1.ship calculation

47
DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) PEMERIKSAAN SARANA PENGANGKUT MODUL MATERI PEMERIKSAAN KAPAL SECARA SISTEMATIK OLEH : TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2008

Upload: laude-alwihizaddin

Post on 31-Jul-2015

149 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.Ship Calculation

DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF SPESIALISASI (DTSS) PEMERIKSAAN SARANA PENGANGKUT

MODUL

MATERI PEMERIKSAAN KAPAL SECARA SISTEMATIK

OLEH :

TIM PENYUSUN MODUL PUSDIKLAT BEA DAN CUKAI

PUSAT PENDIDIKAN DAN LATIHAN BEA DAN CUKAI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

JAKARTA

2008

Page 2: 1.Ship Calculation

KATA PENGANTAR

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BEA DAN CUKAI

Sebagai bagian dari proses belajar mengajar yang berlangsung di Pusdiklat Bea dan

Cukai, kebutuhan akan modul yang mudah dan dapat dipelajari oleh para peserta Diklat

Pemeriksaan Sarana Pengangkut adalah sangat mendesak diperlukan.

Untuk memenuhi kebutuhan tersebut di atas, maka disusunlah Modul Pemeriksan

Kapal Secara Sistematik.

Rangkuman yang dijadikan dasar pembuatan modul terdiri dari berbagai ketentuan

dan peraturan yang sedang dan masih berlaku antara lain diambil dari Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2006 tanggal 15 Nopember 2006 tentang Perubahan atas Undang Nomor

10 Tahun 1995 tanggal 30 Desember 1995 tentang Kepabeanan, Undang-Undang Nomor

39 Tahun 2007 tanggal 15 Agustus 2007 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor

11 Tahun 1995 tanggal 30 Desember 1995 tentang cukai, dan Peraturan Pemerintah RI,

Surat Keputusan Menteri Keuangan RI, Surat Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai,

dan aturan-aturan lain yang berkaitan dengan topik bahasan dalam modul ini.

Selanjutnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi

sehingga modul ini dapat disajikan. Kami menyadari akan keterbatasan prasarana dan

sarana penunjang dalam pembuatan modul ini, karena itu kami harapkan saran-saran dan

kritik dari pihak yang berkepentingan akan modul ini, yang nantinya akan dapat

menyempurnakan modul ini.

Jakarta, Nopember 2007

Kepala Pusdiklat Bea dan Cukai

Ttd.

Endang Tata NIP. 060044462

Page 3: 1.Ship Calculation

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar . ............................................................................................................ i

Daftar Isi . .................................................................................................................... ii

MODUL – PEMERIKSAAN KAPAL SECARA SISTEM ATIK ............. 1

1. Pendahuluan . ..................................................................................................... 1

1.1. Deskripsi Singkat.................................................................................................. 1

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum ............................................................................... 3

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus ............................................................................. 3

1.4. Petunjuk Pembelajaran ........................................................................................ 3

1. Kegiatan Belajar (KB) 1 ..................................................................................... 4

Pemeriksaan Kapal Secara Sistematik ............................................................ 4

1.1. Uraian, Contoh dan Non Contoh ......................................................................... 4

1.2. Latihan ………………………………………………………………………… 37

1.3. Rangkuman …………………………………………………………………… 39

2. Test Formatif …………………………………………………………………. 40

3. Kunci Jawaban Test Formatif ……………………………………………….. 43

4. Umpan Balik dan Tindak Lanjut …………………………………………… .. 43

5. Daftar Pustaka . ……………………………………………………………….. 44

Page 4: 1.Ship Calculation

MODUL

PEMERIKSAAN KAPAL SECARA SISTEMATIK

2. Pendahuluan

1.1.Deskripsi Singkat

Sarana pengangkut yang tiba dari luar daerah pabean mempunyai resiko untuk

dijadikan alat untuk melakukan pelanggaran di bidang kepabeanan. Hal ini mengingat

banyak pihak memiliki akses terhadap sarana pengangkut ketika sarana pengangkut

tersebut berada di luar daerah pabean. Dapat anda bayangkan bagaimana ramainya

suatu pelabuhan laut internasional atau bandara internasional. Belum lagi bila hal

tersebut dikaitkan dengan kemungkinan adanya konspirasi internal antara pelaku pelaku

dengan oknum di lingkungan agen sarana pengangkut tersebut.

Dari pemikiran seperti itu maka pemeriksaan sarana pengangkut menjadi penting, hal

ini dimaksudkan agar hak-hak negara, berupa penerimaan pajak, dapat terjamin. Juga

agar jangan sampai barang-barang impor yang masuk jenis larangan dan pembatasan

masuk secara illegal dengan menggunakan sarana pengangkut tersebut. Penghentian

sarana pengangkut untuk pemeriksaan terhadap sarana pengangkut dan/atau barang di

atasnya dalam rangka penindakan dilakukan oleh Satuan Tugas yang terdiri dari

sekurang-kurangnya dua Pejabat Bea dan Cukai berdasarkan Surat Perintah yang

dikeluarkan oleh Pejabat Bea dan Cukai yang berwenang dan diterbitkan berdasar kan

petunjuk yang cukup.

Penghentian sebagaimana dimaksud dapat dilakukan oleh Pejabat Bea dan Cukai tanpa

Surat Perintah hanya dalam keadaan mendesak dan berdasarkan petunjuk yang cukup

bahwa sarana pengangkut dan/atau barang di atasnya belum dipenuhi/diselesaikan

kewajiban pabeannya, tersangkut pelanggaran Kepabeanan, Cukai atau peraturan

larangan/ pembatasan impor atau ekspor. Keadaan mendesak sebagaimana dimaksud

adalah suatu keadaan dimana penegahan harus seketika itu dilakukan dan apabila tidak

dilakukan dalam arti harus menunggu surat perintah terlebih dahulu, barang dan sarana

pengangkut tidak dapat lagi ditegah sehingga penegakan hukum tidak dapat lagi

dilakukan.

Page 5: 1.Ship Calculation

Petunjuk yang cukup sebagaimana dimaksud adalah bukti permulaan ditambah dengan

keterangan dan data yang diperoleh antara lain, laporan pegawai; laporan hasil

pemeriksaan biasa; keterangan saksi dan/atau informan; hasil intelijen; atau hasil

pengembangan penyidikan. Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penghentian

sebagaimana dimaksud segera melaporkan penghentian sarana pengangkut kepada

Pejabat Bea dan Cukai yang berwenang menerbitkan Surat Perintah dalam waktu satu

kali dua puluh empat jam terhitung sejak penghentian dilakukan.

Dalam hal Pejabat Bea dan Cukai yang berwenang sebagaimana dimaksud tidak

menerbitkan Surat Perintah dalam waktu satu kali dua puluh empat jam sejak menerima

laporan dari Pejabat Bea dan Cukai yang melakukan penghentian, pengangkut/sarana

pengangkut dan/atau barang di atasnya dapat segera meneruskan perjalanannya. Yang

dimaksud pemeriksaan dengan cara konvensional adalah pemeriksaan dengan

menggunakan alat dan peralatan yang sederhana, yang dominan menggunakan

pengalaman dalam pelaksanaan tugas, dan biasanya dilakukan untuk kapal yang belum

memiliki peralatan dan kelengkapan yang modern.

