214772242 wire rope rigging equipment for crane inspector

14
Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector WIRE ROPE AND RIGGING EQUIPM ENT FOR CRANE INSPECTOR By Sugeng Riyono ======================================= ====================== =============== 1.0 PENGANTAR 5. Rotation Resistance. Adal ah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami Wire rope dan rigging equipment termasuk sebagai rotasi pada saat menerima beban yang besar. komponen kritis crane. Operasi crane tidak dapat 6. Corrosion Resistance. Adalah sifat ya ng berjalan dengan baik jika bagian-bagian ini tidak menunjukkan ketahanan koros i. Sifat ini penting berkesesuaian atau dalam kondisi yang tidak baik. karena pa da suatu instalasi, wire rope harus menerima beban yang tinggi, berhubungan deng an Mengingat hal tersebut di atas, maka sangat perlu logam lain, ada dalam keada an terbuka dalam kiranya bagi pelaksana inspeksi crane untuk memiliki periode ya ng lama, terkadang terkena air laut, dll. pemahaman yang memadai. Dan pada modul e ini, penulis akan sampaikan beberapa pokok bahasan menyangkut wire rope dan ri gging equipment. Dalam beberapa hal penulis sampaikan tentang kriteria design at au acceptance dalam inspection. Untuk hal ini, 1 dasar yang penulis gunakan adal ah API Spec 2C atau dari referensi umum yang terkait. Untuk itu, dalam implement asinya harus tetap diprioritaskan berpedoman pada: · Code, standard & specificatio n yang terkait. · Manual dari crane atau equipment manufacturer. Semoga menjadi pe mbekalan yang berguna. 2.0 WIRE ROPE PROPERTIES Beberapa sifat penting yang perl u diketahui: 1. Strength. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terhadap beban  tarik aksial. Dengan memberikan design faktor atas sifat ini, maka dapat dipero leh kekuatan tarik aman dari wire rope yang dipakai. 2. Bending Fatigue Resistan ce (Flexibility). Adalah sifat yang menunjukkan fleksibilitas wire rope terhadap  beban tekuk (bending). Wire rope yang memiliki fleksibilitas yang baik tidak ak an mudah mudah patah jika menerima beban tekuk pada saat melewati sebuah sheave atau drum. 3. Abrasion Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terha dap aus. Dengan ketahanan yang baik, maka wire rope tidak aman mudah aus pada sa at beradu muka dengan sesama wire rope, drum, sheave, dll. 4. Crushing Resistanc e. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami distorsi perman ent (crushing) saat mengalami beban tekuk yang besar. 1 3.0 WIRE ROPE DESCRIPTION Untuk Lengkapnya informasi wire rope pada suatu bagian  crane, penulisan data wire rope hendaknya yang lengkap, contoh: 1000'-1/2º Diameter -6x25 IWRC-Left Lang Lay. Filler-Preformed-IPS- Yang berarti: 1. 1000' menunjukkan panjang yang diperlukan. 2. ½º menunjukkan diameter  nominal. 3. 6x25 Filler ± angka pertama (6) nenunjukkan jumlah strand, anka kedua  (25) menunjukkan jumlah wire setiap strand dan Filler menunjukkan konstruksi pe nyusunan wire dalam strand. 4. Preformed menunjukkan cara pembuatan, dimana masi ng-masing wire talah dipreformed sebelum diuntai menjadi strand. 5. IPS singkata n dari Improved Plow Steel yang menunjukkan sifat kekuatan, grade atau strength dari wire. 6. IWRC singkatan dari Independent Wire Rope Core yang menunjukkan ti pe dari core. 7. Left Lang Lay menunjukkan arah pilinan wire dalam strand dan st rand dalam keseluruhan wire rope. Left menunjukkan pilinan strand ke arah kiri, sedang Lang Lay menunjukkan bahwa arah pilinan wire dalam strand sama dengan ara h pilinan strand dalam wire rope. 4.0 WIRE ROPE CATEGORY Menurut tempat instalas i atau gerakannya, wire rope dikategorikan menjadi:  Standing Rope. Adalah wire r ope yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah bagian crane dengan jarak bentang yang relatip tetap dan diam. Contoh: pendant line yang menghubungkan antara boom  tip dan floating harness.  Running Rope. Adalah wire rope yang dalam operasinya melewati sheave atau drum. Contoh: load line, auxiliary line dan boom line. API Spec 2C, `Specification for Offshore Crane', 5 Edition, April 3, 1995. th \sgr 1 of 11

