2. kajian pustaka 2.1 pengertian ornamen · 2.1 pengertian ornamen dalam kamus besar bahasa...

23
7 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan yang dibuat dengan cara dilukis atau dipahat. 5 Ornamen adalah salah satu bentuk ekpresi kreatif manusia jaman dulu. Ornamen-ornamen itu dipakai untuk mendekorasi badan, dipahat pada kayu, pada tembikar-tembikar, hiasan pada baju, alat-alat perang, bangunan, serta benda dan bangunan seni lainnya. Bentuk dari ornamen dibagi atas 2 bentuk dasar yaitu: 1) Bentuk naturalis, yang terdiri dari, bentuk flora (hewan), bentuk fauna (tumbuhan), bentuk manusia. Ciri khas dari bentuk naturalis adalah bentuk garis lengkung yang bebas luwes dan berkesan pertumbuhan dan merupakan bentuk dasar lingkungan hidup manusia. 2) Bentuk geometris, yaitu ornamen dengan dasar bentuk kotak, bulat, segi tiga. Bentuk grafis ornamen bisa dalam bentuk titik dan garis yang sederhana, sampai ke bentuk grafis yang rumit, seperti bentuk binatang. 2.2 Ornamen Sebagai Simbol Kebudayaan Untuk dapat mengerti tentang ornamen sebagai simbol budaya terlebih dahulu diketahui hubungan apa saja antara ornamen dan kebudayaan. 2.2.1 Kebudayaan Untuk dapat mengerti tentang ornamen sebagai simbol budaya terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya kebudayaan itu. Menurut Koentjaraningrat kebudayaan adalah ”Seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar”. Sehingga dihampir seluruh tindakan manusia adalah “kebudayaan”. Manusia dapat belajar dengan kemampuan akal budinya untuk mengembangkan berbagai tindakan. Kebudayaan diambil dari kata sansakerta buddhayah yaitu terdiri dari dua kata dari buddhi yang berarti budi (dalam bentuk jamak), atau akal sehingga 5 Poerwadarminta W.J.S, “Kamus umum Bahasa Indonesia.Balai Pustaka. Jakarta. 1991.

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

7

2. Kajian Pustaka

2.1 Pengertian Ornamen

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam

arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan yang dibuat dengan cara dilukis

atau dipahat.5 Ornamen adalah salah satu bentuk ekpresi kreatif manusia jaman

dulu. Ornamen-ornamen itu dipakai untuk mendekorasi badan, dipahat pada kayu,

pada tembikar-tembikar, hiasan pada baju, alat-alat perang, bangunan, serta benda

dan bangunan seni lainnya. Bentuk dari ornamen dibagi atas 2 bentuk dasar yaitu:

1) Bentuk naturalis, yang terdiri dari, bentuk flora (hewan), bentuk fauna

(tumbuhan), bentuk manusia. Ciri khas dari bentuk naturalis adalah bentuk

garis lengkung yang bebas luwes dan berkesan pertumbuhan dan merupakan

bentuk dasar lingkungan hidup manusia.

2) Bentuk geometris, yaitu ornamen dengan dasar bentuk kotak, bulat, segi tiga.

Bentuk grafis ornamen bisa dalam bentuk titik dan garis yang sederhana,

sampai ke bentuk grafis yang rumit, seperti bentuk binatang.

2.2 Ornamen Sebagai Simbol Kebudayaan

Untuk dapat mengerti tentang ornamen sebagai simbol budaya terlebih

dahulu diketahui hubungan apa saja antara ornamen dan kebudayaan.

2.2.1 Kebudayaan

Untuk dapat mengerti tentang ornamen sebagai simbol budaya terlebih

dahulu mengetahui apa sebenarnya kebudayaan itu. Menurut Koentjaraningrat

kebudayaan adalah ”Seluruh sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia

dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar”. Sehingga dihampir seluruh tindakan manusia adalah “kebudayaan”.

Manusia dapat belajar dengan kemampuan akal budinya untuk mengembangkan

berbagai tindakan.

Kebudayaan diambil dari kata sansakerta buddhayah yaitu terdiri dari

dua kata dari buddhi yang berarti budi (dalam bentuk jamak), atau akal sehingga

5 Poerwadarminta W.J.S, “Kamus umum Bahasa Indonesia.Balai Pustaka. Jakarta. 1991.

Page 2: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

8

kebudayaan adalah hal-hal yang berkaitan dengan akal. Kata “kebudayan” sendiri

dibedakan dengan “budaya”, budaya sendiri diartikan sebagai daya dan budi dari

kata budi-daya. Budaya adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa, sedangkan

kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa, dan rasa, namun dalam “antropologi-

budaya” perbedaan ini dihilangkan. Dalam bahasa asing culture yang artinya

budaya berasal dari bahasa Yunani coler yang berarti “mengolah dan

mengerjakan”.

Kebudayaan itu sendiri dibagi kedalam tiga wujud, yaitu:

1) Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide- ide, gagasan, nilai-nilai,

norma-norma, peraturan dan sebagainya. Bentuk dari kebudaya ini adalah adat

istiadat atau sistem budaya.

2) Wujud kebudayaan sebagi suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari

manusia dalam masyarakat. Merupakan kebudayaan yang disebut sistem

sosial, berhubungan dengan sistem sosial yang terdiri dari aktivitas-aktivitas

manusia yang berinteraksi , berhubungan, serta pergaulan mereka.

3) Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.6 Kebudayaan

ini bisa disebut sebagai kebudayaan fisik. Merupakan total dari keseluruhan

hasil fisik dari aktivitas, pembuatan, dan karya manusia dalam lingkungan

masyarakatnya.

Menurut Abdulkadir Muhammad dalam bukunya “Ilmu Budaya Dasar”

(1988) manusia adalah mahluk budaya karena ia memiliki akal, perasaan, dan

kehendak Karena menusia adalah mahluk budaya ia mempunyai kebutuhan,

kebutuhan ini meliputi:

a. Kebutuhan ekonomis yaitu kebutuhan yang bersifat material (contoh:

kesehatan, aman)

b. Kebutuhan rohani (psikhis) berupa kebutuhan immaterial (contoh : religi,

hiburan, perkembangan pikiran melalui belajar)

c. Kebutuhan biologis, yaitu kebutuhan yang bersifat seksual.

