2. diesel engine operasi_pemeriksaan & troubleshooting

40
1

Upload: jaka

Post on 10-Nov-2015

88 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Disel DiselDiselDiselDiselDiselDiselDiselDiselDiselDiselDiselDisel

TRANSCRIPT

  • *

  • BAB IPENDAHULUANMotor Diesel adalah motor bakar torak yang berbeda dengan motor bensin, proses penyalaannya bukan dengan loncatan api listrik. Pada langkah isap hanyalah udara segar y ang masuk ke dalam silinder. .Pada waktu torak hampir mencapai TMA bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder maka terjadilah proses penyalaan untuk pembakaran, ,pada saat udara didalam silinder bertemperatur tinggi.

    Persyaratan ini dapat dipenuhi apabila digunakan perbandingan kompresi yang cukup tinggi. Perbandingan kompresi yang tinggi banyak dipakai pada motor diesel berukuran kecil dengan putaran tinggi (4000 rpm).

    Pencipta motor diesel adalah RUDOLF DIESEL, seorang ilmuwan Jerman pada tahun 1898, sedangkan pada tahun 1876 seorang ilmuwan bernama NIKOLAUS OTTO berhasil menciptakan motor gas bersiklus empat langkah yang merupakan prinsip kerja dari motor bensin pada waktu itu. Kedua tokoh itu merupakan perintis bagi pengembangan motor bakar torak pada saat itu, namun sebelumnya pada tahun 1860 seorang ilmuwan perancis bernama LENOIR berhasil membuat mesin gas bersiklus dua langkah. Kemudian seorang ilmuwan Perancis bernama BEAU de ROCHAS pada 1862 berusaha memperbaikinya. Ia memandang perlu mengadakan kompresi terlebih dahulu sebelum gas dinyalakan. Teori tersebut kemudian menjadi prinsip kerja mesin dengan siklus empat langkah. Ide ini dituangkan untuk pertama kalinya pada mesin yang dibuat oleh OTTO.

    *

  • Motor diesel biasanya juga disebut motor penyalaan kompresi (Compression Ignition Engine) oleh karena cara penyalaan bahan bakarnya dilakukan dengan menyemprotkan bahan bakar kedalam udara yang telah bertekanan dan bertemperatur tinggi, sebagai akibat dari proses kompresi.

    Pemakaian bahan bakar dari motor diesel kira-kira 25% lebih rendah dari motor bensin, sedangkan harga bahan bakarnya lebih murah. Hal itulah yang menyebabkan motor diesel lebih hemat dari motor bensin. Namun perbandingan

    kompresi yang tinggi maka tekanan kerja motor diesel menjadi lebih tinggi dari motor bensin. Oleh karena motor diesel harus dibuat lebih bunyi yang keras, warna dan bau gas buang yang kurang menyenangkan. Namun dari segi ekonomis bahan bakar dan polusi motor diesel masih lebih disukai.

    *

  • BAB IIPEDOMAN MENJALANKAN MESIN

    II.1. Bahan Bakar Mesin Diesel Putaran TinggiPada umumnya minyak ringan dapat dipakai sebagai bahan bakar motor diesel. Namun, minyak berat dapat pula digunakan apabila hal tersebut dinyatakan oleh pabrik pembuatnya. Akan tetapi, oleh karena saringan untuk masing-masing bahan bakar itu berbeda kualitasnya, sebaiknya dipakai bahan bakar yang sesuai.Usaha terpenting yang harus diperhatikan adalah mencegah adanya air dan kotoran dalam bahan bakar. Maka untuk memperoleh keadaan tersebut perlu diperhatikan beberapa hal dibawah ini:1. Sebelum bahan bakar dialirkan dalam tangki bahan bakar, sebaiknya bahan bakar dibiarkan dahulu selama 24 jam. Hal ini dimnaksudkan agar air dan kotoran mengendap.2. Dalam membuka tutup kedua tangki tersebut harus dalam keadaan bersih.3. Sebaiknya digunakan kain untuk menyaring bahan bakar pada waktu mengisi ke dalam tangki mesin.4 . Tangki bahan bakar diusahakan agar selalu terisi penuh setiap kali dipergunakan, sehingga jumlah udara dalam tangki berkurang untuk menegah terjadinya pengembunan air yang ada di dalam tangki.5 . Sebaiknya tangki dibersihkan dan dicuci seara berkala.

    II.2. Minyak Pelumas Untuk Motor Diesel Putaran TinggiOleh karena minyak pelumas motor diesel bekerja pada keadaan yang lebih berat daripada minyak pelumas motor bensin pada umumnya. Untuk itu minyak pelumas motor diesel harus memenuhi persyaratan dibawah ini:1. Stabilitas terhadap panas dan oksidasi.2. Kekentalannya tidak banyak terpengaruh oleh perubahan temperatur.3. Tidak menyebabkan korosi pada logam.Di dalam setiap buku pedoman menjalankan mesin biasanya dicantumkan kapan minyak pelumas harus diganti. Akan tetapi laja kerusakan *

  • minyak pelumas dipengaruhi kondisi operasinya, maka sebaiknya diadakan pemeriksaan secara berkala kapan minyak pelumas harus diganti. Pemeriksaan dapat dilakukan dengan meneteskan minyak pelumas diatas sehelai kertas saring. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu menambah atau mengganti minyak pelumas:1. Janganlah mencampur minyak pelumas dengan jenis lainnya, karena kemungkinan besar terdapat perbedaan zat aditive.2. Pada waktu mengisi minyak pelumas harus dijaga jangan sampai ada kotoran yang masuk kedalam mesin.3. Pembuangan minyak pelumas yang lama harus dilakukan pada waktu mesin masih panas.

