1.keanekaragaman hayati

14
Berbagai Tingkat Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dar rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingg dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, m ekosistem. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu : 1.Keanekaragaman gen Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen, s lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan satu jenis. misalnya : ! variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau ! variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung "ang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + L # $ fenotip % $ genoti & $ lingkungan 'ika % berubah karena suatu hal (mutasi dll atau & berubah maka akan terjadi inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi. 2. Keanekaragaman jenis (spesies) Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekarag tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup kelompok he)an, tumbuhan dan mikroba. misalnya : variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam sat 3. Keanekaragaman eksistem Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosis misalnya : ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing!masing ekosis yang khas untuk ekosistem tersebut. Misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau .

Upload: okta-defa

Post on 04-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Berbagai Tingkat Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah sampai organisme tingkat tinggi. Misalnya dari mahluk bersel satu hingga mahluk bersel banyak; dan tingkat organisasi kehidupan individu sampai tingkat interaksi kompleks, misalnya dari spesies sampai ekosistem.

Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :1. Keanekaragaman genSetiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen), satu dari induk jantan dan lainnya dari induk betina. Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis. misalnya : - variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau- variasi jenis anjing : anjing bulldog, anjing herder, anjing kampung

Yang membuat variasi tadi adalah : Rumus : F = G + LF = fenotipG = genotiL = lingkungan

Jika G berubah karena suatu hal (mutasi dll) atau L berubah maka akan terjadi perubahan di F. Perubahan inilah yang menyebabkan terjadinya variasi tadi.

2.Keanekaragaman jenis (spesies)

Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada Keanekaragaman gen. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan dan mikroba.misalnya :

variasi dalam satu famili antara kucing dan harimau. Mereka termasuk dalam satu famili3.Keanekaragaman ekosistemKeanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari ekosistem di biosfir. misalnya :ekosistem lumut, ekosistem hutan tropis, ekosistem gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang khas untuk ekosistem tersebut. Misalnya lagi, ekosistem gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan tropis di dalamnya ada harimau.Ketiga macam keanekaragaman tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.

Manfaat Mempelajari Keanekaragaman Hayati1. Dengan mengetahui adanya keanekaragamaan gen merupakan modal dasar untuk melakukan rekayasa genetika dan hibridisasi (kawin silang) untuk mendapatkan bibit unggul yang diharapkan

2. Dengan mengetahui adanya kenaekaragaman jenis dapat menuntun kita untuk mencari alternatif dari bahan makanan, bahan sandang, dan papan, juga dapat menuntun kita memilih hewan-hewan unggul yang dapat dibudidayakan3. Dengan mengetahui adanya keanekaragaman ekosistem kita dapat mengembangkan sumber daya hayati yang cocok dengan ekosistem tertentu sehingga dapat meningkatkan hasil pertanian dan peternakan yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Iklim Dan Biogeografi

Biogeografi yaitu bidang ilmu yang mempelajari dan berusaha untuk menjelaskan distribusi organisme di permukaan bumi. Di dunia ini dikenal 6 daerah biogeografi dengan masing-masing daerah yang memiliki perbedaan dan keseragaman tertentu (unik) dalam kelompok-kelompoknya.

Daerah biogeografi ini dinamakan Australia, Oriental, Ethiopia, Neotropika, Paleartik dan Neartik. Karena fauna Paleartik dan Neartik adalah serupa, maka kedua daerah biogeografi ini kadang-kadang digabung menjadi Holartik.

IKLIM DAN BIOGEOGRAFIIklim merupakan faktor utama yang menentukan tipe tanah maupun spesies tumbuhan yang tumbuh di daerah tersebut. Sebaliknya jenis tumbuhan yang ada menentukan jenis hewan dan mikroorganisme yang akan menghuni daerah tersebut. Padadasarnya iklim tergantung pada matahari. Matahari bertanggung jawab tidak hanya untuk intensitas cahaya yang tersedia untak proses fotosintesis, tetapi juga untuk temperatur umumnya.Komponen iklim lain yang menentukan organisme apa yang dapat hidup di suatu daerah adalah kelembaban, kelembaban ini juga bergantung pada cahaya matahari dan temperatur. Curah hujan yang banyak diperlukan untuk mendukung pertumbuhan pohon-pohon yang besar, sedangkan curah hujan yang lebih sedikit membantu komunitas yang didominasi oleh pohon-pohon pendek, semak belukar, rumput dan akhirnya kaktus atau tumbuhan gurun lainnya.

