2010-2-00371-mn 4.doc
TRANSCRIPT
BAB4
HASIL dan PEMBAHASAN
4.1Profil Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat PT.Mulia Intipelangi-Mal Taman Anggrek
Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya waktu dan tuntutan pasar, Mulia Group melebarkan sayap usahanya dengan bergerak dalam bidang properti pada tahun 1982.Sektor bisnis yang dilakukan oleh Mulia Group terbagi menjadi tiga kelompok unit bisnis, yaitu :oMulia Industri
oMulia Building
oHotel,Kondominium,Restaurant
Salah satu sektor yang dijalani oleh Mulia Group adalah Mulia Glass, industri produksi kaca untuk gedung-gedung, otomotif. Selain itu Mulia Ceramics memproduksi keramik dengan tingkat kualitas tinggi yang dipasarkan baik di dalam negeri maupun luar negeri, seluruh kompleks industri Mulia Group ini terletak di Cikarang,Jawa Barat.Sektor Mulia Building dimulai dengan berdirinya Atrium Mulia pada tahun 1983 di Jln.HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta. Hingga saat ini Mulia sudah memiliki 15 kompleks termasuk kondominium yang telah dibangun oleh Mulia Group. Selain gedung perkantoran, Mulia juga membangun pusat perbelanjaan di daerah Jakarta Barat, Mal Taman Anggrek yang berhubungan langsung dengan 8 tower Kondominium Taman Anggrek. Mulia properti juga mendirikan sebuah hotel, Hotel Mul.ia yang berlokasi di Jakarta Selatan.
4.1.2 Sejarah Singkat Mal Taman Anggrek
Seiring dengan tuntutan pasar, Mulia Group pun tanggap untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan mendirikan sebuah pusat perbelanjaan yang aman, nyaman, lengkap dan memiliki akses langsung dengan kondominium. Pacta tanggal 28 Agustus1996 Mulia Group resmi membuka pusat perbelanjaan yang dinamakan Mal Taman Anggrek. Mal Taman Anggrek merupakan salah satu mal terlengkap yang ada di Jakarta Barat khususnya dan Jakarta pacta umumnya. Letaknya strategis diapit oleh beberapa perumahan dan beberapa universitas terkemuka.Mal Taman Anggrek berdiri diatas lahan seluas 100.000 meter persegi, 7 lantai dan berdiri 8 tower kondominium. Mal Taman Anggrek dibangun oleh PT.Mulia Intipelangi dan didesain oleh Altoon & Porter dengan konsep desain yang megah dan modern. Mal Taman Anggrek memiliki lebih dari 530 toke dengan tingkat pengujung mal sebanyak 340.000 orang per minggu.4.1.3 Visi dan Misi Mulia Group
Visi
Menjadi perusahaan manajemen property terbaik yang menyajikan pelayanan sesuai kebutuhan individu pelangganMisi
Peduli dan memberi kepuasan kepada pelanggan
Prinsip Dasar
Mulia Group memiliki prinsip dasar perusahaan yang menjadi dasar untuk mencapai kesuksesan, dimana nilai-nilai tersebut tetap dipercaya dan diterapkan dalam bentuk sikap dan perbuatan. Prinsip Dasar tersebut antara lain:1) Kesan Pertama
2) Standar Kualitas Tertinggi
3) Sikap Positif
4) Kepemimpinan dan Tim Kerja
5) Melindungi & Rasa Memiliki
6) Integritas
Mulia Way
Be Respectful (Hormat) yaitu Courteous (Sopan Santun), Helpful (Ingin
Membantu),Sincere (Tulus)
Be Proud(Bangga) yaitu Passionate (Bersemangat), Proactive (Proaktii) Perbaikan Layanan1) Dengarkan
2) Sampaikan Penyesalan
3) Selesaikan Masalah
4) Tindak Lanjut
Mulia memiliki motto:
Pelanggan adalah alasan utama kita bekerja
4.1.4 Struktur Organisasi
Mulia Group memiliki Board of Director yang mengepalai semua anak perusahaan yang berada di bawah naungan Mulia Group. PT Mulia Intipelangi (Mall Taman Anggrek) sendiri dikepalai oleh General Manager yang membawahi departemen-departemen, yang masing-masing departemen dikepalai oleh seorang Kepala Departemen (Dept Head).Jajaran Direksi (Board Of Director) Mulia Group antara lain: Chairman : Bpk. Eka TjandranegaraVice Chairman/Executive CEO : Bp. Joko S. Tjandra
Chief Executive Officer : Bp. Toni Surjanto
Advisor Tax/Dir. Corporate Compliance: Bp. Tjahja Sathiadi
Advisor- General Affairs : Bp. Andrian Tjahja
Chief Operating Officer : Ibu Suryati Benniardi Chief Financial Officer : Bp. Harianto Muljohardjo Dir. General Affairs : Bp. Viady SutojoDir. International & Business Development : Bp. Felix Ali Chandra
4.1.5 Struktur OrganisasiDepartemen Advertising & Promotions {A&P)
PT.MULIA INTIPELANGIM AL TAMAN ANGGREKA&P MANAGERRwORGANIZATION CHART BUDGET 2008 111"ADVERTISING & PROMOTION DEPARTMENT (20)f\)-----j Ex tu!lve SecretaryIIt.
