menjadi fokus dan prioritas pemerintah sejak awal
kemerdekaan dan terus berlanjut sampai saat
ini. Berbagai kebijakan dan program telah diluncurkan.
Sekalipun persentase penduduk miskin terus menurun dan
saat ini telah mencapai tingkat satu digit, namun jumlah
orang miskin masih cukup besar –sekitar 25 juta orang.
Dalam era keterbukaan ini, proses pengambilan keputusan
menjadi lebih sulit dan kompleks, termasuk pengambilan
kebijakan dan penetapan program yang berhubungan
dengan penanggulangan kemiskinan. Setelah reformasi,
kabinet disusun berdasarkan koalisi multi-partai, sementara
program-program penanggulangan kemiskinan tersebar
lain, penanggulangan kemiskinan membutuhkan upaya
yang bersifat multidimensi serta melibatkan beragam
pemangku kepentingan. Dalam konteks ini, koordinasi
dalam pengambilan keputusan menjadi sebuah tantangan.
Sering dalam proses pengambilan keputusan, satu solusi
diusulkan, muncul usulan solusi lain yang menantang usulan
sebelumnya.
memberikan dukungan koordinasi dan penyempurnaan
kebijakan/program kepada K/L anggota TNP2K,
termasuk memastikan kualitas implementasinya, sehingga
memudahkan K/L dalam menjalankan tugasnya dan pada
gilirannya terjadi percepatan penanggulangan kemiskinan.
Pada intinya, TNP2K melalui sekretariatnya memberikan
pelayanan kepada kementerian/lembaga anggota TNP2K.
TNP2K memanfaatkan pengetahuan dan bukti untuk
mendukung usulan penyempurnaan kebijakan dan
peningkatan kualitas implementasi program
bahwa evidence yang kokoh bukan hanya membedakan
antara kebijakan yang baik dan yang buruk, namun juga
menjadi panduan untuk memilih kebijakan terbaik dari
alternatif kebijakan yang ada di tengah berbagai kendala
yang dihadapi. TNP2K juga berpandangan bahwa evidence
yang kuat adalah ‘bahasa’ yang dapat menengahi perbedaan
SEKILAS PERJALANAN TNP2K
menanggulangi kemiskinan.
berdasarkan bukti ilmiah dan analisis yang kuat. Selanjutnya,
rancangan kebijakan dan program diadvokasi kepada K/L
terkait agar dapat diterima, untuk kemudian dijalankan
sebagai bagian dari kebijakan dan program K/L itu sendiri.
Untuk memastikan efektifitas implementasi kebijakan dan
program tersebut, TNP2K ikut mendampingi K/L selama
pelaksanaan kebijakan dan program tersebut. TNP2K
juga membantu K/L melakukan monitoring dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan dan program tersebut sebagai
umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Penanggulangan Kemiskinan Sebagai Kerja Jangka
Panjang
adalah kerja jangka panjang yang perlu dilakukan bersama
oleh banyak pihak, baik di dalam pemerintah maupun di luar
pemerintah, baik di pusat maupun di daerah. Sering terjadi
usulan perubahan kebijakan atau program yang digagas
melalui sekretariat TNP2K tidak disepakati oleh pemangku
kepentingan. Oleh karena itu, TNP2K selalu bersiap dengan
segala keputusan politik atas usulan atau masukan terhadap
kebijakan dan program yang disampaikan. Bagi TNP2K hal
ini bukanlah langkah mundur, namun menjadi cambuk untuk
bekerja lebih baik ke depan.
Sebagai kerja jangka panjang, TNP2K meyakini bahwa
keberhasilan penanggulangan kemiskinan tidak dapat
dinilai hanya dari satu-dua capaian. Kadang ada setback
dari kemajuan yang telah diupayakan. Namun bagi TNP2K,
sejauh satu langkah mundur diikuti oleh beberapa langkah
maju, ini adalah motivasi untuk tidak menyerah. ‘Kekalahan’
dalam satu atau dua ‘pertempuran’ tidak menyurutkan
tekad TNP2K dalam memenangkan ‘perang besar’ melawan
kemiskinan. Untuk itulah TNP2K secara konsisten melakukan
peningkatan kapasitas dan inovasi dalam perumusan
kebijakan dan program.
segan untuk belajar dari K/L, lembaga penelitian lain,
lembaga internasional, perguruan tinggi baik dalam dan
2 3
pengetahuan dan bukti untuk menyusun kebijakan dan
program. Bagi TNP2K, yang terpenting adalah perbaikan
kebijakan yang diputuskan merupakan yang terbaik sehingga
dapat secara efektif mengurangi permasalahan kemiskinan.
