245099820 case tumor kelenjar adrenal

36
CASE TUMOR KELENJAR ADRENAL FUNGSIONAL Oleh : Pandu Satya Widiarto Neneng Nurlaila Nur Afida Fauzia Pembimbing : Dr. A. Asrorudin Sp.U

Upload: yulia-dewi-asmariati

Post on 15-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

NN

TRANSCRIPT

Page 1: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

CASE

TUMOR KELENJAR ADRENAL FUNGSIONAL

Oleh :

Pandu Satya Widiarto

Neneng Nurlaila

Nur Afida Fauzia

Pembimbing :

Dr. A. Asrorudin Sp.U

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RSUP FATMAWATI 2014

Page 2: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

BAB I

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN

Nama :Ny. F

Jenis kelamin : Wanita

Umur : 47 Tahun

Alamat : Cipete selatan

Pekerjaan :Wiraswasta

Status perkawinan : Menikah

Agama : Kristen

Pendidikan : S1

ANAMNESIS

Dilakukan secara auto-anamnesis kepada pasien di bangsal GPS lantai 2

Keluhan Utama : Pasien datang dengan keluhan timbul kumis serta bulu di

tubuh.

Keluhan Tambahan :Suara seperti laki-laki

Riwayat Penyakit sekarang :

Os datang dengan keluhan suara berubah menjadi seperti laki-laki dan

tumbuh kumis serta rambut di bagian dada dan janggut, keluhan ini sudah

berlangsung sekitar 3 bulan SMRS, awalnya sekitar 1 tahun yang lalu os

merasa tumbuh banyak jerawat di muka dan bagian dadanya, lama kelamaan

jerawat menyebar keseluruh tubuh, pada bulan november 2013 os merasa

payudaranya mengecil dan mulai mengalami penurunan gairah seksual.

kemudian os merasa menjadi hiperaktif dan emosi yang timbul berlebih,

siklus menstruasi menjadi tidak teratur, dan pada bulan pebruari 2014 mulai

Page 3: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

dirasakan benjolan sebesar bola bekel yang teraba di bagian perut kanan atas,

dan dirasakan clitoris menjadi membesar, sering bedebar dan keringat malam,

BAK normal, BAB normal, mual muntah (-).

Riwayat penyakit dahulu

- Riwayat mengalami hal serupa (-)

- Riwayat hipertensi (+)

- Riwayat DM (-)

- Riwayat asam urat (-)

- Riwayat asma disangkal

- Riwayat alergi disangkal

- Riwayat penyakit jantung disangkal

- Riwayat penyakit paru disangkal

Riwayat penyakit keluarga

- Riwayat hipertensi (-)

- Riwayat kencing manis (-)

- Riwayat penyakit jantung (-)

- Riwayat asma (-)

- Riwayat alergi (-)

- Riwayat tumor (-)

Riwayat kebiasaan

Os mengaku tidak mengkonsumsi rokok, tidak meminum alkohol dan

tidak menggunakan NAPZA maupun jamu-jamuan.

Riwayat lingkungan

Os tinggal di daerah Cipete selatan lingkungan rumah dikatakan padat

penduduk, keadaan sekitar rumah cukup bersih dan sanitasi baik.

Page 4: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Riwayat sosio-ekonomi

Os sehari-hari bekerja sebagai wiraswasta disalah satu perusahaan di

Jakarta

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum

Kesan sakit : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital

Tekanan darah : 150/90

Suhu : 36,80 C

Nadi : 90 x/menit

Pernafasan : 18 x/menit, thorakoabdominal

Status Generalis

Kepala : Normocephali, rambut hitam, tidak mudah rontok,

distribusi merata

Mata :

Pupil : Isokhor

Konjungtiva : Anemis -/-

Sklera : Ikterik -/-

Palpebra : Oedem -/-

Hidung :

Septum deviasi : -

Sekret : -/-

Hiperemis : -/-

Hipertrofi : -/-

Page 5: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Telinga :

