-2-amdal.menlhk.go.id/amdal/uploads/izin/bp berau_bp berau.pdf · lumpur bor 168 6,2 27,1 4 8.5 sbm...

44

Upload: others

Post on 02-Nov-2019

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

-2-

Bisnis yang b ersan g k u tan sam pai tercapai k esepaka tan ten tan g siapa yang memiliki m em im pin dan pem bagian sesuai tu g as /ta n g g u n g jaw ab kegiatan penanggu langan .

4. D im ana fasilitas yang dikelola oleh kon trak to r m engak ibatkan tu m p ah an m inyak, T angguh ak an m erespon sesuai dengan tanggung jaw ab yang te rdokum en tasikan dalam kon trak dan Bridging Dokum en Tanggap D aru ra t yang berlaku . Ketika kon trak to r memiliki tanggung jaw ab, Tangguh ak an m em berikan ban tu an . Ketika ada keraguan m engenai siapa yang bertanggung jaw ab, Tangguh akan m em ulai penanggulangan respon sam pai en titas yang bertanggung jaw ab teridentifikasi.

5. Ketika d im in ta oleh operator lain a tau O toritas Nasional u n tu k m em berikan b a n tu a n kepada tu m p ah an yang d isebabkan dari sum ber eksternal, Tangguh ak an m enaw arkan b a n tu a n di baw ah k e ten tu an dari perjanjian b a n tu a n N asional di tem pat. D engan tidak adanya perjanjian te rseb u t Tangguh ak an b e ru sa h a u n tu k m em bantu .

6. Ketika Tangguh m engetahu i tu m p ah an dari sum ber yang tidak d iketahui dalam w ilayah operasinya Tangguh akan m erespon dengan cepat dan tanggap sam pai sum ber tu m p ah an telah diverifikasi dan tanggung jaw ab telah d ise rahkan .

7. M elaporkan terjad inya kondisi d a ru ra t secara lisan dalam jangka w aktu 1 x 24 jam dan secara tertu lis dalam w aktu 2 x 24 jam kepada:a. M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan;b. M enteri Energi dan Sum ber Daya Mineral;c. G ubernu r P apua Barat;d. Kepala D inas L ingkungan Hidup dan P ertanahan Provinsi P apua Barat.

8. M enghentikan keg iatan Dum ping dan m elaporkan kepada Menteri L ingkungan H idup dan K ehutanan paling lam a 2 (dua) hari te rh itung sejak tanggal kejadian.

9. M engam ankan dan m engisolasi tem pat terjadinya kecelakaan.10. M em berikan inform asi, b an tu an , dan m elakukan evakuasi te rhadap

m asy arak a t di sek ita r lokasi kejadian yang d iperk irakan kena dam pak langsung.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

LAMPIRAN IVKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK. 61 l/M e n lh k /S e tje n /P L B .3 /11 /2017 TENTANGIZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU, PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD.

STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) KONDISI DARURAT

Deskripsi:1. Sem ua laporan h a m s m encakup penyebab, lokasi tu m p ah an , jen is

tu m p ah an , volum e tu m p ah an , inform asi ten tang keadaan lau t, kondisi meteorologi, pe rk iraan lokasi daerah yang ru sak , dan tindakan yang d irencanakan a ta u diam bil u n tu k m enanggulangi tu m p ah an dan m engurangi dam paknya.

2. Tangguh h a ru s siap m enghadapi tu m p ah an m inyak Tier 1, yang se tara dengan profil risiko Tier 1, dengan pera la tan tu m p ah an m inyak yang sesuai. T angguh ju g a h a ru s m em berikan d u kungan dan b a n tu a n kepada PSC lain dalam PTMP di Area VIII yang m enghadapi insiden tu m p ah an m inyak. T angguh h a ru s m em berikan notifikasi kepada o toritas beriku t jika terjadi tu m p a h a n m inyak lebih besar dari 15 bbls.

3. Tangguh m engam bil tanggung jaw ab a ta s respon te rh ad ap tu m p ah an m inyak dari ak tiv itasnya di Teluk B intuni terlepas dari kesa lahan a tau penyebab. T angguh akan sepenuhnya m em enuhi p e rsyara tan dari O toritas Nasional dalam p e lak san aan penaggulangan. Ketika ada tu m p ah an dari BPhisnis vancr lain micalrura fanb-pr m i mro l A \ CATITO T'o r - i r r m ilnt ro m rr

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK. SK.61 l/M en lh k /S e tje n /P L B .3 / 11 /2017 TENTANGIZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU, PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD.

LAMPIRAN III

FORMAT NERACA DUMPING SERBUK BOR DAN LUMPUR BOR

Nama Perusahaan : BP BERAU LTD.Bidang usaha :Periode waktu

I JENIS AWAL JUMLAH(TON)

CATATAN :

TOTAL A (+)

II PERLAKUAN: JUMLAH(TON)

JENIS LIMBAH YANG DIKELOLA

PERIZINAN LIMBAH DARI KLHK

ADA TIDAK ADA KADALUARSA

DUMPING 1...........2............dst

TOTAL B(-)JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA** C (+)............... TONKINERJA PENGELOLAAN LIMBAH SELAMA PERIODESKALA WAKTU PENAATAN

{[A-C]/ A} * 100%} = ..................%.

KETERANGAN:** JUMLAH LIMBAH YANG BELUM TERKELOLA adaiah limbah yang disimpan melebihi skala waktu

penaatan.Data-data tersebut di atas diisi dengan sebenar-benarnya sesuai dengan kondisi yang ada.

