2. identifikasi dan analisis data 2.1. sejarah dan ... · 2. identifikasi dan analisis data 2.1....

17
9 Universitas Kristen Petra 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai kota kosmopolitan, kota dimana penduduknya berdatangan dari berbagai daerah dan keberagaman budaya. Kebudayaan tersebutlah yang kemudian berpadu dengan kebudayaan Kota Surabaya, atau disebut dengan akulturasi. Batik Surabaya merupakan salah satu bentuk nyata dari hasil perpaduan budaya tersebut. Pembuat batik membawa pengalaman dan keterampilannya dalam membatik kemudian memadukan dengan gaya di daerah asalnya. Dapat dikatakan pula, sampai dengan saat kini belum ada ciri khas pasti batik Surabaya. Batik yang ada di Surabaya tidak lepas dari kontribusi oleh beberapa pengrajin batik ternama yang berasal dari luar Surabaya. Beberapa produsen batik tersebut ialah Syarif Usman sebagai pemilik Rumah Batik Jawa Timur dan Putu Sulistiani Prabowo sebagai pemilik Batik Dewi Saraswati. Berdasarkan wawancara dengan Syarif Usman (2017), asal mula batik Surabaya dikenalkan oleh orang Belanda, yang bernama Carolina Josephine van Fraquemont. Seorang yang mendirikan pabrik batik pada tahun 1840-an, yang merupakan pembatik pertama di Surabaya. Motif asli batik Surabaya adalah motif ayam jantan. Namun sayang sekali motif-motif batik tersebut tidak secara umum dikenal oleh masyarakat Surabaya. Rumah Batik Jawa Timur berdiri pada 14 Mei tahun 2008, dengan menggunakan teknik cap dan tulis. Di tempat ini dapat ditemukan batik khas dari berbagai kota di Jawa Timur. Usman menyatakan motif batik yang khas dengan Kota Surabaya kurang begitu diminati oleh masyarakat. Motif batik yang mewakili Kota Surabaya digunakan motif Sura dan Baya. Motif lainnya, ada motif mangrove yang sedang dikembangkan dan teknik pewarnaan dengan penggunaan. Sedangkan untuk pembeda karya batiknya dengan batik lain, lebih kepada pemilihan motif yang diangkat. Untuk pemilihan warna mengikuti pasar untuk para wisatawan domestik.

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

9 Universitas Kristen Petra

2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA

2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya

Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai kota kosmopolitan, kota

dimana penduduknya berdatangan dari berbagai daerah dan keberagaman budaya.

Kebudayaan tersebutlah yang kemudian berpadu dengan kebudayaan Kota Surabaya,

atau disebut dengan akulturasi. Batik Surabaya merupakan salah satu bentuk nyata dari

hasil perpaduan budaya tersebut. Pembuat batik membawa pengalaman dan

keterampilannya dalam membatik kemudian memadukan dengan gaya di daerah

asalnya. Dapat dikatakan pula, sampai dengan saat kini belum ada ciri khas pasti batik

Surabaya. Batik yang ada di Surabaya tidak lepas dari kontribusi oleh beberapa

pengrajin batik ternama yang berasal dari luar Surabaya. Beberapa produsen batik

tersebut ialah Syarif Usman sebagai pemilik Rumah Batik Jawa Timur dan Putu

Sulistiani Prabowo sebagai pemilik Batik Dewi Saraswati.

Berdasarkan wawancara dengan Syarif Usman (2017), asal mula batik

Surabaya dikenalkan oleh orang Belanda, yang bernama Carolina Josephine van

Fraquemont. Seorang yang mendirikan pabrik batik pada tahun 1840-an, yang

merupakan pembatik pertama di Surabaya. Motif asli batik Surabaya adalah motif

ayam jantan. Namun sayang sekali motif-motif batik tersebut tidak secara umum

dikenal oleh masyarakat Surabaya. Rumah Batik Jawa Timur berdiri pada 14 Mei tahun

2008, dengan menggunakan teknik cap dan tulis. Di tempat ini dapat ditemukan batik

khas dari berbagai kota di Jawa Timur. Usman menyatakan motif batik yang khas

dengan Kota Surabaya kurang begitu diminati oleh masyarakat. Motif batik yang

mewakili Kota Surabaya digunakan motif Sura dan Baya. Motif lainnya, ada motif

mangrove yang sedang dikembangkan dan teknik pewarnaan dengan penggunaan.