Bentuk telinga normal kanan dan kiri

Nyeri tekan : -/-

Mukosahiperemis: -/-

Serumen : -/-

Mulut :

Mukosa bibir kering

Oral hygiene baik

Normoglossia

Tonsil T1/T1,

Detritus (-), kriptus (-)

Leher :

Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening

Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid

Thorax :

Paru

Inspeksi :

- Normochest

- Bentuk dada simetris saat statis dan dinamis

- Tidak ada retraksi dinding dada

Palpasi :

- Tidak ada nyeri tekan

- Vokal fremitus +/+ simetris

Page 6: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Auskultasi :

- Vesikular dikedua lapang paru

- Ronkhi -/-

- Wheezing -/-

Jantung

Inspeksi :

- Iktus cordis tak tampak

Auskultasi :

- BJ 1 dan BJ 2 reguler, murmur -, gallop -

Ekstremitas Atas : Akral hangat +/+, edema +/+

Ekstremitas Bawah : Akral hangat +/+, edema +/+

Status lokalis

Abdomen :

Inspeksi :

- Perut membuncit, sikatriks(-)

Palpasi :

- Supel, NT (-)

- Timpani, BU (+)

- Terdapat massa berbentuk bulat sebesar telur

ayam, mobile (+)

- Hepatomegali (-)

- Splenomegali (-)

- Nyeri tekan (-)

Page 7: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Perkusi :

- Timpani

Auskultasi :

- Bising usus 4x/menit

Genitalia :

- Orificium uretra externum

- kemerahan, sekret (-)

- keluar flek kemerahan dari vagina,

- Clitoris membesar (+)

PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Laboratorium

JENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI

NORMAL

Leukosit 11.8 ribu/ul 3.6-11

Eritrosit 5.78 Juta/ul 4.4 – 5.9

Hemoglobin 17.0 g/dl 13.2 - 17.3

Hematokrit 52 % 40-52

Trombosit 513 Ribu/ul 150-440

MCV 90.2 fl 80-100

MCH 29.4 pg 26-34

MCHC 32.6 g/dl 32-36

RDW 13.9 % <14

Kimia klinik hati

SGOT 51 mU/dl <33

SGPT 85 mU/dl <50

METABOLISME KARBOHIDRAT

Glukosa darah puasa 77 mg/dl <110

Page 8: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

ELEKTROLIT

Natrium (Na) 142 mmol/L 135-155

Kalium (K) 4.04 Mmol/L 3.6-5.5

Klorida (Cl) 100 Mmol/L 98-109

GINJAL

Ureum 24 mg/dl 13-43

Kreatinin 0.6 mg/dl <1.2

Pemeriksaan Endokrinologi

Page 9: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Pemeriksaan USG

• Tampak massa oval batas tegas, permukaan berlobulasi , isoekoik

heterogen,ukuran 11 x 16 x 13 cm di abdomen kanan atas, yang berasal

dari pole atas ginjal kanan

• Hepar permukaan regular tepi tajam

• K. empedu bentuk dan ukuran normal

• Lien pankreas bentuk ukuran baik tak tampak kalsifikasi

• Ginjal kiri bentuk dan ukuran baik

Page 10: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

• Cervix uteri, tidak tampak ada massa di uterus, dan bentuk serta ukuran

uterus dalam batas normal.

RINGKASAN

Os datang dengan keluhan suara berubah menjadi seperti laki-laki dan

tumbuh kumis serta rambut di bagian dada dan janggut, keluhan ini sudah

berlangsung sekitar 3 bulan SMRS, os mengeluh terdapat benjolan di perut kanan

atas yang tidak nyeri dan dapat digerakan, pada pemeriksaan tanda vital dan

pemeriksaan fisik didapatkan tensi 150/90, dan teraba massa dikanan atas

abdomen, pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan nilai trombosit, hb

dan peningkatan kadar testosteron serta dalam pemeriksaan usg didapatkan massa

oval batas tegaspermukaan berlobul ukuran 11 x 16 x13 cm di parenkim pole atas

ginjal kanan.