Upload: muhammadjunaidi

Post on 24-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 1/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector WIRE ROPE AND RIGGING EQUIPMENT FOR CRANE INSPECTOR By Sugeng Riyono ============================================================================ 1.0 PENGANTAR 5. Rotation Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami Wire rope dan riggingequipment termasuk sebagai rotasi pada saat menerima beban yang besar. komponenkritis crane. Operasi crane tidak dapat 6. Corrosion Resistance. Adalah sifat yang berjalan dengan baik jika bagian-bagian ini tidak menunjukkan ketahanan korosi. Sifat ini penting berkesesuaian atau dalam kondisi yang tidak baik. karena pada suatu instalasi, wire rope harus menerima beban yang tinggi, berhubungan dengan Mengingat hal tersebut di atas, maka sangat perlu logam lain, ada dalam keadaan terbuka dalam kiranya bagi pelaksana inspeksi crane untuk memiliki periode yang lama, terkadang terkena air laut, dll. pemahaman yang memadai. Dan pada module ini, penulis akan sampaikan beberapa pokok bahasan menyangkut wire rope dan rigging equipment. Dalam beberapa hal penulis sampaikan tentang kriteria design atau acceptance dalam inspection. Untuk hal ini, 1 dasar yang penulis gunakan adalah API Spec 2C atau dari referensi umum yang terkait. Untuk itu, dalam implementasinya harus tetap diprioritaskan berpedoman pada: · Code, standard & specification yang terkait. · Manual dari crane atau equipment manufacturer. Semoga menjadi pembekalan yang berguna. 2.0 WIRE ROPE PROPERTIES Beberapa sifat penting yang perlu diketahui: 1. Strength. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terhadap beban tarik aksial. Dengan memberikan design faktor atas sifat ini, maka dapat diperoleh kekuatan tarik aman dari wire rope yang dipakai. 2. Bending Fatigue Resistance (Flexibility). Adalah sifat yang menunjukkan fleksibilitas wire rope terhadap beban tekuk (bending). Wire rope yang memiliki fleksibilitas yang baik tidak ak

an mudah mudah patah jika menerima beban tekuk pada saat melewati sebuah sheaveatau drum. 3. Abrasion Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan terhadap aus. Dengan ketahanan yang baik, maka wire rope tidak aman mudah aus pada saat beradu muka dengan sesama wire rope, drum, sheave, dll. 4. Crushing Resistance. Adalah sifat yang menunjukkan ketahanan untuk tidak mengalami distorsi permanent (crushing) saat mengalami beban tekuk yang besar.1

3.0 WIRE ROPE DESCRIPTION Untuk Lengkapnya informasi wire rope pada suatu bagian crane, penulisan data wire rope hendaknya yang lengkap, contoh: 1000'-1/2º Diameter-6x25 IWRC-Left Lang Lay. Filler-Preformed-IPS-

Yang berarti: 1. 1000' menunjukkan panjang yang diperlukan. 2. ½º menunjukkan diameter

 nominal. 3. 6x25 Filler ± angka pertama (6) nenunjukkan jumlah strand, anka kedua (25) menunjukkan jumlah wire setiap strand dan Filler menunjukkan konstruksi penyusunan wire dalam strand. 4. Preformed menunjukkan cara pembuatan, dimana masing-masing wire talah dipreformed sebelum diuntai menjadi strand. 5. IPS singkatan dari Improved Plow Steel yang menunjukkan sifat kekuatan, grade atau strengthdari wire. 6. IWRC singkatan dari Independent Wire Rope Core yang menunjukkan tipe dari core. 7. Left Lang Lay menunjukkan arah pilinan wire dalam strand dan strand dalam keseluruhan wire rope. Left menunjukkan pilinan strand ke arah kiri,sedang Lang Lay menunjukkan bahwa arah pilinan wire dalam strand sama dengan arah pilinan strand dalam wire rope. 4.0 WIRE ROPE CATEGORY Menurut tempat instalasi atau gerakannya, wire rope dikategorikan menjadi:  Standing Rope. Adalah wire rope yang digunakan untuk menghubungkan 2 buah bagian crane dengan jarak bentangyang relatip tetap dan diam. Contoh: pendant line yang menghubungkan antara boom

 tip dan floating harness.  Running Rope. Adalah wire rope yang dalam operasinyamelewati sheave atau drum. Contoh: load line, auxiliary line dan boom line.

API Spec 2C, `Specification for Offshore Crane', 5 Edition, April 3, 1995.

th

\sgr

1 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 2/14

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 3/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

5.0 WIRE ROPE DESIGN FACTOR Design factor pada wire rope ditetapkan guna memberikan jaminan keamanan pada operasi pengangkatan. Design factor umumnya tidak seragam, yang hal ini ditentukan sesuai jenis crane dan standard suatu organisasi atau negara. Untuk contoh, API Spec 2C memberikan: 1. 2. 3. Design factor standing rope adalah nilai terbesar 2 dari 2.0 Cb atau 2.0 Cf atau 4.0. Design factor running rope adalah nilai terbesar dari 2.5 Cb atau 2.5 Cf atau 5.0. Design factor wire rope untuk pengangkatan personnel minimum adalah 10.