Sedangkan pemeriksaan kapal secara modern adalah pemeriksaan kapal secara

sistematik dengan menggunakan peralatan modern dan dibutuhkan keahlian khusus

dibidang pemeriksaan kapal, yaitu ships search. Kegiatan dalam rangka impor ekspor,

dan pengangkutan barang tertentu, di lakukan di Pelabuhan, dan dominan mengguna

kan kapal, untuk itu agar penanganan dan penyelesaian perkara atau pelanggaran

Kepabeanan dan Cukai oleh Pegawai Ditrektorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)

menjadi optimal dan berdaya guna serta berhasil guna disusunlah modul berdasarkan

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 Tanggal 15 Nopember 2006 Tentang

Perubahan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 Tanggal 30 Desember 1995 Tentang

Kepabeanan, Undang-undang Lain yang pelaksanaannya dibebankan kepada DJBC

beserta ketentuan pelaksanaannya, disusun dalam bentuk Modul dengan judul

“Pemeriksaan Kapal Secara Sistematik” disusun untuk memenuhi kebutuhan Diklat

Ships Search.

Page 6: 1.Ship Calculation

1.2. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)

Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu melaksanakan dan

menjelaskan peraturan dan ketentuan Pemeriksaan Kapal Secara Sistematik, atas

pelaksanaan penyelesaian pelanggaran Kepabeanan dan Cukai secara optimal.

1.3. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)

Bahan ajar atau Modul Pemeriksaan Kapal Secara Sistematik ini dibuat dengan tujuan

untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian petegas Bea dan Cukai sehingga

memiliki kompetensi yang tinggi dalam melakukan pemeriksaan kapal. Bermanfaat

bagi peserta didik dan/atau peserta Diklat sebagai pedoman dalam mengikuti ujian,

evaluasi pembelajaran dan nantinya berguna bagi peserta Diklat Ships Search dalam

melaksanakan tugas dan pekerjaannya sewaktu bekerja sesuai bidang specialisasinya.

1.4. Petunjuk Pembelajaran

Baca dan pelajari modul ini dengan seksama serta teliti dan pada bagian berupa data,

definisi, pengertian, hal-hal yang dianggap penting agar dihafal dengan baik. Pelajari

terlebih dahulu sistematika penyajian modul, latar belakang, diskripsi singkat, tujuan

pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus.

Kerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pengajar, dalam hal ada yang tidak dapat

difahami/dimengerti atas penjelasan, keterangan, data yang ada pada modul agar

dibuatkan catatan untuk ditanyakan kepada pengajar.

Setiap akan belajar untuk mata pembelajaran ini agar modul dibaca dan dipelajari,

berdasarkan sistem pembelajaran KBK (pembelajaran atau kuliah berbasiskan

kompetensi), artinya sistem ini memacu peserta diklat harus lebih aktif belajar, diskusi

dan bertanya kepada pengajar, widyaiswara, diruang pembelajaran untuk memandu

diskusi sebagai moderatur atau fasilitator, untuk memacu peserta diklat lebih maju dan

kreatif.

Page 7: 1.Ship Calculation

1. Kegiatan Belajar (KB) 1

Pemeriksaan Kapal Secara Sistematik

1.1.Uraian, Contoh, dan Non Contoh:

Sarana pengangkut ialah setiap kendaraan/angkutan melalui laut, udara ataupun melalui

darat , seperti pesawat udara, kapal laut, truk atau sarana lain yang dapat digunakan

untuk mengangkut barang atau orang. Terhadap sarana pengangkut Pejabat Bea dan

Cukai mempunyai wewenang untuk melakukan penindakan di bidang Kepabeanan

sebagai upaya untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai

pelanggaran ketentuan Undang-undang untuk menjamin hak-hak negara dan

dipatuhinya ketentuan Undang-undang, penindakan tersebut meliputi penghentian dan

pemeriksaan terhadap sarana pengangkut dan/atau barang diatasnya, penegahan

terhadap barang dan sarana pengangkut, dan penguncian, penyegelan, dan/atau

pelekatan tanda pengaman yang diperlukan terhadap sarana pengangkut. maupun

barang yang ada diatasnya

Sarana pengangakut laut yaitu kapal dalam kegiatan pelayarannya terikat ketentuan

internasional, dalam rangka pelaksanaan tugas kepabeanan Bea dan Cukai dapat

melakukan pemeriksaan kapal, pelaksanaan tugas biasanya diawali dengan cara

pinindakan, dalam hal tempat penghentian tidak mungkin dilakukan pemeriksaan

karena alasan mengganggu ketertiban umum; dan membahayakan keselamatan

pengangkut, kapal, dan petugas Bea dan Cukai.

Satuan Tugas Bea dan Cukai memerintahkan pengangkut untuk membawa kapal nya ke

tempat lain yang sesuai untuk pemeriksaan, Kantor Pabean terdekat atau Kantor Pabean

tempat kedudukan pejabat penerbit surat perintah, sekarang ketentuannya dapat dibawa

ketempat atau kantor pabean yang muda dicapai.Satuan tugas bea dan cukai yang

melakukan pemeriksaan kapal di tempat penghentian atau tempat yang sesuai untuk

pemeriksaan, wajib menunjukkan surat perintah kepada pengangkut;dan

memberitahukan maksud dan tujuan pemeriksaan Dalam pemeriksaan, pengangkut

wajib menunjukkan semua surat dan dokumen yang berkaitan dengan sarana

pengangkut dan/atau barang di atasnya serta denah situasi bagi kapal di laut kepada

pejabat Bea dan Cukai.

Page 8: 1.Ship Calculation

Dalam hal pengangkut tidak memenuhi kewajibannya, satuan tugas Bea dan Cukai

berwenang mencari semua surat dan dokumen dan memeriksa tempat-tempat dimana

disimpan surat atau dokumen yang diperlukan. Setiap tindakan, satuan tugas Bea dan

Cukai wajib membuat Laporan Penindakan. Untuk keperluan pemeriksaan barang di

atas kapal, pengangkut/nakhoda atau kuasanya wajib menunjukkan bagian-

bagian/tempat-tempat dimana disimpan barang; menyerah-kan barang dan membuka

peti kemas/kemasan barang; dan menyaksikan pemeriksaan. Dalam hal pengangkut

atau kuasanya tidak memenuhi kewajibannya , satuan tugas Bea dan Cukai berwenang

melakukan pemeriksaan karena jabatan. Setiap tindakan pemeriksaan kapal secara

jabatan, Satuan tugas Bea dan Cukai wajib membuat Laporan Penindakan. Dalam hal

hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya pelanggaran, pengangkut/sarana pengangkut

dan/atau barang di atasnya dapat segera meneruskan perjalanannya.

Dalam hal hasil pemeriksaan ditemukan adanya pelanggaran, kapal dan/atau barang di

atasnya ditegah dan dibawa ke Kantor Pabean yang mudah dicapai atau Kantor Pabean

tempat kedudukan pejabat penerbit Surat Perintah dan diserahkan kepada Pejabat

Penyidik Pegawai Negeri Sipil Bea dan Cukai (PPNC DJBC) untuk dilakukan

penyidikan lebih lanjut. Atas hasil pemeriksaan kapal dan/atau barang di atasnya,

pejabat Bea dan Cukai wajib membuat Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Dalam rangka pemeriksaan kapal, diperlukan juga pengetahuan ketentuan dan

terminologi nautika, nautika ini penting agar kapal berlayar tidak ada gangguan teknis,

maupun non teknis. Untuk optimalisasi hasil pemeriksaan kapal dilakukan pemeriksaan

kapal secara sistematisn dan menggunakan pengetahuan dan alat yang lebih maju atau

modern.

