201406

38
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Semarang, 1 Juni 2014 email : [email protected] website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : [email protected] Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah) Dari Redaksi Pilihan Yang Tepat Di bulan Juni 2014 ini kita akan merenungkan kebenaran firman Tuhan tentang pilihan yang tepat. Setiap saat kita selalu diperhadapkan pada persimpangan jalan. Kita harus mengambil keputusan mengenai arah mana yang akan kita ambil. Kita harus super hati-hati mengingat Alkitab berkata bahwa ada jalan yang disangka orang benar, tetapi ternyata berujung pada maut. Beberapa prinsip dalam menentukan pilihan akan dibahas dalam renungan sepanjang bulan ini. Selanjutnya, secara khusus, manusia juga harus menentukan pilihan kepada siapa ia hendak beribadah. Ada banyak pilihan yang ditawarkan. Namun bagi kita, orang-orang percaya, pilihan kita adalah beribadah kepada Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, yaitu Yahweh, yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Pilihan yang tepat ini bukan berpangkal dari diri kita sendiri, melainkan karena Yesus Kristus yang telah memilih kita terlebih dahulu, dalam kekekalan, agar kita menghasilkan buah yang tinggal tetap. Kita patut bersyukur untuk pilihan Allah atas kehidupan kita. Mari kita hasilkan buah-buah yang memuliakan nama- Nya.

Upload: gia-pringgading

Post on 26-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

http://www.isaalmasih.or.id/pdf/201406.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: 201406

Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar

Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C

7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.

Semarang, 1 Juni 2014

email : [email protected] : www.sinarkasih.org

Ruang Tanya Jawab :

[email protected]

Jl. Pringgading 13 Semarang-50135Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861

Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)

Dari RedaksiPilihan Yang Tepat

Di bulan Juni 2014 ini kita akan merenungkan kebenaran firman Tuhan tentang pilihan yang tepat. Setiap saat kita selalu diperhadapkan pada persimpangan jalan. Kita harus mengambil keputusan mengenai arah mana yang akan kita ambil. Kita harus super hati-hati mengingat Alkitab berkata bahwa ada jalan yang disangka orang benar, tetapi ternyata berujung pada maut. Beberapa prinsip dalam menentukan pilihan akan dibahas dalam renungan sepanjang bulan ini.

Selanjutnya, secara khusus, manusia juga harus menentukan pilihan kepada siapa ia hendak beribadah. Ada banyak pilihan yang ditawarkan. Namun bagi kita, orang-orang percaya, pilihan kita adalah beribadah kepada Allah yang hidup, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, yaitu Yahweh, yang kita panggil Bapa di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Pilihan yang tepat ini bukan berpangkal dari diri kita sendiri, melainkan karena Yesus Kristus yang telah memilih kita terlebih dahulu, dalam kekekalan, agar kita menghasilkan buah yang tinggal tetap. Kita patut bersyukur untuk

pilihan Allah atas kehidupan kita. Mari kita hasilkan buah-buah yang memuliakan nama-Nya.

Page 2: 201406

Ayub 41 - Mazmur 7Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Pada zaman Tuhan Yesus, tradisi dalam menyambut seorang tamu selalu dengan sikap ramah. Mulai dari membuka pintu, mempersilakan masuk, mempersilakan duduk, menyuguhkan hidangan, sampai pada mempersilakan menikmati hidangan. Bahkan sampai sekarang, sikap menyambut tamu seperti ini masih banyak dilakukan. Perbuatan ini nampak sederhana, namun sebenarnya sangat indah dan berharga. Itulah yang dilakukan Marta terhadap Tuhan Yesus saat datang berkunjung di rumahnya. Hal yang dilakukan Marta tentu memiliki alasan tersendiri. Namun demikian betapa terkejutnya kita saat Tuhan Yesus berkata bahwa Maria memilih bagian yang terbaik oleh karena ia duduk di bawah kaki Tuhan. Lalu, di manakah letak keunggulan nilai antara melayani Yesus dengan jamuannya dibanding dengan duduk di kaki Tuhan? Kekhawatiran Marta saat menjamu Tuhan nampaknya menjadi pilihan Marta daripada duduk mendengar perkataan Tuhan yang memberi kekuatan dan penghiburan. Akibatnya hati Marta diliputi oleh kekhawatiran yang menimbulkan sikap iri hati. Sedangkan Maria yang mengambil sikap duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan perkataan Tuhan, merupakan cermin sikap hati Maria yang menempatkan Tuhan Yesus sebagai Guru yang Agung dan dirinya sebagai murid yang siap diajar. Inilah alasan Tuhan menilai sikap Maria lebih baik daripada Marta.

Betapa indahnya jika kita memilih yang terbaik yaitu lebih mendahulukan Tuhan daripada hal-hal yang lain. Dengan demikian pimpinan Tuhan dan berkat Tuhan akan semakin kita rasakan dalam hidup kita. (ADL)

Memilih Yang TerbaikLukas 10:38-42

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

Form Berlangganan minggu, 1 juni 2014

Tidak ada keputusan dan tindakan terbaikselain mendengar dan

melakukan kehendak Tuhan.

Supaya orang-orang yang sibuk tetap

menyediakan waktu bagi Tuhan.

Page 3: 201406

Ayub 41 - Mazmur 7Bacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim):

Jawa : 6 bulan Rp 42.000,- 12 bulan Rp 84.000,-

Luar Jawa : 6 bulan Rp 54.000,- 12 bulan Rp 108.000,-

Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381

Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.

Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.

Tanda tangan pelanggan

(_____________________)

Harap diisi dengan huruf cetak

Nama : _____________________________________________

Alamat : _____________________________________________

_____________________________________________

Kota & Kode Pos : _____________________________________________

Telepon/HP : _____________________________________________

Pada zaman Tuhan Yesus, tradisi dalam menyambut seorang tamu selalu dengan sikap ramah. Mulai dari membuka pintu, mempersilakan masuk, mempersilakan duduk, menyuguhkan hidangan, sampai pada mempersilakan menikmati hidangan. Bahkan sampai sekarang, sikap menyambut tamu seperti ini masih banyak dilakukan. Perbuatan ini nampak sederhana, namun sebenarnya sangat indah dan berharga. Itulah yang dilakukan Marta terhadap Tuhan Yesus saat datang berkunjung di rumahnya. Hal yang dilakukan Marta tentu memiliki alasan tersendiri. Namun demikian betapa terkejutnya kita saat Tuhan Yesus berkata bahwa Maria memilih bagian yang terbaik oleh karena ia duduk di bawah kaki Tuhan. Lalu, di manakah letak keunggulan nilai antara melayani Yesus dengan jamuannya dibanding dengan duduk di kaki Tuhan? Kekhawatiran Marta saat menjamu Tuhan nampaknya menjadi pilihan Marta daripada duduk mendengar perkataan Tuhan yang memberi kekuatan dan penghiburan. Akibatnya hati Marta diliputi oleh kekhawatiran yang menimbulkan sikap iri hati. Sedangkan Maria yang mengambil sikap duduk di kaki Tuhan dan mendengarkan perkataan Tuhan, merupakan cermin sikap hati Maria yang menempatkan Tuhan Yesus sebagai Guru yang Agung dan dirinya sebagai murid yang siap diajar. Inilah alasan Tuhan menilai sikap Maria lebih baik daripada Marta.

Betapa indahnya jika kita memilih yang terbaik yaitu lebih mendahulukan Tuhan daripada hal-hal yang lain. Dengan demikian pimpinan Tuhan dan berkat Tuhan akan semakin kita rasakan dalam hidup kita. (ADL)

Memilih Yang TerbaikLukas 10:38-42

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Matius 6:33

Form Berlangganan minggu, 1 juni 2014

Tidak ada keputusan dan tindakan terbaikselain mendengar dan

melakukan kehendak Tuhan.

Supaya orang-orang yang sibuk tetap

menyediakan waktu bagi Tuhan.

Page 4: 201406

D O A

renungan

Dalam perjalanan ke luar dari Mesir menuju tanah Kanaan, umat Israel senantiasa diperhadapkan pada pilihan-pilihan. Pilihannya yaitu: jika umat Israel memilih melakukan apa yang diperintahkan TUHAN, maka umat Israel akan mengalami berkat TUHAN yang luar bisa. Salah satu contoh adalah peristiwa jatuhnya kota Yerikho (Yosua 6:1-20). Oleh karena ketaatan umat Israel di bawah pimpinan Yosua, kota Yerikho ditaklukkan hanya dengan mengelilingi kota sambil memuji TUHAN. Sebaliknya, jika umat Israel tidak menuruti perintah-Nya, maka kekalahan yang mereka alami. Salah satu contoh adalah kasus Akhan yang mengambil barang-barang yang tidak boleh diambil (Yosua 7) Pengalaman Yosua di atas menjadi dasar keputusannya untuk membawa seluruh keluarganya memilih tetap beribadah kepada TUHAN. Pilihan untuk tetap beribadah kepada TUHAN adalah pilihan yang tepat dan benar. Dengan tetap beribadah kepada TUHAN berarti Yosua menghadirkan TUHAN dalam rumah tangganya. Keluarga Yosua dapat menjadi pembelajaran umat Tuhan di akhir zaman ini. Apabila pilihan keluarga kita salah, maka ada konsekuensi yang harus diterima dari Tuhan. Salah satu konsekuensi kalau kita tidak menghadirkan Tuhan dalam rumah tangga kita adalah terhilangnya kedamaian dan kesejahteraan dalam keluarga kita. Yesus berjanji akan memberikan damai sejahtera-Nya bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 14:27). Belajarlah prinsip hidup Yosua bersama keluarganya yang tetap konsisten pada pilihannya yaitu tetap beribadah kepada TUHAN. Jangan biarkan kutuk dari Tuhan datang dalam keluarga kita akibat kita salah mengambil pilihan. (PS)

Memilih Beribadah Kepada TuhanYosua 24:1-28

“….Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Yosua 24:15

Mazmur 15-18Mazmur 8-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Tuhan memberi kita waktu yang cukup untuk mengelola bumi ini. Waktu yang cukup untuk bersekolah. Waktu yang cukup untuk bekerja. Waktu yang cukup untuk rekreasi atau bersantai ria. Waktu yang cukup untuk istirahat. Seiring dengan kegiatan manusia yang semakin sibuk khususnya di pekerjaan sehari-hari, waktu dirasakan kurang. Kalau bisa waktu ditambah. Bukan lagi 24 jam sehari tapi mungkin 30 jam atau 40 jam sehari. Keinginan manusia ini sebenarnya tidak menggambarkan jam kerja sehari-hari kurang. Tapi keinginan tersebut merupakan pantulan keserakahan manusia atas hidup ini.

Apabila kita merenung dalam-dalam waktu yang diberikan Tuhan setiap hari, kita patut bersyukur pada Tuhan. Sayang, umumnya manusia melupakan Tuhan, Sang Pemberi waktu. Buktinya? Coba kita perhatikan, berapa banyak waktu yang kita berikan kepada Tuhan setiap hari? Waktu untuk membaca firman Tuhan. Waktu untuk berdoa. Waktu untuk memuji dan menyembah Tuhan. Umumnya kita tidak punya waktu.

Perhatikan Maria dalam bacaan nas kita, dia mengambil waktu untuk Tuhan. Dikatakan, “Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya (ayat 39). Maria telah memilih waktunya untuk bersaat teduh di bawah kaki Yesus. Dan Yesus berkata, “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (ayat 42).

Pertanyaannya, apakah Anda sudah mengambil waktu setiap hari untuk bersaat teduh bersama Tuhan? Sadarkah Anda bahwa saat teduh merupakan bagian yang terbaik dalam kehidupan Anda? Bersaat teduhlah mulai sekarang. Berikan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan Tuhan. Anda akan menerima berkat-berkat yang terbaik dari Tuhan. (IE)

Bersaat TeduhLukas 10:38-42

Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Lukas 10:39

selasa, 3 juni 2014senin, 2 juni 2014

Memilih beribadah kepada Tuhan adalah keputusan

yang tepat.

Bawalah kami tetap setia beribadah kepada-

Mu, ya Tuhan.

Kerinduan hati Tuhan adalah bersekutu dengan

umat-Nya.

Roh Kudus, pimpinlah aku dalam

hidup sehari-hari.

Page 5: 201406

D O A

renungan

Dalam perjalanan ke luar dari Mesir menuju tanah Kanaan, umat Israel senantiasa diperhadapkan pada pilihan-pilihan. Pilihannya yaitu: jika umat Israel memilih melakukan apa yang diperintahkan TUHAN, maka umat Israel akan mengalami berkat TUHAN yang luar bisa. Salah satu contoh adalah peristiwa jatuhnya kota Yerikho (Yosua 6:1-20). Oleh karena ketaatan umat Israel di bawah pimpinan Yosua, kota Yerikho ditaklukkan hanya dengan mengelilingi kota sambil memuji TUHAN. Sebaliknya, jika umat Israel tidak menuruti perintah-Nya, maka kekalahan yang mereka alami. Salah satu contoh adalah kasus Akhan yang mengambil barang-barang yang tidak boleh diambil (Yosua 7) Pengalaman Yosua di atas menjadi dasar keputusannya untuk membawa seluruh keluarganya memilih tetap beribadah kepada TUHAN. Pilihan untuk tetap beribadah kepada TUHAN adalah pilihan yang tepat dan benar. Dengan tetap beribadah kepada TUHAN berarti Yosua menghadirkan TUHAN dalam rumah tangganya. Keluarga Yosua dapat menjadi pembelajaran umat Tuhan di akhir zaman ini. Apabila pilihan keluarga kita salah, maka ada konsekuensi yang harus diterima dari Tuhan. Salah satu konsekuensi kalau kita tidak menghadirkan Tuhan dalam rumah tangga kita adalah terhilangnya kedamaian dan kesejahteraan dalam keluarga kita. Yesus berjanji akan memberikan damai sejahtera-Nya bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya (Yohanes 14:27). Belajarlah prinsip hidup Yosua bersama keluarganya yang tetap konsisten pada pilihannya yaitu tetap beribadah kepada TUHAN. Jangan biarkan kutuk dari Tuhan datang dalam keluarga kita akibat kita salah mengambil pilihan. (PS)

Memilih Beribadah Kepada TuhanYosua 24:1-28

“….Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!”

Yosua 24:15

Mazmur 15-18Mazmur 8-14 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Tuhan memberi kita waktu yang cukup untuk mengelola bumi ini. Waktu yang cukup untuk bersekolah. Waktu yang cukup untuk bekerja. Waktu yang cukup untuk rekreasi atau bersantai ria. Waktu yang cukup untuk istirahat. Seiring dengan kegiatan manusia yang semakin sibuk khususnya di pekerjaan sehari-hari, waktu dirasakan kurang. Kalau bisa waktu ditambah. Bukan lagi 24 jam sehari tapi mungkin 30 jam atau 40 jam sehari. Keinginan manusia ini sebenarnya tidak menggambarkan jam kerja sehari-hari kurang. Tapi keinginan tersebut merupakan pantulan keserakahan manusia atas hidup ini.

Apabila kita merenung dalam-dalam waktu yang diberikan Tuhan setiap hari, kita patut bersyukur pada Tuhan. Sayang, umumnya manusia melupakan Tuhan, Sang Pemberi waktu. Buktinya? Coba kita perhatikan, berapa banyak waktu yang kita berikan kepada Tuhan setiap hari? Waktu untuk membaca firman Tuhan. Waktu untuk berdoa. Waktu untuk memuji dan menyembah Tuhan. Umumnya kita tidak punya waktu.

Perhatikan Maria dalam bacaan nas kita, dia mengambil waktu untuk Tuhan. Dikatakan, “Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya (ayat 39). Maria telah memilih waktunya untuk bersaat teduh di bawah kaki Yesus. Dan Yesus berkata, “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya" (ayat 42).

Pertanyaannya, apakah Anda sudah mengambil waktu setiap hari untuk bersaat teduh bersama Tuhan? Sadarkah Anda bahwa saat teduh merupakan bagian yang terbaik dalam kehidupan Anda? Bersaat teduhlah mulai sekarang. Berikan waktu setiap hari untuk bersekutu dengan Tuhan. Anda akan menerima berkat-berkat yang terbaik dari Tuhan. (IE)

Bersaat TeduhLukas 10:38-42

Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya. Lukas 10:39

selasa, 3 juni 2014senin, 2 juni 2014

Memilih beribadah kepada Tuhan adalah keputusan

yang tepat.

Bawalah kami tetap setia beribadah kepada-

Mu, ya Tuhan.

Kerinduan hati Tuhan adalah bersekutu dengan

umat-Nya.

Roh Kudus, pimpinlah aku dalam

hidup sehari-hari.

Page 6: 201406

D O A

renungan

Dalam menghadapi persoalan-persoalan yang cukup rumit, kita perlu menimbang-nimbang dengan baik keputusan yang akan kita ambil supaya menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat serta tidak merugikan orang lain. Kesalahan mengambil keputusan dapat berakibat fatal. Banyak orang menyesal karena salah mengambil keputusan, misalnya salah memilih pasangan hidup; salah memilih jurusan dalam pendidikan; salah memilih bisnis; dan sebagainya.

Ketika Salomo diangkat menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya, usianya masih sangat muda. Tentu saja Salomo tidak mempunyai pengalaman apa-apa dalam memimpin umat TUHAN yang jumlahnya cukup besar. Ketika TUHAN menawarkan hal apa yang dia inginkan, jawabannya sungguh menggetarkan hati TUHAN. Mengapa? Karena bukan kekayaan; atau umur panjang; atau nyawa musuh-musuhnya yang ia minta, melainkan ia meminta hikmat dari TUHAN supaya dapat menimbang perkara, mana yang baik dan mana yang jahat.

Baru saja menjadi raja, Salomo diperhadapkan pada persoalan yang cukup pelik, yaitu dua perempuan memperebutkan bayi-bayi yang mereka lahirkan karena salah satu bayi itu mati. Pada saat itulah TUHAN memberi hikmat kepada Salomo untuk mengambil tindakan yang adil. Hikmat TUHAN telah membuka suatu misteri sehingga dapat diketahui dengan pasti siapa perempuan yang baik dan siapa yang jahat.

Saudara, kita perlu memohon hikmat dari Tuhan supaya kita dapat mengambil keputusan yang benar sesuai kehendak Tuhan. Dengan demikian kita tidak akan bertindak salah dan tidak perlu menanggung penyesalan di kemudian hari. (LL)

Minta Hikmat Tuhan1 Raja-raja 3:16-28

Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yangfaham menimbang perkara untuk menghakimi

umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang

sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" 1 Raja-raja 3:9

Mazmur 25-29Mazmur 19-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Manusia banyak dibentuk oleh lingkungan pergaulan masing-masing. Itu sebabnya perangai dan perilaku seseorang kadang-kadang berubah setelah sekian tahun lamanya tidak berjumpa. Perubahan tersebut banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila lingkungannya orang yang keras dan kasar, orang tersebut cenderung menjadi keras dan kasar. Apabila lingkungannya orang yang suka belajar, maka dia cenderung tertarik pada pengetahuan dan menjadi orang yang suka membaca dan berdiskusi.

Seorang pengikut Yesus Kristus memiliki lingkungan yang sangat istimewa. Roh Kudus diutus oleh Bapa di sorga untuk mendampingi orang percaya setiap saat. Saat Saudara membuka diri dan terus menerus mendengar suara Roh Kudus yang lembut di dalam hati, Saudara akan terus menerus dibawa masuk dalam kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus menuntun Saudara untuk mengerti firman Tuhan.

Roh Kudus akan membangkitkan kecintaan Saudara untuk merenungkan firman Tuhan terus menerus. Dan Roh Kudus akan memenuhi hati Saudara dengan sukacita tatkala membaca dan merenungkan firman Tuhan. Selanjutnya, Roh Kudus akan senantiasa mengingatkan kembali setiap firman Tuhan itu untuk memberi tuntunan dalam situasi kehidupan yang Saudara sedang hadapi.