Beberapa strand classification yang dikenal terlihat pada Gb. 01, antara lain :1. Round Strand. Jenis strand ini adalah yang paling umum, dimana strand adalahberbentunbg lingkaran. 2. Flatened Strand. Jenis strand ini memiliki sisi muka yang rata. 3. Locked Coil. Jenis strand ini memiliki coil pengunci strand pada sisi luarnya. 4. Concentric Strand. Jenis strand ini memiliki susunan wire yang concentric terhadap titik pusat strand.

Round

6.0 WIRE ROPE GRADE Kekuatan wire rope tergantung dari grade wire penyusunnya. Beberapa grade yang dikenal antara lain: 1. Grade 120/130 Special Improved Plow Steel Type II. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 120 hingga 130 long ton (2240 lbs) setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini dipergunakan untuk kepentingan khusus di mana strength terbesar diharapkan dari sebuah wire rope. Grade 115/1

25 Special Improved Plow Steel Type I. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 115 hingga 125 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki tensile strength yang cukup tinggi dan dapat dipergunakan asalkan kondisi drum dan sheave sesuai untuk fleksibilitasnya. Grade 110/120 Improved Plow Steel. Jenis inimemiliki kekuatan tarik 110 hingga 120 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki aplikasi yang luas pada crane, dimana memiliki tensilestrength yang baik sedangkan sifatsifat lain seperti fleksibilitas dan wearing resistancenya masih cukup baik. Grade 100/110 Plow Steel. Jenis ini memiliki kekuatan tarik 100 hingga 110 long ton setiap inch luas penampang. Wire rope jenis ini memiliki strength yang lebih rendah, namun memiliki fleksibilitas yang lebihbaik dari Grade 110/120 Improved Plow Steel.

Concentric Flattened Locked Gb. 01, Strand Classification

8.0 STRAND CONSTRUCTION Beberapa strand construction yang dikenal terlihat padaGb. 02, antara lain: 1. 2. Ordinary. Wire rope jenis ini memiliki diamater wireyang sama pada susunan strandnya. Seale. Wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang lebiuh besar pada sisi luarnya, sehingga akan dapat menambah ketahananaus. Warrington. Wire rope jenis ini memiliki diameter wire kombinasi antara diameter besar dan kecil, sehingga menambah fleksibilitas dengan sifat abrasion resistance yang tetap tinggi. Warrington Seale. Wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang besar pada bagian luar sedang pada bagian dalam kombinasi antara diameter besar dan kecil, sehingga menambah fleksibilitas dengan sifat abrasion resistance yang tetap tinggi. Konstruksi ini direkomendasikan untuk wire rope diamater besar dengan fleksibilitas sedang. Filler. wire rope jenis ini memiliki diameter wire yang berukuran kecil yang mengisi sela antar wire, sehinga akan memil

ki abrasion dan fatigue resistance yang baik. Filler Seale. wire rope jenis inimemiliki diameter wire yang besar pada bagian luar, lebih kecil pada bagian danpada sela di antara wire bagian dalam diisi lagi dengan wire yang lebih kecil lagi (filler). Konstruksi ini paling ideal untuk wire ukuran besar dengan maksimum fleksibilitas.

2.

3.

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 4/14

3.

4.

4.

5.

6.

7.0 STRAND CLASSIFICATION2

Cb dan Cf adalah dynamic coefficient dari design crane. Cb untuk crane pada bottom supported structure sedangkan Cf adalah untuk floating structure.

\sgr

2 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 5/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

Ordinary

Seale

Warrington

1. 2. 3. 4. 5.

Tidak mudah pecah jika dipotong. Mudah dipasang atau ditangani. Tahan kink. Menambah fleksibilitas/fatigue resistance. Distribusi beban lebih merata ke seluruhwire di dalam strand.

Warrington Seale

Right Regular Lay

Right Lang Lay Filler Left Regular Lay Filler Seale Fig. 02, Strand Construction 9.0 WIRE ROPE LAY Lay adalah arah pilinan wire dalam strand dan strand dalam wire rope. Seperti terlihat pada Gb. 03. Lay yang dikenal antara lain: 1. RegularLay. Jenis ini memiliki arah pilinan yang berlawanan antara wire dalam strand dan strand dalam wire rope. 2. Lang Lay. Jenis ini memiliki arah arah pilinan yang searah antara wire dalam strand dan strand dalam wire rope. 3. Right Lay dan Le

ft Lay. Menunjukkan arah pilinan strand dalam wire rope, right ke arah kanan dan left ke arah kiri. 4. Alternate Lay. Jenis ini memiliki 6 buah strand dengan 3regular dan 3 lang lay yang dipasang secara bergantian. 5. Herringbon atau TwinStrand Lay. Jenis ini memiliki 2 pasang lang lay dan diselingi oleh regular lay. Catatan: Standard wire rope, jika tidak disebutkan khusus, maka konstruksi wire rope tersebut adalah Right Regular Lay. Right Alternate Lay Left Lang Lay

