2644_rangkuman skripsi hengky purbo
DESCRIPTION
jksjcikjdTRANSCRIPT
-
PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KINERJA INDIVIDU PADA KARYAWAN PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VIII
SURABAYA
RANGKUMAN SKRIPSI
Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Manajemen
Disusun oleh :
HENGKY PURBO PRASETYO 2003210111
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
2010
-
PENGESAHAN RANGKUMAN SKRIPSI
Nama : Hengky Purbo Prasetyo Tempat Tanggal Lahir : Surabaya, 02 Juni 1984 NIM : 2003210111 Jurusan : Manajemen Program Pendidikan : Strata 1 Konsentrasi : Manajemen Sumber daya Manusia Judul : Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Individual Pada Karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
Disetujui dan diterima baik oleh : Dosen Pembimbing Co. Dosen Pembimbing
Tanggal : ....................... Tanggal : ...........
Dra. Psi. Tjahjani Prawitowati, M.M Emma Yulianti, SE, M.M
Ketua Jurusan Manajemen, Tanggal :..
Mellyza Silvy, SE, M.Si
ii
-
Latar Belakang Masalah
Pada saat ini di dalam lingkungan perusahaan banyak memberikan
kepuasan secara tidak langsung kedalam diri seorang karyawan sehingga
dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara satu dengan yang lain, sebagai
peningkatan mutu dan kualitas karyawan dan hal tersebut menjadi icon supaya
mereka tertarik dengan apa yang mereka tawarkan, bahwa dampak dari turunnya
kinerja dan kepuasan kerja tersebut perlu dipantau dengan mengaitkannya pada
output yang dihasilkan.
Kesempatan berkinerja adalah tingkatan-tingkatan kinerja yang tinggi
merupakan fungsi dari adanya rintangan-rintangan yang menjadi kendala bagi
para karyawan, misalnya melihat apakah lingkungan kerja mendukung, peralatan
yang memadai, kondisi kerja yang menguntungkan, rekan kerja yang membantu,
aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, cukup informasi untuk
pengambilan keputusan yang dikaitkan dengan kinerja, waktu yang memadai guna
melaksanakan dengan baik dan semacamnya, jika dari ketiga ini tidak memadai
atau tidak dipenuhi maka kinerja secara tidak langsung akan terganggu.
Kinerja individu merupakan tuntutan utama bagi perusahaan agar
kelangsungan hidup atau operasional dapat terjamin. Behaviour merupakan bagian
budaya yang berkaitan dengan kinerja, hal ini tentunya logis sekali sebab dengan
berperilaku karyawan akan dapat memperoleh apa yang dikehendaki dan apa yang
diharapkan.
Mengelola sumber daya manusia dibutuhkan suatu alat manajemen yang
disebut manajemen sumber daya manusia (MSDM). Manajemen sumber daya
1
-
manusia sebagai pangkuan tentang pentingnya tenaga kerja di dalam oganisasi
sebagai sumber daya manusia yang sangat penting dalam memberi konstribusi
bagi tujuan- tujuan organisasi dan penggunaan beberapa fungsi dan kegiatan
untuk memastikan bahwa sumber daya manusia tersebut digunakan secara efektif
bagi kepentingan individu, organisasi dan masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh manajemen agar karyawan memiliki
komitmen, motivasi terhadap organisasi sehingga memberikan dampak positif
terhadap peningkatan kinerja. Organisasi memberikan kesempatan untuk
mengembangkan diri, sedangkan karyawan memberikan dukungan pada
organisasi tidak hanya dalam keahlian dan kemampuan saja, tetapi komitmen pada
organisasi. Secara umum, kinerja individual diyakini dipengaruhi oleh motivasi
dan komitmen dari atasan terhadap karyawan itu sendiri, yang pada akhirnya
faktor-faktor tersebut juga berdampak pada kinerja organisasi.
