2 tinjauan pustaka - repository.ipb.ac.id · kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat...

14
2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perikanan Menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 direvisi Undang-Undang 45 tahun 2009, Pengertian perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu bisnis perikanan. Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi dalam bidang penangkapan atau pengumpulan binatang dan tanaman air, baik di laut maupun di perairan umum secara bebas (UU Perikanan No.45 tahun 2009). 2.2 Unit Penangkapan Ikan Komponen utama dari suatu perikanan tangkap adalah unit penangkapan ikan yang terdiri dari kapal, alat tangkap, dan nelayan. 2.2.1 Kapal Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan (PPN Palabuhanratu 2010). Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa seluruh unit penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah penangkapan ikan, serta membawa pulang kembali ke fishing base atau pangkalan beserta hasil tangkapan yang diperoleh (Inizianti 2010). 2.2.2 Nelayan Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi penangkapan ikan. Berdasarkan daerah asalnya, nelayan yang ada di wilayah Palabuhanratu dikategorikan sebagai nelayan asli dan nelayan pendatang. Nelayan asli adalah penduduk setempat yang telah turun-temurun berprofesi sebagai nelayan, sedangkan yang dimaksud nelayan pendatang adalah nelayan yang berasal dari luar wilayah Palabuhanratu. Dilihat dari sisi waktu kerja, nelayan di Palabuhanratu dikelompokkan menjadi nelayan penuh dan nelayan sambilan. Nelayan penuh adalah nelayan yang sehari-harinya berprofesi sebagai

Upload: vuongque

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

4

4

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Perikanan

Menurut Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 direvisi Undang-Undang

45 tahun 2009, Pengertian perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan

dengan pengelolaan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,

produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu

bisnis perikanan. Perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi dalam bidang

penangkapan atau pengumpulan binatang dan tanaman air, baik di laut maupun di

perairan umum secara bebas (UU Perikanan No.45 tahun 2009).

2.2 Unit Penangkapan Ikan

Komponen utama dari suatu perikanan tangkap adalah unit penangkapan

ikan yang terdiri dari kapal, alat tangkap, dan nelayan.

2.2.1 Kapal

Kapal perikanan adalah kapal, perahu, atau alat apung lain yang

dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi

penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan,

pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan (PPN Palabuhanratu

2010). Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa

seluruh unit penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah penangkapan

ikan, serta membawa pulang kembali ke fishing base atau pangkalan beserta hasil

tangkapan yang diperoleh (Inizianti 2010).

2.2.2 Nelayan

Nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan pekerjaan dalam operasi

penangkapan ikan. Berdasarkan daerah asalnya, nelayan yang ada di wilayah

Palabuhanratu dikategorikan sebagai nelayan asli dan nelayan pendatang.

Nelayan asli adalah penduduk setempat yang telah turun-temurun berprofesi

sebagai nelayan, sedangkan yang dimaksud nelayan pendatang adalah nelayan

yang berasal dari luar wilayah Palabuhanratu. Dilihat dari sisi waktu kerja,

nelayan di Palabuhanratu dikelompokkan menjadi nelayan penuh dan nelayan

sambilan. Nelayan penuh adalah nelayan yang sehari-harinya berprofesi sebagai

Page 2: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

5

5

nelayan, sedangkan nelayan sambilan merupakan nelayan yang hanya pada

waktu-waktu tertentu saja melakukan pekerjaan penangkapan ikan. Nelayan di

Palabuhanratu juga dibedakan menjadi nelayan pemilik dan nelayan buruh.

Nelayan pemilik yaitu orang yang memiliki armada penangkapan ikan atau

disebut juragan, sedangkan nelayan buruh adalah orang yang bekerja sebagai anak

buah kapal (ABK) (Ekasari 2008).

