201205281044500.petunjuk penyusunan database

12
3 2. PENGISIAN DATA BASE RPIJM KABUPATEN/ KOTA DAN MEMORANDUM PROGRAM Seperti disebutkan pada Bab I bahwa kabupaten/kota yang berhak mendapatkan dana stimulan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dari APBN pemerintah pusat adalah kabupaten/kota yang mempunyai dokumen RPIJM bidang Cipta Karya. RPIJM kab./kota merupakan dokumen resmi perencanaan investasi infrastuktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan. Dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, maka diperlukan informasi data perencanaan dan penganggaran yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diperlukan suatu tool yang mempermudah pencarian informasi secara cepat dan akurat mengenai rencana investasi infrastruktur per tahun maupun per sektor sampai kedalaman level tertentu. Tool tersebut berupa susunan data base rencana investasi infrastruktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan yang diambil dari RPIJM kabupaten/Kota. 2.1. STRUKTUR PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT/ SUB OUTPUT, DAN KOMPONEN Mulai tahun 2011 dan seterusnya, Direktorat Jenderal Cipta karya hanya memiliki satu program, yaitu program: Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, dan masing-masing kegiatan mempunyai beberapa output dan sub output. Masing-masing output dan sub output terdiri dari komponen-komponen. Dan di bawah komponen terdiri dari detil yang berupa deskripsi tentang nama pekerjaan. Untuk lebih jelasnya, dibawah ini ilustrasi struktur program, kegiatan, output/ sub output, komponen dan detil, yang digunakan tahun 2011 dan seterusnya. BAB 2

Upload: dian-kusbandiah

Post on 01-Dec-2015

367 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

3

2. PENGISIAN DATA BASE RPIJM KABUPATEN/ KOTA DAN MEMORANDUM PROGRAM

Seperti disebutkan pada Bab I bahwa kabupaten/kota yang berhak mendapatkan dana stimulan pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dari APBN pemerintah pusat adalah kabupaten/kota yang mempunyai dokumen RPIJM bidang Cipta Karya. RPIJM kab./kota merupakan dokumen resmi perencanaan investasi infrastuktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan.

Dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, maka diperlukan informasi data perencanaan dan penganggaran yang cepat dan akurat. Oleh karena itu diperlukan suatu tool yang mempermudah pencarian informasi secara cepat dan akurat mengenai rencana investasi infrastruktur per tahun maupun per sektor sampai kedalaman level tertentu. Tool tersebut berupa susunan data base rencana investasi infrastruktur bidang Cipta Karya, multi sektor, multi tahun dan multi pendanaan yang diambil dari RPIJM kabupaten/Kota.

2.1. STRUKTUR PROGRAM, KEGIATAN, OUTPUT/ SUB OUTPUT, DAN KOMPONEN

Mulai tahun 2011 dan seterusnya, Direktorat Jenderal Cipta karya hanya memiliki satu program, yaitu program: Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman. Program ini terdiri dari beberapa kegiatan, dan masing-masing kegiatan mempunyai beberapa output dan sub output. Masing-masing output dan sub output terdiri dari komponen-komponen. Dan di bawah komponen terdiri dari detil yang berupa deskripsi tentang nama pekerjaan.

Untuk lebih jelasnya, dibawah ini ilustrasi struktur program, kegiatan, output/ sub output, komponen dan detil, yang digunakan tahun 2011 dan seterusnya.

BAB 2

Page 2: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4

Gambar 2-1 Struktur Program, Kegiatan, Output/ Sub Output, dan Komponen

Lingkup kegiatan/ sektor yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya ada 4 kegiatan yaitu:

1. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan permukiman (atau dikenal dengan Sektor Bangkim)

2. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara (atau dikenal dengan Sektor PBL)

3. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan persampahan (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan PLP)

4. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan Air Minum).

