2012-1007 indonesian

48
07 - 2012 Warta Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dalam 12 26 P enggelapan 20 G ereja B erbahasa R oh Siapakah Pemburu G agah P erkasa Dua M isi Satu H ati, itu yang ?

Upload: adventist-world-magazine

Post on 28-Mar-2016

269 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

2012-1007 indonesian official

TRANSCRIPT

Page 1: 2012-1007 indonesian

07 - 2012

W a r t a G e r e j a M a s e h i A d v e n t H a r i K e t u j u h

dalam12 26Penggelapan 20

GerejaBerbahasa

RohSiapakah Pemburu

“GagahPerkasa”

Dua

MisiSatuHati,

ituyang

?

Page 2: 2012-1007 indonesian

3 L A P O R A N S E D U N I A

3 Sekilas Berita 6 Fitur Berita

C E R I T A S A M P U L

14 Dua Hati, Satu Misi

Oleh Bill KnottKetika Hein dan Melissa Myburgh hendak memulai satu pelayanan, ter-nyata mereka menetap di situ.

8 P A N O R A M A S E D U N I A

Rekreasi dan Kebangunan Rohani Oleh Ted N.C. Wilson Apakah Anda mempunyai waktu mengisi baterai

Anda secara fisik, emosi, dan spiritual?

10 R E N U N G A N

Lompatan Iman Oleh Chantal J. Klingbeil Ia tidak memiliki banyak; kemudian seorang asing datang mengambilnya.

12 K E H I D U P A N A D V E N T

Penggelapan dalam Gereja Oleh Robert E. Lemon Tentu, beberapa memang orang jahat, yang lain hanya dikalahkan oleh kesempatan.

20 K E P E R C A Y A A N D A S A R

Berbahasa Roh Oleh Lynn Burton Apakah ini suatu karunia yang benar, atau peninggalan zaman lalu?

22 T A M P I L A N K H U S U S

“Waktunya Telah Tiba” Oleh Joshua Nebblett GYC menggabungkan diri dengan pelayanan pemuda Eropa.

24 R O H N U B U A T

Karunia Tuntunan Oleh Merlin D. Burt Apa yang disampaikan oleh visi Ellen White

kepada kita tentang dia dan pelayanannya.

19 K E S E H A T A N S E D U N I A

Stroke Ringan

26 P E R T A N YA A N D A N

J A W A B A N A L K I T A B

Siapakah “Pemburu yang Gagah Perkasa” itu?

27 P E L A J A R A N A L K I T A B

Membuat Pilihan Positif

28 P E R T U K A R A N I D E

32-48 D A R I I N D O N E S I A

Warta Gereja Advent (WGA)

D E P A R T E M E N T A L

www.adventistworld.org

C o v e r p h o t o s a r e C o u r t e s y o f M e l i s s a a n d h e i n M y b u r g h

07 - 2012

Tersedia dalam 13 bahasa secara online

2 Adventist World | 07 -2012

Page 3: 2012-1007 indonesian

L A P O R A N S E D U N I A

Landasan Terbang Baru: Foto memperlihatkan Pesawat Adventist Aviation Services di sebuah jalur penerbangan terpencil di Papua Nugini. Para penerbang Advent baru-baru ini membuka sebuah landasan terbang baru di desa terpencil Sisimin.

Warga Sisimin di Oksapmin, provinsi Sandaun, Papua Nugini, me- ■nyambut baik pembukaan landasan terbang baru di desa mereka, dan mereka meminta orang-orang Advent yang mendapat penghargaan itu.

Kapten Bennett Spencer, seorang pilot Adventist Aviation Services (AAS) asalnya dari Amerika Serikat, secara resmi menggunting pita un-tuk membuka landasan terbang itu.

Bersama Kapten Spencer ada Max Zaccias, Ketua Misi Western Highlands Mission; Luke Tanop, direktur distrik Sandaun; juga pemim-pin gereja lainnya dan warga dan desa-desa sekitar Oksapmin.

Tanpa tersedianya infrastruktur jalan, penduduk Sisimin tidak men-dapatkan semua pelayanan dasar seperti sekolah, dan rumah sakit se-lama 40 tahun terakhir. Satu-satunya jalan berhubungan dengan tempat lain di negara itu hanya dengan berjalan kaki selama 20 jam ke jalur pe-nerbangan terdekat di Oksapmin.

Penduduk Sisimin, baik anggota gereja maupun masyarakat, memu-tuskan untuk membangun satu landasan terbang pada tahun 2009 agar AAS bisa memperluas pelayanannya ke daerah yang sangat terpencil ini.

Para Penerbang AdventMembukaLandasan Udara

di Papua Nugini

Angkanya begitu besar sehingga mem-buat mata terbelalak tak percaya. “Sia-

pakah yang bisa menyangka jumlah yang sedemikian besar?” Kita bertanya penuh ragu. “Tak mungkin sebegitu banyak. Ba-rangkali ini kesalahan tipografis.”

Tetapi tidak, jumlah itu tidak salah—kecuali Juruselamat melakukan kesalahan. Itu jumlah yang lebih besar daripada popu-lasi Belanda, atau gabungan bangsa Israel dan Swedia, atau Laos, El Savador dan Li-beria. Lebih banyak dari warga perkotaan Buenos Aires, Moscow, Paris, atau Los An-geles. Dan meskipun jumlahnya mengejut-kan, angka ini sungguh memperlihatkan cara surga memandang keanggotaan Ge-reja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Setiap anggota itu misionaris. Setiap orang percaya itu seorang saksi. Begitulah Juruselamat menganggapnya. Dan pada akhirnya, hanya perhitungan Dia yang ber-laku. Misi-Nya bukan hanya untuk para pegawai gereja yang diupah, atau mereka yang diberkati dengan kepandaian berbi-cara dan keberanian. “Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu” (Yoh. 20:21), Yesus terus-menerus mengingatkan kita.

Bulan ini majalah kita menghadirkan cerita tentang dua orang hebat yang de-ngan senang hati menyertakan diri dalam 17 juta itu. Seperti banyak orang lainnya, mereka melayani di tempat yang menan-tang dengan keadaan yang sulit. Tetapi me-reka telah menemukan—sebagaimana ke-lak Anda—bahwa kasih karunia Allah ada di tempat-tempat di mana Allah memang-gil Anda. Setelah Anda membaca iman te-guh Hein dan Melissa Myburgh, Anda pasti merasakan bahwa ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk kerajaan surga di dalam ruang lingkup kehidupan Anda sehari-hari.

Saya berdoa agar Anda mendapati diri Anda sendiri sebagaimana Yesus telah me-mandang Anda—seorang misionaris bagi kerajaan-Nya. Dalam identitas istimewa itu Anda akan mengetahui sukacita yang ber-

kesinambungan senantiasa berada di tengah-tengah kehendak-Nya.

Tujuh Belas JutaMisionaris...

Bersambung ke halaman berikutnya

07 - 2012 | Adventist World 3

Page 4: 2012-1007 indonesian

L A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I A

Proyek itu memerlukan waktu tiga tahun untuk menyelesaikannya baik dengan metode konstruksi tradisional maupun modern.

Para tamu tiba di landasan terbang AAS dan mendarat di landasan terbang yang baru dibangun disambut gembira oleh warga setempat yang berkumpul di sana untuk merayakan pembukaan resmi.—Ronald Tanop dan Sam Mollen, mela-porkan dari Sandaun, Papua Nugini.

Universitas Advent Online untuk Inter-Amerika Diluncurkan

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh ■di Inter-Amerika meluncurkan lem-baga pendidikan online-nya pada tang-gal 7 Mei 2012 di Miami, Florida. Sua-tu upacara penuh warna menghadir-kan para pejabat teratas gereja dan para pendidik dari 12 universitas di wilayah tersebut, semua mengenakan jubah ke-besaran akademis mereka.

Herbert Fletcher University (HFU) yang baru dibuka ini akan memberikan

gelar pra sarjana dan sarjana penuh le-wat internet. HFU mulai menawarkan kuliah itu tahun lalu, tersedia dalam bahasa Inggris dan Spanyol, bekerja sama dengan Universitas Griggs dan Universitas Andrews. Kuliah itu terma-suk gelar pasca sarjana dalam adminis-trasi dan kepemimpinan gereja, dan rancangan instruksi online, dan serti-fikasi dalam administrasi gereja dan ke-pemimpinan, desain administrasi on-line, teknologi pendidikan, dan pela-jaran Advent.

Selama upacara khusus Israel Leito, ketua gereja di Inter-Amerika, mengu-capkan kata-kata menghormati almar-hum Herbert L. Fletcher yang diabadi-kan untuk nama universitas tersebut (HFU). Fletcher amat berperan dalam memajukan pendidikan Advent di wi-layah Divisi Inter-Amerika (IAD).

“Herbert Fletcher adalah perwu-judan dari apa pendidikan Advent itu,” kata Leito. “Pengaruhnya masih mem-buat wanita dan pria sekarang ini menghidupkan idealnya orang Kristen sejati.”

Anggota-anggota keluarga Fletcher hadir, termasuk jandanya, Olive: dan putera, puteri, dan cucu-cucunya.

“Dunia lebih baik bagi begitu ba-nyak orang karena Herbert Fletcher hi-dup di dunia ini dengan takut akan Allah dan melakukan yang terbaik un-tuk membantu umat manusia,” tambah Leito.

Herbert Fletcher melayani gereja se-lama lebih dari 44 tahun sebagai seo-rang guru, pendeta distrik, direktur pe-muda, dan direktur pendidikan. Ia juga ketua dari apa yang waktu itu dikenal sebagai West Indies College di Jamaika, dan kemudian memegang jabatan di-rektur pendidikan untuk IAD selama lebih dari 14 tahun sebelum pensiun di tahun 1995. Fletcher meninggal dunia pada tahun 2009.

Universitas Herbert Fletcher berlo-kasi di Mayaguez, Puerto Rico dan ber-gabung dengan 12 universitas Advent Inter-Amerika dan satu junior college di

seluruh wilayah tersebut. Untuk me-ngetahui lebih banyak tentang Univer-sitas Herbert Fletcher di Inter-Ameri-ka, kunjungi www.hf.university.org/.—Libna Stevens, Divisi Inter-Amerika

Adventist World Radio Membuka Stasiun Amerika

Dua stasiun FM ■ Adventist World Radio (AWR) baru di Armenia akan terhubung dengan para penduduk ne-gara Kristen resmi tertua, kata para pe-mimpin media gereja.

AWR baru-baru ini mulai menyiar-kan program-program di Armenia, yang terbaru dalam daftar panjang le-bih dari 100 bahasa yang ditawarkan oleh radio Advent tersebut. Sebuah sta-siun radio di Ibukota Yerevan dan yang lain di Vanadzor akan membawakan program tentang kerohanian, kese-hatan, dan keluarga.

“Banyak orang muda pindah ke kota besar mencari pekerjaan dan pen-didikan, dan negara tersebut sedang menghadapi masa-masa kesulitan eko-nomi, terutama di desa-desa dan kota-kota kecil,” kata Vigen Khachatryan, di-rektur media center untuk Uni Misi Trans-Caucasus, yang berbasis di Tbili-si, Georgia.

“Program radio bisa membantu upaya jangkauan luar gereja di Arme-nia,” kata Khachatryan, sambil menam-bahkan bahwa dari segi sejarahnya ne-gara Kristen lebih terbuka kepada per-masalahan-permasalahan rohani dari-pada banyak negara Eropa.

Knarik Petrosyan, seorang siswa di Yerevan State University, memimpin satu tim produksi dari sebuah studio yang dibangun oleh AWR. Tim itu ter-masuk seorang pengusaha Tigran Stepanyan, yang bekerja sebagai pem-bawa acara dan pembuat program, dan seluruh keluarga Mkhitaryan. Hovik adalah seorang jurnalis, dan istrinya, Gegecik, adalah seorang guru. Putra

PEMBUKAAN UNIVERSITAS: Israel Leito, ketua gereja Advent di Inter-Amerika, menyampaikan tongkat kebesaran ke-pada Rektor Universitas Herbert Fletcher, David Siguelnitzky selama upacara pe-ngukuhan pada tanggal 7 Mei 2012.

li

bn

a

st

ev

en

s/

ia

d

4 Adventist World | 07 -2012

Page 5: 2012-1007 indonesian

L A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I A

mereka, Joseph, berusia 10 tahun. Ke-luarga tersebut telah memiliki penga-laman siaran dari keterlibatan mereka dengan usaha radio terdahulu di Va-nadzor.

“Masalah yang paling menantang di Armenia adalah merokok, alkohol, ku-rangnya nilai-nilai keluarga, ateisme, dan kemiskinan,” kata Khachatryan. “Program-program kami akan mena-warkan pengharapan, bantuan dalam menangani sekularisme, [membahas] prinsip-prinsip keluarga yang lebih lengkap, [dan menawarkan] bantuan berhenti merokok dan minuman keras, dan lebih banyak lagi.”

Dalam waktu beberapa bulan, pro-gram Armenia juga akan tersedia on-line—sesuai permintaan di awr.org dan iTunes. Para pemimpin AWR berkata akses online sangat penting, karena ada lebih dari 4 juta orang Armenia yang tinggal di luar kampung halaman me-reka.

Armenia adalah rumah bagi satu populasi yang terdiri dari sekitar 2,5 juta penduduk, sekitar 800 di antaranya adalah anggota Advent.—Shelley Nolan Freesland, AWR.

Di Filipina, Banyak Orang Advent Menyambut 1.300 Anggota dalam Satu Hari

The Seventh-day Adventist Church’s ■Negros Occidental Conference (NOC) di

Filipina Tengah baru-baru ini meraya-kan peringatan kelima puluh kebera-daan Advent di wilayah tersebut.

Sejak bulan Januari, para pengurus kantor pusat NOC mengadakan serial pertemuan satelit, yang membuahkan hasil lebih dari 800 baptisan. Gary Gibbs, direktur pengembangan pela-yanan di Konferens Chesapeake Ameri-ka Utara, adalah pembicara utama se-minar penginjilan itu selama perayaan peringatan tanggal 30 April-7 Mei.

Pada pembukaan perayaan, para pemimpin gereja berbicara. Di antara mereka ada Agapito Catane, Jr., ketua gereja di Filipina tengah (CPUC), dan Luisito Tomado, ketua NOC. Yang me-nyambut semua orang adalah Alfredo Amada, Ketua Central Philippine Ad-ventist College (CPAC). Tamu-tamu ke-hormatan lain termasuk Orlando Agu-irre, Sr., yang berusia 92 tahun, benda-hara pertama dari yang dahulu ber-nama Negros Mission, dan para pensi-unan lain. Hadir pula Chester Clarke III, pengurus Adventist Laymen’s Ser-vices and Industries’ Youth for Jesus dan perwakilan pemuda dari gereja itu ke General Conference Executive Commit-tee, juga para pejabat pemerintah se-tempat dan anggota kongres wanita, Cynthia A. Villar dari Las Piñas City.

Selama minggu penginjilan, terda-pat sekitar 7.000 individu yang terdaf-tar untuk acara itu, di kampus CPAC. Asrama-asrama dan ruangan-ruangan kelas dipadati, tenda-tenda memenuhi lapangan kampus, dan semua jalanan tampaknya menuntun ke arah kampus itu. Pertemuan-pertemuan setiap ma-lam diadakan di gereja sekolah semen-tara monitor sambungan dipasang di gedung olahraga untuk menampung le-bih banyak penonton dan pendengar. Pada Sabat terakhir, lebih dari 1.300 orang menerima Kristus sebagai Juru-selamat dan dibaptiskan. Baptisan itu diadakan di kolam renang sekolah dan berakhir dua jam. Di antara pendeta

yang melakukan baptisan terdapat Al-berto Gulfan, Jr., ketua gereja di South-ern Asia-Pacific Division (SSD). Sekitar 10.000 anggota gereja hadir juga.

Wilayah gereja Negro’s Occidental terdiri dari 280 gereja, 116 kumpulan, dan lebih dari 33.000 anggota.—Teresa Costello/AND

Orang-orang Advent Estonia Merayakan 115 Tahun Pelayanan

Gereja Masehi Advent Hari Ketu- ■juh Konferens Estonia merayakan per-ingatan 115 tahun di ruangan konser

ph

ot

o

Co

ur

te

sy

a

Wr

SIARAN ARMENIA: Satu tim media Adventist World Radio sedang me-mimpin program bahasa Armenia baru di negara tersebut. Keluarga Mkhitaryan (kanan) sebelumnya te-lah memiliki pengalaman siaran dari keterlibatan mereka terdahulu de-ngan pekerjaan radio di Vanadzor.

an

d

ph

ot

o

SAMBUTAN KEPADA KELUARGA: Ratu-san orang dibaptiskan dalam satu hari di kampus Central Phillipine Adventist College, dimana 1.300 orang bergabung dengan Gereja Advent.

Bersambung ke halaman berikutnya

07 - 2012 | Adventist World 5

Page 6: 2012-1007 indonesian

L A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I A

terbesar Estonia selatan di akhir bu-lan April. Acara tersebut mengumpul-kan orang Advent dan teman-teman dari berbagai daerah Estonia dan nega-ra-negara lain.

“Peringatan gereja Advent ke-115 di Estonia akan dikenang sebagai acara is-timewa bersejarah,” kata David Nõm-mik, Ketua Konferens Estonia. “Tema utama kami adalah ‘In the Light of the Beginning.’ Dan khotbah-khotbah serta aktivitas-aktivitas difokuskan pada per-tumbuhan gereja dan misi di masa lalu, dan pada pengharapan yang kita miliki dalam Yesus Kristus demi masa depan,” jelas Nõmmik. “Kita memerlukan acara seperti itu untuk melihat ke belakang dan melihat kemajuan gereja Advent kita di Estonia dan mempertahankan fokus pada misi dan kesatuan gereja. Menyenangkan sekali menerima tamu-tamu dari Finlandia, Skotlandia, Ing-gris, Latvia, dan Lituania di tengah-te-ngah kita, dan merasakan dukungan dan dorongan mereka,” kata Nõmmik.

Selama 115 tahun terakhir Estonia telah mengalami banyak kesulitan. Se-telah Perang Dunia I Estonia menjalani 20 tahun masa kebebasan, diikuti de-ngan Perang Dunia II dan 50 tahun masa penjajahan Soviet. Namun seperti dikatakan oleh Eduard Vari, seorang anggota lama Jemaat Tartu, era Soviet tidak bisa menghancurkan kesehatan rohani gereja. Gereja-gereja masih ber-tumbuh, dan kendati adanya batasan-batasan ketat terhadap pekerjaan misi, orang Advent aktif, menggunakan se-gala cara yang mungkin.

“Estonia tidak lagi dijajah secara politik, namun penjajahan secara ro-hani—ketamakan, manipulasi, cinta diri, kesombongan, dll., mengancam kami semua,” kata Bertil Wiklander, Ketua Divisi Trans-Eropa, yang men-jadi pembicara utama pada acara ini. Pada saat yang sama Wiklander meng-imbau banyak orang untuk membagi-kan terang itu, tidak fokus pada me-ngutuki kegelapan itu.–Lauri Beekmann di Tartu, Estonia

Berpidato di hadapan hampir 900 delegasi dan tamu pada Kongres Dunia Ketujuh, International Reli-

gious Liberty Association (IRLA), Denton Lotz, seorang pendeta Baptis terkemuka dan ketua IRLA, merangkumkan mak-sud dari acara tiga hari ini: “Hari ini kita berada disini karena kita percaya bahwa kebebasan beragama itu sifatnya menda-sar bagi hak asasi semua manusia.”

Pandangan tersebut, sayangnya, tidak dibagi di banyak bagian dunia, sesuatu yang Lotz katakan membuat pertemuan itu menjadi lebih penting.

“Kita wajib bekerja bersama-sama agar kita bisa hidup bersama selaras dan rukun,” kata Lotz kepada para pendengar yang adalah para pemimpin dari Kristen, Muslim, Yahudi, dan komunitas lain. “Kita tidak memerlukan perang keaga-maan.”

Kekerasan terhadap orang-orang per-caya tetap menjadi masalah ini terlihat dari penyajian berupa video saat pembu-kaan yang memperlihatkan hukuman mati—namun belum dilaksanakan—bagi orang-orang Kristen di Pakistan dan Iran dengan tuduhan “penghujatan,” dan pembunuhan dari pejabat Pakistan, Sal-man Taseer, gubernur provinsi Punjab, dan Shahbaz Bhatti, menteri minoritas. Juga disebutkan tentang penindasan kea-gamaan yang ekstrim yang ditemukan di Korea Utara.

Meskipun tema utama kongres terse-but, “Sekularisme dan Kebebasan Be-

ragama—Konflik atau Kerjasama?” bisa tampak jauh dari negeri di mana penga-niayaan giat dilakukan, Lotz, memberi-kan pandangan berbeda.

“Sebagian besar penduduk di seluruh dunia menderita karena kurangnya kebe-basan beragama. Tujuh puluh persen dari penduduk dunia tinggal di tempat-tem-pat adanya penindasan keagamaan,” ka-tanya.

Berbicara kepada pendengar yang termasuk orang Advent, kaum Menno-nites, Katolik Roma, Baptis, Mormon, dan Scientologist, di antara lainnya, Sek-retaris Jenderal John Graz mengatakan bahwa kongres dunia ini merupakan satu peristiwa dengan banyak segi.

“Kongres ini adalah tentang kebe-

Konferensi Kebebasan Beragama Sedunia

Hindarilah arahan masyarakat sekular, kata pembicara.

MenanganiPersoalanSulit

Mark A. Kellner, editor berita, dan Bettina Krause, Direktur Komunikasi IRLA, melaporkan dari Punta Cana, Republik Dominika

an

se

l

ol

iv

er

/a

nn

HINDARI SEKULARISASI AGAMA: Den-ton Lotz, Ketua IRLA, memberikan suatu pidato penting tentang sekularisme dan kebebasan beragama. Ia berkata, “Agama akan mati bila tidak lagi fokus kepada Allah, tetapi hanya kepada aturan manusia. Agama akan berkem-bang baik bila fokus pada Allah.”

6 Adventist World | 07 -2012

Page 7: 2012-1007 indonesian

L A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I AL A P O R A N S E D U N I A

basan beragama, tetapi bukan peristiwa keagamaan,” kata Graz. “Kita semua di sini bersama-sama. Kita mewakili keya-kinan yang berbeda, agama yang ber-beda, dan gereja yang berbeda-beda. Kita ini berbeda; tetapi kita saling menghor-mati.”

Sementara para pembicara dan para delegasi kongres berusaha merunding-kan tantangan dunia yang semakin ber-tentangan dengan berbagai ekspresi kea-gamaan di lingkungan publik. Sementara berdiri untuk memisahkan gereja dan negara, Lotz menyampaikan panggilan agar agama dapat menghindari arahan masyarakat sekular.

“Saya percaya bahwa dengan mengi-zinkan sekularisme menentukan apa agama yang percayai adalah tantangan terbesar bagi kebebasan beragama,” kata Lotz kepada para delegasi. “Ketika kita mengizinkan sekularisasi pada iman kita untuk melampaui yang lebih tinggi, iman kehilangan makna,” tambahnya.

Menurut Lotz, “agama akan mati ke-tika tidak lagi berfokus pada Tuhan, tapi hanya pada aturan manusia. Agama akan berkembang bila berfokus pada Tuhan. “

Dalam satu pernyataan yang dibaca-

kan kepada para delegasi, presiden ne-gara tersebut, Leonel Fernández Reyna, menawarkan “sambutan paling hangat kepada Republik Dominika, negeri kebe-basan. Republik Dominika adalah tempat bebas bagi orang Kristen, Muslim, Yahu-di dan umat dari keyakinan lain.”

Dalam pidatonya tanggal 27 April 2012, Ted N. C. Wilson, ketua Gereja Ad-vent, menantang orang percaya untuk meraih kesempatan bagi pidato terbuka yang dilindungi oleh negara sekular.

Meskipun menyadari konflik tak ter-elakkan antara nilai-nilai orang percaya dan yang dari budaya sekular, ia berkata: “Kita harus menerima ketegangan ini se-bagai bagian dari masyarakat yang bebas. Kita harus menerima tantangan-tantang-an itu dan menemukan respons yang be-nar melalui tuntunan Allah.”

Wilson menarik perbedaan antara sekularisme “radikal” atau “ekstrem” yang berusaha meniadakan agama dari pengaruh publik, dan “pemerintahan se-kular,” yang tetap netral antara agama dan melindungi hak kebebasan ber-agama minoritas.

“Jika sekularisme yang tidak bertole-ransi dan ideologis menyerang nilai-nilai keagamaan kita, maka kita harus mem-bela mereka dengan yakin,” katanya. Wilson mengutip contoh-contoh dimana sekularisme bertindak terlalu jauh, ter-masuk upaya melarang kaum Muslim mengenakan kerudung ke sekolah-seko-lah umum, atau mengamanatkan keten-tuan aborsi oleh lembaga-lembaga yang menolak praktik tersebut sebagai masa-lah hati nurani.