Right Herringbone (Twin Strand) Lay Fig. 03, Wire Rope Lay 11.0 WIRE ROPE CORE Core adalah inti dimana strand-strand dipilin padanya. Beberapa core yang dikenal adalah, lihat Gb. 04:  Fibre Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakan berupa serat (fiber) baik berupa sisal, manila rope, nylon, dll. Wire Core. Pada jenis ini, core yang dipergunakan berupa wire. Jenis yang dikenal adalah IndependentWire Rope Core, Steel Strand Core dan Armoured Core.

10.0 WIRE ROPE PREFORMING Dalam pembuatan wire rope, wire dalam strand telah preformed terlebih dahulu sebelum dipintal menjadi strand. Dengan proses ini diperoleh keuntungan antara lain: \sgr

Fibre Core

Wire Core

Fig. 04, Wire Rope Core 12.0 NON ROTATING ROPE

3 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 6/14

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 7/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

11. 12. 13. 14. 15.

Bird caging. Kinks. Core protrusion. Heat damaged. Arc strick damaged, dll.

diperlukan untuk memastikan apakah suatu wire rope dapat dinyatakan aman.

Gb. 11, Aplikasi Marlin Spike Contoh Inspection Criteria Wire Rope: This following various rope conditions shall be rejected : 1. Running ropes used in the main and boom hoist excepting rotation-resistant ropes : a. Six (6) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Three (3) broken wires in one strand within one (1) lay length. 2. Running ropes of rotation-resistant construction used in the main or auxiliary hoist: a. Four (4) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Two (2) broken wires in one strand within one (1) lay length. 3. Wire ropes such as boom pendants : a. Three (3) randomly distributed broken wires within one (1) lay length. b. Two (2) broken wires at the end connection. Note : Some probing with a marlin spike may be necessary to expose broken wires at the end connection. 4. Two (2) or more valley breaks are found in one (1) lay length. 5. More than one third (1/3) of the original diameter of the outside wires of the strand are worn. 6. Reduction from the nominal rope diameter more than : a. 3/64" (1.2 mm.) for diameters up to and including 3/4"(19 mm). b. 1/16" (1.6 mm.) for diameters of 7/8" (22.2 mm.) thru 1 1/8" (28.6 mm.). c. 3/32" (2.4 mm.) for diameters of 1 1/4" (31.8 mm.) thru 1 1/2" (38.1 mm.

). 16.0 WIRE ROPE END FITTING CONNECTION End connection adalah merupakan bagianyang sangat penting terhadap aspek keselamatan. Hal ini disebabkan, walaupun kita membuat atau menginstallnya dengan benar ± untuk bebarapa model, hal ini tetap saja menurunkan tingkat kekuatan wire rope.

Overwind - Right to Left ± Tangan Kiri ± Left Lay

Overwind ± Left to Right ± Tangan Kanan ± Right Lay

Underwind ± Right to Left ± Tangan Kanan ± Right Lay

Underwind ± Left to Right ± Tangan Kiri ± Left Lay Gb. 10, Instalasi Wire Rope Pada Drum Pemeriksaan wire rope dapat dilakukan dengan cara: 1. Visual Inspection Testi

ng: Harus dilakukan oleh qualified inspector dengan mempergunakan alatlalat seperti rollmeter tape, 6º machinist rule dengan 1/32º dan 1/64º unit satuan, 150 mm dialcaliper, adjutstable micrometer dengan 1/1000º unit satuan, marlin spike, kaca pembesar, dll. Pemakaian marlin spike dapat dilihat pada Gb. 11. 2. NDT - Wire Rope Testing (WRT): Alat ini tergolong jenis NDT yang baru. Bekerja dengan prinsip electromagnetis, dimana dengan berkurangnya dimensi atau putusnya wire, hal ini akan menyebabkan perpengaruhnya medan electromagnetis dan seterusnya ditunjukkanvisualisasinya dengan wire signature. WRT yang ada sekarang mampu mendeteksi LF(localized Flaw) dan LMA (Loss of Metallic Cross Sectional Area). Catatan: Pemakaian alat ini hanyalah direkomendasikan sebagai tambahan, dimana jika ditemukandefect, maka pemeriksaan visual masih

\sgr

5 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 8/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

3. 4.