    II.3. Menjalankan Mesin BaruPersiapan yang harus dilakukan sebelum menjalankan mesin yang masih baru meliputi:1. Periksalah semua sekrup dan baut.2. Periksalah saringan udara, sebab umur mesin menjadi pendek apabila saringan udara dalam keadaan tidak baik.3. Pakailah minyak pelumas dan gemuk sesuai dengan buku pedoman.4. Periksalah tangki bahanbakar dan salurannya, jarus dalam keadaan bersih.5. Isilah air radiator dengan air bersih dan berilah larutan anti beku bila diperlukan.6. Periksalah semua bagian mesin yang bergerak supaya dapat diketahui apakah ada yang kurag baik.Boleh dikatakan umur mesin sangat tergantung pada ara menjalakan dan menangani mesin baru, maka selam 60 jam pertama perlu diperhatikan hal-hal di bawah ini: 1. Sesudah mesin dapat di start, panaskan mesin terlebih dahulu dalam keadaan tanpa beban beberapa saat lamanya.2. Usaha tidak menjalakan mesin pada putaran tinggi.3. Demikian juga, beban supaya dibatasi pada 70%-80% dari beban nominalnya.

    *

  • II. 4. Pmeriksaan Sebelum Menyetart Mesin1. Periksa jumlah pelumas dengan menggunakan batang pengukur minyak pelumas.2. Periksalah keadaan air pendingin dan untuk mesin berpendingin udara periksalah kipas dan saluran pendinginnya.3. Periksalah jumlah bahan bakar.4. Periksalah hubungan listrik dari batera ke motor starter atau tekanan udara yang diperlukan untuk menyetart.5. Mesin tidak dibebani dalam keadaan distart.

    II. 5. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Estela Mesin Dapat DistartProsedur menyetart mesin biasanya diberikan pada buku pedoman menjalakan mesin, maka patuhilah petunjuk yang sudah diberikan itu.Setelah mesin dapat distart, jalankan mesin pada putaran sedang tanpa beban selama kurang lebih 5 menit, sampai setiap mesin dan air atau minyak pelumas mencapai temperatur kerjanya. Sementara itu ada hal yang harus diperhatikan:1. Tekanan minyak pelumas.2. Bunyi dan getaran dari mesin, biasanya pada awalnya berbunyi keras Namur lama-lama akan melunak.3. Warna gas buang.4. Kebocoran air atau minyak pelumas.

    II. 6. Mematikan MesinJanganlah mematikan mesin dengan tiba-tiba. Lepaskanlah beban terlebih dahulu secara berangsur-angsur, kemudian biarkanlah bekerja tanpa beban pada putaran rendah kira-kira 5 menit lamanya, sehingga mesin dingin. Sesudah itu mesin baru boleh dimatikan.Ada 2 cara dalam mematikan mesin, yang pertama adalah menutup aliran bahan bakar dan yang ke dua adalah dengan cara menekan atau menarik tuas dekompresi sehingga tidak terjadi proses kompresi. Cara yang kedua inilah yang lebih menguntungkan karena mesin akan berhenti pada kedudukan poros engkel yang sembarang*

  • Hal ini berarti pada waktu mesin berhenti, posisi beberapa roda gigi gaya terhadap pinion motor stater boleh dikatakan berubah-rubah. Dengan demikian keausan roda gigi gaya karena kerja motor starter boleh dikatakan merata. Apabila mesin sudah berhenti bekerja, lakukanlah tindakan lanjut sebagai berikut: 1.Kembalikan tuas letak dekompresi pada posisi jalan. 2.Tutuplah kran bahan bakar. 3. Putarlah kuni kontak stater pada posisi "off". 4.Tutuplah kran air pendingin. 5.Apabila adanya kemungkinan pembekuan air pendingin, bukalah kran pembuangan sehingga air keluar dari blok mesin.

    II. 7. Menyetart Mesin Pada Temperatur RendahPada temperatur rendah, mesin tidak mudah distart karena beberapa hal sebagai berikut: 1.Karena minyak pelumas lebih kental pada temperatur rendah, maka diperlukan momen puntir yang lebih tinggi untuk menyetart. 2. Untuk mesin yang harus distart dengan motor listrik, mungkin timbul kesulitan karena kapasitas baterai menurun pada temperatur rendah sehingga arus listrik yang dibutuhkan tidak menukupi. 3.Kalau temperatur udara masuk mesin terlalu rendah maka temperatur udara pada saat bahan bakar disemprotkan ke dalam silinder kurang tinggi sehingga bahan bakar tidak terbakar. 4.Karena kekentalan bahan bakar lebih tinggi pada temperatur rendah, maka bahan bakar lebih sukar dikabutkan dan didistribusikan.*

  • Untuk mengatasi keadaan tersebut diatas maka perlu dilakukan beberapa hal di bawah ini: 1.Pakailah minyak pelumas yang sesuai baik untuk mesin maupun saringan udara. 2. Panaskan baterai. 3. Apabila tidak dipakai zat anti beku maka sebaiknya digunakan air hangat sebagai fluida pendinginnya 4.Panaskan minyak pelumas dengan alat pemanas minyak pelumas yang dimasukan ke dalam bak minyak pelumas. 5.Pada cuaca yang sangat dingin, sebaiknya dipakai bahan bakar ringan yang kekentalannya ringan. 6.Dalam keadaan tersebut besar kemungkinan air yang ada di dalam bahan bakar akan membeku. Oleh karena itu sebaiknya baut pembuangan pada tangki dan saringan bahan bakar dibuka seara berkala supaya air yang ada di dalam bahan bakar dapat dikeluarkan.II. 8. Menjalankan Mesin Pada Temperatur Tinggi 1.Pakailah minyak pelumas yang sesuai keadaan daerah. 2.Jangan lupa mengisi air pendingin dan jagalah supaya tidak kekurangan atau jangan sampai ada kebocoran. Sebaiknya air pendingin diganti secara berkala dan bersihkanlah saluran-salurannya. Jadi pakailah air pendingin yang bersih. 3.Yakinlah bahwa pompa air bekerja dengan baik. Maka usahakanlah supaya tali kipas tidak kendor. Demikian juga termostrat dan radiatornya. 4.Jika mesin kepanasan dan air pendinginnya mendidih, jangan sekali-kali mematikan mesin dengan tiba-tiba. 5.Periksalah air baterai dan isilah jika kurang. Sebaiknya baterai tidak menjadi panas, oleh karena itu taruhlah ditempat yang dingin.*