Untuk lebih jelasnya turunan struktur program di bawah kewenangan Ditjen Cipta Karya untuk masing-masing kegiatan output/ sub output, dan komponen diuraikan pada tabel di bawah ini :

Page 3: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

5

A. Turunan Kegiatan Pengembangan Permukiman (Sektor Bangkim)

Kegiatan Output Sub Ouput Komponen

Administrasi Kegiatan

Pengaturan Lainnya

Administrasi Kegiatan

Pendidikan dan Latihan

Informasi/Komunikasi/Produk Audio

Visual

Administrasi Kegiatan

Bimbingan/Pendampingan

Administrasi Kegiatan

Bimbingan/Pendampingan

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknik (DED)

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembangunan

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembangunan

Manajemen Pengendalian

Administrasi Kegiatan

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

BLM Fisik

Administrasi Kegiatan

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

BLM Fisik

RIS-PNPM

PENGATURAN,

PEMBINAAN,

PENGAWASAN DAN

PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN

INFRASTRUKTUR

PERDESAAN (PPIP)

PPIP

Infrastruktur Kawasan Permukiman

Rawan Bencana

Infrastruktur Kawasan Permukiman di

Perbatasan dan Pulau Kecil Terluar

RUSUNAWA BESERTA

INFRASTRUKTUR

PENDUKUNGNYA

INFRASTRUKTUR

KAWASAN

PERMUKIMAN

PERDESAAN

Infrastruktur Kawasan Permukiman

Perdesaan Potensial yang Meningkat

Kualitasnya

INFRASTRUKTUR

KAWASAN

PERMUKIMAN

PERKOTAAN

Infrastruktur Kawasan Permukiman

Kumuh

Infrastruktur Permukiman RSH yang

Meningkat Kualitasnya

Sosialisasi/Desiminasi/Workshop/

Seminar

LAPORAN PEMBINAAN

PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN

Draft NSPK Daerah Bidang

Permukiman

Laporan Fasilitasi Penguatan

Kapasitas Pemerintah Daerah dalam

Bidang Permukiman

Strategi Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

Rencana Pengembangan Kawasan

Perkotaan dan Perdesaan (RPKPP)

*) Pembangunan : pembangunan fisik

Page 4: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

6

B. Turunan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan (Sektor PBL)

Kegiatan Output Sub Ouput Komponen

Administrasi Kegiatan

Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar

Fasilitasi

Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

Penyusunan LAKIP/Rencana Investasi/KPJM

Bantuan Teknis/Administratif/Manajemen

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan

Fisik Penunjang

Pembangunan Lainnya

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan

Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala

Peningkatan

Fisik Penunjang

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan

Peningkatan

Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala

Fisik Penunjang

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan

Rehabilitasi/Pemeliharaan Berkala

Fisik Penunjang

Peningkatan

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Pembangunan Lainnya

Perencanaan Teknik

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

BLM Fisik

PENGATURAN, PEMBINAAN,

PENGAWASAN DAN

PELAKSANAAN PENATAAN

BANGUNAN DAN

LINGKUNGAN,

PENGELOLAAN GEDUNG DAN

RUMAH NEGARA

KESWADAYAAN MASYARAKAT

BANGUNAN GEDUNG DAN

FASILITASNYA

LAPORAN PEMBINAAN

PELAKSANAAN PENATAAN

BANGUNAN DAN LINGKUNGAN,

PENGELOLAAN GEDUNG DAN

RUMAH NEGARA

Sarana dan prasarana

Revitalisasi Kawasan

Sarana dan prasarana

Penataan Ruang Terbuka

Hijau (RTH)

Sarana dan prasarana

Penataan Lingkungan

Permukiman

Tradisional/Bersejarah

Bangunan Gedung Negara

Rehabiitasi Bangunan

Bersejarah

SARANA DAN PRASARANA

LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Sarana dan prasarana

Penanggulangan Bahaya

Kebakaran

PIP2B

Istana Kepresidenan

Aksesibilitas Bangunan

Gedung dan Lingkungan

Page 5: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

7

C. Turunan Kegiatan Pengembangan Sanitasi dan Persampahan (Sektor PLP)

Kegiatan Output Sub Ouput Komponen

Administrasi Kegiatan

Pengaturan Lainnya

Administrasi Kegiatan

Informasi/Komunikasi/Produk Audio Visual

Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar/Pelati

hanFasilitasi/Perkuatan Kelembagaan

Administrasi Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan

Informasi/Komunikasi/Produk Audio Visual

Fasilitasi/Perkuatan Kelembagaan

Administrasi Kegiatan

Penyusunan Masterplan

Administrasi Kegiatan

Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL

Perencanaan Teknis (DED)

