2. diary stase minor tht

Upload: risti-graharti

Post on 02-Jun-2018

440 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    1/39

    Diary Dokter MudaRisti Graharti

    TELINGA HIDUNG TENGGOROKKAN

    &

    KEPALA DAN LEHER

    Edisi

    Stase Minor

    dilarang mengubah hak cipta

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    2/39

    2

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum wr. Wb

    Buku ini sengaja dibuat untuk memperlancar teman-teman sejawat melewati stase THT.

    Pertanyaan ini adalah pertanyaan yang dikumpulkan oleh penulis dari berbagai catatan kakak tingkat

    dan teman-teman sejawat yang berhasil dikumpulkan. Terimakasih kepada semua yang telah

    berpartisipasi menyumbang bahan untuk buku ini.

    Bahan ini disadari tidak sempurna, masukan teman-teman diharapkan dapat memperkay abuku

    ini. Diary ini masih akan terus mengalami update dan diwariskan oleh penulis utama kepada dokter

    muda periode selanjutnya. Mengganti hak cipta dengan nama kalian atau ucapan terima kasih tanpa

    menyumbang apapun ataupun tanpa izin penulis utama merupakan sikap yang sangat tidak

    profesional dan tidak menghargai kerja keras serta waktu yang dibutuhkan penulis utama. Maka

    mulai edisi ini, diary ini diproteksi.

    Saya menunggu masukan dan saran teman-teman untuk terus memperbarui diary dokter muda

    ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat walau sedikit. Semoga lancar kepaniteraan klinik teman-

    teman sejawat.

    Bandar Lampung, 12 November 2014

    Risti Graharti

    0918011073

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    3/39

    3

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    PERCEPTOR :

    1. dr. Fatah Satya Wibawa, Sp. THT-KL

    2. dr.Hanggoro, SP. THT

    ASISTEN PERCEPTOR :

    dr. Yeni Octarina

    MADE SPECIALLY FOR :

    My Family

    George Pestalozi

    Sejawat Dorlan

    THANKS FOR:

    Allah SWT, Mamah-Papah, Adik-adikku tercinta, kak George, dan keluargaku

    Widhi Astuti, Yeni Octaria Bukit, Debora Febrina,Aprilia Elisabeth, Edy Timanta Tarigan, Satya Adi

    Nugraha

    UNIVERSITAS LAMPUNG

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG

    JUNI 2013

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    4/39

    4

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    DAFTAR ISI

    I. Kasus terbanyak THT

    II. Pedoman Tata Kerja dr. Muda THT-KL

    III. Karakter Perceptor

    IV. Bimbingan dr. Fatah Satya W

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    5/39

    5

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    KASUS KASUS TERBANYAK THT-KL RSAM

    Serumen prop (cp)

    Otitis eksterna (oe)

    Otitis media akut (oma)

    Otitits media kronik

    Sinusitis (sn)

    Rinitis

    rhinosinusitis

    Faringitis

    Tonsilitis (te)

    Otalgia (nyeri telinga)

    Dysphagia

    Mastoiditis

    Polip

    Ca Nasopharing

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    6/39

    6

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    PEDOMAN TATA KERJA DOKTER MUDA THT-KL RSAM

    1. Mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan kepaniteraan di bagian THT-KL RSUD-AM harus

    membawa surat pengantar dari sekretariat Program Pendidikan Profesi Dokter RSUD dr.H.Abdul

    Moeloek Propinsi Lampung dan segera melapor kepada Ka. SMF pada hari pertama melaksanakan

    kegiatan di bagian THT-KL RSUD-AM. Dalam hal KA.SMF berhalangan, dapat melapor kepada staf

    SMF THT-KL yang lain.

    2. Ka. SMF akan memberikan arahan dan petunjuk tentang tata tertib dan hal-hal yang berkaitan

    dengan kegiatan, tugas, dan tanggung jawab mahasiswa pendidikan dokter di bagian THT-KL

    RSUD-AM

    3. Pembimbing utama adalah dokter spesialis, sedang dokter umum berperan sebagai asisten

    pembimbing utama yang bertugas dalam membantu kelancaran terlaksananya kegiatan

    kepaniteraan di SMF THT-KL RSUD-AM.

    4. Paramedis dan tenaga lainnya di bagian THT-KL RSUD-AM diharapkan pula dapat berperan dalam

    kelancaran kegiatan kepaniteraan para mahasiswa Program Pendidikan Dokter

    5. Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok disesuaikan dengan jumlah pembimbing utama

    yang ada di SMF THT-KL RSUD-AM

    6. Masing-masing kelompok mahasiswa akan mendampingi atau mengikuti kegiatan yang dilakukan

    oleh pembimbing utamanya dalam melaksanakan pelayanan kesehatan di bagain THT-KL RSUD-

    AM

    7. Jika seorang pembimbing utama akan memberikan tutorial dan menganggap bahwa materinya

    perlu bagi seluruh mahasiswa, maka mahasiswa dari kelompok lain dapat meminta ijin kepada

    pembimbing utamanya untuk meninggalkan kegiatan yang dilakukan oleh pembimbing utama

    tersebut.

    8. Mahasiswa dapat melakukan kegiatan rangakaian penegakkan diagnosis sampai dengan usulan

    pemeriksaan penunjang di poliklinik rawat jalan setelah dianggap cakap atau memenuhi syarat

    oleh pembimbing utamanya, mendampingi (observasi) pembimbing utama di kamar operasi,

    evaluasi atau follow up pasien pre dan post operasi di ruangan rawat inap.

    9. Ujian hanya dapat dilaksanakan oleh para pembimbing utama jika kehadiran mahasiswa dalam

    kegiatan kepaniteraan mencapai minimal 80%

    10. Nilai tutorial dan ujian mahasiswa kepaniteraan dari para pembimbing utama atau penguji

    diserahkan kepada Ka. SMF yang selanjutnya akan diteruskan kepada sekretariat Program

    Pendidikan Profesi Dokter di RSUD dr.H.Abdul Moeleok Propinsi Lampung.

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    7/39

    7

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    DIARY KOAS THT

    Hari pertama masuk bawa surat pengantar dan temui dr. Fatah dan dr. Yeni, serta kenalan dengan

    kakak perawat. Surat jangan sampai lupa bawa dan janagn menunda, dr. Fatah bisa marah.

    A. KARAKTER PERCEPTORAN DAN DOKTER UMUM

    1.

    dr. Fatah satya w, sp. Tht-kl

    Perfectionist, tegas, sigap, to the point, sistematis

    Nulis gelar harus lengkap

    Tidak suka kata apakah

    Jawab yang hanya ditanya

    2. dr. Hanggoro, sp. Tht

    Dipanggil pakde di poli oleh kakak perawat

    Kalo di poli pasiennya kita panggilkan

    Baik Tanya kalo ada yang tidak bisa, beliau senang menjelaskan

    3. dr. Yeni octarina

    Kalau telat kena marah, absen dicoret.

    B. JADWAL DOKTER RUANGAN dan SPESIALIS

    HARI RUANGAN OK POLI

    Senin dr. Hanggoro Bisa

    siapa

    saja

    dr. Fatah

    Selasa dr. Fatah dr. Hanggoro

    Rabu dr. Hanggoro dr. Fatah

    Kamis dr. Fatah dr. Hanggoro

    Jumat dr. Hanggoro dr. Fatah

    Sabtu dr. Fatah dr. Hanggoro

    C. KEHIDUPAN KOAS THT

    Kami dari 5 orang dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap kelompok bergantian menjaga poli danOK+ruangan setiap 2 hari.

    #jadi tiap kelompok kebagian dr. Fatah dan dr. Hanggoro

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    8/39

    8

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Datang pagi jam setengah 8 di ruang Anggrek, jangan lupa absen di meja dr. Yeni (absen kita buat

    sendiri pada hari pertama lalu dikumpul di meja dr. Yeni).

    1. OK + Ruangan

    a. Ruangan

    Follow up pasien di ruangan meliputi TTV dan Keluhan saja. Jika pasien baru beserta riwayatpenyakit.

    # Jika kalian kerajinan tetep bakal dicoret status kalian di les nya.

    # Disarankan datang jam 7 pagi.

    Jika jadwal dr. Hanggoro di ruangan, salah seorang anggota kelompok tinggal di ruangan

    untuk menunggu visit dr. Hanggoro

    b. OK

    Antar pasien setelah operan kakak-kakak perawat, kira-kira jam 8nan.

