25327338 makalah biologi sistem kekebalan tubuh

Upload: faisal-maruf

Post on 12-Jul-2015

1.114 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kekebalan tubuh adalah salah satu karena rasa keingin tahuan kami akan system kekebalan tubuh akan spesifikasinya secara lebih detail lagi dengan uraian informasi yang lebih banyak lagi,kami pun membuat makalah ini . 1.2 Masalah Apakah yang dimaksud dengan system kekebalan tubuh ? Bagaimanakah struktur,fungsi, dan proses pada system kekebalan tubuh manusia ? Bagaimanakah kaitan antara struktur, funfsi dan proses pada system kekebalan tubuh manusia ? Apa sajakah jenis-jenis kekebalan tubuh yang ada pada manusia ? Apa sajakah kelainan / gangguan yang dapat terjadi pada system kekebalan tubuh manusia ? 1.3 Tujuan Mengetahui pengertian tentang system kekebalan tubuh Mengetahui struktur, fungsi, dan proses pada system kekebalan tubuh manusia Mengaitkan struktur, fungsi, dan proses pada system kekebalan tubuh manusia Memahami jenis-jenis kekebalan tubuh Mengidentifikasi jenis gangguan / kelainan yang dapat terjadi pada sistem kekebalan tubuh manusia

1

1.4

Manfaat Sebagai sumber informasi yang sangat berguna dalam menambah pengetahuan dan wawasan ( aspek teoritis ) Sebagai sumber informasi yang sangat penting untuk dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari ( aspek praktis )

2

BAB II PEMBAHASAN A. SISTEM KEKEBALAN TUBUH Sistem kekebalan tubuh (imunitas) adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit, serta menghancurkan zatzat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dan jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. 1. Definisi Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengindentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Sistem ini mendeteksi berbagai macam pengaruh biologis luar yang luas, organisme akan melindungi tubuh dari infeksi, bakteri, virus sampai cacing parasit. Serta menghancurkan zatzat asing lain dan memusnahkan mereka dari sel organisme yang sehat dari jaringan agar tetap dapat berfungsi seperti biasa. a. Defisiensi Imun Defisiensi Imun muncul ketika satu atau lebih komponen sistem Imun tidak aktif, kemampuan sistem Imun untuk merespon patogen berkurang pada baik golongan muda dan golonga tua, respon imun berkurang pada usia 50 tahun, respon juga dapat terjadi karena penggunaan Alkohol dan narkoba adalah akibat paling umum dari fungsi imun yang buruk, namun, kekurangan nutrisi adalah akibat paling umum yang menyebabkan difisiensi imun di negara berkembang. Diet kekurangan cukup protein berhubungan dengan gangguan imunitas selular, aktivitas komplemen, fungsi fagosit, konsentrasi

3

antibody, IgA dan produksi sitokin, Defisiensi nutrisi seperti zinc, Selenium, zat besi, tembaga, vitamin A, C, E, B6 dan asam folik (vitamin B9) juga mengurangi respon imun. Difisiensi imun juga dapat didapat dari chronic granulomatus disease (penyakit yang menyebabkan kemampuan fagosit untuk menghancurkan fagosit berkurang), contohnya: Aids dan beberapa tipe kanker. b. Autoimunitas Respon imun terlalu aktif menyebabkan disfungsi imun yang disebut autoimunitas. Sistem imun gagal untuk memusnahkan dengan tepat antara diri sendiri dan orang lain yang menyerang dari bagian tubuh. c. Hipersensitivitas Adalah respon imun yang merusak jaringan tubuh sendiri. Mereka terbagi menjadi 4 kelas (tipe I-IV) yaitu: 1. Reaksi anafilaksi 2. Reaksi sitotoksik 3. reaksi imun kompleks 4. reaksi toep lambat d. Lapisan pelindung pada imunitas Sistem kekebalan tubuh melindungi organisme dari infeksi dengan lapisan pelindung kekhususan yang meningkat. Pelindung fisikal mencegah patogen seperti bakteri dan virus memasuki tubuh. Jika patogen melewati pelindung tersebut, sistem imun bawaan menyediakan perlindungan dengan segera, tetapi respon tidak-spesifik. Sistem imun bawaan ditemukan pada semua jenis tumbuhan dan binatang. Namun, jika patogen berhasil melewati respon bawaan, vertebrata memasuki perlindungan lapisan ketiga, yaitu sistem imun adaptif yang diaktivasi oleh respon bawaan. Disini, sistem imun mengadaptasi respon tersebut selama infeksi untuk menambah penyadaran patogen tersebut. Respon ini lalu ditahan setelah patogen dihabiskan pada bentuk memori