  • BAB IIIPERAWATAN BERKALAIII. 1. Pelumasan 1.Bak minyak pelumas a.Periksalah isi minyak pelumas setiap kali sebelum mesin distart (misalnya setiap 10 jam). b.Gantilah minyak pelumas sesudah dipakai 120 jam, kecuali untuk mesin yang masih baru atau baru selesai direparasi besar, penggantian minyak pelumas dilakukan setelah 60 jam pertama. 2.Minyak pelumas dari pompa bahan bakar a.Periksalah isi minyak pelumas dari pompa bahan bakar setiapa kali mesin akan distart atau tiap 60 jam. b.Gantilah minyak pelumas setiap 120 jam atau kalau ternyata minyak pelumas menjadi encer karena adanya bahan bakar yang masuk, maka gantilah minyak pelumas. 3.Governor pnuematikSupaya diafragma yang biasanya dibuat dari kulit hewan tidak epat rusak berikanlah 3 sampai 5 tetes minyak khusus (diafragma oil) ke dalamnya setiap 120 jam. 4.Governor MekanisPeriksalah minyak pelumas setiap 60 jam dan gantilah setiap 120 jam. 5.Minyak saringan udara a.Kalau dipakai saringan udara jenis "oil bath" periksalah minyak pelumasnya setiap 60 jam. Isinya tidak boleh terlalu banyak dan terlalu sedikit karena akan menggangu proses penyaringan udaranya.

    *

  • b.Ganti minyak pelumas setiap 120 jam. Hal ini berlaku pada umumnya, tetapi apabila minyak pelumas sudah kotor atau daerah operasinya sangat berdebu sebaiknya penggantian minyak pelumas dipersingkat. 6.StaterLumasi bantalan motor stater setiap 500 jam. 7.Puli pemegang tali kipas udaraKalau mesin diperlengkapi dengan sebuah puli pengatur tegangan tali kipas udara, puli tersebut berputar bebas pada bantalan peluru. Masukanlah gemuk melalui putting gemuknya setiap 120 jam.III. 2. Perawatan Sistem Pelumasan 1.Bak minyak pelumasBukalah nak pelumasan setiap 500 jam dan bersihkanlah bak tersebut dan saringan isap dari pompa minyak pelumas dengan mempergunakan minyak ringan atau minyak cuci. 2.Saringan minyak pelumasCucilah rumah filter sebersih-bersihnya dengan mempergunakan minyak ringan atau minyak cuci, sementara itu periksalah keadaan kertas saringan yang lama dan minyak pekumasnya. Apabila terlihat adanya kotoran serbuk logam putih atau warna tembaga, maka hal itu menunjukkan terjadinya keausan pada bantalan. Kalau sekiranya parah segera lakukan perbaikan. 3.Tekanan minyak pelumasKalau tekanan minyak pelumas tidak dapat mencapai bilangan yang disyaratkan oleh pabrik pembuatnya, matikanlah mesin dan lakukan pemeriksaan: a.Apakah isi minyak pelumas di dalam bak minyak pelumas cukup?

    *

  • b.Apakah ada kerusakan pada pipa atau alat pengukur tekanan minyak pelumasnya? c.Apakah ada kebooran minyak pelumas dari saluran-salurannya? d.Apakah pompa minyak pelumas bekerja dengan baik, atau apakah udara masuk ke dalam saluran minyak pelumas? e.Apakah ada bantalan yang rusak? f.Apakah alat pengukur tekanan minyak pelumas bekerja dengan baik? Biasanya kotoran di dalam saluran minyak pelumas menyebabkan gangguan pada sistem pelumasannya.III. 3. Perawatan Sistem Bahan Bakar 1.Saringan bahan bakar a.Bersihkan saringan terhadap debu, air atau endapan lain setiap 60 jam. b.Gantilah elemen saringan dengan yang baru setiap 1000 jam. 2.Saringan pipa isap pompa bahan bakarSaringan tersebut harus dibersihkan setiap 120 jam 3.Pembuangan udaraAdanya udara di dalam bahan bakar sangat menggangu kelancaran kerja mesin dan menyebabkan mesin sukar distart. Oleh karena itu udara harus dikeluarkan dari saluran bahan bakar, terutama apabila terasa ada gejala gangguan tersebut. Pembuangan udara dilakukan sebagai berikut: a.Kendorkan baut pembuangan udara pada saringan bahan bakar kemudian gerakan pompa pengisi bahan bakar. Maka bahan bakar yang berbusa akan mengalir melalui baut pembuangan udara. Kalau bahan bakar tidak berbusa lagi dan kencangkan kembali baut pembuang udara tersebut. b.Untuk mengeluarkan udara dari dalam pompa penyemprot bahan bakar kendorkanlah sekrup pembuang udara yang ada pada pompa tersebut. Gerakan pompa pengisi bahan bakar sampai bahan bakar yang keluar itu *