    Periksa apakah pasien sudah menandatangani lembar persetujuan medis dan melengkapinya

    dengan fotokopi KTP 1 buah pada lest pasien

    Tulis nama dan ttd kalian di lest pasien pada kolom pengantar pasien

    Atur pasien agar ganti baju di RR

    Kalian ganti baju OK

    Tunggu pasien, atau bawa lest langsung ke OK 4 (THT selalu di OK 4)

    #karena dr. Fatah tiba-tiba nongol dan pernah kejadian kelewatan satu operasi kemarin T.T

    Bantu persiapan pasien operasi, bantu dr. Pakai baju dan bantu kakak perawat

    On look Tanya jika ada pertanyaan

    2. Poliklinik

    a. Pertama di poli, belum boleh periksa. Jika sudah bimbingan dengan dr. Fatah, dan bisa menjawab

    pertanyaan, kalian baru diperbolehkan memeriksa pasien.

    Untuk memeriksa pasien siapkan :

    Handuk, ambil dari lemari

    2 bengkok kecil. Satu diisi sabun baru diisi air, satu kosomg 2 spatula lidah

    2 spekulum hidung

    Otoskop (kumpulkan uang kas untuk beli baterai)

    Pada lest poliklinik tulis:

    Keluhan Utama

    Keluhan Tambahan

    Riwayat Penyakit Sekarang

    Riwayat Penyakit Dahulu

    Riwayat Pengobatan, Riwayat Alergi Obat

    Hasil Pemeriksaan Fisik

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    9/39

    9

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Pemeriksaan Penunjang Anjuran

    Diagnosis Banding

    Diagnosis Kerja

    b. Minta ajarin audiometri

    c. Kalau dr sudah datang, dampingi dokternya ambil posisi di belakang dokter.

    d.

    Dokter yeni dan dokter fatah memanggil sendiri pasiennya

    e. Dr hanggoro kita panggilikan

    Jika sudah selesai dengan tugas masing-masing kembali ke Anggrek. Poli biasanya selesai jam

    setengah 1, OK biasa selesai jam 12. Kalau ada bimbingan dr. Fatah bisa sampai jam 2. Jangan lupa

    absen pulang! Khusus THT sudah bisa pulang jam setengah 2

    # jangan diikutin!

    Kami diantara jam setengah 1 sampai setengah 2 biasanya makan di luar dulu, tanpa kembali ke

    Anggrek. Setelah jam setengah 2, kami ke Anggrek untuk absen dan pulang hehe.

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    10/39

    10

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    OPERASI

    A. PERSIAPAN OPERASI

    1. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi dapat berasal dari poliklinik rawat jalan atau dari

    ruang rawat inap di RSUD dr.H. Abdul Moeloek; direncanakan oleh dokter spesialis THT-KL di

    RSUD dr.H.Abdul Moelek (dituliskan pada status rawat jalan/status rawat inap ) ataupun kiriman

    dokter spesialis THT-KL dari luar RSUD dr.H.Abdul Moelek.

    2. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap

    dari dokter yang merencanakan operasi

    Pasien yang akan menjalani operasi harus memenuhi kelengkapan:

    Cek Laboratorium darah : di lembar terlampir, Rontgen Thorax

    Anak: Komsul ke anak, Anestesi

    Dewasa >40 tahun : Jantung, IPD, Anestesi

    dan

    Jenis operasi yang akan dikerjakan

    Jeis pembiusan yang direncanakan

    Konsulen yang akan mengerjakan

    Pemeriksaan-pemeriksaan penunjang yang diperlukan

    Konsul-konsul pre-operatif sampai persetujuan bagian anestesi

    Waktu operasi yang direncanakan (dijadwalkan di anggrek)

    Administratif

    3. Pasien-pasien yang akan menjalani operasi harus melaporkan diri ke Anggrek sehari sebelum

    jadwal operasi agar dapat dipastikan memenuhi kelengkapan tersebut di atas dan didaftarkan ke

    instalasi bedah pusat.4. Pasien-pasien yang menjalani operasi harus melaksanakan prosedur standar persiapan pre-

    operatif, yaitu:

    mengisi dan menandatangani surat izin operasi/tindakan

    5. Puasa 6-8 jam pre-operatif; jika direncanakan dalam anarkose umum (pasien tidak puasa obat;

    obat-obatan yang sedang dikonsumsi tetap dikonsumsi sesudai jadwalnya)

    6. Persiapan khusus, tergantung operasi yang akan dilakukan

    (pemeriksaan atau instruksi khusus yang tertulis dalam status rekam medik, cukur daerah

    operasi, dsb)

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    11/39

    11

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    B. JENIS OPERASI

    AWO : athrostomi washed out

    Untuk pasien askes dan jamkesmas, yang lain tidak

    TE : tonsilektomi

    TA : tonsiloadenoktomi

    FESS

    Teknik operasi pad asinus paransal dengan menggunakan endoskopi yang bertujuan

    memulihkan muciciliary clearance dalam sinus. Prinsipnya adalah membuka dan

    membersihkan daerah kompleks osteomeatal yang menajdi sumber penyumbatan dan infeksi

    sehingga ventilasi dan drainase sinus lancar kembali melalui ostium alami.

    Indikasi

    Rinosinusitis kronik atau sinusitis akut berulang dan polip hidung yang telah diberi terapi

    medikamentosa yang optimal

    Rinosinusitis dengan komplikasi dan perluasannya, mukoksa, sinusitis alergi berkomplikasi atau

    sinusitis jamur yang invasif dan neoplasia

    C. POST OPERASI TONSILO-ADENOIDEKTOMI

    1.

    Observasi; dapat dilakukan oleh tenaga medis atau paramedis yang bertugas di ruang pemulihan,ruang observasi, atau ruang rawat inap.

    2. Hal-hal yang harus diobservasi adalah kesadaran, tekanan darah, nadi, respirasi, suhu, dan

    perdarahan

    3. Jika dalam observasi hal-hal tersebut di atas ditemukan sesuatu yang tidak normal, segera

    dilaporkan kepada dokter operatornya

    4. Pastikan bahwa infus ringer laktat terpasang dan mengalir lancar dengan kecepatan tetesan

    antara 10-20 tetes per menit, kecuali dimintakan secara khusus oleh dokter operator maupun

    dokter lainnya (dituliskan dalam status rekam medik), baik jenis maupun kecepatan tetesannya

    5.

    Pastikan posisi tidur pasien miring ke kiri atau ke kanan, mendekati telungkup, agar jika terjadiperdarahan pasien dapat mengeluarkan darah tersebut dengan cara meludahkannya dan tidak

    sampai menelannya

    6. Kompres es sekitar leher pasien untuk memeperkecil resiko perdarahan yang mungkin dapat

    terjadi

    7. Pastikan bahwa pasien tetap menjalani puasa sampai bising usus (+) atau jika pasien sudah

    sadar penuh, agar tidak terjadi aspirasi

    8. Diet yang diberikan adalah makanan cair

    9. Pastikan bahwa pasien mendpatkan obat sesuai dengan instruksi dokter operator atau dokter

    lainnya (tertulis dalam status rekam medis)10.Pasien dapat dipulangkan setelah dilakukan evaluasi oleh dokter operator atau dokter lainnya

    setelah dipastikan resiko yang terkait dengan komplikasi operasi dinilai tidak ada atau minimal

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    12/39

    12

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    OBAT-OBAT THT

    KASUS OBAT

    Serumen Otopain tetes telinga

    Veruka vulgaris Di cauter dengan balut kapas + aggrentum nitrat

    Tonsilitis akut Asam mefenamat 500mg

    Amoxicillin 500mg

    Faringitis Ceftriaxone 2dd1

    Benazid 1dd1

    Sidiatril 2dd1

    OMSK Klamoksilin 3dd1

    Rinofed 3dd1

    H2O2 2 dd gtt IV

    Sinusitis Asam mefenamat 500mg

    Neurodex 3dd1

    Cetirizine 2dd1

    Post Operasi Sinusitis saat

    dirawat

    Cephalexin inj/12 jam

    Kalnex inj/8 jam

    Keterolac inj/12 jam

    Post Operasi OMSK Ceftriazon inj 2dd1

    Dexametason inj/8jam

    Keterolac amp /8jam

    RL /8jam

    Tramadol inj

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    13/39

    13

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    BIMBINGAN dr. FATAH SATYA W, Sp. THT - KL

    A. BIMBINGAN DR. FATAH I

    1. Apa Tugas Kalian Di Koas?

    Melatih nalar diagnostik

    Membandingkan antara teori yang didapatkan selama masa perkuliahan dangan kenyataan

    yang ditemukan pada masa dokter muda.

    #Dan untuk tahu, maka pengetahuan harus cukup!