Motivasi adalah kekuatan yang mendorong seseorang karyawan yang
menimbulkan dan mengarahkan perilaku individu. Sehingga semakin besar
motivasi yang dimiliki oleh individu sebagai karyawan dapat meningkatkan
kinerja karyawan itu sendiri. Salah satu bentuk motivasi kerja adalah faktor-faktor
yang ada dalam diri seseorang yang menggerakkan dan mengarahkan perilakunya
untuk memenuhi tujuan tertentu. (Robbins, 2002:198).
Komitmen organisasi mengacu pada beberapa format kesetiaan dan
loyalitas kepada organisasi itu. Menurut J.P. Meyer dan N.J. Allen (1996) pada
Gbolahan Gbadamosi dan Mohammed D. Al-Qahtany (2005) di dalam pekerjaan
2
-
membedakan tiga komponen komitmen terpisah : Affective Commitment,
Continuance Commitment dan Normative Commitment.
Affective commitment memiliki hubungan positif antara karyawan dengan
organisasinya untuk berkomitmen terhadap pekerjaannya. Continuance
commitment adalah imbalan atau balasan yang diterima karyawan atas kinerjanya
dalam organisasi sedangkan normative commitment merupakan perilaku loyal
karyawan terhadap organisasinya.
Selain itu terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi komitmen
organisasi antara lain gaji atau kompensasi, pekerjaan itu sendiri, peluang
promosi, pengawasan, hubungan dengan rekan sekerja, dan kondisi tempat kerja.
Dengan ini, diharapkan bahwa dengan adanya motivasi seorang karyawan akan
kinerjanya terhadap perusahaan dengan memiliki komitmen organisasional yang
kuat.
Subyek penelitian dilakukan pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(PERSERO) Daop VIII Surabaya yang merupakan perusahaan jasa yang bergerak
di bidang transportasi perkretaapian. Pada era globalisasi ini pimpinan dari
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya untuk meningkatkan
kondisi perusahaan dengan pelayanan dan produktivitas yang lebih baik. Oleh
karena itu kinerja individual karyawan sangatlah penting demi kelangsunggan
hidup perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dan juga demi mencapai tujuan
perusahaan dengan baik.
Berdasarkan dari hal-hal yang menelatarbelakangi pada PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya tersebut, maka penulis ingin
3
-
melakukan sebuah penelitian untuk membuktikan bahwa motivasi dan komitmen
organisasional berpengaruh pada kinerja individu. Untuk itu pula peneliti
mengambil judul dalam penelitiannya sebagai berikut Pengaruh Motivasi Dan
Komitmen Organisasional Terhadap Kinerja Individu Pada Karyawan
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
yang menjadi pokok bahasan pemelitian ini adalah:
1. Apakah motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(PERSERO) Daop VIII Surabaya ?
2. Apakah motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan perumusan masalah yang telah
diajukan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui motivasi dan komitmen organisasional secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya .
4
-
2. Untuk mengetahui motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
Penelitian Terdahulu
Dalam menyusun penelitian ini penulis juga mempelajari penelitian yang
dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang berjudul Pengaruh Motivasi,
Komitmen Organisasional dan Kompetensi terhadap Kinerja Individual yang
ditulis oleh Harif Amali Rivai dan Pramusinto (2005). Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk meneliti adanya pengaruh antara motivasi, komitmen
organisasional dan kompetensi terhadap kinerja individual.
