2.1.2. teori komunikasi organisasi -...

23
15 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Teori Komunikasi Dalam segala aspek kehidupan, tidak dapat dihindari bahwa segalanya memerlukan komunikasi. Dalam konteksnya sebagai makhluk sosial, komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan satu dengan yang lainnya. Dapat dikatakan juga komunikasi merupakan alat untuk bertahan hidup. Dikutip dari buku Teori- Teori Komunikasi karangan Saodah Wok dan Narimah Ismail (Wok, 2003: 18), teori komunikasi ialah teori yang digunakan untuk menerangkan,menjelaskan, menilai, membuat ramalan demi untuk memahami fenomena komunikasi. Sebagaimana yang dikemukan oleh Shannon dan Weaver dalam (Wiryanto, 2006: 5-7) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. Menurut penulis, ilmu komunikasi adalah ilmu yang wajib dimiliki oleh semua manusia, karena dengan menguasai ilmu komunikasi verbal dan non verbal yang baik, maka pesan dan tujuan dan pesan seseorang dapat tersampaikan secara baik.

Upload: dangmien

Post on 01-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

15

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Umum

2.1.1. Teori Komunikasi

Dalam segala aspek kehidupan, tidak dapat dihindari bahwa segalanya

memerlukan komunikasi. Dalam konteksnya sebagai makhluk sosial, komunikasi

merupakan alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan satu dengan yang

lainnya. Dapat dikatakan juga komunikasi merupakan alat untuk bertahan hidup.

Dikutip dari buku Teori- Teori Komunikasi karangan Saodah Wok dan Narimah

Ismail (Wok, 2003: 18), teori komunikasi ialah teori yang digunakan untuk

menerangkan,menjelaskan, menilai, membuat ramalan demi untuk memahami

fenomena komunikasi.

Sebagaimana yang dikemukan oleh Shannon dan Weaver dalam (Wiryanto,

2006: 5-7) bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling

mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak disengaja dan tidak terbatas pada

bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan

teknologi.

Menurut penulis, ilmu komunikasi adalah ilmu yang wajib dimiliki oleh

semua manusia, karena dengan menguasai ilmu komunikasi verbal dan non verbal

yang baik, maka pesan dan tujuan dan pesan seseorang dapat tersampaikan secara

baik.

Page 2: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

16

2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi

Berdasarkan perspektif tradisional (fungsionalis dan obyektif),

komunikasi organisasi cenderung menekankan pada kegiatan penanganan

pesan yang terkandung dalam suatu batas organisasional.Fokusnya adalah

menerima, menafsirkan dan bertindak berdasarkan informasi dalam suatu

konteks.Tekanannya adalah pada komunikasi sebagai suatu alat yang

memungkinkan orang beradaptasi dengan lingkungan mereka. Sedangkan

bila dipandang dari perspektif interpretif, komunikasi organisasi adalah

proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi.

Komunikasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang

menciptakan, memelihara dan mengubah organisasi. (LittleJohn, 2005 : 134)

Didukung berdasarkan sumber lainnya, menurut Wiryanto dalam

bukunya berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi ( Wiryanto, 2004: 54)

mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal, maupun informal dari

suatu organisasi. Bila organisasi semakin besar dan kompleks, maka akan

mengakibatkan semakin kompleks pula komunikasinya. Organisasi kecil

yang anggotanya hanya 3 orang, proses komunikasi yang berlangsung

relative sederhana.Tetapi organisasi yang anggotanya 1000 orang menjadikan

komunikasinya sangat kompleks.Komunikasi organisasi dapat bersifat formal

dan informal, Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh

organisasi itu sendiri, dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi,

misalnya memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat

resmi.Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara

Page 3: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

17

sosial.Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya

secara individual.

Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi adalah

hubungan timbal balik antar individu dalam konteks organisasi, dimana

terdapat jaringan pesan antara satu dengan yang lain, serta adanya saling

kebergantungan antara organisasi tersebut.Intinya adalah komunikasi

organisasi meliputi arus pesan dalam suatu jaringan organisasi dengan sifat

komunikasi yang saling ketergantungan.

Penulis menggunakan teori komunikasi organisasi karena penelitian

ini bersifat internal, dimana perusahaan akan meneliti bagaimana cara

penyampaian komunikasi baik dalam segi internal perusahaan maupun

eksternal perusahaan.