    2. Bagaimana Cara Melakukan Pemeriksaan Telinga

    a. Siapkan alat berupa sumber cahaya terarah (head lamp), spekulum telinga, atau otoskop yang

    dapat menggantikan head lamp dan spekulum telinga.

    b. Siapkan ruangan dan lingkungan dengan pencahayaan yang cukup

    c. Positioning pasien, lutut pemeriksa bagian kanan berdampingan dengan lutut pasien sebelah

    kanan, atau sebaliknya.

    d. Informed conset kepada pasien dan penjelasan prosedur yang akan kita lakukan hingga pasien

    mengerti

    e. Untuk memeriksa telinga kanan, tolehkan wajah pasien ke kiri

    f. Nilai telinga kanan bagian luar bagaimana bentuk, ukuran, warna, bagian-bagiannya.

    g. Gunakan otoskop atau spekulum telinga dan head lamp.

    h. Pegang otoskop seperti memegang pensil dengan tangan kiri

    i. Tarik aurikula ke superior posterior, periksa CAE nilai liang telinga dan membran timpani

    j. Palpasi jika perlu

    k. Untuk memeriksa telinga kiri, tolehkan wajah pasien ke kanan

    l. Nilai telinga kiri bagian luar bagaimana bentuk, ukuran, warna, bagian-bagiannya.

    m. Gunakan otoskop atau spekulum telinga dan head lamp

    n. Pegang otoskop seperti memegang pensil dengan tangan kanan

    o. Tarik aurikula ke superior posterior, periksa CAE nilai liang telinga dan membran timpani

    p. Palpasi jika perlu

    q. Simpulkan pemeriksaan

    3. Bagaimana Telinga Normal?

    Telinga Luar

    a.

    Aurikula 2 buah terletak di sisi parietal kepalab. Membentuk sudut tertentu dengan kepala

    c. Bentuk dan ukuran proporsional dengan sesuai umur

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    14/39

    14

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    d. Ditutupi oleh kulit yang warnanya sama dengan sekitarnya

    e. Terdiri dari bagian tragus, helix. Lobulus, antehelix

    f. Tidak didapatkan tanda-tanda radang, deformitas, benjolan, nyeri tekan untuk mepertegas yang

    normal di atas.

    Telinga Dalam

    a.

    Liang telinga lapang ditutupi oleh kulit yang warnanya sama dengan sekitarnya, tidak ada tanda

    inflamasi, serumen

    b. Bagian dalam dibatasi oleh membran timpani yang intak dengan cahaya (kanan jam 5, kiri jam 7),

    membentuk sudut dengan CAE, pada bagian dalam terdapat pars placida, pars tensa, umbo.

    c. dinilai warna, refleks cahaya, tidak ada sekret, tidak ada perforasi.

    4. Bagaimana cara pemeriksaan fungsi telinga?

    Tes rinne

    Membandingkan hantaran melalui udara dan tulang pad atelinga yang diperiksa

    Tes weber

    Membandingkan hanatran tulang telinga kiri dengan telinga kanan

    Tes schawabach

    Membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya

    normal

    5. Bagaimana Cara Melakukan Pemeriksaan Hidung?

    Siapkan alat berupa cahaya terarah (headlamp), spekulum hidung,

    Siapkan ruangan dengan pencahayaan yang cukup Siapkan pasien, Potitioning pasien. Lutut pemeriksa bagian kanan berdampingan dengan lutut

    pasien sebelah kanan, atau sebaliknya.

    Informed conset kepada pasien dan penjelasan prosedur yang akan kita lakukan hingga pasien

    mengerti

    Hidung Luar

    Nilai letaknya

    Hidung Dalamdengan Rinoskopi Anteriorsiapkan alat berupa sumber cahaya terarah (headlamp/ penlight), spekulum hidung.

    Siapkan ruangan dengan pencahayaan cukup

    Informed consent dan penjelasan prosedur kepada pasien

    Positioning pasien berhadapan, lutut kanan pasien bersebelahan dengan lutut kanan pemeriksa

    Kepala pasien diekstensikan

    Spekulum boleh dipegang dengan tangan mana saja, sperti menggenggam, telunjuk sejajar

    moncong spekulum untuk kontrol

    Spekulum dimasukkan ke dalam cavum nasi dalam posisi tertutup, buka perlahan spekulum,

    Nilai vestibulum, konka inferior, mukosa, septum

    Tuutup setengah spekulum, keluarkan dari cavum nasi

    Lakukan pemeriksaan untuk hidung lainnya

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    15/39

    15

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    6. Bagaimana Hidung normal?

    Hidung Luar:

    Dorsum nasi dan apex nasi yang terletak pada linea media wajah tidak ada deviasi (simetris

    kiri dan kanan)

    2 buah cavum nasi dan ala nasi yang simetris kiri dan kanan

    Ditutupi oleh kulit yang warnanya sama dengan sekitarnya, tidak ada tanda-tanda laserasi,

    radang, fistel, maupun defek.

    Hidung dalam :

    dengan spekulum yang dimasukkan ke nares anterior

    vestibulum yang ditubulum oleh rambut hidung, liang lapang

    septum nasi letaknya medial

    konka inferior dan media yang semuanya ditutup oleh mukosa merah muda

    terdapat pasase udara tidak ada sekret, tidak ada tanda-tanda radang, polip -

    7. Bagaimana cara pemeriksaan fungsi hidung?

    Pasase udara

    Letakkan tongue spatel horizontal dibawah cavum nasi, perhatikan uap yang terjadi dari

    hembusan nafas, bandingkan.

    Cara lainnya dengan menggunakan punggung tangan. Robekan tisu/kapas kecil di depan lubang

    hidung

    Tutup sebelah, tanya mampet/tidak? Lakukan pada bagian cavum nasi lain.

    8. Bagaimana Cara Pemeriksaan Rinoskopi Posterior

    a. Siapkan alat dan bahan berupa cermin nasofaring, head lamp, tongue spatel, alat pemanas

    (lilin/korek api)

    b. Siapkan ruangan dengan pencahayaan yang cukup

    c. Positioning pasien berhadapan dengan pemeriksa

    d. Informed consent pasien dan penjelasan prosedur

    e. Minta pasien membuka lebar mulutnya, lidah di dalam dan lemas, tekan 2/3 anterior lidah

    dengan tongue spatel ke arah dasar mulut. Minta pasien bernapas dengan mulut.

    f. Masukkan cermin nasofaring yang telah dihangatkan terlebih dahulu tanpa menyentuh organ

    sekitarnya

    g. saat melewati uvula minta pasien mengucapkan aarahkan ke organ yang akan kita nilai :

    nares posterior (kogne), septum posterior di antara nares

    konka superior, fossa rossen muller + locus tuba

    dinding posterior lateral-medial, posterolateral. Dimana terdapat fossa nares, mukosa

    nasofaring

    9. Bagaimana Cara Pemeriksaan Orofaring?

    a. Siapkan alat dan bahan berupa tongue spatel, sumber cahaya yang terarah (head lamp).

    b. Siapkan ruangan dengan pencahayaan cukup

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    16/39

    16

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    c. Positioning pasien, duduk berhadapan

    d. Minta pasien membuka lebar mulutnya

    e. Sibakkan suluruh bibir dengan tongue spatel, nilai keadaan gigi dan gusi

    f. Tekan 2/3 anterior lidah dengan tongue spatel ke arah basis lidah. Nilai cavum oris, palatum

    durum, palatum mole, uvula, tonsil, arcus anterior (palatoglossus), arcus posterior, dinding

    orofaring, tonsil kanan dan kiri.

    g.

    Lepaskan tongue spatel, tempelkan lidah ke palatum, nilai dasar mulut

    h. Julurkan lidah, gerakkan ke kiri dan ke kanan untuk mobilitas

    10. Bagaimana Cara Pemeriksaan Laringoskopi Indirek ?

    a. Siapkan alat dan bahan : cermin laringoskop, head lamp, tongue spatel, kassa, handscoen

    b. Siapkan ruangan dengan pencahayan cukup

    c. Positioning pasien duduk berhadapan

    d. Informed consent

    e. Minta pasien membuka mulut lebar, julurkan lidah sejauh mungkin, pegang dengan kassa untuk

    fiksasi sehingga tidak tertarik ke dalam.

    f. Cermin yang sudah dipanaskan masuk tanpa menyentuh organ sekitarnya, saat melewati uvula

    minta pasien mengucapkan A. Arahkan cermin ke bagian yang akan kita nilai:

    mukosa laring, epiglotis, basis lidah, sinus piriformis, plica vocalis, pli area epiglotis, plica, pilca,

    plica, rimaglotis, trakea.

    B. Bimbingan dr. Fatah II

    1. Bagaimana Cara Pemeriksaan Transluminasi/ diaphanosropia?

    Siapkan alat berupa sumber cahaya terarah seperti penlight dan sumber cahaya memendar

    seperti lampu heyman (lampu 6 volt bertangkai panjang)

    Siapkan ruangan yang gelap, sumber cahaya hanya dari kita.

    Sinus Frontalis

    Untuk memeriksa sinus frontalis sinistra. Dekatkan pen light sedekat mungkin dengan kulit

    pada daerah kantus media dextra ke arah superior, ditekan merata sehingga tidak ada cahaya

    yang bocor. Perhatikan cahayanya gelap/terang. Untuk memeriksa sinus frontalis dextra. Dekatkan pen light sedekat mungkin dengan kulit

    pada daerah kantus media sinistra ke arah superior, ditekan merata sehingga tidak ada cahaya

    yang bocor. Perhatikan cahayanya gelap/terang.