Apabila orang percaya terus menerus membangun keintiman persekutuan dengan Tuhan, Roh Kudus semakin menuntun hidup orang tersebut. Ada kepekaan rohani yang makin tajam, sehingga setiap konsep, keputusan, tindakan dan langkah yang diambil semakin sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup yang semacam ini jelas akan makin menjadi kesaksian iman yang baik. (LB)

Roh PengajarYohanes 14:15-31

Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 14 : 26

kamis, 5 juni 2014rabu, 4 juni 2014

Penyesalan selalu datangnya

kemudian.

Berikan kami hikmat-Mu ya Tuhan, supaya kami

menjadi orang yang bijasana.

Roh Kudus adalah Pengajar sejati yang kita

butuhkan.

Terima kasih Roh Kudus yang senantiasa

mengajar kami tentang firman Allah

Page 7: 201406

D O A

renungan

Dalam menghadapi persoalan-persoalan yang cukup rumit, kita perlu menimbang-nimbang dengan baik keputusan yang akan kita ambil supaya menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat serta tidak merugikan orang lain. Kesalahan mengambil keputusan dapat berakibat fatal. Banyak orang menyesal karena salah mengambil keputusan, misalnya salah memilih pasangan hidup; salah memilih jurusan dalam pendidikan; salah memilih bisnis; dan sebagainya.

Ketika Salomo diangkat menjadi raja menggantikan Daud, ayahnya, usianya masih sangat muda. Tentu saja Salomo tidak mempunyai pengalaman apa-apa dalam memimpin umat TUHAN yang jumlahnya cukup besar. Ketika TUHAN menawarkan hal apa yang dia inginkan, jawabannya sungguh menggetarkan hati TUHAN. Mengapa? Karena bukan kekayaan; atau umur panjang; atau nyawa musuh-musuhnya yang ia minta, melainkan ia meminta hikmat dari TUHAN supaya dapat menimbang perkara, mana yang baik dan mana yang jahat.

Baru saja menjadi raja, Salomo diperhadapkan pada persoalan yang cukup pelik, yaitu dua perempuan memperebutkan bayi-bayi yang mereka lahirkan karena salah satu bayi itu mati. Pada saat itulah TUHAN memberi hikmat kepada Salomo untuk mengambil tindakan yang adil. Hikmat TUHAN telah membuka suatu misteri sehingga dapat diketahui dengan pasti siapa perempuan yang baik dan siapa yang jahat.

Saudara, kita perlu memohon hikmat dari Tuhan supaya kita dapat mengambil keputusan yang benar sesuai kehendak Tuhan. Dengan demikian kita tidak akan bertindak salah dan tidak perlu menanggung penyesalan di kemudian hari. (LL)

Minta Hikmat Tuhan1 Raja-raja 3:16-28

Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yangfaham menimbang perkara untuk menghakimi

umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang

sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" 1 Raja-raja 3:9

Mazmur 25-29Mazmur 19-24 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Manusia banyak dibentuk oleh lingkungan pergaulan masing-masing. Itu sebabnya perangai dan perilaku seseorang kadang-kadang berubah setelah sekian tahun lamanya tidak berjumpa. Perubahan tersebut banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Apabila lingkungannya orang yang keras dan kasar, orang tersebut cenderung menjadi keras dan kasar. Apabila lingkungannya orang yang suka belajar, maka dia cenderung tertarik pada pengetahuan dan menjadi orang yang suka membaca dan berdiskusi.

Seorang pengikut Yesus Kristus memiliki lingkungan yang sangat istimewa. Roh Kudus diutus oleh Bapa di sorga untuk mendampingi orang percaya setiap saat. Saat Saudara membuka diri dan terus menerus mendengar suara Roh Kudus yang lembut di dalam hati, Saudara akan terus menerus dibawa masuk dalam kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus menuntun Saudara untuk mengerti firman Tuhan.

Roh Kudus akan membangkitkan kecintaan Saudara untuk merenungkan firman Tuhan terus menerus. Dan Roh Kudus akan memenuhi hati Saudara dengan sukacita tatkala membaca dan merenungkan firman Tuhan. Selanjutnya, Roh Kudus akan senantiasa mengingatkan kembali setiap firman Tuhan itu untuk memberi tuntunan dalam situasi kehidupan yang Saudara sedang hadapi.

Apabila orang percaya terus menerus membangun keintiman persekutuan dengan Tuhan, Roh Kudus semakin menuntun hidup orang tersebut. Ada kepekaan rohani yang makin tajam, sehingga setiap konsep, keputusan, tindakan dan langkah yang diambil semakin sesuai dengan kehendak Tuhan. Hidup yang semacam ini jelas akan makin menjadi kesaksian iman yang baik. (LB)

Roh PengajarYohanes 14:15-31

Tetapi penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. Yohanes 14 : 26

kamis, 5 juni 2014rabu, 4 juni 2014

Penyesalan selalu datangnya

kemudian.

Berikan kami hikmat-Mu ya Tuhan, supaya kami

menjadi orang yang bijasana.

Roh Kudus adalah Pengajar sejati yang kita

butuhkan.

Terima kasih Roh Kudus yang senantiasa

mengajar kami tentang firman Allah

Page 8: 201406

D O A

renungan

Apakah Saudara pernah bergumul untuk berbicara tentang Kristus kepada anggota keluarga Saudara? Pergumulan ini biasanya terjadi apabila kita baru saja mendapat dorongan yang kuat untuk bersaksi dan kita tahu bahwa salah seorang atau seluruh anggota keluarga kita yang lain belum mengenal Kristus. Di tengah kegusaran hati karena khawatir mereka tidak diselamatkan, muncullah kerinduan mendalam untuk memperkenalkan Kristus kepada mereka supaya mereka pun diselamatkan. Kerinduan untuk bersaksi belumlah cukup karena secara praktis kita belum melakukan apa-apa. Lalu apa yang akan kita lakukan kepada anggota keluarga kita yang kita kasihi itu?

Ada beberapa hal praktis yang dapat kita lakukan dalam menyampaikan Amanat Agung. Pertama, kita harus yakin bahwa iman kepada Kristus itu sungguh menyelamatkan dan memperkenalkan Kristus kepada orang lain adalah perintah Tuhan. Kita pun harus memiliki iman bahwa tugas itu tidak dapat kita lakukan sendiri tanpa ada kuasa dari Tuhan sendiri. Kita bersyukur karena Tuhan berjanji akan menyertai kita di dalam kita menjalankan Amanat Agung tersebut (Matius 28:19, 20). Kedua, doakan mereka. Mengapa kita perlu mendoakan mereka? Karena hanya Tuhan yang mampu mengubah hati manusia (Amsal 21:2). Ketiga, Injil Yohanes memperkenalkan salah satu Pribadi yang merupakan Allah Tritunggal, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang akan bersaksi tentang Kristus melalui kita saat kita bersaksi.

Melalui ketiga hal tersebut di atas, kita dimampukan untuk mewujudkan kasih kita kepada keluarga kita, dengan membawa mereka kepada pengenalan akan Kristus Tuhan yang menyelamatkan. (AW)

Roh KebenaranYohanes 15:18-27

“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang

keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Yohanes 15:26

Mazmur 34-36Mazmur 30-33 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam acara-acara pencarian bakat baik menyanyi, menari, atau ketrampilan lainnya, ternyata banyak individu yang memiliki bakat terpendam. Selama ini potensi bakat tersebut tidak nampak karena tidak ada pemicunya atau tidak diberi kesempatan. Ada pula yang gagal pada beberapa kali kesempatan, namun karena tekun dan gigih, akhirnya ia bisa memunculkan potensi dirinya dan menjadi pemenang. Ketika Allah memilih bangsa Israel sebagai umat kesayangan-Nya, Ia memberikan kepada mereka potensi untuk berbuah. Umat TUHAN digambarkan seperti kebun anggur yang dirawat dan dipelihara oleh Allah sendiri. Pemeliharaan Allah atas kehidupan mereka sungguh ajaib, baik ketika nenek moyang mereka di padang gurun, maupun kelimpahan di Tanah Perjanjian di mana mereka tinggal. TUHAN memilih dan mengutus imam, raja, dan nabi yang merupakan hamba-hamba TUHAN untuk menggembalakan mereka. Itu semua bertujuan agar mereka menyatakan kebenaran, kekudusan, keadilan TUHAN bagi bangsa-bangsa lain. Sayangnya, potensi menghasilkan buah yang baik itu tidak mereka gunakan. Sebaliknya, mereka menghasilkan buah yang masam. Mereka tidak memuliakan TUHAN, melainkan justru mempermalukan nama-Nya. Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Pokok Anggur yang benar, dan kita adalah ranting-rantingnya (Yohanes 15:1-8). Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa jika kita melekat kepada-Nya, dalam diri kita ada potensi untuk menghasilkan buah yang baik dan tinggal tetap. Oleh sebab itu mari kita menyukakan hati Tuhan dengan menghasilkan buah yang baik, melalui perkataan, sikap dan perbuatan kita agar Bapa dipermuliakan (Yohanes 15:8). (PF)

Potensi Untuk BerbuahYesaya 5:1-7

Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Yesaya 5:4b

sabtu, 7 juni 2014jumat, 6 juni 2014

Karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman,

itu bukan hasil usaha kita, melainkan pemberian Allah.

Keberanian untuk bersaksi kepada anggota

keluarga kita.

Buah yang baik hanya dihasilkan oleh pohon

yang baik.

Agar setiap orang percaya hanya

menghasilkan buah yang baik.

Page 9: 201406

D O A

renungan

Apakah Saudara pernah bergumul untuk berbicara tentang Kristus kepada anggota keluarga Saudara? Pergumulan ini biasanya terjadi apabila kita baru saja mendapat dorongan yang kuat untuk bersaksi dan kita tahu bahwa salah seorang atau seluruh anggota keluarga kita yang lain belum mengenal Kristus. Di tengah kegusaran hati karena khawatir mereka tidak diselamatkan, muncullah kerinduan mendalam untuk memperkenalkan Kristus kepada mereka supaya mereka pun diselamatkan. Kerinduan untuk bersaksi belumlah cukup karena secara praktis kita belum melakukan apa-apa. Lalu apa yang akan kita lakukan kepada anggota keluarga kita yang kita kasihi itu?

Ada beberapa hal praktis yang dapat kita lakukan dalam menyampaikan Amanat Agung. Pertama, kita harus yakin bahwa iman kepada Kristus itu sungguh menyelamatkan dan memperkenalkan Kristus kepada orang lain adalah perintah Tuhan. Kita pun harus memiliki iman bahwa tugas itu tidak dapat kita lakukan sendiri tanpa ada kuasa dari Tuhan sendiri. Kita bersyukur karena Tuhan berjanji akan menyertai kita di dalam kita menjalankan Amanat Agung tersebut (Matius 28:19, 20). Kedua, doakan mereka. Mengapa kita perlu mendoakan mereka? Karena hanya Tuhan yang mampu mengubah hati manusia (Amsal 21:2). Ketiga, Injil Yohanes memperkenalkan salah satu Pribadi yang merupakan Allah Tritunggal, yaitu Roh Kudus. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran yang akan bersaksi tentang Kristus melalui kita saat kita bersaksi.

Melalui ketiga hal tersebut di atas, kita dimampukan untuk mewujudkan kasih kita kepada keluarga kita, dengan membawa mereka kepada pengenalan akan Kristus Tuhan yang menyelamatkan. (AW)

Roh KebenaranYohanes 15:18-27

“Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang

keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.” Yohanes 15:26

Mazmur 34-36Mazmur 30-33 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam acara-acara pencarian bakat baik menyanyi, menari, atau ketrampilan lainnya, ternyata banyak individu yang memiliki bakat terpendam. Selama ini potensi bakat tersebut tidak nampak karena tidak ada pemicunya atau tidak diberi kesempatan. Ada pula yang gagal pada beberapa kali kesempatan, namun karena tekun dan gigih, akhirnya ia bisa memunculkan potensi dirinya dan menjadi pemenang. Ketika Allah memilih bangsa Israel sebagai umat kesayangan-Nya, Ia memberikan kepada mereka potensi untuk berbuah. Umat TUHAN digambarkan seperti kebun anggur yang dirawat dan dipelihara oleh Allah sendiri. Pemeliharaan Allah atas kehidupan mereka sungguh ajaib, baik ketika nenek moyang mereka di padang gurun, maupun kelimpahan di Tanah Perjanjian di mana mereka tinggal. TUHAN memilih dan mengutus imam, raja, dan nabi yang merupakan hamba-hamba TUHAN untuk menggembalakan mereka. Itu semua bertujuan agar mereka menyatakan kebenaran, kekudusan, keadilan TUHAN bagi bangsa-bangsa lain. Sayangnya, potensi menghasilkan buah yang baik itu tidak mereka gunakan. Sebaliknya, mereka menghasilkan buah yang masam. Mereka tidak memuliakan TUHAN, melainkan justru mempermalukan nama-Nya. Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus Kristus menyatakan bahwa Dia adalah Pokok Anggur yang benar, dan kita adalah ranting-rantingnya (Yohanes 15:1-8). Tuhan Yesus juga menyatakan bahwa jika kita melekat kepada-Nya, dalam diri kita ada potensi untuk menghasilkan buah yang baik dan tinggal tetap. Oleh sebab itu mari kita menyukakan hati Tuhan dengan menghasilkan buah yang baik, melalui perkataan, sikap dan perbuatan kita agar Bapa dipermuliakan (Yohanes 15:8). (PF)

Potensi Untuk BerbuahYesaya 5:1-7

Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam? Yesaya 5:4b

sabtu, 7 juni 2014jumat, 6 juni 2014

Karena kasih karunia kita diselamatkan oleh iman,

itu bukan hasil usaha kita, melainkan pemberian Allah.

Keberanian untuk bersaksi kepada anggota

keluarga kita.

Buah yang baik hanya dihasilkan oleh pohon

yang baik.

Agar setiap orang percaya hanya

menghasilkan buah yang baik.

Page 10: 201406

D O A

renungan

Salah satu buku cerita bergambar favorit anak kami waktu masih balita berjudul “Aku Yang Spesial”. Anak-anak diajak mengenali fisik mereka secara khusus. Mereka memiliki dua tangan tetapi masing-masing anak berbeda. Begitu juga dengan rambut, ada yang keriting dan ada yang lurus. Tuhan menciptakan setiap manusia sangat spesial. Dengan demikian mereka dapat menghargai keberbedaan yang ada.

Bagaimana dengan konsep diri kita sebagai anak-anak Tuhan? Kita juga memiliki keunikan masing-masing yang dapat saling melengkapi satu dengan yang lain. Bagaimana kita dapat melihat diri kita dalam terang anugerah Tuhan? Kita harus melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dengan kelebihan kita. Ada ucapan syukur dengan kelebihan kita dan tidak pernah iri dengan kelebihan orang lain. Namun demikian, kita harus berusaha mengubah kelemahan yang bisa kita ubah melalui anugerah Tuhan dan seturut dengan standar Alkitab dan bukan dunia.

Pemahaman tentang konsep diri di atas akan membawa kita kepada setidaknya empat langkah penting. Pertama, bersyukur kepada Tuhan atas diri kita - makhluk unik dan spesial yang dibekali tujuan hidup (Efesus 2:10; Mazmur 39:14; Roma 12:3; 1 Petrus 4:10). Kedua, berusaha mengetahui kekuatan kita dan mengembangkan kemampuan kita secara maksimal untuk menjadi yang terbaik menurut karya kreatif Tuhan dalam hidup kita. Ketiga, membenahi yang masih kurang dalam hidup kita menurut arahan Alkitab. Keempat, menerima hal yang tidak dapat kita ubah. Tetap percaya pada karya Allah, dan memaksimalkan kelebihan orang lain dalam Tubuh Kristus. (AS)

Kenali Keunikanmu1 Korintus 15:9-10

“Tetapi karena kasih karunia Allah, aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan

kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia” 1 Korintus 15:10

Mazmur 41-45Mazmur 37-40 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Abram (nama lama Abraham), tinggal di Ur. Kota Ur terletak di wilayah Mesopotamia. Kota Ur termasuk kota yang maju saat itu. Hidup Abram tak kurang suatu apapun. Hidupnya sudah mapan di kota Ur. Suatu hari, Yahweh berfirman kepada Abram. TUHAN menyuruh Abram meninggalkan Ur. Ke mana? Ke suatu tempat yang akan disediakan TUHAN. Jelas Abram tidak dapat membayangkan ke mana tujuannya. Namun Abram taat atas firman TUHAN. Selanjutnya, Abram meninggalkan Ur. Dimulailah perjalanan safarinya yang tak tahu ke mana tujuannya. Pertanyaannya, apa yang dilihat Abram? Apakah Abram melihat suatu tanah yang subur? Suatu kota yang maju dan modern? Suatu kehidupan yang jauh lebih mapan daripada hidup di Ur? Yah, apa yang dilihat Abram? Ternyata Abraham tidak melihat dengan mata jasmaninya. Terbukti saat Abram menawarkan tempat yang harus dipilih untuk memisahkan Lot dari Abram. Abram mempersilakan Lot dulu yang memilih tempat yang dilihatnya baik. Abram lebih menggunakan mata hatinya atau mata rohaninya. Apa yang dilihat oleh mata rohani Abram? Ternyata mata rohani Abraham melihat “kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (Ibrani 11:10). Atau kota Allah. Tepatnya tempat di mana TUHAN ada. Jelas adalah Kerajaan Sorga. Pertanyaannya, mata apa yang Anda pakai dalam hidup Anda? Mata jasmani atau mata rohani? Jelas mata jasmani kita melihat pelbagai hal di dunia ini. Namun, pahamkah Anda bahwa perjalanan safari hidup kita bukan mengarah ke dunia tapi ke sorga, kota Tuhan? Sebab itu, pertajamlah mata rohani Anda agar tidak salah pilih berkaitan tujuan hidup Anda. (IE)

Mata AbrahamKejadian 12:1-9

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.”Kejadian 12:1

senin, 9 juni 2014minggu, 8 juni 2014

Masing-masing kita diciptakan spesial untuk

kemuliaan-Nya.

Ya Tuhan, terima kasih untuk keunikan yang telah Tuhan berikan

padaku.

Mata rohani sebenarnya adalah

mata Roh.

Beri aku mata rohani yang baik

Page 11: 201406

D O A

renungan

Salah satu buku cerita bergambar favorit anak kami waktu masih balita berjudul “Aku Yang Spesial”. Anak-anak diajak mengenali fisik mereka secara khusus. Mereka memiliki dua tangan tetapi masing-masing anak berbeda. Begitu juga dengan rambut, ada yang keriting dan ada yang lurus. Tuhan menciptakan setiap manusia sangat spesial. Dengan demikian mereka dapat menghargai keberbedaan yang ada.

Bagaimana dengan konsep diri kita sebagai anak-anak Tuhan? Kita juga memiliki keunikan masing-masing yang dapat saling melengkapi satu dengan yang lain. Bagaimana kita dapat melihat diri kita dalam terang anugerah Tuhan? Kita harus melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan dengan kelebihan kita. Ada ucapan syukur dengan kelebihan kita dan tidak pernah iri dengan kelebihan orang lain. Namun demikian, kita harus berusaha mengubah kelemahan yang bisa kita ubah melalui anugerah Tuhan dan seturut dengan standar Alkitab dan bukan dunia.

