201205281044500.petunjuk penyusunan database
TRANSCRIPT
3
2. PENGISIAN DATA BASE RPIJM KABUPATEN/ KOTA DAN MEMORANDUM PROGRAM
Seperti disebutkan pada Bab I bahwa kabupaten/kota yang berhak mendapatkan dana stimulan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dari APBN pemerintah pusat adalah kabupaten/kota yang mempunyai dokumen RPIJM bidang Cipta Karya. RPIJM kab./kota merupakan dokumen resmi perencanaan investasi infrastuktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan.
Dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, maka diperlukan informasi data perencanaan dan penganggaran yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diperlukan suatu tool yang mempermudah pencarian informasi secara cepat dan akurat mengenai rencana investasi infrastruktur per tahun maupun per sektor sampai kedalaman level tertentu. Tool tersebut berupa susunan data base rencana investasi infrastruktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan yang diambil dari RPIJM kabupaten/Kota.
2.1. STRUKTUR PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT/ SUB OUTPUT, DAN KOMPONEN
Mulai tahun 2011 dan seterusnya, Direktorat Jenderal Cipta karya hanya memiliki satu program, yaitu program: Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, dan masing-masing kegiatan mempunyai beberapa output dan sub output. Masing-masing output dan sub output terdiri dari komponen-komponen. Dan di bawah komponen terdiri dari detil yang berupa deskripsi tentang nama pekerjaan.
Untuk lebih jelasnya, dibawah ini ilustrasi struktur program, kegiatan, output/ sub output, komponen dan detil, yang digunakan tahun 2011 dan seterusnya.
BAB 2
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
4
Gambar 2-1 Struktur Program, Kegiatan, Output/ Sub Output, dan Komponen
Lingkup kegiatan/ sektor yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya ada 4 kegiatan yaitu:
1. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan permukiman (atau dikenal dengan Sektor Bangkim)
2. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara (atau dikenal dengan Sektor PBL)
3. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan persampahan (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan PLP)
4. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan Air Minum).
Untuk lebih jelasnya turunan struktur program di bawah kewenangan Ditjen Cipta Karya untuk masing-masing kegiatan output/ sub output, dan komponen diuraikan pada tabel di bawah ini :
5
A. Turunan Kegiatan Pengembangan Permukiman (Sektor Bangkim)
Kegiatan Output Sub Ouput Komponen
Administrasi Kegiatan
Pengaturan Lainnya
Administrasi Kegiatan
Pendidikan dan Latihan
Informasi/Komunikasi/Produk Audio
Visual
Administrasi Kegiatan
Bimbingan/Pendampingan
Administrasi Kegiatan
Bimbingan/Pendampingan
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknik (DED)
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembangunan
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembangunan
Manajemen Pengendalian
Administrasi Kegiatan
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
BLM Fisik
Administrasi Kegiatan
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
BLM Fisik
RIS-PNPM
PENGATURAN,
PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
INFRASTRUKTUR
PERDESAAN (PPIP)
PPIP
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Rawan Bencana
Infrastruktur Kawasan Permukiman di
Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar
RUSUNAWA BESERTA
INFRASTRUKTUR
PENDUKUNGNYA
INFRASTRUKTUR
KAWASAN
PERMUKIMAN
PERDESAAN
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan Potensial yang Meningkat
Kualitasnya
INFRASTRUKTUR
KAWASAN
PERMUKIMAN
PERKOTAAN
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Kumuh
Infrastruktur Permukiman RSH yang
Meningkat Kualitasnya
Sosialisasi/Desiminasi/Workshop/
Seminar
LAPORAN PEMBINAAN
PENGEMBANGAN
PERMUKIMAN
Draft NSPK Daerah Bidang
Permukiman
Laporan Fasilitasi Penguatan
Kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Bidang Permukiman
Strategi Pembangunan Permukiman
dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)
Rencana Pengembangan Kawasan
Perkotaan dan Perdesaan (RPKPP)
*) Pembangunan : pembangunan fisik
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
6
B. Turunan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Sektor PBL)
