249508304 makalah diskusi ilmu ternak unggas

40
1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur semua organisme makhluk hidup. Sedangkan histologi berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. Jadi histologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh. Anatomi dan histologi ternak ini adalah ilmu yang mempelajari tentang berbagai jenis jaringan pada ternak. Sedangkan defenisi anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organisme atau (makhluk hidup) agar mahasiswa lebih memahami lebih dari ilmu anatomi dan histologi ternak pencernaan mulai makanan masuk dengan cara diambil dengan paruh dan ditelan dibantu oleh kelenjar saliva yang menghasilkan mukosa dan dengan cara menengadah memanfaatkan gaya gravitasi, kemudian masuk ke eshopagus, crop, proventriculus, gizzard, small intestine, caeca, large intestine, cloaca . Kemudian perkembangbiakan ayam sendiri didukung oleh organ reproduksi yang terdiri dari Ovarium dan Oviduk . Data yang tersedia memperlihatkan bahwa konsumsi daging per kapita per tahun pada 1982 baru mencapai 4 kg atau 66,7% dari sasaran. Walaupun tingkat konsumsi

Upload: febrydwi148

Post on 15-Jan-2016

286 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

makalah ilmu ternak unggas

TRANSCRIPT

Page 1: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

1

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur semua

organisme makhluk hidup. Sedangkan histologi berasal dari kata histon, yang

artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan

fungsi yang membentuk jaringan. Jadi histologi adalah ilmu yang mempelajari

tentang jaringan tubuh.

Anatomi dan histologi ternak ini adalah ilmu yang mempelajari tentang

berbagai jenis jaringan pada ternak. Sedangkan defenisi anatomi adalah ilmu yang

mempelajari bentuk dan struktur organisme atau (makhluk hidup) agar mahasiswa

lebih memahami lebih dari ilmu anatomi dan histologi ternak pencernaan mulai

makanan masuk dengan cara diambil dengan paruh dan ditelan dibantu oleh

kelenjar saliva yang menghasilkan mukosa dan dengan cara menengadah

memanfaatkan gaya gravitasi, kemudian masuk ke eshopagus, crop,

proventriculus, gizzard, small intestine, caeca, large intestine, cloaca. Kemudian

perkembangbiakan ayam sendiri didukung oleh organ reproduksi yang terdiri dari

Ovarium dan Oviduk .

Data yang tersedia memperlihatkan bahwa konsumsi daging per kapita per

tahun pada 1982 baru mencapai 4 kg atau 66,7% dari sasaran. Walaupun tingkat

konsumsi daging tidak hanya ditentukan oleh tingkat produksinya saja, tetapi jika

dikaitkan dengan data pertumbuhan populasi ternak, diperoleh petunjuk bahwa

tingkat produksi daging belum dapat memenuhi kebutuhan minimal. Dengan

demikian, diperlukan usaha untuk meningkatkan produktivitas ternak. Usaha

peternakan ayam di Indonesia telah lama dikenal masyarakat. Agar usaha ini

dapat memberikan keuntungan yang optimal bagi pemiliknya maka perlu

diperhatikan beberapa hal yang menyangkut pemeliharaan ayam termasuk

mengetahui fisiologi pencernaan serta fisiologi reproduksinya.

Unggas terdiri atas berbagai macam organ dengan berbagai macam

peranan dalam mencukupi kebutuhan kehidupan secara normal. Fungsi dan sistem

organ ayam piaraan pada dewasa ini masih mirip dengan ayam hutan walaupun

Page 2: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

2

sejak tahun 2000 sebelum masehi telah dilakukan proses budidaya dan rekayasa

genetik. Beberapa organ tubuh ayam bergabung dan membentuk suatu sistem

yang memiliki fungsi dan peranan tertentu serta terbagi dalam beberapa kelompok

organ yang memiliki mekanisme kerja yang serasi. Kumpulan dari kelompok

beberapa organ ini akan melaksanakan fungsinya masing-masing dan

memungkinkan individu tumbuh dan berkembang biak secara alami.

I.2. Perumusan Masalah

1) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem body covering unggas?

2) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem kerangka unggas?

3) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pencernaan unggas?

4) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem respirasi unggas?

5) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem sirkulasi unggas?

6) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem ekskresi unggas?

7) Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem reproduksi unggas?

I.3. Tujuan

1) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem body covering unggas?

2) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem kerangka unggas?

3) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem pencernaan unggas?

4) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem respirasi unggas?

5) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem sirkulasi unggas?

6) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem ekskresi unggas?

7) Mengetahui anatomi dan fisiologi sistem reproduksi unggas?

I.4. Manfaat

1) Memahami sistem anatomi dan fisiologi ternak unggas

2) Sebagai ilmu dasar untuk mempelajari mata kuliah manajemen ternak unggas

pada semester berikutnya.

3) Mampu menerapkan usaha peternakan unggas nantinya.

Page 3: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

3

II. TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Fadilah (2005) Kulit dan bulu unggas secara bersamaan

membentuk organ pelindung tubuh yang berfungsi melindungi tubuh dari

pengaruh luar yang buruk. Fungsi kedua organ tersebut  adalah sebagai

berikut:

1. Melindungi tubuh dari luka.

2. Memelihara temperatur tubuh supaya tetap konstan.

3. Sebagai sarana untuk terbang.

4. Sebagai reseptor bagi rangsangan dari lingkungan luar.

Menurut Esminger (1991) Secara histologi, kulit ayam terdiri dari

dua lapisan jaringan, yaitu epidermis dan dermis.

1. Epidermis (outerlayer) adalah lapisan luar, merupakan epitel dari kulit yang

secara embrional berasal dari lapisan ektodermal. Epidermis ini terdiri dari

epitel pipih dan ketebalannya tergantung pada letaknya pada tubuh. Bulu, paruh,

kuku, dan sisik merupakan perkembangan lapisan epidermis.