4

imunologikal dan menyebabkan sistem imun adaptif untuk memasang lebih cepat dan serangan yang lebih kuat setiap patogen tersebut ditemukan. Komponen imunitas Sistem imun bawaan Sistem imun adaptif Respon tidak spesifik Respon spesifik patogen dan antigen Eksposur menyebabkan respon Perlambatan waktu antara eksposur dan maksimal segara respon maksimal Komponen imunitas selular dan respon Komponen imunitas selular dan respon imun humoral Tidak ada memori imunologikal Ditemukan hampir pada semua bentuk kehidupan imun humoral Eksposur menyebabkan adanya memori imunologikal Hanya ditemukan pada Gnathostomata

Baik imunitas bawaan dan adaptif bergantung pada kemampuan sistem imun untuk memusnahkan baik molekul sendiri dan non-sendiri. Pada imunologi, molekul sendiri adalah komponen tubuh organisme yang dapat dimusnahkan dari bahan asing oleh sistem imun. Sebaliknya, molekul non-sendiri adalah yang dianggap sebagai molekul asing. Satu kelas dari molekul non-sendiri disebut antigen (kependean dari generator antibodi) dan dianggap sebagai bahan yang menempel pada reseptor imun spesifik dan mendapatkan respon imun. 2. a. Gejala yang biasanya dijumpai Infeksi saluran napas atas berulang Infeksi bakteri yang berat Penyembuhan inkomplit antar episode infeksi, atau respons pengobatan inkomplit Gejala Klinis Defisiensi Imun

b. Gejala yang sering dijumpai Gagal tumbuh atau retardasi tumbuhJarang ditemukan kelenjar atau tonsil yang membesarInfeksi oleh mikroorganisma yang tidak lazim

5

Lesi kulit (rash, ketombe, pioderma, abses nekrotik/noma, alopesia, eksim, teleangiektasi, warts yang hebat). Oral thrush yang tidak menyembuh dengan pengobatan Jari tabuh Diare dan malabsorpsi Mastoiditis dan otitis persisten Pneumonia atau bronkitis berulang Penyakit autoimun Kelainan hematologis (anemia aplastik, anemia hemolitik,

neutropenia, trombositopenia) c. Gejala yang jarang dijumpai Berat badan turunDemamPeriodontitis Limfadenopati Hepatosplenomegali Penyakit virus yang berat Artritis atau artralgia Ensefalitis kronik Meningitis berulang Pioderma gangrenosa Kolangitis sklerosis Hepatitis kronik (virus atau autoimun) Reaksi simpang terhadap vaksinasi Bronkiektasis Infeksi saluran kemih Lepas/puput tali pusat terlambat (> 30 hari) Stomatitis kronik Granuloma Keganasan limfoid

6

Jenis jenis Sistem Kekebalan Tubuh Sistem kekebalan tubuh terbagi 2,yaitu : Sistem kekebalan tubuh berdasarkan asalnya Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya

Sistem Kekebalan Tubuh Berdasarkan Asalnya Sistem kekebalan tubuh berdasarkan asalnya terbagi 2,yakni : Kekebalan Nonspesifik (Kekebalan tubuh bawaan / Kekebalan tubuh alami) Kekebalan tubuh nonspesifik adalah bagian dari tubuh kita yang telah ada sejak kita lahir. Ciri-cirinya : Sistem ini tidak selektif,artinya semua benda asing yang masuk ke dalam tubuh akan diserang dan dihancurkan tanpa seleksi Tidak memiliki kemampuan untuk mengingat infeksi yan terjadi sebelumnya Eksposur menyebabkan respon maksimal segara Sistem ini memiliki komponen-komponen yang mampu menagkal benda masuk ke dalam tubuh, yakni : Rintangan Mekanis Rintangan mekanis merupakan system pertahanan tubuh yang pertama dan umumnya terletak di bagian permukaan tubuh. Terdiri atas Kulit : : Terdiri dari lapisan tanduk yang tidak

mudah ditembus oleh benda asing kecuali jika kulit dalam keadaan terluka.Asam lemak dan keringat yang dihailkan

