2.-perancangan-perdes

58

Upload: reyan

Post on 07-Feb-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.-Perancangan-Perdes
Page 2: 2.-Perancangan-Perdes

PRODUK HUKUM DESA

1. PERATURAN DESA2. PERATURAN KEPALA DESA3. KEPUTUSAN KEPALA DESA

Page 3: 2.-Perancangan-Perdes

UU No. 5/1979(DESA)

UU No. 5/1974(PEMDA)+

UU No. 22/1979

UU No. 32/2004

PP 76/2001(PEDOMAN UMUM PENGATURAN MENGENAI DESA)

DESA ATAU YANG DISEBUT DENGAN NAMA LAIN ADALAH KESATUAN MASYARAKAT HUKUM YANG MEMILIKI BATAS-BATAS WILAYAH YANG BERWENANG UNTUK MENGATUR DAN MENGURUS KEPENTINGAN MASYARAKAT SETEMPAT BERDASARKAN ASAL USUL DAN ADAT ISTIADAT SETEMPAT YANG DIAKUI DAN DIHORMATI DALAM SISTEM PEMERINTAHAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Pasal 1 Angka 12P

PP 72 TAHUN 2005TENTANG DESA

PASAL1 ANGKA 5

Page 4: 2.-Perancangan-Perdes

PASAL 7 UU NO. 10/2004(1) Jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan adalah sebagai

berikut :a. Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945b. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undangc. Peraturan Pemerintahd. Peraturan Presidene. Peraturan Daerah

(2) Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf e meliputi :a. Peraturan Daerah Propinsib. Peraturan Daerah Kabupaten/Kotac. Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat

(3) Ketentuan mengenai Tata Cara Pembuatan Peraturan Desa/Peraturan yang setingkat diatur oleh Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang bersangkutan

(4) Kekuatan hukum Peraturan Perundang-undangan adalah sesuai dengan hierarki sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Page 5: 2.-Perancangan-Perdes

UU NO 10 TAHUN 2004TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN PER-UU-AN

BERLAKU SEBAGAI PEDOMAN UNTUK :

UU/PERPU PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PRESIDEN PERDA

KEPPRES KEPUTUSAN PIMPINAN

MPR, DPD, KETUA MA, KETUA MK

KEPUTUSAN KEPALA BPK KEPUTUSAN GUBERNUR BI KEPUTUSAN MENTERI KEPUTUSAN KEPALA BADAN,

LEMBAGA ATAU KOMISI YANG SETINGKAT KEPUTUSAN DPRD PROPINSI KEPUTUSAN DPRD KAB/KOTA KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA KEPUTUSAN KEPALA DESA

(PASAL 54)

SEMUA KEPUTUSAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD PASAL 54 : YANG SIFATNYA MENGATUR YANG SUDAH ADA SEBELUM UU

NO 10/2004 INI BERLAKU

HARUS DIBACA “PERATURAN” SEPANJANG

TIDAK BERTENTANGAN DENGAN UU NO 10/2004

Page 6: 2.-Perancangan-Perdes

PERATURAN DESA(Pasal 1 angka 8 UU No. 10/2004)Pasal 1 Angka 14 PP 72 /2005

PERATURAN DESA/PERATURAN YANG SETINGKAT ADALAH PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG DIBUAT OLEH BADAN PERMUSYAWARATAN DESA ATAU NAMA LAINNYA BERSAMA DENGAN KEPALA DESA ATAU NAMA LAINNYA

MERUPAKAN PENJABARAN LEBIH LANJUT DARI PERATURAN DAERAH

Page 7: 2.-Perancangan-Perdes

DALAM PEMERINTAHAN DAERAH KAB/KOTA DAPAT DIBENTUK PEMERINTAHAN DESA YANG TERDIRI DARI PEMERINTAH DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

Pasal 200 Ayat 1 UU No 32/2004

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BERFUNGSI :MENETAPKAN PERATURAN DESA BERSAMA KEPALA DESA.