Jumlah clip dan spasi antar clip. Lihat Tabel 02. Cara pemasangan. Lihat Gb. 14. Clips Required (min.) Turn Back from Timble (inch) Torque (lbs ft) 15 39 45 6565 95 95 130 225 225 225 360 360 360

Rope Dia (inch) Zink Spelter Socket Swaged Socket 1/4 5/16 3/8 7/16 1/2 9/16 5/8 3/4 7/8 1 1 1/8 1 1/4 1 3/8 1 1/2

Cappel Socket

Wedge Socket

Spliced ± Flemish Eye & Serving

Spliced ± Flemish eye & Pressed Metal Sleeve

2 4 3/4 2 5 1/2 2 6 1/2 2 7 3 11 1/2 3 12 3 12 4 18 4 19 5 26 6 34 6 37 7 44 7 48 Tabel 01, Wire Rope Clip ± U Bolt

Spliced ± Tucked Eye & Serving

Spliced ± Tucked eye & Pressed Metal Sleeve Turn Back from Timble (inch) 4 5 5 1/2 6 1/2 11 12 3/4 13 1/2 16 26 37 41 55 62 66

Collet Cable Clip with U bolt Gb. 12, Wire Rope End Connections

Rope Dia (inch) 3/16-1/4 5/16 3/8 7/16 1/2 9/16 5/8 3/4 7/8 1 1 1/8 1 1/4 1 3/81 1/2

Clips Required (min.) 2 2 2 2 3 3 3 3 4 5 5 6 6 7

Torque (lbs ft) 30 30 45 65 65 130 130 225 225 225 360 360 500 500

Ada 3 hal penting pada end connection, yaitu: 1. Pemilihan end connection yang s

esuai. 2. Pemasangan yang benar. 3. Mengevaluasi efisiensi sambungan. Beberapa end connection antara lain, lihat Gb 12: 1. Zink (speller) socket ± permanent - 100%. 2. Swaged socket ± permanent - 100%. 3. Cappel socket ± permanent - 100%. 4. Wedge socket ± tidak permanent ± 80%. 5. Spliced socket ± permanent ± 70%-80%. 6. Collet conections ± 90%. 7. Cable clip connections ± 90%. 8. Double saddle clips (Fist) ± tidak permanent - 80%. Karena banyak dipergunakan dan sering terjadi kekeliruan, maka khusus untuk cable clip perlu diperhatikan sebagai berikut: 1. Jenis clip yangdipasang ± apakah single clip (U-bolt) atau double saddle (fist grip). Lihat Gb. 13. 2. Panjang turnback, yaitu panjang wire yang diputar balik. Lihat Tabel 01.

Tabel 02, Wire Rope Clip ± Double Saddle

\sgr

6 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 9/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

menghubungkan antara dua block dalam sebuah sistem pengangkatan. Lihat Gb. 15.

Gb. 13, Clip dengan Double Saddle (Fist Grip)

Step 1: Turnback secukupnya, install satu clip di ujung & kencangkan baut sesuai recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

Step 2: Pasang clip kedua dan kencangkan bolt tetapi tidak sampai dengan recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

Gb. 15, Reeving (Partline) System Dari wire rope reeving ini, pada akhirnya akan dapat kita peroleh nilai: · Lead Line Pull (LLP), yaitu tegangan tali tunggal. LLP sering pula disebut sebagai Single Line Pull (SLP). Dengan nilai torsi yang tetap pada drum, LLP ini akhirnya dapat pula dipergunakan untuk mengevaluasi kekuatan drum ± apakah kekuatan tariknya lebih besar dari LLP atau sebaliknya. Mechanical Advantage, yaitu keuntungan mekanis dari sistem rangkaian yang dapat diperoleh. Beban Maksimum, yaitu beban maksimum yang dapat ditarik oleh drum pada suatureeving tertentu.

Step 3: Pasang clip sisa dengan spasi yang sama dan kencangkan bolt tetapi tidak sampai dengan recommended torque. Ingat: U bolt harus di dead end dan tidak pada live end.

· ·

Persamaan penting untuk wire rope reeving yaitu: Step 4: Berikan beban seperlunya dan kencangkan semua bolt sampai dengan recommended torque. Dan end connection siap dipergunakan untuk operasi. LLP = P x F/N = P / R, dengan: - LLP = Lile Line Pull. - P = Pay Load. - µ = Gaya gesek puli (% dari tegangan tali). Untuk plain boresheave µ=10%, bronze bushing µ=5%, dan roller bearing µ=3%. Hingga N=20, lihat nilai F dan R pada Tabel 03. - N = Partline Number. N - F = Faktor Pengali = (1 + µ) - R = N/F= Mechanical Advantage. -µ = 10% N F 1 1.10 R 0.91 F 1.05 R 0.95 F 1.03 R 0.97 µ = 5% µ = 3%