DIAGNOSIS KERJA

Tumor kelenjar adrenal fungsional

DIAGNOSIS BANDING

Tumor kelenjar adrenal non fungsional

RENCANA PENATALAKSANAAN

OPERATIF (23/9/14)

LE+ADRENELEKTOMI

PROGNOSIS

AD VITAM : ad bonam

AD SANATIONAM : dubia ad bonam

AD FUNGSIONAM : dubia ad malam

Page 11: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

BAB II

KELENJAR ADRENAL

A. Anatomi

Kelenjar adrenal merupakan merupakan sepasang kelenjar endokrin

yang terletak pada bagian atas setiap ginjal dan membentuk piramida datar.

Pada orang dewasa, suatu kelenjar adrenal memiliki tinggi 3-5 cm, lebar 2-3

cm, dan ketebalan hamper mencapai 1cm dengan berat 3,5-5 gr.

Tiap kelenjar terbungkus terbungkus oleh fascia renalis bersama

dengan ginjal.Organ ini mudah dipisahkan dari ginjal karena ada sedikit

jaringan lemak yang memisahkannya dari kutub atas ginjal.

Page 12: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Kelenjar sebelah kanan berbentuk seperti piramid dengan apex

disebelah atas dan basis pada ginjal.Terletak ini di antara diaphragma

disebelah posterior kanan dan vena cava inferior di sebelah anteromedial.

Kelenjar sebelah kiri berbentuk semilunaris dan letaknya lebih memanjang

ke bawah pada sisi medial ginjal kiri di bandingkan dengan kelenjar sebelah

kanan.Pada bagian depan,kelenjar ini berhubungan dengan gaster dan

pancreas, di sebelah belakang dengan diaphragma.

Kelenjar ini dibungkus oleh jaringan ikat padat kolagen dan dibedakan

menjadi 2 bagian, cortex adrenal berada pada bagian perifer berwarna

kuning dimana 80-90% darinya terdiri atas kelenjar. Bagian kecilyaitu

medulla adrenal terdapat pada bagian tengah berwarna coklat

kemerahan.Kelenjar adrenal layaknya kelenjar tyroid terdiri dari banyak

pembuluh darah.

B. Histologi

Korteks merupakan lapisan perifer yang berwarna kekuningan,

sedangkan medulla merupakan lapisan sentral yang berwarna coklat

kemerahan. Gambaran umum histologis mirip kelenjar endokrin yang lain,

sel-sel berkelompok membentuk genjel-genjel di sepanjang kapiler.Kelenjar

adrenal diliputi kapsula tebal jaringan pengikat padat kolagen.Dari kapsula

terbentuk septa tipis (trabekula) ke dalam kelenjar. Paling luar terdapat

kapsula adipose.

Korteks adrenal

Page 13: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Dibagi atas tiga zona yang batasnya tidak tegas, yaitu:

Zona Glomerulosa

Merupakan lapisan yang paling luar dan 5% volume adrenal, terdiri dari

sel-sel yang berbentuk columnar/silindris/pyramidal dan tersusun

berkelompok membentuk deretan bundar atau melengkung yang

dikelilingi oleh kapiler darah, inti spheris/bulat; kecil; gelap, sitoplasma

mengaandung granula-granula basofil dan tetes lemak yang tampak

seperti vakuola.

Zona ini menghasilkan hormone mineralokortikoid, dimana hormone

aldosteron merupakan salah satu hormon yang paling kuat.

Zona Fasikulata

Merupakan lapisan yang paling tebal, yaitu 65% volume adrenal.

Sel-sel pada lapisan ini, tersusun dalam genjel-genjel lurus radial dengan

ketebalan satu atau dua sel dan berjalan tegak lurus. Bentuk sel

polihidral, inti vesikuler; besar; letak central; kadang-kadang terdapat dua

inti, sitoplasma sedikit basofil; banyak tetes-tetes lemak, sehingga

memberikan gambaran vakuola yang besar, sehingga selnya disebut

spongiocyt.