MENAMPUNG DAN MENYALURKAN ASPIRASI MASYARAKAT

Pasal 209 UU No 32 /2004

Pasal 34 PP 72 /2005

Page 8: 2.-Perancangan-Perdes

MATERI MUATAN PERATURAN DESA

1. Muatan materi yang tertuang dalam Peraturan Desa antara lain meliputi:a. Menetapkan ketentuan-ketentuan yang bersifat

mengatur;b. Menetapkan segala sesuatu yang menyangkut

kepentingan masyarakat desa;c. Menetapkan segala sesuatu yang membebani

keuangan desa dan masyarakat desa;2. Materi Peraturan Desa dapat memuat masalah-

masalah yang berkembang di desa yang perlu pengaturannya;

3. Semua materi Peraturan Desa tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.

Page 9: 2.-Perancangan-Perdes

SUBSTANSI YANG DIATUR PERDES

PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN (Pasal 211 UU 32/2004 & Pasal 89 ayat 2 PP 72 2005 ) RT RW KARANG TARUNA PKK LEMBAGA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DLL

DUSUN ( Pasal 3 ayat 1 PP 72/2005) SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA ( Psl 12

ayat 5 PP 72 /2005 ) SELURUH SUBSTANSI YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DESA/ DALAM

RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA ( Psl 55 ayat 2 PP 72/2005)

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (Psl 64 ayat 2 PP 72/2005)

APBDes ( Psl 73 ayat 3 PP 72/2005) PENGELOLAAN KEUANGAN DESA ( PSL 76 PP 72/2005) PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA ( Psl 78 ayat 1 PP 72/2005 )

Page 10: 2.-Perancangan-Perdes

PERATURAN DESA(Ps. 55 PP 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA)

SELAMBAT-LAMBATNYA TUJUH HARI SETELAH DITETAPKAN PERATURAN DESA WAJIB DISAMPAIKAN KE PADA BUPATI MELALUI CAMAT (PASAL 58 PP 72/2005)

PENGATURAN LEBIH LANJUT MENGENAI PEDOMAN PEMBENTUKAN DAN MEKANISME PENYUSUNAN PERATURAN DESA DITETAPKAN DENGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN/KOTA YANG BERSANGKUTAN YANG DENGAN BERPEDOMAN PADA PERATURAN MENTERI SUBSTANSINYA MELIPUTI :

DITANDA TANGANI OLEH KEPALA DESA

TIDAK MEMERLUKAN PENGESAHAN BUPATI

BENTUK PERATURAN DESA TATA CARA PENETAPAN PERATURAN DESA MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN PERSYARATAN MATERIAL PELAKSANAAN PERATURAN DESA

(PS. 62)

PERATURAN DESA SEBELUM DITETAPKAN AGAR DISOSIALISASIKAN KEPADA MASYARAKAT SESUAI DENGAN KONDISI SOSIAL BUDAYA SETEMPAT

PELAKSANAAN PERATURAN DESA DITETAPKAN DENGAN PERATURAN KEPALA DESA /KEPUTUSAN KEPALA DESA (PASAL 59 ayat 1))

Page 11: 2.-Perancangan-Perdes

MASYARAKAT BERHAK MEMBERIKAN MASUKAN SECARA LISAN ATAU TERTULIS DALAM RANGKA PENYIAPAN ATAU PEMBAHASAN RANCANGAN PERATURAN DESA ( Psl 57 PP 72/2005 )

PERATURAN DESA DAN PERATURAN KEPALA DESA DIMUAT DALAM BERITA DAERAH YANG DILAKUKAN OLEH SEKRETARIS DAERAH DAN DISEBAR LUASKAN OLEH PEMERINTAH DESA ( Psl 60 PP 72 / 2005)

RANCANGAN PERATURAN DESA TTG APBDES

DISETUJUI BERSAMA KEPALA DESA + BPD

SEBELUM DITETAPKAN OLEH KEPALA DESA PALING LAMA 3 HARI HARUS DISAMPAIKAN KEPADA BUPATI/WALIKOTA UNTUK DIEVALUASI

TERCAPAINYA KESERASIAN ANTARA KEBIJAKAN DESA DAN KEBIJAKAN DAERAH

TERCAPAINYA KESERASIAN ANTARA KEPENTNGAN PUBLIK DAN KEPENTINGAN APARATUR DESA

MAK. 20 HARI

HASIL EVALUASI DISAMPAIKAN KPD KADES UTK DITINDAKLANJUTI

BILA HASIL EVALUASI BELM DITERIMA OLEH KADES DLM BATAS WAKTU S/D 20 HARI KADES DPT MENETAPKAN RANCANGAN PERDES TTG APBDES MENJADI PERDES

