2. cd' pi-kiranrakat halaman -...

2
halaman 2. '(jj < PI-kiran Rak"at (kolom) CD' eT I o Sen;n o Selasa o Rabu Kam;s o Jumat o Sabtu o M;nggu 2 3 4 5 6 7 8 ~ 10 11 12 13 14 @ 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 OJan OPeb o Mar OApr o Me; OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov "Missing T~uch" Perguruan Tinggi di Indcanesia "K ENYATAAN ini harus men- jadi trigger untuk melakukan upaya konkret," begitu ujar dr Trias Nugrahadi SpKN, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unpad saat ditanya mengenai tren perilaku seks pranikah maha- siswa di berbagai kota di Indone ia yang terus menunjukkan peningkatan setiap tahun. Bagi Unpad yang mengelola 40.000 ma- hasiswa dari berbagai jenjang pendidikan di sejumlah kawasan Kota Bandung dan Sumedang, urusan ini tentunya tidaklah mu- dah. Bahu-rnernbahu antarberbagai pihak mutlak diperlukan. "Dari universitas, mahasiswa sendiri, lalu masyarakat. Dan yang paling penting law en- forcement dari pemerintah daerah," ujarnya saat ditemui di Gedung Rektorat Unpad JIn. Oipati Ukur Bandung, [umat (9/12), Perangkat hukum dari pemerintah, menu- rut dia, penting terutarna untuk mengatur kawasan di luar kampus yaitu kos-kosan. Tria mengakui, selama ini terdapat apa yang disebutnya missing touch dari kebijakan perguruan tinggi di Indonesia, Missing touch .ini berupa ketiadaan kerja sama yang intens dan komprehensif antarberbagai stakeholder (pernangku kepentingan) di perguruan ting- gi untuk mengurusi dan membina moral dan HEYKAL SYA'BAN TEMPAT kos di kawasan Bandung utara. Perlu ada pengendalian sosial untuk mengatasi perilaku 'seks menyimpang yang terus-menerus meningkat. karakter rnahasiswa. menggodok formulasi pendidik n berkarak- "Padahal, seharusnya lingkungan kampus ter bagi mahasiswa yang akan diterapkan pa- itu punya peradaban lebih tinggi dari da semester berikurnya. "Karen saat ini, lingkungan masyarakat lainnya,' kata dokter kompetensi moral bagi mahasiswa mendesak kelahiran 1961 mt. diperlukan. Kita tidak bisa diam melihat Unpad sebagai universitas terbesar di Jawa fenomena gunung es yang terja i pada rna- Barat, beberapa bulan terakhir ini telah hasiswa,' tuturnya. Kllplng Humas Onpad 2011

Upload: vonhu

Post on 07-Jul-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

halaman 2. '(jj < PI-kiran Rak"at(kolom) CD' eT I

o Sen;n o Selasa o Rabu • Kam;s o Jumat o Sabtu o M;nggu2 3 4 5 6 7 8 ~ 10 11 12 13 14 @

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30OJan OPeb oMar OApr oMe; OJun OJul OAgs OSep OOkt ONov

"Missing T~uch" Perguruan Tinggi di Indcanesia

"K ENYATAAN ini harus men-jadi trigger untuk melakukanupaya konkret," begitu ujar dr

Trias Nugrahadi SpKN, Pembantu RektorBidang Kemahasiswaan Unpad saat ditanyamengenai tren perilaku seks pranikah maha-siswa di berbagai kota di Indone ia yangterus menunjukkan peningkatan setiaptahun.

Bagi Unpad yang mengelola 40.000 ma-hasiswa dari berbagai jenjang pendidikan disejumlah kawasan Kota Bandung danSumedang, urusan ini tentunya tidaklah mu-dah. Bahu-rnernbahu antarberbagai pihakmutlak diperlukan.

"Dari universitas, mahasiswa sendiri, lalumasyarakat. Dan yang paling penting law en-forcement dari pemerintah daerah," ujarnyasaat ditemui di Gedung Rektorat Unpad JIn.Oipati Ukur Bandung, [umat (9/12),

Perangkat hukum dari pemerintah, menu-rut dia, penting terutarna untuk mengaturkawasan di luar kampus yaitu kos-kosan.