Makin tinggi curah hajan dan temperatur di suatu daerah (tanah) makin banyak dan makin besar jumlah tumbahan yang didukungnya. Dengan demikian iklim merupakan salah satu faktor utama terbentuknya daerah-daerah biografi.Iklim Dan BiografiDaerab-daerah biogeografl di dunia dengan beberapa organisme yang khas

1.AustraliaAustralia Irian, Selandia Baru, dan kepulauan di Samudera Pasifik.Misalnya: Semua Monotremata, Marsupialia (mammalia tidak berplasenta/mammalia berkantung), Rodentia, Kelelawar, burung Kaswari, burung Cenderawasih, jenis-jenis burung Kakaktua, ikan Paru-paru Australia dan burung Kiwi

2.OrientalDaerah Asia bagian selatan pegunungan Himalaya, India, Sri Langka, Semenanjung Melayu, Sumatera, Jawa, Kalirnantan, Sulawesi, dan Filipina.Misalnya: Siamang, Orang utan, Gajah, Badak, burung Merak

3.Ethiopia Afrika, Magaskar dan pulau-pulau sekitar AfrikaMisalnya: Gajah Afrika, Gorilla, Simpanse, Badak Afrika, Singa, Kuda Nil, Zebra, Jerapah, Burung Onta.

4.NeotropikAmerika Selatan dan Tengah, Meksiko dan Hindia Barat.Misalnya: Armadillo, kelelawar Vampire, burung Kolibri.

5.NeartikAmerika Utara dari dataran tinggi Meksiko sampai kawasan kutub utara dan Greenland.Misalnya: Kambing gunung, Karibon, tikus air (Beaves).

6.PaleartikEurasia sebelah selatan ke Himalaya, Afghanistan, Iran dan Afrika bagian utara dari gurun Sahara.Misalnya: Landak, Babi hutan dan Rusa kecil.

Penyebaran Organisme Di BumiDistribusi organisme dipengaruhi oleh sejarah, iklim masa lalu dan susunan atau bentuk benua-benua dan hubungan ekologis masa lalu dan masa sekarang, serta semua interaksi satu sama lainnya. Karena kompleksitas hubungan ini, maka para pakar biogeografi telah cenderung memusatkan pada salah satu dari dua pendekatan utama terhadap bidang ilmu ini.

Biogeografi SejarahMenekankan terutama pada sejarah evolusi (perkembangan) dari kelompok-kelompok organisme. Dari mana mereka berasal ? Bagaimana mereka menyebar ? Bagaimanakah distribusinya pada masa sekarang dapat menjelaskan kepada kita tentang sejarahnya masa lalu ?

Biogeografi EkologiMemusatkan pada interaksi organisme pada saat ini dengan lingkungan fisik dan interaksi satu sama lainnya serta untuk memahami bagaimana hubungan-hubungan ini mempengaruhi dimana spesies dan takson yang lebih luar ditemukan pada masa sekarang

PENYEBARAN HEWAN DI INDONESIAIndonesia adalah suatu negara kepulauan yang terletak di antara 2 daerah biogeografi besar, yaitu antara daerah biogeografi Oriental dan daerah biogeografi Australian.

Didasarkan kepada sejarah asal wilayah Nusantara beberapa pakar membagi wilayah Indonesia menjadi beberapa kawasan. Kawasan-kawasan tersebut adalah:

1. Kawasan Indonesia Barat: meliputi Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan. menyerupai hewan daerah oriental, misalnya: gajah, harimau, orang utan, dan lain-lain.

2. Kawasan Indonesia Timur: meliputi Irian Jaya dan sekitarnya.Hewan-hewannya menyerupai hewan di daerah Australia.

3. Kawasan Wallacea: meliputi wilayah Pulau Sulawesi, KepulauanMaluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan Timor. Memiliki hewan-hewankhas (terutama di Pulau Sulawesi) tidak sama dengan hewan orientaldan hewan Australia, misal: Anoa, burung Mako, kera hitam. FLORA MALESIANAMalesiana adalah suatu daerah luas yang meliputi Malaysia, Indonesia, Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

Daerah ini merupakan wilayah bioma hutan hajan tropika dan memiliki beberapa jenis tumbuhan yang khas, misal: rotan, jati, cendana, kayu hitam.

