(257468672) maryono 2 konsep precep-mentor

Upload: yusevas

Post on 16-Oct-2015

78 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

KONSEP PRESEPTOR DAN MENTORSHIP

TRANSCRIPT

1METODE BIMBINGAN DALAM PEMBELAJARAN KLINIS (PRESEPTORSHIP DAN MENTORSHIP)Mariyono SedyowinarsoTIM PENGEMBANG KBK-SCLNEDU PSIK-FK UGM2Self-Reflection Tool for Preceptors/MentorsStatement Ya Kadang TidakSaya berorientasi kepada manusia/individuSaya pendengar yang baikSaya suka berbagi pengetahuan tentang keperawatan kepada perawat lainKetika berhadapan dengan situasi sulit, saya selalu berespon positipSaya bekerja sama dengan baik dengan staf lain (termasuk profesi lain)Saya memiliki cara yang positip dalam menghadapi tantanganSaya menjamin pengetahuan dan kemampuan saya tentang keperawatanSaya menggunakan metode penyelesaian masalah/coping positipSaya paham tentang peran saya sebagai pendidikSaya dapat membantu tanpa pamrihSaya berharap bisa meningkatkan suasana kerja yang positip dalam kondisi keberagaman kerjaUJI NYALIStres3Permasalahan DihadapiMahasiswa Dalam PembelajaranKlinisGrogiKurang percaya diriTakutMerasa belum siapMerasa asing atau terasing dengan lingkunganDll4Tujuan Pendidikan Profesi KesehatanMempersiapkan nakes yang memiliki : Kemampuan kognitif Kemampuan afektif Kemampuan psikomotorBidang Kesehatan5Interaksi Pembimbing - MahasiswaPembimbin Mahasiswa gBIMBINGAN KLINISFase PencapaianKemahiranPerbedaan IndividuDalam Pendidikan Kesehatan Faktor keturunan dan lingkungan Faktor kognitif, afektif, psikomotorik Aspek kecakapan Aspek kepribadianKeunikan Individu Dinamishttp://www.hc-sc.gc.ca/hcs-sss/hhr-rhs/strateg/interprof/index-eng.php67Pembelajaran Klinis :Adalah. Serangkaian kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dalam tatanan pelayanan kesehatan nyata dimana peserta didik dihadapkan langsung dengan klien maupun situasi nyata.Proses adaptasi peserta didik terhadap perannyasebagai nakes profesional dalam pelayanankesehatanProses transformasi dari peserta didik menjadi nakes profesional.Pembelajaran KlinisYi. bentuk pengalaman belajar(learning experience) di mana pesertadidik berkesempatan melatih diri melaksanakan praktek keperawatan fesional (professional nursing practice) di tatanan nyata pelayanan kese tan (real setting) di mana terda t praktek keperawatan klinik(clinical nursing practice)8Bimbingan KlinisBimbingan klinik adalah segala bentuk tindakan edukatif yang dilaksanakan oleh pembimbing klinik untuk memberikan pengetahuan nyata secara optimal dan membantu peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan9Tujuan Bimbingan Klinis Mengembangkan potensi peserta didik dalam menampilkan perilaku atau ketrampilan yang bermutu ke situasi nyata di lahan praktek Memberi kesempatan kepada peserta didik mencari pengalaman kerja secara tim dalam membantu proses kesembuhan klienTujuan Bimbingan Klinis Membantu peserta didik menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat praktik Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang dipelajari di kelas secara terintegrasi ke situasi nyata10Prinsip-prinsip Bimbingan Pada dasarnya bersifat mendidik dan mengembangkan peserta didik dengan melihat dan mengecek pekerjaan peserta didikbukan untuk mencari kesalahan, kelemahan peserta didik, namun meningkatkan kemampuannya Bimbingan yang efektif harus dimulai dengan menanamkan hubungan saling percaya yang baik antara guru dengan peserta didikTujuan Bimibingan Klinis Memberikan pengalaman awal dan memperkenalkan kepada peserta didik tentang situasi kerja