2016 laporan keberlanjutan sustainability report

130
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report 2016 Accelerating Sustainable Development PT Angkasa Pura II (Persero) Building 600 Soekarno-Hatta International Airport PO BOX 1001/BUSH Jakarta 19120 Indonesia Telp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138 Fax: +6221 550 2141 E-mail: [email protected]

Upload: others

Post on 26-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan KeberlanjutanSustainability Report2016

Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

2016Accelerating Sustainable D

evelopment

PT Angkasa Pura II (Persero)

Building 600Soekarno-Hatta International AirportPO BOX 1001/BUSHJakarta 19120 IndonesiaTelp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138Fax: +6221 550 2141E-mail: [email protected]

Page 2: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Accelerating Sustainable

Development

Laporan KeberLanjutansustainabiLity report

2016

2016

Page 3: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Peningkatan kesejahteraan masyarakat, memberikan pengaruh

positif terhadap kesadaran akan kebutuhan sarana transportasi

yang lebih efektif dan efiien. Hal ini, sejalan dengan adanya

peningkatan penggunaan sarana transportasi udara sebagai

salah satu moda transportasi yang sesuai dengan kondisi

geografi kepulauan Indonesia.

Dengan Potensi dan peluang usaha tersebut, PT Angkasa Pura

II (Persero) atau “Angkasa Pura II/ Perseroan” bergerak cepat

membenahi diri, menyeimbangkan kompetensi dan kinerja,

merancang strategi usaha, sehingga dapat mewujudkan

keunggulan dalam pencapaian kinerja keberlanjutan

(sustainability performance), yaitu keunggulan usaha yang

dilandaskan pada keseimbangan kinerja di bidang ekonomi,

sosial, dan lingkungan.

Angkasa Pura II berkomitmen untuk terus mewujudkan

pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan peran

dalam merealisasikan tanggung jawab sosial melalui pendekatan

triple bottom line (People, Planet, Profi). Strategi Perseroan

menghadirkan bandar udara dengan konsep “eco airport dan

Airport Garden (Green Airport)” dan pengembangan fasilitas

beserta pelayanan bandara bertaraf “world class airport”.

Meningkatkan peran dalam mewujudkan kemandirian

ekonomi dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik melalui

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Menciptakan

sumber daya manusia yang handal dan profesional dengan

kompetensi sesuai dengan kualifiasi dalam mengelola usaha

jasa kebandarudaraan.

Pada gilirannya, strategi dan upaya tersebut dapat

memantapkan Angkasa Pura II sebagai bandar udara kelas

dunia dan mendukung peningkatan laju pertumbuhan

ekonomi Indonesia.

Improvement of the community’s welfare provides positive

impact to the awareness of the need of a more effective and

efficient transportation. This is in line with the increase in the

use of air transport as a mode of transportation which is in

accordance with Indonesia’s geographical condition.

With such business opportunity and potential, PT Angkasa Pura

II (Persero) or “Angkasa Pura II/the Company” moves quickly

to improve itself, develop the competence and performance,

and design business strategy, thus realizing excellence in

sustainability performance, namely business excellence which

is based on performance balance in economy, social, and

environment.

Angkasa Pura II is committed to continuously realize sustainable

development by improving the role in realizing social

responsibility through triple bottom line approach (People,

Planet, Profile). Strategy of the Company is presenting airports

with Eco Airport and Airport Garden (Green Airport) concept

and developing world-class airport facilities and services.

The Company also improves its role in realizing independent

economy and a better quality life of the community through

Partnership and Community Development Program (PKBL)

and generates reliable and professional human resources with

competencies which are in accordance with qualification in

managing airport business.

In turn, the efforts and strategies will confirm Angkasa Pura

II as a world-class airport and support the development of

economy in Indonesia.

Accelerating Sustainable Developmnet

Page 4: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 1

Perolehan nilai ekonomiPendapatan Usaha

Perolehan nilai ekonomi dari pendapatan Usaha tahun 2015

mencapai Rp5,64 triliun, meningkat terhadap pendapatan

usaha tahun 2014 sebesar Rp4,87 triliun.

Distribusi nilai ekonomiPembayaran karyawan

Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran kepada

karyawan tahun 2015 mencapai Rp1,16 triliun, meningkat

dibandingkan pembayaran kepada karyawan tahun 2014

sebesar Rp1,01 triliun.

kontribusi kepada negara

Distribusi nilai ekonomi terhadap pembayaran pajak kepada

negara tahun 2015 mencapai Rp585,70 miliar, lebih rendah

dibandingkan pembayaran pajak tahun 2014 sebesar

Rp624,43 miliar.

Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lainDistribusi nilai ekonomi melalui pembayaran kepada pemasok,

kontraktor dan pihak ketiga lain tahun 2015 mencapai

Rp1,94 triliun, meningkat dibandingkan kepada pemasok,

kontraktor dan pihak ketiga lain tahun 2014 sebesar

Rp748,30 miliar.

economic Value acquisitionOperating Revenues

Economic value acquisition from operating revenues in 2015

amounted to Rp5.64 trillion, increased compared to operating

revenues in 2014 which was Rp4.87 trillion.

Distribution of economic ValuePayment to employees

Distribution of economic value to payment to employees in

2015 amounted to Rp1.16 trillion, increased compared to

payment to employees in 2014 which was Rp1.01 trillion.

contribution to the nation

Distribution of economic value to tax payment to the nation in

2015 amounted to Rp585.70 billion, lower compared to tax

payment in 2014 which was Rp624.43 billion.

Payment to suPPliers & other thirD PartiesDistribution of economic value through payment to suppliers,

contractors, and other third parties in 2015 amounted to

Rp1.94 trillion, increased compared to payment to suppliers,

contractors, and other third parties in 2014 which amounted

to Rp748.30 billion.

HighlightKinerja BerkelanjutanSuStAinAbLe PeRfoRmAnce HigHLigHtS

Ikhtisar Kinerja EkonomiEconomic performance highlights

Page 5: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)2

Program-Program:

1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport

Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura

II telah menggunakan konsep airport garden dengan

memberikan ruang/daerah resapan air dan tata ruang

bandara bernuansa taman.

2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan

Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah

lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara

antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan

Bandar Udara Soekarno-Hatta.

3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)

Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan

ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan

taman bandara.

4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat

Pengelolaan Limbah padat melalui proses pembakaran

untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,

khususnya dari luar negeri.

Programs:1. Airport Garden and Eco Airport Concept

Development of airports owned by Angkasa Pura II

has adopted the airport garden concept by providing

water infiltration room/area and airport with garden

atmospheres.

2. Environmentally Friendly Building Design

Environmentally friendly airport building design has been

adopted in several airports among others the Kualanamu

Airport and the development of Soekarno-Hatta Airport.

3. Water (Liquid) Waste/Trash Management

Water treatment system so that the water can be safely

returned to nature as watering of plants or airport

gardens.

4. Solid Waste/Trash Management

Solid waste management through a combustion process

to eliminate epidemic disease from other regions,

escpecially from outside the country.

Dana Program bina lingkungan / Funds for Community Development Program

Ikhtisar Kinerja LingkunganEnvironmental Performance Highlights

Rp 33,26 miliar / billion

Page 6: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 3

PemberDayaan ekonomi masyarakatPemberdayaan ekonomi masyarakat melalui “Program

Kemitraan” dengan realisasi pelaksanaan program dana

mencapai Rp53,00 miliar.

Penyaluran dana pinjaman terhadap 875 mitra binaan

mencakup sektor usaha antara lain: industri, perdagangan,

Jasa, perkebunan, peternakan, pertanian, perikanan, dan

sektor usaha lainnya.

emPowerment of community’s economyEmpowerment of community’s economiy through “Partnership

Program” with realization of program implementation fund

amounted to Rp53.00 billion.

Distribution of loan fund to 1.104 partnership of business

sectors comprosing industry, trading, services, plantation,

livestock, agriculture, fishery, and other business sectors.

sektor usaha lainnya.

bina lingkungan & Pengentasan kemiskinanPada 2016, Perseroan berkontribusi terhadap peningkatan

kualitas hidup masyarakat melalui program bina lingkungan

dan pengentasan lingkungan berupa pemberian bantuan

bencana alam, bantuan pendidikan/pelatihan, bantuan

peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana

dan sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan

pelestarian alam, bantuan pengentasan kemiskinan, dan

bantuan pendidikan/pelatihan dan promosi Mitra Binaan

di seluruh cabang Angkasa Pura II dengan dana mencapai

Rp4,18miliar.

community DeVeloPment & PoVerty alleViationIn 2016, the Company contributed to the improvement of

the community’s life quality through community development

and poverty alleviation program in the form of provision

of donation to natural disaster victims, education/training

donation, health improvement donation, development

of public facilities and infrastructures, religious facilities

assistance, natural conservation assistance, poverty alleviation

assistance, and education/training assistance and promotion

for Assisted Partners in all branches of Angkasa Pura II with

total funds amounting to Rp4.18 billion.

Dana Program kemitraan / Funds for Partnership Program

Dana bina lingkungan & Pengentasan kemiskinan /

Funds for Community Development & Poverty Alleviation

Ikhtisar Kinerja SosialSocial Performance Highlights

Rp 53,00 miliar / billion

Rp 4,18 miliar / billion

Page 7: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)4

Daftar Isi

Highlight Kinerja BerkelanjutanSustainable Performance Highlights

1 Ikhtisar Kinerja Ekonomi / Economic

performance highlights

2 Ikhtisar Kinerja Lingkungan /

Environmental Performance Highlights

4 Ikhtisar Kinerja Sosial / Social

Performance Highlights

4 daftar isi / Table of Content6 Ikhtisar Kinerja

Keberlanjutan 2016 / 2016 Sustainability Performance Highlights

8 sambutan komisaris utama Remarks from the board of

commissioners12 sambutan direktur utama Remarks from President Director

Tentang Laporan iniAbout this Report

20 Periode Laporan / Reporting Period

20 Penggunaan Pedoman GRI-G4 Sebagai

Rujukan / The Use of GRI-G4 Guideline

as Reference

21 Batas (Boundary) Laporan

Report Boundary

21 Prinsip dan Proses Penetapan Konten

Laporan / Principle and Process of

Determination of Content of Report

23 Menentukan Aspek-Aspek Material dan

Boundary / Determining Material Aspects

and Boundary

23 Assurance / Assurance

24 Alamat Kontak / Contact Address

25 Laporan Penerapan GRI G4 Core

GRI G4 Core Implementation Report

Tentang Angkasa Pura IIAbout Angkasa Pura ii

26 Sekilas Tentang Angkasa Pura II

Angkasa Pura II at a Glance

30 Wilayah Operasi / Operating Area

29 Kepemilikan Saham Angkasa Pura II

Share Ownership of Angkasa Pura II

31 Perubahan Signifikan

Significant Changes

31 Skala Organisasi Angkasa Pura II

Organization Scale of Angkasa Pura II

32 Struktur Organisasi / Organizational

Structure

36 Visi, Misi dan Tata Nilai Perseroan

Vision, Mission, and Corporate Values

tata kelola keberlanjutanSustainability governance

36 Tata Kelola Keberlanjutan / Sustainability

Governance

37 Kebijakan dan Struktur Tata Kelola

Governance Structure and Policy

39 Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

General Meeting of Shareholders (GMS)

40 Dewan Komisaris / The Board of

Commissioners

43 Direksi / The Board of Directors

48 Kode Etik dan Budaya Perseroan

Code of Conduct and Corporate Culture

49 Pencegahan Praktik Korupsi / Preventing

Corruption

50 Whistleblowing System

Whistleblowing System

52 Perlindungan Terhadap Pelapor

Protection to the Whistleblower

52 Manajemen Risiko / Risk Management

55 manajemen pemangku kepentingan

Stakeholder management

56 Hubungan dengan pemangku

kepentingan / relationship with

stakeholders

58 Pemasok / Suppliers

Fokus Pertumbuhan Ekonomifocus on economic growth

59 Fokus Pertumbuhan Ekonomi

The focus of economic growth

60 Strategi Pengembangan

development strategy

64 Distribusi Nilai ekonomi

Economic value distribution

67 Kontribusi Pada Negara

Contribution to the state

Table of Content

Page 8: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 5

Berbagi Kepada MasyarakatSharing to the community

68 Berbagi kepada Masyarakat

Sharing to the Community

69 Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Community Economic Empowerment

69 Penyaluran Program Kemitraan Dengan

Sesama BUMN / Disbursement of

partnership programs with SOEs

70 Mitra Binaan / Total Development

Partners

72 Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat

Improvement of people’s quality of life

74 Pendidikan dan Pelatihan

Education / Training

74 Promosi / Promotion

Menjaga Kelestarian Lingkunganmaintaining environmentalSustainability

77 Menjaga Kelestarian Lingkungan

Maintaining Environmental Sustainability

78 Komitmen Menjaga Lingkungan

Commitment to Maintaining the

Environment

79 Penggunaan Energi Ramah Lingkungan

Use of Environmentally Friendly Energy

80 Pemanfaatan Air / water use

81 Pengelolaan Limbah Cair dan Padat

solid and liquid waste management

84 Skema Pengelolaan Limbah/Sampah

Proyek Pengembangan Bandar Udara

Waste/Trash Management Scheme of

Airport Development Project

85 Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Greenhouse Gas Emissions Reduction

85 Sertifikasi di Bidang Lingkungan Hidup

Certifications in the Environmental Field

Memenuhi Harapan Pelangganmeet customer expectations

86 Memenuhi Harapan Pelanggan

Meet customer expectations

86 Tanggung Jawab Keamanan dan

Keselamatan Bandara / Airport security

& health responsibility

88 Satuan Pengamanan Bandara

Airport Security Unit

89 Pelayanan PKP_PK / PKP-PK service

90 Pelayanan Penanggulangan Gawat

Darurat / Emergency Services

90 Sistem Mnajemen Keselamatan

Safety management system

93 Fasilitas Keselamatan Penerbangan

Flight safety facility

94 Akses informasi layanan dan

penyelesaian keluhan / Information

Access for Customer Service and

Complaints

96 Jumlah Pengaduan Pelanggan Tahun

2016 / Total Customer Complaints in

2016

106 Tindak Lanjut Penanganan/Eskalasi

Komplain / Follow Up of Handling/

Escalation of the complaint

Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resource Development

99 pengembangan sumber daya manusia

Human Resource Development

100 Profil Sumber Daya Manusia

Profile of human resources

104 Kesetaraan Gender dan Kesempatan

Kerja / Gender equality and work

opportunities

104 Kebebasan Berserikat

Freedom of association

105 Pelatihan dan Pengembangan SDM \

training & development of hr

109 Implementasi Knowledge Management

(KM) / Knowledge Management

Implementation

110 Airport Learning Academy (ALA)

Airport Learning Academy (ALA)

112 Program Pensiun /Pension Program

113 Bonus / Bonus

113 Program Santunan Hari Tua dan

Penghargaan Masa Kerja /

Pension Benefit Program and Working

Period

113 Cuti Tahunan, Cuti Panjang dan

Tunjangan / Annual leave, long leave

and allowances

113 Pemeliharaan Kesehatan

Health Maintenance Program

113 Program Asuransi Jiwa dan Jaminan

Ketenagakerjaan / Life Insurance and

Employment Insurance Program

114 kesehatan dan keselamatan kerja

occupational health and safety

116 Referensi Silang dengan Indikator GRI - G4

gRi - g4 checklist indicator

126 Lembar Umpan Balik feedback Sheet

Page 9: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)6

kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Sheet Performance (in billion

Rupiah)

2015 2016

Aset / Assets 20.270,76 27.991,21

Liabilitas / Liabilities 4.034,99 8.063,60

Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,41

kinerja keuangan (Dalam miliar ruPiah) / financial Performance (in billion ruPiah)

Pendapatan Usaha / Operating Revenues 5.644,15 6.645,80

Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax 2.266,19 2.129,41

Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940,25

Laba Komprehensif Tahunan Berjalan / Comprehensive Profit for the Year 1.634,68 1.898,34

kinerja operasional / operational Performance

Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route) 632.418 723.799

Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax) / Passenger Movement (in thousand Pax) 84.292 95.175

Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) / Cargo Movement (in thousand Kg) 739.689 743.336

Distribusi nilai ekonomi (Dalam miliar ruPiah) / economic Value Distribution (in billion ruPiah)

Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain / Payment to Suppliers & Other Third

Parties

(1.210,44) (1.763,12)

Pembayaran Karyawan / Payment to Employees 1.158,35 1.303,44

Pembayaran Lainnya (Operasional) / Other Payment (Operational) (21,96) (11,68)

Pembayaran dividen / Dividend Payment 219,61 337,46

Pembayaran Pajak / Tax Payment (622,01) (642,85)

kinerja sosial (dalam miliar rupiah) / social Performance (in billion rupiah)

Penyaluran Dana Program Kemitraan / Partnership Program Fund Distribution 51,43 53,00

Mitra Binaan / Assisted Partners 1104 875

Penyaluran Dana Bina Lingkungan dan Pengentasan Kemiskinan / Community

Development and Poverty Alleviation Fund Distribution

11,89 39,05

kinerja lingkungan (Dalam juta ruPiah) / enVironmental Performance (in million ruPiah)

Realisasi Dana Pelestarian Lingkungan / Realization of Environmental Preservation

Fund

41,5 62,3

Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 20162016 Sustainability Performance Highlights

Page 10: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 7

Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

Page 11: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)8

rhenalD kasalikomisaris utamaPresident Commissioner

Sambutan Dewan KomisarisRemarks from the Board of Commissioners

Page 12: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 9

Para Pemangku Kepentingan yang

Terhormat,

Dewan Komisaris Angkasa Pura II

memahami bahwa perkembangan

bisnis dewasa ini tidak hanya menuntut

Perseroan untuk mengejar keuntungan

semata. Maraknya isu perubahan iklim

dan praktik bad governance yang

mengancam kelestarian lingkungan

beserta timbulnya kesadaran untuk

berperan aktif dalam pengembangan

masyarakat turut mengubah paradigma

dalam pengelolaan Perseoan untuk

turut serta menghadapi isu lingkungan

dan mengembangkan kehidupan

masyarakat.

Dewan Komisaris bersama Direksi

Angkasa Pura II memahami bahwa

kunci sukses Perseroan dalam

meningkatkan pertumbuhan bisnis

yang berkelanjutan tak lepas dari

komitmen yang teguh dan tetap

konsisten dalam menerapkan konsep

Triple Bottom Line di lingkungan

bisnis Perseroan. Untuk itu kami

telah menerapkan keseimbangan

antara profit–people–planet dalam

strategi kami yang tertuang dalam

Rencana Jangka Panjang Perseroan

(RJPP) maupun Rencana Kegiatan dan

Anggaran Tahunan (RKAT).

Dear Valued Stakeholders,

The Board of Commissioners of

Angkasa Pura II understands that the

current business development does

not only require the Company to

chase merely advantages. The rising

issues of climate change and bad

governance practice which threat the

environmental preservation and the

awareness to actively participate in

the development of community take

part in changing the paradigm in the

Company’s management to participate

in tackling environmental issues and

developing the community’s life.

The Board of Commissioners and the

Board of Directors of Angkasa Pura II

understands that the Company’s key

to success in increasing the sustainable

business growth is inseparable

from the strong commitment and

consistency in implementing the Triple

Bottom Line concept in the Company’s

business environment. To that end,

we have balanced the profit-people-

planet in our strategy as stated in the

Company Long Term Plan (RJPP) and

Annual Budget and Plan (RKAT).

Pada aspek kinerja ekonomi, angkasa Pura ii berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar rp6,64 triliun dengan laba tahun berjalan sebesar rp1,94 triliun dan pendapatan komprehensif tahun berjalan sebesar rp1,90 triliun.

In the aspect of economic performance, Angkasa Pura II managed to record revenues of Rp6,64 trillion with profit for the year amounted to Rp1.94 trillion and comprehensive income for the year amounted to Rp1,90 trillion.

Page 13: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)10

Laporan ini juga merupakan bagian integral dari fungsi

pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris atas

jalannya pengelolaan Perseroan. Laporan Keberlanjutan ini

secara terintegrasi memaparkan kinerja ekonomi, sosial dan

lingkungan yang dijalankan berdasarkan tata kelola Perseroan

yang baik (Good Corporate Governance) untuk mencapai

target – targetnya selaku entitas bisnis, sekaligus menjalankan

fungsi sosial bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. [G4-1]

[G4-2]

Bagi Angkasa Pura II, penyusunan Laporan Keberlanjutan

ini merupakan salah satu upaya meningkatkan nilai tambah

bagi Pemegang Saham dan pemangku kepentingan.

Perseroan menyusun laporan ini sebagai bukti konkrit

pengimplementasian Triple Bottom Lines (People, Planet,

Profit) yang menjadi tolak ukur keberlanjutan suatu Perseroan.

Dewan Komisaris berharap bahwa dengan adanya evaluasi

melalui laporan ini, dapat menjadikan Angkasa Pura II terus

meningkatkan perhatian terhadap keberlanjutan bisnisnya.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi atas pencapaian

kinerja keberlanjutan Perseroan tahun 2016 yang melanjutkan

tren pertumbuhan positif setiap tahunnya. Pada aspek kinerja

ekonomi, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan pendapatan

usaha sebesar Rp6,64 triliun dengan laba tahun berjalan sebesar

Rp1,94 triliun dan pendapatan komprehensif tahun berjalan

sebesar Rp1,90 triliun. Pada aspek ketenagakerjaan, Direksi

telah menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan

kompetensi SDM melalui berbagai pendidikan dan pelatihan

yang terkait dengan keberlanjutan bisnis. Dewan Komisaris

mencatat hampir seluruh karyawan ikut serta dalam program

pengembangan kompetensi.

Pada aspek sosial kemasyarakatan, Angkasa Pura II secara

kontinu dan simultan memberdayakan komunitas dengan

kegiatan operasional Perseroan dalam mencapai target

Millenium Development Goals (MDG’s) melalui program

kemitraan dan program bina lingkungan (PKBL). Sedangkan

pada aspek lingkungan, Perseroan telah mengambil peran

untuk berkontribusi dalam menjaga dan memelihara lingkungan

hidup melalui pengembangan bandara dengan konsep Airport

Garden dan Eco Airport, desain bandara ramah lingkungan

dan pengembangan sistem pengolahan limbah—baik limbah

This report also serves as the integral part of the supervisory

function implemented by the Board of Commissioners on the

Company’s management. This Sustainability Report delivers

the performance of the integrated economic, social and

environmental performance which is implemented based on

good corporate governance (GCG) to achieve its targets as a

business entity, and also to implement social functions for the

surrounding society and environment. [G4-1] [G4-2]

For Angkasa Pura II, the preparation of this Sustainability

Report is part of our efforts in improving the added values for

the Shareholders and Stakeholders. The Company prepared

this report as the realization of the Company’s concern on

Triple Bottom Lines (People, Planet, Profit) that became

a sustainability benchmark for a company. The Board of

Commissioners expected that with the evalution undertakeh

through this report, Angkasa Pura II will be able to improve its

concern towards its business sustainability.

The Board of Commissioners would like to extend appreciation

for the achievement of the Company’s sustainability

performance in 2016 that has shown proud achievement. In

the aspect of economic performance, Angkasa Pura II managed

to record revenues of Rp6,64 trillion with profit for the year

amounted to Rp1.94 trillion and comprehensive income for the

year amounted to Rp1,90 trillion. In employment aspect, the

Board of Directors has shown its commitment in developing

human resources competence through various trainings and

education concerning with business sustainability. The Board

of Commissioners noted almost all employees participated in

the competence development program.

In social community aspect, Angkasa Pura II continuously and

simultaneously empowers the community with the Company’s

operational activity in achieving the Millenium Development

Goals (MDG’s) target through partnership program and

environmental development program (PKBL). Meanwhile

in the environmental aspect, the Company has playes roles

to contribute in maintaing and preserving the environment

through airport development with the concept of Airport

Garden and Eco Airport, environmental friendly airporat

design and waste management system development for solid

Page 14: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 11

padat maupun limbah cair. Pada aspek pelanggan/Pelanggan,

Perseroan terus melakukan berbagai upaya perbaikan pada

fasilitas dan sarana bandara serta peningkatan kualitas

layanan kebandarudaran yang dapat memenuhi kebutuhan

pengguna jasa bandara. Keberlangsungan bisnis Angkasa Pura

II tidak lepas dari partisipasi pemangku kepentingan dalam

memanfaatkan layanan yang disediakan oleh Perseroan. [G4-2]

Dewan Komisaris mendukung upaya jajaran manajemen

Angkasa Pura II untuk meningkatkan pengimplementasian

program tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dan

sosial melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Hal ini sebagai wujud kepedulian Perseroan sekaligus apresiasi

kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan

dukungan atas proses bisnis Perseroan. Dewan Komisaris

berharap pelaksanaan tanggung jawab atas pengelolaan

ekonomi, lingkungan dan sosial, mampu meningkatkan

keuntungan bagi stakeholders dan memperkuat kepercayaan

masyarakat terhadap Angkasa Pura II untuk keberlanjutan bisnis

Perseroan yang lebih baik. Oleh karena itu, Dewan Komisaris

memberikan apresiasi dan dukungan atas upaya manajemen

terkait penyusunan Laporan Keberlanjutan tahun 2016 ini.

Akhir kata, Kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar

besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah

memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Angkasa

Pura II dalam mencapai prestasi yang membanggakan ini.

Melalui Laporan Keberlanjutan ini, semoga harmonisasi dan

komunikasi antara Perseroan dengan seluruh pemangku

kepentingan senantiasa terjaga serta memberi timbal balik

positif dalam keberlanjutan bisnis.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya

kepada kita semua.

and liquid. In the customers aspect, the Company continously

conducted various improvemen on the airport facilities and

infrastructure as well as airport services quality improvement

that may fulfill the needs of airport users. The sustainability

of Angkasa Pura II business can not be separated from the

stakeholders participation in utilizing the services provided by

the Company. [G4-2]

The Board of Commissioners supported all efforts of the

management board of Angkasa Pura II in implementing their

responsibilities on the environmental and social management

through Partnership and Environmental Development

Program (PKBL). This is part of the Company’s concern and

appreciation to the society who has given trust and support on

the Company’s busines process. The Board of Commissioners

expected the responsibility implementation on the economic,

environment, and social management enabled the Company

to improve the values for stakeholders and strengthen the trust

of society to Angkasa Pura II for better business sustainability.

Therefore, the Board of Commissioner has given appreciation

and support on the management efforts concerning with the

preparation of this 2016 Sustainability Report.

Finally, we would like to express our greatest gratitude to all

stakeholders who have given their trust and support to Angkasa

Pura II in achieving this proud achievement. Through this

Sustainability Report, the harmonization and communication

between the Company and all stakeholders are expected to

be well maintained and provide positive return in the business

sustainability.

May the Almighty God bless us all.

rhenalD kasalikomisaris utama

President Commissioner

Page 15: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)12

Sambutan Direktur UtamaRemarks from President Director

muhammaD awaluDDinDirektur utamaPresident Director

Page 16: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 13

Para Pemangku Kepentingan Yang

Terhormat,

Merupakan sebuah kehormatan bagi

kami untuk kembali hadir dalam

menyampaikan laporan keberlanjutan

PT Angkasa Pura II (Persero) 2016.

Tahun ini menjadi tahun ketiga bagi

Perseroan dalam menyampaikan

laporan keberlanjutan yang disajikan

secara komprehensif kepada seluruh

pemegang saham dan pemangku

kepentingan. Kami berharap, aspek

keberlanjutan yang menjadi visi

pengelolaan Perseroan selama ini

dapat terus berjalan secara baik dan

berkesinambungan. Seluruh insan

Angkasa Pura II tanpa terkecuali

telah berkomitmen untuk berupaya

sekuat tanaga dan berdedikasi tinggi

mendukung target-target dalam

Rencana Kerja Anggaran Perseroan

(RKAT) dan Rencana Jangka Panjang

Perseroan (RJPP) yang mengacu pada

visi dan misi Perseroan.

PT Angkasa Pura II, sebagai Perseroan

pengelola usaha jasa Bandar

udara berkelas dunia, senantiasa

memperhatikan keseimbangan antara

kinerja ekonomi (profit), dukungan

karyawan dan lingkungan sosial

(people), serta dukungan lingkungan

Dear Stakeholders,

It is an honor for us to be able to

deliver the 2016 Sustainability Report

of PT Angkasa Pura II (Persero). This

year is the third year for the Company

in delivering the sustainability report

which is comprehensively presented

to all shareholders and stakeholders.

We hope that the sustainability

aspect which becomes the vision of

the Company’s management all this

time will be able to run properly and

sustainably. All people of Angkasa

Pura II have been committed to

exert all efforts and dedication in

supporting the realization of targets

in the Company’s Budget and Work

Plan and the Company’s Long Term

Plan which refer to vision and mission

of the Company.

PT Angkasa Pura II as a world-class

airport operator company always

pays attention to balance between

economic performance (profit),

support from social environment and

employees (people), and support from

the surrounding environment (planet)

kinerja ekonomi tahun 2016, angkasa Pura ii membukukan pendapatan usaha sebesar rp 6,64 triliun, meningkat rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar rp 5,64 triliun.

Kinerja ekonomi tahun 2016, Angkasa Pura II membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 6,64 triliun, meningkat Rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 5,64 triliun.

Page 17: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)14

alam sekitar (planet) atau yang dikenal dengan konsep Triple

Bottom Line (3P). Perseroan memandang bahwa konsep

3P ini bukan hanya konsep yang perlu dipahami, tapi juga

diimplementasikan dalam strategi dan proses bisnis keseharian.

Perseroan terus berkomitmen mengembangkan usaha dengan

menunjukkan tanggung jawab sosial yang tinggi terhadap

kelestarian lingkungan, berkontribusi meningkatkan kualitas

hidup masyarakat dan melakukan kegiatan operasional

Perseroan yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kinerja

ekonomi.

Pada kesempatan ini, Direksi (kami) menyampaikan pencapaian

kinerja keberlanjutan tahun 2016 meliputi aspek ekonomi,

aspek lingkungan dan aspek sosial. Laporan Keberlanjutan ini

merupakan Laporan tahun ketiga yang disusun sesuai standar

internasional Global Reporting Initiatives (GRI) dan laporan

tahun kedua menggunakan GRI versi G4 Core.

komitmen terhaDaP keberlanjutanPT Angkasa Pura II memahami bahwa pengimplementasian

triple bottom lines (3P) secara menyeluruh dan berkelanjutan

akan memberikan dampak yang positif tidak hanya bagi

Perseroan, tapi juga bagi masyarakat dan lingkungan, terutama

yang berada di sekitar Perseroan. Lebih lanjut, pelaksanaan

3P ini merupakan upaya Perseroan dalam pembangunan

yang berkelanjutan (sustainable development), yaitu kegiatan

pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan

generasi sekarang tanpa mengorbankan kepentingan generasi

mendatang. [G4-1]

Melalui Laporan Berkelanjutan ini, Perseroan berkomitmen

untuk terus berbenah dan meningkatkan kinerja operasional

Perseroan setiap tahunnya. Berbekal standarisasi pelaporan

keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core,

Angkasa Pura II telah mengevaluasi beberapa hal untuk

kemajuan berkesinambungan ke depan.

or also known as Triple Bottom Line (3P). The Company observes

that the 3P concept is not merely a concept that needs to be

understood, but it must be implemented in everyday business

processes and strategies. The Company is committed to

continuously develop its business by demonstrating high social

responsibility to environmental preservation, contributing to

improve the life quality of the community, and conducting

effective and efficient operational activities to increase the

Company’s economic performance.

On this occasion, the Board of Directors (we) would like to

deliver the achievement of sustainability performance in 2016,

comprising economic aspect, environmental aspect, and social

aspect. This Sustainability Report is the third report which is

prepared in accordance with Global Reporting Initiatives (GRI)

international standard and the second report used GRI version

G4 Core.

commitment to sustainabilityPT Angkasa Pura II understands that the comprehensive and

sustainable implementation of triple bottom lines (3P) will

provide positive impact not only for the Company, but also

for the community and the environment, particularly those

around the Company. Furthermore, the implementation of 3P

is the Company’s effort in sustainable development, namely

a development which is conducted to fulfill the needs of the

current generation without sacrificing the interest of the future

generation. [G4-1]

Through this Sustainability Report, the Company is committed to

continuously improve and increase the Company’s operational

performance every year. With sustainability reporting standard

Global Reporting Initiatives (GRI) G4 Core, Angkasa Pura II has

evaluated several matters for the sustainability growth in the

future.

Page 18: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 15

PencaPaian kinerja ekonomi [g4-2]

Kinerja ekonomi tahun 2016, Angkasa Pura II membukukan

pendapatan usaha sebesar Rp 6,64 triliun, meningkat

Rp 1.001,65 miliar atau sebesar 17,75% dari perolehan

pendapatan usaha tahun 2015 sebesar Rp 5,64 triliun. Kinerja

semua segmen usaha pada tahun ini mengalami peningkatan

pendapatan dimana peningkatan terbesar adalah dari

pendapatan aeronautika yang meningkat sebesar 21,71%

menjadi Rp 4.028,88 miliar dibandingkan tahun 2015 sebsar

Rp Rp 3.310,23. Sedangkan pendapatan dari sektor non

aeronautika pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar

12,13% atau sebesar Rp 2.616,93 miliar dibandingkan tahun

2015 sebesar Rp 2.333,91 miliar dan pendapatan dari jasa

kargo meningkat sebesar 18,17% menjadi Rp 175,88 miliar

dibanding tahun 2015 sebesar Rp 148,83 miliar.

Pada posisi laba, Angkasa Pura II berhasil membukukan laba

bersih sebesar Rp1,94 triliun. Laba bersih tersebut meningkat

sebesar Rp252,93 miliar atau 14,99% dibandingkan tahun

2015 yang tercatat sebesar Rp1,69 triliun. Peningkatan pada

laba bersih didorong adanya peningkatan pendapatan usaha

dan penurunan jumlah beban pajak.

Di samping itu, peningkatan penghasilan komprehensif memberi

dampak pada meningkatnya penghasilan komprehensif yang

dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Penghasilan

komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk tahun 2016 sebesar Rp1,90 triliun, meningkat

Rp293,66 miliar miliar atau 16,13% dibandingkan penghasilan

komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik

entitas induk tahun 2015 sebesar Rp1,634 triliun. Sedangkan

penghasilan komprehensif yang dapat diatribusikan kepada

kepentingan non pengendali meningkat sebesar 155,88%,

dari tahun 2015.

kinerja sosial masyarakat [g4-2] Angkasa Pura II menyadari keberlangsungan bisnis Perseroan

tidak lepas dari partisipasi masyarakat. Peran serta dan

dukungan masyarakat terhadap pencapaian kinerja Perseroan

menuntut Angkasa Pura II untuk memberi timbal balik manfaat

economic Performance achieVement [g4-2]Economic performance in 2016, Angkasa Pura II recorded

operating revenues of Rp6.64 trillion, increased by Rp1,001.65

billion or 17.75% from operating revenues in 2015 which was

Rp5.64 trillion. Performance of all business segments in this year

increased where the largest increase is aeronautical revenues

which increased by 21.71% to Rp4,028.88 billion compared

to 2015 which was Rp3,310.23. Meanwhile, non-aeronautical

revenues in 2016 increased by 12.13% or Rp2,616.93 billion

compared to 2015 which was Rp2,616.93 billion and revenues

from cargo services increased by 18.17% to Rp175.88 billion

compared to 2015 which was Rp148.83 billion.

On profit, Angkasa Pura II managed to record net profit of

Rp1.94 trillion, increased by Rp252.93 billion or 14.99%

compared to that of 2015 which was recorded at Rp1.69

trillion. Increase in net profit was driven by increase in operating

revenues and decrease in total tax expenses.

In addition, increase in the comprehensive income has an

impact on the increase the comprehensive income attributable

to the owners of the parent entity. The comprehensive income

attributable to the owners of the parent entity amounted

to Rp1,90 trillion in 2016, increased by Rp293.66 billion or

16.13% compared to the comprehensive income attributable

to the owners of the parent entity in 2015 amounted to

Rp1.634 trillion. While the comprehensive income attributable

to the non-controlling interests increased by 155.88% of the

2015.

social community Performance [g4-2]Angkasa Pura II is aware that the continuity of the Company’s

business is inseparable from the community’s participation.

Participation and support from the community to the Company’s

performance achievement require Angkasa Pura II to provide

Page 19: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)16

kepada masyarakat sebagai bentuk apresiasi dan tanggung

jawab sosial. Sebagai Badan Usaha Milik Negara, implementasi

tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Program PKBL merupakan program pengembangan

kemasyarakatan sekitar daerah operasional Perseroan, dengan

tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan

mengangkat perekonomian bangsa. Melalui program PKBL,

Angkasa Pura II tidak hanya memberikan bantuan finansial

semata, melainkan juga melakukan pemberdayaan masyarakat

serta melestarikan lingkungan hidup.

Selama tahun 2016, Angkasa Pura II telah melaksanakan

program kemitraan dalam rangka pemberdayaan ekonomi

masyarakat dengan total alokasi dana yang terdistribusikan

sebanyak Rp 53,00 miliar. Dana ini meningkat dibandingkan

penyaluran dana program kemitraan tahun 2015 sebesar

Rp 51,43 miliar. Adapun jumlah penerima dana Program

Kemitraan tahun 2016 mencapai 875 mitra binaan.

Selain program kemitraan, Angkasa Pura II juga memiliki

program bina lingkungan (BL) yang merupakan program

pemberdayaan dalam lingkup sosial berupa bantuan yang

ditunjukan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi

Perseroan. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan

Angkasa Pura II berdasarkan PER-09/ MBU/07/2015 meliputi

pemberian bantuan untuk: bantuan korban bencana alam,

bantuan sarana ibadah, bantuan sarana pendidikan, bantuan

sarana kesehatan, bantuan sarana umum, bantuan untuk

pelestarian alam (penghijauan), bantuan sosial kemasyarakatan

dalam rangka pengentasan kemiskinan.

Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilakukan melalui

pemberian bantuan pendidikan, pemberian bantuan

bencana alam, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan

pengembangan prasarana dan sarana umum, bantuan sarana

ibadah dan bantuan pengentasan kemiskinan serta pendidikan

dan pelatihan baik berupa sarana pendidikan, pelatihan

maupun beasiswa di seluruh cabang Angkasa Pura II. Selama

mutual benefits to the community as a form of appreciation

and social responsibility. As a State Owned Enterprise,

implementation of the Company’s social responsibility is

realized through Partnership and Community Development

Program (PKBL).

PKBL program is a program to develop the community around

the Company’s operational area with final aim to improve the

community’s welfare and the nation’s economy. Through PKBL

program, Angkasa Pura II does not only provide merely financial

assistance, but also empower the community and preserve the

environment.

Throughout 2016, Angkasa Pura II has implemented

partnership program to empower the community’s economy

with total distributed fund amounted to Rp53.00 billion. This

figure increased compared to the distribution of partnership

program in 2015 which was Rp51.43 billion. Total receivers of

Partnership Program fund in 2016 were 875 assisted partners.

In addition to partnership program, Angkasa Pura II also has

community development program which is an empowerment

program in social scope in the form of assistance for community

in the Company’s surrounding operational area. The scope

of the Community Development Program of Angkasa Pura

II pursuant to PER-09/MBU/07/2015 includes provision of

assistance for: natural disaster victims, religious facilities

assistance, educational facilities assistance, health facilities

assistance, public facilities assistance, natural preservation

assistance (greening), and social community assistance to

alleviate poverty.

The implementation of Community Development Program

is conducted through provision of educational assistance,

natural disaster assistance, health improvement assistance,

public facilities and infrastructures development assistance,

religious facilities assistance, and poverty alleviation assistance

and education and training in the form of education, training,

and scholarship in all branches of Angkasa Pura II. In 2016,

Page 20: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 17

Angkasa Pura II has distributed Rp33.26 billion for community

development program.

enVironmental Performance [g4-2]Angkasa Pura II is committed to carry out social responsibility

to environment to reduce environmental impact due to the

Company’s activities. Through the Company’s Corporate Social

Responsibility program which is integrated with good corporate

governance principles, the Company continuously maintains

and pays attention to environmental preservation (the earth) to

make it a better place.

Throughout 2016, contribution from Angkasa Pura II in

maintaining the environmental preservation was implemented

in the form of provision of trash can, motorcycle for transporting

garbage, plant cultivation, and business capital assistance for

waste company by distributing fund amounted to Rp62.35

million.

Commitment of Angkasa Pura II in maintaining the environmental

preservation was proven by the use of environmentally friendly

energy in the form of application of Airport Garden and Eco

Airport Concept, environmentally friendly airport design, water

waste management with water treatment system, and solid

waste management through combustion system. In addition,

the Company also actively participated in reducing emission

from the Company’s operational activities by saving energy and

reducing the emission naturally.

Every airport managed by Angkasa Pura II is equipped with

document of environment (AMDAL) as guideline in managing

the environment related to the development and operation of

airports. This is the form of sincerity of the Company in taking

into account the environmental preservation and ecosystem

balance in the middle of the rampant environmental issues

which are increasingly worrying.

tahun 2016, Angkasa Pura II telah menyalurkan dana sebesar

Rp 33,26 miliar untuk program bina lingkungan.

kinerja lingkungan [g4-2] Angkasa Pura II berkomitmen untuk menjalankan tanggung

jawab sosial Perseroan terhadap lingkungan hidup agar dapat

mengurangi dampak lingkungan akibat kegiatan Perseroan.

Melalui program tanggung jawab sosial Perseroan (Corporate

Social Responsibility/CSR) yang terintegrasi dengan prinsip-

prinsip tata kelola Perseroan yang baik, Perseroan secara

berkesinambungan menjaga dan memperhatikan kelestarian

lingkungan (bumi) demi menjadi tempat hidup yang lebih baik.

Selama tahun 2016, kontribusi Angkasa Pura II dalam menjaga

kelestarian lingkungan dilaksanakan dalam bentuk bantuan

tempat sampah, motor sampah, budidaya tanaman dan

bantuan modal usaha Perseroan sampah dengan penyaluran

dana sebesar Rp 62,35 juta.

Bentuk komitmen Angkasa Pura II dalam menjaga kelestarian

lingkungan dibuktikan dengan penggunaan energi ramah

lingkungan berupa pengaplikasian Konsep Airport Garden dan

Eco Airport, desain bangunan bandara yang ramah lingkungan,

pengelolaan limbah/sampah air dengan sistem water

treatment, dan pengelolaan limbah/sampah padat melalui

proses pembakaran. Selain itu Perseroan juga turut aktif dalam

pengurangan emisi gas rumah kaca dengan pengurangan emisi

dari kegiatan operasi dengan cara melakukan penghematan

energi dan pengurangan emisi secara alami.

Setiap Bandar udara yang dikelola oleh Angkasa Pura II

dilengkapi dengan dokumen lingkungan hidup (Amdal)

sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup

terkait dengan pengembangan dan operasional bandar

udara. Hal ini merupakan bentuk kesungguhan Perseroan

dalam memperhatikan kelestarian alam dan keseimbangan

ekosistem di tengah maraknya isu lingkungan yang semakin

mengkhawatirkan.

Page 21: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)18

Peningkatan kualitas layanan [g4-2]Angkasa Pura II memprioritaskan kepuasan pelanggan sebagai

pencapaian tertinggi pada jasa pelayanan yang Perseroan

berikan. Sebagai komitmen Perseroan dalam menempatkan

kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama, Angkasa Pura

II menerapkan tanggung jawab sosial terhadap pelanggan

melalui strategi layanan terdepan, yakni memberikan jaminan

keamanan dan keselamatan pelanggan, meningkatan kualitas

layanan yang diberikan kepada pelanggan, meningkatkan

kemudahaan akses informasi dan layanan kebandarudaraan,

serta menyediakan pusat pengaduan pelanggan.

