204431368 fus diagnosis dan terapi

50
PENDAHULUAN Istilah feline urological syndrome (FUS) dan feline lower urinary tarct disease (FLUTD) telah digunakan untuk menjelaskan kumpulan gejala klinis yang berhubungan dengan gangguan saluran urinaria tanpa mengidentifikasi etiologi yang mendasari. Sebagian besar kucing dengan LUTD juga menderita feline idiophatic atau interstitial cystitis (FIC), tetapi mungkin juga mengalami urolitiasis, infeksi bakteri pada saluran urinaria, malformasi anatomi, neoplasia, gangguan tingkah laku, meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan FIC. Tanpa mengesampingkan etiologi yang mendasari, gejala klinis yang ditimbulkan mirip dan meliputi disuria, stranguria, hematuria (makroskopik dan mikroskopik), polikuria, dan periuria. Gangguan pada saluran urinaria bagian bawah menjadi lebih nyata secara klinis dan lebih sering terjadi pada kucing-kucing yang dipelihara di dalam ruangan dan pada pemeliharaan banyak kucing (multicat household). Berdasarkan sebuah penelitian, ditemukan dua penyebab utama pada kucing yang mengalami

Upload: hega-obra-maestra-septiagi

Post on 26-Dec-2015

103 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

kesehatan hewan

TRANSCRIPT

Page 1: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

PENDAHULUAN

Istilah feline urological syndrome (FUS) dan feline lower urinary tarct

disease (FLUTD) telah digunakan untuk menjelaskan kumpulan gejala klinis yang

berhubungan dengan gangguan saluran urinaria tanpa mengidentifikasi etiologi

yang mendasari. Sebagian besar kucing dengan LUTD juga menderita feline

idiophatic atau interstitial cystitis (FIC), tetapi mungkin juga mengalami

urolitiasis, infeksi bakteri pada saluran urinaria, malformasi anatomi, neoplasia,

gangguan tingkah laku, meskipun lebih jarang terjadi dibandingkan FIC. Tanpa

mengesampingkan etiologi yang mendasari, gejala klinis yang ditimbulkan mirip

dan meliputi disuria, stranguria, hematuria (makroskopik dan mikroskopik),

polikuria, dan periuria. Gangguan pada saluran urinaria bagian bawah menjadi

lebih nyata secara klinis dan lebih sering terjadi pada kucing-kucing yang

dipelihara di dalam ruangan dan pada pemeliharaan banyak kucing (multicat

household). Berdasarkan sebuah penelitian, ditemukan dua penyebab utama pada

kucing yang mengalami gangguan saluran urinaria nonobstruktif adalah FIC

(55%-69%) dan urolitiasis (13%-28%) (Handayani, 2009).

A. Etiologi

Feline Urologic Syndrome (FUS) atau Feline Lower Urinary Tract

Disease (FLUTD) adalah suatu kondisi dimana terdapatnya bentukan crystal

yang menyumbat saluran urinasi bagian bawah seperti vesika urinaria , bladder

sphincter, dan uretra, sehingga kucing mengalami kesulitan urinasi. Kondisi ini

sering terjadi pada kucing muda, bisa jantan ataupun betina, namun lebih

sering terjadi pada kucing jantan (Handayani, 2009).

Page 2: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

FUS di bedakan menjadi 2 kategori berdasarkan abnormalitas pada

saluran urinaria yaitu non obtruksi dan obstruksi FUS. Non obstruksi FUS

sebagai manifestasi klinis pada feline interstitial cystitis terutama diakibatkan

oleh adanya abnormalitas pada vesika urinaria, system saraf pusat dan aksis

hypotalmic-pituitary-adrenal. Urothelium vesika urinaria normal tersusun oleh

specific glycosaminoglycan (GP-51) yang menghambat infeksi bakteri dan

melindungi urothelium dari zat berbahaya yang terkandung dalam urin. Hewan

yang mengalami interstitial cystitis terjadi penurunan jumlah GAG dan GP-51

urin Adanya lapisan GAG atau urothelium yang terganggu menyebabkan zat

berbahaya dalam urin kontak langsung dengan saraf dan menyebabkan radang

vesika urinaria neurogenic. Hal ini terjadi karena saraf ensorik terletak pada

submukosa dan terdiri dari serat bermielin sehingga apabila saraf terinfeksi,

maka respon langsung dihantarkan ke cauda spinalis dan dianggap sebagai

sakit pada pelvis. Gangguan histologi akan terlihat adanya edema, hemoragi

dan dilatasi pembuluh darah pada submkosa. Hal tersebut menyebabkan

terjadinya penyempitan vesika urinaria dan hematuria (Purnamaningsih dan

Indarjulianto, 2011).

Beberapa faktor berkontribusi untuk penyakit ini termasuk infeksi

bakterial dan viral, trauma, adanya kristal di urin, batu di vesika urinaria ,

tumor pada saluran urinaria, dan abnormiltas kongenital. Faktor yang

berkontribusi terhadap perkembangan FUS antara lain : 1) FULTD/FUS dapat

disebabkan uretra yang tersumbat oleh semacam pasta, komposisi material batu

atau pasir dan kristal struvite (magnesium ammonium fosfat), yang

1

Page 3: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

berhubungan dengan jumlah garam. Meskipun Kristal struvit merupakan

penyebab utama sumbatan, namun jenis Kristal lain dapat ditemui. Beberapa

sumbatan menyebabkan terbentuknya mucus, darah, dan sel darah putih; 2)

FULTD/FUS dapat dihubungkan dengan kristal-uroith atau batu yang

ditemukan di saluran urinaria. Tipe urolit ervariasi, tergantung dari diet dan

faktor pH urin. Dua tipe yang sangat sering ditemukan adalah struvite

(magnesium fosfat) dan kalsium oksalat. Faktor yang mempengaruhi

pembentukan urolit pada kucing termasuk infeksi bakteri yang bersamaan;

jarang urinasi akibat litter box yang kotor; kurangnya aktifitas fisik; dan kurang

minum atau kualitas minum yang buruk atau tidak tersedianya air, dan bias

juga karena selalu diberi pakan kering (dryfood); 3) Urin kucing normalnya

sedikit asam. Faktor yang menyebabkan urin alkalis yaitu jenis pakan, adanya

bakteri di saluran urinaria. Urin yang bersifat asam memiliki property

antibacterial. Namun ada beberpa kasus dimana FUS memiliki urin yang asam.

Kucing tersebut mungkin menderita akibat urolit kalsium oksalat. Jika urolit

terjadi di urethra, maka obstruksi dapat mengancam kehidupan karena sangat

sulit disembuhkan; 4) Cystitis bacterial dan urethritis (radang pada urethra)

juga dapat menjadi penyebab dasar FUS. Cystitis bacterial mungkin dapat

menjadi penyebab yang penting dari serangan yang berulang. Infeksi bakteri

tersebut memiliki potensi untuk peningkatan infeksi dengan sumbatan. Infeksi

berulang dapat menyebabkan resistensi antibiotic (Carlton, 1995); 5)

Manajemen diet yang salah. Penggunaan pakan kering secara terus menerus

tanpa diimbangi asupan minum, menyebabkan menurunya proses urinasi.

