. Jika karyawan tidak

    memiliki motivasi dan komitmen organisasional yang tinggi, maka

    pakerjaan yang mereka lakukan tidak akan optimal.

    2. Bagi peneliti lain

    Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel bebas yang

    dapat mempengaruhi kinerja individu seperti penilaian kinerja,

    pengembangan karir, kepuasan kerja dan lain-lain.

    13

  • DAFTAR PUSTAKA

    Agus Samekto. 2000. Perbedaan Kinerja Laki-Laki dan Wanita pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Tesis S2 tak terterbitkan, Universitas Gadja Mada.

    Andyk Sudaryanto, 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Strees Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan Pabrik Gula Pagottan Di Madiun. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

    Azziat Mohd. Nasrudin, T. Ramyah dan S. Kumaresan, 2005 : Organizational and Personality Effect on Manager Job Stress Cis it Different for Malaysian Men and Women. International Journal Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

    Bard Kuvaas, 2006. Development of Leadership and Organization Management. Norwegian School Of Management.

    Erra Firausy. 2006. Pengaruh Sistem Penggajian, Stress Kerja, dan Jenjang Karir terhadap Prestasi Karyawan PT. PLN Surabaya Selatan. Skripsi Tak diterbitkan STIE Perbanas Surabaya.

    Fairbrother, Kerry and James Warn. 2002. Workplace Dimension, Stress and Job Satisfaction. Journal of Managerial Psychology. Vol. 18 No. 1 2003 : pp 8-21.

    Fandi Ahmad Maskat. 2008. Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Proses Penilaian Kinerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada Karyawan PT. Binatama Samudera Surya Di Surabaya Dengan Di Mediasi Oleh Kepuasan Kerja. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.

    Gbadamosi, Gbolahan dan Al - Qahtany, D. Mohammed. 2005. The Influence of Performance Appraisal on Organisational Commitment : The Case of Botswana . Journal of Pure & Applied Sciences, Vol. 2, No. 3, October 2005 : 81 - 94.

    Grenbeerg, Jerald and Robert A. Baron. 2004. Behaviour In Organizational. Boston : Allyn and Bacon

    H. Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara

  • Harif Amali Rivai dan Pramusinto. 2005. Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasional dan Kompetensi terhadap Kinerja Individual. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Vol.13 No. 3 : 272 - 286

    Husein Umar, 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

    Krietner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Salemba Emban Patria.

    Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior and Management. Seventh Edition. Singapore : Mc Graw Hill International Edition.

    Moch. As`ad, 2002. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri. Edisi Keempat. Cetakan ke tujuh. Liberty: Yogyakarta.

    Mudrajad Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta : Erlangga.

    Prof. Dr. Mustopadidjaja AR. 2005. Dimensi Dan Dinamika Kepemimpinan.

    Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Lima

    Robert L. Mathis - John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

    Singgih Santoso, 2001. SPSS. "Mengolah Data Statistik Secara Profesional".

    Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit CV. ALFABETA.

    Sunarto, 2003. Perilaku Organisasi. Edisi Tiga Yogyakarta : AMUS.

    T. Hani Handoko, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit BPFE.

    Uma Sekaran, 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta Salemba Empat.

    Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta : Murai Kencana.

    Yudi Sutarso, 2003. Pengaruh Penerapan Relationship Marketing Terhadap Komitmen Organisasi Pada Organisasi Intra Kampus Surabaya. Thesis Ekonomi, Manajemen. Tidak dipublikasikan.

  • Yuni Kartika W. 2008. Pengaruh Kepuasan Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Jendral Bea & Cukai Di Surabaya Dengan Di Mediasi Oleh Motivasi Kerja. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.