profesional keperawatan Membantu peserta didik mengatasi masalah yang dihadapi di lahan praktik Membantu peserta didik dalam mencapai tujuan praktik klinik11Prinsip-prinsip Bimbingan Bimbingan hendaknya dapat membangkitkan kreatifitas dan inisiatif peserta didik Bimbingan diberikan kepada semua peserta didik dengan tidak membeda- bedakan, untuk mendorong minat dan motivasi peserta didik guna mencapai tujuan praktikPrinsip-prinsip Bimbingan Bimbingan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi peserta didik dalam mencapai tujuan yang ditentukan Bimbingan hendaknya mampu menciptakan suasana yang serasi agar potensi peserta didik dapat berkembang12METODE BIMBINGAN KLINIS1. Metode Eksperensial/Pengalaman : (melibatkan klien)a. Penugasan klinikb. Penugasan membuat laporan tertulis c. Simulasi dan demonstrasi2. Metode Pemecahan Masalah :a. Situasi pemecahan masalahb. Situasi pengambilan keputusan c. Proses kejadian13METODE BIMBINGAN KLINIS4. Observasi :a. Observasi di lahan praktek b. Metode kunjunganc. Ronde keperawatan d. Demonstrasi5. MediaMETODE BIMBINGAN KLINIS3. Konferensi :a. Konferensi awal & akhir b. Peer reviewc. Issuesd. Konferensi multidisiplinary14Pertimbangan Menerapkan MetodeBimbingan Klinis1. Waktu yg diperlukan2. Persyaratan tiap metode (tatanan klinis, alat-alat yg diperlukan)3. Biaya (kelanjutan penggunaan,administrasi)4. Jumlah peserta5. PembimbingMETODE BIMBINGAN KLINIS6. Metode Pengarahan Individu :a. Kontrak belajar b. Belajar mandiri c. Moduld. Instruksi melalui komputer7. Metode Bimbingan Individu(Perceptorship-Mentorship)15PreceptoringDefinisi : metode untuk persiapan praktik, dengan memberdayakan staff klinis, sebagai pengganti staff fakultas, yang melaksanakan supervisi dan instruksi klinis kepada staff pelaksana baru, siswa atau lulusan baru, atau pada lingkungan khusus yang baru16experience Orientation Inservice EducationPreceptorship Dalam Rentang PembelajaranContinuum of LearningPrior learning & ContinuingPreceptor Selection and PreparationDistrict OrientationNursing InductionWork Unit OrientationPreceptorshipLearning Processes(formal and informal education, mentorship, reflective practice, peer-assisted learning etc.)Sinergi Model PerseptorshipPada Tatanan Pendidikan dan PerawatanSolver17Peran PerseptorLeaderCompetent RoleClinician ModelProblem TeacherCounsellor CommunicatorAssessor18Tanggung Jawab PerseptorTanggungjawab Prosedural : Orientasi dan sosialisasi preseptee Assessment terhadap kerjasama dengan perseptee, mengembangkan tujuan perseptee Kolaborasi dalam menyusun rencana dan implementasi terhadap program pembelajaran dalam memenuhi kebutuhan perseptee Menjadi role model Observasi dan evaluasi terhadap perkembangan perseptee Memfasilitasi perkembangan persepteeTanggung Jawab PerseptorTanggungjawab Dasar : Komitment terhadap peran perseptor Berkeinginan untuk mendidik danberbagi keahlian dengan co-workers19Kualifikasi Perseptor Cont .. Berkeinginan untuk mendidik danberusaha berperan sebagai perseptor Asertif Fleksibel terhadap perubahan Adaptasi terhadap perubahankebutuhan belajar individuTidak memiliki sikap menjudgment/menyalahkanKualifikasi Perseptor Berpengalaman dan expert/ahlidalam tatanan klinis Kemampuan kepemimpinan Kemampuan komunikasi Mampu mengambil keputusan Interes dalam pengembangan profesi20Supervisi KlinisDefinisi : suatu mekanisme untuk membantu practising professional yang mana terjadi proses saling berbagi pengalaman klinis, organisational, pengembangan pengalaman dan emosional dengan profesi lain guna