7

oleh kelenjar di kulit juga akan mencegah benda asing masuk ke dalam tubuh. Selaput Lendir : Merupakan hasil sekresi dari sel yang terdapat di sepanjang saluran pernapasan dan saluran pencernaan.Pada saluran pernapaan,Selaput lendir berfungi dalam menangkap bakteri / benda asing yang masuk ke dalam tubuh melalui saluran pernapasan.Contoh : Selaput lender pada hidung. Selaput lender pada saluran pencernaan berfungsi sebagai rintangan yang melindungi sel diluar system pencernaan. Rambut-rambut halus : Sebagian besar terdapat pada saluran pernapasan.Contoh : di hidung,rambut-rambut halus berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk melalui hidung. Rintangan Kimiawi Hasil Sekresi :berperan untuk membunuh benda asing dengan menggunakan zat kimia dan enzim. Bakteri yang terdapat di permukaan tubuh ( bakteri nonpatogen ) : Berfungsi untuk menekan pertumbuhan bakteri patogen yang akan masuk ke dalam tubuh. Sel Darah Putih : merupakan system pertahanan tubuh kedua. Apabila benda asing berhasil melewati system pertahanan pertama dan masuk ke dalam tubuh,maka sel darah putih akan mencegah benda asing masuk lebih jauh lagi ke dalam tubuh. Sel darah putih akan menghancurkan setipa benda asing yang masuk ke dalam tubuh dengan cara fagositosis. Mekanisme fagositosis : 1. Mikroba menempel ke fagosit. 2. Fagosit membentuk pseudopodium yang menelan mikroba 3. Vesikula fagositik bersatu sengan lisosom

8

4. Mikroba dibunuh oleh enzim dalam fagolisosom 5. Sisa-sisa mikroba dikeluarkan lewat eksotisosis Sel Natural Killer :Merupakan sel pertahanan yang mampu melisis dan membunuh sel-sel kanker serta sel tubuh yang terinfeksi virus sebelum diaktifkanya system kekebalan adaptif. Sel ini membunuh dengan cara menyerang membrane sel target dan melepaskan senyawa kimia preforin. Protein Komplemen :merupakan protein darah yang berfungsi membantu system pertahanan sel darah putih.Protein komplemen membantu system kekebalan tubuh dengan cara : 1. Menghasilkan opsonin ,kemotoksin, dan kinin. Opsonin untuk mempermudah terjadinya fagositosis. Kemotoksin berfungsi sebagai penarik sel darah putih menuju ke infeksi , sedangkan kinin untuk meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. 2. Berperan dalam proses penghancuran membrane sel mikroorganisme yang menyerang tubuh. 3. Menstimulasi sel darah putih agar menjadi lebih aktif. Interferon : Sel yang berperan dalam mensekresikan sekumpulan protein saat tubuh kita terserang virus. Interferon akan bertindak sebagai antivirus dan bereaksi sengan sel yang belum terinfeksi oleh virus. Interferon juga dapat merangsang limfosit untuk mengahncurkan dan membunuh sel-sel yang terinfeksi virus. Kekebalan tubuh spesifik ( kekebalan adaptif / Kekebalan tubuh buatan )

9

Kekebalan tubuh spesifik adalah system kekebalan yang diaktifkan Ciri-cirinya dalam tubuh. Sistem reaksi ini tidak memiliki reaksi yang sama terhadap semua jenis benda asing Memiliki sebelumnya Melibatkan pembentukan sel-sel tertentu dan zat kimia ( antibody ) Perlambatan maksimal Komponen yang terlibat dalam kekebalan tubuh spesifik adalah: Antigen dalam dua tubuh atau : Merupakan zat kimia asing yang masuk ke dan dapat merangsang site. terbentuknya site waktu antara eksposur dan respon kemampuan untuk mengingat infeksi oleh : kekebalan tubuh nonspesifik dan merupakan system pertahanan tubuh yang ketiga. Bersifat selektif terhadap bendaasing yang masuk ke

antibody.Antigen memiliki struktur tiga dimensi sengan lebih determinant Determinant merupakan bagian dari antigen yang dapat melekat pada bagian sisi pengikatan pada antibody.Antigen dapat berupa protein ,sel bakteri,atau zat kimia yang dikeluarkan mikroorganisme. Jenis jenis antigen lain Isoantigen : Antigen dari spesies sama tetapi struktur genetiknya berbeda. : Heteroantigen : antigen yang berasal dari spesies

10

Hapten

Autoantigen sendiri.