Tria mengakui, selama ini terdapat apayang disebutnya missing touch dari kebijakanperguruan tinggi di Indonesia, Missing touch.ini berupa ketiadaan kerja sama yang intensdan komprehensif antarberbagai stakeholder(pernangku kepentingan) di perguruan ting-gi untuk mengurusi dan membina moral dan

HEYKAL SYA'BAN

TEMPAT kos di kawasan Bandung utara. Perlu ada pengendalian sosial untukmengatasi perilaku 'seks menyimpang yang terus-menerus meningkat.

karakter rnahasiswa. menggodok formulasi pendidik n berkarak-"Padahal, seharusnya lingkungan kampus ter bagi mahasiswa yang akan diterapkan pa-

itu punya peradaban lebih tinggi dari da semester berikurnya. "Karen saat ini,lingkungan masyarakat lainnya,' kata dokter kompetensi moral bagi mahasiswa mendesakkelahiran 1961 mt. diperlukan. Kita tidak bisa diam melihat

Unpad sebagai universitas terbesar di Jawa fenomena gunung es yang terja i pada rna-Barat, beberapa bulan terakhir ini telah hasiswa,' tuturnya.

Kllplng Humas Onpad 2011

Trias berharap dengan kepindahan Rek-torat Unpad ke Jatinangor 3 [anuari 2012bisa menjadi momen tepat baginya menyen-tuh the missing touch tadi. "Dengan kerjasama berbagai pihak tentunya dan semogabisa menjadi pilot project bagi perguruan-per-guruan tinggi di Indonesia," katanya.

Hal berbeda dikatakan Prof Sofyan Sauri,pakar pendidikan nilai dari UPI. Menurutdia, selama ini perguruan tinggi sibuk dalampemelajaran atau transfer of knowledge serna-ta. Padahal, pendidikan itu upaya terencanadan bertanggung jawab untuk menjadikanmanusia yang unggul dan benar.

Pemyataan serupa dilontarkan sosiologdari Unpad, Prof Or Sudardja, "Sangat di-sayangkan bila terdengar mahasiswamelakukan perbuatan amoral. Dia kan figurcontoh bagi lebih banyak pemuda di luarsana yang tidak mempunyai kesempatan un-tuk berkuliah," kata guru besar di sejumlahuniversitas ini kepada Kampus, Sabtu(10/12).

Menurut Sudardja, saat ini seolah-olahnorma dan nilai itu tidak ada di tengahmasyarakat. Kenyataannya ada, tetapi dilu-pakan oleh para pelakunya atau sudah di-ubah dengan nilai-nilai baru dari luar yangdipaksakan. Oengan dernikian, kinikegoncangan sosial terjadi di mana-rnana.

Solusinva? "Harus ada pengendalian sosialuntuk mengimbanginya, termasuk elemenpengendalian sosial, adalah pengawasan dankontrol sosial dari berbagai pihak terkait.Contohnya bila bicara kos-kosan. Sudah se-jauh apa sih universitas, masyarakat, dan pe-merintah bekerja sama melakukan pe-ngawasan di sana?" katanya.

Profesor sepuh yang masih aktif mengajardan bersemangat ini menambahkan, pen-tingnya langkah prevent if yang harus diru-muskan semua pemangku kepentingan per-guruan tinggi di Indonesia.

"Jangan sampai sekarang bila tidak ter-dengar masalah seakan-akan tidak adamasalah dan tidak akan ada masalah,"ujamya.

Tidak cukup sampai situ, menurut Sudar-dja, pendidikan akhlak dan moral mutlakterus diberikan pada mahasiswa, tidak ter-batas pada pendidikan dasar. Bila ada angga-pan rnahasiswa sudah dewasa dan matangdalam nilai, Sudardja justru menampiknya.

"Bukannya pelanggaran-pelanggaran beratdilakukan orang dewasa? [ustru kalangan de-wasa selama ini dianggap 'aman', padahalpaling berbahaya," ujamya.

HeykaI Sya'bankampus_pr®yahoo.com