Sedangkan untuk pembeda karya batiknya dengan batik lain, lebih kepada pemilihan

motif yang diangkat. Untuk pemilihan warna mengikuti pasar untuk para wisatawan

domestik.

Page 2: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

10 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.1. Batik dari Rumah Batik Jawa Timur, Surabaya

Putu Sulistiani Prabowo pemilik Batik Dewi Saraswati juga tidak lepas dari

pengembengan batik yang ada di Surabya. Lokasi galerinya berada di Jl. Jemursari

Utara II/19. Sanggar batik ini memiliki tenaga terampil yang berasal dari Tulungagung.

Faktor inilah yang membuat corak batik yang dihasilkan memiliki kemiripan dari

bentuk khas batik Tulungagung yang klasik. Kesurabayaan batik Dewi Saraswati milik

Bu Putu terletak pada pilihan warna serta desain motifnya. Ciri khas lainnya adalah

pengangkatan motif batik yang diadaptasi dari ornament klasik spesifik di Surabaya,

seperti daun semanggi, suro dan boyo, dan bunga sedap malam (Anshori & Kusrianto,

2011).

Hasil wawancara dengan Putu (2017) menyatakan bahwa Kota Surabaya tidak

memiliki motif batik yang khas dan penelitian tentang sejarahnya tidak ada. Putu telah

Page 3: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

11 Universitas Kristen Petra

mengangkat motif batik berupa Sura dan Baya, Masjid Cheng Ho, semanggi, dan ayam

jago untuk mewakili citra Surabayanya. Dikatakan pula untuk motif semacam ini

terlalu kaku dan tidaklah diminati oleh target pembelinya, yaitu ibu muda berusia 25

tahunan ke-atas untuk tujuan fashion. Putu merasa anak muda tidak memiliki

ketertarikan kepada batik. Sedangkan alasan Putu tetap mengembangkan sanggar

batiknya di Surabaya adalah keinginannya agar Kota Surabaya memiliki sesuatu yang

dapat dibanggakan dan mempunyai nilai budaya.

Penghasil batik lainnya yang juga memiliki peran besar pada perkembangan

batik di Kota Surabaya ialah Batik Mangrove. Lulut Sri Yuliani adalah salah satu

seorang inisiator yang menghasilkan batik unik bermotif mangrove. Tema pada batik

mangrove adalah pola ekosistem hutan bakau dan selalu memanfaatkan pewarna alami

dari pohon mangrove. Bahan pewarna alami diambil dari daun-daun bakau dan bagian

pohon bakau lain, seperti warna merah dibuat daric aping bunga, cabai merah, atau

secang (Keesksotisan Batik Jawa Timur, p. 300).

2.2. Rumah Batik eks-lokalisasi Gang Dolly

Pada tahun 1967 muncul wanita bernama Dolly Khavit yang diduga dulunya

juga pelacur, dan menikah dengan seorang pelaut Belanda. Dolly Khavit inilah orang

pertama yang mendirikan bordil di Kupang Gunung Timur I, dan memiliki empat

wisma yang dikenal dengan nama Wisma “T”, “Sul”, “NM”, dan “MR”. Anak dari

papi Dolly menjadi germo dan kabarnya juga memiliki dua orang istri. Dolly sudah

bekerja sebagai germo di daerah kompleks pelacuran Kembang Kuning (telah ditutup

dan dipindahkan pemerintah ke daerah Jarak dan Bangunrejo). Sedangkan kompleks

pelacuran Kembang Kuning itu umumnya dihuni oleh germo yang berasal dari

kompleks pelacuran di Wonokromo, yang awalnya berlokasi di Tambak Rejo,

Surabaya. Munculnya wisma-wisma pelacuran di komplek pelacuran “Dolly” dimulai

pada sisi jalan barat, yang kemudian meluas ke sisi timur, bahkan sampai di Jalan Jarak.