Maksud dari suatu pemeriksaan kapal adalah agar setiap pihak yang terkait dengan

pengoperasian kapal yang datang dari luar daerah pabean mematuhi ketentuan tentang

kewajiban untuk memberitahukan barang-barang impor yang dibawanya dari luar

daerah pabean, sebagaimana diperintahkan oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1995

tentang kepabeanan, khususnya ketentuan yang diatur dalam pasal 7 Undang-Undang

tersebut. Sedangkan tujuan dari suatu pemeriksaan kapal adalah untuk mencegah,

mencari dan menemukan adanya suatu tindakan yang dapat diduga sebagai pelanggaran

ketentuan kepabeanan dan cukai.

Page 9: 1.Ship Calculation

Persiapan Pemeriksaan Kapal

Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pemeriksaan kapal adalah sebagai

berikut :

� Mempersiapkan Surat Perintah Pemeriksaan Kapal,

� Mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, seperti :

- Cermin

- Obeng

- kunci pas

- lampu senter

- kamera

- narcotest, dll

� Mempersiapkan Formulir-Formulir,

� Mempelajari denah kapal,

� Menghubungi agen atau kantor perwakilan untuk kapal yang berbendera asing,

� Mengatur pembagian tugas pemeriksaan kapal.

Yang perlu diingat disini adalah bahwa kapal yang dapat diperiksa di kade atau di

perairan pelabuhan adalah kapal yang melakukan pembongkaran, atau singgah lebih

dari 1 x 24 jam.

Pelaksanaan Pemeriksaan Kapal

� Menaiki kapal setelah bendera kuning diturunkan, yang merupakan tanda bahwa

kapal telah selesai dilakukan pemeriksaan oleh pihak Karantina dan dinyatakan bersih

� Mencatat dan menghitung draft kapal secara kasar, untuk dibandingkan dengan berat

muatan kapal yang tercantum dalam manifes

� Menemui nokhoda dan menunjukan Surat Tugas/Perintah serta identitas yang

menyatakan kapal akan diperiksa oleh satuan tugas Bea dan Cukai (Customs)

� Meminta nakhoda untuk mengiisi daftar isian yang meliputi :

- nama kapal

- kebangsaan

- pelabuhan terakhir yang disinggahi

- nama nakhoda kapal

- nama agen pelayaran

Page 10: 1.Ship Calculation

- tempat dan tanggal mulai berlayar

- pelabuhan terakhir dalam daerah pabean yang disinggahi sebelum keluar dari

daerah pabean Indonesia

- tempat berlabuh kapal sekarang

- muatan narkotika/drugs, senjata api yang peruntukan bukan untuk keperluan kapal

- muatan MMEA

� Meminta nakhoda untuk mengisi daftar isian tentang data-data kapal, yang meliputi :

- nama kapal

- kebangsaan

- pelabuhan terakhir yang disinggahi

- nama nakhoda

- pelabuhan tujuan lanjutan

- draft kapal (depan dan belakang)

- berat muatan kapal

- berat bahan bakar

- berat air tawar/air minum

- berat air balast

- berat bahan makanan

- jumlah berat keseluruhan

- hasil pemeriksaan draft

- selisih berat muatan

- tanggal, bulan, tahun dan jam tinggal di ambang luar

- tanggal, bulan, tahun, dan jam sandar di pelabuhan

- tanda tangan nakhoda

� Meminta nakhoda untuk mengisi surat pernyataan tentang muatan kapal, meliputi :

- berat keseluruhan muatan

- berat bongkaran transit

- berat muatan ekspor

- berat muatan re-ekspor dan pelabuhan tujuan barang tersebut

- tanda tangan

Page 11: 1.Ship Calculation

� Meminta nakhoda menyerahkan dokumen kapal, yang meliputi :

- Manifes

- Crew list

- Passanger list (bila ada)

- Narcotic/drug list

- Arms and amunition list

- Inventory list

- Personal effect list

- Voyage memo

� Meminta seorang perwira kapal untuk mendampingi pelaksanaan pemeriksaan kapal,

� Melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, yang meliputi antara lain :

- haluan kapal

o bagian antara tangki balast dan palka

o bagian di bawah lantai cerobong angin, ruang kontrol, bagian antara locker

rantai dan ruang palka

o ruang antara tumpukan balok-balok kayu yang terdapat di ruang tukang kayu

o bagian dalam dari selang karet

o di bawah lantai deck store, tempat laci-laci dalam ruang penyimpanan cat,

dalam saluran ventilasi ruang lampu

- Tiang Utama Kapal

o bagian atas tiang utama

o di dalam ventilasi pada bagian kamar pompa

o bagian atas palfond tempat memasukan cargo

o bagian bawah mesin derek

- Ruang Palka

o bagian tersembunyi di antara dua ruang palka

o bagian atas saluran kabel di atas palka

o bagian bawah dari kayu-kayu penutup palka

Page 12: 1.Ship Calculation

- Ruang tengah kapal (sebelah dalam) kamar ABK

o di balik dinding kayu kamar

o di balik tempat penyimpanan barang pribadi

o di balik kaca cermin

o di balik sofa dan tempat duduk

o locker bagian atas

o di bawah bantal-bantal sofa

o di bawa dasar locker

o di sekitar rangka jendela

o laci bawah meja tulis

o ranka kayu tempat tidur

o bagian tersembunyi lemari pakaian

o di bawah lantai kamar

o bagian bawah tempat tidur

o di bawah pipa ventilasi

- Tempat untuk minum (restoran, bar, dll)

o langit-langit

o di dalam vacuum cleaner

o di dalam sambungan pipa toilet

o di balik rak-rak perbekalan

o di balik lemari gantung kamar tempat penyimpanan makanan

o bagian atas saluran kabel ruang ganti

o di bawah pot-pot tanaman

- Bagian tengah kapal (sebelah luar)

o di dalam perahu karet dan sekoci

o saluran udara di dek

o di dalam saluran ventilasi

o bagian dasar menara radar

o di dalam kotak pasir

Page 13: 1.Ship Calculation

o di dalam tangga tali

o di bawah ember-ember pasir

o di dalam besi-besi berongga

o di bawah palang kayu

- Buritan

o di dalam tangki air

o ruang-ruang tersembunyi di antara tangki kemudi dan tangki air segar

o di bawah gulungan-gulungan tali di atas dek

o di bawah gulungan tali di bawah ruangan penyimpan tali

o bagian-bagian tersembunyi di antara lorong-lorong palka

o di bawah lantai penyimpanan barang-barang kebutuhan dek

o bagian-bagian, ruangan-ruangan lainnya yang mencurigakan

- Kamar Mesin

o di dalam tangki keperluan sehari-hari

o di dalam tangki minyak pelumas

o di dalam lobang-lobang tiang penyangga meja kerja ABK kamar mesin

o bagian dan kelengkapan mesin bubut

o di dalam pipa ventilasi

o bagian-bagian tersembunyi di dalam tangki bahan bakar

o bagian-bagian tersembunyi di antara kamar mesin dengan ruang palka

o di dalam saluran udara ke msin uap

o bagian tersembunyi di sekitar as

o rongga-rongga di dalam switch control board

o tempat-tempat, bagian-bagian lainnya yang dicurigai dapat dipakai untuk

menyembunyikan barang-barang

- Menegah dan menyimpan barang-barang yang nyata-nyata merupakan barang

larangan,

- Menahan orang yang dianggap pemiliknya atau yang bertanggung jawab atas

barang yang ditegah,

Page 14: 1.Ship Calculation

- Membuat Berita Acara Penegahan barang yang ditandatangani oleh nakhoda kapal

sebagai saksi,

- Melaporkan setiap kejadian adanya pelanggaran kepada atasan langsung,

- Menegah dan mengamankan barang yang termasuk barang yang diimpornya

dibatasi,

- Membuat Berita Acara Penegahan atas barang pembatasan tersebut yang

ditantangani juga oleh Nakhoda sebagai saksi,

- Membawa barang-barang yang ditegah ke tempat menyimpanan barang-barang

tegahan,

- Memberikan tembusan Berita Acara Penegagan barang yang bersangkutan kepada

pihak-pihak yang barangnya ditegah,

- Meminta Nakhoda untuk menandatangani Surat Pernyataan Hasil Pemeriksaan

Sarana Pengangkut,

- Membuat laporan pemeriksaan kapal untuk dilaporkan kepada atasan langsung.