    Sinus Maksilaris

    Cara 1

    Minta pasien membuka mulut lebar-lebar, lampu ditekan pada margo inferior orbita ke arah

    inferior

    Cahaya yang memancar ke depan ditutup dengan tangan lain

    Palatum durum homolateral berwarna terang

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    17/39

    17

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Cara 2

    Minta pasien membuka mulut

    Masukkan lampu (volt srendah mungkin, watt besar lebih bagus) yang telah diselubungi

    tabung gelas kedalam mulut pasien

    Mulut pasien ditutup

    Nilai cahaya yang memancar dari mulut dan bibir atas pasien, tutup dengan tangan kiri

    Hasil

    dinding depan di bawah orbita tampak bayangan seperti bulan sabit

    Interpretasi

    perbedaan terangnya sinus kiri dan kanan dinilai dengan skor 0-3 atau 1-4. Dimana hasil

    bermakna jika salah satu sisi lebih gelap atau lebih terang. Bila kedua-duanya sama tidak bisa

    disimpulkan dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.

    0 Sangat gelap 1

    1 Gelap 2

    2 Terang 3

    3 Sangat terang 4

    2. Bagaimana Cara Pemeriksaan Pendengaran ?

    Garpu tala. Amplitudo beda, frekuensi sama

    a. Tes Rinne

    Membandungkan hantaran gelombang suara melalui udara dan melalui tulang pendengaran

    b. Tes Weber

    Membandingkan hantaran tulang-tulang pendengaran telinga kiri dan kanan

    c. Tes Swabach

    Membandingkan hantaran tulang pemeriksa dan yang diperiksa

    Syarat : pemeriksa harus dipastikan normal dengan audimetri, orang normal mampu mendengar

    0-20 db

    3. Apa Relevansi Anamnesis Dengan Nalar Klinis?

    a. Data Umum

    Info terkait kelainan tertentu pada umur tertentu, jenis kelamin tertentu, lingkungan tertentu

    b. Keluhan Utama

    Mengarah ke organ yang bermasalah

    c. Riwayat penyakit

    Apakah akut/kronik/kronik eksaserbasi akut

    Apakah keluhan utama merupakan komplikasi atau primer

    Contoh :

    Pasien dengan KU sakit kepala, dari RPP curiga rhinits alergik maka sakit kepalanya merupakansekunder, bukan primer

    Tentukan terapi

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    18/39

    18

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Medika mentosa

    Operatif

    Bila dari anamnesis tidak didapatkan riwayat pengobatan sebelumnya maka operatif bukan

    pilihan pertama

    Riwayat Penyakit Keluarga

    Terkait penyakit yang herediter

    4. Bagaimana cara pemeriksaan keseimbangan?

    a. Tes Romberg

    pemeriksa berdiri dalam jarak dekat untuk menjaga bila pasien jatuh

    Mintalah pasien berdiri dengan kaki berhimpit dan kedua lengan disisi tubuh

    Kedua mata pasien terbuka dan kemudian mintalah keduanya dipejamkan

    Normal adnya gerakan tubuh dengan sedikit bergoyang

    Bial pasien jatuh kesamping karena hilangnya keseimbangan, tes romberg positif.

    b.

    Tes Satu Kaki Minta pasien berdiri pada srau kai dengan mata tertutup

    Kedua lengan lurus dan tetep disisi tubuh

    Ulangi prosedur ini pada kaki satunya

    Normal, keseimbangan berkisar 5 detik dengan sedikit goyangan tubuh

    Penyimpangan apabila pasien menggerakkan badan dan mengayunkan kakinya untuk

    mencegah agar tidak jatuh

    5. Bagaimana cara pemeriksaaan koordinasi?

    a.

    Test Menyentuh Hidung

    Demonstrasikan setiap manuver ini terhadao oasien dan minta pasien mengulanginya

    Perhatikan kehalusan dan kesimbangan gerakan tersebut untuk memriksa fungsi motorik

    halus

    Mintalah pasien mengekstensikan lengan keluar sisi tubuh dan sebtuhkan setiap jari ke hidung

    Mintalah pasien melakukan dengan mata terbuka kemudian dengan mata terpejam

    Normal pasien dapat menyentuh hidung secara bergantian

    Penyimpangan terjadi apabila pasien tidak mempunyai kemampuan menyentuh hidung,

    gerakan tampak kaku, tidak terkoordinasi, lambat, tidak teratur.

    C. BIMBINGAN dr. FATAH III

    1. Otitis eksterna timbul nyeri menelan?

    Karena ad ahubungannya dengan mandibular joint

    2. AWO pemanasan? Fisioterapi pakai penyinaran

    3. Benda asing organik dan nonorganik?

    Anorganikmengembang menyebabkan obstruksi

    Organiktraumatik, infeksi4. Sinusitis dentogen

    5. Indikasi pemeriksaan BERA pada anak yang mengalami keterlambatan bicara.

    6. Peritonsiler abses

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    19/39

    19

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    7. Pemriksaan penciuman dengan amonia

    8. Tonsilitis subjektif/objektif

    Ada penyempitan CAE, ada serumen yang menutup CAE, SNHL, OMA supurasi

    9. Mengapa laringitis pada anak sering menimbulkan obstruksi saluran napas?

    Faktor anatomi sehingga anak-anak susah mengeluarkan sekret

    10. Perasat Heimlich

    11.

    Laringomalasia

    Terjadi gangguan metabolisme kalsium ditandai dengan kartilago epiglotis yang tidak bisa berdiri

    tegak. Jika pasien ditelungkupkan, epiglotis jatuh ke depan (basis lidah). Jika kasusunya

    laringomalasia, seumur hidup harus pakai kancung tracheostomi

    12. Papiloma laring

    Tidak perlu tracheostomi setelah papil diangkat. Papiloma bersifat jinak dan frekuensinya tinggi.

    13. Menghentikan perdaran epistaksis dengan daun sirih?

    Cara menghentikan epistaksis ada mekanik, fisik, biokimiawi.

    14. Cara membedakan epistaksis anterior dan posterior?

    Pasien diminta untuk duduk tegak, kepalanya lurus tanpa menengadah. Dilihat di orofaring ada

    tetesan darah yang mengalir di orofairng atau tidak. Kalau ada epistakis posterior.

    Salah satu komplikasinya adlah hemotimpanum karena darah dari epistaksis masuk ke tuba

    eustachius terutama jikan pasien mengalami epistaksis sewaktu tidur.

    15. Miringotomi kenapa dilakukan di kuadran postero-inferior?

    Prinsipnya membuat lubang diposisi terendah (inferior).

    Posterior karena diposisi itu tidak terdapat organ-organ pendengaran sehingga lebih aman

    dilakukan. Bila di anterior ada foramen ovale dan foramen rotundum.

    Lebih bagus dilakukan di pars tensa flacisa karena vaskularisasinya lebih bagus dan regenerasinyacepat, tetapi dapat menyebabkan granulasi.

    16. Rhinitis alergi tidak boleh makan makanan yang banyak?

    Tidak ada relevansinya

    17. INDIKASI dan Prinsip BERA

    18. Letal midline granuloma?

    19. Weigner disease

    20. Menghentikan epistaksis ?

    Dikompres, tampon, di tekan, tampon vaselin, foley catheter untuk menekan kapiler

    21.

    Apakah pada pasien dengan otitis eksterna cae dapat berair?Bisa, dari furunkel /abses.

    Bila tidak berasal dari furunkel/abses bisa/tidak?

    Laserasi bisa menimbulkan sekret yang jumlahnya sedikit bila tidak mengalami infeksi sekunder.

    22. Pada kasus apa kita bisa mendiagnosis OMA jika ada sekret> saat ada ISPA yang menyertai

    23.Otitis eksterna kronik hanya otomikosis.

    24. Apa yang terjadi bila terapi tidak adekuat?

    bisa menimbulkan otomikosis ataupun ototoksik

    25. Pada pasien dengan OMA perforasi membran timpani.

    Pasien harus kontrol setiap 1 bulan, 3 bulan apa bila tidak ada keluhan.

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    20/39

    20

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Perforasi sub total masih bisa sembuh dengan regenerasi selnya. Karen ayang berpengaruh

    adalah sifat perforasinya fibrotik-ada penebalan pad apinggir luka, yang artinya tidak bisa

    regenarasi dan harus timpanolasti atau tepi luka tanpa penebalan.

    26. Pilihan terapi pada OE topikal atau sistemik?

    Topikal yang berkepanjangan dapat menyebabkan otomikosis dan ototoksik.

    Bila topikal tidak bagus diberi sistemik.

    Laukan kultur dan uji resistensi bila >5hari tidak sembuh

    Atau sistemik diberikan bila kita curiga infeksi sudah menyebar melebihi jarinagn superficial.

