2.2. potensi ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/bab-ii-2.pdf · ketersediaan sdm...

41
RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-18 2.2. Potensi Ekonomi 2.2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Serang Nilai PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga berlaku tahun 2004 adalah sebesar 9.969 miliar rupiah, berarti mengalami kenaikan sebesar 3.428 miliar rupiah (52,51% dibandingkan dengan tahun 2000 yang besarnya baru mencapai 6.541 miliar rupiah atau mengalami pertumbuhan rata-rata 10,48% per tahun). Sedangkan jika dilihat dari nilai atas dasar harga konstan tahun 1993, nilai PDRB tahun 2004 adalah sebesar 2.977 miliar atau naik sebesar 399 miliar (15,51% dibandingkan tahun 2000 yang besarnya 2.453 miliar rupiah atau mengalami pertumbuhan rata-rata 3,10% per tahun). Secara sektoral terdapat peningkatan positif pada seluruh sektor lapangan usaha, demikian pula pada sub sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yang pada periode krisis dan beberapa tahun pasca krisis sektor ini mengalami pertumbuhan yang negatif. Hal tersebut disebabkan besarnya kerugian yang dialami usaha perbankan. Meskipun demikian, nilai negatif pada sub sektor bank ini setiap tahunnya semakin berkurang bahkan memberikan kontribusi yang positif pada tahun-tahun berikutnya. Dilihat dari besarnya rata-rata kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Serang masing-masing sektor lapangan usaha selama lima tahun secara berturut- turut yaitu: Industri Pengolahan memberikan kontribusi sebesar 50,95%, Pertanian (13,31%), Perdagangan, Restoran dan Hotel (9,89%), Jasa-jasa (8,19%), Bangunan/Kontruksi (6,35%), Listrik, Gas dan Air Bersih (4,68%), Keuangan, Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan (3,64%), Pengangkutan dan Komunikasi (2,89%), serta Pertambangan dan Galian (0,07%). Nilai PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan tahun 1993 yang diperoleh berdasarkan penjumlahan produksi barang dan jasa pada 9 sektor (Lapangan Usaha) selama tahun 2000-2004 dapat dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini.

Upload: dinhkien

Post on 25-May-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-18

2.2. Potensi Ekonomi

2.2.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Serang

Nilai PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga berlaku tahun 2004

adalah sebesar 9.969 miliar rupiah, berarti mengalami kenaikan sebesar 3.428

miliar rupiah (52,51% dibandingkan dengan tahun 2000 yang besarnya baru

mencapai 6.541 miliar rupiah atau mengalami pertumbuhan rata-rata 10,48% per

tahun). Sedangkan jika dilihat dari nilai atas dasar harga konstan tahun 1993, nilai

PDRB tahun 2004 adalah sebesar 2.977 miliar atau naik sebesar 399 miliar

(15,51% dibandingkan tahun 2000 yang besarnya 2.453 miliar rupiah atau

mengalami pertumbuhan rata-rata 3,10% per tahun).

Secara sektoral terdapat peningkatan positif pada seluruh sektor lapangan

usaha, demikian pula pada sub sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan yang pada periode krisis dan beberapa tahun pasca krisis sektor ini

mengalami pertumbuhan yang negatif. Hal tersebut disebabkan besarnya

kerugian yang dialami usaha perbankan. Meskipun demikian, nilai negatif pada

sub sektor bank ini setiap tahunnya semakin berkurang bahkan memberikan

kontribusi yang positif pada tahun-tahun berikutnya.

Dilihat dari besarnya rata-rata kontribusi terhadap PDRB Kabupaten

Serang masing-masing sektor lapangan usaha selama lima tahun secara berturut-

turut yaitu: Industri Pengolahan memberikan kontribusi sebesar 50,95%, Pertanian

(13,31%), Perdagangan, Restoran dan Hotel (9,89%), Jasa-jasa (8,19%),

Bangunan/Kontruksi (6,35%), Listrik, Gas dan Air Bersih (4,68%), Keuangan,

Persewaan Bangunan dan Jasa Perusahaan (3,64%), Pengangkutan dan

Komunikasi (2,89%), serta Pertambangan dan Galian (0,07%).

Nilai PDRB Kabupaten Serang atas dasar harga berlaku dan atas dasar

harga konstan tahun 1993 yang diperoleh berdasarkan penjumlahan produksi

barang dan jasa pada 9 sektor (Lapangan Usaha) selama tahun 2000-2004 dapat

dilihat secara rinci pada tabel di bawah ini.

Page 2: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-19

Tabel 2.2.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang

Atas Dasar Harga Berlaku (Tahun 2000-2004)

Sumber: Serang dalam Angka 2000-2004

Tabel 2.2.2 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang

Atas Dasar Harga Konstan 1993 (Tahun 2000-2004)

Sumber: Serang dalam Angka 2000-2004

Salah satu masalah pokok yang selalu dihadapi oleh pemerintah adalah

besarnya inflasi setiap tahunnya. Peningkatan pendapatan (uang) yang diterima

masyarakat akan tidak berarti apabila diikuti oleh tingkat inflasi yang tinggi.

Tingkat inflasi yang tinggi mengakibatkan kemampuan daya beli masyarakat

menurun sehingga tentu saja akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Perkembangan tingkat inflasi di Kabupaten Serang selama periode tahun

2002 sampai dengan 2004 dapat dijelaskan sebagai berikut: Tahun 2002 sebesar

2000 2001 2002 2003 2004

1 PERTANIAN 968.498 1.082.537 1.211.740 1.279.483 1.426.624

2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 4.106 4.808 5.372 5.799 6.466

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 3.404.543 3.645.759 4.106.654 4.428.399 4.937.665

4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 270.591 309.005 420.374 463.729 517.058

5 BANGUNAN/KONTRUKSI 399.872 450.174 502.034 549.739 612.959

6 PERDAGANGAN, RESTORAN & HOTEL 673.487 753.075 850.088 938.880 1.046.851

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 168.933 206.776 242.173 263.481 293.781

8 KEU.PERSEWAAN BANGUNAN & JASA PERUSH. 174.225 204.051 213.017 284.301 316.996

9 JASA-JASA 477.028 570.380 660.747 727.384 811.033

TOTAL PDRB 6.541.283 7.226.565 8.212.199 8.941.195 9.969.433

Lapangan UsahaTahun (Rp. 000.000)

No.

2000 2001 2002 2003 2004

1 PERTANIAN 339.677 358.226 370.205 381.474 396.122

2 PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 1.786 1.794 1.822 1.890 1.962

3 INDUSTRI PENGOLAHAN 1.335.689 1.356.682 1.402.402 1.446.858 1.502.417

4 LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 120.119 123.329 128.900 134.981 140.164

5 BANGUNAN/KONTRUKSI 160.924 166.211 175.004 184.594 191.682

6 PERDAGANGAN, RESTORAN & HOTEL 246.977 260.576 273.278 288.879 299.972

7 PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 71.085 76.591 79.827 84.656 87.907

8 KEU.PERSEWAAN BANGUNAN & JASA PERUSH. 90.251 96.543 93.089 109.921 114.142

9 JASA-JASA 210.868 217.422 227.240 233.802 242.780

TOTAL PDRB 2.577.376 2.657.374 2.751.767 2.867.055 2.977.148

Lapangan UsahaTahun (Rp. 000.000)

No.

Page 3: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-20

9,68%; tahun 2003 laju inflasi menurun menjadi sebesar 5,21%; dan tahun 2004

sebesar 6,40% secara rata-rata tingkat inflasi selama periode tiga tahun adalah

sebesar 7,10%. Inflasi terendah terjadi pada sektor pertanian dan inflasi tertinggi

terjadi pada sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. Kecuali pada

sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor industri

pengolahan, sektor bangunan serta sektor angkutan dan komunikasi, inflasi empat

sektor lainnya berada diatas rata-rata, ini berarti bahwa diluar kelima sektor

tersebut masalah kenaikan harga perlu diperhatikan lebih seksama.

Tabel 2.2.3

Tingkat Inflasi Kabupaten Serang (Tahun 2002-2004)

Tahun Tingkat Inflasi

Per Tahun Rata-rata

2002

2003

2004

9,68

5,21

6,40

7,10

7,10

7,10

Sumber: Serang dalam Angka 2002-2004 (data diolah)

Untuk mengukur kinerja perekonomian Kabupaten Serang, maka

digunakan salah satu indikator makro ekonomi yaitu laju pertumbuhan PDRB.

Walaupun data PDRB Kabupaten Serang disajikan atas dasar harga berlaku dan

atas dasar harga konstan, namun untuk mengukur kinerja perekonomian

perhatian difokuskan pada laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan saja

karena faktor harga pada angka tersebut sudah dieliminasi. Perekonomian

Kabupaten Serang, dengan indikator laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga

konstan tahun 1993, secara agregat mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar

3,95% per tahun (lihat tabel 2.2.4).

Page 4: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-21

Tabel 2.2.4

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Serang

Atas Dasar Harga Konstan 1993

(Tahun 2000-2004)

Tahun PDRB

(dalam jutaan rupiah)

Pertumbuhan

Per Tahun Rata-rata

2000

2001

2002

2003

2004

2.577.376

2.657.374

2.751.767

2.876.055

2.977.148

5,05

3,10

3,55

4,19

3,84

3,95

3,95

3,95

3,95

3,95

Sumber: Serang dalam Angka 2000-2004

Apabila dilihat secara sektoral, terdapat beberapa sektor yang mengalami

pertumbuhan secara signifikan dan berada di atas rata-rata pertumbuhan yang

berarti memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi secara

agregat. Sektor-sektor yang tingkat pertumbuhannya berada di atas rata-rata

pertumbuhan PDRB tersebut adalah: Sektor Keuangan, Persewaan Bangunan

dan Jasa Perusahaan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, dan Sektor

Bangunan/Kontruksi.