2

Page 4: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Adanya kandungan protein yang tinggi pada pakan kering menyebabkan

sebagian protein dan kristaloid tidak dapat dikeluarkan melalui urin sehingga

terjadi peningkatan pH dari hasil penguraian protein menjadi urea. Kondisi pH

yang tinggi (alkalis) akan mempermudah pembentukan Kristal mineral dari

hasil penumpukan mineral-mineral-mineral yang tidak dapat dikeluarkan dan

akhirnya terbentukurolit/kalkuli (Purnamaningsih dan Indarjulianto, 2011).

Dalam beberapa sumber terdapat tipe-tipe batu urolit :

1. Struvit

Batu struvit terbentuk dari magnesium, ammonium, dan phospat.

Kristal ini terbentuk dalam suasana urin yang alkalis. Beberapa faktor yang

mempengaruhi timbulnya Kristal struvit adalah pH urin, dan konsumsi air

yang rendah. Diet rendah magnesium dapat membantu penurunan pH urin,

sehingga pH menjadi asam. Hal ini dapat membantu dalam treatment dan

pencegahan karena dapat menurunkan resiko terbentuknya kristal pada

urin. Namun pemberian diet yang berlebihan dapat memicu timbulnya

kristal calcium oxalate (Nash, 2008).

Gambar 1. Kristal dan batu struvit

2. Kalsium oksalat

Terbentuknya kristal oksalat terjadi pada urin yang bersifat asam

dan jika kucing memiliki kandungan kalsium yang tinggi di dalam darah.

3

Page 5: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Penyebabnya bias karena pakan yang tinggi kalsium, protesodium, atau

vitamin D. Beberapa penyakit metabolik seperti hiperparathiroidism,

kanker, dapat menyebabkan kristal oksalat lebih mudah berkembang.

Kristal oksalat juga sering terjadi pada kucing dengan kadar kalsium darah

normal (Nash, 2008).

Gambar 4. Kristal dan batu kalsium oksalat

3. Urat

Vaskular portosystemic anomali dapat berkontribusi terjadinya urat

urolithiasis pada kucing , namun patogenesis yang tepat pada kucing yang

paling terkena dampak masih belum diketahui. Beberapa faktor risiko,

seperti sebagai infeksi saluran kencing yang mengarah ke peningkatan

amonia urin, protein diet yang berlebihan, dan asidosis metabolik, telah

dicatat. Vesika urinaria adalah bagian yang paling umum terdapat untuk

batu urat, tetapi mereka juga ditemukan di uretra dan ginjal. Batu urat

umumnya radiolusen dan tidak terdeteksi pada survei radiografi kecuali

konstituen mineral lainnya yang hadir. Kontras ganda cystography dan

ultrasonografi dapat digunakan untuk memfasilitasi deteksi batu ini.

4

Page 6: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Pencegahan pembentukan urolit dan pembubaran batu mungkin dicoba

dengan menggabungkan diet yang rendah nucleoproteins (mengandung

purin) dan dengan penambahan allopurinol. Allopurinol bekerja dengan

menghambat enzim xantin oksidase, yang diperlukan untuk produksi asam

urat. Namun penggunaan dari allopurinol dapat meningkatkan risiko

xanthine urolitiasis pada kucing. Dosis yang dianjurkan untuk allopurinol

pada kucing adalah 9 mg/kg/hari. Jika pembubaran medis tidak berhasil,

seperti umumnya terjadi di urat urolitiasis sekunder shunts portosystemic,

operasi pengangkatan atau urohydropulsion mungkin diperlukan (Hostutler

et al, 2005).

Gambar 5. Kristal dan batu Urat

B. Faktor Predisposisi

Kucing jantan dan betina sama-sama beresiko menderita FLUTD,

namun kucing jantan beresiko lebih besar terhadap obstruksi yang mematikan

karena uretra jantan lebih kecil dibandingkan betina dan memiliki bagian yang

mengecil (gambar 1) sehingga penyumbatan lebih gampang terjadi (Pinney

2009). Faktor predisposisi pembentuk urolit traktus urinarius : 1) pH urin, pH

urin berperan sangat penting dalam pembentukan kalkuli, beberapa garam

(oksalat), dan asam urat lebih mudah mengendap pada pH asam. Struvit dan

5

Page 7: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

karbonat lebih mudah mengendap pada pH alkalin; 2) Infeksi bakteri, Koloni

bakteri, pengelupasan epitel, atau leukosit dapat berperan penting sebagai nidus

untuk pengendapan unsur mineral urolit. Urolit yang unsur penyusunnya terdiri

dari magnesium ammonium fosfat terbentuk karena adanya infeksi bakteri

penghasil urease atau pemecah urea (proteus dan beberapa staphilococci) yang

mengkonversi urea menjadi amoniak .infeksi dalam traktus urinarius

merupakan faktor terbesar penyebab terbentuknya urolit struvit. Jenis urolit

lain kadang-kadang juga dapat ditemui pada traktus yang terinfeksi, namun

terbentuknya urolit non struvit tersebut tidak disebabkan oleh adanya infeksi

tetapi justru infeksi disebabkan adanya urolit dalam traktus urinarius; 3) Diet,

Diet yang mengandung protein tinggi membantu pembentukan urolit struvit

karena konsumsi protein tinggi dapat meningkatkan konsentrasi urea dan NH4

dalam urin. Diet yang mengandung oksalat, defisiensi vitamin A (karena

menyebabkan perubahan metaplastik epitel transisional), dan dehidrasi (akibat

pemasukan air yang terbatas sehingga memberi kesempatan unsur mineral

tetap berada dalam urin yang konsentrasinya sangat jenuh) adalah faktor yang

dapat menyebabkan urolitiasis. Konsentrasi urin yang sangat jenuh tersebut

umumnya disebabkan bekurangnya jumlah air yang diminum (kurang minum).

Memperbanyak minum air (meskipun air yang diminum mengandung fosfat,

karbonat, silicate, kalsium, dan magnesium dalam jumlah tinggi) umunya

hanya sedikit berpengaruh atau bahkan tidak berpengaruh terhadap urolitiasis.

Hal ini disebakan karena kandungan mineral dalam air minum lebih sedikit

dibanding dengan jumlah mineral yang berasal dari pakan.Di samping itu

6

Page 8: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

dengan memperbanyak minum juga dapat menurunkan konsentrasi urin dan

meningkatkan volume urin. Hal yang demikian tidak terjadi jika mineral yang

menjadi unsur pembentuk urolit dikonsumsi dalam bentuk makanan. Mineral

dalam pakan dapat menjadi faktor penyebab urolitiasis pada domba yang diberi

paka fosfat tinggi, atau mengandung okasalat; 4) Herediter, Urolit kebanyakan

ditemukan pada Kucing Persian; 5) Urin stasis, Merupakan faktor predisposisi

pembentukan urolit tanpa memperhatikan macam mineral. Turunnya frekuensi

urinasi dan meningkatnya kadar unsur pembentuk urolit dalam urin dapat

menyebabkan konsentrasi urin menjadi sangat jenuh. Urin yang sangat jenuh

dapat menjadi predisposisi presipitasi unsur mineral pada hewan; 6) Sex

predileksi, Lebih sering terjadi pada hewan jantan karena diameter uretra nya

lebih sempit dan lebih panjang (Nelson et al, 2003); 7) Umur predileksi, FUS

jarang didiagnosis pada hewan muda dari satu tahun, usia rata-rata biasanya

empat tahun (Wael, 2012).