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan

Fisik Penunjang

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL

Perencanaan Teknis (DED)

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan

Fisik Penunjang

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Studi Pra Kelayakan/Kelayakan/AMDAL

Perencanaan Teknis (DED)

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

Rehabilitasi/Peningkatan/Pembangunan

Fisik Penunjang

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Perencanaan Teknis (DED)

Pembinaan/Pemberdayaan Lainnya

Peningkatan/Pembangunan TPST/3R

Fisik Penunjang

Pengawasan Teknik dan Supervisi

INFRASTRUKTUR TEMPAT

PENGOLAH SAMPAH TERPADU/3R

PENGATURAN, PEMBINAAN,

PENGAWASAN DAN

PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN SANITASI

DAN PERSAMPAHAN

INFRASTRUKTUR DRAINASE

PERKOTAAN

INFRASTRUKTUR AIR LIMBAH

LAPORAN PEMBINAAN

PELAKSANAAN PENYEHATAN

LINGKUNGAN PERMUKIMAN

INFRASTRUKTUR TEMPAT

PENGOLAH SAMPAH

TERPADU/3R

INFRASTRUKTUR DRAINASE

INFRASTRUKTUR TEMPAT

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

INFRASTRUKTUR STASIUN

ANTARA DAN TEMPAT

PEMROSESAN AKHIR SAMPAH

Infrastruktur Air Limbah Dengan

Sistem Terpusat Skala Kota

Infrastruktur Air Limbah Dengan

Sistem Setempat dan Sistem

Komunal

Sosialisasi/Diseminasi/Workshop/Seminar

Rencana Induk dan Pra Studi

Kelayakan Bidang PLP

Laporan Fasilitasi Penguatan

Kapasitas Masyarakat dan Dunia

Usaha dalam Bidang Pengembangan

PLP

Draft NSPK Daerah Bidang

Pengembangan PLP

Laporan Fasilitasi Penguatan

Kapasitas Pemerintah Daerah dalam

Bidang Pengembangan PLP

Page 6: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

8

D. Turunan Kegiatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Sektor Pengembangan Air Minum)

Kegiatan Output Sub Ouput Komponen

Administrasi Kegiatan

Administrasi Kegiatan

Fasilitasi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

BLM Fisik

Pembangunan

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

Administrasi Kegiatan

Pembangunan

Pengawasan Teknik dan Supervisi

SPAM di Kawasan Pelabuhan

Perikanan

SPAM REGIONAL (SPAM

kerjasama dengan Kabupaten/

Kota lain )

SPAM KAWASAN KHUSUS SPAM di kapet

SPAM di Kabupaten/Kota

Pemekaran

Pamsimas

SPAM di Kawasan

Perbatasan

SPAM di Desa Rawan

Air/Pesisir/Terpencil

Optimalisasi IKK

SPAM DI IBU KOTA

KECAMATAN (IKK)

SPAM DI KAWASAN MBR SPAM di Kawasan

RSH/Rusunawa

SPAM di Kawasan

Kumuh/Nelayan

PDAM yang Memperoleh

Pembinaan Bantuan Teknis/Administratif/Manajemen

PDAM yang Mendapatkan

Pinjaman Bank

PENGATURAN,

PEMBINAAN,

PENGAWASAN DAN

PELAKSANAAN

PENGEMBANGAN

SISTEM PENYEDIAAN AIR

MINUM

PENYELENGGARA SPAM

TERFASILITASI

SPAM PERDESAAN

*) Pembangunan : pembangunan fisik

Page 7: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

9

2.2. PETUNJUK PENGISIAN DATA

2.2.1 Pengisian Data Untuk Data Base RPIJM

1. Program

Hanya ada satu program di lingkungan Ditjen Cipta Karya yaitu program : Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman, dengan kode program : 07 (lihat Lampiran)