2.1.3 Definisi Analisis

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi keempat ( 2008 : 43)analisis

adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagian dan penelaahan bagian itu

sendiri, serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan

pemahaman arti keseluruhan.

Sumber lain dikutip dari buku Analisis Sosial karangan Tri Hadiyanto

Sasongko (Sasongko: 2006, 40) , analisis adalah aktivitas yang memuat sejumlah

kegiatan seperti mengurai, membedakan, memulah sesuatu unutk digolongkan dan

dikelompokkan kemabali menurut criteria tertentu kemudian dicari kaitannya dan

ditafsir maknanya.

Berdasarkan definisi diatas maka penulis mengemukakan pendapat bahwa

analisis adalah proses menyelidiki suatu hal mengenai kebenarannya dan dapat

Page 4: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

18

dibuktikan dengan adanya beberapa bukti.

2.1.4. DefinisiPublic Relations

Public Relations merupakan suatu hal penting dalam perusahaan yang

berperan dalam membentuk citra yang pada akhirnya dapat memberikan gambaran

kepada masyarakat mengenai perusahaan itu sendiri. Dari mulai dimana perusahaan

tersebut bergerak sampai pesan-pesan khusus apa yang ingin disampaikan

perusahaan kepada masyarakat yang pada akhirnya membentuk sebuah citra positif

perusahaan di mata masyarakat. Beberapa definisi mengenai Public Relations

menurut para pakar Public Relations:

J.C. Seidel sebagai direktur Public Relations, Division of Housing, State

New York menyatakan bahwa: Public Relations adalah proses kontinyu dari usaha-

usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari

pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Ke dalam mengadakan analisis dan

perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-

pernyataan.(Soemirat,2008: 12)

Sedangkan pendapat lain dikemukakan W. Emerson Reck yang menjabat

Direktur Public Relations Universitas Colgate. Emerson berpendapat bahwa Public

Relations adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan

tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu

atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill (Kemauan Baik) dari

publik. Kedua, pembuatan kebijaksanaan,pelayanan, dan tindakan untuk menjamin

adanya pengertian dan oenghargaan yang menyeluruh. (Soemirat,2008: 12)

Hal ini diyakinkan kembali melalui pendapat yang dikemukakan oleh Frank

Jefkins,yang berpendapat bahwa Public Relations adalah bentuk komunikasi yang

Page 5: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

19

terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua

khalayak dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada

saling pengertian”,(Jefkins,2003: 10)

Public Relations menurut Widjaja (2010: 57) dalam bukunya Komunikasi

dan Hubungan Masyarakat, meliputi antara lain :

1. Pengumpulan dan pengolahan data

Pengumpulan dan pengolahan data mempunyai tugas mengumpulkan

dan mengolah data untuk keperluan informasi bagi masyarakat dan

lembaga serta Informasi umpan balik masyarakat

2. Penerangan

Penerangan mempunyai tugas mempersiapkan pemberian penerangan

kepada masyarakat tentang kebijakan dan pelaksanaan kegiatan

lembaga melalui media massa.

3. Publikasi

Publikasi mempunyai tugas mengurus publikasi tentang kebijakan dan

pelaksanaan kegiatan lembaga.

Berdasarkan pemahaman penulis, Public Relations dapat didefinisikan

sebagai suatu divisi dalam perusahaan yang memiliki fokus melakukan pengumpulan

data,pengolahan data,penerangan dan publikasi kepada publiknya seperti

stakeholderdan konsumen yang terecana melalui kebijakan-kebijakan yang telah

ditentukan sebelumnya oleh para praktisi Public Relations

2.1.5. Teori Citra

Page 6: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

20

2.1.5.1. Definisi Citra

Bagi Public Relations menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada

bentuk gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya tetapi terletak pada :

1. bagaimana organisasi bisa mencerminkan yang dipercayai memiliki

kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu

terbuka untuk dikontrol, dievaluasi.

2. Dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang

kompleks.