Akan tetapi, Wilson juga berkata bahwa orang beriman harus menolak go-daan untuk melihat “keadaan keaga-maan” sebagai satu alternatif yang bisa diterima kepada kekuasaan sekular.

Ia mengatakan hasratnya sepanjang hidup untuk mempromosikan kebebasan beragama berawal dari kenangannya ter-hadap ayahnya, Neal Wilson, seorang mantan pemimpin gereja sedunia yang sering menghabiskan waktu berjam-jam dengan para pejabat pemerintah menje-laskan nilai kebebasan hati nurani. n

an

se

l

ol

iv

er

/a

nn

DENGAN KEBEBASAN BAGI SE-MUA ORANG; Ted N.C. Wilson, Ketua General Conference, mem-berikan seruan bersemangat untuk kebebasan beragama pada Kong-res Dunia Ketujuh International Religious Liberty Association.

Mark A. Kellner, editor berita, dan Bettina Krause, Direktur Komunikasi IRLA, melaporkan dari Punta Cana, Republik Dominika

an

se

l

ol

iv

er

/a

nn

DELEGASI JAMAIKA: Nigel Coke, seorang pemimpin IRLA di Jamaika, adalah salah satu dari hampir 900 delegasi pada Kong-res Dunia Ketujuh IRLA di Punta Cana, Republik Dominika, tanggal 26 April 2012.

Ma

rk

a

.

ke

ll

ne

r/

ad

ve

nt

is

t

re

vi

eW PENEKANAN MARTABAT MANUSIA:

“Kita berada di sini karena kita percaya pada martabat manusia, dan kebebasan beragama adalah bagian dari martabat manusia. Kebebasan beragama adalah bagian dari karunia kasih Allah bagi se-mua orang, dan di mana saja,” kata John Graz, Sekretaris Umum International Reli­gious Liberty Association, yang disponsori oleh General Conference, dalam membuka Kongres Dunia Ketujuh itu.

07 - 2012 | Adventist World 7

Page 8: 2012-1007 indonesian

Kami sekarang berada di te-ngah musim panas yang me-nyengat di mana saya tinggal di sini, di Maryland. Ini ada

waktu dimana pikiran kami secara alamiah berpaling kepada pemikiran-pe-mikiran tentang rekreasi, suasana di alam luar, dan melakukan sesuatu di luar kebiasaan rutin sehari-hari.

Tentu saja, terlepas dari musim apa pun, rekreasi merupakan bagian penting dalam hidup saya, dan saya harap men-jadi bagian Anda. Ini membawa pera-saan lepas dari beban, ketegangan, dan tekanan yang menyertai pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan. Sering-kali saya melihat bahwa pengalihan yang sehat dari aktivitas rutin dapat menye-diakan rangsangan yang diperlukan un-tuk menyegarkan pikiran dan tubuh, dan memberikan energi baru untuk mena-ngani situasi menantang dan sulit. Ini mengingatkan saya tentang “rebooting” komputer saya ketika sudah menjadi hang atau lambat.

Tantangan WaktuNamun sebagaimana yang mungkin

Anda alami, menemukan waktu melaku-kan sesuatu yang sifatnya rekreasi atau pengalihan yang menyehatkan itu meru-pakan satu tantangan. Ketika saya berada di kantor, hari-hari saya biasanya dipe-nuhi dengan konsultasi individual, rapat, dan berbagai komite yang terasa tak ha-bis-habisnya. Di sela janji pertemuan sampai petang ada surat-surat dan email yang selalu mengisi hidup saya.

Ketika saya bepergian, yang cukup sering terjadi, laju aktivitas bahkan bisa lebih menantang. Satu perjalanan khas dipenuhi dengan fungsi publik, sering-kali termasuk menghadiri komite-komite, mengunjungi para pejabat pub-lik atau masyarakat, dan bertemu dengan anggota-anggota gereja. Ditambah lagi dengan jetlag. Perjalanan yang seharus-nya “menarik” ini dengan segera meng-hilang dalam beban berat terus-menerus siap sedia untuk aktivitas-aktivitas pub-lik, penyajian, dan kebutuhan untuk me-nyemangati orang. Kadang-kadang saya kesulitan mendapatkan waktu istirahat yang baik, sinar matahari, dan olahraga

P A N O R A M A S E D U N I A

dan

Ada mata rantai

RekreasiKebangunan

Rohani

rapa aktivitas yang paling membarui me-libatkan sesuatu yang berguna dan me-nenangkan. Percaya atau tidak, saya suka menjalankan aktivitas-aktivitas normal memelihara sebuah rumah. Saya menda-pati bahwa sekalipun mengganti bola lampu atau melakukan tipe pekerjaan memperbaiki rumah lain bisa menye-nangkan!

Bertukang kayu dan renovasi rumah adalah beberapa aktivitas kesukaan saya. Dalam proyek-proyek renovasi rumah saya seringkali banyak belajar. Saya men-dapati bahwa kreativitas yang diperlukan untuk jenis proyek-proyek ini berguna dalam membantu saya juga menemukan pendekatan kreatif bagi aktivitas “kerja” biasa.

Aktivitas-aktivitas AlamBerada di alam luar merupakan sesu-

atu yang saya yakini menyegarkan. Saya suka bekerja di halaman rumah kami, melakukan pembersihan dan penataan.

yang memadai selagi bepergian.

Menemukan WaktuTantangan waktu yang kita semua

hadapi dalam satu atau lain cara itu bu-kanlah hal yang baru. Pada tahun 1867 Ellen White menulis, “Saya diperlihatkan bahwa para pemelihara Sabat sebagai satu umat bekerja terlalu keras tanpa membiarkan diri mereka sendiri beru-bah atau memiliki waktu beristirahat. Rekreasi itu diperlukan bagi mereka yang terlibat dalam pekerjaan fisik dan masih lebih diperlukan juga bagi mereka yang pekerjaannya secara prinsip meli-batkan mental. Membuat pikiran terus bekerja berlebihan, bahkan meskipun itu untuk kepentingan keagamaan, tidaklah mendukung keselamatan kita, tidak juga untuk kemuliaan Allah” (Testimonies for the Church, jld. 1, hlm. 514).

Jadi kendati dengan adanya tantang-an-tantangan itu, saya suka menyisihkan waktu untuk rekreasi. Bagi saya, bebe-

Oleh Ted N. C. Wilson

p h o t o s C o u r t e s y o f t h e W i l s o n f a M i l y8 Adventist World | 07 -2012

Page 9: 2012-1007 indonesian

Nancy dan saya biasanya memiliki ke-bun sayuran yang indah, yang amat kami nikmati, tetapi sudah lama kami tidak memiliki waktu untuk itu dalam tahun-tahun terakhir ini. Tidak ada yang bisa disamakan asyiknya berkeliling kebun dengan keranjang kosong dan kembali ke dapur dengan setumpuk labu kuning, zucchini, bawang, tomat, dan banyak timun (salah satu makanan kesukaan saya). Suatu musim panas, kami mena-nam sekitar 800 timun, dan membagi-bagikan sebagian besar hasil panennya!

Selama beberapa tahun keluarga dan saya suka berjalan kaki dan naik gunung. Senang sekali berjalan bersama, teru-tama anak-anak dan cucu-cucu kami. Kami suka merencanakan terlebih da-hulu liburan keluarga bersama—yang bi-asanya fokus pada berjalan-jalan. Berada di alam luar bersama Allah itu benar-be-nar meremajakan, melihat kuasa ciptaan-Nya dan menikmati udara segar dan pemandangan pegunungan yang

menyegarkan sementara berada bersama keluarga. Bahkan cucu terkecil kami me-nyukai kegiatan keluar ini.

Di rumah, Nancy dan saya suka ber-jalan-jalan. Bertahun-tahun yang lalu kami berdua biasa lari santai bersama, tetapi sekarang kami lebih suka berjalan cepat selama 30 sampai 45 menit kapan pun kami bisa. Bilamana kami bisa men-dapat waktu, kami juga suka bersepeda di sepanjang jalur-jalur sepeda yang ber-beda dan indah di daerah metropolitan Washington.

Seringkali di kantor, saya mendapat-kan semangat baru dengan berjalan di sekeliling kantor hanya untuk menyapa dan berbicara dengan sesama pegawai gereja sebelum kembali ke komite dan tugas-tugas lain. Banyak individu di General Conference menggunakan waktu jeda mereka selama 15 menit setiap hari untuk menikmati waktu berjalan keluar (atau di dalam ketika cuaca buruk).

Cita-cita Allah bagi KitaSungguh ajaib bagaimana Allah telah

menciptakan kita sedemikian rupa se-hingga kita menikmati keanekaragaman, dan melalui Firman-Nya Ia mengimbau kita untuk menjalani kehidupan yang menyehatkan, seimbang yang penuh de-ngan kebersahajaan. Ia ingin kita menja-lani kehidupan yang berlimpah, dan mengindikasikan kesempurnaan ke-hendak-Nya dalam 3 Yohanes 2: “Sauda-raku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti ji-wamu baik-baik saja.”

Jika kehidupan Anda jadi menegang-kan, saya mengimbau Anda untuk mengambil waktu bagi aktivitas Kristen yang positif bagi diri Anda sendiri dan keluarga. Anda mungkin akan terkejut senang pada kesempatan-kesempatan yang Anda peroleh untuk lebih baik da-lam melayani orang lain. Saya mendapati bahwa aktivitas rekreasi yang paling me-nyenangkan bagi saya itu sederhana, me-libatkan sesuatu yang ada di alam, atau menyediakan satu manfaat bagi orang lain.

Allah peduli dengan setiap aspek ke-hidupan kita, termasuk kebutuhan kita untuk rekreasi. Di mana pun kita berada, jika kita meminta Allah untuk menuntun kita, maka Ia akan memimpin kita kepada aktivitas rekreasi dan pela-yanan yang akan membawa manfaat fisik

dan emosional pribadi juga memuliakan Dia. Ia pasti akan menjawab doa itu! Saya mengetahui bahwa meskipun tidak semua aktivitas rekreasi yang sepenuh-nya cocok dengan manfaat-manfaat itu, kerap kemungkinan bisa mencapai seba-gian besarnya. Dan tentu saja sudah di-ketahui dengan baik bahwa banyak olah-raga tontonan tidak memberikan jenis manfaat fisik dan emosional ini, dan oleh sebab itu biasanya tidak seberapa baik.

Saya suka cara Ellen White mengim-bau keluarga-keluarga untuk menikmati waktu bersama dalam suasana alam yang indah: “Para orangtua dan anak-anak ha-rus merasa terbebas dari berbagai urusan, kerja, dan kebimbangan. Para orangtua harus menjadi anak-anak ber-sama anak-anak mereka, membuat se-gala sesuatu sebisa mungkin menye-nangkan bagi mereka. Biarlah sepanjang hari diberikan untuk rekreasi” (Testimo-nies for the Church, jld. 1, hlm. 515).

Dibangunkan dan Berkreasi Kembali

Aktivitas rekreasi praktis Kristen yang benar bisa menjadi bagian nyata kebangunan rohani dan reformasi sete-lah kita meminta Allah untuk menuntun kita dalam pekerjaan dan aktivitas rekre-asi kita. Kita bisa memulai rekreasi kita, tiap hari kita secara proaktif dan dengan sengaja menyisihkan waktu untuk digu-nakan bersama Pencipta kita. Saya biasa-nya melakukan ini pada permulaan hari. Ini adalah waktu yang istimewa bagi doa pribadi, belajar Alkitab, dan belajar Roh Nubuat. Saya telah menemukan Firman Allah, juga buku alam-Nya yang kedua, meremajakan.

Karena dimensi spiritual dalam hi-dup itu sifatnya mendasar bagi setiap pencapaian positif secara profesional dan pribadi, maka adalah amat penting agar Allah menjadi landasan dari semua akti-vitas kita yang biasa. Allah yang sama yang cukup berkuasa untuk mencipta-kan kita (lihat Kej. 1:27) sanggup dan bersedia menciptakan kita kembali da-lam gambar-Nya. n

Ted N. C. Wilson adalah Ketua General Confe­rence Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di

Silver Spring, Maryland, A.S.

DI LUAR RUANGAN: Keluarga Wilson suka berjalan di alam bersama anak-anak dan cucu mereka (dari kiri ke kanan): Catherine dan Robert Renck, Jr. dengan putri Charlotte Rose; Nancy dan Ted Wilson; David dan Elizabeth Wright bersama anak-anak mereka Matthew, Lauren, dan Maryanne; Emilie dan Kameron DeVasher dengan putra Hen-ry. DI DALAM RUMAH: Ted Wilson suka menata ulang dapur keluarga.

07 - 2012 | Adventist World 9

Page 10: 2012-1007 indonesian

R E N U N G A N

Entah itu berlayar mengelilingi dunia sendirian, menye-berangi Antartika dengan kereta luncur, atau berenang menyeberangi lautan yang dihuni ikan hiu, manusia

terus-menerus mencoba memecahkan rekor dan membuat berita utama. Sekitar 2.900 tahun silam seorang wanita dari sebuah kota kecil di sebuah negara bagian yang bahkan tidak lagi bergabung dengan sebuah kelompok khusus dengan me-lakukan lompatan tertinggi yang bisa dicapai seseorang—ia mengambil lompatan iman.

Ini bukanlah lompatan yang mudah. Ia berhadapan de-ngan kematian. Ia telah menyaksikan suaminya mati. Dan se-karang ia menyaksikan tanpa berdaya saat segala sesuatu di sekitarnya mati. Rumput mengering, pohon menggugurkan daun-daunnya, sapi kurus tinggal tulang belulang, dan kam-bing-kambing merintih secara menyedihkan. Setiap hari ia melihat-lihat langit yang tak berawan, berharap-harap meli-hat setitik awan—tanda akan datang hujan. Ia telah menjatah tepung dan minyak dalam usaha pengiritan sampai akhir ke-keringan.

Roti bundar datar sehari-hari dibagi tak rata. Putranya memerlukan nutrisi yang ia bisa berikan padanya. Pedih hati-nya melihat anak laki-lakinya menjadi begitu kurus dan tidak bertenaga. Tetapi tak ada gunanya—ia mengetahui kebenar-annya. Mereka berdua akan segera kelaparan sampai akhirnya mati. Hanya ada satu jatah makanan untuk satu orang. Janda itu meninggalkan kota Sarfat yang berdebu mencari kayu ba-kar untuk memasak makanan terakhir mereka. Dan di sinilah wanita tak bernama ini melangkah masuk ke dalam cerita Al-kitab. Di sini ia berhadapan muka dengan salah seorang to-koh terbesar Alkitab—nabi Elia.

Elia barangkali kelihatan kurang berkesan—ia berdebu dan kusam oleh perjalanan. Ia telah melewati perjalanan pan-jang. Tidak seperti janda kita ini, Elia tidak menghabiskan waktu melihat-lihat langit. Kekeringan ini tidak mengejut-kannya. Justru dia yang telah mengumumkannya. Di bawah perintah Allah ia telah pergi menghadap raja Ahab dari Israel dan telah membuat pengumuman yang mengejutkan: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, ke-cuali kalau kukatakan” (1 Raj. 17:1).

Di Balik Pemandangan ItuMari sejenak kita berbicara di balik adegan terse-

but. Apakah yang memotivasi Allah untuk melaku-kan keputusan ini? Israel, umat Allah, telah me-milih allah yang baru—Baal. Baal dibawa serta oleh istri baru Raja Ahab, Ratu Izebel yang ter-kenal kekejamannya dari negeri Sidon. Baal itu disebut sebagai dewa cuaca. Ia paling se-ring dikenal dengan gulungan halilintar di tangan. Biasanya Anda tidak akan macam-macam dengan seorang dewa yang melem-parkan gulungan halilintar, tetapi Allah yang benar tidak takut.

Setelah penampilan dan pengumuman Elia yang mengejutkan kepada Raja Ahab,

Oleh Chantal J. Klingbeil

Lompatan

Iman

10 Adventist World | 07 -2012

Page 11: 2012-1007 indonesian

Allah menyuruh Elia untuk melakukan perjalanan sendiri menuju daerah pegunungan terpencil. Di sana Elia tinggal di pinggir sungai. Makanannya secara ajaib didatangkan, pagi dan malam, oleh burung-burung hitam besar. Akhirnya keke-ringan yang sudah diramalkan itu bahkan tiba di daerah ter-pencil itu, dan sungainya mengering. Saat itulah Allah mengi-rim Elia pada satu perjalanan yang bahkan lebih aneh lagi. Ia disuruh ke kota Sarfat—tepat di wilayah musuh. Di sinilah kampung halaman Ratu Izebel.

Semua atau Tidak ada Sama SekaliDi Sarfat, Elia bertemu dengan janda kita

yang sedang mengumpulkan kayu bakar un-tuk memasak makanan terakhir. Elia me-minta air minum. Sumurnya tentu belum mengering betul. Karena ia berpaling untuk mengambil air yang diminta Elia—hampir menjadi semacam pere-nungan, “Cobalah ambil juga bagiku sepotong roti” (1 Raj. 17:11). Roti! Ia meminta roti. Ia barangkali tidak me-mahami keadaanku, mungkin begitu pikir si janda. Aku akan menjelaskan-nya—maka ia tentu akan mengerti bahwa aku benar-benar tidak bisa mem-bantu. “Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti pa-daku sedikit pun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam bu-li-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami me-makannya, maka kami akan mati” (ayat 12).

Apa Ruginya?Mata Elia tidak memperlihatkan kekecewaan atau bahkan

kesedihan. Justru kelihatan penuh harap. “Janganlah takut,” katanya. Bukankah itu biasanya yang dikatakan para ma-

laikat ketika mereka bertemu dengan orang-orang? “Pulanglah, buatlah seperti yang kaukatakan, te-

tapi buatlah lebih dahulu bagiku sepotong roti bundar kecil dari padanya, dan bawalah ke-

padaku, kemudian barulah kaubuat ba-gimu dan bagi anakmu” (ayat 13).

Dari segala sesuatu—ia mengingin-kan makanan terakhirku. Secara harfiah mengambil makanan dari mulut pu-traku.

“Sebab beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Tepung dalam tempayan itu tidak akan habis dan minyak dalam buli-buli itu pun tidak akan berkurang

sampai pada waktu TUHAN memberi hujan ke atas muka bumi.” (ayat 14).

Allah Israel—tunggu dulu, kami tidak be-rada di Israel, kami berada di negeri Baal, Si-

don. Dapatkah Allah Israel berkuasa di sini? Kekeringan-Nya telah meluas ke negeri Baal. Allah sedang meminta pertukaran. Ia meminta segala sesuatu yang kupunya, dan Ia sedang mem-berikan aku kehidupan. Apa ruginya? Kami akan mati juga! Akankah aku mempercayai dia? Ia sedang memintaku untuk melompat menuju kegelapan.

Janda Sarfat itu ragu—dan kemudian ia mengambil lom-patan itu. Lompatan besar itu diukur dengan beberapa tetes minyak dan segenggam tepung. Ia membawa roti terakhirnya kepada Elia. Dan? Cerita Alkitab itu jelas—ada makanan se-

tiap hari bagi Elia dan bagi wanita tersebut serta pu-tranya. “Tepung dalam tempayan itu tidak habis

dan minyak dalam buli-buli itu tidak berku-rang seperti firman TUHAN yang diucap-

kan-Nya dengan perantaraan Elia” (ayat 16).

MelompatSebagian besar anak suka taman

bermain. Taman bermain itu tidak apa-apa bagi saya ketika masih anak-anak—kecuali tempat meluncur. Saya benar-benar benci seluncuran. Saya ter-lalu takut. Meskipun teman-teman ber-

main saya dengan senang hati meluncur ke tempat yang tak diketahui, memekik

kegirangan, saya akan terhenti di ujung se-luncuran, gemetar ketakutan. Semua teriakan

dan dorongan dari belakang tidak akan memoti-vasi saya untuk melompat ke ujung seluncuran yang

tak diketahui. Mengenang itu, saya rasa saya benci sekali pe-rasaan berada di luar kendali dan takut mengenai tanah di akhir seluncuran itu. Hanya ada satu cara membawa saya tu-run dari seluncuran. Ayah harus ada di bawah seluncuran un-tuk menangkap saya.

Cerita janda Sarfat itu membawa saya kembali kepada pengalaman bermain. Saya telah lulus untuk mengalami hal-hal yang lebih menantang daripada seluncuran taman ber-main, tetapi kadang-kadang saya sama takutnya saat merasa hidup saya meluncur di luar kendali. Janda Sarfat itu telah menyemangati saya untuk mengambil lompatan menuju se-suatu yang tak diketahui dan menakutkan karena mengetahui bahwa sebagaimana ada tangan ayah saya menangkap, begitu pula Bapa surgawi ada di sini untuk menangkap saya seka-rang. Apa pun tantangannya, kita bisa mengambil lompatan iman dengan mengetahui bahwa kita akan mendarat di tangan Allah. n

Chantal J. Klingbeil adalah penulis dan pembawa acara program Hope Channel’s Sto­ryLine live Bible, tersedia di storyline.hopetv.org. Ia menikah dengan Gerald Klingbeil dan mengajar ketiga putri mereka di rumah, Han-

nah, Sarah, dan Jemima.

Dari segalasesuatu—yang

ingin diambilnya adalah makanan

terakhir saya.

07 - 2012 | Adventist World 11

Page 12: 2012-1007 indonesian

K E H I D U P A N A D V E N T

Satu berita utama baru-baru ini mengumumkan: “Wanita Dihukum Atas Penggelapan 1 juta dolar dari Archdio-cese [Roma Katolik] New York.” Selama masa tujuh ta-

hun wanita berusia 67 tahun tersebut, yang bekerja sebagai pegawai keuangan, diam-diam mengalirkan uang dari dana yang dikhususkan untuk menyediakan pendidikan di seko-lah-sekolah Katolik. Tiap kali si pegawai ini mengambil jum-lah kurang dari 2.500 dolar, yang memerlukan tanda tangan seorang pengawas. Para auditor eksternal awalnya menemu-kan sejumlah 350.000 dolar yang hilang, polisi dipanggil un-

tuk menyelidik. Bagaimanakah ini terjadi tanpa terdeteksi se-lama tujuh tahun?

Akses mudah kepada dana gereja dapat menciptakan ke-sempatan bagi seorang individu untuk menggelapkan uang organisasi itu. Contoh-contoh dalam gereja Advent termasuk pegawai atau relawan yang bertanggung jawab untuk catatan pembayaran, termasuk tagihan keperluan pribadi mereka bersama dengan keperluan organisasi, kemudian menuliskan satu pembayaran untuk jumlah totalnya. Jenis aktivitas ini bisa terjadi tanpa terdeteksi selama jangka waktu yang pan-jang.

Apakah ini hanya merupakan insiden sial yang jarang ter-jadi? Sayangnya, tidak. Kecenderungan memperlihatkan penggelapan dan pencurian meningkat pada organisasi-or-ganisasi non profit dan keagamaan. Ini menarik perhatian bahkan di dalam gereja Advent.

Gereja kita dikelola atas hubungan percaya dengan para pegawai dan para relawan. Kita bersyukur kepada Tuhan ka-rena sebagian besar mereka ini melakukan tepat seperti yang dimaksudkan: Dengan setia bekerja dan ikhlas memenuhi misi gereja. Sayangnya, ada beberapa orang yang, entah untuk alasan apa pun, merasa mereka bisa membantu diri sendiri terhadap karunia-karunia orang yang setia. Yang menambah rumit adalah perasaan beberapa orang bahwa menempatkan pengendalian internal akan mengirim pesan kepada para pe-kerja dan relawan kita bahwa kita tidak mempercayai mereka.

Pada kenyataannya usaha perlindungan ini membantu orang-orang jujur juga. Mereka bisa menciptakan satu lingkungan yang memungkinkan orang jujur bekerja tanpa rasa takut ter-hadap tuduhan melakukan kesalahan.

Membantu Perkara TersebutMaksud-maksud terbaik kadang-kadang bisa mengarah

kepada bencana. Bayangkan kegembiraan seorang bendahara gereja setempat yang menerima sebuah email yang menjelas-kan bahwa ia telah terpilih untuk membantu si pengirim de-

ngan “membebaskan” jutaan dolar dari rekening di negara lain. Bisakah ini terjadi? Apakah Allah sedang menuntun dia untuk melakukan sesuatu yang istimewa?