2. Dermis (innerlayer) merupakan bagian utama dari kulit, yang terdiri atas

jaringan ikat dan banyak mengandung serabut kolagen. Secara embriologis,

dermis ini berasal messodermal. Perkembangan dermis ini membentuk jengger,

cuping, dan pial.

Tubuh ayam hampir seluruhnya tertutup oleh bulu. Hal ini menjadikannya

berbeda dengan jenis ternak vertebrate lainnya. Bulu tersusun dari protein

yang disebut keratin (Sarwono, 1993). Bulu merupakan pertumbuhan ke arah

luar dari dermis yang membentuk bulu penutup tubuh (plumae). menetas, tubuh

anak ayam tertutup bulu kapas atau feather. Selanjutnya, bulu segera berganti

dengan bulu lebih keras, disebut bulu dewasa. Fungsi bulu bagi ternak unggas

sebagai berikut: Sebagai isolator, menjaga panas tubuh,  melindungi tubuh dari

luka dan infeksi karena benturan langsung dengan benda keras atau tajam, sebagai

sarana untuk terbang, bertindak sebagai reseptor terhadap rangsangan dari luar,

sebagai perhiasan untuk memikat lawan jenis  (secundary sex

Page 4: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

4

feather),  pada pemanfaatan praktis dapat digunakan untuk deteksi kondisi

kesehatan dan menduga kemampuan bertelur (Ismudiono, dkk, 2010).

Kepala unggas kecil apabila dibandingkan dengan tubuh, lehernya panjang

fleksibel, tulangnya bertautan kuat satu sama lain. Kepala dan leher dapat

digerakkan dengan bebas untuk keperluan makan, merawat bulu, keperluaan

pertahanan dan juga untuk keperluan yang lain. Kerangka unggas berfungsi juga

membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat pertautan otot,

melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah putih pada sumsum,

membantu pernapasan, dan meringankan tubuh saat terbang (North, 1978).

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan organ asesori

dimana saluran pencernaan merupakan organ yang menghubungkan dunia luar

dengan dunia dalam tubuh hewan, yaitu proses metabolik di dalam tubuh. Saluran

pencernaan terdiri dari mulut, esophagus (kerongkongan), crop (tembolok),

proventriculus (perut kecil), gizzard (empedal), duodenum, usus halus, caeca,

rectum, cloaca, dan vent. Sedangkan organ asesori terdiri dari pankreas dan hati.

Setiap bagian alat pencernaan masing-masing memiliki fungsi yang berbeda

(Fadilah, 2005).

Sistem respirasi pada ayam terdiri dari nasal, larynx, trachea (windpipe),

syrinx (voice box), bronchi, paru-paru, kantong udara dan udara tertentu pada

tulang. Fungsi alat pernapasan ini adalah sebagai tempat pertukaran udara yang

masuk dan keluar dari tubuh ayam. Dengan kata lain, berfungsi sebagai tempat

pertukaran antara oksigen yang masuk kedalam tubuh dan karbondioksida yang

dikeluarkan dari tubuh unggas (Fadilah, 2005). Paru-paru pada unggas berperan

sebagai tempat berlangsungnya pertukaran gas di dalam darah. Paru-paru ayam

relatif lebih kecil secara proporsional dengan ukuran tubuhnya, paru-paru tersebut

mengembang dan berkontraksi hanya sedikit dan tidak terdapat diafragma sejati.

Sistem reproduksi ayam jantan terdiri dari dua testis yang memiliki

epididimis dan vas deferens yang menuju ke alat kopulasi (copulatory) (Fadilah,

2005). Testis ayam jantan terletak di rongga badan dekat tulang belakang, melekat

pada bagian dorsal dari rongga abdomen dan dibatasi oleh ligamentum

Page 5: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

5

mesorchium, berdekatan dengan aorta dan vena cava, atau di belakang paru-paru

bagian depan dari ginjal (Yuwanta, 2004).

Sistem reproduksi ayam betina terdiri dari satu ovarium dan satu oviduk.

Walaupun organ reproduksi merupakan tempat produksi sel-sel benih (germinal

cells), organ tersebut juga merupakan kelenjar endokrin (Gunawan, 2004). Pada

ayam betina terdapat sebuah ovarium yang terletak pada rongga badan sebelah

kiri. Pada saat perkembangan embrionik, terdapat dua ovarium yaitu ovarium

kanan dan ovarium kiri (Fadilah, 2005). Tetapi pada perkembangan selanjutnya

mengalami regresi sehingga pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium

kiri, sedangkan yang kanan rudimenter.

Menurut fungsinya saluran telur dibagi menjadi 5 bagian

yaitu infundibulum adalah corong pada ujung oviduct yang berfungsi menangkap

sel telur saat diovulasikan oleh ovarium, magnum yang menghasilkan albumin

kental, panjang magnum sekitar 33 cm, isthmus yang mengeluarkan selaput

kerabang, uterus atau kelenjar kerabang berfungsi untuk tempat pembentukan

cangkang dan tempat pigmentasi cangkang, vagina yang merupakan organ

kopulasi betina dengan panjang 15 cm dan kloaka (Fadilah, 2003). Organ-organ

urinasi unggas yaitu ginjal, ureter dan kloaka. Sistem ekskresi pada unggas terdiri

dari dua buah ginjal yang bentuknya relatif besar memanjang yang berlokasi di

belakang paru-paru dan menempel pada tulang punggung dimana masing-masing

ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan jelas (Gunawan, 2004).