    Bagaimana mengetahuinya? Infeksi lanjut dpat dicurigai bila ada nyeri tekan tragus atau nyeri

    tarik aurikula. Sedangkan nyeri lokal pada infeksi superficial saja.

    27. Beda faringitis bakteri dan viral ?

    D. BIMBINGAN dr. FATAH IV

    1. Kenapa pada pasien sinusitis diberikan antibiotik selama 10-14 hari walaupun gejala sudah

    hilang?

    Karena penelitian menyatakan begitu

    2. Pada pasien dengan keluhan utama tinitus, mengapa diagnosisnya OE?

    Karena dari pemeriksaan fisik didapatkan penyebab tinitus adalah serumen yang menyebabkan

    OE, sehingga kita hrus menghilangkan etiologinya

    Tinitus dapat juga disebabkan oleh OMA dan perforasi membran timpani.

    3. Apa tujuan dan indikasi fisioterapi pada pasien sinusitis?

    Indikasi

    Pasien menolak untuk operasiSinusitis yang kurang berspon terhadap operasi

    Tujuan

    Menghangatkan sinus dan mengeluarkan sekret

    4. Mengapa prebiskusis sering terjad pada pria dibandingkan wanita?

    Kemingkinan karena kegiatan pria lebih banyak dibandingkan wanita, namun belum ada

    penelitian yang menegaskan hubungan keduanya, bahkan beda lokasi pennelitian juga

    mempengaruhi hasil. Serta prebiskusi tidka pengaruhi oleh hormonal dna jenis kelamin.

    5. Bagaimana patofisoligi sinus paranasal?

    a. Infeksi pericontinuatum : bakteri, jamur, masuk melalui udara

    a) Dentogen

    b)Meningitis

    b.Sumbatan KOM ; rinitis akut atau polip yang menyebabkan sekret tidak bisa dikeluarkan

    c. Tidak ada masalah di ostium tetapi sekret banyak (hipersekresi) karena rinitis alergi .sehingga

    silia tidak bisa maksimal melakukan clearence nya.

    d. Hiperviskositas, ostium tidak ada maslaah, sekret tidak banyak tetapi mukoid sehingga silia

    tidak mampu membersihkan.

    Tugas! Bikin lokasi terjadi sinusitis paranasa;

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    21/39

    21

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    SINUS maksila frontalis ethmoidalis Sphenoidalis

    Infeksi

    perikontinuitatum

    V V V V

    Sumbatan KOM V V v v

    Hipersekresi V V

    hipersalivasi v v

    Patofisologi ?

    6. Kapan kita melakukan FESS dan AWO ?

    FESS AWO

    Setelah kita bersihkan dan pastikan tidak ada maslah

    Tidak mengatasi karena

    clearence tidak

    adekuat

    Rinitis alergi teratasi

    karena dibuatnya

    jalan keluar sekret

    Menjadi hambatan bial

    ada polip, deviasi, dll

    Polip, deviasi, dll tidak

    menjadi penghalang

    Infeksi perikontinuitatum

    bisa berulang

    Kemiunngkinan

    berulangnya infeksi

    lebih kecil

    7. Mengapa setelah di operasi AwO sinusitis bisa berulang kembali?

    Lubang artificial bis amnutup kembali dengan proses regenerasi dan perbaikan sel, sehingga suasana

    anaerob dapat terjadi kembali

    8. Beda tumor berasarkan gejala klinis dan lokasi

    Lokasi Gejala

    Supraglotic Kesulitan menelan

    Glotic Serak dan sesak Menutupi rima

    glotis

    Obstruksi saluran

    napas

    subglotic Sesak Menutupi jalan

    nafas / trakea

    Tumor esofagus dan supraglotic tidak bisa dibedakan

    9. Indikasi operatif sinusitis

    Bila medikamentosa tidak memberikan hasil yang memuaskan

    Ada airfluid level, silia sudah tidak berfungsi baik

    10. Air masuk telinga mengapa harus dimasukkan air kembali?

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    22/39

    22

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Air memiliki tegangan dimana dalam kasus ii anomali air sebagia cairan berlaku, air dalam tabung

    yang sempit mengisi penuh dan memiliki tegangan sehingga tidak bisa keluar. Untuk

    menghilangkan tegangan itu, dimasukkan air agar seluruh tabung terpenuhi dan tegangan air

    hilang sehingga air dpaat keluar.

    11. Kenapa sinusitis maksilaris dextra lebih banyak dibadingkan sinusitis maksilaris isnistra?

    Jika ada infeksi dentogen, mungkin saja terjadi sinusitis pada salah stau sinus.

    Berdasarkan sunah nabi, kita disarankan untuk tidur miring ke kanan- meatus di letak tertinggi.

    Sedangkan bial tidur miring ke kiri meatus kiri terletak di daerah terendah. Sehingga orang-orang

    yang tidu rmiring ke kiri lebih banyak terkena sinusitis maksilaris dextra.

    12. Indikasi operasi tonsilitis?

    Tonsilitis yang merdang 3 kali dalam setahun

    13. Mengapa post op Awo dihindari minum pans, dingin, dan pedas? (pertanyaan ujian)

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    23/39

    23

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    BIMBINGAN dr. HANGGORO

    1. Prinsip pengobatan THT

    Pemeriksaan, memeriksa keluhan utama. Contoh pada tuli konduktif dari pemeriksaan didaptkan

    serumen, OMSK, ruptur membran timpani yang cocok dengna penyakit CHL nya

    Pada tuli SNHL

    Prebiskupis-SNHL pda frekuensi tinggi

    Noice induceSNHL pada frekuensi 400 Hz

    Obat-obat ototoksik

    Trauma tumpulterjadi penurunan pendengaran pada semua frekuensi

    Tenggorokkan

    Sakit menelan, radang akut/kronik, corpus alienum, neuritis (saraf terinfeksi) ditemukan pada

    pemeriksaan fisik.

    Hidung tersumbat

    Infeksi-sifatnya mendadak

    Corpus alienum tersumbatnya unilateral

    Trauma

    Tumor

    Reffered pain = nyeri alih

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    24/39

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    25/39

    25

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    NaCl untuk washed out H2O2 3% untuk melisisikan sekret-sekret pada rongga sinus, betadine.

    6. Bagaimana patofisologi infeksi pericontinuatum, obstruksi meatus, hiperviskositas, hipersekresi?

    TENGGOROKKAN

    1.

    Bagaimana cara membedakan tonsilitis akut yang berulang dengan tonsilitis kronik yang sering

    mengalami eksaserbasi akut?

    2. pada terapi operatif tonsilitis kapan dilakukan tonsilektomi dan kapan dilakukan

    tonsiloadenoidektomi?

    3. Faringitis viral dan bacterial secara gejala klini sama, bagaimana membedakannya?

    4. Kultur, namun tetap diobati terlebih dahulu walau belum tahu etiologinya apa.

    5. Mengapa tonsilitis akut terutama tonsilitis bakterial sering menyebabkan komplikasi berupa

    OMA pada anak?

    6. Adenoidektomi.

    Tidak mungkin umur >14 tahun bisa mebesar kembali adenoidnya

    7. Salah satu faktor predisposisi rokok terhadap tonsilitis kronik?

    UMUM

    8. Pada pengobatan CE antibiotik yang diberikan sebaiknya peroral, topikal, atau kombinasi?

    9. Apa perbedaan Sp THT dangan Sp. THT-KL?

    10. Kenapa tidak memakia baju steril saat operasi?

    Sebenarnya saya salah, namun saya paunya alasan :

    ETT anestesi tidak steril

    Makanan yang masuk post op tidak steril

    Udara yang masuk melalui mulut tidak steril

    Sehingga buat apa saya bersusah payah steril jika yang lain tidak?

    Beda hal nya dengan operasi yang butuh insisi dan di hecting,

    Bea rinitis vasomotor dan rinitis alergik =

    Epistaksis bila tidak hiperemis boleh diberikan adrenalin

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    26/39

    26

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    MATERI

    PREBISKUSIS

    Bersifat simetris bilateral, tidak bisa diobati dengan obat karen aprosesnya degeneratif, tetapi

    digunakan ABD

    OMA

    Stadium eklusi tuba eustachius

    Stadium hiperemis

    Satdium supurasi

    Stadium perforasi

    Stadium resolusi

    OTITIS EKSTERNA

    Radang liang telinga akut maupun kronis yang disebabkan infeksi bakteri, jamur, dan virus. Faktor

    yang mempermudah radang telinga luar ialah perubahan diliang telinga yang biasa normal / asam.

    Pada keadaan udara yang hangat dan lembab, kuman da jamur mudah predisposisi otitis eksterna:

    trauma ringan ketika mengorek telinga

    Otitis eksterna akut

    Sirkumskripta (furunkel=bisul)

    Kulit telinga bagian luar mengandung adnexa kulit (gland sebacea, serumen) ditempat itu dapat

    terjadi infeksi pada pilosebasea sehingga membentuk furunkel. Kuman penyebabnya biasa staph.

