2 suarya, im; djajabaruna aag; mudra, ik; syamsul, ap ......4. judul harus singkat, jelas tidak...

12
Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel Muktiwibowo, A. Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli2015 ISSN: 9 772338 505007 JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Upload: others

Post on 05-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan

Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas

Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain,

IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta, IN; Suryada, IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel

Muktiwibowo, A.

Vo

lum

e (3

) N

om

or

(2)

Edis

i Ju

li20

15

ISSN: 9 772338 505007

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 i

e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi

menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA

UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan

desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka

peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,

perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi

pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,

dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer

arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,

pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel biasanya

merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.

2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi

faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,

perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,

dll.

3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:

Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang

sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil

pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia +62 361 703384 [email protected] @ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

Page 3: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

ii eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab

I Made Suarya

Pengarah

A.A. Gde Djaja Baruna

I Ketut Mudra

Ketua

Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris

I Wayan Yuda Manik

Bendahara

Ni Made Swanendri

Penyunting dan Reviewer

Putu Rumawan Salain

Ngakan Putu Sueca

Gusti Ayu Made Suartika

I Nyoman Susanta

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Validasi

I Ketut Mudra

I Made Widja

Syamsul Alam Paturusi

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Tim Penerbit

I Made Widja

Ngakan Putu Sueca

I Wayan Kastawan

I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover

Antonius Karel Muktiwibowo

Arsitektur dan Desain Riset Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 ISSN No. 9 772338 505007

Hak Cipta 2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh kontributor.

Page 4: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 iii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah

populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.

2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,

spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45

cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.

3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.

4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.

Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis

sebagai referensi).

5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan

alamat email di bawah institusi.

6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci

(keyword) diletakkan setelah abstrak

7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,

spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital

8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.

9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi

diletakkan sebelum daftar pustaka

10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya

harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak

miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan

kata MS Word atau format teks/ASCII.

2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.

3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria

yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis

naskah untuk ditanggapi.

Page 5: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

iv eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,

ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan

secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di

Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang

mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,

menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain

itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,

dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor

2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang

sangat terbatas mewarnai volume kelima ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir

arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal

mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas

akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh

keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam

kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.

Redaktur

Page 6: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 v

Daftar Isi

Halaman

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana....................................................................................................... ii

Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ..................................................................................... ii

Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii

Editorial .......................................................................................................................................................... iv

Daftar Isi .......................................................................................................................................................... v

1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali (Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara) ...................................................................... 1-4

2. Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik Bandara Ngurah Rai, Bali (Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus) ......................................................................... 5-8

3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali (Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ................................................................. 9-14

4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali (I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti) ............................................................................................ 15-18

5. Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali (Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) ...................................................................................................... 19-24

6. Night Club di Denpasar, Bali (I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) .............................................. 25-30

7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung (I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) ....................................................................... 31-36

8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali (Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik) ....................................... 37-40

9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali (Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, dan Ni Made Swanendri) .................................................. 41-46

10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali (I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus) .................................................................................................. 47-50

11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata (I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) .................................................. 51-56

12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali (I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) ................................................................ 57-60

13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar (I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga) ............................................................................ 61-64

14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali (I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ..................................................... 65-68

15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan (I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika) ........................................................ 69-74

16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar (Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) .............................................. 75-78

17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar (I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna) ............................................. 79-84

18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar (I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara) ................................................................. 85-90

Page 7: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

vi eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505007

19. Pusat Komputer di Gianyar (Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) .......................................................................................... 91-94

20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung (Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ............................................................................................. 95-98

21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali (Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) .......................................................................99-104

22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli (I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) ..................................................................... 105-110

23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan (Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) ..................................................................... 111-114

24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar (I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada)............................................................... 115-120

25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar (Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) .................................................................... 121-126

26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali (Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) .............. 127-130

27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana (I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) ..................................... 131-136

28. Taman Remaja di Denpasar, Bali (Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ....................................................................... 137-142

29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar (I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S)................................. 143-148

