2 fisiologi menstruasi

15
Fisiologi Menstruasi

Upload: sulaeman-andrianto-susilo

Post on 10-Dec-2015

45 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Fisiologi Menstruasi

TRANSCRIPT

Page 1: 2 Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Menstruasi

Page 2: 2 Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 3: 2 Fisiologi Menstruasi

Parakrin & autokrin (hormon) pengatur fungsi ovarium (1):

1. Siklus fungsi ovarium dengan pematangan folikel-folikel, ovulasi, formasi corpus luteum diatur oleh sistem kelenjar hypothalamo-hipofise seperti halnya dengan mekanisme intraovarial.

2. Hypothalamus memproduksi gonadotropin-releasing hormones (GnRH) 3. GnRH dibawa melalui sistem vena portal menuju kelenjar hipofise

anterior 4. GnRH menyatu pada reseptor spesifik yang menginduksi sekresi

luteotropic hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH)

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 4: 2 Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Siklus Menstruasi Interaksi hipotalamus, hipofise

dan ovarium. Mekanisme umpan balik negatif dan positif:

Page 5: 2 Fisiologi Menstruasi

Siklus Ovarium:

- Embrio perempuan mempunyai 4 - 7 juta folikel primordial. - Pada saat pubertas hanya 400,000 folikel primordial tersisa.- 30 – 35 tahun proses reproduksi mengkonsumsi semua folikel

(siklus bulanan menggunakan ratusan hingga ribuan folikel).- Setiap bulan hanya satu folikel, dari ovarium kanan atau kiri yang akan menjadi dominan dan menjadi folikel matang (folikel

deGraaf, berdiameter 25 mm). - Seleksi dari folikel dominan terjadi pada hari ke-6 to 8 setelah

siklus.

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 6: 2 Fisiologi Menstruasi

Jumlah sel germinativum pada ovarium manusia:

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 7: 2 Fisiologi Menstruasi

Ilustrasi Seleksi Folikel:

Hanya satu folikel matang yang menjadi dominan. Ratusan folikel lain menjadi atretik. 99% dari seluruh folikel mengalami kematian sel yang terprogram (apoptosis).

Folikel dominan yang masih bertahan dibantu oleh FSH, epidermal growth factor (EGF), transforming growth factor beta (TGF-ß), basic fibroblast growth factor (bFGF), insulin-like growth factor (IGF-1) dan estrogens.

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 8: 2 Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Siklus MenstruasiPerkembangan Folikel (1):

Folikel primordial umumnya ditemukan pada korteks ovarium.

Page 9: 2 Fisiologi Menstruasi

Fisiologi Siklus MenstruasiApoptosis pada Ovarium:

- Kurang dari 1% dari keseluruhan Folikel mencapai tahap Folikel deGraaf, dengan 99% dari folikel-folikel (ratusan/siklus) berdegenerasi dengan mekanisme apoptosis.

- Programmed Cell Death = apoptosis adalah proses yang sepenuhnya bergantung pada ketersediaan energi dan diikuti oleh degradasi DNA.

- Kemampuan hidup folikel utama tergantung dari adanya growth factor: EGF-1 (epidermal growth factor), TGF-beta (transforming growth factor), IGF-1 (insulin-like growth factor), dan estrogens.

Page 10: 2 Fisiologi Menstruasi

Ovulasi:

1. Reseptor LH pra ovulasi bermunculan pada sel granulosa folikel dominan (FSH dependent)

2. Testosteron dari sel Theka beraromatisasi menjadi estradiol di dalam sel granulosa

3. Bertambahnya estradiol menyebabkan kenaikan synthesis dan penyimpanan LH (umpan balik mekanisme positif Diagram Interaksi)

4. 8 sampai 10 jam setelah puncak LH, akan diikuti dengan ovulasi

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 11: 2 Fisiologi Menstruasi

Perubahan morfologis dan endokrin pada siklus menstruasi:

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 12: 2 Fisiologi Menstruasi

Corpus luteum (yellow body): Bekas folikel yang pecah setelah

ovulasi, berkembang menjadi corpus luteum.

Tanda sitomorfologisnya berupa vaskularisasi baru dari sel granulosa yang semula avaskuler

Corpus luteum terhubung ke sirkulasi dan reseptor-reseptor low density lipoprotein (LDL) terbentuk.

Sebagai hasilnya sel-sel granulosa dapat menggunakan kolesterol yang ada untuk biosintesis progesteron

Level maksimum serum progesteron 15 ng/ml 6 sampai 8 hari setelah ovulasi

vaskularisasi baru dari Sel-sel granulosa

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 13: 2 Fisiologi Menstruasi

Perubahan-perubahan Endometrium:

Endometrium mengandung: epithel mukosa, epithel kelenjar, endometrial stroma, jaringan ikat dengan fibroblas dan makrofag.

Estradiol menyebabkan proliferasi luas endometrium akibat meningkatnya mitosis seluler. Estradiol melekat ke reseptor estrogen yang akan merangsang reseptor progesteron. Endometrium akan menjadi sensitif terhadap progesteron pada fase sekresi dalam siklus (O‘Malley et al. 1991).

Ketebalan Endometrium bertambah dari 1 mm pada hari ke-1 hingga 7-8 mm pada hari ke 14.

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 14: 2 Fisiologi Menstruasi

Corpus-luteum gravidum (Kehamilan):

• Bila terjadi fertilisasi dan implantasi, human choriogonadotrophin (hCG), yang mirip dengan molekul LH, akan menstimulasi corpus luteum, untuk menghasilkan progesteron secara berkesinambungan untuk memelihara kehamilan.

• Bila tidak terjadi kehamilan, corpus luteum akan mengalami „luteolysis“.

• Prostaglandins, sitokinin, dan growth factors seperti TNF-beta (tumor necrosis factor), dan makrofag akan menginfiltrasi jaringan kapiler sehingga menyebabkan regresi dari corpus luteum dan terbentuk jaringan parut (corpus albicans).

Fisiologi Siklus Menstruasi

Page 15: 2 Fisiologi Menstruasi

Terima kasih