Adapun sektor-sektor yang tingkat pertumbuhannya berada di bawah rata-

rata pertumbuhan agregat, yang berarti memerlukan upaya-upaya untuk memacu

pertumbuhannya, adalah: Sektor Pertambangan dan Galian, Sektor Jasa-jasa,

Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor

Pertanian.

Sedangkan untuk mengukur tingkat kemakmuran Kabupaten Serang tahun

2002 sampai dengan tahun 2004, perlu diketahui pendapatan masyarakat

Kabupaten Serang. Untuk mengetahui tingkat pendapatan masyarakat secara

rata-rata tersebut, digunakan perhitungan PDRB secara agregat dibagi dengan

jumlah penduduk pada tahun yang bersangkutan. Meskipun diakui bahwa metoda

ini belum menggambarkan keadaan yang sesungguhnya pada masing-masing

orang. Tabel 2.2.5 menggambarkan PDRB per kapita dan pertumbuhannya.

Page 5: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-22

Tabel 2.2.5 PDRB per Kapita Kabupaten Serang

Atas Dasar Harga Berlaku (Tahun 2002-2004)

Tahun PDRB

Per Kapita

Pertumbuhan

Per Tahun Rata-rata

2002

2003

2004

4.578.,6

5.090,9

5.439,7

5,75

11,19

6,85

8,64

8,64

8,64

2.2.2 Sub Fungsi Perdagangan, Perkoperasian Dan UMKM

Untuk menggerakan sektor riel perekonomian daerah sektor perdagangan

memegang peranan yang strategis untuk memperlancar distribusi barang dan

jasa. Maka sangat penting perlunya pembinaan untuk menumbuh kembangkan

baik dari sisi pelaku maupun dari ketersediaan prasarananya. Pada tahun 2000

jumlah usaha perdagangan sebanyak 699 unit mengalami kenaikan menjadi 1.759

unit pada tahun 2004 atau mengalami pertumbuhan sebanyak 1.060 unit

(60,26%).

Penyerapan tenaga kerja di sektor perdagangan pada tahun 2000 tercatat

sebanyak 5.928 orang, sedangkan pada tahun 2004 tercatat sebanyak 10.376

orang yang berarti mengalami pertambahan sebanyak 4.448 orang (42,87%),

dengan kontribusi sebanyak 5.510 (53,10%) orang bekerja di sektor formal dan

sebanyak 4.866 (46,90%) bekerja di sektor non formal.

Sedangkan ketersediaan prasarana pasar di Kabupaten Serang pada tahun

2000 sebanyak 55 buah yang terdiri dari 49 pasar tradisional dan 6 buah pasar

modern mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan menjadi 111 buah pasar

pada tahun 2004 atau mengalami pertumbuhan sebanyak 56 bh( 50,45%). Lebih

lengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 6: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-23

Tabel 2.2.6 Perkembangan Sub Fungsi Perdagangan

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004 (dalam satuan unit)

No U r a i a n Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

1 Jumlah Unit Usaha 699 857 1.013 1.765 1.759

Perdagangan Formal 498 633 705 1.342 1.272

Perdagangan Non Formal 201 224 308 423 487

2 Penyerapan Tenaga Kerja 45.745 49.975 64.000 83.862 91.961

3 Jumlah Pasar 55 66 87 101 111

Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten Serang, 2005

Sebagai pilar demokrasi dan pembangunan ekonomi kerakyatan peranan

koperasi masih sangat penting disaat masyarakat mempertanyakan dan

menyangsikan keberadaan dan kontribusi dunia koperasi terahadap

perekonomian. Hal tersebut terlihat dari eksistensi pertumbuhan koperasi di

tengah-tengah masyarakat Kabupaten Serang, pada tahun 2000 jumlah koperasi

berdasarkan jenisnya tercatat 832 buah koperasi meningkat menjadi 998 buah

koperasi pada tahun 2004 atau mengalami pertumbuhan sebanyak 166 buah

(16,63%).

Perkembangan jumlah koperasi menurut jenisnya tersebut juga diikuti oleh

perkembangan jumlah anggota yang cukup menggembirakan, pada tahun 2000

tercatat anggota koperasi sebanyak 71.499 orang meningkat menjadi 85.703

orang pada tahun 2004, yang berarti ada kenaikan jumlah anggota koperasi

sebanyak 14.204 orang (16,57%).

Eksisnya dunia koperasi ditengah-tengah ekonomi liberal tidak terlepas dari

ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan

roda organisasi dan usaha koperasi, salah satunya adalah manajer sebagai orang

yang profesional terhadap pengelolaan koperasi. Jumlah manajer koperasi pada

tahun 2000 sebanyak 245 orang mengalami pertambahan pada tahun 2004

menjadi 279 orang atau mengalami kenaikan sebanyak 34 orang (33,33%).

Page 7: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-24

Ketersediaan modal memegang peranan penting dalam bisnis, baik modal

dari dalam (modal sendiri) maupun modal dari luar. Pada tahun 2000 tercatat

modal sendiri koperasi sebesar Rp. 30.153 juta mengalami pertumbuhan menjadi

sebesar Rp. 31.987 juta pada tahun 2004 atau mengalami kenaikan sebesar Rp.

1.834 juta (6,80%) dibanding pada tahun 2000. Sedangkan modal luar koperasi

pada tahun 2000 tercatat Rp.63.766 juta naik menjadi Rp. 66.166 juta pada tahun

2004 atau mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.400 juta (3,63%).

Kinerja koperasi dilihat dari volume usaha tidaklah mengecewakan, pada

tahun 2000 volume usaha koperasi sebesar Rp. 248.673 juta yang terus menerus

meningkat dari tahun ketahunnya, pada tahun 2004 tercatat menjadi Rp. 273.879

juta atau mengalami pertumbuhan sebesar Rp. 25.206 juta (9,20%). Kontribusi

terbesar berturut-turut diberikan oleh jenis Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi

Karyawan, PKPRI, Koperasi Unit Desa dan Koperasi Warga.

Sedangkan kinerja koperasi dilihat dari Sisa Hasil Usaha pada tahun 2000

tercatat sebesar Rp. 15.309 juta mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.082 juta atau

menjadi Rp. 19.392 juta pada tahun 2004, yang berarti mengalami kenaikan

sebesar 21,05%.

Tabel 2.2.7

Perkembangan Sub Fungsi Koperasi

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004

No U r a i a n Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

1 Jumlah Unit Usaha 832 848 876 908 998

2 Jumlah Anggota Koperasi 71.499 72.179 73.275 77.505 85.703

3 Jumlah Manager Koperasi 245 248 250 268 279

4 Modal Sendiri (Rp. Juta) 30.153 30.804 31.187 31.477 31.987

5 Volume Usaha (Rp. Juta) 248.673 252.437 256.135 261.170 273.879

6 Sisa Hasil Usaha (Rp. Juta) 15.309 15.062 16.908 17.052 19.392

Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten Serang, 2005

Di tengah-tengah tumbangnya usaha skala besar yang terkena dampak

krisis, sektor usaha kecil sangat besar kontribusinya terhadap daya tahan

perekonomian. Secara jelas dan nyata peranan usaha kecil terhadap pergerakan

Page 8: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-25

sektor ekonomi riel dalam menyumbangkan kontribusinya baik dari sisi

pertambahan nilai tambah maupun terhadap penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun 2000 tercatat usaha mikro, kecil dan menengah sebanyak

17.429 unit usaha berkembang menjadi 26.795 unit usaha pada tahun 2004 atau

mengalami pertumbuhan sebanyak 9.366 (34,95%) unit usaha. Dengan kontribusi

pertumbuhan dari usaha mikro sebesar 34,34%, usaha kecil 46,29% dan usaha

menengah sebesar 20,00%.

Dilihat dari penyerapan tenaga kerja UMKM pada tahun 2000 tercatat

sebanyak 44.969 orang meningkat sebanyak 25.781 orang (36,44%) pada tahun

2004 yang tercatat sebanyak 70.749 orang. Dengan penyerapan sebanyak itu

sangat berarti disaat orang sulit mencari pekerjaan, kasus PHK dan semakin

terbatasnya lapangan pekerjaan.

Begitu juga bila dilihat dari sisi nilai investasi UMKM mengalami kenaikan

cukup signifikan yaitu sebesar Rp. 167.270 juta (22,68%) pada tahun 2004

(Rp.737.544 juta) dibanding pada tahun 2000 yang tercatat sebesar Rp.570.274

juta.

Tabel 2.2.7 Perkembangan Sub Fungsi UMKM

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004

No U r a i a n Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

1 Jumlah Unit Usaha 17.429 19.388 21.527 24.151 26.795

Usaha Mikro 16.459 18.288 20.320 22.578 25.067

Usaha Kecil 810 900 1.006 1.357 1.508

Usaha Menengah 160 180 180 180 200

2 Penerapan Tenaga

Kerja

44.968 53.313 58.237 63.709 70.749

3 Investasi (Rp. Juta) 570.274 640.305 651.450 663.834 737.544

Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten Serang, 2005

Page 9: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-26

2.2.3. Sub Fungsi Tenaga Kerja

Jumlah dan besarnya penduduk yang dikaitkan dengan pertumbuhan

income perkapita secara garis besar mencerminkan kemajuan perekonomian

suatu negara. Pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi besarnya

pertumbuhan angkatan kerja, semakin besar jumlah penduduk usia kerja, secara

otomatis jumlah angkatan kerja bertambah, yang berarti partisipasi penduduk

dalam angkatan kerja meningkat. Indikator ketenagakerjaan dapat memeberikan

gambaran tentang seberapa besar keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi

produktif adalah tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) yaitu persentase

penduduk (10 tahun ke atas) yang tergolong angkatan kerja.