2.2.3 Alat tangkap

Alat tangkap ikan adalah alat yang digunakan untuk menangkap atau

mengumpulkan ikan (Diniah 2008). Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan

rumpon di perairan Palabuhanratu diantaranya adalah pancing tonda dan pancing

ulur. Alat tangkap pancing tonda merupakan alat tangkap utama yang digunakan

untuk memancing ikan umpan. Operasi alat tangkap tonda ini ditarik dengan

kapal dan operasi penangkapan dilakukan diburitan kapal. Alat tangkap ini hanya

terdiri dari kail yang memiliki umpan buatan yang terbuat dari benang warna-

warni dan tali nilon multifilamen. Kail yang digunakan memiliki ukuran no tujuh

atau delapan dan tali yang digunakan memiliki ukuran no 100. Ketika

dioperasikan, nelayan memegangi tali dan melakukan tarik ulur dan panjang tali

yang digunakan cukup jauh dari kapal (Jungjunan 2009).

Pancing ulur atau hand line adalah suatu konstruksi pancing yang umum

digunakan oleh nelayan, khususnya nelayan yang berskala kecil (small scale

fishery). Pada umumnya komponen-komponen pembentuk pancing ulur terdiri

atas tali utama (main line) dan tali cabang (branch line) yang terbuat dari bahan

PA monofilament, swivel yang terbuat dari besi putih, mata pancing (hook) yang

terbuat dari besi, dan pemberat (sinkers) yang terbuat dari timah (Subani dan

Barus 1989). Umpan yang digunakan pada pancing ulur adalah layang

(Decapterus sp.), kembung (Rastrelliger sp.) dan cumi-cumi (Loligo sp.) segar

(Saputra 2002).

Menurut Ayodhyoa (1981) diacu dalam Inizianti (2010), pengoperasian

pancing ulur adalah dengan mengaitkan umpan pada mata pancing yang telah

diberi tali dan menenggelamkannya ke dalam air. Ketika umpan dimakan ikan,

maka mata pancing akan tersangkut pada mulut ikan dan pancing ditarik ke

perahu. Kapal yang biasa digunakan dalam pengoperasian alat tangkap handline

Page 3: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

6

6

adalah kapal atau perahu kayu tradisional, bisa juga dengan kapal motor tempel

(Inizianti 2010).

Sumber: UPT UPPI Probolinggo 2010

Gambar 1. Pancing Tonda

Sumber: Rahmat 2007

Gambar 2. Pancing Ulur

Page 4: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

7

7

2.3 Alat Bantu Penangkapan Ikan (Rumpon)

Rumpon merupakan alat bantu penangkapan yang digunakan dalam

pengoperasian unit penangkapan ikan handline dan pancing tonda. Terutama

pada unit penangkapan ikan di Teluk Palabuhanratu (Inizianti 2010). Definisi

rumpon menurut Kepmen Kelautan dan Perikanan No. Kep 30/MEN/2004 adalah

alat bantu penangkapan ikan yang dipasang dan ditempatkan di perairan laut.

Penggunaan dan penelitian rumpon untuk memikat ikan sudah dimulai sejak tahun

1900-an. Rumpon biasanya dijadikan alat bantu penangkapan karena alat ini

hanya dijadikan sebagai tambahan yang digunakan sabagai pengumpul ikan pada

suatu tempat alat titik untuk kemudian dilakukan operasi penangkapan

berdasarkan alat tangkap yang dikehendaki (Subani 1986 vide Octavianus 2005).

Prinsip suatu penangkapan ikan dengan menggunakan alat bantu rumpon

adalah untuk mengumpulkan ikan, sehingga nantinya ikan akan lebih mudah

ditangkap. Diduga ikan tertarik dan berkumpul disekitar rumpon karena rumpon

berfungsi sebagai tempat untuk berlindung dan mencari makan. Adanya ikan

disekitar rumpon menciptakan suatu hubungan makan dan dimakan, dimulai

dengan tumbuhnya bakteri dan mikroalga sejak rumpon dipasang diperairan

(Subani 1986 vide Octavianus 2005).

Ada beberapa prediksi mengapa ikan senang berada di sekitar rumpon

(Sudirman dan Mallawa 2004 vide Wahyudin 2007) :

1. Rumpon tempat berkumpulnya plankton dan ikan kecil lainnya sehingga

mengundang ikan-ikan yang lebih besar untuk tujuan feeding.

