169.kab. trenggalek

Upload: kpinandito

Post on 18-Jul-2015

275 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (PERHITUNGAN APBD) KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN ANGGARAN 2004 DI TRENGGALEK

PERWAKILAN IV BPK-RI DI YOGYAKARTA

Nomor Tanggal

: :

112/R/XIV.4/6/2005 20 Juni 2005

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAJl. HOS. Cokroaminoto 52 Yogyakarta Telp. (0274) 563635 Fax. (0274) 588736 Yogyakarta, 20 Juni 2005 Nomor Sifat Lampiran Perihal : : : :

112/R/XIV.4/6/2005Rahasia 1 (satu) berkas Hasil Pemeriksaan atas Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004

Kepada Yth : 1. Bupati Trenggalek 2. Ketua DPRD Kabupaten Trenggalek Di Trenggalek Sesuai dengan Ketentuan Pasal 23 E Perubahan Ketiga UUD 1945 jo. Pasal 2 ayat (4) Undang-Undang No.5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan jo. Pasal 32 ayat (1) Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dengan hormat kami sampaikan Hasil Pemeriksaan atas Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004. Atas perhatian dan tindak lanjutnya, diucapkan terima kasih.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Plt. KEPALA PERWAKILAN IV,

Dra. EVITA ERIATI, MM. NIP. 240 000 1905 Tembusan : 1. Yth. Menteri Dalam Negeri,di Jakarta; 2. Yth. Auditor Utama KN-IV BPK-RI, di Jakarta; 3. Yth. Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, di Jakarta; 4. Yth. Kepala Badan Pengawasan Propinsi Jawa Timur, di Surabaya; 5. Yth. Kepala Badan Pengawas Daerah Kabupaten Trenggalek, di Trenggalek.

DAFTAR ISI

Hal BAGIAN PERTAMA Laporan Auditor Independen . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Laporan Keuangan yang Diberi Opini Auditor Laporan Perhitungan APBD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . BAGIAN KEDUA BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Gambaran Umum 1. Dasar Hukum Pemeriksaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2. Tujuan Pemeriksaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3. Lingkup Pemeriksaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. Standar Pemeriksaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Laporan Keuangan yang Diperiksa BPK Laporan Perhitungan APBD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 6 6 6 7 7 6 4 1

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . A. Penelaahan Atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek . . . . B. Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 . . C. Catatan Pemeriksaan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1. Catatan Pemeriksaan Yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan Perhitungan APBD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . a. Pengelolaan Penerimaan dari Pengembalian Kredit Pemberdayaan Masyarakat Kurang Tertib . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10 10

13

21 21 21

b. Surat Pertanggungjawaban sebesar Rp650.014.590,00 terlambat dikirim ke Bidang Pembukuan dan Verifikasi . . . . . . . . . . . . . . . . .

28

c. Pemberian Uang Muka Kerja Sebesar Rp116.990.085,68 Melalui Pos UKP Belum Dipertanggungjawabkan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . d. Belanja Pegawai pada Pos Sekretariat Daerah Dibebani Gaji dan Tunjangan Satuan Kerja Lainnya Seluruhnya sebesar Rp914.387.000,00 . ...................................... e. Pengeluaran Untuk Keperluan DPRD Sebesar Rp303.000.000,00 Dibebankan Kepada Satuan Kerja Lainnya . . . . . . . . . . . . . . . . . . . f. Pengeluaran Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan Sebesar Rp1.768.141.000,00 Tidak Sesuia Dengan Peruntukannya

32

35 37

40

2.

Catatan Pemeriksaan Yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Perhitungan APBD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . a. Proyek yang Dianggarkan Dalam Perubahan APBD (PAK) TA 2004 Tidak Dapat Diselesaikan Dalam Satu Tahun Anggaran Sebesar Rp2.510.000.000,00 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. Biaya Administrasi Proyek Digunakan untuk Pembelian Barang Inventaris Seluruhnya sebesar Rp440.910.000,00 Tidak Sesuai Ketentuan ............................................. c. Penyusunan Konsep Perhitungan APBD TA 2004 belum dilampiri Daftar Pengadaan Barang (Model Peng. 1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Lampiran-lampiran .

43

43

46 52

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN IV DI YOGYAKARTAJl. HOS Cokroaminoto No. 52, Telp.0274-563635, 566152, Fax.588736 Yogyakarta 55244

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004

Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-Undang No. 5 Tahun 1973, dan Pasal 31 Undang-Undang No. 17 Tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Tanggung jawab BPKRI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan bebas dari salah saji yang material sebagai dasar untuk memberikan pendapat.

Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2004. Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui bahwa terdapat tiga permasalahan yang cukup material yaitu : 1. Pengelolaan Penerimaan dari Pengembalian Kredit Pemberdayaan Masyarakat Kurang Tertib sehingga mengakibatkan : a. Target Pendapatan Asli Daerah tidak terpenuhi sebesar

Rp3.594.570.769,00 ; b. Penerimaan terlambat disetor sebesar Rp 219.934.791,53 c. Penerimaan PAD tidak menggambarkan angka yang sebenarnya. 2. Belanja Pegawai pada Pos Sekretariat Daerah dibebani Gaji dan Tunjangan Satuan Kerja lainnya seluruhnya sebesar Rp914.387.000,00 mengakibatkan pengeluaran Pasal Gaji dan Tunjangan pada Pos yang bersangkutan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 3. Pengeluaran Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan Sebesar

Rp1.768.141.000,00 Tidak Sesuai Dengan Peruntukannya, sehingga mengakibatkan berkurangnya fungsi anggaran sebagai rencana kerja keuangan dan realisasi pasal tersebut di atas tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 kecuali atas akibat paragraph atas hal-hal yang dimuat dalam paragraph sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang

material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Di dalam semua hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Trenggalek dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Yogyakarta, April 2005 BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Perwakilan IV di Yogyakarta Ketua Tim

Moch Iwan Rivdijanto, SE,MM,Ak. Akuntan REG-NEG D-17.269

Laporan Keuangan yang Diberi Opini oleh Auditor. Laporan Perhitungan APBD Ringkasan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 setelah koreksi dapat digambarkan sebagai berikut:PENDAPATAN 1. 2. SISA LEBIH PERHITUNGAN BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Laba Perusahaan Milik Daerah d. Lain-lain PAD Yang Sah BAGIAN DANA PERIMBANGAN a. Bagi Hasil Pajak b. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam c. Dana Alokasi Umum d. Dana Alokasi Khusus BAGIAN LAIN - LAIN PENERIMAAN YANG SAH a. Penerimaan dari Pemerintah b. Penerimaan dari Propinsi c. Penerimaan Lain-lainnya (Penerimaan dari Proyek / Pokok Pinjaman) d. Tunggakan PAD JUMLAH PENDAPATAN PENGELUARAN 1. BELANJA RUTIN a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang c. Belanja Operasi Dan Pemeliharaan d. Belanja Perjalanan Dinas e. Belanja Lain-lain f. Angsuran Pinjaman / Hutang Dan Bunga g. Pensiun Dan Bantuan (Onderstand) h. Bantuan Keuangan i. Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Pada Bagian Lain j. Pengeluaran Tidak Tersangka Rp 23.754.585.675,58

Rp Rp Rp Rp

3.792.703.572,00 6.345.542.922,50 7.404.021.334,09

+ Rp 17.542.267.828,59

3.

Rp Rp Rp Rp

18.765.714.623,00 776.504.560,00 252.004.000.000,00 9.740.000.000,00

+ Rp 281.286.219.183,00

4.

Rp Rp

17.385.593.500,00 11.263.553.384,00

Rp Rp

3.800.369.031,00 -

+ Rp Rp 32.449.515.915,00 355.032.588.602,17 +

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

187.415.764.068,00 19.306.333.975,00 5.098.892.607,00 1.353.383.562,00 13.261.138.994,50 108.533.000,00 10.251.340.000,00 6.779.233.726,00 1.161.370.000,00

+

2.

BELANJA PEMBANGUNAN

Rp Rp Rp Rp

244.735.989.932,50 85.520.852.294,00 330.256.842.226,50 24.775.746.375,67 -

JUMLAH BELANJA SISA PERHITUNGAN UKP UKP PenerimaanUKP Pengeluaran Sisa kurang/lebih UKP

RpRp Rp

49.677.502.365,00 49.677.502.365,000,00

-

BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN A. Gambaran Umum Pemeriksaan 1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang Undang Dasar Tahun 1945; b. Undang Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa Keuangan; c. Undang Undang Nomor. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; d. Undang Undang No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; e. Undang Undang No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara. 2. Tujuan Pemeriksaan Pemeriksaan atas Pembukuan dan Perhitungan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek sebagai laporan pertanggungjawaban atas realisasi APBD Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundangan mengenai Pengelolaan Keuangan Daerah. 3. Lingkup Pemeriksaan Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan atas Pembukuan dan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004, meliputi: a. Pemeriksaan atas Pembukuan dan Pelaporan realisasi Bagian Sisa Perhitungan Anggaran Tahun lalu, Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah, Lain-lain Penerimaan Yang Sah, Belanja Rutin, Belanja Pembangunan, Bagian Urusan Kas dan Perhitungan (UKP). Pemeriksaan tersebut dilakukan pada Bagian Keuangan, Dinas Pendapatan Daerah dan Kantor Kas Daerah.

b. Pemeriksaan atas penyusunan Perhitungnan APBD pada Bagian Keuangan dan Daftar Hasil Pengadaan Barang Tahun Anggaran 2004 pada Bagian Perlengkapan. 4. Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 yang dilakukan oleh BPK Perwakilan IV berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen Pemeriksaan, dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI. 5. Batasan dan Kendala Pemeriksaan Dalam pemeriksaan atas Pembukukan dan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 pada Kabupaten Trenggalek tidak dijumpai batasan dan kendala pemeriksaan yang berarti.

B.

Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK Laporan Perhitungan APBD Ringkasan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 sebelum koreksi yang diperiksa BPK dapat digambarkan sebagai berikut:

PENDAPATAN 1. SISA LEBIH PERHITUNGAN 2. BAGIAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) a. Pajak Daerah b. Retribusi Daerah c. Laba Perusahaan Milik Daerah d. Lain-lain PAD Yang Sah 3. BAGIAN DANA PERIMBANGAN a. Bagi Hasil Pajak b. Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam c. Dana Alokasi Umum d. Dana Alokasi Khusus BAGIAN LAIN - LAIN PENERIMAAN YANG SAH a. Penerimaan dari Pemerintah b. Penerimaan dari Propinsi c. Penerimaan Lain-lainnya (Penerimaan dari Proyek / Pokok Pinjaman) d. Tunggakan PAD JUMLAH PENDAPATAN PENGELUARAN 1. BELANJA RUTIN a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang c. Belanja Operasi Dan Pemeliharaan d. Belanja Perjalanan Dinas e. Belanja Lain-lain f. Angsuran Pinjaman / Hutang Dan Bunga g. Pensiun Dan Bantuan (Onderstand) h. Bantuan Keuangan i. Pengeluaran Yang Tidak Termasuk Pada Bagian Lain j. Pengeluaran Tidak Tersangka

Rp

23.868.115.761,26

Rp Rp Rp Rp

3.792.703.572,00 6.345.542.922,50 7.389.922.383,59

+ Rp 17.528.168.878,09

Rp Rp Rp Rp

18.765.714.623,00 776.504.560,00 252.004.000.000,00 9.740.000.000,00

+ Rp 281.286.219.183,00

4.

Rp Rp Rp

17.385.593.500,00 11.263.553.384,00 3.800.369.031,00

Rp

-

+ Rp Rp 32.449.515.915,00 355.132.019.737,35 +

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

187.415.764.068,00 19.306.333.975,00 5.098.892.607,00 1.353.383.562,00 13.261.138.994,50 108.533.000,00 10.251.340.000,00 6.780.233.726,00 1.161.370.000,00

+

2.

BELANJA PEMBANGUNAN

Rp Rp Rp Rp

244.736.989.932,50 85.528.172.294,00 330.265.162.226,50 24.866.857.510,85

-

JUMLAH BELANJA SISA PERHITUNGAN UKP UKP PenerimaanUKP Pengeluaran Sisa kurang/lebih UKP

RpRp Rp

49.680.962.365,0049.794.492.450,68 (113.530.085,68) -

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN

A.

Penelaahan Atas Sistem dan Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Trenggalek. Pembukuan dan Penyusunan Laporan Perhitungan APBD Pemerintah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan tunggal dengan dasar kas sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1975 tentang Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 900-099 tentang Manual Administrasi Keuangan Daerah dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 903/2477/SJ tentang Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2002. Pada Tahun Anggaran 2004, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyusun Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Trenggalek Nomor 13 Tahun 2004 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun demikian, Laporan Keuangan yang disajikan hanya Perhitungan APBD, sedangkan Neraca maupun Laporan Aliran Kas seperti diamanatkan PP 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah belum dibuat. Berdasarkan pasal 31 ayat (2) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Pemerintah Kabupaten Trenggalek berkewajiban menyusun Laporan Keuangan Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Aliran Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan Daerah . Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang kami uji ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak tiga kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah sebagai berikut :

1.

Kelemahan dalam pencatatan dan pembukuan Pada Tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Trenggalek masih menggunakan Sistem Pembukuan yang lama yaitu menggunakan pencatatan single entry dan berbasis kas, sehingga belum dapat menyajikan laporan keuangan secara lengkap, yaitu Neraca dan Laporan Aliran Kas. Selain itu, proses pencatatan dan pembukuan transaksi keuangan meliputi Register Penerimaan dan Pengeluaran Harian (BIX), Buku Besar Penerimaan (BIV) dan Buku Besar Pengeluaran (BV), dan Daftar Pembukuan Administratif (DPA) sering terlambat dikerjakan dan belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan, sehingga data transaksi keuangan tidak dapat secara langsung diketahui.

2.

Pemberian uang muka/uang muka kepada pengguna anggaran untuk membiayai kegiatan yang belum dianggarkan tidak sesuai dengan prinsip disiplin anggaran. Dari pemeriksaan atas realisasi pembiayaan pengeluaran Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Trenggalek memberikan pinjaman berupa uang muka/uang muka kerja kepada pengguna anggaran untuk membiayai kegiatan/belanja yang belum dianggarkan selain gaji dan tagihan rutin Pemda. Hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip disiplin anggaran, sehingga pengendalian dan pertanggungjawaban penggunaan dana tersebut tidak memadai.

3.

Kelemahan dalam Inventarisasi Barang Inventaris dan Persediaan karena belum efektifnya fungsi bendahara barang dan bendahara umum barang. Pada Tahun 2004, Pemerintah Kabupaten Trenggalek belum memiliki Sistem dan Prosedur yang memadai dalam melaksanakan prosedur inventarisasi atas Barang Inventaris dan Persediaan. Hal tersebut dilihat dari belum jelas dan efektifnya fungsi Bendahara Barang dalam melaksanakan pencatatan dan

pelaporan Hasil Pengadaan Barang Inventaris dan Persediaan sebagai Lampiran Perhitungan, sehingga pengamanan terhadap asset kurang memadai.