M engetahui,....................................... 2017(Pihak Perusahaan)

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

-4-

E. VOLUME DAN DEBIT DUMPING LIMBAHSkenario D um ping di A njungan VRB dan WDA

Anjungan

Tahap

Selu-bung

Sumur(inci)

JenisLumpur

Bor

JenisLimbah

Volume(m3)

DurasiPem-

buangan(Jam)

Debit(m3/jam)

KedalamanPembuangan

VRB(2 Sumur) 1 24 WBM

Serbuk Bor 482 20 24,1 8 meter di bawah permukaan laut

Lumpur Bor 322 11,9 27,1

2 17.5 SBMSerbuk Bor 538 42 12,8

Lumpur Bor - - -

3 12.25 WBMSerbuk Bor 268 141 1,9

Lumpur Bor 168 6,2 27,1

4 8.5 SBM

Serbuk Bor 56 56 1

Lumpur Bor - - -

WDA (5 Sumur) 1 24 WBM

Serbuk Bor 482 20 24,1 8 meter di bawah permukaan laut

Lumpur Bor 322 11,9 27,1

2 17.5 SBMSerbuk Bor 538 42 12,8

Lumpur Bor - - -

3 12.25 WBMSerbuk Bor 268 141 1,9

Lumpur Bor 168 6,2 27,1

4 8.5 SBMSerbuk Bor 56 56 1

Lumpur Bor - - -

F. TITIK PENAATAN PEMANTAUAN KUALITAS AIR LAUT

NoAnjungan/

PlatformBujur Timur Lintang Selatan

Musim

1Anjungan WDA

132° 57’ 15” 2° 18’ 56” Pasang

Utara, Peralihan Utara - Selatan,

Selatan, Peralihan Selatan - Utara

2 132° 56’43” 2° 19’0” Surut

3Anjungan VRB

132° 14’ 16” 2° 18’ 58” Pasang

4 132° 13’43” 2° 18’ 59” Surut

5 Eksitu UBA di WDA

132° 57’ 16” 2° 19’07” Pasang

6 132° 56’43” 2° 19’ 10” Surut

Keterangan:1. Pemantauan dilakukan sesuai dengan musim pada saat melakukan Dumping.2. Apabila terjadi perubahan arah arus dominan, maka penanggung jawab usaha

dan /a tau kegiatan wajib menambahkan titik penaatan pemantauan kualitas air laut pada jarak 500 m (lima ratus meter) yang searah arus dominan dari lokasi

/ , dengan aslinyaHUKUM,

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

-3-

No. P aram eter S a tuan B aku m utu

5. Radio NuklidaKomposisi yang tidak d iketahui Bq/1 4

C atatan:1. Nihil adalah tidak terdeteksi dengan b a ta s deteksi a la t yang d igunakan

(sesuai dengan m etode yang digunakan).2. Metode an a lisa m engacu pada m etode analisa u n tu k air lau t yang telah

ada, baik in te rnasional m aupun nasional.3. Alami adalah kondisi norm al su a tu lingkungan, bervariasi setiap saa t

(siang, m alam d an m usim )4. Pengam atan oleh m an u sia (visual).5. Pengam atan oleh m an u sia (visual). Lapisan m inyak yang d iacu adalah

lap isan tipis (thin layer) dengan ketebalan 0,01m m .6. Tidak bloom ad a lah tidak terjadi p e rtu m b u h an yang berlebihan yang dapat

m enyebabkan eutrofikasi. P ertum buhan p lankton yang berlebihan d ipengaruh i oleh n u trien , cahaya, su h u , kecepatan a ru s , dan kestab ilan p lank ton itu sendiri.

a. d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <10% kedalam an euphotic;b. d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <10% konsen trasi rata-

ra ta m usim an;c. d iperbolehkan terjadi p e ru b ah an sam pai dengan <2°C dari su h u alami;d. d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <0,2 sa tu an pH;e. d iperbolehkan terjadi p e ru b ah an sam pai dengan<5% salin itas ra ta -ra ta

m usim an;f. berbagai jen is pestis ida seperti DDT, E ndrin , E ndosulfan dan Heptachlor;g. d iperbolehkan terjad i p e ru b ah an sam pai dengan <10% konsen trasi rata-

ra ta m usim an; danh. m elakukan pengam atan keragam an, keseragam an, dan index dom inansi

dari p lank ton , ik an ,d an ben thos u n tu k m elihat kondisi perairan .

-2-

D. BAKU MUTU KUALITAS AIR LAUT DAN BIOTA LAUT

No. Param eter S a tuan B aku m u tu1. Fisika

a. K ecerahan a M coral: >5mangrove: -seagrass: >3

b. K ebauan - alam i3

c. K ekeruhan a NTU <5d. P adatan te rsu sp en s i total b m g/L coral: 2 0

mangrove: 80

seagrass: 2 0

e. Sam pah - n ih il1 PIf. S u h u c “C alam i3 <4

coral: 28-30 Mmangrove: 28-32 (4lam un: 28-30 (4

g. Lapisan m inyak 5 - n ih il1 0 )2. Kimia

a. pHd - 7 - 8,5 (Tb. S alin itas e % alam i3 (4

coral: 33-34 (4mangrove: s /d 34 (4lam un: 33-34 (4

c. Oksigen te r la ru t (DO) m g/L >5d. BOD5 m g/L 2 0

e. Am m onia total (NH3 -N) m g/L 0,3

f. Fosfat (PO4 -P) m g/L 0,015

g. N itrat (NO3 -N) m g/L 0,008

h. S ianida (CN-) m g/L 0,5i. Sulfida (H2S) m g/L 0,01j. PAH (Poliarom atik

hidrokarbon)m g/L 0,003

k. Senyaw a Fenol total m g/L 0,0021. PCB to tal (poliklor bifenil) l s / l 0,01m. S u rfak tan (deterjen) m g/L 1n. M inyak d an lem ak m g/L 10 . P e s tis id a f ms/ l 0,01

3. Logam terlaru t:a. R aksa (Hg) m g/L 0,001b. Krom ium heksavalen (Cr(VI)) m g/L 0,005c. Arsen (As) m g/L___ 0,012d. K adm ium (Cd) m g/L 0,001e. Tem baga (Cu) m g/L 0,008f. Timbal (Pb) m g/L 0,008g. Seng (Zn) m g/L 0,05h. Nike! Ni m g/L 0,05

4. Eiiologi

a. Coliform (total) §MPN/ 100

ml1000 (s)

LAMPIRAN IIKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: S K .611 /M en lhk /S e tjen /P L B .3 / 11 /2017 TENTANGIZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU, PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD.