Kegiatan Output Sub Ouput Komponen
Administrasi Kegiatan
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar
Fasilitasi
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
Penyusunan LAKIP/Rencana Investasi/KPJM
Bantuan Teknis/Administratif/Manajemen
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan
Fisik Penunjang
Pembangunan Lainnya
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala
Peningkatan
Fisik Penunjang
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan
Peningkatan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala
Fisik Penunjang
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan
Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala
Fisik Penunjang
Peningkatan
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Pembangunan Lainnya
Perencanaan Teknik
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Monitoring dan Evaluasi
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
BLM Fisik
PENGATURAN, PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PELAKSANAAN PENATAAN
BANGUNAN DAN
LINGKUNGAN,
PENGELOLAAN GEDUNG DAN
RUMAH NEGARA
KESWADAYAAN MASYARAKAT
BANGUNAN GEDUNG DAN
FASILITASNYA
LAPORAN PEMBINAAN
PELAKSANAAN PENATAAN
BANGUNAN DAN LINGKUNGAN,
PENGELOLAAN GEDUNG DAN
RUMAH NEGARA
Sarana dan prasarana
Revitalisasi Kawasan
Sarana dan prasarana
Penataan Ruang Terbuka
Hijau (RTH)
Sarana dan prasarana
Penataan Lingkungan
Permukiman
Tradisional/Bersejarah
Bangunan Gedung Negara
Rehabiitasi Bangunan
Bersejarah
SARANA DAN PRASARANA
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
Sarana dan prasarana
Penanggulangan Bahaya
Kebakaran
PIP2B
Istana Kepresidenan
Aksesibilitas Bangunan
Gedung dan Lingkungan
7
C. Turunan Kegiatan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan (Sektor PLP)
Kegiatan Output Sub Ouput Komponen
Administrasi Kegiatan
Pengaturan Lainnya
Administrasi Kegiatan
Informasi/Komunikasi/Produk Audio Visual
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar/Pelati
hanFasilitasi/Perkuatan Kelembagaan
Administrasi Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan
Informasi/Komunikasi/Produk Audio Visual
Fasilitasi/Perkuatan Kelembagaan
Administrasi Kegiatan
Penyusunan Masterplan
Administrasi Kegiatan
Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL
Perencanaan Teknis (DED)
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
Fisik Penunjang
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL
Perencanaan Teknis (DED)
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
Fisik Penunjang
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL
Perencanaan Teknis (DED)
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan
Fisik Penunjang
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Perencanaan Teknis (DED)
Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya
Peningkatan/Pembangunan TPST/3R
Fisik Penunjang
Pengawasan Teknik dan Supervisi
INFRASTRUKTUR TEMPAT
PENGOLAH SAMPAH TERPADU/3R
PENGATURAN, PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN SANITASI
DAN PERSAMPAHAN
INFRASTRUKTUR DRAINASE
PERKOTAAN
INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH
LAPORAN PEMBINAAN
PELAKSANAAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN PERMUKIMAN
INFRASTRUKTUR TEMPAT
PENGOLAH SAMPAH
TERPADU/3R
INFRASTRUKTUR DRAINASE
INFRASTRUKTUR TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
INFRASTRUKTUR STASIUN
ANTARA DAN TEMPAT
PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
Infrastruktur Air Limbah Dengan
Sistem Terpusat Skala Kota
Infrastruktur Air Limbah Dengan
Sistem Setempat dan Sistem
Komunal
Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar
Rencana Induk dan Pra Studi
Kelayakan Bidang PLP
Laporan Fasilitasi Penguatan
Kapasitas Masyarakat dan Dunia
Usaha dalam Bidang Pengembangan
PLP
Draft NSPK Daerah Bidang
Pengembangan PLP
Laporan Fasilitasi Penguatan
Kapasitas Pemerintah Daerah dalam
Bidang Pengembangan PLP
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
8
D. Turunan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Sektor Pengembangan Air Minum)
Kegiatan Output Sub Ouput Komponen
Administrasi Kegiatan
Administrasi Kegiatan
Fasilitasi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
BLM Fisik
Pembangunan
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
Administrasi Kegiatan
Pembangunan