Untuk itulah, selain kerja keras, TNP2K juga secara intensif
menjalin kerjasama dan pertukaran pengetahuan dengan
berbagai lembaga tersebut.
Agar dapat memiliki kemampuan dalam merancang
kebijakan dan program berbasis bukti, TNP2K diperkuat
oleh sejumlah staf yang merupakan tenaga ahli dan spesialis
profesional terbaik di bidangnya. Para staf tersebut direkrut
melalui proses yang akuntabel untuk memastikan bahwa
calon terbaiklah yang terpilih. Selain itu, upaya kontinyu
untuk meningkatkan kapasitas terus dilakukan sebagai
respon terhadap dinamika tantangan yang sangat tinggi
dalam pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan.
Selain memastikan kapasitas teknokratis organisasi, dalam
pelaksanaan tugas-tugas yang diberikan juga ditanamkan
dua mindset penting dalam organisasi: keterbukaan pada
ide-ide baru, dan kerjasama berlandaskan kepercayaan
(trust). Keterbukaan pada ide baru penting untuk melahirkan
terobosan kebijakan baik menyangkut program baru, atau
sekedar inovasi pada mekanisme delivery-nya. Sementara
trust –baik pada pimpinan maupun antar staf– merupakan
landasan utama bagi organisasi TNP2K dapat bergerak
bersama dan efektif memenuhi mandat yang diberikan.
Besar dan banyaknya tugas yang diberikan kepada TNP2K
yang harus diemban oleh para staf TNP2K dengan latar
keahlian berbeda, hanya bisa dilakukan melalui kerjasama
sebagai tim dengan satu visi dan kesamaan pandangan.
Dengan demikian, trust dapat terus dibangun. Tanpa
kesamaan visi dan trust yang kuat, sulit membayangkan
TNP2K dapat sampai pada tahap seperti saat ini. Dengan
lingkungan kerja seperti ini dan keyakinan untuk ikut
berkontribusi bagi upaya penanggulangan kemiskinan, staf
TNP2K bersedia bekerja keras melebihi kewajiban seperti
yang tertera dalam kontrak profesionalnya.
Kepemimpinan yang Menaungi dan Mendukung
Faktor yang juga sangat penting dalam membawa TNP2K
3 4
mengelola segala kelebihan sekaligus kelemahan yang ada.
Kepemimpinan utama oleh Wakil Presiden adalah kunci
utama dalam kesuksesan TNP2K. Wakil Presiden selama
ini memberikan ruang sekaligus kepercayaan yang besar
kepada para staf untuk berani mengambil tindakan-tindakan
yang mendukung ‘misi’ TNP2K untuk perbaikan kebijakan
berbasis bukti. Hal itu juga yang mendorong para staf
untuk bekerja secara militan dalam menyelesaikan tugas
dari pimpinan dan sekaligus memenuhi ekspektasi yang
diharapkan.
efektif oleh Sekretaris Eksekutif dalam mengelola
operasional sekretariat TNP2K sebagai ‘dapur dukungan
kebijakan’ bagi Wakil Presiden dan para Menteri anggota
TNP2K. Perjalanan Sekretariat TNP2K selama hampir 10
tahun terakhir ini menunjukan diperlukannya kapasitas
kepemimpinan dan kualifikasi teknokratis untuk memimpin
aktivitas operasional TNP2K sehari-hari. Kapasitas dan
kualifikasi tersebut mutlak diperlukan untuk melanjutkan
capaian-capaian dan kerja efektif TNP2K ke depan.
TNP2K Sebagai Dapur Dukungan Kebijakan
Atas semua hal yang sudah dilakukan, Sekretariat TNP2K
tumbuh dan berkembang menjadi ‘dapur’ (think tank)
dukungan kebijakan yang menjadi rujukan dalam isu
terkait penanggulangan kemiskinan. Sejauh ini, pemangku
kepentingan terkait selalu memberi respon positif atas hasil
kerja TNP2K selama ini.
dari TNP2K bahkan mencari kesempatan untuk magang
di Sekretariat TNP2K. Dalam kurun waktu hampir 10 tahun
staf TNP2K juga melakukan kunjungan ke seluruh Provinsi
dan ratusan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia untuk
melakukan advokasi penanggulangan kemiskinan kepada
Pemerintah Daerah, termasuk kunjungan terkait dengan
survei, penelitian, maupun untuk melakukan spot check
dan uji coba. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir juga
dihasilkan ratusan publikasi yang menjadi rujukan peneliti
dalam maupun luar negeri, termasuk lembaga internasional
—belum termasuk knowledge product yang tidak dipublikasi
dengan alasan tertentu.