30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar (Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ..................................... 149-152

31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B (Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) .......................................................... 153-158

32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud (I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) .................................................... 159-164

33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar (Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa .......................................... 165-168

34. Pasar Barang Bekas di Denpasar (Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) .................................................... 169-172

35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung (Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ...................................... 173-176

36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali (I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ................................................................................................. 177-182

37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali (Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................ 183-186

38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar (Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) ..................................................... 187-192

39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali (I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) .................................................... 193-196

40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman (Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) .............................................................. 197-200

41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali (Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ................................................................................ 201-206

42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali (David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ................................................................. 207-210

43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali (Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik)......................................................... 211-216

Page 8: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 vii

44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja (Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ............................................................. 217-220

45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar (I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) .......................................................................... 221-224

46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan (Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) .......................................................... 225-230

47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali (Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) .................................................... 231-236

48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng (Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) ............................................................. 237-240

49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar (Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ........................................................................... 241-246

50. Cahapel and Wedding Hall di Badung (Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ........................................................................................ 247-250

51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar (Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata) ........................................................................................ 251-254

Page 9: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

I Made Dipayana Ardikusuma (1104205085)1)

, I Made Widja), dan Anak Agung Djaja Bharuna S

3)–Fasilitas Pembakaran

Jenazah Hindu di Denpasar, Bali 193

FASILITAS PEMBAKARAN JENAZAH HINDU DI DENPASAR, BALI

Pendekatan Konsep Filosofi Dalam Bidang Arsitektural

I Made Dipayana Ardikusuma1)

, I Made Widja2)

, dan Anak Agung Djaja Bharuna S3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana 3)

Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

ABSTRACT

Cremation facilities as the end point of death procession stage is also connected with a person’s faith. Located on the

site that has a reasonably flat contour design makes it easier to set up and then be processed optimally in the field of

landscape that will make a creepy impression in the facility. Structuring landscape is pretty much going to make the fa-

cility more attractive to attend either day or night. Furthermore, when family wants to visit at night with better lighting utili-

ty systems, thus, it would made this site not as dark as it seems and it wouldn’t make the community doesn’t want to

come. Punarbhawa philosophy which is the belief of repeated birth which can also be called incarnation or samsara used

in themes and concepts that will be used in the manufacture fasilias the funeral pyre. Repeated birth also brings joy and

sorrow as a result of which also corresponds to the selected theme, which is balance. Therefore it is not a good thing if

excessive or shortage, everything is better to be balanced in order to create harmony in life, as well as in architecture,

the balance is also used in order to create harmony in appearance and function of the building. A philosophy of a trust

can be applied in architectural design concept, with the application of the philosophies that are used and the application

of a theme designed combustion facilities can make good combustion facilities and can be used optimally both in the

field of architectural and spiritually.

Keywords: Punarbhawa, balance.

ABSTRAK

Fasilitas Pembakaran Jenazah sebagai tempat akhir dari tahap prosesi kematian sangat erat hubunganya juga dengan

kepercayaan dari seseorang. Berada pada tapak yang memilki kontur tanah yang cukup datar membuat penataan

perancangan lebih mudah dan kemudian akan diolah secara maksimal dalam bidang landscape yang akan membuat

kesan yang tidak menyeramkan dalam fasilitas tersebut. Penataan landscape yang cukup banyak akan membuat

fasilitas lebih menarik untuk didatangi baik siang ataupun malam hari saat keluarga ingin berkunjung pada saat malam

hari dengan didukung sistem utilitas penerangan yang lebih dari cukup agar tidak terkesan gelap dan tidak diminati

masyrakat untuk dikunjungi. Filosofi punarbhawa yang merupakan keyakinan terhadap kelahiran yang berulang-ulang

yang dapat disebut juga penitisan atau samsara digunakan dalam tema dan konsep yang akan digunakan dalam

pembuatan fasilias pembakaran jenazah tersebut. Kelahiran yang berulang-ulang ini juga membawa akibat suka dan

duka yang juga sesuai dengan tema yang dipilih yaitu keseimbangan, oleh karena itu sesuatu hal tidak baik apabila