C. Patogenesis

Sel hidup (living cells) memproduksi produk yang harus dibuang seperti

nitrogen dan kreatinin, yang dibuang ke aliran darah lalu dibawa ke ginjal

kemudian difiltrasi seperti halnya garam dan mineral. Materi yang telah difilter

kemudian dibawa ke vesika urinaria. Pakan kering, dengan air minum yang

kurang, dapat menyebabkan pH urin lebih tinggi atau lebih rendah daripada

biasanya. Pada kondisi tersebut, kristal dapat terbentuk, yang kemudian dapat

menyumbat urethra, dan menghambat urinasi. Karena ginjal memompa zat

7

Page 9: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

tersebut ke vesika urinaria, maka vesika urinaria akan terisi. Normalnya,

kucing urinasi beberapa hari sekali. Vesika urinaria yang bersifat elastic dapat

menampung urin dengan volume yang lebih. Setelah 24-36 jam, vesika urinaria

akan terisi dengan sempurna. Pada saat itulah, toksin mulai menggangu filtrasi

ginjal. Pada saat ginjal berhenti memfilter darah, toksin akan memenuhi aliran

darah (Anonymous, 2007). Menurut Purnomo (2009) terjadinya urolit dapat

dijelaskan melalui beberapa teori : 1) Teori nukleasi, Secara teoritis batu dapat

terbentuk di seluruh saluran kemih terutama pada tempat-tempat yang sering

mengalami hambatan aliran urin (stasis urine), yaitu pada sistem kalises ginjal

atau buli-buli. Adanya kelainan bawaan seperti pelvikalises (stenosis uretro-

pelvis), obstruksi infravesika kronis seperti hiperplasia prostat benigna,

striktura, dan buli-buli neurogenik merupakan keadaan-keadaan yang

memudahkan terjadinya pembentukan batu. Batu terdiri atas kristal-kristal

yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut di

dalam urine. Kristal-kristal tersebut tetap berada dalam keadaan metastable

(tetap terlarut) dalam urine jika tidak ada keadaan-keadaan tertentu yang

menyebabkan terjadinya presipitasi kristal. Kristal-kristal yang saling

mengadakan presipitasi membentuk inti batu (nukleasi) yang kemudian akan

mengadakan agregasi, dan menarik bahan-bahan lain sehingga menjadi kristal

yang lebih besar. Meskipun cukup besar, agregat kristal masih rapuh dan

belum cukup mampu membuntu saluran kemih. Untuk itu agregat kristal

menempel pada epitel saluran kemih (membentuk retensi kristal), dan dari sini

bahan-bahan lain diendapkan pada agregat itu sehingga membentuk batu yang

8

Page 10: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

cukup besar untuk menyumbat saluran kemih. Meskipun proses pembentukan

batu hampir sama, tetapi suasana di dalam saluran kemih yang memungkinkan

jenis batu itu tidak sama (misal: batu asam urat mudah terbentuk dalam suasana

asam, sedangkan batu magnesium amoium fosfat terbentuk karena urine

bersifat basa). Kondisi metastabel dipengaruhi oleh suhu, pH larutan, adanya

koloid di dalam urine, konsentrasi solut dalam urine, laju aliran urine di dalam

kemih, atau adanya korpus alineum di dalam saluran kemih yang bertindak

sebagai inti batu; 2) Teori inhibitor crystal (penghambat kristalisasi), Diduga

terjadinya batu saluran kemih akibat tidak ada atau berkurangnya faktor

inhibitor (penghambat) pembentukan batu seperti: magnesium, sitrat, peptid

fosfat, pirofosfat, polifosfat (mencegah pengikatan kalsium dengan

oksalat/fosfat yang 80% ditemukan sebagai komposisi batu), dan beberapa

protein atau senyawa organik lain yang mampu menghambat pertumbuhan

kristal, menghambat agregasi kristal, maupun menghambat retensi kristal

(asam mukopolisakarida, glikosaminoglikan, protein Tamm Horsfall atau

uromukoid, nefrokalsin, dan osteopontin).

Patogenesis pembentukan urolit dan pertumbuhannya terdapat epat

faktor utama dalam pembentukan urolit adalah kejenuhan/ supersaturasi,

kristalisasi/nukleasi, berkurangnya faktor penghambat, kelainan anatomi organ

uropoetica (Purnomo, 2009).

Pembentukan urolit meliputi fase awal pembentukan dan fase

pertumbuhan. Fase awal pembentukan urolit dimulai dari terbentuknya nidus

kristal (embrio kristal). Pembentukan nidus kristal tersebut tergantung pada

9

Page 11: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

pusat nukleasi atau matriks (meskipun substansi matriks protein nonkristal juga

berperan sebagai nukleasi) dan supersaturasi urin oleh kristal kalkulogenik.

Sedangkan derajat supersaturasi urin dipengaruhi oleh banyaknya kristal yang

diekskresikan ginjal dan volume urin. Fase pertumbuhan nidus kristal

tergantung pada : 1) Kemampuan untuk tetap bertahan dalam lumen traktus

ekskretorius sistem urinarius; 2) Derajat dan durasi superstaurasi urin yang

mengandung kristal baik yang identik atau berbeda dengan kristal yang ada di

dalam nidus; 3) Sifat fisik nidus kristal. Jika suatu kristal mempunyai sifat

yang cocok dengan kristal lain, maka beberapa kristal dapat saling

menggabungkan diri dan tumbuh pada permukaan nidus atau kristal lain

(Nelson et al, 2003).

Hubungan pH dengan terbentuknya kristal struvit adalah kucing

memiliki kemampuan untuk mengonsentrasikan urin dengan tujuan

menyimpan air, berkaitan dengan evolusinya yaitu kehidupan kucing yang

tinggal di padang pasir. Produk yang tidak terpakai (waste product) di urin

sangat pekat dan mengandung Mg, ammonium, dan ion phosphate yang dapat

berkristalisasi pada urin yang netral dan alkalis untuk membentuk struvite.

Pada pH urin di bawah 6,6 struvit dapat larut, sedangkan pada pH di atas 7,1

akan terkristalisasi secara spontan. Oksidasi dari asam amino sulfur selama

proses katabolisme asam amino dari protein ke urea, CO2, sulfat, dan air,

memiliki bentuk yang asam, mempengaruhi keseimbangan asam-basa dalam

tubuh dan urin. Proses ini tidak terjadi jika lemak dan karbohidrat

terkatabolisme. Kucing merupakan karnivora, yang memakan daging dalam

10

Page 12: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

jumah banyak, diet protein tinggi akan memproduksi urin dengan pH rendah

(asam). Saat ini, kucing peliharaan banyak yang diberi pakan pabrik dengan

dasar sayuran. Komposisi sayuran tersebut akan memproduksi urin yang netral

ataupun basa, yang dapat menjadi predisposisi kristalisasi mineral di urin

(Anonymous, 2009).