Flora yang ditemukan di daerah ini sangat bervariasi bahkan beberapa tumbuhan memiliki nilai ekonomi yang tinggi, misal: jati, meranti, anggrek, rotan, kayu cendana, makroni dan lain-lain.

Habitat Darat

Pada habitat darat dikenal istilah Bioma yaitu daerah habitat yang meliputi skala yang luas. Berikut ini hanya akan dibahas beberapa bioma utama yaitu:

1. Bioma gurun dan setengah gurun2. Bioma padang rumput3. Bioma hutan tropis4. Bioma hutan gugur5. Bioma hutan taiga6. Bioma tundra7. Bioma sabana8. Bioma hutan bakau (mangroul) dan9. Bioma hutan lumut

HYPERLINK "file:///D:\\WS-MGMP07\\Biologi\\0140%20Bio%203-5c.htm" \l "Musim#Musim"

10. Bioma Hutan Musim1. Bioma Gurun dan Setengah GurunBioma gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia Barat.

Ciri-ciri:1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun

2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi

3. Kelembaban udara sangat rendah

4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C, malam dapat turun sampai 0 C)

5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

Lingkungan biotik:- Flora: tumbuhan yang tumbuh adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan daerah kering (tumbuhan serofit).

- Fauna: hewan besar yang hidup di gurun umumnya yang mampu menyimpan air, misalnya unta, sedang untuk hewan-hewan kecilmisalnya kadal, ular, tikus, semut, umumnya hanya aktif hidup pada pagi hari, pada siang hari yang terik mereka hidup pada lubang-lubang.

2. Bioma Padang RumputBioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah, Amerika Selatan, Australia.

Ciri-ciri:1. Curah hujan antara 25 - 50 cm/tahun, di beberapa daerah padang rumput curah hajannya dapat mencapai 100 cm/tahun.

2. Curah hujan yang relatif rendah turun secara tidak teratur.

3. Turunnya hujan yang tidak teratur tersebut menyebabkan porositas dan drainase kurang baik sehingga tumbuh-tumbuhan sukar mengambil air.

Lingkungan biotik:- Flora: tumbuhan yang mampu beradaptasi dengan daerah dengan porositas dan drainase kurang baik adalah rumput, meskipun ada pula tumbuhan lain yang hidup selain rumput, tetapi karena mereka merupakan vegetasi yang dominan maka disebut padang rumput. Nama padang rumput bermacam-macam seperti stepa di Rusia Selatan, puzta di Hongaria, prairi di Amerika Utara dan pampa di Argentina.

- Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di Afrika, domba dan kanguru diAustralia.Karnivora: singa, srigala, anjing liar, cheetah.

3. Bioma Sabana

Bioma sabana adalah padang rumput dengan diselingi oleh gerombolan pepohonan. Berdasarkan jenis tumbuhan yang menyusunnya, sabana dibedakan menjadi dua, yaitu sabana murni dan sabana campuran.

- Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu jenis tumbuhan saja.- Sabana campuran : bila pohon-pohon penyusunnya terdiri dari campuran berjenis-jenis pohon.

4. Bioma Hutan TropisBioma hutan tropis merupakan bioma yang memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan yang paling tinggi. Meliputi daerah aliran sungai Amazone-Orinaco, Amerika Tengah, sebagian besar daerah Asia Tenggara dan Papua Nugini, dan lembah Kongo di Afrika.

Ciri-ciri:1. Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 - 225 cm/tahun.

2. Matahari bersinar sepanjang tahun.

3. Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil.

4. Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.

- Flora: pada biorna hutan tropis terdapat beratus-ratus spesies tumbuhan. Pohon-pohon utama dapat mencapai ketinggian 20 - 40 m, dengan cabang-cabang berdaun lebat sehingga membentuk suatu tudung atau kanopi.

Tumbuhan khas yang dijumpai adalah liana dan epifit. Liana adalah tumbuhan yang menjalar di permukaan hutan, contoh: rotan. Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.

- Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan-hewan yang bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.