Kehadiran wisma-wisma ini mencapai puncaknya pada tahun 1968. Kompleks

pelacuran ini tidak resmi, awalnya izin mendirikan wisma ini diperoleh oleh polisi

sebagai warung kopi yang dilayani perempuan-perempuan. Wisma-wisma di kawasan

Page 4: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

12 Universitas Kristen Petra

Gang Dolly ini memiliki peraturannya dengan tujuan agar wisma tiak menjadi sepi.

Pola hubungan sosial antara germo dan pelacur ditandai oleh semacam sikap

eksploitatif. Para germo menganggap anak buahnya sebagai mesin seks, dan untuk

menjadi penghuni wisma tidak dibutuhkan prasyarat yang begitu rumit (Purnomo &

Siregar, 1983).

Penutupan Lokalisasi Dolly digelar di Gedung Islamic Center, Surabaya pada

tanggal 18 Juni 2014 lalu. Peristiwa tersebut menciptakan konflik antara masyarakat

Dolly dan Pemerintah Kota Surabaya. Kehadiran Dolly membahayakan perkembangan

moral anak-anak di kawasan tersebut dan juga citra buruk bagi Surabaya. Namun

demikian, kehidupan di Dolly tidak terbatas pada aktivitas pelacuran saja, disana telah

tumbuh perekonomian rakyat yang bertumpu pada berjalannya kehidupan lokalisasi.

Setelah penutupan, Walikota Risma memberika mata pencaharian bagi warga

asli di bekas lokalisasi. Sejak lokalisasi ditutup, Risma menginstruksikan upaya

pembentukan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang bisa dilakukan oleh warga agar

memiliki sumber mata pencaharian yang baru. Terbentuklah 13 UKM, berupa

pembuatan sepatu, tempe “Bang Jarwo”. Batik “Putat Jaya”, sablon, manik-manik,

minuman. Menurut Camat Yunus, keberadaan UKM tersebut dapat memberi

penghidupan bagi sekitar 500 warga (Nugroho, 2016).

Rumah Batik eks-lokalisasi Dolly ini dibangun oleh Pemerintah Kota

Surabaya yang berlokasi di jalan Putat Jaya Barat VIII B No. 31. Pengelolaannya

dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya dan resmi dibuka

pada tanggal 1 April 2016. Dahulunya bangunan ini bekas salah satu wisma lokalisasi

dan dialihfungsukan dengan harapan dapat merubah citra masyarakat akan kampung

lokalisasi protitusi menjadi “Kampung Batik”. Rumah Batik ini terbuka untuk umum,

dan digunakan sebagai tempat berkumpul, belajar, berbagi, serta berpromosi bagi para

pengrajin, khususnya di Surabaya. Kegiatan sentra batik terdiri dari proses pembuatan

batik mulai dari pembuatan desain, paulette, fiksasi, danting sampai dengan

penglorotan (Pemkot, 2016).

Rumah Batik merupakan tempat berkumpulnya para pembatik yang dibina

oleh Pengky. Biasanya rumah tersebut digunakan sebagai tempat untuk bersosialisasi

Page 5: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

13 Universitas Kristen Petra

bersama, bertukar informasi, serta untuk belajar membatik bagi siapa saja. Saat ini telah

ada tiga UKM di bawah binaan Rumah Batik pada wilayah eks-lokalisasi tersebut.

Pemilihan nama Rumah Batik inipun tidak lepas dari perundingan tiga UKM. Tiga

UKM tersebut ialah:

1. Jarak Arum

UKM Batik Jarak Arum dikekola oleh Fitri Anggriani Lestari, dengan total anggota

sembilan orang saat ini.

Ketua : Fitria Anggraini Lestari

Lokasi : Jalan Putat Jaya Punden II/ 33

Batik Jarak Arum merupakan batik yang dibuat oleh Rumah Batik yang

mayoritas pengrajinnya adalah warga eks-lokalisasi dan diproduksi langsung oleh

warganya (Humas Pemkot Surabaya, 2015: 55). Pengelolaan di Jarak Arum

menggunakan teknik pewarnaan sintesis. Jarak Arum merupakan UKM yang

berdiri setelah pembinaan membatik pada batch pertama oleh Pemerintah. Fitri

mengatakan pemilihan nama Jarak Arum sebagai Jarak yang akan menjadi Harum

namanya. Fitri selaku pembina mengaku baru mulai membatik pada pelatihan yang

dilakukan usai penutupan Gang Dolly tersebut. Dalam kurun waktu 2tahun nama

Jarak Arum telah menghasilkan berbagai prestasi. Berikut adalah batik hasil Jarak