D. Gejala klinis

Tanda-tanda klinis yang khas meliputi disuria, hematuria, sering ada

upaya untuk buang air kecil, pollakiuria (peningkatan frekuensi buang air

kecil), dan buang air kecil di luar litter box, mengeong dalam litter box, dan

menjilati penis atau preputium. Pemilik mungkin tidak menyadari bahwa

kucingnya belum buang air kecil, dan beberapa kucing akan dikelirukan

dengan gejala konstipasi atau kesulitan berjalan. Beberapa kucing akan

memiliki tanda-tanda penyakit sistemik, seperti kelesuan, anoreksia, lemah,

dan muntah. Kucing yang menderita obstruksi berkepanjangan dapat

menyebabkan koma atau bahkan kematian (Little, 2012). Beberapa kucing

menunjukkan gejala asymptomatic. Nyeri yang tidak terdeteksi kemungkinan

hadir di banyak kucing dengan urolits vesika urinaria sebagaimana dibuktikan

oleh fakta bahwa banyak pemilik melaporkan kucing mereka menjadi lebih

aktif dan bergaul sepertinya biasanya walaupun terdapat urolit pada saluran

kencingnya (Norsworthy, 2011).

E. Diagnosis

Diagnosa FLUTD didasarkan pada gejala klinis, pemeriksaan fisik, dan

urinalisis. Pada kasus yang sudah parah dapat dipalpasi pembesaran dan rasa

11

Page 13: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

sakit vesika urinaria. Jika diduga terjadi infeksi pada vesika urinaria maka

kultur urin dapat dilakukan. Kucing yang mengalami obstruksi saluran urinaria

memiliki tingkat enzim ginjal yang tinggi (blood urea nitrogen (BUN), dan

kreatinin) dalam darah (Pinney, 2009). Diagnosis dilakukan berdasarkan : 1)

Anamnesa (perubahan lingkunagn, pakan, stress); 2) Gejala klinis; 3)

Pemeriksaan fisik. Dilakukan dengan palpasi pada oragan perkencingan.

Kucing menunjuukan gejala kesakitan jika dipalpasi. Palpasi pada vesika

urinaria yang mengalami distensi harus dilakukan dengan hati-hati untuk

menghindari ruptur atau pecah. Dalam beberapa kasus, pemilik kucing segera

melaporkan setelah obstruksi terjadi, dalam hal ini vesika urinaria mungkin

tidak mengalami overdistensi, tetapi tidak akan mungkin untuk mengeluarkan

urin. Obstruksi uretra harus dipertimbangkan sebagai diagnosis banding bagi

kucing jantan muda sampai dewasa. Obstruksi dapat disebabkan oleh benda

intraluminal, penebalan dinding saluran kencing, atau kompresi oleh benda

extraurethral. Penyumbatan pada uretra dan urethrolith telah diidentifikasi

sebagai penyebab paling umum dari obstruksi pada kucing jantan, meskipun

lebih dari 50% kasus yang diklasifikasikan sebagai idiopatik dalam studi

terbaru. Penyebab potensial lainnya termasuk urethrospasm, trauma, cacat

bawaan, striktur, dan neoplasia (Little, 2012). Karena ukurannya, sebagian

urolits di vesika urinaria tidak teraba. Namun, palpasi vesika urinaria harus

menjadi bagian dari pemeriksaan fisik. Dalam beberapa kasus urolit mungkin

tidak teraba, tapi rasa sakit dapat ditimbulkan (Norsworthy, 2011); 4)

Radiografi atau USG. Modalitas pencitraan ini mampu mengidentifikasi

12

Page 14: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

sebagian urolit. Urolit berukuran kecil (<2 mm diameter [1/8 inci]) tidak dapat

terdeteksi, meskipun urolits kalsium oksalat kecil lebih mungkin untuk terlihat

daripada urolits struvite kecil karena perbedaan radiodensities. Urolit

radiolusen mungkin memerlukan kontras radiografi atau pemeriksaan USG

(Norsworthy, 2011); 5) Analisis urin, Analisis urin sangat penting dalam

membuat diagnosis yang benar. pH urin dan adanya darah, nanah, sel bakteri,

kristal dan protein memberikan informasi berharga (Amma et al, 2011).

Temuan urinalisis pada kucing dengan obstruksi uretra mungkin termasuk

hematuria, proteinuria, piuria (biasanya disebabkan oleh peradangan),

alkaluria, kristaluria, dan glukosuria (diinduksi oleh stres). Dalam sebuah

penelitian 12% dari kucing juga memiliki bilirubinuria, meskipun penyebabnya

tidak jelas (Little, 2012); 6) Kultur urin dan uji sensitivitas, Kultur urin akan

mengungkapkan jenis infeksi yang terlibat, dan untuk memilih antibiotik yang

efektif. Analisis kualitatif: Analisis kimia sampel urin dan urolit. (Amma et al,

2011).

Tabel 1. Prediksi komposisi mineral dari uroliths kucing berdasarkan penampilan radiografi (Polzin, 2011)

13

Page 15: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

A B

A B

C D

Gambar 6. (A) urolit ginjal pada pemeriksaan dengan ultrasonografi sebagai

massa hyperechoic (panah bawah) dengan bayangan (panah

horisontal). (B) Salah satu urolits berukuran besar setelah

dilakukan nekropsi. (C) Dua urolit lebih besar terlihat pada ginjal

(panah horisontal), dan tiga urolit kecil terlihat di ureter (panah ke

bawah) dalam radiograf lateral. (A) Beberapa urolit kecil terlihat

dalam uretra (panah) (Norsworthy, 2011).

F. Terapi

Terapi yang diberikan kepada pasien FUS adalah kateterisasi urin

sehingga terjadi pengeluaran urin dan kristal dari vesika urinaria. Penyuntikan

14

Page 16: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

cairan fisiologis intravena atau perinfusi diperlukan ketika sindrom uremia

terjadi (depresi, muntah, dehidrasi) dengan tujuan mengganti cairan tubuh dan

menstabilkan pH cairan tubuh. Pemberian antibiotik diperlukan untuk

mencegah infeksi sekunder oleh bakteri dan obat-obatan parasimpatomimretik

yang menstimulasi otot vesika urinaria berkontraksi dan relaksasi uretra

diperlukan. Dalam beberapa kasus, tindak bedah diperlukan untuk

menghilangkan sumbatan atau mencegah terjadinya pengulangan timbulnya

kristal mineral (Duval 2002). Adapun terapi yang dapat dilakukan adalah :

1. Stabilisasi Kondisi Pasien

Kucing dengan obstruksi uretra harus diperlakukan darurat.