Landasan Teori
Motivasi
Komitmen Organisasional
Kinerja Individual
Hubungan Motivasi Dan Komitmen Organisasional Berpengaruh Pada
Kinerja Individual
Motivasi merupakan kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
itu untuk memenuhi sesuatu kebutuhan individual. Motivasi secara umum
bersangkutan dengan upaya ke arah setiap tujuan. Menurut Robbins (2002: 198-
201) bila seseorang termotivasi, ia akan mencoba sekuat tenaga dalam berusaha,
5
-
tetapi kemungkinan kecil tingkat upaya yang tinggi akan menghantar ke hasil
kinerja yang menguntungkan kecuali upaya tersebut disalurkan dalam suatu arah
yang bermanfaat bagi organisasi tersebut. Karyawan yang biasanya mempunyai
motivasi kerja yang rendah dalam bekerja pun mereka biasanya kurang
bersemangat, malas, lambat bahkan bisa banyak melakukan kesalahan dan lain-
lain hal yang bersifat negatif sehingga bisa menimbulkan pemborosan biaya,
waktu, dan sebagainya. Biarpun dalam banyak hal karyawan telah merasa puas,
misalnya karena gaji yang relatif besar, suasana kerja dan faktor-faktor lain yang
serba mendukung, namun apabila kemampuan untuk melaksanakan tugas yang
diberikan perusahaan kepada mereka kurang, kinerja mereka pun tidak akan
optimal. Demikian juga halnya, walaupun karyawan merasa puas, mempunyai
kemampuan, suasana kerja yang memadai atau mendukung, namun apabila
karyawan kurang atau tidak mempunyai motivasi kerja, hasilnya akan sama saja,
kinerja yang tidak optimal.
Dari penelitian Harif Amali (2005) menunjukkan bahwa komitmen
organisasional berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Ini berarti
komitmen organisasional memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Semakin tinggi komitmen organisasional dari karyawan maka
akan semakin meningkat kinerja individual karyawan.
6
-
Kerangka Pemikiran
Skema Kerangka Pemikiran
Hipotesis Penelitian
H1 : Motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api Indonesia
(PERSERO) Daop VIII Surabaya.
H2 : Motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
Batasan Penelitian
Batasan penelitian dalam penelitian ini adalah mengukur pengaruh
motivasi dan komitmen organisasional terhadap kinerja individu karyawan
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
KOMITMEN ORGANISASIONAL
(X2)
KINERJA INDIVIDUAL
(Y)
MOTIVASI (X1)
7
-
Definisi Operasional Variabel
Variabel Y (Kinerja Individual) dapat dilihat dari :
Adapun indikatornya adalah sebagai berikut :
1. Kuantitas
2. Kualitas
3. Ketepatan waktu
4. Kefektifan biaya
5. Pengawasan
Variabel X1 (Motivasi) dapat dilihat dari :
Adapaun Indikatornya sebagai berikut :
1. Kebutuhan akan prestasi
2. Kebutuhan akan kekuasaaan
3. Kebutuhan akan afiliasi
Variabel X2 (Komitmen Organisasional) dapat dilihat dari :
Adapaun Indikatornya sebagai berikut :
1. Komitmen Afektif (Affective Commitment)
2. Komitmen Berkesinambungan (Continuance Commitment)
3. Komitmen Normatif (Normative Commitment)
Pengukuran Variabel
Dalam penelitian ini menggunakan skala interval untuk mengukur
variabel, variabel yang akan diukur dijabarkan dalam komponen terukur,
kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item pertanyaan yang kemudian
8
-
dijawab oleh responden. Bagi analisis kuantitatif jawaban responden diberi skor
satu sampai lima. Semakin tinggi skor berarti semakin baik atau makin tinggi nilai
indikator tersebut.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah sebagian karyawan yang terdapat di
bagian masing-masing pada PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII
Surabaya yang berjumlah 104 orang.
Sampel
Sampel yang diambil sebesar 80 orang. Besarnya sampel pada penelitian
ini ditentukan dengan tabel kecukupan sampel (Uma Sekaran, 2006: 159).
Teknik Pengambilan Sampel
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling
tipe judgement sampling. Judgement sampling adalah teknik pengambilan sampel
pertimbangan atau kriteria tertentu (Uma Sekaran, 2006: 136). Adapun kriteria
yang ditetapkan peneliti yaitu karyawan yang telah bekerja minimal selama satu
tahun.
Instrumen Penelitian
Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data yang digunakan sebagai bahan penulisan penelitian ini
merupakan data primer, yaitu teknik pengumpulan data melalui penyebaran
9
-
kuesioner. Data dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada
PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini alat uji statistik yang digunakan adalah regresi linier
berganda dan untuk mengujinya digunakan metode Enter Regresion.
Berdasarkan rumusan masalah, maka teknik analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
masing-masing variabel bebas X1, X2 terhadap variabel tergantung (Y).