Page 12: 2.-Perancangan-Perdes

RANCANGAN PERATURAN DESA

Usulan RaperdesPembahasanMekanisme Rapat

PembahasanTindak Lanjut Kesepakatan

Page 13: 2.-Perancangan-Perdes

BAGAN PROSES USULAN RANCANGAN PERATURAN DESA

PEMERINTAH DESA

Otonomi Desa-Asal Usul Desa- Adat Istiadat

- Sosial Budaya

RAPERDES

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

1. Ketentraman & Ketertiban

2. Kesejahteraan(Pendidikan, Kesehatan

Ekonomi )

Page 14: 2.-Perancangan-Perdes

BAGAN PROSES USULAN RANCANGAN PERATURAN DESA

Masyarakat Lisan & Tertulis

Kepala Desa mengusulkan

Rancangan PERDES

BPD (Tim Kecil : Melaksanakan

Pengkajian)

Rapat pembahasanDihadiri sekurang-

kurangnya2/3 dari jumlah anggota

Usulan Pemerintah Desa

Lembaga Kemasyarakatan Lisan & Tertulis

Sosialisasi

Sosialisasi

Page 15: 2.-Perancangan-Perdes

BAGAN PROSES USULAN RANCANGAN PERATURAN DESA

Lembaga Kemasyarakatan Lisan & Tertulis

Anggota : Perorangan atau kelompok

(minimal 2) mengusulkan

Rancangan PERDES

BPD (Tim Kecil : Melaksanakan

Pengkajian)Ketua BPD

Usulan Badan

PermusyawaratanDesa

Hasil Kajian RaperdesKepala Desa

Masyarakat Lisan & Tertulis

Page 16: 2.-Perancangan-Perdes

BAGAN PROSES PEMBAHSAN RANCANGAN PERATURAN DESA

Kepala Desa

Pembahasan -2/3 anggota BPD- Kepala Desa & Perangkat Desa

Badan Permusyawaratan

Desa

Usulan (anggota) Badan Permusyawaratan

Desa

Pandangan Umum oleh BPD

Pandangan Umum Oleh Kepala Desa

Hasil nya : BPD &Kepala Desa

Usulan Pemerintah

Desa

Menolak : Dapat Diusulkan kembali melalui

Tahap Pengusulan

Diterima : 1.Penyempurnaan

2.Tanpa perubahan

Proses Lebih Lanjut

Page 17: 2.-Perancangan-Perdes

Mekanisme Rapat Pembahasan:1.Jumlah Kehadiran BPD dan unsur Pemerintah Desa;2.Pernyataan Pembukaan Rapat oleh Pimpinan dilanjutkan penjelasan Agenda Rapat;3.Persetujuan/kesepakatan hasil rapat dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dr jumlah anggota BPD : Keputusan persetujuan sah sekurang-kurang ½ ditambah 1 peserta yang hadir.4.Jika persetujuan dipenuhi diupayakan utk mencapai mufakat hingga pemungutan suara atau voting5. Hasil rapat pembahasan Raperdes ditetapkan dengan Keputusan BPD.

Page 18: 2.-Perancangan-Perdes

Tindaklanjut Kesepakatan atas Raperdes:1.Kesepakatan Raperdes disampaikan BPD kpd Kepala Desa sekurang-kurangnya 7 hari sejak tgl diputuskan;2.Kepala Desa kepada Bupati melalu Camat utk dievaluasi paling lama 20 hari;3.Evaluasi dapat didelegasikan kepada camat;4.Raperdes yang ditolak dikembalikan utk diselesaikan 14 hari;5. Raperdes oleh Kepala Desa disampaikan kepada BPD utk dilakukan pembahasan paling lama 7 hari dan hasilnya disampaikan kepada Kepala Desa.6. Kepala Desa disampaikan kpd Bupati utk dievaluasi kembali paling lama 20 hari.

Page 19: 2.-Perancangan-Perdes

Tindaklanjut Kesepakatan atas Raperdes:7.Raperdes yang disetujui kemudian ditetapkan, kepala desa wajib membubuhkan tanda tangan paling lama 30 hari;8.Kemudian Disampaikan kepada Sekretaris Kabupaten utk diundangkan selanjutnya disampaikan kepada Bupati sekurang-kurangnya 7 hari seja diundangkan.9.Peraturan Desa mulai berlaku sejak diundangkan dalam berita daera, wajib disebarluaskan kepada masyarakat oleh BPD dan Pemderintah Desa.