Meskipun kebanyakan pasien dalam kondisi stabil ketika diperiksa, 10 %

atau lebih memiliki kondisi fisiologis yang signifikan. Secara khusus,

kucing yang telah mengalami obstruksi selama 48 jam atau lebih, mungkin

dalam kondisi sakit parah dan membutuhkan manajemen krisis. Pendekatan

awal manajemen harus disesuaikan dengan kondisi kucing karena dapat

membuat perbedaan hidup atau mati kepada pasien yang terancam. Evaluasi

menyeluruh terhadap kondisi kucing harus dilakukan sebelum mencoba

untuk meringankan obstruksi, langkah-langkah stabilisasi spesifik mungkin

diperlukan, terutama sebelum sedasi diberikan atau diinduksi anestesi.

Evaluasi fisik harus mencakup warna selaput lendir, waktu pengisian kapiler

(capillary refill time/ CRT), kualitas laju dan denyut nadi, auskultasi

jantung, dan suhu rektal. Hipotermia dapat terjadi sekunder terhadap shock

peredaran (circulatory shock). Kucing dengan obstruksi uretra diperkirakan

15

Page 17: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

memiliki detak jantung yang tinggi karena faktor stres dan rasa sakit yang

dialami. Kondisi detak jantung yang lambat dapat dikaitkan dengan

hiperkalemia; elektrokardiogram harus dilakukan dan konsentrasi kalium

serum diukur. Oksigen tambahan dapat diberikan melalui masker.

Kateter intravena harus segera dipasang untuk memberikan cairan

dan obat-obatan dan mengambil sampel darah. Darah dikumpulkan untuk

pemeriksaan CBC (complete blood cell count), kimia serum, dan elektrolit.

Untuk kucing dalam kondisi sakit kritis juga dilakukan pemeriksaan kimia

darah lain antara lain PCV (packed cell volume), total protein (TP),

elektrolit, kalsium terionisasi, glukosa darah , dan BUN (blood (serum) urea

nitrogen). Analgesia harus diberikan sedini mungkin. Agen tersebut antara

lain : butorfanol, buprenorfin, hydromorphone, dan opioid lainnya. NSAID

(Non Steroidal Anti Inflamation Drugs) tidak tepat diberikan dalam kondisi

klinis seperti ini. Kucing yang mengalami obstruksi mungkin dehidrasi

tingkat sedang hingga berat dan berbagai tingkat gangguan elektrolit dan

azotemia, sehingga pemberian terapi cairan sangat penting. Dalam sebuah

penelitian, 85 % kucing dengan obstruksi uretra mengalami azotemic.

Larutan elektrolit yang seimbang dianjurkan untuk rehidrasi dan stabilisasi.

Pada kucing yang mengalami dehidrasi parah, 20 sampai 30 mL/kg dapat

diberikan secara intraven (Little, 2012).

Dalam kebanyakan kasus kelainan metabolik dapat diatasi dengan

pemberian cairan dan meringankan obstruksi. Namun dalam beberapa

kasus, pengobatan khusus harus dipertimbangkan. Asidosis metabolik berat

16

Page 18: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

(pH < 7,1) memiliki efek mendalam pada sistem jantung, sistem pernapasan,

dan sistem saraf pusat. Pengobatan dengan natrium bikarbonat mungkin

diperlukan pada kucing yang tidak stabil dengan asidosis metabolik yang

berat. Jika tidak mungkin untuk mengevaluasi gas darah, kucing yang

mengalami sakit parah dapat diobati dengan 1 sampai 2 mEq/kg natrium

bikarbonat, diberikan perlahan-lahan secara intravena. Hal ini penting untuk

memantau kalsium serum karena natrium bikarbonat menurunkan porsi

kalsium plasma terionisasi dan beberapa pasien sudah mengalami

hypocalcemic pada pemeriksaan, sehingga hipokalsemia harus diperbaiki

terlebih dahulu. Kalium terlibat dalam fungsi sel dan transmisi

neuromuskular. Hiperkalemia mungkin memiliki efek terhadap jantung

yang berat, dengan perubahan elektrokardiografi karakteristik yang meliputi

bradikardia, gelombang T yang memuncak dan penyempitan, interval QT

memendek, pelebaran kompleks QRS, dan penurunan amplitudo atau

hilangnya gelombang P. Hal ini tidak mungkin untuk mengkorelasikan

perubahan elektrokardiografi dengan hiperkalemia parah tersebut. Beberapa

kucing memiliki hiperkalemia yang signifikan tanpa perubahan

elektrokardiografi. Pengaruh hiperkalemia pada kucing dengan gangguan

elektrokardiografi yang parah dapat diatasi dengan kalsium glukonat, yang

secara langsung antagonis terhadap kalium pada tingkat membran sel.

Dokter hewan harus memberikan 50 sampai 100 mg/kg intravena selama 2

sampai 3 menit sambil memantau electrocardiogram untuk aritmia yang

diinduksi kalsium. Efek segera terlihat dan akan berlangsung sekitar 30

17

Page 19: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

menit. Kalium plasma dapat lebih menurun jika perlu dapat didigerakkan

intraseluler menggunakan insulin reguler (0,1 - 0,25 U/kg intravena). Insulin

harus diikuti dengan pemberian 50 % dextrose (0,5 g/kg, diencerkan) secara

intravena untuk mencegah hipoglikemia. Kalium serum akan menurun

dalam waktu 1 jam. Glukosa darah harus dipantau selama beberapa jam

setelah pemberian insulin, dan cairan intravena dapat dilengkapi dengan 2 %

sampai 5 % dekstrosa untuk mempertahankan normoglycemia (Little,

2012).

2. Cystocentesis

Cystocentesis berguna untuk dekompresi vesika urinaria sebelum

memasukkan kateter ke dalam lubang uretra. Hal ini membantu mengurangi

rasa sakit dan distensi sehingga membuat upaya selanjutnya untuk

pembilasan (flushing) uretra lebih mudah dengan mengurangi tekanan balik.

Prosedur ini dapat dilakukan dengan 22 atau 23 gauge butterfly needle atau

jarum 22 gauge yang melekat pada set ekstensi, stopcock, dan 20 ml jarum

suntik . Dokter hewan memasukkan jarum ke dalam vesika urinaria tengah

antara puncak dan leher dari ventral atau entrolateral dinding sementara

vesika urinaria distabilkan secara manual. Jarum harus masuk vesika

urinaria pada sudut miring dan harus diarahkan caudal. Dokter hewan harus

berhati-hati untuk tidak memberikan tekanan yang berlebihan pada vesika

urinaria selama prosedur untuk meminimalkan risiko kebocoran urin.

Sebanyak mungkin urin harus dikeluarkan, dan sampel disimpan untuk

pemeriksaan urinalisis dan kultur urin. Komplikasi yang paling penting

18

Page 20: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

adalah kerusakan pada dinding vesika urinaria atau vesika urinaria pecah.

Pecahnya vesika urinaria juga bisa terjadi selama upaya meringankan

obstruksi uretra walaupun tanpa cystocentesis sebelumnya. Meskipun

pecahnya adalah peristiwa biasa, dokter hewan harus siap untuk intervensi

bedah jika itu terjadi (Little, 2012).