Pengembangan sDm [g4-2]Angkasa Pura II memiliki kekuatan SDM sebanyak 5.546

karyawan tetap yang merupakan aset paling berharga

Perseroan. Sebagai Perseroan pengelola bandara berkelas

dunia, Angkasa Pura II berkomitmen mengembangkan

kompetensi karyawan dengan mempertimbangkan

perkembangan industri kebandarudaraan. Peningkatan

kompetensi karyawan bagi Perseroan berguna untuk

menyiapkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi dalam

mengikuti perkembangan industri yang sedang berjalan. Selain

itu, peningkatan kemampuan karyawan juga dibutuhkan

dalam rangka regenerasi kepemimpinan di tubuh Perseroan

di masa depan. Sedangkan dari sisi karyawan, adanya

peningkatan kapasitas dan kapabilitas kemampuan berguna

untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki dalam diri masing-

masing individu serta sarana pelepasan motivasi psikologis

terhadap tantangantantangan yang ada di dalam diri masing-

masing individu seperti rasa percaya diri dan kepuasan dalam

bekerja.

Selama tahun 2016, Divisi SDM mengadakan pelatihan dan

pengembangan dengan mengacu pada program strategis

Perseroan yakni Approval Diklat AVSEC 2016 yang bertujuan

untuk meningkatkan kualitas Diklat AVSEC di lingkungan PT

Angkasa Pura II (Persero), pembentukan training center dengan

fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan

untuk menjawab kebutuhan serta untuk menjawab tantangan

imProVement of serVice quality [g4-2]Angkasa Pura II prioritizes customer satisfaction as the highest

achievement in service provided by the Company. As the

Company’s commitment in placing customer satisfaction as the

top priority, Angkasa Pura II implements social responsibility to

customers through the most advance service strategy, namely

providing guarantee of customer safety and security, improving

the service quality provided to customers, improving easiness

of access to information and airport service, and providing

customer complaint center.

hr DeVeloPment [g4-2]HR of Angkasa Pura II was recorded at 5,546 permanent

employees which are the most valuable assets of the

Company. As a world-class airport manager, Angkasa Pura

II is committed to develop employee’s competence by taking

into account the development of airport industry. Increase of

employee competence is useful to prepare employees who

have competence in monitoring the ongoing development of

industry. In addition, improvement of employee competence

is also needed for leadership regeneration in the Company in

the future. Meanwhile, from employee aspect, improvement

of capacity and capability is useful to maximize the potential

of each individual and as the facility to release psychological

motivation to challenges in each individual, such as confidence

and satisfaction in working.

In 2016, HR Division held training and development by

referring to the Company’s strategic program, namely

Approval Diklat AVSEC 2016 which was aimed to improve

the quality of Diklat AVSEC in PT Angkasa Pura II (Persero),

establishment of training center with learning facility which

is in accordance with the need and to fulfill the need and to

face the cost efficiency challenge, and integrated knowledge

Page 22: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 19

efisiensi biaya, dan pelatihan knowledge management

yang terintegrasi bertujuan mencegah hilangnya Critical

Knowledge sehingga meningkatkan kecepatan belajar SDM

dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan beradaptasi

dalam perubahan di Perseroan. Total biaya pelatihan dan

pengembangan SDM yang telah dikeluarkan Perseroan pada

2016 mencapai Rp46.944.998.000.

PenutuPAkhir kata, atas nama PT Angkasa Pura II (Persero), kami

mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi

tingginya kepada semua karyawanAngkasa Pura II, Pemegang

Saham, Pemerintah dan masyarakat sekitar, pelanggan serta

para mitra kerja dan stakeholders lainnya atas kerja sama dan

dukungannya bagi pengembangan bisnis Perseroan yang

berkelanjutan.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan karunia-Nya

kepada kita semua.

management training which aimed to prevent the loss of

Critical Knowledge, therefore accelerating the HR’s learning in

increasing the capacity and capability of adaptation to changes

in the Company. Total funds for HR training and development

in 2016 amounted to Rp46,944,998,000.

closingLast but not least, on behalf of PT Angkasa Pura II (Persero), we

would like to extend our genuine gratitude and appreciation

to all employees of Angkasa Pura II, Shareholders, the

Government, and the surrounding community, customers and

business partners, and other stakeholders for the cooperation

and support for the sustainable development of the Company’s

business.

May the Almighty God bless us all.

muhammaD awaluDDinDirektur utamaPresident Director

Page 23: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)20

Laporan Berkelanjutan 2016 PT Angkasa Pura II (Persero) Tbk,

merupakan laporan tahun ke-4 dengan menggunakan nama

Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2013. Penerbitan laporan

keberlanjutan ini kami maksudkan sebagai upaya memberikan

nilai tambah kepada para stakeholders dengan melaporkan

berbagai program dan partisipasi yang dilakukan Perseroan

dalam upaya menjaga keberlanjutan bisnis kebandarudaraan

dan keberlanjutan bumi beserta seluruh isinya.

Penerbitan laporan juga kami maksudkan untuk memenuhi

ketentuan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas, yang mewajibkan Perseroan Terbatas

menyampaikan laporan kegiatan tanggung jawab sosial dan

lingkungan (TJSL) dalam Laporan Tahunan.

PerioDe laPoran [G4-28, G4-30, G4-32]Laporan keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun

2016 ini memuat informasi keberlanjutan untuk periode

pelaporan 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016. Laporan

Keberlanjutan mencakup kinerja Angkasa Pura II dalam bidang

ekonomi, lingkungan, dan sosial. Laporan ini ditujukan untuk

pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya meliputi

kreditor, serikat karyawan, pemasok, pelanggan, pemerintah

dan pihak- pihak lainnya yang berkepentingan sebagai dasar

bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Melalui laporan

ini mereka juga dapat menilai sejauh mana Angkasa Pura II

telah menunaikan kewajiban tanggung jawab sosial dan

lingkungan seperti yang diamanatkan peraturan perundangan

yang berlaku. Untuk itu, Angkasa Pura II berkomitmen untuk

menyusun Laporan Keberlanjutan secara berkala setiap tahun.

Penggunaan PeDoman gri-g4 sebagai rujukan [G4-32]Global Reporting Initiative (GRI) telah menerbitkan Pedoman

Pelaporan Keberlanjutan (Sustainability Reporting Guidelines)

Generasi ke-4, yang dikenal dengan GRI G4. Merujuk pada

pedoman tersebut, maka Laporan ini merupakan laporan

Keberlanjutan tahun ketiga menggunakan GRI G4.

Sesuai dengan GRI G4, terdapat dua opsi format laporan

keberlanjutan, yaitu Core dan Comprehensive. Opsi “Core”

The 2016 Sustainability Report of Angkasa Pura II (Persero), is

the third report that used the name of Sustainability Report

since 2013. The issuance of this sustainability report was made

as our effort in delivering added values for the stakeholders

by reporting various programs and participation undertaken by

the Company in maintaing the airport business sustainability

and the sustainability of the earth and everything within

The issuance of this report was made to fulfill the provisions of

Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,

that required Limited Liability Company to deliver corporate

social and environmental responsibility activities report in

Annual Report.

rePorting PerioD [G4-28, G4-30. G4-32]This 2016 Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero)

comprised of sustainability information for reporting period

from January 1 to December 31, 2016. The report comprised of

the performances of Angkasa Pura II in economy, environment,

and social. As in the previous year, this report was issued for

the shareholders and other stakeholders including creditors,

employees association, suppliers, customers, government and

other stakeholders as the reference for them to make decisions.

With this report, they can access to what extent Angkasa Pura II

has delivered corporate social and environmental responsibilities

as mandated by the prevailing rules and regulations. Therefore,

Angkasa Pura II is committed to prepare Sustainability Report

regularly every year.

the use of gri-g4 guiDeline as reference [G4-32]Global Reporting Initiative (GRI) has issued the 4th Sustainability

Reporting Guidelines known as GRI G4. Referring to the

guideline, this report is the third sustainability report which

uses the GRI G4.

In accordance with GRI G4, there are two options of

sustainability report format, Core and Comprehensive. The

Tentang Laporan iniAbout this Report

Page 24: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 21

memuat informasi keberlanjutan yang mendasar dan

penting untuk diketahui oleh pemangku kepentingan. Opsi

“Comprehensive” merupakan perluasan dari Opsi “Core”,

dimana substansi dan data pendukung yang dilaporkan serta

ditampilkan menjadi jauh lebih lengkap.

Laporan keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) tahun 2016

ini memenuhi persyaratan “Core” sesuai dengan panduan GRI

G4.0. Untuk menunjukan pemenuhan indikator sesuai dengan

pedoman GRI G-4 “Core” kami memberikan tanda khusus

pada setiap halaman yang relevan, agar para pembaca dapat

dengan mudah menemukan informasi terkait untuk setiap

indikator. Selain itu kami melengkapi laporan ini dengan daftar

indeks G4-Core. [G4-32]

batas (bounDary) laPoran [G4-17]Data-data keuangan yang disajikan dalam laporan ini merujuk

pada data Laporan Keuangan PT Angkasa Pura II (Persero)

tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir

ada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen.

Laporan keuangan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Hertanto, Sidik dan Rekan (Independent Member Firm of IGAF

Polaris Worlwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam semua

hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas

anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas konsolidasian

untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016

dan 2015.

Sedangkan data dan Informasi terkait dengan kinerja

lingkungan dan sosial bersumber dari data implementasi CSR

baik oleh Kantor Pusat maupun Kantor Cabang Angkasa Pura

II.

PrinsiP Dan Proses PenetaPan konten laPoran [G4-18]Dalam menyusun Laporan Keberlanjutan 2016, Angkasa Pura

II menerapkan 4 (empat) prinsip yang mengacu pada GRI

G4 yakni: Stakeholders inclusiveness (Pelibatan Pemangku

Kepentingan); Materiality (Materialitas) dan Sustainability

context (Konteks Keberlanjutan) dan Completeness (Lengkap).

“Core” option comprises basic and material sustainability

information to be acknowledged by the Stakeholders. The

“Comprehensive” option is the expansion of “Core” option,

in which the substance and supporting data reported and

presented are more complete.

2016 Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero)

meets the requirement of “Core” in accordance with GRI G4

guideline. To show the fulfillment of indicators in accordance

with GRI G4 “Core” Guideline, we provided special mark on

every relevant page, so that the readers will be able to find

the related information for every indicator. In addition, we

complete this report with G4-Core index. [G4-32]

rePort bounDary [G4-17]Financial data presented in this report referred to the Financial

Statement data of PT Angkasa Pura II (Persero) as of December

31, 2016 and for the year ended on that date with the

independent auditor report. The financial statement has been

audited by Public Accounting Firm Hertanto, Sidik, and Partners

(Independent Member Firm of IGAF Polaris Worldwide, Ltd.)

and earned fair opinion, in all material respects, consolidated

financial position and subsidiaries, consolidated business result,

and consolidated cash flow for the year ended December 31,

2016 and 2015.

Meanwhile the data and information concerning with

the environmental and social performance from the CSR

implementation data conducted by Head Office or Angkasa

Pura II branch offices.

PrinciPle anD Process of Determination of content of rePort [G4-18]In preparing the 2016 Sustainability Report, Angkasa Pura II

determines 4 (four) principles which refer to GRI G4, namely:

Stakeholders inclusiveness, Materiality, Sustainability Context,

and Completeness.

Page 25: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)22

Angkasa Pura II mempertimbangkan ekspektasi pemangku

kepentingan, termasuk memperhatikan masukan/ tanggapan

yang diterima atas laporan tahun yang lalu dalam menentukan

konten laporan (Stakeholders inclusiveness). Sesuai asas

materiality, laporan ini menekankan pada penyajian isu-isu

atau aspek yang dianggap penting dan dibutuhkan pemangku

kepentingan dalam membuat keputusan. Selain itu, laporan

telah mempertimbangkan isu-isu keberlanjutan yang relevan

bagi pembuat laporan (sustainability context) serta berupaya

menampilkan data kuantitatif dan kualitatif yang lengkap

sesuai konteks lingkup pelaporan berbasiskan GRI G-4 “Core”.

Langkah dalam menetapkan konten laporan dapat

digambarkan dalam Bagan Alir Proses Penetapan Konten

Laporan sebagai berikut:

langkah 1Step 1

identifikasiIdentification

langkah 2Step 2

PrioritasPriority

langkah 4Step 4

reviewReview

langkah 3Step 3

ValidasiValidation

konteks keberlanjutanSustainability Context

konteks keberlanjutanSustainability Context

materialistisMateriality

Perlibatan Pemangku kepentinganStakeholders Inclusivity

lengkapCompleteness

Perlibatan Pemangku kepentingan

Stakeholders Inclusivity

laporan keberlanjutan

Sustainability Report2015

Angkasa Pura II considered the expectation of stakeholders,

including considering the input/feedback received on the last

year’s report in determining the report content (Stakeholders

inclusiveness). Based on materiality principle, this report

emphasized on the presentation of material issues or aspects

and needed by the stakeholders in making decision. In addition,

the report has considered the relevant sustainability issues

for the reporter (sustainability context) and tried to present

complete quantitative and qualitative data in accordance with

the report scope based on GRI G-4 “Core”.

Steps in determining report content can be described in the

Chart of Determination Process of Report Content as follows:

Page 26: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 23

menentukan asPek-asPek material Dan bounDary [G4-19,G4-20, G4-21]Penetapan aspek material dan boundary didasarkan pada

isu-isu yang berpengaruh signifian bagi Angkasa Pura II

dan pemangku kepentingan lainnya. Proses penetapan ini

melibatkan karyawan Angkasa Pura II melalui forum diskusi.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan aspek-aspek material dan

boundary atas konten Laporan Keberlanjutan 2016, dengan

hasil sebagai berikut:

aspek material / Material Aspects

boundary Di luar Perseroan

Outside the

Company angkasa Pura iianak Perseroan

/ Subsidiary

Kinerja Ekonomi / Economic Performance X X

Dampak Ekonomi / Economic Impact X

Penghematan Energi / Energy Saving X

Kelestarian alam / Environmental Preservation X

Ketenagakerjaan / Employment X

Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and

SafetyX

Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education X

Kesetaraan Peluang / Equal Opportunity X

Anti Korupsi / Anti Corruption X

Pemberian Label Produk dan Jasa / Product and Service

LabellingX

Pelanggan / Customer X

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat / Community Economy

EmpowermentX

Pemasok / Supplier X

assurance [G4-33]Angkasa Pura II terus berupaya meningkatkan kualitas laporan

yang disajikan. Atas laporan tahun 2016 ini, Perseroan belum

menugaskan eksternal asesor independen untuk melakukan

jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Namun demikian,

Perseroan terus berkomitmen untuk melaporkan kinerja

keberlanjutan dan meningkatkan kualitas pelaporan sesuai

indeks Global Reporting Initiative (GRI) melalui laporan

keberlanjutan Angkasa Pura II.

Determining material asPects anD bounDary [G4-19, G4-20, G4-21]Determination of material aspects and boundary is based

on the issues that have significant impact to Angkasa Pura II

and other stakeholders. This determination process involved

employees of Angkasa Pura II through forum discussion. From

the discussion, the material aspects and boundary on the

content of Sustainability Report 2016 can be summarized as

follows:

assurance [G4-33]Angkasa Pura II continues to improve the quality of the report

presented. For this 2016 report, the Company has not assigned

the independent external assuror to provide assurance service

of this sustainability report. For the future reporting period,

we are planning to assign the independent external assuror

to provide assurance service on the Sustainability Report of

Angkasa Pura II.

Page 27: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)24

alamat kontak (G4-31)Angkasa Pura II mengharapkan saran dan umpan balik

dari para pembaca untuk perbaikan Laporan Keberlanjutan

periode mendatang. Penyampaian saran maupun umpan balik

mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Angkasa Pura II

dengan informasi kontak sebagai berikut.

kontak Perseroan

Corporate Secretary & Legal

PT Angkasa Pura II (Persero)

kantor Pusat

Soekarno – Hatta International Airport

Building 600, PO BOX 1001/ BUSH

Jakarta 19120 Indonesia

Website: www.angkasapura2.co.id

Call Center: 1500 138

contact aDDress [G4-31]Angkasa Pura II expected suggestion and feedbacks from

readers for the future Sustainability Report improvement.

The submission of feedback concerning this report can be

designated to Angkasa Pura II with the contact information as

follows.

corporate contact

Corporate Secretary & Legal

PT Angkasa Pura II (Persero)

head office

Soekarno – Hatta International Airport

Building 600, PO BOX 1001/ BUSH

Jakarta 19120 Indonesia

Website: www.angkasapura2.co.id

Call Center: 1500 138

Page 28: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 25

laPoran PeneraPan gri g4 core [G4-32]

laporan Penerapan

Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core

PT Kharisma Integrasi Manajemen (K.I.M Consult) telah

melakukan pengecekan kesesuaian standar Global Reporting

Initiative (GRI) G4 Core atas Laporan Keberlanjutan PT Angkasa

Pura II (Persero) 2016 (“Laporan”). Pengecekan dilakukan

untuk memberikan gambaran tentang sejauh mana kriteria

GRI G4 Corediterapkan dalam Laporan tersebut. Pengecekan

ini bukan merupakan opini atas kinerja keberlanjutan maupun

kualitas informasi yang dimuat dalam Laporan tersebut.

Kami menyimpulkan bahwa Laporan ini telah menyajikan

pengungkapan informasi-informasi keberlanjutan, baik

sepenuhnya maupun sebagian, sesuai dengan kriteria GRI G4

Core.

PT Kharisma Integrasi Manajemen

(K.I.M. Consult)

(Tanda Tangan)

Ismaya Aji, S.E, M.Ec, CSRA.

Direktur

gri g4 core imPlementation rePort [G4-32]

application reports of

Global Reporting Initiative (GRI) G4 Core

PT Kharisma Integrasi Management (K.I.M. Consult) have

checked the conformity of standard of Global Reporting

Initiative (GRI) Sustainability G4 Core for Sustainability Report

of PT Angkasa Pura II (Persero) 2016 (the “Report”). The

checking carried out to give an overview of the extent to

which the GRI G4 Core criteria have been applied in the

report. The checking is not an opinion on the sustainability

performance and quality of information contained in the

report.

We conclude that this report has presented the disclosure

of sustainability information, either wholly or in part, in

accordance with the criteria of GRI G4 Core.

PT Kharisma Integrasi Manajemen

(K.I.M. Consult)

(Signature)

Ismaya Aji, S.E., M.Ec, CSRA.

Director

Page 29: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)26

Tentang Angkasa Pura IIAbout Angkasa Pura II

sekilas tentang angkasa Pura iiPT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan

Usaha Milik Negara di Lingkungan Departemen Perhubungan

yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa

kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di

wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan

kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk

mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan

Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi

Bandara Internasional Soekarno-Hatta serta Bandara Halim

Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984.

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perseroan Umum

dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng

melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984,

kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah

Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa

Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992 melalui Peraturan

Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perseroan

Perseroan (Persero).

angkasa Pura ii at a glancePT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned

Enterprises in the Ministry of Transportation, engaged in the

business of airport services and airport related services in

Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the trust

of the Government of the Republic of Indonesia to manage and

develop the business of the Airport of Jakarta Cengkareng that

has changed its name to Soekarno-Hatta International Airport

and Halim Perdanakusuma Airport since August 13, 1984.

Angkasa Pura II owes its origin from a public company under the

name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through

Government Regulation No. 20/1984, subsequently on May

19, 1986 through Government Regulation No. 26/1986 was

amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on March 17,

1992 through Government Regulation No.14/1992, it became

a limited liability state-owned company or Persero.

Page 30: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 27

Seiring perjalanan Perseroan, pada 18 November 2008 sesuai

dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor

38. Perubahan tersebut telah disahkan pula oleh Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui

Surat Keputusan nomor AHU- 98879.AH.01.02, tanggal

18 Nopember 2008 dan diumumkan dalam lembaran Berita

Negara Republik Indonesia nomor 10, tanggal 3 Februari 2009

sehingga resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

[G4-3]

PT Angkasa Pura II (Persero), didirikan berdasarkan Akta nomor

3, tanggal 2 Januari 1993 oleh Muhani Salim S.H., Notaris di

Jakarta dan diubah dengan Akta nomor 96, tanggal 19 Maret

1993 oleh notaris yang sama. Anggaran Dasar Perseroan

dan perubahannya telah mendapat pengesahan dari Menteri

Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan

nomor C2-2471.HT.01.01.Th.93, tanggal 24 April 1993 serta

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 63,

tanggal 8 Agustus 1995. Anggaran Dasar Perseroan mengalami

perubahan kembali dengan Akta nomor 19, tanggal 21 Juli

1998 oleh H. Harjono Moekiran S.H., Notaris di Jakarta dan

diperbaiki dengan Akta nomor 27, tanggal 26 November 1998

oleh notaris yang sama dalam rangka penyesuaian anggaran

dasar dengan Undang-undang Perseroan Terbatas nomor

1 tahun 1995. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan telah

mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik

Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Nomor C-1008.

HT.01.04.TH.99, tanggal 12 Januari 1999 dandiumumkan

dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 19,

tanggal 5 Maret 1999.

Selanjutnya Perseroan mendapatkan izin usaha dari Perseroan

Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Perseroan

Indonesia No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999

sebagai Perseroan umum berdasarkan prinsip dan mulai

beroperasi sejak tanggal 1 November 1999. Sesuai denganAkta

Pernyataan Keputusan Rapat Perubahan Anggaran Dasar No.

38 tanggal 10 Maret 2000 dibuat di hadapan Lia Muliani, S.H.,

pengganti dari Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta, Perseroan

melakukan perubahan jumlah modal saham yang telah

mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.

C-11545.HT.01.04.TH.2000 tanggal 6 Juni 2000, serta telah

diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87

tanggal 31 Oktober 2000, Tambahan No. 6589. [G4-4, G4-7]

In line with its evolution, on November 18, 2008 pursuant to

the Notarial Deed of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Number 38,

the Company officially became PT Angkasa Pura II (Persero).

The Company’s Articles of Association in 2008 has been

amended again with the Notarial Decree Number 38, dated

November 18, 2008 by Notary Silvia Abbas Sudrajat, S.H. That

amendment has been approved by the Minister of Justice and

Human Rights of the Republic of Indonesia through Decree

Letter number AHU-98879.AH.01.02, dated November 18,

2008 and was published in the State Gazette of the Republic

of Indonesia number 10, dated February 3, 2009 and the

Company officially became PT Angkasa Pura II.

PT Angkasa Pura II (Persero), was established based on Notarial

Decree number 3, dated January 2, 1993, by Muhani Salim

S.H., Notary in Jakarta and was amended by Notarial Decree

number 96, dated March 19, 1993, by the same Notary. The

Company’s Articles of Association and its amendments has

been approved by the Minister of Justice of the Republic of

Indonesia as in the Decree Letter number C2-2471.HT.01.01.

Th.93, dated April 24, 1993, and was published in State

Gazette of the Republic of Indonesia number 63, dated August

8, 1995. The Company’s Articles of Association amended again

with the Notarial Decree number 19, dated July 21, 1998 by

H. Harjono Moekiran S.H., Notary in Jakarta and and was

amended with Notarial Decree number 27, dated Novembe 26,

1998 by the same Notary to comply the articles of association

with the Law of Limited Liability Company number 1 year 1995.

The amendment of Company’s Articles of Association has been

approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia

based on the Decree Letter Number C-1008.HT.01.04.TH.99,

dated January 12, 1999 and was published in the State Gazette

of the Republic of Indonesia number 19, dated March 5, 1999.

The Company then earned business permit from the Perusahaan

Indonesia based on the Decree of Perusahaan Indonesia

Governor No. 1/24/KEP.GBI/1999 dated October 25, 1999 as a

general Company based on the principle and started operating

since November 1, 1999. In accordance with the Deed of

Meeting Resolution on Amendment of Articles of Association

No. 38 dated March 10, 2000, drawn up in the presence

of Lia Muliani, S.H., who replaced Sutjipto, S.H., Notary in

Jakarta, the Company amended the total shares that have

been approved by the Minister of Justice and Human Rights

of Republic of Indonesia based on the Decree No. C-11545.

HT.01.04.TH.2000 dated June 6, 2000, and was published in

the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 87 dated

October 31, 2000, Additional No. 6589. [G4-4, G4-7]

Page 31: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)28

Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Bandara

Soekarno Hatta, Tangerang, Provinsi Banten. Perseroan hingga

saat ini mempunyai 13 (tiga belas) kantor cabang yang masing-

masing berkedudukan di bandar udara (bandara) yang dikelola

Perseroan, sebagai berikut : [G4-5, G4-8]

1) Bandar Udara Internasional Soekarno - Hatta, Tangerang.

2) Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

3) Bandar Udara Internasional Kualanamu, Deli Serdang.

4) Bandar Udara Supadio, Pontianak.

5) Bandar Udara Internasional Minangkabau, Padang.

6) Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

7) Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

8) Bandar Udara Internasional Husein Sastranegara, Bandung.

9) Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda, Banda

Aceh.

10) Bandar Udara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang.

11) Bandar Udara Sultan Thaha, Jambi.

12) Bandar Udara Depati Amir, Pangkal Pinang.

13) Bandar Udara Silangit, Siborong-Borong, Tapanuli Utara.

Angkasa Pura II sebagai Perseroan untuk melaksanakan

dan menunjang kebijaksanaan dan Program Pemerintah di

bidang ekonomi dan pembangunan, serta untuk memupuk

keuntungan bagi Perseroan dengan menyelenggarakan usaha

jasa kebandaraan dalam arti seluas-luasnya dan usahausaha

lainnya yang mempunyai hubungan dengan usaha tersebut

sesuai dengan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. [G4-4]

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan

dapat melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas

untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir

dan penyimpanan pesawat udara;

b) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas

terminal untuk pengangkutan penumpang;

c) Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas

elektronika, listrik, air dan instalasi limbah buangan;

d) Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan

industri serta gedung/bangunan yang berhubungan

dengan kelancaran angkutan udara;

e) Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan

yang berkaitan dengan kebandarudaraan;

f) Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung

menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi

penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan

pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara,

The Company is located in Soekarno Hatta Airport, Tangerang,

Banten (Head Office). The Company currently has 13 (thirteen)

branc offices that each is located in the airport managed by the

Company, as follows: [G4-5, G4-8]

1) Soekarno – Hatta International Airport,Tangerang.

2) Halim Perdanakusuma Airport, Jakarta.

3) Kualanamu International Airport, Deli Serdang.

4) Supadio Airport, Pontianak.

5) Minangkabau International Airport, Padang.

6) Sultan Mahmud Badaruddin II Airport, Palembang.

7) Sultan Syarif Kasim II Airport, Pekanbaru.

8) Husein Sastranegara International Airport, Bandung.

9) Sultan Iskandar Muda International Airport, Banda Aceh.

10) Raja Haji Fisabilillah Airport, Tanjung Pinang.

11) Sultan Thaha Airport, Jambi.

12) Depati Amir Airport, Pangkal Pinang.

13) Silangit Airport, Siborong-Borong, North Tapanuli.

Angkasa Pura II as company to implement and support the

Government policies and programs in the fields of economics

and developement, as well as to generate profit with airport

services business in its widest term and other businesses related

with their business in accordance with the business principles

of Limited Liability Company. [G4-4]

To achieve the purposes and objectives, the Company is

engaged in the following activities:

a) Provision of facilities for the exploitation and development

of service activities landing, taking off, parking and storage

of aircraft;

b) Provision exploitation and development of terminal facilities

for cargo and passenger transport;

c) Provision of facilities operation and development of

electronics, navigation, power, water and waste disposal

installations;

d) Provision of land for field and indistrial buildings, as well

as buildings, buildings relating to smoothing air transport

services;

e) Providing education and training consultating services

related to airport affairs;

f) The provision of services that directly support the flight

includes supplying aircraft hangars for aircraft, aircraft

overhaul, warehousing, aircraft catering services, aircraft

ramp services, passenger and baggage services, cargo

Page 32: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 29

jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa

penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control,

komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa

pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan

pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian

bahan bakar pesawat udara;

g) Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak

langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi

jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan restoran

dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/ parkir,

jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang melayani

pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di

bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi pelaporan

keberangkatan penerbangan;

h) Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi

penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor

di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang,

penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan,

jasa pelayanan pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa

tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen

perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di

bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan angkutan

darat, penitipan barang, jasa advertensi, fist class lounge,

business class lounge dan VIP room, wellness and beauty

salon, agrobusiness service, nursery, asuransi, jasa

penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan

limbah buang, jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan

kawasan industri, jasa lainnya yang secara langsung atau

tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara.

kePemilikan saham angkasa Pura ii [G4-7] Komposisi Kepemilikan Saham Angkasa Pura II 100% dimiliki

oleh Negara Republik Indonesia.

Tabel Kepemilikan Saham yang Mencapai 5% Atau Lebih Per

31 Desember 2016

nama / Name status Pemilik / Shareholder Status Persentase / Percentage %

Negara Republik Indonesia /

The Republic of Indonesia

Negara Republik Indonesia /

The Republic of Indonesia

100%

and mail handling services, load control services, flight

communications and operations, observation services,

aircraft maintenance and repair services, and aircraft fuel

distribution and supply;

g) The provision of services that directly or indirectly

support the airport which includes the provision of inn/

hotel services, restaurants and cafes, vehicle placement/

parking services, general maintenance services (building

maintenance services at the airport), and automated fligh

departure reporting services.

h) Services supporting the activities of other airports,

including the sale of fuel and lubricants in the airports,

goods transport services, passengers in the arrival and

departure terminals, postal services, telecommunication

services, playground and recreation, travel agents, airport

banking services, money changers, land transport services,

goods storage, advertisement, first class lounge, business

class lounge and VIP room, wellness and beauty salon,

agrobusiness service, nursery, insurance, room provision

services, vending machine, waste treatment services, health

services, provision of industrial areas, and other services

that directly or indirectly support business activities at the

airports.

share ownershiP of angkasa Pura ii [G4-7]Composition of Share Ownership of Angkasa Pura II is 100%

owned by the Republic of Indonesia.

Table of Share Ownership of 5% or more as of December 31,

2016

Page 33: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)30

CABAnG / BRAnCH OFFICE

soekarno-hatta international airPortKantor Cabang Utama Gedung 601PO BOX 1245 Jakarta 19110Tel : (62-21) 550 7300Fax : (62-21) 550 6823-550 7300

halim PerDanakusuma airPortJl. Protokol Halim Perdana KusumaJakarta 13610Tel : (62-21) 809 1108Fax : (62-21) 809 3351

husein sastranegara airPortJl. Pajajaran No.156Kec. Cicendo - Bandung 40174Tel : (62-22) 603 3889Fax : (62-22) 603 3971

sultan iskanDar muDa airPortJl. Bandar Udara Sultan Iskandar MudaKec. Belang Bintang, Kabupaten Aceh Besar,Banda Aceh 23372Tel : (62-651) 213 41Fax : (62-651) 635 34240

sultan mahmuD baDaruDDin ii airPortJl. Letjen Harun SoharPalembang - Sumatera Selatan 30761Tel : (62-711) 385 002 Ext.2053Fax : (62-711) 385 015

suPaDio airPortJl. Adisucipto Km.17,Pontianak, Kalimantam Barat 78381Tel : (62-561) 721 560Fax : (62-561) 721 212

sultan thaha airPortJl. Soekarno-Hatta Jambi 36139Tel : (62-741) 572 444Fax : (62-741) 572 444

silangit airPortJl. Raya Muara No.01, Siborong-borongKabupaten Tapanuli UtaraSumatera Utara 22747Tel : (62-633) 41920Fax : (62-633) 41920

sultan syarif kasim ii airPortJl. PerhubunganPekanbaru-Riau 28284Tel : (62-761) 674 694 Ext.7009Fax : (62-761) 674 694

raja haji fisabillah airPortJl. Adi Sucipto Km.12Kel. Pinang Kencana, Kec. Tanjung Pinang TimurKepulauan Riau 29125Tel : (62-771) 442 434Fax : (62-771) 410 34

minangkabau airPortJl. Mr.M. Rasyid Kec. Batang AnaiPadang PariamanSumatera Barat 25585Tel : (62-751) 819 123Fax : (62-751) 819 040

DePati amir airPortJl. Soekarno-HattaPangkal Pinang - Bangka 33171Tel : (62-717) 426 1238

Wilayah Operasi [G4-6, G4-8]Operating Area [G4-6, G4-8]

Soekarno-Hatta International Airport

Building 600, PO BOX 1001/BUSH / Jakarta 19120 / Tel : 1500 138

Fax : (62-21) 550 2141 / www.angkasapura2.co.id

kantor Pusat / heaD office

Page 34: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 31

Perubahan signifikan [G4-13]Berdasarkan surat dari Menteri Badan Usaha MBU/2014

tanggal 3 Februari 2014 tentang Persetujuan Pengalihan Aset

Tetap Kenavigasian PT. Angkasa Pura II (Persero) kepada Perum

LPPNPI, berdampak pada:

1) Pengalihan aset kenavigasian PT. Angkasa Pura II

(Persero) kepada Perum LPPNPI dengan nilai buku sebesar

Rp.337.629.801.103,23.

2) Pengurangan Penyertaan Modal Negara (PMN) Republik

Indonesia pada PT. Angkasa Pura II (Persero) senilai

Rp.337.629.801.103,23 ekuivalen dengan jumlah saham

tertentu berdasarkan nilai wajar.

3) Pengurangan PMN, efektif sejak ditetapkannya Peraturan

Pemerintah mengenai pengurang PMN.

4) Pada tanggal 1 Juli 2016, Perseroan secara resmi

menerbitkan Obligasi I Angkasa Pura II senilai Rp2 triliun

di Bursa Efek Indonesia (BEI). Persentase nilai kupon dalam

obligasi tersebut sebesar 8,6% dengan tenor 5 (lima)

tahun, 8,8% dengan tenor 7 (tujuh) tahun, dan 8,9%

dengan tenor 10 (sepuluh) tahun.

skala organisasi angkasa Pura ii [G4-9]

Berikut adalah skala organisasi Angkasa Pura II dilihat dari

aspek Keuangan, sumber daya manusia dan operasional.

uraian / Description 2015 2016

kinerja keuangan (Dalam miliar ruPiah) / financial Performance (in billion ruPiah)

Aset / Assets 20.270,76 27.991,22

Liabilitas / Assets 4.034,99 8.063,60

Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,62

Pendapatan Usaha / Operating Revenues 5.644,15 6.645.80

Laba Sebelum Pajak / Profit Before Tax 2.266,19 2.129.41

Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940.25

Laba Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Income for the Year 1.634,68 1.898.34

kinerja non keuangan / non financial Performance

Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route) 632.418 723.799

Pergerakan Penumpang (dalam ribuan Pax) / Passenger Movement (in Pax) 84.292 95.175

Pergerakan Kargo (dalam ribuan Kg) / Cargo Movement (in thousand Kg) 739.689 743.336

Jaringan Kantor Cabang (Bandara) / Branch Office Network (Airport) 13 13

Karyawan (Orang) / Employee (People) 8322 9316

significant changes [G4-13]Based on the letter from Minister of State Owned Enterprise

MBU/2014 dated February 3, 2014 concerning the approval

on Aeronautical Fixed Assets Transfer of PT Angkasa Pura II

(Persero) to Perum LPPNPI, has impacted on:

1) Transfer of aeronautical assets of PT AngkasaPura II

(Persero) to Perum LPPNPI with book value amounted to

Rp337,629,801,103.23.

2) Reduction on State Capital Investment (PMN) of Republic

of Indonesia to PT Angkasa Pura II (Persero) amounted to

Rp337,629,801,103.23 equivalent with certain total shares

based on fair value.

3) Reduction of PMN, effectively since the enactment of

Government Regulation concerning the reduction of PMN.

40 On July 1, 2016, the Company officially issued I Bonds

II Angkasa Pura II worth Rp2 trillion in Indonesia Stock

Exchange (IDX). The coupon rate in the bonds was 8.6%

with 5 (five) years, 8.8% tenors with 7 (seven) years, and

8.9% tenors of ten (10) years.

organization scale of angkasa Pura ii [G4-9]The following is organization scale of Angkasa Pura II as seen

from financial, human resources, and operational aspects.

Page 35: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)32

Struktur OrganisasiOrganizational Structure

Dewan komisaris

PresiDent DirectorMuhammad Awaluddin

Director of oPerations &

engineringDjoko Murjatmodjo

airPort oPerationRuchyana

airPort serVicesEka Maria Karmawaty

ciVil engineringAgus Wialdi

serVices assurance

Tommy Ariesdianto

airPort safetyAchmad Rifai

electronical & mechanical engineering

Muhammad Putra Pariadi

infrastructure & facility

maintenanceMarzuki Batung

kantor cabang

Director of airPort serVices

& facilityItuk Herarindri

komite auDit

internal auDitZulfahmi

corPorate secretary & legal

Agus Haryadi

corPorate strategic Planing

& Performance managementArif Darmawan

Page 36: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 33

DIREKSI

aeronautical business

Muhamad Wasid

accounting buDgetingYaya Surya Sukirman

human caPitalMauludin Budi

Sungkowo

non aeronautical business

Deni Krisnowibowo

treasuryAhmad Tavid

training & DeVeloPment

Kristamadji Meiputra

cargo businessSiswanto

corPorate social

resPosibilityWandi Anhar

information technologyDidi Kristianto

marketing & business

DeVeloPmentGautsil Madani

assets management &

inVentorySupriadi

general affairs & aDministration

Rini Indrawati

Director of financeAndra Y.

Agussalam

Director of commercial & business

DeVeloPmentDaan Achmad

Director of human caPital, general affairs

& itTina T. Kemala Intan

komite manajemen risiko & sDm

ProcurementAgus Herlambang

risk management & comPlianceJoko Nugroho Edi

Page 37: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)34

Angkasa Pura II merumuskan Visi dan Misi Perseroan dalam

rangka mendukung pencapaian tujuan Perseroan. Penguatan

Misi Perseroan dilakukan dengan cara menyesuaikan rumusan

misi yang ada sebelumnya dengan kondisi saat ini.

Perseoan telah menetapkan dan menyosialisasikan Visi, Misi,

dan Nilai-nilai Perseroan kepada seluruh Jajaran Angkasa Pura II.

Dalam lima tahun ke depan, Angkasa Pura II bercita-cita untuk

mewujudkan visi perusahaan, yaitu: “Bandara Terbaik Dengan

Teknologi Yang Pintar Dan Terkoneksi di Kawasan”

Untuk mendukung pencapaian terhadap visi perusahaan,

Angkasa Pura II telah menyusun misi yang mencakup seluruh

komponen, yaitu:

• Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas

utama

• Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk

mendukung perkembangan ekonomi Indonesia melalui

konektivitas antar daerah maupun negara

• Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya,

konsisten, dan menyenangkan kepada seluruh pelanggan

dengan teknologi modern

• Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi

kemampuan dan memperluas penawaran Perseroan

• Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari

setiap karyawan Perseroan

• Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial Perseroan

Visi, Misi, dan Tata nilai Perseroan [G4-56]Vision, Mission, and Corporate Values [G4-56]

VISI VISIOn

MISI MISSIOn

2012 2012 2012 2012 2012

Aligning Growing Leading Excelling World Class

Angkasa Pura II formulated the Company’s vision and mission

to support the aims achievement of the Company. The mission

statement of the Company was undertaken by adjusting to the

prior mission with the curent condition.

The Company has determined and disseminated the Vision,

Mission, and Corporate Values to all management of Angkasa

Pura II.

In the next five years, Angkasa Pura II aims to realize the

vision of the Company, namely “The Best Airport with Smart

Technology and Connected in Areas”

To support the achievement of the Company’s vision, Angkasa

Pura II has prepared missions which include all components,

namely:

• Ensuringthesafetyandsecurityasthetoppriority.

• Providing world-class services and infrastructures to

support the development of Indonesia’s economy through

connectivity inter-area and international.

• Providing trusted, consistent, and exciting traveling

experience to customers with modern technology.

• Developingpartnershiptocomplementthecapabilityand

expand the Company’s offer.

• TobecomethepreferredSOEandmaximizingpotentialof

each employee of the Company.

• Upholdingcorporatesocialresponsibility.

Page 38: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 35

Untuk memastikan berjalannya operasi Perseroan dan operasi

bandar udara secara berkesinambungan, selain terus melakukan

upaya pendekatan aspek formal melalui ketersediaan SOP,

petunjuk teknis, pelatihan dan sebagainya, Angkasa Pura II

juga memiliki nilai-nilai atau budaya Perseroan yang akan terus

ditumbuhkembangkan dalam setiap insan Angkasa Pura II.

Nilai atau budaya Perseroan adalah PERFORM

nilai Dasar / Basic Value Perilaku yang Diinginkan / Desired Behavior

P (Pride of Indonesia)

Kami mendukung pembangunan negara kami dengan menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada dunia / We support the development of our nation by offering the best experience from Indonesia to the world

e(Enterpreneurial)

Sedikit bicara dan bank bekerja kami mengimplemen tasikan gagasan baru dengan cepat / Less talking and more working, we implement new ideas quickly

r (Responsible)

Kami berkomitmen penuh untuk mencapai hasil yang terbaik / We are fully committed to achieve the best results

f (Focused)

Kami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang penting / We focus on our actions for important matters

o (Outstanding Service)

Kami selalu melihat dari sudut pandang konsumen dalam segala tindakan kami / We always see from consumer’s point of view in each of our action

r (Respectful)

Kami memper lakukan setiap individu dengan hormat / We treat every individual respectfully

m (Meritocratic)

Kami mengakui dan menghargai prestasi / We recognize and appreciate achievement

PERFORM merupakan pengembangan dari nilai-nilai dasar

yang telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero),

yakni THE BEST, PEDULI, 3 As, Zero Tolerance to Errors, Zero

Complaints, dan K5HLT.

TATA nILAI-nILAIPERSEROAn

CORPORATE VAluES

Untuk keperluan komunikasi dan publikasi dapat

mempergunakan pernyataan misi sebagai berikut:

“Kami mendorong seluruh karyawan dan mitra untuk

memberikan pengalaman bepergian yang aman dan nyaman

bagi pelanggan.”

For communication and publication purposes, we use the

statements of mission as follows:

“We encourage all employees and business partners to provide

safe and secure travelling experience to customers.”

To ensure a continuous operation of the Company and airports,

in addition to conducting approach of formal aspect through

provision of SOP, technical guideline, training, etc., Angkasa

Pura II also has corporate values which will be continuously

developed in every employee of Angkasa Pura II. The corporate

values of Angkasa Pura II are PERFORM.

PERFORM IS THE DEVELOPMENT OF BASIC VALUES THAT HAVE

BEEN FIRMLY EMBEDDED IN ANGKASA PURA II (PERSERO),

NAMELY THE BEST, PEDULI, 3 AS, ZERO TOLERANCE TO ERRORS,

ZERO COMPLAINTS, AND K5HLT.

Page 39: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)36

tata kelola keberlanjutanAngkasa Pura II menyadari bahwa prinsip tata kelola

perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) menjadi

komponen yang penting dalam mengarahkan Perseroan

untuk mewujudkan cita-cita menjadi Perseroan yang kredibel,

terpercaya, dan profesional. Penerapan prinsip-prinsip GCG

secara berkelanjutan akan memberikan timbal balik positif

bagi Perseroan, berupa peningkatan kualitas kinerja serta

peningkatan citra Perseroan sebagai Perseroan yang baik

(Good Corporate Image). Oleh sebab itu, Perseroan senantiasa

berkomitmen untuk melaksanakan penerapan GCG secara

optimal di tiap tahun buku. Komitmen Angkasa Pura II

terhadap penerapan GCG yang optimal mencerminkan upaya

Perseroan untuk secara konsisten memenuhi kewajibannya

kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemegang

saham, pelanggan, karyawan, rekanan, serta masyarakat.

Angkasa Pura II mengimplementasikan GCG dengan mengacu

pada peraturan yang berlaku baik peraturan internal maupun

eksternal. Selain itu Perseroan senantiasa mengavaluasi

implementasi GCG guna meningkatkan kinerja operasional

secara berkelanjutan dengan mengacu pada Peraturan Menteri

Negara Badan Usaha No. PER 01/MBU/2011 tentang Penerapan

Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good Corporate Governance)

pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya Peraturan

Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/MBU/2012

tanggal 06 Juli 2012. Penerapan GCG mengacu pada 5 prinsip

dasar TARIF yakni keterbukaan (transparency), akuntabilitas

(accountability), pertanggungjawaban (responsibility),

independen (independency), dan kewajaran (Fairness).