Page 20: 2.-Perancangan-Perdes

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BAIK

I FORMAT1. KETETAPAN STRUKTUR2. KETEPATAN BAHASA3. KETEPATAN PEMAKAIAN HURUF DAN TANDA BACA

II SUBSTANSI (ADANYA KESESUAIAN ISI DENGAN)1. DASAR YURIDIS2. DASAR SOSIOLOGIS3. DASAR FILOSOFIS

III DAPAT DILAKSANAKAN DAN MENJAMIN KEPASTIAN HUKUM

Page 21: 2.-Perancangan-Perdes

KERANGKA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

A.JUDULB.PEMBUKAAN1.Frase Dengan Rahmat Tuhan YANG Maha Esa;2.Jabatan pembentuk peraturan perundang-undangan3.Konsiderans4.Dasar hukum 5.DiktumC.BATANG TUBUH1.Ketentuan Umum2. Materi Pokok yang diatur3. Ketentuan pidana (jika diperlukan)

4. Ketentuan peralihan (jika diperlukan)

5. Ketentuan penutup

D. PENUTUP•PENJELASAN (jika diperlukan)

•LAMPIRAN (jika diperlukan)

Page 22: 2.-Perancangan-Perdes

KERANGKA PERATURAN DESA Judul Pembukaan

Batang Tubuh

Jabatan Pembentuk Peraturan Desa. Konsideran. Dasar hukum. Memutuskan. Menetapkan. Nama Peraturan Desa

Ketentuan Umum. Materi pokok yang diatur. Ketentuan peralihan (jika diperlukan) Ketentuan penutup

Penutup Penjelasan (jika diperlukan) Lampiran (jika diperlukan)

Page 23: 2.-Perancangan-Perdes

PERATURAN DESA................................} 1 ½ Spasi

NOMOR........... TAHUN ........... TENTANG (Nama Peraturan Desa) HURUF BESAR

} 2 Spasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

} 2 SpasiKEPALA DESA .................

} 3 Spasi a. bahwa.........................................................

} 1 ½ Spasi ...................................................................

} 2 Spasi b. bahwa.........................................................

} 2 Spasi ...................................................................

} 2 Spasi c. dan seterusnya...........................................

} 1 ½ Spasi ...................................................................

} 2 Spasi

Menimbang :

CONTOH BENTUK PERATURAN DESA

Page 24: 2.-Perancangan-Perdes

1...................................................................} 2 Spasi

..................................................................} 2 Spasi

2. ....................................................................} 2 Spasi

................................................................... } 1 ½ Spasi

3. dan seterusnya...........................................} 2 Spasi

Dengan Persetujuan BersamaKEPALA DESA ............................danBADAN PERMUSYAWARATAN DESA......................

} 2 SpasiPERATURAN DESA .............................................. TENTANG .............................................

} 2 Spasi (Nama Peraturan Desa)BAB I

} 2 Spasi Pasal 1

} 2 SpasiBAB II

} 2 Spasi Pasal 1

} 2 Spasi

Mengingat :

Menetapkan :

Page 25: 2.-Perancangan-Perdes

BAB................... } 2 Spasi

Pasal 1} 2 Spasi

Dan seterusnya.......................} 3 SpasiDitetapkan di Desa......

} 1 ½ SpasiPada tanggal..............

} 1 ½ Spasi KEPALA DESA............Tanda tangan

} 3 Spasi

NAMA

Page 26: 2.-Perancangan-Perdes

KERANGKA PERATURAN KEPALA DESA Judul Pembukaan

Batang Tubuh

Jabatan Pembentuk Peraturan Kepala Desa. Konsideran. Dasar hukum. Memutuskan. Menetapkan. Nama Peraturan Kepala Desa

Ketentuan Umum. Materi pokok yang diatur. Ketentuan peralihan (jika diperlukan) Ketentuan penutup

Penutup Penjelasan (jika diperlukan) Lampiran (jika diperlukan)

Page 27: 2.-Perancangan-Perdes

PERATURAN KEPALA DESA................................} 1 ½ Spasi

NOMOR........... TAHUN ........... TENTANG (Nama Peraturan Desa) HURUF BESAR

} 2 Spasi DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

} 2 SpasiKEPALA DESA .................

} 3 Spasi a. bahwa.........................................................

} 1 ½ Spasi ...................................................................

} 2 Spasi b. bahwa.........................................................

} 2 Spasi ...................................................................