Dalam kebudayaan terdapat 7 unsur universal, hal ini berdasarkan konsep

B. Malinowski seperti yang dikutip oleh Abdulkadir Muhammad yaitu bahasa,

6 Koentjaraningrat.”Pengantar Umum Antropologi”.Jakarta.1980.Hal 186.

Page 3: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

9

sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan,

religi, dan kesenian.

Dalam hal ini posisi ornamen bisa dikategorikan kedalam seni

berdasarkan pemikiran berikut.

Kesenian adalah segala ekspresi hasrat manusia akan keindahan,

keindahan adalah suatu konsep abstrak yang dapat dinikmati melalui konteks

tertentu. Keindahan itu jelas terlihat jika ia diwujudkan kedalam suatu karya.

Dalam bukunya “Ilmu Budaya Dasar”(1988) menyebutkan bahwa keindahan

hanyalah sebuah konsep, yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk.

Keindahan berasal dari kata indah yang berarti cantik, molek, elok, permai, yang

indah itu adalah bentuk. Indah yang diciptakan manusia dirasakan melalui karya

seni. Seni merupakan cara mengekspresikan hasrat manusia akan keindahan.

Menurut Koentjaraningrat (1980) seni dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:

1) Seni rupa, yaitu kesenian yang dapat dinikmati dengan mata (Visual). Dalam

lapangan seni rupa ini terdiri dari seni lukir dan gambar, seni rias, sedangkan

seni patung dan seni relief termasuk kedalam seni ukir.

2) Seni suara, ialah segala bentuk seni yang dapat dinikmati dengan indra telinga

(Audio). Seni suara meliputi seni musik, istrumen, dan seni sastra.

Bagian lain dari seni merupakan gabungan antara seni rupa dengan seni

suara adalah seni tari, drama, lawak, dan sebagainya yang merupakan gabungan

dari seni Audio dan Visual.

2.2.2 Ornamen Sebagai Seni Dalam Kebudayaan

Kesenian merupakan cara manusia memenuhi kebutuhan mereka akan

ekspresi hasrat akan keindahan

Dalam suatu budaya akan banyak dihasilkan kesenian-kesenian, kesenian

inilah yang menjadi bagian terpenting suatu budaya. Budaya merupakan hasil dari

akal budi manusia, menghasilkan karya seni. Bila berbicara tentang karya seni

berarti memasuki suatu bahasan yang luas.

Posisi ornamen bagian dari seni sebagai kebudayaan fisik dalam

kebudayaan dijelaskan dalam kerangka kebudayaan yang diperkenalkan oleh

Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Ilmu Antropologi” (1980).

Page 4: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

10

Seni visual Seni audio

Seni Audio Visual

Gambar 2.1 Lingkup Kesenian

Gambar 2.2 Kerangka Kebudayaan

(Sumber :Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 1980)

Sistem Budaya Sistem Sosial Kebudayaan Fisik

Page 5: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

11

2.2.3 Nilai Dalam Kebudayaan

Nilai adalah sesuatu yang dipentingkan manusia menyangkut sesuatu

yang baik dan buruk, sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai

pengalaman.

C.Kluckhohn seorang ahli antropologi membagi menjadi lima masalah

besar dalam kehidupan manusia. Lima masalah dasar ini secara umum dipakai

dalam menganalisa variasi dalam sistem nilai budaya dalam sebuah kebudayaan.

Sistem budaya yang juga diberi istilah sebagai world view atau pandangan dalam

hidup. Pandangan hidup berkembang dan dianut oleh dalam komunitas golongan

tertentu saja yang telah dipilih secara selektif, ia tidak dapat dikatakan sebagai

pandangan hidup seluruh masyarakat. Konsep pandangan hidup itu sendiri

merupakan sebagian dari nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat.

Tabel 2.1 Kerangka Kluckhohn Mengenai Lima Masalah Dasar Dalam Hidup Yang Menentukan Orientasi Nilai-Budaya Manusia.

(Sumber :Pengantar Ilmu Antropologi, Koentjaraningrat 1980)

Masalah dasar dalam hidup

Orientasi Nilai Budaya.

Hakekat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu uruk tetapi manusia wajib berikhtiar supaya hidup itu lebih baik.

Hakekat karya Karya untuk nafkah hidup

Karya itu untuk kedudukan, kehormatan, dan sebagainya.

Karya itu untuk menambah karya.

Persepsi manusia tentang waktu

Orientasi kemasa kini Orientasi kemasa lalu Orientasi kemasa depan

Pandangan manusia terhadap Alam

Manusia tunduk kepada lama yang dahsyat

Manusia menjaga keselarasan dengan alam

Manusia berhasyat menguasai alam.

Hakekat hubungan antara manusia dengan sesamanya.

Orietasi horizontal, rasa ketergantungan kepada sesamanya (jiwa gotong royong)

Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat.

Individualisme menilai tinggi usaha tas kekauatan sendiri.

Sistem nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan

manusia dalam tingkatan yang abstrak. Bila mengarah ke sistem yang konkrit dan

berpedoman sistem nilai budaya, nilai ini bisa terwujud dalam aturan-aturan

khusus, hukum, dan norma-norma.

Page 6: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

12

2.3 Ornamen Sebagai Desain Komunikasi Visual

2.3.1 Desain

Bila bicara tentang desain berarti bicara tentang proses, berangkat dari

pengertian desain yang dalam kamus The American College Dictionary disebut

sebagai rencana pendahuluan; perencanaan; membentuk atau memikirkan sesuatu

dalam benak; merancang “rencana”; menetapkan dalam pik iran; tujuan; maksud;

garis besar sketsa, rencana, seperti dalam kegiatan seni, bangunnan, gagasan

tentang mesin yang akan diwujudkan; merencanakan dan memberikan sentuhan

artistik yang akan dikerjakan dengan kepakaran yang tinggi; berbagai detail

gambar, bangunan, wahana lainnya untuk pekerjaan artistik; merupakan pekerjaan

artistik.

Didalam pengertian itu terdapat pemikiran, perencanaan, rancangan,

yang merupakan proses kreatif dalam menghasilkan karya desain. Ornamen

disebut sebagai desain karena dalam pembentukan ornamen itu sendiri mengalami

suatu proses desain dimana ornamen itu sendiri dibentuk dengan tujuan tertentu,

untuk mencapai tujuan inilah perlu adanya pemikiran-pemikiran sehingga

terbentuklah rancangan barupa gambar, lukisan, atau pahatan.