    Aureus dan staph. Albus

    Gejalanya

    rasa nyeri yang hebat, rasa nyeri timbul pada penenakn perikondrium, nyeri dpat juga timbul spontan

    pada waktu membuka mulut, terdapat gangguan pendengaran bila furunkel besar dan menyumbat

    liang telinga

    Terapi

    tergantung pada keadaan furunkel bil asudah menjadi abses-aspirasi. Antibiotik lokal salep

    polymixin/bacitracin, antiseptik (asam asteta 2-5% dalam alkohol)

    Kalau dinding furunkel tebal dilakukan insisi lalu dipasang drainase. Biasanya tidak perlu diberikan

    antibiotik sistemik.

    Otitis eksternadifus

    Biasanya mengenai kulit CAE 2/3 dalam, tampak kulit liang telinga hiperemis dan edem yan tidak jelas

    batas-batasnya.

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    27/39

    27

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Etiologi biasanya pseudomonas. Stap aureus, e.coli

    Otitis difus dapat juga terjadi sekunder pada OMSK

    Gejala

    nyeri tekan tragus, CAE smepit, KGB regional membesar dan nyeri tekan (+). Ada sekret yang berbau

    Terapi

    pembersihan CAE, memasukkan tampon yang mengandung antibiotik ke CA, kadng diperlukan

    antibiotik sistemik

    TONSILITIS

    Adalah peradangan tonsila palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Tonsilitis kronik

    adalah keadaan kronis tonsil setelah serangan akut yang terjadi berulang-ulang atau infeksi subklinis.

    Tonsilitis berulang terutama terjadi pada anak dan diantara serangan tidak jarang tonsil tampaksehat. Tetapi tidak jarang juga keadaan tonsil di luar serangan terlihat membesar disertai dengan

    hiperemis ringan yang mengenai pilar anterior dan apabila tonsil ditekan keluar detritus

    Etiologi

    25 % streptococcus dan hemolitikus

    25% steprococcus golongan lain

    Sisanya :pneumococcus, stafilococcus, H. Influenza

    Berdasarkan rasio perbandingan tonsil dengan orofaring, dengan mengukur jarak kedua pilar anterior

    dibandingkan dengan a=jrak permukaan medial kedua tonsil maka gradasi pembesaran tonsil dapat

    dibagi menjadi :

    To = tonsil masuk di dalam fossa

    T1 = 75%

    Indikasi Tonsilektomi

    Indikasi absolut:

    Menyebabkan sumbatan jalan napas, disfagia berat, gangguan tidur, terdapat komplikasi

    kardiopulmonal

    Abses peritonitis yang tidak respon terhadap pengobatan medis, drainase

    Menimbulkan kejang demam

    Akan dilakukan biopsi untuk pemeriksan patologi

    Indikasi relatif

    3x lebih infeksi tonsil per tahun

    Halitosis akibat tonsilitis kronik

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    28/39

    28

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Tonsilitis kronik bereulang

    TONSILITIS AKUT

    1. Viral

    2. Bakterial

    Tonsilitis bakterial. Masa inkubasi 2-4 hari. Gejala dan tanda nyeri tenggorok , nyeri waktumenelan, demam dengan suhu tubuh tinggi, rasa lesu, rasa nyeri di sendi-sendi, tidak nafsu

    makan dan rasa nyeri di telinga. Rasa nyeri di telinga karena reffered pain melalui saraf N. IX. Pad

    apemriksaan tampak tonsil membengkak hiperemis dan terdapat setritus berbentuk folikel,

    lakuna atau tertutup oleh membran semu

    Therapi

    Antibiotik spektrum luasseperti penisilin dan eritromisin, antipiretik, obat kumur yang

    mengandung desinfektan.

    Komplikasi

    Otitis media akut, sinusitis, abses peritonsil (quincy throat), bronkitis, glomerulonefritis akut,

    miokarditis

    Akibat hiertrofi tonsil akan menyebbakan :

    Pasien bernapas mellaui mulut, snooring, gangguan tidur karena sleep apneu (obstructive sleep

    apneu syndrom)

    Tonsilitis Kronik

    Predisposisi

    rangsangan menahun dari rokok, bebrapa jenis makanan, higiene mulut buruk, , kelelahan fisik,

    pengobatan tonsilitis akut yang tidak adekuat, sebagian besar terjadi pada anak-anak

    Komplikasi

    rinitis kronik, sinusitis, rinitis media secara percontinuitatum

    Gejala dan tanda

    Tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus melebar dan beberapa kripsi terisi

    detritur, rasa ada yang mengganjal di tenggorok dan kering, nafas berbau

    Abses peritonsil

    Terjadi sebagai komplikasi tonsilitis akut/ infeksi yan bersumber dari keelanjar mukus Weber

    di kutu atas tonsil

    Patologi

    Daerah superior dan lateral fosa tonsilaris merupakan jaringan ikat longgar dan karena ituinfiltrasi supurasi ke ruang potensial peritonsil tersering menempati daerah ini sehingga tampak

    palatum mole membengkak

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    29/39

    29

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Gejala dan tanda

    ada gejala dan tanda tonsilitis kaut, odifagi yang hebat, biasanya pada sisi yang sama juga terjadi

    nyeri telinga, mungkin terdapat muntah, muulut berbau, hipersalivasi, suara guma (hot potato

    voice), kadang-kadang sukar membuka mulut (trismus), pembengkakna kelenjar submandibula

    dengan nyeri tekan.

    CARA PEMERIKSAAN PENDENGARAN

    Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemriksaan hantaran melalui udara dan melalui

    tulang dengan memakai garpu tala atau audipmeter nada murni kelainan hantaran melalui udara

    menyebabkan tuli kondi=uktif, berarti ada kelainan di telinga luar datau telinga tengah seperti

    atresia liang telinga. Eksostosis lian telinga, serumen, sumbatan tuba eustachius serta radang

    telinga tengah. Kelainan di telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural koklea atau

    retrokoklea.

    Secara fisiologik teling adapat mendengar nada antara 20-18000 Hz untuk pemdengaran sehari-

    hari yang paling efektif antara 5500-2000 Hx. Oleh karen aitu untuk menenrima pendengaran

    dipakai garputala 512, 1024, dan 2048 Hz.

    ODINOFAGI

    Nyeri tenggorok akibat adanya akelainan pada nasofaring, orofaring, hipofaring. Farinh kantong

    fibromuskuler Yng bentuknya seperti corong yang besar dibagain atas dan sempit di bagian abwah.

    Kantong ini mulai dari dasar tengkorak terus menyambung ke esofagus setinggi vertebrae cervical 6

    Superior : berhubungan dengan rongga hisung melalui koasne

    Anterior : berhubungan dengan rongga mulut melalui sinus nasofaring

    Iinferior : laring di bawah mellaui asitus laring dan ke bawah berhubungan dengan esofagus

    Dinding faring dibentuk oleh:

    Selaput lendir

    Ratia faringobasiler Pembungkus otot

    Sebagian fasia bukofaringeal

    FARINGITIS

    Peradangan dinding faring yang dapat disebabkan oleh virus bakteri (5-40%), alergi, trauma, toksin,

    dan lain-lain

    Faringitis akut

    a. Faringitis viral sering menagalami infeksi sekunder

    b. Gejal dan tanda :

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    30/39

    30

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    c. Demam disertai rinorea, mual, nyeri tenggork, sulit menelan

    d. Pemriksaan : faring dan tonsil hiperemis

    e. Etiologi : virus influenza, coxsachievirus, CMV, adenovirus, EBV

    f. Tehray : istirahta dan minum cukup, kumur dengan ai rhangat, analgetik jika perlu

    Faringitis Bakterialis

    Gejala dan tanda

    nyeri kepala hebat, muntah, kadang disertai demam dengan suhu tinggi, jarang disertai batuk

    Pemeriksaan

    tonsi membesar, fairng dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di permukannya. Bberap ahari

    kemudian timhul bercak petekie pada palatum dan faring. Kelenjar limfe leher anterior membesar,

    kenyal, dan nyeri pada penenkanan

    Terapi

    Antibiotik : penicilin G 50.000U/kgBB

    Amoksisilin 50mg/kg BB 3x1 sehari selama 10 hari

    Pada dewasa 3x500mg selama 6-10 hari atau

    Eritromicin 4x500mg /hari

    Kortikosterois :

    Dexametasone 8-16 gr

    Analgetik

    Kumur dengan air hangat atau antiseptik

    FARINGITIS LAIN-LAIN

    Fungal e.c candidia albicans

    Pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan mukosa faring lainnya hiperemis

    Terapi

    Nistatin dan anal getika

    Gonoe , terapi : ceftriaxon

    Faringitis Kronik

    Terdapat 2 bentuk

    Faringitis kronik hiperplastik

    Terjadi perubahan mukosa dinding posterior faring. Mukosa dinding posterior tidak rata dan

    berglanural

    Gejala mula-mula tenggorokkan gatal dan akhirnyabatuk yang berdahakTerapi lokal- kaustik faring dengan larutan nitras argenti atau dengan elektocauter . simptomatis

    obat kumur atau tablet hisap

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    31/39

    31

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Faringitis kronik atrofi

    Sering timbul bersamaan dengan rinitis atrofi. Pada pemriksaan tampak mukosa faring ditutupi oelh

    lendir yang kental dan bila diangkatt tampak mukosa kering. Terapi-obat kumur dan menjaga

    kebersihan mulut

    RHINITIS

    Rhiitis Alergi

    Menurut WHO ARIA (Allergic Rhinitis and Its Impact on Asthma) tahun 2001 : kelainan pada hidung

    dengan gejala bersin-bersin, rinore, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terapapar

    alergen yang diperantarai oleh IgE. Merupakan suatu penyakit inflamasi yang diawali dengan tahap

    sensitisasi dan diikuti dengan tahap provokasi atau reaksi laergi.