  • Tidak berbusa lagi. Sesudah itu kencangkan kembali sekrup pembuang udara tersebutc.Sesudah itu kendorkan sekrup penyambung pipa penekan bahan bakar pada penyemprot bahan bakar. Setel pengtur bahan bakar pada posisi penyemprotan maksimum, kemudian engkol atau putarlah engkol dengan motor stater beberapa saat. Apabila bahan bakar yang keluar melalui sekrup tidak berbusa, maka hal itu menunjukkan bahwa bahan bakar sudah bebas udara. Maka kencangkan kembali sekrup penyambung. 4.Pemeriksaan dan penyetelan penyemprotan bahan bakarPeriksalah penyemprot bahan bakar setiap 250 jam. Namun setiap gas buang menunjukkan warna yang tidak normal atau apabila pembakaran terasa tidak berlangsung dengan baik, maka penyemprot bahan bakar perlu diperiksa. Untuk mesin yang masih baru, sebaiknya penyemprot bahan bakar diperiksa setelah 120 jam yang pertama. Dalam hal tersebut sebaiknya dilakukan pengujian di bengkel. 5.Pompa penyemprot bahan bakarBoleh dikatakan pompa penyemprot bahan bakar tidak memerlukan perhatian yang terus-menerus. Hal ini disebabkan karena pompa jarang rusak. Namun apabila terasa adanya gejala kerusakan pompa sebaiknya diperiksa san disetel oleh bengkel yang berwenang. Janganlah merusak atau merubah bagian-bagian yang disegel.III. 4. Perawatan Sistem Udara 1.Saringan udara dengan minyak a.Pada waktu hendak membersihkan ssringan udara ini, matikanlah mesin supaya debu dan kotoran tidak masuk ke dalam silinder. b.Kotak saringan pendahuluan biasanya transparan, sehingga debu atau kotoran yang ada didalamnya dapat dilihat dengan jelas. Periksalah dan dibersihkan setiap pagi

    *

  • c.Kalau minyak kental karena banyak mengandung debu, maka sebaiknya segera diganti meskipun hal tersebut terjadi sebelum saat penggantian yang ditetapkan. d.Pakailah minyak ringan atau minyak tanah untuk mencuci kotak saringan dan elemennya. 2.Saringan udara dengan kertas a.Matikanlah mesin sebelum membuka saringan udara b.Setiap 12 jam, ambillah elemen saringan kemudian bersihkan kotaknya. Elemen saringan dibersihkan dengan meniupkan udara tekan pada bagian dalamnya. Jika tidak tersedia udara tekan maka elemen dibersihkan dengan mengetukkannya diatas lantai. Janganlah membasahinya dengan air. Kalau mesin bekerja didaerah berdebu untuk jangka waktu lama, sebaiknya saringan udara dibersihkan lebih sering daripada jangka waktu yang telah ditentukan. c.Gantilah elemen saringan dengan yang baru setiap 500 jam. 3.Menyetel celah bebas katupUntuk mesin baru atau baru reparasi, periksa dan setel celah bebas katup setelah 60 jam pertama. Selanjutnya ulangi proses tersebut. Setiap 250 jam berikutnya. Namun pemeriksaan dan penyetelan celah bebas katup juga harus dilakukan apabila terdengar bunyi tidak normal, terutama pada putaran rendah. 4.Mengatur tekanan kompresi di dalam silinderPengukuran ini sebaiknya dilakukan oleh bengkel yang biasanya memiliki alat yang diperlukan. Pengukuran tekanan kompresi dilakukan setiap 500 jam, sehingga dari data yang diperoleh itu dapat ditentukan kapan mesin harus direparasi. Penurunan tekanan kompresi disebabkan karena terjadi kebocoran sebagai akibat dari: a.Kontak tak sempurna antara katup dan dudukannya. b.Keausan dinding silinder. c.Kerusakan cincin kompresi atau macetnya cincin kompresi didalam alurnya. *

  • III.5. Perawatan Sistem Pendingin 1.Radiator a.Periksalah isi air pendingin. b.Supaya proses dapat berlangsung dengan sebaik-baiknya, bersihkan radiator dan mesin dari kerak dan kotoran setiap 250 jam atau dua kali dalam setahun. Untuk operasi didaerah dingin yang besar kemungkinan terjadi pembekuan air pendinginya, maka radiator dan mesinnya pun harus dikuras terlebih dahulu sebelum dan sesudah mempergunakan zat anti beku. c.Jika konstruksi pipa air pendinginya tidak sempurna maka besar kemungkinan terdapat udara di dalam air pendingin yang dapat menggangu alirannya. Udara dapat dikelurkan dengan jalan membuka katup pembuang udara. d.Bersihkanlah debu dan kotoran yang melekat pada sirip pendingin radiator dengan jalan meniupkan udara tekan atau dengan menyemprotkan dengan air. Janganlah mempergunakan batang logam untuk membersihkan sirip, hal ini untuk mencegah perusakan radiator. 2.Tegangan tali kipas udara a.Periksa dan setel tegangan tali kipas udara setiap 60 jam. Kalau tali kipas kendor akan mengakibatkan kurangnya efektifitas pendingin dan akan cepat rusak. b.Apabila tali kipas terlalu tegang akan menyebabkan kerusakan pada bantalan-bantalan pompa air pendingin dan generator c.Periksalah apakah tali kipas udara masih dalam keadaan baik. Bersihkanlah tali kipas udara dari minyak dan gemuk. 3.ThermostatApabila temperatur air pendingin terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka hal tersebut dapat disebabkan karena thermostat rusak atau tidak bekerja dengan baik.*

  • III.6. Perawatan Sistem Listrik 1.GeneratorApabila dipakai generator bolak-balik maka terdapat komutator, tetapi kombinasi ring selip dan sikat harus diperiksa atau diganti sikatnya setiap 2500 sampai 3000 jam. Dalam hal itu daya listrik bolak-balik itu diubah menjadi arus searah dan dipergunakan untuk mengisi baterai. Dalam hal mempergunakan arus searah: a.Periksaklah sikat-sikatnya dengan cermat dan bersihkan dari debu karbon yang ada disekitarnya. Jika permukaan kontak dari sikat ada dalam keadaan kasar atau aus melebihi batas, gantilah dengan sikat yang baru. b.Periksalah komutator setiap 500 jam tergantung dari laju keausan. 2.Motor Stater a.Periksa dan rawatlah sikat-sikat dan komutatornya b.Kopling motor stater terletak dibagian yang menjadi satu dengan pinion. Apabila plat kopling aus maka pinion tidak akan berhubungan dengan sempurna dengan roda gigi gelang dengan roda gaya. Jadi pinion tidak meluncur tidak sempurna atau langkah sempurna bekurang beberpa mm. Apabila langkah pinion berkurang 2,5 mm, bongkarlah kopling pinion dan tambahkan plat penyetel. 3.BateraiMeskipun mesin tidak berjalan, tegangan baterai dapat berkurang. Oleh karena itu periksalah setiap 60 jam secara berkala. Periksalah keadaan baterai satu minggu sekali: a.Bukalah tutp baterai dan periksalah air baterai. Permukaan air baterai harus diusakan kira-kira 10 mm diatas plat sel. b.Usahakanlah agar baterai selalu dalam keadaan kering dan bersih. c.Perhatikanlah kebersihan sambungan pada terminalnya. Kalau terminalnya kotor atau terkena korosi, bersihkanlah atyau cucilah dengan larutan natrium bikarbonat. d.Usahakan agar bagian atas dari baterai bebas dari logam. Hal tersebut untuk mencegah terjadinya korsleting dan holangnya muatan baterai. *

