20 geodatabase

27
B. ArcCatalog Salah satu cara membuka program ArcCatalog adalah dari All Programs>ArcGis>ArcCatalog. Setelah terbuka jendela ArcCatalog adalah sebagai berikut : 1. Cara Koneksi ke Folder Direktori, removable disk, disk drive lainnya bila belum terbaca di program ArcGis, bisa dilakukan dengan menggunakan fasilitas “Connect To Folder”. Untuk koneksi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :

Upload: ayamkrata-baobatu

Post on 08-Dec-2015

70 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

cara manual geodatabase

TRANSCRIPT

B. ArcCatalog

Salah satu cara membuka program ArcCatalog adalah dari All

Programs>ArcGis>ArcCatalog.

Setelah terbuka jendela ArcCatalog adalah sebagai berikut :

1. Cara Koneksi ke Folder

Direktori, removable disk, disk drive lainnya bila belum terbaca di program ArcGis, bisa

dilakukan dengan menggunakan fasilitas “Connect To Folder”. Untuk koneksi ini dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu :

1. Menggunakan menu utama

Dari menu File pilih Conect Folder

Akan muncul kotak dialog sebagai berikut :

Pilih direktori atau folder yang akan dihubungkan, kemudian klik OK, misal

direktori E

Yag tadinya tidak terbaca, direktori E sekarang sudah masuk di ArcCatalog

2. Menggunakan ikon Connect To Folder

Klik ikon Connect To Folder ( )

Selanjutnya sama seperti diatas

B. Membuat File data

Untuk pembuatan data vektor dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung

keperluannya.

1. Membuat shapefile langsung

Sebelum kita membuat file harus diketahui terlebih dahulu jenis feature dan sistem

koordinatnya. Jenis feature apakah titik, garis atau poligon. Sedangkan sistem

koordinatnya apakah geografis atau UTM. Hal ini harus disesuaikan dengan

bahan/sumber dari data tersebut diambil. Sebagai contoh sumber untuk membuat poligon

adalah dari citra satelit spot 5 yang berkoordinat sistem proyeksi UTM zone 50 S dengan

datum WGS 1984. maka shapefile yang dibuat harus disesuaikan dengan sumbernya

tersebut

Langkah untuk membuat shapefile adalah sebagai berikut :

Buka ArcCatalog

Apabila akan membuat folde baru di direktori D, arahkan kursor ke D kemudian

klik kanan. D klik kanan >New>Folder

Beri nama folder yang sudah dibuat (ganti New folder dengan nama yang

diinginkan)

Arahkan kursor ke folder baru kemudian klik kanan dan pilih New kemudian pilih

Shapefile

Maka akan terbuka jendela dialog Create New Shapefile

Pada Name tulis nama file, dan pada Feature Type pilih jenis featurnya, misal

Polygon

Kemudian tentukan koordinat sistemnya dengan mengklik Edit…

Klik Select

CARA MENENTUKAN SISTEM KOORDINAT

Sistem koordinat yang umum dipakai adalah koordinat geografis dan koordinat

proyeksi UTM.

a. koordinat geografis

- Satuan derajat

- Longitude (Bujur), merepresentasikan sumbu horisontal (Sumbu X), 00

berada di Greenwich (garis Prime Meridian). Contoh Makassar berada

pada 119020’15”BT artinya jarak horisontal dari Greenwich ke

Makassar adalah 119020’15” ke arah Timur

- Latitude (Lintang), merepresentasikan sumbu vertikal (Sumbu Y), 00

berada di ekuator. Contoh Makassar terletak pada - 4010’112” LS

artinya jarak vertikal dari ekuator ke Makassar adalah 4010’112” ke

arah Selatan.

b. Koordinat Proyeksi

- Satuannya meter

- Easting merepresentasikan sumbu horisontal (sumbu X)

- Northing merepresentasikan sumbu vertikal (sumbu Y)

- Di Indonesia, khususnya peta Rupabumi Indonesia, sistem koordinat

proyeksi yang dipakai adalah sistem koordinat UTM (sesuai dengan

sistem proyeksi yang dipakai)

- Bumi diproyeksikan ke bidang silinder (untuk mengurangi distorsi

diperoyeksikannya setiap lebar 60, jadi bumi terbagi ke dalam 60 zone).