A. BAKU MUTU TOTAL PETROLEUM HIDROCARBON (TPH)

% TPH ■Jangka W aktu< 5 2017 - 2024

B. PARAMETER TOTAL KONSENTRASI LOGAM BERAT PADA SERBUK BOR DAN LUMPUR BOR

No. Param eter S a tuan1. Arsenic m g/K g bera t kering2. C adm ium m g/K g bera t kering3. C hrom ium m g/K g bera t kering4. Copper m g/K g bera t kering5. Cobalt m g/K g bera t kering6. Lead m g/K g bera t kering7. M ercury m g/K g bera t kering8. M olybdenum m g/K g bera t kering9. Nickel m g/K g bera t kering10. Tin m g/K g bera t kering11. Selenium m g/K g bera t kering12. Zink m g/K g bera t kering

C. PARAMETER PEMANTAUAN KUALITAS SEDIMEN LAUTNo. Param eter S a tuan

1 Arsenic m g/kg2 C adm ium m g/kg3 C hrom ium m g/kg_______________4 Copper m g/kg_______________5 Cobalt m g/kg6 Lead m g/kg7 M ercury m g/kg8 M olybdenum mg L9 Nickel m g/kg10 Tin m g/kg11 Selenium m g/kg12 Zink m g/kg13 Total O rganic C arbon (TOC) %14 Total O rganic M atter (TOM) %15 Total Nitrogen %16 Total Fosfor %17 Mono Arom atic Hydrocarbon

fRTF.Y^%

-4-

S h a k e rs to B a rg e /V e sse

B a r g e .

; V e s s e l

Deskripsi:1. Limbah lu m p u r bor dan serbuk bor WBM yang d ihasilkan dari su m u r

d ialirkan m elalui pipa alir ke pera la tan pem isah serbuk dan lum pur bor ya itu shale shaker.

2. Shale sh a ker m em iliki a la t penyaring a ta u screen dengan u k u ra n te rten tu dan dioptim isasi u k u ran n y a supaya m enghasilkan pem isahan serbuk dan lum pur yang optim al dan tidak m enyebabkan kelebihan aliran di shale shaker sehingga m enyebabkan tu m p ah {overflow).

3. Serbuk bor hasil penyaringan dari shale shaker akan m asu k ke dalam auger yang kem ud ian akan m engalirkan serbuk bor te rseb u t ke pom pa NOV yang ak an m em om pa serbuk bor m enuju un it slurifikasi m elalui diverter bypass

4. Limbah ak an m elalui proses slurifikasi u n tu k m em perm udah pengaliran, dengan m enggunakan air lau t dengan k isaran rasio air lau t 70-80 %.

5. Serbuk bor d an lu m p u r bor yangsudah d ip isahka akan d itam pung di dalam su a tu holding ta n k sebelum dialirkan m enu ju kapal dan dibaw a ke lokasi Dum ping.

6. Lim bah se rb u k bor d a n /a ta u lum pur bor yang ada di kapal akan d isa lu rkan ke lau t m enggunakan hose yang d item patkan hingga kedalam an 8 m eter di baw ah p erm ukaan laut.

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

SITI NURBAYA

-3-

se rb u k dan lu m p u r yang optim al dan tidak m enyebabkan kelebihan a liran di sha le sh a ker sehingga m enyebabkan tum pah (overflow).

c. S erbuk bor hasil penyaringan dari shale sh a ker akan m asu k ke dalam auger yang kem udian akan m engalirkan serbuk bor te rseb u t ke outlet pem buangan (cutting chute) dengan kedalam an 8 m eter di bawah p e rm u k aan laut.

d. L um pur bor yang d ihasilkan akan d isa lu rkan m enggunakan hose yang d item patkan hingga kedalam an 8 m eter di baw ah perm ukaan laut.

2. Pem isahan se rb u k bor dan lum pur bor SBMa. Lim bah lu m p u r dan serbuk bor SBM yang d ihasilkan dari sum ur

d ialirkan m elalui pipa alir ke pera la tan pem isah serbuk dan lum pur bor ya itu shale shaker.

b. Shale sh a ker memiliki a la t penyaring a ta u screen dengan u k u ran te r ten tu dan dioptim isasi u k u ran n y a supaya m enghasilkan pem isahan se rb u k dan lu m p u r yang optim al dan tidak m enyebabkan kelebihan a liran di sha le sh a ker sehingga m enyebabkan tum pah (overflow).

c. S erbuk bor hasil penyaringan dari shale shaker akan m asu k ke dalam auger.

d. Setelah m elalui sh a ker d an auger, se rbuk bor akan dikeringkan m enggunakan cuttings dryer kem udian d ibuang m elalui outlet pem buangan (cutting chute) dengan kedalam an 8 m eter di baw ah pe rm u k aan laut.

e. L um pur bor yang m asih m engandung serbuk bor b e ru k u ran lebih kecil, kem ud ian ak an diolah lebih lan ju t sebelum dipom pa kem bali ke dalam su m u r u n tu k p roses pengeboran selanjutnya.

f. Pengolahan lan ju tan te rseb u t be rupa pem isahan serbuk bor m enggunakan centrifuge yang dapat m em isahkan partikel-partikel yang lebih kecil.