M'ALl'o;ot,AdminlstratlvAsst I"TAIMX AN
I Ass!stantA&PM.!nager I )I)Vo"" I ill ICraatlvo ExecuUV! I PR & CcmmunlcatiGn(1) I I
A&PCoordlnalor IJ Adverl!slngAccount INulllm&dla Executive(1)R earch & DevelopmentCoordinator
( Development & Improvement) (1)CoordinatorCO-ordinator(1)(1)(1) I I IRos&arch &Research&DeWIIopm!rit AsslslantDevelopment Assistant{Fiuldwolk&( Rmareh Analyst)Dala CtlllecUon ) (1)(1)
IIICo'n"tra"ct'B'"asis')i I
Promo & Special IEvents Assistants(3)
Multimedia 1IDaslgnor(2)I
Aclverllslng &ProducHon Assistant I AA &ACsosimsta"n"t "' "" I(1)(1) i2J
DEPARThtENTHEAD HRMANAGER GENERAI.MANAGER
Gambar 4.1Struktur Organisasi Dept. A&P Sumber: Data Internal Mal Taman Anggrek
4.2 Profil Responden
Profil responden ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik-karaktelistik dari konsumen yang terpilih menjadi responden. Penggolongan terhadap konsumen didasarkan pada jenis kelamin,tempat tinggal,umur dan lain-lain. Dari penggolongan ini akan diperoleh suatu kesimpulan mengenai keadaan responden. Secara spesifik, responden yang terpilih dalam penelitian ini adalah pengunjung Mal Taman Anggrek yang melintas dan berada di daerah CUstomer Service lantai 1dan sekitamya, dan membawa barang belanjaan (jenis dan harga tidak menjadi tolak ukur). Hal ini dilakukan guna memperkuat sampel bahwa pengunjung yang datang ke Mal Taman Anggrek adalah pengunjung yang loyal dan sering berkunjung ke Mal Taman Anggrek. Selanjutnya penggolongan tersebut akan disajikan dalam masing-masing tabel berikut ini:4.2.1 Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 100 orang responden yang telah mengisi kuesioner,terdapat 55 responden atau sebesar 55% adalah pria,dan sebanyak 45 orang atau sebesar 45% adalah wanita. Dengan demikian,mayoritas pengunjung Mall Taman Anggrek adalah pria.
lenls Kelamln
mpria
pita55%
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
5umber :Hasil pengolahan data,2010
so
4.2.2 Berdasarkan Usia
Dari 100 responden yang mengisl kuesioner, usia 13-19 tahun sebanyak 43 orang atau 43%. Responden berusia 20-24 tahun sebanyak 21 orang atau 21%. Responden berusia 25-34 tahun sebanyak 11orang atau 11%. Responden berusia 35-44 tahun sebanyak 13 orang atau 13%. Responden berusia 45-55 tahun sebanyak 7 orang
atau 7%. Dan responden berusia >55 tahun sebanyak 5 orang atau sebesar 5%.