  • III.7. Pengencangan Baut-Baut Utama 1.Baut kepala silinderUntuk mesin yang baru periksalah dan kencangkan baut kepala silinder pada 69 jam pertama dan setiap 500 jam berikutnya. 2.Baut batang utama dan pangkal batang penggerakPada waktu bak minyak pelumas dan saringan isap dibersihkan, maka sesudah dipasang kembali kencangkan baut-bautnya dengan mempergunakan kunci torsi. 3.Baut lainnyaPeriksalah keadaan baut dan sekrup roda gaya, pipa bahan bakar, penumpu mesin, dan lain-lain, terutama komponen yang bergerak dengan mempergunakan kunci torsi.*

  • BAB IVKERUSAKAN DAN PERBAIKANNYAIV.1. Kebijakan Mencari Sumber Kerusakan1.Berfikir sebelum bertindakSebelum melakukan suatu tindakan perbaikan, sebaiknya perhatikan setiap gejala atau tanda keusakan itu dengan secermat-cermatnya. Jangan tergesa-gesa, tetapi rencanakanlah dahulu apa yang akan direncanakan. Kemudian lakukanlah menurut urutan yang sebaik-baiknya. Perhatikan cara membuka atau membongkar, menyetel dan memasangkan kembali apabila anda terpaksa melakukan sendiri. Hal itu diperlukan supaya anda melakukan pekerjaan dan dapat menyelesaikan dengan baik.2.Pencegahan masuknya kotoranKebersihan adalah faktor utama yang perlu diperhatikan. Dengan demikian dapat dicegah masuknya kotoran yang menyebabkan mesin tidak bekerja dengan baik, atau bahkan justru menyebabkan kerusakan yang lebih parah.3.Bagian-baian mesin harus diperlukan dengan hati-hatiLakukanlah setiap pekejaan dengan hati-hati dan jika ada komponen yang harus diganti, gantilah dengan yamng sesuai dan berkwalitas baik. Perhatikan khusus ditujukan pada sistem bahan bakar, permukaan bantalan, serta komponen yang dibuat dari paduan alumunium. 4.Pekerjaan yang sempurnaPakailah kunci yang sesuai untk sekrup atau baut supaya tidak merusak dan tidak mencelakakan. Perkiraan yang salah terhadap berat suatu komponen tertentu memungkinkan jatuhnya komponen tersebut sehingga rusak atau melukai operator atau orang lain yang ada disekitarnya. Oleh karena itu, pakailah alat dan perlengkapan pembantu yang sesuai sehingga pekerja dapat diselesaikan dengan mudah, cepat dan sempurna.

    *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • *

  • BAB VREPARASI BESARV. 1. Jangka Waktu Reparasi BesarUntuk mesin kapal pada umumnya, kepala silinder, totak dan batang penggerak harus direparasi setahun sekali. Sedangkan tabung silinder, poros engkol dan bantalan utamanya biasanya direparasi setiap dua tahun. Namun setiap reparsi besar harus dilakukan dalam keadaan seperti di bawah ini: a.Sesudah dipergunakan cukup lama, pada umumnya terjadi keausan pada permukaan bantalan sehingga daya mesinpun berkurang. b.Kebocoran gas pembakaran melalui sisi torak terlalu besar sehingga daya mesin berkurang. c.Pemakaian minyak pelumas terlalu besar. d.Tekanan minyak pelumas berkurang shingga proses pelumasan kurang sempurna, besar kemungkinan hal tersebut disebabkan celah bebas antara poros dan bantalannya terlalu besar. e.Terdapat air dalam minyak pelumas. f.Gangguan atau kerusakan beberapa bagian mesin yang tak dapat di atasi dengan membongkar mesin atau dengan mengadakan perbaikkan ringan saja. h.Pada waktu mesin bebannya (yang digerakkan) sedang direparasi besar.V. 2. Beberapa Bagian Penting yang Perlu DiperiksaUntuk mempermudah penjelasannya maka dalam hal ini akan dipergunakan mesin kapal segai kasusu. Namaun boleh dikatakan bahwa hal tersebut juga berlaku bagi mesin yang lain, keuali saat-saat dimana mesin harus direparasi.Bagian-bagian penting dari mesin adalah kepala silinder, katup-katup, tabung silinder, torak dan cincin torak, pena torak, batang penggerak, poros engkol dan bantalannya, pompa minyak pelumas, pompa air pendingin dan pompa bahan bakar. *