    Reaksi alergi terdiri dari 2 fase :

    1. Immidiate phase allergic reaction

    2. Late phase allergic reaction

    Alergen

    inhalan, ingestan, injektan, kontaktan

    Klasifikasi rinitis alergirinitis alergi musiman, rinitis alergi sepanjang tahun

    Berdasar sifat berlangsungnya

    intermetten 4mg

    Diagnosis

    Anamnesis

    serangan yang berulang, rinore yang encerdan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal,banyak keluar air mata.

    Pemeriksaan fisik

    rinoskoi anterior : mukosa edema, warna pucat, atau vivid, disertai adanya sekret encer yang

    banyak.

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    32/39

    32

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    MATERI YANG BANYAK KELUAR di UJIAN

    SINUSITIS

    Pengertian

    Inflamasi mukoperiost satu/kiri sinus paranasal baik karena infeksi dan non infeksi

    Inflamasi mukosa sinus paranasal

    Organ KOM edema-silia tidak bergerak karena mukosa yang saling berhadapan akan saling bertemu

    sehingga ostium tersumbat, tekanan (-) di rongga sinus-muncul transudasi-serous-inflamasi, lanjut

    terjadi hIpoksia-bakteri anaerob berkembang, sekret menjadi purulen, mukosa bengkak-perubahanmukosa secra kronik : Hipertrofi, polipoid, pembentukan polip dan kista

    CT-Scan = gold standar

    Indikasi untuk sinusitis kronik yang tidak membaik dengan pengobatan/pre op

    Sebagai panduan operator saat melakukan operasi sinus

    Predisposisi

    ISPA ec virus

    Rhinitis (alergi, hormonal)

    Polip hidung

    Kelainan anatomi (deviasi, hipertrofi)

    Sumbatan KOM

    Dentogen

    Hipertrofi adenoid pada anak

    Lingkungan polusi, udara dingin

    Kebiasaan merokok-perubahan mukosa dan silia

    Infeksi gigi

    Komplikasi

    Dapat terjadi pada sinusitis akut/pada sinusitis kronik dengan eksaserbsi akut

    Kelainan orbita

    sinus paranasal berdekatan dengan orbiameningkatnya etmoid

    Kelainan intrakranial

    meningitis, abses ekstradural, abses otak

    Abses subperiostal : sering pada anak

    Mukokel

    kista yang mengandung mukus, biasa pada sinus maksilaris

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    33/39

    33

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Terapi

    Tujuan

    Mempercepat penyembuhan

    Mencegah komplikasi

    Mencegah menjadi kronik

    Prinsip pengobatan

    Membuka sumbatan di KOM sehingga drainase dan ventilasi pulih

    Medikamentosa:

    Golongan penisilin : amoksisilin (sinusitis akut bakterialis)

    Kuman resisten :produksi B-lactamasekombinasi amoxilin-klavulanat

    Sefalosporin generasi ke-2

    Antibiotik diberikan 10-14 hari meskipun gejala hilang

    Dekongestanuntuk mengurangi produksi mukus untuk menghilangkan infeksi dan pembengkakakkan mukosa

    serta membuka ostium sinus

    Antihistamin generasi ke-2 bisa ada alergi berat

    Tambahan

    Analgetik

    Mukolitik

    Steroid oral/topikal

    Pencucui rongga hidung dengan Na cCl/ pemanasan (diatermi)

    Irigasi Sinus maxila/proect 2 displacement therapy

    Operatif

    AWO / anthrostomi Washed Out, sinuskopi

    Pembuatan lubang pada sinus masila yang bisasnya menenmbus meatus inferior

    Alat: trokat, NaCl, H2O2, betadine=menimbulkan rasa tidak nyaman

    FESS/BSEF funcyional Endoskopi Sinus SUrgery

    Opersi sinus paranasal secara endoskopi untuk memperbaiki KOM

    Bedah endokopi sinus

    Indikasi

    sinusitis kronik yan tidak membaik setelah terapi adekuat

    Sinusitis kronik + kista / polip ekstensif

    Sinusiitis + komplikasi

    Sinusitis jamur

    CWL/Caldwell-Luc

    Pengangkatan rongga sinus maxilaris kemudian dilakukan anthrostomiuntuhk drainase

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    34/39

    34

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Indikasi operasi :

    Sinusitis kronik Yng tidak membIK setelah terapi adekuat

    Sinusitis kronik disertai kista/kelainan irreversible/ adnya komplikasi

    Gejala sinusitis akut

    Hidung tersumbat, demam, lesu, sakit kepala, hiros,mia/aanosmia, halitosis, post nasal drip-batuk,

    sesak.

    Mukosa edema, hiperemi, nyeri tekan pada muka dan ingus purulen yang sering kali turun ke

    tenggorok

    Sinus maxila : nyeri di pipi

    Ethmois : nyeri di antara.belakang kedua boa mata

    Frontal : dahi/kepaa

    Spenoid :reffered pain di vertex, ociiptal, belakang bola mata dan daerah mastoid

    Gejala sinusitis kronik

    Sakit kepala kronik

    Post nasal drip

    Batuk kronik

    Gangguan tenggorokkan

    Gangguan telinga akibat sumbatan kronik muara tuba eustachius

    Gangguan ke paru seprti bronkitis (sino-bronkitis0

    Bronkiektasis

    Serangan asma

    Diagnosis

    Anamnesis

    Pemeriksaan fisik

    Tanda khas ada pus pada :

    -meatus medius : sinusitis maksila, ethmoid, frontal

    -meatus superior: eth,oid posterior, spenoid

    Alasan sinusitis

    rhinosinusitis : mukosa hidung & sinus secara embriologis berhubungan

    perdarahan sinusitis juga rhinitis

    gejala pilek, hidung buntu, hiposmia pada keduanya

    Antihistamin : tidak rutin diberikan karena sifat kolinergiknya dapat menyebabkan sekret menjadi

    kental

    SINUSITIS DENTOGEN

    Sinusitis karena kerusakan gigi

    Sinus maksila jarang yang terkena kiri

    a. Dasar sinus maksila sangat dekat dengan akar gigi rahang atas (p1. P2, M1, M2,M3) sehingga

    infeksi gigi geligi mudah naik menyebabkan sinusitis

    b.Ostium sinusitis maksila terletak lebih tingii dari sins sehingga drainase hanya tergnatung gerak

    silia

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    35/39

    35

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Dasar sinus maksila/processus alveolaris tempat akar gigi-rahang atas sehingga rongga sinus maksila

    hanya terpisahkan oelh tulang itpis dengan akar gigi bahkan kadang-kadnag tanpa pembatas

    Infeksi apikal akar gigi atau inflamasi jaringan perodental mudah menyebar secar alangsung ke sinus,

    peredaran darah, dan limfe

    Curiga

    sinusitis dentogen pada sinusitis maksila kronik yang mengenai satu sisi dengan sinusitis, ingu

    spurulen dan nafas berbau busuk

    Antibiotik

    Gigi harus dicabut/dirawat-

    TELINGA

    Luar (auris eksterna) 1/3 luar bagian kartilaginosa

    Tengah (auris media) 2/3 dalam bagian tulang

    Dalam (auris interna) 2/3 dalam bagian tulang

    Telinga luar terdapat

    Daun telinga : terdiri dari tulang rawna elastis dan kulit

    Liang telinga : 1/3 bagian luar rangka +tulang rawan, 2/3 bagian dlam terdiri dari tulang dengan

    panjang 2,5-3 cm

    Liang telinga luar

    Lubangnya : meatus acusticus eksternus

    Salurannya: canalis auditorus externus

    Liang telinga berbentuk s

    Telinga tengah terdiri :

    1. Membran timpani yang berfungsi menghantar udara

    2.

