201405122004540.bahan prentaibogor pak max

25
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT BINA PROGRAM RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA STRATEGIS 2015-2019 DITJEN BINA MARGA

Upload: jaringan-diskusi-jasa-konstruksi

Post on 09-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

rpjm bina marga

TRANSCRIPT

  • KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA D I R E K T O R AT B I N A P R O G R A M

    RANCANGAN TEKNOKRATIK

    RENCANA STRATEGIS 2015-2019

    DITJEN BINA MARGA

  • ARAHAN DAN SASARAN KONSEP RPJMN 2015-2019

    1. Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi Multimoda.

    2. Mempercepat pembangunan transportasi yang mendukung Sistem Logistik Nasional.

    3. Melakukan upaya keseimbangan antara transportasi yang berorientasi nasional dengan

    transportasi yang berorientasi lokal dan kewilayahan.

    4. Membangun kaitan sistem dan jaringan transportasi dengan investasi untuk

    mendukung Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Sistem Logistik Nasional,

    Komplek Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-koridor ekonomi.

    Meningkatkan jalan Nasional

    Meningkatnya Jalan Sub Nasional

    Outcome KPI Input KPI

    Indikator Jalan Isu Strategis

    Sasaran Konsep RPJMN 2015-2019

    Kondisi mantap

    Jalan Nasional (%)

    Jalan Propinsi (%)

    Jalan Kabupaten /Kota (%)

    Waktu rata-rata

    (no./100 km)

    Ketimpangan Jalan Nasional

    dan Daerah

    Kapasitas Jalan

    Arah Kebijakan

  • VISI DAN MISI DITJEN. BINA MARGA R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4

    Visi:

    Misi:

    Terwujudnya sistem jaringan jalan yang andal, terpadu dan berkelanjutan di seluruh wilayah nasional untuk mendukung

    pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial

    Mewujudkan jaringan Jalan Nasional yang berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan keselamatan yang

    memadai, untuk melayani pusat-pusat kegiatan nasional,

    wilayah dan kawasan strategis nasional

    Mewujudkan jaringan Jalan Nasional bebas hambatan antar-perkotaan dan di kawasan perkotaan yang memiliki

    intensitas pergerakan logistik tinggi yang menghubungkan

    dan melayani pusat-pusat kegiatan ekonomi utama nasional

    Memfasilitasi agar kapasitas Pemerintah Daerah meningkat dalam menyelenggarakan jalan daerah yang

    berkelanjutan dengan mobilitas, aksesibilitas dan

    keselamatan yang memadai

  • EVALUASI R E N S T R A 2 0 1 0 - 2 0 1 4

    87% 87.72%

    90.82%

    92.95% 94%

    82%

    84%

    86%

    88%

    90%

    92%

    94%

    96%

    2010 2011 2012 2013 2014

    JALAN MANTAP (%)

    2,808 3,292

    4,676 4.134

    4,641

    0

    1,000

    2,000

    3,000

    4,000

    5,000

    2010 2011 2012 2013 2014

    PENINGKATAN KAPASITAS (Km)

    83.3

    84.6

    87.7

    90.7 91.5

    80.0

    82.0

    84.0

    86.0

    88.0

    90.0

    92.0

    2010 2011 2012 2013 2014

    UTILISASI JALAN NASIONAL (Milyar Kend.Km)

    OUTCOME

    O

    U

    T

    P

    U

    T

  • ISU STRATEGIS SEKTOR JALAN

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

    Jaringan Jalan sesuai RTRWN dan dukungan pengembangan kawasan (40 KSN prioritas)

    Menurunkan waktu tempuh pada koridor utama Nasional 2,6 jam/100 km menjadi 2,2 jam/100 km mendukung Sistem logistik nasional

    Mendukung jalur utama angkutan barang

    Mendukung Pertumbuhan Ekonomi

    Menerapkan skema berbasis kinerja

    Meningkatkan standar kualitas dan kinerja jalan Meningkatkan Kualitas

    Infrastruktur jalan

    Jalan yang handal (Reliable)

    Jaringan Jalan mendukung Domestic Connectivity, transportasi antar moda dan antar pulau (Sistranas dan Sislognas)

    Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur jalan

    Mendukung layanan jalan nasional perkotaan untuk transportasi massal

    Peningkatan kapasitas jalan perkotaan (Jalan Tol dalam kota, FO/UP dan jalan By Pass) Menangani Kemacetan