5. Hutan MusimDi daerah tropis, selain hutan tropis terdapat pula hutan musim.

Ciri tumbuhan yang membentuk formasi hutan musim:Pohon-pohonnya tahan dari kekeringan dan termasuk tumbuhan tropofit, artinya mampu beradaptasi terhadap keadaan kering dan keadaan basah pada saat musim kemarau (kering), daunnya meranggas, sebaliknya saat musim hujan, daunnya lebat. Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan tumbuhan yang dominan, misalnya: hutan jati, hutan angsana. Di Indonesia, hutan musim dapat ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Fauna yang banyak ditemukan rusa, babi hutan, harimau.

6. Hutan LumutHutan lumut banyak ditemukan di lereng gunung atau pegunungan yang terletak pada ketinggian di atas batas kondensasi uap air. Disebut hutan lumut karena vegetasi yang dominan adalah tumbuhan lumut. Lumut yang tumbuh tidak hanya di permakean tanah dan bebatuan, tetapi mereka pun menutupi batang-batang pohon berkayu. Jadi pada hutan lumut, yang tumbuh tidak hanya lumut saja, melainkan hutan yang banyak pepohonannya yang tertutup oleh lumut. Sepanjang hari hampir selalu hujan karena kelembaban yang tinggi dan suhu rendah menyebabkan timbulnya embun terus-menerus.

7. Bioma Hutan Gugur (Deciduous Forest)Ciri khas bioma hutan gugur adalah tumbuhannya sewaktu musim dingin, daun-daunnya meranggas. Bioma ini dapat dijumpai di Amerika Serikat, Eropa Barat, Asia Timur, dan Chili.

Ciri-ciri:- Curah hujan merata sepanjang tahun, 75 - 100 cm/tahun.- Mempunyai 4 musim: musim panas, musim dingin, musim gugur dan musim semi- Keanekaragaman jenis tumbuhan lebih rendah daripada bioma hutan tropis.

Musim panas pada bioma hutan gugur, energi radiasi matahari yang diterima cukup tinggi, demikian pula dengan presipitasi (curah hujan) dan kelembaban. Kondisi ini menyebabkan pohon-pohon tinggi tumbuh dengan baik, tetapi cahaya masih dapat menembus ke dasar, karena dedaunan tidak begitu lebat tumbuhnya. Konsumen yang ada di daerah ini adalah serangga, burung, bajing, dan racoon yaitu hewan sebangsa luwak/musang.

Pada saat menjelang musim dingin, radiasi sinar matahari mulai berkurang, subu mulai turun. Tumbuhan mulai sulit mendapatkan air sehingga daun menjadi merah, coklat akhirnya gugur, sehingga musim itu disebut musim gugur.

Pada saat musim dingin, tumbuhan gundul dan tidak melakukan kegiatan fotosentesis. Beberapa jenis hewan melakukan hibernasi (tidur pada musim dingin). Menjelang musim panas, suhu naik, salju mencair, tumbuhan mulai berdaun kembali (bersemi) sehingga disebut musim semi.

8. Bioma Hutan Taiga / Hutan HomogenBioma ini kebanyakan terdapat di daerah antara subtropika dengan daerah kutub, seperti di daerah Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska, Kanada.

Ciri-ciri bioma hutan taiga:1. Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi, pada musim panas suhu tinggi, pada musim dingin suhu sangat rendah.

2. Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.

3. Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus). Keanekaragaman tumbuhan di bioma taiga rendah, vegetasinya nyaris seragam, dominan pohon-pohon konifer karena nyaris seragam, hutannya disebut hutan homogen. Tumbuhannya hijau sepanjang tahun, meskipun dalam musim dingin dengan suhu sangat rendah.

4. Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi kedaerah tropis bila musim dingin tiba. Beberapa jenis hewan seperti tupai dan mammalia kecil lainnya maupun berhibernasi pada saat musim dingin.

9. Bioma Hutan TundraBioma ini terletak di kawasan lingkungan Kutub Utara sehingga iklimnya adalah iklim kutub. Istilah tundra berarti dataran tanpa pohon, vegetasinya didominasi oleh lumut dan lumut kerak, vegetasi lainnya adalah rumput-rumputan dan sedikit tumbuhan berbunga berukuran kecil.

Ciri-ciri: 1. Mendapat sedikit energi radiasi matahari, musim dingin sangat panjang dapat berlangsung selama 9 bulan dengan suasana gelap.