Pada saat ini banyak perusahaan atau organisasi memberikan perhatian terhadap

pembangunan suatu citra yang positif atau baik dimana menguntungkan bagi suatu

perusahaan atau organisasi tersebut tidak hanya melepaskan diri dari terbentuknya

suatu kesan publik negatif atau buruk. Citra perusahaan adalah komoditas yang rapuh

atau mudah pecah namun kebanyakan perusahaan juga meyakini bahwa citra

perusahaan yang positif adalah esensial, sukses yang berkelanjutan dan dalam jangka

panjang.Citra menurut Katz yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto dalam buku

Dasar-DasarPublic Relations adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah

perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Setiap perusahaan

mempunyai citra sebanyak jumlah orang yang memandangnya. Berbagai citra

perusahaan datang dari pelanggan perusahaan, pelanggan potensial, bankir, staf

perusahaan, pesaing, distributor, pemasok, dan gerakan pelanggan di sektor

perdagangan yang mempunyai pandangan terhadap perusahaan (2004:113). Citra

menurut Frank Jefkins dalam buku bukunya Dasar-Dasar Public Relations

(Soemirat dan Ardianto,2004:114). mengungkapkan bawa citra adalah kesan yang

diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau

kenyataan.

Page 7: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

21

Menurut penulis citra adalah sesuatu yang penting bagi kelangsungan sebuah

produk atau perusahaan. Citra bisa diartikan dengan gambaran dari suatu produk

berdasarkan nilai yang ada pada produk atau perusahaan tersebut. Jika citra mereka

baik, tidak perlu kegiatan marketing terlalu banyak ataupun promo yang terlalu

banyak, sudah bisa membuat masyarakat percaya dan tertarik menggunakan produk

tersebut. Citra menjadi sesuatu yang penting bagi perusahaan maupun produknya,

karena citra yang baik dapat membantu mensukseskan suatu produk atau perusahaan.

2.1.5.2 Pembentukan Citra

Menurut John Nimpoeno (1985, dalam Ardianto. 2009: 44), pembentukan

citra dapat digambarkan sebagai berikut

Pengalaman

stimulus Respons

Gambar 2.1

Stimulus : Rangsangan (kesan lembaga yangditerima dari luar untuk

membentuk persepsi. Sensasi adalah fungsi alat indra dalam

menerima informasi dari lapangan).

Kognisi

Sikap (afeksi) Persepsi

Motivasi

Page 8: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

22

Persepsi : (1) Hasil pengamatan terhadap unsure lingkungan yang

Langsungdikaitkan dengan suatu pemahaman,

(2) pembentukan makna pada stimulus indrawi (sensor

stimulus).

Kognisi : Aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan,

ide dan konsep.

Motivasi : Kecenderungan yang menetap untuk mencapai tujuan-tujuan

tertentudan sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan

maksimal bagi individu setiap saat.

Sikap : Hasil evaluasi negatif atau positif terhadap konsekuensi

konsekuensipenggunaan suatu objek.

Tindakan : Akibat atau respons individu sebagai organisme terhadap

rangsangan-rangsangan yang berasal dari dalam dirinya

maupunlingkungan.

Respons : Tindakan-tindakan seseorang sebagai reaksi terhadap

rangsangantingkahlaku atau stimulus.

Menurut penulis, penting bagi sebuah perusahaan untuk mengetahui dan

mempelajari bagaimana proses pembentukan citra. Sehingga dapat memperhatikan

banyak unsur yang mempengaruhi citra yang akan dibentuk.

Page 9: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

23

2.1.5.3 Macam – Macam Citra

Lima jenis citra (image) yang dikemukakan oleh Frank Jefkins dalam buku

Public Relations (Ardianto & Soemirat,2003:20) yakni:

1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau

anggota-anggota organisasi––biasanya adalah pemimpinnya mengenai

anggapan pihak luar tentang organisasinya.

2. Citra yang berlaku (current image). Adalah suatu citra atau pandangan yang

dianut oleh pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.

3. Citra yang diharapkan (wish image). Adalah suatu citra yang diinginkan oleh

pihak manajemen.

4. Citra perusahaan (corporate image). Adalah citra dari suatu organisasi secara

keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu),

cabang, atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat

memunculkan suatu citra yang belum tentu sama dengan organisasi atau

perusahaan tersebut secara keseluruhan.

Macam-macam pencitraan menurut penulis penting untuk diketahui agar

perusahaan mengerti dan mengertahui di posisi mana pencitraan produk mereka,

sehingga dapat merencanakan strategi yang lebih tepat untuk mengembangkan citra

perusahaan mereka.