Angkasa Pura II menerapkan prinsip-prinsip GCG terhadap

semua organ dan jenjang keorganisasian secara terencana,

terarah, dan terukur. Hal ini bertujuan agar penerapan GCG

berlangsung konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan

GCG. Bukti kesungguhan penerapan GCG ialah dengan

ditandatanganinnya pernyataan Pakta Integritas oleh seluruh

Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.

sustainability goVernanceAngkasa Pura II is aware that the principle of Good Corporate

Governance becomes essential component in directing the

Company to realize its vision to become a credible, trusted, and

professional company. The sustainable implementation of GCG

principles will provide positive feedback for the Company, such

as the improvement of performance quality and improvement

of the Company’s Good Corporate Image. Therefore, the

Company is continuously committed to implement GCG

optimally in every fiscal year. Commitment of Angkasa Pura II to

the optimum implementation of GCG reflects the Company’s

effort to consistently fulfills its obligations to all stakeholders,

including shareholders, customers, employees, partners, and

community.

Angkasa Pura II implements GCG by referring to the prevailing

regulations, both internal and external regulations. Moreover,

the Company always evaluates the implementation of GCG to

improve its operational performance sustainably by referring to

Regulation of the State Minister of State Owned Enterprises No.

PER-01/MBU/2011 on the Implementation of Good Corporate

Governance of State Owned Enterprises and the amendment on

Regulation of Minister of State Owned Enterprises No.PER-09/

MBU/2012 dated July 06, 2012. The implementation of GCG

refers to 5 basic principles of TARIF, namely Transparency,

Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.

Angkasa Pura II implements GCG principles to all instruments

and organizational ranks in a planned, directed, and measured

manner. The aim is to implement the GCG consistently in

accordance with the best practices of GCG implementation.

Prove of the sincerity of the GCG implementation is the sign

of Integrity Pact by all Board of Commissioners and Board of

Directors of Angkasa Pura II.

Tata Kelola KeberlanjutanSustainability Governance

Page 40: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 37

kebijakan Dan struktur tata kelola(g4-34)Angkasa Pura II senantiasa melakukan evaluasi dan

pemutakhiran dari pengimplementasian GCG agar dapat

mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT),

Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), maupun visi dan

misi Perseroan. Secara konkret, Angkasa Pura II terus meninjau

tata laksana GCG agar tetap selaras kepada best practices dan

juga sesuai dengan visi Perseroan untuk menjadi pengelola

bandara berkelas dunia.

Komitmen tersebut tertuang dalam kebijakan-kebijakan/

pedoman internal terkait penerapan GCG baik melalui Surat

Keputusan Bersama maupun Surat Keputusan/Surat Edaran

Direksi, antara lain:

1. Pedoman GCG sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan

Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014

dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan tanggal 5

Agustus 2014.

2. Perilaku sesuai SK Bersama Dewan Komisaris dan Direksi

Nomor: DKOM.036.1/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan

KEP.02.03.01/01/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal 22

Januari 2014.

3. Board Manual melalui SK Bersama Dewan Komisaris dan

Direksi Nomor: DKOM.390.2/HK.201/Angkasa Pura II-2014

dan KEP.01.02.01/08/2014.1 yang dimutakhirkan tanggal

5 Agustus 2014.

4. Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi di

Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.2/HK.201/

Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014 tanggal

22 Januari 2014.

5. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistleblowing

System) di Lingkungan Angkasa Pura II melalui SK Bersama

Dewan Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/

Angkasa Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 tanggal

22 Januari 2014.

Perseroan berupaya semaksimal mungkin mengoptimalkan

penerapan GCG melalui penguatan infrastruktur untuk

mencapai praktik terbaik, pengujian keandalan, dan

goVernance structure anD Policy [g4-34]Angkasa Pura II consistently evaluates and updates the

implementation of GCG to reach the Annual Work Plan and

Budget, Company Long-Term Plan, and vision and mission of

the Company. Concretely, Angkasa Pura II continues to review

the implementation of GCG to be always in line with the best

practices and also in accordance with the Company’s vision to

become a world-class airport manager company.

The commitment was stated in the policies/internal guideline

concerning GCG implementation through Joint Decree and the

Board of Directors’ Decree/Circulation Letter, as follows:

1. Code of GCG as stated in Joint Decree of the Board

of Commissioners and Board of Directors Number:

DKOM.390.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and

KEP.02.03.01/08/2014.3 updated on August 5, 2014.

2. Behavior as stated in Joint Decree of the Board of

Commissioners and Board of Directors Number:

DKOM.036.1/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and

KEP.02.03.01/01/2014.1 updated on January 22, 2014.

3. Board Manual as stated in Joint Decree of the Board

of Commissioners and Board of Directors Number:

DKOM.390.2/ HK.201/Angkasa Pura II-2014 and

KEP.01.02.01/08/2014.1 updated on August 5, 2014.

4. Gratification Management and Control Guideline in Angkasa

Pura II through Joint Decree of the Board of Commissioners

and Board of Directors Number: DKOM.036.2/ HK.201/

Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated

January 22, 2014.

5. Whistleblowing System Guideline in Angkasa Pura II

through Joint Decree of the Board of Commissioners and

Board of Directors Number: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa

Pura II-2014 and KEP.02.03.01/01/2014 dated January 22,

2014.

The Company strives to optimize the GCG implementation

by strengthening the infrastructures to achieve the best

practice, reliable test, and procedure and system adjustment

Page 41: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)38

penyesuaian sistem maupun prosedur sesuai dengan

perkembangan bisnis dan regulasi kebandarudaraan untuk

mendukung pelaksanaan GCG yang semakin efektif.

Sebagai salah satu Perseroan yang bergerak dalam bidang

kebandarudaraan, selain mematuhi Undang-undang No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang Undang No.

19 tahun 2003 tentang BUMN (Pasal 5 ayat 3) dan Peraturan

Menteri Negara Badan Usaha No. PER-01/ MBU/2011

tentang Penerapan Tata Kelola Perseroan Yang Baik (Good

Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan

perubahannya Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara

No. PER-09/MBU/2012 tanggal 06 Juli 2012.

Melalui peraturan perundangan tersebut, maka struktur tata

kelola Perseroan secara garis besar tergambarkan pada organ

utama Perseroan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),

Dewan Komisaris, dan Direksi serta organ pendukung yang

meliputi Komite-Komite dibawah Komisaris. Sehingga struktur

tata kelola Angkasa Pura II terdiri dari:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), merupakan organ

tertinggi dalam Perseroan, mempunyai wewenang yang

tidak diberikan kepada Dewan Komisaris, atau Direksi

dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ Perseroan

yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta

memastikan bahwa Angkasa Pura II mematuhi seluruh

peraturan, menjalankan keputusan RUPS sesuai kaidah

GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

3. Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan

bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan

pengelolaan Perseroan sesuai peraturan yang berlaku,

menjalankan keputusan RUPS serta melaksanakan praktek

terbaik GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi.

Dengan pembagian tersebut, bagan struktur tata kelola

Angkasa Pura II adalah sebagai berikut. [G4-34]

in accordance with the development in airport regulation and

business to support a more effective GCG implementation.

As one of the companies in airport sector, apart to comply with

Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Company,

Law No. 19 year 2003 concerning SOEs (Article 5 point 3)

and Regulation of Ministry of State Owned Enterprises No.

PER-01/MBU/2011 concerning Good Corporate Governance

Implementation in SOEs and its amendment of Minsitry of

State Owned Enterprises No. No. PER-09/MBU/2012 dated July

6, 2012.

With those laws and regulations, then the governance structure

of Angkasa Pura II involved the interaction of main Corporate

organ comprising of General Meeting of Shareholders (GMS),

he Board of Commissioners, and Directors and supporting organ

comprising of Committees under the Board of Commissioner.

So the governance structure of Angkasa Pura II consists of:

1. General Meeting of Shareholders, is the highest organ in

the Company, that has the authority not granted to Board

of Commissioners or Directors within specific limits in

accordance with the prevailing Articles of Association and

laws and regulations.

2. Board of Commissioners is in charge as corporate organ

that is collectively responsible for overseeing and advising

the Board of Directors and ensuring Angkasa Pura II

complied with all rules, implemented the GMS resolutions

in accordance with GCG principles in all levels of the

organization.

3. Board of Directors is in charge as corporate organ that

is collectively responsible to manage the Company in

accordance with the prevailing rules, implement the GMS

resolutions and GCG best practices in all levels of the

organization.

With that division, the chart of Angkasa Pura II’s governance

structure is as follows. [G4-34]

Page 42: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 39

raPat umum Pemegang saham (ruPs)RUPS merupakan organ tertinggi dalam struktur struktur tata

kelola Angkasa Pura II yang memiliki tugas dan wewenang

dalam menghasilkan berbagai keputusan mengenai berbagai

aksi korporasi. Wewenang RUPS meliputi pengangkatan

dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi,

mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui

perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, menyetujui dan

mengesahkan Laporan Tahunan Perusahaan, serta menetapkan

remunerasi seperti gaji/honorarium, serta tunjangan dan

fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Berdasarkan waktu penyelenggaraan, RUPS terdiri dari dua

jenis, yakni:

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang

diselenggarakan tiap tahun buku selambat – lambatnya

enam bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.

2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yaitu

Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu

waktu berdasarkan kebutuhan.

Melalui RUPST dan RUPSLB, para pemegang saham dapat

bertindak dan mengambil keputusan penting berkaitan

dengan investasi yang ditanamkan ke Perseroan dengan

kedudukan yang setara. Lebih lanjut, para pemegang saham

rapat umumPemegang sahan (ruPs)

General Meetingof Shareholders (GMS)

Dewan komisaisBoard of Commisioners

komite auditAudit Commite

komite manajemen risiko & sDm

Risk Management & HR Committe

Audit Commite

sekretaris Perusahaan & hukum

Corporate Security& Legal

satuan Pengawas internal

Internal Auditor Unit

unit kerja sekitarnaAudit

Commite

DireksiBoard of Directors

general meeting of shareholDers (gms)GMS is the highest instrument in governance structure of

Angkasa Pura II which has duties and authorities in making

decisions on corporate action. Authorities of GMS includes

appointing and dismissing the members of the Board of

Commissioners and Board of Directors, evaluating the

performance of the Board of Commissioners and Board of

Directors, approving the change in the Company’s Articles of

Association, approving and validating Annual Report of the

Company, and determining remuneration, for instance salary/

honorarium, allowances and facilities for members of the Board

of Commissioners and Board of Directors.

Pursuant to the time of event, GMS consists of two types,

namely:

1. Annual General Meeting of Shareholders (AGM) which is

held annually at least six months after the fiscal year ended.

2. Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGM),

namely a General Meeting of Shareholders which is held at

any time if deemed necessary.

Through AGM and EGM, shareholders are able to act and

make important decisions concerning investment in the

Company with equal position. Furthermore, Shareholders

can use their rights and provie opinion and voting to make

Page 43: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)40

dapat menggunakan haknya dan memberikan pendapat serta

suaranya untuk mengambil keputusan berkaitan dengan hasil

operasional, rencana pengembangan usaha ke depan dan

bahkan pergantian pengurus Perseroan dengan kedudukan

setara. RUPS juga merupakan forum pemegang saham untuk

melakukan evaluasi kinerja pengurus Perseroan, baik kinerja di

bidang ekonomi, sosial dan lingkungan, yang menjadi dasar

bagi kelanjutan masa tugas dan besaran remunerasi serta

insentif bagi para pengurus.

Pada tahun 2016, Angkasa Pura II menyelenggarakan 2 kali

RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa (apabila diperlukan).

Dewan komisarisDewan Komisaris merupakan Organ Perusahaan yang

bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan

pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta

memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan GCG pada

seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris

diangkat dan diberhentikan melalui mekanisme RUPS,

memiliki tanggung jawab masing-masing secara kolektif dan

kolegial (fiduciary responsibility) yang harus dipertanggung-

jawabkan melalui RUPS. Kedudukan masing-masing anggota

Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara.

Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah

mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris memiliki wewenang dan tanggung

jawab yang jelas sesuai dengan fungsinya masing-masing

sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan

peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan

Komisaris juga telah memiliki pedoman dan tata tertib kerja

yang dievaluasi dan dilakukan pemutakhiran secara berkala.

Board Manual telah dimutakhirkan berdasarkan SKB Dewan

Komisaris dan Direksi Nomor: DKOM.390.1/HK.201/Angkasa

Pura II-2014 dan KEP.02.03.01/08/2014.3 dimutakhirkan

tanggal 5 Agustus 2014. Pedoman dan Tata Terbit Kerja

tersebut mengatur mengenai tugas pokok, struktur organisasi,

etika kerja, waktu kerja, dan penyelenggaraan rapat Dewan

Komisaris.

Seluruh Dewan Komisaris Perseroan memiliki kompetensi dan

keahlian yang dibutuhkan dalam menjalankan fungsi dan

decision concerning the matters related with the operations

result, business development plan in the future and even the

Company’s management changes with the same position. GMS

is also a forum for the Shareholders to evaluate the Company’s

committees performance, including the performance in

economic, social and environment, that become the reference

for term of office continuity and number of remuneration and

incentive for the management.

In 2016, Angkasa Pura II held 2 Annual GMS and Extraordinary

GMS (if necessary).

the boarD of commissionersThe Board of Commissioners is the Company’s instrument

which is responsible collectively to oversee and advise the

Board of Directors and ensure that Angkasa Pura II has

implemented GCG in all organizational levels or ranks. The

Board of Commissioners is appointed and dismissed through

GMS mechanisms, has fiduciary responsibility which should be

reported through GMS. he position of each member of the

Board of Commissioners including President Commissioner

is the same. The Duty of President Commissioner as primus

inter pares is to coordinate the activities of the Board of

Commissioners.

The Board of Commissioners has clear authority and

responsibility in accordance with each function as mandated in

the Articles of Association and prevailing laws and regulations.

The Board of Commissioners also has guideline and work

manual that is evaliated and updated regularly. Board Manual

has been updated based on the joint decree letter (SKB) of the

Board of Commissioners and Directors Number: DKOM.390.1/

HK.201/Angkasa Pura II-2014 and KEP.02.03.01/08/2014.3

updated on August 5, 2014. The Board Manual set the main

duties, organization structure, work ethics, work time, and

meeting of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners of the Company has competencies

and skills which are required in carrying out each function

Page 44: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 41

tugasnya masing-masing sesuai dengan persyaratan, sehingga

dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam kegiatan

usaha Perseroan, membuat keputusan secara independen,

mendorong peningkatan kinerja Perseroan, serta dapat secara

efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan

konstruktif terhadap kinerja Direksi.

Komposisi anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2016

sebagai berikut:

nama / Nama jabatan / Jabatan Dasar Pengangkatan/PemberhentianDasar Pengangkatan/Pemberhentian

Rhenald Kasali Komisaris Utama / Komisaris Utama SK-86/MBU/06/2015

Iswan Elmi Komisaris / Komisaris SK-25/MBU/S/11/2014

M.Harpin Ondeh Komisaris / Komisaris SK-86/MBU/06/2015

Hadi Tjahjanto Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016

Imam Bustomi Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016

Maryati Karma Komisaris / Komisaris SK-139/MBU/07/2016

Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh

komite yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan

Komisaris. Komite tersebut adalah:

1. Komite Audit

Komite Audit mempunyai Piagam Komite Audit (Audit

Committee Charter) yang menjadi pedoman komite ini

dalam menjalan tugas dan fungsinya. Seperti tertuang

dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit mempunyai

peran dan tanggung jawab untuk memberikan pendapat

dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi

tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap

sistem dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas

laporan Keuangan Perseroan, evaluasi atas pelaksanaan

pengawasan internal (internal control) Perseroan, evaluasi

atas kinerja Internal Auditor Perseroan, dan pengawasan

kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan

dan peratuan perundang undangan lainnya.

Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan

Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan

selama 2 (dua) tahun). Anggota komite Angkasa Pura II telah

memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di

bidang akuntansi atau keuangan, dan memahami industri/

and duty in accordance with requirements, thus they can

solve any problems in the Company’s business activity, make

independent decisions, encourage the improvement of the

Company’s performance, and can effectively review and

provide constructive suggestions to the performance of the

Board of Directors.

Composition of members of the Board of Commissioners as of

December 31, 2016 is as follows:

In implementing its duties, the Board of Commissioners is

assisted by committees which are established and responsible

to the Board of Commissioners. The committees are:

1. Audit Committee

Audit Committee has Audit Committee Charter which

serves as guideline for the committee in carrying out its

duties and functions. As stated in the Audit Committee

Charter, roles and responsibilities of Audit Committee are to

provide opinion and support to the Board of Commissioners

in fulfilling its responsibilities, including overseeing the

system and process of Financial Reporting, audit process on

the Company’s financial statements, evaluation on internal

control of the Company, evaluation on performance of the

Company’s Internal Auditor, and supervision of operational

and technical performance as well as fulfillment of

provisions and other laws and regulations.

Audit Committee is appointed and dimissed based on the

Decree of the Board of Commissioners with term of office

of 2 (two) years. Members of Angkasa Pura II’s Committees

have education backgrounds and skills in the field of

accounting or finance, and understand the company’s

Page 45: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)42

bisnis Perseroan.Komposisi Komite Audit Angkasa Pura II

terdiri dari seorang Ketua yang merupakan anggota Dewan

Komisaris Angkasa Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua)

orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang

independen.

Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II

ditetapkan berdasarkan:

• Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-12/

MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012

• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor KEP.343/

KP.1013.3/APII-2015 tanggal 15 Juni 2015 tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan ketua dan Wakil

Ketua Komite Audit PT Angkasa Pura II (Persero).

• Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor : KEP.420/

KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Surat Keputusan

Dewan Komisaris Nomor KEP.193/KP.1013.3/APII 2015

tanggal 30 April 2015 tentang Penunjukan Ketua,

Wakil Ketua dan Pengangkatan Anggota Komite Audit

PT Angkasa Pura II (Persero).

2. Komite Manajemen Risiko & SDM

Komite Manajemen Risiko & SDM merupakan komite yang

dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi

tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan

Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan

penilaian atas efektifias manajemen risiko. Dalam menjalan

tugas dan tanggung jawabnya, Komite Manajemen Risiko

& SDM telah dilengkapi dengan pedoman dan tata tertib

kerja sebagaimana tercantum dalam Charter Komite

Manajemen Risiko & SDM. Komite Manajemen Risiko

& SDM diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat

Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama

2 (dua) tahun. Susunan keanggotaan Komite Manajemen

Risiko & SDM Angkasa Pura II berjumlah 4 (empat) orang,

terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan

Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota

Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang

berasal pihak profesional yang independen. Anggota

Komite Manajemen Risiko & SDM memiliki keahlian dalam

bidang manajemen risiko dan kebandarudaraan. Adapun

industry/business. Composition of Angkasa Pura II’s Audit

Committees consists of one Chairman who is a member

of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a Vice

Chairman and 2 (two) committee members who are from

independent professional.

Membership composition of Angkasa Pura II’s Audit

Committee is determined based on:

• Regulation of Minister of SOEs Number: PER-12/

MBU/2012 dated August 24, 2012

• Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.343/

KP.1013.3/APII-2015 dated June 15, 2015 concerning

Dismissal and Appointment of Chairman and Vice

Chairman of PT Angkasa Pura II (Persero)’s Audit

Committee.

• Board of Commissioners’ Decree Number: KEP.420/

KP.1013.3/Angkasa Pura II-2013 Board of

Commissioners’ Decree Number: KEP.193/KP.1013.3/

APII-2015 dated April 30, 2015 concerning the

Appointment of Chairman, Vice Chairman, and the

Appointment of Members of PT Angkasa Pura II

(Persero)’s Audit Committee.

2. Risk Management & HR Committee

Risk Management & HR Committee is a committee which

was established to assist the Board of Commissioners in

fulfilling its responsibilities in implementing obligations of

the Board of Commissioners in monitoring, supervising,

and assessing the effectiveness of risk management. In

conducting its duties and responsibilities, Risk Management

& HR Committee has been equipped with guideline

and manual as stated in Charter of Risk Management

& HR Committee. Risk Management & HR Committee

is appointed and dismissed pursuant to Decree of the

Board of Commissioners with tenure of 2 (two) years. The

composition of Risk Management and Human Resources

Committee members of Angkasa Pura II is 4 (four) people,

that consist of one Chairman who is also a member of

the Board of Commissioners, a vice chairman who is

from the member of the Board of Commissioners and 2

(two) members of committee who are from independent

professional. The Risk Management Committee members

have the skills in risk management and airport. The duties

Page 46: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 43

tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko &

SDM secara umum, antara lain:

a) Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris

dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan

Manajemen Risiko yang berkaitan dengan

pengendalian risiko di bidang pengelolaan asset dan

liability, fiancial, investasi, teknik dan operasional

Perseroan, pengelolaan sumber daya manusia.

b) Melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan

validitas data yang digunakan untuk mengukur

risiko.

c) Melakukan evaluasi terhadap usulan calon pejabat

1 (satu) tingkat di bawah Direksi sesuai permintaan

Dewan Komisaris.

d) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan pengembangan SDM sesuai

permintaan Dewan Komisaris.

e) Melakukan monitoring dan mengevaluasi konsep

struktur organisasi sesuai permintaan Dewan

Komisaris.

f) Melakukan pemantauan dan mengevaluasi

pelaksanaan kebijakan remunerasi sesuai

permintaan Dewan Komisaris.

g) Melakukan diskusi/koordinasi dengan unit terkait.

h) Memberikan masukan terhadap pelaksanaan tugas

pada rapat internal Dewan Komisaris maupun rapat

gabungan antara Dewan Komisaris dengan Direksi.

DireksiDireksi merupakan Organ Perusahaan yang bertugas dan

bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan

pengelolaan Angkasa Pura II dengan memberdayakan seluruh

sumber daya yang dimiliki Perseroan secara optimal serta

melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang

organisasi. Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Pemegang

Saham melalui mekanisme RUPS. Sebelum melakukan proses

pemilihan dan pengangkatan Direksi, Perseroan melalui RUPS

akan melakukan proses fit and proper test termasuk penilaian

atas kinerja periode sebelumnya, untuk anggota Direksi yang

telah bertugas pada periode sebelumnya. Direksi bertugas dan

bertanggungjawab secara kolegial kepada RUPS, sekalipun

dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian

tugas dan wewenangnya, termasuk dalam aspek ekonomi,

lingkungan dan sosial.

and responsibilities of Risk Management and Human

Resources Committee generally are as follows:

a) Provide input to the Board of Commissioners in

developing and improving risk management policies

related to risk management in the areas of asset

management, liability, financial, investment, company

technical and operational, and human resources

development.

b) Evaluate the accuracy of the model and data validity

that are used to measure the risk.

c) Evaluate proposed candidate by 1 (one) level below

the Board of Directors as requested by the Board of

Commissioners.

d) Monitor and evaluate the implementation of human

resource development as requested by the Board of

Commissioners.

e) Monitor and evaluate the concept of organizational

structure as requested by the Board of Commissioners.

f) Monitor and evaluate the implementation of the

remuneration policy as requested by the Board of

Commissioners

g) Perform discussion/coordination with the related units.

h) Provide input on the execution of the tasks at the

internal meetings BoC and the joint meetings between

the Board of Commissioners and the Board of Directors.

the boarD of DirectorsThe Board of Directors is assigned and responsible collectively

to manage Angkasa Pura II by empowering all resources owned

by the Company optimally and implement GCG in all levels or

ranks of the organization. The Board of Directors is appointed

and dismissed by Shareholders through the mechanism of

GMS. The appointment and dismissal of the Board of Directors

will be started by fit and proper test including assessment of

the previous performance, for the members of the Board of

Directors who have assigned on the previous period. The Board

of Directors is in charge and collegially responsible to GMS,

even though can act and make decision based on the division

of duties and authorities, including in the aspect of economy,

environment, and social.

Page 47: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)44

Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi

berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi

(Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata

laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi sertamenjelaskan

tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah

dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat

menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam

melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan

Misi Perseroan, sehingga diharapkan akan tercapai standar

kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip GCG. Board

Manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi,

ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham

serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate

Governance.

Perseroan mewajibkan setiap Direktur untuk membuat Daftar

Khusus, yang berisikan keterangan kepemilikan saham setiap

Direktur dan/atau keluarganya pada Angkasa Pura II maupun

Perseroan lain, guna meminimalisir terjadinya benturan

kepentingan. Daftar Khusus disimpan dan diadministrasikan

oleh Sekretaris Perseroan dan Hukum.

Komposisi Direksi Angkasa Pura II per 31 Desember 2016

sebagai berikut:

nama / Nama jabatan / JabatanDasar PengengkatanDasar Pengengkatan

Muhammad Awaluddin President Director SK-227/MBU/09/2016

Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering SK-227/MBU/09/2016

Daan Achmad Director of Commercial & Business Development SK-227/MBU/09/2016

Andra Y Agussalam Director of Finance SK-227/MBU/09/2016

Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility SK-227/MBU/09/2016

muhammad awaluddin*Director of Human Capital, General Affairs, & Information Technology

SK-227/MBU/09/2016

*) Pada periode ini posisi Direktur SDM, Umum dan Teknologi

Informasi belum terisi, dan sesuai dengan SK Komisaris PT

AP II nomor: KEP.01.03/00/09/2016/0531, Pelaksana Harian

(PH) Direktur SDM, Umum dan TI ditugaskan kepada Sdr.

Muhammad Awaluddin.

In carrying out its duties and responsibilities, the Board of

Directors refers to the Board Manual. The Board Manual

consists of work guidelines of the Baord of Commissioners and

Directors and explains the activities in structure, systematic, and

easy to understand and can be implemented consistently, can

be the reference for the Board of Commissioners and Directors

in implementing each duties to achieve the Company’s Vision

and Mission, so that it is expected can achieve the highest work

standard with GCG principles. Board Manual is prepared based

on the principles of corporation law, provisions of Articles of

Association, regulations and prevailing rules and laws, the

direction of Shareholders and Good Corporate Governance

best practices

The Company requires each Director to make Special List

consists of share ownership description for each Director and/

or his or her families in Angkasa Pura II and other companies to

minimize the occurrence of conflict of interest. The Special List

is kept and documented by the Corporate Secretary & Legal.

Composition of the Board of Directors of Angkasa Pura II as of

December 31, 2016 is as follows:

*) In this period, Director of Human Capital, General Affairs,

and Information Technology was not occupied yet, and in

accordance with Decree of the Board of Commissioners of PT

AP II no: KEP.01.03/00/09/2016/1531, the Acting Director of

Human Capital, General Affairs, and IT was assigned to Mr.

Muhammad Awaluddin.

Page 48: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 45

Sebagai wujud dalam pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan

Angkasa Pura II, Direksi telah mengeluarkan Keputusan

Direksi KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012 yang

berisi pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing

anggota Direksi adalah sebagai berikut:

nama / name jabatan / Position asal

Muhammad Awaluddin President Director 1. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan Kebijakan, Visi, Misi, dan Strategi Perseroan untuk kepentingan Perseroan; / Providing strategic direction and controlling policies, vision, mission, and strategies of the Company for the company’s interests;

2. Memimpin para anggota Board of Directordalam melaksanakan keputusan Board of Director; / Leading the members of the Board of Directors to implement the decision of the Board of Directors

3. Memberikan arahan strategis dan mengendalikan kinerja seluruh cabang; / Providing strategic direction and controlling the performance of all branches;

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Non-Direktorat (Internal Auditor, CorporateSecretary & Legal, Corporate Strategic Planning & Performance Management, RiskManagement & Compliance, Procurement, dan seluruh kantor cabang;) / Coordinating the execution of Non-Directorate tasks (Internal Auditor, Corporate Secretary & Legal, Corporate Strategic Planning & Performance Management, Risk Management & Compliance, Procurement, and all branches;

5. Mengangkat dan memberhentikan karyawan kunci berdasarkan aturan internal Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; / Appointing and dismissing the key employees based on the internal company rules and the prevailing laws and regulations;

6. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving the accountability and any information about the state and the management of the company in the form of other reports if requested by the GMS;

7. Melaksankan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.

Djoko Murjatmodjo Director of Operations & Engineering

1. Melakukan pembinaan/pemberdayaan baik secara individu maupun kelompok (unit kerja) di kantor pusat dan di seluruh kantor cabang terkait dengan bidang operasi dan teknik secara professional sehingga mampu mewujudkan tujuan Perseroan; / Conduct training / empowerment both individually and collectively (work unit) at the headquarters and in all branches associated with the field of operations and engineering in a professional manner so as to realize the Company’s goals;

2. Memberikan masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Direktorat Operations & Engineering; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of the Directorate of Operations & Techniques;

3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management of operations and techniques in accordance with the corporate’s strategic planning;

4. Memberi masukan terhadap semua pekerjaan yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan kegiatan operasi dan teknik; / Providing input to all the jobs that are within the authority in the scope of the management of operations and techniques;

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Operation, Civil Engineering, Electronical & Mechanical Engineering dan Airport Safety; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Airport Operations, Civil Engineering, Electrical & Mechanical Engineering and Airport Safety;

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan operasi dan teknik lainnya; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in the management of operations and other techniques;

7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan operasi dan teknik dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the activities of the management of operations and techniques in the form of other reports if requested by the GMS;

8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.

As a part of GCG implementation in every activity of Angkasa

Pura II, the Board of Directors has issued Decree of the Board

of Directors KEP.01.01/11/2012.2 dated November 28, 2012

which contains distribution of duties and responsibilities of

each member of the Board of Directors as follows:

Page 49: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)46

nama / name jabatan / Position asal

Daan Achmad Director of Commercial & Business Development

1. Membina dan mengoptimalkan bisnis aeronautika, non-aeronautika dan kargo untuk menunjang implementasi strategi dan pencapaian kinerja tujuan korporasi; / Maintaining and optimizing the aeronautical, non-aeronautical, and cargo business to support the implementation of the strategies and the achievement of corporate performance goals;

2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target bisnis aeronautika, non-aeronautika dan kargo; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the target of the aeronautical, non-aeronautical, and cargo business;

3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan komersial dan pengembangan usaha sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the the activities of commercial and business development in accordance with the corporate’s strategic planning;

4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandar udara yang berada dalam kewenangannya dalam lingkup kegiatan komersial kebandarudaraan dan pengembangan usaha; / Providing input to all airport development projects that are in the authority within the scope of airport commercial activities and business development;

5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Aeronautical Business, NonAeronaurtical Business, Marketing & Business Development dan Cargo Business; / Coordinating the implementation of the tasks of Sub Aeronautical Business, Non-Aeronautical Business, Marketing & Business Development and Cargo Business;

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam kegiatan komersial kebandarudaraan dan pengembangan usaha; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors on airport commercial activities and business development;

7. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan komersial kebandarudaraan, kargo, dan pengembangan usaha dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Providing the accountability and any information about the circumstances and the progress of the commercial activities on airport, cargo, and business development in the form of other reports if requested by the GMS;

8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS

Andra Y Agussalam Director of Finance 1. Membina kegiatan pengelolaan keuangan secara optimal untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian tujuan korporasi serta mengoptimalkan profiabilitas untuk meningkatkan kinerja keuangan perseroan; / Fostering financial management activities optimally to support the activities of the units in implementing the strategy and achieving the corporate’s objectives and optimizing profitability to improve the company’s financial performance;

2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target profitabilitas perseroan / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of the company’s profitability targets;

3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan keuangan dan CSR (CorporateSocial Responsibility) sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the the activities of the financial management and CSR (Corporate Social Responsibility) in accordance with the corporate’s strategic planning;

4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang beradadalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan keuangan; / Providing input to all the jobs that are within the authority in the scope of the financial management activities;

5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Accounting & Budgeting, Treasury, Assets Management & Inventory dan CSR; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Accounting & Budgeting, Treasury, Assets Management & Inventory and CSR;

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan keuangan; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in financial management;

7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan keuangan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the activities of the financial management in the form of other reports if requested by the GMS;

8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.

Page 50: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 47

nama / name jabatan / Position asal

Ituk Herarindri Director of Airport Service & Facility

1. Membina kegiatan pelayanan dan kesiapan fasilitas kebandarudaraan serta menentukan standar kualitas karyawan maupun fasilitas untuk menunjang kegiatan pelayanan kebandarudaraan; / Fostering the services and the readiness on airport facilities as well as determining quality standards of employees and facilities to support the airport services;

2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Direktorat Airport Services & Facility; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of Directorate of Airport Services & Facility

3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management of airport services and the readiness facilities in accordance with the corporate’s strategic planning;

4. Memberi masukan terhadap semua fungsi di Perseroan untuk mendukung kegiatan pelayanan kebandarudaraan; / Providing input to all functions in the company to support the activities on airport services;

5. Mengkoordinir pelaksanaan tugas Subdirektorat Airport Services, Service Assurance dan Infrastructure & Facility Maintenance; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Airport Services, Service Assurance and Infrastructure & Facility Maintenance;

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in the management activities of airport services and the readiness of the facilities;

7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan pelayanan kebandarudaraan dan kesiapan fasilitas dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the progress of the management of airport services and the readiness of the facilities in the form of other reports if requested by the GMS;

8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar danketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.

Muhammad Awaluddin Director of Human Capital, General Affairs, & Information Technology

1. Membina kegiatan Human Capital, General Affirs & Information Technology serta mengoptimalkan standar kualitas karyawan untuk menunjang kegiatan unit-unit dalam implementasi strategi dan pencapaian kinerja korporasi; / Fostering the activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology as well as optimizing the quality standards of employees to support the activities of the units in implementing the strategy and achieving corporate performance;

2. Memberi masukan terhadap penyusunan RJPP dan RKAP, termasuk penentuan target kinerja Human Capital, General Affirs & Information Technology; / Providing input for the preparation of RJPP and RKAP, including the determination of performance targets of the Human Capital, General Affairs, and Information & Technology;

3. Memimpin dan mengarahkan kegiatan pengelolaan kegiatan yang berkaitan dengan Human Capital, General Affirs & Information Technology sesuai perencanaan strategis korporasi; / Leading and directing the management activities related with the Human Capital, General Affairs & Information Technology in accordance with the corporate’s strategic planning;

4. Memberi masukan terhadap semua proyek pengembangan bandara yang berada dalam kewenangannya di lingkup kegiatan pengelolaan sumber daya manusia & umum serta teknologi informasi; / Providing input to all airport development projects that are within the authority in the scope of general and human resource and information & tecnology management activities

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Subdirektorat Human Capital, Training & Development, General Affirs & Administration dan Information Technology; / Coordinating the execution of the tasks of Sub Directorate of Human Capital, Training & Development, General Affairs and Administration and Information Technology

6. Memimpin dan mengawasi pelaksanaan kebijakan dan keputusan Board of Director dalam pengelolaan kegiatan Human Capital, General Affirs & Information Technology; / Directing and supervising the implementation of the policies and decisions of the Board of Directors in managing the Human Capital, General Affairs & Information Technology;

7. Memberi pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya kegiatan pengelolaan Human Capital, General Affirs & Information Technology dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS; / Giving accountability and any information about the state and the progress of the management activities of Human Capital, General Affairs and Information Technology in the form of other reports if requested by the GMS;

8. Melaksanakan tugas dan kewajiban lainnya sesuai ketentuan Anggaran Dasar dan ketetapan RUPS. / Carrying out all duties and other obligations in accordance with the Articles of Association of the GMS.

Page 51: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)48

koDe etik Dan buDaya Perseroan Angkasa Pura II memahami bahwa menjaga standar etika sangat

penting untuk mempertahankan loyalitas stakeholder dalam

membuat keputusan-keputusan dan dalam memecahkan

persoalan yang dihadapi Perseroan. Hal ini disebabkan semua

keputusan Perseroan sangat mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh stakeholder yang berkepentingan dan berpengaruh pada

keputusan keputusan Perseroan.

Angkasa Pura II menyusun Pedoman Etika dan Tata Perilaku

(Code of Conduct) yang merupakan pedoman perilaku bagi

insan Angkasa Pura II yakni Dewan Komisaris, Direksi, seluruh

Karyawan dan seluruh stakeholders atau mitra kerja yang

melakukan transaksi bisnis dengan Angkasa Pura II yang

terintegrasi dengan prinsip GCG.

Angkasa Pura II memiliki Budaya Perseroan yang disebut

dengan PERFORM, dengan penjabaran sebagai berikut:

P e r f o r mPride of indonesiaKami mendukung pembangunan negara kami den-gan menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada duniaWe support our country’s develop-ment and offer the best Indonesia experience to the world

responsibleKami berkomit-men penuh untuk mencapai hasil yang terbaikWe commit personally on delivering results

enterpreneurialSedikit bicara dan bank bekerja kami mengimplemen-tasikan gagasan baru dengan cepatWe talk less and do more, we implement new die as last

outstanding serviceKami selalu melihat dari sudut pandang kon-sumen dalam segala tindakan kamiWe always take the perspective of our costumers in everything we do

respectfulKami memper-lakukan setiap individu den-gan hormatWe … at everyone with respect

meritocraticKami mengakui dan menghargai prestasiWe recognize and reward achivements

focusedKami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang pentingWe focus our efforts on what matters the most

“Performing worlD-class serVices”CORE VALUEDue Value

coDe of conDuct anD corPorate cultureAngkasa Pura II understands that maintaining the ethical

standards is important to maintain the loyalty of stakeholders

in making decisions and in solving problems face by the

Company. This is due to all of the Company’s decisions affect

and is affected by the interests of stakeholders and affects the

Company’s decisions.

Angkasa Pura II prepares the Code of Conduct which is the

behavior guideline for people of Angkasa Pura II, namely the

Board of Commissioners, Board of Directors, all employees,

and all stakeholders or business partners who conduct business

transaction with Angkasa Pura II which is integrated to the

GCG principles.

Angkasa Pura II has Corporate Culture called PERFORM with

explanation as follows:

Page 52: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 49

Pride of indonesia

• Kami mendukung pembangunan negara kami dengan

menawarkan pengalaman terbaik Indonesia kepada dunia

enterpreneurial

• Sedikit bicara dan banyak bekerja kami

mengimplementasikan gagasan baru dengan cepat

responsible

• Kami berkomitmen penuh untuk mencapai hasil yang

terbaik

focused

• Kami fokus dengan tindakan-tindakan kami untuk hal yang

penting

outstanding service

• Kami selalu melihat dari sudut pandang konsumen dalam

segala tindakan kami

respectful

• Kami memperlakukan setiap individu dengan hormat

meritocratic

• Kami mengakui dan menghargai prestasi

Visi dan Misi serta Kode etik Angkasa Pura II bersifat dinamis

dan akan dikaji secara berkala dan berkelanjutan sesuai dengan

dinamika bisnis yang terjadi. Namun demikian, perubahan

yang terjadi dalam kode etik nantinya tetap mengobarkan

semangat nilai-nilai etika bisnis serta profit jangka panjang bagi

Perseroan.

Selain itu, setiap insan Angksa Pura II dituntut untuk bersikap

profesional, disiplin, serta berkomitmen untuk menginternalisasi

nilai-nilai etika dan budaya Perseroan dalam menjalankan roda

operasional agar dapat memberikan manfaat multiplier effect

terhadap kinerja dan perkembangan bisnis Perseroan.

Pencegahan Praktik koruPsi [g4-58, so3. so4]Dalam sudut pandang birokrasi dan bisnis, praktik korupsi

memiliki kecendrungan untuk merusak tatanan dan standar

etika bisnis yang berlaku serta menciptakan kerugian baik

materiil dan non materiil. Guna mencegah terjadinya

tindakan fraud dan korupsi dari kegiatan pengelolaan jasa

kebandarudaraan, Angkasa Pura II telah memperkuat sistem

pengendalian internal dan mengembangkan kebijakan

pencegahaan korupsi yaitu dengan mengacu pada Peraturan

Pride of indonesia

• Wesupportthedevelopmentofournationbyofferingthe

best experience from Indonesia to the world

entrepreneurial

• Lesstalkingandmoreworking,we implementnewideas

quickly

responsible

• Wearefullycommittedtoachievethebestresult

focused

• Wefocusonouractionsforimportantmatters

outstanding service

• We always see from consumer’s point of view in every

action

respectful

• Wetreateveryindividualrespectfully

meritocratic

• Weacknowledgeandappreciateachievement

Vision, mission, and code of conduct of Angkasa Pura II are

dynamic and will be reviewed regularly and sustainably in

accordance with the occurred dynamic in business. However,

change in the code of conduct will remain inspire the values of

business ethics and long-term profit for the Company.

In addition, every individual of Angkasa Pura II is required to act

professionally, discipline, and committed to internalize ethical

values and corporate culture in carrying out the operational

maneuver to be able to provide multiplier effect benefit to

performance and development of the Company’s business.

PreVenting corruPtion [g4-58, so3, so4]

In business and bureaucracy point of view, corruption has the

tendency to damage the prevailing business ethics standards

and order as well as causes loss, both materially and non-

materially. To prevent the fraud and corruption in airport

management activity, Angkasa Pura II has strengthened the

internal control system and developed the policy on corruption

prevention, namely by referring to the Regulation of the

Minister of State Owned Enterprises No. PER-01/MBU/2011

Page 53: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)50

Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/

MBU/2011 Tentang Penerapan Tata Kelola Perseroan Yang

Baik (Good Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik

Negara Pasal 26. [G4-DMA]

Angkasa Pura II telah membentuk Satuan Tugas yang menyusun

aturan PPG dan menunjuk Risk Management & Compliance

sebagai fungsi/unit kerja yang bertugas mengelola PPG sesuai

Surat Keputusan Direksi Nomor KEP.02.01/00/04/2013/155

tanggal 8 April 2013 tentang Penerapan Risk Management &

Compliance sebagai Unit Pengelola dan Pengendalian Gratifiasi

sebagai bentuk komitmen Perseroan dalam pencegahan

tindakan korupsi.

Untuk penguatan perangkat telah disahkan Pedoman

Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi di Lingkungan Angkasa

Pura II melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan

Direksi Nomor DKOM.036.2/HK.201/AP II-2014 tanggal 22

Januari 2014. KEP.02.03.01/01/2014. Implementasi Pedoman

Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi dilaksanakan oleh

seluruh Insan Angkasa Pura II. Untuk itu, Angkasa Pura II

melaksanakan sosialisasi dan internalisasi untuk memastikan

pedoman tersebut diketahui dan dijalankan oleh seluruh Insan

Perseroan. Sosialisasi juga dilakukan kepada para pemangku

kepentingan di seluruh Kantor Cabang dengan memfokuskan

materi sosialisasi kepada Program Pengendalian Gratifiasi.

Setiap Insan Angkasa Pura II wajib mentaati Pedoman

Pengelolaan dan Pengendalian Gratifiasi dengan melakukan

penandatanganan Pernyataan Komitmen Kepatuhan Terhadap

Penghindaran Gratifiasi, Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),

yang diperbaharui setiap tahun.

whistleblowing system [g4-14]Angkasa Pura II memiliki kebijakan whistleblowing system

yang merupakan upaya Perseroan untuk mencegah praktik

penyimpangan dan kecurangan bersama program pengendalian

gratifiasi/anti korupsi. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran

(Whistleblowing System) di Lingkungan Angkasa Pura II

ditetapkan melalui Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris

dan Direksi Nomor: DKOM.036.3/HK.201/ Angkasa Pura II-

on Implementation of Good Corporate Governance in State

Owned Enterprises Article 26. [G4-DMA]

Angkasa Pura II has established a Task Force which

prepares PPG regulation and appointed Risk Management

& Compliance as work unit/function which functions to

manage PPG in accordance with Decree of the Board of

Directors No. KEP.02.01/00/04/2013/155 dated April 8, 2013

on Implementation of Risk Management & Compliance as

Gratification Control and Management Unit as a form of

commitment of the Company on preventing corruption.

To strengthen the tool, Guidelines for the Gratification

Management and Control in the Environment of Angkasa

Pura II was approved by the Decree of the Joint Board of

Commissioners and Board of Directors Number DKOM.036.2

/ HK.201 / AP II-2014 dated January 22, 2014. KEP.02.03.01

/ 01 / 2014. The Implementation of the Guidelines for the

Management and Control Gratification is implemented by

all Individuals of Angkasa Pura II. Therefore, Angkasa Pura

II performed socialization and internalization to ensure

that these guidelines are known and exercised by all the

Company Individuals. Socialization was also performed to the

stakeholders in all Branches by focusing socialization material

on Gratification Control Program.