2. Musim panas berlangsung selama 3 bulan, pada masa inilah vegetasi mengalami pertumbuhan.

3. Fauna khas bioma tundra adalah "Muskoxem" (bison berhulu tebal) dan Reindeer/Caribou (rusa kutub).

10. Hutan Bakau / MangroveHutan bakau/mangrove banyak ditemukan di sepanjang pantai yang landai di daerah tropik dan subtropik. Tumbuhan yang dominan adalah pohon bakau (Rhizophora sp), sehingga nama lainnya adalah hutan bakau, selain pohon bakau ditemukan pula pohon Kayu Api (Avicennia) dan pohon Bogem (Bruguiera).Ciri-ciri:1. Kadar garam air dan tanahnya tinggi.

2. Kadar O2 air dan tanahaya rendah.

3. Saat air pasang, lingkungannya banjir, saat air surut lingkungannya becek dan herlumpur.

Dengan kondisi kadar garam tinggi, menyebabkan tumbuhan bakau sukar menyerap air meskipun lingkungan sekitar banyak air, keadaan ini dikenal dengan nama kekeringan fisiologis. Untuk menyesuaikan dengan lingkungan tersebut tumbuhan bakau memiliki dedaunan yang tebal dan kaku, berlapiskan kutikula sehingga dapat mencegah terjadinya penguapan yang terlalu besar.

Untuk menyesuaikan diri dengan kadar O2 rendah, tumbuhan bakau memiliki akar nafas yang berfungsi menyerap O2 langsung dari udara. Agar individu baru tidak dihanyutkan oleh arus air akibat adanya pasang naik dan pasang surut terutama pada bakau kita dapati suatu fenomena yang dikenal dengan nama VIVIPARI yang artinya adalah berkecambahnya biji selagi biji masih terdapat dalam buah, belum tanggal dari pohon induknya, dapat membentuk akar yang kadang-kadang dapat mencapai 1 meter panjangnya.

Jika biji yang sudah berkecambah tadi lepas dari pohon induknya maka dengan akar yang panjang tersebut dapat menancap cukup dalam di dalam lumpur, sehingga tidak akan terganggu dengan arus air yang terjadi pada gerakan pasang dan surut.

Hutan bakau di Indonesia terdapat di sepanjang pantai timur Sumatra, pantai barat dan selatan Kalimantan dan sepanjang pantai Irian, di Pulau Jawa hutan bakau yang agak luas masih tersisa di sekitar Segara Anakan dekat Cilacap yang merupakan muara sungai Citanduy.

Jenis-jenis hewan yang dapat ditemukan dalam lingkun gan hutan bakau terutama adalah ikan dan hewan-hewan melata (buaya, biawak) dan burung-burung yang bersarang di atas pohon-pohon bakau.

Ekosistem Air TawarEkosistem akuatik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Ekosistem air tawar

2. Ekosistem air laut

Ekosistem air tawar dibedakan menjadi dua, yaitu:

1. Ekosistem air tenang (lentik) misalnya: danau, rawa.

2. Ekosistem air mengalir (lotik) misalnya: sungai, air terjun.

Ciri-ciri ekosistem air tawar:a. Kadar garam/salinitasnya sangat rendah, bahkan lebih rendah dari kadar garam protoplasma organisme akuatik.b. Variasi suhu sangat rendah.c. Penetrasi cahaya matahari kurang.d. Dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.

Flora ekosistem air tawar:Hampir semua golongan tumbuhan terdapat pada ekosistem air tawar, tumbuhan tingkat tinggi (Dikotil dan Monokotil), tumbuhan tingkat rendah (jamur, ganggang biru, ganggang hijau).

Fauna ekosistem air tawar:Hampir semua filum dari dunia hewan terdapat pada ekosistem air tawar, misalnya protozoa, spans, cacing, molluska, serangga, ikan, amfibi, reptilia, burung, mammalia. Ada yang selalu hidup di air, ada pula yangke air bila mencari makanan saja.

Hewan yang selalu hidup di air mempunyai cara beradaptasi dengan lingkungan yang berkadar garam rendah.Pada ikan dimana kadar garam protoplasmanya lebih tinggi daripada air, mempunyai cara beradaptasi sebagai berikut:- Sedikit minum, sebab air masuk ke dalam tubah secara terus-menerus melalui proses osmosis.- Garam dari dalam air diabsorbsi melalui insang secara aktif- Air diekskresikan melalui ginjal secara berlebihan, juga diekskresikan melalui insang dan saluran pencernaan.