Semakin tinggi TPAK menggambarkan kondisi ketenagakerjaan yang

semakin baik, karena hal itu berarti partisipasi angkatan kerja semakin meningkat,

bila peningkatan angkatan kerja seiring dengan bertambahnya partisipasi

penduduk yang bekerja. Hal ini peningkatan TPAK dipicu oleh meningkatnya

partisipaasi penduduk yang bekerja atau tingkat pengangguran menurun, akan

tetapi bila peningkatan angkatan kerja seiring dengan bertambahnya peningkatan

partisipasi penduduk yang mencari pekerjaan, ini pertanda peningkatan TPAK

dipicu oleh meningkatannya partisipasi penduduk yang mencari pekerjaan atau

dengan kata lain penmgangguran bertambah.

Proporsi pendduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan bisa dipakai

dsebagai salah satu ukuran untuk melihat salah satu potensi sektor

perekobnomian dalam menyerap tenaga kerja.

Gambaran penyerapan tenaga kerja berdasarkan perusahaan yang ada di

Kabupaten Serang sebagai berikut :

Page 10: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-27

Jumlah Jumlah Tenaga

Kerja

No. KLUI Perusahaan Laki

laki

Perempuan Jumlah

1. Pertaniaan, Peternakan,

Kehutanan, Perburuan dan

Perikanan

27 3.480 869 4.349

2. Pertambangan dan

penggalian

6 259 10 269

3. IndustriPengolahan 253 34.484 38.296 72780

4. Listrik gas dan air 5 727 61 788

5. Bangunan 28 842 50 892

6. Perdagangan besar,

eceran, dan rumah makan

serta hotel

130 3.208 750 3.958

7. Angkutaan, Pergudangan

dan Telekomunikasi

13 410 43 453

8. Keuangan, Asuransi, Usaha

persewaan tanah dan jasa

perusahaan

37 1.246 234 1.480

9. Jasa kemasyarakatan sosial

dan perorangan

28 639 226 865

Jumlah 527 45.296 40.539 85.834

Keteraangan : KLUI = Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia Kabupaaten Serang

Page 11: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-28

Jumlah pencari kerja berdasarkan jenjang pendidikan pada tahun 2005,

adalah sebagai berikut:

Pedidikan Pencari kerja

SD 369

SMP 4521

SMA 3703

D 1 1183

D II 1308

D III 1241

S 1 3292

S 2 42

Hal tersebut diatas memerlukan perhatian dari pihak-pihak terkait,

sementara jumlah lowongan/kesempatan kerja yang tersedia hanya untuk 2409

Orang. Sedangkan jumlah penempatan tenaga kerja dalam negeri adalah 144

orang, jumlah pemutusan hubungan kerja mencapai 52 kasus dimana melibatkan

tenaga kerja 66 orang, jumlah penutupan perusahaan terdapat satu perusahaan

dan jumlah pelanggaran perundang – undangan ketenagakerjaan terdapat 4

kasus pelanggaran.

2.2.4. Sub Fungsi Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan Kelautan

Dengan jumlah penduduk yang semakin bertambah pembangunan

pertanian khususnya bermuara pada ketahanan pangan karena hal tersebut

didasarkan atas akses individu atau Rumah tangga terhadap pangan. Dimana

semakin tinggi akses suatu Rumah tangga terhadap pangan maka semakin tinggi

ketahanan pangan. Pangan merupakan kebutuhan paling dasar bagi manusia

dan sangat berperan dalam ketahanan ekonomi maupun ketahanan Nasional.

Untuk memenuhi kebutuhan makanan pokok di Kabupaten Serang selama

5 (lima ) dari Tahun 2000 sampai dengan 2004 maka perkembangan produksi

beras menunjukan rata-rata peningkatan produksi padi mencapai 4,15 persen per

tahun, kecuali pada tahun 2002 dan 2003 terjadi penurunan produksi masing-

Page 12: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-29

masing 0,62 dan 3,13 persen. Adanya penurunan tersebut disebabkan terjadinya

anomaly iklim dimana pada tahun 2002 tercatat 4.304 ha sawah mengalami puso

dan 10.401 ha terkena kekeringan, kebanjiran dan serangan OPT, sedangkan

tahun 2003 seluas 4.952 ha sawah mengalami puso, adapun yang terkena

kekeringan, kebanjiran dan serangan OPT mencapai 15.252 ha.

Tabel 3.2.1 PERKEMBANGAN LUAS PANEN, PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PADI

SELAMA 5 TAHUN DI KABUPATEN SERANG

URAIAN TAHUN

KOMODITAS 2000 2001 2002 2003 2004

Padi Sawah

Luas Panen (Ha) 86.792 89,673 82.836 81,258 86,025

Produksi (Ton) 381,885 421,463 418.359 405,208 443,029

Produktivitas (Ton/Ha) 4,40 4,70 5,05 4,99 5,15

Padi Gogo

Luas Panen (Ha) 4,013 3,171 3,128 2,524 3,248

Produksi (Ton) 9.230 8.465 8,816 8,585 9,776

Produktivitas (Ton/Ha) 2,30 2,67 2,82 3,40 3,01

Jumlah Padi

Luas Panen (Ha) 90.805 92.844 85.964 83.782 89.271

Produksi (ton) 391.115 429.928 427.175 413.793 451.711

Produktivitas (ton/Ha) 4,307 4,631 4,969 4,938 5,059

Page 13: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-30

Tabel 3.2.2. PERKEMBANGAN PRODUKSI BERAS DI KABUPATEN SERANG

SELAMA 5 TAHUN (2000 – 2004)

TAHUN

PRODUKSI (TON) PERTUMBUHAN

(%)

KONSUMSI

BERAS

(TON)

SURPLUS/

DEFISIT

(TON)

PADI

(GKG)

BERAS

2000 391,115 204,709 2,32 190,894 13,815

2001 429,829 225,000 9,72 192,783 32,217

2002 427,175 223,794 -0,62 200,457 23,337

2003 413,793 216,675 -3,13 205,243 11,432

2004 452,805 243,874 12,46 209,348 34,520

Berdasarkan tabel 3.2.2. diketahui Rata-rata peningkatan produksi padi

mencapai 4,15% per tahun, namun pada tahun 2002 dan 2003 terjadi penurunan

produksi masing-masing 0,62 dan 3,13% disebabkan terjadinya anomalI iklim

tahun 2002 tercatat 4.304 ha sawah mengalami puso dan. 101 ha terkena

kekeringan, kebanjiran dan serangan OPT tahun 2003 seluas 4.952 ha sawah

mengalami puso dan 15.252 ha terkena kekeringan, kebanjiran dan serangan

OPT.

Tabel 3.2.4 PERKEMBANGAN KETERSEDIAAN PRODUKSI BERAS LOKAL

UNTUK KONSUMSI PENDUDUK SERANG SELAMA 5 TAHUN

TAHUN KETERSEDIAAN

(TON)

KEBUTUHAN SURPLUS

(TON) (TON)

2000 204,709 190,854 13,815

2001 225.000 192,783 32,217

2002 223,794 200,457 23,337

2003 216,675 205,243 11,432

2004 243,874 209,348 34,526

Berdasarkan tabel 3.2.4. maka dapat diperoleh informasi sebagai berikut :

- Angka sasaran produksi pada tahun 2004 (Keputusan Bupati No. 521.1/Kep

105-Nak/2004, tentang Proksi Mantap Kabupaten Serang

- Kebutuhan konsumsi beras 115,5 kg/kap/th (Badan Ketahanan Pangan,

Deptan 2003)

Page 14: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-31

- Ketersediaan produksi beras dihitung berdasarkan produksi padi dikurangi

lossis dan kebutuhan benih dikonservasi ke beras dengan rendemen 62%.

Untuk memenuhi kebutuhan pokok hewani di Kabupaten Serang, maka

perkembangan populasi ternak ruminansia (ternak besar) selama kurun waktu 5

tahun dari tahun 2000 sampai dengan 2004 menunjukan hasil sebagai berikut :1)

popilasi kambing meningkat pada tahun 2000 sebanyak 115.242 ekor dan pada

tahun 2004 sebanyak 147.638 ekor (28,11 %); 2) Domba meningkat pada tahun

2000 sebanyak 82.528 ekor dan pada tahun 2004 sebanyak 89.089 ekor (7,94

%);p 3) populasi sapi perah menampilkan perkembangan yang positif (6,25 %); 4)

Populasi sapi potong mengalami penurunan setiap tahunnnya 0,82 % karena

mutasi ternak keluar, kurangnya peternak memelihara sapi jantan, sehingga

kelahiran ternak kurang; 5) populasi kerbau menurun rata-rata pertahun 4,12 %,

karena masih melekatnya kultur tradisional, kebanyakan peternak untuk tidak

memelihara jantan; 6) populasi kuda rata-rata per tahun menurun 14,24 % karena

kebanyakan mutasi keluar kabupaten Serang, mati yang dipelihara sebagai jantan

untuk digunakan angkutan gerobak.