menjamin kerahasiaan dalam pemberian pelayanan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan21MentoringDefinisi : proses belajar-mengajar dalam upaya memperoleh pengalaman pribadi terkait dengan hubungan antar individu yang saling timbal balik, dalam upaya pengembangan karir diantara dua individu yang berbeda usia, kepribadian, siklus hidup, status profesional dan/atau kredensialSelf esteemMenemukan sendiri22MentoringProses pembelajaran dimana Mentor mampu membuat Mentee yang tadinya tergantung menjadi mandiri melalui kegiatan belajarMengalami sendiri Self confidenceSelf awarenessMampu menyelesaikan masalahKonsep Dasar Mentoring Mentor adalah pengarah, guru dan pemberi saran (biasanya lebih tua, lebih pengalaman dan lebih senior) Mentee adalah orang yang terlibat (atau orang yang deberikan mentor) atau student Mentoring adalah fenomena kompleks yang menarik, alamiah, penting, bermanfaat bagi individu yang terlibat dalam kemitraan23Peran Mentor Komunikasi dan membina hubungan salingpercaya Fasilitasi proses belajar Assessment Role Modelling Mempersiapkan lingkungan belajar Meningkatkan kemampuan praktis Berdasar pada pengetahuan Pengembangan pembelajaranKarakteristik Mentoring Sifat hubungan : menguatkan dan memberdayakan Menawarkan serangkaian fungsi menolong/membantu untuk memfasilitasi pembinaan dan memberikan dukungan Perannya meliputi keterkaitan antara aspek personal, fungsional dan hubungan Tujuan individu (mentee) dan fungsi penolong ditetapkan oleh individu yang terlibat Bisa saling memilih (siapa mentor dan mentee)dan diidentifikasi tahap hubungannyadengan keinginan untuk berbagidan fungsinya ditentukan olehpersonal,emosional,spesifiksebagaikumpulan24Pendekatan MentoringTipe SifatTrue mentoring relationshipsa. Clasical Mentoring Informal(Mentoring primer) Seleksi diri dari individual, Hubungan yang alamiah. Tujuan pengaruh persuasif dan menarikindividu yang terlibat. tugas bersama Memungkinkan terjadinya Program tidak ditentukan hubungan dalam kerangka Tujuan dan fungsi kurangorganisasional, dan profesional individu, keadaan dan konteks Tidak ada reward financial yang eksplisit untuk mentor Durasi yang memungkinkan sekitar 2 15 tahunKerangka Kerja yang Mendukung Faktor Personal, Fungsional dan Relational dalam MentoringPERAN MENTORPersonal Fungsional RelationalPromoting Providing Facilitating Pengembangan diri Mengajar Hubungan interpersonal Membangun rasa percaya Melatih Hubungan socialdiri Menjadi role model Jaringan kerjaKreativitas Konseling Berbagi Pemenuhan potensi Mendukung Percaya Berani mengambil resiko Memberi saranMenjadi sponsor Mengarahkan Menjadi sumber dayapada fungsi penolong spesifikkemungkinaninsentiffinancialkehidupan yang berdurasi pendekmentoring/sequential25Pendekatan Mentoring (lanjutan )Tipe SifatPseudo-mentoring relationship Berfokus pada isu-isu(Quasi mentoring/partial organisasional specifik darimentoring) Pedoman dari beberapa mentor, Pendekatan mentoring dalam untuk jangka waktu pendek tampilan hanya sebagai pelibatan Hubungan tidak memperlihatkan akademik yang diberikan dalam elemen yang komprehensif dari persiapan tesis, orientasi dan model klasik yang sebenarnya program induksi Penempatan klinikal yangspesifik Durasi yg memungkinkan 6minggu sampai 1 tahunPendekatan Mentoring (lanjutan)Tipe Sifatb. Contract mentoring formal Program diidentifikasikan dengan:(Facilitated mentoring/secondary Tujuan dan fungsi yang jelasmentoring) menentukan outcomeSuatu hubungan yang penting Menseleksi individu dengan diciptakan untuk tujuan