� Pemeriksaan Sistematis

Kita lebih sering menganggap pemeriksaan kapal sebagai kegiatan yang tidak sulit,

sehingga kita sangat mudah melewatkan atau luput terhadap sesuatu yang sebenarnya

kita cari. Pemeriksaan kapal adalah kegiatan pemeriksaan yang paling rumit yang

Page 15: 1.Ship Calculation

dilakukan sebuah tim. Ketika melaksanakan pemeriksaan yang sulit, petugas harus

melakukannya secara sistematik. Pemeriksaan secara sistematik memiliki ciri-ciri:

metodis, terorganisasir, efisiens, logis, tertib, dan disiplin. Pemeriksaan secara

sistematik akan membuka kesempatan yang lebih besar dalam menemukan apa yang

sebenarnya kita cari, jika benar-benar ada, dan apat dijadi kan dasar untuk

menyimpulkan bahwa apa yang kita cari benar-benar tidak ada.

Untuk melaksanakan pemeriksaan secara sistematik, setiap petugas harus mengerti

peran dan tanggung jawabnya masing-masing, yaitu:

- Anggota Tim Pemeriksa–tahu bagaimana melaksanakan pemeriksaan dan

berkomunikasi dengan petugas yang lain.

- Ketua Tim Pemeriksa–merencanakan pemeriksaan berdasarkan sumber daya terbaik

yang dapat digunakan, batasi tempat-tempat di kapal yang akan diperiksa yang

mungkin dijadikan tempat untuk menyembunyikan barang selundupan (berdasarkan

informasi).

� Pemeriksaan

Sangatlah tidak mungkin untuk memeriksa seluruh tempat yang ada pada kapal niaga.

Lebih baik melakukan tingkat pemeriksaan 5% namun dilakukan secara mendalam

(100%) dan sistematik daripada memeriksa seluruh tempat/ruang yang ada di kapal.

Karena keterbatasan kemampuan mental dan fisik petugas yang hanya mampu melakukan

pemeriksaan secara efektif selama 2 - 4 jam pada kondisi udara yang panas, lebih dari itu

pemeriksaan tidak efektif lagi karena faktor lelah (mental dan fisik). Petugas yang

merencanakan pemeriksaan, harus menjamin bahwa tempat-tempat yang ditargetkan

memiliki potensi yang sangat besar dalam menemukan apa yang kita cari (keputusan

peneentuan target lokasi didasarkan pada informasi yang tersedia)

� Informasi

Merencanakan pemeriksaan kapal harus didasarkan pada informasi yang diperoleh dari:

- Target–siapa / apa / dimana

- Hasil analisa jurnal kapal dan dokumen terkait.

- Peninjauan kapal

- Denah kapal

Page 16: 1.Ship Calculation

Pertimbangan penyusunan rencana pemeriksaan adalah:

- Apa yang kita cari

- Dimana kita mencarinya

- Sumber daya (petugas dan/atau peralatan) yang diperlukan

- Sumber daya (petugas dan/atau peralatan) yang tersedia

- Waktu pemeriksaan

- Dana

� Rangkaian kegiatan pemeriksaan:

- Nakhoda atau perwira kapal yang bertanggung jawab dihubungi untuk ditanyai dan

dimintai informasi

- Menilai resiko secara lengkap, berdasarkan:

o hasil analisa jurnal kapal

o hasil peninjauan kapal

o hasil (laporan) pemeriksaan kapal sebelumnya

o hasil menghitung draf kapal

- Segala kebutuhan dasar pemeriksaan tersedia

- Petugas berada di atas kapal

- Catatan pemeriksaan kapal

o Sebagai data tetap pemeriksaan kapal

o Sebagai informasi (keamanan dan keselamatan) yang perlu diperhatikan oleh

seluruh petugas

o Data intelijen untuk pemeriksaan yang akan datang

Pemeriksaan sebenarnya

Page 17: 1.Ship Calculation

- Hal-hal yang harus diingat

o Batasi pergerakan manusia – terlalu banyak orang (petugas atau awak kapal)

dapat mengacaukan dan membatasi ruang gerak pemeriksaan.

o Denah kapal sering diperlukan untuk mununjukkan kepada petugas mengenai

tempat/ruang yang akan dilakukan pemeriksaan, dan pastikan pemeriksaan

dilakukan secara mendalam dan sistematik.

o Jika pemeriksaan berhasil dengan baik, pemahaman mengenai kapal yang

diperiksa menjadi suatu hal yang sangat penting. Sebelum memulai pemeriksaan,

lihat sekeliling, apakah segalanya seperti yang seharusnya (normal). Apakah ada

yang tidak wajar karena campur tangan manusia.

- Yang dicari, adalah:

o Jejak kaki atau tapak tangan

o Segel/pengaman yang rusak

o Baut dan sekrup yang tampak telah dibuka sebelumnya

o Adanya debu atau oli pada area yang tidak wajar

o Suatu tempat yang sangat bersih (yang jika dibandingkan dengan sekitarnya)

- Mengenal Ruang Kosong (Hampa)

o Perhatikan kemungkinan menyembunyikan di ruang-ruang kosong (void space)

seperti ruang yang ada pada peralatan, dibalik dinding/sekat kapal, ruang di

sekitar barang furniture, ruang di bawah lantai kapal, bahkan ruang-ruang yang

ada pada struktur kapal. Jika ragu lihat denah kapal.

o Periksa apakah tangki muatan yang kecil atau peralatan sedang digunakan.

Tempat tersebut yang tidak terpakai merupakan tempat yang sempurna untuk

menyembunyikan barang.

- Pemeriksaan

o Kenali di mana kita akan memulai, bagaimana kita melakukannya dan di mana

lokasi terakhir pemeriksaan.

Page 18: 1.Ship Calculation

o Bagilah lokasi yang diperiksa menjadi beberapa bagian dan tempatkan anggota

tim di tiap lokasi. Penting bagi anggota tim untuk mengetahui tempat yang

menjadi tanggung jawabnya untuk menghindari pengulangan dan memastikan

pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dan lengkap.

o Sangatlah penting menjaga komunikasi antar petugas selama pemeriksaan,

komunikasi yang bagus akan membantu dalam pemeriksaan secara menyeluruh.

o Cobalah untuk berusaha apakah ada jalan termudah untuk memasuki tempat

yang akan diperiksa

o Selain hal-hal tersebut di atas, lihat dan berfikir!!

- Awak Kapal

o Kenali lingkungan (tempat kerja) mereka.

o Waktu-mereka memiliki banyak waktu untuk menyembunyikan barang dengan

rapi atau dengan cara yang sangat sederhana (bahkan kadang disembunyikan

tepat di hadapan atau di bawah kita).

o Perlu diingat bahwa awak kapal telah sering menghadapi pemeriksaan kapal

yang dilakukan oleh Petugas Bea dan Cukai di seluruh dunia. Mereka

mengetahui bagaimana cara petugas melakukan pemeriksaan, dimana petugas

melakukan pemeriksaan, dan seberapa jauh petugas melaksanakannya.