D. DIAGRAM ALIR PROSES PENGELOLAAN SERBUK DAN LUMPUR BOR DUMPING EKSITU (DI LOKASI YANG BERBEDA DARI LOKASI SUMUR PEMBORAN)

i-5:-a

rt£i

SHAKES 'iHAh E«! SHAKE* SHAKES SHAKE*

V t T T 1 t•4" Alice*

OVESHQAKyTKUJCH

T

**■ SOLIDS IT.vSHARSE FLOW

- SE'IDIR SE FLOWA . EKSV'O c * '.THE':,':

(s') '/A R E * POSITIVE DISPLACEMENT ,. A f

© CE'miFLGM 'H TTEa FL r /A LvE

$ - | '3ALL VALVE

[ ;i 'E Y . :.E=

RELOW

rev

CHI OK C jTTInOS •

tJl

-2-

C. DIAGRAM ALIR PROSES PENGELOLAAN SERBUK DAN LUMPUR BOR DUMPING INSITU (DI LOKASI YANG SAMA DARI LOKASI SUMUR PEMBORAN)

SOLIDS I I f l o w

------- * - V L D FLOWGENTOFl ' E FLO»v

— ~ • 3 Y Els SCO CR OTHERS

( 0 SCREW POSITIVE DISPLACEMENT •-•i .m p

(0 CEMTRIFL CAL F

H BU TER FLY VALVE

3 ALL v a l v e

P

SHAKE*- SHAKE- -HAKE-- .HAKEH SHAKE

r"] EFFLj E'jT FKOU &..TnM*S ",-i TEH

T

CJTTINU'.i **»•• TO CM Off CUTTINGS GH YE-

OFFLINECEnTHFcCE tank

c l r - s

Vh

r,.r

D eskripsi1. Pem isahan se rb u k bor dan lum pur bor WBM

a. Lim bah lu m p u r dan serbuk bor WBM yang d ihasilkan dari su m u r d ialirkan m elalui pipa alir ke pera la tan pem isah serbuk dan lum pur bor ya itu shale shaker.

LAMPIRAN IKEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR: SK .611 /M en lh k /S e tjen /P L B .3 / 11 /2017 TENTANGIZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU, PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD.

A. LOKASI SUMBER LIMBAH

NamaA njungan /

Platform

Ju m la hS um ur

Koordinat S um urK edala-m an

Perairan

B ujur Tim urLintangSelatan

(m)

VRB 2 1330 14’ 22 19’ 58

UBA 1 1322 3 9 ’ 22 3 5 ’ 20

WDA 5 1322 5 7 ’ 22 19’ 67

B. KOORDINAT LOKASI DUMPING SERBUK BOR DAN LUMPUR BOR

Nama A njungan / Koordinat Dum ping K eteranganPlatform B ujur T im ur Lintang Selatan

VRB 1332 14’ 27 19’ Dum ping Insitu

UBA 1322 5 7 ’ 2 19’ D um ping E ksitu di A njungan WDA

- - — .

KEDUA PULUH EMPAT : K epu tusan ini m ulai berlaku pada tanggal d ite tapkanu n tu k jan g k a w aktu selam a 1 (satu) tah u n .

D itetapkan di J a k a r tapada tanggal 3 November 2017

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

ttd.

SITI NURBAYA

Salinan K epu tusan ini d isam paikan kepada Yth.:1. Sekretaris Jen d era l K em enterian L ingkungan Hidup dan K ehutanan;2. D irektur Jen d era l Pengelolaan Sam pah, Limbah, dan B ahan B eracun

B erbahaya;3. D irektur Jen d era l Penegakan H ukum Lingkungan H idup dan K ehutanan;4. D irektur Jen d era l Planologi K ehutanan dan Tata Lingkungan;5. G ubernur P apua Barat;6. Kepala D inas L ingkungan H idup dan P ertanahan Provinsi P apua Barat;7. Vice President Wells - A sia Pacific BP B erau Ltd.

-10-

KESEMBILAN BELAS

KEDUA PULUH

KEDUA PULUH SATU

KEDUA PULUH DUA

KEDUA PULUH TIGA

5. m elakukan dum ping lim bah yang m engandung m inyak diesel a ta u m inyak m ineral dari kegiatan pengeboran su m u r d a n /a ta u kegiatan penunjang lainnya ke laut; dan

6. m elam paui baku m u tu sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEENAM angka 4, Amar KETUJUH angka 3, Amar KEDELAPAN angka 5 dan Amar KESEPULUH angka 5.

Dalam pe laksanaan izin dum ping lim bah ke Laut sebagaim ana d im aksud dalam K epu tusan ini, M enteri m enugaskan kepada Pejabat Pengaw as Lingkungan H idup u n tu k m elakukan pengaw asan.

Pengaw asan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN BELAS d ilakukan paling sedikit 1 (satu) kali selam a kegiatan dum ping ke laut.

R uang lingkup pengaw asan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN BELAS d ilakukan paling sedikit terhadap:1. p en aa tan baku m u tu dalam izin b erd asark an

hasil uji p engukuran Limbah te rh ad ap param eter Total Petroleum Hidrocarbon (TPH) u n tu k oil on cutting serbuk bor sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEENAM angka 4;

2. pen aa tan baku m u tu dalam izin sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETUJUH angka 3, Amar KEDELAPAN angka 5 dan Amar KESEPULUH angka 5;

3. volume dan debit paling tinggi Limbah yang didum ping sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETUJUH angka 2, Amar KEDELAPAN angka 2, angka 3, dan angka 4;

4. neraca Limbah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT BELAS; dan

5. pengam atan visual te rhadap lap isan m inyak di lokasi dum ping lim bah ke lau t setelah dum ping d ilakukan.

