251043838 pbu bahan baku kosmetika
DESCRIPTION
tugas oleoTRANSCRIPT
Haryanto SusiloPerkosmi
Disampaikan pada Pelatihan CPOTB & CPKB bagi Petugas Balai POM
Direktorat InSert Obat Tradisional , Kosmetik dan Produk Komplemen
1
Kosmetika : Bahan atau sediaan yang dimaksudkan utk digunakan pada bagian luar tubuh manusia ,gigi atau mukosa mulut
Tujuan : membersihkan , mewangikan , mengubah penampilan dan atau membersihkan bau badan atau melindungi dan memelihara tubuh pada kondisi baik
Pemakai kosmetik adalah manusia segala umur: bayi, anak anak. dewasa , lansia
2
Kosmetik tidak dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit dan tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit
Obat adalah bahan utk diagnosa , pengobatan dan pencegahan suatu penyakit dan tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit
3
Produk kosmetik adalah gabungan dari beberapa macam ingredient yang berbeda sifat fisika dan kimia nya
Formulasi kosmetik tidak hanya sekedar melakukan pencampuran semua ingredients, tapi harus terjadi ikatan chemistry bersama dari semua ingredient . Tanpa chemistry disebut hanya “campuran “ dan bukan “formulasi “ Filosofi dasar dari formulasi kosmetik adalah sama seperti membuat masakan ,
jadi seorang formulator harus memiliki cita rasa yang baik
4
Penggolongan : 1. Kosmetik golongan I Kosmetik utk bayi, sekitar mata ,
rongga mulut, mukosa lain, mengandung bahan dgn
persyaratan, belum diketahui fungsi dan keamanan
2. Kosmetik golongan II S elain kosmetik golongan ICatatan :Cosmeceutical , Cosmetic active
5
Sediaan untuk : 1.Bayi
2. Mandi3. Kebersihan badan4. Cukur5. Wangi wangi an6. Rambut7. Pewarna rambut8. Rias mata9. Rias wajah10. Perawatan kulit11. Mandi surya dan Tabir surya12. Kuku13. Higiena mulut
6
a. Lampiran 1 : Daftar bahan yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan pembatasan dan persyaratan penggunaan ( 109 ). b. Lampiran 2 : Daftar zat warna yang diizinkan digunaan dalam kosmetik
(157) c. Lampiran 3 : Daftar pengawet yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan persyaratan penggunaan dan kadar maksimum yang diperbolehkan dalam produk akhir (55)
7
d. Daftar bahan tabir surya yang diizinkan digunakan dalam kosmetik dengan persyaratan kadar maksimum dan persyaratan lainnya ( 24)
e. Daftar bahan,zat warna , zat pengawet dan bahan tabir surya yang dilarang digunakan dalam kosmetik ( 421)
Lampiran 2, 3, dan 4 : Positive List Lampiran 5 : Negative List
8
Penggolongan bahan baku kosmetik berdasarkan fungsi nya .
a. Perawatan kulit : . Bodifying ( minyak & lemak )
. Emulsifyer . Pelarut . Surfactan . Pengawet. Cleanser . Astringent. Moisturizer . Bahan berkhasiat . Pengental . Pearlizing agent. Anti oksidant . Tabir surya. Scrubb . Pewarna
9
b. Perawatan rambut :. surfaktans . pengawet. pewarna . pengkriting. pelurus . pelembab. antistatik . bahan berkhasiat
c. Make up / Tata rias. bahan pewarna .filler / pengisi. anti caking . binder/ pengikat. minyak /lemak . pengawet
10
Sumber bahan baku kosmetik 1. Alami :
Nabati ( ekstrak tanaman, wangi an,lemak , atsiri ) Hewani (lemak hewan , wangi an, collagen,
lilin ,madu ) Mineral (kaolin , TiO2 , Mineral oil , mika ) Marine (algae , minyak ikan , kulit kerang )
2. Hasil sintesa : . Sintesa kimia ( polymer , pengawet , tabir
surya ) Rekayasa Biotek( contoh : xanthan gum )
11
d. Penggolongan bahan kosmetik berdasarkan sifat sifat nya :
Flammable Hygroskopik Rentan thd suhu tinggi Oksidator kuat / reduktor kuat Korosif Toksik / Nocif( B3 ) Berbahaya bagi lingkungan
12
e. Pemilihan bahan baku dalam pembuatan kosmetik , dikaitkan dengan aspek :
peraturan tentang yang berlaku keamanan kosmetik manfaat kosmetik mutu produk komersial tehnik pembuatan mikrobiologi toksisitas keagamaan
13
f. Penanganan bahan baku di pabrik . . Penerimaan & penghitungan
. Sampling . Karantina . Identitas & pemberian no bets
. Pengujian ( fisika, kimia dan mikrobiologi)
. Penyimpanan sesuai status bahan baku . Pemakaian FIFO / FEFO . Penimbangan bahan baku utk pengolahan . Rejection & Obsolete
. Destruction .