Tabel 3.2.8

PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK RUMINANSIA KABUPATEN SERANG TAHUN 2000 – 2004

NO KOMODITAS

PRODUKSI DALAM TAHUN

r (%) (ekor)

2000 2001 2002 2003 2004

1 Sapi Perah 3 4 6 4 3 6,25

2 Sapi Potong 4.900 2.530 2,951 3,651 3,823 - 0,82

3 Kerbau 33,786 30,504 29,411 29,823 28,454 - 4,12

4 Kuda 70 64 66 54 36 - 14,24

5 Kambing 115,242 128.540 133,685 141,171 147,638 6,43

6 Domba 82,528 79,368 80,956 84,679 89,082 1,99

Perkembangan populasi ternak unggas selama kurun waktu 5 tahun dari

tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 bahwa secara keseluruhan populasi

ternak unggas berkembang dengan satuan angka pertumbuhan yang positif

pertahun, namun tahun 2004 populasi unggas menurun terdiri dari ayam buras

Page 15: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-32

dari 2.151.581 ekor (tahun 2003) menjadi 1.666.542 ekor (tahun 2001) (22,54%),

ayam ras pedaging dari 2.721.920 ekor (tahun 2003) menjadi 2.210.500 ekor

Tahun 2004 ( 18,79%), ayam ras petelur dari 1.952.246 ekor (tahun 2003) menjadi

1.294.119 ekor (tahun 2004) ( 33,71%), itik dari 359.584 ekor (tahun 2003)

menjadi 296.291 ekor (tahun 2004 ( 17,60%). Hal ini terjadi penurunan

berdasarkan pemeriksaan morphologis, pathologis jaringan dan organ visceral

menunjukkan gejala penyakit AI (Avian Influenza) pada kasus kematian accut

(mendadak). Kematian sejak tahun 2003 hingga tahun 2004.

Tabel 3.2.9

PERKEMBANGAN POPULASI TERNAK UNGGAS KABUPATEN SERANG TAHUN 2000 – 2004

NO KOMODITAS

PRODUKSI DALAM TAHUN

r (%) (ekor)

2000 2001 2002 2003 2004

1 Ayam Buras 1.537.955 1.864.132 1.984.853 2.151.581 1.666.542 3,39

2 Ayam Ras

Pedaging

1.154.930 2.650.400 2.604.818 2.721.920 2.210.500 28,37

3 Ayam Ras

Petelor

1.318.312 2.554.580 2.142.623 1.952.246 1.294.119 8,76

4 Itik 207,187 221,404 345,754 359,584 296,291 12,36

JUMLAH 4.218.384 7.290.516 4.078.048 7.185.331 5.467.452 -

Perkembangan produksi daging, telur dan susu di kabupaten Serang

selama kurun waktu 5 tahun terakhir dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2004

menunjukan peningkatan produksi daging sebesar 3,45 %, produksi susu 0,07

persen dan terjadi penurunan dalam hal produksi telur sebesar – 6,25 persen.

Penurunan produksi daging terbesar dialami oleh ayam ras petelor mencapai –

15,83 persen. Hal ini terjadi diakibatkan oleh populasi hewan yang terkena wabah

penyakit AI (Avian Influenza).

Page 16: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-33

Tabel 3.2.10 PERKEMBANGAN PRODUKSI DAGING, TELUR DAN SUSU

KABUPATEN SERANG TAHUN 2000 – 2004

NO KOMODITAS

PRODUKSI DALAM TAHUN

r (%) (ekor)

2000 2001 2002 2003 2004

A Daging 15.7570.04

5

1746,877 16.113.485 15.666.399 13.601.467 3,45

Sapi 561,146 520,459 614,593 663,859 669,053 4.61

Kerbau 532,006 545,62 230,164 271.040 351,054 - 1.99

Kambing 428,589 477,34 609.600 624.900 630.000 10,60

Domba 199,275 203,458 283,813 189,438 196,313 2,99

Ayam Buras 1099,637 1.227.344 1.554.140 1.609.844 1.087.419 2,34

Ayam Ras

Petelor

1.326.865 1.422.367 1.025.245 934.150 619,238 -15,83

Ayam Ras

Pedaging

11.609.527 12.048.367 11.795.930 11.373.168 10.048.390 -3,39

Itik 90,489 91,828 98,756 102,624 97,393 1,96

B Telur 17.073.646 18.208.872 19.151.246 17.470.717 12.572.058 -6,25

Ayam Buras 645,941 729,616 816,637 903,664 816,606 6,48

Ayam Ras 15.555.110 16.553.678 16.865.763 14.884.197 10.484.364 -8,25

Itik 872,595 925,578 1.468.846 1.682.856 1.271.088 13,72

C Susu 1.970 1,434 2,007 2.180 1.720 0,07

Sapi Perah 1.970 1,434 2,007 2.180 1.720 0,07

JUMLAH 32.836.661 34.655.261 35.266.738 33.139.296 26.175.245

Page 17: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-34

Di Kabupaten Serang luas lahan kritis diluar kawasan hutan yang

direhabilitasi selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari tahun 2000 sampai dengan

2004 menunjukkan bahwa target seluas 12.835 hektar baru sekitar 24,09 persen

atau seluas 3.091,5 hektar yang terehabilitasi sedangkan sisanya mencapai

9.743,5 hektar atau 75,9 persen. Sisa luas lahan terbesar diatas 500 hektar yang

belum terrehabilitasi berada di Kecamatan Bojonegara 1.808 hektar, Pulo ampel

1.072 hektar dan Taktakan 1.032 hektar, pabuaran 759 hektar, Mancak 747

hektar, Ciomas 590 hektar, Anyer 570 hektar, Petir 500 hektar dan yang lainnya

dibawah 500 hektar tersebar di Kecamatan Cinangka 475 hektar, Padarincang

470,5 hektar, , Cikeusal 437,5 hektar, Cipocok Jaya 75 hektar, Mancak 416

hektar, Kramatwatu 45 hektar, Jawilan 175 hektar, Walantaka 179,5 hektar, Kopo

39 hektar, dan Tunjung Teja 362 hektar sedangkan kecamatan Pamarayan telah

terehabilitasi seluas 100 hektar pada tahun 2003, Kecamatan Baros pada tahun

2003 dan 2004 telah terehabilitasi seluas 50 hektar, dan Curug telah terehabilitasi

seluas 312,5 hektar pada tahun 2000, 2001 dan 2003.

Upaya rehabiltasi lahan kritis yang dilaksanakan sejak tahun 2000 sampai

dengan 2004 antara lain : 1) pembuatan hutan rakyat, 2) pembuatan dam

penahan, 3) pembuatan sumur resapan, 4) pembuatan kebun bibit desa, 5)

pembuatan kebun bibit permanen, 6) rehabilitasi hutan pantai/ mangrove, 7)

pembuatan usaha pelestarian sumberdaya alam, 8) penanaman kanan-kiri jalan,

9) penghijauan bendung pamarayan, 10) penanaman lahan di bawah tegakan dan

11) perlebahan. Kegiatan-kegiatan tersebut diatas dilaksanakan selain untuk

merehabilitasi lahan kritis juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

perbaikan kondisi lingkungan.

Page 18: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-35

Tabel 3.5.1 LAHAN KRITIS DILUAR KAWASAN HUTAN YANG DIREHABILITASI

SELAMA 5 TAHUN ( 2000 S/D 2004)

NO KECAMATAN

LUAS

LAHAN

KRITIS

(Ha)

REHABILITASI LAHAN SISA

2000 2001 2002 2003 2004 (Ha)

1 Cinangka 745 175 - - 20 75* 475

2 Padarincang 690,50 150 - - 20 50* 470,50

3 Ciomas 790 150 - - - 50* 590

4 Pabuaran 1,028 194 - 50 - 25* 759

5 Petir 875 100 100 25 125* 25* 500

6 Curug 312,50 100 62,5 - 150* - -

7 Cikeusal 702,50 100 - 5 5 5 437,50

150*

8 Cipocok Jaya 175 100 - - - - 75

9 Taktakan 1.123 100 - - - - 1,023

10 Wr. Kurung 747 - - - - - 747

11 Mancak 666 100 10 - 20 100* 416

12 Bojonegara 1.858 - - - - 20 1.808

50*

13 Anyer 815 100 - 50 - 20 570

75*

14 Pulo Ampel 1.112 - - - 20 20 1,072

15 Kramat Watu 65 - - - - 20 45

16 Jawilan 175 - - - - - 175

17 Walantaka 304,50 - - - 125* - 179,5

18 Kopo 39 - - - - - 39

19 Tunjung Teja 462 - - - 75* 25* 362

20 Pamarayan 100 - - - 100* - -

21 Baros 50 - - - 25* 25* -

JUMLAH 12,835 1,369 172,5 130 85 85 9,743.5

750* 500*

Page 19: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-36

* Adalah rehabilitasi lahan yang bersumber dari APBN melalui Program Gerakan

Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL) sebagai upaya untuk

mengendalikan lahan kritis yang telah diprogramkan secara nasional.

Produksi perikanan Kabupaten Serang dalam periode tahun 2000 – 2004

relatif stabil dengan produksi pertahun 14.624 ton. Tahun 2003 produksi

mengalami penurunan yang drastis yaitu sebesar 7.960 ton, tetapi pada tahun

2004 kembali mengalami peningkatan sebesar 10%. Hal ini sejalan dengan

program “GERBANG MINA BAHARI” yang didengungkan oleh Departemen

Kelautan dan Perikanan, maka kabupaten Serang bertekad lebih serius

menangani usaha budidaya seperti dengan dilaksanakannya kegiatan

Optimalisasi Balai Benih Ikan (BBI), Pengembangan Budidaya Perikanan,

Pengembangan Pembenihan di Masyarakat, Pengelolaan Balai Benih Ikan,

Budidaya Ikan Air Tawar di Keramba, Budidaya Ikan Kerapu di Keramba,

Percontohan Budidaya Bandeng Umpan, Budidaya Ikan Hias dan Pembangunan

Pengembangan Balai Benih Ikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan benih

ikan bagi masyarakat Kabupaten Serang selain itu dengan terpenuhinya benih

ikan diharapkan kondisi ini dapat mengurangi tekanan terhadap usaha perikanan

tangkap terutama untuk wilayah perairan yang padat tangkap (over fishing).