Arum:

Page 6: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

14 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.2. Batik dari Jarak Arum, Surabaya

2. Canting Surya

UKM Batik Canting Surya dikelola oleh Ike Setyowati. Ike telah mendapatkan

Juara I dalam lomba desain batik tingkat Provinsi Jawa Timur kategori umum, yang

dilaksanakan oleh Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur – April

2016.

Ketua : Ike Setiyowati

Lokasi : Jalan Putat Jaya Barat 6B/ 6, Surabaya

Canting Surya masih menggunakan pewarnaan alami, namun sekarang

telah belajar untuk beralih pada pewarnaan sintesis. Pewarnaan alami

menghasilkan batik dengan warna kecoklataan. Berikut adalah foto hasil batik oleh

UKM ini:

Page 7: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

15 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.3. Batik dari Canting Surya, Surabaya

3. Albujabar

UKM Albujabar dahulunya dikelola oleh lima orang, dengan Sutrisno sebagai

ketua. Namun tidak ada satupun anggota yang tersisa, sehingga Tris menjalankan

sendiri untuk UKM Albujabar. Dahulunya Tris telah mendalami dalam bidang seni

menggambar dan telah memenangkan beberapa perlombaan.

Ketua : Sutrisno

Lokasi : Jalan Putat Jaya Barat 9B/ No. 31

Berikut adalah beberapa hasil batik tulis oleh Tris sebagai pembina UKM

Albujabar:

Page 8: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

16 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.4. Batik dari Jarak Arum, Surabaya

2.3. Motif dan Filosofi Rumah Batik eks-lokalisasi

Rumah batik yang terdiri dari ketiga UKM tersebut, memiliki tiga motif utama

yang menjadi ciri khasnya, yaitu Daun Jarak, Kepompong, dan Kupu-kupu. Selain

ketiga ciri utama, Rumah Batik telah menghasilkan motif masterpiece Masjid Cheng

Ho, serta berbagai inovasi batik tulis dengan motif khas Surabaya seperti Bambu

Runcing, Tugu Pahlawan, dan Suro Boyo. Berikut contoh dari pengaplikasian dan

filosofi dari motif batik tersebut:

Page 9: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

17 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.5. Motif batik Jarak Arum

1. Daun

Daun Jarak mewakili daerah lokalisasi tersebut, yaitu di Jalan Jarak. Sehingga

motif daun ini telah menjadi ciri khas bagi wilayah Jarak, dan dikatakan oleh

Pengky segala batik yang memiliki simbol ini diproduksi oleh warga lokal

kampung Jarak.

2. Kepompong

Kepompong merupakan proses transformasi yang dialami Kupu-kupu. Fitria

mengatakan pemilihan motif ini merupakan representasi citra Gang Dolly dan

Jarak yang buruk, tempat prostitusi yang terkenal.

3. Kupu-kupu

Kupu-kupu disini memiliki dua makna, Kupu-kupu malam yang mewakili

daerah prostitusi dahulunya. Kedua ialah sebagai hasil proses transformasi

wilayah ini, yang sekarang menjadi citra yang baik. Fitria menyatakan bahwa

penutupan daerah lokalisasi ini telah lama sekali direncanakan namun selalu

saja tak terlaksanakan, sehingga peristiwa penutupan oleh Risma, selaku

Walikota Surabaya adalah hal yang menakjubkan serta tak disangka-sangka.