  • V. 2. 1. Kepala Silinder 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan 1.Perubahan warna ruang bakar, katup isap dan katup buang; korosi dan retak-retak, serta perubahan bentuk. 2.Kontak antara muka katup dan kedudukannya; kerusakan katup atau dudukan air, serta perubahan bentuk. 3.Saluran air pendingin; kotoran, kerak-kerak, penyumbatan atau kerusakan lainnya. 4.Muka kontak dengan blok silinder; aoakah terdapat bekas kebocoran gas dan air, serta perubahan bentuk. 5.Baut-bautnya pengikatnya; apakah terdapat perubahan bentuk atau kerusakan pada ulirnya. 6.Tutup saluran air pendingin; apakah berkarat atau bocor. 7.Kerusakan elektroda (seng) anti korosi. b.PengukuranTidak diperlukan. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiSebagai pedoman untuk mesin kapal, pembongkaran harus dilakukan pada saat torak harus diperiksa setiap tahun (2000 sampai 3000 jam). Meskipun demikian, pemeriksaan bagian tersebut di atas harus pula dilakukan pada waktu katup-katup harus diasah pada dudukannya. Elektroda anti korosi harus diperiksa pada tiga bulan yang pertama, selanjutnya pada setiap saat dirasakan pada kondisi operasinya. 3.Batas pemakaiana.Perbaiki atau ganti apabla ternyata kerusakan atau retak pada kepala silinder.b.Perbaiki atau gantilah dudukan katup, apabila sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.c.Gantilah elektroda (seng) anti korosi, kalau ternyata sudah rusak.*

  • 4.PerhatianPerhatikanlah dengan cermat ukuran, tebal dan keadaan paking kepala silinder. Sebaiknya sekali pakai saja; jadi gantilah yang baru setiap kali kepala silinder dilepaskan dari blok silinder.V. 2. 2. Katup Isap dan Katup Buang 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan 1.Periksalah kerak karbon, keadaan muka katup dan perubahan warna. 2.periksalah perubahan warna bentuk batang katup, keausan dan kondisi pelumasannya. 3.Periksa kelonggaran dan keausan bagi pemegang katup 4.Periksa pegas katup terhadap kemungkinan patah, aus, korosi, dan kekuatannya. b.Pengukuran 1.Ukurlah diameter batang katup. 2.Ukurlah celah bebas antara batang katup dan jalan katup. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiUntuk mesin kapal, pengasahan katup pada dudukannya dilakukan setiap setengah tahun (1000 sampai 1500 jam). 3.Batas pemakaian a.Katup-katup harus diperbaiki atau diganti apabila muka katup sudah rusak. Kalau muka katup terbuat dari stellite, gantilah apabila lapisan stellite sudah habis atau rusak. b.Batas celah bebas yang diperbolehkan antara batang katup dan jalan katup adalah tiga kali celah bebas standardnya. Apabila batas di atas sudah dilampaui, gantilah katup, jalan katup. c.Katup harus diganti apabila pegas katup patah, berkarat atau retak.*

  • 4.Perhatian a.Apabila katup harus diganti, saiknya baji pemegang katup dan pemegang pegas katup juga diganti. b.Jangan sampai katup buang dan katup isap tertukar.V. 2. 3. Katup Keamanan, Katup Start dan Katup Indikator Tekanan 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan 1.Periksalah semua bagian katup seperti yang dilakukan terhadap katup isap dan katup buang 2.Periksalah katup start terutama terhadap kemungkinan macet dan karat. b.PengukuranSebaiknya dilakukan pengujian terhadap katup keamanan dengan mempergunakan tekanan yang sesuai. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiUntuk mesin kapal, reparasi harus dilakukan setahun sekali (2000 sampai 3000 jam). 3.Batas pemakaianSama dengan katup isap dan katup buang.V. 2. 4. Silinder 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.PemeriksaanKeluarkan torak, kemudian periksa keadaan permukaan dinding-dinding dalam silinder terhadap kemungkinan adanya goresan, lekuk-lekuk atau keausan yang tidak biasa. Apabila permukaan dinding *

  • silinder dilapisi khrom, periksa apakah terdapat bintik-bintik berwarna putih susu.2.Periksa apakah terdapat retak-retak.3.Periksa paking kepala silinder; apakah terdapat bekas kebocoran gas pembakaran.4.Periksa bagian dinding silinder di tempat cincin kompresi yang pertama, yaitu pada waktu torak berada di titik mati atas, terhadap kemungkinan terjadinya lekuk keausan.b.Pemeriksaan dinding luar silinder1.Tariklah tabung silinder dari blok mesin, kemudian periksa dinding luarnya terhadap kemungkinan terjadinya karat.2.Periksa apakah elektroda (seng) anti korosi, apabila ada sudah menipis.3.Periksa pakingnya, apakah terdapat bekas kebocoran air.4.Periksa keadaan inin penyekat (dari karet), apakah sudah rusak dan terlihat adanya bekas kebocoran air (karat).c.Pengukuran Ukurlah diameter dalam dari silinder dalam arah sejajar pena torak dan dalam arah tegak lurus pada arah pertama. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiUntuk mesin kapal umumnya tabung silinder harus dikeluarkan untuk diperiksa setiap dua tahun (400 sampai 6000 jam). Namun sebaiknya setelah setahun yang pertama satu atau dua tabung silinder dikeluarkan dari blok mesin untuk diperiksa. 3.Batas pemakaianUntuk dinding dalam silinder yang tidak dilapisi khrom, batas keausan yang diperbolehkan adalah 6/1000 sampai 8/1000 dari diameter dalamnya. Sedangkan batas keausan tidak merata adalah adalah 1/3 dari bilangan di atas.*

  • b.Silinder dengan dinding dalam yang dilapisi khrom, dapat dipakai selama lapisan tersebut masih ada. 4.Perhatiana.Seandainya lekk keausan dinding silinder belum parah, maka keadaan tersebut dapat diperbaiki dengan mempergunakan kertas ampelas dan dilapisi minyak pelumas.b.Pada waktu tabung silinder dikeluarkan dari blok mesin, bersihkanlah permukaan luarnya. Sesudah itu lapisi cat dan ganti inin penekatnya.c.Kalau pada permukaan dalam silinder terdapat bintik-bintik putih susu sebaiknya periksalah jenis minyak pelumasnya.d.Apabila elektroda anti korosi hanya mengalami keausan sedikit saja, sebaiknya diperiksa bahannya.e.Dalam keadaan masih dapat diperoleh torak yang berdiameter sama dengan diameter silinder yang aus, gerindalah permukaan dalam dari silinder sampai berukuran sesuai dengan torak.f.Pengukuran diameter dalam dari tabung silinder hendaknya dilakukan sekurang-kurangnya pada tiga-empat, yaitu di tempat cincin kompresi yang pertama, sisi torak dan diantara kedua tempat tersebut.g.Apabila tabung silinder sudah dipasang pada tempatnya, lakukanlah pengukuran-pengukuran untuk mengetahui apakah terjadi deformasi pada tabung silindernya; jika terjadi deformasinya ukup besar, buka kembali dan perbaiki.V. 2. 5. Torak 1.Pekerjaan yang harus dilakukana.Pemeriksaan sebelum dibersihkan1.Periksalah kerak-kerak karbon yang terjadi pada sisi puncak torak dan lubang minyak pelumas sepanjang alur cincin minyak.2.Periksalah kerak-kerak karbon yang terjadi pada permukaan atas dan bawah.*