} 2 Spasi c. dan seterusnya...........................................

} 1 ½ Spasi ...................................................................

} 2 Spasi

Menimbang :

CONTOH BENTUK PERATURAN KEPALA DESA

Page 28: 2.-Perancangan-Perdes

1...................................................................} 2 Spasi

..................................................................} 2 Spasi

2. ....................................................................} 2 Spasi

................................................................... } 1 ½ Spasi

3. dan seterusnya...........................................} 2 Spasi

MEMUTUSKAN :} 2 Spasi

PERATURAN KEPALA DESA TENTANG .............................. (Nama Peraturan Desa) } 2 Spasi BAB I

} 2 Spasi Pasal 1

} 2 Spasi BAB II

} 2 Spasi Pasal 1

} 2 Spasi

Mengingat :

Menetapkan :

Page 29: 2.-Perancangan-Perdes

BAB................... } 2 Spasi

Pasal ......} 2 Spasi

Dan seterusnya.......................} 3 SpasiDitetapkan di Desa......

} 1 ½ SpasiPada tanggal..............

} 1 ½ Spasi KEPALA DESA............Tanda tangan

} 3 Spasi

NAMA

Tembusan, disampaikan kepada:Yth. Bupati................Yth. Camat................Yth. Ketua BPD.........

Page 30: 2.-Perancangan-Perdes

Pembukaan Keputusan Kepala Desa memuat :Jabatan pembentuk Keputusan Kepala Desa. Konsideran. Dasar hukum. Memutuskan.

KERANGKA KEPUTUSAN KEPALA DESA TERDIRI DARI

JUDUL

PEMBUKAAN

Setiap keputusan kepala desa diberi judul, yang memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun penetapan dan nama keputusan kepala desa.Nama keputusan kepala desa dibuat secara singkat dan mencerminkan isi keputusan kepala desa dan ditulis dengan huruf kapital yang diletakan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca.Nomor, tahun penetapan dan nama keputusan kepala desa.Nama keputusan kepala desa dibuat secara singkat dan mencerminkan isi keputusan kepala desa dan ditulis dengan huruf kapital yang diletakan di tengah marjin tanpa diakhiri tanda baca.

Menetapkan. Nama keputusan kepala desa

Page 31: 2.-Perancangan-Perdes

Menimbang :

KEPUTUSAN KEPALA DESA .............................NOMOR : .........................

} 2 SpasiTENTANG

} 2 Spasi (Nama Keputusan Kepala Desa) HURUFBESAR

} 2 Spasi KEPALA DESA ................................

} 3 Spasi

CONTOH KEPUTUSAN KEPALA DESA

a. Bahwa ............................................................................... } 1 ½ Spasi

b. Bahwa ................................................................................} 1 ½ Spasi

c. dan seterusnya ..................................................................

Mengingat : 1. ........................................................................................... } 1 ½ Spasi

2. ...........................................................................................} 1 ½ Spasi

3. dan seterusnya ..................................................................

Page 32: 2.-Perancangan-Perdes

Memperhatikan : 1. ........................................................................................ } 1 ½ Spasi

2. ........................................................................................} 1 ½ Spasi

3. dan seterusnya ..............................................................

MEMUTUSKAN} 2 Spasi

Menetapkan :} 1 ½

SpasiPERTAMA

: ................................................................................................} 1 ½

Spasi ................................................................................................

} 2 Spasi KEDUA

: ................................................................................................} 1 ½

Spasi

................................................................................................} 2 Spasi

Page 33: 2.-Perancangan-Perdes

KETIGA : ..................................................................................} 1 ½ Spasi

...................................................................................

} 3 Spasi Ditetapkan di Desa......

} 1 ½ SpasiPada Tanggal..............

} 1 ½ Spasi KEPALA DESA............Tanda tangan

} 3 Spasi NAMA

} 2 SpasiTembusan, disampaikan kepada:Yth. Bupati................Yth. Camat................Yth. Ketua BPD.........