Each individual of Angkasa Pura II shall comply with Guidelines

of Gratification Control and Management by signing the

Statement of Compliance Commitment with Avoiding

Gratification, Corruption, Collusion, and Nepotism which is

renewed every year.

whistleblowing system [g4-14]Angkasa Pura II has Whistleblowing system which is the

Company’s effort to prevent fraud and violation practices

and gratification/anti corruption control program. The

whistleblowing system in Angkasa Pura II was set through

the joint decree of the Board of Commissioners and Directors

Number: DKOM.036.3/HK.201/ Angkasa Pura II-2014 and

KEP.02.03.01/01/2014.2 which was updated on January 22,

Page 54: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 51

2014 dan KEP.02.03.01/01/2014.2 yang telah diperbaharui

tanggal 22 Januari 2014. Sistem ini merupakan sistem

pelaporan yang memungkinkan setiap pihak untuk terlibat

dalam upaya pencegahan dan pendeteksian dini tindakan

penyimpangan di Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II telah memiliki Aplikasi Whistleblowing System

yang secara resmi telah diluncurkan dan efektif berlaku sejak

bulan April 2015 yang merupakan bagian dari implementasi

Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi

Nomor: DKOM.036.3/HK.201/Angkasa Pura II-2014 dan

KEP.02.03.01/01/2014.2 dengan tujuan untuk memperoleh

informasi dan laporan atas tindakan pelanggaran/fraud dari

seluruh Insan Angkasa Pura II.

Ruang lingkup kebijakan tersebut mencakup kebijakan

Perseroan terkait penyimpangan dari peraturan dan

perundangan yang berlaku, penyalahgunaan jabatan untuk

kepentingan lain di luar Perseroan, pemerasan, perbuatan

curang, benturan kepentingan dan gratifiasi. Setiap laporan

yang masuk akan dipelajari, diklasifiasikan dan ditindaklanjuti

melalui penyelidikan mendalam berdasarkan fakta-fakta yang

diperoleh. Pengaduan terhadap dugaan pelanggaran dapat

disampaikan melalui berbagai sarana pelaporan yang tersedia,

antara lain:

• telepon (021-5505042);

• faksimili (021-5501536);

• website (www.angkasapura2.co.id);

• email ([email protected]).

Selain dari beberapa sarana pelaporan pengaduan diatas,

Angkasa Pura II juga memberikan sarana penyampaian

pelaporan melalui surat dengan amplop tertutup serta

memberikan kode WBS pada bagian kanan atas amplop

tersebut dan ditujukan kepada President Director (Direktur

Utama) atau kepada Kepala SPI dengan alamat:

PT Angkasa Pura II (Persero)

Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Gedung 600

Kotak Pos 1001 – JKT 19120

Tangerang

2014. This system is a reporting sytem that enable any party

to be involved in the prevention and early detection of any

violation in Angkasa Pura II.

Angkasa Pura II already has a Whistleblowing System

Application which has been officially launched and effective

since April 2015, which is part of the implementation of the

Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of

Directors No.: DKOM.036.3 / HK.201 / Angkasa Pura II-2014

and PEM. 02:03:01 / 01 / 2014.2 in order to obtain information

and report on violations / fraud of the entire personnel of

Angkasa Pura II

Scope of policies comprising the Company’s policy concerning

the violation of the prevailing rules and regulation, misuse of

the position for other interest outside the Company, extortion,

cheating, conflict of interest and gratification. Every report

will be explored, classified and responded through in depth

investigation based on the facts gained. The report on the

violation allegation can be submitted through various means

of available reporting as follows:

• Telephone(021-5505042);

• Facsimile(021-5501536);

• Website(www.angkasapura2.co.id);

• E-mail([email protected])

Apart from some reporting media stated above, Angkasa Pura

II also provides reporting by mail with a sealed envelope and

WBS code on the top right of the envelope and addressed to

President Director or on Head of Internal Audit at the address:

PT Angkasa Pura II (Persero)

Soekarno-Hatta International Airport, Building 600

PO Box 1001 – JKT 19120

Tangerang

Page 55: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)52

Seluruh Pelaporan Pengaduan ditujukan kepada Pengelola

Whistleblowing Sistem. Seluruh pengaduan yang diterima

melalui sarana pelaporan akan didokumentasikan dan

ditindaklanjuti oleh Satuan Pengawasan Internal (SPI)

PerlinDungan terhaDaP PelaPorAngkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan perlindungan

secara maksimal kepada pelapor pelanggaran (whistleblower).

Terkait dengan hal tersebut, Angkasa Pura II memberikan

jaminan untuk:

1. Identitias Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh Perseroan

2. Perseroan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari

segala bentuk ancaman, intiimadasi ataupun tindakan

tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor

menjaga kerahasiaan pelanggaran yang diadukan kepada

pihak manapun.

3. Perlindungan terhadap Pelapor juga berlaku bagi para

pihak yang melaksanakan Investigasi maupun pihak-pihak

yang memberikan informasi terkait dengan Pengaduan/

Penyingkapan tersebut.

Selain perlindungan diatas, Perseroan juga akan menyediakan

perlindungan hukum. Diharapkan, dengan adanya jaminan

perlindungan ini, akan mendorong setiap Insan Perseroan dan

Pelapor lainnya untuk berani melaporkan pelanggaran dan

menjamin keamanan Pelapor dan keluarganya.

manajemen risiko [g4-14]Angkasa Pura II memahami bahwa sifat usaha pengelolaan

bisnis kebandarudaraan memiliko risiko yang tinggi dan

karenanya diperlukan mekanisme dalam mengantisipasi

risiko-risiko yang berpotensi melekat pada bisnis Perseroan

(Inherent Risk). Berbagai macam risiko tersebut secara

umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset,

alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan

secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya

dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan,

kegagalan operasi bandara, kegiatan layanan, kegagalan

memberikan keselamatan dan keamanan stakeholders serta

ketidakpatuhan pada regulasi terkait. Perseroan menangani

The complain reporting to Whistleblowing System admin.

All received complaints through reporting media will be

documented and followed up by the Internal Auditor.

Protection to the whistleblowerAngkasa Pura II is committed to provide maximum protection

to the whistleblower. Concerning such matter, Angkasa Pura II

provides guarantee to:

1. Whistleblower indentity is kept confidentially by the

Company

2. The Company guarantees the protection for whistleblower

from any type of treats, initimidation and any unpleased

action from any party as long as the whistleblower kept

secret the report to any party.

3. Protection to whistleblower is also applied to investigators

or any parties who deliver related information with the

violation.

Apart from the above protection, the Company will also

provide law protection. It is expected that with the protection

guarantee, will encourage every individuals in the Company

and other Whistleblowers to have courage in reporting any

violation and guarantee the safety of whistleblowers and their

families.

risk management [g4-14]Angkasa Pura II is aware that the nature of airport business

management has high risk and therefore it requires

mechanisms in anticipating inherent risk of the Company.

These risks generally can be affected by human factor, assets,

nature, funding, environment, and reputation. Meanwhile

specifically, the risks faced based on the characteristics may

be in the form of failure of flight operations, failure of airport

operations, failure of service, and non-compliance with the

regulations. These various risks are handled through the effort

of existing control, risk mitigation, or risk transfer. Evaluation is

always conducted periodically in accordance with the change

of condition due to the dynamic nature of risks.

Page 56: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 53

risiko-risiko tersebut melalui upaya existing control, mitigasi

risiko, ataupun pengalihan risiko. Setelah itu, dilakukan

evaluasi secara berkala dengan memperhatikan perubahan

kondisi mengingat risiko itu bersifat dinamis.

Angkasa Pura II secara berkelanjutan terus mengembangkan

manajemen risiko yang dapat mengidentifiasi dan memitigasi

seluruh risiko potensial yang dapat menyebabkan dampak

substansial terhadap kegiatan usaha. Selain itu, Perseroan juga

meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur

pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif,

yang bertujuan untuk melindungi Perusahaan dari risiko

yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan dan

mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan benefit.

Angkasa Pura II mengelola kebijakan manajemen risiko dengan

mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management–Principles

and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi standar nasional

SNI ISO 31000:2011 sebagai bukti kesungguhan Perseroan

dalam mengimplementasikan manajemen risiko. Sistem

Manajemen Risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait yaitu:

1) Prinsip-prinsip manajemen risiko;

2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan

3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]

Untuk memastikan pengelolaan risiko yang berkualitas,

menerapkan pendekatan Enterprise Risk Management (ERM).

Kebijakan Manajemen Risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO

31000:2009 Risk Management–Principles and Guidelines, yang

telah diadopsi menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011.

Sistem Manajemen Risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait

yaitu:

1) Prinsip-prinsip manajemen risiko;

2) Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan

3) Proses pengelolaan risiko. [G4-15]

Angkasa Pura II continuously develops risk management which

is able to identify and mitigate all potential risks which may

cause substantial impact to business activities. In addition, the

Company also improves the framework of risk management

system and integrated and comprehensive internal control

structure, which aims to protect the Company from risks which

negatively impact the achievement of objectives and explore

opportunity to increase benefit.

Angkasa Pura II manages risk management policy by referring

to ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and Guidelines

that has been adopted and become the national standard SNI

ISO 31000:2011 as the prove of sincerity of the Company in

implementing risk management. Risk Management System

consists of 3 related components, namely:

1) Risk management principles;

2) Framework in managing risks; and

3) Risk management process. [G4-15]

To ensure a quality risk management, the Company

implements Enterprise Risk Management (ERM) approach. Risk

Management Policy of Angkasa Pura II refers to ISO 31000:2009

Risk Management-Principles and Guidelines, which has been

adopted and become national standard SNI ISO 31000:2011.

Risk Management System consists of 3 related components,

namely:

1) Risk management principles;

2) Framework in risk management; and

3) Risk management process. [G4-15]

Page 57: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)54

Ketiga komponen manajemen risiko digambarkan dalam

ilustrasi sebagai berikut:

Gambar Hubungan 3 Komponen Sistem Manajemen Risiko

ï Nilai tambah / Nilai tambahï Bagian terpadu dari proses organisasi /

Bagian terpadu dari proses organisasiï Bagian dari pengambilan keputusan /

Bagian dari pengambilan keputusanï Secara khusus menangani ketidakpastian

/ Secara khusus menangani ketidakpastian

ï Sistmatis, terstruktur dan tepat waktu / Sistmatis, terstruktur dan tepat waktu

ï Berdasarkan informasi terbaik yang ada / Berdasarkan informasi terbaik yang ada

ï Tailored / Tailoredï Mempertimbangkan faktor manusia dan

budaya / Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya

ï Trabparan dan inklusif / Trabparan dan inklusif

ï Dinamis, berulang, dan responsif terhadap perubahan / Dinamis, berulang, dan responsif terhadap perubahan

ï Memfasilitasi perbikan sinambung dan peningkatan organisasi / Memfasilitasi perbikan sinambung dan peningkatan organisasi

Prinsip untuk mengelola risikoPrinsip untuk mengelola risiko

Kerangka kerja untuk mengelola risikoKerangka kerja untuk mengelola risiko

Proses untuk mengelola risikoProses untuk mengelola risiko

Prinsip untuk mengelola resiko / Prinsip untuk

mengelola resiko

Perbaikan sinambung

kerangka kerja / Perbaikan sinambung

kerangka kerja

Memantau dan review kerangka kerja / Memantau dan review kerangka kerja

Desain kerangka kerja unit mengelola resiko / Desain

kerangka kerja unitmengelola resiko

Penerapan manajemen risiko

/ Penerapan manajemen risiko

Komunikasi & konsultasi / Komunikasi &

konsultasi

Menentukan konteks / Menentukan konteks

Perlakuan risiko /Perlakuan risiko

Komunikasi & konsultasi / Komunikasi &

konsultasi

Identifikasirisiko /

Identifikasirisiko

Evaluasi risiko / Evaluasi risiko

Analisa risiko / Analisa risiko

RISK ASSESSMENT

Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk

fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis

Perseroan antara lain: Safety, Security, Services through

Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam

pengelolaan risiko, serta di lingkungan administrasi, keuangan

dan komersial yang mengarah pada risiko tinggi, sebagai upaya

pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar

bandara berkelas dunia.

Melalui sistem manajemen risiko tersebut, Direksi menetapkan

Kebijakan Manajemen Risiko sebagai acuan dalam mencapai

sasaran jangka panjang Perseroan. Direksi juga telah

menetapkan Manual Proses Manajemen Risiko sebagai

pedoman untuk menerapkan manajemen risiko di seluruh

lini organisasi secara menyeluruh. Pedoman tersebut juga

digunakan untuk mengintegrasikan proses manajemen risiko

ke dalam proses bisnis Perseroan secara sistematis dan terukur

sesuai persyaratan internasional. Untuk mendukung efektivitas

The three components of risk management are described in

the following illustration:

Picture of Connection between 3 Risk Management System

Angkasa Pura II has prepared profile of corporate risk for

Technical and Operational functions which focus on the

Company’s business process, among others: Safety, Security,

Services through Compliance (3S+1C) which is compulsory

in risk management, as well as in the area of administration,

financial, and commercial which directs to high risk, as an

effort in developing risk management which is in accordance

with world-class airport standards.

With this risk management system, the Board of Directors has

established Risk Managemenr Policy as reference in achieving

Company’s long term target. The Board of Directors has set

Risk Management Process Manual as a guideline to implement

risk management in all organization lines. The guideline is

also used to integrate the risk management process in the

Company’s business process in systematic and measurable in

accordance with the international requirements. To support

the effectiveness the qualified implementation, Angkasa Pura

Page 58: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 55

pelaksanaan yang berkualitas, Angkasa Pura II telah melengkapi

pelaksanaan manajemen risiko dengan seluruh prosedur yang

dibutuhkan.

5W + 1H

Identifikasi Risiko

ï Konteks Eksternalï Konteks Internal

ï Konteks Proses manajemen risiko

ï Konteks Risiko

Penetapan Konteks

ï Uji dengan kriteria risikoï Pilih opsi perlakuan risiko

ï Buat prioritas

Penetapan Konteks

ï Seleksi metode perlakuanï Buat dan laksanakan Rencana Perlakuan

Penetapan Konteks

Efektifitas existing control

Analisis Risiko

Potensial Dampak

Nilai Risiko

Komunikasi& Konsultasi

Pantau &Kaji Ulang

RisikoAnalisis

Skema Proses Manajemen Risiko /Risk Management Process Schemes

manajemen Pemangku kePentingan [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]Angkasa Pura II memahami bahwa keberhasilan usaha dalam

jangka panjang sangat erat kaitannya dengan kemampuan

Perseroan dalam berinteraksi dan menyelenggarakan

hubungan positif yang memberi mutual benefit dengan para

pemangku kepentingan, karena bidang jasa yang dijalankan

Perseroan berhubungan dengan kepentingan publik. Oleh

karena itu, Perseroan senantiasa membangun hubungan

interaksi yang positif kepada para pemangku kepentingan

dengan memberikan pelayanan optimal dan meningkatkan

kinerja sumber daya manusia.

II has completed the risk management implementation with all

needed procedures.

stakeholDer management [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]Angkasa Pura II understands that the long-term success of the

business is closely linked to the Company’s ability to interact

and maintain positive relationship that provide mutual benefits

to stakeholders, as business activities run by the Company

relate to the public interest. Therefore, the Company always

builds positive interaction with stakeholders by providing

optimal services and improving human resource performance.

Page 59: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)56

Pemangku kepentingan yang dimaksud adalah individu atau

kelompok yang dapat mempengaruhi atau terpengaruh oleh

aktivitas dan layanan jasa kebandarudaraan serta kinerja

Perseroan. Kelompok pemangku kepentingan Angkasa Pura II

meliputi Pemegang Saham, Kreditur, Pemerintah, baik Pusat

maupun Daerah, termasuk instansi yang ada didalamnya,

Karyawan, Pelanggan, Pesaing, Mitra Usaha/Pemasok/

Kontraktor, Komunitas Masyarakat/Masyarakat Sekitar dan

lembaganya, serta Media massa. [G4-14]

Angkasa Pura II telah menyusun kerangka hubungan dan

pelibatan terbatas para pemangku kepentingan dalam

kegiatan pengelolaan Perseroan dengan mengacu pada sifat

dan dominasi serta dampaknya terhadap aktivitas dan kinerja

Perseroan. Berdasarkan kepentingan timbal balik dengan para

pemangku kepentingan tersebut, Angkasa Pura II menetapkan

empat jenis kegiatan pelibatan terbatas, yakni: pemberdayaan,

kerjasama, konsultasi dan komunikasi.

hubungan Dengan Pemangku kePentingan [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]

Pemangku kepentingan / Stakeholders

basis identifikasi / Identification Basis

Pendekatan hubungan / Relationship Approach topik utama / Main Topic

Pemegang Saham / Shareholders

Tanggung Jawab, Pengaruh / Responsibility, Influence

RUPST / AGMRUPSLB / EGMRUPS Sirkuler / Circular GMS

1. Memastikan keberlangsungan bisnis Perseroan dalam jangka panjang.

2. Mempertahankan dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham.

3. Menghormati hak-hak dan tanggung jawab pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

1. Ensure the sustainability of the Company’s business in the long term.

2. Maintain and enhance the value of the business according to shareholder expectations.

3. Respect the rights and responsibilities of shareholders in accordance with laws and other applicable regulations.

Pelanggan (Penumpang,Maskapai penerbangan, Tenant Bandara, Perseroan Ekspedisi) / Customer (Passenger, Airlines, Airport Tenant, Expedition Company)

Ketergantungan / Dependency

1. Survey customer satisfaction index2. Layanan Call Centre3. Coffe morning4. Forum Group Discussion

1. Customer satisfaction index survey2. Call Center Service3. Coffee morning4. Group Discussion Forum

1. Memberikan layanan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

2. Akses informasi

1. Provide services with quality that exceeds customer expectations and increase value for customers.

2. Information access

The stakeholders concerned are individuals or groups who

may influence or be affected by airport services and services

and performance of the Company. The stakeholder group of

Angkasa Pura II include Shareholders, Creditor, Government,

both Central and Regional, including its existing agencies,

Employees, Customers, Competitors, BusinessPartners/

Suppliers/Contractors, Community, and Institutions, and Mass

Media. [G4-14]

Angkasa Pura II has established a limited relationship framework

and involvement of stakeholders in the Company’s management

activities by referring to the nature and dominance as well as

its impact on the Company’s activities and performance. Based

on mutual interests with these stakeholders, Angkasa Pura II

determines four types of limited engagement activities, namely:

empowerment, cooperation, consultation and communication.

relationshiP with stakeholDers [g4-24, g4-25, g4-26, g4-27]

Page 60: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 57

Pemangku kepentingan / Stakeholders

basis identifikasi / Identification Basis

Pendekatan hubungan / Relationship Approach topik utama / Main Topic

Karyawan / Employee Ketergantungan / Dependency

1. Remunerasi2. Reward & Punishment3. Family Gathering4. Employee Gathering5. Working Group

1. Remuneration2. Reward & Punishment3. Family Gathering4. Employee Gathering5. Working Group

1. Kesetaraan dan perlakuan yang adil.2. Tidak berlaku diskriminasi.3. Menjamin keamanan, kesehatan, dan keselamatan kerja.4. Memberikan hak-hak sesuai ketentuan yang berlaku

1. Equality and fair treatment.2. Discrimination does not apply.3. Ensure security, occupational health and safety.4. Provide rights in accordance with applicable provisions

Pemerintah dan PembuatKebijakan / Government and Policy Creator

Pengaruh / Influence

1. Komunikasi dan pelaporan rutin2. Kerjasama event promosi bersama

1. Routine Communication and reporting

2. Cooperation of joint promotional event

1. Menjaga hubungan yang harmonis dengan regulator.2. Seluruh insan Angkasa Pura II tunduk dan mematuhi hukum

dan perundang undangan, dan peraturan bisnis terkait yang berlaku.

3. Angkasa Pura II melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator.

1. Maintain a harmonious relationship with the regulator.2. All insiders of Angkasa Pura II shall comply with and

applicable laws and regulations and applicable business rules.

3. Angkasa Pura II reports regularly to the government as a regulator.

Mitra kerja (local supplier) / Business partner (local supplier)

Ketergantungan / Dependency

1. Kontrak pengadaan2. Penilaian mitra kerja secara

transparan3. Penandatanganan pakta integritas

1. Procurement contract2. Assessment of partners in a

transparent manner3. Signing of integrity pact

1. Mekanisme pengadaan secara adil dan transparan.2. Sistem seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan

mitra3. Tidak ada pungutan biaya apapun dalam proses pengadaan

1. Procurement mechanism in a fair and transparent manner.2. Objective selection and evaluation system in selecting

partners3. No charge whatsoever in the procurement process

Industri Sejenis (Penyedia jasa kebandarudaraan) / Similar Industries (Airport Service Providers)

Pengaruh / Influence

Pertemuan di organisasi/asosiasi yang menaungi industri jasa kebandarudaraan / Meetings in organizations/associations that oversee the airport service industry

1. Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat.2. Kerjasama di antara sesama industri jasa kebandarudaraan3. Pertemuan rutin di antara sesama pelaku bisnis.

1. The creation of a healthy business competition climate.2. Cooperation among airport service industries3. Regular meetings among businesspeople.

Masyarakat / PublicPengaruh, Tanggung Jawab / Influence, Responsibility

1. Program kemitraan2. Program bina lingkungan

1. Partnership program2. Community Development Program

1. Menjalin hubungan yang serasi dan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah operasi.

2. Pemberdayaan potensi masyarakat dengan memberi sustainable value.

1. Establish harmonious relationships with communities around the operational area.

2. Empower the potential of the community by providing sustainable value.

Lingkungan / Environment Tanggung Jawab / Responsibility

1. Penanaman pohon (penghijauan)2. Pembinaan pelestarian lingkungan3. Konservasi Satwa

1. Tree planting (green activity)2. Conservation of the environment3. Animal Conservation

1. Berperan aktif dalam mengurangi dampak operasional Perseroan terhadap kerusakan lingkungan.

2. Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

1. Take an active role in reducing the Company’s operational impact on environmental damage.

2. Take an active role in environmental conservation activities.

Page 61: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)58

Pemasok [g4-12]Angkasa Pura II memandang pemasok sebagai mitra kerja yang

mendukung Perseroan dalam menyediakan rantai pasokan

untuk keberlanjutan kegiatan usaha. Pengelolaan rantai

pasokan merupakan sesuatu yang penting bagi Perseroan,

mengingat adanya hubungan yang signifian antara citra dan

reputasi Perseroan dengan kinerja pemasok tertentu. Oleh

karena itu, Angkasa Pura II melakukan seleksi terkait aspek

lingkungan, hak asasi manusia dan kepatuhan terhadap

regulasi ketenagakerjaan.

Angkasa Pura II hanya mencari pemasok terbaik yang memenuhi

seleksi ketat dengan menggunakan kriteria ketenagakerjaan

dan hak asasi manusia, selain kelengkapan dokumen legalitas

Perseroan antara lain: petugas jasa kebersihan, office boy,

dan pengemudi. Seleksi tersebut perlu dilakukan untuk

menjaga citra dan reputasi Perseroan karena praktik yang

mereka lakukan berdampak langsung dan erat terhadap citra

Perseroan.

Angkasa Pura II secara rutin melakukan asesmen/penilaian

berkala atas kinerja para pemasok dalam aspek penghormatan

terhadap hak asasi manusia, kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan. Perseroan

berpegang teguh pada prinsip keadilan dan transparasi dalam

melakukan penilaian. (G4-12)

Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk melayani pelanggan

dan pemangku kepentingan lainnya dengan bertindak peduli

dan proaktif serta tetap mengedepankan kehati-hatian. Lebih

lanjut, dalam rangka membangun sinergi dan mengokohkan

posisi Angkasa Pura II sebagai entitas organisasi yang memiliki

peran penting dalam pembangunan masyarakat, Perseroan

turut berperan aktif dalam asosiasi industri penyedia jasa

kebandarudaraan antara lain: Airport Council International

(ACI) dan International Civil Aviation Organization (ICAO). (G4-

16)

suPPliers [g4-12]Angkasa Pura II views supplier as a partner that supports

the Company in providing the supply chain for business

sustainability. Supply chain management is important to

the Company, given the significant relationship between

the Company’s image and reputation and the performance

of certain suppliers. Therefore, Angkasa Pura II conducts

selection related to environmental aspects, human rights, and

compliance with labor regulations.

Angkasa Pura II seeks for the best suppliers that meet rigorous

selection using employment and human rights criteria, in

addition to the completeness of the Company’s legality

documents, such as sanitary officers, office boys, and drivers.

Such selection shall be undertaken to maintain the image and

reputation of the Company as their practices have a direct and

close impact on the Company’s image.

Angkasa Pura II routinely conducts periodic assessments of the

performance of suppliers in respect of human rights, compliance

with labor laws and regulations. The Company adheres to the

principles of fairness and transparency in making assessment.

(G4-12)

Angkasa Pura II is committed to serving its customers and other

stakeholders with careful and proactive acts while maintaining

prudence. Furthermore, in order to build synergy and strengthen

the position of Angkasa Pura II as an organizational entity

that has an important role in community development, the

Company also actively participates in airport service provider

associations such as Airport Council International (ACI) and

International Civil Aviation Organization (ICAO). (G4-16)

Page 62: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 59

fokus Pertumbuhan ekonomiDi tengah situasi perekonomian global yang mengalami

perlambatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatatkan

tren yang cukup positif yaitu sebesar 5,02%. Angka

pertumbuhan tersebut lebih tinggi bila dibandingkan dengan

4,8% di tahun 2015 dan 5,01% di tahun 2014. Kinerja ekonomi

yang baik tersebut merupakan hasil dari upaya pemerintah

Indonesia dalam menjalankan program-program pembangunan

ekonomi yang telah dijalankan sejak tahun 2015.

Stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan terjaga

sementara momentum pertumbuhan ekonomi mulai bergulir.

Terjaganya stabilitas makroekonomi tercermin pada inflasi

yang kembali pada kisaran sasarannya 3,02%, defisit transaksi

berjalan yang menurun ke sekitar 0,8% dari PDB, dan

penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat

(AS) sebesar 2,32% yang disebabkan oleh sentimen positif

pelaku pasar global terhadap perekonomian domestik yang

menghasilkan peningkatan aliran dana yang masuk ke dalam

negeri.

Pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin membaik pada

tahun 2016 memberikan dampak yang positif terhadap industri

penerbangan Indonesia. Kinerja pemerintah yang inisiatif dan

tanggap dengan

permintaan pelaku industri penerbangan telah membuahkan

hasil yang baik terhadap peningkatan figur penumpang

penerbangan nasional di tahun 2016.

Menurut data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik,

sepanjang tahun 2016 jumlah penumpang penerbangan

mencapai 95,2 juta penumpang yang terdiri dari 80,4 juta

penumpang domestik dan 14,87 juta penumpang internasional.

Jumlah penumpang domestik naik sebesar 16,97% dari tahun

sebelumnya, sedangkan jumlah penumpang internasional naik

sebesar 8,16% dibanding periode yang sama di tahun 2015.

Pemerintah telah mengerahkan beberapa inisiatif strategis

dalam meningkatkan kinerja industri penerbangan nasional.

Salah satu upaya tersebut adalah pembukaan rute-rute

penerbangan baru yang mencapai pelosok-pelosok daerah.

Selain itu, kombinasi rute yang lebih variatif juga ditawarkan

the focus of economic growthIn the midst of the global economic slowdown, Indonesia’s

economic growth recorded a fair positive trend of 5.02%. The

growth rate is higher compared to 4.8% in 2015 and 5.01%

in 2014. The good economic performance is the result of the

Indonesian government’s efforts in implementing the economic

development programs that have been implemented since 2015.

Macroeconomic stability and financial system are maintained as

economic growth momentum begins to go on. The stability of

macroeconomics is reflected on inflation that returned to the

target range of 3.02%, current account deficit declining to about

0.8% of GDP, and the strengthening of the rupiah against the

dollar United States (US) of 2.32% caused by positive sentiment

of global market players to the domestic economy that resulted

in increased flow of funds into the country.

Improved national economic growth in 2016 has a positive

impact on the Indonesian aviation industry. The government’s

performance that is initiative and responsive with the demand

of the aviation industry actors have yielded good results on

improving the number of national flight passengers by 2016.

According to data compiled by the Statistics Indonesia, during

2016, the number of passenger flights reached 95.2 million

passengers consisting of 80.4 million domestic passengers and

14.87 million international passengers. The number of domestic

passengers increased by 16.97% from the previous year, while

the number of international passengers increased by 8.16%

compared to the same period in 2015.

The government has mobilized several strategic initiatives to

improve the performance of the national aviation industry. One

of the efforts is the opening of new aviation routes that reaches

remote areas. In addition, more varied route combinations

are also offered by many airlines. All of these measurable

Fokus Pertumbuhan EkonomiFocus on Economic Growth

Page 63: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)60

oleh banyak maskapai penerbangan. Seluruh penerapan

terukur tersebut berikut dengan penerbitan Undang Undang

Nomor 1 tahun 2009 memberi dampak yang sangat positif

terhadap penerbangan nasional. Posisi geografis Indonesia

sebagai Negara Kepulauan memiliki potensi unik terhadap

industri penerbangan nasional yang dapat menawarkan fasilitas

transportasi yang efektif dan efisiensi waktu. Dengan semakin

berkembangnya perekonomian nasional dan bertambahnya

jumlah penduduk di Indonesia, industri penerbangan nasional

memiliki prospek yang sangat cerah.

Selama tahun 2016, pergerakan pesawat tercatat sebesar

723,799 rute atau mengalami peningkatan yang cukup

signifikan sebesar 14,45% bila dibandingkan pergerakan

pesawat pada tahun 2015 sebesar 632.418 rute. Jumlah

pergerakan penumpang yang menggunakan jasa penerbangan

di bandara-bandara Angkasa Pura II mencapai sebanyak

95.175.588 pax, meningkat sebesar 12,91% bila dibandingkan

dengan 84.291.588 pax di tahun 2015. Peningkatan juga

terjadi pada pergerakan kargo di tahun 2016 yang tercatat

sebesar 743.336.817 kg, naik sebesar 0,49% dari pergerakan

kargo di tahun 2015 yang tercatat sebesar 739.688.624

kg. Secara keseluruhan pada tahun 2016 Perseroan berhasil

meningkatkan pergerakan pesawat, penumpang dan kargo.uraian / Description 2012 2013 2014 2015 2016

Pergerakan Pesawat / Aircraft Movement (dalam satuan rute / in route unit)

612.850 648.561 630.584 632.418 723.799

Pergerakan Penumpang / Passenger Movement (dalam ribuan Pax / in thousand Pax)

82.021 86.354 85.131 84.292 95.175

Pergerakan Kargo / Cargo Movement (dalam ribuan Kg / in thousand Kg)

746.835 771.049 763.507 739.689 743.336

strategi Pengembangan [G4-DMA]Angkasa Pura II senantiasa meningkatkan kinerja roda

operasional setiap tahunnya sebagai bentuk komitmen

Perseroan dalam menjawab tantangan bisnis kebandarudaraan

yang semakin kompetitif dan mewujudkan visi menjadi World

Class Company. Perseroan telah merumuskan kebijakan

winning strategis yakni AP2WAY yang bertujuan untuk

memudahkan pemahaman terhadap strategi Perseroan

sehingga implementasi strategi dapat berjalan secara efektif.

implementations together with the issuance of Law No. 1 of

2009 have had a very positive impact on national aviation. The

geographic position of Indonesia as an archipelago has a unique

potential for the national aviation industry that can offer effective

transport facilities and time efficiency. With the growing national

economy and increasing population in Indonesia, the national

aviation industry has a very bright prospect.

During 2016, the movement of aircraft was recorded at 723,799

routes or a significant increase of 14.45% compared to the

movement of aircraft in 2015 of 632,418 routes. The number

of passengers traveling on flights at Angkasa Pura II airports

reached 95,175,588 pax, an increase of 12.91% compared

to 84,291,588 pax in 2015. The increase also occurred in the

movement of cargo in 2016 which was recorded at 743,336,817

kg, increased by 0.49% from cargo movement in 2015 which

was recorded at 739,688,624 kg. Overall in 2016, the Company

succeeded in increasing the movement of aircraft, passengers

and cargo.

DeVeloPment strategy [g4-Dma]Angkasa Pura II constantly improves the performance of the

operationals every year as a form of the Company’s commitment

in responding to the increasingly competitive airport business

challenges and realizing the vision of becoming a World Class

Company. The Company has formulated a strategic winning

policy that AP2WAY aims to facilitate an understanding of the

Company’s strategy so that the implementation of the strategy

can work effectively. AP2WAY’s strategy includes the following

Page 64: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 61

Strategi AP2WAY mencakup 6 elemen penting sebagai berikut

Airport Best Practices, People, Process, World Class System,

Asset, dan Yield.

Perkembangan industri angkutan udara yang menunjukkan

pertumbuhan positif setiap tahunnya dan juga perubahan

dinamika lingkungan industri ini menuntut Perseroan untuk

merancang rencana strategis guna mencapai target dalam

Rencana Kerja dan anggaran Perseroan (RKAPP) maupun

Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP). Kualitas layanan

dan pengembangan fasilitas kebandarudaraan menjadi

prioritas yang penting bagi Perseroan untuk ditingkatkan guna

memenuhi harapan dan tuntutan kebutuhan pelanggan.

Hal ini mendorong Perseroan untuk lebih fokus terhadap

kegiatan pengembangan jasa non-aeronautika. Strategi

pengembangan usaha difokuskan pada pengembangan usaha

eksisting dan pengembangan usaha baru.

a) Strategi Pengembangan Usaha Eksisting

Strategi pengembangan usaha eksisting dapat digambarkan

bahwa secara umum sumber-sumber pendapatan Angkasa

Pura II diperoleh dari beberapa kegiatan pelayanan bandara

seperti bagan berikut:

tbs konsumen / Consumer kompetisi / Competition Profitabilitas / Profitability Proses operasi / Operational Process

Aeronautika non ATS • KonsumenlangsungAirlines / Airlines direct consumers

• Konsumentidaklangsung Penumpang / Indirect consumer Passenger

• Sifatkompetisi:Monopolistik / The nature of competition: Monopolistic

• Pesaing:Bandarudaralaindi wilayah Indonesia dan sekitarnya / Competitors: Other airports in Indonesia and surrounding areas

• Tarifdibatasiregulasi/Tariffs are constrained by regulation

• Peningkatanprofitdapatdiupayakan melalui peningkatan volume tetapi sangat dipengaruhi oleh kapasitas bandar udara / Increased profit can be pursued through increased volume but strongly influenced by the capacity of the airport

• Mengutamakanprosesoperasiyang efektif dan cepat tanpa mengurangi kenyamanan penumpang / Prioritize effective and fast operations without reducing passenger comfort

NonCargo

Airport • KonsumenLangsung/Direct consumers

• Konsumentidaklangsung: Pengunjung Bandar udara / Indirect consumer : Airport Passenger

• Sifatkompetisi:Monopolisik / The nature of competition: Monopolistic

• Pesaing:Relatiftidakadapesaing / Competitor : Relatively no competitor

• Profiabilitasrelatiftinggikarena tarif ditentukan oleh PT. Angkasa Pura I (Persero), namun pengembangan dibatasi oleh luas area komersil / Profitability is relatively high because the tariff is determined by PT. Angkasa Pura I (Persero), but the development is limited by the width of commercial area

• Mengutamakanpelayananprima dalam menciptakan kenyamanan pengguna bandar udara / Prioritize the delivery of services in creating the convenience of airport users

6 essential elements: Airport Best Practices, People, Process,

World Class System, Assets, and Yields.

The development of the air transportation industry that shows

positive growth every year as well as changes in the dynamics

of the industrial environment requires the Company to design

a strategic plan to achieve the targets in the Company’s Work

Plan and Budget (RKAPP) as well as the Company’s Long Term

Plan (RJPP). The quality of service and the development of the

airport facilities becomes an important priority for the Company

to be improved to meet the expectations and demands of the

customers’ needs.

This encourages the Company to focus more on non-

aeronautical service development activities. The business

development strategy is focused on developing existing business

and developing new business.

a) Existing Business Development Strategy

Existing business development strategy can be described

that in general the sources of incomeof Angkasa Pura II were

obtained from some airport service activities as described in

the following chart:

Page 65: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)62

tbs konsumen / Consumer kompetisi / Competition Profitabilitas / Profitability Proses operasi / Operational Process

Properti / Property

• Konsumenlangsung:Mitra usaha / Direct consumers: Business partners

• Konsumentidaklangsung: Pengguna jasa properti / Indirect consumers: Users of property services

• Sifatkompetisi:Bebas/The nature of the competition: Free

• Pesaing:Pengusahaproperty sejenis di sekitar Bandar udara / Competitors: Similar property entrepreneurs around the airport

• Tarifditentukanolehhargapasar / Tariff is determined by market price

• Peningkatanvolumetidakterbatas pada kapasitas bandar udara / Increased volume is not limited to the airport capacity

• Mengutamakankelengkapanfasilitas yang sesuai kebutuhan pengguna jasa serta kerjasama yang optimal dengan pihak terkait / Prioritize the completeness of facilities that suit the needs of service users as well as optimum cooperation with related parties

Cargo • Konsumenlangsung:Cargo operator / Direct Consumer: Cargo operator

• Konsumentidaklangsung: Pengguna jasa kargo / Indirect Consumer: Cargo service user

• Sifatkompetisi:Monopolistik / The nature of competition: Monopolistic

• Pesaing:Relatiftidakadapesaing / Competitor : Relatively no competitor

• Profiabilitasrelatiftinggikarenapenentuan tarif dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) / Profitability is relatively high because the tariff is determined by PT. Angkasa Pura I (Persero)

• Peningkatanvolumetidakterbatas pada kapasitas bandar udara / Increased volume is not limited to the airport capacity

• Mengutamakanprosesyangcepat, akurat,penanganan kargo yang handal / Prioritize fast, accurate, reliable cargo management

strategi bisnis tbs

strategic element aero non ats non aero airport non aero Property cargo

Service

Pelayanan yang mengutamakan kecepatan dan keamanan tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna jasa / Services that prioritize speed and safety without reducing the comfort of services users

Jenis pelayanan yang bervariasi menjangkau semua pengguna bandar udara untuk menciptakan kenyamanan pengguna jasa / Multiple type of services that reach all segments of airport users to create comfort for services users.

Pelayanan yang mengutamakan kenyamanan pengguna jasa didukung kelengkapan fasilitas / Services that prioritize services users comfort supported with completeness of facilities.

Pelayanan yang mengutamakan kecepatan, akurasi dan tingkat/realibilist yang tinggi / Services that prioritize speed, accuracy and high level of reliability

People

Kapasitas SDM yang sesuai dengan bidang aeronautika (contoh: sertifikasi yang sesuai, dll) / HR capabilities in accordance with aeronautical field (example: appropriate certification, etc.)

Kapasitas SDM yang mengutamakan hospitality / HR capabilities that prioritize hospitality

Kapabilitas SDM yang mengutamakan kemampuan manajemen dan business judgement yang baik / HR capabilities that prioritize management skill and good business judgement

Kapabilitas SDM yang sesuai dengan industri kargo / HR capabilities in accordance with cargo industry

Process

Proses bisnis yang efisien, sederhana, tidak berbelit-belit serta cepat / Business process that is efficient, simple, and straightforward and fast.

Proses bisnis yang mengutamakan kenyamanan pengguna jasa / Business process that prioritizes the comfort for services users.

Proses bisnis yang transparan dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain / Transparent business process in establishing cooperation with other parties.

Proses bisnis yang mengutamakan operation excellence / Business process that prioritizes operational excellence

System

Penekanan pada sistem keamanan dalam kegiatan operasional / Emphasis on security system in operational activities

Sistem yang efektif dan efisien ditunjang oleh IT untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Effective and efficient system supported by IT to improve comfort for services users

Penekanan pada sistem kerjasama yang optimal dan saling menguntungkan / Emphasize on optimum and mutual cooperation system

Penekanan pada optimalisasi IT untuk meningkatkan kecepatan proses operasi serta sistem monitoring yang efektif / Emphasize on IT optimization to increase the speed of operational process and effective monitoring system

tbs business strategy

Page 66: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 63

strategic element aero non ats non aero airport non aero Property cargo

Aset

Fasilitas dan infrastruktur yang sesuai dengan standar keamanan nasional / Facilities and infrastructure that meet the international security standards

Fasilitas dan infrastruktur yang lengkap sesuai dengan standar kelas dunia untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Comprehensive facilities and infrastructure with world class standards to improve the comfort for services users.

Fasilitas dan infrastruktur yang lengkap sesuai dengan standar kelas dunia yntuk meningkatkan kenyamanan pengguna jasa / Comprehensive facilities and infrastructure with world class standards to improve the comfort for services users

Fasilitas dan infrastruktur yang mendukung proses operasional yang efektif dan handal / Facilities and infrastructure that support effective and reliable operational process.

b) Strategi Pengembangan Usaha Baru

Angkasa Pura II terus mengembangkan strategi

pertumbuhan keberlanjutan bisnis secara bertahap dengan

fokus yang jelas pada setiap tahapan demi menggapai visi

Perseroan menjadi World Class Company dan mewujudkan

pelayanan berdasarkan standar World Class Airport.

Perseroan menetapkan strategi pertumbuhan usaha

dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

1) Market Penetration;

2) Market Development;

3) Service Development;

4) Diversifiation.

inisiatif Pertumbuhan usaha

new market

market Development Diversification

- Penambahan airline dan freighter baru (nasional dan internasional) / Addition of ner airlines and freighters – national/international

- Penambahan tenant dan partner strategis lainnya / Addition of other strategic tenants and partners

- Pengelolaan bandar undara yang belum dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) (Bandar Udara Lampung, Batam, dll) / Management of airports that have not been managed by PT Angkasa Pura II (Persero) (Lampung Airport, Batam, etc.)

- Pengembangan airport centre / Development of airport centre- Pengembangan aerospace park (logistic) / Development of

aerospace park (logistic)- Pengembangan fasilitas olahraga (golf, futsal, dll) /

Development of sports facility (golf, indoor soccer, etc.)- Pengembangan bisnis property/real estate pada aset-aset

tanah di luar kawasan bandar udara / Development of property/real estate business in land assets outside the airport areas

- Pengembangan pusat perbelanjaan dan rekreasi / Development of shopping centre & recreation

- Pengembangan airport, convention centre (meeting, convention, wedding, dll) / Development of airport convention centre (meting, convention, exhibition, wedding, etc.)

b. New Business Development Strategy

To achieve the vision of becoming a World Class Company

and realize services based on the World Class Airport

standards, Angkasa Pura II will gradually conduct growth

strategy with a clear focus at each stage. The Company sets

the business growth strategy carried out in stages as follows:

1. Market Penetration;

2. Market Development;

3. Service Development

4. Diversification

business growth initiatives

Page 67: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)64

current market

market Penetration service Development

- Peningkatan kapasitas terminal penumpang, apron dan runway / Improvement of passenger terminal capacity, apron, and runway

- Optimalisasi proses operasional/frekuensi penerbangan / Optimization of operational process/flight frequency

- Revenue assurance management (otomatisasi, perbaikan metode collection dan proses pelayanan penumpang) – termasuk bagi penumpang transit, PSC, dll / Revenue assurance management (automation, improvement of collection method, and passenger services process) – including for transit passengers, PSC, etc.

- Optimalisasi pelayan garbarata (contoh: kerjasama dengan ground handling/airline) / Optimization of jet bridge services (example: cooperation with ground handling/airline)

- Penataan dan modernisasi area komersial bandar udara (tenant mixing, digital media, parking, hotel, dll) / Restructuring & modernization of the airport commercial areas (tenant mixing, digital media, parking, hotel, etc.)

- Penataan dan modernisasi pergudangan kargo / Restructuring & modernization of cargo warehousing

- Penambahan area komersial di setiap bandar udara / Addition of commercial areas in every airport

- Optimalisasi strategi pola kerja sama (contoh: revenue sharing, profit sharing, dll) / Optimization of cooperation pattern strategy (example: revenue sharing, profit sharing, etc.)