tertentu, mentor yang telah ditentukan, yang biasanya ditentukan oleh dilakukan matching atau pilihan organisasi. Beberapa elemen dari mentor dari pool mentorfungsi mentor dengan berfokus Reward material eksplisit;untuk mentor Durasi yang mungkin 1- 2 tahun26Matching Phases of MentoringWith Activities and Degree of AttachmentActivity Attraction/ Career Partnership Transition/ Mentor Signal of Mutual Support Moving onPhases Initiation Planning-Development TerminationDegree ofAttachment Dependence Inter-Dependence IndependenceActivity Reliance on Mutual Reliance Acting for SelfMentor (Saling Percaya)StudentTransitionPracticeMentoringPreceptorshipMentoring27Learning Plan for Mentorship ExperienceLearning Apa yang ingin saudara pelajari ? ObjectivesResources/ Serangkaian aktivitas yang akan anda gunakan untukStrategies pencapaian tujuan. Misal : Apa yang akan saudarakerjakan untuk mencapai tujuan ?Evidence of Bagaimana saran saudara untuk menunjukkan Achievement pencapaian tujuan belajar ? Misal : Hasil yang saya capai dalam belajar setelah belajar ini, saya mampu . .(Bagaimana saudara akan tahu tentang tingkat pencapaian tujuan belajar ?)Target Dates Kapan saudara akan membuktikan untuk pencapaian tujuan belajar ? (Misal : berapa waktu yang saudara butuhkan untuk penyelesaian rencana belajar tersebut ?)Criteria for Apa dasar untuk membuktikan bahwa saudara telah bisaEvaluation mencapai tujuan belajar ?Progress/ Gambaran sejauh mana mentee mencapai tujuan belajar. StatusRentang Preceptoring-MentoringA Continuum of Preceptoring and MentoringPreceptoringMentoringJob-readyPractice-ready xNew Graduate/New Staff/ Role ExpertClassicalProgramClinical Competence Career SocializationArtificial, structured Natural, unstructuredSource: Adapted from Morton-Cooper & Palmer, Mentoring, Preceptorship and ClinicalSupervision, 2000, Figs. 5.2 and 5.428REFERENCESBurns, C. & Ryan-, P., 2000. Mastering the Preceptor Role: Challenges of Clinical Teaching. Journal of Pediatric Health Care, 20(3).Mantzorou, M., 2004. Preceptorship in nursing education: is it a viable alternative method for clinical teaching? (19), pp.1-10.Wachira, A. & mbati, S., 2011. The Preceptors Experiences in Precepting ELTDP Nursing Students in Surgical Clinical Pla ments.Zilembo, M. & Mont rosso, L., 2008. Towards a conceptual framework for pre ptorship in the clinical education of undergraduate nursi g students. , 30, pp.89-94.PERBEDAAN ANTARA PERSEPTORING, SUPERVISI KLINIS DAN MENTORINGElemen Preceptoring Supervisi Klinis MentoringContexts Within the work Within the work setting, Outside the immediate work setting but away from the settingimmediate work areaTime Short period, usually Long time-frame with a Long time-frame with a2-12 weeks progression of relationship progression of relationship phases phasesRelation- Formal reporting on Confidential discussions, Confidential discussions, minimal ship the progress of the minimal reporting on reporting on relationships status reporting preceptee relationships status in a in a formal settingformal settingLevel of Lower level of High level of commitment, High level of commitment, may commit- commitment, hopefully conducted within require a time commitmentment conducted solely in working hours, but away outside of the work setting the work setting from the work settingOutcomes Clinical skills Improve clinical practice Broader outcomes that can development encompass improved clinicalpractice, career progression, scholarly, endeavour, personal achievement29Trima KasihHatur Nuhun