2.3.2 Komunikasi

Membahas tentang komunikasi, berarti berbicara tentang interaksi dua

orang atau lebih dalam memindahan atau gagasan kepada pihak lain. Dalam

komunikasi terdapat tiga komponen yaitu:

1) Pemberi pesan (komunikator)

2) Media (alat penyampaian)

3) Komunikan (orang yang menerima pesan)

Komunikasi visual merupakan salah satu bentuk komunikasi yang

dipakai manusia untuk menyampaikan pesan dalam bentuk bahasa non verbal

yang menggunakan mata sebagai indera sensasi. Sehingga segala bentuk hasil

karya manusia dalam bentuk gambar atau bentuk yang dapat diterima oleh indera

mata dan didalamnya ada usaha untuk menyampaikan pesan dikategorikan

kedalam komunikasi visual.

Page 7: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

13

Komunikasi bertujuan untuk membangun hubungan antara pemberi

pesan dengan penerima pesan, agar dapat saling memahami dan mengerti dan

menyampaikan arti, pesan dan makna.

Sejak lama kegiatan komunikasi telah dilakukan manusia dalam

menyampaikan pesan maupun informasi atau sekedar melakukan hubungan

sosialisasi dengan sesama manusia. Dengan berkembangnya peradapan manusia

menghadirkan dua bentuk komunikasi yang berbeda, bentuk itu adalah bentuk

komunikasi visual modern, dan bentuk komuniksai tradisional.

1) Komunikasi Visual Modern

Bentuk Komunikasi visual modern ditandai dengan dipakainya teknologi

sebagai penunjang komunikasi, komunikasi berkembang seiring

berkembangnya peradapan manusia mengenal teknologi. Kemajuan

komunikasi visual begitu pesat, pesan dapat disampaikan hanya dalam

hitungan detik, teknologi menciptakan beragam media baru, kini sebuah pesan

tidak hanya dapat didapati melalui media cetak namun juga dapat diterima

melalui media elektronik seperti televisi dan internet.

2) Komunikasi Visual Tradisional

Komunikasi visual modern memiliki bentuk yang sederhana dan memiliki

keterbatasan dalam menyampikan pesan. Bentuk komunikasi visual telah

dikenal masyarakat sejak lama, hal ini dapat dibuktikan ketika ditemukannya

tulisan-tulisan kuno, tulisan-tulisan ini tidak berbentuk huruf seperti sekarang,

melainkan memiliki bentuk visual yang dibentuk berdasarkan pengaruh alam

sekitar maupun pengaruh budaya setempat. Ketika menyampikan pesan dalam

bentuk tradisional orang jaman dulu menggunakan media dari alam, seperti

batu, kayu, daun, dan tanah liat. Karena media yang dipakai sangat sederhana

sehingga kadang komunikasi yang ingin disampaikan kurang berhasil akibat

berbagai hal, baik itu alat yang dipakai tidak mendukung dalam membentuk

pesan (alat untuk menulis dan sebagainya) ataupun kekuatan dari media

tersebut (daun yang cepat rusak, kayu yang mudah rusak).

Bentuk media tradisional seperti, ukiran dipermukaan dinding candi yang

mengisahkan kebudayaan setempat, lukisan pada dinding gua, ukiran pada

kayu, dan benda-benda purbakala lainnya. Bentuk-bentuk ini bisa dikatakan

Page 8: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

14

sebagai bentuk komunikasi karena apa yang mereka buat bukan merupakan

karya yang hanya dibentuk berdasarkan unsur kesengajaan, melaikan karena

hasil karya mereka itu memiliki arti ataupun maksud ataupun sebuah pesan

yang ingin disampaikan dan dapat dimengerti walaupun yang mengerti akan

pesan tersebut terbatas. Pesan dalam bentuk gambar ini merupakan ornamen-

ormamen yang dibentuk secara sederhana dan kebanyakan bentuk itu

dipengaruhi oleh keadaan alam sekitar dan juga letak geografis penduduk

penghasil karya.

Ornamen merupakan simbol budaya dan budaya tidak dapat dipisahkan

begitu saja dengan manusia, sehingga ada ungkapan mahluk berbudaya. Seperti

yang diketahui kebudayaan dibangun dengan gagasan-gagasan, simbol-simbol dan

nilai-nilai sebagai reaksi dari manusia itu sendiri. Manusia berfikir, berperasaan,

dan bersikap, diungkapkan dengan simbolis.

Setiap orang akan membutuhkan sarana atau media dalam melakukan

komunikasi. Media yang paling umum digunakan adalah dalam bentuk simbolis

yang berisikan makna atau pesan yang ingin dikomunikasikan.

Ornamen dapat dikatakan sebagai komunikasi visual tradisional, ini

disebabkan karena ornamen bagi masyarakat tradisional merupakan bentuk

komunikasi mereka terhadap sesama maupun dengan penguasa alam semesta,

karena ornamen tersebut memiliki makna dan pesan bagi masyarakatnya.

Kebanyakan ornamen tradisional hanya dapat dimengerti sebagian orang

saja, hal ini berkaitan dengan bagaimana penanda itu dibentuk kerena ornamen

tersebut terdiri dari tanda-tanda. Tanda-tanda ini merupakan bagian terpenting

dalam penyampaian pesan dalam komunikasi agar dapat dimengerti. Tanda-tanda

ini dapat berupa ikon yaitu adanya kemiripan tanda dengan maksud atau pesan

yang ingin disampaikan; symbol yaitu tanda yang dibuat bendasarkan faktor

kesepakatan contohnya kode morse; indeks merupakan tanda yang dibentuk

berdasarkan faktor kedekatan tanda dengan maksud yang akan disampaikan.

Karena komunikasi terdiri dari tanda-tanda, dan setiap tanda dibentuk berdasarkan

beberapa faktor pembentuk tanda maka bisa dipahami mengapa ornamen hanya

bisa dimengerti sebagian orang atau hanya dimengerti orang-orang tertentu saja.

Page 9: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

15

2.4 Semiotika Desain Ornamen

Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda dan makna,

menurut A.van Zoest (1996) dalam bukunya “Dasar-dasar semiotik”ilmu ini

pertama kali muncul pada tahun 1706, dikemukakan oleh Locke dengan “doktrin

dari sebagai bentuk tanda”. Tanda berpedoman pada suatu hal dan kemudian

diwujudkan dalam kata-kata.

Tokoh modern tentang semiotik adalah Charles Sanders Peirce (1839-

1914) mengenai tanda sebagai ikon, indeks, dan simbol(Ketiga insur itu

merupakan kesatuan simbol). Dalam teori semiotika semua tanda yang memiliki

pesan akan dikategorikan kedalam sebuah penanda.