Page 34: 2.-Perancangan-Perdes

CIRI-CIRI PERATURANCIRI-CIRI PERATURANREGELING BESCHIKKING

1. Materi muatan, umum (kriterium, semua orang, perlu pengaturan lanjut).

2. Batang tubuh diurai dalam pasal-pasal.

3. Boleh memuat ketentuan pidana.

4. Sebutan subjek “barang siapa” / “setiap orang”

5. Tidak dapat dijadikan obyek sengketa Tata Usaha Negara

1. Materi muatan, spesifik (konkrit, individual, final), tidak perlu pengaturan lanjut.

2. Batang tubuh diurai dalam diktum-diktum (PERTAMA, KEDUA, KETIGA, dstnya).

3. Tidak boleh memuat ketentuan pidana.

4. Sebutan subjek “sudah tertentu”

5. Dapat dijadikan obyek sengketa Tata Usaha Negara

Modeong – 14a Modeong – 14a --

Page 35: 2.-Perancangan-Perdes

SUBSTANSI (ADANYA KESESUAIAN ISI)

A. DASAR YURIDIS:

B. DASAR SOSIOLOGIS:

C. DASAR FILOSOFIS:SESUAI DENGAN CITA HUKUM YANG MENJADI PATOKAN HIDUP BERMASYARAKAT

DAPAT DILAKSANAKAN DAN MENJAMIN KEPASTIAN DENGAN MEMPERHITUNGKAN SUMBERDAYA; KEUANGAN; KEORGANISASIAN; KONDISI MASYARAKAT

1. ADANYA KEWENANGAN;2. KESESUAIAN BENTUK/JENIS PERATURAN

PERUNDANG-UNDANGAN DIIKUTINYA CARA-CARA TERTENTU;

3. TIDAK ADA PERTENTANGAN ANTARA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG SATU DENGAN YANG LAIN;

4. TIDAK BERTENTANGAN DENGAN ASAS-ASAS HUKUM YANG BERLAKU

1. SESUAI DENGAN KEYAKINAN UMUM/KESADARAN MASYARAKAT (DIPAHAMI);

2. SESUAI DENGAN HUKUM YANG HIDUP DALAM MASYARAKAT;

3. SESUAI DENGAN KEBUTUHAN, TUNTUTAN DAN PERKEMBANGAN MASYARAKAT;

Page 36: 2.-Perancangan-Perdes

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Rencana operasional tahunan dari

program pemerintahan dan pembangunan desa yang dijabarkan dan diterjemahkan dalam angka-angka rupiah, yang mengandung perkiraan target pendapatan dan perkiraan batas tertinggi belanja Desa.

Meliputi komponen pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Page 37: 2.-Perancangan-Perdes

PENGELOLAAN KD (PKD)

1.1. Kades Kades Pemegang kekuasaan PKD. Pemegang kekuasaan PKD.2.2. Kades dapat melimpahkan sebagian atau Kades dapat melimpahkan sebagian atau

seluruh kekuasaannya berupa perencanaan, seluruh kekuasaannya berupa perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan dan pelaporan pelaksanaan, penatausahaan dan pelaporan kepada Perangkat Desa.kepada Perangkat Desa.

3.3. PKD dalam pelaksanaannya merupakan PKD dalam pelaksanaannya merupakan Siklus Anggaran Desa sbb:Siklus Anggaran Desa sbb:

1)1) Perencanaan/Penyusunan anggaran;Perencanaan/Penyusunan anggaran;2)2) Pembahasan dan Penetapan Anggaran;Pembahasan dan Penetapan Anggaran;3)3) Pelaksanaan Anggaran;Pelaksanaan Anggaran;4)4) Pengawasan Anggaran;Pengawasan Anggaran;5)5) Pertanggungjawaban Pelaks. Anggaran.Pertanggungjawaban Pelaks. Anggaran.

Page 38: 2.-Perancangan-Perdes

GAMBAR SIKLUS ANGGARAN DESA

51

2

3

4

Page 39: 2.-Perancangan-Perdes

4.4. Perencanaan/Penyusunan dan Perencanaan/Penyusunan dan Pembahasan & Penetapan Anggaran. Pembahasan & Penetapan Anggaran. 1)1) Dalam rangka Penyelenggaraan Dalam rangka Penyelenggaraan

Pemdes, Desa menyusun Rencana Pemdes, Desa menyusun Rencana Pembangunan Desa.Pembangunan Desa.

a. a. Rencana Pembangunan jangka Rencana Pembangunan jangka Menengah Desa (RPJMDes) dgn Menengah Desa (RPJMDes) dgn jangka waktu 5 th.jangka waktu 5 th.

b.b. Rencana kerja Pembangunan Rencana kerja Pembangunan Desa (RKPDes) dgn jk. Waktu 1 Desa (RKPDes) dgn jk. Waktu 1 tahun.tahun.