Atas Kelemahan Pengendalian Intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Trenggalek melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangannya.

B.

Koreksi pembukuan dan kecermatan penyusunan Laporan Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004

Dari Hasil pemeriksaan atas Laporan Perhitungan APBD (sebelum disampaikan ke DPRD) Tahun Anggaran 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, BPK-RI telah mengajukan delapan buah koreksi dengan nilai koreksi saldo akun menurut objek pada Perhitungan APBD sebesar Rp256.399.121,86 yang mempengaruhi Sisa Perhitungan Tahun Anggaran 2004. Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran fomal dari bukti akuntansi. Terhadap semua koreksi tersebut Pemerintah Kabupaten Trenggalek bersedia untuk melakukan koreksi atas Draft Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004. Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Koreksi atas hasil rekonsiliasi kas dan bank Dari pemeriksaan atas rekonsiliasi saldo buku BIX dan saldo bank per 31 Desember 2004 diketahui terdapat saldo buku BIX lebih kecil dari saldo bank sebesar Rp19.282.639,50. Selisih tersebut terjadi karena terdapat penerimaan sebesar Rp14.098.950,50 yang belum dicatat di BIX ditambah Pajak yang masih terhutang sebesar Rp31.811.805,00 dikurangi setoran yang belum tercatat di rekening bank sebesar Rp26.628.116,00. Penerimaan yang belum tercatat sebesar Rp14.098.950,50 terdiri dari : a. Penerimaan hadiah simpeda b. Kesalahan pemindahbukuan c. Penerimaan administrasi bank Jumlah Rp 13.875.000,00 Rp Rp 33.900,50 190.050,00

Rp 14.098.950,50

Hal tersebut perlu dilakukan koreksi karena realisasi penerimaan kurang dari yang seharusnya dengan cara menambah realisasi pasal 1.2.4.016 penerimaan lain-lain sebagai berikut :

Pos 1.2.4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah

Realisasi menurut Lampiran C/1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih Anggaran dan Realisasi menurut Lamp. C/1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

7.389.922.383,59 14.098.950,50 (0,00) 7.404.021.334,09 (320.759.216,41) 14.098.950,50 (0,00) (306.660.265,91)

Ayat 1.2.4. 016. Penerimaan Lain-lain Realisasi menurut Lampiran C/1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih Anggaran dan Realisasi menurut Lamp. C/1 Koreksi tambah Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 569.823.675,76 14.098.950,50 (0,00) 583.922.626,26 259.823.675,76 14.098.950,50 (0,00) 273.922.626,26

2.

Koreksi atas pengembalian sisa UUDP oleh Pengguna Anggaran Pemeriksaan atas Laporan Perhitungan Anggaran Tahun 2004, Buku Kas Penerimaan dan Pengeluaran (BIX) serta bukti pendukung berupa Surat Tanda Setoran (STS) pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah yang disetorkan oleh masing-masing bendaharawan yang mengelola pengeluaran rutin dan proyek diketahui bahwa terdapat sisa pengeluaran yang tidak terserap yang disetorkan setelah tahun anggaran berakhir, sisa pengeluaran tersebut belum dicatat sebagai contra post pada masing-masing belanja tahun anggaran yang bersangkutan seluruhnya sebesar Rp 8.320.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

No 1. 2. 3. 4.

Unit Kerja / Proyek Pos Bupati Proyek Peningkatan Produksi Ternak Proyek perbaikan jaringan irigasi Proyek Pengadaan Kendaraan Dinas Jumlah sisa UUDP

Pasal 2.14.1.1134 2P.0.2.3.02.001. 2P.0.3.2.01.001/ 7 2P.0.18.1.01.002

Sisa UUDP / Sisa Kas (Rp) 1.000.000,00 4.150.000,00 3.120.000,00 50.000,00 8.320.000,00

Tanggal Disetor 11-02-2005 28-02-2005 03-02-2005 07-03-2005

Hal tersebut perlu dilakukan koreksi karena masing-masing realisasi pengeluaran menjadi tidak riil yaitu dengan cara mengurangi realisasi masingmasing pengeluaran dengan rincian sebagai berikut: a. Pos 2.14.1. Pengeluaran yang Tidak Termasuk pada Bagian Lain Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 10.251.340.000,00 (1.000.000,00) 10.250.340.000,00 10.251.340.000,00 (1.000.000,00) 10.250.340.000,00 (4.000.000,00) (1.000.000,00) (5.000.000,00)

Pasal 2.14.1.1134. Bantuan untuk Organisasi Profesi Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi b. 2P.0.2. Sektor Pertanian dan Kehutanan Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp 5.036.721.475,00 (4.150.000,00) 5.032.571.475,00 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 683.584.852,00 (1.000.000,00) 682.584.852,00 (17.415.148,00) (1.000.000,00) (18.415.148,00)

Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

Rp Rp Rp

(9.078.525,00) (4.150.000,00) (13.228.525,00)