berlebihan atupun kekurangan, segala sesuatunya lebih baik diseimbangkan agar tercipta keharmonisan dalam

kehidupan, begitu juga dalam bidang arsitektur, keseimbangan juga digunakan demi menciptakan keharmonisan dalam

penampilan dan fungsi dalam bangunan. Sebuah filosofi dari sebuah kepercayaan dapat diterapkan dalam konsep

perancangan arsitektural. Dengan pengaplikasian antara filosofi-filosofi yang digunakan dan penerapan tema sebagai

fasilitas pembakaran yang dirancang dapat menjadikan fasilitas pembakaran yang baik dan dapat digunakan secara

maksimal baik dalam bidang arsitektural maupun secara spritual.

Kata Kunci: Punarbhawa, keseimbangan.

Page 10: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

194 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Gambar : Prosesi Ngaben

Gambar : Prosesi Kremasi

PENDAHULUAN

Perkembangan jaman yang sangat cepat dan pesat dalam segala bidang membuat kita berpikir kembali mengenai filosofi-filosofi yang sudah turun temurun sejak dahulu kala dan juga pertambahan peduduk yang sangat cepat dan dapat dikatakan meledak membuat kebutuhan masyarakat pun bertambah.

Membicarakan mengenai proses kematian tentunya tidaklah lepas dari proses yang akan dilakukan terha-dap jenazah dari seseorang tersebut, sebagian kepercayaan mempercayai untuk melakukan praktek pema-kaman terhadap jenazah yang tentunya memiliki alasan tersendiri yang dimiliki oleh kepercayaan tersebut, sedangkan ada juga yang lebih memilih praktek pembakaran jenazah yang juga dipercayai memiliki makna tersendiri oleh beberapa kepercayaan di dunia. Hal itu juga disebabkan oleh faktor – faktor yang mempenga-ruhi proses yang akan dilakukan terhadap jenazah selanjutnya, seperti kemudahan dalam segi finansial maupun segi efisiensinya, akan tetapi hal ini kembali terhadap kepercayaan yang di anut masing masing orang.

Perkembangan jaman dan kemudahan dalam melakukan se-suatu lebih banyak membuat orang – orang memilih praktek pembakaran jenazah, hal ini disebabkan oleh faktor yang telah disebutkan diatas seperti kemudahan finasial dan efisiensi, akan tetapi tidak semua dapat menerima praktek pembakaran terhadap jenazah tersebut tergantung kembali terhadap ke-percayaan orang tersebut. Praktek proses pembakaran terha-dap jenazah disebut dan dikenal oleh masyarakat dengan se-butan kremasi.

Proses kremasi saat ini menjadi pilihan beberapa orang, hal

ini dikarenakan kremasi memiliki beberapa faktor yang dapat memudahkan proses pembakaran jenazah bagi beberapa agama atau kepercayaan tersendiri. Praktek kremasi di bali disebut dengan ngaben. Ngaben adalah proses pembakaran jenazah dengan cara dibakar di sebuah peti yang telah disiapkan yang disebut wadah atau menggunakan lembu yang kemudian dibakar bersamaan yang kemudian abunya dilarung atau dihanyutkan ke laut.

Sedangkan kremasi atau disebut juga pengabuan adalah praktek pembakaran atau penghilangan jenazah dari manu-sia yang telah meninggal atau wafat dengan cara membakar jenazah tersebut. Kremasi biasanya dilakukan di kremato-rium atau pancaka atau juga disebuah makam yang apabila orang Bali menyebutnya setra. Kremasi biasanya dibakar pada suhu 760 – 1.150

oC apabila dilakukan di sebuah kre-

matorium atau pancaka dan juga jenazah diletakan disebuah peti kayu yang sudah disediakan dari keluarga masing mas-ing jenazah. Dari hasil pembakaran tersebut, terciptalah abu

hasil pembakaran yang memiliki 5% berat dari jenazah. Kre-masi dipilih sebagaian masyarakat dikarenakan beberapa ke-mudahan yang diberikan dari proses kremasi dibandingkan dengan praktek pembakaran ngaben yang ada di Bali. Diantaranya yaitu lebih mudah dalam hal finasial dan efisien terhadap waktu.