2.2 Teori Khusus

2.2.1. Marketing Public Relations

Secara umum menurut Rosadi Ruslan, Marketing Public Relations dapat

diartikan sebagai suatu proses perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian

Page 10: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

24

program-program yang dapat merangsang pembelian dan kepuasan konsumen

melalui komunikasi mengenai informasi yang dapat di percaya dan melalui kesan-

kesan positif yang ditimbulkan dan berkaitan dengan identitas perusahaan atau

produknya sesuai dengan kebutuhan, keinginan dan kepentingan bagi konsumenya

(Ruslan, 2010: 246). Teori tersebut didukung oleh teori menurut Harris dalam

Kriyantono (2008:58), Marketing Public Relationsdidefinisikan sebagai sebuah

proses perencanaan, eksekusi, dan evaluasi program-program yang mendorong atau

menganjurkan pembelian dan kepuasan konsumen melalui komunikasi yang kredibel

dalam menyampaikan informasi dan menciptakan impresi yang mengidentifikasi

perusahaan dan produknya dengan kebutuhan, keinginan, perhatian, dan kepetingan

konsumen.

Dengan pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa MPR adalah suatu

fungsi yang digunakan oleh perusahaan untuk merencanakan, meneliti, dan

mengeksekusi strategi yang dibuat untuk menimbulkan kesan positif di mata

maskayarakat, biasanya dengan komunikasi rutin atau pun dengan kegiatan apapun

yang dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan customer dan meningkatkan nilai

bagi suatu produk.

2.2.2. Fungsi Marketing Public Relation

Adapun fungsi Marketing Public Relation menurut Sulaksana (2008 :126)

antara lain :

1. Mendukung peluncuran produk baru

2. Membantu repositioning produk

3. Mempopulerkan kelompok sasaran tertentu untuk memperoleh simpati

masyarakat

Page 11: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

25

4. Membela produk yang sedang dalam masalah (dalam memulihkan citra

perusahaan bila dalam situasi kritis)

5. Membangun citra perusahaan yang ikut mengkerek citra perusahaan

Selain itu, ada pula teori menurut Thomas L. Harris , dalam bukunya Strategi

Public Relations ( Wasesa, 2006 : 253), fungsi Marketing Public Relations

adalah untuk mendukung kinerja marketing, terutama untuk menciptakan

kebutuhan konsumen sebelum produk tersebut diluncurkan. Selain itu MPR

juga garus bisa menciptakan sebuah value added dalam sebuah produk yang

diiklankan dan mampu membentuk kebutuhan konsumen tanpa diketahui

oleh competitor.

Dari kedua teori di atas, penulis menyimpulkan fungsi MPR lebih bagaimana

menyampaikan nilai yang si customer dapatkan saat membeli produk dari perusahaan

kita. MPR juga memikirkan dan merancang komunikasi sedemikian rupa, sehingga

pembeli yang telah merasakan nilai dari produk kita , kembali membeli produk kita

bahkan menyampaikan nilai tersebut kepada teman-temannya.

2.2.3. PeranMarketing Public Relations

Marketing Public Relation padaprinsipnya adalah merupakan suatu kegiatan

yang terencana dan suatu usaha yang terus menerus untuk dapat memantapkan dan

mengembangkan itikad baik dan komunikasi yang timbal balik antara suatu

organisasi dengan masyarakat. Tercantum dalam bukunya Metode Penelitian untuk

Public Relations dan Media Komunikasi

( Ruslan, 2006: 254) , peran Marketing Public Relation antara lain sebagai berikut :

1. Menumbuhkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang sedang

diluncurkan

Page 12: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

26

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau

manfaat atas produk yang ditawarkan atau digunakan.

3. Mendorong antusiasme melalui suatu artikel sponsor tentang kegunaan

dan manfaat suatu produk

4. Menekan biaya promosi iklan komersial.

5. Berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan terhadap konsumen,

termasuk upaya-upaya menangani keluhan demi tercapainya kepuasaan

pelanggan.

6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk baru sekaligus

merencanakan perubahan posisi produk yang lama.

7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media tenang aktivitas dan

program kerja yang berkaitan dengan kepedulian social, lingkungan

hidu,agar tercapainya publikasi yang positif di mata masyarakat aau

public.

8. Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan

jasa.