Tentu saja, jika ia memiliki uang yang dimaksudkan da-lam email, ia akan sanggup membantu gereja yang sedang bergumul dalam banyak cara. Ia memikirkannya. Ia kemung-kinan bahkan berdoa agar ini bisa menjadi nyata. Ia menja-wab pesan tersebut dan mendapati dirinya sendiri dalam ja-linan jerat yang mewajibkan dia menyediakan uang untuk membantu mendanai pelepasan kekayaan tersebut. Tiap lang-kah dalam transaksi tampaknya masuk akal. Untuk meng-hentikan proses tersebut berarti ia harus membuang uang yang sudah ‘diinvestasikan.’ Ia tidak perlu dana pribadi untuk menuntut tebusan raja yang telah dijanjikan itu. Tentu saja kebaikan yang bisa ia lakukan akan mengganti kerugian dari permasalahan atau kekhawatiran mana pun jika ia “memin-jam” beberapa persembahan dari gereja setempat. Ia akan menggantikan dana gereja dari pembayaran gaji utama dan akan menyumbangkan jumlah tambahan.

Apa pun maksudnya, ini adalah penggelapan. Bendahara yang bermaksud baik tersebut akan segera mendapati dirinya sendiri menghadapi hukuman penjara atas pencurian terha-dap lebih dari 1 juta dolar AS. Gereja setempat berjuang un-tuk pulih dari kerugian keuangan. Hasilnya buruk untuk se-mua pihak, kecuali untuk mereka yang membuat rencana ko-tor itu yang akhirnya mendapatkan uang gereja.

Oleh Robert E. LemonPenggelapanPenggelapanGerejadalam

Sekalipun bila maksud mereka baik, itu salah

12 Adventist World | 07 -2012

Page 13: 2012-1007 indonesian

PenggelapanPenggelapanMencegahTidak mungkin terjadi kepada kita? Pikirkan kembali.

Skenario ini terjadi di sebuah Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh.

Melindungi Gereja TuhanApakah Anda mengenal bendahara gereja Anda? Apakah

laporan keuangan setiap bulan disediakan kepada dewan yang mengawasi? Apakah pertanyaan-pertanyaan mengenai keuangan dapat dijawab dengan benar sesuai waktunya?

Dalam satu contoh, kegagalan mengetahui tanda-tanda peringatan tertentu (lihat kotak di sebelah) menuntun kepada penemuan bahwa tidak ada bendahara sama sekali! Pendeta, tanpa pengetahuan gereja, yang menyimpan buku-buku, dan ratusan dolar telah digunakan dengan cara yang tak benar.

Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh telah menghadapi se-makin banyak kerugian besar, beberapa melebihi 1 juta dolar AS. Adventist Risk Management, lembaga General Conference yang menugaskan manajemen risiko dan program-program asuransi untuk gereja, menempatkan jaminan untuk kerugian atas masalah ini melalui para penjamin luar. Sayangnya, da-lam industri asuransi semakin besar kerugian berarti semakin besar premi.

Selain kerugian-kerugian dan tantangan bekerja melalui semua perkara asuransi, ada banyak biaya yang harus dibayar oleh organisasi gereja yang terlibat. Di beberapa bagian du-nia, biaya itu cukup besar untuk membuat jaminan asuransi tidak pantas diambil. Di Amerika Serikat, biaya (deductible)-nya adalah 2.500 dolar.

Penting untuk diingat bahwa bukan hanya konsekuensi fi-nansial saja tetapi juga dampak dari pencurian semacam itu bagi kehidupan gereja, rasa ketidakpercayaan yang menyertai aktivitas-aktivitas, dan pengalihan dari misi. Sebagai tam-bahan, sebagaimana dalam situasi kerugian Gereja Katolik tadi, jaminan media untuk kerugian semacam itu menodai reputasi kita dan mengalihkan dari misi yang kita miliki da-lam komunitas.

Penting sekali untuk mengambil langkah tepat menjaga sumber daya gereja dan menyediakan lingkungan bagi para pegawai dan relawan yang memungkinkan mereka melaku-kan pekerjaan mereka dalam satu budaya terlindungi (lihat kanan bawah). Ingat, kita telah dipercayakan dengan tang-gung jawab besar sebagai para penatalayan aset Allah. Ketika mengurus gereja Tuhan, kita harus pastikan bahwa kita mengikuti standar tertinggi. Suatu hari kita akan diminta per-tanggungjawaban atas apa yang telah kita lakukan dengan sumber daya Raja yang telah diberikan ke dalam penanganan kita.

“Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan TUHANlah yang terlaksana” (Amsal 19:21). n

Robert E. Lemon adalah Bendahara Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, General Confer­ence. Ia melayani sebagai Ketua Dewan Adventist Risk Management, Inc.

1. Pekerjakan orang yang tepat. Lakukan penyelidikan latar belakang yang teliti pada masing-masing pegawai dan relawan yang akan memiliki akses kepada dana gereja. Biaya memeriksa latar belakang kriminal sangat sedikit tetapi bisa memperlihatkan hukuman kriminal sebelumnya. Lakukan pemeriksaan rujukan.2. Jangan biarkan relawan menangani uang jika mereka itu baru atau tidak dikenal jemaat setempat.3. Bagi tugas. Tidak boleh hanya satu orang yang memiliki akses kepada semua langkah penanganan uang atau akunting untuk dana-dana atau pengeluaran dana.4. Miliki satu sistem pencatatan yang baik. Mintalah catatan akunting terkini. Jangan pernah lakukan pembayaran tanpa faktur tercatat. Mintalah pihak ketiga meninjau semua levelansir yang dibayar, untuk menentukan bahwa mereka itu perusahaan sah yang menyediakan barang-barang dan pelayanan yang baik untuk uang.5. Miliki jenjang persetujuan yang jelas untuk pengeluaran dan menandatangani cek.6. Minta pihak ketiga untuk melakukan audit. Pada tingkat gereja lokal staf bendahara konferens biasanya melakukan ini.7. Jika Anda mencurigai satu masalah, jangan tunggu. Hubungi bendahara konferens setempat. Konferens memiliki akses kepada sumber daya, termasuk General Conference Auditing Services, untuk membantu.

Hal-hal yang harus diperhatikan pada para pegawai dan relawan Anda yang memiliki akses kepada uang dan sistem akunting:1. Kebutuhan finansial. Ekonomi yang buruk atau kesulitan finansial pribadi dapat menyebabkan individu membuat keputusan-keputusan buruk. Pegawai yang sering meminta uang dimuka bisa jadi merupakan satu tanda adanya masalah besar.2. Ketidakpuasan pegawai. Para pegawai merasa kurang dihargai atau bekerja berlebihan dapat merasa dibenarkan dalam perilaku finansial yang buruk.3. Hubungan dekat dengan para vendor dan penyedia layanan.4. Perilaku aneh. Para pegawai atau relawan yang enggan ditinjau pekerjaannya oleh orang lain, atau yang tidak bersedia berlibur atau membiarkan orang lain menangani aktivitas keuangan mereka bahkan selama ketidakhadiran yang singkat.5. Para pegawai atau relawan yang sepertinya hidup di atas penghasilannya.

Cara Anda

Hati-hati!

07 - 2012 | Adventist World 13

Page 14: 2012-1007 indonesian

Proyek-proyek misi dan cerita singkat terdapat banyak di dunia Advent. Fokus gereja terhadap pelayanan kepada Allah dan ke-pada orang lain yang membutuhkan telah memacu individu-in-

dividu tak terhitung banyaknya untuk berjuang jauh dari rumah mem-bagikan kasih Allah. Akan tetapi Hein dan Melissa Myburgh yang men-jalankan satu pelayanan mandiri yang disebut Mukuyu Outreach di se-buah wilayah terpencil Zambia selatan di pinggir Sungai Zambezi, me-nyebut tempat itu “rumah” dan berkata mereka ada di sana untuk me-netap.

Keluarga Myburgh pindah ke Mukuyu (yang berarti “pohon ara sycamore liar” dan diucapkan Mū-qūe-ū) di distrik Siavonga Zambia pada tahun 2006 setelah kematian saudara laki-laki Hein, Johann, yang pertama kali membentuk pelayanan itu empat tahun sebelum-nya. Tragisnya, Johann, pada usia 32 tahun, diserang dan dibunuh oleh seekor gajah jantan selagi berada di luar sedang berjalan. Hein, yang seorang pencinta alam, merasa terpanggil oleh Allah untuk me-lanjutkan mimpi saudara laki-lakinya untuk membagikan pekabaran Injil dengan penduduk Zambia. Melissa telah menginginkan peker-jaan misi sejak kecil, dan ia juga percaya bahwa Allah sedang menun-tun mereka ke Mukuyu.

Pelayanan jangkauan luar ini di pusat pedusunan Afrika dikeli-lingi oleh satu populasi yang ditimpa kemiskinan yang buruk dan

takhyul. Animisme dan ilmu sihir lazim terdapat di sana. Sebagian besar penduduk memiliki sedikit atau sama sekali tidak berpendi-dikan, dan tidak ada sistem layanan kesehatan yang bisa diandalkan. Dalam waktu enam tahun sejak Hein dan Melissa pertama kali berte-kad bekerja di sana, mereka telah menyentuh hati dan kehidupan ma-syarakatnya. Mereka telah mengadakan—atau dalam proses pemben-tukan—jangkauan luar yang menyertakan panti asuhan; udara ter-buka, klinik-klinik gigi dan medis jangka pendek; pengadakan pengo-batan bagi kelompok-kelompok suku yang tinggal di sepanjang pinggir sungai Zambesi; sebuah pusat pelatihan wanita; program penginjilan pekerja Alkitab; sebuah pusat komunitas untuk membantu memberi makan warga senior; dan sebuah sekolah Advent bagi anak-anak ke-las 1 sampai 4.

Apa kira-kira yang menarik sepasang pengantin muda meninggal-kan suatu gaya hidup nyaman di Afrika Selatan untuk tinggal di wila-yah yang banyak ularnya tanpa saluran air di dalam rumah, tanpa listrik selain yang disediakan oleh sebuah generator, sumber daya me-dis yang terbatas—dan satu jam perjalanan jauhnya dari kota terde-kat? Editor Adventist World Bill Knott beserta Asisten Editor Sandra Blackmer berbincang-bincang dengan Hein dan Melissa untuk menge-tahuinya.

C E R I TA S A M P U L

Dua Hati,

MisiPasangan muda Advent mempraktikkan Injil di pedusunan Zambia

Satu

a l l p h o t o s a r e C o u r t e s y o f M e l i s s a a n d h e i n M y b u r g h14 Adventist World | 07 -2012

Page 15: 2012-1007 indonesian

kan untuk warga manula. Sekarang Me-lissa mengajar kelas menjahit tiap mi-nggu kepada wanita di luar panti, tetapi ia akan bisa menggunakan pusat komu-nitas itu setelah selesai. Semua ini ber-lokasi, bukan di daerah Mukuyu, tetapi di desa sekitar satu kilometer [0,62 mil] jauhnya.

BK: Tinggal di pinggir sungat Zambezi membuat Anda berada pada satu-sat-unya jalur transportasi di daerah itu, dan saya paham Anda telah mengada-kan sebuah pelayanan perahu. Cerita-kan mengenai itu.HM: Ketika saudara laki-laki saya be-rada di sini, ia memiliki sebuah lam-bung kapal tua yang berkarat yang ingin diperbaikinya dan digunakan se-bagai perahu pengobatan di Zambezi, tetapi ia tidak memiliki dana untuk memperbaikinya. Melissa dan saya tentu ingin melanjutkan gagasan itu, tetapi kami juga tidak memiliki uang. Kemudian sekitar satu tahun yang lalu kami berada di Victoria Falls, Zimbab-we, membantu program One-Day Church, dan kami menceritakan ten-tang Mukuyu kepada para relawan di sana—dan membicarakan tentang mimpi kami terhadap perahu itu. Ke-mudian salah seorang dokter medis pada proyek itu mendekati saya dan menawarkan dana untuk memper-baikinya. Ia berkata bahwa saudara la-ki-lakinya yang juga adalah dokter me-dis, telah meninggal dunia sekitar 18 bulan sebelumnya, maka pria ini ber-kata, “Mengapa kita tidak melakukan pengobatan dalam perahu untuk me-ngenang saudara laki-laki saya dan sa-udara laki-laki Anda?” Jadi kami mem-perbaiki perahu itu dan memberinya nama Bakwesu, dalam bahasa Tonga berarti “saudara laki-laki.”

SANDRA BLACKMER: Bagaimanakah rencana Anda untuk menggunakan perahu itu?HM: Saya serta Melissa tidak mendapat pelatihan resmi layanan medis, jadi kami ingin mengatur perjalanan misi medis singkat dengan perahu sejauh 25 mil sepanjang Sungai Zambezi antara basis pelayanan dan kota perbatasan Chirundu, menyertakan para relawan medis—dokter, perawat, dan ahli gigi.

BILL KNOTT: Anda berada jauh dari tempat yang pertama kali Anda sebut rumah, Hein dan Melissa. Ceritakan suasana tempat Anda tinggal.HEIN MYBURGH: Serambi depan kami sekitar 10 sampai 15 kaki dari pinggir Sungai Zambezi. Anda hampir bisa me-langkah langsung dari serambi ke su-ngai, jadi pemandangannya indah.

BK: Dan seperti apakah kelihatannya rumah ini?HM: Sebenarnya ini bungalow dengan atap jerami dengan dinding plaster coklat dan ditopang oleh kayu. Tidak ada air mengalir di dalam rumah—kamar mandi dan pancuran berada di luar—dan sebuah generator menye-diakan listrik bagi kami.

BK: Apakah Anda menggunakan air sumur?HM: Air sumur di daerah ini tak dapat diminum. Batu yang berada di bawah-nya sangat keras, sehingga Anda hanya akan mendapatkan banyak sulfur dalam air. Air itu digunakan hanya untuk mencuci. Jadi air kami terutama berasal dari sungai. Kami membeli air botolan untuk minum.

BK: Diperlukan banyak usaha hanya untuk mempertahankan sebuah ru-mah dalam kondisi yang Anda jelas-kan tadi, tetapi Anda juga mengada-kan berbagai jangkauan luar dan pe-layanan. Ceritakan kepada kami be-berapa di antaranya.HM: Banyak anak di wilayah ini dibiar-kan tanpa orang tua karena tingginya insiden HIV/AIDS, dan kemiskinan yang parah menuntun kepada penelan-taran mereka. Jadi kami membangun sebuah rumah yang akan menampung sekitar 12 anak yatim piatu. Kami sen-diri tidak memiliki penghasilan teratur atau cukup keuangan sekarang untuk menyediakan kebutuhan dasar anak-anak, tetapi kami memiliki sebuah ru-mah yang siap menampung anak-anak itu seraya menunggu ketersediaan uang.

Kami sudah membuat struktur atap-nya—belum ada dinding—tepat di de-pan panti itu yang akan berguna sebagai pusat komunitas, di mana kami akan menyediakan program pemberian ma-

Pasangan muda Advent mempraktikkan Injil di pedusunan Zambia

PERTANIAN PELAYANAN: (Latar belakang atas): Keluarga Myburgh mengelola sebuah peternakan ke-cil dengna sekitar 700 domba un-tuk membantu membiayai Mukuyu Outreach. MEMPERBAIKI PERAHU (Kedua dari atas): Hein memper-baiki sebuah perahu tua untuk digunakan sebagai sarana pengo-batan. SIAP BERANGKAT: (ketiga dari atas): Mencoba perahu medis yang baru diperbaiki. ANAK-ANAK YANG BERTERIMA KASIH (ba-wah): Keluarga Myburgh telah membangun sebuah rumah yang akan menampung sekitar 12 dari sekian banyak anak yatim piatu di wilayah itu.

07 - 2012 | Adventist World 15

Page 16: 2012-1007 indonesian

Saya telah menetapkan sekitar lima ba-gian berbeda sepanjang sungai di mana ada desa-desa yang lumayan besar. Kami ingin berhenti di desa-desa ini dan menghabiskan waktu beberapa jam atau sepanjang hari di sana, memung-kinkan para personil medis memberi-kan pelayanan mereka di sana. Sebagian besar desa-desa pinggir sungai berlokasi jauh dari jalan utama, jadi sulit bagi orang-orang itu untuk mencapai klinik-klinik yang dijalankan pemerintah.

BK: Kedengarannya seperti berpetua-lang.HM: Ya, memang akan begitu. Salah satu tambahan pengalaman perjalanan medis singkat semacam ini adalah para partisipan pada proyek-proyek ini akan melihat segala jenis kehidupan liar se-lagi mengadakan perjalanan naik turun sungai. Pemandangannya indah di te-ngah semak Afrika ini.

BK: Anda menyebutkan rencana un-tuk sebuah sekolah. Itu tentunya me-rupakan satu proyek ambisius. Ceri-takan kepada kami tentang sekolah yang Anda sedang bangun.HM: Sekolah yang harus didatangi anak-anak di desa sekitar itu berlokasi lebih dari lima kilometer [3,1 mil] jauh-nya. Lebih sering mereka tidak bisa per-gi—terutama anak-anak kecil—karena di bulan kering ada gajah di mana-ma-na mencari makanan. Lalu saat hujan datang, ada lumpur di mana-mana. Ko-munitas memberikan kami sebidang ta-nah—satu hektare [2,5 acre]—berse-berangan dengan panti asuhan, dan kami sudah memulai pembangunan se-kolah untuk empat kelas pertama. Kami bekerja bersama dengan kantor konfe-rens Advent untuk hal ini, dan ini akan menjadi sekolah dasar Advent standar. Akan ada empat ruangan kelas, satu kantor, dan rumah-rumah guru. Struk-tur atap ruangan kelas satu sudah dipa-sang, tetapi dinding dan lantai belum.SB: Melissa, diperlukan seorang wa-nita luar biasa untuk membuat pi-lihan seperti yang Anda buat. Se-perti apakah gerangan pengalaman ini bagi Anda? Seberapa baikkah An-da menangani kehidupan di Muku-yu?

BELAJAR BERDAGANG (atas dan gambar kecil):

Dengan menggunakan mesin jahit sumbangan,

Melissa mengajarkan para wanita di daerah

itu bagaimana menjahit. RUMAH MYBURGH

(ketiga dari atas): Rumah Hein dan

Melissa tidak memiliki air mengalir di rumah,

dan listrik mereka disediakan oleh sebuah

generator. MENCUCI BAJU: (bawah): Para

wanita di daerah itu mencuci pakaian mereka di Sungai

Zambezi.

C E R I TA S A M P U L

16 Adventist World | 07 -2012

Page 17: 2012-1007 indonesian

MELISSA MYBURGH: Ketika pertama kali saya datang ke tempat ini, me-mang sulit. Saya banyak memikirkan tentang kehidupan liar dan gajah-ga-jah, dan terutama apa yang terjadi pada saudara laki-laki Hein. Saya sa-ngat ketakutan, dan keluarga saya juga was-was mengenai hal itu. Tetapi kami semua percaya bahwa Tuhan se-dang menuntun. Selama ini sejak ke-cil saya berdoa agar Tuhan mengirim saya ke ladang misi, dan dalam hati saya mengetahui bahwa inilah misi bagi saya. Jadi saya doakan saja keta-kutan saya, dan setiap hari semakin baik. Sekarang saya merasa seperti be-rada di tempat terbaik, dan bahwa perlindungan Tuhan itu senantiasa bersama kami.

SB: Saya mengerti bahwa Anda per-nah hampir tak tertolong karena ter-kena serangan asma.MM: Ya, saya mendapat reaksi alergi yang parah, dan sementara Hein sedang membawa saya ke rumah sakit, satu jam jauhnya, ia harus terus-menerus ber-henti dan memberikan saya nafas ban-tuan dan kemudian mengemudi lagi. Sekitar 12 kilometer [7,2 mil] di tengah jalan ia melihat seorang tetangga men-dekat dan meminta bantuan. Tetangga itu masuk dan membawa kami ke ru-mah sakit sementara Hein memberikan nafas bantuan dari mulut ke mulut. Me-reka menyelamatkan nyawa saya. Allah benar-benar ada bersama kami.

SB: Apakah aspek lain yang paling menantang bagi Anda?MM: Barangkali ular, karena sebagian besar ular di sini beracun—dan ular ada dimana-mana. Pernah ada beberapa ular di dalam rumah dan ada banyak ular di kamar mandi, karena letaknya berada di luar rumah. Tantangan lain adalah hawa panas. Di Zambia sini sa-ngat panas.

SB: Ceritakan tentang satu hari yang khasMM: Di antara hal lainnya, saya seorang ibu rumah tangga, jadi saya melakukan segala urusan rumah yang harus diker-jakan. Kemudian setiap hari Selasa saya berkendaraan ke panti asuhan dan ber-

temu dengan beberapa orang wanita untuk kelas menjahit. Kami memiliki dua mesin jahit yang disumbangkan ke-pada kami, jadi saya mengajarkan me-reka bagaimana membuat selimut ka-pas, dan mereka juga mengait jarum dan merajut. Barang yang saya buat di-jual di desa dan kota terdekat; setengah dari uang itu untuk para wanita terse-but, dan setengah lainnya untuk panti asuhan.

Saya seorang penata rambut terlatih, jadi saya memotong dan menata ram-but beberapa wanita setempat dan memberikan uang yang saya hasilkan untuk proyek-proyek kami. Itu adalah alat jangkauan luar yang bagus karena saya jadi sering mengunjungi orang-orang yang sakit, dan ibu dari bayi-bayi, dan melakukan apa yang saya bisa un-tuk membantu mereka.

SB: Darimanakah dana untuk semua proyek-proyek ini?HB: Dulu kami sangat tergantung pada sumbangan-sumbangan. Kami memba-ngun panti asuhan semata-mata dengan uang sumbangan. Tetapi kami berjuang terus untuk bisa mandiri. Sekarang kami memiliki peternakan kecil dan 700 ekor domba. Kami mengelola je-rami dengan menggunakan traktor sumbangan dan pengepaknya untuk makanan ternak dan dijual ke petani-petani setempat. Kami juga memiliki alat penggiling untuk menggiling te-pung jagung bagi warga desa—yang menghasilkan sedikit uang—dan kami mulai membangun kolam ikan. Jadi kami melakukan segala macam hal un-tuk menambah penghasilan kami.

SB: Saya pernah mendengar cerita tentang suatu waktu dimana Anda sa-lah menghitung jumlah uang yang An-da miliki di sebuah bank. Ceritakan pada kami tentang itu.HB: Waktu itu hari sebelum Natal seki-tar tiga tahun yang lalu. Kami pergi ke Lusaka, sekitar tiga jam dari rumah, un-tuk membeli makanan, dan saya yakin mempunyai cukup uang di rekening untuk membeli semua makanan yang kami perlukan dan bahan bakar untuk kembali ke rumah. Melissa pergi ke su-permarket, dan saya ke bank untuk mengambil uang—ternyata rekening

saya kosong. Saya masih tidak yakin apa yang terjadi dengan uang itu. Jangankan untuk membeli bahan makanan, untuk membeli bahan bakar pulang ke rumah saja tidak ada. Saya tidak mengetahui apa yang harus dilakukan, dan saya sa-ngat kecewa.

Kami berjalan kaki 10 langkah ke-luar supermarket ketika telepon selular berdering, dan seorang pria yang belum pernah saya temui sebelumnya berta-nya, “Apakah kalian berada di kota?” saya berkata, “Ya, kami berada di Lusa-ka.” Ia kemudian bertanya apakah kami bisa datang ke kantornya, karena ia me-miliki sejumlah uang untuk kami. Kan-tornya sejauh lima menit perjalanan. Kami terkejut! Ketika kami tiba, ia menjelaskan bahwa seseorang telah menceritakan kepadanya tentang pela-yanan kami, dan bahwa kami adalah sa-lah satu dari 20 lebih badan amal yang ia bantu carikan dana. Kemudian ia berkata, “Kalian beruntung mendapat-kan uang kalian sebelum hari libur.” Ke-lihatannya bahkan sebelum acara pe-ngumpulan dana dilakukan, ia telah menyisihkan persentasi untuk ma-sing-masing amal sesuai besar kecilnya. Ketika uang itu akhirnya tiba setelah acara, jumlah uang yang ditujukan un-tuk kami kebetulan jumlahnya tepat sama dengan yang ia miliki hari itu. Jumlahnya cocok, jadi ia menelepon kami dan berkata, “Datanglah dan am-bil uang kalian.” Itu adalah satu penga-laman yang menakjubkan—dan satu penegasan bahwa Allah benar-benar hi-dup dan bahwa Ia setia kepada kami.