Dalam hal b e rd asark an pengaw asan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN BELAS d item ukan pelanggaran, d ikenakan sanksi sesuai k e ten tu an p e ra tu ran perundang-undangan .

Sanksi sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA PULUH DUA tidak m em bebaskan penanggung jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatan dari tanggung jaw ab pem ulihan fungsi lingkungan hidup.

-9-

KEENAM BELAS

KETUJUH BELAS

KEDELAPAN BELAS

4. kepada:a. M enteri L ingkungan Hidup dan K ehutanan

m elalui D irektur Jendera l Pengelolaan Sam pah, Limbah, dan B ahan B eracun B erbahaya; dan

b. G ubernur Papua B arat m elalui Kepala D inas Lingkungan H idup dan P ertan ah an Provinsi Papua Barat.

: Penanganan kondisi d a ru ra t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 9 d ilakukan apabila terjadi kondisi d a ru ra t dengan k e ten tu an Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan h a ru s m enerapkan p rosedur penanganan kondisi d a ru ra t yang dimiliki sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran IV K epu tusan ini.

: Penanggulangan dan pem ulihan fungsi lingkungan h idup sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 10 d ilakukan Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan apab ila terjadi pencem aran d a n /a ta u p eru sakan lingkungan h idup denganketen tuan:1. pem ulihan fungsi lingkungan h idup d ilaksanakan

sesuai dengan p e ra tu ran p erundang -undangan d a n /a ta u perkem bangan teknologi; dan

2. se lu ruh biaya penanggulangan pencem arand a n /a ta u p eru sak an lingkungan h idup serta pem ulihan fungsi lingkungan h idup m enjaditanggung jaw ab penanggung jaw ab u sa h ad a n /a ta u kegiatan.

: Dalam pe laksanaan kegiatan dum ping lim bah ke laut, penanggung jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatan dilarang:1. m elakukan dum ping lum pur bor berbahan d asar

sin tetik (synthetic based m ud) yang d ihasilkan dari kegiatan pengeboran su m u r ke laut;

2. m elakukan dum ping serbuk bor dan lum pur bor berbahan d asa r m inyak (oil based mud) yang d ihasilkan dari kegiatan pengeboran su m u r ke laut;

3. m elakukan dum ping di lokasi selain lokasi dum ping yang telah d ite tapkan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEEMPAT angka 6;

4. m enggunakan barite yang memiliki kandungan:a. M erkuri (Hg) dengan konsen trasi > 1 m g/kg

(lebih besar dari sa tu miligram per kilogram) bera t kering; dan

b. Kadm ium (Cd) dengan konsen trasi > 3 m g/kg (lebih besar dari tiga miligram per kilogram) bera t kering;

-8-

KEDUA BELAS

KETIGA BELAS

KEEMPAT BELAS

KELIMA BELAS

3. m elakukan pem an tau an te rh ad ap kualitas sedim en lau t sesuai dengan Lam piran II h u ru f C K eputusan ini pada titik p en aa tan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN angka 1, pada saa t dum ping interval te rak h ir di setiap sum ur;

4. m elakukan p em an tau an biota lau t pada titik pen aa tan sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN angka 1;

5. pengam bilan sam pel pem an tau an biota lau t d ilakukan bersam aan dengan pengam bilan sam pel pem an tauan kua litas air laut;

6. m em bandingkan hasil pem an tau an kualitas sedim en lau t dan biota lau t dengan kualitas sedim en lau t dan biota lau t hasil kajian rona awal lingkungan; dan

7. m elakukan pem an tau an te rh ad ap jen is dan kelim pahan ikan setelah dum ping lim bah selesai d ilakukan.

Verifikasi model sebaran Limbah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 4 d ilakukan terhadap model sebaran lim bah yang d igunakan b e rd asa rk an penguku ran partikel serbuk bor (grain size), a ru s laut, dan hasil pengukuran kandungan TSS pada pem an tau an kua litas air laut.

Pengujian, p em an tauan d a n /a ta u pengukuran sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEENAM angka 3, Amar KESEPULUH angka 5, Amar KESEBELAS angka 1, angka 2, angka 3, angka 4, dan Amar KEDUA BELAS d ilakukan oleh laboratorium yang terakred itasi d a n /a ta u dengan m enggunakan a la t yang telah terkalibrasi.

P encatatan kegiatan dum ping lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 5 d ilakukan dengan m encata t jum lah Limbah yang d ihasilkan , diproses, dan didum ping dengan m em pergunakan neraca lim bah sesuai dengan form at sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran III K eputusan ini.

Pelaporan ta ta kelola kegiatan dum ping lim bah sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 8 dilakukan:1. te rhadap ta ta kelola kegiatan dum ping lim bah

sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA sam pai dengan Amar KEEMPAT BELAS;

2. paling sedikit 1 (satu) kali selam a kegiatan dum ping;

3. paling lam a 3 (tiga) bu lan setelah kegiatan dum ping lim bah selesai d ilakukan; dan

-7-

KESEPULUH

KESEBELAS

1. d ilakukan pada titik pen aa tan yang berada di rad ius 500 m (lima ra tu s meter) dari lokasi Dum ping sebagaim ana te rcan tu m dalam Lam piran II h u ru f F K epu tusan ini; dan

2. d ilakukan u n tu k m engetahui:a. pem enuhan baku m u tu kua litas air laut; danb. pengaruh kegiatan dum ping lim bah dan

kualitas lim bah yang didum ping terhadap kelim pahan ikan, biota lau t, dan kandungan sedim en laut.

