laporan · 2020. 7. 27. · undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 pasal 20 ayat...
TRANSCRIPT
LAPORAN
KUNJUNGAN KERJA
KOMISI VIII DPR RI
KE PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2019 – 2020
TANGGAL 20 - 24 JULI 2020
JAKARTA JULI 2020
2
DAFTAR NAMA
KUNKER SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI KE PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERSIDANGAN IV TAHUN SIDANG 2019 - 2020
TANGGAL 20 JULI 2020
NOMOR
N A M A JABATAN FRAK
SI DAPIL
URUT ANGG
1. 146 M. R. IHSAN YUNUS,
BA,B,Comm,ME.Con Wkl. Ketua PDI P
JAMBI
2. 3 H. MARWAN DASOPANG Wkl. Ketua P K B SUMUT II
3. 166 DIAH PITALOKA, S.Sos., M.Si. Anggota PDI P JABAR III
4. 218 INA AMMANIA Anggota PDI P JATIM VII
5. 225 MOCHAMAD HASBI ASYIDIKI
JAYABAYA Anggota PDI P
BANTEN I
6. 231 I G N KESUMA KELAKAN, S.T.,
M.Si. Anggota PDI P
BALI
7. 304 Hj. ENDANG MARIA ASTUTI,
S.Ag., SH., MH Anggota P G
JATENG IV
8. 344 MUHAMMAD FAUZI, S.E. Anggota P G SULSEL III
9. 92 H. JEFRI ROMDONNY, S.E.,
S.Sos., M.Si., M..M. Anggota G E R
JABAR IX
10. 124 H. IWAN KURNIAWAN, SH Anggota G E R KALTENG
11. 354 Hj. LISDA HENDRAJONI, S.E.,
MMTr. Anggota
NASD
EM
SUMBAR I
12. 14 H. MAMAN IMANUL HAQ Anggota P K B JABAR IX
13. 564 Ir. H. NANANG SAMODRA, KA.,
M.Sc. Anggota P D
N T B II
14. 529 Drs. H. ACHMAD, M.Si Anggota P D RIAU I
15. 413 H. ISKAN QOLBA LUBIS, M.A. Anggota P K S SUMUT II
16. 434 Hj. NUR AZIZAH TAMHID, B.A.,
M.A. Anggota P K S
JABAR VI
17. 468 K.H. MUSLICH ZAINAL ABIDIN Anggota P P P JATENG VI
18. 483 H. MHD. ASLI CHAIDIR, S.H. Anggota P A N SUMBAR I
19. Heru Pribadi SEKRETARIAT KOMISI VIII
20. Jody Pratama Putra SEKRETARIAT KOMISI VIII
21. SURATMAN TENAGA AHLI SEKRETARIAT KOMISI VIII
22. BAGIAN MEDIA CETAK DAN MEDIA SOSIAL
3
RANCANGAN JADWAL ACARA
KUNJUNGAN KERJA RESES KOMISI VIII DPR RI
KE PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
MASA RESES IV TAHUN SIDANG 2019-2020
TANGGAL 20 S.D. 24 JULI 2020
HARI/TGL/JAM ACARA KET
SENIN, 20 JULI 2020
13.50 WIB Anggota Tim Kunker sudah berkumpul di Terminal 2 Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Jakarta
Check in, di Terminal 2 D
14.50 WIB Take off menuju Bandara Yogyakarta International Airport
Dengan Pesawat LION AIR JT 554 Cat. Melampirkan surat hasil rapid test dari Pihak berwenang
16.00 WIB Tiba Di Bandara Yogyakarta International Airport
Protokol Pemprov Patwal
16.30 – 18.00 WIB Rombongan menuju Hotel
19.00 – 21.00 WIB Ramah Tamah dengan Pemprov DIY
SELASA, 21 JULI 2020
06.00 WIB Sarapan Pagi Hotel
09.30 – 10.00 Rombongan menuju Kantor Gubernur Provinsi DI Yogyakarta
10.00 – 13.00 WIB Pertemuan dengan Gubernur Prov. DI Yogyakarta, Kakanwil Kemenag , Kepala Dinas Sosial, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3AD), dan Kepala BPBD Yogya.