Ekosistem Air LautEkosistem air laut luasnya lebih dari 2/3 permukaan bumi ( + 70 % ), karena luasnya dan potensinya sangat besar, ekosistem laut menjadi perhatian orang banyak, khususnya yang berkaitan dengan REVOLUSI BIRU.

Ciri-ciri:-Memiliki kadar mineral yang tinggi, ion terbanyak ialah Cl(55%), namun kadar garam di laut bervariasi, ada yang tinggi (seperti di daerah tropika) dan ada yang rendah (di laut beriklim dingin).-Ekosistem air laut tidak dipengaruhi oleh iklim dan cuaca

Pembagian daerah ekosistem air laut 1. Daerah Litoral / Daerah Pasang Surut:Daerah litoral adalah daerah yang langsung berbatasan dengan darat. Radiasi matahari, variasi temperatur dan salinitas mempunyai pengaruh yang lebih berarti untuk daerah ini dibandingkan dengan daerah laut lainnya. Biota yang hidup di daerah ini antara lain: ganggang yang hidup sebagai bentos, teripang, binatang laut, udang, kepiting, cacing laut.

2. Daerah Neritik:Daerah neritik merupakan daerah laut dangkal, daerah ini masih dapat ditembus cahaya sampai ke dasar, kedalaman daerah ini dapat mencapai 200 m. Biota yang hidup di daerah ini adalah plankton, nekton, neston dan bentos.

3. Daerah Batial atau Daerah Remang-remang:Kedalamannya antara 200 - 2000 m, sudah tidak ada produsen. Hewannya berupa nekton.

4. Daerah Abisal:Daerah abisal adalah daerah laut yang kedalamannya lebih dari 2000 m. Daerah ini gelap sepanjang masa, tidak terdapat produsen.

Berdasarkan intensitas cahayanya, ekosistem laut dibedakan menjadi 3 bagian:

a.Daerah fotik: daerah laut yang masIh dapat ditembus cahaya matahari, kedalaman maksimum 200 m

b.Daerah twilight: daerah remang-remang, tidak efektif untuk kegiatan fotosintesis, kedalaman antara 200 - 2000 m

c.Daerah afotik: daerah yang tidak tembus cahaya matahari. Jadi gelap sepanjang masa.Komunitas di Dalam Ekosistem Air Laut

Menurut fungsinya, komponen biotik ekosistem laut dapat dibedakan menjadi 4, yaitu:

Produsenterdiri atas fitoplankton dan ganggang laut lainnya

Konsumenterdiri atas berbagai jenis hewan. Hampir semua filum hewan ditemukan di dalam ekosistem laut.

Zooplaoktonterdiri atas bakteri dan hewan-hewan pemakan bangkai atau sampah

Pada ekosistem laut dalam, yaitu pada daerah batial dan abisal merupakan daerah gelap sepanjang masa.

Di daerah tersebut tidak berlangsung kegiatan fotosintesis, berarti tidak ada produsen, sehingga yang ditemukan hanya konsumen dan dekompos saja. Ekosistem laut dalam merupakan suatu ekosistem yang tidak lengkap.

Adaptasi biota laut terhadap lingkungan yang berkadar garam tinggi:Pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah tekanan osmosisnya kurang lebih sama dengan tekanan osmosis air laut sehingga tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi. Tetapi bagaimanakah dengan hewan tingat tinggi, seperti ikan yang mempunyai tekanan osmosis jauh lebih rendah daripada tekanan osmosis air laut. Cara ikan beradaptasi dengan kondisi seperti itu adalah:

hanyak minum- air masuk ke jaringan secara osmosis melalui usus- sedikit mengeluarkan urine- pengeluaran air terjadi secara osmosis- garam-garam dikeluarkan secara aktif melalui insang

Ekosistem Pantai

Daerah pantai merupakan daerah perbatasan antara ekosistem laut dan ekosistem darat. Karena hempasan gelombang dan hembusan angin maka pasir dari pantai membentuk gundukan ke arah darat. Setelah gundukan pasir itu biasanya terdapat hutan yang dinamakan hutan pantai.