Page 6: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

6

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

III.1. Hasil

III.1.1. Body Covering

III.1.2.Sistem Kerangka

Page 7: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

7

III.1.3.Sistem Pencernaan

III.1.4.Sistem Respirasi

Page 8: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

8

III.1.5.Sistem Sirkulasi

III.1.6.Sistem Ekskresi

Page 9: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

9

III.1.7.Sistem Reproduksi

III.2. Pembahasan

III.2.1.Body Covering

Body covering merupakan bagian tubuh atau bagian luar penutup tubuh

yang memiliki fungsi untuk menutup tubuh dan melindungi tubuh dari pengaruh

lingkungan yang merugikan. Unggas dapat dibagi dalam 2 golongan yaitu ratitae

dan carinatae. Ratitae adalah bangsa burung  pelari yang memiliki sayap

rudimenter, dan tulang dada pipih, contoh octrich dan burung kiwi. Sedangkan

carinatae adalah burung yang dapat terbang, sayapnya berkembang dengan baik,

dan tulang dada luas, contoh: bangsa-bangsa burung yang ada sekarang (Yuwanta,

2004).

Body covering  dikelompokkan menjadi dua yaitu epidermis dan dermis.

Epidermis merupakan bagian dari tubuh unggas paling luar yang bila dipotong

tidak akan berdarah karena memang tidak dialiri darah. Bagian – bagian dari

kelompok epidermis adalah:

1) Bulu (feather)

Page 10: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

10

Bulu adalah suatu struktur epidermis yang membentuk penutup luar. 

Berdasarkan strukturnya, bentuk bulu unggas ada 3 macam yaitu :

1. Tipe Plumae (cover feather)

Bulu plumae merupakan bulu penutup bagian luar yang membentuk vigor

unggas. Bulu plumae terdiri dari Calamus (tangkai bulu melekat pada folikel),

rachis (Shaft), dan vexillum (bendera dikanan kiris rachis). Bulu tipe plumae

bendera bulu tumbuh sempurna, bendera bulu mengandung flexillum.

2. Tipe Plumulae

Bentuk bulu seperti plumae tapi lebih halus,  bendera bulu tumbuh tidak

sempurna, bulu plumae terdapat pada ayam dewasa yang letaknya di bagian

bawah bulu plumae.

3. Tipe Filoplumae

Bulu filoplumae merupakan bulu halus yang terletak diseluruh permukaan

tubuh, bendera bulu tumbuh tidak sempurna lagi, terdapat di antara bulu plumae

dan plumulae .

Bulu tidak tumbuh di semua permukaan kulit, yaitu pada muka dan shank.

Pada unggas yang baru menetas, tubuhnya tertutup oleh bulu kapas yang disebut

dengan down feather. Selanjutnya bulu akan berganti menjadi bulu yang keras

yang disebut dengan pterilae, yaitu bulu pada bagian kepala, leher, dada,

punggung, ekor, bahu, sayap, perut, paha, dan kaki (Yuwanta, 2004). Fungsi bulu

adalah melindungi tubuh dari kerusakan fisik, mengatur dan menjaga stabilitas

tubuh, sarana untuk terbang dan merupakan daya tarik bagi lawan jenis serta

untuk menduga kemampuan bertelur.

2) Paruh (beak)

Paruh pada unggas berfungsi untuk merobek, mematuk dan mengambil

makanan.

1. Cutting / pemotong à Ayam

2. Sieving / menyosor à Itik

3. Probing à Bangau

3) Kuku (nail)

Page 11: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

11

Tipe kuku pada unggas berbeda-beda, sesuai dengan bentuk dan

kegunaannya antara lain:

1. Tipe padling  (berfungsi untuk mencakar-cakar tanah, berukuran kecil tetapi

kuat).

2. Tipe swimming (tumbuh tidak terlalu baik, antara jari-jari terdapat selaput yang

berfungsi untuk beradaptasi dengan air).

3. Tipe bertengger (berukuran panjang dan kuat, berfungsi untuk bertengger atau

hinggap didahan).

4. Tipe mencengkram (kuku tumbuh dengan kuat, melengkung, dan tajam,

berfungsi untuk mencabik-cabik mangsanya).

4) Sisik (scale)

Sisik pada unggas berfungsi untuk melindungi bagian kaki pada unggas,

selain itu para pesuka ayam aduan, sisik dapat dijadikan penilaian untuk

mengetahui model pukulan ayam tersebut dalam bertanding.

Dermis / innerlayer merupakan bagian tubuh hewan yang bila dipotong

akan berdarah karena dialiri darah. Yang termasuk kelompok dermis adalah :

1. Jengger (comb)

2. Gelambir (pial)

3. Cuping telinga (ear lobe)

Beberapa bagian tubuh terdapat bagian kulit yang tanpa bulu, antara lain

jengger, gelambir, cuping, paruh, dan kuku. Jengger dan gelambir bersifat sensitif

terhadap hormon sex sehingga dapat dijadikan indikator karakteristik

secundary sex, sebagai accesory sexual epidermal. Organ ini merupakan kulit

yang menjulur ke bagian luar. Pada ayam, umumnya dermis kaya akan pembuluh

darah sehingga organ ini berwarna merah. Hormon sex jantan mengakibatkan

jengger dan pial yang membesar dan tebal serta berwarna merah. Jengger

terdapat pada bagian atas kepala. Jengger ayam jantan lebih besar daripada

ayam betina. Beberapa bentuk jengger yaitu single comb, pea comb , strawberry

comb, cushion comb, walnut, buttercup comb, V-shaped comb, rose comb.

Sepasang pial terdapat pada bagian kedua sisi rahang bawah di bagian

basal paruh. Cuping telinga bersifat berdaging tebal yang terletak di bagian

Page 12: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

12

bawah telinga. Warnanya bervariasi sesuai dengan masing-masing bangsa ayam.

Ukuran serta tekstur jengger dan pial dalam beberapa memiliki peranan dalam

seleksi bibit untuk menentukan produktivitas seekor ayam betina. Hal tersebut

dikarenakan kondisi organ ini dapat dijadikan indikasi produktifitas seekor ayam

betina. Ayam betina yang sedang bertelur menunjukkan jengger yang merah dan

menebal serta lunak dan hangat, sedangkan ayam betina yang produksi

menunjukkan jengger yang tipis, kering, dan jengger yang tumbuh dan

berkembang dengan menunjukkan kinerja produksi dan reproduksi yang baik

dibandingkan ayam yang memiliki jengger kecil (Iriyanti, dkk, 2013).