Mereka dapat menyembunyikan barang di tempat yang tidak mudah ditemukan

oleh petugas yang dengan hanya menggunakan senter dan cermin. Mereka akan

menempatkannya di tempat sangat tersembunyi, di belakang sesuatu yang

terpasang sehingga sangat sulit untuk memasuki ruangan tersebut dan

melakukan pemeriksaan.

Ketika memeriksa di tempat-tempat tersebut, kita harus berusaha lebih keras

untuk memastikan bahwa tempat tersebut tidak digunakan untuk

menyembunyikan barang.

Page 19: 1.Ship Calculation

Denah kamar mesin

Page 20: 1.Ship Calculation

� Anjungan (Ruang Kemudi) dan Peralatannya

Ajungan (Ruang Kemudi) sebuah kapal adalah ruang tertutup yang berada di tempat

yang paling tinggi di atas di atas deck. Di tempat tersebut terdapat alat-alat navigasi

kapal. Dari ruang inilah kapal dikendalikan. Pada umumnya alat-alat navigasi yang

digunakan sangat sensitif dan perlu diketahui bahwa alat tersebut tidak boleh

terganggu.

Pada setiap sisi anjungan terdapat sayap anjungan (bridge wing). Di tempat ini terdapat

kompas gyro yang digunakan perwira kapal menetapkan posisi kapal pada peta.

Anjungn sayap juga merupakan tempat untuk lampu navigasi. Daerah ini seharusnya

diperiksa dengan seksama karena banyak terdapat ruang-ruang untuk menyembunyikan

barang.

Sayap Anjungan dengan kompas gyro dan lampu sorot.

Bagian belakang anjungan biasanya adalah ruang peta, ruang peta terdiri dari peta

untuk keperluan navigasi yang dibutuhkan kapal dalam pelayarannya. Peta ini terpisah

lembar per lembar. Di tiap lembarnya terdiri peta dari daerah tertentu. Terkadang peta

pelayaran terbagi dalam beberapa lembar jika kapal sering melakukan rute yang sama.

Peta biasanya disimpan di dalam meja peta dan disimpan di laci besar dengan ruang

kosong dibelakang laci. Terdapat banyak rak, yang terdiri dari berita navigasi yang

dibutuhkan kapal. Locker di tempat ini berisi isyarat keadaan darurat, jas hujan, dll.

Page 21: 1.Ship Calculation

Ruang peta

Terdapat juga ruang atau tempat untuk menyimpan bendera isyarat dan bendera dari

berbagai macam negara. Di dermaga, pintu masuk ke anjungan hanya disediakan bagi

perwira jaga, dan selalu dalam keadaan terkunci. Di laut, anjungan selalu ditempati

perwira jaga dan juru mudi. Di atas anjungan terdapat daerah yang disebut dek

embarkasi (monkey island). Tempat ini berada pada posisi tertinggi di kapal. Biasanya

memiliki ruang battery yang terdiri dari batery darurat yang menjadi cadangan bagi

semua alat komunikasi apabila terjadi kerusakan sistem power. Pemeriksaan ruang

battery tersebut harus hati-hati mengingat bahaya yang dapat ditimbulan dari cairan

asam baterry. Di monkey island juga terdapat kompartemen tahan air lainnya berisi

tanda isyarat dengan bentuk khusus (bola dan belah ketupat) yang harus dibawa

kapal.Tiang isyarat kapal, yang berhubungan dengan lampu navigasi dan lampu isyarat

lainnya digunakan untuk menginformasikan keadaan tertentu di kapal. Tiang isyarat

juga disebut pohon natal. Scanner radar juga terpasang di atas tiang (pohon natal).

Karena besarnya tegangan dan transimisi gelombang radio yang digunakan radar,

sangat penting bagi kita untuk memastikan bahawa radar dalam keadaan mati ketika

kita bekerja di sekitar monkey island. Antena alat navigasi dan komunikasi juga dapat

ditemukan di area ini.

Page 22: 1.Ship Calculation

Tiang utama tampak dari sayap anjungan

Anjungan adalah area dari kapal dimana kapal dikenal. Terdiri dari alat navigasi,

komunikasi, alat pencegah tabrakan, dan alat kendali kapal. Di bawah dek anjungan

terdapat dek akomodasi. Tepat di bawah anjungan adalah ruang/cabin kapten/nakhoda.

Pada kebanyakan kapal Juru Mudi akan ditemukan di sisi kanan (startboard) kapal

sementara Kepala Kamar Mesin berada di sisi kiri (port) kapal. Tempat penyimpanan

barang (bonded store) juga terdapat di dek ini, begitu juga brankas kapal.

Semua dek lain di bawahnya adalah akomodasi bagi perwira lain dan awak kapal.

Berbagai lemari penyimpan/locker miliki bagian lain juga terdapat di gang/lorong

akomodasi. Denah kapal menunjukakan beberapa area dari kapal, denah umum, palka,

tanki, denah pemadam kebakaran, prosedur darurat, isyarat darurat dll akan tampak di

dinding sekat akomodasi.

Page 23: 1.Ship Calculation

Tempat Penyimpanan kepala pelayan biasanya pada dek dasar-terdiri la macam

permintaan dari kapal. Semua persediaan kering, alat masak, alat pemotong, kain, toilet

dll disimpan dan kuncinya dipegang kepala pelayan. Juga terdapat ruang pendingin di

kapal niaga. Alasan untuk ini adalah setiap kamar harus dijaga pada suhu berbeda.

Empat ruang pendingin biasanya ruangan daging, ikan, susu dan sayuran. Suhu sekitar -

18 derajat biasanya untuk daging, pemakaian pakaian dingin dianjurkan selama dalam

daerah ini.Terdapat tempat makan berbeda antara perwira dan awak kapal yang disebut

ruang makan. Juga terdapat ruangan terpisah untuk memasak yang disebut galley.

Terminologi nautika

Abaft mengarah ke belakang/buritan kapal

Abeam garis tegak lurus dari tengah buritan ke arah depan/haluan

kapal

Aboard di atas kapal

Aft (buritan) bagian belakang kapal

Alleyway seluruh lorong/gang dan jalan terusan di dalam wilayah

akomodasi

Amidship di bagian tengah kapal

Anchor (Jangkar) alat yang digunakan untuk menahan posisi kapal di laut yang

dihubungkan dengan rantai. Biasanya berada di bagian depan

kapal, tetapi ada juga kapal yang mempunyai jangkar di

belakang (stream anchor)

Page 24: 1.Ship Calculation

Jangkar cadangan

Rantai Jangkar dan Pipa Rantai Jangkar

(Anchor cable and hawes pipe)

Anchor Cable (Rantai Jangkar) rantai besar yang menghubungkan

jangkar engan kapal (disimpan di dalam chain locker)

Page 25: 1.Ship Calculation

Astern di belakang kapal. Juga mengacu pada gerakan buritan

(seperti mundur ke belakang )

Athwartship garis lurus kapal ke arah depan dan belakang kapal

Ballast biasanya berisi air laut, dimuat untuk tujuan meningkatkan

stabilitas kapal (dimuat dalam tangki ballast). Juga digunakan

untuk meningkatkan draft kapal saat tidak berisi muatan.

Beam lebar kotor kapal

Berth bagian dari dok yang digunakan untuk mengikat kapal.