2. Merupakan suatu tingkah laku dari berbagai jenis ikan untuk berkelompok

disekitar kayu terapung seperti jenis-jenis tuna dan cakalang. Dengan

demikian, tingkah laku ini dimanfaatkan untuk tujuan penangkapan.

Kepadatan gerombolan ikan pada rumpon diketahui oleh nelayan

berdasarkan buih atau gelembung-gelembung udara yang timbul di permukaan air,

warna air yang gelap karena pengaruh gerombolan ikan atau banyaknya ikan kecil

yang bergerak di sekitar rumpon. Tujuan penggunaan rumpon di lingkungan

perairan laut menurut Wahyudin 2007 adalah :

1) Meningkatkan produksi perikanan

2) Meningkatkan produksi perikanan komersial

Page 5: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

8

8

3) Lokasi produksi akuakultur

4) Lokasi rekreasi pancing

5) Mengontrol daya recruitment sumberdaya ikan

Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menilai prospek

penggunaan rumpon menurut Monintja 1990 vide Sianipar 2003 antara lain :

1) Ketersediaan bahan baku rumpon

2) Daya tahan rumpon terhadap berbagai kondisi perairan

3) Kemudahan operasi penangkapan

Posisi rumpon yang terbaik adalah tempat yang dikenal sebagai lintasan

ruaya ikan, daerah upwelling, water fronts, arus eddy, dasar perairan yang datar,

tidak dekat dengan karang dan berada di ambang suatu palung laut (Desan 1982

vide Sianipar 2003).

Monintja (1990) vide Sianipar (2003), menyatakan bahwa manfaat yang

didapat dari penggunaan rumpon adalah sebagai berikut :

1) Efisiensi waktu dan bahan bakar dalam pengintaian

2) Meningkatkan hasil tangkapan persatuan upaya penangkapan

3) Meningkatkan mutu hasil tangkapan yang ditinjau dari spesies dan komposisi

ukuran ikan.

2.3.1 Fungsi rumpon

Rumpon dalam penangkapan ikan berfungsi sebagai alat untuk menarik

perhatian agar ikan berkumpul pada suatu wilayah sebagai tempat berlindung dan

merupakan sumber makanan tambahan bagi ikan-ikan. Pengumpulan ikan-ikan

dengan rumpon umumnya untuk ikan-ikan bermigrasi yang secara tidak sengaja

melewati keberadaan rumpon dan tertarik untuk diam atau beruaya di sekitar

rumpon untuk mencari makan, berlindung atau tujuan lainnya baik untuk

sementara maupun permanen (Wahyudin 2007).

Prinsip suatu penangkapan ikan dengan rumpon disamping berfungsi

untuk mengumpulkan ikan, pada hakekatnya adalah agar kawanan ikan tersebut

mudah ditangkap dengan alat tangkap yang dikehendaki. Diduga ikan yang

tertarik dan berkumpul di sekitar rumpon karena rumpon berfungsi sebagai tempat

berlindung dan mencari makan (Subani 1986 vide Wahyudin 2007).

Page 6: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

9

9

2.3.2 Konstruksi rumpon

Tim Pengkaji Rumpon Institut Pertanian Bogor (1987) vide Jeujanan

(2008) mengemukakan bahwa persyaratan umum komponen-komponen dari

konstruksi rumpon adalah:

1) Pelampung (float); mempunyai kemampuan mengapung yang cukup baik

(bagian yang mengapung di atas 1/3 bagian), konstruksi cukup kuat, tahan

terhadap gelombang, mudah dikenali dari jarak jauh dan bahan pembuatnya

mudah diperoleh.

2) Pemikat (attractor); mempunyai daya pikat yang baik terhadap ikan, tahan

lama, mempunyai bentuk seperti posisi potongan vertikal dengan arah ke

bawah dan terbuat dari bahan yang kuat, tahan lama dan murah.