Saat operasi: Periksa kembali kekencangan bolt saat operasi. Gb. 14, Cara Pemasa

ngan Cable Clip 17.0 WIRE ROPE REEVING Hal lainnya yang sangat penting adalah wire rope reeving (partline number), yaitu jumlah line (wire rope) yang \sgr

7 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 10/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1.21 1.33 1.46 1.61 1.77 1.95 2.14 2.36 2.59 2.85 3.14 3.45 3.80 4.18 4.59 5.055.56 6.12 6.73

1.65 2.25 2.73 3.10 3.39 3.59 3.73 3.82 3.86 3.86 3.82 3.77 3.69 3.59 3.48 3.363.24 3.11 2.97

1.10 1.16 1.22 1.28 1.34 1.41 1.48 1.55 1.63 1.71 1.80 1.89 1.98 2.08 2.18 2.292.41 2.53 2.65

1.81 2.59 3.29 3.92 4.48 4.97 5.41 5.80 6.14 6.43 6.68 6.89 7.07 7.22 7.33 7.427.48 7.52 7.54

1.06 1.09 1.13 1.16 1.19 1.23 1.27 1.30 1.34 1.38 1.43 1.47 1.51 1.56 1.60 1.651.70 1.75 1.81

1.89 2.75 3.55 4.31 5.02 5.69 6.32 6.90 7.44 7.95 8.42 8.85 9.26 9.63 9.97 10.29 10.57 10.84 11.07

Untuk partline minimum dipilih yang terbesar yaitu 10, hal ini disebabkan jika partline yang dipilih adalah 9, maka belum akan mampu mengangkat beban yang dimak

sud. Contoh 3. Diketahui LLP 6 500 lbs, µ = 5% (Bronze bushing) dan jumlah partline N = 8. Pertanyaan: Berapa total beban angkat maksimum? Jawab: Dari Tabel 03, untuk µ = 5% diperoleh R = 5.41. Jadi P = R x LLP = 5.41 x 6 500 lbs = 35 165 lbs.Catatan Tabel 03: Dari nilai masing

 

masing µ dapat dilihat bahwa betambahnya partline number memang tidak seterusnya menambah mechanical advantage. Hal ini menjadi alasan, mengapa untuk partline yang banyak diperlukan koefisien gesek yang kecil. Lihat Gb. 16.

Tabel 03, F dan R untuk µ = 10%, µ = 5% dan µ = 3%

Aplikasi Perhitungan: Contoh 1. Diketahui total beban yang akan diangkat adalah6000 lbs, Partline = 4 dan µ=10% (Plain bore sheave). Pertanyaan: Berapa mechanical advantage dan LLP yang diperlukan oleh winch? Jawab: Dari Table 1 diperoleh un

tuk N=4, maka F = 1.46, jadi: Mechanical Advantage = R = N / F = 2.74. LLP = P / R = 6 000 / 2.74 = 2 189 lbs.

Contoh 2. Diketahui total beban yang akan diangkat adalah 30 000 lbs, LLP winch= 5000 lbs dan µ = 5% (Bronze bushing). Pertanyaan: Berapa minimum partline number? Jawab: Mechanical Advantage = R = P / LLP = 6. Dari Tabel 03, untuk µ = 5% didapat ternyata angka ini terletak antara 5.80 dan 6.14 yang berarti antara partline number 9 dan 10.

Gb. 16, Chart Partline vs Mechanical Advantage 18.0 RANTAI Pilihan lain yang sering dipergunakan sebagai pengganti wire rope adalah rantai. Namun pada rantai ini terdapat beberapa perbedaan yang harus dipahami, yakni apabila terjadi kegagalan fungsi, maka akan dapat putus dalam sekejap. Hal ini berbeda dengan wire ± yang

 mungkin dalam pemeriksaan harian kita telah menemukan beberapa wire putus, core putus, atau masih mungkin

\sgr

8 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 11/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

ada proses putus yang pisik dapat didengar atau dilihat, sehingga memungkinkan pekerja untuk menghindar ke tempat yang aman. Walaupun begitu, untuk pemakaian sebagai slink pada benda berpermukaan kasar, rantai ini akan lebih tahan dan lebih mencengkeram daripada wire rope. Hal yang harus diperhatikan pada rantai, antara lain adalah: Grade

 