Sinusoid di antara lempeng sel mengikuti susunan radial.

Zona ini menghasilkan hormone glukokortikoid (cortisone, cortisol) dan

hormone androgen (dehydroepiandrosterone).

Page 14: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Zona Retikularis

Merupakan lapisan yang tipis, yaitu 7% volume adrenal. Terletak di antara

zona fasikulata dan medulla adrenal. Disini sel-sel tersusun dalam genjel-

genjel yang tidak teratur, membentuk anyaman anastomosis. Ukuran sel

lebih kecil dibandingkan kedua zona sebelumnya.

Bentuk sel bermacam-macam, yaitu:

o Sel berukuran besar, sitoplasmanya sedikit asidofil dan mengandung

granula yang berisi pigmen lipofuchsin, jumlahnya banyak.

o Sel irregular dengan inti piknotik (inti kecil, gelap), di duga merupakan

proses degenerasi sel.

Zona ini menghasilkan glukokortikoid dan androgen.

Medulla Adrenal

Batas dengan korteks tidak merupakan garis yang teratur.

Sel-sel pada medulla berukuran besar dan tersusun dalam kelompokan sel

yang tidak teratur serta dikelilingi banyak kapiler-kapiler darah. Terdapat sel-

sel ganglion simpatis sendiri atau berkelompok.Bentuk sel polihidral, inti

vesikuler, sitoplasma dengan potassium bikhromat menunjukkan granula-

granula halus berwarna coklat, yang merupakan reaksi khromafin, sehingga

sel-sel pada medulla sering disebut sebagai sel-sel khromafin.

Page 15: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Medulla adrenal menghasilkan tiga buah hormone catecholamine yaitu

norepenephrine (adrenalin),epinephrine, dan sejumlah dopamine

.

Page 16: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

TUMOR ADRENAL

Kelenjar adrenal dilaporkan keberadaannya pertama kali pada tahun 1563

oleh Eustachius.Sementara itu, Addison secara klinis melaporkan saat otopsi pada

tahun 1855.Kelenjar adrenal adalah kelenjar endokrin dengan dua bagian utama,

yaitu korteks dan medula.Hormon utama yang dihasilkan oleh korteks adrenal

adalah kortisol dan hormon utama yang dihasilkan oleh medula adrenal adalah

epinefrin.

Ketika tumor berkembang di kelenjar adrenal, mereka mengeluarkan

jumlah kelebihan hormon ini.Tumor yang timbul di korteks adrenal disebut

adenoma adrenocortical yang bersifat jinak dan karsinoma adrenocortical yang

bersifat ganas, dan dapat menghasilkan tekanan darah tinggi, berat badan, rambut

tubuh berlebih, melemahnya tulang dan diabetes.Sedangkan tumor di medula

adrenal disebut neuroblastoma dan pheochromocytoma, dan dapat menyebabkan

tekanan darah tinggi, sakit kepala, jantung berdebar, dan keringat berlebihan.

Tumor kelenjar adrenal jarang dijumpai.Kebanyakan tumor adrenal

diketahui secara kebetulan dan terdeteksi sebagai tumor jinak serta merupakan

penyebab kematian 0,02-0,2% karena kanker.Tetapi 40-70% telah terjadi

penyebaran waktu diagnosis. Bhargav dkk melaporkan telah mendapatkan 59

kasus selama 14 tahun di India, jumlah itu terdiri dari kanker korteks adrenal

7,5% , pheochromocytoma 43% , kista adrenal 13,2% , myelolipoma 11,3% , dan

lesi radang 9,4%. Di Amerika Serikat, tumor korteks adrenal pada anak di bawah

Page 17: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

usia 20 tahun sekitar 25 kasus per tahun. Sedangkan di Brazil selatan terjadi 10

kali lipat lebih banyak.Terjadi lebih banyak pada wanita daripada pria.