2. Kegiatan

Kegiatan diisi disesuaikan dengan klasifikasi nama kegiatannya. Lingkup kegiatan yang menjadi kewenangan Ditjen Cipta Karya ada 4 yaitu :

a. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan permukiman (atau dikenal dengan Sektor Bangkim), dengan kode kegiatan : 2412 (lihat Lampiran)

b. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan penataan bangunan dan lingkungan, pengelolaan gedung dan rumah negara (atau dikenal dengan Sektor PBL), dengan kode kegiatan : 2413 (lihat Lampiran).

c. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sanitasi dan persampahan (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan PLP), dengan kode kegiatan : 2414 (lihat Lampiran)

d. Kegiatan: pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan pelaksanaan pengembangan sistem penyediaan air minum (atau dikenal dengan Sektor Pengembangan Air Minum), dengan kode kegiatan : 2415 (lihat Lampiran)

3. Output Output atau keluaran merupakan turunan dari kegiatan. Setiap kegiatan terdiri dari beberapa output/ keluaran. Output diisi sesuai dengan klasifikasi nama outputnya. Output diisi sejumlah angka nominal yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut sesuai dengan satuan output, misal: … kawasan, … desa, …PDAM, …IKK. Nama dan kode masing-masing output terlampir.

4. Sub Output

Setiap output bisa terdiri dari satu atau beberapa sub output. Sub output diisi sejumlah angka nominal yang dihasilkan oleh kegiatan tersebut sesuai dengan satuan sub output, misal: …kawasan, …desa, …PDAM, …IKK). Nama dan kode masing-masing sub output terlampir.

5. Komponen

Komponen diisi sesuai dengan klasifikasi nama komponennya. Komponen adalah turunan dari output atau sub output, nama dan kode komponen terlampir.

Page 8: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

10

6. Provinsi

Provinsi diisi sesuai dengan nama provinsi tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Nama dan kode masing-masing propinsi terlampir (dari data BPS)

7. Kabupaten/ Kota

Kabupaten/Kota diisi sesuai dengan nama Kabupaten/Kota tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan atau sesuai nama dokumen RPIJM. Nama dan kode masing-masing kabupaten/kota terlampir (dari data BPS)

8. Detail Lokasi : Kecamatan, Nama Kawasan, Desa/Kelurahan

Detail Lokasi adalah nama tempat kegiatan tersebut akan dilaksanakan. Detail Lokasi bisa berupa nama : kecamatan, kawasan, desa/kelurahan. Nama dan kode kecamatan dan desa/kelurahan terlampir (dari data BPS)

9. Volume

Volume adalah skala yang digunakan untuk menentukan besaran suatu detail pekerjaan tersebut akan dilaksanakan, misal : …ha, …kilometer, …unit. Volume diisi angka nominal besaran hasil barang/jasa dari pekerjaan tersebut (sesuai RPIJM).

10. Harga Satuan

Harga satuan diisi sesuai dengan harga satuan yang berlaku saat ini dan di wilayah tersebut (atau sesuai dengan dokumen RPIJM)

11. APBN

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

12. Pinjaman Luar Negeri (PLN)

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Pinjaman Luar Negeri (PLN).

13. Hibah Luar Negeri (HLN)

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Hibah Luar Negeri (HLN).

14. APBD Provinsi

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari APBD Provinsi.

15. APBD Kabupaten/ Kota

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari APBD Kab/Kota.

Page 9: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

11

16. PDAM Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

17. Swasta

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari swasta.

18. Masyarakat

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari swadaya masyarakat.

19. Dana Alokasi Khusus (DAK)

Diisi angka nominal dalam juta rupiah, dan jika sumber pembiayaan kegiatan tersebut direncanakan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

2.2.2 Pengisian Data untuk Bata Base Memorandum Program:

Pengisian data base Memorandum Program sama seperti pengisian data base RPIJM, perbedaannya untuk data base Memorandum Program pengisian hanya sampai pada level sub output, ditambah dengan isian Readiness Kriteria Umum (yaitu: Tercantum dalam RPIJM; Kesiapan Lahan; DED, AMDAL jika diperlukan; Dana Sharing Pemda) dan Readiness Kriteria Khusus untuk masing-masing sektor (yaitu: Dokumen SPPIP/RPKPP; Dokumen RTBL; Dokumen SSK dan Surat mengikuti program PPSP; Dokumen RI SPAM). Uraian Readiness Criteria dokumen MP tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kesiapan Lahan/ Lokasi