RPJMDes RKP-Des

2)2) Berdasarkan RKPD, Kades Berdasarkan RKPD, Kades menyusun RAPBDes.menyusun RAPBDes.

3)3) Penyusunan Anggaran berdasarkan Penyusunan Anggaran berdasarkan asas/Prinsip penyelenggaraan.asas/Prinsip penyelenggaraan.

APBDes

Page 40: 2.-Perancangan-Perdes

4)4) Tiga Komponen yang bersinergi Tiga Komponen yang bersinergi dalam Penyusunan APBDesdalam Penyusunan APBDes

Masy. Desa

Pemdes BPDPenyusunan Kebijakan (APBDes)

Jaring Asmara

Tuntutan Jaring Asmara dan pel.

Page 41: 2.-Perancangan-Perdes

PenyusunaPenyusunan APBDesn APBDes

Bupati/ Bupati/ WakotWakot

Bahan MasukanBahan Masukan Sisa lebih PATYLSisa lebih PATYL Realisasi APBDesRealisasi APBDes Pendapat Pemdes & BPD;Pendapat Pemdes & BPD; Asmara & Tokoh Masy.; Asmara & Tokoh Masy.;

LPMDLPMD Visi, misi desa; RKPDVisi, misi desa; RKPD Kebijakan PemkabKebijakan Pemkab Pembinaan PemcamPembinaan Pemcam PADPAD Bantuan dan lain-lainBantuan dan lain-lain

Raperdes APBDesRaperdes APBDes

Rapat BPD dg Pemdes Rapat BPD dg Pemdes tentang Bahas & tentang Bahas &

Persetujuan Raperdes Persetujuan Raperdes APBDes oleh BPDAPBDes oleh BPD

Penetapan Perdes Penetapan Perdes APBDes APBDes

oleh Kadesoleh Kades

Rapat Rapat DesaDesa

EvaluasiEvaluasi 20 H20 H 66

55

7 H7 H

77

44

33

22 11

Page 42: 2.-Perancangan-Perdes

PENYUSUNAN APBDes Setiap menjelang awal tahun anggaran baru,

Bupati/Walikota memberikan pedoman penyusunan APBDesa kepada Kepala Desa dan BPD

APBDesa merupakan satu kesatuan yang terdiri atas bagian komponen pendapatan, belanja dan pembiayaan.

Pengelolaan keuangan desa dipertanggungjawabkan oleh Kepala Desa kepada BPD selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah berakhir tahun anggaran.

Page 43: 2.-Perancangan-Perdes

PENETAPAN APB Desa

APBDes ditetapkan setiap tahun oleh Kepala Desa, selambat-lambatnya satu bulan setelah ditetapkan APBD Kab/Kota.

Apabila setelah satu bulan ditetapkan APBD Kab/Kota, APBDesa belum ditetapkan, maka BPD dapat memperingatkan secara tertulis.

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDes yang telah disetujui bersama sebelum ditetapkan oleh Kepala Desa harus disampaikan kepada Bupati/Walikota untuk dievaluasi.

Page 44: 2.-Perancangan-Perdes

Bupati dapat membatalkan Ranperdes APBDes apabila ternyata isinya bertentangan dengan kepentingan umum atau Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya.

Pembatalan Ranperdes tersebut diberitahukan kepada Pemerintah Desa yang bersangkutan dan BPD dengan mnyebutkan alasan-alasannya.

Pembatalan dimaksud dilakukan paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah diterimanya Ranperdes tentang APBDes oleh Bupati.

Page 45: 2.-Perancangan-Perdes

PERUBAHAN ANGGARAN

Apabila dalam tahun anggaran yang bersangkutan terjadi perubahan baik pendapatan maupun belanja, maka Kepala Desa diharuskan membuat perubahan anggaran.

Perubahan anggaran ditetapkan dengan Perdes

Penetapan Perdes dilakukan segera setelah perubahan APBD Kab/kota ditetapkan.

Apabila terjadi perubahan sepanjang tidak menyangkut perubahan APBD Kab/Kota segera diajukan kepada Bupati/Walikota.

Page 46: 2.-Perancangan-Perdes

Pelaksanaan APBDes

Pelaksanaan APBDes dilakukan berdasarkan pada prinsip hemat, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana program/kegiatan Pemerintah Desa.