: Antigen yang berasal dari tubuh itu

: Merupakan suatu determinant site yang

lepa dari struktur antigen. Hapten hanya dapat berikatan dengan antibody apabila disuntikkan ke dalam tubuh. Antibodi ( Imunoglobulin / Ig) : merupakan zat kimia( protein plasma ) yang dapat mengidentifikasi antigen. Antibodi dihasilkan oleh sel limfosit B. Ketika sel limfosit B mengidentifikasi antigen,dengan cepat sel akan bereplikasi untuk menghasilkan sejumlah besar sel plasma.Sel plasma lalu akan menghasilkan antibody dan melepaskanya ke dalam cairan tubuh. Sel limfosit B juga menghasilkan sel memori B, dengan struktur yang sama dengan sel limfositB,dan dapt hidup lebih lama daripada sel plasma. Antibody Poliklonal :Antibodi dihasilkan di dalam tubuh secara alami yang dibentuk merupakan klon dari sel-sel limfosit dan umum . Antibodi monoclonal satu sel : Antibodi yang dibentuk di untuk mendiagnois luar tubuh melalui fusi sel .Merupakan hasil pengklonan hibridoma.Berfungsi penyakit kanker dan hepatisis. Antibodi memiliki struktur seperti huruf Y dengan dua lengan dan satu kaki.Lengan tersebut dinamakan antigen binding site,yakni tempat melekatnya antigen.Molekul antibody dapat dikelompokkan menjadi lima kelas yakni, IGg, IgA, IgM, IgD, IgE. Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya Sistem kekebalan tubuh berdasarkan mekanisme kerjanya terbagi 2,yaitu :

11

Imunitas humoral Imunitas humoral, yaitu imunitas yang dimediasi oleh molekul di dalam darah, yang disebut antibodi. Antibodi dihasilkan oleh sel B limfosit. Mekanisme imunitas ini ditujukan untuk benda asing yang berada di di luar sel (berada di cairan atau jaringan tubuh). B limfosit akan mengenali benda asing tersebut, kemudian akan memproduksi antibodi. Antibodi merupakan molekul yang akan menempel di suatu molekul spesifik (antigen) di permukaan benda asing tersebut. Kemudian antibodi akan menggumpalkan benda asing tersebut sehingga menjadi tidak aktif, atau berperan sebagai sinyal bagi sel-sel fagosit. Imunitas selular Imunitas selular adalah respon imun yang dilakukan oleh molekul-molekul protein yang tersimpan dalam limfa dan plasma darah. Imunitas ini dimediasi oleh sel T limfosit. Mekanisme ini ditujukan untuk benda asing yang dapat menginfeksi sel (beberapa bakteri dan virus) sehingga tidak dapat dilekati oleh antibodi. T limfosit kemudian akan menginduksi 2 hal: (1) fagositosis benda asing tersebut oleh sel yang terinfeksi, (2) lisis sel yang terinfeksi sehingga benda asing tersebut terbebas ke luar sel dan dapat di dilekati oleh antibodi. 3. Imunisasi Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal terhadap suatu penyakit.Imunisasi terbagi 2,yaitu :

12

Imunisasi aktif : Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat antibody sendiri. Imunisasi aktif Alami Kekebalan yang Diperoleh seseorang setelah sembuh dari sakit tertentu. Imunisasi Aktif Buatan Imunisasi merupakan pemberian mikroorganisme yang telah mati atau dilemahkan ke dalam tubuh manusia supaya tubuh membentuk antibody Melibatkan pembentukan antibody di dalam tubuh sebagai respon terhadap masuknya antigen tertentu ke dalam tubuh . Bertujuan untuk merangsang tubuh agar membentuk antibody yang dapat mengaktifkan system kekebalan tubuh. Dilakukan dengan pemberian vaksin ke dalam tubuh.