Usia
1!113-19th
D2534th
D3544th
20-24th21%
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Hasilpengolahan data,2010
4.2.3 Berdasarkan Tempat Tinggal 11>55th
Berdasarkan tempat tinggal, sebanyak 22 orang atau sebesar 22% berdomisili di Jakarta Selatan. Sebanyak 30 orang atau sebesar 30% berdomisili di Jakarta Barat. Sebanyak 18 orang atau sebesar 18% berdomisili di Jakarta Timur. Sebanyak 13 orang atau sebesar 13% berdomisili di Jakarta Pusat. Sebanyak 15 orang atau sebesar 15% berdomisili di Jakarta Utara. Dan Sebanyak 2 orang atau sebesar 2% berdomisili di Tangerang.51
Domisili
DomisOIJakarta Utara15% DomislllEIJakarta SelatanJakarta Barat DJakarlallmur DJakarta PusatJakarta utaraJakarta Barat30%
Gambar 4.4 Profil Responden berdasarkan Tempat linggal
Sumber : Hasil pengolahan data,2010
4.3Ujl valldltas dan Rellabllltas IITangerang
Untuk mengujl suatu pemyalaan valid alau tidak valid yaltU dengan membandingkan anlara nilai r hitung dengan r label. Suatu pemyataan dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r label (r hitung> r label) sedangkan pemyataan yang tidak valid apabila nilai r hitung lebih kedl dari r label (r hitung< r label). Berdasarkan laraf signifikan 5%,jumlah sampel(n)= 100,df=98,t=1,66,maka diperoleh r label= 0,17.Berikut ini adalah hasil perhitungan uji vallditas dan reliabilitas untuk variabel customer faktor dan retail faktor yang memlllkl lndlkator anlara lain sos/al aspect (konsumen dapat bersosialisasi dengan keluarga/teman), time (dapat menghabiskan waktu luang dengan mellhat-lihat barang),lnvolvement(tlngkat keterllbatan/ketertalikan konsumen dengan barang yang akan dibelinya) dan finandal m: ulll!S" (memiliki sumber keuangan yang tidak terbalas menimbulkan perasaan bebas dan senang dalam membelinya).Dan faktor retailer mencakup 4 faktor yaitu selection (mencakup keunikan dan keragaman item-item yang ditawarkan), prires (kesenangan konsumen jika menemukan item-item barang yang murah/berdiskon), store environment (mencakup dekorasi,pengelolaan dan keseluruhan layout taka) dan sales people (keberadaan tenaga52
penjualan dalam memberikan pelayanan kepada konsumen) dengan menggunakan SPSS
16.00, dimana jumlah pernyataan yang ada untuk masing-masing variabel adalah 10 butir.Tabel 4.1 Uji Reliabilitas Customer Faktor
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach"s Alpha Based on Standardized Items
N of
Items.818.81810
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk Customerfaktor adalah sebesar 0.818 > dari
0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.Lalu setelah dilakukan uji reliabilitas, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan yang diujikan. Berikut adalah tabel mengenai uji validitas customerfaktor.
Tabel 4.2 Uji Validitas CustomerFaktor
Item-Total Statistics
Corrected Item- Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
29.4955
29.3599
29.5793
29.2230
29.5037
29.2355
29.4599
29.4742
29.4132
29.448728.259
26.907
26.591
27.355
28.829
26.505
27.017
27.086
28.510
27.592.414
.571
.566
.551
.382
.607
.523
.522
.364
.502.543
.675
.682
.628
.513
.738
.677
.671
.684
.674.811
.794
.795
.797
.814
.790
.799
.799
.817
.802
Sumber : Hasil pengolahan data,2010
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh pernyataan yang ada di dalam variabel customer adalah valid. Data menunjukan keseluruhan variabel memiliki nilai r hitung yang melebihi angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.Berikut adalah tabel mengenai uji validitas customerfaktor :
Tabel 4.3 Keterangan Uji Validitas Customer Faktor
Customer FaktorCorrected Item-Total
CorrelationR TabelKeteranganVarX I0.4140.17ValidVarX20.5710.17ValidVarX30.5660.17ValidVarX40.5510.17ValidVarX50.3820.17ValidVarX60.6070.17ValidVarX70.5230.17ValidVarX80.5220.17ValidVarX90.3640.17ValidVarX 100.5020.17ValidSumber : Hasil pengolahan data, 2010
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas retailfaktor
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized llems
N of Items.911.91210