- Zone pertama mulai dari 1800BB s/d 1740BB. Jadi 00 sampai 60 BT

adalah zone 31. Contoh suatu tempat mempunyai koordinat

114002’10”BT, maka tempat termasuk masuk ke dalam zone 114 : 6 =

19 karena ada lebihnya (02’10”) maka dibulatkan ke atas menjadi 20.

Tempat tersebut berada di sebelah Timur, maka zone tempat tersebut

adalah : 20 + 30 = 50

- Datum yang digunakan adalah WGS 1984.

Pada kotak Browse for Coordinate System pilih jenis sistem koodinatnya, sesuai

dengan jenis citra SPOT 5 yang diatas mempunyai sistem koordinatnya adalah

pryeksi UTM. Maka pilih Projected Coordinate System.

Kemudian pilih UTM

Sedangkan untuk datumnya pilih WGS 1984.

Sesuai dengan posisi citra SPOT 5 pada gambar diatas, terletak pada zone 50

Selatan, maka dipilih WGS 1984 UTM Zone 50S.prj. Kemudian klik Add.

Pada kotak dialog Spatial Reference Properties dikonfirmasikan sistem koordinat

yang sudah terpilih. Apabila sudah benar klik OK

Pada kotak dialog Create New Shapefile akan muncul konfirmasi dari spesifikasi

file yang dibuat. Apabila sudah cocok klik OK. Maka pembuatan shapefile

dalam bentuk feature poligon dengan sistem koordinat UTM zone 50S dengan

datum WGS 1984 telah selesai dilakukan.

2. Membuat file geodatabase

Langkah membuat file geodatabase adalah sebagai berikut

Buka ArcCatalog kemudian pada folder yang akan dipakai tempat penyimpanan

file geodatabase, lakukan klik kanan

Pilih New>File Geodatabase

Beri nama file geodatabasenya

3. Membuat Feature Dataset

Klik kanan pada file geodatabase, klik New, kemudian pilih Feature Dataset

Akan terbuka kotak dialog New Feature Dataset

Beri nama kemudian klik next. Dalam penamaan tidak boleh ada spasi diantara

kata.

Pilih sistem koordinat yang akan digunakan

Apabila sistem koordinat sudah ditetapkan klik next

Apabila tidak ada informasi mengenai sistem koordinat vertikal biarkan saja,

kemudian klik Next

Kemudian klik Finish.

4. Membuat Feature pada Dataset

a. Feature poligon

lakukan klik kanan pada file dataset

Pilih New, kemudian klik Feature Class.

Pada kotak dialog New Feature Class, isi Name dengan nama file dari feature

class. Alias diisi dengan nama yang akan ditampilkan pada layer. Sedangkan

pada Type pilih tipe feature nya, misal Polygon Feature.

Kemudian klik Next

Klik Next lagi

Untuk menambah field (judul kolom) baru, isi pada baris Field Name yang

kosong. Pada masing-masing field baru tentukan tipe datanya

Klik Finish

b. Membuat file feature garis pada dataset

Klik kanan pada dataset tempat penyimpanan feature garis yang direncanakan,

beri nama featurenya. Type nya, pilih Line Feature

Klik Next, kemudian Next lagi

Pada New Feature Class tambahkan Field Name sesuai yang diinginkan dan pilih

data typenya sesuai dengan karakteristik dari Field Name.

c. Membuat file feature titik pada dataset

Cara melakukan sama seperti membuat feature poligon atau garis tapi typenya

dipilih Point Feature.

d. Membuat file anotasi

Klik kanan pada dataset kumudian pilih New

Beri nama file anotasi dan pada type pilih Anotation Feature

Klik Next, kemudian tentukan referensi skala yang diinginkan

Klik Next, kemudian beri nama klas anotasinya dan jenis huruf serta ukurannya.

Klik Next

Kemudian klik next lagi

Akan terlihat atribut dari anotasi

Klik Finish