Pasal 2P.0.2.3.02.001 Proyek Peningkatan Produksi Ternak Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 747.990.500,00 (4.150.000,00) 743.840.500,00 (2.009.500,00) (4.150.000,00) (6.159.500,00)

c. 2P.0.3. Sektor Sumber Daya Air dan Irigasi Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.618.143.375,00 (3.120.000,00) 3.615.023.375,00 (716.856.625,00) (3.120.000,00) (719.976.625,00)

Pasal 2P.0.3.2.001 Proyek Perbaikan Jaringan Irigasi Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.450.704.500,00 (3.120.000,00) 2.447.584.500,00 (445.295.500,00) (3.120.000,00) (448.415.500,00)

d. 2P.0.18 Sektor Aparatur Pemerintah dan Pengawasan Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp 9.168.573.225,00 (50.000,00) 9.168.523.225,00

Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi

Rp Rp Rp

(611.521.775,00) (50.000,00) (611.571.775,00)

Pasal 2P.0.18.1.01.002 Proyek Pengadaan Kendaraan Dinas Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 2.052.000.000,00 (50.000,00) 2.051.950.000,00 (0,00) (50.000,00) (50.000,00)

3.

Koreksi atas Sisa Urusan Kas Dan Perhitungan (UKP) Pada Akhir Tahun Anggaran 2004 terdapat Selisih UKP yang menambah Sisa Perhitungan Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp113.530.085,68, yang terdiri dari : - Ditambah Pembukuan Administratif menambah Sisa Perhitungan Tahun 2004 - Dikurangi Pembukuan Administratif mengurangi Sisa perhitungan Tahun 2004 Jumlah yang yang Rp Rp Rp 116.990.085,68 (3.460.000,00) 113.530.085,68

Sisa Kurang UKP sebesar Rp116.990.085,68 merupakan pengeluaran Pos UKP pasal 2.16.1.1157. uang muka yang dikeluarkan sebelum Tahun Anggaran 2004, yang seharusnya menjadi beban pada Pos UKP. Sisa Lebih UKP sebesar Rp3.460.000,00 adalah pengembalian gaji yang seharusnya dikembalikan ke Pemerintah Pusat yang terjadi pada Tahun 1999 dan masih dianggarkan pada Pos UKP pasal 1.6.1022 Penerimaan dari Pihak Ketiga, setelah adanya UndangUndang Otonomi Daerah pengembalian gaji merupakan hak daerah. Hal tersebut perlu dilakukan koreksi mengurangi Sisa perhitungan Tahun Yang Lalu sebagai berikut : a. 1. Pos 1.1.1. Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 23.868.115.761,26 (113.530.085,68) 23.754.585.675,58 0,00 (113.530.085,68) (113.530.085,68)

Ayat 1.1.1.000. Sisa Perhitungan Anggaran Tahun Yang Lalu Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 23.868.115.761,26 (113.530.085,68) 23.754.585.675.58 0,00 (113.530.085,68) (113.530.085,68)

b. Pos 1.6.1 Penerimaan UKP Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Ayat 1.6.1.022 Penerimaan dari Pihak Ketiga Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.460.000,00 (3.460.000,00) 0,00 (3.460.000,00) 3.460.000,00 (0,00) Rp Rp Rp Rp Rp Rp 49.680.962.365,00 (3.460.000,00) 49.677.502.365,00 7.902.955.662,68 (3.460.000,68) 7.899.495.662,00

c. Pos 2.6.1. Pengeluaran UKP Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi tambah Jumlah setelah koreksi Pasal 2.16.1.1157. Uang muka Realisasi menurut Lampiran C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Selisih anggaran dan realisasi menurut C.I/R Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp Rp Rp Rp 3.885.783.996,68 (116.990.085,68) 3.768.793.911,00 (2.067.367.893,00) 116.990.085,68 (1.950.377.807,32) Rp Rp Rp Rp Rp Rp 49.794.492.450,68 (116.990.085,68) 49.677.502.365,00 7.785.965.577,00 116.990.085,68 7.902.955.662,68

Koreksi Lampiran C.I. A. I Sisa Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 PENDAPATAN Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi BELANJA - Rutin Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi - Pembangunan Koreksi kurang Jumlah setelah koreksi Rp Rp Rp 355.132.019.737,35 (99.431.135,18) 355.032.588.602,17

II

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

244.736.989.932,50 (1.000.000,00) 244.735.989.932,50 85.528.172.294,00 (7.320.000,00) 85.520.852.294,00 Rp Rp 330.256.842.226,50 24.775.746.375,67

Sisa Perhitungan APBD lebih sebesar

B. I

Pencocokan Antara Sisa Perhitungan dan Sisa Kas Sisa Perhitungan APBD a. Sisa Perhitungan APBD tahun lalu sepanjang tidak termasuk dalam perhitungan ini Rp b. Sisa perhitungan TA 2004 Rp Jumlah Rp Sisa Kas per 31-12-2004 Sisa UUDP yang disetor bulan berikutnya tahun dinas perhitungan Ditambah Pembukuan Administratif yang menambah Sisa Perhitungan Tahun 2004 Dikurangi Pembukuan Administratif yang mengurangi Sisa perhitungan Tahun 2004 Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp

0,00 24.775.746.375,67 24.775.746.375,67 24.261.073.104,67 514.673.271,00 0.00 (0,00) 24.775.746.375,67

II

C.