9. Berupaya secara proaktif terhadap suatu kejadian negative.

Tidak jauh berbeda dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Ardianto(

2009,121),bahwa Marketing Public Relation adalah suau konsep Public

Relations yang berorientasi pemasaran. Kegiatan marketing yang sudah

dijalankan harus didukung dengan adanya kegiatan dari Public Relation

dengan melakukan pembentukan citra terhadap suatu produk atau jasa yang

positif.

Penulis berpendapat bahwa Marketing Public Relations memiliki

peran yang sangat penting karena secara bersamaan menjalin hubungan

Page 13: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

27

dengan publik dan berorientasi pada pemasaran. Kedua hal ini harus dapat

dikombinasikan dengan baik agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan

2.2.4. KegiatanMarketing Public Relations

MPR yang banyak ramai dibicarakan itu memiliki sejumlah kegiatan

marketing dan promosi. Didalam buku Sinergi Komunikasi Pemasaran (

Alihfahmi, 2005: 189-190) mengatakan bahwa ada3 macam kegiatan yang

menjadi tantangan MPR, antara lain :

1. Upaya pemasaran

Upaya ini dilakukan karena kini iklan dianggap tidak lagi cukup untuk

mendongkrak popularitas produk.Iklan dinilai tidak lagi mampu meneguhkan

sikap percaya konsumen, belum lagi biaya yang sangat mahal. Maka disini

MPR diminta untuk memiliki strategi pemasaran di luar iklan yang bias

menarik perhatian lebih.

2. Komunikasi langsung yang terperinci dan mendalam

Jika iklan dinilai belum cukup ampuh untuk berjalan sendiri, maka itu

diperlukan MPR untuk melakukan upaya lain yang lebih terpadu dan harus

dapat menyampaikan pesan secara terperinci dan mendalam. MPR juga harus

memastikan komunikasi yang disampaikan tersampaikan dengan baik.

3. Menyampaikan pesan kehumasan.

Kredibilitas pesan kehumasan dianggap lebih percaya ketimbang iklan dan

promosi. Berita di media massa,apalagi disampaikan oleh pakar atau pihak

ketiga tentang suatu produk akan lebih dipercaya karena mengungkapkan

fakta apa adanya dan lebih jujur.

Page 14: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

28

Selanjutnya Alifahmi pun mengatakan 4 kriteria atau unsur suatu

program dapat dikategorikan program MPR,antara lain :

1. Memiliki nilai berita tinggi sehingga muncul lewat publikasi media cetak,

elektronik, atau interaktif.

2. Mengundang rasa simpati public sehingga khalayak berdecak kagum atau

mendukung.

3. Melibatkan khalayak masal yang terkait dengan program kehumasan unutk

pemasaran suatu produk atau jasa.

4. Menjadi saran penyampaian pesan kehumasan dan kampanye pemasaran.

Kegiatan Marketing Public Relations memiliki keragaman ruang

lingkup pekerjaan didalamnya. Seperti yang dikemukakan olehSimamora

(2003:318)ada berbagai macam kegiatan atau ruang lingkup pekerjaan

MPR(Marketing Public Relations)

1. Memposisikan perusahaan sebagai “leader” atau “expert”

2. Membangun kepercayaan konsumen

3. Memperkenalkan produk baru

4. Menghapus dan meluncurkan kembali produk-produk yang sudah dewasa.

5. Mengkomunikasikan keuntungan-keuntungan produk lama.

6. Mempromosikan cara-cara pemakaian baru atas produk yang sudah dikenal.

7. Melibatkan/menggerakan masyarakat terhadap produk kita.

8. Memperluas jangkauan iklan.

9. Menyebarkan berita sebelum beriklan.

10. Menjelaskan product story dengan lebih detail.

11. Memperoleh publisitas atas produk-produk yang tidak boleh diiklankan

12. Menjangkau secondary market

Page 15: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

29

13. Menekan pasar yang lemah

14. Membuat iklan lebih berbunyi.

15. Mendapat pemberitaan televisi atas produk-produk yang tabu di iklankan di

TV.