PUNARBHAWA ATAU SAMSARA

Konsep Filosofi

Filosofi merupakan sebuah studi yang mempelajari mengenai sebuah kebijaksanaan, dasar-dasar dari pen-getahuan, dan proses yang digunakan dalam mengembangkan dan merancang sebuah pandangan se-sorang mengenai suatu kehidupan. Filosofi dapat memberikan pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengnai sebuah system keyakinan dan juga sebuah kepercayaan. Setiap filosofi seorang individu akan dikembangkan dan akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu tersebut. Seseorang akan dapat mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan iterpesona, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkungannya. Dalam hal ini konsep filosofi secara spiritual digunakan sebagai pedoman dalam mewujudkan sebuah konsep arsitektural, sebuah konsep filosofi digunakan dalam aplikasi arsitektural agar dapat mewujudkan aplikasi bangunan yang memiliki nilai-nilai ataupun makna dari

Page 11: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

I Made Dipayana Ardikusuma (1104205085)1)

, I Made Widja), dan Anak Agung Djaja Bharuna S

3)–Fasilitas Pembakaran

Jenazah Hindu di Denpasar, Bali 195

Gambar 5.3 Konsep Sirkulasi pada Tapak

filosofi yang akan digunakan. Banyak bangunan yang besar maupun bangunan yang tinggi dan menjulang, berdiri dengan megah tanpa ada nya makna dan nilai-nilai yang berarti yang seolah-olah merupakan ban-gunan mati. Maka dari itu sebuah filosofi dimasukan dalam sebuah bangunan agar mendapatkan tampilan bangunan yang menarik dan sesuai dan sejalan menurut fungsi dan maknanya. Melalui bahasan ini di-harapkan dapat mengetahui melalui acuan dasar studi pustaka dan pengamatan-pengamatan yang di hasil-kan melalui karya desain yang sudah ada dengan topik materi konsep filosofi dalam karya desain arsitektur.

Tema

Berdasarkan penjabaran atas pendekatan tema, maka dapat ditentukan sebuah tema yang cocok yang menjadi dasar dalam mewujudkan fungsi dan tujuan dari perancangan Pusat Jasa Pelayanan Kematian ini ke dalam rancangan. Berdasarkan penjabaran pendekatan tema tersebut, maka dapat ditentukan sebuah tema yang menjadi dasar perancangan Pusat Jasa Pelayanan Kematian di Denpasar, yaitu “Keseimbangan”. Tema rancangan keseimbangan dipilih layak untuk perancangan Pusat Jasa Pelayanan Kematian ini karena sebuah prosesi kematian selayaknya memiliki keseimbangan antara hidup dan mati, keseimbangan juga muncul dalam segala aspek kehidupan, tua muda, hitam putih, kecil besar, segala sesuatunya haruslah dibarengi dengan keseimbangan, sesuatu yang berlebihan ataupun kekurangan tidaklah baik, alangkah baiknya apabila sesuatunya seimbang.

Tema ini dipilih untuk menggambarkan tampilan desain Pusat Jasa Pelayanan Kematian yang tidak monoton, memiliki keseimbangan antara bahan tradisonal dan modern, tidak monoton dan memberikan rasa kenyamanan serta keamanan dengan bentuk tampilan yang mengalir serta dapat mewadahi aktifitas dengan baik dan bermanfaat sesuai dengan fungsi utamanya.

