20141202_badan penyelenggara jaminan sosial_class

15
BADAN PENYELENGGA RA JAMINAN SOSIAL (JAMINAN KESEHATAN NASIONAL UNTUK TENAGA KERJA)

Upload: sapicacad

Post on 19-Dec-2015

231 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Presentasi BPJS - Sedikit Ilmu

TRANSCRIPT

BADAN PENYELENG

GARA JAMINAN SOSIAL

(JAMINAN KESEHATAN NASIONAL UNTUK TENAGA KERJA)

LATAR BELAKANGDi Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 mengakui hak asasi

manusia atas kesehatan. Hak ini juga tercantum dalam UUD 1945 Pasal 28H dan Pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23 Tahun 1992 yang kemudian diganti dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

Dalam UU 36/2009 ditegaskan bawa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial.

Untuk mewujudkan komitmen global dan konstitusi di atas, pemerintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Melalui UU No. 24 Tahun 2014, pemerintah menetapkan Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

(dikutip dari Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia)

RUANG LINGKUPBadan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah:

1.BPJS Kesehatan yang menyelenggarakan program jaminan kesehatan

2.BPJS Ketenagakerjaan yang menyelenggarakan program:a. Jaminan kecelakaan kerja;

b. Jaminan hari tua;

c. Jaminan pensiun; dan

d. Jaminan kematian.

DASAR HUKUM▪ UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

▪ UU No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

▪ UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja

▪ PP No. 14 Tahun 1993 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan PP No. 84 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

▪ Perpres No. 12 Tahun 2013 sebagaimana telah diubah dengan Perpres No. 111 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan

▪ Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

▪ Peraturan BPJS Kesehatan No. 4 Tahun 2014 tentang Tata Cara Pendaftaran dan Pembayaran Peserta Perseorangan BPJS Kesehatan

▪ Pemenaker No. PER-01/MEN/1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja Dengan Manfaat Lebih Baik Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja

BPJS KESEHATAN▪ Definisi

▪ Kepesertaan

▪ Iuran Kepesertaan

▪ Pelayanan Kesehatan

DEFINISI▪ Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Pasal 1 (1) Perpres 12/2013);

▪ Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan (Pasal 1 (2) Perpres 12/2013);

▪ Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran (Pasal 1 (4) Perpres 12/2013);

▪ Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain (Pasal 1 (6) Perpres 12/2013);

▪ Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja, atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya (Pasal 1 (9) Perpres 12/2013);

▪ Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan Kesehatan (Pasal 1 (13) Perpres 12/2013);

▪ Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi hak Peserta dan/atau anggota keluarganya (Pasal 1 (5) Perpres 12/2013

KEPESERTAANPeserta Jaminan Kesehatan meliputi:

▪Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan meliputi orang yang tergolong fakir miskin dan tidak mampu; dan

▪Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan meliputi peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:

a. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya;

b. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya; dan

[termsuk warga Negara asing yang bekerja di Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan]

a. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya.

(Pasal 4 Perpres 111/2013)

KEPESERTAAN▪ Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk

Indonesia.

▪ Kepesertaan Jaminan Kesehatan mulai tanggal 1 Januari paling sedikit meliputi:

a. PBI Jaminan Kesehatan;

b. Angggota TNI/PNS di lingkungan Kementerian Pertahanan dan anggota keluarganya;

c. Anggota Polri/Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Polri dan anggota keluarganya;

d. Peserta asuransi kesehatan Perusahaan Asuransi Kesehatan Indonesia (ASKES) dan anggota keluarganya;

e. Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan Jaminan Sosial Tenga Kerja (JAMSOSTEK) dan anggota keluarganya.

(Pasal 6 Perpres 111/2013)

PENDAFTARAN PESERTA▪ Pemberi Kerja wajib mendaftarkan dirinya dan Pekerjanya sebagai Peserta Jaminan

Kesehatan kepada BPJS Kesehatan dengan membayar iuran (Pasal 11 ayat (1) Perpres 111/2013). Kewajiban ini apabila tidak dilaksanakan akan dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam PP No. 86 Tahun 2013;

▪ Dalam hal Pemberi Kerja secara nyata-nyata tidak mendaftarkan Pekerjanya kepada BPJS Kesehatan, Pekerja yang bersangkutan berhak mendaftarkan dirinya sebagai Peserta Jaminan Kesehatan;

▪ Setiap Peserta yang terdaftar pada BPJS Kesehatan berhak mendapatkan identitas Peserta yang memuat paling sedikit nama dan nomor identitas Peserta;

▪ Nomor identitas Peserta merupakan nomor tunggal yang berlaku untuk semua program jaminan sosial

(Pasal 12 Perpres 12/2013)

IURAN KEPESERTAAN

▪ Iuran Jaminan kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja (Pasal 16 ayat (2) Perpres 111/2013);

▪ Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah selain PNS, Anggota TNI, Anggota Polri, Pejabat Negara, dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, adalah:

a. Apabila dibayarkan mulai tanggal 1 Januari 2014 samai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan 4% dibayar Pemberi Kerja dan 0,5% dibayar oleh Peserta;

b. Apabila dibayarkan mulai tanggal 1 Juli sebesar 5% dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan 4% dibayar Pemberi Kerja dan 1 % dibayar oleh Peserta;

TATA CARA PEMBAYARAN▪ Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari Pekerjanya, membayar iuran

yang menjadi tanggung jawabnya, dan menyetor iuran tersebut kepada BPJS Kesehatan paling lambat tanggal 10 (sepuluh) setiap bulan (Pasal 17 ayat (1) Perpres 111/2013);

▪ Keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan selain penyelenggara Negara, dikenakan denda administrative sebesar 2% per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja (Pasal 17 ayat (5) Perpres 111/2013)

PELAYANAN KESEHATANPelayanan kesehatan yang dijamin terdiri atas:

1.Pelayanan kesehatan tingkat pertama, meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik

2.Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan

3.Pelayanan kesehatan yang ditujukan oleh menteri

(Pasal 22 ayat (1) Perpres 111/2013)

Peserta yang menginginkan kelas perawatan yang lebih tinggi daripada haknya, dapat meningkatkan haknya dengan mengikuti asuransi kesehatan tambahan, atau membayar sendiri selisih antara biaya yang dijamin oleh BPJS Kesehatan dengan biaya yang harus dibayar akibat peningkatan kelas perawatan (Pasal 24 Perpres 12/2013)

KORDINASI MANFAAT▪ Peserta Jaminan Kesehatan dapat mengikuti program asuransi kesehatan tambahan;

▪ BPJS Kesehatan dan penyelenggara program asuransi kesehatan tambahan dapat melakukan koordinasi dalam memberikan manfaat untuk Peserta Jaminan Kesehatan yang memiliki hak atas perlindungan pogram asuransi kesehatan tambahan.

(Pasal 27 Perpres 12/2013)

▪ Ketentuan mengenai tata cara koordinasi Manfaat diatur dalam perjanjian kerjasama antara BPJS Kesehatan dan penyelenggara program jaminan sosial lainya

(Pasal 28 Perpres 111/2013, sebagaimana juga diatur dalam Permenaker No. PER-01/MEN/1998)

DAMPAK PERATURAN BPJS TERHADAP PERUSAHAAN

▪ Perusahaan wajib mendaftarkan Pekerjanya dalam program BPJS

▪ Mengalokasikan anggaran untuk pembayaran iuran program BPJS

▪ Mengkomunikasikan kepada Pekerja tentag manfaat yang diperleh dari keikutsertaannya dalam program BPJS

TERIMA KASIH