Pemahaman tentang konsep diri di atas akan membawa kita kepada setidaknya empat langkah penting. Pertama, bersyukur kepada Tuhan atas diri kita - makhluk unik dan spesial yang dibekali tujuan hidup (Efesus 2:10; Mazmur 39:14; Roma 12:3; 1 Petrus 4:10). Kedua, berusaha mengetahui kekuatan kita dan mengembangkan kemampuan kita secara maksimal untuk menjadi yang terbaik menurut karya kreatif Tuhan dalam hidup kita. Ketiga, membenahi yang masih kurang dalam hidup kita menurut arahan Alkitab. Keempat, menerima hal yang tidak dapat kita ubah. Tetap percaya pada karya Allah, dan memaksimalkan kelebihan orang lain dalam Tubuh Kristus. (AS)

Kenali Keunikanmu1 Korintus 15:9-10

“Tetapi karena kasih karunia Allah, aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan

kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia” 1 Korintus 15:10

Mazmur 41-45Mazmur 37-40 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Abram (nama lama Abraham), tinggal di Ur. Kota Ur terletak di wilayah Mesopotamia. Kota Ur termasuk kota yang maju saat itu. Hidup Abram tak kurang suatu apapun. Hidupnya sudah mapan di kota Ur. Suatu hari, Yahweh berfirman kepada Abram. TUHAN menyuruh Abram meninggalkan Ur. Ke mana? Ke suatu tempat yang akan disediakan TUHAN. Jelas Abram tidak dapat membayangkan ke mana tujuannya. Namun Abram taat atas firman TUHAN. Selanjutnya, Abram meninggalkan Ur. Dimulailah perjalanan safarinya yang tak tahu ke mana tujuannya. Pertanyaannya, apa yang dilihat Abram? Apakah Abram melihat suatu tanah yang subur? Suatu kota yang maju dan modern? Suatu kehidupan yang jauh lebih mapan daripada hidup di Ur? Yah, apa yang dilihat Abram? Ternyata Abraham tidak melihat dengan mata jasmaninya. Terbukti saat Abram menawarkan tempat yang harus dipilih untuk memisahkan Lot dari Abram. Abram mempersilakan Lot dulu yang memilih tempat yang dilihatnya baik. Abram lebih menggunakan mata hatinya atau mata rohaninya. Apa yang dilihat oleh mata rohani Abram? Ternyata mata rohani Abraham melihat “kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah” (Ibrani 11:10). Atau kota Allah. Tepatnya tempat di mana TUHAN ada. Jelas adalah Kerajaan Sorga. Pertanyaannya, mata apa yang Anda pakai dalam hidup Anda? Mata jasmani atau mata rohani? Jelas mata jasmani kita melihat pelbagai hal di dunia ini. Namun, pahamkah Anda bahwa perjalanan safari hidup kita bukan mengarah ke dunia tapi ke sorga, kota Tuhan? Sebab itu, pertajamlah mata rohani Anda agar tidak salah pilih berkaitan tujuan hidup Anda. (IE)

Mata AbrahamKejadian 12:1-9

Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.”Kejadian 12:1

senin, 9 juni 2014minggu, 8 juni 2014

Masing-masing kita diciptakan spesial untuk

kemuliaan-Nya.

Ya Tuhan, terima kasih untuk keunikan yang telah Tuhan berikan

padaku.

Mata rohani sebenarnya adalah

mata Roh.

Beri aku mata rohani yang baik

Page 12: 201406

D O A

renungan

Saat tiba kenaikan kelas dan pergantian semester seperti ini biasanya menghasilkan dua kelompok besar pelajar atau mahasiswa. Kelompok pertama adalah yang berhasil naik kelas atau mencapai Indeks Prestasi yang baik; dan kelompok yang kedua adalah yang gagal naik kelas atau mencapai Indeks Prestasi yang buruk. Biasanya penyebab utama kegagalan dalam studi (dan juga dalam aspek kehidupan lainnya) adalah karena tidak fokus. Ada tawaran dan godaan yang membuat seseorang tergoda, jatuh dalam godaan, dan akhirnya gagal dari tujuan semula. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, yaitu untuk menjadi Penebus umat manusia berdosa. Ia datang dengan satu tujuan yaitu menjadi Juruselamat dunia ini. Iblis tahu tentang tujuan Yesus Kristus. Itulah sebabnya Iblis mencobai-Nya. Apabila Tuhan Yesus bisa dicobai, Ia pasti gagal dalam melakukan tugas Bapa-Nya. Tidak cukup satu kali Iblis mencobai Tuhan Yesus, melainkan tiga kali dengan kualitas pencobaan yang sangat berat yaitu keinginan mata (mengubah batu menjadi roti); keangkuhan hidup (menjatuhkan diri dari bubungan Bait Suci); dan keinginan daging (memiliki segenap dunia ini). Namun oleh karena Yesus Kristus fokus pada kehendak Bapa-Nya, Ia menang atas pencobaan tersebut. Kita pun harus fokus pada panggilan Allah bagi kita dalam hidup ini. Ada panggilan hidup untuk studi, bekerja, melayani, dan sebagainya, yang semuanya bertujuan memuliakan nama Tuhan. Waspadailah pelbagai tawaran dan cobaan yang bisa membuat kita beralih dari panggilan Tuhan tersebut. Tolak dalam nama Tuhan Yesus, maka kita pun akan menang sebagaimana Ia telah menang! (PF)

FokusMatius 4:1-11

…, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15

Mazmur 51-56Mazmur 46-50 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Bila Saudara tersesat di dalam hutan, Saudara pasti merasa khawatir, bingung dan panik. Tetapi seandainya di dalam saku Saudara tersedia kompas, pasti Saudara merasa tenang karena kompas membantu Saudara arah mana yang akan Saudara tuju.

Penulis kitab Amsal memberikan nasihat tak ubahnya seperti kita memiliki kompas – pengajaran dan perintah – yaitu firman Tuhan. Namun, kompas itu tidak ada manfaatnya kecuali jika kita mengizinkannya menuntun kita. Terkadang kita gagal mengikuti petunjuknya. Karena apa? Pertama, karena kita suka mengabaikan. Kita begitu sibuk menjalani hidup ini sampai lupa melihat “kompas” Tuhan untuk memastikan bahwa kita sedang menuju pada tujuan yang benar. Kedua, keangkuhan. Seringkali kita lebih bergantung pada kekuatan, pengertian dan kemampuan kita sendiri. Kita merencanakan rute perjalanan sendiri. Ketiga, gangguan. Jalan ketaatan yang Tuhan kehendaki tidaklah selalu mudah, bahkan terkadang begitu menantang. Iblis menawarkan jalan lain yang menjanjikan kesenangan dan kemudahan, dan mengabaikan “kompas”-Nya. Sekalipun jalan-jalan Iblis nampak menyenangkan pada awalnya, namun sesungguhnya menuntun kepada kesedihan dan penderitaan tak berujung.

Kapan pun rintangan muncul di jalan, kencenderungan alami kita adalah berusaha menemukan jalan sendiri. Dengan mengabaikan “kompas” Tuhan dan keluar dari jalan-Nya, kita akan kehilangan arah dan berkat-berkat yang hendak Tuhan berikan. Jika “kompas” Tuhan tersedia bagi kita, kita tidak perlu takut mengarungi perjalanan hidup ini. Izinkan “kompas” Tuhan penuntun perjalanan hidup kita. Ia akan menuntun setiap langkah dan menopang kita bahkan pada masa-masa yang sukar sekalipun. Pastikan kita tidak salah arah! (YR)

Tidak Kehilangan ArahAmsal 3:1- 3

Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku. Amsal 3:1

rabu, 11 juni 2014selasa, 10 juni 2014

Orang yang berfokus pada kehendak Allah, tidak akan

kalah.

Agar semua orang percaya berfokus pada

kehendak Allah.

Kunci mengatasi suatu masalah adalah

bergantung pada nilai firman Tuhan.

Terima kasih Tuhan untuk tuntutan firman-Mu yang

menjadi petunjukdalam hidupku.

Page 13: 201406

D O A

renungan

Saat tiba kenaikan kelas dan pergantian semester seperti ini biasanya menghasilkan dua kelompok besar pelajar atau mahasiswa. Kelompok pertama adalah yang berhasil naik kelas atau mencapai Indeks Prestasi yang baik; dan kelompok yang kedua adalah yang gagal naik kelas atau mencapai Indeks Prestasi yang buruk. Biasanya penyebab utama kegagalan dalam studi (dan juga dalam aspek kehidupan lainnya) adalah karena tidak fokus. Ada tawaran dan godaan yang membuat seseorang tergoda, jatuh dalam godaan, dan akhirnya gagal dari tujuan semula. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini untuk melakukan kehendak Bapa-Nya, yaitu untuk menjadi Penebus umat manusia berdosa. Ia datang dengan satu tujuan yaitu menjadi Juruselamat dunia ini. Iblis tahu tentang tujuan Yesus Kristus. Itulah sebabnya Iblis mencobai-Nya. Apabila Tuhan Yesus bisa dicobai, Ia pasti gagal dalam melakukan tugas Bapa-Nya. Tidak cukup satu kali Iblis mencobai Tuhan Yesus, melainkan tiga kali dengan kualitas pencobaan yang sangat berat yaitu keinginan mata (mengubah batu menjadi roti); keangkuhan hidup (menjatuhkan diri dari bubungan Bait Suci); dan keinginan daging (memiliki segenap dunia ini). Namun oleh karena Yesus Kristus fokus pada kehendak Bapa-Nya, Ia menang atas pencobaan tersebut. Kita pun harus fokus pada panggilan Allah bagi kita dalam hidup ini. Ada panggilan hidup untuk studi, bekerja, melayani, dan sebagainya, yang semuanya bertujuan memuliakan nama Tuhan. Waspadailah pelbagai tawaran dan cobaan yang bisa membuat kita beralih dari panggilan Tuhan tersebut. Tolak dalam nama Tuhan Yesus, maka kita pun akan menang sebagaimana Ia telah menang! (PF)

FokusMatius 4:1-11

…, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Ibrani 4:15

Mazmur 51-56Mazmur 46-50 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Bila Saudara tersesat di dalam hutan, Saudara pasti merasa khawatir, bingung dan panik. Tetapi seandainya di dalam saku Saudara tersedia kompas, pasti Saudara merasa tenang karena kompas membantu Saudara arah mana yang akan Saudara tuju.

Penulis kitab Amsal memberikan nasihat tak ubahnya seperti kita memiliki kompas – pengajaran dan perintah – yaitu firman Tuhan. Namun, kompas itu tidak ada manfaatnya kecuali jika kita mengizinkannya menuntun kita. Terkadang kita gagal mengikuti petunjuknya. Karena apa? Pertama, karena kita suka mengabaikan. Kita begitu sibuk menjalani hidup ini sampai lupa melihat “kompas” Tuhan untuk memastikan bahwa kita sedang menuju pada tujuan yang benar. Kedua, keangkuhan. Seringkali kita lebih bergantung pada kekuatan, pengertian dan kemampuan kita sendiri. Kita merencanakan rute perjalanan sendiri. Ketiga, gangguan. Jalan ketaatan yang Tuhan kehendaki tidaklah selalu mudah, bahkan terkadang begitu menantang. Iblis menawarkan jalan lain yang menjanjikan kesenangan dan kemudahan, dan mengabaikan “kompas”-Nya. Sekalipun jalan-jalan Iblis nampak menyenangkan pada awalnya, namun sesungguhnya menuntun kepada kesedihan dan penderitaan tak berujung.

Kapan pun rintangan muncul di jalan, kencenderungan alami kita adalah berusaha menemukan jalan sendiri. Dengan mengabaikan “kompas” Tuhan dan keluar dari jalan-Nya, kita akan kehilangan arah dan berkat-berkat yang hendak Tuhan berikan. Jika “kompas” Tuhan tersedia bagi kita, kita tidak perlu takut mengarungi perjalanan hidup ini. Izinkan “kompas” Tuhan penuntun perjalanan hidup kita. Ia akan menuntun setiap langkah dan menopang kita bahkan pada masa-masa yang sukar sekalipun. Pastikan kita tidak salah arah! (YR)

Tidak Kehilangan ArahAmsal 3:1- 3

Hai anakku, janganlah engkau melupakan ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku. Amsal 3:1

rabu, 11 juni 2014selasa, 10 juni 2014

Orang yang berfokus pada kehendak Allah, tidak akan

kalah.

Agar semua orang percaya berfokus pada

kehendak Allah.

Kunci mengatasi suatu masalah adalah

bergantung pada nilai firman Tuhan.

Terima kasih Tuhan untuk tuntutan firman-Mu yang

menjadi petunjukdalam hidupku.

Page 14: 201406

D O A

renungan

Hidup dalam kekudusan adalah kehendak Tuhan bagi setiap anak-anak-Nya. Tanpa kekudusan, kita tidak akan berkenan di hadapan TUHAN karena TUHAN itu kudus dan kita pun harus kudus (Imamat 20:26). Kata “kudus” artinya terpisah atau dipisahkan dari dosa dan dikhususkan bagi Allah. Yusuf, sekalipun digoda oleh istri Potifar, tuannya, ia berani menolak bujuk rayu tersebut. Yusuf lebih memilih hidup kudus daripada menuruti hawa nafsu yang hanya kesenangan sesaat tetapi berakibat fatal.

Ada dua kunci keberhasilan Yusuf sehingga dia tidak jatuh dalam dosa perzinahan. Pertama, memiliki kepekaan rohani. Yusuf tahu membedakan manakah yang menjadi tanggungjawab atau wewenangnya dan mana yang tidak (Kejadian 39:8-9). Yusuf tidak mau menyalahgunakan wewenangnya untuk berbuat dosa sekalipun ada kesempatan. Yusuf lebih memilih untuk menghormati TUHAN dan juga kepercayaan Potifar. Orang Kristen yang memiliki kepekaan tahu batas-batas, apa yang pantas dan wajib dikerjakan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dia tidak akan berbuat dosa sekalipun tidak ada orang lain yang menyaksikan perbuatannya. Kepekaan rohani ini harus kita miliki agar hidup kita tetap berkenan kepada Tuhan. Kedua, takut akan Tuhan. Dalam Kejadian 39:9b Yusuf mengatakan, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Yusuf menyadari bahwa jika dia menuruti kemauan istri Potifar, maka dia sama dengan telah berbuat kejahatan dan dosa terhadap Allah.

Meskipun Allah tidak tampak secara jasmani, tetapi bagi orang yang takut akan Tuhan, tahu bahwa Tuhan selalu mengawasi (Amsal 5:3). Marilah kita tetap hidup dalam kekudusan seperti yang Tuhan inginkan. (DI)

Memilih Hidup KudusKejadian 39:1-10

Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak

mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Kejadian 39:10

Mazmur 63-67Mazmur 57-62 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada orang yang memiliki pekerjaan sebagai “pembunuh bayaran”. Untuk mendapatkan sejumlah uang, ia bersedia menghilangkan nyawa orang lain. Sebab-sebab terjadinya pembunuhan oleh pembunuh bayaran bisa bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah adanya persaingan dalam perdagangan, perebutan wanita, sentimen pribadi, iri hati, dendam kesumat dan sebagainya. Oh, betapa kejamnya!

Bangsa Moab merasa muak dan mengalami ketakutan ketika menyaksikan orang Israel dalam jumlah yang sangat besar. Mereka takut dihabisi oleh orang Israel dan tidak sanggup menghadapi sendiri. Itu sebabnya Balak, raja Moab, menyuruh Bileam, seorang petenung untuk mengutuk Israel. Balak menawarkan upah yang jumlahnya sangat fantastis berupa emas dan perak kepada Bileam, tetapi Bileam menolak permintaan Balak untuk mengutuk Israel. Sekalipun Bileam seorang petenung, tetapi ia tunduk pada Allah. Ketika Malaikat TUHAN berdiri di hadapannya, Bileam langsung berlutut dan sujud. Dengan tegas ia katakan kepada balak, “Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan” (Bilangan 23:26). Sebanyak tiga kali Balak meminta, tetapi sebanyak tiga kali pula Bileam menolak. Dari mulut Bileam bukan mengeluarkan perkatan-perkataan kutukan, melainkan perkataan-perkataan berkat untuk memberkati umat Israel.

Jika Bileam saja berani menolak melakukan hal yang jahat dan tidak tergiur dengan kekayaan, sebaliknya ia memilih memberkati Israel, bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Marilah kita memilih melakukan firman-Nya, maka berkat-berkat Tuhan tersedia bagi kita dan kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain. (LL)

Memilih Melakukan Firman TuhanBilangan 24:10-25

…, aku tidak akan sanggup melanggar titah TUHAN dengan berbuat baik atau jahat atas kemauanku sendiri; apa yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kukatakan. Bilangan 24:13

jumat, 13 juni 2014kamis, 12 juni 2014

Tuhan ingin agar hidup kita kudus dan berkenan

kepada-Nya.

Para pemuda dan remaja agar tidak terjerumus ke

dalam narkoba dan pergaulan bebas.

Perkataan positif mendatangkan berkat.

Jagalah lidahku ya Tuhan, supaya perkataan berkat yang keluar dari bibirku.

Page 15: 201406

D O A

renungan

Hidup dalam kekudusan adalah kehendak Tuhan bagi setiap anak-anak-Nya. Tanpa kekudusan, kita tidak akan berkenan di hadapan TUHAN karena TUHAN itu kudus dan kita pun harus kudus (Imamat 20:26). Kata “kudus” artinya terpisah atau dipisahkan dari dosa dan dikhususkan bagi Allah. Yusuf, sekalipun digoda oleh istri Potifar, tuannya, ia berani menolak bujuk rayu tersebut. Yusuf lebih memilih hidup kudus daripada menuruti hawa nafsu yang hanya kesenangan sesaat tetapi berakibat fatal.

Ada dua kunci keberhasilan Yusuf sehingga dia tidak jatuh dalam dosa perzinahan. Pertama, memiliki kepekaan rohani. Yusuf tahu membedakan manakah yang menjadi tanggungjawab atau wewenangnya dan mana yang tidak (Kejadian 39:8-9). Yusuf tidak mau menyalahgunakan wewenangnya untuk berbuat dosa sekalipun ada kesempatan. Yusuf lebih memilih untuk menghormati TUHAN dan juga kepercayaan Potifar. Orang Kristen yang memiliki kepekaan tahu batas-batas, apa yang pantas dan wajib dikerjakan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Dia tidak akan berbuat dosa sekalipun tidak ada orang lain yang menyaksikan perbuatannya. Kepekaan rohani ini harus kita miliki agar hidup kita tetap berkenan kepada Tuhan. Kedua, takut akan Tuhan. Dalam Kejadian 39:9b Yusuf mengatakan, “Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?" Yusuf menyadari bahwa jika dia menuruti kemauan istri Potifar, maka dia sama dengan telah berbuat kejahatan dan dosa terhadap Allah.

Meskipun Allah tidak tampak secara jasmani, tetapi bagi orang yang takut akan Tuhan, tahu bahwa Tuhan selalu mengawasi (Amsal 5:3). Marilah kita tetap hidup dalam kekudusan seperti yang Tuhan inginkan. (DI)

Memilih Hidup KudusKejadian 39:1-10

Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak

mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.

Kejadian 39:10

Mazmur 63-67Mazmur 57-62 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ada orang yang memiliki pekerjaan sebagai “pembunuh bayaran”. Untuk mendapatkan sejumlah uang, ia bersedia menghilangkan nyawa orang lain. Sebab-sebab terjadinya pembunuhan oleh pembunuh bayaran bisa bermacam-macam. Beberapa di antaranya adalah adanya persaingan dalam perdagangan, perebutan wanita, sentimen pribadi, iri hati, dendam kesumat dan sebagainya. Oh, betapa kejamnya!

Bangsa Moab merasa muak dan mengalami ketakutan ketika menyaksikan orang Israel dalam jumlah yang sangat besar. Mereka takut dihabisi oleh orang Israel dan tidak sanggup menghadapi sendiri. Itu sebabnya Balak, raja Moab, menyuruh Bileam, seorang petenung untuk mengutuk Israel. Balak menawarkan upah yang jumlahnya sangat fantastis berupa emas dan perak kepada Bileam, tetapi Bileam menolak permintaan Balak untuk mengutuk Israel. Sekalipun Bileam seorang petenung, tetapi ia tunduk pada Allah. Ketika Malaikat TUHAN berdiri di hadapannya, Bileam langsung berlutut dan sujud. Dengan tegas ia katakan kepada balak, “Bukankah telah kukatakan kepadamu: Segala yang difirmankan TUHAN, itulah yang akan kulakukan” (Bilangan 23:26). Sebanyak tiga kali Balak meminta, tetapi sebanyak tiga kali pula Bileam menolak. Dari mulut Bileam bukan mengeluarkan perkatan-perkataan kutukan, melainkan perkataan-perkataan berkat untuk memberkati umat Israel.