Simbol berasal dari kata Yunani “sym-ballien” yang berarti melemparkan

bersama suatu (benda, perbuatan) dikaitkan dengan suatu ide. Ada juga pengertian

lain tentang simbol yaitu “symbolos”, yang berarti tanda atau ciri yang

memberitahukan sesuatuhal kepada seseorang. Dalam kamus umum bahasa

Indonesia simbol diartikan sebagai tanda, lukisan, perkataan, lencana, dan

sebagainya yang menyatakan sesuatu hal, atau mengandung maksud tertentu.

Simbol melibatkan tiga unsur yang merupakan dasar bagi semua makna

simbolik yaitu: simbol itu sendiri, satu rujukan atau lebih, dan hubungan antara

simbol dengan rujukan. Hubungan antara simbol sebagai penanda dengan sesuatu

yang ditandakan sifatnya konvensional, sehinga masyarakat dapat menafsirkan

ciri hubungan antara simbol dengan objek yang diacu dan menemukan maknanya.

Salah satu kebutuhan manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau

penggunaan serta kemampuan menciptakan lambang. Sejak dulu ornamen dibuat

sebagai lambang oleh manusia untuk melakukan komunikasi. Salah satu

contohnya adalah ornamen pada candi, ornamen tersebut memiliki makna tertentu

pada setiap bentuknya. Masyarakat kuno mengunakan gambar sebagai alat

komunikasinya. Ornamen menjadi sebuah simbol ketika ia digunakan dengan

maksud tertentu membawa sebuah pesan. Menurut salah satu tokoh semiotik

Ferdinand de Sausure, menjelaskan tentang tanda terdiri dari petanda dan

penanda.

Page 10: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

16

Tabel 2.2 Pedekatan Peirce Terhadap Tanda

Symbol/symbolic/simbol : merupakan tanda yang tidak menyerupai

bentuk penandanya, dibangun berdasarkan konvensi.Untuk

memahaminya maknanya harus dengan dipelajari dari segi konteksnya.

Contohnya huruf, angka, bahasa, code morse.

Icon/iconic/icon : merupakan tanda yang mengimitasi penandanya,

sehingga ada kesamaan, adanya kemiripan dengan penanda. Untuk dapat

mengeti maknanya cukup dengan dilihat saja. Contoh kartun, sound

effect, peta, foto.

Index/indexical/indeks: merupakan tanda yang hubungan tanda dengan

penandanya terbentuk dengan sebab-akibat. Untuk dapat memahami

maknanya bisa memperkirakan, berhubungan dengan pengalaman.

Contoh, jam, termometer, perkiraan cuaca, tanda tangan.

Sausure mengatakan bahwa untuk meneliti tentang tanda hanya perlu

meneliti dua hal yaitu “signified” (petanda) dan “signifier” (penanda). Bagi

Sausure tanda bukanlah merupakan sesuatu yang melambangkan sesuatu (konsep

atau referen) melainkan tanda adalah kesatuan antara “signified” dengan

“signifier”. Namun dalam buku yang berjudul “Dasar-dasar semiotik”

(Depeartemen pendidikan dan kebudayaan .1996 .hal-29) menyebutkan bahwa

teori ini tidak bisa membahas tentang tanda secara luas karena bersifat makna

yang individual.

Ilmu yang mempelajari tentang tanda ini memberikan kontribusi besar

pada ilmu komunikasi manusia. 1-2 adalah teori yang digunakan oleh Sausure dan

mengalami perkembangan sampai pada teori Roland Barthes yaitu adanya

perkembangan pada poin 3-6. Setiap tanda memiliki elemen berupa:

1) Penanda, mencakup icon (tanda yang berhubungan langsung dengan benda

yang dirujuk), indek (tanda yang berhubungan sebab-akibat), dan symbol

(merupakan tanda hasil konveksi).

2) Petanda, merupakan rujukan penanda

3) Tanda Denotatif, merupakan tanda yang ditampilkan secara visual diolah

menjadi informasi.

Page 11: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

17

4) Penanda Konotatif tingkat kedua, merupakan pemaknaan tataran kedua

tentang makna.

5) Petanda Konotatif tingkat kedua, merupakan pemaknaan tataran kedua tentang

makna sebagai rujukan penanda konotatif.

6) Tanda Konotatif, tingkat makna yang paling dalam, dipahami dengan

mempelajari penanda konotatif.

Unsur konotatif lebih berhubungan dengan makna yang dibangun lewat

suatu pemahaman aspek konotatif yang lebih dalam, hal ini memungkinkan

makna sebuah penanda bukan hanya mengandung satu makna namun juga

memiliki makna lain yang juga dipengaruhi oleh konteks tertentu pula pada

tingkatan konotatif, konteks ini bisa berupa religi, sosial-kebudayaan, ideologi,

historis, dan lain sebagainya.

Gambar 2.3 Bagan Lingkup Teori Sausure dan Teori Roland Barthes

Gambar 2.4 Teori Ferdinand de Sausure

(Sumber : http://www.aber.ac.uk)

Tanda Denotatif

Makna Konotatif

Penanda Konotatif

Petanda Konotatif

Penanda Petanda

Tataran pertama

Tataran kedua

Teori Sausure tentang tanda

Lingkup teori Barthes

Page 12: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

18

Gambar 2.5 Shannon and Weaver's "linear model"of 1949 (Sumber : http://www.olinda.com/edu/CinemaStudies/Semiotics/semiotics.htm)

Dalam web www.olinda.com Werner Hammerstingl (2002) “Semiotik”

yang mengulas tentang tiga tingkat masalah komunikasi yang ditulis oleh

Shannon and Weaver's, yaitu:

- Apakah simbol itu dikomunikasikan secara tepat (Technical problems)

- Apakah simbol itu mampu menyampaikan maksud komunikasi (semantic

problems)

- Apakah makna bisa memicu seseorang untuk bertindak. (effectiveness

problems).

Tabel 2.3 Keterangang Bagan Shannon and Weaver's "linear model"

Merupakan faktor penentu pembuat pesan dan pesan apa yang akan disampaikan

Bentuk dari pesan yang akan disampaikan (Audio, visual)

Segala gangguan yang menjadi penghalang antara pengirim pesan dengan

penerima pesan, ganguan ini merupakan ganguan yang tidak diduga oleh sumber

pesan.