    Perkotaan

    Untuk jalan sub nasional menerapkan sistem hibah berbasis kinerja / bersyarat

    Jaringan Jalan mendukung Direktif Presiden

    Mengurangi kesenjangan antar daerah (Jalan sub nasional

    dengan jalan nasional)

    Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi APBN

    Partisipasi sektor swasta untuk mendukung skema KPS Alternatif Pembiayaan

    Meningkatkan standar keamanan jalan

    Mengurangi Black spot

    Jalan yang berwawasan lingkungan

    Jalan Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan

  • KONSEP STRUKTUR OUTPUT RENCANA STRATEGIS DITJEN. BINA MARGA 2015-2019

    Peningkatan Penyelenggaraan Jalan

    untuk Mendukung Pertumbuhan

    Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan

    Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

    Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan

    dan Berwawasan Lingkungan

    Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar

    Pusat Kegiatan (Jam/100KM)

    Panjang Peningkatan Kapasitas Jalan Nasional (Peningkatan

    Struktur / Pelebaran)

    Panjang Pembangunan Jalan Baru / Jalan Bebas Hambatan / Jalan

    Strategis

    Meningkatnya Kemantapan Jalan Nasional (%)

    Panjang Pemeliharan Berkala/Rehabilitasi Jalan dan

    Jembatan

    Panjang Pemeliharaan Rutin Jalan dan Jembatan

    Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan

    Metropolitan dan Kota Besar

    Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan

    Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km)

    Panjang Pembangunan FO/UP/Jalan Baru /Jalan tol dalam

    kota

    Meningkatnya Kemantapan Jalan

    Daerah

    Meningkatnya kemantapan Jalan Daerah

    Jumlah Provinsi yang Mendapatkan Skema TP / PRIM

    Meningkatnya Fasilitasi Penyelenggaraan Jalan

    Daerah

    Dokumen Dukungan Penyelenggaraan Jalan Daerah

    Tujuan Sasaran Outcome Output

  • Meningkatnya Konektivitas Jaringan Jalan, Daya Saing dan Pertumbuhan Ekonomi

    Proses Administrasi Pelelangan yang Transparan dan

    Berkinerja Tinggi

    Pengelolaan Anggaran secara Efektif dan

    Tepat Sasaran

    Proses Internal

    Ekspektasi Publik

    Peta Renstra Bina Marga

    Peningkatan Kemantapan Jalan

    Peningkatan Kapasitas Jalan

    Anggaran dan Tata Kelola

    Pembangunan dan Pemeliharaan

    Expressway

    Pembangunan dan Pemeliharaan Jalan Nasional

    Pembangunan dan Pemeliharaan

    Jembatan

    Pembangunan dan Pemeliharaan

    Jalan Perkotaan

    Pembangunan dan Pemeliharaan

    Jalan Sub Nasional

    Penerapan Tata Kelola (good governance)

    secara Optimal

    Pengadaan Tanah yang Cepat dan

    Tuntas

    7

  • Mendorong Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan

    Mendorong Pemerataan Ekonomi yang Berkeadlian

    Mendukung Keamanan dan Pertahanan Nasional

    8

  • Meningkatkan Keamanan dan Kelayakan Jalan

    Mendukung Lingkungan (green and

    sustainable road )

    Teknologi yang Andal dan Efisien

    (reliable and efficient road technology)

    9

  • TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

    Tujuan: Peningkatan penyelenggaraan jalan untuk meningkatkan daya saing melalui pertumbuhan ekonomi, industri pariwisata, dan mobilitas antar moda yang mendukung logistik.

    Sasaran Strategis :

    Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan

    Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan

    dan Kota Besar

    Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah

  • Tujuan Sasaran Strategis

    Indikator Outcome

    Indikator Output

    Sub Output

    Peningkatan Penyelenggaraan Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

    Meningkatnya Konektivitas Jaringan yang Handal, Berkeselamatan dan Berwawasan Lingkungan

    Menurunnya Waktu Tempuh Pada Lintas Utama/Antar Pusat Kegiatan (Jam/100KM)

    Peningkatan Kapasitas Jalan (KM)

    Panjang jalan & jembatan nasional baru yang dibangun (KM / M)

    Panjang jalan bebas hambatan baru yang dibangun (KM)

    Panjang jembatan bentang panjang baru yang dibangun (M)

    Panjang peningkatan Struktur/Pelebaran jalan Nasional (substandar menuju kelas kecil)(KM)

    Peningkatan Kemantapan Jalan Nasional (%)

    Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan berkala (KM / M) Panjang jalan & jembatan nasional yang mendapatkan pemeliharaan rutin (KM / M)

    STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

  • Tujuan Sasaran Strategis

    Indikator Outcome

    Indikator Output

    Sub Output

    Peningkatan Penyelenggaraan Jalan untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi, Peningkatan Kesejahteraan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

    Meningkatnya Layanan Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar

    Menurunkan Waktu Tempuh pada Jalan Perkotaan Metropolitan dan Kota Besar (jam/100km)

    Peningkatan Kapasitas Jalan Perkotaan (KM)

    Panjang Pembangunan FO/UP dalam Perkotaan (M) Panjang Pembangunan Jalan Baru (Ring-Radial) dalam Perkotaan (KM)

    Panjang Pembangunan Jalan Bebas Hambatan dalam Perkotaan (KM)

    Peningkatan Kemantapan Jalan Perkotaan (%)

    Pemeliharaan Rutin jalan & jembatan Perkotaan (KM / M)

    Pemeliharaan Berkala jalan & jembatan Perkotaan (KM / M)

    Meningkatnya Kemantapan Jalan Daerah

    Meningkatnya Kemantapan Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (%)

    Panjang Pemeliharaan Berkala dan Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)

    Panjang Pemeliharaan Berkala Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)

    Panjang Peningkatan Struktur Jalan Sub Nasional yang mendukung KPI (KM)

    Lanjutan

    STRUKTUR OUTPUT DJBM 2015-2019

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

  • PROGRAM PENANGANAN JALAN

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

    Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional

    Preservasi:

    Rutin Jalan 168.288 KM

    Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M

    Berkala Jalan 14.813 KM

    Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M

    Peningkatan Kapasitas:

    Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM

    Pelebaran 11.487 KM

    Penggantian Jembatan 346,24 M

    Pembangunan Baru:

    Jalan Baru 1.094 KM

    Ringroad 172 KM

    Flyover 10.205 M

    Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM

    Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM

    PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG

    PERTUMBUHAN EKONOMI

    (46 KPI)

    DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS

    PARIWISATA NASIONAL

    (29 KSPN)

    DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA

    (79 PELABUHAN)

    PROGRAM PENANGANAN JALAN

    2015 - 2019

  • TEMATIK

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

    Peningkatan konektivitas melalui peningkatan kemantapan dan kapasitas jalan nasional

    Preservasi:

    - Rutin 168.288 KM

    - Berkala 14.813 KM

    Peningkatan Kapasitas:

    - Rekonstruksi/Peningk. Struktur 1.418 KM

    - Pelebaran 11.487 KM

    Pembangunan Baru:

    - Jalan Baru 1.094 KM (belum ditetapkan prioritas)

    - Ringroad 172 KM

    - Flyover 10.205 M

    - Jalan Bebas Hambatan 1.292 KM

    Dukungan terhadap jalan sub-nasional terutama yang mendukung KPI sepanjang 2.554 KM

    PENINGKATAN KONEKTIVITAS MENDUKUNG

    PERTUMBUHAN EKONOMI

    DUKUNGAN KAWASAN STRATEGIS

    PARIWISATA NASIONAL

    Dukungan Akses ke Kawasan Pariwisata difokuskan pada KSPN yang masuk dalam KSN

    Pemeliharaan Rutin Jalan 1.351 KM

    Pemeliharaan Rutin Jembatan 18.193 M

    Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 46 KM

    Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 62 M

    Rekonstruksi/Pening. Struktur Jalan 63 KM

    Pelebaran Jalan 29 KM

    Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM

    DUKUNGAN TRANSPORTASI ANTAR MODA (PELABUHAN)

    Dukungan Akses ke Pelabuhan dengan skala utama dan pengumpul

    Pemeliharaan Rutin Jalan 769,07 KM

    Pemeliharaan Rutin Jembatan 1.429,50 M

    Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan 21,53 KM

    Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jembatan 10.835,64 M

    Penggantian Jembatan 346,24 M

    Rekonstruksi/Peningkatan Struktur Jalan 287,22 KM

    Pelebaran Jalan 91,00 KM

    Pembangunan Jalan Baru 12,63 Km

    Pembangunan Jembatan Baru 485,92 M

    Pembangunan/Pelebaran Jln di Kaw. Srategis, Perbatasan, Wil. Terluar & Terdepan 13 KM

  • Penyiapan dan penyempurnaan peraturan untuk penyelenggaraan jalan berorientasi pada peningkatan konektivitas.