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Didapat hasil Cronbach Alpha untuk retailfaktor adalah sebesar 0.911 > dari 0.6 sebagai syarat minimum untuk mengetahui apakah data tersebut layak untuk diujikan lebih lanjut.Lalu setelah dilakukan uji reliabilitas, maka langkah selanjutnya adalah mengolah
data untuk mengetahui validasi dari item pernyataan yang diujikan. Berikut adalah tabel
Tabel 4.5 Uji Validitas Retai!Faktor
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item DeletedCorrected Item- Total CorrelationSquared Multiple CorrelationCronbach's Alpha if Item DeletedVAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR0001026.4150
26.3169
26.3949
26.4861
26.3708
26.3220
26.3098
26.4537
26.2761
26.388938.436
38.131
39.502
39.994
38.900
38.741
39.785
38.930
43.495
44.119.808
.782
.749
.746
.744
.747
.766
.757
.438
.280.761
.699
.670
.619
.595
.681
.656
.661
.505
.454.894
.895
.898
.899
.898
.898
.897
.897
.915
.927
Sumber : Hasll pengolahan data, 2010
Berdasarkan hasil pengolahan yang dilakukan, bahwa seluruh pernyataan yang ada di dalam variabel customer adalah valid. Data menunjukan keseluruhan variabel memiliki nilai r hitung yang melebihi angka r tabel yaitu r tabel sebesar 0.17.Berikut adalah tabel mengenai uji validitas retail faktor :
Tabel 4.6 Keterangan Uji Validitas Retai!Faktor
Retail FaktorCorrected Item-TotalCorrelationR TabelKeteranganVarY 10.8080.17ValidVarY20.7820.17ValidVarY30.7490.17ValidVarY 40.7460.17ValidVarY 50.7440.17ValidVarY60.7470.17ValidVarY70.7660.17ValidVarY80.7570.17ValidVarY90.4380.17ValidVarY 100.2800.17ValidSumber : Hasil pengolahan data, 2010
4.4 Analisis Faktor
Penelitian ini fokus pada analisis faktor konsumen dalam pemilihan mal yang ditinjau dari atribut customerfaktor dan retailfaktor. Dalam analisis faktor, tidak terdapat variabel bebas dan tergantung karena analisis faktor tidak mengklasifikasikan variabel ke dalam kategori variabel bebas tergantung melainkan mencari hubungan interdependensi antar variabel agar dapat mengidentifikasikan dimensi-dimensi atau faktor-faktor yang menyusunnya. Dari beberapa atribut tersebut didapatkan beberapa indikator yang dituangkan dalam butir pernyataan sebanyak 10 butir tiap variabelnya. Selanjutnya Customer faktor akan dinyatakan (X) dan Retail faktor (Y). Berikut adalah hasil dari pengolahan data dari customer faktor dan retail faktor yang meliputi uji reliabilitas,validitas, analisis faktor dan korelasi antar variabel yang membentuk customerfaktor dan
retailfaktor.
Tabel 4.7 Customerfaktor
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Oikin Measure of SamplingAdequacy. .828
Bartlett's Test ofSphericity Approx. Chi-Square dfSig. 637.45545.000
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Fandy (2001), mengatakan bahwa untuk mengolah data mengunakan analisis faktor, data yang diolah wajib melebihi nilai ambang batas minimum KMO ( Kaiser-Mayer- Olkin) sebesar 0,6, jika hasil pengolahan melebihi batas minimum, maka data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut. Dari pengolahan data kuesioner, maka hasil yang didapat menunjukkan bahwa nilai dari Kaiser-Meyer-Oikin Measure of Sampling Adequacy untukcustomer faktor sebesar 0.828 > 0,6 , melebihi dari angka batas minimum untuk
pengolahan lebih lanjut analisis faktor. Jadi data tersebut layak untuk dilanjutkan untuk
Tabel 4.8 Tabel Anti Image Matrices Customer Faktor
Anti-image Matrices
Jengkap i=asilita ebutuha Sumber elepaProduk Hiburan ses Ke aktu Lua end terba ara diM ehari-ha euanoa Jenuh osialisaAnti-image CO' Kelengkapan.520 -.053 -.075 -.048 -.049 .120 -.010 -.054 -.112 -.009Fasilitas Hibu -.053 .370 -.059 -.061 -.014 -.117 .016 .055 .047 -.136Akses Ke Mal -.075-.059 .278 -.050 -.080 -.003 -.008 -.160 -.040 .068Waktu Luang-.048 -.061 -.050 .426 .006 -.116 -.002 .032 .027 -.093Trend terbaru-.049 -.014 -.080 .006 .424 .014 -.196 .049 .028 -.002Acara di Mal .120 -.117 -.003 -.116 .014 .307 -.045 -.007 -.155.018Kebutuhan se -.010 .016 -.008 -.002 -.196 -.045 .307 -.119 -.010 .001Sumber Keua-.054 .055 -.160 .032 .049 -.007 -.119 .302.052-.079Melepas Jenu -.112 .047 -.040 .027 .028 -.155-.010 .052 .339-.147Sosialisasi-.009 -.136 .068 -.093 -.002 .018 .001 -.079 -.147 .329Anti-image Co Kelengkapan.872-.121 -.196 -.103 -.105 .300 -.026 -.136 -.267 -.021Fasilitas Hibu-.121 .851' -.185 -.154 -.035 -.348 .047 .165 .133 -.390Akses Ke Mal -.196 -.185 .832' -.144 -.232 -.011 -.028 -.553 -.131.226Waktu Luang-.103 -.154 -.144 .904 .013 -.320 -.006 .090 .072-.249Trend terbaru -.105-.035-.232 .013 .817' .040 -.542 .136 .073-.004Acaradi Mal .300 -.348 -.011 -.320 .040 .799 -.145 -.023 -.482 .058Kebutuhan se -.026 .047 -.028 -.006 -.542 -.145 .832 -.390 -.030 .005Sumber Keua -.136 .165 -.553 .090 .136-.023 -.390 .774' .161-.250Melepas Jenu -.267 .133 -.131 .072 .073 -.482 -.030 .161.797' -.441Sosialisasi-.021 -.390 .226 -.249 -.004 .058 .005 -.250 -.441 .818
aMeasures of Sampling Adequacy(MSA)
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Dari hasil yang didapat dari Anti-image Matrices, (MSA) Measure of Sampling Adequacy yang dilambangkan (a), persyaratan dasar untuk melakukan penggabungan adalah besarnya korelasi antar variabel independen setidak-tidaknya 0,5 karena prinsip analisis faktor adalah adanya korelasi antar variabel. Variabel-variabel yang masuk kedalam suatu faktor harus memiliki loading factor diatas 0,5 sedangkan di bawah 0,5 akan dibuang atau tidak dimasukan kedalam faktor. Jadi hasil pengolahan data menunjukan 10 variabel pernyataan yang terdapat dalam customer factor mampu di gabungkan menjadi faktor baru yang mewakili faktor tersebut, hal ini dapat dilihat dari scree plot (eigenvalue) dan total variance explained dibawah ini.
Gambar 4.5 Scree Plot Customer faktor
Scree Plot
6
5
4
2
0
2 3 45 6 7Component Number 9 10
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Dari grafik Scree Plot, pernyataan customer faktor dapat diekstrak menjadi 2
faktor baru. Hal ini dapat dilihat dari 2 titik yang melebihi nilai Eigen yang batas
minimumnya 1. Jadi 10 butir variabel yang ditanyakan mampu digabungkan (diekstrak)
menjadi 2 variabel baru sesuai ketentuan yang berlaku.
Tabel 4.9 Total Variance Explained Customer Faktor
Total Variance Explained
ComponenInitial Eiaenvaluesxtraction Sums of Sauared LoadinaRotation Sums of Sauared Loadinas
Totalo of Varianc Cumulative%Totalo ofVariancumulative%Totalo of Varianc:::umulative%123456789105.1931.906.648.487.479.375.341.253.180.13851.93219.0616.4794.8674.7893.7503.4072.5291.8041.38251.93270.99377.47182.33987.12890.87894.28596.81498.618100.0005.1931.90651.93219.06151.93270.9933.6403.45936.40334.58936.40370.993Extractron Method: Pnncrpal Component Analysrs.
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Dari tabel Total Variance Explained, setelah dilakukan analisis faktor, customer faktor dapat diekstrak menjadi 2 faktor baru. Hasil tersebut dapat dilihat dari component2 dengan nilai persentase kumulatif sebesar 70.993%. Jadi dari 2 faktor baru yang terbentuk mampu menginformasikan, menjelaskan dan mewakili 10 variabel yang diekstrak, yaitu sebesar 70.993%.Tabel 4.10 Rotated Component Matriks Customer Faktor
Rotated Component Matrix a
Come anent
12Kelengkapan Produk Fasilitas Hiburan Akses Ke MalWaktu Luang Trend terbaru Acara di MalKebutuhan sehari hariSumber KeuanganMelepas JenuhSosialisasi.282.823.291.794.095.856.210.154.813.836.671.201.836.230.811.153.851.851.206.210Extractron Method: Pnncrpal Component Analysrs. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Berdasarkan hasil tabel Rotated Component Matrix, dari 10 variabel yang diujikan, terbentuk 2 faktor baru yang diwakili oleh (1), antara lain' fasilitas hiburan (0.823), waktu luang (0.794), acara di mal (0.856), melepas jenuh (0.813), dan sosialisasi (0.836) yang selanjutnya akan disebut dimensi faktor psikologis. Lalu faktor (2), meliputi kelengkapan produk (0.671), akses ke mal (0.836), trend terbaru (0.811), kebutuhan sehari-hari (0.851), dan sumber keuangan (0.851) yang selanjutnya akan disebut dimensi faktor kebutuhan ekonomi dan gaya hidup.