Kegiatan yang menempati suatu lokasi/ lahan, maka Pemda berkewajiban membebaskan lahan tersebut dari berbagai kepentingan tertentu. Kesiapan Lahan diisi tahun lahan tersebut selesai dibebaskan berdasarkan surat resmi yang menyatakan bahwa lokasi/lahan yang dimaksud untuk lokasi kegiatan sudah bebas atau tidak dalam sengketa.

2. Detail Engineering Desain (DED).

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen perencanaan teknis/DED.

3. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Amdal. Usulan kegiatan yang dalam pelaksanaan maupun paska kontruksi berdampak/berpengaruh signifikan pada lingkungan dan masyarakat, maka wajib untuk melengkapi dengan dokumen Amdal.

4. Dokumen SPPIP/ RPKPP

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen SPPIP atau RPKPP .

Page 10: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

12

5. Dokumen (RTBL)

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

6. Dokumen SSK dan Surat Minat dan mengikuti PPSP

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Nomer Surat perihal mengikuti program Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Perkotaan (PPSP).

7. Dokumen Rencana Induk SPAM (RI SPAM)

Diisi tahun selesainya penyusunan dokumen RI-SPAM.

Memorandum program merupakan proses kelanjutan dan simpul hasil sinkronisasi antara penyusunan RPIJM Kabupaten/ Kota (usulan daerah/ proses bottom up) dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya (Peraturan Menteri PU/ proses top down). Posisi strategis Memorandum Program di dalam sistem perencanaan dan penganggaran nasional dapat diilustrasikan di bawah ini.

Gambar 2-2 Posisi Memorandum Program di dalam Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Nasional

Page 11: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

13

Proses penyusunan program dan anggaran bidang cipta karya dalam kerangka Memorandum Program dimulai dari penyaringan usulan prioritas program RPIJM Kabupaten/ Kota. Penyaringan usulan tersebut kemudian disinkronisasikan dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya yang merupakan indikator kinerja Kementerian PU. Di samping harus sinkron dengan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya, usulan kegiatan tersebut juga harus memenuhi readiness criteria .

Hasil penyaringan usulan RPIJM Kabupaten/ Kota yang sudah disinkronisasikan sasaran output Renstra Ditjen Cipta Karya tersebut, kemudian dituangkan ke dalam dokumen kesepakatan pendanaan bersama antara Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota yang dikenal dengan dokumen MP. Proses penyusunan program dan anggaran bidang Cipta Karya dalam kerangka memorandum program dapat diilustrasikan pada gambar berikut ini.

Gambar 2-3 Proses Penyusunan Program dan Anggaran Bidang Cipta Karya dalam Kerangka

Memorandum Program

Page 12: 201205281044500.Petunjuk Penyusunan Database

PETUNJUK PENYUSUNAN MEMORANDUM PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

14

MP disusun dengan mempertimbangkan kemampuan aspek teknis, biaya, waktu, serta kesiapan dan kelayakan suatu kegiatan untuk didanai oleh APBN. Renstra Ditjen Cipta Karya menjadi dasar dalam pendekatan top down dalam penyusunan MP. Alokasi anggaran baseline yang ditetapkan Renstra tersebut, akan didistribusikan secara proporsional ke seluruh provinsi berdasarkan target output kinerja. Kemudian Pemda Provinsi membagikan alokasi baseline APBN tersebut ke kabupaten/kota sesuai dengan skala prioritas dan hak kinerja masing-masing kab/kota di lingkup provinsi bersangkutan .

Penyusunan rencana program investasi tersebut ditekankan terhadap aspek keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang Cipta Karya, yang akan mencakup: koordinasi pengaturan, integrasi perencanaan, dan sinkronisasi program berdasarkan skala prioritas tertentu atau yang ditetapkan yang paling sesuai dalam rangka menjawab tantangan pembangunan.