    Peraturan

    Penyesuaian organisasi dan kelembagaan, termasuk sumber daya manusia dalam mengantisipasi program percepatan pengembangan jaringan jalan

    Kelembagaan

    Pengembangan kapasitas jaringan jalan untuk mendukung peningkatan konektivitas, aksesibilitas, kinerja logistik, dan integrasi sesuai dengan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah

    Perencanaan

    Peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pembangunan dan preservasi jalan, untuk meningkatkan nilai untuk uang (value for money) dan percepatan pengadaan tanah

    Operasional

    Peningkatan ketersediaan sumber dana, termasuk penyiapan mekanisme pembiayaan yang dapat menjaring investasi swasta dan peran serta masyarakat.

    Pendanaan

    DUKUNGAN PENYELENGGARAAN JALAN

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

  • Pertumbuhan Ekonomi

    Pemerataan Pembangunan

    Ketahanan Nasional

    Jalan Nasional

    Pantura, MP3EI, KPI

    Lintas Selatan Jawa, Lintas Barat

    Sulawesi

    Pengembangan Baru

    Perbatasan, Terdepan,

    Terluar

    Jalan Bebas Hambatan

    Trans Jawa

    Trans Sumatera

    HGH Sulawesi HGH Kalimantan

    Jembatan Bentang Panjang

    Jembatan Selat Sunda, Musi III, Batam Bintan, P

    Balang, Loa Kulu, Kapuas III

    Holtekamp

    Jalan Perkotaan Metropolitan,

    Kota Besar Kota Sedang

    Jalan Sub Nasional Peningkatan

    Struktur 30% Peningkatan Struktur 70%

    Berwawasan LIngkungan

    Teknologi Tepat Guna Efisien

    Berkeselamatan

    Handal

    RENCANA PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019

    R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

  • PROGRAM/KEGIATAN 2015-2019 JALAN BEBAS HAMBATAN

    No Pulau Panjang

    (KM)

    Panjang Terbangun

    s.d 2014 (KM)

    Tahun Total Panjang

    2015-2019 (KM)

    2015 2016 2017 2018 2019

    1 Sumatera 384,00 - 25,32 16,88 24,00 106.00 164,00 294,00

    2 Jawa 1.450,97 188,80 115,31

    155,74

    155,00

    157,62

    62,32 645,98

    - Trans 479,79 161,90 90,49

    70,53

    30,27

    83,42

    45,68

    320,39

    - Non-Trans 485,59 26,90 24,82

    85,20

    124,73

    74,20

    16,64

    325,59

    3 Kalimantan 84,00 - - 40,00 48,00 84,00

    4 Sulawesi 39,00 - 20,00 19,00 - - - 39,00

    Total 2923,35 377,6 231 311,47 310 315,2 124,6 1291,96

    HGH Sumatera Fase 1 beroperasi pada tahun 2019, sedangkan fase lainnya pada tahap persiapan penyusunan dokumen FS/Basic Design/ROW Plan, AMDAL, LARAP, DED dan pengadaan tanah

    Trans Jawa dan Non-Trans Jawa beroperasi pada tahun 2019 Persiapan pembangunan jalan bebas hambatan di Pulau Kalimantan, Sulawesi dan Bali

    berupa penyusunan studi jaringan jalan dan dokumen kesiapan lainnya.

  • KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI

    1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama

    pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)

    2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh

    ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan)

    3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan

    daerah untuk menjaga kinerja jalan

    4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan

    nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim

    5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way

    (ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)

  • No activities 2015 2016 2017 2018 2019

    1 Pre Design (40% total length)

    700 700 700 700 700

    2 Detail design - 700 700 700 700

    3 Land Acquisition - - 700 700 700

    4 Construction - - 200 200 300

    Tahapan Persiapan 2015-2019 Khusus untuk Road Renewal dan expressway

  • No UU Jalan No. 38/2004 UU No.22/2009 UU Perencanaan pembgnn

    UU lain terkait

    1 PP No. 34/2006 tentang jalan

    PP No. 32/2011 tentang MRLL

    UU No. 25/2004 tentang sistem perencnaan pembangunaan

    UU No. 17/2004 tentang keuangan

    2 PP No. 15/2005 tentang jalan tol

    PP No.37/2011 tntang Forum transportasi

    UU No.17/2007 tentang pembangunan jangka panjang nasional

    UU No. 1 ttg perbendaharaan negara

    PP NO. 79/2013 tntang sistem jaringaan lalulintas

    3 PERMEN 14 jalan PERMEN 17 jln tol

    PERMEN PERMEN PERMEN

    UU JALAN DAN UNDANG-UNDANG TERKAIT

  • KEGIATAN YANG MEMERLUKAN SINKRONISASI

    1. Kementerian Perhubungan Koordinasi penindakan terhadap kendaraan yang memiliki beban lebih terutama

    pada jalur utama logistik (PANTURA Jawa dan Jalintim Sumatera)