NO 1 2 3 4

TIPE VAKSIN Vaksin yang di lemahkan Vaksin inaktiv asi Vaksin toksoid Vaksin aseluler dan subunit

KOMPOSISI VAKSIN Virus hidup yang dilemahkan Bakteri atau v irus yang sudah di inaktiv asi toksin(racun) yang dihasilkan oleh bakteri

CONTOH

Imunisasi Pasif : kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody Imunisasi Pasif Alami Terjadi pada bayi dalam kandungan, dimana antibody sang ibu akan masuk ke dalam tubuh bayi melalui plasenta,dan ASI pertama. yang Imunisasi Pasif Buatan Kekebalan yang diperoleh dengan memasukkan antibody / serum telah kebal penyakit yang dilakukan melalui suntikan.Tujuanya adalah untuk memberikan kekebalan tubuh

dari suatu individu ke individu lainnya.

13

secepatnya karena tubuh penerima tidak memiliki banyak eaktu untuk membentuk antibody. Kelainan dan Penyakit pada Sistem Kekebalan Tubuh Alergi Merupakan suatu reaksi abnormal yang terjadi pada seseorang.Umumnya alergi bersifat khusus dan hanya muncul jika penderita melakukan kontak dengan penyebab alergi.Alergi dapat diturunkan dari orang tua / keluarga dekat.Alergi dapat terjaddi secara tiba-tiba dan bersifat fatal terhadap penderita.Seseorang yang alergi akan mengalami gangguan emosi,konsentrasi,dan lainlain.Alergi terjadi karena penderita sangat sensitive terhadap allergen. AIDS AIDS merupakan suatu sindrom atau penyakit yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus).Pada tubuh manusia,virus HIV hanya menyerang sel yang memiliki protein tertentu.protein itu ialah yang terdapat pada sel darah putih T4,yaitu sel darah putih yang berperan menjaga system kekebalan tubuh. Apabila virus HIV menginfeksi tubuh,manusia akan mengalami penurunan system kekebalan tubuh.Akibatnya,para penderita HIV-AIDS akan mudah terinfeksi berbagai jenis penyakit. Penderita HIV positif umumnya masih dapat hidup dengan normal dan tampak sehat,tetapi dapat menularkan virus HIV.Penderita AIDS adalah penderita HIV positif yang telah menunjukkan gejala penyakit AIDS.Waktu yang dibutuhkan seorang penderita HIV positif untuk menjadi penderita AIDS relatif lama,yaitu antara 5-10 tahun.Bahkan ada penderita HIV positif yang seumur hidupnya tidak menjadi penderita AIDS.Hal tersebut dikarenakan virus HIV didalam tubuh membutuhkan waktu untuk menghancurkan system kekebalan tubuh penderita.Ketika system kekebalan tubuh sudah hancur,penderita HIV positif akan menunjukkan gejala penyakit AIDS.Penderita yang telah mengalami gejala AIDS atau penderita AIDS umumnya hanya mampu bertahan hidup selama dua tahun.

14

Gejala-gejala penyakit AIDS adalah: Ganguan pada system saraf Penurunan libido Sakit kepala Demam Berkeringat pada malam hari selama berbulan-bulan Diare Terdapat bintik-bintik berwarna hitam atau keungu-unguan disekujur tubuh Terdapat banyak bekas luka yang belum sembuh total Terjadi penurunan berat badan secara drastis Penularan virus HIV: umumnya terjadi melalui hubungan seks dengan penderita HIV Pemakaian jarum suntik bersama-sama dengan penderita HIV Transfusi darah yang terinfeksi HIV Bayi yang minum ASI penderita HIV atau dilahirkan oleh ibu penderita HIV Cara menghindari HIV: Menghindari hubungan seks diluar nikah Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual Memakai jarum suntik yang terjamin sterilisasinya Menghindari kontak langsung dengan penderita HIV jika sedang terluka Menghindari kehamilan bagi wanita penderita HIV Menerima transfusi darah yang tidak terinfeksi HIV Automunitas

15

Kegagalan daya diskriminasi endogen pada system kekebalan tubuh sendiri dianggap sebagai zat / benda asing dan terhadapnya dibentuk zat antibody.

3.