Tabel 3.3.1 PERKEMBANGAN PRODUKSI PERIKANAN KABUPATEN SERANG ,

2000 - 2004

Uraian Tahun (Ton)

2000 2001 2002 2003 2004

Penangkapan 8.829,30 11.245,30 12.134,80 6.295,30 6.795,80

Budidaya 7.465,70 7.439,50 2.351,10 1.665,50 2.946,30

Jumlah 16.295,00 18.684,80 14.485,90 7.960,80 9.742,00

Dari data produksi terlihat produksi ikan tangkap dari tahun 2000 – 2002

Tabel produksi mengalami kenaikan. Tahun 2001 naik 35,87%, tahun 2002 naik

7,79%, tetapi pada tahun 2003 mengalami penurunan yang cukup besar yaitu

sebesar 47,71 %. Penurunan disebabkan antara lain karena tidak adanya cek

point keluar masuknya ikan antar Kabupaten, makin maraknya perdagangan ikan

ditengah laut, banyaknya ikan yang didaratkan diluar lokasi TPI sehingga tidak

Page 20: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-37

terdata serta kalahnya bersaing dengan armada dari luar wilayah Serang dan juga

menurunya jumlah kapal motor di Kabupaten Serang.

Pada tahun 2004 produksi ikan kembali meningkat sebesar 13,10%. Hal ini

karena pada saat itu pengawasan dilaut telah mulai dilaksanakan. Patroli

dilakukan baik oleh pihak Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serang

maupun Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Banten.

Perkembangan produksi ikan budidaya tahun 2000 mencapai 7465,70 ton

terus mengalami penurunan sampai tahun 2003. Tahun 2001 turun sebesar

0,18%; tahun 2002 turun 51,9%; dan tahun 2003 turun 17,1% tetapi tahun 2004

kembali mengalami kenaikan sebesar 27,7%. Penurunan produksi ikan budidaya

tersebut pada tahun 2003 disebabkan antara lain karena usaha budidaya ikan

darat masih belum mengarah ke usaha, tetapi lebih untuk pemenuhan konsumsi

Rumah Tangga disamping masih lemahnya permodalan. Hal ini terlihat dari

adanya kenaikan produksi pada tahun 2004 setelah diberikannya pembinaan

teknis dan adanya bantuan modal untuk budidaya perikanan air tawar dan

budidaya tambak.

Nilai produksi perikanan merupakan nilai jual yang didapat dan diukur

dengan banyaknya uang sebagai hasil jual dari produksi perikanan. Sejalan

dengan perkembangan produksi perikanan maka nilai produksinya pun relatif

mengikuti trend grafik yang sama dengan jumlah produksi. Nilai tersebut

diharapkan dapat meningkat lagi di tahun-tahun mendatang dengan upaya

optimalisasi penanganan pasca panen. Usaha ini telah dilakukan yaitu dengan

proyek Pengelolaan Pasca Panen dan Pembinaan Mutu Hasil Perikanan dan

Kelautan serta Pengadaan Sarana Mutu Hasil Perikanan.

Page 21: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-38

Tabel 3.3.2 PERKEMBANGAN NILAI PRODUKSI PERIKANAN KABUPATEN SERANG

2000 - 2004

Uraian Tahun (Rp. 1.000)

2000 2001 2002 2003 2004

Penangkapan 34.604.600 53.940.750 55.515.560 26.937.600 29.571.700

Budidaya 67.629.300 85.960.600 25.391.400 14.626.987 20.496.600

Jumlah 102.233.900 139.901.350 80.906.960 41.564.587 50.068.300

Jumlah nelayan yang bekerja dibidang usaha perikanan tangkap baik dilaut

maupun perairan umum tahun 2000 mencapai 6.820 orang dengan didominasi

oleh buruh nelayan. Pada tahun 2001 sampai dengan 2002 mengalami penurunan

karena banyaknya petani ikan dan nelayan yang beralih profesi. Tetapi tahun

2003 kembali meningkat mencapai 5.166 orang seiring dengan bertambahnya

armada perikanan dan petani ikan dan nelayan. Demikian pula tahun 2004

meningkat lagi menjadi 6.486 orang karena armada perikanan yang bertambah

cukup signifikan

Tabel 3.3.3 PERKEMBANGAN RUMAH TANGGA PERIKANAN DAN NELAYAN

2000 - 2004

Uraian Tahun (Ton)

2000 2001 2002 2003 2004

RTP 1.446 917 942 1261 1.125

RTBP 4.974 3.905 3.905 3905 5.361

JUMLAH 6.820 4.965 4.965 5.166 6.486

Keterangan :

RTP = Rumah Tangga Perikanan

RTBP = Rumah Tangga Buruh Perikanan

Untuk menunjang produksi perikanan, maka sarana perikanan dan alat

tangkap yang digunakan oleh nelayan sangat berperan. Untuk perikanan tangkap,

perahu atau kapal sebagai sarana angkutan air sangat dibutuhkan . Sarana

angkutan ini berupa perahu tanpa motor ( PTM ), perahu motor tempel (PMT) dan

kapal motor (KM). Dari tabel terlihat dari tahun 2000 sampai dengan 2002 jumlah

sarana perikanan cenderung menurun, tahun 2003 jumlah sarana angkutan ini

Page 22: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-39

meningkat sedikit, penambahan terjadi pada PTM dan MT sedangkan KM

menurun cukup banyak. Penurunan jumlah KM ini diduga merupakan salah satu

penyebab menurunnya produksi perikanan di Kabupaten Serang pada tahun

2003. Ini disebabkan kapal motor merupakan salah satu andalan dalam upaya

kegiatan perikanan tangkap karena kemampuannya untuk melakukan

penangkapan diluar perairan pantai, sebab jika hanya mengandalkan motor

tempel atau perahu tanpa motor kemampuannya sangat terbatas hanya di

perairan pantai saja. Sedangkan kondisi perairan pantai Kabupaten Serang telah

mengalami over fishing. Pada tahun 2004 produksi perikanan kembali meningkat

karena adanya penambahan sarana baru serta adanya pencacahan ulang.

Tabel 3.3.4

Perkembangan Sarana Perikanan tahun 2000-2004

Uraian

Tahun (Unit)

2000 2001 2002 2003 2004

PTM 300 50 50 57 50

MT 906 827 829 387 882

KM 187 238 238 209 243

JUMLAH 1.393 1.115 1.117 653 1.175

Keterangan :

PTM = Perahu Tanpa Motor

MT = Motor Tempel

KM = Kapal Motor

Page 23: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-40

2.2.5. Sub Fungsi Bahan Bakar dan Energi

Program Pengembangan Listrik Pedesaan adalah salah satu program

yang dikembangkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan. Dari tahun 2000 sampai

dengan 2003 telah terpasang 210 unit di desa Wangun, desa Cikedung, desa

Padarincang, dan desa Kedung Soka.

Tabel 3.4.3

Pemasangan PLTS di Kabupaten Serang

Tahun 2000 – 2004

Tahun (unit)

2000 2001 2002 2003 2004

PLTS 50 60 50 50 -

2.2.6. Sub Fungsi Pertambangan

Perkembangan hasil produksi pertambangan galian dari tahun 2000 sampai

dengan 2004 berfluktuasi. Fluktuasi produksi ini karena penambangan yang

disesuaikan dengan permintaan pasar. Produksi pasir laut baru dimulai pada

tahun 2003 dengan jumlah 337.500.000 M3 dan meningkat menjadi 1.949.430 M3

pada tahun 2004 adapun potensi pasir laut yang dimiliki sebesar 65.807.142 M3

Tabel 3.4.1

Perkembangan Potensi dan Pemanfaatan Pertambangan di Kab. Serang

Tahun 2000 – 2004

Potensi Pemanfaatan Potensi Pemanfaatan Potensi Pemanfaatan Potensi Pemanfaatan

(M3) (M

3) (M

3) (M

3) (M

3) (M

3) (M

3) (M

3)

Pertambangan

a. Galian C

- Batu - - 1.895.906,414 211.971,580 1.683.934,834 364.569,190 1.319.365,644 320.716,273

- Pasir - - - - - - - -

- Tanah urug - - 133.142,685 61.300 71.824,685 - 68.224,685 3.600

b. Pasir laut - - - - 65.807,142 337.500 65.469.642 1.949.430

Indikator

2000/2001 2002 2003 2004

Page 24: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-41

Tabel 3.4.2

Perkembangan Produksi dan Nilai Produksi dan Pertambangan

Kab. Serang Tahun 2000 – 2004

Perusahaan pemakai air bawah tanah di Kabupaten Serang mulai tahun

2002 sampai dengan tahun 2004 mulai di data secara bertahap. Pada tahun 2002

ada 52 perusahaan pemakai air bawah tanah, tahun 2003 sebanyak 45

perusahaan dan tahun 2004 sebanyak 143 perusahaan yang tersebar di beberapa

kecamatan. Jadi jumlah perusahaan pemakai air bawah tanah yang sudah di data

sebanyak 241 perusahaan. Dan dengan diberlakukannya Perda No 2 tahun 2004

maka pada tahun 2004 telah 80 perusahaan yang membuat SIPAT / SIP yang

menyumbang PAD sebesar RP 109.000.000, -

Tabel 3.4.4

Perusahaan Pemakai Air Bawah Tanah di Kabupaten Serang

Tahun 2000 – 2004

Tahun (Buah)

2000-2001 2002 2003 2004

Perusahaan Pemakai

Air Bawah Tanah

-

52

45

143

Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi Jumlah Produksi

(M3) (M

3) (M

3) (M

3)

Pertambangan

a. Galian C

- Batu - - 211.972 211.972 364.569 3.645.691.900 320.716.273 3.207.162.730

- Pasir - - - - - - - -

- Tanah urug - - 61.300 153.250.000 - - 3.600 900.000

b. Pasir laut - - - - 337.500 3.375.000.000 1.949.430 19.494.300.000

2003

Nilai ProduksiIndikator

2004

Nilai Produksi

2000/2001

Nilai Produksi

2002

Nilai Produksi

Page 25: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-42

2.2.7. Sub Fungsi Industri dan Kontruksi

Berdasarkan data PDRB Kabupaten Serang sejak tahun 2000 sampai

dengan tahun 2004 sektor industri memberikan kontribusi PDRB lebih dari 50%,

untuk mempertahankan dan bahkan memacu sektor industri tersebut maka perlu

dipacu pertumbuhannya baik dari segi jumlah unit usaha maupun dari sisi

investasinya. Berdasarkan jumlah unit usaha, diketahui pada tahun 2000 jumlah

unit usaha sektor industri sebanyak 15.189 buah meningkat menjadi 18.453 buah

pada tahun 2004 atau mengalami pertumbuhan sebanyak 3.264 buah (17,69%)

dengan didominasi oleh industri non formal sebanyak 17.514 (94,91%).