Manifestasi klinis dari terjadinya tumor adreal adalah

1. Wanita : Diakibatkan oleh karena Adanya peningkatan kadar hormone

testosterone maka sifat kelakilakian akan timbul diantaranya:

- Tumbuh kumis atau bulu-bulu tubuh

- Suara menjadilebih besar dan bulat seperti pria

- Payudara mengecil

- Clitoris membesar

- Timbul jerawat

2. Pria : Diakibatkan meningginya kadar estradiol dalam tubuh seorang pria

yang mengidap tumor adrenal maka akan timbul gejala :

- Membesarnya payudara

- Penyebaran rambut pubis menyerupai wanita

- Eritema palmaris

- Suara menyerupai wanita

Radiologi diagostik mempunyai peran dalam mendeteksi kelainan adrenal.

Tujuan utama pencitraan adalah menentukan apakah suatu massa jinak atau ganas.

Pemeriksaan tertentu dapat digunakan oleh radiolog untuk menegakkan diagnosis

definitif pada sebagian besar massa adrenal (termasuk kanker, infeksi, dan

perdarahan) berdasar pencitraan saja (Zeiger, et al, 2009). Terdapat berbagai

macam modalitas pencitraan termasuk CT, MRI, USG, dan pencitraan nuklir

dapat digunakan dalam mengevaluasi kelainan kelenjar adrenal. Di antara

Page 18: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

keempatnya CT scan merupakan modalitas primer untuk mendeteksi dan menilai

massa adrenal (Zeiger, et al, 2009, Mayo-Smith, 2001).

Kepentingan membedakan suatu lesi adalah jinak atau ganas adalah karena

hal tersebut sangat berpengaruh pada pilihan terapi dan prognosis. Untuk

membedakan adenoma dengan proses metastasis, modalitas dengan spesifisitas

tinggi diperlukan. Modalitas yang dapat digunakan untuk membedakan lesi jinak

dan ganas meliputi CT scan, MRI, PET, dan biopsi adrenal. Jika suatu lesi pada

pasien onkologi tidak dapat secara ditentukan sebagai adenoma secara definitif

setelah dilakukan CT scan, maka pasien perlu diperiksa leih lanjut dengan

modalitas lain seperti MRI atau biopsi adrenal untuk mengkonfirmasi lesi

tersebut jinak atau ganas.Dengan demikian, radiologi diagnostik mempunyai

peran yang sangat penting danakan sangat membantu dalam penatalaksanaan

pasien dengan tumor adrenal.

Feokromositoma

Merupakan tumor yang biasanya bersifat jinak dan berasal dari sel-sel

kromafin medula adrenal. Pada 80% hingga 90% pasien, tumor tersebut timbul

dalam medula adrenal sedangkan pada pasien lain terjadi dalam jaringan

kromafin ekstra-adrenal yang berada di dalam atau dekat aorta, ovarium, limpa

atau organ lainnya. Feokromositoma dapat terjadi pada usia antara 25 dan 50

tahun. Penyakit ini menyerang laki-laki dan wanita dengan insidens yang sama.

Karena insidens feokromositoma yang tinggi di antara anggota keluarga, maka

keluarga harus waspada dan menjalani skrining untuk mendeteksi tumor

ini.Sepuluh persen feokromositoma terjadi secara balateral, dan 10% ganas.

Page 19: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

Feokromositoma merupakan penyebab tekanan darah tinggi pada 0,1% hingga

0,5% penderita hipertensi.Meskipun jarang terjadi, feokromositoma merupakan

salah satu bentuk hipertensi yang biasanya disembuhkan melalui pembedahan;

tnpa deteksi dan terapi dini, penyakit ini biasanya berakibat fatal.