- Pengembangan terminal kargo modern (bonded zone) / Development of modern cargo terminal (bonded zone)

- Pengembangan integrated offices building / Development of integrated offices building

- Pengembangan Check-in Lounge/CIP Lounge dan pengembangan e-kiosk / Development of Check-in Lounge/CIP Lounge & development of e-kiosk

- Komersialisasi ICT/Information Communication Technology (airport backbone, jaringan data, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, dll) / Commercialization of ICT/Information Communication Technology (airport backbone, data network, single antenna, common use check-in, Flight Information System, call centre, etc.)

- Pengembangan e-payment dan e-commerce / Development of e-payment and e-commerce

- Pengembangan HUB airport (Soekarno-Hatta dan Kualanamu) (atas masukan dari airline) / HUB airport development (Soekarno-Hatta and Kualanamu) (according to airline suggestion)

Distribusi nilai ekonomi [g4-ec1]Angkasa Pura II memahami bahwa pelaksanaan tanggung

jawab sosial merupakan bagian dari kesungguhan Perseroan

dalam memenuhi hak-hak stakeholders. Melalui program

CSR, Perseroan berupaya menjaga kelestarian lingkungan,

pemerataan kesempatan dalam pengembangan kompetensi

sumber daya manusia serta upaya menjaga dan melestarikan

nilai-nilai kearifan di masyarakat.

Pada tahun 2016, Perseroan telah melakukan perbaikan,

peremajaan, perawatan dan penambahan fasilitas-fasilitas

pengelolaan kebandarudaraan dalam upaya meningkatkan

dampak positif terhadap peningkatan pendapatan Perseroan.

Pada akhirnya, berbagai kegiatan di atas akan meningkatkan

kemampuan Perseroan untuk meningkatkan kemampuan

Perseroan untuk memberikan kontribusi kepada pemangku

kepentingan. Pada saat yang sama, Angkasa Pura II juga

mampu meningkatkan kontribusi Perseroan dalam kegiatan

Corporate Social Responsibility (CSR) melalui Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Secara umum kondisi

ini juga akan meningkatkan nilai ekonomi yang dapat dinikmati

oleh pemangku kepentingan.

economic Value Distribution [g4-ec1]Angkasa Pura II understands that the implementation of social

responsibility is part of the Company’s commitment in fulfilling

the rights of stakeholders. Through the CSR program, the

Company strives to preserve the environment, provide equal

opportunity in human resource competence development and

efforts to maintain and preserve the values of wisdom in the

community.

In 2016, the Company has made improvements, rejuvenation,

maintenance and addition of airport facilities management

in an effort to increase the positive impact on the Company’s

revenue increase. Ultimately, the above activities will enhance

the Company’s ability to enhance the Company’s ability to

contribute to the stakeholders. At the same time, Angkasa Pura II

is also able to increase the Company’s contribution in Corporate

Social Responsibility (CSR) activities through Partnership and

Community Development Program (PKBL). In general, this

condition will also increase the economic value that can be

enjoyed by stakeholders.

Page 68: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 65

Selama tahun 2016, Angkasa Pura II berhasil mencatatkan

pertumbuhan kinerja keuangan yang membanggakan. Hal ini

terlihat dari adanya peningkatan kinerja baik dari sisi laporan

posisi keuangan maupun laporan laba rugi Perseroan. Dari sisi

laporan keuangan, Perseroan mencatatkan total aset sebesar

Rp 27.991,22 miliar, naik Rp 7.720,46 miliar atau 38,09%

dibandingkan total aset tahun 2015 sebesar Rp20.270,76

miliar. Total ekuitas Perseroan mencapai Rp 19.927,62 miliar,

naik Rp3.691,85 miliar atau 22,74% bila dibandingkan tahun

2015 sebesar Rp16.235,77 miliar.

Tahun 2015, Kinerja keuangan Angkasa Pura II telah

menunjukkan prestasi yang baik. Hal ini terlihat dari adanya

peningkatan kinerja baik dari sisi laporan posisi keuangan

maupun laporan laba rugi Perseroan. Dari sisi laporan posisi

keuangan, aset Perseroan meningkat sebesar 27,23% menjadi

Rp20.270,76 miliar, sedangkan ekuitas Perseroan meningkat

sebesar 27,25% menjadi Rp16.235,77 miliar.

Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan

usaha di tahun 2016 yang mencapai Rp6.645,80 miliar, naik

17,75% dari pendapatan pada tahun 2015 sebesar Rp5.644,15

miliar. Selain itu, Perseroan juga mencatatkan pendapatan

komprehensif tahun berjalan sebesar Rp1.898,34 miliar atau

mengalami peningkatan sebesar Rp 263,66 miliar dibanding

tahun lalu sebesar Rp 1.634,68 miliar.

Berikut secara ringkas, kinerja keuangan Perseroan yang

menggambarkan pencapaian perolehan nilai ekonomi

Perseroan pada tahun 2016.

Ikhtisar Keuangan dan Operasional Perseroan

kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Performance (in billion Rupiah) 2015 2016

Aset / Asset 20.270,76 27.991,21

Liabilitas / Liabilities 4.034,99 8.063,60

Ekuitas / Equity 16.235,77 19.927,41

kinerja laba rugi / income Performance

Pendapatan Usaha / Revenues 5.644,15 6.645,80

Laba Sebelum Pajak / Income Before Tax 2.266,19 2.129,41

During the year 2016, Angkasa Pura II successfully recorded an

encouraging financial performance growth. This is evidenced

from the improved performance in terms of both the Company’s

financial position and income statement. In terms of financial

statements, the Company recorded total assets of Rp 27,991.22

billion, increased by Rp 7,720.46 billion or 38.09% compared to

total assets of 2015 of Rp20,270.76 billion. Total equity of the

Company reached Rp 19,927.62 billion, increased by Rp3,691.85

billion or 22.74% compared to 2015 of Rp16,235.77 billion.

In 2015, Angkasa Pura II’s financial performance has shown

good achievement. This is evidenced from the performance

improvement in terms of both the Company’s financial position

and income statement. In terms of the financial position report,

the Company’s assets increased by 27.23% to Rp20,270.76

billion, while the Company’s equity increased by 27.25% to

Rp16,235.77 billion.

Angkasa Pura II succeeded in increasing its revenues in 2016,

reaching Rp6,645.80 billion, increased by 17.75 percent from

Rp5,644.15 billion in 2015. In addition, the Company also

recorded a comprehensive income of Rp1,898.34 billion or an

increase of Rp 263.66 billion compared to Rp 1,634.68 billion

last year.

Below is a summary of the Company’s financial performance

which represents the achievement of the Company’s economic

value in 2016.

Financial and Operational Highlights of the Company

Page 69: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)66

kinerja neraca (dalam miliar rupiah) / Balance Performance (in billion Rupiah) 2015 2016

Laba (Rugi) Bersih / Net Profit (Loss) 1.687,32 1.940,25

Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Income for the Year 1.634,68 1.898,34

kinerja operasional / operational Performance

Pergerakan Pesawat (dalam satuan Rute) / Aircraft Movement (in Route unit) 632.418 723.799

Pergerakan Penumpang(dalam satuan Pax) / Passenger movement (in Pax unit) 84.292 95.175

Pergerakan Kargo (dalam satuan Kg) / Cargo movement (in Kg unit) 739.689 743.336

Dengan pertumbuhan pendapatan sebagai perolehan

nilai ekonomi Perseroan, Angkasa Pura II mempunyai

kesempatan dalam mendistribusikan nilai-nilai ekonomi

kepada para pemangku kepentingan. Perseroan berupaya

untuk mendistribusikan nilai ekonomis yang diperoleh selama

setahun periode operasional dalam bentuk manfaat, sebagai

bentuk komitmen Perseroan terhadap kepentingan para

pemangku kepentingan. .Dari tabel berikut disajikan jumlah

nilai-nilai ekonomi yang didistribusikan kepada para pemangku

kepentingan, yang meliputi mitra kerja, karyawan, pemegang

saham, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.

nilai ekonomi yang Dihasilkan (dalam miliar rupiah) /Economic Value Generated (in billion Rupiah)

2015 2016

Penerimaan dari Pelanggan / Receipt from Customer 5.396,92 6.272,52

Penerimaan Lainnya / Other income 336,45 68,73

Penerimaan penghasilan bunga / Receipt of interest income 62,44 164,94

Jumlah Nilai Ekonomi yang Dihasilkan / Total Economic Value Distributed 5.795,81 6.506,19

Distribusi nilai ekonomi (Dalam miliar ruPiah) / economic Value Distribution (in billion ruPiah)

Pembayaran Pemasok & Pihak ketiga lain / Payment to Suppliers & other Third Parties (1.210,44) (1.763,12)

Pembayaran Karyawan / Payment to Employees (1.158,35) (1.303,44)

Pembayaran Lainnya / Other Payments (21,96) (11,68)

Pembayaran Beban Bunga / Interest Expense Payment (1,38) (14,98)

Pembayaran Dividen / Dividend Payment (219,61) (337,46)

Pembayaran Pajak / Tax Payment (622,01) (642,85)

Jumlah Distribusi Nilai Ekonomi / Total Distribution of Economic Values (4.030,98) (4073,53)

With revenue growth as the acquisition of the economic value of

the Company, Angkasa Pura II has an opportunity to distribute

economic values to its stakeholders. The Company seeks to

distribute the economic value gained during the operational year

in the form of benefits, as a form of the Company’s commitment

to the interests of stakeholders. The following table presents the

amount of economic values distributed to stakeholders, including

partners, employees, shareholders, creditors, government and

the public.

Page 70: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 67

kontribusi PaDa negaraAngkasa Pura II sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam

bidang usaha pengelolaan jasa kebandarudaraan senantiasa

memberikan sumbangsih kepada negara dalam berbagai

bentuk, mencakup Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNPB) dan

berbagai jenis pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-

undangan. Pada tahun 2016, Perseroan telah membayar pajak

sebagai kontribusi kepada negara sebesar Rp 642,85 miliar,

sedangkan untuk tahun 2015 sebesar Rp 622,01 miliar.

Selain membayar pajak, Perseroan juga membayar deviden

kepada Pemerintah Indonesia selaku pemegang saham

utama dengan komposisi kepemilikan sebesar 100%, sebagai

bentuk kontribusi lainnya di bidang keuangan. Sesuai dengan

keputusan RUPS terhadap penggunaan laba tahun buku

2016 dan 2015, secara berurutan pembagian dividen sebesar

Rp337,46 miliar dan Rp219,61 miliar.

Selama tahun 2016, Angkaa Pura II telah berkotribusi kepada

negara sebesar Rp980,31 miliar dengan perhitungan jumlah

pembayaran pajak dan pembagian dividen yang Perseroan

lakukan di tahun ini, meningkat 16% dibandingkan tahun

2015 sebesar Rp841,62 miliar. Dalam merealisasikan seluruh

kegiatan operasional sebagaimana tahun-tahun sebelumnya,

Perseroan tidak menerima bantuan langsung dari negara. [G4-

EC4]

contribution to the stateAngkasa Pura II as one of the state-owned enterprises engaged

in airport service management business continuously contributes

to the state in various forms, including Non-Tax State Revenues

(PNPB) and various types of taxes in accordance with the

provisions of laws and regulations. In 2016, the Company

has paid taxes as a contribution to the state at the amount of

Rp 642.85 billion, while for the year 2015 it amounted to Rp

622.01 billion.

In addition to paying taxes, the Company also pays dividends

to the Government of Indonesia as the main shareholder with

100% ownership composition, as another form of financial

contribution. In accordance with the AGM’s decision on the use

of profit for fiscal year 2016 and 2015, the dividend distribution

amounted to Rp337.46 billion and Rp219.61 billion respectively.

During 2016, Angkasa Pura II has contributed Rp980.31 billion

to the state by calculating the amount of taxes paid and dividend

payments that the Company made this year, an increase of 16%

compared to 2015 of Rp841.62 billion. In realizing all operational

activities as in previous years, the Company did not receive direct

aid from the state. [G4-EC4]

Page 71: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)68

Angkasa Pura II memahami bahwa segala pencapaian positif

dalam perkembangan bisnis Perseroan tidak lepas dari peran

masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan menjalankan berbagai

program tanggung jawab sosial kemasyarakatan sebagai

bentuk imbal balik Perseroan kepada masyarakat. Sebagai

Badan Usaha Milik Negara, implementasi tanggung jawab

sosial Perseroan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan

Bina Lingkungan (PKBL).

Perseroan senantiasa mengevaluasi dan mengembangkan

program tanggung jawab sosial kemasyarakatan dengan

mempertimbangkan dampak positif bagi seluruh pemangku

kepentingan dan berlanjutnya manfaat pelaksanaan program

bagi tumbuh dan berkembangnya kemandirian komunitas

sekitar. Hal ini dilakukan tidak saja untuk tujuan strategis

Perseroan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian Perseroan

untuk mengembangkan berbagai potensi masyarakat. Melalui

pendekatan triple bottom lines yang meliputi kinerja ekonomi

(economic indicators), kinerja lingkungan (environmental

indicators), dan kinerja sosial (social indicators), diharapkan

keberadaan Angkasa Pura II tidak hanya bermanfaat bagi

para pemegang saham (shareholders), tetapi juga kepada

pemangku kepentingan (stakeholders) yang lebih luas yaitu

pelanggan/konsumen, masyarakat, dan lingkungan. Dengan

kata lain, Angkasa Pura II berusaha untuk memaksimalkan laba

Perseroan (profit) selaras dengan tujuan untuk memberikan

kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat (people),

dan lingkungan (planet). [G4-DMA]

Angkasa Pura II menyakini implementasi CSR akan memberikan

banyak manfaat bagi Perseroan. Keberhasilan implementasi CSR

dalam jangka panjang diyakini berpengaruh, terutama pada

aspek tumbuhnya kepercayaan, terciptanya keharmonisan dan

meningkatkan reputasi yang pada gilirannya memiliki implikasi

pada penciptaan nilai tambah yang mendorong kelancaran

kestabilan dan pertumbuhan usaha Perseroan.

Berbagai Kepada MasyarakatSharing to the community

Angkasa Pura II understands that all positive achievements in the

business development of the Company are inseparable from the

role of the community. Therefore, the Company runs various

social responsibility programs as a form of corporate return to the

public. As a State-Owned Enterprise, the implementation of the

Company’s social responsibility is realized through Partnership

and Community Development Program (PKBL).

The Company continuously evaluates and develops its social

responsibility program by considering the positive impacts

for all stakeholders and the continued benefits of program

implementation for the growth and development of community’s

independency. This is done not only for the strategic objectives of

the Company but also as a form of awareness of the Company

to develop various potential of the Community. Through the

triple bottom lines approach which includes economic indicators,

environmental indicators and social indicators, it is expected that

the existence of Angkasa Pura II will not only benefit shareholders,

but also to general stakeholders, such as customer/consumer,

community, and environment. In other words, Angkasa Pura II

seeks to maximize the profit of the Company (profit) in harmony

with the aim to give the utmost benefit to the people (people),

and the (planet) environment. [G4-DMA]

Angkasa Pura II believes the implementation of CSR will provide

many benefits to the Company. The successful implementation

of CSR in the long term is believed to have an effect, especially

on the aspect of growing trust, creating harmony and enhancing

reputation which in turn has implications for the creation of

added value that encourages the smooth stability and growth of

the Company’s business.

Page 72: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 69

PemberDayaan ekonomi masyarakatSalah satu sasaran konsep CSR dalam Program Kemitraan

dan Bina Lingkungan (PKBL) adalah kesejahteraan (Economic

Empowerment). Perseroan mengimplementasikan konsep ini

dalam bentuk

Program Kemitraan melalui pembinaan dan pengembangan

ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan modal,

peningkatan kompetensi, dan membangkitkan jiwa wirausaha.

Angkasa Pura II memandang bahwa bentuk kontribusi ini akan

membantu meningkatkan dan memberdayakan masyarakat

menjadi komunitas yang mandiri secara ekonomi. Hal ini

sejalan dengan tujuan dasar implementasi CSR Angkasa Pura

II yang berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan

ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat yang berbentuk

program kemitraan. Untuk membina hubungan yang kondusif

dengan masyarakat sekitar wilayah operasionalnya, Angkasa

Pura II merealisasikan berbagai kegiatan pengembangan potensi

ekonomi masyarakat dengan satu tujuan, meningkatkan

kemampuan unit-unit usaha kecil dan menengah (UKM) agar

mampu tumbuh dan berkembang menjadi usaha yang tangguh

dan mandiri. Untuk merealisasikan program pengembangan,

Angkasa Pura II telah membentuk unit khusus yang menangani

Pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL).

Penggunaan dana pada Program Kemitraan diperuntukan

untuk penyaluran kepada mitra binaan, hibah dan biaya

operasional. Adapun realisasi dana tersedia untuk Program

Kemitraan pada tahun 2016 sebesar Rp55.544.526.201,27

atau 5,19 % diatas Rencana Anggaran Kerja Anggaran (RKA)

Angkasa Pura II. Dari jumlah dana yang tersedia tersebut telah

disalurkan kepada para mitra binaan yang berada di sekitar

wilayah kerja Perseroan sebesar Rp53.004.500.000,00. [G4-

EC8]

Penyaluran Program kemitraan Dengan sesama bumnSejak tahun 2009, Angkasa Pura telah bekerja sama dalam

penyaluran program kemitraan dengan beberapa Perseroan

Modal Ventura Daerah (PMVD) yang merupakan anak Perseroan

PT. Bahana Artha Ventura (BAV) sebagai BUMN Penyalur.

community economic emPowermentOne of the targets of the CSR concept in the Partnership and

Community Development Program (PKBL) is welfare (Economic

Empowerment). The Company implements this concept in

Partnership Program by fostering and developing the people’s

economy by providing capital assistance, increasing competence,

and generating entrepreneurial spirit.

Angkasa Pura II considers that this form of contribution will help

to enhance and empower communities to become economically

independent communities. This is in line with the basic objective

of CSR implementation of Angkasa Pura II which is committed

to contributing to sustainable economic development for

the community in the form of partnership program. To foster

conducive relationships with the communities surrounding its

operational areas, Angkasa Pura II realizes various activities of

developing the economic potential of the community with one

goal, increasing the ability of small and medium enterprises

(SMEs) to grow and develop into a tough and independent

business. To realize the development program, Angkasa Pura II

has established a special unit that handles Fund Management of

Partnership and Community Development Program (PKBL).

The use of funds in the Partnership Program is intended for

distribution to the development partners, grants and operational

costs. The realization of funds available for the Partnership

Program in 2016 amounted to Rp55,544,526,201.27 or 5.19%

above the Budget Work Budget Plan (RKA) of Angkasa Pura II.

From the amount of funding available, it has been channeled

to the partners built around the working area of the Company

amounting to Rp53,004,500,000.00. [G4-EC8]

Disbursement of PartnershiP Programs with soesSince 2009, Angkasa Pura has cooperated in disbursing

partnership program with several Regional Venture Capital

Companies (PMVD) which is a subsidiary of PT. Bahana Artha

Ventura (BAV) as a Distributor SOE. For 2016, partnership

Page 73: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)70

Untuk tahun 2016, kerjasama penyaluran program kemitraan

telah dilaksanakan dengan PT. Bahana Artha Ventura dengan

total penyaluran dana sebesar Rp32.000.000.000,00 terdiri

dari:

Penyelenggara / organizer biaya / fee

PT. Sarana Bengkulu Ventura Rp. 3.000.000.000,00

PT. Sarana Kalsel Ventura Rp. 3.000.000.000,00

PT. Sarana NTB Ventura Rp. 1.000.000.000,00

PT. Sarana Surakarta Ventura Rp. 1.500.000.000,00

PT. Sarana Bali Ventura Rp. 3.000.000.000,00

PT. Sarana Jatim Ventura Rp. 1.500.000.000,00

PT. Sarana Yogya Ventura Rp. 1.000.000.000,00

PT. Sarana Jateng Ventura Rp. 1.500.000.000,00

PT. Sarana Aceh Ventura Rp. 1.000.000.000,00

PT. Sarana Sumut Ventura Rp. 2.000.000.000,00

PT. Sarana Riau Ventura Rp. 2.000.000.000,00

PT. Sarana NTT Ventura Rp. 1.000.000.000,00

PT. Sarana Sulsel Ventura Rp. 1.500.000.000,00

PT. Sarana Kalbar Ventura Rp. 2.000.000.000,00

PT. Sarana Jambi Ventura Rp. 1.000.000.000,00

PT. Sarana Lampung Ventura Rp. 2.000.000.000,00

PT. Sarana Sumbar Ventura Rp. 3.000.000.000,00

PT. Sarana Jabar Ventura Rp. 1.000.000.000,00

Total Biaya Rp 32.000.000.000,00

mitra binaanJumlah mitra binaan Angkasa Pura II yang mendapat penyaluran

dana Program Kemitraan pada tahun 2016 adalah 875 mitra

binaan. Secara rinci penyaluran yang telah dilakukan dari tahun

2015 dan tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

program disbursement has been implemented with PT. Bahana

Artha Ventura with total disbursement of Rp32,000,000,000.00

that consists of:

total DeVeloPment PartnersTotal Development Partners of Angkasa Pura II which received

Partnership Program funds distribution in 2016 were 875

partners. In detail, disbursement that has been conducted from

2015 and 2016 can be seen in the following table:

Page 74: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 71

Jumlah Mitra Binaan dan Jumlah Penyaluran Dana Pada Tahun

2016 Berdasarkan Sektor Usaha

wilayah / Region

2015sd. Desember 2016 / Until December 2016

jumlah / Total

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rP

jumlah unit mitra binaan

/ Total Development Partner Unit

rp

jumlah unit mitra binaan

/ Total Development Partner Unit

rp

Sektor Usaha Industri / Industry Business Sector 110 2,715,000,000 91 2,698,000,000 201 5,413,000,000

Sektor UsahaPerdagangan / Trading Business Sector

446 9,385,500,000 453 10,083,500,000 899 19,469,000,000

Sektor Usaha Pertanian / Agricultural Business Sector 7 77,500,000 10 285,000,000 17 362,500,000

Sektor Usaha Peternakan / Farming Business Sector 13 305,000,000 7 195,000,000 20 500,000,000

Sektor Usaha Perkebunan / Plantation Business Sector 1 20,000,000 1 20,000,000

Sektor Usaha Perikanan / Fishery Business Sector 10 136,000,000 7 165,000,000 17 301,000,000

Sektor Usaha Jasa / Service Business Sector 126 3,586,000,000 106 2,818,000,000 232 6,404,000,000

Sektor Usaha Lainnya / Other Business Sectors 391 29,015,000,000 201 36,760,000,000 592 65,775,000,000

total / total 1,104 45,240,000,000 875 53,004,500,000 1,979 98,244,500,000

Sehingga seluruh jumlah mitra binaan yang tersebar di wilayah

kerja Angkasa Pura II dari tahun 1991 sampai 2016 adalah

sebanyak 28.609 mitra binaan.

wilayah / Region

2015sd. Desember 2016 / Until December 2016

jumlah / Total

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rP

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rp

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rp

Aceh 51 1,360,000,000 43 1,435,000,000 94 2,795,000,000

Sumatera Utara / North Sumatera

35 755,000,000 47 1,600,000,000 82 2,355,000,000

Sumatra Barat / West Sumatra

59 1,125,000,000 52 1,000,000,000 111 2,125,000,000

Riau 86 1,598,000,000 76 1,745,000,000 162 3,343,000,000

Total Development Parnters and Total Fund Disbursement in

2016 Based on Business Sector are as follows

Therefore, the total number of development partners spread in

the work area of Angkasa Pura II from 1991 to 2016 was 28,609

partners.

Page 75: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)72

wilayah / Region

2015sd. Desember 2016 / Until December 2016

jumlah / Total

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rP

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rp

jumlah unit mitra

binaan / Total Development Partner Unit

rp

Kepulauan Riau/Kepri / Riau Island/Kepri

45 960,000,000 44 1,025,000,000 89 1,985,000,000

Jambi 61 1,175,000,000 51 1,102,500,000 112 2,277,500,000

Sumatra Selatan / South Sumatera

67 1,836,000,000 53 1,995,000,000 120 3,831,000,000

Kepulauan Bangka Belitung / Bangka Belitung Island

38 751,000,000 54 848,000,000 92 1,599,000,000

DKI Jakarta 435 29,957,000,000 228 35,980,000,000 663 65,937,000,000

Jawa Barat / West Java 41 1,330,000,000 40 1,390,000,000 81 2,720,000,000

Banten 109 2,930,000,000 108 2,952,000,000 217 5,882,000,000

Kalimantan Barat / West Kalimantan

77 1,463,000,000 79 1,932,000,000 156 3,395,000,000

Total 1.104 45,240,000,000 875 53,004,500,000 1979 98,244,500,000

Peningkatan kualitas hiDuP masyarakat [g4-ec7]Angkasa Pura II memahami bahwa keberlangsungan bisnis

Perseroan tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam

menggunakan jasa kebandarudaraan dan dan moda

transportasi udara. Partisipasi dan dukungan masyarakat

terhadap pencapain kinerja Perseroan menuntut Angkasa Pura

II untuk memberikan imbal balik manfaat kepada masyarakat

sebagai bentuk tanggung jawab sosial kemasyarakatan.

Perseroan menganggarkan dana pada Program Bina Lingkungan

untuk penyaluran program bantuan Bina Lingkungan, program

BUMN Peduli dan biaya operasional. Pada tahun 2016, realisasi

dana untuk penyaluran Program Bina Lingkungan pada

tahun sebesar Rp33,262,551,392 atau 84% diatas Rencana

Anggaran Kerja Anggaran (RKA) Angkasa Pura II.

imProVement of PeoPle’s quality of life [g4-ec7]Angkasa Pura II understands that the business continuity of

the Company is inseparable from the participation of the

community in using airport services and air transportation

modes. Participation and public support for the achievement of

the Company’s performance requires Angkasa Pura II to provide

return to the community as a form of social responsibility.

The Company allocates funds to the Community Development

Program for the disbursement of Environmental Development

assistance program, BUMN Peduli program and operational cost.

In 2016, the realization of funds for the distribution of Community

Development Program in 2016 was Rp33,262,551,392 or 84%

above the Budget Work Plan Budget (RKA) of Angkasa Pura II.

Page 76: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 73

Penyaluran bantuan secara rinci sebagai berikut:

jenis bantuan / Types of Aid

tahun / Year

jumlah / Total2015 sd. Desember 2016 /

Until December 2016

Bantuan Korban Bencana Alam / Natural Disaster Victim Aid 177,073,500 610,944,300 788,017,800

Bantuan Pendidikan/Pelatihan / Education/Training Aid 3,102,424,140 11,984,984,947 15,087,409,087

Bantuan Peningkatan Kesehatan / Health Improvement Aid 1,194,677,500 7,331,205,444 8,525,882,944

Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum / Public Facilities and Infrastructure Development Aid

5,339,075,374 4,373,535,970 9,712,611,344

Bantuan Sarana Ibadah / Places for Worship Aid 1,977,977,881 3,413,325,300 5,391,303,181

Bantuan Pelestarian Alam / Natural Conservation Aid 41,500,000 62,351,000 103,851,000

Bantuan Pengentasan Kemiskinan / Poverty Alleviation Aid 2,250,000 4,181,896,000 4,184,146,000

Bantuan Pendidikan/Pelatihan dan Promosi Mitra / Education/Training and Partner Promotion Aid 96,093,950 1,304,308,431 1,400,402,381

total 11,931,072,345 33,262,551,392 45,193,623,737

no wilayah / Region

tahun / Year

jumlah / Total2015

sd. Desember 2016 / Until December 2016

1 Aceh 812,812,000 3,848,572,300 4,661,384,300

2 Sumatera Utara / North Sumatera 1,243,317,500 3,375,251,434 4,618,568,934

3 Sumatera Barat / West Sumatera 440,993,000 1,138,283,100 1,579,276,100

4 Riau 503,565,000 1,095,079,000 1,598,644,000

5 Kepulauan Riau / Riau Island 795,180,520 1,286,629,100 2,081,809,620

6 Jambi 856,929,500 1,565,815,000 2,422,744,500

7 Sumatera Selatan / South Sumatera 982,344,950 744,936,628 1,727,281,578

8 Kepulauan Bangka Belitung / Bangka Belitung Island 376,990,000 963,798,000 1,340,788,000

9 DKI Jakarta 3,520,573,912 15,660,789,838 19,181,363,750

10 Jawa Barat / West Java 388,672,220 1,200,700,707 1,589,372,927

11 Banten 1,366,425,743 1,445,184,000 2,811,609,743

12 Kalimantan Barat / West Kalimantan 643,268,000 937,512,285 1,580,780,285

Total 11,931,072,345 33,262,551,392 45,193,623,737

Distribution of aid in detail is as follows:

Page 77: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)74

PenDiDikan / PelatihanAngkasa Pura II mempunyai program pendidikan dan pelatihan

untuk mitra binaan supaya menjadi ahli, tangguh dan mandiri.

Pelaksanaan Program Pendidikan dan Pelatihan yang diberikan

kepada Mitra Binaan dengan tujuan untuk menambah

pengetahuan dan wawasan dalam berusaha, sehingga mereka

dapat lebih meningkatkan produktivias.

Hingga bulan Desember 2016, total dana pendidikan dan

pelatihan yang disalurkan sebesar Rp1.304.308.431,00 atau

terserap 33 % dari anggaran sebesar Rp4.000.000.000,00

sedangkan pada tahun 2015 dana Pendidikan dan Pelatihan

yang telah disalurkan sebesar Rp418.526.603,00 atau terserap

9% dari anggaran sebesar Rp4.600.000.000,00.

Pelaksanaan Pendidikan/Pelatihan yang telah dilaksanakan

dengan melibatkan Mitra Binaan adalah sebagai berikut:

• Pelatihan Mitra Binaan dan Calon Mitra Binaan dengan

tema “Training Meds (Motivation and Enterpreneur

Development Spiritual) atau Peningkatan Motivasi dan Jiwa

Kewirausahaan” dengan peserta 40 orang mitra binaan

Cabang Sultan Syarif Kasim II tanggal 28-29 April 2016 di

Hotel Dyan Graha Jl. Gatot Subroto, Pekanbaru.

• Pelatihan bagi mitra binaan berupa mengikutsertakan 20

mitra binaan dalam Pelatihan Gebyar UMKM Indonesia

2016 pada tanggal 20 Oktober 2016.

PromosiSelain memiliki program pendidikan dan pelatihan, Perseroan

juga mempunyai program promosi kepada mitra binaan

dengan sasaran para mitra binaan yang dapat meningkatkan

kapasitas produksi sehingga menjadi tangguh dan mandiri.

Seperti halnya pada tahun-tahun sebelumnya program

Promosi diberikan kepada mitra binaan dalam bentuk mengikut

sertakan dalam acara-acara pameran yang diselenggarakan di

dalam negeri maupun di luar negeri.

eDucation / trainingAngkasa Pura II has an education and training program for partners

in order to become an expert that is strong and independent.

Implementation of Education and Training Programs provided to

Development Partners is to increase knowledge and insight so

that they can further enhance productivity.

As of December 2016, the total amount of education and

training fund was distributed at Rp1,304,308,431.00 or 33%

of the budget amounting to Rp4,000,000,000.00 while in

2015, the Education and Training funds disbursed amounted to

Rp418,526,603,00 or 9% of budget at Rp4,600,000,000,00.

Implementation of Education/Training which has been

implemented by involving the Development Partners is as

follows:

• DevelopmentPartnersandProspectiveDevelopmentPartners

Training with the theme “Training Meds (Motivation and

Entrepreneurial Spiritual Development) or Enhancement of

Motivation and Entrepreneurship Soul” with the participants

of 40 partners of Sultan Syarif Kasim II Branch on April 28-

29, 2016 at Hotel Dyan Graha, Jl. Gatot Subroto, Pekanbaru.

• Trainingfordevelopmentpartnersbyinvolving20partners

in the Gebyar UMKM Indonesia 2016 Training on October

20, 2016.

PromotionIn addition to having educational and training programs, the

Company also has promotional programs to development

partners with the objective to increase the development partners’

production capacity to become resilient and independent.

Similar to previous years, the Promotion program was given to

the development partners by involving exhibition events held

both domestically and abroad.

Page 78: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 75

Pelaksanaan Promosi telah dilaksanakan dengan melibatkan

Mitra Binaan pada event-event yaitu:

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Adirwastra Nusantara dengan peserta

2 orang mitra binaan Cabang Halim Perdanakusuma

tanggal 23-27 April 2016 di Jakarta Convention Center.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran INACRAFT dengan peserta 10 orang

mitra binaan Cabang Sultan Mahmud Badaruddin II, Cabang

Husein Sastranegara, Cabang Halim Perdanakusuma dan

Cabang Minangkabau tanggal 20-24 April 2016 di Jakarta

Convention Center.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Jambi Islamic Fair dengan peserta

3 orang mitra binaan Cabang Sultan Thaha tanggal 5-8

Mei 2016 di Masjid Agung Alfalah Jl. Sultan Thaha No. 60

Legok, Telanapura, Kota Jambi, Jambi.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Nusantara Expo Tahun 2016 dengan

peserta 2 orang mitra binaan Cabang Supadio tanggal 29

April-3 Mei 2016 di Pontianak Covention Center.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Jabar Intrade Expo 2016 dengan

peserta 2 orang mitra binaan Cabang Husein Sastranegara

tanggal 12-15 Mei 2016 di Trans Studio Mall Bandung.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran JKPI Banda Aceh Expo 2016 dengan

peserta 1 orang mitra binaan Cabang Sultan Iskandar

Muda tanggal 7-11 Mei 2016 di Alun-alun Banda Aceh.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Indonesia Creative Week 2016 di

Osaka, Jepang yang diselenggarakan pada tanggal 23-30

Agustus 2016 dengan peserta dari 1 mitra binaan Cabang

Husein Sasteranegara dan 1 mitra dari Cabang Halim

Perdanakusuma.

• Bantuan sektor promosi untuk mitra binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Gebyar PON Jabar XIX 2016 di Stadion

Jalak Harupat, Soerang Bandung yang diselenggarakan

pada tanggal 17-29 september 2016 dengan peserta 2

orang mitra binaan dari Cabang Husein Sastranegara.

Implementation of the Promotion has been implemented by

involving Partners in the following events:

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Adirwastra Nusantara Exhibition, involving 2 assisted

partners from Halim Perdanakusuma Branch on April 23-27,

2016 at Jakarta Convention Center.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in INACRAFT Exhibition, involving 10 assisted partners from

Sultan Mahmud Badaruddin II Branch, Husein Sastranegara

Branch, Halim Perdanakusuma Branch, and Minangkabau

Branch on April 20-24, 2016 at Jakarta Convention Center.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Jambi Islamic Fair, involving 3 assisted partners from Sultan

Thaha Branch on May 5-8, 2016 in Alfalah Great Mosque

at Jl. Sultan Thaha No.60, Legok, Telanapuram Jambi City,

Jambi.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Nusantara Expo Exhibition in 2016, involving 2 assisted

partners from Supadio Branch on April 29-May 3, 2016 at

Pontianak Convention Center.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Jabar Intrade Expo 2016 Exhibition, involving 2 assisted

partners from Husein Sastranegara Branch on May 12-15,

2016 at Trans Studio Mall, Bandung.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in JKPI Banda Aceh Expo 2016 Exhibition, involving 1 assisted

partner from Sultan Iskandar Muda on May 7-11, 2016 at

Alun-alun Banda Aceh.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Indonesia Creative Week 2016 Exhibition at Osaka, Japan,

on August 23-30, 2016 involving 1 assisted partner of

Husein Sastranegara Branch and 1 assisted partner of Halim

Perdanakusuma Branch.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Gebyar PON Jabar XIX 2016 Exhibition at Jalak Harupat

Stadium held on September 17-29, 2016 involving 2 assisted

partners of Husein Sastranegara Branch.

Page 79: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)76

• Bantuan sektor promosi untuk mita binaan berupa ikut

serta dalam Pameran Indonesia Fashion& Craft 2016 di

JCC, Jakarta pada tanggal 21-25 September 2016 dengan

peserta 3 orang mitra binaan Cabang Husein Sastranegara.

• Bantuan sektor promosi bagi mitra binaan berupa

mengikutsertakan 1 orang mitra binaan Kantor Cabang

Supadio dalam Pameran Sail Karimata Expo 2016 di

Sukadana Kab. Kayong Utara pada tanggal 12-15 Oktober

2016.

• Bantuan sektor promosi bagi mitra binaan berupa

mengikutsertakan 4 orang mitra binaan Kantor Cabang

Soekarno Hatta, Halim Perdanakusuma, SMB II, dan

Husein dalam Pameran Gelar Produk Koperasi dan UMKM

Indonesia 2016 di Batam Mall center pada tanggal 11-14

November 2016.

• Bantuan sektor sarana promosi bagi mitra binaan berupa

mengikutsertakan 2 mitra cab Soekarno Hatta dalam

Pameran Banten Expo tanggal 13-17 November 2016 di

Alun-alun Barat Kota Serang Banten.

Perseroan mengalihkan dana hibah ke pengeluaran dana

program bina lingkungan sesuai dengan Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor : PER-09/MBU/07/2015 Tanggal 03

Juli 2015 tentang Program Kemitraan BUMN Dengan Usaha

Kecil dan Program Bina Lingkungan yang menyatakan bahwa

hibah (pelatihan dan promosi) menjadi bantuan Program

bina lingkungan sektor Bantuan pendidikan, pelatihan,

pemagangan, pemasaran, promosi, dam bentuk bantuan lain

yang terkait dengan upaya peningkatan kapasitas Mitra Binaan

Program Kemitraan.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyparticipating

in Indonesia Fashion & Craft 2016 Exhibition at JCC, Jakarta

on September 21-25, 2016 involving 3 assisted partners of

Husein Sastranegara Branch.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyengaging1

assisted partner of Supadio Branch Office in Sail Karimata

Expo 2016 Exhibition in Sukadana, Kab. Kayong Utara on

October 12-15, 2016.

• Promotionalassistanceforassistedpartnersbyengaging4

assisted partners of Soekarno Hatta Branch Office, Halim

Perdanakusuma, SMB II, and Husein in Gelar Produk Koperasi

dan UMKM Indonesia 2016 Exhibition at Batam Mall center

on November 11-14, 2016.

• Promotional facilities assistance for assisted partners by

engaging 2 partners of Soekarno Hatta branch in Banten

Expo Exhibition on November 13-17, 2016 at the Western

Square of Serang Banten.

The Company transferred the grant to the environmental

development program fund in accordance with the Decree of

the Minister of SOE Number PER-09/MBU/07/2015 dated July 3,

2015 on Partnership Program of BUMN with Small Business and

Community Development Program stating that the grant (training

and promotion) becomes aid for the Partnership Development

Program of education assistance, training, apprenticeship,

marketing, promotion, and other forms of assistance related to

capacity building of Partnership Program Partners.

Page 80: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 77

Maraknya isu kelestarian lingkungan yang mengancam

kehidupan manusia di bumi pada beberapa tahun ini turut

menjadi perhatian para pelaku bisnis sehingga beberapa

Perseroan turut menjadikan program pelestarian lingkungan

dalam program CSR mereka. Perkembangan kehidupan

manusia membawa tingginya laju perubahan peran dan fungsi

lingkungan. Akibat hal tersebut, terjadi perubahan yang

berdampak negatif sehingga dapat mengganggu keberlanjutan

kelangsungan kehidupan anak cucu umat manusia di masa

yang akan datang. Ancaman kerusakan lingkungan yang saat

ini menjadi kekhawatiran secara global adalah perubahan iklim

(Climate Change) berdampak jangka panjang dan signifikan

terhadap keberlangsungan kehidupan umat manusia, seperti

kekeringan, sulitnya perolehan energi (energy security) untuk

mendukung kehidupan, hadirnya penyakit-penyakit aneh

serta ancaman terhadap ketersedian pangan (food security).

Maka dengan itu Angkasa Pura II memiliki komitmen untuk

turut serta dalam upaya untuk mengurangi dampak negatif

terhadap lingkungan.

Secara garis besar, kegiatan operasional Perseroan tidak

memberikan dampak signifikan secara langsung terhadap

lingkungan hidup. Meskipun begitu, Angkasa Pura II memiliki

komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan CSR terkait

dengan lingkungan hidup dan kepedulian terhadap kelestarian

alam. Komitmen dan kepedulian tersebut diwujudkan dalam

pelaksanaan program bina lingkungan. Selama tahun 2016,

kegiatan bina lingkungan terkait pelestarian alam yang telah

dilakukan oleh Perseroan antara lain: penggunaan energi

ramah lingkungan, sistem pengelolaan limbah, pengurangan

emisi gas rumah kaca, sertifikasi pengelolaan lingkungan

hidup.

The growing environmental sustainability issues that threaten

human life on earth in recent years have become the concern

of businesspeople so that some companies have contributed

to environmental conservation program in their CSR program.

The development of human life leads to high rate of change

of role and function of the environment. As a result, there are

changes that have a negative impact so that it can disrupt the

continuity of life of the children of grandchildren of mankind

in the future. The threat of environmental damage that is

now a global concern is climate change, which has a long-

term and significant impact on the sustainability of human life,

such as drought, the difficulty of energy security to support

life, the presence of strange diseases and threats against food

supply (food security). Thus, Angkasa Pura II is committed

to participating in efforts to reduce negative impacts on the

environment.

Broadly speaking, the operational activities of the Company

do not have a direct significant impact on the environment.

However, Angkasa Pura II has a high commitment to the

implementation of CSR related to the environment and concern

for the sustainability of nature. Commitment and awareness is

realized in the implementation of environmental development

program. During 2016, environmental conservation activities

that have been undertaken by the Company include: the use of

environmentally friendly energy, waste management systems,

reduction of greenhouse gas emissions, environmental

management certification.

MenjagaKelestarian ingkunganMaintaining Environmental Sustainability

Page 81: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)78

komitmen menjaga lingkungan

PT Angkasa Pura II (Persero) melaksanakan tanggung jawab

sosial Perseroan terhadap lingkungan sebagai tindak lanjut

atas Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas, yakni Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

Perseroan (TJSL) adalah komitmen Perseroan untuk berperan

serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang

bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat,

maupun pada masyarakat pada umumnya dan Surat Keputusan

Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/ MBU/2007 tanggal 27

April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

(PKBL).

Bukti kesungguhan Perseroan dalam menjaga dan melestarikan

lingkungan telah dituangkan dalam Peraturan Perseroan

Nomor 38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura

II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor:

KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari Master Plan Eco

Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh

dampak penting pengoperasian serta pengembangan Bandar

udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan

di bandar udara dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk

mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung

pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain:

1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport

Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura

II telah menggunakan konsep airport garden dengan

memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang

bandara bernuansa taman.

2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan

Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah

lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara

antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan

Bandar Udara Soekarno-Hatta. Spesifiasi yang diterapkan

antara lain:

� Atap bangunan bergaya modern minimalis dengan

penggunaan kaca transparan sebagai optimaliasasi

pemanfaatan sinar dari luar untuk penerangan siang

hari, sehingga dapat menghemat energi listrik.

commitment to maintaining the enVironmentPT Angkasa Pura II (Persero) performs the Company’s social

responsibility towards the environment as a follow-up to Law

No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies,

namely the Company’s Corporate Social and Environmental

Responsibility (TJSL), which is a commitment of the Company

to participate in sustainable economic development in order

to improve the quality of life and the environment that is

beneficial for the Company itself, local communities, as well as

the general public and Decree of the Minister of State Owned

Enterprises Number: PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007

regarding Partnership and Community Development Program

(PKBL).

The evidence of the Company’s seriousness in safeguarding

and preserving the environment has been set forth in Company

Regulation Number 38 regarding Eco-Airport Master Plan PT

Angkasa Pura II (Persero) stipulated in Decree of the Board

of Directors Number: KEP.02.04/10/2012. The objectives and

initiatives of the Master Plan Eco Airport are to protect the

environment from the significant impacts of airport operations

and development based on the environmental management

framework at the airport and the surrounding.

Furthermore, Angkasa Pura II has made efforts to develop the

concept of airport that supports the conservation of nature and

is environmentally friendly, among others:

1. Airport Garden and Eco Airport Concept

The development of airport owned by Angkasa Pura II

has been using the concept of airport garden by giving

space/water catchment area and the layout of the airport

nuances.