PENERAPAN FILOSOFI DALAM ARSITEKTURAL

Pengaplikasian Konsep dan Filosofi

Sesuai dengan tema yang dipilih, tampilan bangunan diseimbangkan antara bahan tradisonal dan juga bahan modern sehingga dapat membuat sebuah kesan dinamis dan tidak monoton serta timbul kesan menyeramkan dari bangunan Pusat Jasa Pelayanan Kematian ini. Fasad entrance bangunan memberikan kesan

“Selamat Datang” bagi keluarga almarhum dan juga kerabat-kerabat yang hadir saat melayat almarhum sehingga dengan menciptakan kesan awal yang baik, maka diharapkan kesan baik tersebut akan berlanjut terus hingga jenazah sudah berada di sisi yang maha esa. Pengaplikasian material tradisonal yang digunakan sangatlah membuat tampilan fasad bangunan menjadi lebih

menarik dan layak dipandang baik.

Tampilan fasad bangunan juga menggunakan konsep Tri Angga di mana menggunakan kepala-badan-kaki sehingga memiliki unsur-unsur Arsitektur Bali. Pengoptimalan bentuk lengkungan pada tampilan fasad bangunan juga diperlukan untuk menegaskan tema yang telah dipilih dan bentuk tampilan tersebut dapat berasal dari penggunaan-penggunaan material yang mudah pemeliharaannya dan biayanya mudah dijangkau. Proporsi bangunan juga disesuaikan dengan skala kenyamanan orang dan penataan ruang luar dibentuk dalam tampilan yang dinamis sehingga fungsinya sebagai ruang hijau dapat berfungsi dengan baik.

Page 12: 2 Suarya, IM; DjajaBaruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP ......4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas. Untuk diskusi,

196 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Gambar : Layout Plan Gambar : Site Plan

Gambar : Perspektif Bangunan Kremasi Gambar : Perspektif keseluruhan Fasilitas Pembakaran

HASIL RANCANGAN

Zoning dan Layout pada Tapak

Pembagian zoning dalam fasilitas pembakaran berikut sudah dilakukan sesuai dengan fasilitas-fasilitas yang sudah terdapat didalamnya. Keadaan sekitar pada tapak fasilitas pem-bakaran jenazah ini merupakan per-mukiman warga dan juga terdapat aliran sungai di timur tapak dengan lebar sungai sekitar 10 meter.

SIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan yang didapat dari pendekatan konsep filosofi dalam bidang arsitektural ini adalah ba-gaimana menyatuka sebuah kon-sep filosofi kedalam sebuah bangunan demi terciptanya bangunan yang memiliki nilai-nilai dan makna tersendiri agar tidak terciptanya kesan bangunan yang mati dan tidak menarik sama sekali. Dari segi spiritual juga akan menambah nilai spiritual kedalam benagunan sesuai dengan fungsi bangunan yang berhubungan erat dengan spiritual yaitu berhubungan dengan kematian dari sesorang.

REFERENSI

Anonim. “Ensiklopedia Indonesia”, penerbit Ichtiar Baru.

Anonim. Corporation America, “Encyclopedia Americana”

Anonim. Incorporated Glorier, “The American Peoples Encyclopedia”

Andreas, Sudewo, “Krematorium Di Jakarta”. Skripsi Proyek Ujian Sarjana Arsitektur, Universitas Tarumanegara Jakarta 1984.

Badan Pusat Statistik Kota Denpasar, 2014, Denpasar dalam Angka 2014, Denpasar.

Catanese. J.A., end Snyder C.J., 1984. Pengantar Arsitektur. Jakarta: Erlangga.

Fuad, Amsyuri, “Prinsip-prinsip Masalah Pencemeran Lingkungan”, Ghalian Indonesia, 1976 halaman 39

Laksito, Boedhi. 2014. Metode Perencanaan & Perancangan Arsitektur. Jakarta

Peraturan Daerah Kota Denpasar Nomor 27 Tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Denpasar Tahun 2011-2031

Poerwadarminta, W.J.S., “Kamus Umum Bahasa Indonesia”

Sugondho, F. Setiadi, J. Hartiningsih, M. and Dwiati, L. 1982. Proses Perancangan yang Sistematis. Jakarta : Djambatan

Watson, D. Crosble, MJ. and Callender, JH. 1982. Time-Saver Standards for Architectural Design Data. 7th ed. [e-book] United States of America : The Scarecrow Press. Available through : Government Institutes http://www.govinstpress.com