Manifestasi Klinik

Sifat dan intesitas gejala pada tumor fungsional medula adrenal tergantung

pada proporsi relatif sekresi epinefrin dan norefinefrin.Trias gejalanya yang khas

mencakup sakit kepala, diaforesis dan palpitasi.Hipertensi dan gangguan

kardivaskuler lainnya sering terjadi.Gejala lainnya dapat mencakup tremor, sakit

kepala, kemerahan, dan ansietas. Hiperglikemia dapat terjadi akibat konversi

glikogen menjadi glukosa dalam hati dan otot yang disebabkan oleh sekresi

epinefrin; insulin diperlukan untuk mempertahankan kadar glukosa darah yang

normal. Gambaran klinik bentuk paroksismal feokromositoma biasanya ditandai

oleh serangan akut dan tidak terduga sebelumnya yang berlangsung selama

beberapa detik atau beberapa jam. Selama serangan ini, pasien tampak sangat

gemetar, cemas, dan lemah.Pasien dapat mengalami sakit kepala, vertigo,

penglihatan yang kabur, tinitus, terengah-engah dan sesak napas atau

dispnu.Gejala lainnya mencakup poliuri, mual, muntah, diare, nyeri abdomen dan

perasaan menjelang ajal.

Evaluasi Diagnostik

Kemungkinan feokromositoma harus dicurigai jika terdapat tanda-tanda

aktivitas sistem saraf simpati yang berlebihan, disertai kenaikan tekanan darah

Page 20: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

yang mencolok. Meskipun demikian, pengukuran kadar katekolamin dalam urin

dan plasma merupakan pemeriksaan yang lebih bersifat langsung dan

menyeluruh dalam memastikan aktivitas medula adrenal yang berlebihan. Total

katekolamin plasma diukur kadarnya pada saat pasien berbaring telentang serta

beristirahat selama 30 menit.Untuk mencegah kenaikan kadar katekolamin akibat

stress yang terjadi pada saat penusukan jarum ke dalam pembuluh vena, maka

wing needle, jarum vena kepala atau kateter vena dipasang 30 menit sebelum

pengambilan spesimen darah.

Pengukuran metabolit katekolamin urin dan asam vanilimandelat atau

katekolamin bebas merupakan test standart yang digunakan dalam penegakan

diagnosis feokromositoma. Spesimen urin 24 jam dapat dikumpulkan untuk

menentukan katekolamin bebas, MN, VMA; penggunaan kombinasi test tersebut

akan meningkatkan akurasi diagnostik. Test provokatif dan sebagian besar tes ini

jarang digunakan dalam evaluasi diagnostik karena timbulnya hasil test false-

positif serta false-negatife dan karena adanya risiko hipertensi serta hipotensi

yang bisa terjadi.

Tes supresi klonidin dapat dilakuakan jika hasil pemeriksaan urin dan

plasma tidak dapat menegakkan diagnosis.Klonidin merupakan obat

antiadrenergik yang kerjanya sentral dengan menekan pelepasan katekolamin

yang diperantarai secara neurologis. Tes supresi tersebut didasarkan pada

prinsip bahwa kadar katekolamin secara normal akan meningkat melalui aktivitas

sistem saraf simpatik; pada feokromositoma, peningkatan katekolamin terjadi

akibat difusi katekolamin yang berlebihan ke dalam sirkulasi darah dengan

Page 21: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

memintas penyimpanan yang normal dan mekanisme pelepasan. Karena itu,

klonidin pada katekolamin pada feokromositoma tidak akan menekan pelepasan

katekolamin.

Hasil tes tersbut dianggap normal jika 2 hingga 3 jam setelah pemberian

dosis tunggal klonidin per oral, terjadi penurunan kadar total katekolamin plasma

sedikitnya sebesar 40% dari hasil pemeriksaan dasar dan nilai absolutnya turun

hingga di bawah 500 pq/ml. Pemeriksaan pencitraan, seperti pemindai CT scan,

MRI dan USG juga dapat dilakukan untuk menentukan lokasi feokromositoma

serta jumlah tumor yang ada. MIBG skintigraf menggunakan senyawa 131I-

metaiodobenzilguanidin (MIBG) untuk menentukan lokasi feokromositoma dan

mendeteksi lokasi metastatik di luar kelenjar adrenal.