3. Manajemen Medis

Urolit ureter kadang-kadang secara spontan bergerak retrograde

bahkan sejauh pelvis ginjal. Jika tindakan operasi akan dilakukan,

pemeriksaan radiograf harus diambil segera sebelum operasi untuk melihat

lokasi urolit. Telah dilaporkan bahwa amitriptyline (1 mg/kg q24h PO

selama 3 hari) dapat menyebabkan migrasi retrograde dari urolit ureter, tapi

ini tidak harus dicoba jika kasus obstruksi dtemukan (Norsworthy, 2011).

4. Urohydropropulsion

Teknik pembedahan ini telah berhasil menghilangkan urolit kecil

dalam vesika urinaria kucing betina atau dari kucing jantan yang telah

dilakukan urethrostomy perineum. Kucing diposisikan sehingga kolom

vertebral adalah vertikal, mengarahkan leher vesika urinaria ke bawah.

Dalam posisi ini gaya gravitasi mendorong urolit ke leher vesika urinaria.

Vesika urinaria secara manual ditekan untuk memaksa urolit ke bawah

uretra dan keluar dari kucing (Norsworthy, 2011).

19

Page 21: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Gambar 7. Urohydropropulsion

5. Menghancurkan batu urolit dengan diet (Dietary Dissolution)

Banyak urolit struvit terletak di vesika urinaria dapat dilarutkan

dengan Feline Prescription Diet s/d ® (Hill s Pet Produk, Topeka, KS), 2

sampai 4 bulan secara eksklusif makan diet ini diperlukan. Hal ini

dimungkinkan agar urolit yang menyebabkan obstruksi menjadi cukup kecil

untuk masuk ke dalam uretra (Norsworthy, 2011).

6. Terapi Antibiotik

Beberapa urolit struvit yang disebabkan oleh bakteri, terutama

Staphylococcus spp. dan Proteus spp. Ketika hasil pemeriksaan culture urin

menunjukkan kehadiran mereka dalam urin atau dalam pusat urolith, maka

dapat diberikan antibiotik yang tepat (Norsworthy, 2011).

7. Pemasangan kateter

Dimulai setelah pasien stabil. Secara khusus, hiperkalemia berat

dan disritmia jantung harus diperbaiki sebelum induksi anestesi. Pilihan

sedasi dan anestesi serta obat yang digunakan akan bervariasi tergantung

20

Page 22: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

pada kondisi pasien dan pengalaman dokter. Obat yang diekskresikan

melalui ginjal harus digunakan dengan hati-hati. Kombinasi yang umum

digunakan adalah ketamin (2-5 mg/kg) dengan diazepam (0,2-0,5 mg/kg)

atau midazolam (0,2-0,5 mg/kg) diberikan secara intravena untuk

menimbulkan efek; dosis yang lebih rendah mungkin juga memadai.

Ketamin harus dihindari pada kucing dengan aritmia jantung atau penyakit

jantung. Hidromorfon dan midazolam adalah pilihan lain yang umum.

Induksi masker dengan isofluran atau propofol intravena dapat digunakan

jika waktu tambahan untuk operasi diperlukan (Little, 2012).

Pasien ditempatkan pada posisi dorsal atau rebah lateral, dan bulu

sekitar perineal dipotong, terutama pada kucing berbulu panjang.

Mengenakan sarung tangan steril, dokter hewan mengeluarkan penis dari

sarungnya dan dengan lembut memijat untuk menghilangkan calculi yang

berukuran kecil dan sumbatan uretra yang terdapat di ujung penis. Dalam

beberapa kasus memijat uretra melalui dubur dapat menghilangkan

sumbatan. Ekstrusi penis bisa sulit pada kucing gemuk (Little, 2012).

Kateter yang berguna untuk menghilangkan obstruksi uretra

meliputi standar terbuka tomcat kateter (3,5 Fr polypropylene, 4,5-5,5 inci)

atau Minnesota olivetipped kateter uretra (22 G, ½ - 1½ inci), yang

merupakan pilihan pertama penulis untuk menghilangkan sumbatan dalam

uretra bagian distal. Ujung kateter dilumasi dengan lidokain gel dan

dimasukkan ke dalam lubang uretra eksternal. Ujung penis dapat ditarik

kembali ke preputium setelah kateter telah dimasukkan. Menarik penis

21

Page 23: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

sampai sejajar dengan tulang belakang kucing dengan menarik preputium

caudal dan dorsal akan membantu meluruskan uretra sebanyak mungkin dan

memfasilitasi penempatan kateter. Kateter perlahan didorong maju sampai

sumbatan. Ujung kateter harus masuk pendek ke dalam lumen vesika

urinaria. Memasukkan kateter terlalu jauh dapat menyebabkan iritasi dan

tegang. Jika ujung kateter terletak pada uretra proksimal, ini juga akan

menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan. Kemudian spuit 10 mL diisi

dengan larutan salin untuk membilas lumen uretra. Mungkin akan

membantu jika menambahkan sedikit pelumas steril dalam larutan pembilas

(kocok untuk membentuk emulsi). Mungkin diperlukan beberapa kali

pembilasan untuk menghilangkan obstruksi. Setiap prosedur yang

melibatkan uretra harus dilakukan selembut mungkin untuk menghindari

peradangan dan kerusakan jangka panjang. Kateter itu sendiri tidak boleh

digunakan untuk mendorong bahan menghalangi ke dalam vesika urinaria.

Kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik termasuk hematoma

perineum, deviasi penis, dan pembengkakan skrotum. Kateter harus dijahit

pada preputium kucing dekat lubang uretra eksternaun (Little, 2012).

Kateter harus dilekatkan pada sistem pengumpulan tertutup untuk

mengurangi resiko meningkatnya kontaminasi bakteri. Tabung atau kantong

penampungan urin dapat digunakan untuk menampung urin yang keluar.

Setelah pembilasan vesika urinaria, dokter hewan harus menyisakan 10 - 20

mL cairan bilas dalam lumen vesika urinaria. Hal ini bertujuan agar cairan

dapat mengisi tabung dan menunjukkan bahwa sistem tersebut bekerja

22

Page 24: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

dengan benar. Elizabeth collar harus dipasang untuk mencegah kucing

menggigit kateter atau tabung (Little, 2012).

Kateter umumnya dipasang selama 1-3 hari. Penilaian klinis

digunakan untuk menentukan waktu yang optimal untuk melepas kateter.

Indikasi untuk melepaskan kateter termasuk timbulnya tanda-tanda klinis

seperti lesu, lemah, anoreksia dan muntah, mengurangi hematuria, dan

resolusi gangguan metabolik dan diuresis postobstructive. Ketika kateter

dilepas, risiko masalah postcatheterization berkemih dapat dinilai dengan

mengevaluasi status fungsional dari uretra. Antara 20 dan 30 mL saline

steril dapat dimasukan ke dalam vesika urinaria sebelum pelpasan kateter.

Begitu kateter dilepas, vesika urinaria ditekan, dan kualitas aliran urin

dievaluasi (Little, 2012).