3) Tali-temali (rope); terbuat dari bahan yang kuat dan tidak mudah busuk,

harga relatif murah, mempunyai daya apung yang cukup untuk mencegah

gesekan terhadap benda-benda lainnya dan terhadap arus dan tidak bersimpul.

4) Pemberat (sinker); bahannya murah, kuat dan mudah diperoleh serta masa

jenisnya besar, permukaannya tidak licin dan dapat mencengkram.

2.3.3 Informasi mengenai tingkah laku ikan di sekitar rumpon

Pengembangan usaha dibidang penangkapan ikan, maka sangat

dibutuhkan pengetahuan tentang tingkah laku ikan yang akan ditangkap.

Pengetahuan tentang tingkah laku ikan terutama faktor makanan, bagaimana ikan

disekitar rumpon makan menjadi informasi penting dalam keberhasilan

penangkapan.

Menurut Asikin (1985) vide Jeujanan (2008), ada beberapa pendapat

tentang keberadaan ikan di sekitar rumpon yaitu:

1) Ikan-ikan itu senang bersembunyi di bawah bayang-bayang daun rumpon;

2) Rumpon itu sebagai tempat berpijah bagi beberapa jenis ikan tertentu;

3) Rumpon sebagai tempat berteduh bagi beberapa jenis ikan tertentu;

4) Rumpon itu sebagai tempat berteduh bagi beberapa jenis ikan yang

mempunyai sifat fototaksis negatif.

2.3.4 Mekanisme pengumpulan ikan dengan rumpon

Rumpon merupakan suatu tropic level yang lengkap yang terdiri atas

fitoplankton sebagai produsen sampai dengan predator sebagai konsumen. Oleh

Page 7: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

10

10

karena itu, berbagai jenis ikan tertarik untuk berkumpul disekitar rumpon, mulai

dari ikan pelagis kecil sampai ikan pelagis besar yang didominasi oleh tuna dan

cakalang (Monintja dan Zulkarnain 1995 vide Ardianto 2005).

Menurut Bergstrom (1983) vide Imawati (2003) rumpon merupakan suatu

arena makanan. Awal terjadinya arena tersebut adalah timbulnya bakteri dan

mikroalga ketika rumpon pertama kali dipasang. Makhluk renik tersebut bersama

hewan-hewan kecil menarik perhatian ikan pelagis ukuran kecil. Terakhir adalah

giliran ikan pelagis kecil yang akan memikat ikan pelagis besar sehingga di

sekitar rumpon didapatkan adanya gerombolan ikan yang datang untuk keperluan

makan.

2.3.5 Peraturan pemasangan rumpon

Pemasangan rumpon tidak hanya menimbulkan efek positif dengan

meningkatkan produksi perikanan. Akibat dari pemasangan rumpon yang tidak

teratur dan lokasi penangkapan yang berdekatan dapat merusak pola ruaya ikan

yang bermigrasi. Kondisi tersebut dapat merusak keseimbangan ekosistem dan

menimbulkan konflik baik antar nelayan rumpon maupun antar nelayan rumpon

dengan nelayan lainnya selain nelayan rumpon. Selain itu kemudahan menangkap

ikan di sekitar rumpon dapat mengakibatkan overfishing (Juklak Petunjuk

Pemasangan dan Pemanfaatan Rumpon 2006 vide Jungjunan 2009).

Berdasarkan Kepmen Kelautan dan Perikanan No. Kep 30/MEN/2004,

berikut merupakan tata cara pemasangan rumpon:

1. Rumpon dapat dipasang diwilayah:

1) Perairan dua mil laut sampai denga empat mil laut, diukur dari garis pantai

pada titik surut terendah.

2) Perairan diatas empat mil laut sampai dengan 12 mil laut, diukur dari garis

pantai pada titik surut terendah.

3) Perairan diatas 12 mil laut dan ZEE Indonesia.