Penatalaksanaan

Farmakoterapi

Pasien dapat dipindahkan ke ruang perawatan intensif agar dapat

dilakukan pemantauan yang ketat terhadap perubahan EKG dan pemberian

preparat penyekat alfa-adrenergik seperti pentolamin atau preparat relaksan otot

polos yang dilakukan secara hati-hati guna menurunkan tekanan darah dengan

cepat.

Pembedahan

Tindakan pembedahan untuk mengangkat tumor yang biasanya

dilakukan dengan adrenalektomi. Persiapan pendahuluan prabedah berupa

Page 22: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

pengendalikan tekanan dan volume darah yang efektif.Persiapan dilakukan

selama 10 hari sampai 2 minggu.Pasien harus telah mendapatkan terapi hidrasi

yang baik pada saat sebelum, selama dan sesudah pembedahan untuk

mencegah hipotensi.

Manipulasi tumor pada saat melakukan eksisi dapat menyebabkan pelepasan

epinefrin dan norepinefrin yang tersimpan dalam jaringan tumor tersebut

sehingga terjadi peningkatan yang mencolok pada tekanan darah dan perubahan

frekuensi jantung.Eksplorasi bagian yang mungkin merupakan lokasi tumor

biasanya dikerjakan untuk memastikan pengangkatan keseluruhan tumor.

Sebagian konskuensinya, pasien dapat mengalami stress dan efek samping dari

tindakan bedah yang lama, yang meningkatkan resiko hipertensi pascaopertatif.

Terapi Penggantian Kortikostreoid

Diperlukan jika harus dilakukan adrenalektomi bilateral.Kortikostreoid juga

harus diberikan selama beberapa hari atau minggu pertama setelah

pengangkatan satu kelenjar adrenal.Penyuntikan intravena kortikostreoid sodium

suksinat dapat dimulai pada malam hari sebelum pembedahan dilakukan dan

kemudian dilanjutkan selama awal periode praoperatif untuk mencegah

insufisiensi adrenal.

Perawatan Pascaoperatif

Kondisi pasien harus dipantau selama beberapa hari dalam ruang

perawatan intensif dengan memberikan perhatian khusus kepada perubahan

Page 23: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

elektrokardiografik, tekanan arterial, keseimbangan cairan dan elektrolit, dan

kadar glukosa darah. Beberapa jalur infus harus dipasang untuk pemberian

cairan dan obat.Hipotensi dan hipoglikemia dapat terjadi dalam periode

pascaoperatif karena secara mendadak produksi katekolamin dengan jumlah

yang berlebihan tersebut terhenti.Oleh sebab itu, perhatian yang cermat harus

ditujukan kepada pemantan tindakan untuk mengatasi semua perubahan ini.

Hipertensi diperkirakan akan menghilang setelah dilakukan tindakan bedah;

namun, kurang-lebih 40% pasien dapat tetap mengalami hipetensi sesudah

pembedahan. Keadaan ini dapat saja terjadi jika tidak semua jaringan

feokromositoma diangkat, kambuh kembali atau jika sudah terjadi kerusakan

pembuluh darah sebagai akibat hipertensi yang berat dan lama. Beberapa hari

setelah pembedahan dilakukan pengukuran kadar katekolamin dan metabolitnya

dalam plasma serta urin untuk menentukan apakah pembedahan berhasil

dengan baik. Kalau kadarnya sudah kembali normal, pasien dapat dipulangkan

dari rumah sakit.Sesudah itu diperlukan pemeriksaan chek up secara berkala,

khususnya pada pasien yang berusia muda atau keluarganya memiliki riwayat

feokromositoma.