Bila dimungkinkan, terapi antibiotik tidak harus dibarikan selama

pemasangan kateter. Meskipun antibiotik dapat mengurangi risiko infeksi

bakteri postcatheter dengan pemasangan kateter jangka pendek, infeksi

yang terjadi mungkin sangat tahan. Selain itu, penggunaan antibiotik

profilaksis tidak dapat mencegah infeksi ketika kateter tetap di tempat

selama lebih dari 3 hari. Penggunaan antibiotik dengan kateter berdiamnya

disediakan untuk kucing dengan bukti saluran kemih atau infeksi sistemik

pada saat diagnosis. Pemberian antibiotik mungkin diperlukan setelah

kateter akan dilepas. Urin harus dikultur pada hari pengangkatan kateter

atau dalam waktu 24 jam. Untuk kultur urin pada hari pelepasan, dokter

harus menjepit sistem pengumpulan untuk memungkinkan urin menumpuk

23

Page 25: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

di vesika urinaria sekitar 1 sampai 2 jam sebelum kateter akan dilepas.

Kemudian sistem pengumpulan dilepas, dan sampel urin dikumpulkan

melalui kateter, sampel ini diajukan untuk kultur dan uji sensitivitas. Jika

infeksi dapat didiagnosis, antibiotik yang tepat harus diberikan selama

minimal 10 hari dan urin recultured 1 minggu setelah akhir terapi (Little,

2012).

Kortikosteroid tidak boleh diberikan kepada kucing selama

pemasangan kateter, sejauh ini dapat meningkatkan risiko infeksi saluran

perkencingan bagian bawah. Selain itu, kortikosteroid juga sebagai faktor

predisposisi terhadap pasien yang menderita pielonefritis bakterial dan gagal

untuk mengurangi peradangan. Pada pasien dengan fungsi ginjal normal dan

status hidrasi, NSAID dapat dipertimbangkan untuk mengurangi peradangan

(Little, 2012).

8. Tindakan operatif

Urolit dalam vesika urinaria dapat dihilangkan oleh

urohydropropulsion retrograde atau pembedahan melalui cystotomy. Hal ini

disarankan segera dilakukan pemeriksaan radiografi setelah cystotomy untuk

melihat semua urolit yang telah dihilangkan. Urolit dalam uretra didorong

dengan backflushed ke dalam vesika urinaria untuk dilakukan operasi

pengangkatan atau penghancuran menggunakan obat, namun sebagian

uretraurolit harus dikeluarkan oleh urethrostomy perineum (Norsworthy,

2011).

a. Cystotomy (pembukaan vesika urinaria)

24

Page 26: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Operasi Cystotomy dilakukan dengan membuka abdomen

dibagian ventral kemudian membuka vesika urinaria (kandung

kencing).Batu/kristal diambil dari dalam kandung kencing kemudian

kandung kencingnya dijahit kembali. Setelah operasi, kateter masih perlu

dipasang selama 4-5 hari untuk mencegah kemungkinan penyumbatan

oleh bekuan darah. Pemberian antibiotik secara parenteral atau peroral

perlu diberikan selama ±6 hari.Untuk mencegah agar kateter tidak

dicabut oleh anjing, maka perlu dilakukan pemasangan Elizabeth

collar.Tindakan penanganan yang saya lakukan ini mempunyai

successful rate kurang lebih 90%, apabila fungsi kedua ginjal masih

baik.Untuk mengeluarkan batu/kristal yang ada di urethra maka perlu

membuka urethra (urethrotomy) dimana batu berada.Andaikata terpaksa

harus melakukan cystotomy dan urethrotomy, maka urethrotomy

didahulukan.Setelah kateter bisa masuk ke dalam vesika urinaria, baru

dilakukan cystotomy (Koesharyono, 2008).

b. Urethrotomy

Urethrotomy dilakukan apabila batu atau kristal tidak berhasil

dimasukkan ke dalam vesika urinaria menggunakan kateter. Biasanya

urethrotomy saya lakukan pada anjing jantan dengan menguakkan

preputium ke arah kaudal terlebih dahulu sebelum melakukan sayatan

pada penis bagian ventral tepat dimana batu atau kristal berada.

Keberadaan batu atau kristal tadi dapat dideteksi dengan menggunakan

kateter atau sonde yang panjang. Setelah batu atau kristal diketahui

25

Page 27: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

posisinya, maka dilakukan sayatan pada uretra kemudian batu atau kristal

tersebut dikeluarkan. Selanjutnya, kateter dimasukkan sampai ke dalam

vesika urinaria, lalu sayatan dijahit (Koesharyono, 2008).

G. Pencegahan

Pencegahan pada kasus FUS dapat dilakukan dengan cara sebagai

berikut : 1) Meningkatan asupan air minum: Mengurangi urine spesific gravity

(USG) yang diinginkan karena kristal berada di saluran kemih selama waktu

yang cukup untuk terjadinya pembentukan urolit. Makanan kaleng dapat efektif

mengurangi USG. Beberapa kucing akan mengkonsumsi lebih banyak air jika

air minum mancur menghasilkan air yang mengalir digunakan atau jika es batu

ditempatkan dalam air minum. Jika air minum lokal memiliki rasa tidak

diinginkan, air kemasan juga dapat membantu. Beberapa diet komersial

dirancang untuk meningkatkan rasa haus dan menyebabkan poliuria; 2) Urolit

struvit dengan Infeksi : Ini adalah situasi umum pada anjing tetapi sangat

jarang pada kucing. Kultur urin dan uji sensitivitas antibiotik menjadi dasar

pemilihan antibiotik. Jika penghancuran urolit secara medis digunakan,

antibiotik yang tepat harus dilanjutkan selama 2 minggu setelah pengangkatan

urolit dilakukan. Jika tindakan operatif yang dipilih, antibiotik harus diberikan

tidak kurang dari 4 minggu. Urin harus dikultur setiap bulan untuk 2 sampai 3

bulan, kemudian dikultur lagi pada 6 bulan kemudian. Urin juga harus dikultur

setiap saat jika pH urin melebihi 7,5; 3) Urolit struvit tanpa Infeksi : Kelarutan

struvit berkurang dalam urin pH lebih besar dari 6,7. Oleh karena itu,

26

Page 28: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

pemberian diet yang asam akan bermanfaat. Tujuannya adalah untuk menjaga

pH urin sebesar 6,5 atau kurang . Karena pasang basa postprandial, pemberian

makan ad libitum diharapkan dapat mempertahankan pH urin lebih konstan.