III.2.2.Sistem Kerangka

Kerangka merupakan kumpulan dari berbagai macam tulang untuk

menopang tubuh dan untuk pelekatan otot. Kerangka unggas ringan, berisi udara

dan anggota gerak sedemikian rupa disesuaikan dengan kepentingan untuk

berjalan, bergerak cepat dan terbang. Menurut North (1978) kerangka unggas

berfungsi juga membentuk kekuatan kerja untuk menyokong tubuh, tempat

pertautan otot, melindungi organ-organ vital, tempat diproduksi sel darah putih

pada sumsum, membantu pernapasan, dan meringankan tubuh saat terbang.

Susunan tulang unggas terdiri atas cranialis, cervicalis, thoracalis,

lumbalis, dan cocygeae. Selain itu ada juga extremitas anterior dan extremitas

posterior. Hal ini sesuai dengan pendapat Yuwanta (2004) bahwa susunan tulang

ayam terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

1. Vertebrae Cervicalis atau tulang leher (13-14 ruas) yang berguna untuk

menggerakan leher.

2. Vertebrae Columnis atau Dorsalis atau tulang punggung (7 ruas)

3. Vertebrae Pygostyle dan Urostylus yaitu ekor yang membentuk cocygeae (4

ruas)

4. Tulang rusuk sebanyak 7 buah

5. Tulang sayap terdapat tiga jari, tetapi hanya satu yang berkembang

6. Tulang pubis, yang terdiri atas vertebrae sacral dan lumbal masing-masing 7

buah yang menyebabkan tulang ini menjadi elastis saat terjadi peneluran.

Page 13: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

13

Tulang berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi empat macam yaitu

tulang panjang / long bone, tulang pendek / short bone, tulang berbagai bentuk /

irreguler bone, dan tulang pipih / flat bone. Fungsi tulang antara lain adalah

memberi bentuk tubuh, pertautan otot, melindungi organ vital, seperti otot,

jantung dan paru-paru, tempat menyimpan sumsum tulang sebagai sebagai sel

darah merah, sel darah putih, kalsium dan NaCl, serta membantu untuk terbang.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Yuwanta, 2004) bahwa kerangka unggas

memiliki fungsi sebagai tempat pertautan otot sehingga membentuk tubuh,

melindungi organ bagian dalam, tempat pembentukan sel darah merah dan sel

darah putih dan bernafas saat terbang untuk meringankan tubuh. Arlina dan

Subekti (2011) juga menambahkan bahwa tulang juga merupakan jaringan

penghubung atau jaringan pengikat yang special.

III.2.3.Sistem Pencernaan

Pencernaan merupakan serangkaian proses yang terjadi didalam saluran

pencernaan yaitu memecah bahan makanan menjadi bagian atau pertikel yang

lebih kecil, dari senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga larut dan

dapat diabsorpsi lewat dinding saluran pencernaan untuk memasuki sisitem

peredaran darah atau getah bening, selanjutnya diedarkan keseluruh tubuh.

Menurut Yuwanta (2004) Pencernaan adalah proses perubahan secara fisik dan

kimiawi yang dialami oleh pakan (ransum) di dalam saluran pencernaan ternak.

Unggas mengambil makanannya dengan paruh dan kemudian terus

ditelan. Makanan tersebut disimpan dalam tembolok untuk dilunakkan dan

dicampur dengan getah pencernaan proventrikulus dan kemudian digiling dalam

empedal. Tidak ada enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh empedal unggas.

Fungsi utama alat tersebut adalah untuk memperkecil ukuran partikel-partikel

makanan.

Mulut ayam tidak memiliki lidah, pipi, dan gigi. Langit-langitnya lunak,

tetapi memiliki rahang atas dan bawah yang menulang untuk menutup mulut.

Mulut memiliki fungsi untuk minum dan memasukan makanan, menghasilkan air

liur (enzim pengurai makanan), dan mempermudah makanan masuk ke

Page 14: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

14

kerongkongan (Fadilah, 2003). Kerongkongan atau esophagus berupa pipa tempat

pakan melalui saluran ini bagian belakang mulut (pharynx) ke proventriculus

(Yuwanta, 2004). Kerongkongan berfungsi untuk menyalurkan makanan ke

tembolok. Sebelum kerongkongan memasuki rongga tubuh, ada bagian yang

melebar di salah satu sisinya menjadi kantong yang dikenal sebagai crop atau

tembolok. Tembolok memiliki fungsi sebagai penampungan sementara makanan

yang dikonsumsi oleh unggas (Fadilah, 2005).

Proventriculus merupakan pelebaran dari kerongkongan sebelum

berhubungan dengan gizzard (empedal). Pakan berlalu cepat melalui

proventriculus (Sarwono, 1993). Proventriculus berfungsi sebagai penghasil

pepsin yaitu enzim pengurai protein dan penghasil asam lambung (hydrochloric

acid) (Fadilah, 2005).

Gizzard atau empedal seringkali juga disebut muscular stomach (perut

otot). Lokasinya berada diantara ventriculus dan bagian usus halus. Gizzard

memiliki otot yang kuat dan permukaan yang tebal, berfungsi sebagai pemecah

makanan menjadi bagian-bagian atau partikel yang lebih kecil (Fadilah, 2005).

Menurut Yuwanta (2004), panjang alat pencernaan pada ayam sekitar 245-

255 cm, tergantung pada umur dan jenis ayam. Prinsip pencernaan pada ayam ada

tiga macam, yaitu pencernaan secara mekanik (fisik), pencernaan secara kima

(enzimatik), dan pencernaan secara mikrobiologik. Secara umum pencernaan pada

unggas meliputi aspek digesti, absorpsi, dan metabolisme.