2. Green Building Design

The design of airport buildings with environmentally

friendly themes has been implemented in several airports,

among others, Kualanamu Airport and the development of

Soekarno-Hatta Airport. Specifications applied include:

• odern minimalist-style building roof with the use of

transparent glass as the optimization of external light

utilization for daylight lighting, so it can save electrical

energy.

Page 82: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 79

� Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga

memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.

3. Pengelolaan Limbah/Sampah Air (Cair)

Sistem water treatment sehingga air dapat dikembalikan

ke alam dengan aman sebagai penyiraman tanaman dan

taman bandara.

4. Pengelolaan Limbah/Sampah Padat

Pengelolaan limbah padat melalui proses pembakaran

untuk menghilangkan endemi penyakit dari daerah lain,

khususnya dari luar negeri.

Penggunaan energi ramah lingkungan (butuh Data 2016)Dalam menjalankan roda operasional jasa kebandarudaraan,

Angkasa Pura II tidak menggunakan material dan energi

langsung, namun menggunakan energi tidak langsung

berupa energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Hal

ini merupakan wujud kepedulian Perseroan terhadap energi

ramah lingkungan melalui upaya penghematan energi yaitu

pemasangan taxiway light di Bandara Soekarno-Hatta yang

sudah menggunakan lampu jenis LED yang lebih hemat energi.

[G4-EN2, G4-EN6]

Selama tahun 2016, Angkasa Pura II telah menggunakan

energi listrik sebesar 224.578.291.771 KWH yang merupakan

total penggunaan energi listrik untuk 13 bandara, sedangkan

penggunaan energi listrik tahun 2015 sebesar 288.687.466

KWH.

no bandara / AirportPasokan Daya

Pln / PLN Power Supply

Pemakaian listrik / Use of Electricity

2015 2016

1 Bandara Soekarno Hatta-Tangerang / Soekarno Hatta-Tangerang Airport

35 MVA 198.994.240 224.339.520.

2 Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta / Halim Perdanakusuma – Jakarta Airport

3,8 MVA 9.796.396 9.705.480

3 Bandara Husein Sastranegara – Bandung / Husein Sastranegara – Bandung Airport

555 KVA 1.984.583 2.254.194

4 Bandara Kualanamu – Medan / Kualanamu – Medan Airport 23 MVA 41.831.983 38.046.507

5 Bandara Sultan Iskandar Muda – Aceh / Sultan Iskandar Muda – Aceh Airport

2160 MVA 2.733.120 18.573

6 Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang / Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Airport

2720 MVA 9.524.180 8.675.200

7 Bandara Supadio – Pontianak / Supadio – Pontianak Airport 555 KVA 4.479.403 133.056.000

• Thetransparentglasswallsofthebuildingallowlightto

travel into the building.

3. Waste Management/Waste Water (Liquid)

Water treatment system so that water can be returned to

nature safely as watering plants and airport parks.

4. Waste Management/Solid Waste

The management of solid waste through the combustion

process to eliminate endemic diseases from other regions,

especially from abroad.

use of enVironmentally frienDly energy

Angkasa Pura II in running its airport services business operations

does not use direct material and energy, but using indirect

energy in the form of electrical energy supplied by PT PLN

(Persero). One manifestation of concern for environmentally

friendly energy through energy saving measures is the

installation of taxiway light at Soekarno-Hatta Airport that is

already using LED type lights that are more energy efficient.

[G4-EN2, G4-EN6]

During the year 2016, Angkasa Pura II has used electricity

energy as much as 224,578,291.771 KWH which is the total

use of electricity energy for 13 airports, while the use of

electricity energy in 2015 amounted to 288,687,466 KWH.

Page 83: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)80

no bandara / AirportPasokan Daya

Pln / PLN Power Supply

Pemakaian listrik / Use of Electricity

2015 2016

8 Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru / Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Airport

5195 KVA 7.645.140 16.633.800

9 Bandara Minangkabau – Padang / Minangkabau – Padang Airport

3115 KVA 7.100.000 7.276.973

10 Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang / Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang Airport

1300 KVA 1.622.720 1.801.098

11 Bandara Sultan Thaha – Jambi / Sultan Thaha – Jambi Airport 690 KVA 1.594.172 20.540.000

12 Bandara Depati Amir – Pangkalpinang / Depati Amir – Pangkalpinang Airport

555 KVA 1.320.000 649.082

13 Bandara Silangit - Sumatera Utara / Silangit – North Sumatera Airport

61.509 114.864

total 288.687.466 393.084.015.948

Pemanfaatan airDalam proses bisnis Angkasa Pura II, penggunaan air tidak

terkait langsung dengan bisnis utama karena Perseroan

bergerak pada bidang pelayanan jasa kebandarudaraan.

Perseroan menggunakan air di kawasan bandara dalam rangka

penyediaan layanan dan kenyamanan kepada pelanggan atau

pengguna jasa bandarudara. Penggunaan air oleh bandara-

bandara yang dikelola Angkasa Pura II bersumber dari Perseroan

Daerah Air Minum (PDAM) dan pengelolaan air sendiri melalui

WTP/ sumur bor.

Total pemakaian air untuk 13 bandara yang dimiliki oleh

Angkasa Pura II tahun 2016 sebanyak 5.362.634 m3,

sedangkan pemakaian air tahun 2015 sebanyak 6.660.185 m3.

Tabel Pemakaian Air di 13 Bandara

no bandara / AirportPemakaian air / Water Usage (m3)

keterangan / Description2015 2016

1 Bandara Soekarno Hatta-Tangerang / Soekarno Hatta-Tangerang Airport 3.364.078 2.95.57.600 PDAM

2 Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta / Halim Perdanakusuma – Jakarta Airport 382.776 495.454 PDAM

3 Bandara Husein Sastranegara – Bandung / Husein Sastranegara – Bandung Airport 369.051 1.524 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

water useIn the business process of Angkasa Pura II, the use of water is

not directly related to the main business, because the Company

is engaged in airport service. The Company uses water in the

airport area in order to provide services and convenience to

customers or users of airport services. Water use by airports

managed by Angkasa Pura II is sourced from the Regional

Water Supply Company (PDAM) and self water management

through WTP/drilling well.

The total water usage for 13 airports owned by Angkasa Pura II

in 2016 was as much as 5,362,634 m3, while the water usage

in 2015 was 6,660,185 m3.

Table of Water Usage at 13 Airports

Page 84: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 81

no bandara / AirportPemakaian air / Water Usage (m3)

keterangan / Description2015 2016

4 Bandara Kualanamu – Medan / Kualanamu – Medan Airport 551.900 368.194

5 Bandara Sultan Iskandar Muda – Aceh / Sultan Iskandar Muda – Aceh Airport 69.120 69.160 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

6Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang / Sultan Mahmud Badaruddin II – Palembang Airport

145.600 146.000 WTP/Sumur Bor / WTP/drilling well

7 Bandara Supadio – Pontianak / Supadio – Pontianak Airport 126.000 126.000 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

8 Bandara Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru / Sultan Syarif Kasim II – Pekanbaru Airport 1.080.000 1.080.000 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

9 Bandara Minangkabau – Padang / Minangkabau – Padang Airport 31.575 100.791 PDAM

10 Bandara Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang / Raja Haji Fisabilillah – Tanjungpinang Airport 9516 9.526 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

11 Bandara Sultan Thaha – Jambi / Sultan Thaha – Jambi Airport 505.989 25.379 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

12 Bandara Depati Amir – Pangkalpinang / Depati Amir – Pangkalpinang Airport 20.160 29.880 WTP/Sumur Bor /

WTP/drilling well

13 Bandara Silangit - Sumatera Utara / Silangit – North Sumatera Airport 4.320 4.320

Total 6.660.185 5.362.634

Dalam memanfaatkan air saat menjalankan roda operasional,

Angkasa Pura II senantiasa melakukan upaya-upaya

penghematan baik pemakaian air melalui penyadaran kepada

karyawan kantor pusat dan cabang/bandara serta pelanggan

tentang pentingnya penghematan air. Lebih lanjut, Perseroan

telah melakukan proses pengolahan limbah air (recycle) dari

penggunaan air di bandara melalui sistem daur ulang water

treatment. Sistem water treatment bertujuan agar air dapat

dikembalikan ke alam dengan aman dan selanjutnya digunakan

sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. [G4-EN2]

Pengelolaan limbah cair Dan PaDatAngkasa Pura II memandang bahwa untuk mewujudkan bandar

udara yang bersih dan sehat, diperlukan suatu pengelolaan

limbah padat/sampah serta limbah B3 secara terpadu dan

terintegrasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak

negatif seperti bau, penyakit,kotor, dan dampak lainnya.

In utilizing water while running the operational activity,

Angkasa Pura II always strives to save both water consumption

through raising awareness to head office and branches/airport

and employees and customers about the importance of water

conservation. Furthermore, the Company has undertaken the

process of recycling water from the use of water at the airport

through a water treatment recycling system. Water treatment

system aims for water to be safely restored to the nature and

subsequently used as watering plants and airport parks. [G4-

EN2]

soliD anD liquiD waste managementAngkasa Pura II views that to realize a clean and healthy

airport, it is necessary to manage solid waste/waste and B3

waste in an integrated and well-integrated manner so as

not to cause negative impacts such as odors, diseases, dirty

and other impacts. Pursuant to Company Regulation No. 38

Page 85: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)82

Melalui Peraturan Perseroan Nomor 38 Tentang Master Plan

Eco Airport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam

Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012, Perseroan

berkomitmen untuk melestarikan lingkungan yang dipertegas

dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor:

KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Limbah Padat/

Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di

Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero).

Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian

dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah

padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan

Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan salah

satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah yang

dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah sejenis

rumah tangga dalam kawasan khusus.

Tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara

1. Tahap 1 – Pemilahan

Melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima) jenis

sampah antara lain: sampah mengandung B3 serta limbah

B3, sampah mudah terurai, sampah yang dapat digunakan

kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah

lainnya.

2. Tahap 2 – Pengumpulan

Menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan

menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah.

3. Tahap 3 – Pengangkutan

Pengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat

Pemrosesan Akhir (TPA).

4. Tahap 4 – Pengolahan

Pengolahan berupa: pemadatan sampah, pengomposan

sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah

sampah menjadi energi.

5. Tahap 5 – Hasil Akhir

Limbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4

(empat) kategori antara lain:

1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo,

Perkantoran, Landscape, Parkir)

on Eco Airport Master Plan of PT Angkasa Pura II (Persero)

stipulated in the Decree of the Board of Directors Number:

KEP.02.04/10/2012, the Company is committed to preserving

the environment as stated in the decision of Board of Directors

of PT Angkasa Pura II (Persero) Number : KEP.14.11/04/2014

on Solid Waste/Waste Management as well as Hazardous and

Toxic Waste (B3) at PT Angkasa Pura II Airport (Persero).

One of the environmental components of concern in realizing

eco airport is the management of solid waste including

hazardous and toxic waste (B3 waste). Solid waste/trash is

one of the impacts of airport operations. Waste generated by

airports is categorized as a kind of household garbage in the

special zones.

Following is Airport Waste Management

1. Stage 1 – Sorting

Perform sorting at least to 5 (five) type of trashes, among

others: trash containing B3 and B3 waste, biodegradable

trash, reusable trash, recycleable trash, and other type of

trash.

2. Stage 2 – Collection

Provide Trash Bin (TPS - Tempat Pembuangan Sampah), 3R

TPS (Reduce, Reuse, Recycle), and provide trash collection

tools for sorted trash.

3. Stage 3 – Delivery

Trash delivery from TPS or 3R TPS to the Final Processing

Point (TPA - Tempat Pemrosesan Akhir).

4. Stage 4 – Processing

The processing shall be in the form of: trash compacting,

composing trash, recycling trash materials, converting trash

into energy.

5. Stage 5 – End Result

Airport Waste/Trash is grouped into 4 (four) categories,

among others:

1. Landside Waste/Trash (Terminal, Cargo, Office,

Landscape, Parking)

Page 86: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 83

2. Airport Development Project Waste/Trash

3. Airside Waste/Trash (Airplane, Landscape)

4. B3 Waste/Trash (Airside Waste, Landside Waste,

Vehicles, Power Generator)

Airport Landslide Waste Management Scheme

Airport Airside Waste Management Scheme

2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape)

3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside,

Kendaraan, Genset)

4. Limbah/SampahProyek Pengembangan Bandar udara

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Landside Bandar Udara’

Tahap 3 / Stage 3

Menggunakan bak tertutup dengan pemisahan jenis sampah

using covered bin with trash type sorting

Tahap 5 / Stage 5

Bekerjasama dengan pihak ketiga/diangkut ke TPAcooperating with third

party/ transported to final processing point

Tahap 1 / Stage 1

Pemisahan wadah sesuai jenis sampah (5 jenis sampah)storage split according to

type of trash (5 type of trash)

Tahap 4 / Stage 4

Pemanfaatan 3R (reuse, Reduce, Recycle)

3R (Reuse, Reduce, Recycle)

Tahap 2 / Stage 2

Dikumpulkan pada masing-masing zona sesuai dengan

jenis sampah (5 jenis sampah)collected in each zone

according to the type (5 type of trash)

Limbah/Sampah LandsideLimbah Sampah/Landside

(Terminal, Kargo, Perkantoran, Landscape, Parkir

(Terminal, Cargo, Offices, Landscape, Parking)

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar Udara

Tahap 3 / Stage 3

Dibawa ke incineratortransported to the incinerator

Tahap 5 / Stage 5

Studge- Limbah B3studge 1 dangerous and toxic

waste

Tahap 1 / Stage 1

Pemisahan wadah sesuai jenis sampah (5 jenis sampah)storage split according to

type of trash (5 type of trash)

Tahap 4 / Stage 4

Insinerasi/ pembakarandi incineratorincinerator

Tahap 3 / Stage 2

Dikumpulkan sesuai dengan jenis sampah(5 jenis sampah)

collected according to the type (5 typr of trash)

Limbah/ Sampah LandsideAirside waste/trash

(Pesawat, Lanscape)(airport, landscape)

Page 87: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)84

=Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbaya dan

Beracun (B3) Bandar Udara

Limbah/Sampah B3dangerous and toxic waste

(limbah Airside, Limbah Lanside, Kendaraan, Gensetwaste/trash (airside waste,

lanside waste, vehicles, power generator

Tahap 4&5 / Stage 4&5

Bekerjasama dengan pihak ketiga yang memiliki izin sesuai dengan peraturan yang berlaku dilengkapi

dengan manifest limbah B3Cooperating with party with permit based on applicable regulation completed with dangerous and toxic waste

manifest

Tahap 2 / Stage 2

Ditampung di tempat penyimpanan sementara/TPS limbah B3 (Berizin Walikota/

Bupati/BLH) dan dicatat (Log Book Harian & Neraca

Bulanan)stored in temporary storage/TPS of dangerous and toxic waste (permitted by Mayor/Bupati/BLH) and recorded (Daily Log Book & Monthly

Balance)

Tahap 1 / Stage 1

Pemilahan spesifik limbah B3dangerous and toxic waste

specific sorting

Tahap 3 / Stage 3

Menggunakan bak tertutup dengan pemisahan jenis sampah

using coverd with trash type sorting

skema Pengelolaan limbah/samPah Proyek Pengembangan banDar uDaraSkema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan

bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan

limbah/sampah lanside bandar udara.

Airport Hazardouse and Toxic Waste Management Scheme

waste/trash management scheme of airPort DeVeloPment ProjectWaste/trash management scheme of airport development

project similar and align with the waste management scheme

of airport landside.

Page 88: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 85

Pengurangan emisi gas rumah kacaAngkasa Pura II terus mendukung upaya Pemerintah dalam

program mitigasi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Upaya dan

inisitif pengurangan energi yang dilaksanakan oleh Angkasa

Pura II, yakni melalui pengurangan emisi dari kegiatan operasi

dengan melakukan penghematan energi dan pengurangan

emisi secara alami dengan merealisasikan program penanaman

pohon di dalam maupun di luar daerah operasi Perseroan

dengan tanaman yang mampu menyerap CO2.

sertifiasi Di biDang lingkungan hiDuP

Bandar udara yang berada di lingkungan Angkasa Pura II

dilengkapi dengan Dokumen Lingkungan Hidup (Amdal)

sebagai pedoman dalam mengelola lingkungan hidup terkait

dengan pengembangan dan operasional bandar udara.

Pemantauan hasil pengelolaan lingkungan di setiap bandar

udara dilaporkan dalam bentuk laporan RKL/RPL kepada badan

lingkungan hidup setempat, Kementerian Lingkungan Hidup,

dan Kementerian Perhubungan.

greenhouse gas emissions reDuctionAngkasa Pura II continues to support the Government’s efforts

in the mitigation program of Greenhouse Gas emissions. Energy

reduction efforts and initiatives undertaken by Angkasa Pura

II, namely through the reduction of emissions from operating

activities by conducting energy saving and reducing emissions

naturally by the realization of tree planting program inside and

outside the Company’s operating areas with plants that could

absorb CO2.

certifications in the enVironmental fielDAirport which is located in the environment of Angkasa Pura

II is equipped with Environmental Documents as guideline

in managing the environment related to the development

and operations of airport. Monitoring of environmental

management results at each airport is reported in the form of

RKL/RPL Report to local environmental agency, the Ministry of

Environment, and the Ministry of Transportation.

Page 89: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)86

MemenuhiHarapan PelangganMeet customer expectations

PT Angkasa Pura II (Persero) memandang bahwa pelanggan

atau pengguna jasa bandar udara merupakan stakeholders

utama yang menjadi penopang keberlangsungan bisnis

Perseroan. Untuk itu, Perseroan senantiasa mengoptimalkan

kinerja dan kualitas pelayanan serta memudahkan akses

informasi kebandarudaraan demi memenuhi ekspektasi

pelanggan. Perseroan memprioritaskan penyediaan segala

kebutuhan layanan dan fasilitas kebandarudaraan demi

memudahkan pelanggan dalam menggunakan segala jenis

jasa milik Perseroan.

Untuk menunjukan pelaksanaan komitmen dan menempatkan

pemenuhan harapan para pelanggan sebagai prioritas

utama, Angkasa Pura II menerapkan langkah layanan

strategis, yakni: memberikan jaminan keamanan pengguna

jasa kebandarudaraan, meningkatan kualitas layanan yang

diberikan kepada pelanggan, meningkatkan kemudahaan akses

informasi dan layanan kebandarudaraan, dan menyediakan

pusat pengaduan Pelanggan. [G4-DMA]

tanggung jawab keamanan & keselamatan banDaraAngkasa Pura berupaya meningkatkan kualitas pelayanan

terutama dari aspek keamanan dan keselamatan demi

memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pelanggan

selama berada di bandara. Hal ini telah diatur dalam Undang-

Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 219 ayat

(1) menyebutkan bahwa: “setiap badan usaha bandar udara

atau unit penyelenggara bandar udara wajib menyediakan

fasilitas bandar udara yang memenuhi persyaratan keselamatan

dan keamanan penerbangan, serta pelayanan jasa bandar

udara sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan”.

Perseroan telah melakukan analisa kebutuhan dengan

mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar

udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada demi

meningkatkan kualitas keamanan dan keselamatan pelanggan

PT Angkasa Pura II (Persero) believes that the customers or users

of the airport service are the main stakeholders who support the

business continuity of the Company. Therefore, the Company

constantly optimizes the performance and quality of service

and facilitates access to airport information in order to meet

customer expectations. The Company prioritizes the provision

of all airport services and facilities to enable customers in easily

using all types of services provided by the Company.

To demonstrate the implementation of the commitment and

place the fulfillment of customer expectations as a top priority,

Angkasa Pura II implements strategic service measures, namely:

providing airport users with security services, improving the

quality of services provided to customers, improving accessibility

of information and airport services and providing Customer

complaints centers. [G4-DMA]

airPort security & health resPonsibility

Angkasa Pura seeks to improve the quality of services, especially

in the security and safety aspects in order to provide a sense of

security and comfort to the customers during their stay at the

airport. Based on Law No. 1 Year 2009 on Aviation article 219

paragraph (1) states that: “Every business entity or organizer

of airports is obliged to provide airport facilities that meet the

requirements of aviation safety and security, as well as airport

services in accordance with the stipulated service standards”.

The Company has performed a needs analysis by taking into

account the effectiveness of the equipment, the classification

of the airport and the level of threats or disturbances that exist

in order to improve the quality of customer’ security and safety.

Page 90: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 87

Untuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh

pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem

keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban yang

mutlak dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun

sistem keamanan di bandar udara adalah:

1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan)

2. Access control/perimeter protection

3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli)

4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan

informasi dari pihak eksternal yaitu Kepolisian dan BIN)

5. Staff participating (Partisipasi petugas dalam bentuk

security awareness melibatkan komunitas bandar udara)

6. Quality Control dan Quality Assurance

Mengacu kepada Peraturam Menteri Perhubungan Nomor:

PM 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan

Nasional bahwa untuk kepentingan keamanan penerbangan,

unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar

udara harus mengidentifiasi daerah-daerah yang digunakan

untuk kegiatan operasional penerbangan yang meliputi:

1. Daerah Keaman Terbatas (DKT)

Daerah ini meliputi Pagar pembatas, pemeriksaan keamanan

dan perizinan. Dalam daerah ini petugas keamanan

penerbangan melakukan kegiatan perlindungan terhadap

daerah keamanan terbatas, melakukan pengendalian jalan

masuk orang, serta melakukan pemeriksaan terhadap orang

dan barang yang diangkut pesawat udara untuk mencegah

masuknya orang, kendaraan, kargo dan pos, dan hewan

yang tidak berkepentingan yang dapat membahayakan

keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain itu, DKT

harus dipisahkan dengan daerah publik dengan batas fiik

dan untuk masuk DKT harus dikendalikan dengan sistem

perizinan yang ditetapkan.

2. Daerah Steril: Dalam DKT, pemeriksaan keamanan,

perizinan, daerah fi dan imajiner. Ketentuan yang berlaku

di dalam daerah ini antara lain:

• Tidak ada senjata (Weapons)

• Tidak ada peralatan berbahaya (Dangerous Articles)

• Tidak ada bahan peledak (Explosives)

• Tidak ada bahan Barang berbahaya (Dangerous

Subtances)

To provide security guarantees to all airport services users,

implementation of good security systems at the airports

became an absolute obligation performed by Angkasa Pura II.

The airport security systems are:

1. Screening (Inspection of People, Goods and Vehicles)

2. Access control/perimeter protection

3. Surveillance (Surveillance and Patrol)

4. Protection against infiltration (through coordination and

information from external parties: Police & BIN)

5. Staff participating (Participation of officials in the form of

security awareness involving the airport community)

6. Quality Control & Quality Assurance

Referring to the Regulation of the Minister of Transportation

Number: PM 31 of 2013 on the National Aviation Security

Program, that for the purposes of aviation security, the airport

and airport operators unit should identify areas used for flight

operations, including:

1. Restricted Safety Area (DKT)

These areas include guard rails, security checks and permits.

In this area, aviation security personnel undertake protective

activities against restricted security areas, controlling access

roads, and inspection of people and goods transported by

aircraft to prevent unauthorized persons, vehicles, cargo

and mail, and unauthorized animals that could endanger

the security and safety of flight. In addition, the FGD should

be separated with public areas with physical boundaries

and entry to DKT should be controlled by the system with

specified permissions.

2. Sterile Area: In FGD, security checks, permits, fi and

imaginary areas. The provisions applicable within this area

include:

• Noweapons(Weapons)

• Nodangerousequipment(DangerousArticles)

• Noexplosives

• NomaterialDangerousgoods(DangerousSubtances)

Page 91: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)88

Seluruh petugas keamanan penerbangan PT Angkasa

Pura II (Persero) secara konsisten melakukan pemeriksaan

terhadap penumpang dan barang bawaannya pada

security screening point (SCP) yang telah ditentukan demi

memastikan bahwa larangan di atas dapat dikendalikan.

Flow Chart Pemeriksaan Barang Bawaan di SC

FUPS memintapenumpang melepaskan barang meta/logam dan

peralatan elektronik yang masih meleka di

tubuh penumpang. dan meletakkannya pada box

pemeriksanan

Kategori Barang yang Tidak Berbahaya

Tidak BermasalahTempelkan Label

(Sucurity Checked)

Barang dapat dibawa dalam penerbangan

FUPS memasukkan tas penumpang, dan

pemeriksaan satu demi satu ke mesin x-ray untuk diperiksa oleh operator

x-ray

Kategori Barang Mungkin Berbahaya

Lakukan pemeriksaan

langsung (physical direst)

Bermasalah

Analisis pemeriksaan barang oleh operator x-ray

Kategori batang jelas bermasalah

Lakukan pemeriksaan

langsung (physical direct)

3

2

1 a

b

c

a

b

c

a a

3. Daerah Terbatas: persyaratan tertentu

4. Daerah Publik

satuan Pengamanan banDaraAngkasa Pura II terus melakukan berbagai langkah strategis

demi meningkatkan keamanan kepada seluruh pengguna jasa

bandara, salah satunya dengan meningkatkan kompetensi

personil keamanan bandara. Dengan terpenuhinya standar

baik dari sisi SDM, fasilitas dan prosedur maka diharapkan

akan semakin meningkatkan pelayanan keamanan di seluruh

wilayah kerja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero)

yang secara tidak langsung juga akan menjaga nama baik

Indonesia sebagai daerah tujuan yang aman bagi pengunjung

dari negara lain. Beberapa jenis training yang dilakukan selama

kurun waktu 2016 adalah:

All aviation security officers of PT Angkasa Pura II (Persero)

consistently conduct checks on passengers and luggage at

a designated security screening point (SCP) to ensure that

the above restrictions can be controlled.

Flow Chart of Inspection of Default Goods in SCP

3. Limited Areas specific requirement

4. Public Area

airPort security unit Angkasa Pura II continues to take various strategic steps to

improve security for all airport service users, one of them by

increasing the competence of airport security personnel.

With the fulfillment of the standard both in terms of human

resources, facilities and procedures. Thus, it is expected to

further improve the security services in all working areas

managed by PT Angkasa Pura II (Persero) which indirectly also

will maintain the reputation of Indonesia as a safe destination

country for visitors from abroad. Some types of training

conducted during 2016 are:

Page 92: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 89

1. Senior Avsec

2. Avsec Junior

3. Quality Control

4. Security Awareness and Suspicious Activities

5. Bimbingan Teknis Internal Quality Control

Selanjutnya untuk menjaga tingkat kemampuan personil tetap

dalam kondisi yang standar sesuai dengan aturan regulator

maka dilakukan perpanjangan license dan rating petugas

keamanan di 10 (sepuluh) bandara kantor cabang yaitu: CGK,

MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK dan PNK dengan

total jumlah personil yang mengikuti adalah 737 orang.

Pelayanan PkP-PkDalam mempertahankan standar kinerja unit PKP-PK, dilakukan

peningkatan kinerja baik yang terkait dengan personil, fasilitas

maupun prosedur, diantaranya:

1. Pelaksanaan recurrent license dan rating personil PKPPK.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat

kehandalan seluruh personil PKPPK dapat terjaga dengan

baik sesuai standar serta dilengkapi dengan legalitas yang

disahkan oleh regulator;

2. Untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan personil

PKPPK diselenggarakan berbagai jenis pendidikan pelatihan

seperti: Diklat Junior PKPPK, Senior PKPPK, Salvage dan

Aircraft Familiarization melalui kerja sama dengan berbagai

unit diklat yang berpengalaman dan seperti: PPSDM Curug,

Balai Diklat Palembang dan Aviation Training Centre.

3. Sesuai dengan standar yang tertuang dalam Keputusan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor:

SKEP284/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional

Bandar Udara Yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan

(Level of Service) di Bandar Udara Sebagai Dasar Kebijakan

Pentarifan Jasa Kebandarudaraan disebutkan bahwa

standar pelayanan unit PKPPK diukur melalui pencapaian

response time unit PKPPK dalam pelaksanaan pertolongan

terhadap kecelakaan penerbangan dengan standar waktu

< 3 menit. Unit PKPPK di seluruh kantor cabang melakukan

uji response time setiap bulannya dan melaporkan hasilnya

kepada unit pembina di kantor pusat

1. Senior Avsec

2. Avsec Junior

3. Quality Control

4. Security Awareness and Suspicious Activities

5. Internal Quality Control Technical Guidance

Furthermore, to maintain the level of the capability of

permanent personnel under standard conditions in accordance

with the rules of the regulator, the extension of license and

security officer rating in 10 (ten) airports of the branch office

are: CGK, MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK And PNK

with the total number of attending personnel of 737 people.

PkP-Pk serViceIn maintaining the performance standards of PKP-PK units,

performance improvements related to personnel, facilities and

procedures are required, among others:

1. Implementation of recurrent license and rating of PKPPK

personnel.

This activity is intended to maintain the reliability level of

all PKPPK personnel can be maintained well in accordance

with the standards and equipped with legality passed by

the regulator;

2. To improve the competence and skills of PKPPK personnel,

there are various types of training education such as:

Junior PKPPK Training, Senior PKPPK, Salvage and

Aircraft Familiarization through cooperation with various

experienced training units and such as: PPSDM Curug,

Palembang Training Center and Aviation Training Center.

3. In accordance with the standards set forth in the Decision

of the Director General of Air Transportation Number:

SKEP284/X/1999 on Airport Operational Performance

Standards Relating to the Level of Service at the Airport as

a Basic Policy on Airport Service Policies, PKPPK is measured

through the achievement of PKPPK response time unit in

the implementation of relief against aviation accident with

standard time of <3 minutes. The PKPPK unit at all branch

offices conducts monthly response time tests and reports

the results to the advisory unit at the head office.

Page 93: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)90

4. Upaya pemenuhan fasilitas baik utama maupun pendukung

operasi terus dilakukan dalam rangka pemenuhan standar

sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara

nomor: KP 420 Tahun 2011.

Pelayanan Penanggulangan gawat DaruratUpaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara akan

sangat saling terkait dengan peran dan fungsi dari berbagai

unit yang ada baik internal maupun eksternal. Sehingga

untuk menentukan efektivitas sistem komunikasi, koordinasi

dan komando dalam upaya penanggulangan gawat darurat

di bandar udara digelar Latihan Penanggulangan Keadaan

Darurat (PKD) di bandar udara yang frekuensi latihannya

adalah sekali dalam 2 tahun.

sistem manajemen keselamatanPT Angkasa Pura II (Persero) senantiasa mengevaluasi dan

menyempurnakan sistem manajemen keselamatan demi

memberikan rasa aman kepada pelanggan sesuai amanat yang

tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang

Penerbangan menyebutkan bahwa “setiap penyedia jasa

penerbangan wajib membuat, melaksanakan, mengevaluasi,

dan menyempurnakan secara berkelanjutan sistem manajemen

keselamatan (safety management system) dengan berpedoman

pada program keselamatan penerbangan nasional”.

safety Policy and objectivies

Safety Risk Management

Safety Risk Assurance

SafetyPromotion

• SafetyPerformanceMonitoring• SafetyPerformanceIndicator• AuditsandCheck• ContinousImprovement

• Reporting/Investigation• HazardIdentification• RiskManagement• ChargeManagement

• TrainingandSkill• SafetyCampaigns• SafetyCommunication

4. The initiative to fulfill the facilities of primary and operational

support shall continue to be carried out in the framework

of compliance with the standards in accordance with the

Regulation of the Director General of Air Transportation

Number: KP 420 Year 2011.

emergency serVices

The emergency response programs at the airport will be

closely related to the roles and functions of various existing

units both internally and externally. In order to determine

the effectiveness of communication system, coordination

and command to overcome the emergency at the airport,

Emergency Management Exercise (PKD) is held in the airport

whose frequency of training is once in 2 years.

safety management systemPT Angkasa Pura II (Persero) continuously evaluates and

improves the safety management system in order to provide

a sense of security to its customers as mandated in Law No.1

Year 2009 on Aviation which states that “every aviation

service provider is obliged to create, implement, evaluate and

continuously improve the safety management system based on

the national aviation safety program”.

Page 94: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 91

Perseroan sebagai salah satu operator bandar udara di Indonesia

juga telah mengimplementasikan safety management system

(SMS) dalam penyelenggaraan operasional bandara di seluruh

bandar udara yang dikelola, sesuai dengan kerangka kerja SMS

yaitu:

1. Kebijakan dan Sasaran Keselamatan;

PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengeluarkan kebijakan

keselamatan yang secara garis besar menggambarkan

komitmen manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) dalam

mengembangkan standar keselamatan, menyusun sistem

pelaporan yang non-punitive, mengimplementasikan SMS

secara konsisten dan berkelanjutan, menyediakan sumber

daya untuk keselamatan, melakukan promosi keselamatan

serta mengembangkan SMS secara berkesinambungan.

2. Manajemen Risiko;

Guna mengetahui setiap potensi risiko yang muncul dari

kegiatan operasional bandar udara terutama pada lingkup

operasi dan teknik, maka perlu dilakukan pengelolaan

risiko yang meliputi identifiasi hazard, mencari sebab sebab

risiko, menilai dampak risiko dan persiapan kendali yang

akan ditetapkan.

3. Jaminan Keselamatan;

Untuk menjamin bahwa kendali risiko keselamatan

dikembangkan sebagai konsekuensi dari identifiasi hazard

dan aktifias manajemen risiko dapat berjalan sesuai dengan

yang telah direncanakan maka PT Angkasa Pura II (Persero)

juga telah membuat dan mempertahankan proses jaminan

keselamatan.

Dalam proses jaminan keselamatan ini, PT Angkasa Pura

II (Persero) melakukan pengawasan dan pengukuran

pelaksanaan keselamatan melalui kegiatan pelaporan

keselamatan, inspeksi, investigasi keselamatan internal dan

audit keselamatan.

4. Promosi Keselamatan

Untuk mencapai tujuan keselamatan operasional

penerbangan secara menyeluruh maka diperlukan suatu

upaya untuk menjalin komunikasi antar stakeholder.

Kegiatan ini juga akan mempromosikan sikap yang baik

dan budaya keselamatan guna menunjang operasional

bandar udara serta keselamatan di tempat kerja.

As one of the airport operators in Indonesia, the Company

has also implemented a safety management system (SMS) in

the operation of airports throughout the managed airports, in

accordance with the SMS framework, namely:

1. Safety Policy and Objectives;

PT Angkasa Pura II (Persero) has issued a safety policy that

outlines the management commitment of PT Angkasa

Pura II (Persero) in developing safety standards, prepares

non-punitive reporting systems, implements consistent

and ongoing SMS, provides resources for safety, promotes

safety and develops SMS on an ongoing basis.

2. Risk Management;

In order to acknowledge any potential risks arising from

airport operational activities, especially in the scope of

operations and techniques, it is necessary to manage risk

including hazard identification, find the cause of risk,

assess the impact of risk and preparation of controls to be

determined.

3. Safety Assurance;

To ensure that safety risk controls are developed as a

consequence of hazard identification and risk management

activities may proceed as planned, PT Angkasa Pura II

(Persero) has also established and maintained the safety

assurance process.

In this safety assurance process, PT Angkasa Pura II

(Persero) conducts supervision and measurement of safety

implementation through safety reporting, inspection,

internal safety investigation and safety audit.

4. Safety Promotion

To achieve the overall safety objectives of aviation

operations, an effort is needed to establish communication

among stakeholders. This activity will also promote good

attitude and safety culture to support airport operations

and safety at workplace.

Page 95: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)92

Dalam menjalin komunikasi keselamatan ini, telah dilakukan

beberapa kegiatan baik di tingkat pusat maupun cabang, yaitu:

• Mengintensifkan fungsi Runway Safety Team (RST) di

masing-masing kantor cabang. Runway Safety Team

merupakan tim di masing-masing kantor cabang

yang terdiri dari seluruh instansi baik internal maupun

eksternal terkait operasional bandar udara terutama yang

terkait dengan keselamatan di runway. Salah satu dasar

pembentukan RST ini adalah Surat Edaran Direktur Jenderal

Perhubungan Udara Nomor: SE 013 Tahun 2012 tanggal

11 Juni 2012 tentang Pelaksanaan Runway Safety Program

dan Pembentukan Runway Safety Team, dimana disebutkan

bahwa operator bandar udara harus membentuk RST

dan menindak lanjuti edaran tersebut PT Angkasa Pura II

(Persero) telah membentuk RST di 12 (dua belas) kantor

cabang dengan rincian:

nocabang /

Branchsurat keputusan / Decision Letter

1 BTJ Keputusan GM nomor 12.01.07/09/03/2013/008 / Decision of GM number 12.01.07/09/03/2013/008Tanggal: 13 Maret 2013 / Dated: March 13, 2013

2 KNO Keputusan GM nomor 12.03/05/06/2002/012 / Decision of GM number 12.03/05/06/2002/012Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012

3 PKU Keputusan GM nomor 12.03/07/06/2002/21 / Decision of GM number 12.03/07/06/2002/21 Tanggal: 26 Juni 2012 / Dated: June 16, 2012

4 PDG Keputusan GM nomor 12.03.02/06/06/2012/011 / Decision of GM number 12.03.02/06/06/2012/011Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012

5 DJB Keputusan GM nomor 12.03/12/12/2012/012 / Decision of GM number 12.03/12/12/2012/012Tanggal: 27 Desember 2012 / Dated: December 27, 2012

6 PGK Keputusan GM nomor 13.02.02/11/06/2013/008 / Decision of GM number 13.02.02/11/06/2013/008Tanggal: 27 Juni 2013 / Dated: June 27, 2013

7 TNJ Keputusan GM nomor 12.03.02/06/06/2012/0934 / Decision of GM number 12.03.02/06/06/2012/0934Tanggal: 28 Juni 2012 / Dated: June 28, 2012

8 PLM Keputusan GM nomor 12.01.07/03/06/2013/006 / Decision of GM number 12.01.07/03/06/2013/006Tanggal: 19 Juni 2013 / Dated: June 19, 2013

9 HLP Keputusan GM nomor 12.01.07/02/12/2013/957 / Decision of GM number 12.01.07/02/12/2013/957Tanggal: 01 Desember 2013 / Dated: December 01, 2013

10 CGK Keputusan GM nomor 12.01.07/03/11/2012/951 / Decision of GM number 12.01.07/03/11/2012/951Tanggal: 14 November 2012 / Dated: November 14, 2012

11 BDO Keputusan GM nomor 12.03/06/07/2013/01.30 / Decision of GM number 12.03/06/07/2013/01.30Tanggal:24 Desember 2012 / Dated: December 24, 2012

12 PGK Keputusan GM nomor 12.03.02/04/2013/962 / Decision of GM number 12.03.02/04/2013/962Tanggal:01 Februari 2013 / Dated:February 01, 2013

In establishing this safety communication, several activities

have been undertaken both at the head office and branchs

levels, namely:

• Intensify the function of Runway Safety Team (RST) in

each branch office. Runway Safety Team is a team in each

branch office consisting of all agencies both internal and

external related to airport operations, especially related

to safety at runway. One of the basic formations of the

RST is the Circular Letter of the Director General of Air

Transportation No. SE013 Year 2012 dated June 11, 2012

on the Implementation of the Runway Safety Program and

the Establishment of the Runway Safety Team, which states

that the airport operator must establish RST and follow up

the circulation PT Angkasa Pura II (Persero) has established

RST in 12 (twelve) branches with the following details:

Page 96: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 93

• Menggelar Ramp Safety Campaign yang melibatkan seluruh

stakeholder yang terlibat dalam operasional terutama di

sisi udara, sehingga diharapkan tingkat kecelakaan yang

terjadi di sisi udara menurun seiring dengan meningkatnya

kesadaran semua pihak untuk mengutamakan keselamatan

dalam operasional sehari harinya.

• Menyelenggarakan Runway Safety Workshop yang dihadiri

oleh perwakilan kantor cabang dengan menghadirkan

pembicara dari berbagai instansi yang berkompeten di

bidangnya antara lain: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa

Pura 1, Indonesia Slot Coordinator dan Direktorat Jenderal

Perhubungan Udara sebagai regulator.

fasilitas keselamatan PenerbanganAngkasa Pura II selalu berupaya meningkatkan kesiagaaan

seluruh fasilitas keselamatan penerbangan bandara melalui

Unit Manajemen Keselamatan. Unit tersebut berfungsi untuk

mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan:

1 Pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan;

2 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik elektronika;

3 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik,

mekanikal dan peralatan;

4 Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangka menjamin kesiagaan

fasilitas keselamatan penerbangan bandara antara lain:

a) Teknik Elektronika;

Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan

standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan

elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication

System, Integrated Ground Communication System, Fire

Alarm System, Master Clock), peralatan security equipment

dan peralatan navigasi, komunikasi, automasi dan

surveillance di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa

Pura II (Persero).

• HoldingaRampSafetyCampaigninvolvingallstakeholders

involved in operations, especially on the air side, so it is

expected that the level of accidents that occur on the air

side decreases with the increasing awareness of all parties

to prioritize safety in day-to-day operations.

• Organizing Runway Safety Workshop attended by

representatives of branch offices by presenting speakers

from various competent agencies in their fields, including:

KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot

Coordinator and Directorate General of Air Transportation

as regulator.

flight safety facilityAngkasa Pura II always strives to improve the availability of all

airport flight safety facilities through the Safety Management

Unit. The unit serves to manage, control and develop the

following activities:

1. Implementation of Safety Management System;

2. Standardization, calibration and maintenance of electronic

engineering;

3. Standardization, calibration and maintenance of electrical,

mechanical and equipment engineering;

4. Standardization, calibration and maintenance of airport

engineering.

Activities performed in order to ensure the readiness of

airport filght safety facilities, among others:

a) Electronic Engineering

Electronic Engineering Unit is a unit that performs planning,

implementation and evaluation towards the activities of

standardization, calibration and maintenance of airport

electronic equipments (PAS, FIS, Flight Communication

System, Integrated Ground Communication System, Fire

Alarm System, Master Clock), security equipment tools

and navigation tools, communication, automation and

surveillance at all airport branch offices of Angkasa Pura II.

Page 97: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)94

b) Teknik Listrik Mekanikal & Peralatan;

Unit Teknik Listrik, Mekanikal & Peralatan merupakan unit

yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi

terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan

fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-alat besar dan

fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh kantor cabang

bandara PT Angkasa Pura II (Persero).

c) Teknik Bandara

Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan

standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan perbaikan

fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi: apron, runway,

taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas operasi pada sisi

darat (meliputi: gedung non terminal, lapangan, parkir,

pertamanan, jalan akses) di seluruh kantor cabang bandara

PT Angkasa Pura II (Persero).

akses informasi layanan Dan Penyelesaian keluhanAngkasa Pura II berkomitmen untuk memberikan pelayanan

optimal demi kepuasan konsumen, salah satu upaya yang

dilakukan dengan menyediakan fasilitas pusat/informasi

bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal

tersebut, Perseroan telah membentuk pusat pengaduan

pelanggan. Pusat informasi/pengaduan pelanggan ini dapat

diakses melalui beberapa saluran antara lain:

• Contact Center dengan hotline 1500 138

• Website Perseroan: www.angkasapura2.co.id

• via “Kontak Kami”

• Email Perseroan: [email protected]

• Twitter: @contactap2

• Facebook: AP II Contact Center

Perseroan berupaya merespon secara cepat dan taktis segala

keluhan dari stakeholder khususnya pengguna jasa bandar

udara , sebagai bentuk komitmen dalam memberikan

pelayanan yang terbaik. Upaya penyelesaian terhadap setiap

keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan

standar mutu pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan

tersebut, sebagai berikut: [G4-DMA]

a) Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1 x

24 Jam.

b) Electrical, Mechanical & Equipment Engineering Electrical,

Mechanical & Equipment Engineering Unit is a unit

that performs planning, implementation and evaluation

towards the activities of standardization, calibration and

maintenance of electrical facilities, PKPPK facilities and

large equipments and operating facilities at the air side at

all airport branch offices of Angkasa Pura II.

c) Airport Engineering

Airport Engineering Unit is a unit at performs planning,

implementation and evaluation towards the activities of

standardization, calibration and maintenance as well as

improvement of operating facilities on the air side (include:

apron, runway, taxiway, terminal buildings) and operating

facilities on the land side (include: non terminal buildings,

field, parking, landscaping, access roads) in all airport

branch offices of Angkasa Pura II.

information access for customer serVice anD comPlaintsIn order to support customer satisfaction guarantee, Angkasa

Pura II provides information center facilities and services for

passengers at each airport terminal. Besides this, Angkasa Pura

II has established customer complaint center. The information

center for customer service and complaints can be accessed

through multiple channels, among others:

• ContactCenterwithhotline1500138

• Website:www.angkasapura2.co.id

• via“ContactUs”

• Email:[email protected]

• Twitter:@contactap2

• Facebook:APIIContactCenter

The Company seeks to respond quickly and tactically to all

complaints from stakeholders, especially airport users, as a

form of commitment in providing the best service. The solution

to each customer’s complaint has been particularly regulated

in the service standard policy. The complaints management

standards are as follows: [G4-DMA]

a. Standards in responding to customer complaints 1x24

Hours.