Penyerapan tenaga kerja tahun 2004 di sektor industri mengalami kenaikan

sebesar 37.454 orang (29,50%) dibanding pada tahun 2000 sebanyak 89.530

orang. Tenaga kerja yang terserap tahun 2004 pada kelompok industri formal

sebanyak 74.442 orang atau meningkat sebesar 38,17%. Sedangkan kelompok

industri non formal dapat menyerap sebesar 52.542 orang (41,38%) pada tahun

2004 yang berarti mengalami kenaikan sebesar 17,21, lebih lengkap dari uraian

tersebut di atas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.2.7

Perkembangan Sub Fungsi Koperasi

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004

No U r a I a n Tahun

2000 2001 2002 2003 2004

1 Jumlah Unit Usaha 15.189 16.050 16.749 17.612 18.453

Industri Formal 689 750 785 848 939

Industri Non Formal 14.500 15.300 15.964 16.764 17.514

2 Jumlah Tenaga Kerja 89.530 96.421 101.434 108.423 126.984

Industri Formal 46.030 50.521 54.653 58.224 74.442

Industri Non Formal 43.500 45.900 46.781 50.199 52.542

Sumber: Dinas Perindagkop Kabupaten Serang, 2005

Page 26: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-43

2.2.8.Sub Fungsi Ekonomi Lainnya

Peranan investasi dunia usaha swasta mempunyai arti penting bagi

pembangunan baik secara regional maupun nasional. Investasi merupakan

kegiatan ekonomi yang bersifat makro dan merupakan motor penggerak

pertumbuhan ekonomi yang bersifat lintas wilayah dan intas sektoral, oleh karena

itu tidak mengenal batas-batas kegiatannya dan berlangsung secara terus

menerus berkesinambungan dan tidak dapat diputus.

Investasi yang dampak positifnya terhadap adanya kesempatan kerja,

peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan daya beli, tingkat konsumsi

dan tingkat tabungan masyarakat sangat dibutuhkan oleh suatu negara/daerah

guna merubah kondisi ekonomi potensial menjadi ekonomi riil.

Tanpa investasi swasta negara/daerah dimanapun tidak dapat membangun

dan pada hakekatnya investasi pemerintah (Public Investment) yang dilihat dari

segi nilai hanya sebagian kecil mutlak dilaksanakan untuk penunjang,

merangsang, memfasilitasi investasi dunia swasta (Private Investment).

Dalam rangka merubah kondisi ekonomi potensial menjadi ekonomi riil

dibutuhkan investasi swasta yang cukup besar baik asing maupun dalam negeri.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.3 Tahun 1995 tentang

Pedoman Perencanaan Pananaman Modal Daerah, mempunyai maksud untuk

memberikan arahan dan dorongan, agar kegiatan penanaman modal dapat

ditingkatkan dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Tujuan

perencanaan penanaman modal daerah, adalah :

a. Optimalisasi pemanfaatan potensi penanaman modal yang dimiliki oleh

masing-masing daerah

b. Terarahnya lapangan/bidang usaha yang akan dipromosikan

c. Mantapnya usulan proyek-proyek pemerintah sebagai penunjang kegiatan

penanaman modal daerah

Untuk itu Pemerintah Daerah harus proaktif dalam mengelola dan

memanfaatkan seluruh kekuatan ekonomi potensial diwilayahnya baik yang

berupa potensi Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM),

maupun sumber daya lainnya untuk menjadi kekuatan ekonomi riil yang tumbuh

dan berkembang lebih cepat. Salah satu faktor dominan untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi tersebut adalah kegiatan investasi di seluruh sektor, baik

Page 27: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-44

yang bersumber dari dalam negeri dalam rangka PMDN, maupun dari luar negeri

dalam rangka PMA serta dalam rangka Non PMA/PMDN. Investasi merupakan

salah satu variabel yang sangat penting dalam perekonomian suatu

negara/daerah. Karena melalui kegiatan investasi akan terbentuk nilai tambah

yang diperoleh dari proses produksi yang menghasilkan output barang dan jasa

untuk dipasarkan di dalam negeri maupun ekspor.

Kemajuan suatu negara atau suatu daerah salah satunya ditentukan oleh

kegiatan investasi yang berlangsung di negara/daerah tersebut. Perkembangan

investasi yang pesat di suatu negara/daerah sangat berdampak luas (multiplier

effect)yaitu selain mendorong pertumbuhan ekonomi juga akan menimbulkan

kestabilan sosial politik yang baik, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

dapat digunakan sebagai indikator meningkatkan kepercayaan dunia terhadap

suatu negara/daerah. Dalam kenyataannya keinginan untuk mempercepat

pertumbuhan ekonomi di suatu negara/daerah tersebut dapat menarik dan

mengembangkan investasi di wilayahnya baik yang bersumber dari dalam/luar

negeri. Terjadinya krisis ekonomi di berbagai negara Asia khususnya Indonesia

sejak tahun 1997, kegiatan investasi turun tajam. Hal ini membuktikan adanya

indikator yang kuat hubungan yang saling berkaitan antara investasi dan

perekonomian.

Dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah

daerah tidak ada pilihan lain kecuali harus mampu menarik dan menggerakkan

kegiatan investasi di daerahnya untuk memberdayakan dan mempercepat

pertumbuhan ekonominya.

Perkembangan investasi di sektor industri mengalami pertumbuhan yang

cukup signifikan sebesar Rp. 1.636.225 juta (42,27%) sampai dengan tahun 2004

yang tercatat sebesar Rp. 3.871.402 juta dari investasi awal pada tahun 2000

sebesar Rp. 2.235.148 juta. Kenaikan jumlah invesatsi tersebut dipacu oleh

semakin kondusifnya ekonomi makro setelah mengalami krisis, juga oleh semakin

kondusifnya iklim investasi.

Page 28: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-45

Tabel 3.8.1 Perkembangan Jumlah Investasi Bidang Industri

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004 (dalam satuan Rp. 000.000)

NO KELOMPOK INDUSTRI TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

I FORMAL

1 Industri Agro dan Hasil Hutan 32 98 136.065 154.542 179.580

2 Industri Kimia dan Pulp dan Kertas 790.444 887.494 921.666 997.828 1.034.526

3 Industri Logam, Mesin & Alat Angkut 23.150 46.161 52.236 26.165 22.885

4 Industri Teksil, Elektronika dan AI 1.413.282 1.448.615 1.852.373 1.895.451 2.580.089

II NON FORMAL

5 Indsutri Non Formal 8.240 43.667 51.373 53.947 54.322

Jumlah………………………………….. 2.235.148 2.426.035 3.013.713 3.127.933 3.871.402

Dari sisi jumlah invesatsi sektor perdagangan pada tahun 2000 tercatat Rp.

45.745 juta mengalami kenaikan sebesar Rp. 46.612 juta (50,26%) atau nilai

investasi yang tercatat pada tahun 2004 senilai Rp. 91.961 juta. Dengan kontribusi

dari perdagangan non formal sebesar 13,23% dan perdagangan formal sebesar

86,77%.

Tabel 3.8.2 Perkembangan Jumlah Investasi Bidang Perdagangan

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004 (dalam satuan Rp. 000)

NO KELOMPOK USAHA TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

I FORMAL

1 Perusahaan Kecil (PK) 11.610 15.390 16.740 33.777 30.996

2 Perusahaan

Menengah (PM) 17.100 14.700 17.400 18.900 28.500

3 Perusahaan Besar

(PB) 7.700 9.800 18.900 19.600 20.300

II NON FORMAL

4 Perdagangan Non

Formal 9.335 10.085 10.960 11.585 12.165

Jumlah……………… 45.745 49.975 64.000 83.862 91.961

Page 29: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-46

Perkembangan nilai asset PD BPR-LPK di Kabupaten Serang dari tahun

2000 sampai dengan tahun 2004 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan

sebesar Rp. 20.088.038 atau sebesar 248,40%, nilai volume kredit berkembang

sebesar Rp. 13.711.156 atau sebesar 142,42%, jumlah modal disetor berkembang

sebesar Rp. 4.473.678 atau sebesar 272,49%, Tabungan berkembang sebesar

Rp. 5.177.782 atau sebesar 315,72%, Deposito berkembang sebesar Rp.

9.130.334 atau sebesar 680,90%, dan pendapatan Laba yang diperoleh

berkembang Rp. 412.924 atau sebesar 125,01%, dan terakhir nilai yang Dividen

Rp. 235.198 atau sebesar 172,41%.

Tabel 3.8.3 Perkembangan BUMD PD. BPR-LPK

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004 (dalam satuan Rp. 000)

URAIAN TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

Asset 8.086.856 11.804.502 14.025.818 18.521.325 28.174.894

Volume Kredit 9.627.575 15.676.400 18.774.220 20.873.935 23.338.731

Modal disetor 1.641.800 1.843.500 1.966.650 4.177.928 6.115.478

Tabungan 1.639.966 3.117.577 3.322.848 4.818.557 6.817.748

Deposito 1.340.916 2.126.318 3.450.722 5.879.425 10.471.250

Laba 330.315 431.106 467.305 569.047 743.239

Dividen 136.421 190.793 233.551 284.523 371.619

Perkembangan nilai asset BUMD PDAM di Kabupaten Serang dari tahun

2000 sampai dengan tahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar Rp.