Dikatakan Alex Sobur simbol tidak berdiri sendiri melainkan adanya

situasi atau konteks tertentu. Konteks merupakan situasi dan kondisi yang bersifat

lahir dan batin yang dialamai para peserta komunikasi. Konteks situ bisa terdiri

dari konteks fisik (Tempat, lokasi dan lainnya), konteks waktu, konteks historis,

konteks psikologis (batin), konteks sosial budaya, dan lainnya.

Ornamen Dayak dikatakan sebagai alat komunikasi karena adanya informasi yang

dikandung oleh ornamen itu sendiri, dan ornamen ini juga melalui sebuah proses

desain karena adanya usaha untuk merancang dan merencanakan sesuatu sesuai

Page 13: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

19

dengan tujuan yang hendak dicapai sehingga ornamen bisa dikatakan sebagai

desain komunikasi. Sebagai desain komunikasi ia memiliki tujuan

mengkomunikasikan sebuah pesan. Pesan ini bisa dipahami melalui proses

komunikasi melalui teori semiotik ini dimana dijelaskan bahwa makna budaya

dan religi merupakan suatu simbol-simbol. Sehingga keberhasilan suatu budaya

terletak pada keberhasilan simbol-simbol mewujudkan nilai-nilai yang ada pada

masyarakat tersebut. Simbol dipakai karena hanya simbol yang dapat menyimpan

makna kebudayaan. Makna bisa ditelaah lewat reference atau acuan seperti pada

teori Seasure. Reference ini bisa benda, peristiwa, proses, atau kenyataan.

2.4.1 Ornamen Sebagai Simbol-simbol Budaya dan Religi

Menurut pernyataan James P. Spradley (1997:121), yang dikutip oleh

Alex Sobur dalam bukunya “Semiotika Komunikasi” yang mengatakan “Semua

makna budaya diciptakan dengan menggunakan simbol-simbol” dia juga

mengutip pernyataan Clifford Geertz (1992:51) yang mengatakan “Makna hanya

bisa disimpan di dalam simbol”.

Dalam memahami ornamen sebagai simbol-simbol budaya dan religi,

sangat terkait dengan kontekstual dalam masyarakat dan kebudayaanya sendiri.

Seperti yang dikatakan Geertz dalam buku yang ditulis Susanto (1992:57) dan

dikutif oleh Alex Sobur, mengatakan:

Kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam dalam simbol-

simbol yang diwariskan melalui sejarah. Kebudayaan adalah sebuah system dari konsep-

konsep yang diwariskan dan dituangkan dan diungkapkan dalam bentuk -bentuk simbolik

melalui mana manusia berkomunikasi, mengekalkan dan memperkembangkan pengetahuan

tentang kehidupan ini dan bersikap terhadap kehidupan ini.7

Dalam pernyataan tersebut ditekankan tentang manusia berkomunikasi lewat

simbol sebagai rumusan sentral kebudayaan. Simbol dianggap terbentuk melalui

dinamisasi interaksi sisoal, yang diwariskan secara historis, berisikan nilai-nilai,

sebagai acuan , dan memberikan petunjuk bagaimana warga budaya tertentu

7 Alex Sobur.Semiotika Komunikasi.2003.hal 178.

Page 14: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

20

berperilaku dalam menjalani hidup. Simbol ini membawa pesan komunikasi dan

representasi kenyataan sosial.

Dengan adanya perbedaan sikap, kesadaran dan juga bentuk-bentuk

pengetahuan yang berbeda-beda, menghasikan budaya yang bebeda pula. Seni

berfungsi sebagai sistem kebudayaan sehingga seni bisa menjamah ideologi,

politik, dan aspek kehidupan lainnya.

Agama sebagai sebuah dimensi kebudayaan yang oleh Greertz yang

dikutip oelh Alex Sobur diuraikan kedalam dua poin penting yang diambil dari

kalimatnya tentang agama yang berbunyi “Agama adalah satu sistem simbol yang

bertujuan untuk menciptakan perasaan dan motivasi kuat, mudah menyebar, dan

tidak mudah hilang dalam , menurutnya agama adalah “satu sistem simbol yang

bertujuan untuk menciptakan perasaan dan motivasi kuat, dan tidak mudah hilang

dalam diri seseorang dengan cara membentuk konsepsi ini kepada pancara-

pancaran faktual, dan pada akhirnya perasaan dan motivasi ini akan terlihat

sebagai suatu realitas yang unik”. Dalam menjelaskan hubungan agama dengan

suatu sistem budaya, ke tiga poin tersebut adalah:

1) “Sebuah sistem simbol”, adalah segala sesuatu yang memberikan ide kepada

seseorang, dimana seseorang berangkat dari sebuah ide misalnya sebuah objek

khusus yang memberikan perbuatan tertentu tampa berkata-kata mengenai

benda yang memiliki hubungan khusus terhadap penerima pesan, misalnya

salib bagi orang Kristiani, salib merupakan objek yang dibangun dari ide

tentang penyaliban Yesus yang mati di kayu salib, memberikan kekuatan

batin. Yang menjadi inti pengertian ini adalah sebuah simbol bukan hanya

menjadi sebuah sistem yang melingkupi masyarakat tertentu akan tetapi

simbol ini sudah merupakan simbol publik yang diangkat dari pemikiran

pribadi tentang simbol tersebut, sehingga bila simbol itu ingin diangkat atau

dimengerti orang lain, secara gampang hanya dengan mengkristalkan apa yang

menjadi pemikiran orang tersebut.

2) “Saat dikatakan bahwa simbol-simbol tersebut menciptakan perasaan dan

motivasi kuat, mudah menyebar dan tidak mudah hilang dalam diri

seseorang”, dikatakan agama sebagai motivasi yang menyebabkan orang

merasakan dan melakukan sesuatu, motivasi ini dibimbing oleh seperangkat

Page 15: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

21

nilai, nilai yang memberika batsan yang baik dan buruk, apa yang penting, apa

yang benar, dan salah bagi dirinya.

Simbol-simbol, seperti juga ikon-ikon merupakan bentuk yang didasari oleh

prinsip kemiripan, atau analogi, atau benda yang mempunyai karakteristik yang

sama dengan sesuatu yang lain. Dalam pengalaman keagamaan terdapat satu

kesamaan yaitu adanya hal yang sakral dan memberi petunjuk tentang

supranatural.