2. Perorangan atau perusahaan berbadan hukum yang akan memasang rumpon

wajib terlebih dahulu memperoleh ijin. Pengusaha atau nelayan yang akan

memasang rumpon mengajukan permohonan izin kepada Direktorat Jenderal

Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi atau Kabupaten

atau Kota sesuai dengan kewenangan pemberi izin. Sesuai dengan Kepmen

Page 8: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

11

11

Kelautan dan Perikanan No. Kep 30/MEN/2004 tentang pemasangan dan

pemanfaatan rumpon.

2.4 Daerah dan Musim Penangkapan Ikan

Daerah penangkapan ikan (fishing ground) merupakan daerah dimana

operasi penangkapan ikan berlangsung yang diduga tempat ikan bergerombol.

Ikan merupakan organisme yang bersifat mobile, artinya ikan sering berpindah-

pindah tempat yang menyebabkan sulitnya menentukan arah dan letak dari daerah

penangkapan ikan. Tuna hidup di daerah perairan seperti : pertemuan antara dua

arus yang terjadi front, terjadinya upwelling, konvergensi, dan divergensi yang

merupakan daerah berkumpulnya plankton, temperatur perairan optimum berkisar

antara 150C -30

0C (Hetharuca 1983 vide Handriana 2007).

Penangkapan ikan di teluk Palabuhanratu umumnya dilakukan sepanjang

tahun dan dikenal dengan dua musim penangkapan yaitu Musim Timur dan

Musim Barat. Musim Timur adalah musim dimana jumlah ikan sangat banyak

atau berlimpah, yaitu pada bulan Juni-Oktober. Periode ini ditandai dengan angin

yang lemah, keadaan laut yang tenang, dan curah hujan sedikit. Sedangkan

Musim Barat ditandai dengan sedikitnya hasil tangkapan yang didaratkan akibat

keadaan perairan yang cukup membahayakan untuk operasi penangkapan ikan.

Musim Barat berlangsung pada bulan November-April atau Mei (Pariwono et al

1998 vide Handriana 2007), sedangkan menurut Tampubolon (1990) vide

Handriana (2007), hasil tangkapan di Palabuhanratu dapat digolongkan menjadi

tiga musim penangkapan ikan yaitu:

1) Musim banyak ikan (Juni-September)

2) Musim sedang ikan (Maret-Mei dan Oktober-November)

3) Musim kurang ikan (Desember-Februari).

2.5 Hasil Tangkapan

Secara umum hasil tangkapan pancing rumpon adalah ikan pelagis yang

bernilai ekonomis tinggi seperti ikan tuna yang sering bergerombol. Kebiasaan

bergerombol (schooling) ikan tuna adalah pada saat mencari makan. Schooling

tersebut biasanya terdiri dari ikan yang ukurannya sama, hal ini mungkin

Page 9: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

12

12

disebabkan oleh kecepatan renang yang relatif sama (Nakamura 1969 vide

Handriana 2007). Daerah penyebarannya secara horizontal meliputi perairan

selatan dan barat Sumatera, perairan Selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, Laut

Banda dan Flores, Laut Sulawesi dan Perairan barat Papua. Sedangkan

penyebaran secara vertikal sangat dipengaruhi oleh suhu dan swimming layer

(Nakamura 1969 vide Handriana 2007).

Distribusi ikan tuna di laut sangat ditentukan oleh berbagai faktor, baik

faktor internal dari ikan itu sendiri maupun faktor eksternal dari lingkungan.

Faktor internal meliputi jenis (genetis), umur, ukuran serta tingkah laku.

Sedangkan untuk faktor eksternal merupakan faktor lingkungan diantaranya

adalah parameter oseanografi seperti suhu, salinitas, densitas, kedalaman lapisan

termoklin, arus dan sirkulasi massa air, oksigen dan kelimpahan makanan. Tuna

mata besar bersifat epipelagik, mesopelagik, berada pada permukaan sampai

kedalaman 250 meter. Kedalamam renang tuna bervariasi tergantung jenisnya.

Umumnya tuna tertangkap di kedalaman 0-400 meter. Bigeye kecil dan juvenile

bergerombol di permukaan perairan dengan sesama spesiesnya ataupun dengan

madidihang dan cakalang, sedangkan ikan dewasanya tinggal di perairan yang

lebih dalam (Maury 2005 vide Faizah 2010).