Dan rumus regresi linier berganda adalah :
Y = O + 1 X1 + 2 X2 + e
Dimana :
Y : Kinerja Individu
X1 : Motivasi
X2 : Komitmen Organisasional
o : Konstanta
1 2 : Koefisien regresi masing-masing variabel X1, X2
e : Variabel pengganggu
Model ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel motivasi dan komitmen
organisasional mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individual
karyawan PT. Kereta Api Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya.
10
-
Uji Parsial (Uji t)
HASIL ANALISA STATISTIK UJI PARSIAL (Uji t)
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Correlations
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part
1 (Constant) -.164 .319 -.512 .610
MEAN_X1 .094 .036 .185 2.615 .011 .370 .286 .179
MEAN_X2 .946 .092 .731 10.313 .000 .778 .762 .707
a Dependent Variable: MEAN_Y
Uji t digunakan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas
secara parsial terhadap variabel terikat. Dari hasil pengolahan data melalui
program SPSS 12 for windows tampak pada tabel 4.11 maka dapat diketahui
secara parsial pengaruh faktor variabel bebas.
Berdasarkan tabel 4.11 diketahui hasil-hasil uji analisis linier berganda
maka berdasarkan hipotesa yang telah dibuat dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Variabel motivasi, memberikan nilai koefisien 0.185 dengan t hitung sebesar
2.615 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1.990 dan tingkat signifikansi
t lebih kecil dari 0.05 (sig.t = 0.011 < 0.05) maka H0 ditolak dan H1 diterima
pada tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan motivasi secara parsial
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja individu dan H1
diterima.
2. Variabel komitmen organisasional, memberikan nilai koefisien 0.731
dengan t hitung sebesar 10.313 yang lebih besar dari t tabel sebesar 1.990
dan tingkat signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (sig.t = 0.000 < 0.05) maka H0
11
-
ditolak dan H1 diterima pada tingkat signifikansi 5 persen. Disimpulkan
secara parsial komitmen organisasional mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja individu dan H1 diterima.
Pembahasan
a. Pengaruh motivasi dan komitmen organisasional secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya terbukti kebenarannya.
b. Pengaruh Motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja individu pada karyawan PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya terbukti kebenarannya..
Kesimpulan
1. Variabel motivasi dan komitmen organisasional secara parsial berpengaruh
terhadap kinerja individu, berdasarkan perhitungan bahwa motivasi memiliki
tingkat signifikansi t lebih kecil dari 5 persen. Sedangkan komitmen
organisasional memiliki tingkat signifikansi t lebih kecil dari lima persen,
maka Ho ditolak dan Hi diterima pada tingkat signifikansi lima persen.
Disimpulkan motivasi dan komitmen organisasional secara parsial
berpengaruh terhadap kinerja individu dan H1 diterima.
2. Variabel motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu, berdasarkan perhitungan
bahwa nilai signifikansi F yang lebih kecil dari lima persen. Maka Ho
12
-
ditolak dan Hi diterima pada tingkat signifikansi lima persen. Dapat
disimpulkan bahwa motivasi dan komitmen organisasional secara bersama-
sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja individu dan H2 diterima.
Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya dibatasi pada variabel motivasi, komitmen
organisasional dan kinerja individu saja. 2. Jawaban responden yang disampaikan secara tertulis melalui kuesioner
belum tentu mencerminkan keadaan yang sebenarnya yang akan berbeda
apabila data diperoleh melalui wawancara langsung.
Saran
1. Bagi perusahaan
Berdasarkan penelitian terlihat bahwa keadaan pada PT. Kereta Api
Indonesia (PERSERO) Daop VIII Surabaya bisa dikatakan baik. Untuk itu
diharapkan situasi pada saat ini atau lebih ditingkatkan lagi. Sebab semakin
tinggi motivasi dan komitmen organisasional dari karyawan maka akan
semakin meningkat kinerja individual karyawan. Jika karyawan tidak
memiliki motivasi dan komitmen organisasional yang tinggi, maka
pakerjaan yang mereka lakukan tidak akan optimal.
