20110607 - wipra-cpm-pc-sp-001 rev 0 process design basis & criteria

36
PROJECT MANAGEMENT TEAM PT. PERTAMINA EP – PT. PROSYS BANGUN PERSADA NOMOR DOKUMEN : Rev WIPRA-CPM-PC-SP-001 0 PT. CITRA PANJI MANUNGGAL TANGGAL 03-Nov-11 Hal 1 dari 33 UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU – REGION SUMATERA PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA 0 AFC 3-Nov-11 Approve For Construction MZQ YM D2 IFA 7-Okt-11 Re-Issued for Approval MZQ YM D1 IFA 7-Jun-11 Re-Issued for Approval BHN TB D IFA 31-Mar -11 Issued for Approval BHN TB C1 IFR 07-Mar -11 Re-issued for Review BHN TB REVISI STATUS TANGGAL REASON FOR ISSUE PRE’D CHECK’D CHECK’D APP’D APP’D EPCIC PMT PERUSAHAAN

Upload: marzuqi-aqila

Post on 20-Sep-2015

99 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

process design basis

TRANSCRIPT

  • PROJECT MANAGEMENT TEAM PT. PERTAMINA EP PT. PROSYS BANGUN PERSADA

    NOMOR DOKUMEN :

    Rev

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 0 PT. CITRA PANJI MANUNGGAL

    TANGGAL 03-Nov-11 Hal 1 dari 33

    UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD

    LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA

    0 AFC 3-Nov-11 Approve For Construction

    MZQ YM

    D2 IFA 7-Okt-11 Re-Issued for Approval MZQ YM

    D1 IFA 7-Jun-11 Re-Issued for Approval BHN TB

    D IFA 31-Mar -11 Issued for Approval BHN TB

    C1 IFR 07-Mar -11 Re-issued for Review BHN TB

    REVISI STATUS TANGGAL REASON FOR ISSUE PRED CHECKD CHECKD APPD APPD

    EPCIC PMT PERUSAHAAN

  • Hal. 2 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    TABEL REVISI

    REVISI

    TANGGAL

    KETERANGAN PERUBAHAN

    C 06-Jan-11 - Daftar Isi, perbaikan ukuran font dan pergantian bab.

    - Bab Pendahuluan, penambahan paragraf. - Bab Tujuan, perbaikan paragraf.

    - Bab Proses Pengolahan Air Terproduksi Lapangan Rantau, perbaikan paragraf.

    - Penambahan Bab Ruang Lingkup.

    - Penambahan Bab Kode, Standar dan Referensi.

    C1 07-Mar-11 - Perubahan safety factor menjadi 10% - 20% pada Sub-bab 6.1.5.

    - Penambahan paragraf mengenai dosis injeksi pada Sub-bab 6.1.10.

    D1 07-Jun-11

    - Penambahan sub-bab mengenai Utilitas (instrument air system dan fuel system).

    D2 07-Okt-11

    - Perubahan kriteria setting level pada tabel 5 dan tabel 7.

    0 03-Nov-11 - Perbaikan Tag Number pompa injeksi

  • Hal. 3 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    DAFTAR ISI

    1. TUJUAN .............................................................................................................................. 42. RUANG LINGKUP .............................................................................................................. 43. ISTILAH ............................................................................................................................... 44. KODE, STANDAR DAN SPESIFIKASI ............................................................................... 55. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 56. PROSES PENGOLAHAN AIR TERPRODUKSI LAPANGAN RANTAU ........................... 7

    6.1 Peralatan di PPP Rantau ......................................................................................... 86.1.1 Oil Catcher (Existing) 86.1.2 Open Pit 96.1.3 Feed Pump 96.1.4 Unit Deaerasi (PPP-C-101 A/B) 106.1.5 Chemical Injection (O2 scavenger, Flocculant dan Reverse

    Demulsifier) 11 6.1.6 Skimming Tank (PPP-T-101 A/B) 116.1.7 Chemical Injection (Biocyde, Corrosion Inhobitor dan Scale Inhibitor)

    126.1.8 Water Tank di PPP Rantau (PPP-T-102 A/B) 126.1.9 Transfer Pump (PPP-GM-103 A/B) 136.1.10 Skimmed Oil Tank (PPP-T-103) 146.1.11 Skimmed Oil Pump (PPP-GM-104) 146.1.12 Unit Pasokan Udara Instrument 15

    6.2 Peralatan di WIP Alur Bamban ............................................................................. 156.2.1 Water Tank di Alur Bamban (AB-D-201 A/B) 156.2.2 Filter Feed Pump (re-use) (AB-GM-201 A/B/C/D) 156.2.3 Unit Filtration 166.2.4 Water lnjection Tank (AB-D-202 B) 176.2.5 Water Injection Pump (AB-GM-250 A/B/C) 17

    6.3 Distribusi Air Injeksi .............................................................................................. 187. FASILITAS PENUNJANG ................................................................................................. 18

    7.1 Alat Instrumentasi ................................................................................................. 187.2 Pasokan Daya Listrik / Elektrikal ......................................................................... 19

    7.2.1 Pasokan Daya Listrik/Electrical di PPP Rantau 197.2.2 Pasokan Daya Listrik/Electrical di WIP Alur Bamban 20

    7.3 Instrument Air System .......................................................................................... 207.4 Fuel System ........................................................................................................... 21

    8. LAMPIRAN ........................................................................................................................ 228.1 Lampiran Hasil Laboratorium Test -17 Maret 2011 ............................................ 228.2 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di PPP Rantau ............................................. 238.3 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di WIP Alur Bamban .................................... 24

  • Hal. 4 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    1. TUJUAN

    Dokumen ini menjabarkan basis design proses untuk menyiapkan desain fasilitas pengolahan dan injeksi air dengan kapasitas 20.000 BWPD serta memenuhi kondisi sesuai persyaratan PERUSAHAAN agar tidak terjadi penyumbatan (plugging) atau berkurangnya permeabilitas batuan formasi yang disebabkan oleh padatan (solid), produk korosi, emulsi minyak, scale dan clay swelling. Kondisi ini sesuai dengan volume kebutuhannya serta memenuhi kondisi sesuai persyaratan sehingga menggambarkan secara menyeluruh dari fasilitas yang akan dibangun atau yang dikehendaki oleh PERUSAHAAN pada proyek UPGRADING / MODIFIKA SI FASILIT AS INJE KSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA.

    2. RUA NG LINGKUP

    Dokumen ini menjadi dokumen dasar dan filosofi rancang-bangun proses dan mencakup dasar kriteria untuk pehitungan design ukuran peralatan baru pada seluruh fasilitas dan penilaian terhadap peralatan yang sudah ada :

    Open Pit System pengurangan oksigen terlarut (DO) Skimming Tank Unit Tanki Penyimpan Minyak (Skimmed Oil Tank) Unit Tanki Penyimpanan Air (Water Storage Tank) Jalur pemipaan, meliputi transfer line dan distribution line. Media Filter Cartridge Filter Sistem Injeksi Bahan Kimia Sistem Utilitas, Drain dan Vent System.

    a) Sistem gas bertekanan rendah untuk stripping gas di deaerator dan gas blanket di storage tank dan skimming tank.

    b) Sistem vent. c) Generator untuk pembangkit listrik, termasuk system untuk bahan baker diesel. d) Sistem pembuangan terbuka yang tidak bertekanan. e) Instrument air system

    3. ISTILAH

    Dalam prosedur ini, kata kata atau kalimat maupun istilah harus mempunyai arti sebagaimana ditentukan dibawah ini, kecuali ditentukan atau disebut lain.

    PERUSAHAAN PERUSAHAAN yang dimaksudkan adalah PT. PERTAMINA EP selaku pemilik dan pengguna fasilitas akhir.

    PMT (Project Management Team) Pihak lain yang ditunjuk oleh PERUSAHAAN sebagai pelaksana pengawasan pekerjaaan, dalam hal ini disebut PT. PROSY S BANGUN PERSADA yang akan bertanggung jawab sesuai kontrak kerjanya. Mendampingi PERUSAHAAN dalam Pengawasan dan pemeriksaan meliputi; pekerjaan detail engineering, procurement,

  • Hal. 5 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    construction installation dan commissioning sebagaimana spesifikasi yang ditentukan dalam Kontrak, Scope of Work, atau Work Order.

    KONTRAKTOR Pihak lain yang dipilih oleh PERUSAHAAN sebagai pelaksana pekerjaan EPCIC (Engineering Procurement Construction Installation and Commissioning) di Lapangan Rantau Region Sumatera, dalam hal ini disebut PT. CI TRA P ANJI MANUNGGAL yang akan bertanggung jawab kepada PERUSAHAAN sebagaimana diperinci dalam kontraknya, Scope of Work atau Work Order.

    VENDOR Pihak lain yang akan menyediakan sesuatu untuk kebutuhan Proyek selain yang disediakan oleh PERUSAHAAN, PMT, dan KONTRAKTOR disebut VENDOR, dimana tanggungjawabnya langsung kepada KONTRAKTOR baik terhadap Purchase Order (PO) atau bentuk perjanjian lain antara VENDOR dan KONTRAKTOR.

    4. KODE, STANDAR DAN SPESIFIKASI Kode dan standar industri yang sesuai dan digunakan dalam proyek ini, sesuai jenis

    prosesnya:

    API 12J Specification for Oil and Gas Separator API RP 520 Sizing, Selection and Installation of Pressure-Relieving

    Devices in Refineries (part 1 and 2)

    API RP 521 Guide for Pressure Relieving and Depressuring Systems

    GPSA (Gas Processor and Suppliers Association) Handbook ASME B.31.3 Process Piping ASME B.31.4 Pipeline Transportation System for Liquid Hydrocarbon

    and Other Liquids

    Other applicable Design Practices 5. PEN DAHULUAN

    Lapangan Rantau merupakan salah satu lapangan migas yang terletak pada area WKP PT PERTAMINA EP Region Sumatera. Secara geografis lapangan ini terletak kira-kira 110 km sebelah barat laut kota Medan dan kira-kira 45 km di sebelah barat laut kota Pangkalan Brandan. Lokasi tersebut dapat dicapai dengan perjalan darat kurang lebih 3 hingga 4 jam dari kota Medan. Luas lapangan minyak Rantau kurang lebih 13 km2 dengan panjang 7.5 km berarah barat laut - tenggara dan lebar 2 km berarah timur laut - barat daya.

  • Hal. 6 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Gambar 1. Peta Lokasi Lapangan Rantau

    Lapangan minyak Rantau merupakan struktur Antiklin yang memanjang dengan bentuk pelana ("saddle") di bagian tengahnya dan berarah elongasi N65" W, dan berada pada bagian tengah cekungan Sumatera Utara. Pola struktur bunga beserta pop-upnya berkembang di lapangan Rantau yang berfungsi sebagai perangkap hidrokarbon.

    Berdasarkan pola struktur tersebut, lapangan Rantau dibagi menjadi 5 blok dan diberi, nama Blok-A (Blok Al dan A2), Blok 8, Blok C, Blok D dan Blok E berturut-turut dari SE ke NW.

    Sesuai dengan kinerja reservoir, produksi air yang berasal dari formasi (produced water) terus meningkat dan saat ini berjumlah 20,000 BWPD. Produksi gross lapangan dari seluruh Stasiun Pengumpul (SP) dialirkan ke Pusat Pengumpul Produksi ( PPP) lapangan Rantau, untuk selanjutnya produce water tersebut dicerat dan dibuang ke sungai Tamiang. Dalam rangka meningkatkan faktor perolehan minyak dan sekaligus untuk mendukung program "zero discharge", maka sumber air injeksi yang semula menggunakan air laut akan dikonversi dengan memanfaatkan produced water tersebut. Berdasarkan kajian engineering sub-surface sebelumnya, untuk meningkatkan perolehan dari reservoir-reservoir ini, PERUSAHAAN bermaksud menerapkan teknik Waterflooding di Lapangan Rantau. Waterflooding merupakan metoda injeksi air berpola ke dalam reservoir minyak dengan tujuan untuk penambahan perolehan minyak. lnjeksi air biasanya dilakukan setelah berakhirnya proses pengangkatan minyak melalui proses primary.

  • Hal. 7 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Sebagai tahap awal akan dibangun pilot waterflooding pada pattern 1,2,3 dan 4. Keseluruhan pattern tersebut memerlukan 19 sumur injector dan 13 sumur monitor. Keseluruhan jumlah total produce water yang akan diinjeksikan sebesar 20.000 BWPD.

    6. PROSES PENGOLAHAN AIR TERPRODUKSI LAPANGAN RANTAU

    Secara garis besar rencana konsep pemanfaatan produced water nantinya adalah dengan memproses air terproduksi di PPP Rantau, mengirim air olahan WIP Alur Bamban dan menginjeksi ke sumur-sumur injeksi sekitar lapangan. Direncanakan sejalan dengan telah selesainya kajian GGR, lapisan pola (pattern), blok dan jumlah sumur injeksi terdiri dari:

    Tabel 1. Pola Injeksi dan Jumlah Sumur Injeksi

    Pattern Lapisan Blok Jumlah Sumur Injeksi

    1. Z600 C1 6 2. Z600 C2 3 3. Z600 A2 5 4. Z600 A1 5

    Jumlah Sumur Injector 19

    Keseluruhan pattern memerlukan 19 sumur injector, sedangkan jumlah total produced water yang akan diinjeksikan nantinya sebesar kurang lebih 20.000 BWPD

    Skema pengolahan air terproduksi diawali dengan pembuangan secara manual air dari 6 unit oil-water storage, dengan volume air terproduksi sebesar 15.000 barrels dalam waktu pembuangan hanya kurang lebih 4 jam per harinya. Berdasarkan hasil analisa laboratorium, air terproduksi yang menjadi sumber air untuk Waterflooding perlu mempunyai kualitas sebagaimana tercantum dalam table berikut:

    Tabel 2. Kualitas Air Terproduksi dan Persyaratan Kualitas Air Injeksi

    Komponen Prod. Water Field Rantau

    Persyaratan Keterangan

    Oil Content 1,36 0 Serendah mungkin pH 8,2 7-8 Turbidity, FTU 38 < 5 Scale Index + Nil Tidak ada scaling tendency Bacteria, coloni 205 x 103 < 10 Di semua area TSS, mg/L 30,12 < 2 O2, mg/L 18,9 0

  • Hal. 8 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Corrosion rate, mpy 0.923 < 0,5 Di semua area RPI (Rel. Plugging Index)

    59,8 < 3

    Particle size, m 3-40 5 Di well head Note : Sebagian data telah menggunakan data analisa kualitas air terbaru yang

    dilakukan pengujian pada tanggal 10 Desember 2010.

    Air terproduksi dialirkan ke Oil Catcher (existing) untuk pemisahan awal minyak yang masih turut terbawa bersama aliran air terproduksi, kemudian ditampung dalam Open Pit. Dari Open Pit, air dipompa oleh Feed Pump ke unit Deaerasi untuk mengurangi kadar O2 terlarut. Stripping gas diambil dari existing PPP Rantau. Effluent gas dialirkan dari deaerator ke vent stack, sedangkan air terproduksi kemudian dialirkan ke unit Skimming Tank menggunakan pressure dari Feed Pump. Chemical O2 scavenger, Flocculant dan Reverse Demulsifier diinjeksikan pada pipa di antara deaerator dan skimming tank. Di unit Skimming Tank terjadi proses settling untuk mengendapkan partikel padat serta memekatkan lapisan-lapisan minyak dalam produced water. Produced water selanjutnya dialirkan ke Water Tank untuk menampung air olahan sebelum dikirim ke WIP Alur Bamban. Sementara lapisan minyak dari Skimming Tank mengalir secara overflow melalui siphon dan ditampung di Skimmed Oil Tank sebelum dipompa ke Oil Storage Tank (existing). Feed pump harus mampu memberikan tekanan sedemikian hingga air dari Open Pit bisa mengalir sampai ke Water Storage Tank. Chemical biocide, scale inhibitor dan corrosion inhibitor diinjeksikan pada pipa di antara skimming tank dan water storage tank.

    Transfer pump di PPP Rantau digunakan untuk mengirim produced water dari Water Storage Tank di PPP Rantau ke Water Storage Tank di WIP Alur Bamban yang berjarak sekitar 3500 m dari PPP Rantau. Selanjutnya di WIP Alur Bamban, produced water difiltrasi untuk mengurangi partikel padat dan butiran minyak halus dalam suatu rangkaian kombinasi Multimedia Filter dan Cartridge Filter. Air olahan yang telah memenuhi persyaratan air injeksi tersebut ditampung dalam Water Injection Tank. Air buangan backwash dari Multimedia Filter ditampung dalam Disposal Water Basin (existing).

    Proses injeksi olahan dilakukan menggunakan Water Injection Pump untuk mencapai head yang diperlukan agar air olahan dapat diinjeksikan ke formasi. Dari Water Injection Pump air olahan didistribusi-kan lewat manifold, sub-manifold dan pipa distribusi hingga ke sumur-sumur injector. Untuk memastikan kualitas air yang akan diinjeksikan terbebas dari solid / debris yang dapat dikontribusikan oleh pipa distribusi, maka dilakukan filtrasi menggunakan Cartridge Filter di Sub-Manifold injeksi.

    6.1 Peralatan di PPP Rantau

    6.1.1 Oil Catcher (Existing)

    Oil Catcher adalah bak terbuka existing sebagai penampung sementara produced water yang dikeluarkan oleh 6 unit oil-water storage. Oil Catcher berfungsi sebagai pemisah minyak dan air sebelum dialirkan ke sungai.

  • Hal. 9 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Oil Cather terdiri atas rangkaian bak terbuka no 2,3 dan 4 untuk pemisahan minyak dan air. Bak terbuka tingkat ke-4 (lihat Gambar 2) merupakan bak terakhir sebelum air dibuang ke sungai.

    Untuk keperluan waterflood, produced water yang diinjeksikan akan diambil dari bak terbuka tingkat ke-4 dimana secara kasat mata kadar minyak sudah jauh mengalami penurunan, Dari hasil pemeriksaan laboratorium, kualitas air produksi tidak memenuhi persyaratan air olahan untuk keperluan waterflood.

    Gambar 2. Outlet Bak ke-4

    6.1.2 Open Pit

    Mengingat injeksi air direncanakan berlangsung secara kontinyu dengan laju air 13.000 BPD atau 542 BPH pada fase I, sampai total 20.000 BPD atau 834 BPH pada fase II, sedangkan sumber air berasal dari manual drain storage tank yang dioperasikan secara batch, dimana dalam periode 1 hari harus dilakukan open drain secara manual hanya selama 4 jam, maka open pit dirancang pada kondisi tersebut di atas untuk menampung sementara sebelum diproses lebih lanjut. Open pit dilengkapi dengan fasilitas overflow yang ditempatkan pada sebelum level air maksimum yang menggunakan siphon drain menuju ke parit.

    6.1.3 Feed Pump

    Unit Feed Pump yang akan digunakan adalah Feed Pump ex-WTP (Existing) Serang Jaya (GM-102 A/B/C/D) yang akan direlokasi ke PPP Rantau yang dimaksudkan untuk mentransfer sumber air terproduksi dari Open Pit ke Deaerator. Spesifikasi teknis awal dari Feed Pump ex-WTP Jaya adalah sebagai berikut:

    Tabel 3. Data Awal Pompa GM-102 A/B/C/D (ex-WTP Serang Jaya)

    Manufacturer Marushichi Size & Type SMKD 3x 4 x 8-1/4 Operating Condition Liquid pumped Sea Water

  • Hal. 10 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Suction pressure, kg/cm2G 0 Discharge pressure, kg/cm2G 4,5 (atau 71 psig) Flow rate, m3/h (nor/max) 52,86 / 108 (atau 7.980 /16.304 bpd) Performance Efficiency, % 76 NPSHR, m 3,9 (atau 12,8 ft) Motor Power, kW 22 Volt/Phase/Frequency 380 / 3 / 50

    Evaluasi performace teknis karakteritik Pump hydraulic dan BHP terhadap flowrate diperlukan untuk memastikan bahwa pompa dapat digunakan sebagai Feed Pump di PPP Rantau untuk proyek ini, termasuk memperhitungkan factor efisiensi pompa serta daya motor terpasang. Pompa tersebut dievaluasi performancenya pada rate yang bervariasi hingga secara total memenuhi laju alir sampai 20.000 BPD pada head yang diperlukan.

    Head yang harus diatasi disesuaikan dengan tekanan operasi di unit Deaerator sebesar 20 psig dengan memperhitungkan pula elevasi Deaerator serta pressure drop yang terjadi di sepanjang pipa.

    Flow Control Valve dipasang pada downstream feed pump untuk mengatur flowrate dan tekanan operasi pompa. Flow Control Valve beroperasi atau dimodulasikan dengan sinyal pneumatic yang berasal dari instrumentasi Differential Pressure Element daripada Orifice Meter yang dipasang di downstream Flow Control Valve.

    Pada kondisi normal Feed Pump akan dioperasikan secara kontinyu. Feed pump secara otomatis akan start pada high level dan akan berhenti pada kondisi low level di Open Pit. Untuk itu motor penggerak Feed Pump dihubungkan dan menerima sinyal elektrikal dari LSL (Level Switch Low) dan LSH (Level Switch High).

    6.1.4 Unit Deaerasi (PPP-C-101 A/B)

    Unit Deaerator atau Oxygen Stripper dipakai untuk menurunkan kadar O2 terlarut dari produced water sampai dengan memenuhi syarat PERUSAHAAN.

    Spesifikasi teknis Deaerator ini didesain untuk menurunkan kadar O2 terlarut dari kadar O2 mencapai maksimum 18.9 ppm pada laju alir 20,000 BPD menjadi rata-rata 0,004 ppm. Tekanan operasi unit Deaerator termasuk elevasinya perlu dievaluasi sedemikian hingga air olahan dapat mengalir dari Deaerator ke Skimming Tank tanpa proses pemompaan dan dapat mengatasi pressure drop-nya melewati Level Control Valve. Stripping gas diambil dari Natural Gas existing yang ada di PPP Rantau dengan flowrate 0.03 sampai 0.07 MMSCFD pada tekanan 20 psig.

  • Hal. 11 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Untuk mencapai kondisi air olahan yang memenuhi persyaratan air injeksi dengan kadar O2 hingga mendekati 0 mg/L maka air dari unit Deaerasi tersebut diolah dengan cara menginjeksikan O2 scavenger pada outlet deaerator dengan dosis 5 ppm (lihat lampiran 1 Laboratory Test Result Pertamina EP Rantau by PT. EON).

    Perlu diperhatikan bahwa Deaerator bekerja pada kondisi solid-free, sehingga sebelum feed pump perlu dipasang basket strainer.

    6.1.5 Chemical Injection (O2 scavenger, Flocculant dan Reverse Demulsifier)

    O2 scavenger, Flocculant dan Reverse Demulsifier diinjeksikan ke dalam sistem pengolahan air terproduksi setelah proses deaerator.

    a) O2 scavenger O2 scavenger diinjeksikan dengan kadar 10 ppm untuk mengurangi kadar O2 terlarut sampai memenuhi persyaratan air injeksi dari PERUSAHAAN.

    b) Reverse demulsifier Reverse demulsifier diinjeksikan dengan kadar 5 ppm untuk menyempurnakan pemisahan minyak dan air secara mekanis di Skimming Tank.

    c) Flocculant Flocculant diinjeksikan dengan kadar 10 ppm untuk menyempumakan pemisahan padatan dari air terproduksi yang bertujuan untuk meminimalkan terbentuknya sludge yang mungkin terjadi dalam pipa.

    6.1.6 Skimming Tank (PPP-T-101 A/B)

    Skimming tank berupa tangki silindris dengan orientasi vertical dimaksudkan untuk memisahkan minyak dari air sekaligus mengendapkan partikel padatan. 2 (dua) unit skimming tank yang dipasangan secara parallel diperlukan untuk efisiensi ukuran skimming tank.

    Skiming tank didesain dengan retention time 4 (empat) jam dengan safety factor flowrate 20% untuk mengantisipasi kondisi dinamis seperti upset atau surge volume air pada kondisi operasional Fase-2. Proses pada skimming tank untuk mengurangi kadar minyak dalam air olahan. Skimming Tank juga dimaksudkan untuk menyingkirkan partikel padat dalam air terproduksi berukuran di atas 5 . Retention time ditentukan berdasarkan kriteria settling velocity untuk butiran minyak berukuran di atas 100 . Diameter dan tinggi tangki ditentukan berdasarkan retention time, safety factor , flowrate dan kriteria setting level sebagaimana Tabel 4. Tinggi skimming tank diatur sedemikian rupa sehingga air dapat mengalir dari unit Deaerasi ke unit Skimming Tank hingga ke unit Water Tank tanpa proses pemompaan.

    Skimming tank dilengkapi dengan water (dog) leg control dan Syphon untuk menjaga level air dalam tangki. Setting level air dan minyak dalam skimming tank akan diatur dengan kriteria ketinggian berikut :

  • Hal. 12 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Tabel 4. Kriteria Setting Level Skimming Tank

    Level Water Outlet dari dasar tangki, feet 2 Level skim oil dari puncak Tangki, feet 3 Friksi di Dog Leg, feet (asumsi) 0.5 Tebal lapisan minyak, feet (asumsi) 0.5

    Internal Skimming Tank didesain untuk mengurangi turbulensi atau short circuit aliran di dalam tangki.

    Pada kondisi normal level air dalam tangki dijaga konstan oleh ketinggian water dog leg. Level indikator dipasang untuk memonitor ketinggian air dalam skimming tank.

    Gas blanket dengan tekanan 0.25 - 0.75 oz/in2 diperlukan untuk menjaga skimming tank dalam kondisi atmosferik dan mencegah masuknya udara luar ke dalam tangki pada saat level dalam tangki turun.

    6.1.7 Chemical Injection (Biocyde, Corrosion Inhobitor dan Scale Inhibitor)

    Biocyde, Corrosion Inhobitor dan Scale Inhibitor diinjeksikan ke dalam sistem pengolahan air terproduksi setelah skimming tank.

    a) Corrosion inhibitor Corrosion inhibitor diinjeksikan dengan kadar 10 ppm untuk menghambat laju korosi.

    b) Scale inhibitor Scale inhibitor diinjeksikan dengan kadar 15 ppm untuk mencegah terbentuknya scale.

    c) Biocyde Biocyde diinjeksikan dengan kadar 15 untuk mematikan bakteri serta menghambat pertumbuhan organisme seperti ganggang, lumut dan sebagainya.

    6.1.8 Water Tank di PPP Rantau (PPP-T-102 A/B)

    2 (dua) unit Water Tank yang ditempatkan di WTP PPP Rantau untuk menampung air olahan dan untuk mengantisipasi volume surge water kondisi-kondisi dinamis seperti upset atau surge volume air.

    Water Tank didesain dengan retention time 6 jam dengan safety factor flow 10% dari maksimum laju alir sebesar 20.000 BPD. Diameter dan tinggi air didesain agar air olahan dapat mengalir secara gravitasi dari skimming tank.

    Setting level air dan minyak dalam water tank akan diatur dengan kriteria ketinggian berikut :

  • Hal. 13 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Tabel 5. Kriteria Setting Level Water Tank

    LAHH (Level Alarm High-High) 2 ft LAH (Level Alarm High) 3 ft LLL (Level Low Liquid) 3 ft LLLL (Level Low Low Liquid) 2 ft

    Water tank dilengkapi dengan level controller untuk pengoperasian start/stop transfer pump secara otomatis pada kondisi LAH dan LLL. Serta dilengkapi dengan high-high level alarm (LAHH) untuk memberikan sinyal untuk menghentikan operasi feed pump. LLLL sebagai sinyal untuk operator mematikan transfer pump secara manual.

    Gas blanket dengan tekanan 0,25 0,75 oz/in2 diperlukan untuk menjaga water tank dalam kondisi atmosferik dan mencegah masuknya udara luar ke dalam tangki pada saat level dalam tangki turun.

    6.1.9 Transfer Pump (PPP-GM-103 A/B)

    Pompa ex WTP Serang Jaya digunakan sebagai Transfer Pump untuk mentransfer air terproduksi dari Water Tank di PPP Rantau ke Water Tank di WIP Alur Bamban yang bejarak 3.500 m dengan spesifikasi teknis pada table di bawah :

    Tabel 6. Data-data Awal Transfer Pump GM-103 A/B (ex WTP Serang Jaya)

    Manufacturer Marushichi

    Size & Type SMKD 3x 4 x 8-1/4

    Operating Condition

    Liquid pumped Sea Water

    Suction pressure, kg/cm2G 0

    Discharge pressure, kg/cm2G 15 (atau 222 psig)

    Flow rate, m3/h (nor/max) 144 / 216 (atau 21.737 / 32.606 BPD)

    Performance

    Efficiency, % 57

    NPSHR, m 3.4 (atau 11.2 ft)

    Motor

    Power, kW 150

    Volt/Phase/Frequency 6300 / 3 / 50

  • Hal. 14 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Evaluasi performance teknis karakteristik Pump Hydraulik dan BHP terhadap flowrate diperlukan untuk memastikan bahwa Pompa ini GM-103 A/B dapat dipergunakan sebagai Transfer Pump di PPP Rantau, termasuk mempehitungkan faktor efisiensi pompa serta daya motor terpasang. Pompa-pompa tersebut dievaluasi performancenya pada rate yang bewariasi hingga memenuhi total rate 20.000 BPD serta memenuhi head yang diperlukan.

    Head yang harus diatasi disesuaikan tekanan Water Tank di Alur Bamban sebesar 14-15 psia, dengan mempertimbangkan elevasinya serta memperhitungkan pressure drop yang terjadi di sepanjang pipa existing berdiameter 12" antara PPP Rantau dengan WIP Alur Bamban.

    6.1.10 Skimmed Oil Tank (PPP-T-103)

    1 unit Skimmed Oil Tank baru dengan kapasitas 250 bbl akan dipasang di PPP Rantau yang dimaksudkan untuk menampung/merecovery skimmed oil yang berasal dari Skimming tank. Produk skimmed oil dipompakan ke storage tank existing di PPP Rantau.

    Laju alir minyak menuju Skimmed Oil Tank, normalnya dapat diantisipasi sebagai aliran sewaktu-waktu atau diasumsikan 20 BOPD.

    Skimmed Oil Tank didesain dengan waktu pemompaan selama 2 jam pada laju alir sesuai dengan kapasitas Skimmed Oil Transfer Pump.

    Skimmed oil tank dilengkapi dengan level controllers untuk pengoperasian start/stop Skimmed Oil Transfer Pump secara otomatis pada kondisi High - High liquid (2 ft dari top angel tangki) serta Low-Low Liquid level (2,5 ft dari dasar tangki).

    Tabel 7. Kriteria Setting Level Skimmed Oil Tank

    LAHH (Level Alarm High) 2 ft LAH (Level Alarm High) 2,5 ft LLL (Level Low Liquid) 2 ft

    6.1.11 Skimmed Oil Pump (PPP-GM-104)

    Satu unit Skimmed Oil Pump akan dipasang di PPP Rantau yang dimaksudkan untuk mentransfer skimmed oil yang akan digabungkan kembali (recycle) dari skimmed oil tank ke unit penampungan minyak dan air. Head yang diperlukan adalah sesuai dengan tekanan di unit tanki sumber dan tanki penerima serta memperhitungkan pressure drop yang tejadi di sepanjang pipa antara skimmed oil tank dengan unit storage tank.

    Skimmed Oil Pump menggunakan pompa tipe sentrifugal dengan penggerak elektrik motor. 1 unit pompa berkapasitas 2000 BPD disiapkan dengan konfigurasi operasi 1 unit operasi secara intermittent.

  • Hal. 15 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    6.1.12 Unit Pasokan Udara Instrument

    Dua Air Compressor dengan kapasitas sesuai kebutuhan disiapkan dengan konfigurasi 1 operasi + 1 stand-by perlu dipasang untuk menyediakan kebutuhan akan pasokan udara instrument yang ditujukan pada alat proses maupun instrumentasi-instrumentasi yang bekerja baik kontinyu maupun intermittent.

    Selain compressor, unit pasokan udara instrument dilengkapi dengan tangki penampung udara Unit ini juga dilengkapi dengan air dryer dan filter berkapasitas sama dengan kapasitas 1 unit air comprresor yang dapat memproses pasokan udara instrument dengan kualitas dew point hingga 15 F di bawah temperature ambient minimum.

    lnstrument Air Receiver didesain dapat menyediakan pasokan selama 15 menit pasokan udara pada laju alir komsumsi dengan tekanan pasokan dari 210 psig menjadi 175 psig pada kondisi di mana terjadi kegagalan operasional Air Compressor.

    6.2 Peralatan di WIP Alur Bamban

    6.2.1 Water Tank di Alur Bamban (AB-D-201 A/B)

    2 (dua) unit Water Tank yang ditempatkan di WIP Alur Bamban untuk menampung air olahan dan untuk mengantisipasi volume surge water kondisi-kondisi dinamis seperti upset atau surge volume air.

    Kapasitas Water tank terpasang di WIP Alur Bamban adalah 2 x 2600 barrel. Berdasarkan perhitungan, kapasitas water tank ini dapat mempunyai retention time 4 jam per unit tangki pada maksimum laju alir dari air yang terproduksi atau 20.000 BPD.

    Water tank dilengkapi dengan level controllers untuk pengoperasian start/stop daripada feed pump secara otomatis pada kondisi ketinggian muka air. High Liquid level (85% dari tinggi tangki) low liquid level (20% dari tinggi). Serta dilengkapi dengan high-high level alarm (HHAL) sensor untuk memberikan sinyal peringatan bagi operator yang diset pada 80% dari tinggi tangki.

    Gas blanketing dengan fuel gas bertekanan 0.25 - 0.75 oz/in2 system diperlukan untuk mencegah masuknya udara luar ke dalam tangki pada saat level cairan di dalam tangki turun. Udara luar yang membawa O2 dikuatirkan dapat larut dalam air olahan yang menyebabkan naiknya kandungan O2 dalam air olahan. Gas Blanketing juga berperan dalam mencegah kondisi vakum dalam water tank.

    6.2.2 Filter Feed Pump (re-use) (AB-GM-201 A/B/C/D)

    4 (empat) unit Filter Feed Pump telah terpasang di WIP Alur Bamban yang dimaksudkan untuk mentransfer air olahan dari Water Tank menuju ke Multimedia Filter dan menyediakan pressure untuk unit filtrasi. Unit Filter Pump mempunyai spesifikasi sebagaimana Tabel 8 berikut :

  • Hal. 16 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Tabel 8. Data-data Teknis Filter Feed Pompa GM-201 A/B/C/D (Existing) (WIP Alur Bamban)

    Evaluasi pe

    Evaluasi performance teknis karakteristik Pump Hydraulik dan BHP terhadap flowrate diperlukan untuk memastikan bahwa Pompa ini GM-201 A/B dapat dipergunakan sebagai Filter Feed Pump di PPP Rantau, termasuk memperhitungkan faktor efisiensi pompa serta daya motor terpasang. Pompa tersebut dievaluasi performancenya pada rate yang bervariasi hingga memenuhi total rate 20.000 BPD serta memenuhi head yang diperlukan. Head yang harus diatasi disesuaikan tekanan unit penerima sebesar 14-15 psia unit Water lnjection Tank dengan mempertimbangkan elevasinya. Serta memperhitungkan pressure drop yang terjadi unit-unit di antara Water Tank dan Water lnjection Tank dan pressure drop di sepanjang pipa.

    6.2.3 Unit Filtration

    Media filter (AB-T-201 A/B)

    Media filter dimaksudkan untuk untuk menyingkirkan padatan-padatan halus maupun butiran minyak dari air dengan cara memompakan air melewati media penyaring hingga partikel padat terperangkap di dalam pori-pori media.

    Teknik filtrasi dilakukan dengan cara downflow, yang secara teoritis didesain untuk beroperasi laju alir filtrasi 8 - 15 gpm/ft2 dan didesain untuk mencapai kualitas air olahan bisa mencapai 2 - 5 micron dengan efisiensi pemisahan di

    Manufacturer Marushichi

    Size & Type SMKD 3x 4 x 10-1/2

    Operating Condition

    Liquid pumped Sea Water

    Suction pressure, kg/cm2G 0

    Discharge pressure, kg/cm2G 5.5 (atau 81.4 psig)

    Flow rate, m3/h (nor/max) 52.86 / 108 (atau 7980 / 16.304 BOPD)

    Performance

    Efficiency, % 68

    NPSHR, m 3.2 ( atau 10.5 ft )

    Motor

    Power, kW 30

    Volt/Phase/Frequency 380 / 3 / 50

  • Hal. 17 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    atas 96% . Sedangkan kadar minyaknya dapat diturunkan hingga di bawah 1 ppm.

    Sesuai kebutuhan Pilot dengan rate maksimum 20,000 BWPD maka akan digunakan 1 unit media filter beroperasi dan 1 unit standby. Sistem operasi dilakukan secara otomatis diatur oleh PLC Panel.

    Cartridge Filter (AB-CF-301 A/B)

    2 (dua) unit Cartridge Filter masing-masing berkapasitas 20.000 BWPD akan dipasang di WIP Alur Bamban yang dimaksudkan untuk melengkapi penyaringan awal yang dilakukan di Media filter atau sebagai Secondary Filtration. Cartridge Filter didesain dapat menyingkirkan padatan-padatan halus maupun butiran minyak dari air dengan cara melanjutkan proses filtrasi dari Media filter melewati media penyaring berupa elemen-elemen filter (cartridge). Cartridge Filter didesain dapat menyaring 98% padatan dengan ukuran 2 dan atau lebih besar.

    6.2.4 Water lnjection Tank (AB-D-202 B)

    2 (dua) unit Water Injection Tank telah terpasang di WlP Alur Bamban yang dimaksudkan untuk menyediakan minimum head (NPSH) yang diperlukan untuk pengoperasian injection pump, mencegah kerusakan pompa akibat kavitasi dan juga dimaksudkan untuk mengantisipasi volume surge water kondisi-kondisi dinamis seperti upset atau surge volume air.

    Kapasitas Water tank terpasang di WIP Alur Bamban adalah 2 x 5200 barrel. Kapasitas water tank ini didesain dengan retention time 4 jam pada maksimum laju alir dari air yang terproduksi atau 20.000 BPD:

    Water tank dilengkapi dengan level controllers untuk pengoperasian start/stop daripada booster pump secara otomatis pada kondisi ketinggian muka air. High liquid level (80% dari tinggi tangki) dan low liquid level (25% dari tinggi). Serta dilengkapi dengan high-high level alarm (LAHH) sensor untuk memberikan sinyal bagi operator, yang diset pada 90% dari tinggi tangki.

    Gas blanketing dengan fuel gas bertekanan 0.25 - 0.75 oz/in2 sistem diperlukan untuk mencegah masuknya udara luar ke dalam tangki pada saat level cairan dalam tangki turun. Udara luar yang membawa O2 dikuatirkan dapat larut dalam air olahan yang mnyebabkan naiknya kandungan O2 dalam air olahan. Gas Blanketing juga berperan dalam mencegah kondisi vakum dalam water tank..

    6.2.5 Water Injection Pump (AB-GM-250 A/B/C)

    3 (tiga) Unit Water Injection Pump tersedia di WIP Alur Bamban digunakan untuk menginjeksi air olahan ke dalam sumur waterflood melalui manifold injeksi. Head yang diperlukan adalah sesuai dengan tekanan sumur injeksi serta memperhitungkan pressure drop yang terjadi di sepanjang pipa, valve,

  • Hal. 18 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    serta sambungan-sambungan pipa antara water injection pump dengan sumur.

    6.3 Distribusi Air Injeksi

    Air olahan dari Water Injection Pump WIP Alur Bamban tersebut didistribusikan dari manifold-manifold injeksi di WIP Alur Bamban ke sumur-sumur injector, melalui submanifold submanifold. PERUSAHAAN merencanakan injeksi sumur sumur melalui 4 pattern yaitu pattern 1, 2, 3, dan 4. Untuk 9 (sembilan) sumur injector yang yang tercakup dalam Pattern 1 dan 2 (Blok C1 dan C2) P-019, P-016, P-027, P-025, P-377, P-133, P-140, P-306, dan P-338 (Alur Bamban). Air olahan akan didistribusi dari Sub-Manifold Alur Bamban dan SP-IV. Keseluruhan sumur sumur injector tersebut merupakan target injeksi air pada fase-1.

    Distribution line sepanjang 3260 m antara Manifold WIP Alur Bamban hingga ke lokasi TP-02 akan dipasang pipa 8. Pada SP-IV berjarak 1100 m dari TP-02 akan dipasang pipa berdiameter 6 .Pada titik TP-02 ke TP-03 yang berjarak 1200 m dan titik TP-02 ke TP-04 yang berjarak 2960 m akan dipasang pipa berdiameter 6.

    Lima sumur injector yang yang tercakup dalam Pattern 3 (Blok A1) R-117, R-103, R-100, R-098 dan R-153 air olahan akan didistribusi dari Sub-Manifold SP II. Pipa berdiameter 4 sepanjang 200 m yang akan dipasang dan dicabangkan ke pipa distribution line pada titik TP-04. Selanjutnya untuk 5 (lima) sumur injector berikutnya yang tercakup dalam Pattern 4 (Blok A2) R-130, R-084, R-016, R-108, dan R-107 air olahan akan didistribusi dari Sub-Manifold Sanggar Pramuka dengan pipa berdiameter 4 sepanjang 72 m. Keseluruhan sumur-sumur injector tersebut akan merupakan target injeksi air pada fase-2.

    Untuk memastikan tidak ada solid berukuran melebihi 5 m, yang mungkin terikut selama proses distribusi, masuk ke dalam formasi maka masing-masing upstream Sub Manifold dipasang cartridge filter. Cartridge filter didesain dapat menyaring 95% padatan hingga kualitas air olahan bisa mencapai 2 5 micron dengan efisiensi diatas 95%.

    7. FASILITAS PENUNJANG

    7.1 Alat Instrumentasi

    Indikator adalah alat yang menerangkan tampilan secara visual dari kuantitas yang terukur seperti temperature, pressure dan flow. Indikator terdapat dalam sistem instrumentasi sebagai alat yang berdiri sendiri (dicatat sebagai TI (Temperature Indicator), PI (Pressure Indicator), FI (Flow Indicator) dan sebagainya). Alat indikator di dalam sistem pengolahan air terproduksi meliputi :

    1. Level Indikator Level indikator digunakan untuk menunjukkan level liquid terukur didalam tangki, perubahan level liquid dalam sistem sangat berpengaruh pada tekanan outlet pipa, sehingga dipasang level control agar tinggi liquid dalam sistem dapat dijaga tetap.

    2. Pressure Indikator

  • Hal. 19 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    Alat instrument pengukur tekanan dalam sistem baik tekanan inlet, tekanan outlet maupun tekanan di dalam sistem.

    3. Flow Indikator Mengukur laju alir liquid di dalam pipa.

    4. Pressure Differential Indicator Mengukur perbedaan antara tekanan inlet dengan tekanan outlet dalam suatu sistem.

    5. Pressure Switch Alat yang digunakan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan suatu sistem (Alarm, elektikal switch on/off dan sebagainya) berdasarkan tekanan.

    6. Temperature Indikator Mengukur temperatur di dalam sistem agar sesuai dengan kondisi operasi yang diinginkan.

    7.2 Pasokan Daya Listrik / Elektrikal

    7.2.1 Pasokan Daya Listrik/Electrical di PPP Rantau

    Penambahan kebutuhan daya listrik disesuaikan dengan rencana fasilitas baru di PPP Rantau dengan kebutuhan daya listrik sebesar 552,96 KW. Untuk itu dibutuhkan penambahan unit switch gear panel electrical dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan daya listriknya. Evaluasi teknis lebih lanjut mengenai tipe yang akan digunakan switch gear panel electrical sebagai sumber utama listrik di PPP Rantau dan diesel engine sebagai suplai listirik dalam keadaan darurat.

    Sumber tenaga listrik utama di PPP Rantau akan disuplai oleh 1 unit switch gear panel electrical (existing), sedangkan jika terjadi kerusakan pada system sumber utama maka sebagai suplai listrik digunakan Diesel Engine Generator (baru) dengan kapasitas 560 KW (emergency). Power Distribution Board electrical diatur untuk kondisi operasi normal yang dilengkapi dengan ATS (Automatic Transfer Switch) yang berfungsi menjaga kebutuhan listrik tetap terjamin, dengan cara mengalihkan sumber arus listrik antara Switch gear panel electrical dan Diesel Engine Generator secara otomatis.

    Kebutuhan listrik di PPP Rantau digunakan untuk indoor lighting control building, guard house dan diesel engine building, outdoor lighting (penerangan) yang dijalankan secara kontinyu, indoor receptacle control building, dan pump shelter. Untuk Pump Shelter dimana terdapat 4 feed pump yang mengalirkan air dari open pit menuju ke oxygen stripper dengan laju alir 20.000 BPD dimana 2 feed pump dijalankan secara continous dan 2 feed pump stand by untuk sewaktu-waktu dijalankan jika ada kerusakan pada feed pump, skimmed oil pump mengalirkan fluida dari skimmed oil tank ke storage tank existing yang dijalankan secara intermittent kemudian transfer pump yang dijalankan secara continous untuk mengalirkan air

  • Hal. 20 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    terproduksi dari water tank di PPP Rantau ke WIP Alur Bamban. Distribusi daya listrik di PPP Rantau ditunjukkan pada Lampiran 8.2.

    7.2.2 Pasokan Daya Listrik/Electrical di WIP Alur Bamban

    Penambahan kebutuhan daya listrik disesuaikan dengan rencana fasilitas baru di WIP Alur Bamban dengan kebutuhan daya listrik sebesar 1064,3 KW. Untuk itu dibutuhkan penambahan unit gas engine dengan kapasitas disesuaikan dengan kebutuhan daya listriknya.

    Sumber tenaga listrik utama di WIP Alur Bamban akan disuplai oleh 1 unit existing Gas Turbine Generator, sedangkan jika terjadi kerusakan pada system sumber utama maka sebagai suplai listrik digunakan Diesel Engine Generator (baru) dengan kapasitas 1400 KW (emergency). Gas turbine generator diatur untuk kondisi operasi normal yang dilengkapi dengan ATS (Automatic Transfer Switch) yang berfungsi menjaga kebutuhan listrik tetap terjamin, dengan cara mengalihkan sumber arus listrik antara Gas Turbine Generator dan Diesel Engine Generator secara otomatis

    Kebutuhan daya listrik di WIP Alur Bamban ini digunakan untuk indoor lighting control building, guard house dan diesel engine yang kesemuanya dijalankan secara continuous, indoor receptacle, pump shelter dimana 3 feed pump dijalankan secara continuous dan 1 feed pump stand by dimana feed pump ini akan digunakan jika salah satu dari feed pump mengalami gangguan atau kerusakan, 1 backwash pump ke media filter dijalankan secara intermitent kemudian 2 booster pump, injection pump dan chemical pump dijalankan secara continuous, dan kebutuhan listrik untuk outdoor lighting dijalankan secara intermitent. Distribusi daya listrik di WIP Alur Bamban ditunjukkan pada Lampiran 8.3.

    7.3 Instrument Air System

    Kebutuhan udara bertekanan untuk operasi dan maintenance instrument di PPP Rantau sebesar 19.8 scfm. Instrument air disuplai oleh 2(dua) unit compressor dengan kapasitas 94 scfm udara kering. Kompressor dilengkapi dengan after cooler, filter dan dryer untuk menjamin luaran udara dalam kondisi kering dan tidak ada solid terikut.

    Air instrument tank dirancang untuk mampu menyediakan udara bertekanan untuk kebutuhan minimal 15 menit. Start dan stop compressor yang diatur oleh PSHH, dan PSL.

    Dari Instrument Air Tank udara bertekanan didistribusikan melalui Instrument Air Header menuju ke instrument-instrument yang membutuhkan. PSV di vessel dipasang untuk melindungi instrument dari overpressure.

    Untuk pemenuhan kebutuhan instrument air di Alur Bamban menggunakan fasilitas existing.

  • Hal. 21 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    7.4 Fuel System

    Konsumsi fuel genset untuk memenuhi kebutuhan listrik di PPP Rantau sebesar 750 kVA adalah sebesar 158,9 L/day, sedangkan di Alur Bamban sebesar 1500 kVA konsumsi fuelnya sebesar 380,8 L/jam. Diesel fuel tank dirancang untuk bisa menyimpan minimal 1 hari konsumsi. Dari hasil perhitungan didapatkan untuk diesel fuel tank PPP Rantau berkapasitas 5000 L dengan dimensi 50 ID x 14-0 L(s/s), sedangkan di Alur Bamban berkapasitas 10000 L dengan dimensi 66 ID x 15-0 L(s/s). Diesel fuel mengalir secara gravity dari tanki ke dalam mesin. Filter dipasang untuk memastikan tidak ada air dan material yang terikut. Untuk mengetahui penggunaan bahan bakar, aliran bahan bakar menuju mesin dipantau dengan

  • Hal. 22 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    8. LAMPI RAN

    8.1 Lampiran Hasil Laboratorium Test -17 Maret 2011

  • Hal. 23 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    8.2 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di PPP Rantau

  • Hal. 24 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

    8.2 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di PPP Rantau

  • Hal. 25 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 26 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 27 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 28 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 29 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 24 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. 0

    8.3 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di WIP Alur Bamban

  • Hal. 30 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

    8.3 Lampiran - Distribusi Daya Listrik di WIP Alur Bamban

  • Hal. 31 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 32 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 33 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 34 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1

  • Hal. 35 dari 35

    PROCESS DESIGN BASIS & CRITERIA UPGRADING / MODIFIKASI FASILITAS INJEKSI AIR PILOT WATERFLOOD LAPANGAN RANTAU REGION SUMATERA

    WIPRA-CPM-PC-SP-001 Rev. D1