Urinary acidifiers juga mungkin efektif dalam mengurangi pH urin. DL-

metionin atau amonium klorida yang paling efektif dan masing-masing dosis

sekitar 1 g/kucing q24h ; dosis akhir disesuaikan dengan pH urin. Selain

pengasaman urin, pembatasan magnesium, fosfor, dan kalsium telah

direkomendasikan. Kucing menggunakan pendekatan ini harus dipantau tingkat

pH urin dan adanya struvit kristal dalam urin. Namun, tidak ada korelasi yang

kuat dengan kristaluria dan pembentukan urolit. Sebuah penelitian baru

menemukan tingkat kekambuhan 2,7 % untuk kekambuhan pertama dan 0,2 %

untuk kekambuhan kedua. Untuk beberapa alasan, angka ini mungkin lebih

rendah dari yang sebenarnya; 4) Kalsium Oksalat urolit : Nonacidifying diet –

kandungan sodium dan protein telah dikurangi, tetapi tidak mengurangi fosfor

atau magnesium direkomendasikan. Beberapa diet tersebut tersedia secara

komersial. Kalium sitrat (50-100 mg/kgq12h PO) tidak terbukti, tapi mungkin

efektif karena dapat bertindak sebagai inhibitor pembentukan kalsium oksalat,

dan efek alkalinizing yang dapat mengurangi pelepasan tulang kalsium.

Namun, kelarutan oksalat relatif tidak terpengaruh oleh berbagai pH urin, yang

menjelaskan mengapa pencegahan diet dan kalium sitrat sering berhasil dalam

pencegahan urolit kalsium oksalat. Hiperkalsemia cukup umum pada kucing

yang lebih tua, dan urolit kalsium oksalat lebih sering terjadi pada kucing yang

lebih tua. Hiperkalsemia dapat mempengaruhi kucing untuk pembentukan

27

Page 29: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

kalsium oksalat dengan menyediakan sumber kalsium yang diperlukan untuk

pembentukan urolit. Meningkatkan asupan air juga dianjurkan. Kucing

menggunakan pendekatan ini harus dipantau dengan menggunakan tingkat pH

urin dan adanya kristal kalsium oksalat dalam urin. Namun, tidak ada korelasi

yang kuat dengan kristaluria dan pembentukan urolit. Sebuah penelitian baru

menemukan tingkat kekambuhan 7,1 % untuk kekambuhan pertama, dan 0,6 %

untuk kekambuhan kedua, serta 0,1 % untuk kekambuhan ketiga. Untuk

beberapa alasan, angka ini mungkin lebih rendah dari yang sebenarnya; 5)

Struvit dan Kalsium Oksalat : Pendekatan lain untuk pencegahan adalah

penggunaan diet konon telah menghilangkan komponen kunci dalam

pembentukan urolit (c/d ® Multicare, Bukit's Pet Nutrition). Diklaim memiliki

potensi untuk mencegah semua jenis urolit kucing. Kucing menggunakan

pendekatan ini harus dipantau dengan adanya kristal dalam urin. Namun, tidak

ada korelasi yang kuat dengan kristaluria dan pembentukan urolith; 6) Urat

urolit : Pencegahan terpusat pada penggunaan diet nonacidifying atau obat

alkalinizing urin. Meningkatkan asupan air juga dianjurkan. Efektivitas dari

allopurinol pada kucing tidak diketahui, namun telah digunakan dengan

beberapa keberhasilan dengan dosis 10 mg/kg setiap 8 jam PO selama 3 hari,

kemudian dikurangi menjadi 10 mg q24h PO. Obat ini belum diteliti secara

luas pada kucing. Dengan demikian, toksisitas adalah masalah potensial.

Sebuah penelitian baru menemukan tingkat kekambuhan 13,1 % untuk

kekambuhan pertama dan 4,1 % untuk kekambuhan kedua. Untuk beberapa

alasan, angka ini mungkin lebih rendah dari sebenarnya; 7) Sistin urolit : Diet

28

Page 30: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

nonacidifying dianjurkan. Meningkatkan asupan air juga dianjurkan. Natrium

bikarbonat harus dihindari karena diet sodium dapat meningkatkan cystinuria;

8) Kalsium fosfat urolit : Sebuah pendekatan yang efektif saat ini tidak diakui,

tetapi pendekatan yang dilakukan untuk urolit kalsium oksalat tampaknya

tepat. Jika hypercalcemia hadir, penyebabnya harus didiagnosis dan diobati,

jika memungkinkan (Little, 2012).

29

Page 31: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2007. Feline Urologic Syndrome. Available from URL : http://www .uvhberkeley.com/index.php?Page=fus. html . Cited 05/01/2012.

Anonymous. 2009. Magnesium in the Feline Diet, and its association with FUS. Available from URL : http://www.felinefuture.com/?p=574 .html . Cited 05/01/2012.

Carlton, W. W. dan McGavin, M. D. 1995. Thomson's Special Veterinary Pathology. St. Louis. Mosby-Year Book, Inc. Pp 209-245.

Duval D. 2002. Feline Urologic Syndrome. Internet Vet. Column. www.mailer.fsu.edu.

Handayani, S. W. 2009. Evaluasi Klinis Urolithiasis pada Kucing Jantan Lokal. Tesis. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadajah Mada. Yogyakarta.

Koesharyono, C. 2008. Penanganan Kasus Urolitiasis Pada Anjing. Available from URL : http://www.anjingkita.com/ Penanganan _ Kasus _ Urolitiasis _ Pada _ Anjing .html . Cited 05/01/2012.

Little, S. E. 2012. The Cat: Clinical Medicine and Management. Elsevier. Missouri. Pp 992-1004.

Nash, H. 2008. Urin Crystals and Bladder Stones in Cats: Formation, Diet and other Treatment. Available from URL : http://www.peteducation.com /article.cfm?c=1+2243+2244&aid=2660 .html . Cited 05/01/2012.

Nelson, R.W. and Couto, C.G. 2003. Small Animal Internal Medicine 3rd Edition. Mosby Inc. Missoury. London.

Norsworthy, G. D. 2011. The Feline Patient 4th ed. Blackwell Publishing Ltd. New York. Pp 538-541.

Pinney C.C. 2009. Feline Lower Urinary Tract Disease. Available from URL : http://maxshouse.com/feline_urological_syndrome_fus.html. Cited 05/01/2012.

Polzin, D. J. 2011. Nephrology and Urology of Small Animals : Canine and feline urolithiasis: diagnosis, treatment, and prevention. Wiley-Blackwell. London. Pp 687-709.

30

Page 32: 204431368 FUS Diagnosis Dan Terapi

Purnamaningsih, H., dan Indarjulianto, S. 2011. Feline Urologic Syndrome (Urolithiasis) dan Penanganannya. Materi dan Kuliah Penyegaran. Fakultas Kedokteran Hewan. Universitas Gadajah Mada. Yogyakarta.

Purnomo, B. B. 2009. Dasar-Dasar Urologi. Edisi II. Fakultas Kedokteran. Universitas Brawijaya. Malang.

Hostutler, R. A., Chew, D. J., DiBartola, S. P. 2005. Recent Concepts in Feline Lower Urinary Tract Disease. Vet Clin Small Anim 35:147–170.

Amma, S. T., Sheeja, V.M., Rajankutty, K., Martin, J. K. D., Pillai, U. N. 2011. Obstructive urolithiasis in Dogs : Advances in Diagnosis and Management. JIVA 9:56-59.

Wael, M. K. 2012. Clinical Survey and Selection of Therpeutic Approach for Emergent Feline Urological Syndrome. Life Science Journal 9:151-156.

31