6.941.374.000 atau sebesar 58,63%, modal disetor berkembang sebesar

Rp.150.000.000 atau 60%, perolehan laba meningkat sebesar Rp.113.959.000

atau sebesar 22,07, namun dibandingkan tahun 2003 perolehan laba mengalami

penurunan dikarenakan terdapat beberapa perkiraan yang belum dihitung secara

konsolidasi antar cabang, perkiraan penyusutan biaya aktiva yang menggunakan

dasar perhitungan estimasi rata-rata. Perkembangan Dividen sampai dengan

tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar Rp. 229.000.000 atau sebesar 114,5%.

Namun pada tahun 2004 pembagian dividen mengalami penurunan sebesar 47%,

hal ini disebabkan sedang dilakukan penyelesaian administratif sebagai

Page 30: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-47

kompensasi terhadap kelebihan pembayaran dividen akumulasi dari tahun 1994

sampai dengan 2002 sebesar Rp. 527 juta sesuai dengan hasil temuan BPKP No.

LHE-4480/PW30/4/4/2003 tanggal 8 agustus 2003.

Jumlah pelanggan meningkat sebanyak 4.706 sambungan langsung (SL)

atau sebesar 25,34%. Produksi sampai dengan tahun 2003 mengalami kenaikan

sebesar 387.010 m3 sampai atau sebesar 4,29%, Distribusi juga mengalami

kenaikan sampai dengan tahun 2003 sebesar 392.414 m3 atau 4,37% begitu juga

Air terjual mengalami kenaikan sebesar 1.265.342 m3 atau 24,14%. Akan tetapi

pada tahun 2004 baik produksi, distribusi maupun air terjual mengalami

penurunan dibandingkan tahun 2003 hal ini disebabkan adanya kebocoran air

mencapai sebesar 30,49%.

Tabel 3.8.4 Perkembangan BUMD PDAM

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004

Uraian TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

Asset (Rp.000) 11.839.692 11.780.331 12.017.894 16.836.803 18.781.066

Modal disetor

(Rp.000) 250.000 200.000 300.000 400.000 400.000

Laba (Rp.000) 516.448 640.818 780.700 892.036 630.407

Dividen (Rp.000) 200.000 157.000 350.000 429.000 200.000

Jumlah

Pelanggan (SL) 18.570 19.761 22.011 22.799 23.276

Produksi (m3) 9.023.130 9.150.769 10.000.737 9.410.140 8.658.830

Distribusi (m3) 8.983.408 9.117.854 9.936.830 9.375.822 8.613.100

Air terjual (m3) 5.240.626 6.454.908 6.741.035 6.505.968 5.986.679

Perkembangan investasi di Bank Jabar Cabang Serang dari tahun 2000

sampai dengan tahun 2004, sebagaimana terlihat pada tabel 3.8.5, sangat

signifikan untuk semua jenis indikator.

Nilai asset pada akhir tahun 2004 tercatat mengalami kenaikan sebesar

Rp.644.568.085.000 (669%), volume kredit berkembang sebesar

Page 31: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-48

Rp.251.652.568.000 atau meningkat sebesar 412%, perolehan Laba juga naik

sangat tajam sebesar Rp.33.900.362.000 atau sebesar 641%. Jumlah dana yang

terkumpul dalam bentuk tabungan meningkat sebesar Rp.64.458.984.000 atau

sebesar 566%, sedangkan deposito mengalami kenaikan sebesar

Rp.56.930.080.000 atau sebesar 277%. Untuk modal disetor meningkat sebesar

Rp.12.754.363.000 atau sebesar 192% dan Dividen meningkat sebesar Rp.

1.391.329.000 atau 98%.

Tabel 3.8.5

Perkembangan Investasi Bank Jabar Cabang Serang

di Kabupaten Serang Tahun 2000-2004

(dalam satuan Rp. 000)

Uraian TAHUN

2000 2001 2002 2003 2004

Asset 96.281.621 328.338.279 444.832.382 501.397.048 740.849.706

Volume kredit 61.110.737 132.634.615 175.018.275 229.830.143 312.763.305

Laba 5.287.404 19.287.404 36.028.530 34.231.504 39.187.766

Tabungan 11.379.623 34.950.000 50.366.259 57.849.079 75.838.607

Deposito 20.575.505 52.114.800 114.872.335 126.776.185 77.505.585

Modal disetor 6.650.230 12.014.653 14.404.593 16.904.593 19.404.593

Dividen 1.414.423 2.389.941 2.245.116 2.537.566 2.805.752

Page 32: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-49

2.2.9. Pajak dan Retribusi Daerah

Pajak Daerah

No Tahun Kelompok

Pendapatan

Target (Rp) Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

Pajak Daerah

Pajak Daerah

Pajak Daerah

Pajak Daerah

Pajak Daerah

13.637.950.053,00

19.638.000.000,00

19.215.000.000,00

22.085.000.000,00

23.175.000.000,00

11.778.444.497.74

20.762.868.640,97

19.695.878.232.12

21.349.786.556.25

27.876.514.908.43

86.37

105.73

102.50

96.67

120.29

Retribusi Daerah

No Tahun Kelompok

Pendapatan

Target (Rp) Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah

Retribusi Daerah

13.716.642.868,00

21.315.001.000,00

24.964.285.859,00

23.386.702.000,00

32.193.791.200.,00

14.124.920.433.80

21.336.163.745.85

27.773.665.237.22

23.672.809.254.11

33.940.333.201.30

102.98

100.10

111.25

99.52

105.43

2.2.10. Dana Perimbangan

Dana Perimbangan

No Tahun Kelompok

Pendapatan

Target (Rp) Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

Dana Perimbangan

Dana Perimbangan

Dana Perimbangan

Dana Perimbangan

Dana Perimbangan

108.702.772.890,0027

9.656.608.264,00311.

551.337.567,00412.18

6.170.040,00425.940.

940.758,00

114.562.497.631,61

283.752.645.541,64

320.984.935.906,19

418.993.535.529,00

439.411.325.032,00

105,39

101.46

103,03

101,65

103,16

Page 33: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-50

2.2.11. Sumber Penerimaan Lainnya

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

No Tahun Kelompok Pendapatan Target (Rp) Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

13.728.924.000,00

0,00

0,00

22.920.000.000,00

21.682.045.000,00

5.200.813.636,00

0,00

0,00

22.959.974.000,00

22.218.947.000,00

37,88

00,00

00,00

100.17

102.48

REALISASI PENDAPATAN DAERAH TAHUN 2000-2004 Perbandingan Realisasi Pendapatan Terhadap Target Pendapatan

Tahun 2000 – 2004

a. Tahun 2000 (1 April 2000 s/d 31 Desember 2000)

No Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

III.

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah

dan Hasil Pengelolaan Kekayaan

Daerah Yang Dipisahkan/Laba

Usaha Daerah

Lain-lain PAD Yang Sah

Dana Perimbangan

Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil Bukan

Pajak

Dana Alokasi Umum/Subsidi

Dana alokasi Khusus/Bantuan

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi Banten

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Dana Penyeimbang

Dana Fungsional/Dana Eks

Pegawai BKKBN

Dana Pegawai Baru/UKP/Dana

Pengadaan CPNSD

29.482.444.356,87

13.637.950.053,00

13.716.642.868,00

803.535.000,00

1.324.316.435,87

108.702.772.890,00

16.086.150.793,00

69.859.521.097,00

22.757.101.000,00

0,00

13.728.924.000,00

0,00

0,00

13.728.924.000,00

28.181.061.287,04

11.778.444.497,74

14.124.920.433,80

786.684.120,20

1.491.012.235,30

114.562.497.631,61

19.389.871.331,61

70.126.027.902,00

25.046.598.398,00

0,00

5.200.813.636,00

0,00

0,00

5.200.813.636,00

95,59

86,37

102,98

97,90

112,59

105,.39

120,54

100,38

110,06

0,00

37,88

0,00

0,00

37,88

J u m l a h (I + II + III) 151.914.141.246,87 148.904.565.515,65 98,02

Page 34: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-51

b. Tahun 2001

No Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

III.

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

Yang Dipisahkan/Laba Usaha Daerah

Lain-lain PAD Yang Sah

Dana Perimbangan

Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum/Subsidi

Dana alokasi Khusus/Bantuan

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi Banten

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Dana Penyeimbang

Dana Fungsional/Dana Eks Pegawai

BKKBN

Dana Pegawai Baru/UKP/Dana

Pengadaan CPNSD

44.346.372.669,92

19.638.000.000,00

21.315.001.000,00

1.640.447.669,00

1.752.924.000,92

279.656.608.264,00

35.336.608.264,00

244.320.000.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

45.990.197.111,54

20.762.868.640,97

21.336.163.745,85

1.640.433.823,26

2.250.730.901,46

283.752.645.541,64

39.435.494.541,64

244.317.151.000,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

103,71

105,73

100,10

100,00

128,40

101,46

111,60

100,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

2 J u m l a h (I + II + III) 324.002.980.933,92 329.742.842.653,18 101,77

Page 35: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-52

c. Tahun 2002

N

o

Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

III

.