2.5.1 Madidihang (Yellowfin Tuna)

Madidihang termasuk dalam ordo Perciformes, famili Scombridae dan

genus Thunnus. Ciri-cirinya adalah badan memanjang bulat seperti cerutu. Tapis

insang berjumlah 26-34, memiliki 2 lidah diatara kedua sirip perutnya. Jari-jari

keras sirip punggung pertama berjumlah 13-14 dan 14 jari-jari lemah pada sirip

punggung kedua, dan dilengkapi dengan jari-jari sirip tambahan berjumalah 8-10.

Sirip punggung dan sirip dubur tambahan pada ikan dewasa sangat panjang,

kemudian badan bersisik-sisik kecil. Ikan Mandidihang termasuk ikan buas,

karnivor, predator dan panjangnya mencapai 50-150 cm. Ikan ini hidupnya

secara bergerombol kecil. Ikan yellowfin tuna merupakan jenis epilagic oceanic

fish, hidup di atas dan di bawah thermocline, ada pada temperatur 65 sampaii 880F

(18-310C) (Jungjunan 2009).

Page 10: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

13

13

Berikut ini adalah klasifikasi ikan tuna menurut Saanin (1984) :

Phylum: Chordata

Subphylum: Vertebrata

Class: Teleostei

Subclass: Actinopterygii

Order: Perciformes

Suborder: Scombridae

Family: Scombridae

Subfamily: Scombrinae

Genus: Thunnus

Spesies: Thunnus albacores

Sumber: http://www.gofishcabo.com/the-fish/yellowfin-tuna/

Gambar 3 Ikan madidihang (yellowfin tuna)

2.5.2 Cakalang (Katsuwonus pelamis)

Menurut Gunarso (1996) vide Jungjunan (2009), cakalang atau skipjack

tuna merupakan ikan yang mempunyai nilai ekonomis penting. Ikan cakalang

menyebar disekitar daerah tropis, yaitu pada suhu antara 260C – 32

0C. Ikan

cakalang menyebar luas diseluruh perairan tropis dan subtropis pada lautan

Atlantik, Hindia, dan Pasifik kecuali laut Mediterania. Penyebarannya dapat

dibagi menjadi dua macam yaitu penyebaran horizontal atau penyebaran menurut

letak geografis dan penyebaran vertikal atau penyebaran menurut kedalaman

Page 11: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

14

14

perairan. Penyebaran tuna dan cakalang sering mengikuti penyebaran atau

sirkulasi arus garis konvergensi diantara arus dingin dan arus panas merupakan

daerah yang kaya akan fitoplankton (Nakamura 1969 vide Jungjunan 2009).

Cakalang termasuk jenis ikan tuna dalam famili Scombridae. Ciri-ciri

morfologi cakalang yaitu tubuh berbentuk fusiform, memanjang dan agak bulat,

tapis insang (gill rakes) berjumlah 53-63 pada helai pertama. Ikan cakalang

mempunyai dua sirip punggung yang terpisah, pada sirip punggung yang pertama

terdapat 14-16 jari-jari keras, jari-jari lemah pada sirip punggung kedua diikuti

oleh 7-9 finlet. Sirip dada pendek, terdapat dua flops diantara sirip perut. Sirip

anal diikuti dengan 7-8 finlet (sirip antara sirip dorsal terakhir dan sirip caudal).

Badannya tidak bersisik kecuali pada barut badan dan literal line terdapat titik-

titik kecil. Bagian punggung berwarna biru kegelapan disisi bawah dan perut

berwarna keperakan, dengan 4-6 buah garis-garis berwarna hitam yang

memanjang pada bagian samping badan. Sifat dari ikan cakalang yaitu ikan yang

termasuk perenang cepat dan mempunyai sifat makan yang rakus, selain itu ikan

cakalang sering bergerombol, ikan jenis ini biasa bergerombol diperairan pelagis

hingga kedalaman 200 m. Ikan cakalang mencari makan berdasarkan penglihatan

(Collete 1983 vide Jungjunan 2009).