Usus halus merupakan organ utama tempat berlangsungnya pencernaan

dan absorpsi produk pencernaan. Berbagai enzim yang masuk ke dalam saluran

pencernaan ini berfungsi mempecepat dan mengefisiensikan pemecahan

karbohidrat, protein, dan lemak untuk mempermudah proses absorpsi. Pada

bagian usus halus terdapat pankreas yang menghasilkan enzim amilase, lipase,

dan tripsin. Enzim tersebut dan enzim-enzim lain yang dihasilkan dinding usus

halus berfungsi untuk menguraikan protein dan gula. Hasilnya akan diserap usus

halus untulk di distribusikan ke seluruh tubuh. Usus halus ayam dewasa memiliki

panjang sekitar 1,5 meter (Fadilah, 2003).

Page 15: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

15

Menurut Yuwanta (2004) Ileum mempunyai banyak fili-fili untuk

memperluas bidang penyerapan. Batas antara jejenum dengan ileum berupa

tonjolan kecil yakni micelle diverticum. Ileum merupakan kelanjutan

dari duodenum yang fungsinya sama dengan duodenum. Pencernaan dan

penyerapan zat makanan yang belum diselesaikan oleh duodenum dilanjutkan

sampai tinggal bahan yang tidak dapat dicerna.

Diantara usus halus dan usus besar, terdapat dua kantong yang disebut

sebagai caeca (usus buntu). Dalam keadaan normal, panjang setiap caeca sekitar

6 inci atau 15 cm (Srigandono, 1997). Fungsi caeca ini belum diketahui secara

pasti (Fadilah, 2005). Pada caeca hanya sedikit air yang diserap, sedikit

karbohidrat dan protein dicerna berkat bantuan beberapa bakteri.

Salah satu bagian dari usus besar adalah rectum. Pada ayam dewasa

panjangnya sekitar 10 cm dengan diameter sekitar dua kali usus halus. Bentuknya

melebar dan terdapat pada bagian akhir usus halus ke kloaka (Blakely and Bade,

1991). Usus besar berfungsi sebagai penambah kandungan air dalam sel tubuh dan

menjaga keseimbangan air dalam tubuh ayam (Anggorodi, 1995).

Kloaka memiliki bentuk yang bulat dan berada pada akhir saluran

pencernaan. Kloaka berarti common sewer atau saluran umum tempat saluran

pencernaan dan reproduksi bermuara (Blakely and Bade, 1991). Kloaka berfungsi

sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan (Fadilah, 2005). Kloaka merupakan

tempat keluarnya ekskreta karena urodeum dan cuprodeum terletak berhimpitan.

Urodeum merupakan saluran urine, cuprodeum merupakan saluran pencernaan,

sedangkan protodeum merupakan saluran pembuangan sehingga berhubungan

dengan anus serta tempat keluarnya ekskreta (Neil, 1991).

III.2.4.Sistem Respirasi

Macam respirasi pada unggas dikenal ada dua macam,

yaitu secara anatomis dan fisiologis. Secara anatomis, respirasi

merupakan pernafasan perut dan pernafasan dada, sedangkan

pernafasan secara fisiologis adalah inspirasi dan ekspirasi.

Mekanisme pernapasan:

Page 16: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

16

1). Secara anatomis

a. Pada waktu otot abdominalis relaksasi dan bagian belakang

sternum turun, maka udara diserap melalui paru – paru ke

dalam kantong udara abnominalis akibat tekanan rendah

pada primary bronchi.

b. Pada waktu otot abdominalis berkontraksi, belakang sternum

naik, tekanan udara naik dan udsara yang mengandung CO2

dipompa ke luar.

2). Secara Fisiologis

Secara fisiologis respirasi ini berhubungan dengan sistem

sirkulasi, terutama sirkulasi darah, karena itu sering dikenal

dengan cardiorespiratory system. Dalam sistem ini udara (O2)

yang dihisap melalui inspirasi yang masuk melalui pulmo akan

diikat oleh Hb di dalam kapiler darah menjadi HbO2. HbO2 ini

kemudian dikirim ke Cor lewat vena pulmonalis, dan oleh Cor

darah yang mengandung O2 tadi dipompakan ke seluruh tubuh.

Dari seluruh tubuh darah yang mengandung CO2 dan air akan

dikeluarkan dari Cor ke pulmo lewat arteri pulmonalis, dan oleh

pulmo CO2 dan air dalam bentuk uap dihembuskan memlalui

ekspirasi. Moreng (1985) menyatakan bahwa, frekuensi pernafasan

pada unggas adalah sebagai berikut:

a. Ayam rata – rata angka respirasi 36 kali / menit (betina), 30

kali / menit (jantan), dengan jumlah H2O sebanyak 4 liter tiap

100 ekor.

b. Angsa: 17 kali / menit (kisaran 12 – 22 kali / menit).

c. Itik : 65 kali / menit (kisaran 60 – 70 kali / menit).

d. Merpati: 28 kali / menit (kisaran 24 – 32 kali / menit).

Menurut Winter dan Funk (1960) sistem pernapasan pada

unggas sangat berbeda dengan pernafasan pada mamalia.

Sistem pernapasan pada unggas menurut Avery (1961) terdiri dari:

Page 17: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

17

1)Cavum nasalis (lubang hidung)

Ada sepasang, lonjong dan sempit yaitu nares anteriores

dan nares posteriores. Nares anteriores merupakan saluran /

lubang yang terletak dibagian lateral mandibulla sebelah atas,

sedangkan nares posteriors terletak di palatum / langit – langit

dalam rongga mulut.

2)Pharynx

Letaknya disebelah belakang dasar mulut, dimana udara

yang masuk lewat cavum nasalis akan menuju pharynx dan

selanjutnya menuju trachea.

3)Glottis

Merupakan celah yang sempit terletak pada dasar pharynx

menuju ke larynx cranial.

4)Larynx

Tersusun atas kerangka cartilago / tulang rawan pada

dasar dari pharynx. Valvula terletak pada ujung muka trachea.