Makan Siang Tempat Rapat : Kantor Gubernur Prov. Yogyakarta Diatur Protokol Pemprov DI Yogyakarta
13.00 WIB Rombongan menuju ke Kampus UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta
14.00 WIB Peninjauan lapangan Kampus UIN Sunan Kalijogo Yogyakarta
Protokol Pemprov Patwal
4
HARI/TGL/JAM ACARA KET
16.00 WIB Rombongan menuju Hotel
19.00 – 21.00 WIB Ramah Tamah dengan Kakanwil Kemenag Prov. DIY
Di Pendopo Gubernur Yogya
RABU, 22 JULI 2020
06.00 WIB Sarapan Pagi Hotel
09.00 WIB Rombongan Menuju ke Dinas Sosial Provinsi DI Yogyakarta
Patwal
10.00 WIB Pertemuan dengan Kepala Dinas Sosial dilanjutkan dengan pembagian bantuan sosial penanggulangan covid 19 di DIY
13.00 WIB Rombongan menuju ke BPD DI Yogyakarta
Jalan Tentara Pelajar, PATWAL
14.00 WIB Penyerahan bantuan kemaslahatan umat BPKH dalam rangka penanggulangan covid 19 di DIY
Bank BPD DI Yogyakarta
15.00 WIB Rombongan Kembali ke Hotel
19.00 – 21.00 WIB Ramah Tamah dengan Kadinsos Prov. DIY
KAMIS, 23 JULI 2020
06.00 WIB Sarapan Pagi Hotel
09.00 WIB Rombongan Menuju ke Pusdalops BPBD DIY
Jalan Kencana, Umbulharjo PATWAL
09.30 WIB Peninjauan lapangan ke Pusdalops BPBD DIY
12.00 WIB Makan Siang di Soto Kadipuro
13.00 WIB Rombongan Menuju ke Desa Cangkringan, meninjau program bantuan BNPB ternak sapi bagi korban letusan merapi
PATWAL
5
HARI/TGL/JAM ACARA KET
14.00 Peninjauan lapangan program bantuan BNPB berupa ternak sapi di Desa Cangkringan, Sleman
15.00 WIB Rombongan kembali ke Hotel
19.00 WIB Ramah Tamah dengan unsur pejabat BNPB/BPBD
Di Restoran Bebek Bengong
21.00 WIB Rombongan kembali ke Hotel
PATWAL
JUMÁT, 24 JULI 2020
06.00 WIB Sarapan Pagi Hotel
08.00 WIB Rombongan Menuju ke Shelter Anak Yayasan Sayap Ibu, Kota Yogyakarta
PATWAL
08.30 WIB Peninjauan lapangan ke Shelter Anak Yayasan Sayap Ibu, Kota Yogyakarta
09.30 WIB Rombongan Menuju Bandara Yogyakarta International Airport
PATWAL
11.00 WIB Rombongan tiba di Bandara Yogyakarta International Airport
VIP Room, Protokol
12.05 WIB Take Off menuju Bandara Soekarno Hatta
13.30 WIB Rombongan Tiba di Bandara Soekarno Hatta
Catatan :
SETKOMISI VIII ` : 021-5715863/5715399, Fax 021-5715512
Heru Pribadi : 0813-1450-2283
Jodi Pratama P. : 0821-2772-5868
------------------------------------------------------------
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Umum
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan
Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja
Reses Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2019-2020 telah membentuk 3 Tim yakni
ke Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengan dan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
B. Dasar Kunjungan Kerja
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20,
20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan
Pengawasan.
2. Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah
diubah dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan
atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;
c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja
Komisi DPR RI pada masa reses.
4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI
C. Maksud Dan Tujuan
1. Maksud kunjungan kerja adalah:
a. Melakukan komunikasi intensif antara DPR RI khususnya Komisi VIII
DPR RI dengan daerah, baik Pemerintah Daerah dan lembaga-
lembaga kemasyarakatan yang berkaitan dengan pelaksanaan
pembangunan di bidang Agama, Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
serta berbagai hal dampak sosial Covid-19.
b. Melaksanakan fungsi Pengawasan atas Pelaksanaan Undang-undang
termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang
dilaksaakan untuk pembiayaan program pembangunan di daerah.