Catatan Pemeriksaan Hasil pemeriksaan atas Laporan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2004 yang disajikan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dapat diungkapkan sebanyak sembilan temuan catatan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah dan DPRD untuk meningkatkan kualitas Laporan Perhitungan APBD. 1. Catatan Pemeriksaan Yang Mempengaruhi Kewajaran Laporan

Perhitungan APBD a Pengelolaan Penerimaan dari Pengembalian Kredit Pemberdayaan Masyarakat Kurang Tertib

Dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek menganggarkan penerimaan dari pengembalian kredit pemberdayaan dan

pengembangan usaha kelompok masyarakat yang sudah diberikan berupa kredit selama Tahun Anggaran 2001 s.d. Tahun Anggaran 2003. Penerimaan pengembalian Kredit bantuan tersebut dikelola oleh empat Dinas di lingkungan Pemda Trenggalek yaitu Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Peternakan, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Dana kredit tersebut dianggarkan dari APBD dengan tujuan meningkatkan / mengembangkan produktivitas dan memperluas lapangan kerja serta meningkatan penerimaaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Trenggalek dari bunga yang dibayarkan kembali oleh usaha kelompok masyarakat. Dari pemeriksaan atas dokumen penerimaan pengembalian kredit tersebut diketahui ada tiga permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan salah satu sumber pembiayaan keuangan tersebut yaitu : 1) Target dan realisasi penerimaan dari pengembalian kredit bantuan pemberdayaan masyarakat tersebut terdiri dari pokok penerimaan angsuran

yang dianggarkan pada pos Penerimaan lain-lainnya yang sah

(Penerimaan dari Proyek / Pokok Pinjaman) dan penerimaan bunga yang dianggarkan pada pos PAD dengan rincian sebagai berikut :

Kode Pos / Ayat1.2.4 1.2.4.003 1.2.4.004 1.2.4.007 1.2.4.008 1.2.4.017 1.5.4.

Uraian

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

Selisih

(Rp)

Dinas Pengelola

Pos : lain-lain PAD yang sah Penerimaan dari Proyek-proyek Sub Sektor Peternakan Penerimaan dari Proyek-proyek Sub Sektor Perikanan Penerimaan dari Proyek-proyek Sub sektor Pertanian rakyat Penerimaan dari Optimalisasi Lahan BPP Kredit Intensifikasi Tebu Rakyat Pos : Penerimaan lain-lainnya (Penerimaan dari Proyek / Pokok Simpanan Pengembangan Pertanian Alat Mesin 95.000.000,00 195.000.000,00 470.000.000,00 1.687.384.000,00 148.800.000,00 46.500.000,00 58.146.000,00 63.701.000,00 683.333.300,00 18.666.700,00 46.500.000,00 46.500.000,00 174.000.000,00 156.666.000,00 78.333.000,00 950.000.000,00 935.500.000,00 787.380.800,00 0,00 0,00 365.000.000,00 195.135.000,00 7.134.000,00 41.372.251,00 10.884.000,00 8.425.000,00 250.000.000,00 19.226.700,00 26.280.000,00 46.500.000,00 66.090.000,00 124.100.000,00 71.773.000,00 750.000.000,00 757.644.180,00 706.479.900,00 (95.000.000,00) (195.000.000,00) (105.000.000,00) (1.492.249.000,00) (141.666.000,00) (5.127.749,00) (47.262.000,00) (55.276.000,00) (433.333.300,00) 560.000,00 (20.220.000,00) 0,00 (107.910.000,00) (32.566.000,00) (6.560.000,00) (200.000.000,00) (177.855.820,00) (80.900.900,00) 273.868.800,00 259.360.000,00 76.000.000,00 35.000.000,00 132.999.900,00 122.909.900,00 84.114.800,00 76.000.000,00 35.000.000,00 60.000.000,00 (150.958.900,00) (175.245.200,00) 0,00 0,00 (72.999.900,00) Dinas Peternakan Dinas Perikanan Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian

1.5.4.001 1.5.4.002 1.5.4.003 1.5.4.005 1.5.4.006 1.5.4.007 1.5.4.008 1.5.4.009 1.5.4.010 1.5.4.011 1.5.4.015 1.5.4.016 1.5.4.017 1.5.4.019 1.5.4.020 1.5.4.021 1.5.4.013 1.5.4.014

Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Pertanian Dinas Peternakan Dinas Peternakan Dinas Pertanian Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Dinas Perikanan Diskoperindag Diskoperindag

Pengadaan Alat Mesin Pertanian Kredit Pengadaan Pangan Proyek Budidaya Pengembangan Peternakan Proyek Penangkar Benih Bantuan Pompa Air Pengadaan Mesin Perahu 5,5 PK Pengadaan Jaring Payang dan Udang Budidaya Perikanan Pengembangan

Pembesaran Lele Dumbo Budidaya Ikan air Tawar Pemberdayaan Nelayan Masyarakat

Pemberdayaan Sektor Perikanan Pengembangan Budidaya ikan air tawar Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Ekonomi