Pengobatan Sesuai dengan keragaman penyebab, mekanisme dasar, dan kelainan

klinisnya maka pengobatan penyakit defisiensi imun sangat bervariasi.Pada dasarnya pengobatan tersebut bersifat suportif, substitusi, imunomodulasi, atau kausal. Pengobatan suportif meliputi perbaikan keadaan umum dengan memenuhi kebutuhan gizi dan kalori, menjaga keseimbangan cairan, elektrolit, dan asambasa, kebutuhan oksigen, serta melakukan usaha pencegahan infeksi.Substitusi dilakukan terhadap defisiensi komponen imun, misalnya dengan memberikan eritrosit, leukosit, plasma beku, enzim, serum hipergamaglobulin, gamaglobulin, imunoglobulin spesifik.Kebutuhan tersebut diberikan untuk kurun waktu tertentu atau selamanya, sesuai dengan kondisi klinis. Pengobatan imunomodulasi masih diperdebatkan manfaatnya, beberapa memang bermanfaat dan ada yang hasilnya kontroversial. Obat yang diberikan antara lain adalah faktor tertentu (interferon), antibodi monoklonal, produk mikroba (BCG), produk biologik (timosin), komponen darah atau produk darah, serta bahan sintetik seperti inosipleks dan levamisol. Terapi kausal adalah upaya mengatasi dan mengobati penyebab defisiensi imun, terutama pada defisiensi imun sekunder (pengobatan infeksi, suplemen gizi, pengobatan keganasan, dan lain-lain).Defisiensi imun primer hanya dapat diobati dengan transplantasi (timus, hati, sumsum tulang) atau rekayasa genetik. Tatalaksana defisiensi antibodi Terapi pengganti imunoglobulin (immunoglobulin replacement therapy) merupakan keharusan pada anak dengan defek produksi antibodi.Preparat dapat berupa intravena atau subkutan.Terapi tergantung pada keparahan

16

hipogamaglobulinemia

dan

komplikasi.

Sebagian

besar

pasien

dengan

hipogamaglobulinemia memerlukan 400-600 mg/kg/bulan imunoglobulin untuk mencegah infeksi atau mengurangi komplikasi, khususnya penyakit kronik pada paru dan usus. Imunoglobulin intravena (IVIG) merupakan pilihan terapi, diberikan dengan interval 2-3 minggu. Pemantauan dilakukan terhadap imunoglobulin serum, setelah mencapai kadar yang stabil (setelah 6 bulan), dosis infus dipertahankan di atas batas normal. Tatalaksana defek imunitas seluler Tatalaksana pasien dengan defek berat imunitas seluler, termasuk SCID tidak hanya melibatkan terapi antimikrobial namun juga penggunaan profilaksis.Untuk mencegah infeksi maka bayi dirawat di area dengan tekanan udara positif.Pada pasien yang terbukti atau dicurigai defek sel T harus dihindari imunisasi dengan vaksin hidup atau tranfusi darah.Vaksin hidup dapat mengakibatkan infeksi diseminata, sedangkan tranfusi darah dapat menyebabkan penyakit graft-versus-host. Tandur (graft) sel imunokompeten yang masih hidup merupakan sarana satu-satunya untuk perbaikan respons imun.Transplantasi sumsum tulang merupakan pilihan terapi pada semua bentuk SCID. Terapi gen sedang dikembangkan dan diharapkan dapat mengatasi defek gen. Tatalaksana pada penderita HIV Pada penderita HIV atau yang terpapar HIV harus lengkap, meliputi pemantauan tumbuh kembang, nutrisi, imunisasi, tatalaksana medikamentosa, tatalaksana psikologis dan penanganan sisi social yang akan berperan dalam kepatuhan program pemantauan dan terapi. Pemberian imunisasi harus mempertimbangkan situasi klinis, status imunologis serta panduan yang berlaku.Panduan imunisasi WHO berkenaan dengan anak pengidap HIV adalah, selama asimtomatik, semua jenis vaksin dapat diberikan, termasuk vaksin hidup.Tetapi bila simtomatik, maka pemberian vaksin polio oral dan BCG sebaiknya dihindari.

17

Pengobatan penting adalah pemberian antiretrovirus atau ARV.Riset mengenai obat ARV terjadi sangat pesat, meskipun belum ada yang mampu mengeradikasi virus dalam bentuk DNA proviral pada stadium dorman di sel CD4 memori.Pengobatan infeksi HIV dan AIDS sekarang menggunakan paling tidak 3 kelas anti virus, dengan sasaran molekul virus dimana tidak ada homolog manusia.Obat pertama ditemukan pada tahun 1990, yaitu Azidothymidine (AZT) suatu analog nukleosid deoksitimidin yang bekerja pada tahap penghambatan kerja enzim transkriptase riversi. Bila obat ini digunakan sendiri, secara bermakna dapat mengurangi kadar RNA HIV plasma selama beberapa bulan atau tahun. Biasanya progresivitas penyakti HIV tidak dipengaruhi oleh pemakaian AZT, karena pada jangka panjang virus HIV berevolusi membentuk mutan yang resisten terhadap obat.