7
c. Menggali dan menyerap aspirasi daerah dari unsur Pemerintah
Daerah maupun masyarakat.
2. Tujuan Kunjungan Kerja adalah:
Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan
program pembangunan secara umum dan khusus bidang agama, sosial,
pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak serta pelaksanaan
penanggulangan bencana di daerah.
8
BAB II
KINERJA KOMISI VIII DPR RI
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20 ayat (1)
menyatakan, bahwa “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk
undang-undang.*) kemudian Pasal 20A ayat (1) menyatakan, bahwa ”Dewan Perwakilan
Rakyat memiliki fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan.**) Untuk
menjalankan fungsi tersebut dibentuk alat kelengkapan Dewan, antara lain Alat
Kelengkapan Dewan, yaitu Komisi VIII yang bermitra kerja dengan Kementerian Agama
R.I, Kementerian Sosial R.I, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Badan
Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
Atas dasar landasan konstitusional di atas, Komisi VIII DPR-RI melaksanakan
tugas-tugasnya dalam tiga fungsi:
Fungsi legislasi
a. Pada tgl 20 Mei 2020 telah menetapkan RUU tentang Penanggulangan Bencana
menjadi Usul Inisiatif DPR RI dan disampaikan kepada Presiden untuk selanjutnya
dibahas bersama.
b. Menyusun RUU Inisiatif, yang menjadi prioritas tahun 2020, yaitu RUU tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia
Fungsi anggaran. Evaluasi APBN tahun 2019, kinerja pelaksanaan APBN Tahun
Anggaran 2020, membahas pagu indikatif RKA K/L Kementerian Agama RI, Kementerian
Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI serta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021.
APBN Tahun 2020 sebagai berikut:
a. Kementerian Agama RI sebesar Rp65.060.948.695.000,- (enam puluh lima triliun
enam puluh miliar sembilan ratus empat puluh delapan juta enam ratus sembilan
puluh lima ribu rupiah);
b. Kementerian Sosial RI sebesar Rp62.767.643.594.000,- (enam puluh dua triliun
tujuh ratus enam puluh tujuh miliar enam ratus empat puluh tiga juta lima ratus
sembilan puluh empat ribu rupiah);
c. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI sebesar
Rp.273.641.802.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Tiga Milyar Enam Ratus Empat
Puluh Satu Juta Delapan Ratus Dua Ribu Rupiah).
9
d. Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebesar Rp.700.646.814.000,- (Tujuh
Ratus Milyar Enam Ratus Empat Puluh Enam Juta Delapan Ratus Empat Belas
Ribu Rupiah).
Pagu Indikatif Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI serta Badan Nasional
Penanggulangan Bencana Tahun 2021.
1. Pagu Indikatif Kementerian Sosial RI tahun 2021 sebesar Rp62.024.269.578.000,-
(Enam Puluh Dua Triliun Dua Puluh Empat Miliar Dua Ratus Enam Puluh Sembilan
Juta Lima Ratus Tujuh Puluh Delapan Ribu Rupiah) yang dialokasikan untuk:
a. Sekretariat Jenderal sebesar Rp962.082.174.000,- (Sembilan Ratus Enam Puluh
Dua Miliar Delapan Puluh Dua Juta Seratus Tujuh Puluh Empat Ribu Rupiah).
b. Inspektorat Jenderal sebesar Rp33.408.503.000,- (Tiga Puluh Tiga Miliar Empat
Ratus Delapan Juta Lima Ratus Tiga Ribu Rupiah).
c. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial sebesar Rp395.743.857.000,- (Tiga Ratus
Sembilan Puluh Lima Miliar Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Juta Delapan Ratus
Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah).
d. Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial sebesar Rp1.072.740.211.000,- (Satu Triliun
Tujuh Puluh Dua Miliar Tujuh Ratus Empat Puluh Juta Dua Ratus Sebelas Ribu
Rupiah).
e. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial sebesar
Rp30.773.505.300.000,- (Tiga Puluh Triliun Tujuh Ratus Tujuh Puluh Tiga Miliar
Lima Ratus Lima Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah).