Tempat tidur di dalam kabin

Bilge (got) bagian terendah di dalam dinding/badan kapal (hull) yang

digunakan untuk saluran cairan

Bill Of Lading dokumen kepemilikan/kontrak pengangkutan atas muatan

kapal

Bitts (bolder) tiang/tonggak yang digunakan untuk tambatan kapal

Bow ujung depan kapal

Bow line tali tross kapal di depan (disebut juga tali utama)

Bridge ruang navigasi (anjungan)

Bulk carrier kapal yang dirancang untuk mengangkut barang curah

Bulkhead dinding/sekat kapal

Page 26: 1.Ship Calculation

Bridge with radar

Bulwark pagar (railing) kapal di sekeliling luar geladak utama

Bunkers bahan bakar kapal

Cabin ruang akomodasi awak kapal

Capstan mesin derek dengan tiang vertikal untuk menarik tambang

kapal (biasanya pada kapal kecil)

Catwalk gang/jalan yang berada di atas bagian tengah geladak utama

Chain Locker ruang menyimpan rantai jangkar

Page 27: 1.Ship Calculation

Cofferdam ruang kosong (kedap) diantara dua kompartemen (tangki) dan

berfungsi sebagai pemisah keduanya

Companionway tangga di dalam superstruktur kapal

Crow’s Nest posisi untuk melihat yang ada di tiang utama kapal

Davits batang/lengan pengangkat sekoci

Deadweight ukuran berat kotor kapal, termasuk muatan, bahan bakar,

awak kapal, penumpang dan persediaan

Deck (geladak) lantai kapal

Deck head langit-langit kapal

Tiang utama kapal dengan christmas tree dan crow’s nest

Page 28: 1.Ship Calculation

Sekoci penyelamat

Derrick mesin derek yang digunakan untuk mengangkat/

menurunkan/ memindahkan ke posisi yang ditentukan

dengan cepat. Digunakan untuk memuat dan membongkar

muatan pada kapal barang model lama

Draught biasa juga disebut draft kapal adalah kedalaman kapal di

bawah air (jarak antara lunas sampai permukaan air)

Fairlead pemandu untuk menambatkan kapal

Fathom ukuran kedalaman (6 feet)

Fender bantalan yang ada di sisi kapal untuk mencegah kerusakan

akibat benturan

Flotsam puing kapal yang hancur dan mengapung di air

Page 29: 1.Ship Calculation

Fore & Aft sejajar dengan garis tengah kapal

Frames tulang iga (ribs) kapal atau kerangka melintang yang kuat

Freeboard jarak dari permukaan air sampai dengan geladak utama

Galley dapur kapal

Gangway tangga/jembatan yang menghubungkan dermaga dengan

kapal (kadang lebih rendah ketika kapal kosong)

Gantry sejenis mesin derek/batang pemuat

Guys tambang atau kawat untuk menahan mesin derek

Hatch lubang untuk masuk ke palka

Helm kemudi kapal

Page 30: 1.Ship Calculation

Hold ruang penyimpanan muatan (palka) di kapal

Hull badan kapal (kulit luar kapal)

In Ballast tidak membawa muatan

Keel (lunas) batang membujur di dasar kapal (tulang punggung kapal)

Knot satuan kecepatan kapal yaitu 1 nautical mile per jam

List kapal miring pada satu sisi

Rakit Penyelamat (Life raft), memiliki masa kadaluarsa

Page 31: 1.Ship Calculation

Life Raft rakit penyelamat yang dapat ditiup (biasanya disimpan di

geladak kapal)

Load line tanda berupa garis di sisi kapal (di tengah), sebagai petunjuk

kedalaman atau kemampuan kapal mengangkut muatan

dalam kondisi yang berbeda

Log alat untuk mengukur kecepatan kapal

Log book buku harian kapal, biasa disebut juga rough log book atau

deck log book

Manifest daftar muatan, pemilik, dan persediaan

Mess ruang makan di dalam kapal

Monkey Island daerah di atas bridge (disebut juga sebagai compass deck)

Mooring Line tambang yang digunakan untuk menambat kapal

O.B.O Minyak (Oil) – Curah (Bulk) – Bijih (Ore)

Old man master/captain kapal

Pilot Ladder tangga khusus terbuat dari tambang kapal sesuai peraturan

internasional, digunakan untuk naik ke kapal di laut, biasa

disebut juga tangga pandu atau tangga monyet.

Poop geladak utama di bagian belakang kapal

Port sisi kiri kapal di bagian depan

Page 32: 1.Ship Calculation

Rudder alat yang digunakan sebagai alat kendali kapal

Samson Posts tiang vertikal yang kokoh yang digunakan dengan derek

Smokestack cerobong kapal (funnel)

Sounding kedalaman air di dalam tangki

Tangga pandu yang disimpan

Tanda bahaya di tempat masuk monkey island

Page 33: 1.Ship Calculation

Starboard sisi kanan kapal menghadap ke depan

Stem ujung depan kapal

Stern buritan kapal

Superstructure daerah ruang akomodasi di dalam kapal

Stern buritan kapal

Superstructure daerah ruang akomodasi di dalam kapal

Tanker kapal yang dibuat khusus mengangkut muatan dlm bentuk

cairan

Gross Tonnage kapasitas muat kotor kapal. Ukuran untuk kapasitas total

adalah 1 volumetric tons dari 100 cubic feed

Smokestack (cerobong kapal/funnel)

Page 34: 1.Ship Calculation

Net tonnage kapasitas muat kapal yang dapat menghasilkan penerimaan

Trim perbedaan antara draft bagian depan dan belakang kapal

Windlass alat untuk menarik rantai jangkar dan jangkarnya

Winch alat yang igunakan untuk mengangkat dan menurunkan cargo

dan juga digunakan untuk menarik tambang kapal

mooring winches

� Draft kapal

- Cara menghitung berat muatan:

Menghitung dwt dengan memakai deadweight scale

Menghitung displacement dengan menggunakan hydrostatic curve

Menghitung displacement dengan menggunakan ukuran utama kapal

Menggunakan volume ruang muat yang tertera pada surat ukur kapal

- Tonage (tonase), adalah sebuah harga yang didapat dengan menghitung sesuai

peraturan dan cara tertentu yang dapat dianggap menunjukkan internal capacity suatu

kapal, yaitu banyaknya ruangan didalam kapal yang dapat memberikan keuntungan.

Terdapat dua macam register tonage, yaitu Brt (bruto register tonage), dan Nrt (netto

register tonage)

Page 35: 1.Ship Calculation

- Cb = coefisient block adalah perbandingan antara volume badan kapal di bawah air

dengan volume kotak yang dibatasi oleh panjang (l), lebar (b) dan sarat air (d)

yang sama. Rumus: Cb = volume displacement : (l x b x d)

- Batasan coefisient block :

kapal barang (general cargo) = 0,65 - 0,75

kapal cepat (fast boat) = 0,35 - 0,50

kapal tanker = 0,75 - 0,80

barge (tongkang) = 0,80 - 0,95

tug boat (kapal tunda) = 0,65 - 0,70

- Displacement adalah jumlah air dalam ton yang dipindahkan oleh kapal terapung,

atau gaya tekan keatas oleh air terhadap kapal yang besarnya sama dengan berat

zat cair yang dipindahkan atau sama dengan volume badan kapal yang tercelup

dikalikan dengan berat jenis air laut (BD air laut = 1,025).

Rumus, Displacement = volume x BD air laut = l x b x t x cb x bd

- Dead weight ( Dwt ) atau bobot mati adalah gabungan berat dalam ton untuk

berat muatan, bahan bakar, minyak pelumas, air tawar, bahan makanan dan

minuman, awak kapal, penumpang dan barang bawaan.