16. Mengetes konsep pemasaran.

17. Mengidentifikasi produk (merek) dengan nama perusahaan.

18. Mendapatkan dukungan konsumen dengan menjelaskan misi perusahaan.

19. Mendorong motivasi tenaga-tenaga penjual.

20. Memeperoleh dukungan dari para penyalur.

Berdasarkan teori-teori diatas maka penulis berpendapat bahwa

kegiatan Marketing Public Relations adalah cakupan dari berbagai kegiatan yang

bertujuan untuk membina hubungan dengan konsumen, sebagai penentu posisi

perusahaan, dan memperluas segmentasi pasar sebuah perusahaan.

2.2.5. Hubungan Marketing dan Public Relations

Menurut Soemirat & Ardianto bahwa antara Public Relations dan Marketing

itu secara struktual sama-sama memiliki departemen (divisi) sendiri-sendiri. Tetapi

secara fungsional kedua department bersatu untuk mencapai tujuan perusahaan,

meskipun anatara Public RelationsdanMarketing secara filosofis berbeda. Masuknya

bidang Public Relations ke dalam Marketing, karena peningkatan kebutuhan dan

minat konsumen, harag semakin kompetitif, perlu mempeluas distribusi dan

banyaknya promosi sejenis (Soemirat dan Ardianto,2010: 153-154).

Berubahnya caraMarketing dengan memasukkan Public Relations ke dalamnya, bagi

dunia, disebabkan:

1. Adanya sikap kritis konsumen dan ketatnya pengawasan pemerintah.

Page 16: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

30

2. Penarikan berbagai produk, selalu menghiasi berita utama di media massa.

3. Adanya kesan negatif konsumen kepada setiap produk yang ditawarkan.

4. Perlunya pemasangan iklan dengan muatan yang mencerminkan kebutuhan

sosial dan tanggung jawab produsen.

5. Seringkali bermunculan berbagai isu produk dan perusahaan.

6. Masalah citra perusahaan dan produk yang selalu harus dipelihara dan

ditingkatkan.

Sebagai Public Relations yang tidak luput dari strategi diikuti pengembangan

sarana dan hasil secara langsung berhubungan dengan pembelian dan penjualan

sehingga membuat strategi marketing selalu ditekankan pada titik pandang Public

Relations, yang melengkapi suatu blueprint (detail plan of action).

Public Relations bertujuan untuk membangun citra kepada target publik

sedangkan marketing bertujuan menjual produk kepada target market. Perpaduan

antara dua elemen penting organisasi ini melahirkan konsep “Marketing Public

Relations” (Kriyantono, 2008: 57).

Public Relations dapat menjadi efektif menopang fungsi marketing, harus

terlebih dahulu diperjelas dalam perencanaan marketing. Perencanaan harus matang

dalam menentukan sasaran dan target perusahaan, yaitu dengan penerapan strategi

dan praktik promosi untuk penjualan suatu produk. Begitu erat dan pentingnya

kerjasama antar bidang PR dan marketing, sehingga ada istilah untuk

menggabungkan aktivitas keduanya yang disebut dengan Marketing Public Relations

(Soemirat dan Ardianto,2010).

Dari beberapa teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa dengan seiiring

berkembangnya zaman Public Relations peranannya ke dalam divisi marketing

Page 17: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

31

karena peningkatan kebutuhan dan minat konsumen, harga yang semakin kompetitif,

perusahaan perlu mempeluas distribusi dan banyaknya promosi. Oleh karena itu

Public Relations dapat menopang fungsi dari Marketinguntuk mencapai tujuan

perusahaan sehingga tercipta perpaduan dua elemen penting pada organisasi atau

perusahaan yang dikenal dengan Marketing Public Relations.

Page 18: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

32

1.2.6 . Special Events

2.2.6.1. Definisi Special Events

Special Event atau peristiwa khusus adalah kegiatan yang mampumemuaskan

minat orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan; mampu meningkatkan

pengetahuan dan memenuhi kesenangan penonton.Special Eventdapat

diselenggarakan pada saat hari-hari atau pekan-pekan khusus, pertunjukan dan

pameran khusus, peringatan khusus, hadiah khusus, peresmian gedung, perlombaan,

parade dan pawaikhusus, peristiwa komunitas yang disponsori, organisasi yang

disponsori, dan lain lain (Moore, 2004:321).

Special Event merupakan salah satu toolsPublic Relations disamping

kegiatan lain, seperti identitas perusahaan, publisitas, website, dan sebagainya.