Page 10: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

18 Universitas Kristen Petra

2.4. Fashion Fotografi

Dalam bukunya, Hall-Dulcan menyatakan bahwa: “Fashion photographs are

designed to be seducers, propaganda so potent that it can beguile us into buying the

most frivolous products. Fashion photography also commits the “sin” of being

produced not only for love but for money, implying the creative manipulation and the

sacrife of photographic and artistic integrity. Fashion photographs are ostensibly as

transitory as last year’s style or this month’s magazine issue” – Menyatakan bahwa

fashion photography merupakan sarana untuk mempengaruhi persepsi seseorang akan

suatu produk. Melibatkan manipulasi kreativitas serta mengorbankan integritas

fotografi dan nilai artistik. Namun, fotografi fashion mampu mempertahankan

kekayaan implikasi sosial dan budaya (The History of Fashion Photography, 1979)

Fotografi fashion didefinisikan sebagai jenis fotografi yang berfokus pada

busana dan benda-benda yang terkait dengan fashion. Mengutamakan nilai estetika dari

busana yang ditampilkan dan berfokus pada detail-detailnya. Fotografi fashion harus

memiliki cerita dan makna yang dapat dimengerti oleh siapapun penikmatnya.

(Popescu, 2013). Perkembangan dunia mode semakin pesat, dan seiring

perkembangannya fotografi fashion tidak lagi berbentuk foto produk, namun

berkembang menjadi aliran yang memiliki artistik tinggi dengan mewakili rancangan

itu sendiri. Terbentuknya fotografi fashion dipertimbangkan bukan hanya dari

rancangan itu sendiri, namun juga teknik fotografi, tata make up, rambut, tata ruangan

dalam menghasilkan sebuah karya seni.

Menurut Triadi dan Soekardi (2013), suatu karya fashion photography perlu

memancarkan energy yang diolah oleh sang perancang dan kemudian dituangkan pada

busana. Sepotong busana harus dapat memancarkan jiwa dan berinteraksi dengan

sekitarnya. Dalam setiap busana terkandung muatan kreativitas, etos kerja, intensitas,

serta filosofi. Makna daripada produk tersebut yang nantinya di hidupkan dalam suatu

foto.

Fashion photography dibedakan menjadi 6 yang antara lain adalah:

1. Fashion Editorials

Page 11: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

19 Universitas Kristen Petra

Foto jenis ini memerlukan sebuah tim kreatif. Seperti hairstylist, make up

artist, wardrobe stylists, dan fotografer bersama dengan model.

Pemotretan dilakukan untuk sebuah tujuan, layaknya pembuatan portfolio.

2. Beauty Editorials

Pengambilan foto jenis ini biasanya menangkap close up, dari kepala

hingga bahu. Biasanya memperlihatkan secara detail pada make up, hair,

atau aksesoris yang dikenakan.

3. Commissioned Editorials

Merupakan pemotretan yang berlangsung dari adanya permintaan untuk

majalah. Disini kru kreatif dan aksesoris telah disiapkan oleh redaksi.

4. Spec Shoot

Spec shoot merupakan pemotretan yang dilakukan oleh suatu tim secara

gratis dan berharapkan akan dipublikasikan, atau dijual. Biasanya seorang

fotografer akan membuat sebuah konsep dan mengumpulkan tim kreatif

untuk merealisasikan karya.

5. Commercial Photography

Dikenal sebagai katalog, yang diproduksi untuk

6. Test Shoot

Test shoot dilakukan sebagai tes konsep, dimana fotografer, model, dan

tim kreatif berkumpul dan mencoba lighting.

2.5. Kelebihan Fotografi

Fotografi merupakan bentuk seni yang dapat merekam sebuah peristiwa, fakta,

citra, atau menceritakan sebuah kisah, serta dapat memberi sebuah kejutan, menghibur,

dan mendidik. (Hedgecoe, 2009). Sedangkan, menurut Gratchen Garner (Garner &

Currier, 1989), kelebihan fotografi sebagai bahasa visual adalah sebagai berikut:

a. Time Suspended

Fotogradi adalah saksi waktu dan merekam pribadi.

b. Wider World

Page 12: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

20 Universitas Kristen Petra

Sebagai petunjuk bagian-bagian dunia yang eksotik, tersembunyi, dan tempat-

tempat yang jauh.

c. Famous Faces

Fotografi akan memberikan kesempatan bagi kita untuk mengenalkan orang-

orang terkenal.

d. Minute Detail

Kejelaskan optis dalam fotografi memberikan kelebihan untuk menikmati

berbagai kekayaan tekstur yang ada.

e. Private Theater

Fotografi dan kamera memiliki kedekatan untuk mewujudkan mimpi-mimpi

dari seorang fotografer.

f. Pictorial Effect

Sebagai bentuk, warna, dan tekstur yang diciptakan melalui elemen fotografi.