2.4.2 Makna Denotatif dan Konotatif Ornamen

Untuk mengali makna yang lebih dalam dari sebuah simbol dalam bentuk

ornamen adalah dengan membedakan antara makna denotatif dengan makna

konotatif. Makna denotatif meliputi hal yang ditunjuk oleh kata-kata. Makna

denotatif merupakan makna yang memiliki hubungan tingkat pertama pada

rujukannya. Makna denotatif ini lebih mengarah kepada makna dasar. Pada

ornamen makna denotatifnya merupakan gambaran dari apa yang dimaksud atau

benda yang dimaksud.

Seperti yang dikutif oleh Alex Sobur dari pernyataan Berger makna

konotatif merupakan makna yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang

timbul atau ditimbulkan. Pada ornamen makna konotatif dipengaruhi oleh

beberapa aspek, seperti budaya, sosial, lingkungan, dan lain sebagainya. Makna

ornamen itu akan dimengerti melalui konteks-konteks tertentu berupa sudut

pandang pembuat lambang, sehingga bukan tidak mungkin satu ornamen memiliki

makna konotatif yang lebih dari satu, tergantung dari mana konteks si penerima

pesan dalam memahami sebuah simbol dalam bentuk ornamen.

Dalam beberapa kasus tentang makna simbol akan ditemukan perubahan

makna ini merupakan hal yang biasa karena adanya perubahan lingkungan, akibat

pertukaran tanggapan indra, atau bahasa.

2.4.3 Aspek Ideologi Pada Ornamen

Bila membahas ornamen dengan analisa ideologi, tidak akan lepas juga

membahas tentang mitologi atau mitos, setiap ideologi harus didasarkan pada

uraian dan keterangan yang dapat membuat orang percaya, keterangan dan uraian

Page 16: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

22

ini biasanya berbentuk sebuah cerita, cerita inilah yang disebut sebagai mitos

(Aart van Zoest.1996). Mitos oleh manusia dipakai sebagai media komunikasi

guna memenuhi kebutuhan non- fisik. Mitos memberikan pemahaman sesuatu

diluar kemampuan manusia untuk memahami sesuatu fakta yang terjadi. Hal

semacam ini sering dijumpai pada ornamen-ornamen yang menceritakan tentang

asal mula kehidupan manusia. Kebutuhan manusia akan non-fisik ini mendorong

mereka untuk mengisi alam pikiran mereka dengan mitos. Mitos itu dipicu oleh

keterbatasan indera manusia. Mitos dapat diterima pada waktu tertentu, dan waktu

itu ketika:

1) Keterbatasan pengetahuan, berhubungan dengan penciptaan alat indera

2) Keterbatasan penalaran manusia pada masa itu; dan

3) Hasrat ingin tahunya terpenuhi

Dalam ornamen ideologi mengarahkan si penerima pesan ke dalam

gambaran tertentu, menimbulkan rasa percaya, bentuk lain dari hasil ideologi

dapat dilihat pada ornamen yaitu adanya teladan atau nilai moral yang diambil dan

dihayati dalam hidup seseorang. Sebagai contoh penokohan pada wayang

memberikan rasa dan nilai tersendiri bagi siapa saja yang pernah menyaksikan

pentasnya, seperti pada tokoh gareng, petruk atau tokoh semar yang dianggap

sebagai tokoh yang bijaksana, angapan ini bukan tidak berdasar, melainkan mitos

ataupun ceritalah yang membentuk sebuah ide.

Menurut Alex Sobur mitos merupakan uraian naratif atau penuturan

sesuatu yang suci, yaitu kejadian-kejadian yang luar biasa di luar pikiran manusia

dan mengatasi pengalaman sehari-hari manusia.

Dalam mengkaji ideologi dapat menggunakan pendekatan V.O. Kye

(Alex Sobur.2003.Hal 216-218), yaitu:

1) Ideologi dapat dilihat sebagai kumpulan pandangan atau ide, menyangkut

tentang hal yang dilaranng maupun hal diperbolehkan, ideologi seperti ini

telah dijadikan batasan-batasan yang telah mengalami pensosialisasian pada

kehidupan keluarga, kehidupan agama dan lain sebagainya.

2) Ideologi dilihat dari segi tingkatan maupun penggolongan, berkaitan dengan

tingkat sosial, etnis atau agama, sehingga kedudukan sosialnya sangat

berpengaruh pada ideologi yang dianutnya, menentukan nilai-nilai dan

Page 17: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

23

keyakinan seseorang. Pendekatan ini berhubungan erat dengan proses belajar

bermasyarakat.

3) Ideologi dikaji melalui pengamatan terhadap kebutuhan-kebutuhan individu

masyarakat yang dipenuhinya. Ideologi membantu membentuk rasa pada diri

seseorang. Ideologi pada pengertian ini sangat berkaitan erat dengan pribadi

seseorang yang mengalami perkembangan, menimbulkan penolakan, dan

menerima sesuatu.

4) Ideologi sebagai hubungan masyarakat dengan penguasa, menyangkut tetang

penggambaran tokoh yang dijadikan pemimpin dan menjalankan sistem

kemasyarakatan, sebagai bentuk yang dijadikan acuan dan dipercaya benar

dalam menerima ideologi sebagai suatu kebenaran, berkaitan erat dengan poin

ketiga mengenai individu sebagai penentu dengan melihat pemimpin sebagai

acuan kebenaran dan sangat berakibat pada acuan apabila terjadi kesalahan

pandangan, dan tentunya berisikan makna moral.

2.5 Ornamen Tradisional

Ornamen tradisional memiliki berbagai bentuk dan media yang beragam,

ornamen-ornamen tesebut berkaitan erat dengan kebudayaan, jaman dulu ornamen

dipakai sebagai penghias gua-gua, benda-benda perlengkapan rumah tangga,

penghias perlengkapan keagamaan, sehingga media yang dipakai selalu

berhubungan erat dengan kehidupan masyarakat.

2.5.1 Fungsi Ornamen Tradisional

Dalam fungsinya ornamen sebagai salah satu cara manus ia tradisional

melakukan komunikasi, menunjukan maksud serta keinginan dan gagasan mereka,

komunikasi ini bisa berbentuk komunikasi horizontal (manusia dengan manusia)

maupun hubungan vertikal (manusia dengan penciptanya). Hal ini dapat

dibuktikan ketika diketemukannya ornamen-ornamen pada benda-benda pemujaan

seperti candi di Indonesia. Ornamen juga berfungsi sebagai komunikasi horizontal

yaitu sebagai alat mereka untuk berkomunikasi dan bersosialisasi antar

sesamanya.