Pada larynx tidak dijumpai adanya epiglottis. Larynx tertutup

pada waktu minum ataupun makan.

5)Trachea

Merupakan suatu pipa panjang yang tersusun dari

rangkaian cincin tulang rawan dan menghubungkan larynx

dengan syrinx. Pada ayam 100-130 buah, yang berakhir pada

bifurcation trachealis.

6)Syrinx atau voice box

Sebagai rongga udara yang menyempit yang terletak

dibagian caudal trachea, kecuali pada itik berbentuk bola

sebesar kacang tanah. Pada syrinx terdapat valvula / klep yang

fleksibel dan dapat bergetar pada saat unggas bersuara. Syrinx

ini merupakan bagian dari tractus respiratorius yang mampu

Page 18: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

18

menghasilkan suara, sedangkan bagian atas larynx hanya

bekerja memodulasikan suara tersebut.

7)Bronchi

Merupakan dua buah percabangan trachea yang

menghubungkan syrinx dengan paru – paru / pulmo, bronchi

terdapat diluar ataupun didalam pulmo, berhubungan dengan

saccus respiratorius.

8)Paru – paru atau pulmo

Dibentuk oleh ranifikasi dari bronchi, melebar dibagian

terminal berwarna merah muda, kecil bila dibandingkan dengan

ruang thorax. Pulmo melekat pada columna vertebralis dan

merupakan masa yang berongga–rongga. Bagian ventralnya

basa ditutupi oleh pleura dan diafragma dan sebagian besar

berotot rudimenter. Pulmo dipenuhi cabang–cabang yang yang

merupakan saluran halus yang dilengkapi dengan selaput,

selaput ini penuh dengan pembuluh darah yang akan mengatur

masuknya oksigen ke dalam pulmo dan karbon dioksida keluar

dari pulmo. Bronchi menembus paru–paru yang berhubungan

dengan saccus abdominalis dan kantong udara yang lain. Bronchi

dalam paru–paru (primary bronchi) bercabang menjadi primary

bronchi kearah dorsal abdomen, demikian juga tertiary bronchi.

Tertiary bronchi merupakan pusat alveoli yang dikelilingi

pembuluh darah dan kapiler darah.

9)Saccus respiratorius / Air sacc atau kantong udara

Avery (1961) menyatakan bahwa, fungsi saccus respiratorius

adalah: menaikkan kapasitas sistem pernapasan, meringankan

bobot tubuh, mengatur suhu tubuh, memungkinkan terjadinya

difusi air dari darah dan mengeluarkanya dari paru – paru dalam

bentuk uap, mengurangi Specific Gravity (BJ). Menurut Moreng

(1985) bahwa saccus respiratorius yang disebut juga sebagai

Page 19: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

19

paru–paru tambahan jumlahnya 4 pasang, dan satu kantong

udara tunggal. Kantong–kantong udara tersebut terdiri dari :

1). Saccus abdominalis

Saccus ini memenuhi organ–organ dalam perut dan dinding

tubuh, menghubungkan paru–paru dan rongga–rongga dalam

tulang–tulang kaki. Saccus abdominalis jumlahnya sepasang

(pars sinister dan pars dexter)

2). Saccus interclavicularis

Saccus ini hanya memiliki satu buah kantong udara

tunggal menghubungkan pulmo bagian depan dengan tulang dan

sayap, terletak di lateral jantung.

3). Saccus thoracicae

Terletak pada rongga dalam, tepatnya di ventral paru –

paru, lateral jantung sampai dengan rib terakhir. Jumlahnya

sepasang, yaitu terdiri dari Saccus thoracicae cranialis dan

Saccus thoracicae caudalis, dan hanya berhubungan dengan

paru – paru.

4). Saccus cervicalis

Saccus ini terletak dekat dengan saccus interclavicularis

tepatnya di dorsal trachea dan esophagus, dan menghubungkan

paru – paru dengan vertebrae cervicalis.

III.2.5. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi pada unggas dibagi menjadi dua, yaitu:

sistem sirkulasi darah dan sistem sirkulasi limpa.

1)Sistem peredaran darah

Sistem peredaran darah pada unggas didukung oleh darah,

jantung dan pembuluh darah.

a. Darah

Page 20: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

20

Berbicara mengenai sistem sirkulasi, tak lepas dari peran darah

didalamnya, darah mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting bagi sistem

sirkulasi. Menurut Nesheim et al (1979) Fungsi-fungsi tersebut yaitu:

1. Mengedarkan O2 dan mengeluarkan CO2 dari sel tubuh,

2. Media absorbsi nutrisi dari saluran pencernaan dan mengedarkannya ke

seluruh tubuh,

3. Media transport pembuangan sisa metabolisme tubuh,

4. Media transport hormone dari kelenjar endokrin menuju organ reseptor,

5. Mangatur keseimbangan cairan tubuh dan melawan bibit penyakit yang masuk

ke dalam tubuh

Darah unggas berisi sekitar 2,5 sampai 3,5 juta sel darah merah per

milimeter kubik dan 15 sampai 35 ribu per milimeter kubik sel darah putih,

tergantung pada umur dan jenis kelamin. Darah unggas jantan dewasa memiliki

500.000 sel darah merah lebih banyak dibanding betina. Sel darah merah unggas

mengandung nukleus dan hemoglobin. Hemoglobin ini berfungsi untuk membawa

oksigen pada darah. Hemoglobin terdapat sekitar 30% dari total darah pada ayam

muda dan ayam petelur dan pada jantan sekitar 40% (Akoso, 1993).

b. Jantung

kerja jantung beserta dengan salurannya baik pembuluh

darah vena, pembuluh darah arteri pembuluh darah kapiler dan

pembuluh darah nadi. Unggas mempunyai jantung yang berbeda

dengan yang lainnya, yaitu mempunyai empat ruang,

dua ventrikel dan dua atrium. Pembagian ruang tersebut

bertujuan untuk mengefektifkan kerja jantung sehingga akan

terjadi sirkulasi O2 dan CO2  dari kantung udara dengan tingkat

metabolisme yang tinggi.