Jika Bileam saja berani menolak melakukan hal yang jahat dan tidak tergiur dengan kekayaan, sebaliknya ia memilih memberkati Israel, bagaimana dengan kita sebagai anak-anak Tuhan? Marilah kita memilih melakukan firman-Nya, maka berkat-berkat Tuhan tersedia bagi kita dan kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain. (LL)

Memilih Melakukan Firman TuhanBilangan 24:10-25

…, aku tidak akan sanggup melanggar titah TUHAN dengan berbuat baik atau jahat atas kemauanku sendiri; apa yang akan difirmankan TUHAN, itulah yang akan kukatakan. Bilangan 24:13

jumat, 13 juni 2014kamis, 12 juni 2014

Tuhan ingin agar hidup kita kudus dan berkenan

kepada-Nya.

Para pemuda dan remaja agar tidak terjerumus ke

dalam narkoba dan pergaulan bebas.

Perkataan positif mendatangkan berkat.

Jagalah lidahku ya Tuhan, supaya perkataan berkat yang keluar dari bibirku.

Page 16: 201406

D O A

renungan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi, di dalam tubuh manusia terdiri dari 75-90% adalah air, dan inilah kebutuhan manusia yang paling utama. Manusia yang mengalami kekurangan cairan di dalam tubuhnya, akan mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian. Demikian juga terhadap makhluk hidup lainnya termasuk tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Pada saat orang-orang Yahudi banyak yang mengharapkan berkat melalui percikan air dari imam Yahudi yang memimpin perayaan Pondok Daun, Tuhan Yesus yang hadir dalam perayaan tersebut tergerak membawa mereka untuk mengenal dan menikmati Air Hidup. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum.” Tuhan Yesus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kebutuhan mereka. Di saat mereka membutuhkan air untuk menghilangkan rasa dahaga dan memulihkan kekuatan, Tuhan menawarkan “Air Hidup” yaitu diri-Nya sendiri. Hal ini dikatakan Tuhan oleh karena air yang dipercikkan oleh imam Yahudi tidak akan mampu memberikan kesegaran dan kepuasan abadi bagi hidup mereka. Air tersebut tidak akan bisa memberikan keselamatan dan damai sejahtera. Yesus adalah Air Hidup yang sejati. Ia menawarkan keselamatan dan damai sejahtera bagi semua orang, supaya setiap orang memperoleh kebutuhan utamanya seperti halnya air yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Inilah yang seharusnya dicari oleh setiap orang yaitu Tuhan Yesus Kristus, karena tidak mungkin manusia hidup tanpa Tuhan.

Terimalah Tuhan Yesus Kristus, supaya Roh Tuhan selalu memberi dan mengalirkan kekuatan, damai sejahtera serta keselamatan bagi kita dan melalui kita. (ADL)

Air HidupYohanes 7:37-44

“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam

hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yohanes 7:38

Mazmur 71-73Mazmur 68-70 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di tengah pergaulan di kampus yang heterogen, seorang mahasiswi Kristen pernah menyaksikan pengalamannya pada waktu memasuki tingkat dua. Ada kakak tingkatnya yang berbeda keyakinan terang-terangan mengungkapkan cinta kepadanya. Dengan pertolongan Tuhan, mahasiswi ini bisa menjawab, “Maaf, lebih baik kita berteman saja. Kita berbeda keyakinan. Daripada kita memiliki kesulitan nantinya.” Pengalaman ini menjadi salah satu contoh tentang sebuah prinsip yang harus dimiliki. Walaupun si pemuda seorang yang baik kepribadiannya tetapi pemudi tersebut dapat mengatakan “tidak” karena berkemauan mempertahankan imannya. Tentu banyak ikatan-ikatan dunia yang dapat ditawarkan kepada kita. Kalau tidak waspada, kita dapat ikut larut terseret ke dalam dosa. Hal ini dapat membahayakan karena kehadiran Kristus akan tersingkir dalam hidup kita. Terlebih lagi, hal tersebut dapat membuat kehidupan kita tidak berada dalam terang Tuhan karena terang Tuhan memudar dalam diri kita. Marilah kita terbuka dengan Tuhan agar Tuhan mengoreksi ketidakmurnian hidup kita, sehingga kita tetap memelihara kekudusan hidup di dunia yang dikotori oleh dosa. Kita dipanggil menjadi terang yang membuat kita berbeda dengan orang-orang dunia yang tidak mengenal Tuhan. Inilah yang juga rasul Paulus katakan kepada jemaat di Korintus bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap. Selama kita masih ada di dunia ini, biarlah kehadiran Kristus di dalam diri kita akan terus memurnikan hidup kita. Kita dituntut untuk memilih melakukan kehendak Tuhan tiap-tiap hari. Masih adakah ketidakmurnian dalam hidup Saudara dalam melakukan firman Tuhan di dunia yang tercemar oleh dosa? Izinkan Tuhan menyingkapkan dan memurnikan Saudara. (AS)

Jangan Larut2 Korintus 6:14-18

...... Bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 2 Korintus 6:14

minggu, 15 juni 2014sabtu, 14 juni 2014

Menerima Tuhan Yesus Kristus berarti menerima

kehidupan.

Orang-orang yang mencari kekuatan, damai

sejahtera dan keselamatan dapat

menemukannya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Kekudusan Tuhantidak dapat bersatu

dengan dosa.

Ya Tuhan, tolonglah kami melakukan terang

firman-Mu di tengah dunia yang gelap ini.

Page 17: 201406

D O A

renungan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh ahli biologi, di dalam tubuh manusia terdiri dari 75-90% adalah air, dan inilah kebutuhan manusia yang paling utama. Manusia yang mengalami kekurangan cairan di dalam tubuhnya, akan mengalami gangguan kesehatan, bahkan kematian. Demikian juga terhadap makhluk hidup lainnya termasuk tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Pada saat orang-orang Yahudi banyak yang mengharapkan berkat melalui percikan air dari imam Yahudi yang memimpin perayaan Pondok Daun, Tuhan Yesus yang hadir dalam perayaan tersebut tergerak membawa mereka untuk mengenal dan menikmati Air Hidup. Itu sebabnya Tuhan Yesus berkata kepada mereka, “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum.” Tuhan Yesus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap kebutuhan mereka. Di saat mereka membutuhkan air untuk menghilangkan rasa dahaga dan memulihkan kekuatan, Tuhan menawarkan “Air Hidup” yaitu diri-Nya sendiri. Hal ini dikatakan Tuhan oleh karena air yang dipercikkan oleh imam Yahudi tidak akan mampu memberikan kesegaran dan kepuasan abadi bagi hidup mereka. Air tersebut tidak akan bisa memberikan keselamatan dan damai sejahtera. Yesus adalah Air Hidup yang sejati. Ia menawarkan keselamatan dan damai sejahtera bagi semua orang, supaya setiap orang memperoleh kebutuhan utamanya seperti halnya air yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Inilah yang seharusnya dicari oleh setiap orang yaitu Tuhan Yesus Kristus, karena tidak mungkin manusia hidup tanpa Tuhan.

Terimalah Tuhan Yesus Kristus, supaya Roh Tuhan selalu memberi dan mengalirkan kekuatan, damai sejahtera serta keselamatan bagi kita dan melalui kita. (ADL)

Air HidupYohanes 7:37-44

“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam

hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yohanes 7:38

Mazmur 71-73Mazmur 68-70 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Di tengah pergaulan di kampus yang heterogen, seorang mahasiswi Kristen pernah menyaksikan pengalamannya pada waktu memasuki tingkat dua. Ada kakak tingkatnya yang berbeda keyakinan terang-terangan mengungkapkan cinta kepadanya. Dengan pertolongan Tuhan, mahasiswi ini bisa menjawab, “Maaf, lebih baik kita berteman saja. Kita berbeda keyakinan. Daripada kita memiliki kesulitan nantinya.” Pengalaman ini menjadi salah satu contoh tentang sebuah prinsip yang harus dimiliki. Walaupun si pemuda seorang yang baik kepribadiannya tetapi pemudi tersebut dapat mengatakan “tidak” karena berkemauan mempertahankan imannya. Tentu banyak ikatan-ikatan dunia yang dapat ditawarkan kepada kita. Kalau tidak waspada, kita dapat ikut larut terseret ke dalam dosa. Hal ini dapat membahayakan karena kehadiran Kristus akan tersingkir dalam hidup kita. Terlebih lagi, hal tersebut dapat membuat kehidupan kita tidak berada dalam terang Tuhan karena terang Tuhan memudar dalam diri kita. Marilah kita terbuka dengan Tuhan agar Tuhan mengoreksi ketidakmurnian hidup kita, sehingga kita tetap memelihara kekudusan hidup di dunia yang dikotori oleh dosa. Kita dipanggil menjadi terang yang membuat kita berbeda dengan orang-orang dunia yang tidak mengenal Tuhan. Inilah yang juga rasul Paulus katakan kepada jemaat di Korintus bahwa terang tidak dapat bersatu dengan gelap. Selama kita masih ada di dunia ini, biarlah kehadiran Kristus di dalam diri kita akan terus memurnikan hidup kita. Kita dituntut untuk memilih melakukan kehendak Tuhan tiap-tiap hari. Masih adakah ketidakmurnian dalam hidup Saudara dalam melakukan firman Tuhan di dunia yang tercemar oleh dosa? Izinkan Tuhan menyingkapkan dan memurnikan Saudara. (AS)

Jangan Larut2 Korintus 6:14-18

...... Bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 2 Korintus 6:14

minggu, 15 juni 2014sabtu, 14 juni 2014

Menerima Tuhan Yesus Kristus berarti menerima

kehidupan.

Orang-orang yang mencari kekuatan, damai

sejahtera dan keselamatan dapat

menemukannya di dalam Tuhan Yesus Kristus.

Kekudusan Tuhantidak dapat bersatu

dengan dosa.

Ya Tuhan, tolonglah kami melakukan terang

firman-Mu di tengah dunia yang gelap ini.

Page 18: 201406

D O A

renungan

Bait Suci yang dibangun raja Salomo di kota Yerusalem merupakan bangunan yang amat megah. Beberapa bagian bangunan dilapisi emas murni, perak, batu-batu permata yang bernilai tinggi, kayu-kayu terbaik dan ornamen-ornamen lain yang sangat indah. Bangunan yang mewah dan megah di Yerusalem tersebut tidak ada duanya pada zaman itu. Sayang, bangunan Bait Suci tersebut dihancurluluhkan dan dibakar oleh raja Nebukadnezar dari Babilonia. Kemewahan dan kemegahannya sirna. Selang beberapa saat lamanya, bangunan Bait Suci di Yerusalem dibangun untuk kedua kalinya. Bangunan yang kedua ini mengalami penyempurnaan beberapa kali. Terakhir, bangunan tersebut dilihat oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Tampak tetap megah dan kokoh. Juga sebagai tempat yang amat sakral bagi orang-orang Yahudi. Namun, Yesus melihat, kemegahan bangunan tersebut semu. Mengapa semu? Karena Tuhan tidak hadir di Bait Suci-Nya. Yesus berkata, “Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi" (ayat 39). Yesus juga berkata bahwa tempat yang megah tersebut “akan ditinggalkan dan menjadi sunyi“ (ayat 38). Bahkan bangunan yang megah dan kokoh tersebut akan mengalami kehancuran (Matius 24:2). Tahukah Anda, apa arti kemegahan di dunia ini tanpa Tuhan? Kemegahan tersebut semu. Tidak berarti apa-apa. Acapkali kita melihat betapa manusia bermegah-megah di kelimpahan hartanya. Bermegah-megah di rumah yang teramat mewah. Bermegah-megah dalam kesenangan dunia. Semua kemegahan duniawi tersebut adalah semu di hadapan Tuhan. Firman-Nya berkata, “Langit dan bumi akan berlalu” (Matius 24:35). Firman-Nya juga berkata, “Pada hari itu langit akan lenyap … dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (2 Petrus 3:10). Kemegahan dunia benar-benar semu. Hanya kemuliaan Yesus yang kekal. (IE)

Kemegahan Yang SemuMatius 23:37-39; 24:1-2

Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Matius 24:2

Mazmur 78-79Mazmur 74-77 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Status sebagai “anak” kontras dengan status sebagai “budak”. Seorang budak selalu diliputi rasa takut dan tertekan. Dia sama sekali tidak memiliki pilihan dan hak apapun. Hidupnya hanya untuk melakukan apa saja yang diperintahkan tuannya. Tetapi seorang anak, hidupnya tidak di bawah tekanan sekalipun dia memiliki sikap ketaatan terhadap bapanya. Dalam kisah anak yang hilang di Injil Lukas 15:11-32, ada dua orang yang memiliki status sebagai anak dari seorang bapa yang sangat baik. Tetapi mereka tidak menjalani hidup selayaknya sebagai anak. Anak bungsu, merasa tidak nyaman dalam kebebasan di bawah kontrol bapanya. Dia memaksa bapanya membagi hak warisan untuk dirinya saat itu juga, dan kemudian pergi ke negeri yang jauh. Sedangkan anak sulung yang tiap hari berada di rumah bapanya dan bekerja dengan bapanya, ternyata tidak menikmati kebahagiaan dan sukacita. Bagaimana dengan kehidupan orang Kristen pada masa kini? Setiap orang percaya diberi status sebagai anak-anak Allah. Mereka tidak lagi hidup di bawah perbudakan dosa dan Iblis. Tuhan Yesus telah menebus sehingga hidupnya tidak lagi di bawah bayang-bayang dosa yang memperbudak. Jangan menjalani hidup seperti anak bungsu atau anak sulung! Mereka tidak menikmati sukacita dan kegembiraan sebagai anak dari bapa yang baik. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah anak-anak Bapa sorgawi. Kasih-Nya yang limpah menjadi bagian dalam hidup kita. Hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga kita dapat menikmati kebebasan bergerak dalam anugerah-Nya yang ajaib. Kita bisa hidup dalam ketaatan bukan karena rasa takut seperti seorang budak, namun rasa hormat sebagai anak kepada Bapa. (LB)

Dipilih Menjadi Anak AllahRoma 8:1-17

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Roma 8 : 15

selasa, 17 juni 2014senin, 16 juni 2014

Dunia lenyap tapifirman-Nya tetap kekal

selama-lamanya.

Ya Tuhan, hidupkan aku dengan

firman Tuhan.

Nikmati hidup sebagai seorang anak dari

Bapa sorgawi.

Pemerintah dalam mengelola negara

Indonesia.

Page 19: 201406

D O A

renungan

Bait Suci yang dibangun raja Salomo di kota Yerusalem merupakan bangunan yang amat megah. Beberapa bagian bangunan dilapisi emas murni, perak, batu-batu permata yang bernilai tinggi, kayu-kayu terbaik dan ornamen-ornamen lain yang sangat indah. Bangunan yang mewah dan megah di Yerusalem tersebut tidak ada duanya pada zaman itu. Sayang, bangunan Bait Suci tersebut dihancurluluhkan dan dibakar oleh raja Nebukadnezar dari Babilonia. Kemewahan dan kemegahannya sirna. Selang beberapa saat lamanya, bangunan Bait Suci di Yerusalem dibangun untuk kedua kalinya. Bangunan yang kedua ini mengalami penyempurnaan beberapa kali. Terakhir, bangunan tersebut dilihat oleh Yesus dan murid-murid-Nya. Tampak tetap megah dan kokoh. Juga sebagai tempat yang amat sakral bagi orang-orang Yahudi. Namun, Yesus melihat, kemegahan bangunan tersebut semu. Mengapa semu? Karena Tuhan tidak hadir di Bait Suci-Nya. Yesus berkata, “Mulai sekarang kamu tidak akan melihat Aku lagi" (ayat 39). Yesus juga berkata bahwa tempat yang megah tersebut “akan ditinggalkan dan menjadi sunyi“ (ayat 38). Bahkan bangunan yang megah dan kokoh tersebut akan mengalami kehancuran (Matius 24:2). Tahukah Anda, apa arti kemegahan di dunia ini tanpa Tuhan? Kemegahan tersebut semu. Tidak berarti apa-apa. Acapkali kita melihat betapa manusia bermegah-megah di kelimpahan hartanya. Bermegah-megah di rumah yang teramat mewah. Bermegah-megah dalam kesenangan dunia. Semua kemegahan duniawi tersebut adalah semu di hadapan Tuhan. Firman-Nya berkata, “Langit dan bumi akan berlalu” (Matius 24:35). Firman-Nya juga berkata, “Pada hari itu langit akan lenyap … dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap” (2 Petrus 3:10). Kemegahan dunia benar-benar semu. Hanya kemuliaan Yesus yang kekal. (IE)

Kemegahan Yang SemuMatius 23:37-39; 24:1-2

Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batu pun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Matius 24:2

Mazmur 78-79Mazmur 74-77 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Status sebagai “anak” kontras dengan status sebagai “budak”. Seorang budak selalu diliputi rasa takut dan tertekan. Dia sama sekali tidak memiliki pilihan dan hak apapun. Hidupnya hanya untuk melakukan apa saja yang diperintahkan tuannya. Tetapi seorang anak, hidupnya tidak di bawah tekanan sekalipun dia memiliki sikap ketaatan terhadap bapanya. Dalam kisah anak yang hilang di Injil Lukas 15:11-32, ada dua orang yang memiliki status sebagai anak dari seorang bapa yang sangat baik. Tetapi mereka tidak menjalani hidup selayaknya sebagai anak. Anak bungsu, merasa tidak nyaman dalam kebebasan di bawah kontrol bapanya. Dia memaksa bapanya membagi hak warisan untuk dirinya saat itu juga, dan kemudian pergi ke negeri yang jauh. Sedangkan anak sulung yang tiap hari berada di rumah bapanya dan bekerja dengan bapanya, ternyata tidak menikmati kebahagiaan dan sukacita. Bagaimana dengan kehidupan orang Kristen pada masa kini? Setiap orang percaya diberi status sebagai anak-anak Allah. Mereka tidak lagi hidup di bawah perbudakan dosa dan Iblis. Tuhan Yesus telah menebus sehingga hidupnya tidak lagi di bawah bayang-bayang dosa yang memperbudak. Jangan menjalani hidup seperti anak bungsu atau anak sulung! Mereka tidak menikmati sukacita dan kegembiraan sebagai anak dari bapa yang baik. Kita yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah anak-anak Bapa sorgawi. Kasih-Nya yang limpah menjadi bagian dalam hidup kita. Hidup kita dipimpin oleh Roh Kudus, sehingga kita dapat menikmati kebebasan bergerak dalam anugerah-Nya yang ajaib. Kita bisa hidup dalam ketaatan bukan karena rasa takut seperti seorang budak, namun rasa hormat sebagai anak kepada Bapa. (LB)

Dipilih Menjadi Anak AllahRoma 8:1-17

Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Roma 8 : 15

selasa, 17 juni 2014senin, 16 juni 2014

Dunia lenyap tapifirman-Nya tetap kekal

selama-lamanya.

Ya Tuhan, hidupkan aku dengan

firman Tuhan.

Nikmati hidup sebagai seorang anak dari

Bapa sorgawi.

Pemerintah dalam mengelola negara

Indonesia.