f. Direktorat Jenderal Penanganan Fakir Miskin sebesar Rp28.403.328.705.000,- (Dua
Puluh Delapan Triliun Empat Ratus Tiga Miliar Tiga Ratus Dua Puluh Delapan Juta
Tujuh Ratus Lima Ribu Rupiah).
g. Badan Pendidikan, Pelatihan, Penelitian, Pengembangan, dan Penyuluhan Sosial
sebesar Rp383.460.828.000,- (Tiga Ratus Delapan Puluh Tiga Miliar Empat Ratus
Enam Puluh Juta Delapan Ratus Dua Puluh Delapan Ribu Rupiah).
Usulan penambahan Anggaran Kementerian Sosial RI Tahun 2021 sebesar
Rp4.078.801.260.000,- (Empat Triliun Tujuh Puluh Delapan Miliar Delapan Ratus Satu
Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah) yang ditujukan untuk program:
a. Dukungan Manajemen sebesar Rp718.751.260.000,- (Tujuh Ratus Delapan Belas
Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Satu Juta Dua Ratus Enam Puluh Ribu Rupiah).
b. Perlindungan Sosial sebesar Rp3.360.050.000.000,- (Tiga Triliun Tiga Ratus Enam
Puluh Miliar Lima Puluh Juta Rupiah).
Rencana penambahan target untuk Program Keluarga Harapan dari 10 juta Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) menjadi 15 juta KPM dengan kebutuhan anggaran tambahan
10
Rp17.858.639.704.000,- (Tujuh Belas Triliun Delapan Ratus Lima Puluh Delapan Miliar
Enam Ratus Tiga Puluh Sembilan Juta Tujuh Ratus Empat Ribu Rupiah) dan
penambahan target Bantuan Sosial Sembako dari 15,6 juta KPM menjadi 20 juta KPM
dengan kebutuhan anggaran tambahan Rp.7.950.085.020.000,- (Tujuh Triliun Sembilan
Ratus Lima Puluh Miliar Delapan Puluh Lima Juta Dua Puluh Ribu Rupiah).
Dengan demikian kebutuhan tambahan anggaran Kementerian Sosial Tahun 2021
berdasarkan Pagu Indikatif 2021, Usulan Tambahan Anggaran 2021 dan Rencana
Penambahan Target PKH dan Bantuan Sosial Sembako total sebesar
Rp91.911.795.562.000,- (Sembilan Puluh Satu Triliun Sembilan Ratus Sebelas Miliar
Tujuh Ratus Sembilan Puluh Lima Juta Lima Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).
Kebijakan penambahan Bansos Sembako dan Bansos Tunai melalui penambahan
anggaran dari Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN) sebesar
Rp20,4Triliun sehingga total alokasi Pagu Anggaran Tahun 2020 sebesar
Rp124,8Triliun.
2. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tentang APBN Tahun
Anggaran 2019 dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2021 (RKA K/L dan RKP K/L
Tahun 2021, sebesar 279.568.938.000,- (Dua Ratus Tujuh Puluh Sembilan Miliar
Lima Ratus Enam Puluh Delapan Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu
Rupiah) atau mengalami kenaikan sebesar 5,9 miliar rupiah, dibandingkan dengan
alokasi tahun 2020, dengan rincian alokasi anggaran untuk program sebagai berikut :
Program Pagu Indikatif 2021
Program
Dukungan
Manajemen
Rp 142.352.415.000,- (Seratus Empat Puluh Dua Miliar
Tiga Ratus Lima Puluh Dua Juta Empat Ratus Lima Belas
Ribu Rupiah)
Program
Kesetaraan
Gender,
Perlindungan
Perempuan dan
Anak
Rp 137.216.523.000,- (Seratus Tiga Puluh Tujuh Miliar Dua
Ratus Enam Belas Juta Lima Ratus Dua Puluh Tiga Ribu
Rupiah)
3. Pagu indikatif tahun 2021 Kementerian Agama sebesar Rp66.673.486.995.000,- (enam
puluh enam triliun enam ratus tujuh puluh tiga miliar empat ratus delapan puluh enam
juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah).