2.6. Perkembangan Fotografi Fashion di Indonesia

Fotografi fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, terutama

digunakan sebagai sarana promosi suatu produk. Hal itu dinyatakan dari mulai

banyaknya fotografer fashion di Indonesia yang bersaing dijajaran fashion

photography secara internasional. Nicoline Patricia Malina merupakan salah satu

fotografer tersebut. Nicoline telah mendapatkan penghargaan Young Photographer the

year of 2010 dari Elle Indonesia dan conique Societas Excellence di Fashion

Photography (2007). Karyanya telah banyak menghiasi majalah dan media periklanan

di Indonesia dan Internasional, seperti Harper’s bazaar, Elle, Amica, Esquire, Maxim,

Cosmopolitan, Marie Claire.

Page 13: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

21 Universitas Kristen Petra

Gambar 2.7. Karya Nicoline Patricia Malina

Seven Days in Tibet Harper's Bazaar Indonesia November 2010,

Swarnadwipa - Harper's Bazaar Indonesia, http://nicolinepatricia.com/

Page 14: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

22 Universitas Kristen Petra

2.7. Fotografi Fashion sebagai upaya meningkatkan publikasi Rumah Batik

Pemerintah Kota Surabaya berusaha membangkitkan ekonomi warga

terdampak dengan memberdayakan masyarakat sekitar melalui pelatihan-pelatihan,

termasuk pembuatan batik tulis. Harga yang ditawarkan relatif disesuaikan dari tingkat

kesulitan dan lama pembuatan. Rentang harga pada umumnya Rp. 200.000 hingga Rp.

500.000. Sistem pemasarannyapun juga masih sederhana dan bersifat lokal. Pemasaran

yang dilakukan melalui bazar dan pameran yang diadakan oleh pemkot Surabaya.

Sentra batik Jarak Arum terbuka secara umum bagi masyarakat yang ingin mempelajari

seluk-beluk pembuatan batik tulis, atau sekedar bertanya informasi.

Fitria sebagai ketua UKM Batik Jarak Arum, juga adalah sebagai salah satu

warga yang terdampak dari penutupan lokalisasi Gang Dolly dan Jarak ini. Kesejangan

pendapatan Fitria sangatlah berbeda. Dahulunya dengan bekerja sebagai penjual baju

Fitria mendapatkan penghasilan hingga Rp. 10.000.000/ bulan. Namun semenjak

penutupan, ia mulai beralih profesi sebagai pembuat Batik. Awalnya pendapatan yang

dihasilkan dari pekerjaan ini sangatlah rendah, namun saat ini telah mencapai UMR,

disekitaran Rp. 3.000.000/ bulan. Dinyatakan pula oleh Fitria beberapa mantan pekerja

seks mencoba bertahan hidup dengan beralih profesi di wilayah tersebut dengan uang

yang diberikan oleh Pemerintah pasca penutupan kepada seluruh PSK wilayah

tersebut, sebesar Rp. 5.050.000. Diantaranya mencoba menjadikan uang tersebut

sebagai modal usaha, tapi gagal dan balik kampung. Kisah-kisah para warga inilah

yang menunjukkan besarnya pengaruh pendapatan ekonomi warga sekitar yang

disebabkan oleh peristiwa penutupan Gang Dolly dan Jarak.

2.8. Analisa Data

- What

Kampung batik yang berlokasi di wilayah Jarak dahulunya merupakan tempat

prostitusi yang disebut sebagai Gang Dolly, lokalisasi terbesari se-Asia

Tenggara. Kampung Batik diwakili oleh tiga UKM batik dan berkumpul pada

Page 15: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

23 Universitas Kristen Petra

satu sentra, Rumah Batik. Gedung Rumah Batik yang ada sebelumnya adalah

salah satu wisma, yang akhirnya dibeli oleh Pemerintah Kota. 26 Maret 2017

lalu, Rumah Batik sedang melakukan renovasi untuk menambah tingkat pada

rumah tersebut. Program pengembangan semacam ini dilakukan bukan semata-

mata hanya untuk mengubah citra wilayah Jarak. Alasan lainnya adalah sebagai

bentuk usaha penurunan tingkat kesejangan ekonomi warga yang

menggantungkan hidup pada aktivitas Dolly. Eks-lokalisasi Gang Dolly dapat

disebut telah menjadi sentra industry dan kreatif. Pengembangan UKM Rumah

Batik.