  • b.Pemeriksaan setelah dibersihkan 1.Periksalah apakah kepala torak terbakar, retak atau terkena korosi; rusuk dan bantalan pena torak harus diperiksa terhadap retak-retak. 2.Periksa semua bagian sisi torak yang meluncur pada dinding silinder. 3.periksa keadaan kontak antara pena torak dan bantalannya pada torak. c.Pengukuran 1.Ukurlah diameter luar torak dalam arah sejajar pena torak dan dalam arah tegak lurus kepada torak. 2.Ukur lebar semua alur cincin torak dan diameter dalam bantalan pena torak, pada torak. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiUntuk mesin kapal pada umumnya, pembongkaran dan pemeriksaan torak dilakukan setahun sekali (2000 sampai 3000). 3.Batas pemakaian a.Apabila permukaan sisi torak yang meluncur pada dinding silinder menunjukkan kontak yang kurang sempurna, terbakar atau ada retak-retak, maka torak harus diperbaiki atau diganti. b.Kelonggaran vertikal antara cincin torak yang pertama dan alurnya kira-kira 0,25 + d/5000mm, dimana d adalah diameter torak dalam mili meter. c.Kelonggaran antara pena torak dan bantalannya pada torak hendaknya kelonggaran yang diperbolehkan antara pena torak dan bantalannya pada batang penggerak. 4.PerhatianTerutama untuk motor diesel putaran tinggi berat setiap harus sama.*

  • V. 2. 6. Cincin torak 1.Pekerjaan yang harus dilakukana.PemeriksaanPeriksalah keadaan ada cincin torak, apakah rusak, macet dalam alurnya, atau menunjukkan tanda kerusakan yang tidak normal.b.Pengukuran Ukurlah lebar dan tebal cincin torak, kalau tebalnya sukar diukur masukkanlah cincin torak ke dalam silinder bagian bawah dan ukurlah celah antara kedua ujungnya. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiPembongkaran dilaksanakan setiap kali torak dikeluarkan dati dalam silinder. 3.Batas pemakaianKalau cincin torak maet dalam alurnya, perbaikilah atau diganti.Batas keausan cincin torak dinyatakan terhadap tebalnya yaitu 10% dari tebalnya. Celah maksimum yang diperbolehkan adalah 2d/100 mm. 4.PerhatianPada waktu mengganti cincin torak perlu diperhatikan bahwa cincin torak harus ditempatkan pada alurnya masing-masing.V.2.7. Pena torak dan ujung batang penggerak 1.Pekerjaan yang harus dilakukan. a.Pemeriksaan pena torak. 1.Periksalah permukaan penba torak, keadaan kontak dengan bantalannya, perubahan warna dan keadaannya. Pena torak harus dapat berputar bebas pada bantalannya. 2.Periksalah apakah pena torak macet, rusak, retak atau menunjukkan keausan yang tidak normal.*

  • b.Pemeriksaan bantalan ujung batang penggerak 1.Periksa permukaan bantalan terhadap beberpa kemungkinan anatara lain kotor, perubahan warna, kehalusannya dan keasan yang tidak normal. 2.Periksa lapisan bantalan kalau ada. 3.Periksa lubang minyak pelumas dan alurnya terhadap kemungkinan deformasi dan tersumbat. 4.Periksalah apakah bantalan ujung batang penggerak terpasang kokoh pada tempatnya. 5.Periksa keadaan permukaan kontak pada kedua tepi bantalan. c.Pemeriksaan ujung batang penggerak 1.Periksa apakah lubang penyemprot minyak pendingin torak tersumbat. 2.Lubang dan saluran minyak pelumas menuju bantalan tidak tersumbat. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiPembongkaran dilakukan setiap saat torak dikeluarkan dari dalam silinder. 3.Batas pemakaian a.Apabila pena torak menunjukkan kerusakan, kemacetan atau keausan yang tidak normal maka perbaikilah atau ganti. b.Sekiranya kerusakan disebabkan kekerasan sebaiknya pena torak diukur kekerasannya dan gartilah kalau perlu. c.Gantilah bantalan ujung penggeraknya apabila terlihat adanya kerusakan atau keausan yang tidak normal. d.Apabila keausan lapisan bantalan Kelmet sudah mencapai 1/3 bagian permukaannya maka perbaiki dan gantilah. e.Batas kelonggaran yang diperbolehkan antara pena torak dan bantalannya adalah (0,3 + 104 d) mm.*

  • 4.Perhatian a.Apabila pena torak atau permukaan banytalannya berubah warna, periksalah untuk mengetahui apakah kelonggarannya cukuyp besar dan periksalah juga keadaan minyak pelumasnya. b.Kalau pena torak dan bantalannya diganti jangan lupa memeriksa keadaan sumbu ujung dana sumbu pangkal batang penggerak. Kedua sumbu tersebut harus ada dalam keadaan sejajar.V.2.8. Pangkalan batang penggerak 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan baut dan mur pangkal batang penggerak 1.Periksa kekencangan baut dan murnya. 2.Periksa ulirnya bagian kepala dan batang terhadap kerusakan dan keausan. 3.Periksa pelat penjamin atau pena penjaminnya terhadap hal yang tidak normal. b.Pemeriksaan pangkal batang penggerak 1.Periksa keadaan permukaan sambungan belahan pangkal batang penggerak. 2.Periksalah keadaan ulir yang terdapat pada pangkal batang penggerak. 3.Periksalah permukaan dalam dari pengkal batang penggerak terhadap kemungkinan kerusakan atau korosi. c.Pemeriksaan bantalan pangkal batang penggerak 1.Periksalah keadaan permukaan bantalannya 2.Periksalah keausan dari lapisannya 3.Periksalah permukaan luar bantalannya, serta letak dan keadan pelatuk penetapnya pada batang penggerak 4.Periksa permukaan bantalan ditempat sambungan kedua belahan bantalan. 5.Periksa keadaan permukaan bantalan pada kedua sisinya 6.Periksa lubang dan alur minyak pelumas pada permukaan dalamnya.*