Page 18: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

24

2.5.2 Makna Ornamen

Tanda dan makna dalam ornamen tradisional memiliki filosofi yang

dalam, mengenai hidup dan kehidupan masyarakat, mengandung makna yang

membimbing manusia dalam berperilaku serta berisikan pesan-pesan sosial bagi

setiap tatanan kehidupa.

1) Ornamen Yang Bersifat Vertikal

Ornamen yang bersifat vertikal mereka gunakan untuk berkomunikasi,

menyatakan hubungan mereka dengan pencipta-Nya, berisikan pesan-pesan

dan gagasan, permohonan, dan keinginan mereka terhadap pencipta-Nya,

menunjukan ketaatan religius mereka. Ornamen-ornamen ini mereka

gambarkan disetiap bangunan-bangunan keagamaan, dengan harapan

keinginan-keinginan mereka terkabul dan juga bisa menjalin hubungan yang

baik dengan Penciptanya.

2) Ornamen Yang Bersifat Horizontal

Dengan menggunakan ornamen sebagai alat berkomunikasi Horizontal ,

masyarakat tradisional menggunakan ornamen untuk menyampaikan pesan

dan makna sosial yang menuntun mereka berperilaku dimasyarakat, berisikan

pesan moral, hikayat cerita, memiliki pesan historis. Ornamen-ornamen seperti

ini dapat dilihat dalam kesenian seperti wayang, candi-candi yang

mengisahkan sejarah seperti candi Borobudur yang mengisahkan kehidupan

manusia.

2.6 Ornamen Tradisional Dayak Ngaju

Ornamen bagi suku-suku di Indonesia merupakan satu hasil budaya yang

memiliki kedudukan dalam setiap tatanan kehidupan, keunikan masing-masing

ornamen yang dihasilkan setiap suku ini sangat beragam, salah satu ornamen yang

menarik untuk di pelajari adalah ornamen masyarakat Dayak khususnya Dayak

Ngaju yang terdapat di kepulauan Kalimantan, yang bendiam di provinsi

Kalimantan Tengah. Keunikanya terletak pada bagaimana setiap ornamen itu

mereka pakai bukan hanya sebagai penghias alat-alat maupun penghias hasil seni

kriya, akan tetapi dipakai juga guna melakukan komunikasi secara visual,

Page 19: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

25

mengungkapkan sejarah secara historis, menyimpan pilosofi hidup, memiliki nilai

magis dan dipakai secara umum bagi setiap masyarakat Dayak.

1) Fungsi Ornamen Dayak Ngaju

Ornamen merupakan seni yang dibangun dari pemikiran-pemikiran dan akal

serta ide manusia. Seni itu dibuat sebagai tempat menuangkan berbagai kreasi

dan daya imajinasi mereka. Bagi masyarakat Dayak Ngaju fungsi ornamen

bagi mereka merupakan bentuk komunikasi mereka kepada Sang Pencipta dan

komunikasi antar sesama. Ornamen tertentu mereka pakai untuk upacara-

upacara keagamaan melakukan hubungan dengan Sang Penciptanya melalui

ornamen yang diukirkan pada benda-benda keramat maupun dilukiskan pada

kain-kain, mereka berharap akan mendapatkan kesejahteraan hidup, baik

ketika berada di dunia maupun bila mereka hidup dalam alam sorga. Motif-

motif pada kayu, anyaman, dan tekstil merupakan perlindungan mereka

terhadap roh-roh jahat.8 Di kediaman mereka tinggal juga dihiasi dengan

ornamen-ornamen tertentu sebagai perwujudan serta lambang nilai

kekeluargaan yang mereka anut, memberikan kekuatan bagi segenap anggota

keluarga melakukan tugasnya.

Ranying merupakan nama Sang Pencipta bagi masyarakat Dayak Ngaju,

ornamen yang sangat berpengaruh dalam kehidupan religius mereka pada

jaman dulu ialah ornamen Batang Garing. Batang Garing ini mengisahkan

kehidupan religius mereka, serta hubungan mereka dengan Ranying,

memberikan perlinndungan dan memberikan kekuatan secara rohani.

Ornamen juga mereka pakai untuk mengkomunikasikan secara visual kepada

manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, mereka bisa menyatakan

kekuatan, dan keberanian dalam bentuk ornamen pada perlengkapan perang

sampai pada perhiasan mereka. Mereka juga menggunakan ornamen sebagai

penuntun kehidupan, dengan menghubungkan tanda-tanda pada ornemen

tersebut dengan benda yang diwakilinya, seperti Burung Enggang yang

melambangkan kesetiaan, reflkesi makna ini mereka ambil dari kenyataan

tentang kehidupan burung itu di alam nyata secara langsung.

8 Sellato Bernard .Naga dan Burung Enggang.

Page 20: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

26

2) Bentuk Ornamen Dayak Ngaju

Bentuk-bentuk ornamen Dayak Ngaju merupakan hasil dari pengalaman dan

pengamatan mereka terhadap lingkungan, berupa bentuk alam, tumbuhan, dan

hewan. Kebanyakan bentuk ini mereka buat secara sederhana dan kurang

detail, yang membedakan bentuk ornamen Dayak Ngaju dengan Dayak

lainnya yang ada di Kalimantan ialah bentuk elemen dari ornemen tersebut

yang selalu simetris. Ornamen mereka gambar dengan garis lembut dan luwes,

kebayakan berbentuk sulur daun dengan bentuk tajam pada beberapa sudut.

Bentuk hewan juga dipakai Dayak Ngaju dalam bentukan ormamennya,

bentukanya sederhana, hewan yang digambarkan terdiri dari hewan yang

benar-benar ada, serta hewan yang merupakan sebuah legenda atau cerita

rakyat. Seperti yang dituturkan oleh nara sumber Yemina Yulita, bentuk khas

yang dimiliki oleh ornamen Dayak Ngaju adalah selalu digambarkan secara

bilateral atau simetris, mengunakan warna merah, hijau, dan hitam. Dari buku

panduan pemugaran sandung Ngabe Sukah Pahandut juga didapati

penggunaan warna tidak hanya terbatas pada warna tersebut di atas namun

juga ada warna lain seperti kuning dan putih.

2.7 Gambaran Umum Kebudayaan Dayak Ngaju

1) Pekerjaan

Kebudayaan suatu suku bangsa mempunyai ciri-ciri yang sama atau ciri yang

bersifat universal. Meskipun terdapat kemiripan antara suku, masih pula

terdapat perbedaan-perbedaan. Perbendaan ini akibat dari berbeda-bedanya

pekerjaan atau propesi masyarakatnya. Ada komunitas petani, nelayan,

pemburu, dan lain sebagainya. Menurut kepercayaan orang Dayak, sebelum

mereka memulai pekerjaan atau upacara adat, mereka berkewajiban

memberikan sesajen kepada roh atau dewa. Hal ini mereka lakukan untuk

mendapatkan kemujuran dalam pekerjaanya.