: Pem enuhan baku m u tu kua litas air lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN angka 2 h u ru f a d ilakukan dengan keten tuan :1. d ilakukan pada titik pen aa tan sebagaim ana

d im aksud dalam Amar KESEMBILAN angka 1;2. p em an tauan kua litas air lau t d ilakukan sesuai

dengan:a. m usim pada saa t dum ping; danb. m em perhatikan a rah a ru s dom inan dan

perubahannya;3. dalam hal a rah a ru s sebagaim ana d im aksud pada

angka 2 h u ru f b m engalam i pe ru b ah an dari rencana yang d ite tapkan , Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib m enam bahkan titik penaa tan p em an tau an kua litas air lau t pada ja ra k 500 m (lima ra tu s meter) searah a ru s dom inan dari lokasi dum ping sesuai dengan ruang lingkup dan hasil kajian modeling sebaran Limbah;

4. pengam bilan sam pel kualitas air lau t d ilakukan ketika pasang dan su ru t a ir laut; dan

5. hasil pengujian sam pel kua litas air lau t tidak boleh m elam paui baku m utu kua litas air lau t sesuai dengan Lam piran II h u ru f D K eputusan ini.

: Pengaruh kegiatan dum ping lim bah dan kualitas lim bah yang didum ping terhadap kelim pahan ikan dan kandungan sedim en lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESEMBILAN angka 2 h u ru f b d iketahui dengan keten tuan :1. m elakukan pengam bilan sam pel u n tu k uji LCso-96

jam dan uji total konsen trasi logam bera t Limbah paling sedikit 1 (satu) kali sebelum proses Dum ping pertam a kali d ilakukan pada kegiatan pem boran tah ap I sam pai dengan tah ap IV sebagaim ana tercan tum dalam Amar KETIGA;

2. uji total konsen trasi logam bera t sebagaim ana d im aksud pada angka 1 di a ta s d ilakukan terhadap param eter logam bera t sesuai dengan Lam piran II h u ru f B K eputusan ini;

-6-

KEDELAPAN

1. lim bah serbuk bor dan lu m pur bor yang d ihasilkan pada kegiatan pem boran tah ap I sam pai dengan tah ap IV sebagaim ana tercan tum dalam Amar KETIGA d isa lu rkan m elalui pipa {hose) yang d iletakkan pada kedalam an 8 m (delapan meter) di baw ah perm ukaan laut;

2. volume dan debit paling tinggi Limbah yang diperbolehkan didum ping ke lau t sesuai dengan Lam piran II h u ru f E K eputusan ini; dan

3. sebaran Limbah yang d ibuang tidak m elebihi baku m u tu kandungan Total Suspended Solid (TSS) dalam air lau t di luar rad ius 500 m (lima ra tu s meter) dari lokasi dum ping sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II h u ru f D K eputusan ini.

Dum ping lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 2 di lokasi yang berbeda dengan lokasi pem boran su m u r d ilakukan dengan keten tuan :1. lim bah serbuk bor dan lum pur bor yang

d ihasilkan pada kegiatan pem boran tahap I sam pai dengan tahap IV sebagaim ana tercan tum dalam Amar KETIGA d isa lu rkan m elalui pipa (hose) yang d iletakkan pada kedalam an 8 m (delapan meter) di baw ah perm ukaan laut;

2. volume lim bah paling tinggi yang diperbolehkan d ibuang u n tu k setiap sa tu kali pem buangan adalah:a. serbuk bor sebanyak 400 m 3 (em pat ra tu s

m eter kubik); danb. lum pur bor sebanyak 600 m 3 (enam ra tu s

m eter kubik);3. debit paling tinggi lim bah yang diperbolehkan

didum ping ke lau t adalah:a. serbuk bor sebesar 20 m 3/ja m (dua pu luh

m eter kubik per jam ); danb. lum pur bor sebanyak 600 m 3/ja m (enam ra tu s

m eter kubik per jam);4. akum ulasi volume lim bah yang diperbolehkan

didum ping adalah:a. se rbuk bor sebanyak 1.002 m 3 (seribu d u a

m eter kubik);b. lum pur bor sebanyak 2 .875 m 3 (dua ribu

delapan ra tu s tu ju h pu luh lim a m eter kubik); dan

5. sebaran lim bah yang d ibuang tidak melebihi baku m u tu kandungan TSS dalam air lau t di luar rad ius 500 m (lima ra tu s meter) dari lokasi dum ping sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II h u ru f D K eputusan ini.

P em an tauan sebagaim ana d im aksud dalam AmarK F J .I M A TO Cflv G) Q H 11 Q 1<H 1 tn r\1 Ppnonrrrmnrr TotttoK

KESEMBILAN

-5-

6. lokasi dum ping lim bah sebagaim ana d im aksud pada angka 4 dan 5 tercan tum dalam Lam piran I h u ru f B K eputusan ini.

KELIMA : Dalam m elaksanakan kegiatan dum ping lim bahsebagaim ana d im aksud dalam Am ar KESATU, Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan wajib:1. m elakukan netra lisasi a tau pengurangan kadar

racun limbah;2. m elakukan dum ping lim bah ke laut;3. m elakukan pem an tauan ;4. m elakukan verifikasi model sebaran Limbah;5. m elakukan penca ta tan kegiatan dum ping lim bah;6. m elakukan sosialisasi kepada m asyarakat nelayan

di sek itar lokasi dum ping lim bah;7. m enyam paikan rencana pe laksanaan dum ping

lim bah ke lau t u n tu k setiap su m u r kepada M enteri Lingkungan H idup dan K ehutanan m elalui D irektur Jendera l Pengelolaan Sam pah, Limbah, dan B ahan B eracun B erbahaya paling lam a 1 (satu) bu lan sebelum kegiatan dum ping lim bah ke lau t d ilaksanakan;

8. m elaporkan ta ta kelola kegiatan dum ping lim bah;9. m elakukan penanganan kondisi d a ru ra t; dan10. m elakukan penanggulangan dan pem ulihan fungsi

lingkungan h idup dalam hal terjadi pencem aran d a n /a ta u peru sakan lingkungan hidup.