    2. Kementerian Kehutanan Koordinasi mengenai izin pinjam pakai pada kawasan hutan yang dilewati oleh

    ruas ruas jalan (Taman Nasional Lorentz - Papua dan Heart of Borneo - Kalimantan)

    3. Pemerintah Daerah Koordinasi penataan guna lahan dan pengendalian RUMIJA melalui peraturan

    daerah untuk menjaga kinerja jalan

    4. Ditjen Sumber Daya Air Dukungan Ditjen. SDA untuk penanganan sungai dan pantai pada ruas jalan

    nasional. Antara lain, penanganan jalan Pantura Jawa, abrasi pantai di Bengkulu dan Lampung, dan pengamanan sungai di Kalsel dan Kaltim

    5. Ditjen Cipta Karya Koordinasi penanganan utilitas ke-Cipta Karya-an yang menempati Right Of Way

    (ROW) jalan nasional dan integrasi sistem drainase jalan dengan sistem drainase kawasan (antara lain Pelebaran Jl. Ahmad Yani Kotamobagu)

  • 2x7.0

    AADT (Kend/Hr)

    Lebar Perk (Meter)

    Lebar Bahu (Meter)

    3000 8000 10,000 >20,000

    4.5 6.0

    7.0

    1.0 1.5 2.0 2.0

    Lebar Perk/Bahu (Dlm meter)

    1000

    Lebar AADT

    >3,000 >8,000 >20,000

    6m v

    7m v

    2x7m v

    BATASAN PELABARAN JALAN BERDASARKAN AADT R A N C A N G A N R E N S T R A 2 0 1 5 - 2 0 1 9

  • KONDISI JALAN PROVINSI SESUAI DATA DAK 2013 No Daerah

    Total Panjang Jalan

    Kemantapan Kebutuhan Penanganan

    Jalan Kondisi Mantap

    (km) (km) % (km)

    1 Provinsi Aceh 1,702 539 32 Rekonstruksi 1,162

    2 Provinsi Sumatera Utara 3,049 2,224 73

    3 Provinsi Sumatera Barat 1,154 934 81

    4 Provinsi Riau 3,033 1,867 62 Rekonstruksi 1,166

    5 Provinsi Kepulauan Riau 679 571 84

    6 Provinsi Jambi 1,505 1,096 73

    7 Provinsi Sumatera Selatan 1,620 1,410 87

    8 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 899 605 67 Rekonstruksi 294

    9 Provinsi Bengkulu 1,563 920 59 Rekonstruksi 643

    10 Provinsi Lampung 1,703 1,234 72

    11 Provinsi DKI Jakarta

    12 Provinsi Jawa Barat 2,191 2,082 95

    13 Provinsi Banten 853 691 81

    14 Provinsi Jawa Tengah 2,566 1,910 74

    15 Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 690 579 84

    16 Provinsi Jawa Timur 1,761 1,510 86

    17 Provinsi Kalimantan Barat 1,562 1,185 76

    18 Provinsi Kalimantan Tengah 1,100 887 81

    19 Provinsi Kalimantan Selatan 852 364 43 Rekonstruksi 488

    20 Provinsi Kalimantan Timur 1,640 1,329 81

    21 Provinsi Kalimantan Utara

    21 Provinsi Sulawesi Utara 940 676 72

    22 Provinsi Gorontalo 404 282 70

    23 Provinsi Sulawesi Tengah 1,619 891 55 Rekonstruksi 728

    24 Provinsi Sulawesi Selatan 1,148 970 85

    25 Provinsi Sulawesi Barat 722 297 41 Rekonstruksi 426

    26 Provinsi Sulawesi Tenggara 1,151 288 25 Rekonstruksi 863

    27 Provinsi Bali 861 767 89

    28 Provinsi Nusa Tenggara Barat 1,772 1,170 66 Rekonstruksi 602

    29 Provinsi Nusa Tenggara Timur 1,737 1,028 59 Rekonstruksi 710

    30 Provinsi Maluku 1,297.4 446.9 34 Rekonstruksi 851

    31 Provinsi Maluku Utara 1,867 779 42 Rekonstruksi 1,088

    32 Provinsi Papua 1,199 1,076 90

    33 Provinsi Papua Barat 1,025 1,007 98

    9,021