BK: Pengalaman Anda sehari-hari tam-paknya terbatas pada kesinambungan terhadap hadirat Allah dan kuasa doa yang terus-menerus.HM: Benar sekali! Hidup dengan cara ini benar-benar memperbaiki kehi-dupan doa kita! Kami tidak pernah jauh sekali dari kebutuhan manusia, dan ke-terbatasan kami sendiri membuat kami begitu sadar dengan betapa kami harus bergantung pada kuasa dan sumber daya Allah. Kadang-kadang, saya harus akui, ini sulit, tetapi ini sungguh keisti-mewaan yang amat besar melakukan apa yang sedang kami lakukan.BK: Ceritakan kepada kami hubungan dengan apa yang kadang disebut “ge-

07 - 2012 | Adventist World 17

Page 18: 2012-1007 indonesian

reja terorganisasi,” maksudnya struk-tur konferens atau uni Advent setem-pat.HM: Kami ini berdiri sendiri tetapi se-penuhnya merupakan pelayanan pen-dukung Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh. Kami hidup menurut keperca-yaan dan prinsip-prinsip gereja, juga Roh Nubuat. Jadi apa pun yang kami la-kukan, kami melakukannya selaras dan sejalan dengan gereja. Tetapi dari segi struktur, gereja Advent tidak diwakil-kan dengan baik di sini. Kami memiliki satu orang pendeta untuk seluruh dis-

trik, yakni seluas 700 mil persegi. Dia memang memiliki kendaraan bela-kangan ini, tetapi sulit mendapatkan bahan bakar yang ia butuhkan untuk mengunjungi gerejanya yang banyak. Jadi mengenai organisasi gereja, di dae-rah kami tinggal, tidak ada banyak hal. Tetapi kapan pun kami membentuk satu struktur gereja, kami selalu lebih dahulu membicarakannya dengan pen-deta setempat dan konferens untuk me-mastikan hal itu cocok dengan rencana mereka.

BK: Saya paham bahwa Anda juga mempekerjakan pekerja Alkitab. Ceri-takan kepada kami tentang hal itu.HM: Ketika pertama kali kami tiba di sini, Melissa dan saya melakukan bebe-rapa pertemuan penginjilan. Dia yang

membicarakan tentang kesehatan, dan saya berkhotbah menggunakan sebuah generator kecil, sebuah sistem PA, se-buah proyektor, dan beberapa lampu. Tentu saja, di mana kami pergi tidak ada listrik, jadi kami harus membawa segala sesuatu bersama kami. Tetapi ke-tika kami melakukan pertemuan peng-injilan, kami datang dari tempat dengan budaya yang sama sekali berbeda de-ngan budaya penduduk di sini, dan itu suatu kendala. Kami juga harus meng-gunakan seorang penafsir. Jadi sekarang kami menemukan warga setempat yang

tertarik dengan penginjilan dan mengi-rim mereka ke Riverside Farm Institute di Kafue selama empat bulan pelatihan. Mereka kemudian kembali ke kampung halamannya, dimana mereka sudah me-ngenal warganya, memiliki pengaruh pada mereka, berbicara dengan bahasa serupa, dan mengetahui budaya setem-pat. Ketika waktunya tepat untuk serial penginjilan, Melissa dan saya pergi dan membantunya. Sekarang kami memiliki tiga pekerja Alkitab.

BK: Apakah Anda telah melihat bap-tisan, hasil dari pertemuan-per-temuan ini?HM: Ya, puji Allah—ratusan! Benih yang ditaburkan dengan iman selalu membawa hasil.

BK: Apakah yang Anda ketahui seba-gai kebutuhan terbesar Anda saat ini?HM: Kalau boleh menyebutkan bebe-rapa, saya akan katakan dana untuk be-berapa pegawai Alkitab, untuk menye-lesaikan pusat komunitas, dan sebuah rumah gandeng (trailer) untuk kon-struksi dan kegunaan pertanian. Kami juga sangat membutuhkan para relawan medis untuk perjalanan misi jangka waktu singkat menyediakan klinik-klinik kesehatan bagi mereka yang ting-gal di daerah-daerah terpencil di ping-gir-pinggir sungai—dan kami tentu saya sedang mencari dana dan para re-lawan untuk membantu menyelesaikan sekolah.

BK: Bilamana Anda memikirkan ten-tang jutaan orang percaya Advent di seluruh dunia yang akan membaca ki-sah ini, apakah yang paling ingin An-da sampaikan kepada mereka?HM: Sebagian besar orang mengingin-kan kedamaian, dan mereka mencoba mencapainya dalam banyak cara. Te-tapi hanya ada satu cara untuk memi-liki kedamaian dan kebahagiaan sejati dalam hidup ini, dan itu adalah de-ngan menyerahkan hidup Anda ke-pada Roh Kudus, dan tetap sibuk de-ngan apa yang Allah ingin Anda laku-kan. Begitu Anda melangkah dalam jalur kehendak Allah, itulah akhir dari kegelisahan. Itu memang bukan akhir dari semua masalah, tetapi bila-mana Anda berjalan bersama Allah maka Anda bekerja dengan Seseorang yang amat berkuasa dan mengetahui apa yang terbaik bagi Anda. Itulah hal paling penting yang kami pelajari di sini—dan itulah satu pelajaran yang diperbarui setiap hari selama kami melayani. n

www.mukuyu.org

Untuk mengetahui lebih banyak tentang Mukuyu Outreach, ang-gota Outposts Centers Interna-tional, atau untuk menghubungi Hein dan Melissa, kunjungi

atau email [email protected].

PARA PEKERJA ALKITAB: Dua dari pria setempat yang disponsori oleh Mukuyu Outreach untuk menerima pelatihan pe-kerja Alkitab di Riverside Farm Institute di Kafue.

C E R I TA S A M P U L

18 Adventist World | 07 -2012

Page 19: 2012-1007 indonesian

Istri saya yang berusia 73 tahun meng-alami beberapa kali stroke ringan. Dokternya khawatir dengan kemung-kinan yang parah. Ini membuat saya khawatir, dan saya ingin nasihatnya. Ia telah kehilangan 30 pon dan seka-rang berbobot 152 pon.

Anda memang benar kalau stroke ringan itu mengkhawatirkan. Mengalami lebih dari sekali

berarti ada faktor-faktor yang sedang berlangsung yang memerlukan penga-turan. Stroke ringan atau ministroke ka-dang-kadang disebut Transient Ischemic Attack (TIA), yang berarti ada sum-batan pembuluh darah yang sifatnya se-mentara ke otak. Sumbatan ini diber-sihkan oleh mekanisme perbaikan tu-buh. Biasanya TIA akan meninggalkan sisa kerusakan yang sangat kecil, na-mun kejadian yang berkali-kali bisa mengakibatkan kerusakan serius. Sum-batan tersebut biasanya disebabkan oleh bekuan darah kecil, tetapi sepotong (atau beberapa potongan) plak ather-omatous yang terpecah dari dinding ar-teri bisa menjadi biang keladinya. Plak atheromatous berkaitan dengan pera-dangan dalam pembuluh darah. Ini cenderung tersebar luas di seluruh tu-buh. Seseorang yang mengalami satu episode, atau TIA, harus menjalani ul-trasound arteri karotid untuk melihat adanya plak.

TIA bukan hanya bisa menjadi pen-dahulu stroke besar—tetapi ternyata berkaitan dengan laju ganda serangan jantung (Journal of the American Heart Association, Maret 2011). Adalah sa-ngat penting bagi Anda untuk menge-nali tanda-tanda TIA maupun stroke.

Singkatan FAST menekankan ciri-ciri utama stroke dan perlunya mendapat perhatian yang segera.

FAST berarti:Face—gangguan kemampuan untuk

tersenyum.Arms—kelemahan atau kelum-

puhan.Speech—gangguan bicara atau ku-

rangnya pemahaman dan kebingungan.Time—adalah yang paling penting!Istri Anda barangkali telah diperiksa

dan harus menjalani pengobatan untuk mencegah TIA lebih lanjut dan bahkan serangan jantung. Hal-hal pokoknya adalah:

Olahraga. Ini harus dilakukan se-tiap hari sekitar 40 menit. Berjalan kaki merupakan olahraga yang baik, dilaku-kan antara tiga sampai empat mil per jam dan menyebabkan keringat ringan.

Diet. Singkirkan daging—baik da-ging merah maupun putih—dan kon-sumsi diet kaya padi-padian utuh, po-long-polongan, buah-buahan, dan sa-yuran. Kacang-kacangan harus dima-kan setiap hari—sekitar segenggam tan-gan—dan dua cangkir produk susu ren-dah lemak atau semacamnya. Yang di-maksud adalah bahwa “susu” kedelai harus diperkaya dengan vitamin B12, kalsium, dan vitamin D untuk setara dengan produk susu. Jika yogurt atau keju lembut dipilih untuk mengganti-kan susu, sekali lagi kuantitasnya pen-ting. Ingat, susu kedelai mungkin tinggi karbohidrat dan lemak. Jangan gunakan jumlah lemak yang tinggi, dan hindari mentega. Sejumlah minyak diperlukan, dan—jika tersedia bagi Anda—bukti mendukung penggunaan minyak zai-tun, minyak canola, minyak biji mata-hari, dan minyak jagung, meskipun se-baiknya menggunakannya secara ber-gantian dan secukupnya. Minyak flax-

eed itu sangat kaya dengan asam lemak omega-3 dan baik untuk salad dengan jus lemon.

Kolesterol istri Anda perlu diperha-tikan. Saya akan menyarankan untuk menghindari kuning telur. Pengurangan garam itu berguna bagi semua. Obat-obat untuk menurunkan kolesterol bisa memainkan peran yang sangat penting. Aspirin dosis rendah (81 miligram) se-tiap hari dapat membantu mencegah terjadinya bekuan lebih jauh. Andalkan penyedia layanan kesehatan Anda un-tuk memberi nasihat.

Setiap menit berarti dalam stroke, jadi pelajari tanda-tanda peringatan, ta-ruh daftar nomor telepon di samping telepon (seperti telepon dokter Anda dan rumah sakit terdekat atau fasilitas medis darurat lainnya), ketahui lokasi fasilitas medis darurat terdekat, dan bu-atlah daftar obat yang diminum oleh is-tri Anda dan jika ada alergi yang dia-laminya lalu bawa daftar itu bersama Anda ke rumah sakit.

Kemudian hidupnya secara positif. Berdoa setiap hari. Hindari konfrontasi yang menegangkan. Dan serahkan hi-dup Anda ke tangan Allah. Ia benar-be-nar peduli kepada kita semua. n

K E S E H A T A N S E D U N I A

Allan R. Handysides, seorang ahli kandungan, Di-rektur Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Peter N. Landless, seorang ahli jantung nuklir, adalah Associate Director Departemen Pelayanan Kesehatan General Conference.

Stroke RinganOleh Allan R. Handysides dan Peter N. Landless

Setiap menit berarti bagi stroke

07 - 2012 | Adventist World 19

Page 20: 2012-1007 indonesian

ang keladinya tidak diidentifikasi dalam ayat itu sendiri, dua hal mengarah pada identifikasi yang jelas. Pertama, pe-nyempitan secara perlahan tentang kar-unia-karunia yang disebutkan dalam ayat 8-10 kepada karunia berkata-kata saja dalam pasal 14 dengan kuat mem-beri kesan bahwa kemampuan para pembicara merupakan sasaran khusus perhatian Paulus. Kedua, pernyataan Paulus bahwa “Sebab orang yang bernu-buat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali kalau orang itu juga menafsir-kannya, sehingga jemaat dapat diba-ngun” (1 Kor. 14:5) menunjukkan bahwa yang berkarunia berbahasa Roh memiliki ego yang dibesar-besarkan.

Selain itu, kedudukan karunia ber-bahasa Roh terakhir atau kedua terak-hir pada ketiga daftar karunia dalam 1 Korintus 12 (lihat ayat 8-10, 28-30) tampaknya mengindikasikan suatu upaya Paulus untuk memperbaiki cara orang-orang Korintus mengangkat ka-runia berbahasa Roh di atas segala ka-runia lain, saat ini menempatkan satu karunia ini dalam sudut pandang me-reka. Sama halnya, juga dengan me-nempatkan karunia berbahasa Roh di atas daftar karunia dan perlengkapan

K E P E R C A Y A A N D A S A R

Pada malam sebelum kematian-Nya, Yesus memberitahu para murid bahwa Ia akan meninggalkan me-

reka sendirian di dunia dan bahwa dalam ketidakhadiran-Nya, mereka harus me-lanjutkan pekerjaan yang telah dimulai-Nya. Sungguh, mereka harus melakukan perbuatan yang sama dengan yang telah dilakukan-Nya, bahkan dengan efek yang lebih besar (Yoh. 14:12). Mereka kemu-dian akan membawa Injil ke ujung dunia, pelayanan-Nya sendiri terbatas pada dae-rah geografis di seputar Palestina. Tidak disangka-sangka bahwa para murid akan melakukan tugas ini dengan kekuatan mereka sendiri. Allah mengutus Roh Ku-dus bagi mereka, yang akan mengajarkan mereka segala hal; mengingatkan mereka tentang semua yang telah Yesus ajarkan kepada mereka (ayat 26); memberi kesak-sian tentang Kristus (Yoh. 15:26); menun-tun mereka ke dalam semua kebenaran (Yoh. 16:13); memperlihatkan kepada mereka hal-hal yang akan datang (ayat 13); dan memperdayakan mereka untuk bersaksi (Kisah. 1:8).

Kegenapan janji Kristus awalnya ter-jadi selama Pentakosta, ketika 120 orang percaya (termasuk para rasul) di Yerusalem dibaptiskan dengan Roh Ku-dus, dan setelah itu dipenuhi dengan Roh (lihat Kisah. 2:1-4). Sama seperti masing-masing bagian tubuh memiliki fungsi penting untuk dilakukan, maka akan tampak bahwa masing-masing orang dipenuhi dengan Roh Kudus me-nerima satu atau lebih karunia roh (1 Kor. 12) yang dimaksudkan untuk digu-nakan bagi “kebaikan bersama” atau ke-majuan gereja (ayat 7). Yang termasuk dalam karunia-karunia yang diidentifi-kasi Paulus secara spesifik untuk mak-sud ini adalah karunia berkata-kata (li-hat ayat 8-10). Dan karena Paulus me-nyatakan bahwa (1) tidak seorang pun selain Allah yang mengerti apa yang di-katakan oleh mereka yang berkata-kata (1 Kor. 14:2) dan bahwa (2) berkata-ka-ta dalam bahasa Roh itu memajukan si pembicara bukan pendengarnya (ayat 4), banyak yang menyatakan bahwa isti-lah bahasa Roh merujuk kepada perka-taan yang tidak bersifat manusia dan bahwa itu lebih berupa karunia untuk pribadi bukan untuk umum. Penafsiran ini didasarkan pada asumsi bahwa ke-

dua pernyataan tersebut merujuk ke-pada fenomena lidah (tongue) semata. Akan tetapi, ini kemungkinannya me-rujuk kepada cara berkata-kata orang Korintus untuk kepuasan pribadi bukan kepada karakteristik esensial lidah (tongue) itu sendiri.

Berkata-kata dalam KorintusKita padukan dari apa yang Paulus

katakan tentang kesombongan rohani mereka yang berkarunia di gereja Ko-rintus (1 Kor. 4:6-8) bahwa beberapa orang Korintus menyamakan karunia dengan spiritualitas dan karena bakat mereka sendiri, mengira bahwa mereka bukan hanya orang-orang yang sangat penting tetapi sudah cukup rohani dan

tidak memerlukan makanan rohani lagi. Namun sepertinya bahwa pandangan keliru ini dibatasi kepada anggota-ang-gota yang lebih berkarunia di gereja. Inilah kesan yang kita dapatkan dari 1 Korintus 12:21-25, di mana Paulus memberi kesan bahwa kelompok orang percaya ini merasa bahwa mereka se-cara rohani lebih unggul daripada sau-dara-saudara lain yang kurang berkaru-nia di gereja, dan bertingkah seolah ge-reja bisa berjalan tanpa mereka yang kurang berkarunia itu. Meskipun si bi-

Oleh Lynn Burton

RohBerbahasa

Pandangan Alkitabiah pada permasalahan sulit

PA S A L 17

20 Adventist World | 07 -2012

Page 21: 2012-1007 indonesian

orang Kristen dianggap secara rohani tak berguna kecuali disertai dengan ka-sih (1 Kor. 13:1-3), Paulus tampaknya memberi kesan bahwa orang-orang Ko-rintus baru-baru ini menggunakan ka-runia berbahasa Roh itu dengan cara yang tak disertai kasih, barangkali bah-kan lebih dari karunia lain dan perleng-kapan yang disebutkan dalam ayat-ayat ini.

Di lain pihak, Paulus menyatakan bahwa “pencarian diri” yang ia gunakan bergantian dengan “kemajuan diri” da-lam 1 Korintus 10:24, adalah lawan yang tepat dari kasih (1 Kor. 13:5). Ini memberi kesan bahwa menggunakan kemampuan berkata-kata untuk berdoa nyaring di gereja (1 Kor. 14:2) merujuk kepada kebiasaan orang-orang Korintus melatih karunia ini tanpa kasih, dan bu-kan kepada fenomena itu sendiri. Selain itu, menggunakan bahasa Roh untuk memajukan diri sendiri bertentangan dengan maksud karunia itu (1 Kor. 12:7); ini mengemuka dalam nasihat Paulus terdahulu untuk memajukan orang lain bukan diri sendiri (1 Kor. 10:23, 24); dan ini melanggar prinsip yang dituliskan dalam 1 Korintus 10:31-33 melakukan segala sesuatu untuk ke-muliaan Allah dan untuk keselamatan jiwa, bukan untuk keuntungan atau ke-pentingan seseorang saja.

Bahasa Roh dan MisiKemampuan pemberian Allah un-

tuk berbicara dalam bahasa manusia lain tanpa harus mempelajarinya terle-bih dahulu bukan hanya cocok dengan tujuan memajukan gereja, tetapi ideal-

Allah menganugerahkan karunia-karunia roh kepada semua anggota gereja-Nya di setiap zaman yang harus digunakan oleh masing-masing anggota dalam pelayanan penuh kasih bagi kebaikan bersama gereja dan umat manusia. Diberikan dengan perantaraan Roh Kudus, yang bertugas mengajar anggota sebagaimana Ia kehendaki, karunia itu menyediakan semua kemampuan dan pelayanan yang

diperlukan oleh gereja untuk memenuhi fungsi yang telah diurapi secara Ilahi. Menurut Kitab Suci, karunia-karunia ini termasuk pelayanan iman, penyembuhan, nubuatan, pengabaran, pengajaran, administrasi, perdamaian, belas kasih, dan pelayanan pengorbanan diri dan kedermawanan untuk membantu dan memberi semangat orang-orang. Beberapa anggota dipanggil Allah dan diberkati Roh untuk tugas-tugas yang diakui gereja dalam kependetaan, penginjilan, kerasulan, dan layanan pengajaran terutama yang diperlukan untuk memperlengkapi anggota bagi pelayanan, untuk membangun gereja dalam kematangan rohani, dan menggerakkan persatuan iman dan pengetahuan tentang Allah. Ketika anggota-anggota menggunakan karunia roh ini sebagai para penatalayan setia dari berbagai kasih karunia Allah, gereja dilindungi dari pengaruh merusak dari doktrin palsu, bertumbuh dengan pertumbuhan yang datangnya dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih. (Rm. 12:4-8); 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16; Kis. 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).

Lynn Burton adalah pendeta gereja Advent Armadale dan Bickley, di Perth, Australia Barat.

Baru-baru ini ia menyelesaikan gelar mas-ter teologi Alkitab yang berfokus kepada karunia berbahasa Roh.

mampu menggunakan begitu banyak bahasa berbeda untuk membagikan ka-bar baik keselamatan kepada orang lain.

Selain itu, bisa diperlihatkan bahwa ada banyak indikasi dalam Alkitab yang menunjukkan kalau karunia berbahasa Roh orang Korintus itu merujuk kepada kemampuan berbicara pemberian Allah dalam bahasa manusia lain tanpa harus mempelajarinya terlebih dahulu, dan bahwa itu dimaksudkan untuk diguna-kan bagi penginjilan. Namun tetap saja kebanyakan sarjana Alkitab modern percaya bahwa komentar Paulus dalam 1 Korintus 14 mendukung pandangan bahasa yang tidak berasal dari manusia. Akan tetapi, akan tampak bahwa yang terakhir disebutkan sebagian didasar-kan pada salah pengertian bahwa karu-nia berbahasa Roh itu merupakan karu-nia pribadi yang dimaksudkan untuk mengangkat diri sendiri. Sebagaimana telah diulas, kemungkinan besar bahwa para pembicara bahasa Roh ini meng-gunakan karunia tersebut dalam cara yang tanpa kasih untuk memuliakan diri bukannya Allah, yang bertentangan dengan tujuan usaha penginjilan yang dimaksud. n

PelayananKarunia Roh

dan

nya cocok untuk menginjili dunia kuno. Zaman Greco-Roman abad pertama dunia, bahasa Yunani dan Latin meru-pakan bahasa universal yang bisa saja digunakan untuk membawa pekabaran Injil ke seluruh dunia. Namun karena orang-orang asing biasanya tidak disu-kai oleh populasi pribumi, maka pen-ting sekali agar para pengikut Kristus berhasil membagikan Injil dengan warga negara lain, mereka perlu berbin-cang dengan mereka dalam bahasa asli atau dialek mereka, bukan dengan ba-hasa yang umum, meskipun itu bahasa Yunani atau Latin. Pentakosta adalah satu contohnya. Fakta bahwa kaum ren-dahan Galilea tiba-tiba dan secara ajaib bisa berbincang dengan fasih dalam ba-hasa pribumi orang asing menarik per-hatian mereka dan sebagai akibatnya banyak yang bertobat menjadi Kristen (lihat Kisah. 2:5-11).

Jelas dari apa yang Paulus katakan tentang kebiasaannya menjadi satu de-ngan salah satu komunitas lokal tem-patnya bekerja (1 Kor. 9:19-23) bahwa agar upaya penginjilannya berhasil, ia juga harus berbincang dengan mereka dalam bahasa dan dialek asli mereka. Ini membuat lebih masuk akal tentang pengakuannya “Aku mengucap syukur kepada Allah, bahwa aku berkata-kata dengan bahasa roh lebih dari pada kamu semua” (1 Kor. 14:18), jadi bukan karena ia bisa berbicara dengan bahasa yang tidak dapat dipahami lebih dari-pada orang lain. Oleh sebab itu, ini bu-kanlah omong kosong dari pihak Pau-lus, tetapi caranya mengucapkan syukur atas berkat yang diperolehnya karena

07 - 2012 | Adventist World 21

Page 22: 2012-1007 indonesian

TA M P I L A N K H U S U S

Oleh Joshua Nebblett

TibaWaktunyaGYC bersama Layanan Pemuda Advent Eropa membantu menggiatkan kembali reformasi.

Telah

menggerakkan generasi ini di Eropa untuk sepenuhnya berkomitmen memenuhi misi gereja Advent dengan menga-barkan pekabaran tiga malaikat.” Mereka ingin pekabaran itu menyebar luas ke seluruh Eropa yang sekular seperti api yang membara, sebagaimana yang terjadi dulu saat Reformasi.

Tahun Ini di AustriaSetelah berkonsultasi dengan para direktur pemuda TED

dan EUD, keinginan ini akan menjadi kenyataan—GYC akan mengadakan acara sekali waktu tersebut di Eropa pada mu-sim panas ini!

GYC bekerja bersama departemen pemuda Uni Austria dalam merencanakan acara tersebut. Orang-orang muda akan berdatangan ke kota kecil Linz, Austria (200 kilometer [125 mil] sebelah barat Vienna)—dipilih sebagian karena lokasi-nya yang secara geografis berada di tengah sehingga me-mungkinkan lebih banyak orang bisa hadir.

Kelompok pemuda yang senang menginjil tersebar luas di Eropa, sudah membagikan kabar baik di negara-negara mereka. Akan tetapi, karena keanekaragaman bahasa dan bu-daya di benua tersebut, ada keterbatasan kesempatan bagi ke-lompok ini untuk secara luas membuat jaringan kerja, mem-bagikan ide-ide, dan bekerja bahu membahu. Dalam menye-

diakan jalan agar kelompok ini bersatu, GYC di Eropa akan menyediakan forum lain untuk orang muda dari berbagai ne-gara Eropa untuk berbagai tentang bagaimana Allah bekerja dengan cara-cara yang luar biasa di masing-masing tempat dan mencari-cari adanya jalan untuk bekerja sama.

Pelatihan, Pelatihan, PelatihanLebih banyak pelatihan penginjilan diperlukan di Eropa.

GYC di Eropa akan fokus pada banyak aspek penginjilan, dan akan membantu memperlengkapi orang muda untuk bergandengan tangan dengan gereja-gereja setempat dalam membagikan Injil.

Meskipun kongres tersebut akan diadakan dalam bahasa Inggris, bahasa yang lebih umum dipakai di negara-negara Eropa, pesan-pesannya akan diterjemahkan ke dalam 10 ba-hasa utama bagi mereka yang lebih suka mendengar kongres itu dalam bahasanya sendiri.

Kongres yang dijadwalkan akan sama dengan konvensi GYC tahunan di Amerika Serikat. Para hadirin akan ber-kumpul di tempat pertemuan umum setiap petang dan pagi, kemudian memilih dari berbagai lokakarya dimana selama itu mereka bisa menerima pelatihan penginjilan yang berka-itan dengan bidang minat mereka sendiri.