Tabel 4.11 Communalities Customerfaktor
Communalities
InitialExtractionKelengkapan ProdukFasilitas Hiburan Akses Ke Mal Waktu Luang Trend terbaru Acara di MalKebutuhan sehari-hari Sumber Keuangan Melepas Jenuh Sosialisasi1.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.000.530.717.784.683.667.756.768.748.704.743Extraction Method: Pnncipal Component Analysis.
Sumber : Hasil pengolahan data, 2010
Hasil pengolahan data customer faktor, berdasarkan tabel menunjukkan, akses ke mal menjadi faktor yang paling utama dan dominan terhadap pembentukan faktor baru kebutuhan ekonomi dan gaya hidup sebesar (78.4%), diikuti oleh kebutuhan sehari- hari sebesar (76.8%) dan ditempat ketiga acara di mal untuk pembentukan faktor baru psikologis sebesar (75.6%).Setelah dilakukan pengujian terhadap variabel pertama, yaitu customer faktor, selanjutnya dilakukan pengolahan data terhadap variabel yang kedua, yaitu retail faktor.
Tabel 4.12 Retail faktor
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Oikin Measure of SamplinfAdequacy..890
Approx. Chi-Square675.186df45Sig..000
Bartlett's Test ofSphericity
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Fandy (2001). mengatakan bahwa untuk mengolah data mengunakan analisis faktor, data yang diolah wajib melebihi nilai ambang batas minimum KMO ( Kaiser-Mayer- Olkin) sebesar 0,6, jika hasil pengolahan melebihi batas minimum, maka data tersebut layak untuk diolah lebih lanjut. Dari pengolahan data kuesioner, maka hasil yang didapat menunjukan bahwa nilai dari Kaiser-Meyer-Oikin Measure of Sampling Adequacy retail faktor sebesar 0.890 > 0,6 , melebihi dari angka batas minimum untuk pengolahan lebih lanjut analisis faktor. Jadi data tersebut layak untuk dilanjutkan untuk diolah dengan analisis faktor. Berikut adalah label anti image matrices retail faktor:
Tabel4.13 Anti Image matrices Retail Faktor
Anti-image Matrices
RagamProduk
Suhu
uasanFasilitas
aQam Tok
mpat par
kasi tokeramahastatResponsiStat
DiskonHaroa
Anti-image Cov Ragam Pr Suhu Suasana Fasilitas Di Harga Ragam To Tempat pa Lokasi toke KeramahaResponsif.239-.036-.132-.067-.037-.061.001-.021-.026.060-.036.301-.054.017.009-.116-.084-.044.063-.075-.132-.054.330-.031-.063.074.005-.048.015-.068-.067.017-.031".381-.012-.091-.086-.012.004-.008-.037.009-.063-.012.405-.050-.097-.015-.083.028-.061-.116.074-.091-.050.319.040-.080-.003-.018.001-.084.005-.086-.097.040.344-.095-.074.032-.021-.044-.048-.012-.015-.080-.095.339-.002.044-.026.063.015.004-.083-.003-.074-.002.495-.324.060-.075-.068-.008.028-.018.032.044-.324.546Anti-image Con Ragam Pr Suhu SuasanaFasilitas DiHarga Ragam To Tempat pa Lokasi toke KeramahaResponsif.902'-.133-.469-.221-.120-.222.003-.074-.077.166-.133.907'-.171.051.026-.372-.262-.138.164-.184-.469-.171.887'-.087-.173.227.016-.143.036-.160-.221.051-.087.9438-.030-.260-.238-.033.009-.017-.120.026-.173-.030.945'-.138-.260-.042-.186.059-.222-.372.227-.260-.138.885'.122-.243-.008-.044.003-.262.016-.238-.260.122.907'-.279-.180.075-.074-.138-.143-.033-.042-.243-.279.943'-.005.102-.077.164.036.009-.186-.008-.180-.005.6998-.624.166-.184-.160-.017.059-.044.075.102-.624.5738a.Measures of Sampling Adequacy(MSA)
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Dari hasil yang didapat dari Anti-image Matrices, (MSA) Measure of Sampling Adequacy yang dilambangkan (a), persyaratan dasar untuk melakukan penggabungan adalah besarnya korelasi antar variabel independen setidak-tidaknya 0,5 karena prinsip analisis faktor adalah adanya korelasi antar variabel. Variabel-variabel yang masuk kedalam suatu faktor harus memiliki loading factor diatas 0,5 sedangkan di bawah 0,5 akan dibuang atau tidak dimasukan kedalam faktor. Jadi hasil pengolahan data menunjukan 10 variabel pernyataan yang terdapat dalam retail faktor mampu digabungkan menjadi faktor baru yang mewakili faktor tersebut, hal ini dapat dilihat dari scree plot (eigenvalue) dan total variance explained dibawah ini.