Sebagai tools PR, Special Event dapat digunakan untuk melaksanakan perannya.

Salah satu peran utama.Public Relations adalah sebagai komunikator perusahaan

untuk menyampaikan informasi tentang perusahaan, lembaga, atau perorangan yang

diwakilinya kepada publik baik internal maupun eksternal. (Pudjiastuti,2010:31)

Special Event juga dapat dijelaskan sebagai salah satu kiat yang dapat

diselenggarakansebagai upaya untuk menarik perhatian media pers dan publik

terhadap perusahaan atauproduk tertentu yang dapat ditampilkan dalam acara

tersebut. Dengan adanya Special Eventdiharapkan mampu memuaskan pihak-pihak

yang terlibat atau terkait untuk berperan serta dalam suatu kesempatan pada Special

Event, baik untuk meningkatkan pengetahuan (knowledge), pengenalan (awareness),

maupun upaya pemenuhan selera (pleasure) dan menarik simpati atau empati,

sehingga mampu menumbuhkan saling pengertian bagi kedua pihak dan pada

Page 19: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

33

akhirnya dapat menciptakan citra (image) positif dari masyarakat atau publik sebagai

target sasarannya (Ruslan,2008:211). Bentuk dari Special Event dalam program kerja

Public Relations adalah sebagai berikut:

1. calendar of events yaitu acara rutin (regular events) yang dilaksanakan

pada hari,bulan, tahun, tertentu secara periodik dan berulang-ulang (rutin)

diselenggarakan sepanjang tahun kalender.

2. momentum of events, yaitu acara yang sifatnya khusus yang dilaksanakan

pada moment-moment tertentu, pembukuan kantor baru, ulang tahun

perusahaan dan sebagainya yang dianggap sebagai moment oleh pihak

lembaga atau humas untuk mengadakan suatu acara istimewa yang perlu

diperingatkan dan dipublikasikan (Ardianto,2004:102).

Secara khusus Special Eventdapat meningkatkan empat unsur penting, yaitu:

1. Awareness (pengenalan) produk/ jasa, organisasi.

2. Pleasure (kesenangan) upaya untuk pemenuhan selera publik.

3. Knowledge (pengatahuan) meningkatkan pengetahuan publik.

4. Image (citra) meningkatkan citra positif perusahaan.

Dalam hal ini penulis berpendapat bahwa Special Event adalah salah satu alat

yang digunakan Marketing Public Relationsuntuk menarik perhatian media massa

dan konsumen atas suatu produk tertentu dan meningkatkan,mengelola citra sebuah

produk.

Page 20: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

34

2.2.6.2. Tujuan Special Event

Adapula pendapat yang dikemukakan oleh (Pudjiastuti, 2010:xxvi).Tujuan

utama diadakannya Special Eventadalah mempromosikan produk atau perusahaan

agar dapat dikenal khalayak sasaran. Tujuan ini akan lebih terlihat nyata apabila ada

liputan dari media massa sehingga muncul publisitas bagi produk atau perusahaan

yang sedang dipromosikan. Melalui Special Event, Public Relationsyang mewakili

perusahaan dapat berinteraksi langsung dengan publiknya sehingga dapat

lebihmampumeyakinkan publik berkaitan dengan informasi yang disampaikan atau

dengan kata lain, Special Event memungkinkan terjadinya komunikasi interaktif

antara penyelenggara dengan konsumen atau pengunjungnya.Special Eventsangat

efektif dalam memengaruhi pengunjung sasaran baik dalam aspek kognitif

(awareness dan pengetahuan pengunjung terhadap perusahaan, merek, atau produk),

aspek afektif (mengatasi kesalahpahaman dan prasangka serta mengasosiasikan

merek dengan suatu gaya hidup, kegiatan, atau individu tertentu), maupun aspek

konatif (mempertahankan penerimaan masyarakat akan produk, merek, atau

perusahaan). Special Event dirancang dengan baik dapat memberikan kesan

mendalam pada setiap publik yang terlibat atau pun pihak media massa. Citra

perusahaan pun dapat dibentuk karena Special Event-nya sendiri maupun informasi

yang disampaikan dari Special Event. Dampak dari hal ini adalah terjadinya proses

word-of-mouth (WOM) dari publik yang terlibat dalam suatu ajang akan bercerita

kepada pihak lain tentang kehebatan Special Event yang diadakan. Media massa pun

akan membuat berita panjang lebar tentang hebatnya Special Event yang diadakan

sehingga secara tidak langsung akan menciptakan citra positif bagi

Page 21: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

35

penyelenggaranya.Sedangkan Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Tom

Duncan (2003) Special Event memiliki beberapa tujuan utama yaitu:

1. Memengaruhi pengunjung sasaran.

2. Mengasosiasikan sebuah merek dengan suatu kegiatan, gaya hidup, atau

individu tertentu.