4. Makanan yang dapat meningkatkan kekebalan tubuh 1. Jeruk Mengatasi sariawan pasti hal pertama yang ada di benak orang kebanyakan ketika ditanya manfaat jeruk. Tapi tahukah Anda bahwa jeruk merupakan salah satu buah yang dapat mencegah kanker dan serangan jantung. Enzim Limonid pada jeruk mampu mencegah kanker tertentu. Enzim Pektin yang ada menurunkan LDL (kolestrol jahat), memperkecil penyumbatan pembuluh darah dan memperkecil resiko serangan jantung 2. Semangka Wajah segar, bercahaya dan tampak lebih muda terpancar dari orang yang mengkonsumsi buah kaya air ini secara teratur. Zat bekaroten dalam semangka mampu menyegarkan kembali sel-sel layu yang dirusak oleh molekul radikal bebas yang merupakan hasil sampingan metabolisme tubuh.

18

Likopen yang ada dalam semangka dapat menyusutkan resiko kanker mulut rahim dan kanker pankreas pada wanita. Sebuah hasil penelitian di India menunjukkan, likopen dapat menambah jumlah sperma pada laki-laki terutama yang struktur spermanya tidak normal dan pergerakannya lamban

3. Kedelai Dalam kacang kedelai terdapat Isoflavon, enzim yang memiliki fungsi mirip hormon estrogen, sehingga dapat mencegah keropos tulang. Kedelai juga termasuk makanan pengganti protein tinggi yang ideal, karena tak mengandung asam lemak jenuh sehingga mengurangi resiko serangan jantung 4. Brokoli Sulforaphan, zat antioksidan pada brokoli dapat membantu tubuh untuk menghilangkan atau menetralkan zat penyebab kanker, karsinogenik. Zat bekarotin di dalam brokoli mampu mencegah kanker usus besar dan payudara, juga tekanan darah tinggi 5. Kangkung Kangkung kan membuat ngantuk! Mitos ini sudah lama beredar di masyarakat, tapi sebenarnya kangkung mengandung zat untuk meningkatkan ketahanan tubuh. Bersifat anti racun, anti radang dan mengandung protein, kalsium juga karoten ini dapat melancarkan air seni. Bagi ibu hamil juga berguna untuk mengatasi mual di awal kehamilan 6. Belimbing Buah ini mengandung serat makanan, vitamin A dan C juga kalium. Zat-zat tersebut menjaga kenormalan fungsi organ pencernaan, sistim pembuluh darah

19

dan jantung. Bagi orang yang mempunyai tekanan darah dan kolestrol tinggi sangat disarankan untuk mengkonsumsi belimbing.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Sistem kekebalan tubuh ( imunitas ) adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. sistem imun terbagi dua berdasarkan perolehannya atau asalnya, yaitu 1. Sistem imun Non Spesifik (Sistem imun alami) 2. Sistem imun Spesifik (Sistem imun yang didapat/hasil adaptasi) Berdasarkan mekanisme kerjanya, sistem imun terbagi, yaitu: 1. Sistem imun humoral (sistem imun jaringan atau diluar sel, yang berperan adalah Sel B "antibodi" 2. Sistem imun cellular (sistem imun yang bekerja pada sel yang terinfeksi antigen, yang berperan adalah sel T (Th, Tc, Ts) Imunisasi Merupakan salah satu usaha manusia untuk menjadikan individu kebal. terhadap suatu penyakit.Imunisasi terbagi 2,yaitu antibody sendiri. : Imunisasi aktif : Diperoleh karena tubuh secara aktif membuat

20

Imunisasi Pasif : kekebalan yang didapat dari pemindahan antibody dari suatu individu ke individu lainnya. Kelainan dan Penyakit pada System Kekebalan Tubuh terdiri

dalergi,AIDS,autoimunitas. Kekebalan tubuh kita juga dapat ditingkatkan dengan memakan buahbuahan seperti semangka,belimbing,brokoli,dan lain-lain.

21