Mulai dari hari Jumat tanggal 20 Juli sampai hari Se-lasa tanggal 24 Juli 2012, sekelompok orang muda yang bersemangat dari Eropa akan berkumpul un-

tuk konvensi Generation of Youth for Christ (GYC)* di Austria dengan tema: “Waktunya Telah Tiba” (The Hour Has Come).

Selama bertahun-tahun pemuda Eropa melakukan perja-lanan melintasi Atlantik untuk menghadiri konvensi tahunan bulan Desember di Amerika Serikat. Dan tiap tahun orang-orang muda ini menyisakan satu keinginan untuk melihat aca ra serupa diadakan di benua mereka sendiri, membuat inspirasi dan berkat yang mereka terima tersedia kepada lebih banyak orang.

Orang-orang muda ini ingin, dalam kata-kata mereka sendiri, membantu “menginspirasi, memperlengkapi, dan

22 Adventist World | 07 -2012

Page 23: 2012-1007 indonesian

Joshua Nebblett adalah anggota tim kepemim-pinan GYC dan sedang mempelopori pekerjaan logistik mengatur kongres Eropa GYC di Linz, Austria.

www.gyceurope.org.

Untuk informasi lebih lanjut tentang ceramah, program, tempat, dan pendaftaran, kunjungi

ENERGI KAUM MUDA: (Dari kiri ): Linz, Austria, akan menjadi tempat bagi perkumpulan GYC pertama di Eropa. Pertemuan yang diadakan di Baltimore, Maryland (AS) pada tahun 2010 menyediakan kesempatan untuk ja-ringan kerja dan bersaksi (tengah, kanan).

p h o t o s b y J a s o n s l i g e r

GYC di Eropa akan menyanggupkan orang muda dari berbagai negara Eropa untuk menceritakan bagaimana Allah bekerja dengan cara yang hebat di masing-masing wilayah mereka.

Para pembicara termasuk Mark Finley, Martin Ryszewski, David Asscherick, Alan Hush, Sebastien Braxton, dan yang lain dari latar belakang budaya dan geografi yang berbeda. Para pembicara ini akan menuntun para pendengar kepada satu pengertian yang lebih dalam tentang fondasi Alkitabiah gereja Advent, dan memberikan tuntunan dan pelatihan praktis tentang bagaimana sebaiknya membagikan kebe-naran-kebenaran itu kepada orang lain.

Salah satu sorotan kongres GYC di Amerika Serikat ada-lah jangkauan luar penginjilan, ketika ribuan orang muda melangkah keluar dari lokasi kongres ke area lokal untuk me-ngetuk pintu-pintu, berdoa bersama orang-orang, membagi-bagikan literatur dan kartu-kartu belajar Alkitab, dan mem-bagikan kasih Yesus kepada mereka yang ditemui. Para ha-dirin ini kembali ke pusat kongres dalam keadaan berubah oleh pengalaman baik ini, dan banyak orang telah diperkenal-kan kepada Yesus dan pekabaran khusus Advent melalui upaya jangkauan luar.

Para peserta di Eropa akan mengadakan usaha jangkauan luar penginjilan serupa, mempraktikkan apa yang akan me-reka pelajari di lokakarya di sepanjang kongres itu. GYC be-kerja sama dengan para pimpinan GYC di Linz untuk mene-mukan cara-cara paling efektif menjangkau populasi lokal.

GYC bekerja bersama-sama dengan pergerakan pemuda Advent di Eropa—orang muda Advent ingin sekali melihat pekerjaan Injil selesai, karena “waktunya telah tiba.” Anda di-undang untuk bergabung dengan orang muda dewasa untuk masa pelatihan, jaringan kerja, penginjilan, dan datang lebih dekat kepada Juruselamat melalui Firman-Nya. n

*Berdiri pada tahun 2002, GYC adalah sebuah akar pergerakan Advent yang diorganisasikan dan dipimpin oleh orang muda dewasa Amerika Utara.

07 - 2012 | Adventist World 23

Page 24: 2012-1007 indonesian

Percayalah kepada TUHAN, Allahmu, dan kamu akan te-tap teguh! Percayalah kepada nabi-nabi-Nya, dan kamu akan berhasil!” (2 Taw. 20:20).1 Alkitab mengajarkan

bahwa Allah menuntun umat-Nya melalui karunia nubuatan, dan orang Advent percaya bahwa Allah, melalui penglihatan dan mimpi Ellen White, menuntun dalam mendirikan layanan-layanan utama mereka. Mari kita simak sejenak bagaimana Allah menuntun melalui karunia bernubuat dalam pelayanan penerbitan, kesehatan, dan pendidikan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.

Pelayanan PenerbitanTahun 1848 telah menjadi masa menyenangkan memperte-

mukan orang-orang Advent melalui kongres-kongres Sabat penginjilan. Untuk pertama kalinya, orang-orang Advent peme-lihara Sabat berkumpul dalam suatu pemahaman tentang pen-tingnya Sabat di akhir zaman dalam kaitannya dengan pemete-

raian umat Allah. Mereka berjuang keras untuk memahami pertalian ini pada satu kongres belajar di ru-mah Otis Nichols di Dorchester, Massachusetts, tanggal 17 dan 18 November 1848. Kongres ini me-rupakan tindak lanjut dari perte-muan bulan Oktober yang diada-kan di Topsham, Maine, di mana mereka telah mempelajari pemete-raian Wahyu 7 dalam konteks tiga malaikat Wahyu 14. Mereka se-dang mencoba untuk memahami bagaimana Allah meminta mereka

menyampaikan Sabat sebagai bagian dari Injil kekal. Pada per-temuan ini Ellen White mendapatkan satu penglihatan.

Setelah keluar dari penglihatan itu, ia berpaling kepada sua-minya, James, dan berkata: “Saya memiliki satu pesan untukmu. Engkau harus mulai mencetak lembaran kecil dan membagi-bagikannya kepada orang-orang. Biarlah kecil pada awalnya; te-tapi setelah dibaca oleh orang-orang, mereka akan mengirim-kan kepadamu dana untuk mencetak, dan itu akan menjadi sua tu keberhasilan sejak awalnya.”

Ia kemudian membuat satu ramalan yang mengejutkan: “Dari permulaan kecil ini diperlihatkan kepada saya seperti berkas cahaya kecil yang mengelilingi dunia.”2

Penglihatan tadi dan penglihatan setelah itu menuntun James White untuk memulai penerbitan sebuah majalah Present Truth pada bulan Juli 1849. Majalah ini berguna untuk meya-kinkan orang-orang Advent tentang pentingnya Sabat dalam hal kedatangan Yesus yang segera. Beberapa tahun kemudian

itu digantikan oleh Second Advent Review and Sabbath Herald yang berlanjut sampai hari ini sebagai Adventist Review. Peker-jaan penerbitan yang luas dari Gereja Masehi Advent Hari Ke-tujuh sangat berutang banyak pada penglihatan nubuatan dari Ellen White.

Pelayanan Kesehatan

Selama tahun 1850-an dan tahun 1860-an orang-orang Advent menghadapi tantangan khusus. Se-bagaimana orang-orang Amerika Utara pada umumnya, ba-nyak yang menderita penyakit menular dan gangguan gaya hidup. Tuberkulosis, kolera, dipteria, dan pneumonia, di antara penya-kit lainnya, terus merenggut nyawa manusia. Prinsip higiene dan kebersihan tidak terlalu dikenal. Diet terbatas pada daging, lemak, dan bumbu-bumbu yang keras menuntun kepada stroke, penyakit jantung, dan kekurangan gizi yang melumpuh-kan orang-orang Amerika Utara secara umum, juga orang Ad-ventnya.

Ellen White mendapatkan empat penglihatan pembaruan kesehatan yang bisa diketahui antara tahun 1848 dan 1865. Pada tahun 1848 ia diperlihatkan efek merusak dari tembakau, teh, dan kopi.3 Pada tanggal 12 Februari 1854, ia mendapatkan satu penglihatan tentang pentingnya kebersihan, pertarakan, dan bahaya makanan yang terlalu banyak diolah. “Saya melihat beberapa orang yang sakit di tengah orang-orang kudus, mem-buat diri mereka sendiri menurutkan selera. Jika kita mengi-nginkan kesehatan yang baik kita harus merawat dengan baik kesehatan yang Allah telah berikan kepada kita, sangkal selera yang tidak menyehatkan, makan lebih banyak makanan mentah [dalam keadaan alami] dengan sedikit lemak.”4

Penglihatan Ellen White pada tanggal 6 Juni 1863, di rumah Hilliard di Otsego, Michigan, memiliki dampak paling luas ter-hadap orang-orang Advent. Penglihatan ini merupakan perlu-asan dari yang telah diperlihatkan sebelumnya, dan ditingkat-kan, di antara hal lainnya, vegetarisme, berpantang dari daging babi, dan kaitan antara kesehatan dan ketergantungan atas kua-sa Ilahi.

Pada tanggal 25 Desember 1865, ia menerima penglihatan keempat di Rochester, New York, dengan instruksi bahwa orang-orang Advent harus mendirikan lembaga kesehatan me-

R O H N U B U A T

k a r u n i aMendirikan Layanan Percetakan, Keseha tan, dan Pendidikan

The Health Reform Institute, 1868

Percetakan Review and Herald, sekitar1860.

Tuntunan

24 Adventist World | 07 -2012

Page 25: 2012-1007 indonesian

reka sendiri. Meskipun pada awalnya ditujukan untuk kebaikan orang Advent, ia melihatnya sebagai satu pelayanan penyem-buhan kepada dunia. Ia menulis: “Lembaga seperti itu, bila de-ngan benar dilaksanakan, akan menjadi jalan membawa pan-dangan kita di hadapan banyak orang yang tidak mungkin kita jangkau melalui jalur biasa mengabarkan kebenaran... di bawah pengaruh kebenaran, beberapa orang tidak hanya akan mempe-roleh kesembuhan dari kelemahan jasmani, tetapi akan mene-mukan balsem kesembuhan bagi jiwa mereka yang sakit.”5

Menanggapi penglihatan-penglihatan ini, orang-orang Ad-vent mulai beralih kepada cara hidup baru dan cara baru me-nyampaikan pekabaran tiga malaikat. Pekabaran kesehatan menjadi “tangan kanan” Injil. Tuntunan Allah melalui pengli-hatan-penglihatan dan mimpi-mimpi yang diberikan kepada Ellen White itulah yang mem-bawa kepada penekanan baru ini.

Pelayanan PendidikanSebelum tahun 1870-an se-

bagian besar orang Advent me-nerima sedikit pendidikan for-mal. Namun mereka memang dengan penuh hasrat berorien-tasi kepada Alkitab dan sangat ingin memahami pesannya. Ori-entasi yang berdasarkan Alkitab ini memberikan fokus khusus kepada membaca dan pemikiran yang jernih. Pada tahun 1872, Ellen White menerbitkan Testi-mony for the Church, No. 22, yang sekarang menjadi bagian dari sembilan jilid Testimonies for the Church. Dalam penglihatan ia ditunjukkan tentang pentingnya pendidikan Kristen, dan teru-tama pendidikan Kristen Advent.

Dalam artikel dengan hampir 50 halaman ia menyajikan berbagai prinsip pendidikan yang benar. Ini termasuk tema-tema seperti pentingnya mengajarkan anak-anak dan orang muda untuk memikirkan diri mereka sendiri dan membuat ke-putusan moral pribadi; penggunaan waktu yang benar dalam pendidikan; perlunya mengembangkan keseluruhan diri sese-orang—mental, fisik, moral dan spiritual. Di situ juga memper-talikan prinsip-prinsip kesehatan dengan pendidikan. Ia me-nyimpulkan kesaksian tersebut dengan kata-kata ini: “Sasaran pendidikan yang utama adalah menyanggupkan kita membawa kuasa yang Allah berikan kepada kita menjadi berguna dengan cara sedemikian rupa sehingga menyampaikan agama Alkitab dan menjunjung kemuliaan Allah.... Kita memerlukan sekolah

di mana mereka yang baru masuk ke dalam pelayanan bisa di-ajarkan setidaknya cabang-cabang pendidikan yang umum, dan di mana mereka juga bisa mempelajari kebenaran-kebenaran firman Allah untuk zaman ini lebih sempurna lagi.”6

Pekabaran ini menuntun kepada pendirian Battle Creek Col-lege pada tahun 1874, yang pertama dari jaringan perguruan tinggi dan universitas sedunia. Selama tahun 1890-an pendi-dikan dasar dan menengah menjadi penekanan, dan kini orang-orang Advent memiliki fokus utama pada pendidikan, menge-lola sistem sekolah Protestan terbesar di dunia. Sebagaimana penerbitan dan kesehatan, pendidikan secara dramatis mempe-ngaruhi cara orang Advent mengabarkan injil. Ini terjadi mela-lui tuntunan Allah dalam tulisan-tulisan Ellen White yang di-tuntun dari penglihatan-penglihatan.

Tuntunan Allah yang PastiKadang kala orang-orang Advent dan mereka yang diber-

kati oleh pelayanan penerbitan, kesehatan, dan pendidikan ge-reja tidak menyadari bahwa Allahlah yang telah menuntun da-lam pendiriannya dan terus mengembangkan pelayanan ini. Allah cukup peduli dengan manusia, dan tentang mengabarkan suatu pekabaran pengharapan secara efektif kepada dunia yang sekarat ini, sehingga Ia memberikan tuntunan langsung melalui penglihatan-penglihatan dan mimpi-mimpi. Tidak heran orang Advent menghargai tulisan-tulisan Ellen White. Barangkali res-pons yang paling membantu adalah membaca buku-bukunya The Ministry of Healing dan Education, yang menyampaikan prinsip-prinsip kesehatan dan pendidikan yang diperlihatkan kepadanya dalam penglihatan. n

1 Kutipan ayat dari Alkitab Terjemahan Baru.2 Ellen G. White, Life Sketches of Ellen G. White (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1915), hlm. 125.3 James White, “Western Tour,” Advent Review and Sabbath Herald, Nov. 8, 1870, hlm. 165; Ellen G. White to “Brother and Sister Howland,” Nov. 12, 1851 (surat 8, 1851).4 Ellen G. White, “Reproof for Adultery and Neglect of Children,” Feb. 12, 1854 (manuscript 1, 1854).5 Ellen G. White, Testimonies for the Church (Mountain View, Calif.: Pacific Press Pub. Assn., 1948), jld. 1, hlm. 492, 493.6 Ellen G. White, Testimony for the Church, No. 22 (Battle Creek, Mich.: Seventh-day Adventist Pub. Assn., 1872), hlm. 48.

Merlin D. Burt adalah seorang associate professor sejarah gereja, direktur dari Center for Adventist Research, dan direktur kantor cabang White Estate di Universitas Andrews

di Berrien Springs, Michigan.

Mendirikan Layanan Percetakan, Keseha tan, dan Pendidikan

Oleh Merlin D. Burt

The Health Reform Institute, 1868

Battle Creek College, 1874.

p h o t o s : C o u r t e s y o f e l l e n g . W h i t e e s t a t e

Tuntunan

07 - 2012 | Adventist World 25

Page 26: 2012-1007 indonesian

Tokoh Nimrod ini memang

menggugah rasa ingin tahu, dan kita

mendapatkan cukup ba-nyak spekulasi tentang dia

dalam tulisan-tulisan Yahudi, Kristen, dan Islam. Apa yang mem-

buat dia menarik adalah fakta bahwa dalam silsi-lah bangsa (Kej. 10) dialah satu-satunya orang

yang disertai pernyataan tentang pencapaian, meskipun apa yang dikatakan tentang dia kurang lengkap. Kita akan menga-takan sesuatu tentang kesejajaran sejarah yang mungkin ter-jadi, menelaah apa yang Alkitab katakan, dan dengan ringkas menyebutkan beberapa spekulasi pasca Alkitabiah tentang dia.

1. Nimrod dalam Sejarah: Ayat Alkitab menggambarkan Nimrod sebagai seorang yang hidup di daerah Mesopotamia. Para sarjana telah berusaha tanpa hasil menemukan Timur Dekat kuno yang cocok dengan gambaran Alkitab tentang dia. Ia dikaitkan dengan Gilgamesh,orang yang, menurut lite-ratur Babilon, bertahan hidup dari Air Bah, tetapi teori terse-but telah ditolak. Yang lebih populer adalah menemukan je-jak di dalam dirinya tentang dewa Ninurta, seorang dewa ke-suburan Mesopotamia. Tetapi sekali lagi kesejajarannya tidak cukup kuat untuk membuktikan itu. Lagipula, ayat alkitab ti-dak memberikan petunjuk bahwa Nimrod itu ilahi. Apa yang kita ketahui tentang dia adalah apa yang Kitab Suci katakan.

2. Nimrod dalam Alkitab: Hal pertama yang disebutkan ayat itu tentang Nimrod adalah bahwa ia “orang yang ber-kuasa di bumi” (Kej. 10:8), barangkali berarti bahwa dialah orang pertama yang semacam itu (bandingkan dengan Kej. 9:20). Kata “berkuasa” berarti, sebagaimana disebut dalam ayat itu, bahwa ia secara politik dan militer itu berkuasa. Ber-samanya mulailah satu keturunan pemimpin baru yang tuju-annya adalah untuk lebih berkuasa. Kedua, ia dijelaskan seba-gai “pemburu yang gagah perkasa” (ayat 9), yang berarti bu-kan hanya dia itu pemburu yang baik, tetapi juga bahwa ia adalah seorang penakluk militer yang kuat.

Kalimat “di hadapan Tuhan” ternyata sulit ditafsirkan. Ke-sulitan utamanya adalah memutuskan apakah itu artinya Tu-han peduli kepada Nimrod, atau bahwa Nimrod bertindak menentang Tuhan—“pemberontak” (Mzm. 66:7, NIV). Fakta bahwa Nimrod secara langsung berkaitan dengan Babilon dan negeri Shinar memberi kesan satu pertalian negatif de-ngan Tuhan. Lagipula, jika kita lihat arti Nimrod dalam ba-hasa Ibrani (“kita akan memberontak”). Implikasinya adalah

P E R T A N YA A N D A N J A W A B A N A L K I T A B

bahwa ia bertindak memberontak melawan Allah.Jika penafsiran ini benar, pepatah yang dikutip dalam ayat

itu—“Sebab itu dikatakan orang, ‘Seperti Nimrod, seorang pemburu yang gagah perkasa di hadapan TUHAN”—berarti merujuk kepada orang berkuasa yang bertindak melawan ke-hendak Allah.

Ketiga, ia digambarkan sebagai orang pertama yang men-dirikan sebuah kerajaan (“mula-mula kerajaannya” [Kej. 10:10]). Kerajaannya itu berbasis di kota-kota kuno Babel (Babilon), Erekh, Akad, dan Calneh, di wilayah yang disebut Sinear—Mesopotamia Bawah. Dari sana Nimrod pergi ke utara untuk merebut negeri Asyur (ayat 11)—Mesopotamia Atas (lihat Mikha 5:6).

3. Nimrod dan Spekulasi Postbiblical: Tradisi Yahudi me-ngatakan bahwa Nimrod adalah pemburu pertama, dan oleh sebab itu, maka dialah orang yang pertama kali memperke-nalkan daging pada makanan manusia. Tradisi berkata ia ter-libat dalam pendirian Menara Babel (Kej. 11:1-4), dan setelah orang-orang itu bubar, dia tinggal di Sinear untuk memba-ngun kerajaannya. Baik tradisi orang Yahudi maupun Islam mengindikasikan bahwa ada hubungan permusuhan antara Nimrod dan Abraham. Alasan utamanya adalah bahwa Nim-rod itu seorang penyembah berhala, sementara Abraham di-panggil oleh Tuhan untuk menyembah Dia saja. Beberapa versi tradisi itu berkata bahwa Nimrod menempatkan Abra-ham di dapur perapian yang begitu panas sehingga apinya menghanguskan ribuan orang, tetapi Abraham keluar tanpa terluka. Dalam beberapa tradisi ia disamakan dengan Am-rafel, salah seorang raja yang menyerang Sodom dan Gomora (Kej. 14:1) dan yang dikalahkan oleh Abraham. Tradisi dan spekulasi itu, menggambarkan Nimrod sebagai lambang Iblis.

Saya telah meringkaskan beberapa pandangan yang mungkin tentang Nimrod untuk mengingatkan Anda tentang bahayanya melampaui apa yang tertulis. Tradisi-tradisi itu ti-dak boleh digunakan untuk menetapkan keyakinan pribadi, atau untuk berspekulasi tentang peran nubuatan Babilon. Kita hanya bisa menegaskan apa yang ayat Alkitab katakan tentang Nimrod. n

Angel Manuel Rodríguez melayani selama beberapa tahun sebagai Direktur Biblical Research Institute General Conference. Se-karang dia pensiun, tinggal di Texas, Amerika Serikat.

Apa-kah yang bisa

Anda katakan kepada kami tentang Nim-rod, yang disebutkan

dalam Kejadian 10:8-12?

“Gagah Perkasa”Siapakah Pemburu

Itu?

26 Adventist World | 07 -2012

Page 27: 2012-1007 indonesian

P E L A J A R A N A L K I T A B

Kemampuan untuk memilih ditanamkan dengan kuat ke dalam otak kita oleh Pencipta yang penuh kasih. Kita bukanlah mesin yang diprogram agar berfungsi

dengan cara tertentu. Kita bukanlah robot-robot yang diken-dalikan oleh komputer kosmik dari surga. Kita adalah manu-sia yang diciptakan dalam gambar Allah dengan kemampuan berpikir, menimbang, dan memilih. Pelajaran ini akan fokus pada pentingnya pilihan-pilihan yang kita buat.

1 Baca Kejadian 2:8, 9, 16, 17. Dua pohon apakah yang Allah tempatkan di tengah-tengah Taman Eden? Apakah yang dinyatakan oleh pohon-pohon itu tentang kemampuan kita untuk memilih?Pohon kehidupan itu mewakili seluruh pilihan positif kita, yang memberikan kehidupan, dan menyehatkan. Pohon pe-ngetahuan baik dan jahat mewakili semua pilihan negatif, menghancurkan hidup, dan tak menyehatkan. Kedua pohon itu mewakili dua jalan: kehidupan dan kematian.

2 Baca ayat dalam Kejadian 3:6-13, 16, 17. Ringkaskan empat akibat menghancurkan dari pilihan Adam dan Hawa untuk memakan buah pohon pengetahuan baik dan jahat.

3 Ketika Hawa mengandung Kain, ia berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan TUHAN.” (Kej. 4:1). Meskipun Kain adalah karunia Allah kepada Hawa, dan ia dibesarkan oleh orang tua yang saleh, apakah fakta ini sendiri menjamin bahwa ia akan membuat pilihan-pilihan yang positif? Baca Kejadian 4:3-8. Sikap apakah yang menuntun Kain, untuk membuat satu kemungkinan pilihan terburuk?

4 Baca Kejadian 4:9-16. Apakah akibat pilihan buruk Kain?Pilihan Kain mempengaruhi dia selama sisa hidupnya. Ini juga mempengaruhi calon isteri dan anak-anaknya. Generasi demi generasi akan terpengaruh baik oleh dosa Adam dan Hawa maupun oleh pemberontakan Kain. Meskipun kita “menuai apa yang kita tabur” dalam hal jenis, kita tidak me-nuai apa yang kita tabur dalam hal kuantitas. Memang, tidak ada petani yang mau menanam satu pohon jagung saja jika

mereka mengharapkan hanya untuk mendapatkan satu ja-gung saja. Kita menabur lebih banyak daripada yang kita tuai; ini berlaku bukan hanya atas pilihan buruk yang kita buat, te-tapi juga pilihan baik dan positif yang kita buat.

5 Nabi Daniel dikenal baik telah membuat pilihan-pilihan bijak. Baca Daniel 1:8, 20; 2:19-22, 48; 6:1-3. Apakah hasil dari pilihan-pilihan tersebut?Maksud Daniel yang setia dan penurutan yang tak tergoyah-kan kepada Allah membuahkan pilihan-pilihan positif yang mempersiapkan dia untuk secara khusus digunakan oleh Allah dalam mempengaruhi seluruh kerajaan Babilon dan Medo-Persia.

6 Baca Keluaran 32:25,26 dan Yosua 24:15. Ketika Israel menghadapi krisis moral di zaman Musa dan kemudian di zaman Yosua, dua seruan kuat apakah yang dibuat oleh hamba-hamba Allah yang berani ini?Sekalipun ketika bangsa Israel diguncang dalam jerat pe-nyembahan berhala, individu-individu masih bisa membuat pilihan positif untuk bebas dari perbudakan dosa. Tidak pe-duli seberapa banyak pilihan buruk yang telah kita buat, ti-dak pernah terlambat untuk mulai membuat pilihan-pilihan yang benar.