KEENAM : N etralisasi a tau pengurangan k ad ar racun Limbahsebagaim ana d im aksud dalam Amar KELIMA angka 1 dengan keten tuan :1. d ilakukan pada lim bah yang d ihasilkan dari

kegiatan pem boran tah ap I sam pai dengan tahap IV sebagaim ana tercan tum dalam Amar KETIGA;

2. d ilakukan m elalui p roses pem isahan serbuk bor dan lum pur bor sehingga d ihasilkan serbuk bor dan lum pur bor yang akan d idum ping ke lau t sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I h u ru f C dan h u ru f D K eputusan ini;

3. te rhadap lim bah yang telah d ilakukan netra lisasi a tau pengurangan kadar racun d ilakukan uji Total Petroleum Hidrocarbon (TPH) u n tu k oil on cutting serbuk bor sebelum d ilakukan dum ping; dan

4. hasil uji sebagaim ana d im aksud pada angka 3 h a ru s m em enuhi baku m u tu sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran II h u ru f A K eputusan ini.

KETUJUH : Dum ping lim bah ke lau t sebagaim ana d im aksuddalam Amar KELIMA angka 2 di lokasi yang sam a dengan lokasi pem boran su m u r d ilakukan dengan keten tuan :

-4-

KETIGA

KEEMPAT

: Kegiatan pem boran su m u r eksplorasi dan eksploitasi m inyak dan gas bum i sebagaim ana d im aksud dalam Amar KESATU d ilakukan m elalui 4 (empat) tah ap an interval (section) yang meliputi:1. tah ap I dengan u k u ran lubang su m u r 24” (dua

pu luh em pat inci);2. tah ap II dengan u k u ra n lubang su m u r 17,5”

(tu juh belas dan lima persepu luh inci);3. tah ap III dengan u k u ra n lubang su m u r 12,25”

(dua belas dan dua p u luh lim a p e rse ra tu s inci); dan

4. tah ap IV dengan u k u ra n lubang su m u r 8 ,5” (delapan dan lima persepu luh inci).

: Limbah yang akan didum ping sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUA m em enuhi ke ten tuan :1. Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun

sebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUAangka 1 d ihasilkan dari kegiatan pem boran su m u r m inyak dan gas bum i tah ap II dan tah ap IV sebagaim ana d im aksud dalam Amar KETIGAangka 2 dan angka 4 meliputi:a. 2 (dua) su m u r eksploitasi di an jungan VRB;

danb. 5 (lima) su m u r eksploitasi di an jungan WDA.

2. Limbah Non B ahan B erbahaya dan B eracunsebagaim ana d im aksud dalam Amar KEDUAangka 2 d ihasilkan dari kegiatan pem boran su m u r m inyak dan gas bum i meliputi:a. tah ap I dan tah ap III sebagaim ana d im aksud

pada Amar KETIGA angka 1 dan angka 3 pada:1) 2 (dua) su m u r eksploitasi di an jungan

V R B ;dan2) 5 (lima) su m u r eksploitasi di an jungan

WDA;b. tah ap I, tahap II, tahap III dan tah ap IV

sebagaim ana d im aksud pada Amar KETIGA di 1 (satu) su m u r eksplorasi di an jungan UBA;

3. su m u r eksplorasi dan eksploitasi sebagaim anadim aksud pada angka 1 dan angka 2 terletak pada lokasi sebagaim ana tercan tum dalam Lam piran I h u ru f A K eputusan ini;

4. lokasi dum ping lim bah yang d ihasilkan darikegiatan pem boran su m u r sebagaim ana d im aksud pada angka 1 dan angka 2 h u ru f a terletak di lokasi yang sam a dengan lokasi kegiatan pem boran su m u r sebagaim ana d im aksud padaangka 3;

5. lokasi dum ping lim bah yang d ihasilkan darikegiatan pem boran su m u r sebagaim ana d im aksud pada angka 2 h u ru f b terletak di lokasi yang berbeda dengan lokasi kegiatan pem boran su m u r

r -r i n n n /d i v-v-t n 1 / 0 1 1 / d r \ n d O o n o l / Q Q 1 / d O r~l

-3-

M enetapkan

KESATU

KEDUA

2. Risalah Pengolahan D ata K eputusan M enteri Lingkungan Hidup dan K ehu tanan ten tang Izin Dum ping Limbah ke Laut dari Kegiatan Pem boran S um ur Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bum i di Blok B erau, Perairan Teluk B intuni, Provinsi Papua B arat Atas Nam a BP B erau Ltd Nomor: RPD-134/PSLB3.VPLB3/2017 tanggal 2 Oktober 2017;

MEMUTUSKAN:

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN TENTANG IZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU, PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD.

M em berikan Izin Dum ping Limbah ke perairan Teluk B intuni dari kegiatan pem boran su m u r eksplorasi dan eksploitasi m inyak dan gas bum i kepada:

1. Nama B adan U saha d a n /a ta u Kegiatan

2. Bidang U saha d a n /a ta u Kegiatan

3. Nama Penanggung Jaw ab U saha d a n /a ta u Kegiatan

4. Ja b a ta n

5. Alamat U saha d a n /a ta u Kegiatan

6. Lokasi U sahad a n /a ta u Kegiatan

BP B erau Ltd.