- Who

Rumah Batik memiliki tiga UKM, yaitu Jarak Arum, Canting Surya, dan

Albujabar. UKM ini terbentuk dari pelatihan oleh Pemerintah Kota bagi warga

wilayah eks-lokalisasi Gang Dolly. Sedangkan pengelola Rumah Batik

dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, dan

pembatik dibina oleh Pengky.

- When

Rumah Batik berdiri pada 1 April 2016, sedangkan untuk tiga UKM telah ada

sebelum Rumah Batik ini berdiri. Melalui pengamatan batik dari Rumah Batik

masih dalam tahap pengenalan (introduction) berdasarkan Siklus Hidup Produk

(Product Life Cycle), hal ini dinyatakan dari banyaknya pembatik dari UKM

yang memutuskan untuk mundur. Tahap pengenalan kepada publik diperlukan

waktu dan media promosi yang tepat.

- Why

Dukungan terhadap kegiatan berupa promosi dan pengenalan yang tepat akan

membantu penanganan masalah yang terjadi di daerah eks-lokalisasi tersebut

yang berupa:

Page 16: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

24 Universitas Kristen Petra

1. Citra wilayah Jarak yang baru

2. Batik surabaya hasil karya UKM Rumah Batik dapat dikenal

3. Membantu penanganan kesenjangan ekonomi yang terjadi

- Where

Wilayah Jarak yang sebelumnya sebagai tempat lokalisasi kini tidak dapat

ditemukan satu wismapun yang berdiri. Berbagai UKM, taman, dan lapangan

olahraga mulai berdiri di wilayah Jarak. Sentra UKM Rumah Batik berada di

Jalan Putat Jaya Barat VIII B No. 31, Surabaya.

- How

Menyampaikan kepada masyarakat bahwa wilayah eks-lokalisasi Gang Dolly

telah menjadi sentra industri UKM-UKM dan kerjanin kreatif seperti batik,

sepatu, dan minyak rambut. Wilayah ini juga telah diubah citranya dengan

dibangunnya taman dan lapangan olahraga. Dalam mengomunikasikan pesan

tersebut diperlukan media yang secara visual menarik dan mampu

menyampaikannya, yaitu melalui fashion photography. Nantinya hasil karya

tersebut akan dibantu dengan booklet dan postcard sehingga dapat dinikmati

oleh siapapun.

Kesimpulan dan Analisis Data

Penutupan lokalisasi Gang Dolly mengakibatkan kesenjangan ekonomi

warga Jarak yang menggantungkan pendapatannya pada aktivitas Gang Dolly.

Untuk menangani masalah tersebut, Pemkot Surabaya mulai mendirikan dan

mengadakan berbagai pelatihan kreatif, seperti sepatu dan batik. Wisma-wisma

yang berdiri dulu kini telah menjadi sentra-sentra UKM, taman, dan lapangan

olahraga. Salah satu UKM yang paling berkembang ialah UKM Rumah Batik

dengan motif batik khasnya, Daun Jarak, kepompong, dan kupu-kupu sebagai

wakil dari Kampung Jarak.

Page 17: 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan ... · 2. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS DATA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Batik Surabaya Masyarakat Indonesia mengenal Surabaya sebagai

25 Universitas Kristen Petra

Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa diperlukan

rancangan media komunikasi visual dalam bentuk fotografi fashion, sebagai

upaya untuk mengenalkan Rumah Batik kepada masyarakat lokal dan sebagai

salah satu upaya untuk memajukan usaha UKM pembuatan batik. Perancangan

fotografi fashion merupakan salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan

publikasi batik khas eks-lokalisasi Gang Dolly. Di samping sebagai media

publikasi juga digunakan sebagai upaya mengubah paradigma masyarakat

terhadap Kampung Jarak sebagai eks-lokalisasi protitusi menjadi kampung

yang positif dan produktif.