    Cavum timpani3. Tuba eustachii, emnghasilkan sekret untuk lubrikasi, memelihara kelembaban di mukosa telinga

    4. Mastoid dan selule

    Bentuk seperti kubus dengan batas:

    Luar : membran timpani

    Depan : tuba eustachiii

    Bawah (inferior): v. Jugularis (bulbus jugularis)

    Belakang : aditus ad antrum, kanalis facialis pars vertikalis

    Atas : segmen timpani (meningen /otak)Dalam :berturut-turut dari atas hingga bawah kanalis semi sirkularis horizontal, kanalis

    fasialis, tingkap panjang (oval window), tingkap bundar (round window), dan promontorium

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    36/39

    36

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Telinga dalam terdiri dari

    Tulang : labirinthous osseus

    Koklea : skala vestibuli (perilimf), duktus koklea (endolimf), skala timpani

    Vestibularis

    Kanalis semisirkularis : horizontal / lateral, superior/anterior, inferior

    Membran labirinthus membranaceus

    Ductus cochlearis : di dalam cochlea

    Saculus : di dalam vestibulum

    Ductus semisircularis : di dalam canalis semisircularis

    Fungsi telinga

    Telinga luar

    Mengumpulkan dan menghantarkan gelombang bunyi ke struktur-struktur di telinga tengah

    Melindungi membran timpani dari trauma benda asing dan efek termal

    Bagian tersempit telinga adalah perbatasan antara telinga dan tulang rawan

    Kenapa telinga harus ditarik ke arah posterolateral saat diperiksa? Karena bentuk anatomi yang

    berkelok

    Infeksi pada liang telinga sering pada keadaan lembab dan hangat karena liang telinga membentuk

    suatu kantong berlapis epitel yang dapat merangkap kelembaban sehingga daerah ini menjadi rentan

    terhadap infeksi pada keadan tertentu.

    Bisa timbul nyeri di telinga

    Karena anatomi liang telinga bagian tulang sangat unik karena merupakan satu-satunya tempat ditubuh kita diman kulit langsung terletak di atas tulang tanpa adanya jaringan sub kutansangat peka-

    tiap edem/pembengkakkan terdapat ruang untuk ekspansi

    Keluhan telinga dapat berupa:

    Gangguan pendnegaran (tuli)

    Berdengung (tinitus

    Rasa pusing yang berputar (vertigo)

    Rasa nyeri di dlam telinga (otalgia)

    Keluar cairan dari telinga (otore)

    Anamnesis

    Keluhan pada satu atau dua telinga

    Timbul tiba-tiba / bertambah bertahap

    Sudah berapa lama

    Riwayat trauma kepala/tertampar/trauma aqustik/terpajan bisng/ infeksi virus dan flu

    Gangguan terasa berat di tempat tenang/bising

    SERUMENSekret kelenjar sebasea dan apokrin yang terdapat pada bagian kartilaginosa liang telinga

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    37/39

    37

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Fungsi

    Bakterisidal, dari komponen asam lemak, lisozim dan imunoglobulin dalam serumen

    Proteksi, mengikat kotoran, mengeluarkan bau yang tidka disenangi serangga

    Pelumas, mencegah kekeringan dan pembentukan fisura pada epidermis

    Sarana pengangkur debris epitel dan kontaminasi untuk dikeluarkan drai membran timpani

    serumen bisa keluar sendirikarena migrasi epitel keluar teilnga, gerakan silia dan bantuan saat

    mengunyah

    Pada orangtua serumen lebih keras?

    Karena atrofi fisologis dari kelenjar apokrin, berkurangnya komponen keringat drai sreumen yang

    menyebabkan sumbatan telinga dan gangguan pendengaran

    OE

    Sirkumskripta (furunkulosis) radang telinga akut/kronik yang diseabkan oelh infeksi jamur dan vitus,dengan etiologi lain : trauma ringan dan mengorek telinga.

    Difusa

    Faktor predisposisi

    1. Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam (ph=6) menjadi basa sehingga protkesi kuman

    menurun

    2. Perubahan suhu dan kelembaban lingkungan sehingga kuman suku tumbuh di tempat kembab dan

    hangat

    3.

    Trauma bernang : air kotor, mengorek telinga

    Prinsip penatalaksanaan

    membersihkan liang telinga dengan penghisap/kapas dengan hati-hati agar kotoran tidak makin

    masuk

    Penilaian terhadap sekret, edem dinding kanalis dan membran timpani mungkin keputusan

    apakah akan menggunakan sumbu untuk mengoleskan obat

    Pemilihan pengobatan lokal

    Cairan beningkeluar serum-karen ada lesi

    OTITIS MEDIA

    Kelenjar telinga tengah, peradangan sebagian atau seluruh mukosa tenlinga tengah, tuba eustachius,

    antrummastoid dan mastoid.

    Gangguan tuba-tekanan (-) telinga tengah (-) udara bertekanan (-) mengkerut, edema, dinding liang

    telinga berat-menarik cairan-eksudat / transudat

    Efusi

    Sembuh

    Fungsi tuba tetap terganggu infeksi (-) OME

    Fungsi tuba terganggu infeksi (+)OMA : sembuh , OME, OMSK

    Etiologi

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    38/39

    38

    V Diary Dokter Muda Ristis Stase Minor [email protected]

    Perubahan tekanan udara tibia

    Alergi

    infeksi

    sumbatan : sekret, tampon, tumor

    fungsi tuba eustachius

    saluran yang menghubungkan telinga tengah-nasofaring

    untuk ventilasi : menjaga agar tekanan udara dalam telinga tengah sama dengan tekanan udara

    luar

    drainase sekret

    menghalangi masuknya sekret dari nasofaring ke telinga tengah

    tuba biasanya dalam keadaan tertutup, terbuka apabila O2 diperlukan masuk ke telinga tengah atau

    saat mengunyah, menelan, dan menguap

    Otitis media

    Supuratif : OMA, OMSK

    Non-supuratif : OMS (serosa), OMM (mukoid)

    ISPA dapat menyebabkan kongesti- beri dekongestan

    Pada anak-anak karena anatomi tuba pendek, lumen lebih besar, horizontal, lembek, Self limiting

    disease

    OMA (otitis Media Akut) Terjadi karena faktor pertahanan tubuh terganggu

    Faktor utama disebabkan oleh sumbatan tuba : sekret/flu, tampon, tumor

    Fungsi tuba terganggu

    Kuman masuk ke telinga tengah- telinga tengah tidak steril lagi

    Inflamasi peradangan

    Kuman penyebab

    Bakteri piogenik : streptococcus

    Influenza lebih banyak pada anak 5 tahun

    Stadium OMA

    1. Oklusi Tuba

    Penutupan Muara Tuba

    Gambaran Retraksi/Penyumbatan Mt Akibat Tekanan (-) Di Telinga Tengah

    Akibat Absorpsi Udara

    Membran timpani - utuh

    2. Hiperemis : Hyema + Edeama

    Tampak Peradngan Melebar Di Membran Timpani

    Membran Timpani Hiperemis, Edema (Eksudat Masih Belum Terlihat)

    Bersifat SerosaSukar Dilihat

  • 8/10/2019 2. Diary Stase Minor Tht

    39/39

    39

    3. Supurasi - Bulging

    Edem Hebat di Mukosa + Tengah

    Hancurnya Sel Epitel Superfisial

    Eksudat Purulen Di Cavum Timpani Membran Timpani Menonjol (Bulging)

    Saat Pemeriksaan Weber Pada Stadium Supurasi, Jika Pada Saat :

    Tampak Sakit

    Nyeri Hebat

    Nadi +

    Suhu Meningkat

    Gelisah

    Baik : Miringotomi

    4. Perforasi: Mt Robek = Darah

    Pemeriksaan Tenang

    Suhu Tubuh Turun

    Pemberian Antibiotik Terlambat/Vrulensi Kuman Meningkat, Tekanan Nanah Meningkat

    Iskemik-Nekrosis Mukosa-Ruptur Membran TimpaniNanah Keluar Ke Liang Telinga + Luar

    Sekret Berkurang-Melebarnya Verina

    Keluar Cairan Berbau, Kanal Dan Peradangan Akut-3 Hari

    SupurasiBaiknya Miringotomi- Insisi Membran Timpani

    #Insisi

    Ruptur

    Nanah Keluar Ke Liang Telinga Luar, Sulit Menutupnya

    Gejala

    Tergantung Stadium Penyakit Dan Umur Pasien

    UtamaNyeri Dalam Telinga

    Gangguan pendengaran, rasa penuh di telinga dan kurang pendengaran

    Anak

    gelisah, sukar tidurstadium supurasi

    Menjerit saat tidur, diare, kejang-kejang, memegang telinga

    Demam Tinggi : Khas Pada Anak/Bayi