Rumus, Dwt = Displacement - Lwt

- Light weight (lwt) atau berat kapal kosong adalah berat badan kapal,bangunan atas,

peralatan/perlengkapan kapal, permesinan kapal dan lain-lain

Rumus, Lwt = Displacement-Dwt

- Berat muatan ( PB ) hasil perhitungan berat muatan yang secara kasar tersebut akan

dibandingkan dengan berat muatan yang tercantum dalam manifest kapal, dari

perbandingan tersebut petugas dapat memperkirakan kemungkinan ada/tidak nya

kelebihan atau pelanggaran. Rumus, PB = Dwt-Lwt

Page 36: 1.Ship Calculation

Denah Kapal

DDeennaahh KKaappaall

Page 37: 1.Ship Calculation

DDeennaahh KKaappaall

DDeennaahh KKaappaall

Page 38: 1.Ship Calculation

Skala Draf Kapal

Page 39: 1.Ship Calculation

Draf Kapal

Page 40: 1.Ship Calculation

� Sarat kapal adalah kedalaman bagian kapal yang terendam air. Sarat kapal ini terkait

dengan berat kapal beserta isinya. Hubungan antara bobot mati (dead weight) kapal

dengan saratnya dapat di ambil sebagai perkiraan sebagai berikut.

Bobot Mati Kapal Dalam Ton

Sarat Kapal Dalam Kaki (FT)

Sarat Kapal Dalam Desimeter (DM)

10.000 26 79

20.000 30 91

50.000 38 115

100.000 48 146

200.000 60 183

300.000 72 219

500.000 90 274

1.2.Latihan

1). Pertanyaan:Jelaskan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum Petugas Bea dan Cukai

melakukan pemeriksaan kapal!

Jawab: Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pemeriksaan kapal

adalah sebagai berikut mempersiapkan Surat Perintah Pemeriksaan Kapal,

mempersiapkan peralatan-peralatan yang dibutuhkan, seperti cermin, obeng, kunci

pas, lampu senter, kamera, dan narcotest, dll. Mempersiapkan Formulir-Formulir,

mempelajari denah kapal, menghubungi agen atau kantor perwakilan untuk kapal

yang berbendera asing, dan mengatur pembagian tugas pemeriksaan kapal. Yang

perlu diingat disini adalah bahwa kapal yang dapat diperiksa di kade atau di perairan

pelabuhan adalah kapal yang melakukan pembongkaran, atau singgah lebih dari satu

kali dua puluh empat jam.

Page 41: 1.Ship Calculation

2). Pertanyaan: Jelaskan secara singkat pelaksanaan pemeriksaan kapal pada umumnya

dilakukan oleh petugas Bea dan Cukai!

Jawab: Secara singkat pelaksanaan pemeriksaan kapal pada umumnya dilakukan

oleh petugas Bea dan Cukai, adalah Menaiki kapal setelah bendera kuning

diturunkan, yang merupakan tanda bahwa kapal telah selesai dilakukan pemeriksaan

oleh pihak Karantina dan dinyatakan bersih. Mencatat dan menghitung draft kapal

secara kasar, untuk dibandingkan dengan berat muatan kapal yang tercantum dalam

manifes. Menemui nokhoda dan menunjukan Surat Tugas/Perintah serta identitas

yang menyatakan kapal akan diperiksa oleh satuan tugas Bea dan Cukai (Customs),

eminta nakhoda untuk mengisi daftar isian tentang data-data kapal, meminta nakhoda

untuk mengisi surat pernyataan tentang muatan kapal. Meminta nakhoda menyerahkan

dokumen kapal, yang meliputi Manifes, Crew list, Passanger list (bila ada), Narcotic/

Drug list, Arms and amunition list, Inventory list , Personal effect list, dan Voyage

memo, Meminta seorang perwira kapal untuk mendampingi pelaksanaan pemeriksaan

kapal. Melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, haluan kapal, tiang Utama Kapal,

Ruang Palka, Ruang tengah kapal (sebelah dalam) kamar ABK, Tempat untuk minum

(restoran, bar, dll), Bagian tengah kapal (sebelah luar), Buritan, Kamar Mesin.

Menegah dan menyimpan barang-barang yang nyata-nyata merupakan barang

larangan. Menahan orang yang dianggap pemiliknya atau yang bertanggung jawab

atas barang yang ditegah. Membuat Berita Acara Penegahan barang yang

ditandatangani oleh nakhoda kapal sebagai saksi. Melaporkan setiap kejadian adanya

pelanggaran kepada atasan langsung. Menegah dan mengamankan barang yang

termasuk barang yang diimpornya dibatasi. Membuat Berita Acara Penegahan atas

barang pembatasan tersebut yang ditantangani juga oleh Nakhoda sebagai saksi.

Membawa barang-barang yang ditegah ke tempat menyimpanan barang-barang

tegahan. Memberikan tembusan Berita Acara Penegagan barang yang bersangkutan

kepada pihak-pihak yang barangnya ditegah. Meminta Nakhoda untuk menanda-

tangani Surat Pernyataan Hasil Pemeriksaan Sarana Pengangkut. Membuat laporan

pemeriksaan kapal untuk dilaporkan kepada atasan langsung.

Page 42: 1.Ship Calculation

1.3.Rangkuman

Dalam pelaksanaan tugas pegawai Bea dan Cukai masih ada yang menganggap

pemeriksaan kapal sebagai kegiatan yang tidak sulit, sehingga kita sangat mudah

melewatkan atau luput terhadap sesuatu yang sebenarnya kita cari. Pemeriksaan kapal

adalah kegiatan pemeriksaan yang paling rumit yang dilakukan sebuah tim.

Ketika melaksanakan pemeriksaan yang sulit, petugas harus melakukannya secara

sistematik. Pemeriksaan secara sistematik memiliki ciri-ciri: metodis, terorganisasir,

efisiens, logis, tertib,dan disiplin.

Pemeriksaan secara sistematik akan membuka kesempatan yang lebih besar dalam

menemukan apa yang sebenarnya kita cari, jika benar-benar ada, dan apat dijadikan

dasar untuk menyimpulkan bahwa apa yang kita cari benar-benar tidak ada.

Sangatlah tidak mungkin untuk memeriksa seluruh tempat yang ada pada kapal niaga.

Lebih baik melakukan tingkat pemeriksaan 5% namun dilakukan secara mendalam

(100%) dan sistematik daripada memeriksa seluruh tempat/ruang yang ada di kapal.

Karena keterbatasan kemampuan mental dan fisik petugas yang hanya mampu

melakukan pemeriksaan secara efektif selama 2 - 4 jam pada kondisi udara yang panas,

lebih dari itu pemeriksaan tidak efektif lagi karena faktor lelah (mental dan fisik).