Klasifikasi cakalang menurut Matsumoto, et al. (1984) vide Jungjunan

(2009) adalah sebagai berikut:

Phylum:Vertebrata

Class: Teleostei

Order: Perciformes

Family: Scombridae

Genus: Katsuwonus

Spesies: Katsuwonus pelamis

Page 12: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

15

15

Sumber: http://www.sustainablesushi.net

Gambar 4 Ikan cakalang (katsuwonus pelamis)

2.5.3 Bigeye (Thunnus obesus)

Bigeye merupakan salah satu jenis ikan tuna dengan ukuran besar. Warna

bagian bawah perut putih, garis-garis sisi seperti sabuk biru yang membujur di

sepanjang badan. Ikan tuna jenis bigeye ini memiliki dua sirip punggung (D1)

berwarna kuning terang sedangkan sirip punggung dua (D2) berwarna kuning

muda. Penyebaran bigeye dari perairan tropis ke subtropis yang biasanya berada

pada kedalaman 200 meter. Menurut Fukofuka dan Itano (2006) vide Faizah

(2010), ikan tuna mata besar mempunyai ciri-ciri luar sebagai berikut:

1) Sirip ekor mempunyai lekukan yang dangkal pada pusat celah sirip ekor;

2) Pada ikan dewasa matanya relatif besar dibandingkan dengan tuna yang

lainnya;

3) Profil badan seluruh bagian dorsal dan ventral melengkung secara merata;

4) Sirip dada pada ikan dewasa, ¼-1/3 kali fork length (FL);

5) Ikan tuna mata besar dengan ukuran <75 cm (10 kg) mempunyai sirip dada

yang lebih panjang dari pada ikan tuna sirip kuning dari ukuran-ukuran

sebanding.

Page 13: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

16

16

Menurut Collete & Nauen (1983) vide Faizah (2010), klasifikasi ikan tuna

mata besar adalah sebagai berikut:

Phylum: Chordata

Subphylum: Vertebrata

Superclass: Gnathostomata

Class: Osteichthyes

Subclass: Actinopterygii

Suborder: Scombroidei

Family: Scombridae

Subfamily: Scombrinae

Genus: Thunnus

Species: Thunnus

Sumber: http://www.sustainablesushi.net

Gambar 5 Ikan tuna mata besar (thunnus obesus)

2.6 Efektivitas

Efektivitas adalah tingkat pencapaian hasil yang telah dicapai terhadap

suatu tujuan. Efektivitas (Ef) sama dengan hasil yang telah dicapai atau telah

didapatkan dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dinyatakan

dalam persen (Gibson 1990 vide Jeujanan 2008). Efektivitas juga bisa diartikan

perbandingan-perbandingan antara hasil dengan tujuan dalam persen, dimana

apabila efektivitasnya 100% maka dapat dikatakan cukup efektif, sedangkan

apabila nilai efektivitasnya dibawah 100% dapat dikatakan kurang efektif, jadi

Page 14: 2 TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Kapal penangkapan ikan berguna sebagai alat transportasi yang membawa . seluruh uni. t penangkapan ikan menuju fishing ground atau daerah

17

17

efektivitas sama dengan hasil yang telah dicapai atau telah didapatkan

dibandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dinyatakan dalam persen.

Efektivitas alat tangkap adalah suatu kemampuan alat tangkap untuk

mendapatkan hasil tangkapan yang optimum sesuai dengan tujuan penangkapan.

Hasil tangkapan suatu alat tangkap dipengaruhi oleh efektivitas alat dan efisiensi

cara operasi. Efektivitas alat tangkap secara umum tergantung pada faktor-faktor

parameter alat tangkap itu sendiri (rancang bangun dan konstruksi), pola tingkah

laku ikan, ketersediaan atau kelimpahan ikan dan kondisi oseanografi (Fridman

1988 vide Jeujanan 2008).