7 Baca janji-janji berikut: Yoh. 15:5; Roma 8:11; Galatia 5:16, 17; Filipi 4:13. Darimanakah kita mendapatkan kuasa untuk membuat pilihan yang benar dan pada akhirnya mempraktikkannya? Yang mana dari janji-janji ini yang paling berarti bagi Anda?Roh Kudus yang sama yang meyakinkan kita tentang dosa dan menggerakkan kita untuk membuat pilihan-pilihan yang benar tidak meninggalkan kita sendirian ketika kita membu-atnya. Meskipun kita mungkin ingin melakukan yang benar dan memilih untuk melakukan yang benar, tanpa pember-dayaan dari Roh Kudus kita tidak dapat melakukan keingin-an-keinginan kita. Kabar baiknya adalah bahwa Roh Kudus akan memberdayakan pilihan-pilihan kita. Ketika kita memi-lih untuk melakukan yang benar, Roh Kudus mengalihkan pilihan kita kepada tindakan. n

Oleh Mark A. Finley

PilihanMembuat

Positif

07 - 2012 | Adventist World 27

Page 28: 2012-1007 indonesian

Belajar dan Menghidupkan Kehendak Allah

Saya menanggapi penekanan ten-tang orang muda yang saya lihat di arti-kel Adventist World. Sembari lebih ba-nyak memberi dorongan kepada kaum muda untuk bergabung dengan komu-nitas Advent, adalah baik mengingatkan mereka untuk tidak “serupa dengan du-nia ini, tetapi berubahlah oleh pemba-haruan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan ke-pada Allah dan yang sempurna” (Roma 12:2).

Kita orang muda harus menyesuai-kan diri dengan cara Allah dan tidak boleh berusaha membengkokkan aturan Allah untuk disesuaikan dengan cara kita.

Kevin ObellVia E-mail

Saya berusia 22 tahun dan senang menjadi seorang Advent. Saya juga se-nang membaca majalah Adventist World agar saya bisa belajar dari pemuda Ad-vent di seluruh dunia. Terima kasih!

Marvin OtienoEnya

Bernyanyi dalam KegelapanSaya sangat suka artikel Gerald A.

Klingbeil “Bernyanyi dalam Kegelapan” (April 2012). Terima kasih telah mence-taknya. Zefanya 3:17 adalah ayat kesu-kaan saya selama beberapa tahun.

Heather KrickResno, Kalifornia

Impian Itu HidupMengenai “The Vision Lives On,”

oleh Humberto Rasi (Maret 2012): Pe-mikiran bahwa seseorang di luar sana sedang membantu kita mengajarkan anak-anak untuk memahami Ellen White itu amat baik. Saya mengajarkan anak-anak antara usia 6 dan 9 tahun, kelompok usia Adventurer. Tahun ini saya mulai memperkenalkan Ellen White kepada para siswa kami. Artikel ini, yang bisa diakses dari situs web An-

P E R T U K A R A N I D E

Surat

Kami adalah gereja dengan empat ang-gota dan sangat setia. Saya diberitahu ge-reja mungkin akan tutup. Tolong doakan kami. Yesus ada di tengah-tengah kami; meskipun ada dua atau tiga yang ber-kumpul dalam nama-Nya.

Mauritius, Chile

Tolong doakan Hassan dan Kaizer, ke-duanya berada dalam penjara dengan

penjagaan paling ketat di Zambia. Me-reka telah menjadi anggota gereja, dan keduanya memiliki keluarga yang me-reka khawatirkan.

Seorang teman yang peduli,via email

Tolong doakan ibu saya. Ia memiliki tu-mor yang akan diangkat lewat pembe-dahan.

Gerson, Brazil

Tolong doakan agar saya bisa menyelesai-kan kuliah saya dan membayar biaya seko-lahnya.

Samuel, Malawi

Tolong doakan saya: Saya sudah memper-baiki bahasa Inggris saya dan mendapat-kan pekerjaan. Saya juga menginginkan se-orang teman wanita.

AmandioFiales, United Kingdom

da, tepat sasaran. Terima kasih banyak.Pada hari Sabat saya bertanya ke-

pada sebagian besar anak apakah me-reka mengenal siapa White itu. Ternyata mereka mengenal seperti apa rupanya, tetapi tidak lebih dari itu. Sebagaimana dikatakan dalam tulisannya, ini adalah tahap yang tepat untuk mulai mengajar-kan mereka.

Lorraine NtsikaneUrban, Afrika Selatan

Kuasa PengharapanPendeta Ely Magtanong dari Flori-

da, Amerika Serikat, mengadakan satu kampanye penginjilan seminggu lama-nya bulan Maret lalu. Itu benar-benar satu berkat bagi kami. Pada pertemuan itu saya diberikan satu salinan Adventist World. Itu adalah majalah bacaan kesu-kaan saya!

Saya begitu berterima kasih untuk terbitan bulan Maret 2012. Saya mem-baca artikel “Kuasa Pengharapan,” oleh Mark A. Finley. Saya menangis setelah membacanya karena saya mengetahui Allah selalu ada untuk saya!

Keluarga dan saya menerima begitu banyak inspirasi dari artikel-artikel yang kami baca setiap bulan di Adven-tist World.

Grace Delorosa PurezaUcena City, Filipina

Majalah yang Baik, Pengiriman Terlambat

Adventist World memberikan infor-masi terkini yang baik dalam bagian be-

PUJI SYUKURDoa

28 Adventist World | 07 -2012

Page 29: 2012-1007 indonesian

rita. Satu-satunya yang tidak baik ada-lah bahwa majalah itu datangnya ter-lambat. Misalnya, di universitas, kami menerima terbitan bulan November 2011 pada bulan Januari 2012.

Apakah yang bisa kita lakukan un-tuk mengatasi masalah ini?

Nduwayo Rutebuka EnosIgali, Rwanda

Adventist World tiba terlambat di beberapa bagian dunia. Ini dikirimkan lewat pengang-kutan kapal untuk menghemat biaya keselu-ruhan, jadi sebanyak mungkin anggota kita bisa menerimanya setiap bulan. Jadwal pro-duksi kami dirancang untuk mengakomoda-si jalur pengiriman yang panjang. Kami se-nang Anda menerima dan menyukai Adven-tist World, meskipun sedikit terlambat.—Editor.

Saya memiliki seorang teman yang se-dang menjalani banyak masalah dan menjauhkan semua orang yang ia kasihi. Tolong doakan agar ia bisa menemukan kekuatan di dalam Allah, bukan pada perkara duniawi.

Mutinta, Flambia

Kristen 2.2 miliar: 31%

Islam 1.6 miliar: 23%

Tidak beragama 1.1 miliar: 16%

Hindu 1 miliar: 14%

Budha 500 juta: 7%

Yang lain 500 juta: 7%

Yahudi 14 juta: 2%

Populasi dunia yang terdiri dari 7 triliun dibagi menjadi kategori keyakinan keagamaan ini:

di SeluruhDuniaAgama

TemuiSesamamuThe Younger Generation Church (YG) di Arlington,

Texas, Amerika Serikat, ingin memperdalam peng-abdian mereka kepada Yesus dan mengilhami orang-orang di sekitar mereka dengan pengharapan kasih karu-nia. YG telah bekerja sama dengan berbagai agen di selu-

ruh daerah Dallas-Fort Worth, termasuk Unity Park. Berlokasi di kota Fort Worth, populasi tuna-wisma berkumpul di sini selama hari itu semen-tara penampungan setempat ditutup. YG telah menjalin hubungan dengan mereka yang meme-rlukan kasih karunia dengan mengadakan pik-nik, permainan bola basket dan voli, penyegaran, dan percakapan. Secara teratur relawan YG me-nyingsingkan lengan baju mereka untuk bekerja sukarela di North Texas Food Bank (NTFB). Be-kerja sama dengan NTFB, mereka bekerja ke-ras membuat ribuan makanan: memilah-mi-lah, mengemas dalam kotak, dan menyiapkan alat makan—mengubah puluhan ribu pon makanan menjadi sajian bagi keluarga-kelu-arga yang membutuhkan.

Sumber: The World Fact BookTata Cara Kolom Surat: Silakan kirim surat Anda ke editor Adventist World: [email protected]. Isi surat itu harus jelas dan langsung pada maksudnya, maksimum 100 kata. Pas-tikan untuk menuliskan nama artikel yang dimaksud, tanggal di-terbitkan dan halaman artikel tersebut. Juga informasikan nama Anda, kota, provinsi dan negara dari mana Anda mengirim surat tersebut. Surat tersebut akan diedit dan disesuaikan dengan kolom yang masih tersedia. Perlu diketahui bahwatidak semua surat yang akan ditampilkan.

Doa & Pujian: Kirimkan permohonan doa rasa syukur saudara ke: [email protected]. Kirimlah kepada kami permohon an doa dan rasa syukur saudara (berterima kasih atas jawaban doa). Tuliskan secara singkat dan padat, maksimum 50 kata. Permohonan doa saudara akan diedit untuk maksud yang jelas. Tidak semua yang masuk akan dicetak. Sertakan nama saudara dan negara di mana saudara tinggal. Saudara juga dapat mengirimkan melalui fax: 1-301-680-6638; atau mengirim surat ke Adventist World, 12501 Old Columbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A. 07 - 2012 | Adventist World 29

Page 30: 2012-1007 indonesian

I D E A E X C H A N G E

K U T I P A N B U L A N I N I

Ketika kita terkenal, jangan pernah lupakan asal usul kita: bahwa kita hanyalah debu se-mata.

—Akanbi Joseph, Global Mission Pioneer, Lagos, Nigeria

Untuk

AndaKesehatanUntuk diet yang sehat dan seimbang, pikirkan pelangi dan sertakan makanan penuh warna ini dalam diet Anda:

Kol merah Vitamin A, serat, dan glucosinolates bisa mencegah kanker jenis tertentu.

Kacang hitam Sarat dengan serat dan anthocyanin yang menggiatkan otak.

Labu Butternut Banyak betakarotennya

Bayam Sarat dengan folat, vitamin B-nya men-dukung fungsi kognitif.

Pisang Kaya potasium, dengan serat prebiotik untuk kesehatan usus yang baik.

Sumber: Men’s Health, Januari/Februari 2012

44Tahun LaluPada bulan Juli 1968 satu tim arkeolog Ad-

vent, dibawah arahan Siegfried H. Horn mulai menggali tempat yang mereka percaya sebagai tempat kota Alkitabiah Heshbon di Yordan, satu wilayah yang per-nah menjadi tempat tinggal kaum Amorit, Amon, dan orang Moab. Sejak saat itu penggalian telah meluas ke tiga tempat di sebelah timur Sungai Yor-dan yang memberi pemandangan Laut Mati: Hesban, Umayri, dan Jalul, yang dikenal secara kolektif sebagai Madaba Plains Project. Proyek itu masih aktif. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi http://www.madabaplains.org/.

Satu kesempatan pe-ngumpulan suara baru-baru ini dari 17 negara-negara sub-Sahara, dite-mukan persentase terbe-sar pengguna telepon se-lular adalah di Afrika Se-latan pada angka 84 per-sen. Persentase paling rendah adalah di Repu-blik Afrika Tengah pada angka 16 persen.

Sumber: The Rotarian, Maret 2012

Dapatkah Anda Mendengar Saya Sekarang?

84%

16%

Sekitar 1.OOO surat ditujukan kepada Allah, tiba di Yerusalem tiap tahun.

Sumber: National Geographic, April 2012

KamiBapa

di...

C o u r t e s y o f t h e s i e g f r i e d h . h o r n M u s e u M

P E R T U K A R A N I D E

30 Adventist World | 07 -2012

Page 31: 2012-1007 indonesian

n Saya dulu diejek oleh banyak orang seiring per-tumbuhan saya menjadi dewasa. Sebagai seorang al-bino, saya seorang yang terbuang; ini membuat saya marah. Yesaya memiliki banyak janji indah yang berperan pada penyembuhan emosi saya, termasuk Yesaya 49:15, 16; 54:17. Puji Allah!

—Sonia, Toronto, Kanada

n Yesaya 40:31 memberikan saya pengharapan besar dan impian. Jika kita menunggu Allah, kita bisa di-berikan kekuatan; kita bisa bangkit dari kelambanan dan kelemahan kita kepada kemungkinan-kemung-kinan yang luas dan tinggi. Seperti elang, kita bisa membumbung pada ketinggian yang tak terbatas.

—Lillian, Massachusetts, Amerika Serikat

n “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, ja-nganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan” (Yes. 41:10). Ingat kasih Allah yang besar sekali. Ada janji-janji untuk saat dimana kehidupan paling sulit. Dia itu ajaib.

—Diana, via e-mail

n “Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel” (Mzm. 121:4). Allah berjaga-jaga 24 jam dalam 7 hari, 365 hari setahun.

—Bhekisisa, via e-mail

Kali berikutnya, ceritakan kepada kami dalam 50 kata atau kurang tentang nyanyian himnal kesukaan Anda. Kirimkan ke [email protected]. Tulis “50 Words or Less” pada baris judul. Pastikan untuk menuliskan nama kota dan negara dari mana Anda menulis.

Favoritku...

K A T A A T A U K U R A N G5O5O

Janji Alkitab

“Lihatlah, Aku Datang Segera”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus,mempersatukan umat Gereja Masehi Advent HariKetujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan,dan pengharapan.

PenerbitAdventist World adalah majalah periodik internasionalmilik Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Sedunia.Divisi Asia-Pasifik Utara adalah penerbitnya.

Penerbit Eksekutif dan Pemimpin Redaksi Bill Knott

Wakil Penerbit Claude Richli

Manajer Percetakan Internasional Chun, Pyung Duk

Dewan Penerbit Ted N. C. Wilson, ketua; Benjamin D. Schoun, wakil ketua; Bill Knott, sekretaris; Lisa Beardsley; Daniel R. Jackson; Robert Lemon; Geoffrey Mbwana; G. T. Ng; Daisy Orion; Juan Prestol; Michael Ryan; Ella Simmons; Mark Thomas; Karnik Doukmetzian, penasihat hukum

Komite Koordinasi Adventist World Lee, Jairyong, ketua; Akeri Suzuki; Kenneth Osborn; Guimo Sung; Chun, Pyung Duk; Han, Suk Hee

Redaksi Bertempat di Silver Spring, Maryland Lael Caesar, Gerald A. Klingbeil (associate editors), Sandra Blackmer, Stephen Chavez, Wilona Karimabadi, Mark A. Kellner, Kimberly Luste Maran

Redaksi Bertempat di Seoul, Korea Chun, Pyung Duk; Chun, Jung Kwon; Park, Jae Man

Editor OnlineCarlos Medley

Koordinator Teknik dan Pelayanan PembacaMerle Poirier

Editor-at-large Mark A. Finley

Senior Advisor E. Edward Zinke

Manajer Finansial Rachel J. Child

Asisten Redaksi Marvene Thorpe-Baptiste

Asisten Editor Gina Wahlen

Dewan Manajemen Jairyong Lee, ketua; Bill Knott, sekretaris; P. D. Chun, Karnik Doukmetzian, Suk Hee Han, Kenneth Osborn, Juan Prestol, Claude Richli, Akeri Suzuki, Ex-officio: Robert Lemon, G. T. Ng, Ted N. C. Wilson

Pengarah Seni dan Desain Jeff Dever, Brett Meliti

Para Penasihat Ted N. C. Wilson, Robert E. Lemon, G. T. Ng, Guillermo E. Biaggi, Lowell C. Cooper, Daniel R. Jackson, Geoffrey Mbwana, Armando Miranda, Pardon K. Mwansa, Michael L. Ryan, Blasious M. Ruguri, Benjamin D. Schoun, Ella S. Simmons, Alberto C. Gulfan, Jr., Erton Köhler, Jairyong Lee, Israel Leito, John Rathinaraj, Paul S. Ratsara, Barry Oliver, Bruno Vertallier, Gilbert Wari, Bertil A. Wiklander

Kepada para Penulis: Silakan mengirimkan naskah yangsiap diterbitkan, melalui alamat redaksi 12501OldColumbia Pike, Silver Spring, MD 20904-6600, U.S.A.Atau melalui fax: +1 (301) 680-6638

E-mail: Internet: [email protected] Web: www.adventistworld.org

Kecuali diberitahu, semua kutipan ayat Alkitab diambil dariALkitab Terjemahan Baru. © 1974 Lembaga Alkitab Indonesia(LAI). Digunakan dengan izin.

Adventist World diterbitkan setiap bulan dan dicetak secaraberkala di Korea, Brasil, Indonesia, Australia, Jerman, Austria,dan Amerika Serikat.

Vol. 8, No. 7

07 - 2012 | Adventist World 31

Page 32: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

KKR BWA Sumbersari Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT)

Sumbersari adalah satu desa yang terdapat di antara per-kebunan kelapa sawit yang diusahakan oleh rakyat. Ja-rak tempuh dari Baganbatu sekitar kurang lebih satu

jam jika kita naik mobil, atau sepeda motor. Jalan ke daerah itu belum semua beraspal. Jadi kita menggunakan jalan tanah yang sedang dalam proses pengerasan bercampur dengan batu-batu kecil.

Jemaat Sumbersari adalah jemaat yang mandiri dan kom-pak, dan mau memikirkan penginjilan. Dulu, Jemaat Sum-bersari agak jauh dari kompleks sekolah atau perumahan. Se-telah kelapa sawit besar dan menghasilkan, bangunan ini agak tertutup oleh rimbunnya pepohonan kelapa sawit dan orang tua semakin tua dan lebih suka gereja dipindahkan ke kompleks sekolah di mana perumahan dekat .

Akhirnya terwujudlah. Sementara pembangunan gereja dilaksanakan maka kebangunan rohani pun dilaksanakan, jadi pembangunan ini sudah beberapa bulan dan tukangnya pun diajar sama pendeta beberapa bulan. Hingga diadakan-lah KKR BWA di Sumbersari dan pada saat itu Pdt. L.F. Silito-nga membuat KKR juga di Cabang Tanjung Medan.

KKR BWA dijalankan tanpa ada pendeta. Karena pendeta juga membuat KKR di tempat lain. Kami pun mengarahkan BWA agar ikut melawat dan itu terlaksana. Dan pada hari Ra-bu, tanggal 2 Mei, BWA mengadakan demo makanan sehat dan juga mengajarkan membuat donat ubi jalar dan susu ke-delai untuk minuman seisi rumah tangga, di rumah salah satu keluarga tamu KKR. Ada sekitar sepuluh orang tamu yang hadir pada saat itu. Dan mereka senang ikut membuat donat dari ubi manis dan juga melihat proses pembuatan susu kedelai.

Setiap malam semua tamu KKR yang hadir diberi kue dan juga mi-numan. Sebagai pembicara kesehatan, Ibu Sitanggang tamatan dari RSA Ban-dung, pembicara rumah tangga Ibu R. Simbolon dan pembicara Firman Tu-han adalah Ibu Lorti Silitonga, Ibu A. Pardosi dan juga Ibu R. Limbong dari kantor daerah. Pada malam panggilan pengkhotbah menekankan “Penakut tidak masuk surga” mungkin takut ke-pada famili atau takut kepada suami atau takut kepada orangtua atau ke-pada istri, takut dikucilkan dan takut dimarahi dan takut diejek dll. Bersama Tuhan ada jalan yang indah. Dalam perlawatan ke rumah tukang ba-ngunan gereja, kami mengatakan: “Tuhan sudah mengirimkan Anda ke sini untuk membuat gereja Advent, ini

adalah gerakan dari Tuhan, janganlah cuma mendirikan ge-reja yang benar ini, tetapi ikutlah masuk dan ingatlah para tu-kang bahtera Nuh, tidak mau masuk akhirnya semuanya bi-nasa.”

Puji Tuhan walaupun selama KKR tidak ada pendeta, kami tidak merasa takut karena ada juga yang hadir setiap malamnya anggota majelis jemaat. Pada Sabat baptisan Pdt. L.F. Silitonga hadir untuk melaksanakan upacara baptisan. Yang berserah kepada Tuhan berjumlah 11 orang, di antara-nya 4 orang dari gereja bukan Advent, dan 2 orang dari an-tara tukang bangunan gereja yang sedang dibangun. Terpuji-lah Tuhan oleh sebab anggota BWA Sumbersari semangat da-lam penginjilan. n

—Dilaporkan oleh Ny. R. Limbong, Dir. BWA dan SI, Daerah Sumatera Kawasan Tengah.

Pdt. L.F. Silitonga bersama para anggota jemaat yang baru dibaptis.ATAS: Pdt. L.F. Silitonga mendoakan para anggota baptisan.

32 Adventist World | 07 -2012

Page 33: 2012-1007 indonesian

kan kebaktian penuaian dari Je-maat Buktos Kanya’ah dan pem-bicaranya adalah Pdt. M. Sitom-pul, Associate Director Pener-bitan UIKB. Kebaktian ini dilak-sanakan pada pukul 09:00 hingga pukul 12:30, dalam

waktu 3 hari di mana semua calon bap-tisan diberikan ma-teri yang sangat ba-gus, dan pada hari Sabat ada 15 jiwa yang mene-rima Yesus dalam baptisan yang kudus.

Kami mohon agar saudara-saudari mendoa-kan mereka, agar di mana mereka tinggal, men-jadi saksi bagi dunia, sebelum kedatangan Yesus yang kedua kali. n

—Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komuni-kasi Konferens Jawa Barat.

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Jadilah Seperti Anak Kecil

Lima Belas Jiwa Baru di View Tebing

SS Anak-anak Jemaat Perumnas Girian

Konferens Jawa Barat (KJB)

Hari Sabat itu adalah hari yang sangat dinanti-nanti-kan oleh anak-anak Sekolah Sabat Jemaat Perumnas Girian, karena mereka diberikan kesempatan oleh je-

maat untuk mengatur, mengambil acara pada sepanjang Sabat tanggal 1 April 2012.

Sejak pagi mereka sudah berkumpul dan acara dimulai dari pukul 08.45 dengan “Acara Rumah Tangga” dengan pela-jaran “Kasihilah kami anak-anak.” Anak-anak meminta kaum ibu untuk membawakan lagu pujian pada Acara Sekolah Sa-bat dan memilih empat bapak untuk memimpin diskusi pela-jaran Sekolah Sabat.

Selesai acara Rumah Tangga dan Sekolah Sabat, seluruh anak-anak menampilkan lagu-lagu dan sebuah drama kecil tentang “Kelahiran Yesus dan Orang Majus.”

Karena jemaat masih dalam proses pembangunan rumah pastori, sehingga ada ruang khusus untuk “Promosi Pemba-ngunan” yang sudah dipimpin oleh adik Vian Taguriri dan puji Tuhan persembahan pembangunan sangat banyak ter-kumpul.

Lagu Sion nomor 128, “Berdiam-berdiam” mengantar anak-anak memasuki mimbar untuk melayani jemaat. Setelah ayat inti Matius 18:3 dibacakan, khotbah disampaikan oleh adik Lovely Jesye Sabatini Topuh dengan judul “Menjadi Se-perti Anak Kecil.” Khotbah yang sangat menggugah hati para orangtua, sekaligus menegur orang dewasa untuk bersifat se-perti anak-anak dalam beberapa poin: pemaaf, polos, tidak pernah khawatir, jujur dan sangat percaya kepada orangtua. Tujuannya adalah kerinduan anak-anak untuk bisa masuk ke dalam kerajaan surga bersama orangtua.

Kegiatan ini sangat berkesan bagi anak-anak, apalagi jika bisa ditampilkan pada majalah Adventist World Indonesia ini. Agar mereka selalu mengenang dan semakin giat dalam ke-giatan-kegiatan gerejani.

Terima kasih buat gembala jemaat Pdt. F. Siono dan para ketua jemaat yang sudah memberikan kesempatan pada De-partemen Sekolah Sabat Anak-anak. Semuanya hanya untuk kepujian dan kemuliaan nama Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Masye T. Salindeho, GMAHK Jemaat Pe-rumnas Girian, Bitung, Sulawesi Utara.

Semakin sulitnya mencari tempat untuk membuat KKR di Jawa Barat, sehingga setiap ada KKR, panitia harus men-

cari tempat yang aman, agar berita keselamatan untuk sau-dara mayoritas yang ingin menjadi umat Tuhan, harus men-cari tempat yang aman untuk belajar ataupun mengikuti KKR.

Tanggal 10-12 Mei 2012 bertempat di View Tebing diada-

07 - 2012 | Adventist World 33

Page 34: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Vesper malam, 27 Desember 2008 pada saat pulang kebaktian dari GMAHK Poros, saya bersama istri ja-tuh, kecelakaan, pada saat berkendara sepeda motor

dan mengalami luka di kaki dan kerusakan sepeda motor. Ke-celakaan ini bukan saja menyakitkan tetapi memalukan. Me-mang sedih rasanya sampai tanggal 1 Januari 2009, bertahun-baruan di kamar tidur. Rasanya tahun baru itu tidak sampai ke rumah kami. Hanya sebatas jalan raya. Orang-orang hilir mudik tapi kami tunggu sampai sore, tak ada seorang pun yang singgah di rumah kami. Benar, tahun baru itu tidak sampai di rumah kami. Untunglah ada telepon seluler yang membuat tahun baru sampai ke rumah kami. Ada dua tiga orang yang mengucapkan selamat tahun baru.