Page 20: 201406

D O A

renungan

Pesta demokrasi pemilihan legislatif telah dilaksanakan pada tgl 9 April 2014. Rakyat Indonesia berharap para wakil rakyat terpilih adalah orang-orang yang memiliki kredibilitas baik, yang melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Berikutnya tanggal 9 Juli 2014, kita akan memilih calon presiden Republik Indonesia. Diharapkan presiden terpilih juga seorang pemimpin yang takut akan Tuhan sehingga segala yang dipikirkan, dan dilakukan adalah untuk kepentingan rakyat. Memilih wakil rakyat bisa kecewa karena ternyata orang yang dipilih tidak memenuhi harapan. Ketika pelayanan 'meja' atau pelayanan diakonia di jemaat Yerusalem terabaikan, keduabelas rasul menyuruh murid-murid mereka untuk memilih tujuh orang di antara mereka sendiri. Ada persyaratan yang diajukan untuk menjadi pelayan sosial. Para rasul tidak mencari orang yang pandai atau yang kaya dan terpandang. Tetapi yang dipilih adalah orang yang terkenal baik; penuh Roh dan hikmat. Maka terpilihlah tujuh orang yaitu Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus. Para rasul itu mendoakan dan meletakkan tangannya atas mereka. Sejak saat itu pekerjaan pemberitaan Injil dan pelayanan sosial kepada masyarakat berjalan seimbang. Kebutuhan rohani dan jasmani terpenuhi dengan baik sehingga orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus terus bertambah. Jika pelayanan dikerjakan oleh orang-orang yang baik dan penuh Roh Kudus, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan melayani dengan hati yang tulus, maka berkat Tuhan dilimpahkan. Dengan demikian, kesejahteraan rohani dan jasmani dapat dirasakan oleh semua kalangan. (LL)

Pelayan Yang Penuh Roh dan HikmatKisah Para Rasul 6:1-7

Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal

baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk

tugas itu. Kisah Para Rasul 6:3

Mazmur 84-87Mazmur 80-83 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Betapa mudahnya kita menilai seseorang dari rupanya. Memilih yang cantik parasnya. Memilih yang tampan wajahnya. Memilih yang serba mampu. Kriteria pilihan berpijak pada apa yang tampak di sebelah luar. Kriteria semacam itulah yang dipakai Samuel, hamba TUHAN. Untuk keperluan apa? Untuk memilih seorang raja pengganti raja Saul. Namun sayang, apa yang dilihat Samuel bukanlah apa yang dikehendaki TUHAN. Firman-Nya berkata, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (ayat 7). Sebagai orang percaya kita perlu menggunakan mata kita yang disesuaikan dengan kehendak Tuhan. Ada banyak hal yang tampak di mata kita. Pilihan harus kita tetapkan atau putuskan. Misalnya, memilih siapa jodoh kita; memilih pekerjaan; memilih pindah ke luar kota atau ke luar negeri; memilih rumah yang perlu kita beli; memilih tempat pendidikan; memilih tempat pelayanan; dan memilih yang lain-lain. Banyak ragam pilihan dalam kehidupan ini. Memang, Tuhan memberi mata jasmani untuk melihat. Tentunya bukan melihat hal-hal yang tidak baik; hal-hal yang jahat; bahkan hal-hal yang berdosa. Mata yang diberikan Tuhan berfungsi untuk melihat hal-hal yang baik; hal-hal yang berkenan di hati Tuhan. Kita tidak melihat semata-mata hanya memakai ukuran dan kriteria manusia. Namun kita wajib memohon kepada Tuhan agar mata kita dikuduskan oleh Tuhan dan Tuhan sendiri yang memakainya. Apabila apa yang kita lihat, sinkron dengan apa yang dilihat Tuhan, pilihan kita pasti tepat dan benar. Sebab itu, janganlah melulu menggunakan mata jasmani, tapi gunakan juga mata rohani. Anda akan memiliki mata rohani yang tajam apabila Anda bersekutu dengan Tuhan setiap hari. (IE)

Tidak Melihat Rupa1 Samuel 16:4-13

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 1 Samuel 16:7

kamis, 19 juni 2014rabu, 18 juni 2014

Roh Tuhan memberi ketajaman hati untuk

memilih orang yang tepat.

Berikan kami pemimpin bangsa yang takut akan Tuhan dan berkatilah

bangsa kami.

Apa yang dilihat Tuhan, sempurna adanya.

Ajarkan aku melihat seperti apa yang

Tuhan lihat.

Page 21: 201406

D O A

renungan

Pesta demokrasi pemilihan legislatif telah dilaksanakan pada tgl 9 April 2014. Rakyat Indonesia berharap para wakil rakyat terpilih adalah orang-orang yang memiliki kredibilitas baik, yang melakukan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan jujur. Berikutnya tanggal 9 Juli 2014, kita akan memilih calon presiden Republik Indonesia. Diharapkan presiden terpilih juga seorang pemimpin yang takut akan Tuhan sehingga segala yang dipikirkan, dan dilakukan adalah untuk kepentingan rakyat. Memilih wakil rakyat bisa kecewa karena ternyata orang yang dipilih tidak memenuhi harapan. Ketika pelayanan 'meja' atau pelayanan diakonia di jemaat Yerusalem terabaikan, keduabelas rasul menyuruh murid-murid mereka untuk memilih tujuh orang di antara mereka sendiri. Ada persyaratan yang diajukan untuk menjadi pelayan sosial. Para rasul tidak mencari orang yang pandai atau yang kaya dan terpandang. Tetapi yang dipilih adalah orang yang terkenal baik; penuh Roh dan hikmat. Maka terpilihlah tujuh orang yaitu Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus. Para rasul itu mendoakan dan meletakkan tangannya atas mereka. Sejak saat itu pekerjaan pemberitaan Injil dan pelayanan sosial kepada masyarakat berjalan seimbang. Kebutuhan rohani dan jasmani terpenuhi dengan baik sehingga orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus terus bertambah. Jika pelayanan dikerjakan oleh orang-orang yang baik dan penuh Roh Kudus, yaitu orang-orang yang takut akan Tuhan dan melayani dengan hati yang tulus, maka berkat Tuhan dilimpahkan. Dengan demikian, kesejahteraan rohani dan jasmani dapat dirasakan oleh semua kalangan. (LL)

Pelayan Yang Penuh Roh dan HikmatKisah Para Rasul 6:1-7

Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal

baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk

tugas itu. Kisah Para Rasul 6:3

Mazmur 84-87Mazmur 80-83 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Betapa mudahnya kita menilai seseorang dari rupanya. Memilih yang cantik parasnya. Memilih yang tampan wajahnya. Memilih yang serba mampu. Kriteria pilihan berpijak pada apa yang tampak di sebelah luar. Kriteria semacam itulah yang dipakai Samuel, hamba TUHAN. Untuk keperluan apa? Untuk memilih seorang raja pengganti raja Saul. Namun sayang, apa yang dilihat Samuel bukanlah apa yang dikehendaki TUHAN. Firman-Nya berkata, “Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati" (ayat 7). Sebagai orang percaya kita perlu menggunakan mata kita yang disesuaikan dengan kehendak Tuhan. Ada banyak hal yang tampak di mata kita. Pilihan harus kita tetapkan atau putuskan. Misalnya, memilih siapa jodoh kita; memilih pekerjaan; memilih pindah ke luar kota atau ke luar negeri; memilih rumah yang perlu kita beli; memilih tempat pendidikan; memilih tempat pelayanan; dan memilih yang lain-lain. Banyak ragam pilihan dalam kehidupan ini. Memang, Tuhan memberi mata jasmani untuk melihat. Tentunya bukan melihat hal-hal yang tidak baik; hal-hal yang jahat; bahkan hal-hal yang berdosa. Mata yang diberikan Tuhan berfungsi untuk melihat hal-hal yang baik; hal-hal yang berkenan di hati Tuhan. Kita tidak melihat semata-mata hanya memakai ukuran dan kriteria manusia. Namun kita wajib memohon kepada Tuhan agar mata kita dikuduskan oleh Tuhan dan Tuhan sendiri yang memakainya. Apabila apa yang kita lihat, sinkron dengan apa yang dilihat Tuhan, pilihan kita pasti tepat dan benar. Sebab itu, janganlah melulu menggunakan mata jasmani, tapi gunakan juga mata rohani. Anda akan memiliki mata rohani yang tajam apabila Anda bersekutu dengan Tuhan setiap hari. (IE)

Tidak Melihat Rupa1 Samuel 16:4-13

Tetapi berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." 1 Samuel 16:7

kamis, 19 juni 2014rabu, 18 juni 2014

Roh Tuhan memberi ketajaman hati untuk

memilih orang yang tepat.

Berikan kami pemimpin bangsa yang takut akan Tuhan dan berkatilah

bangsa kami.

Apa yang dilihat Tuhan, sempurna adanya.

Ajarkan aku melihat seperti apa yang

Tuhan lihat.

Page 22: 201406

D O A

renungan

Sejak jatuh dalam dosa, manusia sulit mengasihi seperti yang Allah harapkan. Kasih manusia umumnya sangat emosional, sehingga berulangkali gagal dipraktikkan apabila perasaan terluka. Kasih manusia seringkali juga berpusat pada diri sendiri, sehingga ada motivasi pamrih atau timbal balik. Seseorang akan mengasihi apabila sesamanya juga memperlakukan hal yang sama.

Pengikut Yesus Kristus dimampukan untuk menyatakan kasih karena mereka telah lebih dahulu mengalami kasih dari Allah di dalam Yesus Kristus. Kasih Kristus membuat kita tidak dihantui ketakutan akan hukuman. Kasih itu memerdekakan dan membuat kita bisa mengagumi keajaiban kasih Allah. Allah tidak pernah memperhitungkan kesalahan dan dosa lagi. Di dalam kasih-Nya kita beroleh pengampunan sempurna.

Itu sebabnya, para pengikut Yesus Kristus dipanggil untuk mengasihi sesamanya terutama saudara seiman. Persaudaraan kasih dalam Yesus Kristus harus menjadi ciri hidup setiap orang percaya. Kesaksian iman Kristen di tengah kemajemukan masyarakat akan terjadi tatkala orang percaya bisa saling mengasihi. Selanjutnya, kasih perlu dinyatakan dalam hidup bermasyarakat secara luas.

Jikalau orang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus, tetapi menutup mata terhadap saudaranya yang kesusahan maka dia pendusta. Kita tidak boleh memisahkan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus dan praktik kasih terhadap saudara-saudara yang nampak oleh mata. (LB)

Panggilan Kasih1 Yohanes 4:7-21

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 1 Yohanes 4:19

Mazmur 91-94Mazmur 88-90 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam suatu acara retreat anak muda, beberapa peserta ditetapkan sebagai ketua-ketua kelompok. Kelompok-kelompok itu nantinya akan mempertunjukkan kebolehan anggota kelompoknya dalam acara ajang kreatifitas 'talents show'. Jadi, ketua kelompok harus memilih sejumlah peserta lain untuk menjadi anggota kelompoknya. Tentunya, para ketua kelompok tersebut akan memilih anggota-anggota kelompok yang nantinya diharapkan punya penundukan diri, kreatif dan mampu bekerja sama dalam tim. Rasul Paulus menyatakan bahwa Allah, Pemilik ladang pelayanan, telah menetapkan sejumlah orang untuk menjadi partner atau kawan sekerja-Nya. Orang seperti apakah yang Allah pilih? Pertama, yang punya penundukan diri atau ketaatan yang baik. Para hamba Tuhan ini telah teruji ketaatannya kepada Tuhan. Ada Kefas atau Simon Petrus; ada Apolos; ada Barnabas; ada Silas; ada Timotius; dan lain-lain. Kedua, mereka juga punya kreatifitas tinggi sehingga tidak mudah putus asa saat menghadapi tantangan dan pergumulan dalam pelayanan. Mereka percaya bahwa di dalam Tuhan selalu ada jalan keluar. Ketiga, mereka juga merupakan orang-orang yang bisa bekerja sama dalam tim. Dalam ladang Tuhan, ada yang menanam; ada yang menyiram; tapi Tuhan yang menumbuhkan (ayat 6). Allah juga telah memilih kita semua untuk menjadi kawan sekerja-Nya. Mari kita memberikan tanggapan yang positif, menjadi kawan sekerja Allah yang penuh ketaatan, kreatifitas dan bisa menerima perbedaan yang ada sehingga bisa bekerja sama dengan baik. Ladang Tuhan yang begitu luas sudah menguning dan membutuhkan lebih banyak anak Tuhan yang mau terlibat di dalamnya. (PF)

Menjadi Partner Allah 1 Korintus 3:1-9

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; …1 Korintus 3:9

sabtu, 21 juni 2014jumat, 20 juni 2014

Perbuatan kasih adalah bukit

mengasihi Allah.

Kesaksian gereja melalui

pelayanan kasih.

Untuk bisa menjadi partner Allah harus

mengenal dan memiliki hati Allah.

Agar semua orang percaya rindu menjadi

partner kerja Allah.

Page 23: 201406

D O A

renungan

Sejak jatuh dalam dosa, manusia sulit mengasihi seperti yang Allah harapkan. Kasih manusia umumnya sangat emosional, sehingga berulangkali gagal dipraktikkan apabila perasaan terluka. Kasih manusia seringkali juga berpusat pada diri sendiri, sehingga ada motivasi pamrih atau timbal balik. Seseorang akan mengasihi apabila sesamanya juga memperlakukan hal yang sama.

Pengikut Yesus Kristus dimampukan untuk menyatakan kasih karena mereka telah lebih dahulu mengalami kasih dari Allah di dalam Yesus Kristus. Kasih Kristus membuat kita tidak dihantui ketakutan akan hukuman. Kasih itu memerdekakan dan membuat kita bisa mengagumi keajaiban kasih Allah. Allah tidak pernah memperhitungkan kesalahan dan dosa lagi. Di dalam kasih-Nya kita beroleh pengampunan sempurna.

Itu sebabnya, para pengikut Yesus Kristus dipanggil untuk mengasihi sesamanya terutama saudara seiman. Persaudaraan kasih dalam Yesus Kristus harus menjadi ciri hidup setiap orang percaya. Kesaksian iman Kristen di tengah kemajemukan masyarakat akan terjadi tatkala orang percaya bisa saling mengasihi. Selanjutnya, kasih perlu dinyatakan dalam hidup bermasyarakat secara luas.

Jikalau orang mengaku sebagai pengikut Yesus Kristus, tetapi menutup mata terhadap saudaranya yang kesusahan maka dia pendusta. Kita tidak boleh memisahkan iman di dalam Tuhan Yesus Kristus dan praktik kasih terhadap saudara-saudara yang nampak oleh mata. (LB)

Panggilan Kasih1 Yohanes 4:7-21

Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita. 1 Yohanes 4:19

Mazmur 91-94Mazmur 88-90 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Dalam suatu acara retreat anak muda, beberapa peserta ditetapkan sebagai ketua-ketua kelompok. Kelompok-kelompok itu nantinya akan mempertunjukkan kebolehan anggota kelompoknya dalam acara ajang kreatifitas 'talents show'. Jadi, ketua kelompok harus memilih sejumlah peserta lain untuk menjadi anggota kelompoknya. Tentunya, para ketua kelompok tersebut akan memilih anggota-anggota kelompok yang nantinya diharapkan punya penundukan diri, kreatif dan mampu bekerja sama dalam tim. Rasul Paulus menyatakan bahwa Allah, Pemilik ladang pelayanan, telah menetapkan sejumlah orang untuk menjadi partner atau kawan sekerja-Nya. Orang seperti apakah yang Allah pilih? Pertama, yang punya penundukan diri atau ketaatan yang baik. Para hamba Tuhan ini telah teruji ketaatannya kepada Tuhan. Ada Kefas atau Simon Petrus; ada Apolos; ada Barnabas; ada Silas; ada Timotius; dan lain-lain. Kedua, mereka juga punya kreatifitas tinggi sehingga tidak mudah putus asa saat menghadapi tantangan dan pergumulan dalam pelayanan. Mereka percaya bahwa di dalam Tuhan selalu ada jalan keluar. Ketiga, mereka juga merupakan orang-orang yang bisa bekerja sama dalam tim. Dalam ladang Tuhan, ada yang menanam; ada yang menyiram; tapi Tuhan yang menumbuhkan (ayat 6). Allah juga telah memilih kita semua untuk menjadi kawan sekerja-Nya. Mari kita memberikan tanggapan yang positif, menjadi kawan sekerja Allah yang penuh ketaatan, kreatifitas dan bisa menerima perbedaan yang ada sehingga bisa bekerja sama dengan baik. Ladang Tuhan yang begitu luas sudah menguning dan membutuhkan lebih banyak anak Tuhan yang mau terlibat di dalamnya. (PF)

Menjadi Partner Allah 1 Korintus 3:1-9

Karena kami adalah kawan sekerja Allah; …1 Korintus 3:9

sabtu, 21 juni 2014jumat, 20 juni 2014

Perbuatan kasih adalah bukit

mengasihi Allah.

Kesaksian gereja melalui

pelayanan kasih.

Untuk bisa menjadi partner Allah harus

mengenal dan memiliki hati Allah.

Agar semua orang percaya rindu menjadi

partner kerja Allah.

Page 24: 201406

D O A

renungan

Sebuah lagu syairnya berbunyi: Aku anak yang beruntung, itulah aku/Aku anak yang beruntung dipilih Yesus/Ku tahu ke mana aku, kutahu siapa aku/Dia cinta aku, kasih-Nya bagiku/Aku anak yang beruntung. Lagu ini menggambarkan tentang betapa beruntungnya orang yang dipilih oleh Yesus, karena ia tahu ke mana tujuan hidupnya dan mengenal siapa dirinya yaitu sebagai orang yang dicintai dan dikasihi oleh Allah. Surat Petrus pun menulis hal yang sama tentang siapa kita. Setiap orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus, maka ia dikatakan menjadi bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Itu adalah hak istimewa yang didapat anak-anak Allah. Segala yang terbaik disediakan oleh Allah bagi kita yang percaya kepada-Nya. Menjadi bangsa yang terpilih berarti menjadi bangsa yang menerima anugerah keselamatan Allah. Menjadi imamat yang rajani berarti menjadi orang yang boleh datang untuk melayani di hadapan-Nya. Menjadi bangsa yang kudus berarti menjadi orang yang dikuduskan; dibenarkan; dan tidak bercela, sehingga hidup kita layak dipersembahkan kepada Tuhan dan mempermuliakan nama-Nya. Dengan demikian orang-orang percaya menjadi kepunyaan Allah sendiri; menjadi harta pusaka Allah yang pada akhirnya akan menerima janji-janji-Nya yang kekal. Sebagai orang yang menerima hak istimewa ini, maka kita patut bersyukur atas panggilan dan pilihan-Nya. Orang-orang percaya adalah orang-orang yang beruntung baik saat menjalani kehidupan di dunia ini maupun saat bersama dengan Dia selama-lamanya. (YL)

Beruntung1 Petrus 2:4-10

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat

kepunyaan Allah sendiri.”1 Petrus 2:9a

Mazmur 100-103Mazmur 95-99 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pimpinan perusahaan memiliki wewenang untuk menetapkan siapa saja yang menjadi pegawai di perusahaannya. Siapa saja bukan berarti tanpa kriteria, tetapi para pegawai itu adalah orang-orang yang memiliki berbagai keunggulan. Bahkan sangat diharapkan mendapatkan pegawai perusahaan yang terbaik di antara yang baik. Tuhan Yesus juga menetapkan sejumlah orang yang dipanggil-Nya dan dijadikan murid-murid-Nya untuk kemudian diutus memberitakan Injil. Apakah kehebatan dan keunggulan orang-orang yang dipanggil-Nya itu? Apakah mereka orang-orang yang sempurna dan lebih baik dibanding kebanyakan orang? Apakah mereka orang-orang yang super dan memiliki kecakapan lebih dari orang lain? Jawabnya tidak! Mereka adalah orang-orang yang tidak menonjol, sederhana, bahkan berpendidikan rendah dan bukan orang kaya. Inilah rahasia Allah bahwa seseorang yang ditetapkan menjadi murid dan diutus untuk tugas ilahi bukan karena kehebatannya. Murid-murid Tuhan Yesus yang sederhana itu diutus dan diperlengkapi dengan kuasa untuk mengusir setan. Mereka diberi otoritas dari Allah Yang Mahatinggi. Setiap kita pun sebagai orang percaya diberi otoritas rohani yang dahsyat untuk mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan. Itu sebabnya, jikalau Saudara dipilih menjadi orang Kristen, itu bukan karena kemauan diri sendiri semata-mata. Roh Kudus yang bekerja dalam hati Saudara sebelum Saudara merespons dan memutuskan menyambut panggilan mengikut Tuhan Yesus. Tidak ada orang yang bisa menyombongkan diri apabila seseorang dijadikan murid Tuhan Yesus dan dipakai untuk melayani Dia. (LB)

DiutusMarkus 3:13-19

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. Markus 3:14

senin, 23 juni 2014minggu, 22 juni 2014

Keberuntungan kita terletak pada pilihan Yesus

atas hidup kita.