ADENOMA ADRENAL

Kelenjar adrenal terletak tepat di atas ginjal.Kelenjar adrenal merupakan

kelenjar endokrin yang bertanggung jawab melepaskan hormon adrenalin yang

penting untuk mengatur osmolaritas plasma darah.Karena sebab yang tidak

diketahui, tumor jinak dapat berkembang di kelenjar adrenal.Kondisi ini dikenal

sebagai adenoma adrenal.Perlu dicatat bahwa tumor jinak tidak menyebabkan

kanker.Oleh karena itu, adenoma adrenal bukan merupakan kanker.Penyebab

Page 24: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

dan Gejala Adenoma Adrenal. Penyebab pasti yang menyebabkan adenoma

adrenal tidak diketahui.Namun, sebagian ahli percaya bahwa kondisi ini

disebabkan karena mutasi pada gen tertentu.Besar kemungkinan adenoma

adrenal merupakan gangguan genetik yang diturunkan.Terdapat dua jenis

adenoma adrenal yaitu fungsional dan non-fungsional.Sebagian adenoma

mensekresi hormon dan karenanya dikenal sebagai adenoma fungsional.Di sisi

lain, terdapat adenoma yang tidak melepaskan hormon sehingga disebut non-

fungsional.

Adenoma fungsional dianggap lebih berbahaya karena hormon yang

dihasilkan oleh adenoma dapat menyebabkan gangguan parah seperti sindrom

Cushing (berkaitan dengan hormon kortisol), sindrom Conn (berkaitan dengan

hormon aldosteron), dan hiperandrogenisme (berkaitan dengan hormon

androgen).Tidak terdapat gejala spesifik yang berhubungan dengan adenoma

adrenal sehingga cukup sulit mendeteksi kondisi ini.

Pengobatan Adenoma Adrenal

Lebih mudah untuk mendiagnosa adenoma fungsional karena setidaknya

terdapat sedikit gejala yang dapat diamati.Dokter akan melihat ada tidaknya

gejala sindrom Cushing atau sindrom Conn untuk diagnosa yang tepat.Pada

waktu yang sama, tes seperti CT scan dan MRI bisa dilakukan untuk membantu

mendiagnosis kondisi tersebut.Selain itu, dokter mungkin menyarankan pasien

melakukan biopsi adrenal sebagai salah satu metode paling efektif mendiagnosa

adanya infeksi di kelenjar adrenal.Tes darah juga akan dilakukan untuk

Page 25: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

memeriksa tingkat hormon dalam tubuh.Umumnya, hanya operasi pengangkatan

tumor (adenoma) yang menjadi metode untuk mengobati kondisi ini.

Adrenalektomi laparoskopi dan laparotomi perut adalah dua jenis operasi

yang dilakukan untuk mengangkat tumor jinak pada kelenjar adrenal.Dalam

kasus adrenalektomi laparoskopi, beberapa sayatan kecil dibuat untuk

melaksanakan prosedur.Sementara dalam kasus laparotomi perut, satu sayatan

besar diambil untuk sebuah prosedur invasif.Pasien mungkin membutuhkan

waktu lebih lama untuk pemulihan setelah menjalani laparotomi perut.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ketut Suwitra. Penyakit Ginjal Kronik. Aru WS, Bambang S, Idrus A,

Marcellus SK, Siti S, editor. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Ed. 4 Jilid I.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2007. hlm 570-3.

2. Editorial. Gagal Ginjal Kronik. Diunduh dari: http://emedicine.

medscape.com/article/238798-overview, 05Februari 2011.

Page 26: 245099820 Case Tumor Kelenjar Adrenal

3. Murray L, Ian W, Tom T, Chee KC. Chronic Renal failure in Ofxord

Handbook of Clinical Medicine. Ed. 7th. New York: Oxford University;

2007. 294-97.

4. Editorial. Obat Hemopoetic. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Ed. 8.

Jakarta: CMP Medica Asia Pte Ltd; 2008. Hlm. 114.

5. Ganong, William F. 1998. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.17th . Jakarta:

EGC.

6. Guyton, AC. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.9th . Jakarta: EGC.

7. Hadley, Mac E. 2000. Endocrinology. 5th . New Jersey: Prentice Hall, inc.

8. Mansjoer, Arif, dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Edisi 3.

Jakarta: Media Aesculapius FKUI.

9. Mona, Sosya. 2011. Laporan Pendahuluan Dan Asuhan Keperawatan Pada

Pasien Dengan Gangguan Adrenal.