Kredit Intensifikasi Tebu Rakyat Proyek Pemberdayaan Koperasi Proyek Pengembangan Inkra

7.418.639.500,00

3.824.068.731,00

(3.594.570.769,00)

Adanya selisih yang cukup besar antara target dan realisasi seluruhnya sebesar Rp3.594.570.769,00 (Rp7.418.639.500,00 Rp3.824.068.731,00)

menunjukkan bahwa pengelolaan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mengintensifkan penerimaan tersebut tidak berjalan secara efektif, jumlah target penerimaan sebesar

Rp7.418.639.500,00 tersebut merupakan akumulasi tagihan yang jatuh tempo dan belum terbayar sejak Tahun 2001 sampai dengan akhir Tahun 2004. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya peminjam yang tidak mau mengangsur kredit meskipun sudah mendapat surat penagihan dari Asisten Ekonomi Pembangunan atas nama Bupati melalui masing-masing Dinas Pengelola. Menurut penjelasan Asisten II Sekretaris Daerah selaku Ketua Tim Pokjanis yang bertanggung jawab mengelola proyek kredit tersebut, kelompok peminjam yang membandel beralasan uang yang dipinjam tersebut merupakan uang rakyat sehingga tidak harus mengembalikan. Sementara Pemerintah Kabupaten Trenggalek belum mengambil tindakan yang lebih tegas untuk menyelesaikan permasalahan tersebut . Pada Surat Perjanjian Kredit disebutkan antara lain bahwa : a) Peminjaman berikut bunga dan pokok harus dikembalikan dengan sistem angsuran baik tiap bulan maupun tri bulan, selambat-lambatnya tiap bulannya pada tanggal 10. b) Bilamana pelunasan pinjaman beserta bunganya tidak dilakukan pada waktunya, dengan cara dan tempat seperti yang ditentukan dalam perjanjian kredit ini maka oleh karena itu saja sudah cukup bukti tentang adanya pelanggaran atau kealpaan Debitur tanpa diperlukan lagi pemberitahuan dengan surat jurusita dan lain-lain surat semacam ini. c) Bilamana Debitur tidak dapat melunasi pinjaman baik karena hutang pokok bunga, penalty dan biaya-biaya lainnya maka pihak debitur memberi kuasa yang tidak dapat ditarik kembali untuk menjual sebidang tanah pekarangan yang diatasnya berdiri rumah atau tanah pekarangan saja yang telah dijaminkan pada Dinas pengelola kredit Kabupaten Trenggalek.

d) Hasil penjualan barang-barang tersebut dapat dipergunakan sebagai pelunasan dikeluarkan seluruh untuk hutangnya penjualan. ditambah Apabila dengan ada ongkos yang maka

kelebihan

kelebihannya akan dibayarkan kembali kepada debitur.

2) Proses pembayaran angsuran kredit oleh para penerima kredit proyek pemberdayaan usaha kelompok masyarakat, Pemda Trenggalek

bekerjasama dengan pihak ke III melalui jasa bank. Setiap akhir bulan pihak bank berkewajiban untuk melaporkan perkembangan hasil penerimaan angsuran dari kelompok usaha masyarakat yang memperoleh fasilitas kredit ke semua Dinas yang mengelola kredit. Setiap Bendahara di Dinas yang menangani kredit proyek tersebut memiliki buku rekening bank di Bank Jatim Cabang Trenggalek yang digunakan untuk menampung penyetoran angsuran pokok dan bunga tersebut. Berdasarkan laporan dari bank, Bendaharawan wajib menyetorkan seluruh penerimaan tersebut ke kas daerah setiap akhir bulan. Pemeriksaan pada Bendahara Dinas Pengelola proyek kredit tersebut diketahui bahwa per 31 Desember 2004 di buku rekening bank atas nama Bendahara yang bersangkutan menunjukkan saldo penerimaan angsuran kredit yang belum disetorkan ke Kas Daerah dengan rincian sebagai berikut :No 1 Uraian Bendahara Dinas Koperindag an. Mulyadi - Proyek T.A 2001 No. Rekening 0222129855 - Proyek T.A.2002 No. Rekening 917.01.001698 - Proyek T.A.2003 No. Rekening 917.01.000580 7.667.356,74 38.320.543,00 40.977.522,00 Jumlah (Rp)

2.

Bendahara Dinas Koperindag an. Nurun Najmi - Proyek T.A 2001 No. Rekening 0222125655 - Proyek T.A.2002 No. Rekening 917.01.000436 - Proyek T.A.2003 No. Rekening 917.01.002052 44.830.154,00 9.770.719,00 27.711.168,00

No 3.

Uraian Bendahara Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan an. Nurma F - Proyek T.A. 2001 No Rekening 0222126344 - proyek T.A. 2001 No.Rekaning 0222126355

Jumlah (Rp)

468.199,20 74.567,66

4.

Bendahara Dinas Kelautan dan Perikanan an. Agus Suhariyanto - Proyek T.A. 2001 No. Rekening 0222126288 - Pimpro untuk Proyek T.A. 2002 No. Rekening 0222143047 - Bendahara Proyek untuk proyek T.A 2003 No. Rek. 0222152071 9.376.367,00 29.191.135,07 5.675.385,87

5.