3. Menjangkau target sasaran yang lebih luas.

4. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap merek, produk, atau

perusahaan.

Ditambahkan dengan pendapat dari Elvinaro Ardianto (2008) dalam bukunya

Public RelationsPraktis, tujuan dari Special Events adalah:

1. Pengenalan (awareness) dan meningkatkan pengetahuan (knowledge) terhadap

lembaga/ perusahaan dan produk, yang ingin ditampilkan.

2. Proses publikasi melalui komunikasi timbal balik, yang pada akhirnya

memperoleh publisitas yang positif.

3. Memperlihatkan itikad baik dari lembaga, yaitu produk yang diwakilinya, dan

sekaligus memberikan kesan atau citra positif terhadap masyarakat sebagai

publik sasarannya.

4. Upaya mempertahankan penerimaan masyarakat. Memperoleh rekanan atau

pelanggan baru melalui acara Special Events yang dirancang menarik,

informatif, dan kreatif.

Dari kedua pendapat ahli di atas, dapat penulis menyimpulkan bahwa terdapat

kesamaan pandangan dari tujuan diadakannya Special Events yang dilakukan

perusahaan melalui staf Public Relations, yaitu: untuk meningkatkan kesadaran

Page 22: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

36

(awareness), pengetahuan (knowledge), mempertahankan penerimaan masyarakat,

memperoleh rekanan maupun pelanggan baru, meningkatkan citra positif perusahaan

di mata khalayak, mempengaruhi pengunjung yang merupakan khalayak sasaran.

2.2.6.3. Fungsi Special Event

Special Event(Special Event) diadakan karenakan terdapat beberapa fungsi

yang dapat dimanfaatkan perusahaan. Rosady Ruslan (2010) mengemukakan fungsi

Special Event(Special Event):

1. Memberikan informasi secara langsung (tatap muka) dan mendapatkan timbal

balik yang positif dari publiknya.

2. Menjadi media komunikasi sekaligus mendapatkan publikasi sehingga pada

akhinya publik sebagai target sasaran akan memperoleh pengenalan,

pengetahuan, dan pengertian mendalam. Dari Special Event tersebut juga

diharapkan akan tercipta citra positif perusahaan atau produk yang

diwakilinya. (Pudjiastuti,2010:xxix).

Ahli komunikasi lain, Elvinaro Ardianto (2008) juga mengemukakan fungsi

Special Event yang serupa dengan Rosady Ruslan, yaitu:

1. Untuk memberikan informasi secara langsung (bertatap muka), dan

mendapatkan hubungan timbal balik yang positif dengan publiknya melalui

program kerja atau acara-acara yang sengaja dirancang, dan dikaitkan dengan

event (peristiwa khusus) dalam kegiatan serta program kerja kehumasan

tertentu.

2. Sebagai media komunikasi dan sekaligus publikasi, dan pada akhirnya

masyarakat atau publik sebagai target sasarannya akan

Page 23: 2.1.2. Teori Komunikasi Organisasi - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00805-MC Bab2002… · Penulispun berpendapat bahwa Teori komunikasi organisasi

37

memperolehpengenalan, pengetahuan, dan pengertian yang mendalam.

Diharapkan dari acara khusus tersebut dapat tercipta citra positif terhadap

perusahaan/ lembaga, atau produk yang diwakilinya. (Ardianto,2008:105).

Dari kedua pendapat ahli di atas, maka penulis menyimpulkan fungsi dari

Special Event adalah untuk menjalin hubungan timbal balik dengan publiknya

melalui pemberian informasi secara bertatap muka dan menggunakan ajang sebagai

media komunikasi dan publikasi kepada publik untuk mendapatkan pengenalan,

pemahaman, dan pengertian mendalam dengan harapan meningkatkan citra positif

perusahaan di mata publiknya.