 Kekuatan. Umumnya, untuk pemakaian pada alat angkat hanya rantai dengan Grade ºAº lah yang dipakai, yakni yang terbuat dari heat treated alloy steel. Lihat symbol pada Gb. 17. Terhadap beban aksial, kekuatan rantai Grade ºAºdapat dilihat pada Tabel . Kekuatan rantai ini tidak akan berkurang akibat o pemanasan hingga 500 F. Aus. Dalam pelaksanaan inspeksi, sangat mungkin terjadi keausan. Lihat Gb. 18. Untuk keausan, maka harus diukur diameter yang masih tersisa ± selanjutnya dari ukuran ini rantai dapat direview apakah akan dikurangi atau direject secara keseluruhan. Untuk hal ini dapat digunakan pedoman pada Tabel Tabel 04. Mulur. Kemungkinan lain yang terjadi saat operasi adalah perpanjangan permanent pada rantai. Untuk itu pengukurannya dapat dilakukan dengan memilih sejumlah mata rantai yang panjangnya antara 12º hingga 24º, kemudian panjang ini kita bandingkan dengan rantai baru atau rantai pada bagian rantai yang tidak menerima beban. Untuk powered hoisting, mulur yang diijinkan adalah hingga 1.5%, untuk handpowered hoisting hingga 2.5% dan untuk sling hingga 3%. Cacat lain yang dapat terjadi pada rantai, antara lain: 1. Permanent deformasi . 2. Retak. 3. Damaged akibat benturan keras. 4. Karat. 5. Terbakar. 6. Terpintal, dll.

Gb. 18, Keausan Pada Rantai

Nominal Diameter (inch) 1/4 = 0.250 3/8 = 0.375 1/2 = 0.500 5/8 = 0.625 3/4 = 0.750 7/8 = 0.875 1 = 1.000 1 1/8 = 1.125 1 ¼ = 1.250 1 3/8 = 1.375 1 ½ = 1.500 1 5/8= 1.625 1 ¾ = 1.750 1 7/8 = 1.875 2 = 2.000

Reduction Rate As per Actual Diameter (inch) 5% 10% 0.244 0.237 0.366 0.356 0.487 0.474 0.609 0.593 0.731 0.711 0.853 0.830 0.975 0.949 1.100 1.070 1.220 1.1901.340 1.310 1.460 1.430 1.590 1.540 1.710 1.660 1.830 1.780 1.950 1.900

Rejection Criteria (inch) 0.233 0.335 0.448 0.559 0.671 0.783 0.895 1.010 1.1201.230 1.340 1.450 1.570 1.680 1.790

Tabel 04, Criteria Pemakaian Rantai Gb. 17, Rantai Grade ºAº 19.0 DRUM Salah satu ri

gging equipment adalah drum. Drum ini berfungsi untuk mneggulung wire rope dan memberikan Lead Line Pull minimum yang diperlukan untuk operasi crane.

\sgr

9 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 12/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspector

Ketentuan umum pada drum: 1. Pitch diameter tidak kurang dari 18 kali diameter wire rope. 2. Minimum sisa flange sebesar 13 mm (1/2º). 3. Mampu menampung seluruhwire rope. 4. Diikat dengan kuat pada struktur yang kuat ± bolted atau welded. 5.Mempunyai LLP dan kecepatan gulung yang cukup. 6. Mampu memberi fleet angle yang aman. 7. Setiap keadaan operasi apapun ± harus ada sisa gulungan minimum 5. Rules of thumb kapasitas tali dalam grum: L = (B + A) x A x C x F, dengan: - L = Panjang wire rope yang dapat ditampung (feet). - A = Tinggi gulungan wire di dalam drum. - B = Diameter drum. - C = Panjang drum. - F = Faktor kapasitas sesuai Tabel 05.

Contact Pressure Dan Imprinting: Karena tegangan tali, maka pada permukaan drumakan terjadi tekanan yang disebut Contact Pressure. Dan karena pressure yang besar, maka dapat terjadi cacat imprinting, yaitu membekasnya bentuk wire pada permukaan drum. Karena kesamaan beban, hal yang sama juga dapat terjadi pada sheave. Persamaan Contact Pressure: Pressure (psi) = 2 LLP / (D x d), dengan: - D = Thread diameter drum atau sheave (inch). - d = Wire rope diameter Melihat persamaan diatas, maka cacat imprinting dapat dikurangi dengan cara: 1. Menurunkan LLP. 2. Menambah diameter drum. 3. Menambah kekerasan muka drum atau sheave. Dari beberapa jenis material, Manganese steel mempunyai ketahanan terhadap contact pressureyang lebih baik dari cast iron. Kerusakan yang dapat terjadi pada drum: 1. Imprinting. 2. Grove aus atau rusak. 3. Anchor rusak ± tidak mampu menahan wire rope. 4. Misallignment. 5. Baut rusak, dll. 20.0 SHEAVE Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada sheave, antara lain: 1. Pitch diameter