4. Pagu Indikatif Badan Nasional Penanggulangan Bencana tahun 2021 sebesar
Rp715.431.113.000,- (Tujuh Ratus Lima Belas Milyar Empat Ratus Tiga Puluh Satu
Juta Seratus Tiga Belas Ribu Rupiah) yang terdiri dari :
11
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Lainnya sebesar
Rp238.719.462.000,- (Dua Ratus Tiga Puluh Delapan Milyar Tujuh Ratus Sembilan
Belas Juta Empat Ratus Enam Puluh Dua Ribu Rupiah).
b. Program Ketahanan Bencana sebesar Rp476.711.651.000,- (Empat Ratus Tujuh
Puluh Enam Milyar Tujuh Ratus Sebelas Juta Enam Ratus Lima Puluh Satu Ribu
Rupiah) termasuk Dana Siap Pakai sebesar Rp250.000.000.000 (Dua Ratus Lima
Puluh Milyar Rupiah).
Fungsi pengawasan atas pelaksanaan UU dan APBN tahun 2020 dalam pembangunan.
Komisi VIII DPR-RI memiliki cakupan kerja bidang agama, kesejahteraan sosial,
pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dengan kata lain, Komisi VIII DPR-RI
menjalankan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan pembangunan pada bidang
agama, kesejahteraan sosial, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Dalam
menjalankan fungsi pengawasan, Komisi VIII DPR RI baru saja membentuk Panja
.Pengelolaan Nilai Manfaat Dana Haji dan Panja Verifikasi dan Validasi Data Kemiskinan.
.
12
BAB III
HASIL KUNJUNGAN KERJA
1. Pertemuan dengan unsur Pemda DI Yogyakarta, di Gendhong Prancimosono
Kompleks Kepatihan
Pimpinan Komisi VIII DPR RI, Wakil DPR VIII DPR RI, MR Ihsan Yunus
memberikan penjelasan bahwa baru saja menyetujui pencairan dana bantuan bagi
pesantren di Indonesia sebesar Rp 2,7 triliun. Dana ini sebagai bantuan
penanganan Covid-19 bagi pesantren yang juga merasakan dampak pandemi.
Dengan adanya bantuan tersebut layanan kepada pesantren dan Covid-19
diharapkan bisa lebih maksimal. Kedatangan kami ini untuk menjalankan tugas dan
fungsi kami dalam hal pengawasan.
Sebelum mengadakan pertemuan dengan OPD di lingkungan Pemda DIY
maupun lembaga-lembaga di DIY, rombongan diterima terlebih dahulu oleh
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedhong Wilis, Kompleks
Kepatihan, Yogyakarta. Rombongan Komisi VIII DPR RI ini dipimpin oleh Wakil
Komisi VIII MR Ihsan Yunus. Diungkapkan Ihsan, persoalan yang mereka temui
saat kunjungan di DIY, akan mereka bawa ke pusat, untuk ditindaklanjuti.
Harapannya, bisa ada kontribusi yang optimal terhadap pembangunan dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan Komisi
VIII DPR RI ini banyak membicarakan lingkup kerjanya kaitan dengan agama,
sosial, dan sebagainya. Sebelumnya Gubernur DIY telah banyak menyampaikan
kebijakan-kebijakan yang ada di DIY termasuk kaitannya denhan penanan Covid-
19 di DIY. intinya justru banyak membicarakan perbaikan Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi masalah di DIY maupun daerah
lainnya. Mereka siap membantu dan menyanggupi untuk memfasilitasi perbaikan
DTKS supaya lebih baik. Baskara menilai kucuran anggaran untuk membantu
pondok pesantren tersebut di masa pandemi Covid-19 ini sangat membantu dan
bisa meringankan biaya hidup para peserta atau santri. Namun, Pemda DIY
berharap dengan bantuan yang dikeluarka Kementerian Agama (Kemenag) itu
bisameringankan beban para santri. Para pengasuh ponpes harus
memperhitungkan bantuan tersebut huna meringankan beban para santri, sebab
para santri ini mempunyai keluarga di tempat asalnya yang terdampak Covid-19.