Petugas yang merencanakan pemeriksaan, harus menjamin bahwa tempat-tempat yang

ditargetkan memiliki potensi yang sangat besar dalam menemukan apa yang kita cari

(keputusan peneentuan target lokasi didasarkan pada informasi yang tersedia)

Page 43: 1.Ship Calculation

2.Test Formatif

1). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Tiang Utama Kapal, yang diperhatikan adalah bagian atas tiang

utama, di dalam ventilasi pada bagian kamar pompa, bagian atas palfond tempat

memasukan cargo, dan pada:

a. Ruang di bawah lantai kapal

b. Bagian dasar menara radar

c. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

d. Bagian bawah mesin derek

2). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Ruang Palka, yang diperhatikan adalah bagian tersembunyi di

antara dua ruang palka, bagian atas saluran kabel di atas palka, dan pada:

a. Bagian bawah dari kayu-kayu penutup palka

b. Ruang di bawah lantai kapal

c. Bagian dasar menara radar

d. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

3). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Ruang tengah kapal (sebelah dalam) kamar ABK yang

diperhatikan adalah di balik dinding kayu kamar, di balik tempat penyimpanan

barang pribadi, di balik kaca cermin, di balik sofa dan tempat duduk, locker bagian

atas, di bawah bantal-bantal sofa, di bawa dasar locker, di sekitar rangka jendela, laci

bawah meja tulis, rangka kayu tempat tidur, bagian tersembunyi lemari pakaian,

bagian bawah tempat tidur, di bawah pipa ventilasi , dan pada:

a. Ruang di bawah lantai kapal

b. Bagian dasar menara radar

c. Di bawah lantai kamar

d. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

Page 44: 1.Ship Calculation

4). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Tempat untuk minum (restoran, bar, dll) yang diperhatikan adalah

langit-langit, di dalam vacuum cleaner, di dalam sambungan pipa toilet, di balik rak-

rak perbekalan, di balik lemari gantung kamar tempat penyimpanan makanan, di

bawah pot-pot tanaman, dan pada:

a. Ruang di bawah lantai kapal

b. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

c. Bagian bawah mesin derek

d. Bagian dasar menara radar

5). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Bagian tengah kapal (sebelah luar), yang diperhatikan adalah di

dalam perahu karet dan sekoci, saluran udara di dek, di dalam saluran ventilasi, , di

dalam kotak pasir, di dalam tangga tali, di bawah ember-ember pasir, di dalam besi-

besi berongga, di bawah palang kayu, dan pada :

a. Ruang di bawah lantai kapal

b. Bagian dasar menara radar

c. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

d. Bagian bawah mesin derek

6). Petugas Bea dan Cukai dalam melakukan pemeriksaan ruangan-ruangan, untuk

tempat yang ada di Buritan, yang diperhatikan adalah, ruang-ruang tersembunyi di

antara tangki kemudi dan tangki air segar, di bawah gulungan-gulungan tali di atas

dek, di bawah gulungan tali, di bawah ruangan penyimpan tali, bagian-bagian

tersembunyi di antara lorong-lorong palka, di bawah lantai penyimpanan barang-

barang kebutuhan dek, bagian-bagian ruangan-ruangan lainnya yang mencurigakan,

dan pada:

a. Di dalam tangki air

b. Ruang di bawah lantai kapal

c. Bagian dasar menara radar

d. Bagian bawah mesin derek

Page 45: 1.Ship Calculation

7). Rangkaian kegiatan pemeriksaan Kapal dilakukan oleh petugasBea dan Cukai dengan

cara menilai resiko secara lengkap, berdasarkan, hasil analisa jurnal kapal, hasil

peninjauan kapal, hasil (laporan) pemeriksaan kapal sebelumnya, dan dengan cara:

a. Hasil menghitng volume barang

b. Hasil menghitung tonase barang impor/ekspor

c. Hasil menghitung draf kapal

d. Hasil menghitung panjang, lebar dan tinggi kapal

8). Perhatikan kemungkinan menyembunyikan di ruang-ruang kosong (void space)

seperti ruang yang ada pada peralatan, dibalik dinding/sekat kapal, ruang di sekitar

barang furniture, , bahkan ruang-ruang yang ada pada struktur kapal, dan pada:

a. Ruang di bawah lantai kapal

b. Bagian dasar menara radar

c. Bagian atas saluran kabel ruang ganti

d. Bagian bawah mesin derek

9). Ukuran berat kotor kapal, termasuk muatan, bahan bakar, awak kapal, penumpang

dan persediaan, adalah:

a. Brt

b. Nrt

c. Deadweight

d. Displacement

10). Tanda berupa garis di sisi kapal (di tengah), sebagai petunjuk kedalaman atau

kemampuan kapal mengangkut muatan dalam kondisi yang berbeda, adalah:

a. Log book

b. Load line

c. List

d. Life Raft

Page 46: 1.Ship Calculation

3. Kunci Jawaban Test Formatif

1. d 6. a

2. a 7. c

3. c 8. a

4. b 9. c

5. b 10. b

4.Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Cocokkan hasil jawaban dengan kunci jawaban yang disediakan pada modul ini. Hitung

jawaban Anda yang kedapatan benar. Kemudian gunakan rumus untuk mengetahui

tingkat pemahaman terhadap materi. Perhatikan dan cocokan hasil jawaban Anda

dengan hasil perhitungan sesuai rumus dengan hasil pencapaian prestasi belajar

sebagaimana data pada kolom dibawa ini.

TP = Jumlah Jawaban Yang Benar X 100%

Jumlah keseluruhan Soal

Apabila tingkat pemahaman Anda dalam memahami materi yang sudah dipelajari

mencapai

91 % s.d 100 % : Amat Baik

81 % s.d. 90,00 % : Baik

71 % s.d. 80,99 % : Cukup

61 % s.d. 70,99 % : Kurang

Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81 % ke atas (kategori “Baik”), maka

disarankan mengulangi materi.

Page 47: 1.Ship Calculation

5.Daftar Pustaka .

� Undang-undang No. 17 tahun 2006 Tanggal 15 Nopember 2006 tentang Perubahan

Undang-undang No. 10 tahun 1995 Tanggal 30 Desember 1995 tentang Kepabeanan.

� Territoriale Zee En Maritieme Kringen Ordonantie (TZEMKO) No. 442 Th 1939

� Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 Tentang Kepelabuhanan

� Indische Scheepvaart-Wet (Staatablad 1936 No. 700) Tentang Pelabuhan

� Undang-undang No. 19 Tahun 1960 Tentang Pengelola Pelabuhan

� Keputusan Mahkamah Internasional tahun 1951 dalam Anglo-Norwegian Fisheries

Case yang membenarkan penarikan garis-garis dasar lurus (straight base lines) dalam

point to point theory dari Archipellagic State Principle, melalui Pengumuman

Pemerintah Indonesia tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal dengan nama

’Deklarasi Juanda’

� UU No. 9 Tahun 1969 Tentang Perusahaan Negara Pelabuhan

� Instruksi Presiden No. 17/1967 Tentang Perusahaan Negara Pelabuhan

� PP No. 18/1969 Tentang Perusahaan Negara Pelabuhan

� PP No. 11/Tahun 1983 Tentang Perum Pelabuhan

� PP No. 3/Tahun 1983 Tentang pelabuhan di Indonesia dibagi dalam empat Perum.

� Undang-Undang Otonomi Daerah, yaitu UU No. 22/1999 dan PP No. 25/2000

Tentang kewenangan provinsi sebagai daerah otonom oleh Pemerintah.

� SK Menhub No. 53 tentang Tatanan Kepelabuhanan Nasional.

� SK Menhub No. 54 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan Laut.

� SK Menhub No. 55 tentang Pengelolaan Pelabuhan Khusus.

� Shipping-Pengangkutan Intermodal Ekspor Impor Melalui Laut, Edisi Revisi, oleh

Capt. R.P.Suyono, penerbit PPM-Jakarta Tahun 2003

� Buku Panduan –Customs Course – Ships Search – Kantor Pusat Direktorat Jenderal

Bea dan Cukai-Jakarta Tahun 2005 – Pemeriksaan Kapal (Buku Panduan ini

diperoleh dari hasil Shipsearch Training Course di National Enforcement Training

Course – Australian Customs Service pada bulan April – Mei 2005, dan telah

diterjemahkan oleh, Pegawai DJBC Nama Sonny Wibisono, I Wayan Sapta Darma,

Andhi Pramono, dan Fabian Cahyo Wibowo