Minyak dan Gas Bumi

Russell Morrice

Vice President Wells - Asia Pacific P erkan toran Hijau Arkadia Tower D - E Jl. Letjen TB S im atupang Kav. 88, J a k a r ta 12520 Telp: 021-78838000 Fax : 021-78549177 W ilayah Kerja Blok Berau, Perairan Teluk B intuni, Provinsi Papua B arat

Limbah yang d ihasilkan dari kegiatan pem boran su m u r pengem bangan sebagaim ana d im aksud dalam Am ar KESATU berupa:1. Limbah B ahan B erbahaya dan B eracun m eliputi

serbuk bor dari pem akaian lu m pur bor berbahan d asa r sin tetik (synthetic based mud)] dan

2. Limbah Non B ahan B erbahaya dan B eracun meliputi:a. serbuk bor dari pem akaian lum pur bor

berbahan d asa r air (water based mud)] danb. lum nur bor berbahan dasa r air

-2-

M engingat

M em perhatikan

pada Kegiatan Pengeboran Terintegrasi Tangguh oleh BP B erau Ltd; dan

4. su ra t VP Wells-Asia Pacific BP B erau Ltd Nomor: 0030 /K em enterian Negara L ingkungan H idup dan K e h u tan a n /W e lls /9 /2 0 1 7 tanggal 27 Septem ber 2017 perihal Pengirim an Revisi D ata Terkait Perm ohonan Izin Dum ping pada Kegiatan Pengeboran Terintegrasi Tangguh oleh BP B erau Ltd;

perm ohonan Izin Dum ping ke Laut dari Kegiatan Pem boran S um ur M inyak dan Gas Bumi di Blok B erau, Perairan Teluk B intuni, Provinsi Papua B arat Atas Nama BP B erau Ltd telah m em enuhi persyaratan ;

e. bahw a berdasarkan pertim bangan sebagaim ana d im aksud dalam h u ru f a sam pai dengan h u ru f d, perlu m enetapkan K eputusan M enteri Lingkungan Hidup dan K ehutanan ten tang Izin Dum ping Limbah ke Laut dari Kegiatan Pem boran S um ur Eksplorasi dan Eksploitasi Minyak dan Gas Bumi di Blok Berau, Perairan Teluk B intuni, Provinsi P apua B arat Atas Nam a BP B erau Ltd;

1. U ndang-U ndang Nomor 32 T ahun 2009 ten tang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2. P era tu ran Pem erintah Nomor 19 T ahun 1999 ten tang Pengendalian Pencem aran d a n /a ta u P erusakan Laut;

3. P eratu ran Pem erintah Nomor 27 T ahun 2012 ten tang Izin Lingkungan;

4. P eratu ran Pem erintah Nomor 101 T ahun 2014 ten tang Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan Beracun;

5. P era tu ran Presiden Nomor 7 T ahun 2015 ten tang O rganisasi K em enterian Negara;

5. P era tu ran Presiden Nomor 15 T ahun 2015 ten tang K em enterian L ingkungan H idup dan K ehutanan

7. K eputusan M enteri Negara L ingkungan Hidup Nomor 51 T ahun 2004 ten tang B aku M utu Air Laut sebagaim ana telah d iubah dengan K eputusan M enteri Negara L ingkungan Hidup Nomor 179 T ahun 2004;

8. P eratu ran M enteri L ingkungan H idup dan K ehutanan Nomor P. 18 /M enlhk-II/2015 ten tang O rganisasi dan Tata Kerja K em enterian Lingkungan H idup dan K ehutanan;

1. K eputusan M enteri L ingkungan Hidup Nomor: 02 .37.07 T ahun 2014 tanggal 24 Ju li 2014 ten tang Izin Lingkungan Kegiatan Terpadu Proyek Tangguh LNG di K abupaten Teluk B intuni dan K abupaten Fakfak, Provinsi P apua B arat Oleh BP B erau Ltd;

MENTEJRILINGKUNGAN HID OP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA

NOMOR: SK .611 /M en lh k /S e tjen /P L B .3 / 11 /2017

TENTANG

IZIN DUMPING LIMBAH KE LAUT DARI KEGIATAN PEMBORAN SUMUR EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI MINYAK DAN GAS BUMI DI BLOK BERAU,

PERAIRAN TELUK BINTUNI, PROVINSI PAPUA BARAT ATAS NAMA BP BERAU LTD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

M enim bang : a. bahw a berdasarkan k e ten tu an Pasal 18 ayat (1)P era tu ran Pem erintah Nomor 19 T ahun 1999 ten tang Pengendalian d a n /a ta u P erusakan Laut, Setiap O rang a ta u Penanggung jaw ab u sa h a d a n /a ta u kegiatan yang m elakukan dum ping ke lau t wajib m endapat izin Menteri;

b. bahw a berdasarkan ke ten tu an Pasal 176 ayat (1) P era tu ran Pem erintah Nomor 101 T ahun 2014 ten tang Pengelolaan Limbah B ahan B erbahaya dan Beracun, Setiap Orang u n tu k dapat m elakukan Dum ping (Pem buangan) Limbah B3 ke m edia lingkungan h idup wajib memiliki izin dari Menteri;

c. bahw a Vice President Wells - A sia Pacific BP B erauLtd m elalui su ra t Nomor: 0 0 1 1/K em enterian Negara L ingkungan H idup danK eh u tan a n /W e lls /5 /2 0 1 7 tanggal 27 Ju li 2017, m engajukan perm ohonan Izin D um ping pada Kegiatan Pengeboran Terintegrasi Tangguh;

d. bahw a berdasarkan :1. hasil verifikasi adm in istrasi oleh Unit

Pelayanan Terpadu K em enterian Lingkungan Hidup dan K ehu tanan sesuai Nomor Registrasi: R 201612080001 tanggal 2 A gustus 2017;

2. R apat Pem bahasan Perm ohonan Izin Dum ping Limbah B3 sesuai Berita Acara tanggal 8 A gustus 2017;

3. su ra t VP Wells-Asia Pacific BP B erau Ltd Nomor: 0 0 2 5 /K em enterian Negara Lingkungan H idup dan K eh u tan a n /W e lls /8 /2 0 1 7 tanggal 29 A gustus 2017 perihal Pengirim an D ataT a m h a h a n T e r k a i t P e r m o h o n a n TUn D n m n i n . c r