Terimakasih Tuhan atas hidup yang beruntung

karena mendapat panggilan dan

pilihan-Mu

Segala pujian, penghormatan dan

kebesaran hanya bagi Tuhan!

Para misionaris yang melayani di berbagai

penjuru dunia.

Page 25: 201406

D O A

renungan

Sebuah lagu syairnya berbunyi: Aku anak yang beruntung, itulah aku/Aku anak yang beruntung dipilih Yesus/Ku tahu ke mana aku, kutahu siapa aku/Dia cinta aku, kasih-Nya bagiku/Aku anak yang beruntung. Lagu ini menggambarkan tentang betapa beruntungnya orang yang dipilih oleh Yesus, karena ia tahu ke mana tujuan hidupnya dan mengenal siapa dirinya yaitu sebagai orang yang dicintai dan dikasihi oleh Allah. Surat Petrus pun menulis hal yang sama tentang siapa kita. Setiap orang yang percaya dan menerima Tuhan Yesus, maka ia dikatakan menjadi bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri. Itu adalah hak istimewa yang didapat anak-anak Allah. Segala yang terbaik disediakan oleh Allah bagi kita yang percaya kepada-Nya. Menjadi bangsa yang terpilih berarti menjadi bangsa yang menerima anugerah keselamatan Allah. Menjadi imamat yang rajani berarti menjadi orang yang boleh datang untuk melayani di hadapan-Nya. Menjadi bangsa yang kudus berarti menjadi orang yang dikuduskan; dibenarkan; dan tidak bercela, sehingga hidup kita layak dipersembahkan kepada Tuhan dan mempermuliakan nama-Nya. Dengan demikian orang-orang percaya menjadi kepunyaan Allah sendiri; menjadi harta pusaka Allah yang pada akhirnya akan menerima janji-janji-Nya yang kekal. Sebagai orang yang menerima hak istimewa ini, maka kita patut bersyukur atas panggilan dan pilihan-Nya. Orang-orang percaya adalah orang-orang yang beruntung baik saat menjalani kehidupan di dunia ini maupun saat bersama dengan Dia selama-lamanya. (YL)

Beruntung1 Petrus 2:4-10

“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat rajani, bangsa yang kudus, umat

kepunyaan Allah sendiri.”1 Petrus 2:9a

Mazmur 100-103Mazmur 95-99 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Pimpinan perusahaan memiliki wewenang untuk menetapkan siapa saja yang menjadi pegawai di perusahaannya. Siapa saja bukan berarti tanpa kriteria, tetapi para pegawai itu adalah orang-orang yang memiliki berbagai keunggulan. Bahkan sangat diharapkan mendapatkan pegawai perusahaan yang terbaik di antara yang baik. Tuhan Yesus juga menetapkan sejumlah orang yang dipanggil-Nya dan dijadikan murid-murid-Nya untuk kemudian diutus memberitakan Injil. Apakah kehebatan dan keunggulan orang-orang yang dipanggil-Nya itu? Apakah mereka orang-orang yang sempurna dan lebih baik dibanding kebanyakan orang? Apakah mereka orang-orang yang super dan memiliki kecakapan lebih dari orang lain? Jawabnya tidak! Mereka adalah orang-orang yang tidak menonjol, sederhana, bahkan berpendidikan rendah dan bukan orang kaya. Inilah rahasia Allah bahwa seseorang yang ditetapkan menjadi murid dan diutus untuk tugas ilahi bukan karena kehebatannya. Murid-murid Tuhan Yesus yang sederhana itu diutus dan diperlengkapi dengan kuasa untuk mengusir setan. Mereka diberi otoritas dari Allah Yang Mahatinggi. Setiap kita pun sebagai orang percaya diberi otoritas rohani yang dahsyat untuk mengalahkan kuasa-kuasa kegelapan. Itu sebabnya, jikalau Saudara dipilih menjadi orang Kristen, itu bukan karena kemauan diri sendiri semata-mata. Roh Kudus yang bekerja dalam hati Saudara sebelum Saudara merespons dan memutuskan menyambut panggilan mengikut Tuhan Yesus. Tidak ada orang yang bisa menyombongkan diri apabila seseorang dijadikan murid Tuhan Yesus dan dipakai untuk melayani Dia. (LB)

DiutusMarkus 3:13-19

Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil. Markus 3:14

senin, 23 juni 2014minggu, 22 juni 2014

Keberuntungan kita terletak pada pilihan Yesus

atas hidup kita.

Terimakasih Tuhan atas hidup yang beruntung

karena mendapat panggilan dan

pilihan-Mu

Segala pujian, penghormatan dan

kebesaran hanya bagi Tuhan!

Para misionaris yang melayani di berbagai

penjuru dunia.

Page 26: 201406

D O A

renungan

Kata Yunani untuk 'bersaksi' adalah martureō. Dari kata inilah berasal kata martyr dalam bahasa Inggris; dan kata syuhada dalam bahasa Indonesia, yang artinya “orang yang bersedia mempertaruhkan nyawanya demi kesaksian yang disampaikannya”. Ketika Tuhan Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus bersaksi, maka ada beberapa konsekuensi yang melekat dengan pilihan Tuhan atas mereka. Pertama, menjadi sasaran kebencian (ayat 18). Karena seorang saksi adalah seorang yang menyampaikan apa yang didengar, dilihat, atau dialaminya dengan jujur dan benar, maka ia dibenci oleh dunia atau sebagian besar orang yang hidup dalam dusta. Kedua, berani tampil beda (ayat 19). Seorang saksi harus berani menyampaikan kebenaran sekalipun berbeda dengan sebagian besar orang. Ketiga, memiliki pengenalan yang baik terhadap Allah yang mengutus. Seorang saksi harus benar-benar membangun relasi yang baik dengan Allah (ayat 21), sebab dari sanalah ia akan memiliki dorongan kuat untuk bersaksi, apapun risikonya. Keempat, bergantung pada Roh Kudus (ayat 26). Seorang saksi Kristus tidak akan mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membuat orang yang mendengar kesaksiannya menjadi percaya kepada Tuhan. Hanya Roh Kudus yang mampu menginsyafkan dan mempertobatkannya, yaitu menjadikan seseorang sebagai ciptaan baru di dalam Kristus (Yohanes 16:8-11). Mari kita menjadi saksi Tuhan yang setia, baik dalam perkataan, sikap, maupun perbuatan kita. Kita hidup sama seperti Yesus Kristus telah hidup, dengan terus memberitakan kasih dan kebenaran, sekalipun penuh tantangan. Tuhan Yesus berjanji untuk menyertai kita selama-lamanya sehingga kesaksian kita menghasilkan dampak yang luar biasa (Matius 28:20). (PF)

Dipilih Untuk BersaksiYohanes 15:18-27

“Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan

Aku.” Yohanes 15:27

Mazmur 106-107Mazmur 104-105 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ternyata, hidup sebagai orang Kristen tidak cukup hanya percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat saja. Menjalani hidup penuh dengan penyerahan dan penyangkalan diri adalah hal yang wajib dalam mengutamakan hidup yang telah diselamatkan oleh Allah. Sikap demikian hanya ketika Saudara berani memikul salib sebagai lambang dari rela menderita, dihina, dicemooh, ditolak serta menyangkal diri. Antara penyangkalan diri atau hidup untuk keinginan diri sendiri harus menjadi pilihan sehari-hari dan pilihan ini akan menentukan nasib di akhir hayat Saudara. Jika sasaran hidup Saudara lebih berfokus pada kesenangan duniawi daripada hidup di dalam kehendak Allah maka apa gunanya Saudara memperoleh kesenangan dunia dan segala kemewahannya tetapi berakhir pada kekecewaan dan kerugian pada diri sendiri?

Seorang pengikut Kristus yang mengutamakan keselamatan akan selalu memusatkan kehidupannya kepada kehendak Allah. Ia berani menderita dalam perjuangannya melawan dosa. Ia berani menderita dalam peperangan melawan kuasa kegelapan. Ia berani menanggung kebencian dan ejekan karena Kristus. Nama Kristus disanjung tinggi sehingga ia tidak akan pernah malu atau merasa sungkan memberitakan kasih Kristus kepada dunia. Barangsiapa yang malu karena nama Kristus, ia sendiri akan ditolak oleh Kristus.

Jika Saudara seorang pengikut Kristus sejati yang paling utama adalah mengutamakan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari sampai pada akhir hayat agar Saudara sendiri tidak ditolak dan dihukum oleh Kristus. (SM)

Utamakan Keselamatan Lukas 9:22-27

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? Lukas 9:25

rabu, 25 juni 2014selasa, 24 juni 2014

Tetaplah menjadi saksi Tuhan sekalipun banyak

tantangan di depan.

Agar semua orang percaya berkomitmen untuk menjadi saksi

Tuhan.

Banyak hal-hal yang utama dalam hidup ini tapi hanya

satu yang paling penting dan utama yaitu mengutamakan

keselamatan.

Umat Kristen memiliki tekad untuk

mengutamakan keselamatan.

Page 27: 201406

D O A

renungan

Kata Yunani untuk 'bersaksi' adalah martureō. Dari kata inilah berasal kata martyr dalam bahasa Inggris; dan kata syuhada dalam bahasa Indonesia, yang artinya “orang yang bersedia mempertaruhkan nyawanya demi kesaksian yang disampaikannya”. Ketika Tuhan Yesus menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus bersaksi, maka ada beberapa konsekuensi yang melekat dengan pilihan Tuhan atas mereka. Pertama, menjadi sasaran kebencian (ayat 18). Karena seorang saksi adalah seorang yang menyampaikan apa yang didengar, dilihat, atau dialaminya dengan jujur dan benar, maka ia dibenci oleh dunia atau sebagian besar orang yang hidup dalam dusta. Kedua, berani tampil beda (ayat 19). Seorang saksi harus berani menyampaikan kebenaran sekalipun berbeda dengan sebagian besar orang. Ketiga, memiliki pengenalan yang baik terhadap Allah yang mengutus. Seorang saksi harus benar-benar membangun relasi yang baik dengan Allah (ayat 21), sebab dari sanalah ia akan memiliki dorongan kuat untuk bersaksi, apapun risikonya. Keempat, bergantung pada Roh Kudus (ayat 26). Seorang saksi Kristus tidak akan mengandalkan kekuatannya sendiri untuk membuat orang yang mendengar kesaksiannya menjadi percaya kepada Tuhan. Hanya Roh Kudus yang mampu menginsyafkan dan mempertobatkannya, yaitu menjadikan seseorang sebagai ciptaan baru di dalam Kristus (Yohanes 16:8-11). Mari kita menjadi saksi Tuhan yang setia, baik dalam perkataan, sikap, maupun perbuatan kita. Kita hidup sama seperti Yesus Kristus telah hidup, dengan terus memberitakan kasih dan kebenaran, sekalipun penuh tantangan. Tuhan Yesus berjanji untuk menyertai kita selama-lamanya sehingga kesaksian kita menghasilkan dampak yang luar biasa (Matius 28:20). (PF)

Dipilih Untuk BersaksiYohanes 15:18-27

“Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan

Aku.” Yohanes 15:27

Mazmur 106-107Mazmur 104-105 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Ternyata, hidup sebagai orang Kristen tidak cukup hanya percaya pada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat saja. Menjalani hidup penuh dengan penyerahan dan penyangkalan diri adalah hal yang wajib dalam mengutamakan hidup yang telah diselamatkan oleh Allah. Sikap demikian hanya ketika Saudara berani memikul salib sebagai lambang dari rela menderita, dihina, dicemooh, ditolak serta menyangkal diri. Antara penyangkalan diri atau hidup untuk keinginan diri sendiri harus menjadi pilihan sehari-hari dan pilihan ini akan menentukan nasib di akhir hayat Saudara. Jika sasaran hidup Saudara lebih berfokus pada kesenangan duniawi daripada hidup di dalam kehendak Allah maka apa gunanya Saudara memperoleh kesenangan dunia dan segala kemewahannya tetapi berakhir pada kekecewaan dan kerugian pada diri sendiri?

Seorang pengikut Kristus yang mengutamakan keselamatan akan selalu memusatkan kehidupannya kepada kehendak Allah. Ia berani menderita dalam perjuangannya melawan dosa. Ia berani menderita dalam peperangan melawan kuasa kegelapan. Ia berani menanggung kebencian dan ejekan karena Kristus. Nama Kristus disanjung tinggi sehingga ia tidak akan pernah malu atau merasa sungkan memberitakan kasih Kristus kepada dunia. Barangsiapa yang malu karena nama Kristus, ia sendiri akan ditolak oleh Kristus.

Jika Saudara seorang pengikut Kristus sejati yang paling utama adalah mengutamakan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari sampai pada akhir hayat agar Saudara sendiri tidak ditolak dan dihukum oleh Kristus. (SM)

Utamakan Keselamatan Lukas 9:22-27

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri? Lukas 9:25

rabu, 25 juni 2014selasa, 24 juni 2014

Tetaplah menjadi saksi Tuhan sekalipun banyak

tantangan di depan.

Agar semua orang percaya berkomitmen untuk menjadi saksi

Tuhan.

Banyak hal-hal yang utama dalam hidup ini tapi hanya

satu yang paling penting dan utama yaitu mengutamakan

keselamatan.

Umat Kristen memiliki tekad untuk

mengutamakan keselamatan.

Page 28: 201406

D O A

renungan

Barangkali Anda sebagai orang Kristen sudah hidup benar. Hidup kudus. Taat pada firman Tuhan. Takut akan Tuhan. Tidak berbuat jahat, bahkan selalu menjauhi kejahatan. Tuhan yang Mahabaik memberi balasan berupa berkat-berkat-Nya atas hidup Anda. Berkat-berkat Tuhan mengalir memenuhi kehidupan Anda. Jelas hidup Anda sudah tepat. Sudah sinkron, baik di hadapan Tuhan maupun manusia.

Namun, suatu hari tanpa penyebab yang jelas tiba-tiba berkat yang Anda alami dengan kelimpahan lenyap. Tiba-tiba harta benda Anda habis tanpa sisa. Tambahan pula, Anda jatuh sakit. Tentunya Anda akan bertanya kepada Tuhan, “Mengapa?” Yah, mengapa semua yang tidak baik menimpa dalam hidupku? Bukankah aku sudah hidup benar di hadapan Tuhan maupun manusia?

Pertanyaan “mengapa “ tersebut juga dialami oleh Ayub. Dalam waktu sekejap, harta bendanya yang berlimpah habis. Ditambah anak-anaknya mati mendadak semuanya (10 anak). Ditambah lagi, badan Ayub dipenuhi luka-luka dari kepala sampai telapak kaki. Jelas Ayub bertanya, “Mengapa?” Sahabat karib Ayub amat prihatin melihat kondisi Ayub. Namun mereka tak mampu menjawab pertanyaan Ayub, mengapa semua yang tidak baik menimpa hidupnya.

TUHAN sendirilah yang menjawab Ayub. Jawaban TUHAN terletak pada rencana TUHAN sendiri atas Ayub. Itu sebabnya, Ayub akhirnya tahu apa yang dialaminya berada dalam rencana TUHAN. Hidup Ayub dipulihkan. TUHAN memberkati Ayub dua kali lipat.

Sebab itu, marilah kita selalu menyerahkan hidup kita sehari-hari dalam rencana Tuhan, agar hidup kita tidak salah arah, tidak salah pilih, tidak salah langkah. Katakanlah dengan tulus, “Ya Tuhan, silakan rancangan Tuhan yang jadi dalam hidupku.” (IE)

Hidup Dalam Rancangan-NyaAyub 42:1-6

Maka jawab Ayub kepada TUHAN: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan

segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub 42:1-2

Mazmur 112-115Mazmur 108-111 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagai makhluk sosial, manusia wajib saling tolong menolong. Jadi tidak salah ketika menghadapi suatu persoalan yang cukup berat, kita memohon pertolongan kepada orang lain; atau sebaliknya ketika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan, kita mengulurkan tangan memberikan pertolongan. Memang itulah yang Tuhan ajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi. Namun, ada saatnya manusia tidak dapat memberikan pertolongan karena keterbatasannya. Ada juga manusia yang merasa cukup mampu melakukan segala sesuatu dengan kekuatannya sendiri karena memiliki kekayaan, kepandaian dan jabatan. Ia tidak membutuhkan orang lain, padahal semua yang ia miliki tidak menjamin dapat memecahkan masalahnya.

Bangsa Yehuda mengandalkan hidupnya pada ilah-ilah dan kekayaan yang membuat TUHAN murka. Mereka melupakan TUHAN, Sang Pemberi kekayaan dan yang selalu menolong mereka ketika mereka dalam keadaan terjepit. TUHAN sangat tidak suka dengan orang yang mengandalkan manusia atau pun mengandalkan kekuatannya sendiri. Ia mengingatkan umat-Nya termasuk kita untuk mengandalkan TUHAN. Mengandalkan Tuhan berarti menaruh harapan hanya kepada Tuhan dan bukan kepada yang lain. Ada berkat-berkat yang Ia sediakan bagi orang yang mengandalkan Tuhan. Berkat itu digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Pohon itu menjadi tumbuh subur sehingga tidak berhenti menghasilkan buah. Saudara, ingatlah selalu bahwa Tuhan mengutuk orang yang mengandalkan diri sendiri. Mengandalkan kekuatan sendiri menjadi lelah dan tidak ada jalan keluar. Jadi, lebih baik mengandalkan Tuhan maka berkat-berkat Tuhan pasti dilimpahkan. (LL)

Memilih Mengandalkan TuhanYeremia 17:1-8

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7

jumat, 27 juni 2014kamis, 26 juni 2014

Rancangan Tuhanadalah yang terbaik

bagi hidup kita.

Ya Tuhan, jadilah rancangan Tuhan dalam

hidupku.

Masihkah kita mau mengandalkan manusia atau kekuatan sendiri

ketika menghadapi masalah?

Ya Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu yang

selalu mengingatkan aku untuk selalu

mengandalkan Engkau.

Page 29: 201406

D O A

renungan

Barangkali Anda sebagai orang Kristen sudah hidup benar. Hidup kudus. Taat pada firman Tuhan. Takut akan Tuhan. Tidak berbuat jahat, bahkan selalu menjauhi kejahatan. Tuhan yang Mahabaik memberi balasan berupa berkat-berkat-Nya atas hidup Anda. Berkat-berkat Tuhan mengalir memenuhi kehidupan Anda. Jelas hidup Anda sudah tepat. Sudah sinkron, baik di hadapan Tuhan maupun manusia.

Namun, suatu hari tanpa penyebab yang jelas tiba-tiba berkat yang Anda alami dengan kelimpahan lenyap. Tiba-tiba harta benda Anda habis tanpa sisa. Tambahan pula, Anda jatuh sakit. Tentunya Anda akan bertanya kepada Tuhan, “Mengapa?” Yah, mengapa semua yang tidak baik menimpa dalam hidupku? Bukankah aku sudah hidup benar di hadapan Tuhan maupun manusia?

Pertanyaan “mengapa “ tersebut juga dialami oleh Ayub. Dalam waktu sekejap, harta bendanya yang berlimpah habis. Ditambah anak-anaknya mati mendadak semuanya (10 anak). Ditambah lagi, badan Ayub dipenuhi luka-luka dari kepala sampai telapak kaki. Jelas Ayub bertanya, “Mengapa?” Sahabat karib Ayub amat prihatin melihat kondisi Ayub. Namun mereka tak mampu menjawab pertanyaan Ayub, mengapa semua yang tidak baik menimpa hidupnya.