Gambar 4.6 Scree Plot RetaiiFaktor
Scree Plot
3
2
-e- 8
0l
9-----E>2 34 56 7 89 10Component Number
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Dari grafik Scree Plot untuk variabel retail faktor, butir pernyataan pada retail faktor dapat diekstrak menjadi 2 faktor baru. Hal ini dapat dilihat dari 2 titik yang melebihi nilai Eigen yang batas minimumnya 1. Jadi 10 butir variabel yang ditanyakan mampu digabungkan (diekstrak) menjadi 2 variabel baru sesuai ketentuan yang berlaku.
Tabel 4.14 Total Variance Explained Retai!Faktor
Total Variance Explained
ComponeInitial Eiaenvaluestraction Sums of Squared Loadinotation Sums of Squared Loadin
Totalof Variancumulative 0Totalof Variancumulative 0Totalof Variancumulative 0123456789105.8401.449.528.490.401.360.318.267.183.16558.40014.4895.2774.8994.0123.5963.1782.6661.8341.65058.40072.88878.16583.06487.07790.67293.85096.51698.350100.0005.8401.44958.40014.48958.40072.8885.5191.77055.19117.69855.19172.888Extraction Method: Principal Component AnalySIS.
Sumber: Hasil pengolahan data,2010
Dari tabel Total Variance Explained, setelah dilakukan analisis faktor, retail faktor dapat diekstrak menjadi 2 faktor baru. Hasil tersebut dapat dilihat dari component 2 dengan nilai persentase kumulatif sebesar 72.888 %. Jadi dari 2 faktor baru yang terbentuk mampu menginformasikan, menjelaskan dan mewakili 10 variabel yang diekstrak, yaitu sebesar 72.888 %.Tabel 4.15 Rotated Component Matriks Retail Faktor
Rotated Component Matrix a
Comr:onent
12Ragam ProdukSuhu Suasana Fasilitas Diskon HargaRagam Toke Tempat parkir Lokasi taka Keramahan staf Responsif Staf.888.845.792.820.771.827.805.857.223.060.085.124.192.111.248.090.203.047.875.905Extraction Method: Pnnc1pal Component AnalySIS. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.a. Rotation converged in 3 iterations.
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Dari hasil tabel Rotated Component Matrix, dari 10 variabel yang diujikan, terbentuk 2 faktor baru yang diwakili oleh (1), antara lain ragam produk (0.88), suhu udara (0.845), suasana mal (0.792), fasilitas diskon (0.82), harga (0.771), ragam toko (0.827), tempat parkir (0.805), dan lokasi toko (0.857) yang selanjutnya akan disebutdimensi faktor non human. Lalu faktor (2), meliputi keramahan staf (0.875) dan responsif
staf (0.905) yang selanjutnya akan disebut dimensi faktor human.
Tabel 4.16 Communalities Retai!Faktor
Communalities
InitialExlractionRagam ProdukSuhu Suasana Fasilitas Diskon HargaRagam TokoTempat parkir Lokasi toko Keramahan staf Responsif Staf1.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.000.796.730.664.685.656.692.690.737.815.823Extraction Method: Pnnc1pal Component Analysis.
Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Hasil dari Communalities terhadap retail faktor menunjukan, staf yang responsif menjadi faktor yang paling utama dan dominan terhadap pembentukan faktor baru human sebesar (82.3%), diikuti oleh keramahan staf sebesar (81.5%) dan ditempat
ketiga untuk pembentukan faktor baru non human ragam produk sebesar (79.6%).