Page 98: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 95

b) Pengaduan yang masuk melalui hotline, website atau

email Perseroan akan segera ditindaklanjuti oleh unit kerja

Sekretaris Perseroan dan unit kerja Pelayanan Bandara.

c) Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan

oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi

kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.

Alur Penanganan Layanan Contact Center Angkasa Pura IIPengguna jasa cc aP ii

CC AP II Service User

Pengguna jasa cc aP iiCC AP II Service User

Permintaan InformasiRequest of Informastion

Penyampaian keluhanDelivering complaint

Kasus terselesaikanCase resolved

KebijakanPolicy Operasional

Operational

Kasus terselesaikanCase resolved

Kasus terselesaikanCase resolved

Jika / if

AdaAvailable

Kebijakan

Policy

Operasional

Operational

Tidak / Not Available

1. Menaggapi, menggali, dan menginput

2. Mengecek data base

1. Menaggapi, menggali, dan menginput

2. Mengecek data base

Menanggapi, menggali, dan menginput keluhan ke data base

Respond probe and input complaint to database

Menyampaikan permohonan maaf kepada pengguna jasa CC AP II

Apologize to cc AP II

Menyampaikan informasi yang ditanyakan kepada pengguna jasa CC AP II

Provide information to CC AP II service user

3. Agen menerima & menginput informai ke dalam data base

4. Agen menyampaikan informasi tersebut kepada pengguna CC APII

1. Agent receiver and input the information to data base

2. Agen dilever the related information to CC AP II

5. Menerima informasi6. Mengemas informasi7. Manyajikan informasi8. Mengimformasikan kepada

agen

1. Receiver information2. Prepare information3. Present information4. Inform agent

1. Menerima eskalasi permintaan informasi

2. Memastikan permintaan informasi sudah jelas

1. Menerima eskalasi permintaan informasi

2. Memastikan permintaan informasi sudah jelas

3. Menerima eskalasi keluhan4. Memastikan informasi

keluhan sudah jelas agar mempermudah penanganan

1. Receive escalation of complaint

2. Ensure that the complaint information are already clear for easier handling

5. Menerim keluhan6. Merespon keluhan kepada7. Menindaklanjuti keluhan8. Mereport penanganan9. Memastikan penanganan

keluhan dengan SLG

1. Receive complaint2. Respod the complaint to

mediator3. Follow-up complaint4. Report the complaint

handling5. Ensure that the complaint

handling are align witdh SLG

6. Menerim keluhan7. Merespon keluhan kepada8. Menindaklanjuti keluhan9. Mereport penanganan10. Memastikan penanganan

keluhan dengan SLG

1. Receive complaint2. Respod the complaint to

mediator3. Follow-up complaint4. Report the complaint

handling5. Ensure that the complaint

handling are align witdh SLG

6. Menerima report pertama7. Menerima report

penanganan

1. receive firts report2. receive complaint handling

report3. Inform the agent

Menggali informasi ke unit terkaitProbe information to related unit

4. Menerima & memproses permintaan informasi

5. Memberikan jawaban

1. Receiver & process the request of information

2. Provide answer

6. Menerima & memproses permintaan informasi

7. Memberikan jawaban

1. Receiver & process the request of information

2. Provide answer

Menggali informasi ke unit terkait / probe information to related unit

agen cc aP iiCC AP II Agent

agen cc aP iiCC AP II Agent

mediator cc aP iiCC AP II Mediator

mediator cc aP iiCC AP II Mediator

kantor cabangBranch Office

kantor cabangBranch Office

kantor PusatHead Office

kantor PusatHead Office

b. Complaints received through contact center, website,

email, twitter, or facebook of the Company will soon be

followed up by the Corporate Secretary work unit and the

Airport Services work unit.

c. Futhermore, customer complaints are processed and settled

by the relevant units. The relevant units can communicate

directly to customers in the completion process of the

complaints.

Flow of Contact Center Complaints Handling of Angkasa Pura

II

Page 99: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)96

jumlah PengaDuan Pelanggan tahun 2016 [g4-Pr8]Selama tahun 2016, Angkasa Pura II berkomitmen untuk

menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan. Berdasarkan Data

Call yang menghubungi Angkasa Pura II, terdapat 23.408 Call

yang menghubungi.

Tabel Pengaduan Pelanggan Tahun 2016

no Data call / Call Data total

1 Total Call Yang Menghubungi (COF) / Total Calls Who Contacted (COF) 23408

2 Total Call Yang Berhasil Terangkat (ACD) / Total Successfully Picked Up Calls (ACD) 23052

3 Total Call Berhasil Terangkat dengan waktu tunggu maksimal 20 detik (ACD 20sec) / Total Successfully Picked Up Calls with a maximum waiting time of 20 seconds (ACD 20secs)

23052

4 Abandon Call 356

Dari total call yang menghubungi dari bulan Januari hingga

Desember 2016 sebanyak 23.408 call, yang berhasil terangkat

dengan waktu tunggu maksimal 20 detik sebanyak 23.052

call, sementara yang abandon call hanya berkisar 356 call.

Tabel Top Ten Komplain Melalui 1500138 Tahun 2016

no kategori / Category total

1 Komplain Penumpukan Penumpang / Passenger Cumulation Complaint 2079

2 Komplain Kemacetan Luar Kawasan / Outside Airport Area Complaint 1616

3 Komplain Maskapai / Airline Complaint 1180

4 Komplain Kemacetan Dalam Kawasan / Inside Airport Area Complaint 1061

5 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 1012

6 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 989

7 Komplain Taxi / Taxi Complaint 973

8 Komplain AC Ruangan / Room Air Conditioning Complaint 673

9 Komplain Parkir / Parking Complaint 450

10 Komplain Petugas / Nature Complaint 398

total customer comPlaints in 2016 [g4-Pr8]During 2016, Angkasa Pura II is committed to follow up on

any customer complaints. Based on Call Data who contacted

Angkasa Pura II, there were 23.408 calls who contacted.

Table of Customer Complaints in 2016

The number of calls from January to December 2016 amounted

to 23.408 calls with total calls that were successfully picked

up with a maximum waiting time of 20 seconds amounted to

23.052 calls, while the total abandon calls only about 356

calls.

Table of Top Ten Complaints via 1500138 in 2016

Page 100: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 97

Sepanjang tahun 2016, komplain tertinggi yang diterima

melalui 1500138 yaitu mengenai penumpukan penumpang

dengan total keluhan sebanyak 2079, yang disusul keluhan

mengenai kemacetan di luar kawasan sebanyak 1616, serta

komplain mengenai maskapai sebanyak 1180.

Tabel Top Ten Komplain Tahun 2015 melalui @ Contactap2

no kategori / Category total

1 Komplain Maskapai / Airline Complaint 129

2 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 122

3 Komplain Fasilitas Lain-lain / Other Facilities Complaint 109

4 Komplain Petugas / Officer Complaint 108

5 Komplain Terminal / Terminal Complaint 103

6 Komplain Kemacetan dalam Kawasan / Inside Airport Areas Complaint 72

7 Komplain Parkir / Parking Complaint 66

8 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 61

9 Komplain Interior / Interior Complaint 53

10 Komplain Moda Transportasi / Mode of Transportation Complaint 52

Keluhan tertinggi melalui twitter @Contactap2 sepanjang

bulan Januari hingga Desember 2016 yaitu mengenai komplain

maskapai dengan total keluhan sebanyak 129.

Tabel Top Ten Komplain Tahun 2016 melalui TwitterSpy

no kategori total

1 Komplain Penumpukan Penumpang / Passenger Cumulation Complaint 2067

2 Komplain KemacetanLuar Kawasan / Outside Airport Area Complaint 1598

3 Komplain Maskapai / Airline Complaint 1054

4 Komplain Kemacetan Dalam Kawasan / Inside Airport Area Complaint 996

5 Komplain Antrian / Passenger Queue Complaint 965

6 Komplain Proses Pengambilan Bagasi / Baggage Claim Process Complaint 949

7 Komplain AC Ruangan / Room Air Conditioning Complaint 612

8 Komplain Taxi / Taxi Complaint 427

9 Komplain Parkir / Parking Complaint 365

10 Komplain Alam / Nature Complaint 269

The highest complaint through 1500138 throughout 2016 is

about passenger cumulation with total complaints of 2079

calls, followed by congestion oustide the area at 1616, and

complaint on the airline at 1180.

Table of Top Ten Complaint in 2015 @ Contactap2

The highest complaint through twitter @ Contactap2

throughout January to December 2016 is about airline

complaints with a total of 129 complaints.

Table of Ten Ten Complaint Year 2016 through TwitterSpy

Page 101: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)98

Komplain tertinggi melalui media sosial TwitterSpy yaitu

mengenai penumpukan penumpang, yang mencapai 2067

keluhan, disusul dengan komplain dari kemacetan di luar

kawasan bandara sebanyak 1598.

tinDak lanjut Penanganan/eskalasi komPlain Total keseluruhan penanganan atas eskalasi keluhan hingga

Desember 2016 yaitu sebanyak 1.975. Adapun keluhan dengan

status closed sebanyak 1.822 (78,98%) dan yang masih open

sebanyak 153 (21,02%).

Tabel Tindak Lanjut Penanganan/Eskalasi Komplain

no bandara / AirportPenanganan / Handling total eskalasi /

Total Escalationclosed open

1 Soekarno-Hatta 1424 152 1576

2 Husein Sastranegara 122 0 122

3 Halim Perdanakusuma 95 1 96

4 Kualanamu 65 0 65

5 Sultan Mahmud Badaruddin II 25 0 25

6 Sultan Syarif Kasim II 22 0 22

7 Minangkabau 16 0 16

8 Supadio 18 0 18

9 Depati Amir 7 0 7

10 Sultan Thaha 11 0 11

11 Sultan Iskandar Muda 10 0 10

12 Raja Haji Fisabillah 6 0 6

13 Silangit 1 0 1

jumlah 1822 153 1975

The highest complaint through social media TwitterSpy is

about the accumulation of passengers, which reached 2067

complaints, followed by a congestion outside the airport area

complaint at 1598.

follow uP of hanDling/escalation of the comPlaintThe total handling of complaints escalation until December

2016 is 1,975. As for complaints with closed status was 1,822

(78.98%) and which is still open at 153 (21.02%).

Table of Follow Up of Handling/Escalation of the complaint

Page 102: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 99

Angkasa Pura II memandang bahwa sumber daya manusia

(SDM) atau Insan Angkasa Pura II merupakan komponen paling

penting dalam pencapaian visi dan misi. Sebab itu, diperlukan

sistem maupun standar pengelolaan SDM yang matang serta

mampu mengakomodasi segala kebutuhan Perseroan di bidang

Human Capital Management System demi mewujudkan visi

Angkasa Pura II sebagai world class airport. Guna mendukung

tercapainya visi dan misi Perseroan serta menindaklanjuti

transformasi Perseroan yang dicanangkan pada tahun 2015,

Angkasa Pura II pada tahun 2016 menindaklanjuti transformasi

organisasi dan pengelolaan SDM melalui pengembangan

Sistem SDM yang terintegrasi dengan tujuan meningkatnya

efisiensi dan produktivitas karyawan serta tersedianya SDM

bertalenta di masa depan. [G4-DMA]

Sumber daya manusia menjadi subjek/pelaku sebagai mitra

dalam upaya meningkatkan kinerja Perseroan (partner in

profit), mitra dalam melaksanakan tugas operasional (partner

in responsibility) dan mitra dalam meningkatkan produktivitas

(partner in production). Dengan demikian, pengelolaan SDM

disesuaikan dengan kerangka dan posisi strategis Angkasa

Pura II dalam merealisasikan tujuan jangka panjang.

Angkasa Pura II berupaya memenuhi kebutuhan dan harapan

SDM sebagai bagian dari perencanaan Perseroan dengan

berpegang pada hasil komunikasi yang terjalin serta perubahan

pola dan program pengembangan SDM yang berkembang

setiap tahun. Perseroan memahami bahwa harapan utama

SDM sebagai pemangku kepentingan meliputi: suasana kerja

yang kondusif, jenjang karir dan penilaian kinerja yang jelas,

remunerasi yang sesuai kinerja dan terjaminnya kesejahteraan,

kesehatan dan keselamatan kerja. [G4-DMA

Angkasa Pura II considers that human resources (HR) or

People of Angkasa Pura II are the most important component

to achieve the Company’s vision and mission. Therefore, we

need a well-established human resource management system

and standard that is able to accommodate all the needs of the

Company in the field of Human Capital Management System

for the sake of realizing the vision of Angkasa Pura II as a

world class airport. To support the achievement of the vision

and mission of the Company and follow up the transformation

of the Company proclaimed in 2015, Angkasa Pura II in 2016

followed up the transformation of organization and human

resource management through the development of integrated

HR System with the aim of increasing efficiency and Employee

productivity and the availability of talented human resources in

the future. [G4-DMA]

Human resources become the subjects/actors as partners in an

effort to improve the performance of the Company (partner in

profit), partners in carrying out the task of partners (partners in

responsibility) and partners in increasing productivity (partner

in production). Thus, HR management is tailored to the

framework and Angkasa Pura II’s strategic position in realizing

its long-term goals.

Angkasa Pura II seeks to meet the needs and expectations

of human resources as part of the Company’s planning by

adhering to the communication outcomes and the changing

patterns and human resource development programs that are

developing every year. The Company recognizes that the main

HR expectations as a stakeholder include: conducive working

environment, career path and clear performance assessment,

appropriate remuneration of performance and assurance of

welfare, occupational health and safety. [G4-DMA]

PengembanganSumber Daya ManusiaHuman Resource Development

Page 103: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)100

Profil sumber Daya manusiaJumlah karyawan Angkasa Pura II hingga akhir tahun 2016

tercatat sejumlah 5327 orang, jumlah tersebut menurun 4%

dibandingkan tahun 2015 yaitu sebanyak 5546 orang.

jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan lokasi

kerja

Pada tahun 2016, jumlah karyawan terbanyak berada di

Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hal ini dikarenakan

Bandara tersebut merupakan Bandara terbesar yang dikelola

oleh PT Angkasa Pura II dan adanya proses pengembangan

Terminal 3 Ultimate.

no lokasi kerja (bandara) / Work Location (Airport) jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1 PST 571 694 658

2 CGK 1923 2185 2080

3 HLP 162 222 214

4 PLM 196 227 218

5 PNK 166 209 205

6 KNO 405 768 740

7 PKU 223 257 249

8 PDG 198 216 211

9 BDO 123 147 147

10 BIJ 169 176 165

11 TNJ 91 116 113

12 DJB 120 158 159

13 PGK 99 134 130

14 SQT 11 120 38

total 4457 5546 5327

jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan jenis

kelamin

Angkasa Pura II memandang para pegawai dengan setara

tanpa membedakan gender, suku, agama, ras, dan golongan,

dalam hal manajemen sumber daya manusia. Hal ini berlaku

dari proses rekrutmen dan pengembangan hingga berakhirnya

masa jabatan seseorang. Meski demikian, jumlah karyawan

laki-laki di Angkasa Pura II jauh lebih besar dari jumlah

Profile of human resourcesThe number of employees of Angkasa Pura II until the end of

2016 was 5327 people, the number decreased 4% compared

to the year 2015 that was as many as 5546 people.

number and composition of employees by work location

In 2016, the largest number of employees are at Soekarno Hatta

International Airport. This is because the Airport is the largest

airport managed by PT Angkasa Pura II and the development

of Terminal 3 Ultimate.

number and composition of employees by gender

Angkasa Pura II views employees equally regardless of gender,

ethnicity, religion, race, and class in terms of human resource

management. This applies to the recruitment and development

process until the termination of employee’s tenure. However,

the number of male employees in Angkasa Pura II is much larger

than the number of female employees. In 2016, the number of

Page 104: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 101

karyawan perempuan. Pada tahun 2016, jumlah karyawan

Perseroan mencapai 5327 dengan rincian karyawan laki-laki

sebanyak 4324 orang dan karyawan perempuan sebanyak

1003. Dengan jumlah tersebut, maka komposisi karyawan

perempuan tahun 2016 sebesar19% dari total karyawan.

no jenis kelamin / Gender jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1 Laki-laki / Male 3635 4483 4324

2 Perempuan / Female 822 1063 1003

total 4457 5546 5327

jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan status

kepegawaian

Jumlah karyawan tetap pada tahun 2016 mencapai 5.327

orang, jumlah tersebut turun 4% dari tahun 2015 yang

mencapai 5.546 orang, Sedangkan jumlah karyawan tidak

tetap pada tahun 2016 mencapai 3.989 orang. Jumlah tersebut

meningkat 44% dari tahun 2015 yang mencapai 2776 orang.

no status kepegawaian / Employment Status jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1 Tetap / Permanent 4457 5546 5327

2 Tidak Tetap / Contract 3877 2776 3989

total 8334 8322 9316

jumlah dan komposisi karyawan berdasarkan jenjang

Pendidikan

Dibandingkan dengan periode 2014-2016, kualitas karyawan

Angkasa Pura II pada tahun ini ‘lebih baik’, karena proporsi

karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana semakin

meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Angkasa Pura II terus

berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kerja karyawan.

no Pendidikan / Education jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1SD, SLTP, SLTA / Primary School, Junior High School, Senior High School

2486 3034 2819

2 Diploma 1337 1738 1526

3 Sarjana / Bachelor’s Degree 590 729 937

employees of the Company reached 5327 with details of male

employees as many as 4324 people and female employees as

many as 1003. With that amount, the composition of female

employees in 2016 amounted to 19% of total employees.

number and composition of employees by employment

status

The number of permanent employees in 2016 reached 5,327

people, the number declined by 4% from 2015 which reached

5,546 people, while the number of permanent employees in

2016 reached 3,989 people. That number increased 44% from

the year 2015 that reached 2776 people.

number and composition of employees by level of

education

Compared to the period 2014-2016, the quality of Angkasa

Pura II employees this year is ‘improve”, as the proportion of

employees with undergraduate education level is increasing.

This indicates that Angkasa Pura II is continuously committed

to improving the work quality of its employees.

Page 105: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)102

no Pendidikan / Education jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

4 Pasca Sarjana / Master’s Degree 44 45 45

5 Doktor / Doctoral Degree - - -

total 4457 5546 5327

jumlah karyawan berdasarkan usia

Berdasarkan penggolongan usia, pada tahun 2016 komposisi

jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia dibawah 30

tahun, sejumlah 3.160 orang atau 59%. Sedangkan komposisi

jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia diatas

55 tahun yaitu sebanyak 35 orang atau 0.6%.

no usia (tahun) / Age (years old) jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1 ≤30 2023 3183 3160

2 31-40 697 908 934

3 41-50 784 653 635

4 51-54 702 568 563

5 ≥55 251 234 35

total 4457 5546 5327

jumlah karyawan berdasarkan kelompok jabatan

Pada tahun 2016, komposisi karyawan pada jabatan manajerial

sebanyak 851 orang atau 16%, pada jabatan operasional 3.589

orang atau 67 %, dan pada jabatan administrasi sebanyak 887

orang atau 17%.

no jabatan / Position jumlah karyawan / Number of Employees

2014 2015 2016

1 Manajerial / Managerial 649 627 851

2 Operasional / Operational 2794 3882 3589

3 Administrasi / Administration 1014 1037 887

total 4457 5546 5327

number of employees by age

By age group, in 2016 the highest number of compositions

is employees under the age of 30 years at the amount of

3,160 or 59%. While the composition of the lowest number

is employees in the age group of above 55 years of 35 people

or 0.6%.

number of employees by Position group

In 2016, the composition of employees in managerial positions

was as many as 851 people or 16%, the operational position at

3,589 people or 67%, and the administrative positionwas as

many as 887 people or 17%.

Page 106: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 103

jumlah karyawan berdasarkan kelas jabatan

Pada tahun 2015, terdapat perubahan Kelas Jabatan

nokelas jabatan / Position

Class

jumlah karyawan / Number of Employees jumlah karyawan / Number of Employees

2014 kelas jabatan 2015 2016

1 Kelas 1 2 Kelas 21 3 5

2 Kelas 2 6 Kelas 20 6 5

3 Kelas 3 43 Kelas 19 40 37

4 Kelas 4 19 Kelas 18 21 25

5 Kelas 5 1 Kelas 17 14 9

6 Kelas 6 236 Kelas 16 196 207

7 Kelas 7 9 Kelas 15 37 26

8 Kelas 8 13 Kelas 14 342 481

9 Kelas 9 8 Kelas 13 3 57

10 Kelas 10 186 Kelas 12 241 270

11 Kelas 11 518 Kelas 11 778 715

12 Kelas 12 1041 Kelas 10 1325 1134

13 Kelas 13 820 Kelas 09 859 885

14 Kelas 14 1032 Kelas 08 1021 816

15 Kelas 15 158 Kelas 07 646 648

16 Kelas 16 8 Kelas 06 14 7

Jumlah 4457 Jumlah 5546 5327

turnover karyawan

Ada berbagai sebab terkait dengan tingkat perpindahan

karyawan yang keluar dari Perseroan antara lain: pensiun

normal, pensiun sakit, pensiun meninggal dunia, dan pensiun

mengundurkan diri/atas permintaan sendiri. Jumlah karyawan

keluar (pensiun) selama tahun 2016 sebanyak 226 orang, pada

tahun 2015 adalah sebanyak 284 orang.

Tabel Turnover Karyawan 2016

uraian / Description jumlah karyawan / Number of

Employees

Penambahan Karyawan / Employee Addition

Rekrut PKWT ke Karyawan Perseroan / Recruit PKWT to Employee of the Company 43

Pengurangan Karyawan / Employee Decrease

number of employees by Position class

In 2015, there was a change of Position Class

employee turnover

There are various reasons related to the level of employee

turnover resigning from the Company, among others:

normal pension, sick pension, death pension, and retirement/

resignation at own request. The number of resigning employees

(retired) during 2016 was as many as 226 people, in 2015 it

was as many as 284 people.

Table of Employee Turnover in 2016

Page 107: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)104

uraian / Description jumlah karyawan / Number of

Employees

Pensiun / Pension 226

Pengunduran diri / Retirement 22

Diberhentikan karena Pelanggaran Disiplin / Terminated due to Disciplinary Violation 3

Diberhentikan karena Meninggal Dunia / Dismissed due to Passing Away 8

Turnover Karyawan / Employee Turnover 259

kesetaraan genDer Dan kesemPatan kerjaAngkasa Pura II tidak memiliki kebijakan internal terkait

ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya

berdasarkan gender. Perseroan menetapkan kebijakan dan

peraturan yang berlaku secara konsisten dan setara kepada

seluruh karyawan tanpa membedakan gender. Demikian

pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi

seluruh karyawan.

kebebasan berserikatAngkasa Pura II senantiasa menjaga harmoni dan hubungan

baik dengan serikat pegawai, salah satunya dengan menjalin

komunikasi secara berkesinambungan baik formal maupun

informal serta melakukan upaya pemecahan masalah

terkait kebutuhan karyawan sesuai dengan undang-undang

ketenagakerjaan. Hubungan antara karyawan dengan

manajemen telah terbina dengan baik dengan adanya jaminan

kebebasan berserikat. Selama periode pelaporan tidak ada

pelanggaran terhadap hak kebebasan berserikat dalam

lingkungan Perseroan. [G4-DMA] [G4-HR4]

Perseroan memberikan kebebasan berorganisasi dan

menyediakan wadah bagi pengawai dalam pengembangan

potensi dan penyelenggaraan kegiatan komunitas karyawan.

Perseroan memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura

II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar

82% karyawan.

SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili

karyawan dalam berhubungan dengan manajemen dan telah

terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama

(PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang berlaku adalah

genDer equality anD work oPPortunities

Angkasa Pura II does not have an employment-related internal

policy that distinguishes its application by gender. The Company

adopts policies and regulations that apply consistently and

equally to all employees regardless of gender. Similarly, there

are also employment opportunities offered to all employees.

freeDom of associationAngkasa Pura II always maintains harmony and good relationship

with labor union, one of them is by establishing communication

continuously both formal and informal and make efforts to

solve problems related to the needs of employees in accordance

with the law of manpower. Relationships between employees

and management have been well built with the assurance of

freedom of association. During the reporting period, there was

no violation of the right to freedom of association within the

Company. [G4-DMA] [G4-HR4]

The Company provides freedom of association and provides a

platform for employees for the development of potential and

organizing community activities of employees. The Company

owns Angkasa Pura II (Sekarpura II) or SEKARPURA which

consists of approximately 82% of employees.

SEKARPURA is an organization entitled to represent employees

in dealing with management and has been actively involved

in collective bargaining with the management. Currently, the

applicable CLA is PKB of Period 2012-2013 with Number:

Page 108: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 105

PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: KEP.03.15/01/2013

dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.

Pelatihan & Pengembangan sDmGuna mendukung visi Perseroan menjadi pengelola bandara

berkelas dunia, Angkasa Pura II senantiasa meningkatkan

kompetensi SDM dengan melakukan pelatihan dan

pengembangan yang mengacu pada perkembangan

industri kebandarudaraan serta strategi bisnis Perseroan.

Pelatihan untuk pengembangan kompetensi bertujuan untuk

menyiapkan karyawan dengan kompetensi tertentu guna

mendukung portofolio bisnis Angkasa Pura II serta untuk

regenerasi kepemimpinan di tubuh Perseroan di masa depan.

Selain itu, Angkasa Pura II juga menyelenggarakan berbagai

program peningkatan dan pelatihan kompetensi bagi

karyawannya yang saat ini dikelola melalui Unit Pendidikan dan

Pelatihan. Kegiatan Pengembangan SDM di Angkasa Pura II

dilaksanakan dalam bentuk sejumlah kegiatan Pendidikan dan

Pelatihan (Diklat). Adapun Kegiatan Diklat pada Tahun 2016

yaitu: [G4-DMA, G4-LA9]

1. Diklat Pengembangan

Diklat pengembangan diselenggarakan dalam rangka

peningkatan pengetahuan/ketrampilan sesuai prasyarat

jabatan, penyegaran dan/atau untuk persiapan kaderisasi.

Adapun Diklat Pengembangan terbagi menjadi beberapa

jenis Diklat sebagai berikut:

Diklat Teknis dilaksanakan untuk mengembangkan

kompetensi softskill dan hardskill, serta terbagi menjadi

2 kelompok yaitu Mandatory dan Non-Mandatory. Diklat

teknis Mandatory diberikan khusus untuk karyawan

pada jalur profesi yang mensyaratkan surat tanda

kecakapan personil (STKP), sesuai tingkatan STKP yang

diperlukan. Sedangkan, Diklat Teknis Non-Mandatory

diberikan bagi karyawan yang memerlukan kompetensi

dasar atau pengembangan kompetensi yang sudah

ada untuk menjalankan fungsi dan tugas pekerjaannya.

Pada tahun 2016 Diklat Teknis telah menyerap biaya

sebesar Rp26.124.678.000 dari alokasi biaya yang sudah

dianggarkan perusahaan sebesar Rp 40.130.054.000.

KEP.03.15/01/2013 and 001/PKS.DPP-SP II/I/2013.

training & DeVeloPment of hrIn order to support the Company’s vision of becoming a

world-class airport manager, Angkasa Pura II is continuously

improving its human resource skills by conducting training and

development that refers to the development of the airport

industry as well as the business strategy of the Company.

Training for competency development aims to prepare

employees with certain competencies to support the Angkasa

Pura II business portfolio and for future leadership regeneration

in the Company.

In addition, Angkasa Pura II also organizes various competency

improvement and training programs for its employees that is

currently being managed by the Education and Training Unit.

Human Resource Development activities in Angkasa Pura II are

conducted in the form of a number of Education and Training

activities. The Training Activities in 2016 are: [G4-DMA, G4LA9]

1. Training and Education of Development

Development training is held in order to increase knowledge/

skills according to prerequisite position, refreshment and/

or for preparation of cadre. The Training Development

is divided into several types of Training and Education as

follows:

Technical training and education was conducted to develop

the competence of softskills and hardskills, and divided

into 2 groups, namely Mandatory and NonMandatory.

Mandatory technical training and education are provided

exclusively for employees on profession paths requiring

personnel competency letter (STKP), as required STKP

levels. Meanwhile, Non-Mandatory Technical Training and

education are provided for employees who need basic

competence or development of existing competencies

to perform their functions and job. In 2016, fee incurred

for Technical Training and education amounted to

Rp26,124,678,000 from Company’s budget allocation that

amounted to Rp 40,130,054,000.

Page 109: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)106

2. Diklat Manajerial

Diklat Manajerial bertujuan menciptakan pemimpin

yang memiliki komitmen, jiwa kepemimpinan, service

excellence, dan untuk memberikan prioritas kepada

kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin

jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran strategis

perusahaan. Diklat manajerial diikuti oleh karyawan yang

menduduki jabatan pada jalur karir manajerial.

Diklat manajerial tahun 2016 telah dilaksanakan sebanyak

144 peserta untuk Diklat Manajer Muda (Jerda)/Airport

Officer Leadership Program (AOLP) dan sebanyak 45 peserta

untuk Airport Manager Leadership Program (AMLP). Pada

Tahun 2016 Diklat Manajerial telah menyerap biaya

sebesar Rp 7.282.833.000 dari alokasi biaya yang sudah

dianggarkan perusahaan sebesar Rp 6.196.750.000.

Adapaun rincian realisasi peserta diklat manajerial pada

tahun 2016 sebagai berikut:

uraian / Description kP bsh kno hlP btj bDo Djb Pnk

Pemberkalan Manajerial / Managerial intensive learning

40 30 9 7 5 3 9 8

Manajemen Bandara / Airport management

22 5 5 - 1 2 - 2

3. Diklat Substantif

Diklat substantif diselenggarakan dalam waktu singkat

baik secara internal maupun eksternal, di dalam maupun

di luar negeri berupa seminar, lokakarya, pelatihan kerja/

workshop, ataupun kursus-kursus lain. Tujuan Diklat

Substantif adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan

kompetensi karyawan sesuai dengan fungsi kerja dan

jabatan, kebutuhan unit kerja serta kebutuhan dan lingkup

bisnis perusahaan. Pada tahun 2016 Diklat Substantif

telah menyerap biaya sebesar Rp4.967.566.000 dari

alokasi biaya yang sudah dianggarkan perusahaan sebesar

Rp4.500.000.000.

2. Managerial Training and Education

Managerial training and education aims to create leaders

who are committed, have leadership quality, service

excellence, and to give priority to the interests of the

organization in order to lead its ranks effectively in order to

achieve the strategic objectives of the company. Managerial

training and education are participated by employees who

occupy positions on managerial career paths.

Managerial training and education in 2016 were attended

by 144 participants for the Training and Education of

Senior Manager (Jerda)/Airport Officer Leadership Program

(AOLP) and as many as 45 participants attended the

Airport Manager Leadership Program (AMLP). In 2016,

fee incurred for the Managerial Training and education

was Rp 7,282,833,000 from the budget allocation that

has been budgeted by the company that amounted to Rp

6,196,750,000.

The details of realization of managerial training and

education participants in 2016 is as follows:

3. Substantial Training and Education

The substantial training and education were held in a short

time both internally and externally, inside and outside the

country in the form of seminars, workshops, job training/

workshops, or other courses. The purpose of Substantial

Training and education was to improve the knowledge

and competence of employees in accordance with work

function and position, the needs of work units and

scope of the company’s business. In 2016, fee incurred

for the Substantial Training and education reached Rp

4,967,566,000 from the budget allocation that has been

budgeted by the company at Rp4,500,000,000.

Page 110: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 107

4. Diklat Pre-service (Reorientasi)

Diklat Re-orientasi diselenggarakan dalam rangka

memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan dan

pengetahuan lainnya yang diperlukan untuk menghadapi

masa persiapan pensiun. Materi yang diberikan berupa

persiapan dari aspek psikologis, kesehatan, perencanaan

kegiatan serta kegiatan outing. Diklat tersebut juga menjadi

salah satu apresiasi perusahaan terhadap karyawan yang

akan memasuki masa purna bakti. Adapun pelaksanaan

diklat Re-Orientasi sebagai berikut:

i Bali

Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor

Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta,

Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta dan Bandara

Husein Sastranegara, Bandung.

i Bandung

Bagi Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang dari

bandara di daerah Deli Serdang, Palembang, Tanjung

Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda

Aceh, Jambi, dan Pontianak.

Pada Tahun 2016 Diklat Re-orientasi telah menyerap biaya

sebesar Rp4.879.295.000 dari alokasi biaya yang sudah

dianggarkan perusahaan sebesar Rp5.000.000.000.

Peserta diklat Re-Orientasi 2016

kP bsh kno Pku Plm PDg Pgk tnj btj bDo Djb Pnk hlP

24 81 24 10 12 6 7 3 6 5 3 7 7

5. Program Strategis Tahun 2016

a. Provider Training & Development Center:

approval Diklat aVsec

Approval Diklat AVSEC bertujuan untuk meningkatkan

kualitas Diklat AVSEC di lingkungan PT Angkasa Pura

II (Persero). Manfaat program tersebut adalah agar PT

AP II dapat melaksanakan Diklat AVSEC secara mandiri

serta optimalisasi personil pengajar, fasilitas dan

peralatan Diklat. Hasil akhir dari Approval Diklat AVSEC

adalah Penerbitan Sertifikasi Approval Diklat AVSEC

dari DJU.

4. Pre-service Training and Education (Reorientation)

Reorientation training and education is organized in order

to provide knowledge of entrepreneurship and other

knowledge needed to face the retirement preparation

period. The material provided in the form of preparation

of psychological aspects, health, activity planning and

outing activities. The training and education was also one

of the company’s appreciation of employees who will enter

the service period. The implementation of Re-Orientation

training and education is as follows:

• Bali

For Employees from Head Office, Main Branch Office

of Soekarno Hatta International Airport, Halim Perdana

Kusuma Airport, Jakarta and Husein Sastranegara

Airport, Bandung.

• Bandung

For employees coming from Branch Offices from

airports in Deli Serdang, Palembang, Tanjung Pinang,

Padang, Pangkal Pinang, Pekanbaru, Banda Aceh,

Jambi, and Pontianak.

In 2016, the fee incurred for Reorientation Training and

education amounted to Rp 4,879,295,000 from the budget

allocation of the company at Rp 5,000,000,000.

5. Strategic Program of 2016

a. Provider of Training & Development Center:

approval of aVsec training and education

AVSEC Approval Training and education aims to improve

the quality of AVSEC Training in PT Angkasa Pura II

(Persero) environment. Benefits of the program is that

PT AP II can implement AVSEC Training independently

as well as optimize its teaching personnel, facilities

and training tools. The final result of Approval of

AVSEC Training is the issuance of AVSEC Training and

Education Approval Certification from DJU.

Page 111: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)108

Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Approval

Diklat AVSEC yaitu:

1) Penyusunan Tim Perumus Diklat.

2) Penyusunan Training Prosedur Manual dan Quality

Control.

3) Penyusunan Kurikulum dan Silabus Diklat AVSEC.

4) Penyusunan Modul Diklat.

5) General Instructor Course.

b. Existing Training & Development Center

Pembentukan training center

Tersedia fasilitas pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan serta untuk menjawab kebutuhan serta

untuk menjawab tantangan efisiensi biaya.

Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka

pembentukan Training Centre yaitu:

1) Pembuatan Design Kelas (4 kelas) dengan unit

General Affairs;

2) Penyiapan smart classroom (technology based);

3) Pembangunan Ruang Kelas.

c. Knowledge Management (Sharing Session)

Knowledge Management yang terintegrasi bertujuan

mencegah hilangnya Critical Knowledge sehingga

meningkatkan kecepatan belajar SDM dalam

meningkatkan kapasitas dan kemampuan beradaptasi

dalam perubahan di Perusahaan.

Kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka Knowledge

Management yaitu:

1) Pembuatan Dokumen Knowledge Sharing yang

tertuang dalam Peraturan Direksi Tentang Diklat

Teknis dan Diklat Substantif Dalam dan Luar Negeri

nomor : PD.10.01/12/2015/0058;

2) Pelaksanaan Knowledge Sharing oleh masing-

masing karyawan setelah mengikuti Diklat yang

dimonitor dalam portal AP II (IT based).

Activities that have been carried out in the framework

of Approval of AVSEC Training and education are:

1) Preparation of Training Formulating Team.

2) Preparation of Training of Manual Procedures and

Quality Control.

3) Preparation of Curriculum and Syllabus of AVSEC

Training and Education.

4) Preparation of Training Module.

5) General Instructor Course.

b. Existing Training & Development Center

training center establishment

Available learning facilities in accordance with the

needs as well as to answer the needs and challenges of

cost efficiency.

Activities that have been carried out for the purpose of

the establishment of Training Center are:

1) Making Class Design (4 classes) with General Affairs

unit;

2) Smart classroom (technology based) setup;

3) Classroom Building.

c. Knowledge Management (Sharing Session)

Integrated Knowledge Management aims to prevent

the loss of Critical Knowledge so as to Increase the

speed of learning of human resources in improving

the capacity and adaptability in case of changes in the

Company.

Activities that have been conducted for the purpose of

Knowledge Management are:

1) Creation of Knowledge Sharing Documents

stipulated in the Regulations of the Board of

Directors on Technical Training and Education and

Substantial Training and Education of Domestic and

Foreign Affairs number: PD.10.01/12/2015/0058;

2) Implementation of Knowledge Sharing by each

employee after attending the Training and education

which is monitored in AP II (IT based) portal.

Page 112: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 109

imPlementasi knowleDge management (km)Salah satu kunci keberhasilan Perseroan dalam menerapkan

Knowledge Management (KM) adalah dengan memperbanyak

knowedge sharing baik antar karyawan maupun dengan

karyawan lain di luar Perseroan guna mendapatkan knowledge

yang dibutuhkan. Aktivitas knowledge sharing yang digulirkan

banyak dipicu oleh suatu komunitas tertentu, komunitas

tersebut dinamakan Community of Practice (CoP).

Community of Practice (CoP) merupakan suatu komunitas yang

dibangun untuk memfasilitasi pertukaran pengetahuan secara

tacit (pengetahuan individu) ke eksplisit. Dengan melalui CoP

ini, maka setiap kelompok yang mempunyai pengetahuan dan

minat pada bidang yang sama, dapat berkumpul, berdiskusi,

belajar, saling berbagi pengetahuan/knowledge sharing dan

pengalaman untuk memecahkan masalah atau melakukan

inovasi untuk mencapai kinerja Perseroan yang lebih baik serta

merupakan salah satu cara yang dilakukan organisasi untuk

menciptakan lingkungan kondusif bagi terciptanya suasana

belajar sebagai Knowledge Driven Company.

Aktivitas yang sudah dilakukan tahun 2016 setelah peserta

melakukan diklat peserta di wajibkan melakukan knowledge

sharing di unitnya masing dan membuat laporan diklat yg di

upload di portal AP2.

i Peningkatan kompentensi KM melalui Training KM

Masterclass bagi KM Champion sebanyak 12 karyawan

i Penunjukan tenaga PKWT Ahli KM jangka waktu kontrak

3 bulan sebanyak 3 orang

i Keikutsertaan di KM Asia Conference di Singapura

sebanyak 2 karyawan

i Penyusunan Panduan Community of Practice (CoP)

i Desain sistem pendukung KM berbasis ERP

i Pilot Project: Inisiasi CoP di Bagian KBS meliputi (bagian

SDM, Adm. Umum, dan Learning & Development) (1 event

per bulan)

i Pelaksanaan CoP di unit SDM dan Umum dengan topic

“Talent Management System”

i KM Awareness untuk perwakilan KM Agent/KM Tim

knowleDge management imPlementation One of the keys to the Company’s success in implementing

Knowledge Management (KM) is by intensifying knowledge

sharing among employees and other employees outside the

Company to obtain the required knowledge. The knowledge

sharing activities are mostly triggered by a certain community,

which is called the Community of Practice (CoP).

Community of Practice (CoP) is a community built to facilitate

knowledge sharing in a tacit manner (individual knowledge)

explicitly. With this CoP, each group having knowledge and

interest in the same field can gather, discuss, learn, share

knowledge and experience to solve problems or make

innovations to achieve the Company’s improved performance

and is one of the ways conducted by the organization to create

a conducive environment to improve learning atmosphere as a

Knowledge Driven Company.

Activities that have been conducted in 2016 after the

participants participated in education and training, which is

obliged to conduct knowledge sharing in each unit and prepare

education and training report uploaded to AP2 portal.

• Improvement of competency of KM through KM Masterclass

Training for KM Champion, participated by 12 employees

• Appointment of KM Expert PKWT for term of contract of 3

months, participated by 3 people

• Participation in KM Asia Conference in Singapore,

participated by 2 employees

• Preparation of Community of Practice Guideline

• ERP-based KM support system design

• Pilot Project: Initiation of CoP in KBS Field, covering (HR,

General Administrative, and Learning & Development) (1

event per month)

• Implementation of CoP in HR and General unit with the

topic of “Talent Management System”

• KM Awareness for KM representative/agent/team

Page 113: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)110

airPort learning acaDemy (ala)Airport Learning Academy (ALA) merupakan bagian atau

staging dari pembentukan Corporate University (CorpU) yang

diharapkan dapat menciptakan suatu sistem yang dapat

melahirkan leader dan SDM yang unggul. Latar belakang

pembentukan ALA berangkat dari upaya Perseroan untuk

melakukan transformasi dalam pengelolaan human capital

berupa transformasi SDM, culture, dan organisasi yang di

dalamnya terdapat program Building Great Leader & Great

People.

builD great leaDer & PeoPle

PeoPle

Managing Talent

Accelerate Building Digital HC

Capabilities

builD great culture & system

culture

Embrace & Strengthen the AP2’s Value

(PERFORM)

Culture Activation (PERFORM)

builD great organization

organization

Enhance Organization Based on Product and

Portfolio

Organize Workforce & Competency Alignment to Support AP2’s New

Portfolio

Invest in people. Investasi pada SDM menjadi salah satu tugas

leader. Leader harus selalu berupaya untuk memberdayakan

seoptimal mungkin SDM-nya serta memberikan berbagai

sumber daya yang tepat dan memadai sehingga SDM tersebut

mampu memenuhi tanggung jawabnya. Termasuk alokasi

waktu yang memadai.

Dengan kata lain, seorang leader harus mampu

mengembangkan SDM-nya sehingga akan memudahkannya

dalam menuntaskan berbagai pekerjaan. Kemampuan

mengembangkan SDM itulah yang membuat seorang leader

menjadi luar biasa dan hebat.

Melalui ALA, Angkasa Pura II berharap dapat menciptakan

Great Leaders, Great People & Human Capital with Global

Standard, yang berujung untuk mendukung pencapaian

kinerja bisnis dan budaya serta nilai organisasi “ PERFORM”.

Adapun fungsi utama ALA sebagai Center of Excellence ada

3 (tiga) yaitu:

airPort learning acaDemy (ala)Airport Learning Academy (ALA) is part or stagging from the

establishment of Corporate University (CorpU) espected to

create a system that is able to generate excellent leader and

HR. The background of ALA establishment comes from the

Company’s efforts to conduct transformation in the human

capital management in the form of HR transformation, culture,

organization that develops the program of Building Great

Leader & Great People.

Invest in people. Investment in HR is one of the tasks of a

leader. Leader must always strives to empower optimally its

HR and provide various appropriate resources that is proper

to enable the human resources to fulfill their responsibility.

Including proper time allocation.

On the other words, a leader must have to be able to develop

their HR to faciliate them in completing any job. The capacity

of developing HR is what makeas a leader extraordinary and

great.