TUHAN sendirilah yang menjawab Ayub. Jawaban TUHAN terletak pada rencana TUHAN sendiri atas Ayub. Itu sebabnya, Ayub akhirnya tahu apa yang dialaminya berada dalam rencana TUHAN. Hidup Ayub dipulihkan. TUHAN memberkati Ayub dua kali lipat.

Sebab itu, marilah kita selalu menyerahkan hidup kita sehari-hari dalam rencana Tuhan, agar hidup kita tidak salah arah, tidak salah pilih, tidak salah langkah. Katakanlah dengan tulus, “Ya Tuhan, silakan rancangan Tuhan yang jadi dalam hidupku.” (IE)

Hidup Dalam Rancangan-NyaAyub 42:1-6

Maka jawab Ayub kepada TUHAN: "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan

segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.” Ayub 42:1-2

Mazmur 112-115Mazmur 108-111 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

Sebagai makhluk sosial, manusia wajib saling tolong menolong. Jadi tidak salah ketika menghadapi suatu persoalan yang cukup berat, kita memohon pertolongan kepada orang lain; atau sebaliknya ketika ada orang lain yang membutuhkan pertolongan, kita mengulurkan tangan memberikan pertolongan. Memang itulah yang Tuhan ajarkan kepada manusia untuk saling mengasihi. Namun, ada saatnya manusia tidak dapat memberikan pertolongan karena keterbatasannya. Ada juga manusia yang merasa cukup mampu melakukan segala sesuatu dengan kekuatannya sendiri karena memiliki kekayaan, kepandaian dan jabatan. Ia tidak membutuhkan orang lain, padahal semua yang ia miliki tidak menjamin dapat memecahkan masalahnya.

Bangsa Yehuda mengandalkan hidupnya pada ilah-ilah dan kekayaan yang membuat TUHAN murka. Mereka melupakan TUHAN, Sang Pemberi kekayaan dan yang selalu menolong mereka ketika mereka dalam keadaan terjepit. TUHAN sangat tidak suka dengan orang yang mengandalkan manusia atau pun mengandalkan kekuatannya sendiri. Ia mengingatkan umat-Nya termasuk kita untuk mengandalkan TUHAN. Mengandalkan Tuhan berarti menaruh harapan hanya kepada Tuhan dan bukan kepada yang lain. Ada berkat-berkat yang Ia sediakan bagi orang yang mengandalkan Tuhan. Berkat itu digambarkan seperti pohon yang ditanam di tepi aliran air. Pohon itu menjadi tumbuh subur sehingga tidak berhenti menghasilkan buah. Saudara, ingatlah selalu bahwa Tuhan mengutuk orang yang mengandalkan diri sendiri. Mengandalkan kekuatan sendiri menjadi lelah dan tidak ada jalan keluar. Jadi, lebih baik mengandalkan Tuhan maka berkat-berkat Tuhan pasti dilimpahkan. (LL)

Memilih Mengandalkan TuhanYeremia 17:1-8

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7

jumat, 27 juni 2014kamis, 26 juni 2014

Rancangan Tuhanadalah yang terbaik

bagi hidup kita.

Ya Tuhan, jadilah rancangan Tuhan dalam

hidupku.

Masihkah kita mau mengandalkan manusia atau kekuatan sendiri

ketika menghadapi masalah?

Ya Tuhan, terima kasih untuk firman-Mu yang

selalu mengingatkan aku untuk selalu

mengandalkan Engkau.

Page 30: 201406

D O A

renungan

Berulang kali gereja Tuhan diterpa oleh pengajaran sesat yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan datang pada tanggal tertentu. Padahal Tuhan pernah berkata bahwa tentang hari kedatangan Tuhan tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat pun tidak, Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri yang tahu (Matius 24:36). Kita pun sebagai anak-anak Tuhan sudah mendapat peringatan dari Tuhan bahwa di hari-hari terakhir akan muncul banyak penyesat, guru-guru dan nabi-nabi palsu (Matius 24:11). Dampak dari ajaran sesat tersebut adalah, banyak orang yang terpengaruh dan kemudian melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang merugikan seperti berfoya-foya karena menganggap sebentar lagi akan meninggalkan dunia. Bahkan ada juga yang melakukan ritual-ritual penyambutan yang tidak perlu. Apakah yang seharusnya dilakukan anak-anak Tuhan di dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali? Firman Tuhan dengan tegas mengajar kepada kita hari ini, pertama, kita harus berdiri teguh, jangan goyah di dalam iman percaya kepada Tuhan Yesus. Kedua, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan! Marilah kita terus melayani Dia dengan setiap talenta dan karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Ketiga, bersekutu terus di dalam Tuhan dan di dalam persekutuan orang percaya. Artinya, kita tidak meninggalkan persekutuan secara pribadi maupun secara komunal. Apakah dampaknya? Firman Tuhan berkata bahwa jerih payahmu tidak sia-sia. Di bulan keluarga ini, marilah kita mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga kita tentang kedatangan Tuhan yang semakin dekat. Bangunlah persekutuan yang harmonis dengan keluarga kita sementara kita masih berada di dunia ini. Suatu saat nanti kita akan kembali bersekutu dengan keluarga kita di sorga. (AW)

Tidak Sia-sia1 Korintus 15:50-58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu

tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1 Korintus 15:58

Mazmur 119 : 1-88Mazmur 116-118 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

“Ada uang abang sayang, tidak ada uang abang ditendang”, itulah ungkapan umum yang kita dengar berkaitan dengan semakin sulitnya mendapatkan pasangan hidup yang setia; yang tetap bertahan baik dalam suka maupun duka; dalam kelimpahan maupun kekurangan; dalam keadaan sehat maupun sakit. Rasul Paulus sangat bangga dengan jemaat di Korintus karena ternyata mereka tetap mau seia sekata dengannya, baik ketika semua pelayanan rasul Paulus berjalan lancar, maupun ketika menghadapi tantangan yang berat. Jemaat Korintus ternyata tidak mengecewakan Tuhan dan hamba-Nya, rasul Paulus. Apa lagi yang mereka lakukan sehingga membuat rasul Paulus bermegah atas mereka? Pertama, mereka memberikan penghiburan kepada rekan Paulus, yaitu Titus, bahwa mereka ikut bersimpati dengan tantangan pelayanan yang dihadapi rasul Paulus (ayat 7). Kedua, mereka segera bertobat ketika menerima surat teguran dari rasul Paulus. Ketika teguran diberikan tentunya menghasilkan dukacita. Namun ketika ada pertobatan yang membawa kepada keselamatan, yang muncul adalah sukacita (ayat 10). Ketiga, mereka taat dan dapat dipercaya. Tidaklah mudah hidup dalam ketaatan dan menjadi orang yang dapat dipercaya. Dibutuhkan proses yang menyakitkan, tetapi pada akhirnya akan memberikan kemuliaan (ayat 15-16). Mari kita menjadi jemaat yang membanggakan hati Tuhan dan para hamba Tuhan yang melayani kita. Jadilah jemaat yang tidak mengecewakan. Jadilah jemaat yang ikut serta dalam pelayanan dengan penuh kesungguhan hati, cepat untuk bertobat, taat dan dapat dipercaya. Jemaat yang demikian akan memancarkan kasih dan kuasa Tuhan kepada lingkungan yang ada di sekitarnya. (PF)

Tidak Mengecewakan2 Korintus 7:2-16

Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. …2 Korintus 7:14

minggu, 29 juni 2014sabtu, 28 juni 2014

Apakah Saudara rindu bertemu kembali dengan

orang-orang yang Saudara kasihi di

sorga nanti?

Seluruh anggota keluarga agar

mendapat keselamatan.

Hati Tuhan akan puas jika anak-anak-Nya berkualitas emas.

Agar semua orang percaya rindu hidup

memuaskan hati Tuhan.

Page 31: 201406

D O A

renungan

Berulang kali gereja Tuhan diterpa oleh pengajaran sesat yang berkata bahwa Tuhan Yesus akan datang pada tanggal tertentu. Padahal Tuhan pernah berkata bahwa tentang hari kedatangan Tuhan tidak ada seorang pun yang tahu, malaikat pun tidak, Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri yang tahu (Matius 24:36). Kita pun sebagai anak-anak Tuhan sudah mendapat peringatan dari Tuhan bahwa di hari-hari terakhir akan muncul banyak penyesat, guru-guru dan nabi-nabi palsu (Matius 24:11). Dampak dari ajaran sesat tersebut adalah, banyak orang yang terpengaruh dan kemudian melakukan tindakan-tindakan ekstrim yang merugikan seperti berfoya-foya karena menganggap sebentar lagi akan meninggalkan dunia. Bahkan ada juga yang melakukan ritual-ritual penyambutan yang tidak perlu. Apakah yang seharusnya dilakukan anak-anak Tuhan di dalam menanti kedatangan Tuhan yang kedua kali? Firman Tuhan dengan tegas mengajar kepada kita hari ini, pertama, kita harus berdiri teguh, jangan goyah di dalam iman percaya kepada Tuhan Yesus. Kedua, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan! Marilah kita terus melayani Dia dengan setiap talenta dan karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Ketiga, bersekutu terus di dalam Tuhan dan di dalam persekutuan orang percaya. Artinya, kita tidak meninggalkan persekutuan secara pribadi maupun secara komunal. Apakah dampaknya? Firman Tuhan berkata bahwa jerih payahmu tidak sia-sia. Di bulan keluarga ini, marilah kita mengingatkan kepada seluruh anggota keluarga kita tentang kedatangan Tuhan yang semakin dekat. Bangunlah persekutuan yang harmonis dengan keluarga kita sementara kita masih berada di dunia ini. Suatu saat nanti kita akan kembali bersekutu dengan keluarga kita di sorga. (AW)

Tidak Sia-sia1 Korintus 15:50-58

Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu

tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia. 1 Korintus 15:58

Mazmur 119 : 1-88Mazmur 116-118 Bacaan Alkitab SetahunBacaan Alkitab Setahun

D O A

renungan

“Ada uang abang sayang, tidak ada uang abang ditendang”, itulah ungkapan umum yang kita dengar berkaitan dengan semakin sulitnya mendapatkan pasangan hidup yang setia; yang tetap bertahan baik dalam suka maupun duka; dalam kelimpahan maupun kekurangan; dalam keadaan sehat maupun sakit. Rasul Paulus sangat bangga dengan jemaat di Korintus karena ternyata mereka tetap mau seia sekata dengannya, baik ketika semua pelayanan rasul Paulus berjalan lancar, maupun ketika menghadapi tantangan yang berat. Jemaat Korintus ternyata tidak mengecewakan Tuhan dan hamba-Nya, rasul Paulus. Apa lagi yang mereka lakukan sehingga membuat rasul Paulus bermegah atas mereka? Pertama, mereka memberikan penghiburan kepada rekan Paulus, yaitu Titus, bahwa mereka ikut bersimpati dengan tantangan pelayanan yang dihadapi rasul Paulus (ayat 7). Kedua, mereka segera bertobat ketika menerima surat teguran dari rasul Paulus. Ketika teguran diberikan tentunya menghasilkan dukacita. Namun ketika ada pertobatan yang membawa kepada keselamatan, yang muncul adalah sukacita (ayat 10). Ketiga, mereka taat dan dapat dipercaya. Tidaklah mudah hidup dalam ketaatan dan menjadi orang yang dapat dipercaya. Dibutuhkan proses yang menyakitkan, tetapi pada akhirnya akan memberikan kemuliaan (ayat 15-16). Mari kita menjadi jemaat yang membanggakan hati Tuhan dan para hamba Tuhan yang melayani kita. Jadilah jemaat yang tidak mengecewakan. Jadilah jemaat yang ikut serta dalam pelayanan dengan penuh kesungguhan hati, cepat untuk bertobat, taat dan dapat dipercaya. Jemaat yang demikian akan memancarkan kasih dan kuasa Tuhan kepada lingkungan yang ada di sekitarnya. (PF)

Tidak Mengecewakan2 Korintus 7:2-16

Aku memegahkan kamu kepadanya, dan kamu tidak mengecewakan aku. …2 Korintus 7:14

minggu, 29 juni 2014sabtu, 28 juni 2014

Apakah Saudara rindu bertemu kembali dengan

orang-orang yang Saudara kasihi di

sorga nanti?

Seluruh anggota keluarga agar

mendapat keselamatan.

Hati Tuhan akan puas jika anak-anak-Nya berkualitas emas.

Agar semua orang percaya rindu hidup

memuaskan hati Tuhan.

Page 32: 201406

D O A

renungan

Siapa yang bisa menjadi penasihat Tuhan? Siapa yang bisa memberikan pertimbangan kepada Tuhan? Dia adalah pribadi yang Mahasempurna dan Mahabesar melebihi segala sesuatu. Apa yang diputuskan-Nya adalah tepat dan terbaik, walaupun manusia seringkali tak mampu mengerti keputusan-keputusan-Nya. Tuhan memiliki pengetahuan yang sempurna dan lengkap, tetapi manusia sangat terbatas di dalam pengetahuannya.

Di dalam Perjanjian Lama kita mengetahui bahwa TUHAN telah memilih Yakub menjadi milik kesayangan-Nya. Orang percaya keturunan Yakub bersukacita dan memuji-muji TUHAN sambil berkata bahwa TUHAN itu baik dan mereka bermazmur bagi nama-Nya yang indah itu. Maka di dalam Perjanjian Baru, kita mengetahui bahwa Tuhan memilih dari antara bangsa orang-orang yang dijadikan anak-anak-Nya.

Apabila Saudara adalah orang yang menyadari bahwa Tuhan juga memilih Saudara sehingga Saudara menjadi orang percaya, bersyukurlah juga. Pujilah nama-Nya yang kudus dan indah itu. Segala kemuliaan hanya bagi Dia, bahwasanya sampai selama-lamanya kasih setia-Nya! Ingat selalu betapa hebatnya rahasia Tuhan yang berkenan memilih Saudara menjadi anak-anak-Nya. Masih ada begitu banyak orang yang hatinya tertutup dan sulit mengerti panggilan Tuhan, namun Saudara bisa mengerti panggilan itu dan membuka hati untuk menerima panggilan-Nya.

Kini, sebagai orang-orang yang telah dipilih-Nya, mari kita hidup untuk memuliakan nama-Nya. Tujuan hidup bukan lagi untuk memuaskan hawa nafsu dan ego diri sendiri tetapi gunakan hidup ini untuk menyenangkan hati Tuhan. Melakukan perbuatan yang mulia dan baik terhadap sesama, karena Tuhan segalanya dalam hidup ini. (LB)

Tidak Ada DuanyaMazmur 135:1-21

Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya, Israel menjadi milik kesayangan-Nya.

Mazmur 135 : 4

Mazmur 119 : 89-176Bacaan Alkitab Setahunsenin, 30 juni 2014

Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan

siapapun atau apapun.

Kesetiaan orang Kristen dalam berbuat kebaikan

di lingkungannya.

Oleh :

Pdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MA

Artikel Lepas

Page 33: 201406

D O A

renungan

Siapa yang bisa menjadi penasihat Tuhan? Siapa yang bisa memberikan pertimbangan kepada Tuhan? Dia adalah pribadi yang Mahasempurna dan Mahabesar melebihi segala sesuatu. Apa yang diputuskan-Nya adalah tepat dan terbaik, walaupun manusia seringkali tak mampu mengerti keputusan-keputusan-Nya. Tuhan memiliki pengetahuan yang sempurna dan lengkap, tetapi manusia sangat terbatas di dalam pengetahuannya.

Di dalam Perjanjian Lama kita mengetahui bahwa TUHAN telah memilih Yakub menjadi milik kesayangan-Nya. Orang percaya keturunan Yakub bersukacita dan memuji-muji TUHAN sambil berkata bahwa TUHAN itu baik dan mereka bermazmur bagi nama-Nya yang indah itu. Maka di dalam Perjanjian Baru, kita mengetahui bahwa Tuhan memilih dari antara bangsa orang-orang yang dijadikan anak-anak-Nya.

Apabila Saudara adalah orang yang menyadari bahwa Tuhan juga memilih Saudara sehingga Saudara menjadi orang percaya, bersyukurlah juga. Pujilah nama-Nya yang kudus dan indah itu. Segala kemuliaan hanya bagi Dia, bahwasanya sampai selama-lamanya kasih setia-Nya! Ingat selalu betapa hebatnya rahasia Tuhan yang berkenan memilih Saudara menjadi anak-anak-Nya. Masih ada begitu banyak orang yang hatinya tertutup dan sulit mengerti panggilan Tuhan, namun Saudara bisa mengerti panggilan itu dan membuka hati untuk menerima panggilan-Nya.

Kini, sebagai orang-orang yang telah dipilih-Nya, mari kita hidup untuk memuliakan nama-Nya. Tujuan hidup bukan lagi untuk memuaskan hawa nafsu dan ego diri sendiri tetapi gunakan hidup ini untuk menyenangkan hati Tuhan. Melakukan perbuatan yang mulia dan baik terhadap sesama, karena Tuhan segalanya dalam hidup ini. (LB)

Tidak Ada DuanyaMazmur 135:1-21

Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya, Israel menjadi milik kesayangan-Nya.

Mazmur 135 : 4

Mazmur 119 : 89-176Bacaan Alkitab Setahunsenin, 30 juni 2014

Tuhan tidak dapat dibandingkan dengan

siapapun atau apapun.

Kesetiaan orang Kristen dalam berbuat kebaikan

di lingkungannya.

Oleh :

Pdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MAPdt. Anon Dwi Lukito, MA

Artikel Lepas

Page 34: 201406

Arti Mezbah KeluargaArti kata “mezbah” adalah

tempat untuk mempersembahkan korban. Menurut W.R.F. Browning dalam buku A Dictionary of the Bible, mezbah dalam Perjanjian Lama adalah tempat pengorbanan hewan-hewan yang disembelih. Secara sederhana mezbah keluarga dapat diartikan “upaya umat Tuhan dalam membangun kehidupan doa b e r s a m a s e b a g a i w u j u d penyerahan keluarga pada Tuhan”, atau dapat juga diartikan bahwa mezbah keluarga adalah “tempat mempersembahkan keluarga kepada Tuhan untuk menjadi alat kemuliaan nama-Nya”.

Landasan Alkitab tentang Mezbah Keluarga

Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak contoh tentang orang-orang yang membangun mezbah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN. Mulai dari Habel yang persembahannya diterima oleh TUHAN (Kej. 4:4). Selanjutnya Nuh yang membangun mezbah dan mempersembahkan korban binatang begitu ia terselamatkan dari air bah b e r s a m a d e n g a n s e l u r u h keluarganya di dalam bahtera (Kej. 8:20). Hal ini dilakukan sebagai ungkapan syukur atas pemeliharaan dan keselamatan dari TUHAN. Demikian juga setiap keluarga Kristen seharusnya memiliki kehidupan doa bersama

melalui mezbah keluarga sebagai rasa syukur atas pemeliharaan dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan.

Contoh berikutnya adalah Abraham yang membangun mezbah dalam rangka hubungan i n t i m d e n g a n A l l a h d a n membangun ketaatan kepada-Nya (Kej. 12:7; 13:8). Dari kisah Abraham yang dipanggil Allah, kita bisa belajar bagaimana kita harus membangun ibadah da lam keluarga melalui mezbah keluarga demi panggilan Tuhan yang sudah m e n y e l a m a t k a n k i t a d a r i kehidupan yang lama seperti Abraham meninggalkan sanak saudaranya yang ada di Ur-Kasdim.

Anak Abraham, yaitu Ishak juga membangun mezbah (Kej. 26:25). Inilah yang menjadi kunci keberhasilan hidup Ishak, sehingga ia menjadi orang yang sukses dan diberkati TUHAN. Betapa indahnya jika setiap orang percaya bersedia membangun mezbah bagi Tuhan dalam keluarganya. Karena selain melalui mezbah keluarga, kita membangun hubungan intim dengan Tuhan dan kita juga bisa menikmati berkat-berkat yang disediakan oleh Tuhan bagi kita. Anak Ishak, yaitu Yakub, juga mendirikan mezbah bagi TUHAN (Kej. 33:20). Ini adalah mezbah pertama yang dibangun oleh Yakub dengan tujuan ingin menyatakan kebesaran Allah Israel yang telah m e n y e r t a i d a n

memberkatinya. Demikian juga melalui mezbah keluarga yang dibangun oleh setiap keluarga Kristen, hanya nama Tuhan Yesuslah yang layak diagungkan dan dimuliakan.