  • d.Pengukuran 1.Ukurlah diameter luar pena engkol 2.Pasanglah bantalan pada pengkal batang penggerak dan kencangkan. 3.Dalam beberapa hal pabrik pembuatnya juga mensyaratkan pengukuran perpangjangan baut pangkal batang penggerak. 2.Saat pembongkaran untuk reparasi a.Pembongkaran bantalan dan pemeriksaan hendaknya dilakukan setiap kali torak dikeluarkan dari dalam silinder. b.Untuk mesin kapal pada umumnya, hendaknya pemeriksaan terhadap temperatur dan kekencangan baut dan murnya dilakukan setiap sebula sekali 3.Batas pemakaian a.Apabila permukaan dalam bantalan pangkal batang penggerak menunjukkan adanya retak, pengelupasan, perubahan warna atau lainnya sebaiknya bantalan diganti. b.Kelonggaran terbesar yang diperbolehkan adalah 0,13 + 104d. c.Baut pangkal batang penggerak harus diganti setiap 2 tahun (2000 sampai 4000 jam). d.Gantilah pelat atau pena penjaminnya setiap kali baut dibuka. 4.Perhatian a.Pada waktu pembongkaran berilah tanda pada bantala, baut, mur agar terhindar dari kesalahan pemasangan b.Kalau permukaan bantalan terdapat bagian yang terkena korosi periksalah minyak pelumas dan bahan bakarnya c.Sebelum memasang kembali, bersihkan semua bantalan dan sambungannya.*

  • d.Pemasangan bantalan dilakukan dengan mengencangkan baut dan mur untuk menetapkan posisi masing-masing. e.Setiap bantalan akan diganti, periksalah keadaan poros engkolnya. V.2.9. Poros engkol 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan 1.Periksalah keadaan permukaan kontak dengan bantalan, kondisi pelumasnya juga terhadap kemungkinan perubahan warna dan korosi. 2.Periksalah poros terhadap kemungkinan adanya kotoran, geram, retak serta keausan tidak merata dan hal yang tidak normal. 3.Periksa keadaan lubang minyak pelumas. 4.Periksa keadaan filet pada lengan engkol, terutama terhadap kemungkinan adanya retak. 5.Dalam hal dipergunakan poros engkol berlubang, periksa kerak-kerak karbon yang ada didalam bagian pena engkol dan journal engkolnya. 6.Periksa kerapatan tutup lubang journal engkolnya. 7.Periksa keadaan bobot balance, roda gigi, dan sebagainya. b.PengukuranUkur diameter journal dan pena engkolnya. Pengukuran harus dilaksanakan dalam arah vertikal dan horizontal pada dua posisi poros engkolnya. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiPemeriksaan dan pengukuran diameter pena engkol dapat dilakukan setiap saat torak dikeluarkan dari dalam silinder. Sedangkan diameter journal engkolnya dapat diperiksa dan diukur pada waktu bantalan utamanya dibongkar. *

  • 3.Batas pemakaian a.Perbaikilah poros engkol apabila journal dan pena engkolnya mencapai 0,05 + 3x104d mm. b.Perbaiki atau ganti poros engkol apabila terdapat rusak. V.2.10. Pompa minyak pelumas jenis roda gigi 1.Pekerjaan yang harus dilakukan a.Pemeriksaan 1.Periksa permukaan gigi-gigi terhadap keausan, gehjala kavitasi dan kerusakan. 2.Periksa permukaan kelilingnya terhadap gejala kemacetan. 3.Periksa apakah porosnya aus. 4.Periksa permukaan kontak poros dan bantalannya. 5.Apabila dipergunakan sekat minyak pelumas, periksa kondisi sekat terhadap keausan, sobek dan kerusakan lainnya. 6.Dalam dipergunakan paking, gantilah paking dengan jenis semula dan ukurlah dengan teliti. 7.Periksalah permukaan dalam rumah pompa terhadap kemungkinan korosi. 8.Periksa katupo pengatur tekanan minyak pelumas terhadap kelainan yang mungkin terjadi pada dudukan katup. b.Pengukuran 1.Ukurlah kelonggaran antara puncak gigi dan sisi roda gigi dengan rumah pompa. 2.Ukur diameter poros. 3.Ukurlah diameter dalam bantalannya. 2.Saat pembongkaran untuk reparasiPembongkaran harus dilakukan setiap kali mesin dibongkar. *

  • 3.Batas pemakaian a.Perbaiki atau ganti roda gigi apabila terdapat kerusakan berat. b.Perbaiki atau ganti poros apabila ternyata poros mengalami kerusakan berat. c.Bantalan yang sudah longgar atau rusak harus diganti. d.Sekat minyak pelumas yang rusak harus diganti. e.Batas kelonggaran bagian-bagian utama kira-kira 2,5 kali kelonggaran standardnya. 4.Perhatian a.Pada waktu pembongkaran periksalah kekencangan baut dan murnya. b.Berilah tanda pada gigi yang berpasangan untuk menghinbdari kesalahan pemasangan. c.Perhatikanlah apakah katup pengatur tekanan minyak pelumas bekerja sesuai dengan tekanan yang diminta tanpa kebocoran dan hal lain yang tidak normal.

    *