Through ALA, Angkasa Pura II expects to create Great Leaders,

Great People & Human Capital with Global Standard, which

may lead to the achievement of business performance and

culture as well as organization value of “PERFORM”. The main

function of ALA as a Center of Excellence is 3 (three), namely:

Page 114: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 111

1) Center of Chiefship (creating great leader);

2) Center of Competence (creating great people);

3) Center of Certification (creating global standard).

outcome

ProDuctoutPut

mega result(spirit of giving)

micro result(mind)

macro result(heart)

great leader

attitude, knowledge, skillinternational standard

com

pete

nce

chiefship

certification

Pada tanggal 25 November 2016, Angkasa Pura II mengadakan

launching Airport Learning Academy yang diresmikan langsung

oleh Direktur Utama dan dihadiri Dewan Direksi dan pejabat

SGM/GM, Head & VP setingkat. ALA bertempat di gedung

PMU Bandara Soekarno-Hatta. Gedung ALA terdiri dari 4 kelas

dengan didukung dengan fasilitas yang baik. Melalui ALA,

Angkasa Pura II berharap dapat mencetak orang-orang hebat

di Indonesia dan meningkatkan unique resources Perseroan

sebagai comparative advantage yang dapat membawa

Angkasa Pura II menjadi Perseroan yang disegani, baik di dalam

negeri maupun di tingkat internasional.

kesejahteraan karyawan

Angkasa Pura II memahami bahwa terdapat hubungan timbal

balik antara tingkat kepuasan pegawai sehubungan dengan

perlakuan Perseroan dengan loyalitas pegawai. Oleh karena

itu, Perseroan terus berkomitmen dalam meningkatkan

kesejahteraan karyawan guna meningkatkan motivasi kinerja

dan loyalitas karyawan serta mempertahankan individu terbaik

1) Center of Chiefship (creating great leader);

2) Center of Competence (creating great people);

3) Center of Certification (creating global standard).

On November 25, 2016, an ALA launch was officially launched

by the President Director and attended by the Board of

Directors and SGM/GM, Head & VP officials of Angkasa Pura

II. ALA is located at Soekarno-Hatta Airport PMU building. The

ALA building consists of 4 classes with the support of good

facilities. With the establishment of ALA, it is expected that

great people in Indonesia can be created. It is also expected

that it can sharpen and increase our unique resources as a

comparative advantage of the company that can bring Angkasa

Pura II to become a respected company, both domestically and

internationally.

employee welfare

Angkasa Pura II understands that there are mutually beneficial

relationship from employee satisfaction level in connection with

the Company’s treatment to the employee’s loyalty. Therefore,

the Company continues to be committed to improving

employee welfare to improve performance motivation and

employee loyalty and maintain the best individual in the

Page 115: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)112

yang berada di lingkungan Perseroan. Berikut uraian berbagai

paket kesejahteraan yang kini berlaku adalah sebagai berikut.

remunerasi karyawan (g4-la2)

Angkasa Pura II senantiasa berupaya meningkatkan

kesejahteraan karyawan berdasarkan pencapaian kinerja.

Program remunerasi yang telah dilakukan Perseroan pada 2016

adalah dengan melakukan penyesuaian gaji pokok karyawan

yang dilakukan dengan model peningkatan umum (general

increase) yang dikaitkan dengan inflasi & peningkatan prestasi

(merit increase) yang dikaitkan performa karyawan.

Angkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi yang

kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar, insentif

prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain :

iTake Home Pay

Gaji dasar pensiun, penunjang gaji dasar, tunjangan

struktural/fungsional atau tunjangan staf/pelaksana,

tunjangan hari raya (THR), uang makan.

iTunjangan dan benefit lainnya

Tunjangan cuti, tunjangan kesejahteraan, insentif

produksi, tunjangan mobilitas, pelayanan kesehatan/BPJS

kesehatan, manfaat pensiun, dan lain-lain.

Untuk karyawan tidak tetap, Angkasa Pura II memastikan bahwa

hak-hak normatifnya senantiasa berada di atas ketentuan yang

berlaku, meskipun tanggung jawab pembinaan berada di

tangan Perseroan penyedia tenaga kerja.

Program Pensiun [g4-ec3, g4-la2]Angkasa Pura II menyelenggarakan program pensiun bagi

seluruh karyawan tetapnya yang bertujuan agar karyawan

dapat melanjutkan kehidupan dengan tingkat kesejahteraan

yang terjamin pada saat memasuki usia pensiun, dengan batas

usia 56 tahun. Adapun program dana pensiun tersebut dikelola

oleh 2 (dua) lembaga yaitu DAPENDA dan Dana Pensiun

Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia Tbk

(BNI). Program ini dilaksanakan melalui Dana Pensiun Angkasa

Pura II (DAPENDA) dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa

Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa Pura II-98 tanggal 06

Oktober 1998 serta telah diperbaharui dengan SK No.KEP.695/

KP.308/ Angkasa Pura II-2003 tanggal 31 Desember 2003.

Company’s environment. The following is description of various

welfare packages that currently apply.

employee remuneration (g4-la2)

Angkasa Pura II continues to improve employee welfare based

on performance achievement. The remuneration program

conducted by the Company in 2016 is by making basic salary

adjustment done by general increase model associated with

the inflation & achievement increase (merit increase) related to

employee performance.

Angkasa Pura II strives to give competitive remuneration

package for employees, consisting of basic salary, achievement

incentives, various allowances and facilities, among others:

• Take Home Pay

Pension basic salary, supporting basic salary, structural/

functional allowance or staff/acting official allowance,

religious holiday allowance, meal allowance.

• Allowance and other benefits

Leave allowance, welfare allowance, production incentives,

mobility allowance, health/BPJS health service, pension

benefit, and others.

For contract employees, Angkasa Pura II ensures that its

normative rights continues to conform to the applicable

provisions even though development responsibility falls under

the manpower provision company.

Pension Program [g4-ec3, g4-la2]Angkasa Pura II organizes pension program for all permanent

employees so that the employees can continue to live a life with

secure welfare level at the time of entering pension age with

age limit of 56 years old. Pension fund program is managed by

2 (two) institutions, namely DAPENDA and Financial Institution

Pension Fund (DPLK) of PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

This program is conducted through Pension Fund of Angkasa

Pura II (DAPENDA) by virtue of Decision Letter of Board of

Directors of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/Angkasa

Pura II-98 dated Oktober 06, 1998, which is renewed by SK

No.KEP.695/KP.308/Angkasa Pura II-2003 dated December 31,

2003.

Page 116: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 113

bonusBonus ditetapkan berdasarkan estimasi manajemen Perseroan

dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (“RUPS”),

dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.

Program santunan hari tua Dan Penghargaan masa kerja [g4-la2]Angkasa Pura II mengadakan kesepakatan bersama dengan

Serikat Pekerja Angkasa Pura II untuk menyelenggarakan

Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja

(“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan

dalam bentuk uang maupun benda.

cuti tahunan, cuti Panjang Dan tunjanganPerseroan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12

hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 90 hari per

enam tahun). untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut,

Perseroan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti

panjang dan tunjangan rekreasi.

Pemeliharaan kesehatanPerseroan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan, baik

itu rawat jalan atau rawat inap, Untuk jaminan kesehatan

tersebut perusahaan memiliki ketetapan dan kebijakan untuk

karyawan dan keluarganya yang meliputi suami/istri dan dua

anak dengan usia maksimum 21 tahun dan dapat diperpanjang

sampai dengan 25 tahun sepanjang belum menikah dan masih

dalam pendidikan formal.

Program asuransi jiwa Dan jaminan ketenagakerjaanAngkasa Pura II membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan

yang bekerja sama dengan dengan beberapa Perusahaan

asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan

juga mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program

jaminan ketenagakerjaan di BPJS Ketenagakerjaan.

bonusBonus is determined based on the Company’s management

estimate and ratified by the General Meeting of Shareholders

(“GMS”), recorded as expense for the year.

Pension benefit Program anD working PerioD [g4-la2]Angkasa Pura II entered into a joint agreement with the Angkasa

Pura II Workers’ Union to organize Pension Benefit (“SHT”)

and Working Awards (“PMK”) in which the appreciation of

employees is given in cash or in kind.

annual leaVe, long leaVe anD allowancesThe Company provides annual leave (for 12 days per year)

and long leave (given 90 days per six years). To complete the

implementation of the leave, the Company provides annual

vacation allowances, long leave allowances and recreational

allowances.

health maintenance ProgramThe Company provides health care insurance both outpatient

and inpatient. For health insurance, the company has

provisions and policies for the employees and their families,

which includes spouses and two children with maximum age of

21 years and can be extended up to 25 years of age as long as

they are unmarried and still take formal education.

life insurance anD emPloyment insurance ProgramAngkasa Pura II finances a life insurance program for employees

who work with several insurance companies to support the

program. The Company also involves all its employees in the

employment insurance program in BPJS Employment.

Page 117: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)114

kesehatan Dan keselamatan kerjaAngkasa Pura II memandang bahwa kesehatan dan keselamatan

kerja pegawai merupakan aspek yang sangat penting karena

berkaitan dengan keberlangsungan jalannya roda operasional

Perseroan. Tingkat kesehatan dan keselamatan karyawan

memiliki dampak yang signifikan terhadap performa dan hasil

kerja, serta hubungan dengan sesama karyawan lainnya.

Angkasa Pura II menyediakan fasilitas layanan kesehatan

yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi

yaitu Medical Service Management dan diikutsertakan pada

program BPJS Kesehatan. Besarnya fasilitas kesehatan yang

diterima oleh karyawan tergantung pada jabatan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Selama tahun 2016, jumlah

karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan

kesehatan Angkasa Pura II mencapai 16.012 orang. Jumlah

tersebut meningkat 16,47% dari tahun 2015 yang mencapai

13.747 orang. [G4-DMA, G4-LA8]

Angkasa Pura II berkomitmen untuk melakukan pengelolaan

kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang difokuskan

untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident.

Komitmen tersebut diwujudkan dalam kebijakan Perseroan

terkait K3 yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/

KP.204/APII-2002. Pengelolaan K3 yang dilakukan Angkasa

Pura II didasarkan pada peraturan ketenagakerjaan dan aturan

K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai

setiap tahun.

Sedangkan untuk meminimalisir risiko dan mencegah terjadinya

insiden kecelakaan kerja, Angkasa Pura II mengupayakan

lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi karyawan

dengan memastikan seluruh unit operasi memiliki sarana dan

prasarana terkait aspek keamanan dan keselamatan kerja.

Angkasa Pura II juga terus melakukan sosialisasi dan tindakan

tegas dalam rangka membudayakan sikap patuh karyawan

terhadap peraturan perundangan tentang keselamatan kerja.

occuPational health anD safetyAngkasa Pura II considers employee health and safety as a

very important aspect as it relates to the sustainability of the

Company’s operational activities. Employee health and safety

levels have a significant impact on performance and work

results, as well as relationships with other employees.

Angkasa Pura II provides health care facilities managed

independently by a unit in charge of Medical Service

Management where its employees are included in BPJS

Health program. The amount of health facility received by the

employees depends on the position in accordance with the

applicable regulations. During 2016, the number of employees

and the core family who participated in Angkasa Pura II’s

health services reached 13,747 people. The number increased

16.47% of the year 2015 that reached 13,747 people. [G4-

DMA, G4-LA8]

Angkasa Pura II is committed to health and safety management

(K3) which is focused on achieving zero accident level. The

commitment is realized in the Company’s policy regarding

K3 which is regulated in the Decree of the Board of Directors

No.KEP.088/KP.204/APII-2002.K3 management conducted

by Angkasa Pura II, which is based on the local manpower

regulations and Occupational Health and Safety Rules and

evaluated and assessed every year.

Meanwhile, to minimize the risks and prevent the occurrence

of work accident incidents, Angkasa Pura II seeks a comfortable

and safe working environment for employees by ensuring all

operating units have facilities and infrastructure related to work

security and safety aspects. Angkasa Pura II also continues to

socialize and take firm action to develop compliance culture

with laws and regulations on work safety among employees.

Page 118: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

referensi silang dengan indikator gri - g4GRI - G4 Checklist Indicator

Page 119: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)116

indikator hal Deskripsi

strategi Dan analisis

G4-1 a. Laporan pengambil keputusan tertinggi di Perusahaan

G4-2 a. Uraian mengenai dampak, risiko, dan peluang

Profil Perusahaan

G4-3 a. Nama perusahaan.

G4-4 a. Merk, produk, dan jasa.

G4-5 a. Lokasi kantor pusat perusahaan.

G4-6 a. Jumlah negara tempat perusahaan beroperasi dan nama negara tempat kegiatan usaha utama perusahaan berlangsung, serta

nama negara yang secara khusus dibahas dalam laporan keberlanjutan pada topik tertentu.

G4-7 a. Bentuk kepemilikan dan badan hukum.

G4-8 a. Pasar yang dilayani (termasuk wilayah, sektor, dan tipe pelanggan dan penerima jasa).

G4-9 a. Skala organisasi, termasuk:

• Jumlah pegawai

• Jumlah kegiatan usaha

• Penjualan bersih (untuk perusahaan swasta) atau pendapatan bersih (untuk perusahaan publik)

• Jumlah modal yang dirinci dalam hutang dan ekuitas (untuk perusahaan swasta)

• Jumlah produk dan jasa yang dimiliki

G4-10 a. Jumlah pegawai berdasarkan kontrak kerja dan jenis kelamin;

b. Jumlah pegawai tetap berdasarkan jenis pekerjaan dan jenis kelamin;

c. Jumlah tenaga kerja berdasarkan status kepegawaian, dan tenaga kerja yang dibawahi berdasarkan jenis kelamin;

d. Jumlah pegawai keseluruhan berdasarkan wilayah dan jenis kelamin;

e. Laporan mengenai persentase pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja yang secara resmi dipekerjakan sendiri oleh perusahaan

atau oleh individu selain dari pegawai atau pekerja yang dibawahi, termasuk pegawai dan pekerja yang dibawahi oleh agensi/

perusahaan lain yang terikat kerja sama kepada perusahaan.

f. Laporan mengenai perbedaan penting atas jumlah pekerjaan (seperti pekerjaan musiman yang bermacam-macam pada sektor

industri dan pertanian)

G4-11 a. Persentasi jumlah pegawai dibawah perjanjian negosiasi bersama.

G4-12 a. Uraian mengenai rantai pasokan perusahaan.

G4-13 a. Perubahan penting selama periode pelaporan mengenai ukuran, struktur, kepemilikan atau rantai pasokan, termasuk:

• Perubahan pada lokasi atau perubahan pada operasi, termasuk pembukaan fasilitas baru, penutupan dan ekspansi

• Perubahan pada struktur modal saham dan pembentukan modal lainnya, pemeliharaan dan perubahan operasi (untuk

perusahaan swasta)

• Perubahaan lokasi pemasok, struktur rantai pasokan, atau dalam hubungannya dengan pemasok, termasuk pemilihan dan

pemutusan kerja dengan pemasok.

G4-14 a. Laporan mengenai pendekatan/prinsip kehati-hatian dilakukan oleh perusahaan dan implementasi dari prinsip tersebut.

G4-15 a. Daftar pedoman, prinsip, atau langkah-langkah lain yang dikembangkan secara eksternal mengenai ekonomi, lingkungan, dan

sosial yang dijalankan atau didukung oleh perusahaan.

Page 120: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 117

indikator Page Deskripsi

strategy anD analisys

G4-1 a. Statement from the organization’s most senior decision-maker

G4-2 a. Description of key impacts, risks, and opportunities.

organizational Profile

G4-3 a. Name of the organization.

G4-4 a. Primary brands, products, and services.

G4-5 a. Location of the organization’s headquarters.

G4-6 a. Number of countries where the organization operates, and names of countries where either the organization has operations

that

are significant or specifically relevant to the sustainability topics

covered in the report.

G4-7 a. Nature of ownership and legal form.

G4-8 a. Markets served (including geographic breakdown, sectors served,

and types of customers and beneficiaries).

G4-9 a. Scale of the organization, including:

• Total number of employees

• Total number of operations

• Net sales (for private sector organizations) or net revenues (for public sector organizations

• Total capitalization broken down in terms of debt and equity (for private sector organizations

• Quantity of products or services provided

G4-10 a. Total number of employees by employment contract and gender;

b. Total number of permanent employees by employment type and gender;

c. Total workforce by employees and supervised workers by gender;

d. Total workforce by region and gender;

e. Report whether a substantial portion of the organization’s work is performed by workers who are legally recognized as self-

employed, or by individuals other than employees or supervised workers, including employees and supervised employees of

contractors;

f. Report any significant variations in employment numbers (such as seasonal variations in employment in the tourism or

agricultural industries)."

G4-11 a. Percentage of total employees covered by collective bargaining agreements.

G4-12 a. Describe the organization’s supply chain.

G4-13 a. Any significant changes during the reporting period regarding size, structure, ownership, or supply chain including:

• Changes in the location of, or changes in operations, including facility openings, closings, and expansions

• Changes in the share capital structure and other capital formation, maintenance, and alteration operations (for private

sector organizations)

• Changes in the location of suppliers, the structure of the supply chain, or in relationships with suppliers, including selection

and termination"

G4-14 a. Report whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization.

G4-15 a. List externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization

subscribes or which it endorses.

Page 121: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)118

indikator hal Deskripsi

G4-16 a. Keanggotaan asosiasi (seperti asosiasi industri) dan organisasi advokasi nasional dan internasional di mana perusahaan:

1. menjabat pada struktur organisasi

2. berpartisipasi dalam proyek atau kepanitiaan

3. menyediakan dana di luar iuran wajib anggota

4. menganggap strategis keanggotaan

ruang lingkuP Dan asPek material

G4-17 a. Daftar entitas yang dikonsolidasikan kedalam laporan keuangan perusahaan atau dokumen sejenis lainnya.

b. Laporan apakah terdapat entitas lain yang dikonsolidasikan dalam laporan keuangan perusahaan atau dokumen sejenis lainnya

yang tidak disebutkan.

G4-18 a. Penjelasan mengenai proses penyusunan materi dan ruang lingkup laporan;

b. Penjelasan mengenai bagaimana perusahaan mengimplementasikan prinsip-prinsip pelaporan dalam menyusun materi laporan.

G4-19 a. Daftar aspek-asek material yang diidentifikasi selama proses penyusunan materi laporan.

G4-20 a. Laporan ruang lingkup dalam perusahaan untuk setiap aspek material, antara lain:

• Laporan apakah aspek tersebut termasuk aspek material dalam perusahaan;

• Jika aspek tersebut tidak material bagi seluruh entitas dalam perusahaan (sebagaimana dijelaskan dalam poin G4-17), pilih

salah satu dari dua pendekatan berikut:

i. Daftar entitas atau grup entitas yang termasuk dalam G4-17 yang mana aspek tidak material; atau

ii. Daftar entitas atau grup entitas yang termasuk dalam G4-17 yang mana aspek tersebut material.

• Laporan batasan khusus mengenai ruang lingkup dalam perusahaan.

G4-21 a. Laporan ruang lingkup dalam perusahaan untuk setiap aspek material, sebagai berikut:

• Laporan apakah aspek tersebut termasuk material di luar perusahaan;

• Jika aspek tersebut material di luar perusahaan, sebutkan entitas, grup entitas, atau elemen yang mana aspek tersebut

adalah material tersebut. Tambahkan, penjelasan lokasi geografis di mana tempat tersebut material untuk entitas tersebut;

• Laporan adanya batasan mengenai ruang lingkup aspek di luar perusahaan.

G4-22 a. Laporan pengaruh dari pengulangan infromasi yang disediakan di laporan sebelumnya dan alasan-alasan terkait pengulangan

tersebut.

G4-23 a. Perubahan penting dari pelaporan pada periode sebelumnya mengenai cakupan dan batas-batas aspek

keterlibatan Para Pemangku kePentingan

G4-24 a. Daftar grup para pemangku kepentingan yang terlibat dalam perusahaan.

G4-25 a. Dasar penetapan dan pemilihan pemangku kepentingan yang akan dilibatkan dalam perusahaan.

G4-26 a. Pendekatan perusahaan dalam melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk frekuensi dan keterlibatan berdasarkan tipe

dan grup pemangku kepentingan, dan apakah terdapat adanya keterlibatan yang secara khusus dilakukan sebagai bagian dari

proses penyusunan laporan.

G4-27 a. Topik dan permasalahan utama yang diangkat melalui keterlibatan pemangku kepentingan dan bagaimana perusahaan

menghadapi topik dan permasalahan tersebut, termasuk melalui pelaporan. Laporan grup pemangku kepentingan yang

mengangkat masing-masing topik dan permasalahan tersebut.

Profil laPoran

G4-28 a. Periode pelaporan (contoh tahuan buku) untuk informasi yang disediakan.

G4-29 a. Tanggal laporan terkini (jika ada)

G4-30 a. Siklus pelaporan (tahunan, satu tahun sekali)

G4-31 a. Informasi kontak jika ada pertanyaan mengenai isi laporan.

G4-32 a. Laporan mengenai kriteria untuk diaplikasi yang dipilih perusahaan.

b. Laporan Indeks GRI sesuai versi yang telah dipilih.

c. Laporan referensi kepada Penjamin Laporan Eksternal, dalam hal laporan tersebut menggunakan penjamin eksternal. GRI

merekomendasikan jasa penjamin eksternal meskipun bukan syarat kesesuaian dengan petunjuk/pedoman.

Page 122: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 119

indikator Page Deskripsi

G4-16 a. Memberships of associations (such as industry associations) and national or international advocacy organizations in which the

organization:

1. holds a position on the governance body

2. participates in projects or committees

3. provides substantive funding beyond routine membership dues or

4. views membership as strategic."

iDentifieD material asPects an bounDaries

G4-17 a. List all entities included in the organization’s consolidated financial statement or equivalent documents.

b. Report whether any entity included in the organization’s consolidated financial statements or equivalent documents is not

covered by the report.

G4-18 a. Explain the process for defining report content and the Aspect boundaries;

b. Explain how the organization has implemented the reporting principles for defining report content"

G4-19 a. List all the material Aspects identified in the process for defining reporting content."

G4-20 a. For each material Aspect, report the Aspect boundary within the organization, as follows:

• Report whether the Aspect is material within the organization;

• If the Aspect is not material for all entities within the organization (as described in G4-17), select one of the following two

approaches and report either:

i. The list of entities or groups of entities in G4-17 for which the Aspect is not material or;

ii. The list of entities or groups of entities included in G4-17 for which the Aspect is material;

• Report any specific limitation regarding the Aspect Boundary within the organization.

G4-21 a. For each material Aspect, report the Aspect boundary outside the organization, as follows:

• Report whether the Aspect is material outside the organization;

• If the Aspect is material outside the organization, identify the entities, groups of entities or elements for which the Aspect is

material, In addition, describe the geographical location where the Aspect is material for the entities identified;

• Report any specific limitation regarding the Aspect boundary outside the organization.

G4-22 a. Effect of any restatements of information provided in previous reports, and the reasons for such restatements.

G4-23 a. Significant changes from previous reporting periods in the scope and Aspect boundaries.

stakeholDer engagement

G4-24 a. List of stakeholder groups engaged by the organization.

G4-25 a. Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage.

G4-26 a. Organization’s approach to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group,

and an indication of whether any of the engagement was undertaken specifically as part of the report preparation process

G4-27 a. Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded

to those key topics and concerns, including through its reporting. Report the stakeholder groups that raised each of the key

topics and concerns.

rePort Profile

G4-28 a. Reporting period (e.g. fiscal/calendar year) for information provided.

G4-29 a. Date of most recent previous report (if any).

G4-30 a. Reporting cycle (annual, biennial).

G4-31 a. Contact point for questions regarding the report or its contents.

G4-32 a. Report the ‘in accordance’ option the organization has chosen.

b. Report the GRI Content Index for the chosen option.

c. Report the reference to the External Assurance Report, if the report has been externally assured. GRI recommends the use of

external assurance but it is not a requirement to be ‘in accordance’ with the Guidelines."

Page 123: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)120

indikator hal Deskripsi

G4-33 a. Kebijakan dan praktik yang dilakukan perusahaan berkenaan dengan penjaminan eksternal pada laporan.

b. Jika tidak termasuk di dalam laporan penjamin yang disertakan dalam laporan keberlanjutan, laporan dasar dan ruang lingkup

penjamin eksternal yang dugunakan.

c. Hubungan antara perusahaan dengan penyedia jasa penjamin.

d. Laporan apakah pejabat tertinggi atau pejabat senior dalam perusahaan terlibat untuk mengupayakan penjaminan laporan

keberlanjutan perusahaan.

tata kelola

G4-34 a. Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite tertinggi dalam manajemen. Identifikasi komite yang bertanggung jawab untuk

mengambil keputusan atas dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

G4-35 a. Proses pendelegasian wewenang atas topik ekonomi, lingkungan, dan sosial dari pejabat tertinggi dalam manajemen kepada

pejabat senior dan para karyawan lain.

G4-36 a. Laporan apakah perusahaan menunjuk pejabat atau direktorat eksekutif untuk bertanggung jawab terhadap topik ekonomi,

sosial dan lingkungan dan apakah pejabat atau direktorat tersebut melakukan pelaporan langsung kepada tingkat tertinggi

dalam manajemen.

G4-37 a. Proses konsultasi antara pemangku kepentingan dan tingkat tertinggi dalam manajemen terkait topik ekonomi, lingkungan,

dan sosial. Penjelasan tentang pihak yang didelegasikan serta proses umpan balik diberikan kepada tingkat tertinggi dalam

manajemen dalam hal konsultasi tersebut didelegasikan.

G4-38 a. Komposisi pejabat tertinggi beserta komitenya berdasarkan:

• Eksekutif atau non-ekesekutif

• Independen

• Masa jabatan

• Jumlah posisi penting dan tanggung jawab serta bentuk tanggung jawabnya.

• keanggotaan dalam grup sosial

• Kompetensi yang berkaitan dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

• Representasi pemangku kepentingan

G4-39 a. Apakah pimpinan dari pemegang pejabat tertinggi dalam manajemen menjabat sebagai pejabat eksekutif (jika iya, sebutkan

fungsi dalam perusahaan beserta alasan penempatannya).

G4-40 a. proses nominasi dan seleksi untuk pejabat tertinggi dalam manajemen dan komitenya beserta kriteria nominasi dan seleksi yang

digunakan untuk memilih anggota pejabat tertinggi, termasuk:

• Pertimbangan atas keberagaman

• Pertimbangan atas independensi

• Pertimbangan atas keahlian dan pengalaman mengenai topik ekonomi, lingkungan, dan sosial yang dilakukan

• Pertimbangan atas keterlibatan pemangku kepentingan (termasuk pemegang saham).

G4-41 a. Proses pada pejabat tertinggi menjamin bahwa benturan kepentingan dapat dikelola dan dihindari. Laporan bahwa apakah

benturan kepentingan telah diungkapkan kepada pemangku kepentingan, memuat setidaknya

• Lintas keanggotaan manajemen

• Lintas kepemilikan saham antara pemasok dan pemangku kepentingan lain.

• Keberadaan pemegang saham pengendali.

• Pengungkapan pihak-pihak terkait.

G4-42 a. Peran pejabat tertinggi dan pejabat eksekutif dalam pengembangan, persetujuan, dan pembaruan tujuan, nilai-nilai atau misi,

strategi, kebijakan, dan visi yang berkaitan dengan dampak ekonomi, lingkungan, dan sosial.

G4-43 Ukuran yang diambil untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan kolektif pejabat tentang topik ekonomi, lingkungan,

dan sosial.

G4-44 a. Proses evaluasi kinerja pejabat tertinggi dengan memperhatikan tata kelola ekonomi, lingkungan, dan sosial. Apakah evaluasi

tersebut dilakukan secara independen, secara berkala, dan apakah dilakukan secara self-assessment.

b. Tindakan yang diambil berdasarkan evaluasi kinerja pejabat tertinggi berkenaan dengan topik ekonomi, lingkungan, dan sosial,

termasuk, setidak-tidaknya termasuk, perubahan keanggotaan dan praktek perusahaan.

Page 124: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 121

indikator Page Deskripsi

G4-33 a. The organization’s policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.

b. If not included in the assurance report accompanying the sustainability report, report the scope and basis of any external

assurance provided.

c. The relationship between the organization and the assurance providers.

d. Report whether the highest governance body or senior executives are involved in seeking assurance for the organization’s

sustainability report."

goVernance

G4 – 34 a. Governance structure of the organization, including committees of the highest governance body. Identify any committees

responsible for decision-making on economic, environmental and social impacts.

G4-35 a. Process for delegating authority for economic, environmental, and social topics from the highest governance body to senior

executives and other employees.

G4 – 36 a. Report whether the organization has appointed an executive-level person or persons with responsibility for economic,

environmental, and social matters, and whether post holders report directly to the highest governance body.

G4-37 a. Consultation processes between stakeholders and the highest governance body on economic, environmental, and social topics.

If consultation is delegated, describe to whom and any feedback processes to the highest governance body.

G4-38 a. Composition of the highest governance body and its committees by:

• Executive or non-executive

• Independence

• Tenure on the governance body

• Number of each individual’s other significant positions and commitments, and the nature of the commitments

• Gender

• Membership of under-represented social groups

• Competences relating to economic, environmental and social impactsStakeholder representation"

G4-39 a. The Chair of the highest governance body is also an executive officer (and, if so, his or her function within the organization’s

management and the reasons for this arrangement).

G4-40 a. Nomination and selection processes for the highest governance body and its committees, and the criteria used for nominating

and selecting highest governance body members, including:

• Whether and how diversity is considered

• Whether and how independence is considered

• Whether and how expertise and experience relating to economic,environmental and social topics are considered

• Whether and how stakeholders (including shareholders) are involved

G4-41 a. Processes for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided and managed. Report whether conflicts

of interest are disclosed to stakeholders, including, as a minimum:

• Cross-board membership;

• Cross-shareholding with suppliers and other stakeholders;

• Existence of controlling shareholders;

• Related party disclosures.

G4-42 a. Highest governance body’s and senior executives’ roles in the development, approval, and updating of the organization’s

purpose, value or mission statements, strategies, policies, and goals related to economic, environmental and social impacts.

G4-43 a. Measures taken to develop and enhance the highest governance body’s collective knowledge of economic, environmental,

and social topics.

G4-44 a. Processes for evaluation of the highest governance body’s performance with respect to governance of economic, environmental

and social topics. Report whether such evaluation is independent or not, and its frequency. Report whether such evaluation is a

self-assessment.

b. Report actions taken in response to evaluation of the highest governance body’s performance with respect to economic,

environmental and social topics, including, as a minimum, changes in membership and organizational practice."

Page 125: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)122

indikator hal Deskripsi

G4-45 a. Peran pejabat tertinggi dalam mengidentifikasi dan mengelola dampak, risiko dan peluang ekonomi, lingkungan, dan sosial.

Termasuk peran pejabat tertinggi dalam mengiplementasikan proses due diligence.

b. Apakah konsultasi pemaku kepentingan digunakan oleh pejabat tertinggi untuk mendukung identifikasi dan pengelolaan

dampak, risiko dan peluang atas ekonomi, lingkungan dan sosial.

G4-46 a. Peran pejabat tertinggi dalam mereview efektifitas proses pengelolaan risiko perusahaan untuk topik-topi ekonomi, lingkungan

dan sosial.

G4-47 a. Frekuensi review pejabat tertinggi atas dampak, resiko dan kesempatan ekonomi, lingkungan, dan sosial.

G4-48 a. Laporan komite tertinggi atau posisi yang biasanya mereview dan menyetujui laporan keberlanjutan perusahaan dan menjamin

seluruh aspek material telah tercakup.

G4-49 a. Penjelasan proses penyampaian informasi penting kepada pejabat tertinggi

G4-50 a. Laporan jumlah informasi penting yang disampaikan kepada pejabat tertinggi dan mekanisme yang digunakan untuk mengatasi

dan menyelesaikan informasi tersebut.

G4-51 a. Kebijakan remunerasi untuk pejabat tertinggi dan pejabat eksekutif untuk jenis-jenis remunerasi sebagai berikut:

• Pendapatan tetap dan tidak tetap: i. pendapatan berbasis kinerja; ii. Pendapatan berbasis kepemilikan; iii. Bonus; iv. Saham

ditangguhkan atau pribadi;

• Sign-on bonus atau Pendapatan insentif rekruitmen

• Pendapatan pensiun

• Clawback

• Manfaat pensiun, termasuk perbedaan antara skema manfaat dan tingkat kontribusi pejabat tertinggi, pejabat eksekutif dan

pegawai lainnya.

b. Bagaimana kriteria kinerja dalam kebijakan remunerasi dihubungkan dengan tujuan ekonomi, lingkungan dan sosial pejabat

tertinggi dan pejabat eksekutif senior perusahaan.

G4-52 a. Proses penentuan remunerasi. Apakah terdapat keterlibatan konsultan dalam menentukan besarnya remunerasi dan apakah

konsultan tersebut independen dari manajemen. Apakah terdapat hubungan lainnya antara konsultan dengan perusahaan.

G4-53 a. Bagaimana pandangan pemangku kepentingan dipertimbangkan dalam menentukan remunerasi, termasuk hasil voting dalam

kebijakan remunerasi dan proposal, jika ada.

G4-54 a. Rasio jumlah kompensasi tahunan antara gaji individu tertinggi di tiap negara dengan operasi signifikan dengan rata-rata jumlah

kompensasi tahunan seluruh pegawai (tidak termasuk gaji individu tertinggi) di negara yang sama.

G4-55 a. Rasio persentasi peningkatan antara gaji individu tertinggi di tiap negara dengan operasi signifikan dengan rata-rata jumlah

kompensasi tahunan seluruh pegawai (tidak termasuk gaji individu tertinggi) di negara yang sama.

G4-56 a. Gambaran nilai, prinsip, standar dan norma perilaku perusahaan seperti kode etik dan pedoman perusahaan.

G4-57 a. Mekanisme internal dan eksternal berkaitan dengan konsultasi atas kesesuaian perilaku terhadap etika dan hukum, dan hal-hal

lain yang berkaitan dengan integritas perusahaan, seperti jalur pelaporan dan jalur konsultasi.

G4-58 a. Mekanisme internal dan eksternal untuk pelaporan berkenaan dengan perilaku tidak etis dan pelanggaran hukum serta hal-hal

lain yang berhubungan dengan integritas perusahaan, seperti eskalasi melalui jalur manajemen, sistem pelaporan pelanggaran

atau jalur khusus.

Page 126: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 123

indikator Page Deskripsi

G4-45 a. Highest governance body’s role in the identification and management of economic, environmental, and social impacts, risks,

and opportunities. Include the highest governance body’s role in the implementation of due diligence processes.

b. Report whether stakeholder consultation is used to support the highest governance body’s identification and management of

economic, environmental, and social risks and opportunities.

G4-46 a. Highest governance body’s role in reviewing the effectiveness of the organization’s risk management processes for economic,

environmental, and social topics.

G4-47 a. Frequency of the highest governance body’s review of economic, environmental, and social impacts, risks, and opportunities.

G4-48 a. Highest committee or position that formally reviews and approves the organization’s sustainability report and ensures that all

material Aspects are covered.

G4-49 a. Describe the process for communicating critical concerns to the highest governance body.

G4-50 a. Nature and total number of critical concerns that were communicated to the highest governance body and the mechanism(s)

used to address and resolve them.

G4-51 a. Remuneration policies for the highest governance body and senior executives for the following types of remuneration:

• Fixed pay and variable pay: i. Performance-based pay; ii. Equity- based pay; iii. Bonuses; iv. Deferred or vested shares;

• Sign-on bonuses or recruitment incentive payments

• Termination payments

• Clawbacks

• Retirement benefits, including the difference between benefit schemes and contribution rates for the highest governance

body, senior executives, and all other employees.

b. Report how performance criteria in the remuneration policy relate to the highest governance body’s and senior executives’

economic, environmental and social objectives."

G4-52 a. Process to determine remuneration. Report whether remuneration consultants are involved in determining remuneration and

whether they are independent of management. Report any other relationships that the remuneration consultants have with the

organization.

G4-53 a. Report how stakeholders’ views are sought and taken into

account regarding remuneration, including the results of votes on remuneration policies and proposals, if applicable."

G4-54 a. Ratio of the annual total compensation for the organization’s highest-paid individual in each country of significant operations to

the median annual total compensation for all employees (excluding the highest-paid individual) in the same country.

G4-55 a. Ratio of percentage increase in annual total compensation for the organization’s highest-paid individual in each country of

significant operations to the median percentage increase in annual total compensation for all employees (excluding the

highest-paid individual) in the same country.

G4-56 a. Organization’s values, principles, standards and norms of behavior such as codes of conduct and codes of ethics.

G4-57 a. Internal and external mechanisms for seeking advice on ethical and lawful behavior, and matters relating to organizational

integrity, such as help lines or advice lines.

G4-58 a. Internal and external mechanisms for reporting concerns about unlawful or unethical behavior, and matters relating to

organizational integrity, such as escalation through line management, whistle blowing mechanisms or hotlines.

Page 127: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)124

indikator hal Deskripsi

kinerja ekonomi

G4-EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan didistribusikan

G4-EC7 Perkembangan dan pengaruh atas dukungan pelayanan dan investasi infrastruktur

G4-EC8 Signifikasi pengaruh ekonomi tidak langsung, termasuk penyebaran atas pengaruh tersebut

kinerja lingkungan

G4-EN3 Konsumsi energi dalam perusahaan

G4-EN5 Intensitas energi

G4-EN6 Pengurangan konsumsi energi

G4-EN8 Jumlah air yang digunakan

kinerja sosial

Praktik dan etika kerja

G4-LA1 Perputaran karyawan

G4-LA6 Tingkat kecelakaan kerja, dan tingkat ketidak-hadiran bekerja karena sakit, atau bolos.

G4-LA8 Klausul Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam PKB. (Perjanjian Kerja Bersama)

G4-LA9 Jam pelatihan rata-rata per tahun per karyawan

G4-LA10 Program untuk pengelolaan kemampuan dan pembelajaran yang mendukung kemampuan kerja dan membantu pegawai dalam

meniti karir

G4-LA11 Persentase pegawai yang menerima review kinerja dan pengembangan karir, berdasarkan jenis kelamin dan kategori pegawai

G4-LA12 Komposisi struktur tata kelola dan penjabaran kategori per pegawai sesuai dengan jenis kelamin, umur, keanggotaan minoritas, dan

indikator keberagaman lain

hak asasi manusia

G4-HR2 Jumlah waktu dari pelatihan tentang kebijakan atau prosedur hak asasi manusia terkait aspek-aspek hak asasi manusia yang ber-

hubungan dengan kegiatan usaha, termasuk persentase pegawai yang dilatih

G4-HR4 kegiatan operasional dan pemasok yang teridentifikasi memiliki hak untuk melaksanakan kebebasan berserikat dan perjanjian ber-

sama yang memiliki kemungkinan melanggar atau berisiko tinggi, dan ukuran yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut.

society

G4-SO1 Persentase operasional yang mengimplementasikan engagement komunitas, pengaruh assesmen dan program pengembangan

G4-SO3 Asesmen resiko terkait korupsi

G4-SO4 Komunikasi dan pelatihan tentang kebijakan anti korupsi dan prosedur

G4-SO5 insiden yang tercatat dan langkah yang diambil

G4-PR8 Keluhan Pelanggan

Page 128: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 125

indikator Page Deskripsi

economonic Performance

G4-EC1 Direct economic value generated and distributed

G4-EC7 Development and impact of infrastructure investments and services supported

G4-EC8 Significant indirect economic impacts, including the extent of impacts

enVirontment Performance

G4-EN3 Energy consumption within the organization

G4-EN5 Energy intensity

G4-EN6 Reduction of energy consumption

G4-EN8 Total water withdrawal by source

social Performance

labor Practice and Decent work

G4-LA1 Employee turnover

G4-LA6 Type of Injury and rates of injury, occupational disease, lost days, and absenteeism

G4-LA8 Health and safety topics covered in informal agreement with trade unions.

G4-LA9 Average hours of training per employee

G4-LA10 Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability and assist them in managing career

endings

G4-LA11 Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews, by gender and by employee category

G4-LA12 Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority

group membership, and other indicators of diversity

human right

G4-HR2 Total hours of employee training on human rights policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to

operations, including the percentage of employees train

G4-HR4 Operations and suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated or

at significant risk, and measures taken to support these rights

society

G4-SO1 Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs

G4-SO3 Risks Assessment of Corruption

G4-SO4 Communication and training on anti-corruption policies and procedures

G4-SO5 Confirmed incidents of corruption and actions taken

G4-PR8 Customer Complaints

Page 129: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Laporan Keberlanjutan 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero)126

Lembar Umpan BalikFeedback Sheet

Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan PT

Angkasa Pura II (Persero) 2016. Untuk meningkatkan kinerja

keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero) kami mohon

kesediaan para pemangku kepentingan untuk memberikan

umpan balik setelah membaca Laporan Keberlanjutan ini

dengan mengirimkan email atau formulir ini melalui fax/pos.

Data Diri

Nama (bila berkenan) :

Institusi/Perusahaan :

Telp/HP :

golongan Pemangku kepentingan

o Pemerintah

o Masyarakat

o LSM

o Media

o Perusahaan

o Akademik

o Lain-lain, mohon sebutkan

mohon pilih jawaban yang paling sesuai

1. Laporan ini bermanfaat untuk Anda

o Sangat tidak setuju

o Tidak setuju

o Netral

o Setuju

o Sangat Setuju

2. Laporan ini menggambarkan kinerja Perusahaan dalam

pembangunan berkelanjutan

o Sangat tidak setuju

o Tidak setuju

o Netral

o Setuju

o Sangat Setuju

3. Laporan ini mudah dimengerti

o Sangat tidak setuju

o Tidak setuju

o Netral

o Setuju

o Sangat Setuju

Thank you for reading PT Angkasa Pura II (Persero) Sustainability

Report 2016. To improve the sustainable performance of PT

Angkasa Pura II (Persero), we ask the willingness of stakeholders

to provide feedback after reading this Sustainability Report by

sending an email or sending this form via fax / mail.

Personal Data

Name (optional) :

Institution/ Company :

Tel./ Mobile phone :

stakeholder category

o Government

o Society

o LSM

o Media

o Company

o Academic

o Other, please write

Please choose th most appropriate answer

1. This report is useful for you

o Strongly disagree

o Disagree

o Neutral

o Agree

o Strongly disagree

2. This report describes the Company’s performance in

sustainable development

o Strongly disagree

o Disagree

o Neutral

o Agree

o Strongly agree

3. This report is easy to understand

o Strongly disagree

o Disagree

o Neutral

o Agree

o Strongly agree

Page 130: 2016 Laporan Keberlanjutan Sustainability Report

Sustainability Report 2016 | PT Angkasa Pura II (Persero) 127

4. Laporan ini menarik

o Sangat tidak setuju

o Tidak setuju

o Netral

o Setuju

o Sangat Setuju

5. Laporan ini meningkatkan kepercayaan Anda terhadap

keberlanjutan Perusahaan

o Sangat tidak setuju

o Tidak setuju

o Netral

o Setuju

o Sangat Setuju

Mohon untuk memberikan saran/ usul/komentar Anda atas

laporan ini:

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

.........................................................................................

terima kasih atas PartisiPasi anDa.

Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada:

Corporate Secretary & Legal

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kantor Pusat - Building 600,

Soekarno-Hatta International Airport

PO BOX 1001/ BUSH, Jakarta 19120 Indonesia

Website: www.angkasapura2.co.id |

Contact Center: 1500 138

4. This report is interesting

o Strongly disagree

o Disagree

o Neutral

o Agree

o Strongly agree

5. This report develop your trust toward the Company’s

sustainabiliy

o Strongly disagree

o Disagree

o Neutral

o Agree

o Strongly agree

Please provide your advice/ suggestions/ comments for this

report:

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

...............................................................................................

.........................................................................................

thank you for your ParticiPation.

We kindly request to send back this form to:

Corporate Secretary & Legal

PT Angkasa Pura II (Persero)

Kantor Pusat - Building 600,

Soekarno-Hatta International Airport

PO BOX 1001/ BUSH, Jakarta 19120 Indonesia

Website: www.angkasapura2.co.id |

Contact Center: 1500 138