Sehingga biaya santrinya harus tuun karena sudah ada bantuan tersebut.
2. Kunjungan ke Huntap dan Ternak Sapi di Cakringan, Sleman
Masyarakat di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Cangkringan,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta tetap menekuni ternak sapi
perah meskipun saat ini sektor pariwisata "volcano tour" sedang booming
berkembang di wilayah setempat. Anggota peternak sapi juga mengembangkan
Susu sapi Barokah, Maryono, mengungkapkan jumlah peternak sapi perah
13
lereng Merapi sudah pulih seperti sebelum bencana erupsi besar 2010.
Masyarakat yang dulu sebelum erupsi merupakan peternak sapi perah,
sekarang sudah beternak meskipun mereka juga disibukkan dengan kegiatan
pariwisata 'volcano tour'.
3. Penyerahan Bantuan BPKH
Untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia, Badan Pengelola
Keuangan Haji (BPKH), bekerjasama dengan Komisi VIII DOR RI memberikan
bantuan kemaslahatan uat dalam penanganan Covid-19 untuk DIY. Bantuan tidak
hanya menyasar masyarakat yang terdampak Covid-19, bantuan ini juga disalurkan
kepada sekolah, pondok pesantren hingga bantuan tunai bagi ustadz dan masjid-
masjid yang ada di DIY. Wakil Komisi VIII DPR RI Ihsan Yunus menjelaskan,
bantuan kemaslahatan umat yang disalurkan dalam setahun sebesar Rp 185 miliar.
Untuk wilayah DIY yang disalurkan berupa 1.750 paket sembako, 2.000 Alat
Pelindung Diri (APD) untuk Rumah Sakit, sapi kurban, bantuan untuk sekolah dan
pondok pesantren. Hingga bantuan tunai ustadz dan bantuam masjid. Bantuan dari
BPKH ini ada yang sudah disalurkan dan masih tahap penyaluran. Bantuan ini
diberikan juga kepada seluruh provinsi yang ada di Indonesia. Pimpinan Komisi VIII
DPR RI, Ihsan Yunus berharap, gerakan dari BPKH ini bisa menginspirasi instansi
atau pihak lain untuk melakukan aksi serupa dalam penanganan Covid-19. Saat
awal pandemi Covid-19 ada di Indonesia, BPKH juga langsung menyalurkan
bantuan sebesar Rp 50 miliar. Melalui bantuan ini bisa membantu umat dan punya
triple effect. Sehingga badan, kementerian atau pemerintah darrah lainnya turut
berpartisipasi dala menanganan Covid-19.
Direktur Utama PT Bank BPD DIY, Santoso Rohmad menerangkan, Bank
BPD DIY sebagai mitra BPKH. Sinergi antara Bank BPD DIY sudah terjalin sejak
lama. Bahkan saat Bank BPD DIY masib berstatus bank buku satu. Meski sempat
berhenti, namun kerjasama dengan BPKH kembali terjalin setelah berstatus bank
14
buku dua. Sebagai mitra BPKH, Bank BPD DIY sebagai bank penerima setoran haji
dari masyarakat sejak 2018. Bank BPD juga memegang pasar terbesar untuk
tabungan haji. Selama tahun 2019 sudah ada 707 orang yang melunasi.
Sedangkan hingga bulan Juni 2020 sudah ada 319 orang yang melunasi. Bank
BPD DIY pemegang pasar terbesar untuk masyarakat yang mau berangakat haji.
4. Peninjauan Pusdalop BPBD DI Yogyakarta
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana yang selanjutnya
disingkat Pusdalops PB adalah unsur pelaksana di BPBD DIY yang bertugas
menyelenggarakan sistem informasi dan komunikasi penanggulangan bencana.
Pembentukan Pusdalops PB di BPBD DIY berada di bawah Bidang Penanganan
Darurat dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Pelaksana BPBD. Dalam
pembentukannya, struktur organisasi Pusdalops PB disesuaikan dengan kebutuhan
dan karakteristik di DIY. Tugas pokok Pusdalops PB adalah sebagai berikut:
1. Pra Bencana: Memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum terjadinya
bencana (pengumpul, pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan)
secara rutin.