Tumbahan pada hutan pantai cukup beragam. Tumbuhan tersebut bergerombol membentuk unit-unit tertentu sesuai dengan habitatnya. Suatu unit vegetasi yang terbentuk karena habitatnya disebut formasi. Setiap formasi diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang paling dominan.

Berdasarkan susunan vegetasinya, ekosistem hutan pantai dapat dibedakan menjadi 2, yaitu formasi Pres-Caprae dan formasi Baringtonia

1. Formasi Pres-Caprae

Pada formasi ini, tumbuhan yang dominan adalah Ipomeea pres-caprae, tumbuhan lainnya adalah Vigna, Spinifex littoreus (rumput angin), Canavalia maritime, Euphorbia atoto, Pandanus tectorius (pandan), Crinum asiaticum (bakung), Scaevola frutescens (babakoan).2. Formasi Baringtonia

Vegetasi dominan adalah pohon Baringtonia (butun), tumbuhan lainnya adalah Callophylum inophylum (nyamplung), Erythrina, Hernandia, Hibiscus tiliaceus (waru laut), Terminalia catapa (ketapang).

Di daerah pasang surut sendiri dapat terbentak hutan, yaitu hutan bakau. Hutan bakau biasanya sangat sukar ditempuh manusia karena banyaknya akar dan dasarnya terdiri atas LumpurCARA KLASIFIKASI DAN TATA NAMATINGKAT TAKSONOMIDisebut juga tingkat pengelompokkan.Tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai berikut:

1.Regnum/Kingdom(Dunia/Kerajaan)

2.Divisio/Phyllum(Tumbuhan/Hewan)

3.Classis(Kelas)

4.Ordo(Bangsa)

5.Familia(Suku)

6.Genus(Marga)

7.Species(Jenis)

TATA NAMA Dalam pemberian nama mahluk hidup kita mengenal nama daerah (anjing, dog) dan nama ilmiah (ex: canine). Nama daerah hanya dapat dimengerti oleh penduduk di daerah itu. Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah.

CARA PEMBERIAN NAMA JENISSistem tata nama yang digunakan disebut "binomial nomenclatur" yaitu pemberian nama jenis/spesies dengan menggunakan 2 kata. Misalnya: padi > Oryza sativa. Cara :Kata depan : nama marga (genus)Kata belakang : nama petunjuk spesies (spesies epithet). Sistem binomial nomenklatur dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus Linnaeus.

CARA PEMBERIAN NAMA KELAS, BANGSA DAN FAMILI1. Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.

2. Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.

Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili CannaceaPengelompokkan Mahluk HidupBiologi Kelas 1 > Keanekaragaman Hayati

Whitaker (1969) mengelompokkan mahluk hidup ke dalam lima kerajaan/regnum:

1. Regnum MoneraMonera merupakan golongan organisme yang bersifat prokariotik (inti selnya tidak memiliki selaput inti). Regnum ini dibagi menjadi dua golongan yaitu :

1.1.Golongan bakteri (Schizophyta/Schizomycetes)

1.2.Golongan ganggang biru (Cyanophyta)

2. Regnum ProtistaProtista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti). Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya organise-organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil) sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Yang termasuk dalam regnum ini adalah :

2.1.Protozoa

2.2.Ganggang bersel satu

3. Regnum Fungi (Jamur)Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) yang tidak berklorofil, fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. Regnum ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:

1.1.Oomycotina

1.2.Zygomycotina

1.3.Ascomycotina

1.4.Basidiomycotina

1.5.Deuteromycotina

4. Regnum Plantae (Tumbuhan Hijau)Meliputi organisme bersel banyak (multiseluler) dan sel-selnya mempunyai dinding sel. Hampir seluruh anggota berklorofil sehinga sifatnya autotrof. Yang termasuk dalam Regnum Plantae adalah:

1.1.Ganggang bersel banyak (diluar ganggang biru)

1.2.Lumut (Bryophyta)

1.3.Paku-pakuan (Pteridophyta)

1.4.Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

5. Regnum Animalia (Kerajaan Hewan)Meliputi organisme bersel banyak, yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof. Yang termasuk regnum ini adalah filum:

1.1.Porifera

1.2.Coelenterata

1.3.Platyhelminthes

1.4.Nemathelminthes

1.5.Annelida

1.6Echinodermata

1.7Arthropoda

1.8Chordata