4.5 Korelasi
Selanjutnya setelah dilakukan analisis faktor, penelitian ini diolah juga analisis korelasi, untuk mencari tahu apakah ada hubungan yang signifikan antara customer faktor dan retail faktor, apakah kedua faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama
lain dalam pembentukan persepsi konsumen dalam pemilihan mal.
Tabel 4.17 Correlations
DIMENSI X a
DIMENSI
y b
DIMENSI
X bDIMENSI
Ya
DIMENSIPearson
X_a CorrelationSig. (2-tailed) N
1
100
.000
1.000
100...288
.004
100
".440
.000
100
DIMENSIPearson
X_b CorrelationSig. (2-tailed} N
.000
1.000
100
1
100
.135
.180
100...493
.000
100
DIMENSIPearson
Y_a CorrelationSig. (2-tailed) N-
.004
100
.135
.180
100
1
100
.000
1.000
100
DIMENSI Pearson
Y_b CorrelationSig. (2-tailed) N...440
.000
100...493
.000
100
.000
1.000
100
1
100
Correlations
.288
**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).Sumber: Hasil pengolahan data, 2010
Tabel 4.18 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval KoefisienTingkat Hubungan0,00- 0,199
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60- 0,799
0,80- 1,000Sangat rendah Rendah Sedang KuatSangat kuatSumber: Sugiyono,2007
Analisis korelasi dari hasil output SPSS adalah sebagai berikut:
Besarnya korelasi antara dimensi Xa dan Yb adalah 0.440 dan signifikan pada alpha 5% karena nilai probability pengujian korelasi 0.004 < 0.050.440 = Tingkat korelasi sedang
Besarnya korelasi antara dimensi Xb dan Yb adalah 0.493 dan signifikan pada alpha 5% karena nilai probability pengujian korelasi 0.000 < 0.050.493 = Tingkat korelasi sedang
Besarnya korelasi antara dimensi Ya dan Xa adalah 0.288 dan signifikan pada alpha 5% karena nilai probability pengujian korelasi 0.004 < 0.050.288 = Tingkat korelasi rendah
Besarnya korelasi antara dimensi Ya dan Xb adalah 0.135 dan tidak signifikan pada alpha 5% karena nilai probability pengujian korelasi 0.180 > 0.050.135 = tingkat korelasi sangat rendah
4.6 Implikasi Hasil Penelitian
Setelah dilakukan analisa terhadap customer faktor dan retail faktor dalam pembentukan persepsi konsumen dalam pemilihan mal, terdapat 2 variabel baru yang terbentuk dari masing-masing faktor. Dalam faktor customer; terbentuk dua faktor baru antara lain, (1) faktor psikologis yang meliputi fasilitas hiburan(0.823), waktu luang (0.794), acara di mal (0.856), melepas jenuh (0.813), dan sosialisasi (0.836) dan (2) faktor kebutuhan ekonomi dan gaya hidup yang meliputi kelengkapan produk (0.671), akses ke mal (0.836), trend terbaru (0.811), kebutuhan sehari-hari (0.851), dan sumber keuangan (0.851). Danindikator yang paling dominan dalam pembentukan customerfaktor adalah akses
ke mal (78.4%), kebutuhan sehari-hari (76.8%), dan acara di mal (75.6%)
Lalu untuk retail faktar, terbentuk dua faktar baru antara lain, (1) non human yang meliputi ragam praduk (0.88), suhu udara (0.845), suasana mal (0.792), fasilitas diskan (0.82), harga (0.771), ragam taka (0.827), tempat parkir (0.805), dan lakasi taka (0.857) dan (2) human yang meliputi keramahan staf (0.875) dan respansif staf (0.905). Dan indikatar yang paling daminan dalam pembentukan retail faktar adalah staf yang respansif (82.3%), keramahan staf (81.5%), dan ragam praduk (79.6%).Karelasi antara Xa (faktar psikalagis) dan Xb (human) menunjukan besarnya karelasi antara dimensi Xb dan Yb adalah 0.440 dan signifikan pada tingkatan sedang. Sementara karelasi Xb (kebutuhan ekanami dan gaya hidup) dan Yb (human) menunjukan besarnya karelasi antara dimensi Xb dan Yb adalah 0.493 dan signifikan sedang. Hal ini menunjukan bahwa faktar psikalagis dan faktar human dan faktar kebutuhan ekanami dan gaya hidup dengan human saling berkarelasi dalam mempengaruhi persepsi kansumen dalam pemilihan mal.