Selain tokoh-tokoh tersebut sebenarnya masih ada juga tokoh Alkitab yang membangun mezbah bagi Tuhan, di antaranya adalah Daud, Salomo, Elia, dan lain-lain.

Dalam Perjanjian Baru tidak lagi dikenal mezbah yang terbuat dari batu-batu seperti yang ada di Perjanjian Lama, tetapi mezbah yang dibangun di dalam hati umat Tuhan! Dasarnya adalah anugerah keselamatan melalui karya penebusan Yesus Kristus. Ia dipandang oleh Yohanes sebagai Anak Domba Allah yang rela menyerahkan nyawa-Nya mati disalib sebagai persembahan yang hidup demi keselamatan manusia (Yoh. 1:29).

Melalui mezbah hati, umat Tu h a n d i h a r a p k a n s u p a y a membawa korban persembahan yang hidup (Rm. 12:1-2). Kita harus melakukan penyembahan pada mezbah yang baru - bukan dengan mempersembahkan korban sembelihan atau korban bakaran - tetapi dengan korban syukur atau korban pujian, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan (Ibr. 13:10,15). Salah satu contoh mezbah keluarga yang nampak dalam Perjanjian Baru adalah

peran keluarga pada

' ge re ja mu la -mu la ' da l am pengembangan Kerajaaan Allah. Melalui keluarga yang membangun mezbah yaitu kehidupan doa di dalam keluarga, akhirnya semakin banyak orang yang diselamatkan (Kis. 3-4).

Pentingnya membangun Mezbah Keluarga

Membangun mezbah keluarga begitu penting karena hal-hal berikut. Pertama, keberadaan sebuah keluarga sangat istimewa di hadapan Allah (Kej. 2:18, 8:20; Mat. 1, Yoh. 2, Kis. 3-4, Efs. 5:24-27; Why. 12:1-2). Berdasarkan bukti-bukti bahwa Allah yang telah membentuk keluarga dan siap memakai keluarga sebagai rekan kerja Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ini membuktikan betapa istimewanya nilai keluarga di hadapan Allah. Sebagai bagian dari keluarga, kita patut bersyukur dan bangga atas perhatian Allah yang besar ini.

Kedua, adanya ancaman Iblis yang selalu ingin menghancurkan keluarga (Kej. 3; Ef. 6:18; 1 Pet. 5:8-9). Tidak ada benteng atau tembok yang kuat dan mampu menahan serangan Iblis selain doa. Melalui mezbah keluarga kita be r sama- sama membangun kehidupan doa, sehingga melalui kekuatan Tuhan yang diberikan, kita mampu menghadapi dan mengalahkan serangan Iblis.

Ketiga, mezbah keluarga

Page 35: 201406

Arti Mezbah KeluargaArti kata “mezbah” adalah

tempat untuk mempersembahkan korban. Menurut W.R.F. Browning dalam buku A Dictionary of the Bible, mezbah dalam Perjanjian Lama adalah tempat pengorbanan hewan-hewan yang disembelih. Secara sederhana mezbah keluarga dapat diartikan “upaya umat Tuhan dalam membangun kehidupan doa b e r s a m a s e b a g a i w u j u d penyerahan keluarga pada Tuhan”, atau dapat juga diartikan bahwa mezbah keluarga adalah “tempat mempersembahkan keluarga kepada Tuhan untuk menjadi alat kemuliaan nama-Nya”.

Landasan Alkitab tentang Mezbah Keluarga

Dalam Perjanjian Lama terdapat banyak contoh tentang orang-orang yang membangun mezbah dan mempersembahkan korban kepada TUHAN. Mulai dari Habel yang persembahannya diterima oleh TUHAN (Kej. 4:4). Selanjutnya Nuh yang membangun mezbah dan mempersembahkan korban binatang begitu ia terselamatkan dari air bah b e r s a m a d e n g a n s e l u r u h keluarganya di dalam bahtera (Kej. 8:20). Hal ini dilakukan sebagai ungkapan syukur atas pemeliharaan dan keselamatan dari TUHAN. Demikian juga setiap keluarga Kristen seharusnya memiliki kehidupan doa bersama

melalui mezbah keluarga sebagai rasa syukur atas pemeliharaan dan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan.

Contoh berikutnya adalah Abraham yang membangun mezbah dalam rangka hubungan i n t i m d e n g a n A l l a h d a n membangun ketaatan kepada-Nya (Kej. 12:7; 13:8). Dari kisah Abraham yang dipanggil Allah, kita bisa belajar bagaimana kita harus membangun ibadah da lam keluarga melalui mezbah keluarga demi panggilan Tuhan yang sudah m e n y e l a m a t k a n k i t a d a r i kehidupan yang lama seperti Abraham meninggalkan sanak saudaranya yang ada di Ur-Kasdim.

Anak Abraham, yaitu Ishak juga membangun mezbah (Kej. 26:25). Inilah yang menjadi kunci keberhasilan hidup Ishak, sehingga ia menjadi orang yang sukses dan diberkati TUHAN. Betapa indahnya jika setiap orang percaya bersedia membangun mezbah bagi Tuhan dalam keluarganya. Karena selain melalui mezbah keluarga, kita membangun hubungan intim dengan Tuhan dan kita juga bisa menikmati berkat-berkat yang disediakan oleh Tuhan bagi kita. Anak Ishak, yaitu Yakub, juga mendirikan mezbah bagi TUHAN (Kej. 33:20). Ini adalah mezbah pertama yang dibangun oleh Yakub dengan tujuan ingin menyatakan kebesaran Allah Israel yang telah m e n y e r t a i d a n

memberkatinya. Demikian juga melalui mezbah keluarga yang dibangun oleh setiap keluarga Kristen, hanya nama Tuhan Yesuslah yang layak diagungkan dan dimuliakan.

Selain tokoh-tokoh tersebut sebenarnya masih ada juga tokoh Alkitab yang membangun mezbah bagi Tuhan, di antaranya adalah Daud, Salomo, Elia, dan lain-lain.

Dalam Perjanjian Baru tidak lagi dikenal mezbah yang terbuat dari batu-batu seperti yang ada di Perjanjian Lama, tetapi mezbah yang dibangun di dalam hati umat Tuhan! Dasarnya adalah anugerah keselamatan melalui karya penebusan Yesus Kristus. Ia dipandang oleh Yohanes sebagai Anak Domba Allah yang rela menyerahkan nyawa-Nya mati disalib sebagai persembahan yang hidup demi keselamatan manusia (Yoh. 1:29).

Melalui mezbah hati, umat Tu h a n d i h a r a p k a n s u p a y a membawa korban persembahan yang hidup (Rm. 12:1-2). Kita harus melakukan penyembahan pada mezbah yang baru - bukan dengan mempersembahkan korban sembelihan atau korban bakaran - tetapi dengan korban syukur atau korban pujian, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama Tuhan (Ibr. 13:10,15). Salah satu contoh mezbah keluarga yang nampak dalam Perjanjian Baru adalah

peran keluarga pada

' ge re ja mu la -mu la ' da l am pengembangan Kerajaaan Allah. Melalui keluarga yang membangun mezbah yaitu kehidupan doa di dalam keluarga, akhirnya semakin banyak orang yang diselamatkan (Kis. 3-4).

Pentingnya membangun Mezbah Keluarga

Membangun mezbah keluarga begitu penting karena hal-hal berikut. Pertama, keberadaan sebuah keluarga sangat istimewa di hadapan Allah (Kej. 2:18, 8:20; Mat. 1, Yoh. 2, Kis. 3-4, Efs. 5:24-27; Why. 12:1-2). Berdasarkan bukti-bukti bahwa Allah yang telah membentuk keluarga dan siap memakai keluarga sebagai rekan kerja Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Ini membuktikan betapa istimewanya nilai keluarga di hadapan Allah. Sebagai bagian dari keluarga, kita patut bersyukur dan bangga atas perhatian Allah yang besar ini.

Kedua, adanya ancaman Iblis yang selalu ingin menghancurkan keluarga (Kej. 3; Ef. 6:18; 1 Pet. 5:8-9). Tidak ada benteng atau tembok yang kuat dan mampu menahan serangan Iblis selain doa. Melalui mezbah keluarga kita be r sama- sama membangun kehidupan doa, sehingga melalui kekuatan Tuhan yang diberikan, kita mampu menghadapi dan mengalahkan serangan Iblis.

Ketiga, mezbah keluarga

Page 36: 201406

membuat hidup kita diarahkan kepada Tuhan. Setiap hari, keluarga kita mempunyai waktu khusus buat Tuhan. Dengan demikian hidup kita relatif te r l i ndung da r i do sa dan perpecahan keluarga (Mat. 18:19-20). Keempat, mezbah keluarga membuat seluruh anggota keluarga diikat satu sama lain dalam kasih Kristus. Bila ada perselisihan, ibadah keluarga mempercepat pemulihan suasana harmonis dalam rumah tangga. Kelima, mezbah keluarga membuat anggota keluarga bertumbuh secara rohani. Anak-anak akan mempunyai kenangan indah bagaimana mereka dibimbing oleh orangtua mereka dalam hal iman dan firman Tuhan. Keenam, anak-anak dalam keluarga yang secara rutin menerapkan mezbah keluarga akan lebih mudah diajar dan l eb i h peka te rhadap kebenaran. Mereka secara kritis akan bertanya mengenai arti rohani dar i pengalaman-pengalaman mereka. Dampaknya, kita pun memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjelaskan kebenaran dan memahami apa yang mereka pikirkan. Ketujuh, persekutuan keluarga membuat seluruh anggota keluarga lebih kuat untuk menghadapi tekanan hidup. Ini dapat terjadi karena ketika kita bersekutu bersama, setiap anggota keluarga memiliki k e s e m p a t a n u n t u k s a l i n g

memperhat ikan dan sa l ing mendukung.

Prinsip membangun Mezbah Keluarga

Ada beberapa prinsip dalam membangun mezbah keluarga. Pertama, prinsip inisiator. Suami adalah “Inisiator Pembangun Mezbah”. Setiap orang yang membangun mezbah adalah seorang laki- laki (kepala k e l u a r g a ) . B a n y a k t o k o h perempuan di Alkitab, tetapi yang membangun mezbah selalu laki-laki. Inilah waktunya kaum laki-laki berinisiatif membangun mezbah keluarga. Mengingat bahwa suami adalah kepala istri (Ef. 5:23). Kedua, prinsip komitmen bersama. Ini merupakan awal berdirinya sebuah mezbah. Perlu kesepakatan dan komitmen suami, istri dan anak-anak untuk ber sama- sama membangun mezbah keluarga setiap hari. Dengan kesepakatan maka suami atau istri bisa saling mengingatkan d a n s a l i n g m e n g u a t k a n . Kesepakatan membawa kuasa besar (Mat. 18:19-20). Ketiga, prinsip korban. Perlu adanya korban da lam membangun mezbah. Setiap mezbah hanya akan disebut mezbah jika ada korban di atasnya. Tanpa korban mezbah tidak berarti apa-apa. Nuh mempersembahkan korban di atas mezbah yang dibuatnya (Kej. 8:20).

Korban bisa menyangkut waktu. Waktu yang diprioritaskan. J i k a Tu h a n Ye s u s s u d a h memberikan yang terbaik, seharusnya kita pun harus memberikan waktu yang terbaik bagi Tuhan. Waktu terbaik adalah pagi hari (Maz. 5:4; Mrk. 1:35). Selain itu ada pengorbanan tenaga. Upayakan agar tubuh tidak terlalu lelah yang bisa mengganggu dalam membangun mezbah. Ada pula pengorbanan hati dan pikiran. Hati dan pikiran harus tertuju kepada Tuhan. Hati dan pikiran jangan terfokus pada masalah-masalah kehidupan kita sendiri.

Keempat, prinsip gaya hidup. Membangun mezbah adalah sebuah 'gaya hidup' bukan sekedar suatu 'event'. Abraham membangun mezbah beberapa kali (Kej 12:7; 12:8; 13:18; 22:9). Artinya Abraham membangun mezbah tidak sekali-sekali (kadang-kadang), tapi dia membangun mezbah sebagai gaya hidup! Kelima, prinsip sarana. Gunakan sarana-sarana yang mendukung atau membantu. Mezbah didirikan dengan bahan-bahan seperti batu, kayu, dan lain-lain. Perlu ada bahan-bahan yang mendukung. Gunakan sarana yang membantu seperti: Alkitab, buku pujian, gitar,

buku saat teduh (Renungan Harian Sinar Kasih) atau bacaan rohani yang lainnya.

Dampak Mezbah Keluarga bagi hidup pribadi dan keluarga.

M e z b a h K e l u a r g a member ikan dampak yang dahsyat. Pertama, hadirat Allah nyata dalam keluarga. Setiap kali kita menikmati hadirat Allah, maka akan sangat terasa kasih Allah kepada kita. Kasih ini mengalir kepada seluruh anggota keluarga dan saudara-saudara yang lain (Mat. 18:19-20). Kedua, berkat Allah nyata. Berkat ini nampak saat Nuh membangun mezbah bagi Allah. Demikian pula bagi orang percaya yang siap membangun mezbah keluarga bagi Tuhan, maka Tuhan akan siap memberkati hidupnya (Kej. 9:1). Ketiga, k e l u a r g a m e m p e r o l e h perlindungan dari serangan kuasa gelap. Tidak ada perlindungan yang kokoh dalam hidup kita selain perlindungan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus melalui doa yang kita bangun dalam keluarga (Kej. 9:5). Keempat, seluruh aspek hidup kita akan terpelihara dengan sempurna oleh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, baik secara roh, jiwa maupun tubuh (1 Tes. 5:23).

-------------------------------Sumber:----------------------------- Bahan Katekisasi Pranikah GIA Jemaat Pringgading. http://lebihdaripemenang.wordpress.com/2011/06/20/

mezbah-keluarga-membentuk-rumah-berkat/

Page 37: 201406

membuat hidup kita diarahkan kepada Tuhan. Setiap hari, keluarga kita mempunyai waktu khusus buat Tuhan. Dengan demikian hidup kita relatif te r l i ndung da r i do sa dan perpecahan keluarga (Mat. 18:19-20). Keempat, mezbah keluarga membuat seluruh anggota keluarga diikat satu sama lain dalam kasih Kristus. Bila ada perselisihan, ibadah keluarga mempercepat pemulihan suasana harmonis dalam rumah tangga. Kelima, mezbah keluarga membuat anggota keluarga bertumbuh secara rohani. Anak-anak akan mempunyai kenangan indah bagaimana mereka dibimbing oleh orangtua mereka dalam hal iman dan firman Tuhan. Keenam, anak-anak dalam keluarga yang secara rutin menerapkan mezbah keluarga akan lebih mudah diajar dan l eb i h peka te rhadap kebenaran. Mereka secara kritis akan bertanya mengenai arti rohani dar i pengalaman-pengalaman mereka. Dampaknya, kita pun memiliki lebih banyak kesempatan untuk menjelaskan kebenaran dan memahami apa yang mereka pikirkan. Ketujuh, persekutuan keluarga membuat seluruh anggota keluarga lebih kuat untuk menghadapi tekanan hidup. Ini dapat terjadi karena ketika kita bersekutu bersama, setiap anggota keluarga memiliki k e s e m p a t a n u n t u k s a l i n g

memperhat ikan dan sa l ing mendukung.

Prinsip membangun Mezbah Keluarga

Ada beberapa prinsip dalam membangun mezbah keluarga. Pertama, prinsip inisiator. Suami adalah “Inisiator Pembangun Mezbah”. Setiap orang yang membangun mezbah adalah seorang laki- laki (kepala k e l u a r g a ) . B a n y a k t o k o h perempuan di Alkitab, tetapi yang membangun mezbah selalu laki-laki. Inilah waktunya kaum laki-laki berinisiatif membangun mezbah keluarga. Mengingat bahwa suami adalah kepala istri (Ef. 5:23). Kedua, prinsip komitmen bersama. Ini merupakan awal berdirinya sebuah mezbah. Perlu kesepakatan dan komitmen suami, istri dan anak-anak untuk ber sama- sama membangun mezbah keluarga setiap hari. Dengan kesepakatan maka suami atau istri bisa saling mengingatkan d a n s a l i n g m e n g u a t k a n . Kesepakatan membawa kuasa besar (Mat. 18:19-20). Ketiga, prinsip korban. Perlu adanya korban da lam membangun mezbah. Setiap mezbah hanya akan disebut mezbah jika ada korban di atasnya. Tanpa korban mezbah tidak berarti apa-apa. Nuh mempersembahkan korban di atas mezbah yang dibuatnya (Kej. 8:20).

Korban bisa menyangkut waktu. Waktu yang diprioritaskan. J i k a Tu h a n Ye s u s s u d a h memberikan yang terbaik, seharusnya kita pun harus memberikan waktu yang terbaik bagi Tuhan. Waktu terbaik adalah pagi hari (Maz. 5:4; Mrk. 1:35). Selain itu ada pengorbanan tenaga. Upayakan agar tubuh tidak terlalu lelah yang bisa mengganggu dalam membangun mezbah. Ada pula pengorbanan hati dan pikiran. Hati dan pikiran harus tertuju kepada Tuhan. Hati dan pikiran jangan terfokus pada masalah-masalah kehidupan kita sendiri.

Keempat, prinsip gaya hidup. Membangun mezbah adalah sebuah 'gaya hidup' bukan sekedar suatu 'event'. Abraham membangun mezbah beberapa kali (Kej 12:7; 12:8; 13:18; 22:9). Artinya Abraham membangun mezbah tidak sekali-sekali (kadang-kadang), tapi dia membangun mezbah sebagai gaya hidup! Kelima, prinsip sarana. Gunakan sarana-sarana yang mendukung atau membantu. Mezbah didirikan dengan bahan-bahan seperti batu, kayu, dan lain-lain. Perlu ada bahan-bahan yang mendukung. Gunakan sarana yang membantu seperti: Alkitab, buku pujian, gitar,

buku saat teduh (Renungan Harian Sinar Kasih) atau bacaan rohani yang lainnya.

Dampak Mezbah Keluarga bagi hidup pribadi dan keluarga.

M e z b a h K e l u a r g a member ikan dampak yang dahsyat. Pertama, hadirat Allah nyata dalam keluarga. Setiap kali kita menikmati hadirat Allah, maka akan sangat terasa kasih Allah kepada kita. Kasih ini mengalir kepada seluruh anggota keluarga dan saudara-saudara yang lain (Mat. 18:19-20). Kedua, berkat Allah nyata. Berkat ini nampak saat Nuh membangun mezbah bagi Allah. Demikian pula bagi orang percaya yang siap membangun mezbah keluarga bagi Tuhan, maka Tuhan akan siap memberkati hidupnya (Kej. 9:1). Ketiga, k e l u a r g a m e m p e r o l e h perlindungan dari serangan kuasa gelap. Tidak ada perlindungan yang kokoh dalam hidup kita selain perlindungan Allah dalam Tuhan Yesus Kristus melalui doa yang kita bangun dalam keluarga (Kej. 9:5). Keempat, seluruh aspek hidup kita akan terpelihara dengan sempurna oleh Allah dalam Tuhan Yesus Kristus, baik secara roh, jiwa maupun tubuh (1 Tes. 5:23).

-------------------------------Sumber:----------------------------- Bahan Katekisasi Pranikah GIA Jemaat Pringgading. http://lebihdaripemenang.wordpress.com/2011/06/20/

mezbah-keluarga-membentuk-rumah-berkat/

Page 38: 201406

Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu,jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau

di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan

kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkati-lah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

Ulangan 28:2-6Berkat Tuhan