Pengawasan Teknik dan Supervisi
SPAM di Kawasan Pelabuhan
Perikanan
SPAM REGIONAL (SPAM
kerjasama dengan Kabupaten/
Kota lain )
SPAM KAWASAN KHUSUS SPAM di kapet
SPAM di Kabupaten/Kota
Pemekaran
Pamsimas
SPAM di Kawasan
Perbatasan
SPAM di Desa Rawan
Air/Pesisir/Terpencil
Optimalisasi IKK
SPAM DI IBU KOTA
KECAMATAN (IKK)
SPAM DI KAWASAN MBR SPAM di Kawasan
RSH/Rusunawa
SPAM di Kawasan
Kumuh/Nelayan
PDAM yang Memperoleh
Pembinaan Bantuan Teknis/Administratif/Manajemen
PDAM yang Mendapatkan
Pinjaman Bank
PENGATURAN,
PEMBINAAN,
PENGAWASAN DAN
PELAKSANAAN
PENGEMBANGAN
SISTEM PENYEDIAAN AIR
MINUM
PENYELENGGARA SPAM
TERFASILITASI
SPAM PERDESAAN
*) Pembangunan : pembangunan fisik
9
2.2. PETUNJUK PENGISIAN DATA
2.2.1 Pengisian Data Untuk Data Base RPIJM
1. Program
Hanya ada satu program di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu program : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan kode program : 07 (lihat Lampiran)
2. Kegiatan
Kegiatan diisi disesuaikan dengan klasifikasi nama kegiatannya. Lingkup kegiatan yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya ada 4 yaitu :
a. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan permukiman (atau dikenal dengan Sektor Bangkim), dengan kode kegiatan : 2412 (lihat Lampiran)
b. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara (atau dikenal dengan Sektor PBL), dengan kode kegiatan : 2413 (lihat Lampiran).
c. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan persampahan (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan PLP), dengan kode kegiatan : 2414 (lihat Lampiran)
d. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan Air Minum), dengan kode kegiatan : 2415 (lihat Lampiran)
3. Output Output atau keluaran merupakan turunan dari kegiatan. Setiap kegiatan terdiri dari beberapa output/ keluaran. Output diisi sesuai dengan klasifikasi nama outputnya. Output diisi sejumlah angka nominal yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut sesuai dengan satuan output, misal: … kawasan, … desa, …PDAM, …IKK. Nama dan kode masing-masing output terlampir.
4. Sub Output
Setiap output bisa terdiri dari satu atau beberapa sub output. Sub output diisi sejumlah angka nominal yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut sesuai dengan satuan sub output, misal: …kawasan, …desa, …PDAM, …IKK). Nama dan kode masing-masing sub output terlampir.
5. Komponen
Komponen diisi sesuai dengan klasifikasi nama komponennya. Komponen adalah turunan dari output atau sub output, nama dan kode komponen terlampir.
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
10
6. Provinsi
Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Nama dan kode masing-masing propinsi terlampir (dari data BPS)
7. Kabupaten/ Kota
Kabupaten/Kota diisi sesuai dengan nama Kabupaten/Kota tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan atau sesuai nama dokumen RPIJM. Nama dan kode masing-masing kabupaten/kota terlampir (dari data BPS)
8. Detail Lokasi : Kecamatan, Nama Kawasan, Desa/Kelurahan
Detail Lokasi adalah nama tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Detail Lokasi bisa berupa nama : kecamatan, kawasan, desa/kelurahan. Nama dan kode kecamatan dan desa/kelurahan terlampir (dari data BPS)
9. Volume
Volume adalah skala yang digunakan untuk menentukan besaran suatu detail pekerjaan tersebut akan dilaksanakan, misal : …ha, …kilometer, …unit. Volume diisi angka nominal besaran hasil barang/jasa dari pekerjaan tersebut (sesuai RPIJM).
10. Harga Satuan
Harga satuan diisi sesuai dengan harga satuan yang berlaku saat ini dan di wilayah tersebut (atau sesuai dengan dokumen RPIJM)
11. APBN
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
12. Pinjaman Luar Negeri (PLN)
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Pinjaman Luar Negeri (PLN).
13. Hibah Luar Negeri (HLN)
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Hibah Luar Negeri (HLN).
14. APBD Provinsi
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari APBD Provinsi.
15. APBD Kabupaten/ Kota
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari APBD Kab/Kota.
11
16. PDAM Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
17. Swasta
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari swasta.
18. Masyarakat
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari swadaya masyarakat.
19. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
2.2.2 Pengisian Data untuk Bata Base Memorandum Program:
Pengisian data base Memorandum Program sama seperti pengisian data base RPIJM, perbedaannya untuk data base Memorandum Program pengisian hanya sampai pada level sub output, ditambah dengan isian Readiness Kriteria Umum (yaitu: Tercantum dalam RPIJM; Kesiapan Lahan; DED, AMDAL jika diperlukan; Dana Sharing Pemda) dan Readiness Kriteria Khusus untuk masing-masing sektor (yaitu: Dokumen SPPIP/RPKPP; Dokumen RTBL; Dokumen SSK dan Surat mengikuti program PPSP; Dokumen RI SPAM). Uraian Readiness Criteria dokumen MP tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan Lahan/ Lokasi
Kegiatan yang menempati suatu lokasi/ lahan, maka Pemda berkewajiban membebaskan lahan tersebut dari berbagai kepentingan tertentu. Kesiapan Lahan diisi tahun lahan tersebut selesai dibebaskan berdasarkan surat resmi yang menyatakan bahwa lokasi/lahan yang dimaksud untuk lokasi kegiatan sudah bebas atau tidak dalam sengketa.
2. Detail Engineering Desain (DED).
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen perencanaan teknis/DED.
3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Amdal. Usulan kegiatan yang dalam pelaksanaan maupun paska kontruksi berdampak/berpengaruh signifikan pada lingkungan dan masyarakat, maka wajib untuk melengkapi dengan dokumen Amdal.
4. Dokumen SPPIP/ RPKPP
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen SPPIP atau RPKPP .
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
12
5. Dokumen (RTBL)
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
6. Dokumen SSK dan Surat Minat dan mengikuti PPSP
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Nomer Surat perihal mengikuti program Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP).
7. Dokumen Rencana Induk SPAM (RI SPAM)
Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen RI-SPAM.
Memorandum program merupakan proses kelanjutan dan simpul hasil sinkronisasi antara penyusunan RPIJM Kabupaten/ Kota (usulan daerah/ proses bottom up) dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya (Peraturan Menteri PU/ proses top down). Posisi strategis Memorandum Program di dalam sistem perencanaan dan penganggaran nasional dapat diilustrasikan di bawah ini.
Gambar 2-2 Posisi Memorandum Program di dalam Sistem Perencanaan dan Penganggaran
Nasional
13
Proses penyusunan program dan anggaran bidang cipta karya dalam kerangka Memorandum Program dimulai dari penyaringan usulan prioritas program RPIJM Kabupaten/ Kota. Penyaringan usulan tersebut kemudian disinkronisasikan dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya yang merupakan indikator kinerja Kementerian PU. Di samping harus sinkron dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya, usulan kegiatan tersebut juga harus memenuhi readiness criteria .
Hasil penyaringan usulan RPIJM Kabupaten/ Kota yang sudah disinkronisasikan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya tersebut, kemudian dituangkan ke dalam dokumen kesepakatan pendanaan bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota yang dikenal dengan dokumen MP. Proses penyusunan program dan anggaran bidang Cipta Karya dalam kerangka memorandum program dapat diilustrasikan pada gambar berikut ini.
Gambar 2-3 Proses Penyusunan Program dan Anggaran Bidang Cipta Karya dalam Kerangka
Memorandum Program
PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA
14
MP disusun dengan mempertimbangkan kemampuan aspek teknis, biaya, waktu, serta kesiapan dan kelayakan suatu kegiatan untuk didanai oleh APBN. Renstra Ditjen Cipta Karya menjadi dasar dalam pendekatan top down dalam penyusunan MP. Alokasi anggaran baseline yang ditetapkan Renstra tersebut, akan didistribusikan secara proporsional ke seluruh provinsi berdasarkan target output kinerja. Kemudian Pemda Provinsi membagikan alokasi baseline APBN tersebut ke kabupaten/kota sesuai dengan skala prioritas dan hak kinerja masing-masing kab/kota di lingkup provinsi bersangkutan .
Penyusunan rencana program investasi tersebut ditekankan terhadap aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang Cipta Karya, yang akan mencakup: koordinasi pengaturan, integrasi perencanaan, dan sinkronisasi program berdasarkan skala prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.