Unggas tipe ringan dewasa, misal ayam petelur White

Leghorn mempunyai denyut jantung 350 kali per menit, ayam breed besar

seperti Rhode Island Red mempunyai denyut jantung 250 kali per menit dan DOC

mempunyai kisaran 300 sampai 560 kali per menit. Ayam mempunyai tekanan

Page 21: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

21

darah sistol 75 sampai 175 mm Hg dan diastol 140 sampai 160 mm Hg

(Nesheim et al., 1979).

Gambar 1. Skema peredaran darah arteri pada unggas

(Radiopoetro, 1991)

Gambar 2. Skema peredaran darah vena pada unggas

(Radiopoetro, 1991)

2) Sistem Peredaran Limpa

Limpa merupakan organ yang penting pada sistem sirkulasi darah. Organ

ini terletak pada rongga perut berdekatan dengan empedal. Limpa berbentuk

lonjong, berwarna merah coklat dan kenyal. Di dalam limpa, sel darah merah dan

sel darah putih dibentuk dan limpa bertindak sebagai penyimpan sel darah merah

(Nesheim et al., 1979). Organ ini penting bagi tubuh karena peranannya dalam

membentuk sel yang bertanggung jawab terhadap produksi antibodi atau terhadap

reaksi immunoglobin yang lain. Fungsi limpa antara lain mengambil kelebihan

Page 22: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

22

cairan jaringan dan mengembalikannya ke darah serta membantu

mempertahankan tubuh dari penyakit (Akoso, 1993).

III.2.6.Sistem Ekskresi

Ekskresi air dan sisa metabolik sebagian besar tedadi

melalui ginjal. Sistem ekskresi pads unggas terdiri dari dua buah

ginjal yang bentuknya relatif besar-memanjang, berlokasi

di belakang paru-paru, dan menempel pada tulang punggung.

Masing-masing ginjal terdiri dari tiga lobus yang tampak dengan

jelas. Ginjal terdiri dari banyak tubulus kecil atau nephron yang

menjadi unit fungsional utama dari ginjal (Radiopoetro, 1991).

Fungsi utama ginjal adalah memproduksi urine,

melalui proses sebagai berikut.

1)Filtrasi darah sehingga air dan limbah

metabolisms diekskresikan.

2)Reabsorpsi beberapa nutrien (misalnya glukosa dan elektrolit)

yang kemungkinan digunakan kembali.

Sistem urinaria ayam maupun itik terdiri atas sepasang ginjal

yang berbentuk panjang yang menempel rapat pada tulang

punggung dan tulang rusuk serta melekat pada selaput rongga

perut (peritonium). Air kencing keluar dari tubuh melalui cloaca

bersama feses dan keliahatan sebagai masa putih diatas feses

tersebut (Yuwanta, 2004). Ureter adalah saluran muscular yang

mengalirkan urine dari dinding ginjal menuju ke blader (kantong

kencing). Kloaka merupakan suatu tabung yang berhubungan

dengan saluran pencernaan, saluran kencing dan reproduksi

(Rasyaf, 1997). Dengan demikian, sel dan protein darah disaring

keluar dari darah, sedangkan filtrat melewati tubula ginjal. Air

dan zat-zat tertentu untuk tubuh sebagian besar

diabsobsi kembali, sedangkan sisa-sisa produk yang harus

dibuang diekskresikan melalui urine.

Page 23: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

23

Ginjal memiliki peran kunci dalam pengaturan

keseimbangan asam-basa dan mempertahankan keseimbangan

osmotik cairan tubuh. Suatu saluran, yaitu ureter

menghubungkan masing-masing ginjal dengan kloaka. Urine

pada unggas terutama tersusun atas asam urat yang bercampur

dengan feses pada kloaka dan keluar sebagai kotoran berupa

material berwarna putih seperti pasta (Ensminger, 1992).

III.2.7. Sistem Reproduksi

a. Reproduksi Unggas Jantan 

Sistem reproduksi unggas jantan terdiri dari dua testis bentuknya elips dan

berwarna terang, dan menghasilkan sperma yang masing-masing mempunyai

sebuah saluran sperma yang bernama vas defferens serta sebuah kloaka yang

menjadi muara dari sistem reproduksi tersebut. Alat reproduksi unggas jantan

terdiri atas alat kelamin pokok dan alat kelamin pelengkap. Menurut Frandson

(1992) alat kelamin pokok adalah organ yang langsung membentuk spermatozoa

yaitu testis. Alat kelamin pelengkap terdiri atas salurantestis yang menuju kloaka

yaitu epididymis,vas defferens, dan papillae.

Testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari

lobus anterior ginjal. Ukuran testis tidak selalu konstan, karena menjadi besar

pada saat musim kawin. Bagian kiri sering lebih besar dari bagian kanan. Pinggir

medial testis sedikit konkaf dan mempunyai penjuluran kecil pipih yang dianggap

sama seperti epididimis pada mammalia. Dari situlah keluar saluran vas defferens

yang secara bergelombang-gelombang lateral terhadap ureter masuk ke dalam

kloaka. Hal ini seuai dengan pernyataan Sarwono (1993) bahwa unggas jantan

berbeda dari ternak piaraan lainnya, karena testis tidak turun dalam skrotum tetapi

tetap dalam rongga badan. Testis menghasilkan sperma untuk membuahi telur

yang berasal dari hewan betina. Testis yang berbentuk bulat kacang tersebut

besarnya berbeda-beda menurut umur dan besar unggas. Permukaan testis

diselaputi oleh suatu jaringan fibrosa yang kuat yang diteruskan kedalam testis

membentuk kerangka penunjang tenunan testis.