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

Yang Dipisahkan/Laba Usaha Daerah

Lain-lain PAD Yang Sah

Dana Perimbangan

Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil Bukan

Pajak

Dana Alokasi Umum/Subsidi

Dana alokasi Khusus/Bantuan

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi Banten

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

Dana Penyeimbang

Dana Fungsional/Dana Eks Pegawai

BKKBN

Dana Pegawai Baru/UKP/Dana

Pengadaan CPNSD

52.468.060.859,0

0

19.215.000.000,0

0

24.964.285.859,0

0

2.800.643.000,00

5.488.132.000,00

311.551.337.567,

00

48.731.337.567,0

0

262.820.000.000,

00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

60.183.777.461,

01

19.695.878.232,

12

27.773.665.237,

22

2.855.265.226,4

5

9.858.968.765,2

2

320.984.935.90

6,19

56.666.462.156,

19

264.318.473.75

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

114,7

1

102,5

0

111,2

5

101,9

5

179,6

4

103,0

3

116,2

8

100,5

7

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

0,00

3 J u m l a h (I + II + III) 364.019.398.426,

00

381.168.713.36

7,20

104,7

1

Page 36: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-53

d. Tahun 2003

No Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

III.

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah

dan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan/Laba Usaha

Daerah

Lain-lain PAD Yang Sah

Dana Perimbangan

Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil

Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum/Subsidi

Dana alokasi Khusus/Bantuan

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi Banten

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

Dana Penyeimbang

Dana Fungsional/Dana Eks

Pegawai BKKBN

Dana Pegawai

Baru/UKP/Dana Pengadaan

CPNSD

63.564.065.649,00

22.085.000.000,00

23.786.702.000,00

2.814.500.963,00

14.877.862.686,00

412.186.170.040,00

61.490.170.040,00

327.760.000.000,00

2.000.000.000,00

20.936.000.000,00

22.920.000.000,00

16.095.000.000,00

4.981.000.000,00

1.844.000.000,00

61.863.024.644,83

21.349.786.556,25

23.672.809.254,11

2.815.050.596,10

14.025.378.238,37

418.993.535.529,00

68.297.535.529,00

327.760.000.000,00

2.000.000.000,00

20.936.000.000,00

22.959.974.000,00

21.076.004.000,00

0,00

1.883.970.000,00

97,32

96,67

99,52

100,02

94,27

101,65

111,07

100,00

100,00

100,00

100,17

130,95

0,00

102,17

4 J u m l a h (I + II + III) 498.670.235.689,00 503.816.534.173,83 101,03

Page 37: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-54

e. Tahun 2004

No Jenis Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) %

I.

1.

2.

3.

4.

II.

1.

2.

3.

4.

III.

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Pajak Daerah

Retribusi Daerah

Hasil Perusahaan Milik Daerah

dan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan/Laba Usaha

Daerah

Lain-lain PAD Yang Sah

Dana Perimbangan

Bagi Hasil Pajak/Bagi hasil

Bukan Pajak

Dana Alokasi Umum/Subsidi

Dana alokasi Khusus/Bantuan

Bagi Hasil Pajak dan Bantuan

Keuangan dari Provinsi Banten

Lain-lain Pendapatan Yang

Sah

Dana Penyeimbang

Dana Fungsional/Dana Eks

Pegawai BKKBN

Dana Pegawai

Baru/UKP/Dana Pengadaan

CPNSD

60.782.683.163,00

23.175.000.000,00

32.193.791.200,00

3.106.949.963,00

2.306.942.000,00

425.940.940.758,00

66.574.940.758,00

346.946.000.000,00

5.000.000.000,00

7.420.000.000,00

21.682.045.000,00

17.818.000.000,00

3.864.045.000,00

0,00

67.915.308.460,96

27.876.514.908,43

33.940.333.201,30

2.937.688.959,52

3.160.771.391,71

439.411.325.032,00

80.045.325.032,00

346.946.000.000,00

5.000.000.000,00

7.420.000.000,00

22.218.947.000,00

17.818.000.000,00

4.364.609.000,00

36.338.000,00

111,73

120,29

105,43

94,55

137,01

103,16

120,23

100,00

100,00

100,00

102,48

100,00

112,95

0,00

5 J u m l a h (I + II + III) 508.405.668.921,00 529.545.580.492,96 104,16

Page 38: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-55

Perbandingan Realisasi Kelompok Pendapatan Terhadap Realisasi Total

Pendapatan

a. Tahun 2000

No Kelompok Pendapatan Jumlah (Rp.) %

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Dana perimbangan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

28.181.061.287,04

114.562.497.631,61

5.200.813.636,00

19,05

77,44

3,52

6 Total Pendapatan 147.944.372.554,65 100,00

b. Tahun 2001

No Kelompok Pendapatan Jumlah (Rp.) %

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Dana perimbangan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

45.990.197.111,54

283.752.645.541,64

0,00

13,95

86,05

0,00

7 Total Pendapatan 329.742.842.653,18 100,00

c. Tahun 2002

No Kelompok Pendapatan Jumlah (Rp.) %

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Dana perimbangan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

60.183.777.461,01

320.984.935.906,19

0,00

15,79

84,21

0,00

8 Total Pendapatan 381.168.713.367,20 100,00

d. Tahun 2003

No Kelompok Pendapatan Jumlah (Rp.) %

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Dana perimbangan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

61.863.024.644,83

418.993.535.529,00

22.959.974.000,00

12,28

83,16

4,56

9 Total Pendapatan 503.816.534.173,83 100,00

Page 39: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-56

e. Tahun 2004

No Kelompok Pendapatan Jumlah (Rp.) %

1.

2.

3.

Pendapatan Asli Daerah

Dana perimbangan

Lain-lain Pendapatan Yang Sah

67.915.308.460,96

439.411.325.032,00

22.218.947.000,00

12,83

82,98

4,20

10 Total Pendapatan 529.545.580.492,96 100,00

Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Tahun 2000 – 2004

a. Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Total

No Tahun Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

147.944.372.554,65

329.742.842.653,18

381.168.713.367,20

503.816.534.173,83

529.545.580.492,96

0,00

122,88

15,60

32,18

5,11

b. Pertumbuhan Realisasi Pendapatan

Per Kelompok Pendapatan

Pendapatan Asli Daerah

No Tahun Kelompok Pendapatan Realisasi (Rp.) %

1.

2.

3.

4.

5.

2000

2001

2002

2003

2004

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah

28.181.061.287,04

45.990.197.111,54

60.183.777.461,01

61.863.024.644.83

67.915.308.460,96

0,00

63,20

30,86

2,79

9,78

Page 40: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-57

2.2.12. Kebijakan Pengembangan Ekonomi Daerah

Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Serang periode 2002–2006 aspek

ekonomi diharapkan dapat meningkatkan daya beli dan pendapatan masyarakat

dan stakeholders lainnya melalui pemenuhan kebutuhan dasar / pokok dan

pengembangan sektor-sektor potensial lainnya terutama sektor pariwisata,

industri, jasa-perdagangan, dan pertanian dalam arti luas (agrobisnis, agroindustri,

kelautan, dsb), dll sesuai dengan potensi kewilayahan. Selain itu akan didorong ke

arah terciptanya iklim yang kondusif bagi investor dan dunia usaha yang

berorientasi kepada kemitraan yang sinergis terutama dalam membuka lapangan

pekerjaan baru dan menumbuh-kembangkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan

berdasarkan keunggulan komparatif dan kompetitif esuai kompetensi dan produk

unggulan daerah / wilayah di sektor-sektor potensial dalam rangka memperkuat

struktur ekonomi daerah.

Deskripsi kondisi yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. pulihnya ekonomi masyarakat sebagai dampak pasca krisis ekonomi

melalui pengembangan perekonomian daerah yang berorientasi global

dan penerapan kemajuan iptek berdasarkan keunggulan komparatif

dan kompetitif sesuai kompetensi dan produk unggulan daerah

(pewilayahan) di sektor-sektor potensial.

2. meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat, khususnya

melalui pengembangan usaha di bidang jasa dan perdagangan,

pariwisata, industri, agroindustri, pertanian dalam arti luas (termasuk

perikanan, peternakan, kehutanan dan kelautan), dll.

3. berdayanya pengusaha kecil, menengah dan koperasi agar lebih

efisien, produktif dan berdaya saing dengan adanya peranan

pemerintah secara agresif berupa bantuan fasilitas dari pemerintah

yang diberikan secara selektif, pendidikan dan pelatihan, informasi

bisnis, harga, pasar, dan teknologi, permodalan, dan penyediaan

lokasi/tempat usaha serta penerapan teknologi.

4. meningkanya produksi sektor pertanian, perikanan, peternakan,

perkebunan dan kehutanan untuk memenuhi kebutuhan dasar/pokok

dan menjamin ketahanan pangan, sandang, dan papan masyarakat

yang berorientasi kepada permintaan pasar.

Page 41: 2.2. Potensi Ekonomilabpm2.ipdn.ac.id/wp-content/uploads/2013/04/BAB-II-2.pdf · ketersediaan SDM yang peduli dan mempunyai kompetensi untuk menggerakan ... 3 Jumlah Manager Koperasi

RPJMD KAB. SERANG_2006-2011 II-58

5. bekembangnya proses investasi, perluasan usaha, dan penciptaan

usaha baru dengan mempermudah perijinan dan penyediaan fasilitas

yang memadai dalam meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha

bagi seluruh masyarakat.

6. terjalinnya hubungan kemitraan yang sinergis dalam bemtuk

keterkaitan usaha yang saling menunjang dan menguntungkan antara

bidang-bidang terkait (stakeholders) yaitu koperasi, usaha kecil, dan

menengah, swasta (dunia usaha), perguruan tinggi, perbankan, Non

Government Organization (NGOs), masyarakat, dan Pemerintah

sebagai fasilitator dalam rangka memperkuat struktur ekonomi daerah.

7. meningkatnya kerjasama antara Pemerintah Daerah dengan

pengusaha untuk mendukung penyediaan fasilitas publik yang

memadai, pengusahaan lahan tidur dan lahan mati menjadi lahan

produktif, penyuluhan yang dibutuhkan masyarakat.