2) Lingkungan

Tempat tinggal dalam suku Dayak sangat berpengaruh terhadap kebudayaan

mereka. Dengan tinggal ditepi laut, atau ditengah hutan memunculkan

perbedaan-perbedaan pada perlengkapan rumah, barang-barang krajinan, alat

Page 21: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

27

musik serta berpengaruh pada pola hidup mereka. Dengan adanya pengaruh

ini timbulah batasan-batasan pada cara mereka menyelesaikan masalah,

sehingga orang di pesisir pantai sangat sulit hidup di tengah hutan begitu pula

sebalingya karena mereka sudah terbiasa dengan masalah lingkunganya.

3) Kesenian

Dalam Masayrakat Dayak Ngaju terdapat bermacam-macam bentuk kesenian

seperti seni suara, biasa disebut dengan istilah sansana, karungut, karunya,

dan dindang. Dalam seni tari terdapar berbagai tari yang digunakan pada

upacara-upacara tertentu, seperti tasai, kanjan, dan tandik hulu.

Dalam seni ukir, bentuk kesenian akan tapak kompleks dengan beragam

jenisnya. Pada peti mati misanya, banyak terdapat ukiran-ukiran religius. Pada

rumah ukiran ini nampak sebagai lambang dari keluarga yang tinggal

didalamnya. Ukiran juga nampak pada tembikar, anyaman, dan perlengkapan

rumah hingga alat perang.

2.8 Buku Referensi Ornamen Dayak Ngaju

1) Pembahasan tentang uk iran masyarakat Dayak Ngaju dapat dibaca dalam buku

“Tarian dan Ukiran Daerah Kalimantan Tengah”, karya Demang Yohanes

Salilah (1978). Dalam buku ini memuat tentang asal mula dari beberapa tari-

tarian masyarakat Dayak, dan mengulas tentang beberapa ukiran yang terdapat

di Kalimantan Tengah, memuat nama ukiran, asal ukiran, suku yang biasa

memakai ukiran, disertai gambar ukiran yang dibuat secara manual dengan

alat yang sederhana sehingga cukup menyulitkan ketika menerjemahkan

secara visual beberapa gambar tersebut. Buku ini dipakai oleh banyak institusi

pendidikan maupun kebudayaan dalam menggali tentang ukiran Dayak Ngaju.

Buku yang diterbitkan secara tebatas ini belum mengalami perubahan ataupun

revisi kedalam bentuk yang lain.

2) Buku lain yang membahas tentang ornamen Dayak Ngaju berjudul Ilustrasi

dan Perwujudan Lambang Batang Garing dan Dandang Tingang, sebuah

buku yang dikarang oleh Y. Nathan Ilon. Buku ini mebahas tentang makna

secara historis terbentuknya ornamen Batang garing yang dikenal oleh

masyarakat Dayak sebagai pohon kehidupan. Buku ini juga membahas tentang

Page 22: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

28

suku Dayak Ngaju berdasarkan buku yang dikarang oleh CH. F. H. Duman

(1924) mengenai asal suku-suku di Kalimantan Barat, mengatakan bahwa

“Yang disebut suku Dayak Kalimantan, diketahui terdiri dari tujuh gugusan

induk suku Dayak, yaitu Dayak Ngaju, Dayak Apu Kayan, Dayak Iban, Dayak

Klemantan/Ketungau, Dayak Murut, Dayak Punan, dan Dayak Ot Danum.9

Buku ini mengatakan bahwa pewarisan budaya, sejarah , serta seni beserta

pengaruh yang dihasilkan suku Dayak tidak dilakukan secara tulisan

melainkan secara lisan berupa cerita dan legenda pokok, disitu ditulis “Bahasa

berupa kiasan yang melukiskan legenda pokok yang dominan ini ternyata

telah mengilhami dan menjadi sumber kehidupan spiritual, mempengaruhi

pula aspek seni sastera dan kebudayaan”.

3) Dalam buku yang berjudul “Naga dan Burung Enggang”, karya Bernard

Sellato, menjelaskan tentang asal mula Dayak secara keseluruhan (Borneo)

mengulas tentang alam, tumbuhan, hewan, kesenian, mengulas tentang

ideologi, dan memuat contoh ukiran-ukiran Dayak. Disebutkan pula dalam

buku ini bahwa latar belakang masyarakat Dayak dalam membuat karya seni

tradisonal karena pengaruh lingkungan alam. Perubahan-perubahan motif

ornamen akibat pengaruh-pengaruh luar yang masuk ke Kalimantan juga

diulas, disini dikatakan akibat masuknya beberapa kepercayaan dan

kebudayaan baru menghasilkan bentuk-bentuk baru dan membentuk peralihan

motif.

4) Buku yang berjudul “Analisis Potensi, Strategi Pengembangan dan Pemasaran

Kesenian kalimantan Tengah” yang diterbitkan oleh Departemen Periwisata,

Seni dan Budaya Kalimantan Tengah ini merupakan buku penunjang lain yang

membahas tentang kesenian serta pariwisata ini membahas seputar kesenian

daerah KalimantanTengah. Buku ini juga memaparkan data tentang keadaan

geografis, iklim, mengulas tentang religi serta upacara keagamaan masayrakat

Dayak Ngaju. Gambaran tentang kesenian daerah dapat ditemukan pada buku

ini, menjelaskan tentang seni tari, ukir, dan kebudayaan lainnya.

5) Buku yang juga dipakai sebagai referensi lainnya adalah buku yang berjudul

“Kalimantan Memanggil” oleh Tjilik Riwut (1958). Dalam buku ini memuat

9 Nathan Ilon .Y.Ilustrasi dan Perwujudan Lambang Batang Garing dan Dandang Tingang, hal 4.

Page 23: 2. Kajian Pustaka 2.1 Pengertian Ornamen · 2.1 Pengertian Ornamen Dalam kamus besar bahasa Indonesia, ornamen berarti hiasan dalam arsitektur, kerajinan tangan, lukisan, perhiasan

29

tetang keadaan alam dan lingkungan Kalimantan Tengah, menyangkut

keadaan hutan, ke aneka ragaman flora dan fauna.