Page 24: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

24

Masing-masing vas defferens menuju papillae yang berfungsi sebagai

organ cadangan yang mengalami rudimenter. Papillae ini terletak di bagian

tengah dari kloaka. Menurut Srigandono (1997) unggas air memiliki alat kopulasi

yang nampak jelas, penis yang berbentuk spiral dan bengkok, terdiri dari tenunan

fibrosa dan terletak pada dinding ventral kloaka, mempunyai suatu legok, dan

semen testis pada unggas berbentuk bulat seperti kacang, terletak ventral dari

lobus anterior ginjal. Khusus pada itik, spermanya mampu bertahan hidup 5-6

hari didalam saluran genetika itik betina.

b. Sistem Reproduksi Betina

Sistem reproduksi unggas betina terdiri dari alat kelamin primer dan alat

kelamin sekunder. Alat kelamin primer adalah ovarium dan alat kelamin sekunder

adalah oviduct atau saluran telur. Unggas betina secara normal hanya memiliki

ovarium dan oviduct sebelah kiri yang berkembang sempurna. Menurut Sarwono

(1993) Ovarium merupakan bagian alat kelamin primer yang berfungsi sebagai

alat pembentuk telur.

Berdasarkan hasil pengamatan, system reproduksi ayam betina terdiri atas

ovarium, oviduk, uterus, vagina dan kloaka. Menurut Blakely dan Blade (1991)

ovarium terletak pada tulang belakang dan dikelilingi oleh alat-alat lainnya,

sehingga ia tertutup dalam suatu kantung ovarium. Jalan satu-satunya untuk

keluar adalah oviduct. Oviduct digantung oleh dua lapis lipatan peritoneum yang

membentuk ligamen-ligamen oviduct. Oviduct terdiri dari 5 bagian, yaitu

infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina. Infundibulum berfungsi

sebagai corong yang terdapat pada bagian ujung oviduct, di tempat inilah terjadi

pembuahan. Magnum terletak di bagian bawah funnel, panjangnya 33 cm. Vagina

merupakan tempat penyimpanan telur sementara waktu, sebelum telur dikeluarkan

dari dalam tubuh. Tugas uterus adalah menyempurnakan pembentukan telur, dari

uterus telur keluar menuju vagina dan kemudian kloaka (Hunter, 1995).

Page 25: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

25

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. Kesimpulan

1) Body covering unggas dibagi menjadi dermis dan epidermis.

2) Sistem kerangka unggas dibagi menjadi cranium, cervicalis, lumbalis,

thoracalis, dan cocygeae.

3) Sistem pencernaan unggas terdiri atas mulut, esophagus, crop, proventriculus,

ventriculus, usus halus, usus besar dan kloaka.

4) Sistem respirasi unggas terdiri atas hidung (nasal), glottis, larynx, trachea,

syrinx, bronchus, dan paru-paru.

5) Sistem sirkulasi unggas terdiri atas jantung, darah, dan pembuluh darah.

6) Sistem ekskresi unggas terdiri atas dua buah ginjal, kulit dan paru-paru.

7) Testis merupakan organ reproduksi primer pada unggas jantan, sedangkan

ovarium merupakan organ reproduksi primer pada unggas betina.

IV.2. Saran

1) Persiapan peralatan dalam praktikum diharapkan lebih baik lagi.

2) Praktikan sebaiknya tidak banyak bercanda agar tercipta suasana yang

kodusif.

Page 26: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

26

DAFTAR PUSTAKA

Akoso, B. T. 1993. Manual Kesehatan Unggas. Penerbit kanisius. Yogyakarta.

Anggorodi, R. 1994. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT Gramedia Pustaka. Jakarta.

Arlina, Firda dan Subekti, Kusniadi. 2011. “Karakteristik Genetik Eksternal Ayam Kampung di Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan”. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan. Vol. 14. No. 2.

Avery, T. B. and A. E. Crossle. 1961. Poultry husbandry Second edition. Burgess.

Publishing company. Minnesota.

Blakely, J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Ensminger, M.E. 1992.  Poultry Science.  2 n d Ed . The Interstate Printers and Publishers Inc. Denville. Illinois.

Fadilah. R. 2003. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Depok.

________. 2005. Aneka Penyakit Pada Ayam Dan Cara Mengatasinya. Agromedia Pustaka. Depok.

Frandson. 1992. Anatomi Fisiologi Ternak. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Gunawan dan Sihombing, D. T. H. 2004. “Pengaruh Suhu Lingkungan Tinggi Terhadap Kondisi Fisiologis Produktivitas Ayam Buras”. Wartazoa. Vol. 14. No. 1.

Hunter, R. H. F. 1995. Fisiologi dan Teknologi dan Reproduksi Hewan Domestik. ITB. Bandung.

Ismudiono, dkk. 2010. Fisiologi Reproduksi pada Ternak. Airlangga University Press. Surabaya.

Page 27: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

27

Iriyanti, Ning, dkk. 2013. “Penggunaan Berbagai Jenis Probiotik dalam Ransum Terhadap Produksi dan Bobot Telur Ayam Arab”. Jurnal Ilmiah Peternakan. Vol. 1. No. 1. Hal: 338-346.

Moreng, R. E. 1985. Poultry science and production. Reston publishing company Inc. Restorn. Virginia.

Neil, A. C. 1991. Biology 2nd edition. The Benjamin Coming Publishing Company Inc. Pec Wood City.

Nesheim, et al. 1972. Poultry Production. 12th ed. Lea and Febiger. Philadelphia.

North, M. O. 1978. Commercial Chicken Production Manual. 3rd ed. AVI pub. co. inc. Wetsport.

Radiopoetro. 1991. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Rasyaf, M. 1997. Penyajian Pakan Ayam Petelur. Kanisius. Jakarta.

Sarwono, B. 1993. Ragam Ayam Piaraan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Winter, A. R. dan E. M. Funk, 1960. Poultry Science and Practice. 5th ed. J. B. Lippincott Co. New York.

Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yokyakarta. 

Page 28: 249508304 Makalah Diskusi Ilmu Ternak Unggas

28