2. Bagi peneliti lain
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel bebas yang
dapat mempengaruhi kinerja individu seperti penilaian kinerja,
pengembangan karir, kepuasan kerja dan lain-lain.
13
-
DAFTAR PUSTAKA
Agus Samekto. 2000. Perbedaan Kinerja Laki-Laki dan Wanita pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Tesis S2 tak terterbitkan, Universitas Gadja Mada.
Andyk Sudaryanto, 2007. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Dengan Strees Sebagai Variabel Intervening Pada Karyawan Pabrik Gula Pagottan Di Madiun. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
Azziat Mohd. Nasrudin, T. Ramyah dan S. Kumaresan, 2005 : Organizational and Personality Effect on Manager Job Stress Cis it Different for Malaysian Men and Women. International Journal Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Bard Kuvaas, 2006. Development of Leadership and Organization Management. Norwegian School Of Management.
Erra Firausy. 2006. Pengaruh Sistem Penggajian, Stress Kerja, dan Jenjang Karir terhadap Prestasi Karyawan PT. PLN Surabaya Selatan. Skripsi Tak diterbitkan STIE Perbanas Surabaya.
Fairbrother, Kerry and James Warn. 2002. Workplace Dimension, Stress and Job Satisfaction. Journal of Managerial Psychology. Vol. 18 No. 1 2003 : pp 8-21.
Fandi Ahmad Maskat. 2008. Pengaruh Persepsi Karyawan Pada Proses Penilaian Kinerja Terhadap Komitmen Organisasi Pada Karyawan PT. Binatama Samudera Surya Di Surabaya Dengan Di Mediasi Oleh Kepuasan Kerja. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.
Gbadamosi, Gbolahan dan Al - Qahtany, D. Mohammed. 2005. The Influence of Performance Appraisal on Organisational Commitment : The Case of Botswana . Journal of Pure & Applied Sciences, Vol. 2, No. 3, October 2005 : 81 - 94.
Grenbeerg, Jerald and Robert A. Baron. 2004. Behaviour In Organizational. Boston : Allyn and Bacon
H. Malayu S.P. Hasibuan, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara
-
Harif Amali Rivai dan Pramusinto. 2005. Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasional dan Kompetensi terhadap Kinerja Individual. Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Yogyakarta. Vol.13 No. 3 : 272 - 286
Husein Umar, 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Krietner, Robert dan Angelo Kinicki. 2003. Perilaku Organisasi. Jakarta : PT Salemba Emban Patria.
Luthans, Fred. 2005. Organizational Behavior and Management. Seventh Edition. Singapore : Mc Graw Hill International Edition.
Moch. As`ad, 2002. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia; Psikologi Industri. Edisi Keempat. Cetakan ke tujuh. Liberty: Yogyakarta.
Mudrajad Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi : Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis. Jakarta : Erlangga.
Prof. Dr. Mustopadidjaja AR. 2005. Dimensi Dan Dinamika Kepemimpinan.
Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi Edisi Lima
Robert L. Mathis - John H. Jackson. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.
Singgih Santoso, 2001. SPSS. "Mengolah Data Statistik Secara Profesional".
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Penerbit CV. ALFABETA.
Sunarto, 2003. Perilaku Organisasi. Edisi Tiga Yogyakarta : AMUS.
T. Hani Handoko, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Penerbit BPFE.
Uma Sekaran, 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta Salemba Empat.
Veithzal Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktik. Jakarta : Murai Kencana.
Yudi Sutarso, 2003. Pengaruh Penerapan Relationship Marketing Terhadap Komitmen Organisasi Pada Organisasi Intra Kampus Surabaya. Thesis Ekonomi, Manajemen. Tidak dipublikasikan.
-
Yuni Kartika W. 2008. Pengaruh Kepuasan Penilaian Kinerja Terhadap Kinerja Karyawan Direktorat Jendral Bea & Cukai Di Surabaya Dengan Di Mediasi Oleh Motivasi Kerja. Skripsi sarjana tak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya.