2010_standar k3 di rumah sakit
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
1/88
~ ~ ' i i ' t W I ~ ~
m l ~ ~ { l i l ~ ' i i ' ~ ~ t W I
i i ~ W J ] @
363 1
ud
s
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
2/88
363.1
Ind
s
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR: l087/MENKES/SK/VIII/2010
ST ND R
KESEHATAN
DAN
KESELAMATAN
KERJA
DI
RUMAH SAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBUK
INDONESIA
DIREKTORAT
BINA
KESEHATAN KERJA
TAHUN 2010
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
3/88
Katalog Dalam Terbitan
Departemen
Kesehatan
RI
363 1
Ind
Indonesia Kementerian Kesehatan
Direktorat
Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
K3RS)
Jakatta : Kementerian Kesehatan RI, 2010
1 Judull
OCCUPATIONAL HEALTH
SERVICES
2.
ACCIDENT PREVENTION
3.
ACCIDENT OCCUPATIONAL
Buku ini diterbitkan oleh
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jalan HR Rasuna Said Blok X-5
Kav
4-9
Jakarta 12950
Telepon no :
62-21-5275256 5214875
Fax no :
62-21-5275256 5214875
Website:
www kesehatankerja depkes go id
http:///reader/full/www.kesehatankerja.depkes.go.idhttp:///reader/full/www.kesehatankerja.depkes.go.id
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
4/88
P
ge I i
K l PENG Nl R
Perkembangan Rumah Sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
rujukan di Indonesia akhir-akhir ini sangat pesat, baik darijumlah
maupun pemanfaatan teknologi kedokteran. Rumah Sakit sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan tetap
harus
mengedepankan
peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat dengan tanpa
mengabaikan upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja
K3)
bagi
seluruh pekerja Rumah Sak it.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit perlu mendapat
perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak
negatifyang ditimbulkan oleh proses pelayanan kesehatan, maupun
keberadaan sarana, prasarana, obat obatan dan logistik lainnya
yang ada di lingkungan Rumah Sakit sehingga tidak menimbulkan
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan kedaruratan termasuk
kebakaran dan bencana yang berdampak pada pekerja Rumah
Sakit, pasien, pengunjung dan masyarakat di sekitarnya .
Standar
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja di RS K3RS)
ini merupakan
pedoman
yang dipakai sebagai acuan
dalam
pelaksanaan pengelolaan
K3RS
dan dapat menggantikan peran
standar K3RS terdahulu yang di kenai
dengan
Kebakaran ,
Keselamatan Kerja dan Kewaspadaan Bancana. Standar
K3RS
sebagai acuan lebih komprehensif karena didalamnya terdapat
Standar Kesehatan Kerja dan Standar Keselamatan Kerja yang
mencakup standar penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan
terhadap bencana.
Standar
K3RS yang ditetapkan melalui
Keputusan
Menteri
Kesehatan
RI
No.lOB7/MENKES/SK/VIII/2010 diharapkan dapat
diterapkan di seluruh Rumah Sakit sebagai
bagian dalam
pengelolaan
Rumah Sakit dan sebagai salah satu parameter
Keputusan
Mentel l KeSBhatan R
No
IDB7/MENKES/SK/Vlll
/2DIO
rentang Standar KesehBtan
dan
Keselamatan Kerta
dl Rumah
Sak t
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
5/88
ii I r cl
g
penilaian Akreditasi Rumah
Sa
kit yang diamanatkan oleh Undang
undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
Semoga kehadiran buku Standar K3RS ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dalam
mewujudk n
pekerja sehat dan meningk t
produktivitasnya.
Jakarta, September 2010
Direktur Bina Kesehatan Kerja
dr. Kuwat Sri Hudoyo, MS
NIP 196209151991021001
KupU US ,
Mo"lor
Keseh.liln
RI
Ha 1 871MENKESISK
/Y
IIII201D
Tr.nlong St.nd K. h.tan do"
Keselamalon
Karl'
dl
Rum.lh S ~ t (KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
6/88
P J
ge
l iii
DAFTAR
lSI
Halaman
KATA PENGANTAR............... ......... .... .
......
.
...........
......
...
...... ......
......
.
DAFTAR
ISI...........................................................
:..
...... .
.....
.
...
.....
...
.
..
.
..
..
III
TIM PENVUSUN DAN KONTRIBUTOR............................. ..... .... v
KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN
R1. ..... .
.. ..
....... ...... ............ 1
STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
DI
RUMAH SAKlT
...
.
............
.
....................
.
........ ..........
.
............... .........
.... 7
I.
PENDAHULUAN ..... .... ...
........
............ ....
......................
.. ...... 7
A. Latarbelakang........... ....
.....
........ ......................................... 7
B.
Keadaan
dan
Masalah
di
Rumah Sakit....................... . 14
C. Tujuan, Sasarandan Ruang Lingkup................ ..... .....
16
D.
Pengertian.....................
..................
.
....... .....
... ...
....
.... .........
17
II. PRINSIP
PROGRAM,
DAN KEBIJAKAN PELAKSA-
NAAN K3RS ...
....
..
.....
.........
.........................
.
.....
.
... ...
...... . 20
A. Prinsip K3RS
....
..
... ...
................ ................. ......... ............. .....
...
20
B. Program
K3RS ...
........ ......
...
.
......... ....
...
...
.......
...
................. 21
C.
Kebijaka lJ Pelaksanaan K3RS......... ....... ........................... 28
III. STANDAR PELAVANAN
K3RS....... ..............
.... .
................ 30
A. StandarPelayananKesehatan Kerja
di
RumahSa kit 30
B.
Standar
Pelayanan Keselamatan Kerja
di
Rumah
Sa kit. .............................
.........
.......... .........
... ...
................. .......... 34
IV.
STANDAR K3
PERBEKALAN
KESEHATAN OJ
RUMAH
SAKIT
............. ................. ............... ............................ 39
A. Standar Manajemen................. .. ... ........ ............................ 40
B. Standar Teknis........................ .
...
..
...
....... ...... .........................
44
KepulJJ
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
7/88
iv I
V.
PENGELOLAAN BARANG BERBAHAYA
DAN
BERACUN..
...............
......
...
......
.
.......
........ .
.....
.
...........
...
............. 57
A. Kategori
B3
........
...... ............................................
.
.................
. 58
B.
Faktor yang
mendukung
timbulnya
situasi
berbahaya tingkat bahaya dipengaruhi oleh
Daya racun dinyatakan dengan satuan
LDso
atau
t
so
' dimana makin kecil nilai
LDso
atau LC
so
B3
menunjukkan makin tinggi daya racunnya. ..............
61
C.
Prinsip Dasar Pencegahan dan Pengendalian B3 ...
61
D. Pengadaan Jasa dan Bahan Berbahaya.......................
64
E. Penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun ........ ....
66
VI.
STANDAR
SUMBER
DAYA MANUSIA K3RS ..............
. 68
A. Kriteria Tenaga K3 ............ ...................................................
68
B.
Program Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan
SDM K3
..................
........................
...............
........ ...... .......... 70
VII.
PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENCATATAN DAN
PELAPORAN
..
.........
.... ...................................................... ....
.........
72
A. Pembinaan dan Pengawasan ..............
.
...
...... ................ 72
B. Pencatatan dan Pelaporan ........ .
...................... ...
.......... ... 72
VIII.
PENUTUP..
.....
............ ...... ..
...
........................... .
................
........
....
74
LAMPIRAN ...........
.
......
... ......
...
...................................................... .. .. .... .. 75
keputusan
M.ntB
.. K h.tan I No :
I0871MEHKES/SKlVlllf201O
fentang Standar K
h.lan
dan
Ke,eI.maton
Kerja dl Rumah SakI! (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
8/88
age
v
TIM P NYUSUN D N KONTRlBUTOR
Abdul Rival
Agung
Nugroho
Azizah
Azhar Jaya
Dina Dariana
Edi
Dharma
Eko Budi Priyanto
Elisabeth L Tobing
Guntur Argana
Ibnu Uzail Yamani
Johan Safari
Kuwat Sri
Hudoyo
Lukas Iwan Jayaputra
Put
hut
Tri Prasetyo
Rosidi Roslan
Sabhartini Nadzir
Selamat Riyadi
Tasripin
Thomas Patria
Tri Hastuti
Trio Hartono
Wahtyudi Hartono
K pulusan tot.nluri
Keseholln R
No IOB7 NEHKES/SKlVIH/2D1D
[.nIBng SlJIndar Kes.hftltUl dan Keul.m.IAII Kr. . d, Rum ah S.k,1 K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
9/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
10/88
age 11
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 1087/MENKES/SK/VIII/2010
TENTANG
STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1
RUMAH
SAKIT
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA,
enimbang
a.
bahwa bahaya potensial di Rumah
Sa kit
yang disebabkan oleh faktor biologi, faktor
kimia, faktor ergonomi, faktor fisik, faktor
psikososial dapat mengakibatkan penyakit
dan kecelakaan akibat kerja bagi pekerja,
pengunjung
, pasien
dan masyarakat
di
lingkungan sekitarnya;
b. bahwa pekerja Rumah Sakit
mempunyai
risiko lebih tinggi dibanding pekerja indutri
lain untuk terjadinya Penyakit Akibat Kerja
PAK) dan Kecelakaan kibat Kerja
KAK),
sehingga perlu dibuat standar perlindungan
bagi pekerja yang ada di Rumah Sakit;
c. bahwa berdasarkan pert imbangan
sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
b,
perlu ditetapkan Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit K3RS)
dengan Keputusan Menteri Kesehatan;
KepUlusan
Menleri
K".haIBn R
o
. ID87/MENKES/SK/VIIIIZOIO
T
nlBng Slandar Kes.halOn da"
•• amatan
Kerj.
dl
Rumah Sak'l
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
11/88
2
I
P a g
... .
engingat
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
1. Undang-Undang Nomor
1
Tahun 1970
tentang Keselamatan
Kerja
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun
1970
Nomor 1,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik Indonesia Nomor 2918);
2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
39,
Tambahan Lembaran negara Nomor 4729);
3. Undang-Undang
Nomor
29 Tahun 2004
tentang
Praktik
Kedokteran
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun
1997
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4431);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004
tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Tahun
2004 Nomor 125,
Tambahan
Lembaran
Negara Republik
Indonesia
Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Undang -
Undang Nomor
12
Tahun 2008
tentang
Perubahan Kedua Atas Undang
Undang
Nomor
32
Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4844);
Kop tu.an
Nonien K
.. .
hatan RI o
IO
B7/NENKESlSK/VIIII20m
r
•• tang
SIBndar
las.halan dan
KBselomalan
I•
. .
d.
Rumah Sak,l K3RS)
http:///reader/full/Kop%22tu.anhttp:///reader/full/Kop%22tu.an
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
12/88
P
g e
13
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
5.
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144,TambahanLembaran NegaraRepublik
IndonesiaNomor 5063);
6.
Undang-Undang
Nomor 44 Tahun 2009
tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor
153,TambahanLembaranNegaraRepublik
IndonesiaNomor 5072);
7. Peraturan
Pemerintah
Nomor 63 Tahun
2000 tentang Keselamatan Dan Kesehatan
Terhadap Pemanfaatan Radiasi
Pengion
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun
2000
Nomor
136, Tambahan
Lembaran
NegaraRepublikIndonesia
Nomor
3992);
8. PeraturanPemerintahNomor 38 Tahun2007
tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan
Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
ProvinsidanPemerintahanDaerahKabupaten/
Kota(LembaranNegaraRepublikIndonesia
Tahun2007Nomor
82,
TambahanLembaran
Negara Republik IndonesiaNomor 4737);
9.
Keputusan Presiden
Nomor
22 Tahun 1993
tentang
Penyakit
Yang
Timbul
Karena
HubunganKerja;
KapUI
S
an
Menl
er
lXe
seha
tan
R
No :
10871ME
N
KES/SK/VII
II2D
O
Tenlang tander Kese
hatan da
n KsalamatanKerla di Rumah
ak
i (K3RS)
- - - - i i i i i i i i i i i . ~ ~ i i i i i i i i i i i i i i ~
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
13/88
4 I fJ
g e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
10. PeraturanMenteriTenaga Kerja
Nomor 02/
MEN/1980tentangPemeriksaanKesehatan
Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan
Keselamatan Kerja;
11. Peraturan
Menteri
Tenaga Kerja Nomor
5/MEN/1996 tentang Sistem
Manajemen
Keselamatan danKesehatanKerja;
12.
Keputusan Menteri
Kesehatan
Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit;
13. KeputusanMenteriKesehatan
Nomor
1075/
Menkes/SK/2003 tentang Sistem Informasi
Kesehatan danKeselamatan Kerja
(K3);
14. KeputusanMenteriKesehatan
Nomor 1204/
Menkes/SK/X/2004 tentang
Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit;
15. PeraturanMenteriKesehatan
Nomor:
1575/
Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi
dan
Tata Kerja
Departemen
Kesehatan
sebagaimana telah diubahterakhirdengan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 439/
Menkes/Per/VI/2009
tentang
Perubahan
Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1575/Menkes/Per/XI/2005 tentang
Organisasi
dan Tata Kerja
Departemen
Kesehatan;
K . ~ u l u a n
Menlo"
KasBholnn R N I087/MENKfS/SK/VIII1201D
Tontong
Siandar K.s.h lan dan Kesel,matan Kart" di
Rumah SakI
{KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
14/88
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
16. KeputusanMenteri Kesehatan
Nomor 432/
l v1enkes/SK/IV/2007
tentang Pedoman
Manajemen
Kesehatan
dan
Keselamatan
Kerja K3) diRumah
Sa
ki t;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/
Menkes/Per/l/2010tentangPerizinanRumah
Sakit;
MEMUTUSK N
:
Menetapkan :
KESATU
KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN TENTANG
STANOAR KESEHATAN
D N
KESELAMATAN
KERJA 1 RUM H
SA
KIT.
KEOUA
: Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah
Sa kit
(K3RS)
sebagaimana tercantum
dalam LampiranKeputusan ini .
KETIGA
Standar K3RS sebagaimana dimaksud pada
Diktum Kedua harus dijadikan acuan
bagi
Pengelola Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
Rumah Sakit K3RS) dan Pekerja Rumah Sakit
dalam
melaksanakan Upaya
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja.
KEEMPAT
SetiapRumahSakitharus
memenuhi
kualifikasi
sesuai denganStandarK3RS
dan/atau
memiliki
sertifikasi dalam bidang Kesehatan
dan
Keselamatan Kerja.
K.pUlu.an nleri Kes,hallln
R
No D87 M
ENK
ES/SKlV III
I2
UIO
rell(.ng
St.nd.r Kes.h,llIn
dan
Keselama .n Kerj.
dr
Rumah S.k , (K3RS)
http:///reader/full/K.pUlu.anhttp:///reader/full/rell(.nghttp:///reader/full/rell(.nghttp:///reader/full/rell(.nghttp:///reader/full/K.pUlu.anhttp:///reader/full/rell(.ng
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
15/88
KELIMA
KEENAM
KETUJUH
........
...",1ot
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Pelaksanaan
Standar
K RS
harus didokumentasikan
dan dilaporkan secara berkala sebagai salah
satu indikator dalam penilaian akreditasi Rumah
Sakit.
Pembinaan
dan
pengawasan
terhadap
pelaksanaan Standar
K3RS
sebagaimana
dimaksud pada
Diktum
Kelima dilakukan oleh
Menteri Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi,
dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
sesuai
dengan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Keputusan ini
mulai
berlaku pada tanggal
ditetapkan .
Ditetapkan di Jakarta
Pada
tanggal 10 Agustus 2010
MENTERl KESEHATAN
ENDANG
RAHAYU
SEDYANINGSIH
X putusen
Manteri
Kesahoten R
No 10871MENKES/SK/VIII12010
Tenleng Slander
KBSeholen
den Xeselemelen Kerla dl
Rumoh
Sakil
K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
16/88
P
ge 17
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Lampiran:
Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor
: 1087 MENKES SKNIII 2010
Tanggal : 10 Agustus
2010
STANDAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN
KERJA
DI RUMAH SAKIT
I. PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dengan meningkatnya
pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatan
oleh
masyarakat maka
tuntutan
pengelolaan
program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah
Sakit
K3RS)
semakin
tinggi
karena Sumber Daya Manusia
(SDM) Rumah Sakit, pengunjung/pengantar pasien, pasien
dan masyarakat sekitar Rumah
Sa
kit ingin mendapatkan
perlindungan dari gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja,
baik sebagai dampak proses kegiatan pemberian pelayanan
maupun karena kondisi sarana dan prasarana yang ada di
Rumah Sakit yang tidak memenuhi standar.
Di dunia Internasional,
program
K3
telah lama
diterapkan
di berbagai sektor industri (akhir abad 18), kecuali di sektor
kesehatan. Perkembangan K3RS tertinggal dikarenakan fokus
pada kegiatan kuratif, bukan preventif. Fokus pada kualitas
pelayanan bagi pasien, tenaga profesi di bidang K3 masih
terbatas, organisasi kesehatan yang
dianggap
pasti telah
melindungi diri dalam bekerja.
Kepulusan Menlerl Kesehatan R
No
: IOB
7 MENKES SKIV
120m
T.tang
Standar K.s,halJln
dan Kese l
amat
an leria di Rumah Sakil
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
17/88
8
I e g
t
.'
\\1
i
i
. J
.
.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi
oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus
tetap
mampu meningkatkan pelayanan
yang
lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi tingginya. Selain dituntut
mampu memberikan pelayanan dan
pengobatan
yang
bermutu, Rumah Sakitjuga dituntut harus melaksanakan dan
mengembangkan program K3 di Rumah Sakit K3RS) seperti
yang tercantum dalam buku Standar Pelayanan Rumah Sakit
dan terdapat dalam instrumen akreditasi Rumah Sakit.
Dalam Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
khususnya pasal165 : Pengelola tempat kerja wajib melakukan
segala bentuk upaya kesehatan melalui upaya pencegahan,
peningkatan, pengobatan dan pemulihan bagi tenaga kerja .
Berdasarkan pasal di atas maka pengelola
tempat
kerja di
Rumah
Sa kit
mempunyai kewajiban
untuk menyehatkan
para tenaga kerjanya . Salah satunya adalah melalui upaya
kesehatan kerja disamping keselamatan kerja. Rumah Sakit
harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap
pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat
sekitar dari berbagai potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh
karena itu, Rumah Sakit
dituntut untuk melaksanakan Upaya
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan
secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga risiko terjadinya
Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja
KAK)
di Rumah Sakit
dapat
dihindari.
e
pulusan
elli
eri K hat
a R Nn :
ID8
/MENXE
S/SKIV
I
II120m
'o
nt
ang Standar Ks.hata
do
K
selRma
la Xrla diRuman Sakit K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
18/88
--------------------
p t: , . 19
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
K3RS merupakansalahsatuupayauntukmeningkatkanmutu
pelayananRumahSakit,khususnyadalamhalkesehatandan
keselamatan bagi SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/
pengantar pasien, masyarakatsekitar Rumah Sakit. Hal ini
secara tegas dinyatakan di dalam Undang undang No.44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni
"Dalam upaya peningkatan
mutu
pelayanan Rumah Sakit
wajib dilakukan akreditasi secara berkala menimal 3 (tiga)
tahun
sekali". K3 termasuk sebagai salah satu standar
pelayanan yang dinilai
di
dalam akreditasi Rumah Sakit,
disampingstandarpelayananlainnya.
Selain
itu
seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1
Undang undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
bahwa "Rumah Sakit harus
memenuhi
per5yaratan lokasi,
bangunan,prasarana,sumberdayamanusia,kefarmasian,dan
peralatan",yangmanapersyaratan-persyaratantersebutsalah
satunya harus memenuhi unsur
K3
di dalamnya. Dan bagi
Rumah
Sa
kityangtidakmemenuhipersyaratan-persyaratan
tersebutt idak diberikan izin mendirikan, dicabut atau tidak
diperpanjang izinoperasional Rumah Sakit (pasal 17).
1. Data
d n f kt
K3RS
:
a.
ecara Global
WHO:
Dari 35 juta pekerja kesehatan :
• 3juta terpajan patogen darah 2 juta terpajan
virus
HBV
,0,9 jutaterpajanvirusHBC dan170,000
terpajanvirusHIVAIDS).
K ~ u t u s a n Mon,or ,K o".'.n R
No
1D87/MENKES/SK/VIII/2D10
f
entang
S'and.r
Ko.oha on
dan
Kese
l,ma"n Keria di u ~ h
Saki (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
19/88
1
I
P
g e
,
I
I
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
• Oapat terjadi : 15,000 HB(, 70,000
HBB &
1000
kasus HIV
e
Lebih dari 90% terjadi di negara berkembang.
• 8-12 pekerja Rumah Saki!, sensitif terhadap
lateks.
ILO (2000); Kematian akibat penyakit menular yang
berhubungan dengan pekerjaan : Laki-Iaki
108;
256
dan perempuan 517,404.
b.
Oi
luar negeri :
• USA: (per
tahun)
5000
petugas
kesehatan
terinfeksi Hepatitis B 47 positif HIV dan Setiap
tahun 600.000-1.000.000
luka
tusuk
jarum
dilaporkan
(diperkirakan lebih dari 60%
tidak
dilaporkan).
• SC-Amerika (1998)
mencatat
frekuensi angka
KAK
di Rumah Sakit lebih tinggi 41%
dibanding
pekerja lain dengan angka KAK terbesar adalah
cedera jarum suntik (NSI-Needle Stick injuries).
• Staf wanita Rumah Sakit yang
terpajan
gas
anestesi,
s e c ~ r
signifikan meningkatkan abortus
spontan, anak yang dilahirkan mengalami kelainan
kongenital (studi restrospektif di Rumah Sakit
Ontario terhadap 8.032 orang, tahun 1981-1985).
• 41% perawat Rumah Sakit mengalami cedera
tulang belakang akibat kerja (occupational
low
back pain), (Harber P et al,1985).
Kaputus.n MenlOr
;K.sch.tan RI No
ID871MENKES SK VII
II2D10
Ten ang S nd ar Kcsenatan
dan
K."lumatan Keri' di Rumah Saki (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
20/88
P ge I
11
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
c. Indonesia
II Gaya berat yang
ditanggung
pekerja rata-rata
lebih
dari20 kg.
Keluhan subyel
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
21/88
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
terkontaminasi HIV 4: 1000. Ris iko penularan HBV
setelah luka
tusukjarum
suntik yang terkontaminasi
HBV 27 -
37:
100. Risiko penularan HCV setelah luka
tusuk jarum suntik yang mengandung HCV 3 - 10 : 100.
2. Perlunya pelaksanaan K RS :
a.
Kebijakan
pemerintah
tentang
Rumah
Sakit di
Indonesia; meningkatkan
akses,
keterjangkauan dan
kualitas pelayanan kesehatan yang aman di Rumah
Sakit.
b. Perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
K3 Rumah Sakit serta
tindak lanjut
yang merujuk
pada SK Menkes No.432/Menkes/SK/IV 2007 tentang
Pedoman Manajemen K3 di Rumah Sakit dan OHSAS
18001 tentang Standar Sistem Manajemen
K3
.
c.
Sistem manajemen K3 Rumah Sakit adalah bag ian
darisistem manajemen Rumah Sakit.
d.
Rumah Sakit kompetitif di era
global
; tuntutan
pengelolaan
program K3
di Rumah Sa
kit
(K3RS)
semakin
t inggi
karena
pekerja
pengunjung
pasien dan masyarakat sekitar Rumah Sakit ingin
mendapatkan perl indungan dari gangguan kesehatan
dan kecelakaan kerja, baik sebagai dampak proses
kegiatan pemberian pelayanan maupun
karena
kondisi sarana dan prasarana yang ada di Rumah
Sakit yang tidak memenuhi standar.
Keputusan Menleri
Kasehalan
R
Ne
IDB7IMENKES SK VIIIIZDIO
Tenlong Standor Kes.halan dan
Kesel.malon
Kerja di
Rumoh
Sakit (KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
22/88
P
g
i
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
e. Tuntutan hukum terhadap mutu pelayanan Rumah
Sakit
semakin meningkat; Tuntutan
masyarakat
mendapatkanpelayanankesehatanyangterbaik.
f. Pelaksanaan
K3, berkaitan dengan citra
dan
kelangsungan
hidup
Rumah
Sa
kit.
g.
Karakteristik
Rumah Sakit;
pelayanan kesehatan
merupakanindustriyangterdiridaribanyaktenaga
kerja labor intensive), padatmodal,padatteknologi,
dan
padat
pakar, bidang pekerjaan
dengan tingkat
keterlibatanmanusiayangtinggi, terbukanyaakses
bagibukanpekerjaRumahSakitdenganleluasaserta
k ~ g i a t a n 'yangterusmenerussetiaphari.
h.
Beberapa
isu
K3
yang
penting di
Rumah
Sakit;
Keselamatan pasien dan
pengunjung,
K3 pekerJa
ataupetugaskesehatan,keselamatanbangunandan
peralatandiRumahSakityangberdampak terhadap
keselamatan pasien dan pekerja dan keselamatan
lingkungan yang berdampak terhadap pencemaran
lingkungan.
i.
Rumah
Sakit sebagai
sistem pelayanan yang
terintegrasi
meliputi
:
• Input: kebijakan,SDM,fasilitas,sisteminformasi,
logistikobat/reagensia/peralatan,keuangandan
lain-lain.
• Proses:pelayananrawatjalan danrawatinap
in
nd out patient), instalasi
gawat
darurat lGO),
hputusiIIT
"'
.menK 5.lmtan RI No
1U87/ht
EHKlS/SKfVTlIIZllIO
T
entarrg
Standar h ••hatm dan l £ l ; J ~
...
K. .. d
Rumah
S.krt (ORS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
23/88
4
I
P
J e
I
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
pelayanan
kamar operasi, pemulihan, yang
dilaksanakan dengan baik
dan
benar
dan
lain-
lain.
• Keluaran
output)
: pelayanan
dan
pengobatan
prima excellence medicine
and
services).
• Lingkungan.
B. Keadaan
dan
Masalah
i
Rumah
a
kit
Bahaya -bahaya
potensial
di Rumah Sakit
yang
disebabkan
oleh
faktor biologi (virus,
bakteri,jamur,parasit);
faktor
kimia (antiseptik, reagent,
gas anestesi); faktor
ergonomi
(Iingkungan kerja,cara kerja, dan posisi kerja yang salah);
faktor
fisik (suhu, cahaya, bising, listrik,
getaran dan
radiasi);
faktor psikososial (kerja
bergilir,
beban kerja,
hubungan
sesama
pekerjajatasan)
dapat mengakibatkan penyakit dan
kecelakaan akibat kerja .
PAK di
Rumah
Sakit, umumnya berkaitan dengan
faktor
biologi
(kuman patogen yang berasal
umumnya
dari pasien);
faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil yang terus menerus
seperti
antiseptik
pada kulit, gas anestesi
pad
a hati);
faktor
ergonomi
(cara
duduk
salah, cara mengangkat pasien salah);
faktor fisik (panas pada kulit, tegangan tinggi pada sistem
reproduksi , radiasi pada sistem produksi sel darah); faktor
psikologis (ketegangan
di kamar
bedah
. penerimaan pasien
gawat darurat, bangsal penyakit jiwa. dan lain-lain).
Koputusan Mentort
Kosehatan
RI
o IOB7IMENKES/SKflIlII12D10
T
entll g
Stand.r
Kesehatan
dan Xes.lematan Karia di Rumnh Sakit (KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
24/88
P
ge
I 5
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Sumber bahaya yang ada di Rumah Sakit harus diidentifikasi
dan dinilai untuk menentukan tingkat risiko, yang merupakan
tolok
ukur kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
PAK.
Bahaya-bahaya potensial di Rumah Sakit dapat dikelompokkan,
seperti dalam tabel berikut :
ahaya
Fisi
k.
Diantaranya
: radiasi peng
ion
, radiasi n
on-pengion
suhu panas, suhu dingin, bising, getaran, pencahayaan
ahaya
Kimia
Diantaranya Ethylene
O x
ide Formaldehyde
Glutaraldehyde, Ether, Halothane Et rane Mercury
Chlorine
ahaya
iologi
Diantar
anya Virus misal :
Hepatitis B. Hepatitis C,
Influenza, HIV
),
Bakteri misal :S.
Saphrophyticus, Bacillus I
sp
.
orionibacterium sp. H.lnfluenzae, S.Pneumoniae,
N.Meningitidis, B.Streptococcus, Pseudomonas ,
J
amur
misal :
Candida
dan Parasit misal :
S. Scabiei
ahaya
Ergonomi
Ca ra kerja yang salah, diantaranya posisi kerja stat s,
angkat angkut
pasien
,
membungkuk menarik
mendorong
ahaya
Psikososial
Diantaranya kerja shift, stress beban kerja, hubungan
kerja,
post traumatic
ahaya
ekanik
Diantaranya
terjepit terpotong terpukul
, tergulung
tersayat, tertusuk benda tajam
. .
ahaya
Listrik
Diantaranya sengatan listrik, hubungan arus pendek,
kebakaran,
petir
, listrik statis
Kecelakaan Diantaranya kecelakaan benda tajam
Limbah
S Diantaranya
l imbah
medis
Uarum
suntik vial obat
,
nanah, darah) limbah non medis, limbah cairan
tubuh
manusia misal : droplet, liur, sputum)
Cpiltusan lIenll!ri Kl!sehatm l
I081fllENKfS/SKIVlfllZOlO
T
ontang
SllIlIdir Keulmlllll
dan Kesd.>mal3n Kerja o
Rumlih Sa t
K 3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
25/88
6 I _ e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
C.
Tujuan. Sasaran
dan
Ruang Lingkup
1.
Tujuan umum
Terciptanya
lingkungan kerja yang aman, sehat dan
produktif untuk SDM Rumah
Sakit aman
dan sehat
bagi pasien,
pengunjungjpengantar
pasien,masyarakat
dan
lingkungan
sekitar Rumah Sakit sehingga proses
pelayananRumah
Sa
kitberjalanbaikdan lancar.
2. Tujuan khusus
a. Terwujudnya organisasi
kerja yang
menunjang
tercapainyaK3RS .
b. Meningkatnya profesionalisme dalam hal K3 bagi
manajemen, pelaksana dan
pendukung
program.
c. Terpenuhisyarat-syaratK3 di setiapunit kerja.
d. Terlindunginyapekerjadanmencegahterjadinya
PAK
dan
KAK.
e. Terselenggaranyaprogram
K3RS
secaraoptimal dan
menyeluruh.
f.
Peningkatan mutu, citra dan produktivitas Rumah
Sakit.
3. Sasaran
a. PengelolaRumah Sakit.
b.
SDM RumahSakit.
KepUlusan Nenlen
KesehaLan
R
o D8 7/NlHKES/SK/VIlII2D10
Tenlang Siandar KBseh lan dan KeselamaLaR Korja di
Rum.h Sakit
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
26/88
l'
a g (' 7
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
4. Ruang Lingkup
Standar
K3RS
mencakup; prinsip, program dan kebijakan
pelaksanaan
K3RS
, standar
pelayanan
K3RS, standar
sarana prasarana dan
peralatan
K3RS, pengelolaan
barang berbahaya, standar
sumber
daya manusia K3RS,
pembinaan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan .
D. Pengertian
1.
Kesehatan Kerja Menurut WHOjILO (1995), Kesehatan
Kerja bertujuan untuk
peningkatan dan pemeliharaan
derajat kesehatan fisik , mental dan sosial yang setinggi-
tingginya bagi
pekerja
di
semua
jenis pekerjaan
pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja
yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan; perlindungan
bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang
merugikan kesehatan
; dan
penempatan
serta
pemeliharaan pekerja dalam
suatu
lingkungan
kerja yang
disesuaikan dengan
kondisi fisiologi dan
psikologisnya. Secara ringkas merupakan penyesuaian
pekerjaan kepada manus ia dan setiap manusia kepada
pekerjaan atau jabatannya.
2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat
kesehatan
pekerja
dengan
cara
pencegahan
kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (
PAK)
, pengendalian
bahaya
di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan
dan rehabilitasi .
K,pUlusall
Menler;
Kesohatan R
No
: IOB7/MENKES/SK/VIII12010
T.ntang Standor
K.sch.IBn
dan
K
lomBtan K q
dl
Rumah Sakll K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
27/88
8
P
e
•
.
i
I
I
~ ~ ~
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
3. Konsep dasar K3RS adalah upaya terpadu seluruh pekerja
Rumah Sakit, pasien, pengunjung pengantar orang sakit
untuk menciptakan lingkungan kerja,
tempat
kerja Rumah
Sakit yang sehat, aman dan nyaman baik bagi pekerja
Rumah Sakit, pasien, pengunjung pengantar orang sakit
maupun bagi masyarakat dan l ingkungan sekitar Rumah
Sakit.
4. Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit adalah orang
yang bekerja di Rumah Sakit yang
meliputi
tenaga
tetap
yakni tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga manajemen
Rumah Sakit, dan tenaga nonkesehatan serta tenaga
tidak tetap dan konsultan. (UU No.44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit,
Pasal
12 ayat 1 dan ayat 4).
5.
Pengelola K3RS adalah organisasi yang menyelenggarakan
program kesehatan dan keselamatan kerja (K3) secara
menyeluruh di Rumah
Sa
kit.
6. Sertifikasi dalam bidang K3 adalah pengetahuan dan
keahlian
yang
didapat baik
secara formal melalui
jenjang
pendidikan resmi di perguruan
tinggi maupun
secara
informal
melalui pelatihan yang disertifikasi oleh
Kementerian Kesehatan.
7. Pelatihan khusus yang terakreditasi mengenai
K3RS
adalah
pelatihan tentang K3 Rumah Sakit yang diakreditasi oleh
Kementerian Kesehatan (Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Kesehata n) .
KepUlu,a.
'enleri
Kesah.tBn
RINo I087/to1EHKES/SK/VIIIIZDID
Tentang Slond,r K••ha,a. dan Kesel.mo'a. Karia d.Rumah
Sakll K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
28/88
P ge I 9
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
8.
Pemeriksaan kesehatan
sebelum
bekerja adalah
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter
sebelum seorang tenaga kerja diterima untuk melakukan
pekerjaan, yang ditujukan agar tenaga kerja yang diterima
berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya,
tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
tenaga kerja lainnya dan cocok
untuk
pekerjaan yang
akan
dilakukan
sehingga keselamatan dan kesehatan
tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain
lainnya yang dapat dijamin.
9.
Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan
kesehatan pad a waktu-waktu
tertentu
terhadap tenaga
kerja yang
dilakukan
oleh
dokter
yang dimaksudkan
untuk
mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja
sesudah berada
dalam
pekerjaannya serta menilai
kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
seawal mung kin yang perlu dikendalikan dengan usaha
usaha pencegahan.
10. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan
kesehatan yang
dilakukan oleh dokter
secara khusus
terhadap tenaga kerja tertentu, yang dimaksudkan
untuk
menilai
adanya
pengaruh-pengaruh dari pekerjaan
tertentu terhadap tenaga kerja atau
golongan
-
golongan
tenaga kerja tertentu.
Kepulusan Mont•
Kesehatan
RINo 1D871MENKES SK VIIII2010
Tentano
Slander
K
•
eh.t.n dan
Keselamalan
Kerla di Rumah Saki I K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
29/88
20 I a g
l:
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
II.
PRINSIP PROGRAM DAN
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
K3RS
Pembahasan di fokuskan pada prins ip K3RS program K3RS
dan kebijakan pelaksanaan K3RS yang dibagi dalam 3 (tiga)
bagian yakni :
A.
Prinsip
K3RS
Agar K3RS
dapat
dipahami secara utuh, perlu diketahui
pengertian 3 (tiga) komponen yang saling berinteraksi, yaitu :
1. Kapasitas kerja adalah status kesehatan kerja dan gizi
kerja yang
ba
ik serta kemampuan fisik yang prima setiap
pekerja agar dapat melakukan pekerjaannya dengan
baik. Contoh; bi
la
seorang pekerja kekurangan zat besi
yang menyebab kan anemia, maka kapasitas kerja akan
menurun karena pengaruh kondisi lemah dan lesu.
2. Beban kerja adalah beban fisik dan mental yang harus di
tanggung oleh pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
Contoh ; pekerja yang bekerja melebihi waktu kerja
maksimum dll.
3.
Lingkungan
ker
ja
adalah
lingkungan terdekat dari
seorang pekerja. Contoh; seorang yang bekerja di instalasi
radiologi, maka lingkungan kerjanya adalah ruangan
ruangan yang berkaitan dengan proses pekerjaannya di
instalasi radiologi (kamar X
Ray
kamar gelap, kedokteran
nuklir dan lain-lain).
K ~ p U l u a n Menler i Ke h.lnn
R
No . I081IMfNK fS/SK/VIII/2010
Tent nY Stand r KesBh.I." dan Kesal,matan Korj dl
Rumah
Sakit (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
30/88
,
.J g 2
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
B Program K RS
Program
K3RS bertujuan untuk
mel indungi keselamatan dan
kesehatan serta meningkatkan prod u
ktifitas
SDM Rumah
Sakit,
melindungi
pasien,
pengunjung
/
pengantar
pasien dan
masyarakat serta lingkungan sekitar Ru ma h Sakit. Kinerja
setiap
petugas
kesehatan dan
non
kesehatan merupakan
result nte
dari tiga
komponen
yaitu ka asitas kerja, beban
kerja, dan lingkungan kerja,
Program
K3RS
yang harus diterapka n adalah •
1
Pengembangan kebijakan K RS
a
Pembentukan
atau revitalisasi
organi
sasi K3
RS
;
b
Merencanakan program
K3RS
sela ma 3 tahun ke depan,
setiap
3
tahun
dapat
dire
visi kemb Ii, sesual
dengan
kebutuhan
)
2 Pembudayaan perilaku K RS
a,
Advokasi sosialisasi K3 pada selu ruh j aj aran Rumah Sakit,
baik bagi SDM Rumah Saklt, pasien ma
up
un
pengantar
pasien/
pengunjung
Rumah Saki t;
b,
Penyebaran media komunikasi dan
inform
asi bai k melalui
film
, leaflet, poster,
pamflet
dll;
c.
Promosi K3 pad a setiap pekerja yang bekerja
disetiap
unit
RS dan pada para pasien serta para penga nta r pasien/
pengunjung Rumah Sakit.
3
Pengembangan S M K RS
a
Pelatihan
umum
K3RS;
Keputus.n Menteri KesehaLan RI
o
I087/
M NKES/SKlVIII120m
Ton tang Stonriar Kesehot n don Kesel maton Karia dl RUln. T
S.ki
K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
31/88
221 :.
.
.
1
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
b.
Pelatihan intern Rumah Sakit khususnya SDM Rumah Sakit
per unit Rumah
Sa
kit;
c. Pengiriman SDM Rumah Sakit untuk pendidikan formal
pelatihan lanjutan seminar dan workshop yang berkaitan
dengan K3 .
4 Pengembangan Pedoman, Petunjuk Teknis dan
Standard
perational Procedure
(SOP)
K RS
a. Penyusunan pedoman praktis ergonomi di Rumah Sakit;
b. Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan kesehatan
kerja;
c.
Penyusunan pedoman pelaksanaan pelayanan keselamatan
kerja ;
d. Penyusunan pedoman pelaksanaan tanggap darurat di
RS;
e. Penyusunan pedoman pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan kebakaran;
f. Penyusunan pedoman pengelolaan penyehatan lingkungan
Rumah Sakit;
g. Penyusunan pedoman pengelolaan
faktor
risiko dan
pengelolaan limbah Rumah Sakit;
h. Penyusunan petunjuk teknis pencegahan kecelakaan dan
penanggulangan bencana;
I. Penyusunan kontrol terhadap penyakit infeksi;
J.
Penyusunan SOP angkat angkut pasien di Rumah Sakit;
k.
Penyusunan SOP terhadap Bahan Beracun dan Berbahaya
B3);
I
Penyusunan
SOP
kerja dan peralatan di masing-masing un t
kerja Rumah Sakit.
Kepulu
•• n
Menterl
RI No :
D B 7 I M E N ~ E S S ~ I V I I I I 2 D 1 D
T,nlnng Siand.,
hal.n
on Kesel m l on
Kerin dl
Ruman Se.1I
K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
32/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
33/88
24
I
£
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
c.
Pengelolaan, pemeliharaan dan sertifikasi sarana, prasarana
dan peralatan Rumah Sakit;
d. Pengadaan peralatan
K3RS.
Pengembangan program pemeliharaan pengelolaan
limbah padat. cair dan gas
a.
Penyediaan fasilitas untuk penanganan dan
pengelolaan
limbah padat, cair dan gas;
b.
Pengelolaan limbah medis dan nonmedis.
9 Pengelolaan jasa bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya
a.
Inventarisasi jasa, · bahan beracun berbahaya dan barang
berbahaya (Permenkes No.472 tahun 1996);
b. Membuat kebijakan dan prosedur pengadaan, penyimpanan
dan penanggulangan
bila
terjadi kontaminasi dengan
acuan Lembar Data Keselamatan Bahan MSDS-Material
Safety ata Sheet) atau Lembar Data Pengaman LOP); .
lembar informasi dari pabrik tentang sifat khusus (fisik/
kimia) dari bahan, cara penyimpanan, risiko pajanan dan
cara penanggulangan bila terjadi kontaminasi.
1
Pengembangan manajemen tanggap darurat
a.
Menyusun
rencana
tanggap
darurat (survey bahaya,
membentuk tim tanggap darurat, menetapkan prosedur
pengendalian, pelatihan dll);
b.
Pembentukan organisasi/tim kewaspadaan bencana;
c.
Pelatihan dan uji coba terhadap kesiapan petugas tanggap
darurat;
Keputusan Menteri Kesnhalan
RI
No ; I087/MEHKES/SK/VIllf2010
Tonl ng
Stondar Kesehalan dan Keselumatan
Kerja di
Rumah Sakit
K3RSI
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
34/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
35/88
6 I P g e
I
\
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
c.
Pendokumentasian data;
• Data seluruh SDM Rumah Sakit;
• Data SDM Rumah Sakit yang sakit yang dilayani;
• Data pekerja luar Rumah Sakit yang sakit yang dilayani;
• Data pemeriksaan kesehatan SDM Rumah Sakit :
Sebelum bekerja (awal) (orang)
Berkala (orang)
Khusus (orang)
• Cakupan MCU bagi
SDM
Rumah Sakit;
• Angka absensi SDM Rumah Sa kit;
•
Kasus
penyakit umum pada SDM Rumah Sakit;
• Kasus penyakit
umum
pada pekerja luar Rumah Sakit;
• Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja
Rumah Sakit;
• Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja Luar
Rumah Sakit;
•
Kasus
penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
•
Kasus
penyakit akibat kerja (pekerja Luar Rumah Sakit);
• Kasus diduga penyakit akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
• Kasus diduga penyakit akibat kerja (pekerja luar Rumah
Sakit);
•
Kasus
kecelakaan akibat kerja (SDM Rumah Sakit);
• Kasus kecelakaan akibat kerja (pekerja luar Rumah
5..a. s.i1);
•
Kasus
kebakaran/peledakan akibat bahan kimia;
• Data kejadian nyar is celaka
near miss)
dan celaka;
• Data sarana, prasarana dan peralatan keselamatan
kerja;
• Data perizinan;
• Data kegiatan pemantauan keselamatan kerja;
• Data pelatihan dan sertifikasi;
• Data pembinaan dan pengawasan terhadap kantin dan
pengelolaan makanan di Rumah Sakit (dapur);
Kepulu,, l4enteri K ••haIBn
R
No : IDB7II4ENKESlSK/VIII120m
T
e lang SlaMar Kesahatan
dan
Kesel'm1lIBn Kerja di
Rumah
Sakit (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
36/88
g
e I 27
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
•
•
•
•
Data promosi kesehatan dan keselamatan kerja bagi
SDM Rumah Sa kit, pasien dan
pengunjung/pengantar
pasien;
Data petugas kesehatan
RS
yang
berpendidikan
formal kesehatan kerja, sudah dilatih Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan sudah dilatih tentang Diagnosis
PAK;
Data kegiatan pemantauan APD
Uenis,
jumlah
kondisi
dan penggunaannya);
Data kegiatan pemantauan kesehatan lingkungan kerja
dan pengendalian bahaya di tempat kerja unit kerja
Rumah Sakit).
2
Review program tahunan
a. Melakukan internal audit K3 dengan menggunakan
instrumen self ssessment akreditasi Rumah Sakit;
b.
Umpan balik SDM Rumah Sakit melalui wawancara
langsung, observasi sing kat, survey tertulis dan kuesioner,
dan evaluasi ulang;
c. Analisis biaya terhadap SDM Rumah Sakit atas kejadian
penyakit dan kecelakaan akibat kerja;
d. Mengikuti akreditasi Rumah Sakit.
K'pu usan Menl,,·1 KOSl, a "n
R No
:
1D87/M£NK£S/SK/VIII/2mO
Tentang Stand.r Koschalan
dan Kes.loma an Kerl"
i Rum.h S.k,t
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
37/88
8
I
Pa g e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
C. Kebijakan Pelaksanaan K RS
Agarpenerapan K3Rs dapatdilaksanakan sesuai peraturan
yang berlaku,maka perludisusunhal-halberikut ini :
1.
Kebijakan Pelaksanaan K RS
Rumahsakitmerupakantempatkerjayangpadatkarya,
pakar,modal,danteknologi,namunkeberadaanRumah
sakitjuga memilikidampaknegatifterhadap
timbulnya
penyakitdankecelakaan akibat kerja, bila Rumah
Sa
kit
tersebut tidakmelaksanakan prosedurK3 .Oleh sebab
itu perludilaksanakan regulasi sebagaiberikut:
a. Membuat kebijakan tertulis dari pimpinan Rumah
sakit;
b. Menyediakan Organisasi K3Rs sesuai dengan
KepmenkesNomor 432/Menkes/sK/lV2007tentang
PedomanManajemenK3 diRumah sakit;
c. Melakukan sosialisasi K3Rs pada seluruh jajaran
Rumah sakit;
d. Membudayakanperilaku K3Rs;
e. MeningkatkansDMyangprofesionaldalambidang
K3
dimasing-masingunitkerja di Rumah sakit;
f.
MeningkatkansistemInformasiK3Rs .
Kepulusan Menlerl Kesehatan R Ne IDB7/MEHKES/SK/VIIIIZOIO
Ten'ony Stand.r
Kesehat.n dan Kas I malBn Kcrja dl Rumah Sakll
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
38/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
39/88
30
I
F
g
e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
III . STANDAR PELAYANAN
K3RS
Rumah
Sa
kitmerupakansalahsatu
tempat
kerja,yangwajib
melaksanakanProgram
K RS
yangbermanfaatbaikbagiSDM
RumahSakit,pasien,
pengunjung/pengantar
pasien,maupun
bagi masyarakatdi lingkungansekitarRumahSakit.
Pelayanan
K RS
harusdilaksanakansecaraterpadumelibatkan
berbagaikomponenyang
ada
diRumahSakit.Pelayanan
K RS
sampaisaatinidirasakanbelummaksimal.Halinidikarenakan
masihbanyakRumahSakityangbelummenerapkanSistem
Manajemen Kesehatandan Keselamatan Kerja (SMK3).
A.
Standar Pelayanan Kesehatan Kerja di Rumah
akit
Bentuk pelayanan kesehatan kerja yang perlu
dilakukan
sebagaiberikut :
1. Melakukanpemeriksaankesehatansebelumbekerjabagi
SDM Rumah Sakit:
• Pemeriksaanfisik lengkap;
• Kesegaranjasmani;
• Rontgenparu-paru(bilamanamungkin);
• Laboratoriumrutin;
• Pemeriksaan lainyang
dianggap
perlu;
• Pemeriksaanyangsesuaikebutuhangunamencegah
bahaya yang diperkirakan timbul, khususnya untuk
pekerjaan-pekerjaantertentu.
Kep"tus.n WBnten Kesehatln
HNo ;
IOB7 MENKES SiUVII1I201O
en lang Stand•• Kes.hiltan dan Ke.BI."",t•• Kerja di Rumah Saklt
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
40/88
P
a g e I
3
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
• Jika 3 (tiga) bulan sebelumnya telah dilakukan
pemeriksaan kesehatan oleh dokter (pemeriksaan
berkala), tidak ada keragu-raguan maka tidak perlu
dilakukan pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja.
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM
Rumah Sakit :
• Pemeriksaan berkala meliputi pemeriksaan fisik
lengkap, kesegaran jasmani, rontgen
paru-paru
(bilamana mung kin) dan laboratorium rutin, serta
pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap
perlu;
• Pemeriksaan kesehatan berkala bagi SDM Rumah
Sakit sekurang-kurangnya 1 tahun.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus pad a :
•
S M
Rumah Sakit yang telah mengalami kecelakaan
atau penyakit yang
memerlukan
perawatan yang
lebih dari 2 (dua) minggu;
• SDM Rumah Sakit yang berusia di atas 40 (em pat
pUluh) tahun atau S M Rumah Sakit yang wanita dan
S M
Rumah Sakit yang cacat serta
S M
Rumah Sakit
yang berusia muda yang mana melakukan pekerjaan
tertentu;
• SDM Rumah Sakit yang terdapat dugaan-dugaan
tertentu mengenai gangguan-gaHgguan kesehatan
perlu dilakukan pemeriksaan
khLlsus
sesuai dengan
kebutuhan;
Kepulusan
Ment.ri Kcse
hala
n
R Na
1087/MENKES/SK/VIIlI2D1D
lentong Siandor Ke,eholan dan K Bamaian KariB di Rum. SakJl (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
41/88
32
I
P
g
MENTERIKESEHATAN
REPUBlIK
INDONESIA
• Pemeriksaan kesehatan kesehatan khusus diadakan
pula apabila terdapat keluhan-keluhan diantara SDM
Rumah Sakit, atau atas pengamatan dari Organisasi
Pelaksana
K3RS
.
4. Melaksanakan pendidikan dan
penyuluhan/pelatihan
tentang
kesehatan kerja
dan memberikan
bantuan
kepada SDM Rumah
Sa
kit dalam penyesuaian diri baik
fisik maupun mental.
Yang diperlukan antara lain:
•
Informasi
umum Rumah Sakit dan fasilitas atau
sarana yang terkait dengan K3;
• Informasi tentang risiko dan bahaya khusus di tempat
kerjanya;
• SOP kerja, SOP peralatan, SOP
penggunaan
alat
pelindung diri dan kewajibannya;
• Orientasi
K3
di tempat kerja;
• Melaksanakan pendidikan pelatihan
ataupun
promosi/penyuluhan kesehatan kerja secara berkala
dan berkes inambungan sesuai kebwtuhan dalam
rangka menciptakan budayciK3.
5. Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (roharii)
dan kemampuan fisik SDM Rumah Sa kit :
• Pemberian makanan tambahan dengan gizi yang
mencukupi
untuk
SDM Rumah Sakit yang dinas
Kap t
san
Muntcr; K . .hatan
R Ne
: IOB7IMENKES/SK/VIIII2D10
on tang Standar
Kosehato
dan Keselamat.n Kerja dl R m.h Snkit K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
42/88
P
ge 133
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
malam,
petugas radiologi petugas
lab,
petugas
keslingdll;
• Pemberian imunisasi bagiSDM Rumah Sakit;
• Olah raga, senam kesehatandan rekreasi;
• Pembinaanmental/rohani.
6.
Memberikanpengobatandanperawatansertarehabilitasi
bagi
SDM
RumahSakityang menderita sakit:
• Memberikanpengobatandasarsecaragratiskepada
seluruh
SDM
Rumah Sakit;
• Memberikan pengobatan dan
menanggung
biaya
pengobatanuntuk
SDM
Rumah Sakityang terkena
PenyakitAkibatKerja
(PAK);
• Menindaklanjutihasilpemeriksaankesehatanberkala
danpemeriksaan kesehatan khusus;
• Melakukan upaya rehabilitasi sesuai penyakit
terkait.
7.
Melakukan koordinasi dengan
tim
Panitia Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi mengenai penularan infeksi
terhadapSDM Rumah Sakitdanpasien :
• Pertemuankoordinasi;
• Pembahasan kasus;
• Penanggulangan kejadian infeksinosokomial.
8. Melaksanakankegiatansurveilans kesehatankerja :
• Melakukanpemetaan mapping)
tempat
kerja
untuk
mengidentifikasijenisbahayadanbesarnya risiko;
Kepulu,an Monlerl KesehalJln
R
NQ I0871Io ENKES/SK/Vlllf201D
Tenting
Standar
KesehBlJln dBn Kesel.malon Kar
ia
di
Rumah
Sakit
K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
43/88
4 IP g e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
• MelakukanidentifikasiSDM
Rumah
Sakitberdasarkan
jenis
pekerjaannya lama pajanan dan dosis
paJanan;
• Melakukan analisa hasil pemeriksaan kesehatan
berkaladan khusus;
•
Melakukan
tindak lanjut analisa pemeriksaan
kesehatan berkala dan khusus. (dirujuk
ke
spesialis
terkait, rotasi kerja, merekomendasikan pemberian
istirahat kerja);
• Melakukan pemantauan perkembangan kesehatan
SDM RumahSakit.
9.
Melaksanakan pemantauan lingkungan kerja dan
ergonomi
yang berkaitan dengan kesehatan kerja
(Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia,
biologi, psikososial danergonomi).
10. Membuatevaluasi, pencatatandan pelaporankegiatan
K3RS yang disampaikan kepada DirekturRumah Sakit
danUnitteknisterkaitdiwilayahkerja RumahSakit.
B.
Standar Pelayanan eselamatan erja di Rumah Sakit
Pada prinsipnya pelayanan keselamatan kerja berkaitan
erat dengansarana, prasarana, danperalatan kerja. Bentuk
pelayanankeselamatankerjayangdilakukan :
1. Pembinaandanpengawasankesehatandankeselamatan
sarana, prasarana dan peralatankesehatan :
KepuLu.an MenlcriK. .
hal
an HI N
o:
I087JMENKES/SKJVIIIJ20 O
T nleng Sion d r
K.sc
h. lan dun Kese l ma lo. Kerj.
di
Rumah Sakil (K3RS
http:///reader/full/KepuLu.anhttp:///reader/full/KepuLu.anhttp:///reader/full/KepuLu.anhttp:///reader/full/KepuLu.an
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
44/88
P g e 35
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
• Lokasi Rumah
akit
harus
memenuhi ketentuan
mengenai kesehatan, keselamatan lingkungan,dan
tata ruang,sertasesuai dengan
hasil
kajiankebutuhan
dankelayakan penyelenggaraan Rumah akit;
• TeknisbangunanRumahSaki!,sesuaidenganfungsi,
kenyamanan dan kemudahan dalam
pemberian
pelayanansertaperlindungandankeselamatanbagi
semua orang termasuk penyandang cacat, anak-
anak, danorang usia
lanjut;
• Prasarana harus
memenuhi
standar pelayanan,
keamanan, serta keselamatan dan kesehatan kerja
penyelenggaraan RumahSakit;
• Pengoperasiandanpemeliharaansarana, prasarana
dan peralatan Rumah Sakit harus
dilakukan
oleh
petugasyangmempunyaikompetensidibidangnya
(sertifikasi personil
petugasjoperator
sarana dan
prasaranasertaperalatan kesehatan Rumah Sakit);
• Membuat program pengoperasian perbaikan
dan pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan
prasaranasertaperalatankesehatandanselanjutnya
didokumentasikandandievaluasisecara berkaladan
berkesinambungan;
• Peralatan kesehatan meliputi peralatan medis dan
nonmedisdan harusmemenuhi standarpelayanan,
persyaratanmutu, keamanan, keselamatandan laik
pakai;
Kepuwsa
nNenLerl Keseh.la" R
o
:
IDB7/NENKES/SX/VIII12010
Tentsng
Stsndar
Xu hatsn
dan Koselamelan
Xarja
di
Rumah
Sakil
(X3RS)
- . . . . . . i i i i ~ ~ ~ ~ ~
http:///reader/full/Keseh.lahttp:///reader/full/Keseh.la
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
45/88
36
I
P
ge
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
• Membuat program pengujian dan kalibrasi peralatan
kesehatan, peralatan kesehatan harus diuji dan
dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian
Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi pengujian
fasilitas kesehatan yang berwenang;
• Peralatan kesehatan yang menggunakan sinar
pengion
harus
memenuhi ketentuan
dan
harus
diawasi oleh lembaga yang berwenang;
• Melengkapi perizinan dan sertifikasi sarana dan
prasarana serta peralatan kesehatan;
2. Pembinaan dan pengawasan atau penyesuaian peralatan
kerja terhadap SDM Rumah Sakit :
• Melakukan identifikasi dan penilaian risiko ergonomi
terhadap peralatan kerja dan
SDM
Rumah Sakit;
• Membuat
program pelaksanaan kegiatan
mengevaluasi dan mengendalikan risiko ergonomi.
3.
Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja :
• Manajemen harus menyediakan dan menyiapkan
lingkungan kerja yang memenuhi syarat fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial;
• Pemantauan/pengukuran terhadap faktor fisik, kimia,
biologi, ergonomi dan psikososial secara rutin dan
berkala;
• Melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi
untuk perbaikan lingkungan kerja.
lopulu nWenteri Its••hata"
RI
No
:1087/NENKESlSKlVlII12D10
r 1IlIng
Stondar
K
hotan don
Kes.lamlIton rjo dl
Rumah Saki (KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
46/88
Page
37
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
4. Pembinaandanpengawasanterhadapsanitair:
Manajemenharusmenyediakan,memelihara,mengawasi
sarana·dan prasarana sanitair, yang memenuhi syarat,
meliputi:
• Penyehatanmakanandanminuman;
• Penyehatanair;
• Penyehatan
tempat
pencucian;
• Penanganansampahdan limbah;
• Pengendalianseranggadan tikus;
• Sterilisasi/desinfeksi;
• Perlindungan radiasi;
• Upayapenyuluhankesehatan lingkungan.
5.
Pembinaandanpengawasanperlengkapankeselamatan
kerja :
• Pembuatan
rambu-rambu
arah dan tanda - tanda
keselamatan;
• Penyediaan peralatan keselamatan kerja danAlat
Pelindung Diri (APD);
•
Membuat SOP
peralatan keselamatan kerja dan
APD;
• Melakukan pembinaan dan pemantauan terhadap
kepatuhanpenggunaanperalatankeselamatandan
APD.
6. Pelatihan dan promosi/penyuluhan keselamatan kerja
untuk
semua
SDM
Rumah Sakit :
K ptJltJsan M,nt
iK ..halan
R No
.t087/M£IIKES/SK/VIII120tO
Tenlang Slandar Kos halan dan Keselamatan
Kerj. dJ
Rumah
Sakit
K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
47/88
38
P ge
MENTERIKESEH T N
REPUBLIK INDONESI
• Sosialisasi dan penyuluhan keselamatan kerja bagi
seluruh SDM Rumah Sakit;
• Melaksanakan pelatihan dan sertifikasi K3 Rumah
Sa
kit
kepada petugas K3 Rumah Sa kit.
7.
Memberi rekomendasi/masukan mengenai perencanaan,
desain/lay out pembuatan tempat kerja dan pemilihan alat
serta pengadaannya terkait keselamatan dan keamanan :
•
Melibatkan
petugas
K3
Rumah Sakit di
dalam
perencanaan, desain/lay out pembuatan tempat
kerja
dan pemilihan serta
pengadaan
sarana, prasarana
dan peralatan keselamatan kerja;
• Mengevaluasi dan
mendokumentasikan
kondisi
sarana prasarana dan
peralatan keselamatan
kerja dan membuat rekomendasi sesuai
dengan
persyaratan yang berlaku dan standar keamanan dan
keselamatan.
8.
Membuat sistem pelaporan
kejadian
dan tindak
lanjutnya.
• Membuat alur pelaporan kejadian nyaris celaka dan
celaka.
• Membuat SOP pelaporan, penanganan dan tindak
lanjut kejadian nyaris celaka near miss) dan celaka.
9. Pembinaan dan pengawasan terhadap Manajemen Sistem
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
(MSPK)
.
KeplllusBR
"'BIll"';
Kesoh.tan
RI
N
: IDB7 MENKESlSK VIlVZDID
T
em nv llIIIndaI'
Kes!hal,8n don Ko."lomal,8n Kerjl i Rumah SBlcrt (KJIISl
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
48/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
49/88
4 l
a g e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
A. Standar anajemen
Standar manajemen perbekalan kesehatan Rumah Sakit
meliputi:
1. Setiap bahan dan peralatan dalam penyelenggaraan
upayakesehatandiRumah
Sa
kitharusdilengkapidengan:
a. Kebijakan tertulis tentang pengelolaan
K3RS
yang
mengacu minimalpadaperaturansebagai berikut :
•
Undang Undang
No . 1
tahun 1970
tentang
Keselamatan Kerja;
•
Undang undang
No. 32
tahun
2009
tentang
PerlindungandanPengelolaanLingkunganHidup;
• Undang Undang No .36 tahun 2009 tentang
Kesehatan;
• Undang Undang No.44
tahun
2009 tentang
Rumah Sakit;
• Peraturan Menaker RI No. 5/MEI\JAKER/1996
tentangSistem ManajemenK3
• KeputusanMenkesNo.876/Menkes/SKNIII/2001
tentang Pedoman Teknis Analisis Dampak
Kesehatan Lingkungan;
• KeputusanMenkesNo.1405/Menkes/SK/XI/2002
tentangPersyaratanKesehatanLingkungan
Kerja
PerkantorandanIndustri;
• KeputusanMenteriKesehatanRepublikIndonesia
No.1204/Menkes/SK/X/2004tentangPersyaratan
Kesehatan lingkungan Rumah Sakit;
Kopu\1isan
NenLeri
Kenh-un
RI o :1087 NEHKES SK VIIII21110
Terung
Standar leselmllin
dan Konlarnatan
KerJi dJ Rumah
S kIt
K3RS
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
50/88
P il
g l
.
j
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
• Surat Keputusan
Menteri
Kesehatan Republik
Indonesia No. 432/Menkes/IV/2007 tentang
Pedoman
Manajemen
Kesehatan
dan
Keselamatan Kerjadi Rumah Sakit.
b. Pedomandanstandarproseduroperasional K3.
c.
Perizinan sesuai
dengan peraturan
yang berlaku
meliputi:
• IzinMendirikanBangunan.
• Izin Penggunaan Bangunan khusus untuk DKI
JakartaRaya .
• Izinberdasarkan Undang-undang Gangguan.
• Rekomendasi DinasPemadam Kebakaran.
• IzinDeepwell khusus untuk DKI Jakarta
Raya.
• IzinOperasionalRumah
Sa
kit
untuk
RumahSakit
Swasta dan BUMN.
• Izin Pemakaian Lift.
• IzinInstalasiListrik.
• IzinPemakaian Diesel.
• IzinInstalasi Petir.
• IzinPemakaian Boiler.
• Penggunaan Radiasi.
• Izin Bejana Tekan.
• IzinPengolahan Limbah Padat,
(air
dan
Gas
.
d. Sistem komunikasi baik internalmaupun eksternal.
e. Sertifikasi.
f. Programpemeliharaan.
K.pUIUSa
101,01,.1K
senat.n
R
No
:
IOB7JMENKES SKIVIII12010
TenlDng Siondar Ke hnt.n don Kesel.malan Korje
dl Rumah
Sakil
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
51/88
42
I P 1 (
MENTERIKESEH T N
REPUBLIK INDONESI
g. Alat Pelindung Diri
(APD)
yang memadai, siap dan
layak pakai.
h. Manual operasional yang jelas.
I.
Sistem alarm, sistem pendeteksi api/kebakaran
dan
penyediaan alat
pemadam
api/kebakaran.
j. Rambu-rambu K3 seperti rambu larangan dan rambu
penunjuk arah.
k. Fasilitas sanitasi yang memadai
dan
memenuhi
persyaratan kesehatan.
I.
Fasilitas
penanganan
limbah padat, cair dan gas.
2. Setiap bahan dan
peralatan
dalam penyelenggaraan
upaya kesehatan di Rumah Sakit yang menggunakan
bahan beracun berbahaya maka pengirimannya harus
dilengkapi dengan MSDS, dan disediakan ruang atau
tempat
penyimpanan khusus bahan beracun berbahaya
yang aman.
3.
Setiap operator/petugas sarana, prasarana dan peralatan,
harus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
4.
Setiap lingkungan kerja harus dilakukan
pemantauan
atau monitoring kualitas lingkungan kerja secara berkala
dan berkesinambungan.
5. Sarana,
prasarana
dan peralatan
Rumah Sakit,
harus
dikelola dan dilakukan oleh
petugas
yang mempunyai
komptensi di bidangnya.
KepUIUS n l4enlo... Kesehot.n
RI
No IDS7I104ENKES
/
SKI'I
IIl
I2
010
Tontang Stand.r Kesah.t&ll dan K I.m, lan KerJI
d.
Ruman Sa.,1 (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
52/88
P
g e 43
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
6. Peta/denah
lokasi/ruang/alat
yang dianggap berisiko
dan berbahaya dengan dilengkapi simbol-simbol khusus
untuk daerah/tempat/area yang berisiko dan berbahaya,
terutama laboratorium
radiologi farmasi, sterilisasi
sentral, kamar operasi, genset, kamar isolasi
penyakit
menular, pengolahan limbah dan laundry.
7.
K h u
sus
sa
ran
a
ban
9 u na n ya n 9
men
9
gun
a k a n
bahan beracun berbahaya harus dilengkapi fasilitas
dekontaminasi bahan beracun berbahaya.
8. Program penyehatan lingkungan Rumah Sakit meliputi;
penyehatan ruangan,
bangunan
dan fasilitas sanitasi
termasuk pencahayaan, penghawaan dan kebisingan,
penyehatan makanan dan minuman penyehatan air,
penanganan limbah
penyehatan
tempat pencucian
umum termasuk laundry, pengendalian serangga, tikus
dan binatang pengganggu lain, pemantauan sterilisasi
dan desinfeksi, pengawasan
perlindungan
radiasi dan
promosi kesehatan lingkungan.
9.
Evaluasi,
pencatatan dan pelaporan program pelaksanaan
K3 sarana, prasarana dan peralatan Rumah Sakit.
10. Kalibrasi internal dan kalibrasi legal secara berkala
terhadap sarana, prasarana dan peralatan yang
disesuaikan dengan jenisnya.
Keputu,an ', Ier'
K.seh,fnn RI N IOB7 MEJjKES
/
SK/VIII12010
Tenlong
SI ndor
K.,eh8tan
d,n
x.sel,m IHn ocia ci Rum.h S.k.1 (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
53/88
\ I
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
B.
Standar Teknis
1. Standar teknis sarana
a.
Lokasi dan bangunan :
Secara umum lokasi rumah
sa
kit hendaknya mudah
dijangkau oleh masyarakat, bebas dari pencemaran,
banjir, dan tidak berdekatan dengan rei kereta api,
tempat bongkar muat barang, tempat bermain anak,
pabrik industri, dan
limbah
pabrik .
Didalam UU
No.44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sa
kit khususnya
pasal 8 disebutkan
bahwa
persyaratan
lokasi
Rumah Sakit harus memenuhi ketentuan mengenai
kesehatan, keselamatan lingkungan, dan tata ruang,
serta sesuai
dengan
hasil kajian
kebutuhan
dan
kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit. Sedangkan
untuk
persyaratan bangunan
diatur
pad a pasal 9
yakni bangunan Rumah Sakit harus memenuhi;
persyaratan
administratif
dan persyaratan teknis
bangunan gedung pada umumnya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk
persyaratan teknis bangunan Rumah
Sa
kit, harus
sesuai dengan fungsi, kenyamanan dan kemudahan
dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan
keselamatan bagi semua orang termasuk penyandang
cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.
Luas lahan untuk bangunan tidak bertingkat minimal
1,5
kali luas bangunan. Luas lahan u t u ~ bangunari
bertingkat minimal 2 kali luas bangunan lantai dasar.
KepUlu.an enle Kaschel n R No : IDB7IMENK£S/SK/VIIII2DID
Te"lang Standar Kasch'I'
dan
Keselem IBn Keri>
di Rumah
Saklt
(K3RS)
http:///reader/full/KepUlu.anhttp:///reader/full/KepUlu.an
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
54/88
P
a g e 5
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
Luas
bangunandisesuaikandenganjumlah tempat
tidur TT) dan klasifikasi rumah sakit. Bangunan
minimaladalah50 m
2
pertempattidur.Perbandingan
jumlah tempat tidur denganluaslantai
untuk
ruang
perawatandan ruang isolasi adalah :
• Ruang bayi :
Ruangperawatanminimal 2m
2
jTT
Ruang isolasiminimal3,5 m
2
jTT
• Ruang dewasa/anak:
Ruang perawatanminimal4,5 m
2
jTT
Ruang isolasi minimal 6m
2
jTT
• Persyaratan luas ruangan sebaiknya berukuran
minimal
Ruang periksa 3 x3 m
2
Ruang tindakan 3 x4m
2
Ruang
tunggu
6x6m
2
Ruang
utility
3 x3 m
2
Ruang bangunan yang digunakan
untuk
ruang
perawatanmempunyai :
• Rasio tempattidurdengankamarmandi10 n:1
• Bebas serangga dantikus
• Kadardebu maksimal 150
~ g m 3
udara dalam
pengukuranrata-rata24jam
• Tidakberbau (terutama H
2
SdanatauNH
3
)
• Pencahayaan
100 200
lux
• Suhu
26
27°C (dengan AC) atau suhu kamar
(tanpaAC) dengansirkulasiudarayang baik
KepUlus.n Menlero Kmh.l.nR Ne :OB7/MENKESrSK/Y III12D10
Tenlang SIBndar ••h.l n dan Keselamalan Kerja d Rum.h Saki K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
55/88
6 p ;} . e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
• Kelembaban 40-50 (dengan AC) kelembaban
udara ambient (tanpa
AC)
• Kebisingan
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
56/88
P
g e
47
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
•
Khusus
ruang radiologi dinding dilapis
Pb
minimal
2 mm atau setara
dinding
bata ketebalan 30
em
serta dilengkapi jendela kaea anti radiasi.
• Dinding ruang laboratorium
dibuat
dari porselin
atau keramik setinggi 1,5 m dari lantai.
d. Pintu/jendela:
• Pintu harus eukup
tinggi
minimal 270
em
dan
lebar minimal 120 em.
• Pintu dapat dibuka dari luar.
• Khusus pintu darurat menggunakan pegangan
panik
panic handle), penutup
pintu
otomatis
automatic
door
closer) dan membuka ke arah
tangga darurat arah evakuasi dengan bahan
tahan api minimal 2 jam.
•
Ambang
bawah jendela minim l l m
dari
lantai.
• Khusus jendela yang berhubungan langsung
keluar memakai jeruji.
• Khusus ruang operasi, pintu terdiri dari dua
daun, mudah dibuka tetapi harus dapat menutup
sendiri (dipasang penutup pintu door close)) .
• Khusus ruang radiologi, pintu terdiri dari dua
daun pintu dan dilapisi Pb minimal 2
mm
atau
setara dinding bata ketebalan 30 em dilengkapi
dengan lampu merah tanda bahaya radiasi serta
dilengkapi jendela kaea anti radiasi.
Xepulus.n
" ,nlcr
i
K.seh.tan
RI
No
· IOB7I" lHKES/SKlVUl/2flIO
Tentang St
and.
r Keseh.tan d.n Keselamata" Kel dl RlJJl ah SakJI
KJRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
57/88
8 I
f'
a !'
l
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
e. Plafond :
• Rangka plafon kuat dan anti rayap.
• Permukaan plafond berwarna terang, mudah
dibersihkan tidak
menggunakan
berbahan
asbes.
• Langit-Iangit dengan ketinggian minimal 2,8 m
dari lantai.
• Langit-Iangit menggunakan cat anti jamur.
• Khusus ruang operasi, harus disediakan gelagar
gantungan)
lampu
bedah dengan
profil
baja
double
INP 20 yang dipasang sebelum
pemasangan langit-Iangit.
f. Ventilasi :
• Pemasangan ventilasi alamiah dapat memberikan
sirkulasi ucjara yang cukup, luas minimum
15
dari luas lantai .
• Ventilasi mekanik disesuaikan dengan peruntukan
ruangan, untuk ruang operasi kombinasi antara
fan, exhauster dan AC harus dapat memberikan
sirkulasi udara dengan tekanan positif.
• Ventilasi
AC
dilengkapidengan
filter bakteri.
g. Atap:
• Atap kuat, tidak bocor, tidak menjadi perindukan
serangga, tikus dan binatang pengganggu lain.
• Atap
dengan
ketinggian lebih dari 10 meter
harus menggunakan penangkal petir.
KBpullJ
Menle
rl K.,ehal1ln
RI
No
:
10811MENKES/SIVVIIV20m
T nlOng Sian
d r Keseh.I dan Kesela.,aIBn
Kerl. dl
Ruman
Sakll
(K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
58/88
l 149
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
h.
Sanitasi :
• Closet, urinoir, wastafel dan bak mandi dari
bal":tan kualitasbaik, utuh dan tidak
eaeat,
serta
mudahdibersihkan.
• Urinoirdipasang/ditempel pada dinding, kuat,
berfungsidenganbaik.
• Wastafeldipasang
rata,
tegaklurusdinding,kuat,
tidakmenimbulkanbau,dilengkapidesinfektan
dan dilengkapi tisu yang dapat dibuang
disposable tissues).
• Bak manditidakberujunglaneip,tidakmenjadi
sarang nyamukdanmudahdibersihkan.
• Indekperbandinganjumlahtempat tidur pasien
denganjumlah toiletdankamarmandi10:1.
•
Indek perbandingan
jumlah
pekerja
dengan
jumlah toiletnya dankamarmandi20:1.
• Airuntuk keperluansanitairsepertimandi,
cuei,
urinoir,wastafel,closet,keluardenganlaneardan
jumlahnyaeukup.
i. Airbersih:
• Kapasitas reservoir sesuai dengan
kebutuhan
Rumah Sakit (250-500
liter/tempat
tidur).
• Sistem penyediaan air bersih
menggunakan
jaringanPAM atau sumurdalam (artesis).
• Airbersihdilakukanpemeriksaanfisik,kimiadan
biologisetiap6bulansekali.
• Sumberairbersihdimungkinkandapatdigunakan
sebagai sumber air dalam penanggulangan
kebakaran.
Keputusan
Men
teri
Kesehatan
RI No : 1087/M£NKES/
SK/YIIII2010
Ton tong
Standar
Xesehalon dun
X.so
lemet n Kerja dl
Rumeh
S.kit (K:IRS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
59/88
5 I
r J e
f
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
j. Pemipaan
plumbing ):
• Sistem pemipaan menggunakan kode warna :
biru untuk
pemipaan
air bersih
dan
merah untuk
pemipaan kebakaran.
• Pipa air bersih tidak boleh bersilangan dengan
pipa air kotor.
• Instalasi pemipaan tidak boleh berdekatan atau
berdampingan dengan instalasi listrik.
k. Saluran (drainase):
• Saluran keliling bangunan drainage dari bahan
yang kuat, kedap air dan berkualitas baik
dengan
dasar
mempunyai kemiringan
yang
eukup ke
arah aliran pembuangan.
• Saluran air hujan
tertutup
telah dilengkapi bak
kontrol
dalam
jarak
tertentu,
dan ditiap sudut
pertemuan
, bak kontrol
dilengkapi penutup
yang
mudah di buka/ditutup memenuhi syarat teknis,
serta berfungsi dengan baik.
I.
Jalur
yang
melandai/lereng ramp):
• Kemiringan rata-rata 10-15 derajat.
• Ramp
untuk
evakuasi harus satu arah dengan
lebar
minimum
140 em, khusus ramp
koridor
dapat
dibuat
dua arah dengan lebar minimal 240
em, kedua ramp tersebut dilengkapi pegangan
rambatan, kuat, ketinggian 80 em.
• Area awal dan akhir
ramp
harus bebas
dan
datar,
mudah
untuk
berputar
,
tidak
liein.
Kaputusan Menter K8S.hetan R o : IDB7/MENKES/SK/VIII12010
Tentano Slandor
Kasehoton
dan Kua lemotenKeria
dl
Rumoh Sakil (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
60/88
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
61/88
5 I P Zl g e
MENTERIKESEH T N
REPUBLIK
INDONESIA
• Tepi jalur pasang pengaman.
o.
Area parkir :
• Area parkir harus tertata dengan baik.
• Mempunyai ruang bebas disekitarnya.
• Untuk
penyandang cacat disediakan ramp
trotoar.
• Diberi rambu penyandang cacat yang bisa
membedakan untuk
mempermudah
dan
membedakan dengan fasilitas parkir bagi umum.
• Parkir dasar basement) dilengkapi dengan
exhauster yang memadai untuk menghilangkan
udara tercemar di dalam ruang dasar
basement),
dilengkapi petunjuk
arah dan disediakan
tempat
sampah
yang memadai serta
pemadam
kebakaran.
p. Pemandangan Landscape) Jalan, Taman
• Akses jalan harus lancar dengan
rambu rambu
yang jelas.
• Saluran
pembuangan
yang melewati jalan harus
tertutup dengan baik dan tidak menimbulkan bau.
• Tanam-tanaman tertata
dengan
baik
dan
tidak
menutupi rambu-rambu yang ada.
• Jalan dalam area Rumah Sakit pada kedua
belah tepinya dilengkapi
dengan
kansten
dan
dirawat.
• Harus
tersedia
area untuk
tempat berkumpul
public corner).
Kaputu
"
Menter
i
X8S8hBtan
R No
1087 MENKES SklVI l f201D
Tontang Standar K
••
haIB" dan kese l
am'lan
K,rja di Rum,h
Sakit
(K3RS
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
62/88
r o g 153
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
• Pintugerbang
untuk
masukdankeluarberbeda
dandilengkapidengangardujaga.
• PapannamaRumahSakitdibuat rapi,kuat,jelas
atau
mudah
dibaca untuk umum,
terpampang
dibagiandepan Rumah Sakit.
• Taman tertata rapi , terpelihara dan
berfungsi
memberikankeindahan,kesejukan,kenyamanan
bagi pengunjung maupun
pekerja dan pasien
RumahSakit.
2. tandar teknis prasarana
a.
Penyediaan listrik :
• Untukrumahsakityangmemilikikapasitasdaya
listrik
tersambung
dari
PlN minimal
200 KVA
disarankanagarsudahmemilikisistem
jaringan
listrikTeganganMenengah20KV Uaringanlistrik
TM20KV), sesuai pedoman bahwarumah
sa
kit
kelas B
mempunyai
Kapasitas daya listrik ± 1
MVA (1000KVA)
• Kapasitasdaninstalasilistrikterpasangmemenuhi
standar
PUll
.
•
Untuk
kamar bedah, ICU, ICCU
menggunakan
catu daya khusus
dengan
sistem catu daya
cadangan
otomatis
dua lapis
(generator
dan
UPS/UninteruptabLe Power SuppLy .
• Harus
tersedia ruang
UPS
minimal
2x 3 m
2
(sesuaikebutuhan)terletakdigedung
COT,
ICU,
ICCU,
dandiberi
pendingin
ruangan .
XepulUsan Menterl K ehalan R No .1081IMENKES/SVVIII/2D1O
renlann
Sland
X soh.tan don
X
lam.tnn Kerl. di Rum.h Saklt (K3RS)
-
8/16/2019 2010_Standar K3 Di Rumah Sakit
63/88
54
I
P .1
g
e
MENTERIKESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA
• Kapasitas
UPS
disesuaikan dengan kebutuhan.
• Kapasitas generator
(Gen
set) disediakan minimal
40% dari daya terpasang dan
dilengkapi
AMF
dan ATS system.
•
rounding System
harus
terpisah antara
grounding
panel gedung dan panel a