Jatuh yang kami alami inilah yang memotivasi penulis un-tuk menulis artikel ini

Bahayanya “Jatuh ke Atas”Ada banyak cara orang jatuh. Ada yang “jatuh ke atas,” te-

tapi yang biasa jatuh ke bawah. Kata orang jatuh ke atas itu enak. Tetapi walaupun enak itu sangat berbahaya.

Contoh jatuh ke atas ialah “jatuhnya Si Takkal Tabu” Sesuai dengan pantun suku Batak. “Au sitakkal tabu naso hea madabu, sahali au madabu tu abingan ni namarbaju.” Artinya, “namaku Si Takkal Tabu, tidak pernah jatuh, sekali aku jatuh justru ke atas pelukan seorang gadis.”

BangunJatuh

Tangan Yesus tidak terlalu pendek untuk menolong

PastiOrang Beriman:Jika

Lagi

Inilah jatuh yang paling berbahaya, jangan ada yang mau menjadi Si Takkal Tabunya orang Kristen. Seorang dosen yang jatuh kepelukan mahasiswinya atau seorang istri yang jatuh kepelukan suami orang lain adalah “jatuh yang paling mengerikan dan memalukan.” Seperti Raja Daud, Firman Tu-han menyatakan, “Lalu berkatalah Daud kepada Gad: ‘Sangat susah hatiku, biarlah kiranya aku jatuh ke dalam tangan TU-HAN, sebab sangat besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia’” (1 Tawarikh 21:13).

Masing-masing kita mungkin pernah jatuh tetapi yang penting setiap kali kita jatuh kita harus dapat bangun lagi. Malu dilihat orang pada saat kita jatuh. Seperti Firman Tuhan oleh Mikha menyatakan, “janganlah bersukacita atas aku, hai musuhku! Sekalipun aku jatuh, aku akan bangun pula, sekali-pun aku duduk dalam gelap, TUHAN akan menjadi te-rangku” (Mikha 7:8).

Sekalipun kita setia, hidup benar dan berkenan di ha-dapan Tuhan, namun Tuhan tidak menjanjikan bahwa kita ti-dak akan pernah jatuh, tetapi Tuhan berjanji akan menopang umat-Nya yang jatuh. Firman-Nya menyatakan, “TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi se-mua orang yang tertunduk” (Mazmur 145:14).

Umat Tuhan harus memakai prinsip ”jatuh untuk bang-un.” Jika Anda jatuh lagi bangun lagi. Sebab orang beriman walaupun berkali-kali jatuh ia akan bangun lagi. Nasihat Sa-lomo menyatakan, “ Sebab tujuh kali orang benar jatuh, na-mun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana” (Amsal 24:16).

Oleh Urbanus Sinambela

34 Adventist World | 07 -2012

Page 35: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Jika Anda jatuh dan mengalami kecelakaan ingatlah itu bukan rancangan Tuhan, sebab rancangan Tuhan ialah Da-mai sejahtera (Yeremia 29:11). Sekalipun Tuhan kadang mengizinkan kita jatuh, itu bukanlah rancangannya tetapi rancangan dia (Iblis) yang telah lebih dulu jatuh dari langit (Lukas 10:18). Kejatuhan Iblis ini, sakitnya tak seberapa tetapi malunya, sampai terusir dari surga. Inilah yang memotivasi Iblis untuk menjatuhkan semua manusia.

Apakah yang Menyebabkan Orang Kristen bisa Jatuh?

Ada banyak hal yang menyebabkan orang Kristen jatuh. Penyebabnya bisa dari dalam diri sendiri dan dari luar atau mungkin keduanya menyatu. Di bawah ini ada beberapa hal yang menyebabkan manusia jatuh:

1. Mengantuk atau tidur. Salah satu cara yang paling gampang membuat mata tertidur membawa buku ke tempat tidur dan membacanya, mata akan cepat mengantuk lalu ti-dur. Demikian juga umat Advent yang sudah memulai mem-baca Alkitabnya dengan penuntun bacaan Alkitab tahunan (Follow The Bible) kalau dibaca di tempat tidur tanpa doa ja-rang selesai. Apakah Setan yang membuat mata kita tidak ta-han membaca Firman Tuhan? Atau kita sendiri yang mem-peralat Setan? Padahal mungkin ia tidak datang.

2. Perbuatannya sendiri. Ada orang menggali lubang di jalan setapak, karena ia tidak suka orang lain lalu lalang dari jalan itu, maksudnya supaya setiap orang yang lewat dari sana jatuh. Memang ada orang yang susah melihat orang senang dan senang melihat orang yang susah. Ternyata sebelum orang lain melewati jalan itu ia sendiri sudah duluan terpero-sok ke dalam lubang yang digalinya sendiri. Inilah yang Da-ud katakan, “Ia membuat lobang dan menggalinya, tetapi ia sendiri jatuh ke dalam pelubang yang dibuatnya” (Mazmur 7:16).

3. Tersandung. Seseorang bisa jatuh karena tersandung, bukan karena besarnya batu sandungan yang membuat orang jatuh, justru karena kecil, tidak kelihatan, dipikir jalan mulus eh… ternyata ada batu krikil kecil. Sama seperti Daud dalam mazmurnya menyatakan, “Sebab aku mulai jatuh karena ter-sandung, dan aku selalu dirundung kesakitan” (Mazmur 38:18).

4. Ketidaktaatan. Orang Advent yang memelihara hari Sabat tetapi tidak memasuki hari perhentian pada hari Sabat. Di manakah ketaatannya? Jika kita melihat teladan ketidak-menurutan atau ketidaktaatan dari saudara kita jangan kita jadi tersandung melihatnya, lihatlah jalanmu supaya engkau sendiri tidak jatuh. Seperti Firman Tuhan,“ Karena itu baik-lah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, su-paya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh keti-daktaatan itu juga” (Ibrani 4:11).

5. Ingin kaya. Pada umumnya semua orang ingin kaya. Tetapi keinginan yang satu ini sangat berbahaya yakni ”ingin cepat kaya,” dan paling berbahaya menurut Firman Tuhan yang ditulis oleh Paulus, “Tetapi mereka yang ingin kaya ter-jatuh ke dalam pencobaan...” (1 Tim. 6:9).

6. Tinggi hati. Tinggi hati adalah awal kejatuhan Lusifer dari surga. Sifat itu pulalah yang ia saksikan kepada manusia supaya di antara jemaat Tuhan selalu ada orang yang tinggi hati, dan congkak. Kita perlu waspada akan hal ini. Firman Tuhan mengamarkan, “Kecongkakan mendahului kehan-curan, dan tinggi hati mendahului kejatuhan,” Amsal 16:18.

Sekalipun mereka yang sombong dan tinggi hati kelihat-annya lebih dihormati, dipuji dan ditinggikan dalam kema-nusiaan namun Tuhan belum tentu meninggikan mereka. Ka-rena Firman Tuhan menyatakan, “Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka” (Mazmur 101:5). Selanjutnya hamba Tuhan Ellen G. White juga menulis, “Biarlah tidak ada sesuatu yang dikerjakan, dengan pertikaian dengan kesom-bongan. Setan berada di belakang semua pertikaian dan ke-angkuhan, biarlah kita keluar dari persahabatan Setan,“ Re-view and Herald, 15 Juni 1905.

Nasihat TuhanInilah nasihat Tuhan bagi kita umat yang suka jatuh ke

dalam berbagai pencobaan yang mendatangkan kecelakaan, baik kecelakaan jasmani maupun rohani. Mereka yang belum pernah jatuh biarlah mereka tetap teguh berdiri di jalan kebe-naran Tuhan. Tetapi jangan sombong rohani. “Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!“ (1 Korintus 10:12)

Sekalipun Anda pernah membuat orang tersandung lalu jatuh, apakah itu karena sengaja atau tidak, ataukah Anda sendiri yang jatuh ke dalam keterpurukan rohani dan sempat tenggelam dalam lumpur dosa, bagi yang sudah sempat mengalami “jatuh ke atas,” inilah imbauan dari Dia, “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika ti-dak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat” (Wahyu 2:5).

KesimpulanMengakhiri kejatuhan kita, marilah kita berdoa seperti

Raja Daud, “Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang me-reka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan. Orang-orang fasik akan jatuh se-rentak ke dalam jala mereka, tetapi aku melangkah lalu.” Ber-sama Yesus kita berjalan mulus melewati berbagai godaan, tantangan, dan batu sandungan. Tangan Yesus Cukup mem-berikan perlindungan yang aman dan nyaman bagi kita. Ber-sandarlah kepada-Nya jangan kepada pengertianmu sendiri (Mazmur 141:9, 10). n

Urbanus Sinambela adalah seorang gembala Jemaat Batam Mas, Batam, Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT).

07 - 2012 | Adventist World 35

Page 36: 2012-1007 indonesian

Merupakan kebanggaan tersendiri bagi KJB oleh ka-rena salah seorang pemimpin organisasi kita yaitu Pdt. Dr. G.T. Ng, datang ke Jawa Barat secara khu-

sus dalam kunjungannya untuk melihat, mendengar dan memberikan motivasi bagi penginjilan Sundanis.

Pada saat tiba di Bandung pada pukul 16:30 dari Singapu-ra rombongan langsung menuju kantor KJB dan seluruh para pemimpin lembaga, baik dari IPH maupun dari sekolah PACIM, PASET, PAB, UNAI, dan para pendeta serta kaum awam hadir di sana. Setelah selesai penyambutan dan makan bersama, beliau banyak berbincang-bincang dengan mereka yang secara langsung terjun melakukan penginjilan Sundanis sampai pukul 22.15 waktu setempat.

Keesokan harinya rombongan berangkat ke Garut untuk menyaksikan dan berbincang-bincang mengenai pekerjaan Tuhan di tempat itu secara khusus mengunjungi pabrik plas-tik di mana pabrik tersebut dikelola oleh kaum awam yang baru dibaptis. Kemudian mereka juga bersama-sama menin-jau pekerjaan Tuhan di gereja Tasikmalaya.

Pada saat makan siang Pdt. G.T. Ng juga banyak berbin-cang dengan mereka yang secara langsung terjun dalam penginjilan di tempat itu. Beliau banyak bertanya dan ingin tahu bagaimana metode yang digunakan dalam menjangkau tempat tersebut. Sementara menerima jawaban dan disela-se-la pertanyaan beliau juga memberikan motivasi dan semangat agar penginjilan ke mayoritas terus dijalankan sampai keda-

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Kunjungan Kerja Sekretaris General Conference

Lembaran Baru bagi 19 Jiwa

Pdt. G.T. Ng ke Konferens Jawa Barat (KJB)

KKR Cluster 3 di Aula Percetakan Advent Indonesia

tangan Yesus yang kedua kali sekali-pun mengalami aniaya, sebagai-mana yang pernah dialami oleh ang-gota-anggota yang baru memelihara hari Sabat.

Hari berikut-nya, sebelum kembali ke Bandung Pdt. G.T. Ng, menyempat-kan melihat bangunan Training Center Pangandaran yang se-mentara ini sudah 70 persen rampung. Beliau memberikan apresiasi dan diharapkan agar bangunan training center cepat diselesaikan.

Akhir dari rangkaian kunjungannya dan sebelum berang-kat beliau memberikan nasihat dari Firman Tuhan, yang me-motivasi setiap hamba Tuhan dalam penginjilan dan di dalam menghadapi segala tantangan sementara kita menanti keda-tangan Yesus yang kedua kali. Tepat pada pukul 8:30 rom-bongan berangkat ke Bandung, dan sampai dibandara Husein pada pukul 15:30 dan langsung check in, di mana pesawat be-rangkat 16:30 ke Singapura. n

—Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konfe-rens Jawa Barat.

Hidup baru atau dengan kata lain lembaran yang baru (rohani) menunjukkan kehidupan yang lama telah di-

tinggalkan sehingga menjadikan seseorang hidup baru dalam Yesus. Sukacita yang tak dapat dilupakan dengan begitu saja, oleh karena pada tanggal 25-28 April 2012 telah diadakan KKR penuaian di cluster 3 dan bertempat di Aula IPH. KKR yang dihadiri oleh sekitar 200 anggota jemaat dan para tamu datang dengan semangat yang bergelora sehingga pembicara dalam hal ini Pdt. D. Soewarso, selaku direktur Penatalayan UIKB memberikan materinya selama satu jam hingga satu se-tengah jam.

Dari malam ke malam Firman Tuhan diuraikan dengan kuasa Allah sehingga pada saat malam terakhir ada 19 jiwa yang siap untuk menerima hidup baru melalui baptisan yang kudus.

Pada hari Sabat itu, ada kurang lebih 400 anggota jemaat

bergabung di je-maat IPH, mengi-kuti acara kebak-tian dalam suasana yang sangat baha-gia. Dengan penuh hikmat dan kesa-baran semua ang-gota yang hadir mengikuti acara yang kudus dan tidak ada yang pulang. Mari kita doakan agar jiwa yang baru dapat bertahan dalam kebenaran sementara mereka hidup dengan lembaran yang baru pula. n

—Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konfe-rens Jawa Barat.

36 Adventist World | 07 -2012

Page 37: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Rumah Sakit Advent Medan DirenovasiPembenahan bangunan agar lebih baik

Pawai Hari AntirokokPartisipasi dalam peringatan Hari Tanpa Rokok Sedunia

Bertepatan dengan Ulang Tahun Rumah Sakit Ad-vent Medan (RSAM) yang ke-43. RSAM mengada-kan pembenahan dan perubahan untuk lebih baik

yaitu dengan tekad bulat melakukan renovasi bangunan rumah sakit. Di hari yang baik itu, Rabu, 6 Juni 2012 pu-kul 10.00 pagi dilakukanlah peletakan batu pertama reno-vasi dan pembangunan Rumah Sakit Advent Medan.

Acara ini diawali dengan ibadah bersama yang disam-paikan oleh Pdt. J. Rantung, Sekretaris Uni Indonesia Ka-wasan Barat (UIKB). Firman Tuhan yang disampaikan menekankan pentingnya melibatkan Tuhan dalam pem-bangunan ini oleh sebab tanpa pertolongan Tuhan maka belum tentu bangunan yang akan jadi akan menjadi ber-kat dan kemajuan di Kota Medan. Kemudian diikuti de-ngan kata-kata sambutan.

Peletakan batu pertama dimulai dari Pdt. J. Rantung kemudian Drg. Glinawaty, Dr. Rudi Sitepu kemudian seluruh Pengurus Yayasan RSAM, diikuti selanjutnya officers Daerah Sumatera Kawasan Utara.

Acara dilanjutkan dengan Rapat Pengurus Yayasan RSAM dengan jajaran direksi bersama pembinanya yaitu Pdt. J. Ran-tung dan Pdt. D. Nainggolan.

Acara pun diakhiri dengan makan siang bersama dan ra-mah tamah dengan seluruh para pemimpin RSAM, Yayasan

RSAM, Pembina RSAM dan Staf RSAM.Mari kita doakan dan dukung renovasi dan pembangun an

ini semoga kiranya Rumah Sakit Advent Medan akan maju dan berkembang dan menjadi mercusuar pekabaran Advent di Sumatera Utara khususnya di Kota Medan. n

—Dilaporkan oleh Loran Napitupulu, Sekretaris Umum Ya-yasan RSAM.

Tahun ini Departemen Kesehatan DSKS memilih Kota Bandar Lampung sebagai titik pelaksanaan peringatan

hari antirokok sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 31 Mei.

Pada peringatan kali ini di-laksanakan tepat pada hari Minggu, 27 Mei yang lalu, me-libatkan seluruh jemaat yang ada di sekitar kota, para murid dari SD-SMP Advent Paho-man, dan tidak lepas juga du-kungan penuh dari pihak RSA Bandar Lampung yang sangat berperan sejak awal sampai ke-pada pelaksanaan.

Para pemimpin dan staf kantor daerah juga menyem-patkan hadir untuk mendu-kung acara besar ini. Sejak pagi

ratusan peserta dari berbagai jemaat telah berkumpul di de-pan gedung RSA dan panitia sengaja melibatkan semua ke-lompok umur untuk terlibat dalam acara ini, bahkan mulai dari anak-anak sampai dengan anggota yang sudah lansia ti-

dak kalah semangat untuk mengikuti acara ini.

Tidak ketinggalan juga dari Klub Pathfinder jemaat bersama pembinanya berada di barisan terdepan sambil membawa spanduk yang berisi ajakan un-tuk berhenti merokok dan men-jauhkan rokok.

Semarak pawai ini pun di-lengkapi dengan sajian sebuah kelompok drum band remaja yang secara khusus diundang dalam acara ini. Dan bahkan beberapa perusahaan obat juga

07 - 2012 | Adventist World 37

Page 38: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA

memberikan dukungan pada acara ini.Tidak ketinggalan juga pada kesempatan

ini, telah disiapkan dan dibagikan 1000 lembar brosur berisi bahaya rokok dan ajakan hidup sehat tanpa rokok, dan masyarakat luas dapat membaca pekabaran yang baik ini.

Semua rombongan peserta pawai ini meng-akhiri perjalanan di kompleks Sekolah Advent Pahoman.

Kiranya dengan acara-acara seperti ini ma-syarakat akan tertolong untuk mau hidup sehat tanpa rokok, dan kehadiran umat Advent akan membawa pengaruh yang baik bagi pening-katan mutu kesehatan masyarakat secara umum.

Kiranya melalui brosur yang sudah dibagikan, membuka

jalan bagi orang banyak untuk be-lajar lebih banyak lagi melalui ge-reja Advent.

Terima kasih kepada seluruh panitia RSABL serta semua ang-gota jemaat yang telah berperan serta dalam acara ini. n

—Dilaporkan oleh Victor J. Sinaga, Komunikasi DSKS dan Pdt. Roiman Simbolon (Ketua Panitia).

Cabang Sekolah Sabat KedunggalarPelayanan Sabat dilakukan oleh Jemaat Caruban

Walaupun harus menempuh perjalanan yang cukup jauh tapi tidak menyurutkan semangat untuk melayani se-

sama, Jemaat Caruban pada Sabat, 2 Juni 2012 datang mela-yani Cabang Sekolah Sabat (CSS) Kedunggalar. Hadir dalam tim pelayanan adalah Kel. Difat Jati Kuncoro, Kel. Suwaji, Kel. Sunaryo, Kel. Suryantodan Kel. Suciptono.

Disambut dengan baik oleh tuan rumah Kel. Djoko Waluyo, di mana rumah mereka digunakan sebagai tempat ibadah, hadir semua anggota CSS Kedunggalar, kecuali satu

orang anggota yang lagi berkunjung keluar kota.

Pelayanan Sabat itu di-pimpin oleh Ibu Lidya Sih Pujaningrum sebagai pem-bawa acara dan yang khot-bah adalah Bpk. Sunaryo. Karena memang berada dipelosok, maka bahasa In-

donesia pun jarang digu-nakan se-hingga khot-bah pun di-sampaikan dalam ba-hasa Jawa, sehingga lebih mengena dan mudah dipahami oleh pendengar.

Dua keluarga yang hadir dan beberapa tamu di CSS Kedunggalar bersukacita dengan pelayanan yang sudah dilaksanakan oleh Je-maat Caruban pada Sabat itu, menambah dan menumbuhkan iman dari mereka di tempat yang baru saja dibentuk menjadi Cabang Seko-lah Sabat tersebut. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, gembala Jemaat Caruban, Saradan dan Ngawi, Jawa Timur.

38 Adventist World | 07 -2012

Page 39: 2012-1007 indonesian

Pekerjaan Misionaris Medis perlu diperkenalkan kepada gereja kita. Dalam nubuatan Yesus tentang akhir za-man, Dia mengatakan “dan akan terjadi gempa bumi

yang dahsyat dan di berbagai tempat akan ada penyakit sam-par dan kelaparan, dan akan terjadi juga hal-hal yang menge-jutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit,” Lukas 21:11. Sekarang, kita bisa melihat kegenapan dari nubuatan ini. Dunia saat ini dilanda sakit penyakit yang semakin lama semakin mengancam kehidupan. Dengan demikian, dunia saat ini membutuhkan solusi terhadap masalah ini.

Sehubungan dengan hal ini, Ellen White menuliskan: “Se-lama pelayanan-Nya, Yesus menggunakan waktunya lebih ba-nyak menyembuhkan orang sakit, dari pada berkhotbah” (Ministry of Healing, hlm. 20). Dengan demikian, jika kita mau melakukan pekerjaan Yesus, maka kita juga harus turut terlibat dalam pekerjaan misionaris kesehatan. Dan kita meli-hat kenyataan saat ini, dengan berkembangnya wabah penya-kit, maka dunia saat ini membutuhkan misionaris medis. Dengan demikian, ini menjadi suatu tantangan bagi gereja kita untuk terlibat dalam pekerjaan ini.

Di Desa WarukapasMenyadari kenyataan ini, kami dari Eden Way Wellness

Center (EWWC), rindu melakukan pelayanan ini serta mela-tih anggota gereja untuk terlibat dalam pelayanan ini. Setelah membicarakan bersama Ibu Ninfa Bindosano, selaku Direk-tur Kesehatan Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), untuk program pelayanan masyarakat dan pela-tihan anggota GMAHK untuk terjun dalam pelayanan misio-

naris medis, kami merancang program ini untuk dilaksana-kan pada tanggal 28-30 Mei 2012 di Desa Warukapas, Kaca-matan Dimembe.

Kali ini, kami melibatkan Jemaat Warukapas. Pada tanggal 27 Mei 2012, anggota jemaat mendata masyarakat yang ber-masalah kesehatannya dan membutuhkan bimbingan kese-hatan. Data kemudian dikumpulkan dan didoakan bersama anggota Jemaat. Pada tanggal 28 Mei, tim EWWC didampingi oleh beberapa anggota jemaat melaksanakan pelayanan ini. Hari itu, kami melayani sekitar 75 orang. Tanggal 29 Mei kami melayani 50 orang.

Pada tanggal 30 Mei, bersama sukarelawan dr. Milda, Jesi-ka, Delly, Lanny, Christy Karundeng dan Jemaat Warukapas di bawah pimpinan Pdt. Jones Lerebulan, kami mengadakan Health Expo di Balai Desa Warukapas. Pada pelayanan ini, kami melayani berbagai kebutuhan kesehatan masyarakat, dari mereka yang rindu untuk belajar kesehatan holistik alami, sampai mereka yang menderita kanker payudara.

Pemerintah setempat menyambut baik kegiatan ini. Dan berencana untuk melanjutkan program ini dengan pemben-tukan komunitas desa yang mau belajar pengobatan alami dan pelatihan pola hidup sehat holistik alami. Hukum Tua/Kepala Desa Warukapas, Bpk. Charlis Pepah menyatakan ke-rinduannya agar program pelatihan kesehatan holistik alami ini dibuat juga pada pertemuan aparat Desa Warukapas.

Di Desa PonikiSabat, 02 Juni, Tim EWWC, melayani di Jemaat Poniki,

Kecamatan Ratahan. Acara diawali dengan Seminar Wahyu oleh Glen Rumalag pada acara Vesper. Pada hari Sabat pagi, setelah anggota jemaat menginformasikan kepada masyara-kat, pada pukul 07.00-09.00, tim EWWC melayani pemerik-saan kesehatan kepada masyarakat Desa Poniki, berupa pe-meriksaan darah, tekanan darah, kadar lemak normal tubuh, kadar normal lemak dalam organ tubuh, dan pendataan pola hidup, sekitar 39 orang masyarakat mengikuti kegiatan ini.

Setelah pemeriksaan, dilanjutkan dengan acara kebaktian Sabat. Khotbah kali ini didasarkan pada Wahyu 2:1, yaitu pengalaman Jemaat Efesus, di mana para rasul pada waktu menerima kecurahan Roh Kudus, mereka melakukan peker-jaan yang dilakukan Yesus, yaitu di antaranya menyembuh-kan.

Setelah kebaktian Sabat, acara dilanjutkan dengan konsul-tasi dan seminar kesehatan untuk masyarakat, di rumah ke-tua jemaat, Bpk. Jemmy Tolandang. Acara kemudian dilanjut-kan dengan seminar kesehatan di Gereja Poniki. n

—Dilaporkan oleh Glen Rumalag, salah seorang dari Tim Eden Way Wellness Center (EWWC).

Medical Missionary di Dua DesaPelaksanaan penginjilan di bidang kesehatan masyarakat

07 - 2012 | Adventist World 39

Page 40: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

3 Jiwa Dibaptis di Akhir Seminar Wahyu dan DanielKota Caruban, Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

Rupanya kerinduan setiap orang di akhir zaman ini adalah untuk lebih dekat dengan Tuhan lewat mempe-

lajari nubuatan akhir zaman yang tertulis dalam Kitab Daniel dan Wahyu, bukan ha-nya di kalangan Advent tetapi juga di ka-langan bukan Advent, hal itu terbukti pada saat diadakan Seminar Daniel dan Wahyu di Kota Caruban, Jawa Timur pada hari Minggu, 20 Mei sampai Sabtu 26 Mei 2012.

Manfaat tersebar dirasakan juga oleh umat Tuhan di Caruban, kebangunan ro-hani tercipta dalam pengalaman indah mengikuti seminar ini, Ibu Lidya Sih Pu-janingrum, sebagai contoh berkata: ”Se-lama hidup saya mengikuti kegiatan semi-nar, baru kali ini saya mengerti apa yang disampaikan, sung-guh jelas maksud Tuhan seakan-akan bukan pembicara itu yang berbicara tetapi Tuhan sendiri yang berbicara.” Puji Tu-han banyak yang dibangunkan dari kerohanian yang suam-suam kuku setelah mengikuti Seminar Daniel dan Wahyu ini.

Hadir juga dalam kegiatan seminar, jemaat-jemaat Kristen lainnya dari Kota Caruban, tercatat yang hadir dari Gereja

Kristen Jawi Wetan (GKJW), Gereja Bethany Indonesia (GBI Caruban), Gereja Utusan Pantekosta (GUP), Gereja Marana-tha Betel Tabernakel (GBT) dan dari berbagai gereja Kristen lainnya. Juga turut hadir para pendeta dari berbagai gereja tersebut. Bahkan pada malam pertama untuk pembukaan ha-dir Pdt. Yohanes Kariyanto selaku Ketua Badan Musyawarah Antar Umat Beragama (BAMAG) Kabupaten Madiun yang duduk dari awal hingga akhir seminar malam pertama di-dampingi oleh ketua panitia seminar Bpk. Deddy Suwaji.

Sementara itu pembicara yang berbicara setiap malam adalah Pdtm. Dale Sompotan sebagai gembala Jemaat GMAHK Caruban, Saradan, Ngawi dan dari kaum awam Ev. Difat Jati Kuncoro (Ketua Jemaat Caruban dan Anggota Executive Committee KJKT), Ev. Erick R. Tahalele (Anggota Executive Committee KJKT), Ev. Debby Fransisca Muntu dan Dr. Ngakan Made. Keterlibatan aktif anggota awam membuat Seminar yang juga sekaligus KKR Rumah Tangga Bahagia ini berjalan dengan dinamis.

Pada perayaan Sabat, datang berbicara Pdt. Ranap Situ-meang, Sekretaris Asosiasi Kependetaan KJKT sekaligus juga membaptiskan 3 jiwa yang menyerahkan diri pada Ye-sus Kristus di akhir seminar. Banyak tantangan yang dida-pat oleh para calon baptisan ini, bahkan ada yang sempat dijemput oleh orangtuanya dari pada hari Sabat itu, tetapi karena keteguhan iman, calon baptisan ini tetap pada keya-kinannya walaupun bertentangan dengan orangtuanya.

Puji Tuhan, kiranya jiwa-jiwa ini dapat terus setia sam-pai Tuhan datang dan dapat dipelihara dengan baik oleh Jemaat Caruban yang menjadi keanggotaan mereka nanti-nya.

—Dilaporkan oleh Pdtm. Dale Sompotan, gembala Je-maat Caruban, Saradan dan Ngawi, Jawa Timur.

40 Adventist World | 07 -2012

Page 41: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Semangat Bergelora di SubangKKR Cluster 6 dan 9 di Subang

Kota Subang adalah salah satu kota

yang ada di Jawa Barat, kota ini dapat ditem-puh dalam waktu satu jam hingga satu sete-ngah jam dari Ban-

dung, jika dalam kondisi padat (macet). Telah disepakati di rapat cluster 6 dan 9 yaitu diadakan KKR penuaian pada tanggal 11-14 April 2012 di Jemaat Subang dengan pembicara Pdt. J.B. Banjarnahor selaku Direktur Penerbitan UIKB. KKR kali ini hanya dihadiri oleh Jemaat Buktos, Jemaat Gentra dan Jemaat Subang sebagai tuan rumah

Di hari pertama yaitu Rabu malam, acara di mulai tepat pada waktunya yaitu pukul 19.00. Di hari kedua yaitu hari Kamis acara di mulai pada pukul 09:00 pagi hingga pukul 11:00, setelah itu istirahat makan siang. Pada pukul 14:00-

15:30 dilaksanakan sesi kedua, dan acara terakhir pada pukul 19:00-21:00. Di hari Jumat sesi pertama di mulai pukul 09:00 dan di sesi kedua diambil alih oleh Bpk. Ucok Panggabean di mana beliau membahas Yesus sebagai Isa Almasih yang da-tang ke dunia memberikan keselamatan.

Pada hari Sabat kehadiran officer KJB memberikan moti-vasi bagi anggota Jemaat Subang untuk lebih giat dalam pena-rikan jiwa. Akhir dari semua rangkaian acara adalah pang-gilan baptisan. Sebelum acara panggilan ada peristiwa yang terjadi, yaitu para calon baptisan yang datang dari Garut, ha-rus pulang kembali ke Garut oleh karena ada provokasi dan untuk menghindari keributan maka calon baptisan dipulang-kan. Sementara calon dari Jemaat Buktos yang tadinya 20 jiwa menjadi hanya 3 jiwa saja. Namun puji Tuhan 22 jiwa dibaptis menyerahkan dirinya untuk Tuhan. n

—Dilaporkan oleh Pdt. S. Nappoe, Dept. Komunikasi Konfe-rens Jawa Barat.

Acara PA dan Kelas Kemajuan di AlamJemaat Batammas, Daerah Sumatera Kawasan Tengah

Acara PA dan Kelas Kemajuan GMAHK Batammas di alam berjalan dengan baik. Sabat, 2 Juni 2012, Tiur Pak-

pahan selaku ketua PA Batammas dan Direktur Kelas Kema-juan Bpk. A. Doloksaribu sepakat untuk bersama-sama me-

laksanakan kegiatan atau acara PA dan kelas kemajuan di alam bersama. Puji Tuhan orang muda Batammas dan juga anak-anak kelas kemajuan sangat senang dengan program ini, semua bergembira bersama-sama menikmati alam yang in-

dah yang Tuhan sudah ciptakan untuk kita nikmati dan rasakan.

Setelah selesai acara kelas kemajuan di-lanjutkan dengan acara PA, tidak keting-galan juga orangtua Jemaat Batammas yang mendukung kegiatan ini dimana para orangtua bersama-sama mengikuti acara ini dan terlihat kekompakan serta kebersamaan Jemaat Batammas dalam mengikuti acara ini. Biarlah melalui program umat Tuhan belajar semakin menjaga kelestarian alam ciptaan Tuhan dan menjaga keakraban je-maat. Dan marilah kita saling memperhati-kan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. n

—Dilaporkan oleh Bpk. Simson Siallagan, Departemen Komunikasi Jemaat Batammas, Batam, Kepulauan Riau.

07 - 2012 | Adventist World 41

Page 42: 2012-1007 indonesian

Dalam menun-jang penuh kegiatan ke-

pemudaan di akhir za-man ini, Departemen Pelayanan Pemuda Advent Konferens Mi-nahasa Utara, Maluku Utara, Kota Manado dan Kota Bitung mengadakan kegiatan Adventist Youth Minis-try Training Course atau Kursus Pelatihan Pelayanan Pemuda Advent (KP3A) de-ngan mengambil tema “The Power of One” yang dilaksanakan di bumi perkemahan Universitas Nusantara dari tanggal 17-20 Mei 2012 dengan jumlah peserta sekitar 250 orang. Kegiatan ini dimulai dari Kamis pagi yang langsung dibuka oleh pemimpin Pemuda Advent (PA), Uni Indonesia Kawasan Timur (UKIKT), Pdt. Ste-phen Salainti, sekaligus memberikan materi perdana dalam pelatihan ini.

Para peserta yang mayoritas merupakan pemuda dan

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

10 Jam Youth Ministry Training CourseKonferens Minahasa Utara

pemudi antara 16 sampai 30 tahun ini sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Tak ketinggalan juga para pemuda Advent era 80-90an yang turut berpartisipasi dalam kegi-atan ini tak mau kalah dengan semangat peserta pemuda Advent generasi sekarang. Kegiatan pelatihan ini menerap-kan penilaian merit system yang mana segala hal yang di-buat para peserta akan dinilai sendiri oleh mereka dengan

memberikan peng-hargaan dari panitia berupa sticker PA se-bagai nilai mereka dari tiap rapor yang mereka pegang se-lama kegiatan ber-langsung baik dalam hal kehadiran secara tepat waktu, aktif da-lam pertanyaan yang disampaikan para ins-truktur maupun inisi-atif dan keberanian mereka tampil ke de-pan selama kegiatan seminar berlangsung.

Para instruktur yang memberikan materi sepanjang kegiatan berlangsung.BAWAH: Suasana upacara pembukaan.

42 Adventist World | 07 -2012

Page 43: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Pdt. Ronald Rantung sebagai Sekretaris Eksekutif Dae-rah Konferens Minahasa Utara dan Maluku Utara yang di-tunjuk untuk membentangkan Firman Tuhan pada kebak-tian Sabat siang memberikan penekanan tentang tema dari

Kegiatan pelayanan masyarakat dari sebuah regu di sebuah rumah yang tak jauh dari lokasi perkemahan.

Departemen Pemuda Advent Sedunia saat ini, yakni The Power of One di mana beliau menantang kepada para pemuda-pemudi Advent untuk menjadi saluran berkat dan tulang punggung utama dari gereja kita di akhir zaman ini dengan satu tujuan dari satu Tuhan, yakni peka-baran Injil ke seluruh dunia dalam za-man Ini.

Di akhir kegiatan pada hari Minggu tanggal 20 Mei, diadakan upacara penu-tupan yang dipimpin langsung oleh Di-rektur Pelayanan Pemuda Konferens Mi-nahasa Utara dan Maluku Utara, Pdt. Ri-tus Keni yang sekaligus sebagai pemberi sertifikat kepada seluruh para peserta yang bertahan serta tiada kenal lelah mengikuti kegiatan dengan penuh sema-ngat.

Marilah kita mendoakan bersama orang-orang muda yang mengikuti kegi-

atan ini supaya tetap dalam imannya kepada Yesus sampai Maranatha. n

—Dilaporkan oleh Fendy Kalangi, Panitia Kegiatan Youth Ministry Training Course.

Nyata kuasa dan muk-jizat Tuhan yang ter-jadi pada KKR Je-

maat GMAHK Tanjung Anom, Surabaya yang dimu-lai pada hari Minggu, 27 Mei-2 Juni 2012 di Gereja MAHK Tanjung Anom de-ngan tema “Follow Jesus In His Grace, In His Word, In His Will, In His Purpose, In His Restday, In His Life, and In His Mension” dengan pembi-cara Pdt. Ranap Situmeang (Ass. Kependetaan dan Ko-munikasi KJKT) dan Pdt.

Panen Enam JiwaGMAHK Tanjung Anom, Surabaya

07 - 2012 | Adventist World 43

Page 44: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Hendri Malau (gembala Jemaat Tanjung Anom).Luar biasa berkat Tuhan karena selain rohani anggota

jemaat dibangunkan, ada 6 jiwa dibaptiskan pada hari Sa-bat, 2 Juni 2012. Puji Tuhan karena semuanya hanya karena anugrah-Nya. Kita doakan jiwa-jiwa yang baru dibaptiskan agar bertumbuh dan berbuah. n

—Dilaporkan oleh Pdt. Ranap Situmeang, Sekretaris Aso-siasi Kependetaan dan Komunikasi Konferens Jawa Ka-wasan Timur (KJKT).

Bersyukur kepada Tuhan karena pada hari Jumat tanggal 1 Juni 2012 Daerah Konferens Manado dan Maluku Utara bertambah satu klub kepanduan lagi.

Bertempat di GMAHK Jemaat Ranotana, Manado telah diadakan pengukuhan klub kepanduan SD-SMP Advent Ranotana. Sekitar 160 anak-anak mulai dari kelas Sinar Matahari sampai kelas Pemimpin diterima keanggotaan mereka oleh Direktur Pathfinder DKMMU, MG. Pdt. Ritus

Pengukuhan Klub KepanduanDaerah Konferens Manado dan Maluku Utara (DKMMU)

Keni yang sekaligus sebagai pemberi amanat pengukuhan.

Semoga dengan dikukuhkannya klub baru ini, bisa dapat memperkenalkan le-bih dekat kasih Yesus

kepada anak-anak di sekolah ini un-tuk mempersiapkan mereka men-jadi anggota kepanduan dalam se-buah klub besar “Heavenly Pathfind-er Club” di Kerajaan Surga nanti. n

—Dilaporkan oleh MG. Jotje Brandt, Koordinator Wilayah Path-finder Manado Selatan.

44 Adventist World | 07 -2012

Page 45: 2012-1007 indonesian

DARI INDONESIA WARTA GEREJA ADVENT (WGA)

Ibu dan Anak Gadisnya Turut DibaptiskanJemaat Ratna, Palembang, Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS)

Puji Tuhan, pada hari Sabat, 26 Mei 2012 yang lalu, telah diadakan satu acara yang penuh haru dalam baptisan kudus bagi dua jiwa dari satu keluarga yaitu Ibu Sima-

mora dan putrinya bernama Fitri Simamora.Kisah ini berawal dari sejak pertengahan tahun 2011 yang

lalu Fitri sudah mulai ikut kebaktian di Jemaat Ratna menda-pat sambutan ramah dari beberapa orang muda yang ada di jemaat. Tapi satu peristiwa duka menimpa keluarga ini di mana ayah yang mereka cintai (Bpk. Simamora) meninggal dunia pada akhir Desember 2011 yang lalu. Kejadian ini me-rupakan pukulan berat bagi keluarga khususnya bagi Fitri yang tahun ini akan menyelesaikan pendidikan SMA.

Sekalipun keluarga ini belum bergabung dengan gereja Advent tapi beberapa anggota jemaat (orang muda Jemaat

Ratna) dan dari Jemaat Pakjo dan Sekojo turut hadir mem-beri simpati dan mendampingi keluarga ini mulai dari rumah sakit dan di rumah duka, sampai pemakaman yang kebetulan dilaksanakan pada tanggal 1 Januari yang bertepatan pera-

yaan tahun baru. Atas permintaan keluarga, acara pema-kaman ini pun hampir saja diserahkan kepada gereja Advent untuk melayani, tapi karena mereka masih terdaftar di gereja lain maka gereja itu yang langsung mengambil alih acara, dan itulah yang terbaik.

Sejak peristiwa itu, keluarga ini pun semakin sering di-kunjungi dan mendapatkan pelayanan rohani dari gereja Ad-vent. Ibu Simamora yang berlatar belakang suku asli dari Se-kayu, Sumatera Selatan, sering mengajak anak-anaknya yang lain untuk berbakti di gereja Advent. Dan beberapa bulan ter-akhir ini gembala jemaat sudah mengadakan KPA di rumah-nya agar semua anggota keluarga juga dapat dibimbing dan belajar Alkitab dengan baik.

Maka sesuai dengan permintaan ibu dan putrinya, mereka berdua siap dan menerima baptisan kudus di Jemaat Ratna. Peristiwa yang mengharukan ini dilayani oleh Pdt. S. Sitorus yang secara khusus diminta untuk membaptiskan mereka berdua, karena Pdt. Sitorus juga turut berperan menuntun keluarga ini untuk mencari kebenaran dan sering melayani mereka di rumah.

Kita doakan keluarga ini agar tetap setia mengikut Tuhan, karena masih ada empat orang lagi anak-anak dari ibu ini be-lum menerima baptisan, dengan harapan di waktu yang akan datang sekeluarga ini bersatu dalam iman menerima Yesus se-bagai Juruselamatnya.

Demikian sepenggal kisah haru dalam penarikan jiwa di Palembang, agar kita tetap ramah dan tulus memberikan per-hatian kepada orang lain, karena itu akan lebih efektif dalam memenangkan jiwa bagi Kristus. n

—Dikisahkan oleh Victor J. Sinaga, Departemen Komuni-kasi Daerah Sumatera Kawasan Selatan (DSKS).

Keramahtamahan anggota berperan

penting dalammenarik jiwa.

07 - 2012 | Adventist World 45

Page 46: 2012-1007 indonesian

Kami berterima kasih kepada para penulis setia, dari setiap konfe-rens/daerah/wilayah di seluruh tanah air Indonesia. Kami ingin agar proses re-daksi majalah Adventist World Indonesia (AWI) yang setiap bulan diterbitkan, yang mana membutuhkan waktu yang sangat ketat dalam prosesnya, dapat dilaksanakan de-ngan lancar.

Untuk itu kami berharap untuk edisi berikutnya, setiap TeKS naskah berita yang kami terima diketik rapi (sesuai misi majalah ini) dalam format Microsoft Word/Word Perfect, TAnPA ADA GAMBAR/fOTO/iMage DI DALAM file DOKuMen TeRSeBuT (Karena perlu waktu untuk proses pengeluaran gambar/foto/image dari da-lam file teks dokumen tersebut).

GAMBAR/fOTO/iMage untuk naskah berita tersebut kami harapkan TeRPI-SAH DARI DALAM file dokumen teks naskah berita. Lebih disukai dalam format jpeg tetapi jelas, terang dan jernih serta bere solusi minimal 640x428 (lebih besar lebih baik). Jika ada keterangan gambar/foto/image yang penulis ingin sertakan, ketiklah ke-terangannya menjadi file name gambar tersebut (dengan cara rename file name gambar tersebut) atau informasikan keterangan gambar tersebut di dalam teks naskah berita tersebut.

Maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dilengkapi dengan nama dan alamat pe-ngirim yang jelas. Naskah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada ke-mungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Kirimkan ke: [email protected] paling lambat tanggal 15 se-tiap bulan untuk dimasukkan ke edisi bulan berikutnya. Terima kasih, Tuhan member-kati kita pada waktu kita menyiapkan berita baik yang menguatkan umat Tuhan khu-susnya di Indonesia.

bagi ParaPenulis Setia

Adventist World Indonesia

Info Penting!

DARI INDONESIA

Sukacita dari BWA Jemaat Tanjung Sari untuk dapat me-layani di Lembaga Pemasyarakatan Rantau sekaligus juga dapat melayani di Jemaat Rantau. Hal yang luar bi-

asa dari pelayanan ini adalah bahwa gereja Rantau adalah ge-reja yang terletak di bagian wilayah Daerah Sumatera Ka-wasan Utara (DSKU) sedangkan BWA Jemaat Tanjung Sari terletak di bagian Daerah Sumatera Kawasan Tengah (DSKT).

Pelayanan yang dilaksanakan pada tanggal 28 April 2012. Jarak yang jauh atau pun perbedaan daerah tidak menjadi ha-

Sukacita dari BWA Tanjung SariPelayanan Bakti Wanita Advent ke Rantau

langan bagi semangat para ibu Jemaat Tanjung Sari. Setelah melayani di Jemaat Rantau, para ibu langsung berangkat ke Lembaga Pemasyarakatan Rantau untuk melayani dengan menyampaikan lagu-lagu pujian dan Firman Tuhan.

Para narapidana juga dengan antusias menyambut rom-bongan BWA yang dipimpin oleh Ny. R. Naibaho dengan mempersembahkan sebuah lagu melalui paduan suara yang sangat istimewa. Banyak pelajaran dan pengalaman yang di-peroleh para ibu-ibu Jemaat Tanjung Sari setelah melayani ke

Lembaga Pemasyaraka-tan Rantau ini.

Semoga pelayanan yang diberikan membe-rikan persatuan lebih erat bagi Jemaat Rantau dan memberikan keku-atan dan semangat hi-dup bagi para narapi-dana. n

—Dilaporkan oleh Pdtm. P. Barutu, Gem-bala Jemaat Tanjung Sari.

46 Adventist World | 07 -2012

Page 47: 2012-1007 indonesian

“Lihatlah, Aku Datang Segera…”Misi kami adalah untuk meninggikan Yesus Kristus, mempersatukan umat Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh di mana saja dalam iman, misi, kehidupan, dan pengharapan.

Penerbit Indonesia Publishing House (anggota IKAPI Jawa Barat)Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184

Ketua Pengarah J. S. Peranginangin

Ketua Bidang Usaha A. Ricky

Bendahara S. Manueke

Pemasaran S.P. Rakmeni

ProduksiS. M. Simbolon

Pemimpin Redaksi Roy M. Hutasoit

Redaksi Pelaksana dan Desain IsiJ. Pardede

Tim Redaksi S.P. Silalahi, R.C.A. Raranta, J. Wauran

Komunikasi UniS. Simorangkir, Uni Indonesia Kawasan BaratS. Salainti, Uni Konferens Indonesia Kawasan Timur

Komunikasi Konferens/Daerah/WilayahD. Lingga, Sumatera Kawasan UtaraH. Sihaloho, Sumatera Kawasan TengahV. J. Sinaga, Sumatera Kawasan SelatanA. Sagala, DKI Jakarta dan SekitarnyaS. Nappoe, Jawa BaratW. Siringoringo, Jawa TengahR. Situmeang, Jawa Kawasan TimurD. Juniarto, Kalimantan Kawasan TimurJ. Sihotang, Kalimantan BaratD. Kana Djo, Nusa TenggaraR. Keni, Minahasa UtaraDj. Muntu, MinahasaF. Kasenda, Bolaang Mangondow-GorontaloCh. Muaya, Sulawesi TengahM. Tandilangi, Sulawesi Selatan, Barat dan TenggaraA. J. Uniana, MalukuH. Sandil, Nusa UtaraH. Wambrauw, PapuaI. Lisupadang, Luwu Toraja

Izin Departemen Penerangan RINo. 1167/SK Ditjen PPG/STT/1987

Alamat Redaksi Jalan Raya Cimindi 72 Bandung, 40184Telp. (022) 6030392; Fax. (022) 6027784Email: [email protected]

Alamat PemasaranTlp/Fax: 022-86062842 Email: [email protected] (Sirkulasi)

www.iphbdg.org

WARTAGEREJA ADVENT

Redaksi menerima naskah berita dan foto sesuai de-ngan misi majalah ini, maksimal 500 kata. Tim redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah isi dan maksud penulis. Berita akan dimuat bilamana dileng-kapi dengan nama dan alamat pengirim yang jelas. Nas-kah tidak akan dikembalikan. Walaupun kami berusaha untuk memasukkan seluruh berita yang masuk, tetapi atas pertimbangan tim redaksi, ada kemungkinan tidak semua naskah berita yang masuk akan dipublikasikan.

Pada hari Minggu, 27 Mei 2012 telah diadakan hari Tanpa Temba-kau, Gowes (Go naik sepeda), Gojal (Go jalan kaki), dan pemba-

gian 1000 buku Hope Impact (Satu Hari Pengharapan) yang dilakukan oleh lebih dari 1200 peserta tua muda ang-gota Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh se-Surabaya, start dari depan gedung Dewan Per-wakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jalan Pemuda Surabaya.

Sungguh luar biasa acara ini, karena selain semangat mempromosikan tanpa tembakau, juga 1000 buku Hope Impact dibagikan ke-pada masyarakat banyak. Seorang Polisi sa-ngat senang menerima buku Hope Impact ka-rena dia belum pernah menerima dan mem-baca buku sebaik itu.

Kita doakan agar melalui acara tersebut Kota Surabaya sangat diberkati atas kehadiran

umat Tuhan khususnya melalui acara tersebut. n

—Dilaporkan oleh Pdt. RanaP Situmeang, Asosiasi Kependetaan dan De-partemen Komunikasi Konferens Jawa Kawasan Timur (KJKT).

Hari Tanpa Tembakau di SurabayaKonferens Jawa Kawasan Timur (KJKT)

07 - 2012 | Adventist World 47

Page 48: 2012-1007 indonesian

Setiap bulanAdventist World tiba juga kepadaseorang guru ini

Satu Keluarga. Satu Dunia. Adventist World.

*Profesor Ongeri adalah Menteri Pendidikan Republik Kenya. Ia bekerja tanpa lelah untuk

memperbaiki kesempatan pendidikan bagi orang muda Kenya.

Seorang profesor yang dihormati, seorang duta, Sam K. Ongeri* membaca Adventist World untuk tetap terhubung dengan keluarga besar Advent di seluruh dunia. Anda juga dapat tetap terhubung dengan keluarga gereja Anda dengan cara yang sama. Hubungi departemen komunikasi Anda jika Adventist World gratis tidak secara teratur tersedia di gereja Anda.