14
Zat warna kosmetik kimiawi Penamaan : . Drug and Cosmetic ( D&C )
. Food ,Drug and Cosmetic (FD & C )
. Tanpa klasifikasi
CI = Color Index Misal CI 10200 – DC Green1 ,Naphtol
Green
Bahan pewarna termasuk positive List
15
Klasifikasi zat warna sintetis
AnorganikOrganik
Pearlescent
PigmenDye Pigmen
Ironoksida
Titaniumdioksida
D&CFD&C
Kromiumoksida
D&CFD&C
Manganese
Lake Carmine Feri ferosianida
Ultramarine
Larutair
Larutminyak
16
Kelompok zat warna
Dye ( zat warna celup ) : termasuk kategori zat organik dan terlarut dalam air atau minyak. Dye memberikan warna transparan seperti pada pewarnaan makanan. Pigmen : dapat merupakan senyawa organik atau anorganik . Pigmen tidak dapat larut dalam minyak ataupun air, tetapi dapat disebarkan secara mikroskopik sehingga tampak seperti terlarut .
17
Lake : merupakan pigmen anorganik , merupakan bentuk lain dari dyes yang tidak dapat larut dalam air . Lake lebih stabil daripada dyes dan cukup ideal utk pewarna produk yang mengandung lemak dan minyak atau bahan lain yang kurang lembab. Ada beberapa bentuk garamnya , misal Aluminium, Calsium dan Sodium
Oksida : dapat diperoleh secara alami atau disintesa.Contohnya adalah FeO, Fe2O3 dan Fe3O4
18
Pearlizing : zat warna yang tersendiri yang
sering disebut sebagai mika. Digunakan untuk memperoleh effek glittering . Effek warnanya diperoleh antara refleksi, refraksi dan transmisi sinar yang bila bertemu dengan bahan atau senyawa yang transparan atau bening akan menghasilkan warna dengan indeks refraksi yang tinggi
19
Fragrance dan Perfume Sumber fragrance dan perfume dapat
berasal dari : a. Alami . Binatang
( musk,amber,civet,castoreum ) . Bunga ( melati, mawar , kenanga dll ) . Buah buahan ( jeruk , adas , pisang dll ) . Rempah ( cengkeh, pala , kayu manis dll ) . Herba ( nilam , rimpang jahe dll )
b. Hasil sintesa kimia 20
Visualisasi Fragrance
Top note : bagian yang tercepat menguap , merupakan aroma awal dari
fragrance. Middle note : bagian yang kecepatan
menguapnya sedang Bottom note : bagian yang paling lambat menguap,merupakan karakter
dari fragrance tsb .
21
Faktor faktor yang berpengaruh terhadap kualitas bahan baku
Spesifikasi bahan baku ( sifat fisika ,kimia dan mikrobiologi )
Masa kedaluarsa / validity date Cara dan kondisi penyimpanan Kemungkinan terjadinya kontaminasi
22
Acuan kualitas yang digunakan . . Certicate of analysis dan Product spesification dari supplier / manufacturer Referensi penunjang .
. Farmakope Indonesia . Kodeks Kosmetik Indonesia (1980 ) . CTFA Cosmetic Ingredient Handbook
. USP ( United States Pharmacopeia ) . BP ( British Pharmacopeia )
. Standard Internal perusahaan . Referensi lainnya
23
Pengujian bahan baku
. Data spesifikasi bahan baku keluaran pabrik
pembuat . Penetapan parameter kritis yg harus
diuji . Metoda analisis
. Data literatur penunjang
. MSDS
. Nomor Lot / bets sample
. Data pabrik / supplier24
Parameter Uji bahan baku Air : Organoleptik
. pH Kandungan mineral Konduktivitas. Mikrobiologi
Lilin / Wax : Organoleptik . Bilangan asam . Bilangan penyabunan . Titik lelehPengawet : Organoleptik. Jenis pengawet. Kadar bahan pengawet. pH
25
Parfum . Organoleptik
Indeks biasBerat jenis. Profil kimia ( Gas kromatografi / Infra Red
Spectro
Zat warna OrganoleptikIntensitas warnaSusut pengeringanUkuran partikelBulk densityKandungan logam berat
26
Masa kedaluwarsa bahan baku .Batas kedaluwarsa masing masing bahan
baku sangat bervariasi tergantung pada jenis bahan bakunya dan pada umumnya ditetapkan oleh pabrik pembuat .
.Bahan baku akan dianggap sudah tidak layak apabila salah satu spesifikasi yang penting yang tercantum dalam standar bahan baku sudah tidak sesuai lagi dengan acuan standar.
. Harus dilakukan pengujian secara berkala.Masa kedaluwarsa dari supplier berlaku bila
wadahnya belum terbuka.
27
Kesimpulan : Pengenalan yang mendalam tentang
bahan baku kosmetik, diharapkan dapat membantu agar pemilihan dan penanganan bahan baku kosmetik dilakukan secara optimal dan terjangkau.Pemahaman yang baik terhadap karakteristik setiap bahan baku akan menghasilkan produk kosmetik yang stabil, bermutu tinggi , bermanfaat serta aman bagi konsumen dan karyawan yang menangani nya.kosmet
28
References : Pelatihan CPKB - Penyiapan dan
Penanganan bahan baku kosmetika yang baik
Perkosmi DKI , 2002
29
TERIMA KASIH
30