 

 minimum 18 x dia

. wire rope. 2. Kedalaman groove ± minimum ½ dia. wire rope. o o 3. Groove support antara 120 hingga 150 . o 4. Groove angle ± minimum30 . 5. Kuat dan keras ± tahan beban dan imprinting. 6. Lubrication system yang baik ± untuk pulley lebih dari satu, pelumasan harus individual untuk menjamin pelumasan yang sempurna. 7. Allignment yang baik. 8. Ada wire rope keeper atau sheave guard. Kekurakan yang dapat terjadi pada sheave: 1. Imprinting ± seperti drum. 2. Aus

 

 Groove rusak. 3. Misalign., 4. Bergoyang. 5. Bearing aus atau rusak. 6. Pelumasan tidak baik. 7. Bergesek antar pulley. 8. Wire rope keeper rusak, 9. Poros rusak, dll. 21.0 HOOK BLOCK

d 1/4 5/16 3/8 7/16 ½ 9/16 5/8 ¾

F 4.16 2.67 1.86 1.37 1.05 0.828 0.672 0.465

d 7/8 1 1 1/8 1¼ 1 3/8 1½ 1 5/8 1¾

F 0.342 0.262 0.207 0.167 0.138 0.116 0.099 0.085

d 1 7/8 2 2 1/8 2 1/4 2 3/8 2 1/2

F 0.074 0.066 0.058 0.052 0.046 0.042

Tabel 05, Faktor koreksi F 

 Diamater (d) dalam inch Contoh 4. Diketahui diameter drum (B) = 18º, Tinggi gulungan (A) = 3 º, Lebar drum (C) =28º dan diameter wire rope 7/8º. Pertanyaan: Berapa total panjang tali yang dapat ditampung? Jawab: Dari Tabel 04 didapat F = 0.342. Jadi L = (18 + 3) x 3 x 28 x 0.342 = 603 feet. Catatan: Dalam pelaksanaan di lapangan, kapasitas tersebut di atas masih perlu dikoreks

i lagi sekitar 0 

6% karena kelebihan ukuran dan 0 

8% karena penggulungan yang kurang rapat.

\sgr

10 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 13/14

Wire Rope And Rigging Equipment for Crane Inspectorst

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada hook block, antara lain: 1. Ukuran yang sesuai keperluan kerja. 2. Cukup berat ± tidak mengakibatkan wire rope kendur. 3. Untuk main hook block, penambahan berat dengan cast iron tidak diijinkan. Cast iron (grey iron) kandungan Carbon sekitar 2

 

4%. 4. Untuk overhaul ball penambahan berat dengan cast iron diijinkan. 5. Material hook harus dibuat dari alloy steel dengan cara forging atau casting. 6. Toughness material hook harus cukup baik ± Dengan testing menurut ASTM Spec E

 

23, thoughness rata 

rata minimum harus 25 ft lbs dengan individual testing minimum 15 ft lbs pada o o 40 F atau 

 

40 C. 7. Hook harus dilengkapi safety latch. 8. Rating maximum harus dituliskan secara permanent, meliputi static, dyamic, personnel, service temperature dantotal berat. Jika diminta oleh pembeli, dynamic rating juga harus disertakan. 9. Design factor: · Static rating ± minimum 4.0. · Dynamic rating ± minimum 3.0 x Cb atauCf, mana yang terbesar. · Personnel rating ± minimum 12. Kekusakan yang dapat terjadi pada hook block: 1. Aus ± groove rusak. 2. Tidak allign. 3. Bearing system rusak. 4. Pelumasan kering. 5. Bergoyang. 6. Bergesek antar sheave. 7. Retak. 8. Deformasi

 

 Hook membuka. 9. Terbakar, dll. 22.0 RIGGING EQUIPMENT LAIN 

LAIN Selaintelah disebutkan di atas, masih ada beberapa rigging equipment lainnya. Untuk itu, maka bagianbagian dari alat tersebut juga harus diperiksa. Alat

 

alat riggingtersebut antara lain: · Sling. · Shackle. · Eyebolt. · Turnbuckle. · Spreader beam. · B ± snatch block, tackle block, wire rope block, dll. 23.0 REFERENSI

1. 2. 3.

D. E. Dickie, P. Eng, ` Crane Handbook' 1 Edition 1975. API Spec 2C, `Specification for Offshore Crane', 5 Edition, April 3, 1995.th

API RP 2D, `Recommended Practice for Operation rd And Maintenance of Offshore Cranes', 3 Edition, June 1, 1995 American Hoist, `Operating And Maintenance Manual of 500 Series Crawler & Truck Cranes'. NSL, `The International Rigging & Lifting Handbook', 2002.

4. 5.

===sgr===

\sgr

11 of 11

7/25/2019 214772242 Wire Rope Rigging Equipment for Crane Inspector

http://slidepdf.com/reader/full/214772242-wire-rope-rigging-equipment-for-crane-inspector 14/14