2. Saat Bencana: Memberikan dukungan pada Posko Tanggap Darurat dan
Pelaksanaan Kegiatan Darurat.
3. Pasca Bencana: Memberikan dukungan kegiatan pada saat setelah bencana
terjadi (penyedia data dan informasi khususnya dalam pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi).
Fungsi Pusdalops PB adalah sebagai berikut:
1. Fungsi penerima, pengolah dan pendistribusi informasi kebencanaan.
2. Fungsi penerima, pengolah dan penerus peringatan dini kepada instansi
terkait dan masyarakat.
3. Fungsi tanggap darurat sebagai fasilitator pengerahan sumber daya untuk
penanganan tanggap darurat bencana secara cepat tepat, efisien dan efektif.
4. Fungsi koordinasi, komunikasi dan sinkronisasi pelaksanaan penanggulangan
bencana.
Tanggung Jawab Pusdalops PB adalah sebagai berikut:
1. Secara Struktural : Unit pemantau kebencanaan dari Badan Penanggulangan
Bencana yang menyelenggarakan kegiatan penanggulangan bencana.
2. Secara Institusional : Sebagai pelaksana amanah peraturan perundang-
undangan kebencanaan yang berlaku.
3. Secara Operasional : Sebagai pelaksana tugas pokok, fungsi dan peran
Pusdalops PB.
15
Susunan Organisasi Pusdalops PB dipimpin oleh Manajer, Kepala Bidang
Penanganan Darurat BPBD DIY, atau pejabat lain yang ditunjuk. Dalam
melaksanakan tugasnya, Manajer dibantu oleh Koordinator Administrasi yang
bertanggungjawab untuk urusan administrasi Pusdalops PB, Supervisor yang
bertanggungjawab terhadap pemantauan bencana dan urusan teknis lainnya, dan
Media Center yang bertanggungjawab atas layanan informasi
kebencanaan.nPersonil PUSDALOPS PB BPBD DIY terdiri dari 4 orang Supervisor,
16 Operator, 1 orang Koordinator Administrasi, 3 orang staf Administrasi. 1 orang
Koordinator Media Center serta 4 orang staf Media Center
16
BAB IV
REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kunjungan kerja, disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut:
1. Segera terwujudnya Asrama Haji DIY di Kulon Progo Dekat dengan Bandara
Internasional Yogyakarta.
2. Perlu pengutan dukungan bantuan untuk marbot masjid dan pengurus/penjaga
tempat ibadah lainnya
3. Perlu segera disusun adanya Mata Pelajaran PAI masih memerlukan sinergi terkait
alokasi jam pelajaran
4. Penguatan dukungan penyediaan Tanah KUA Kecamatan secara bertahap bagi 18
KUA Kecamatan yang berdiri di atas bukan milik Kementerian Agama
5. Segera tersedianya Anggaran Gaji Penyuluh Agama Non-PNS Pada Tahun 2021
Masih Ada Kekurangan Pembayaran Gaji Penyuluh Agama Non-PNS pada Tahun
2020
6. Perlu segara disusn regulasi Penguatan Bimbingan perkawinan berbasis Dana
Desa Implementasi Perda Ketahanan Keluarga
7. Dukungan anggaran untuk perluasan dan penyediaan Kampus UIN Sunan Kalijaga,
yang sudah terbayar Rp250 M dan yang belum terbayar Rp 150 M.
8. Perlunya peningkatan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gempa, gunung
meletus, Banjir, Longsor dan Angin Kencang akibat Siklon serta dampak Covid-19
di seluruh wilayah DIY
9. Penguatan koordinasi BPBD DIY bersama-sama BPBD Kabupaten/Kota dan
Instansi Teknis melakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana.
10. Perlu segera dilakukan clearing data kemiskinan yang terdata 1,2 juta jiwa agar
tidak terjadi tumpang tindih atau duplikasi bantuan.
17
BAB V
PENUTUP
Demikianlah laporan kunjngan kerja ini ini dibuat menjadi bahan dalam menjangkan fungsi
pengawasan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI
KETUA TIM
M.R.IHSAN YUNUS, BA, B.Comm, ME.Con