Pelaksanaan APBDes dilaksanakan dengan Peraturan Kepala Desa.

Pelaksanaan adminitrasi keuangan APDes dilakukan oleh seorang Bendaharawan yang diangkat oleh Kepala Desa (dari salah seorang Kepala Urusan) dengan persetujuan BPD.

Page 47: 2.-Perancangan-Perdes

Perhitungan Anggaran Desa

Selambat-lambatnya 3 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran Kepala Desa wajib menetapkan Perdes tentang perhitungan APBDes.

Perdes dimaksud disampaikan kepada Bupati selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah ditetapkan dan tembusannya disampaikan kepada Camat.

Page 48: 2.-Perancangan-Perdes

Setiap pengeluaran keuangan Desa harus mendapat persetujuan Kepala Desa.

Setiap penerimaan dan pengeluaran anggaran dicatat oleh Bendaharawan Desa dan dilaporkan kepada Kepala Desa.

Page 49: 2.-Perancangan-Perdes

3. Pelaksanaan Anggaran berdasarkan pada Peraturan/Kpts. Bupati/Wakot

4. Pengawasan Anggaran :a. Waskatb. Wasnalc. Wasmasd. Was BPDe. DllSesuai dengan pedoman pada peraturan/kpts. Bupati Wakot

5. Pertanggung Jawaban Pelaksanaan Anggaran.1) Memberikan keterangan Lap. Pertgjwb kpd

BPD.2) Memberikan peluang kpd masy melalui BPD

utk bertanya.3) Penetapan Perdes Pertgjwb pelaks.

Anggaran

Page 50: 2.-Perancangan-Perdes

Struktur APBDesStruktur APBDes

1.1. PendapatanPendapatan2.2. BelanjaBelanja3.3. Pembiayaan [Psl 73 ayat (1) PP Pembiayaan [Psl 73 ayat (1) PP 72/2005]72/2005]Dengan demikian Pemdes dapat Dengan demikian Pemdes dapat menerapkan sistem Penganggaran menerapkan sistem Penganggaran - Surplus danSurplus dan- DefisitDefisit

Page 51: 2.-Perancangan-Perdes

STRUKTUR APB Desa PENDAPATAN

BELANJA Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung

Surplus/(Defisit)

PEMBIAYAANPenerimaanPengeluaran

Pembiayaan Neto

SILPA

(-)

(-)(-)

Page 52: 2.-Perancangan-Perdes

STRUKTUR PENDAPATAN A. Pendapatan Asli Desa:

1. Hasil usaha Desa2. Hasil Kekayaan Desa3. Hasil hasil swadaya dan partisipasi4. Hasil gotong royong5. Lain-lain PADesa yang sah

B. Bagi hasil pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota : C. Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang yang diterima oleh kab/kota.D. Bantuan dari Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kab/kota :

E. Hibah dan sumbangan dari pihak ketiga

Page 53: 2.-Perancangan-Perdes

STRUKTUR BELANJA

A.Belanja Tidak Langsung:1. Belanja Pegawai2. Belanja Barang dan Jasa3. Belanja Bunga4. Belanja Subsidi5. Belanja Hibah6. Belanja Bagi Hasil7. Belanja Bantuan Keuangan8. Belanja Tidak Tersangka

B.Belanja Langsung:1. Belanja Pegawai2. Belanja Barang dan Jasa3. Belanja Modal

Page 54: 2.-Perancangan-Perdes

STRUKTUR PEMBIAYAAN

A. Penerimaan Pembiayaan:1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu2. Transfer dari Rekening Dana Cadangan3. Hasil Penjualan Kekayaan Desa yang dipisahkan4. Penerimaan Pinjaman Desa5. Penerimaan Piutang Desa

B. Pengeluaran Pembiayaan:1. Pembayaran cicilan pokok utang yang jatuh tempo2. Penyertaan modal (investasi) desa3. Pemberian piutang desa4. Transfer ke rekening dana cadangan

Page 55: 2.-Perancangan-Perdes

PENDAPATAN

Kode Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4

1.1

Page 56: 2.-Perancangan-Perdes

BELANJA TIDAK LANGSUNG

Kode Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4

2R.1

Page 57: 2.-Perancangan-Perdes

BELANJA LANGSUNG

Kode Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4

2P.1

Page 58: 2.-Perancangan-Perdes

PEMBIAYAAN

Kode Uraian Jumlah Keterangan

1 2 3 4

3.1