Bendahara Dinas Peternakan an. Suhadji Budiharjo - Proyek T.A. 2001 No. Rekening 0222126488 Total 5.871.679,00 219.934.796,54

Penerimaan sebesar Rp219.934.791,53 tersebut belum bisa disetor ke Kas Daerah karena laporan dari bank baru dikirimkan tanggal 13 Januari 2005 sehingga Bendaharawan dari masing-masing dinas belum bisa

mengklasifikasikan penerimaan sesuai pasal yang bersangkutan. Dari penjelasan bendaharawan dinas diketahui bahwa untuk menangani penerimaan angsuran kredit tersebut belum ditunjuk Bendahara Khusus Penerima pada masing-masing dinas dengan Surat Keputusan Bupati. Pengelola penerimaan tersebut dilaksanakan oleh petugas atas perintah Kepala Dinas masing-masing, sehingga tanggung jawab yang

bersangkutan secara administrastif menjadi tidak jelas. Hal tersebut ditunjukkan dengan tidak dibuatnya Buku Kas Umum dan Laporan Realisasi Penerimaan oleh masing-masing bendahara / petugas.

3) Pemeriksaan lebih lanjut atas bukti bukti setoran untuk angsuran pokok maupun bunga menunjukkan bahwa penerimaan bunga angsuran yang disetorkan ke kas daerah adalah penerimaan bunga yang telah dipotong lebih dulu untuk Biaya Operasional dan Jasa Bank . Komposisi persentase dari bunga pinjaman yang diterima pada proyek kredit pemberdayaan usaha kelompok masyarakat Tahun 2001 adalah 12

% dengan rincian kontribusi PAD= 8 %, Biaya Operasinal = 1,5%, Jasa Bank = 1,5 % dan Dana Beku = 1 %, sedang untuk Proyek kredit T.A. 2002 dan 2003 bunga pinjaman kredit adalah 10 % dengan rincian

kontribusi PAD = 8 %, Biaya Operasional = 1,5 % dan Jasa Bank = 0,5 %. Rincian penerimaan jasa bunga dan penyetoran ke kas daerah yang dikelola Bendahara masing-masing Dinas sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2004 adalah sebagai berikut :

No

Unit Kerja

Bunga (Rp)

PAD (Rp)

Biaya Operasional (Rp) 3.364.000,00 2.000.000,00 3.475.000,00 21.102.900,00 24.100.000,00

Jasa bank (Rp) -

1. 2. 3. 4. 5.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Peternakan Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Proyek Inkra) Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Proyek Pemberdayaan Koperasi)

32.364.000,00 33.088.800,00 76.657.800,00 102.432.400,00 106.378.260,00

29.000.000,00 31.088.800,00 73.182.800,00 77.678.500,00 78.295.260,00

3.651.000,00 3.983.000,00

350.921.260,00

289.245.360,00

54.041.900,00

7.634.000,00

Penerimaan bunga dari Proyek Kredit Pemberdayaan Kelompok Usaha Masyarakat oleh masing-masing Bendahara pengelola proyek bantuan tidak disetor seluruhnya ke Kas Daerah namun dipotong langsung dengan biaya operasional dan Jasa Bank, karena pengeluaran tersebut belum dianggarkan dalam APBD sehingga mengurangi jumlah PAD dari penghasilan bunga Tahun Anggaran 2004 sebesar (Rp54.041.900,00 + Rp7.634.000,00). Rp 61.675.900,00

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : 1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Daerah pasal 7 ayat (3) antara lain

menyebutkan bahwa Setiap Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya yang mempunyai sumber pendapatan wajib : a) Mengadakan Intensifikasi Pendapatan Daerah, yang menjadi

wewenang dan tanggungjawabnya, baik mengenai jumlahnya maupun kecepatan penyetorannya ke rekening Kas Daerah. b) Mengintensifkan penagihan dan pemungutan piutang daerah. c) Memberikan sanksi terhadap kelalaian pembayaran atas piutangpiutang daerah tersebut di atas. 2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 pasal 6 ayat (3) point a yaitu Penerimaan Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya adalah Pendapatan Daerah dan oleh karena itu dilarang dipergunakan langsung untuk membiayai pengeluaran pengeluaran kecuali penerimaan fungsional Unit Swadana Daerah dan penerimaan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku :

Permasalahan tersebut mengakibatkan : 1) Tertundanya penerimaan daerah minimal sebesar Rp219.934.796,54; 2) Realisasi penerimaan daerah tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Hal ini disebabkan oleh : 1) Tim Pokjanis kurang tegas dalam mengambil langkah untuk penyelesaian masalah tersebut dan kesengajaan debitur tidak melunasi kewajibannya tepat waktu. 2) Kurang jelasnya tugas dan tanggung jawab dinas dalam hal ini Bendaharawan dalam pengelolaan penerimaan angsuran kredit. 3) Kelalaian Tim Anggaran yang tidak menganggarkan biaya operasional dan jasa bank dari pengelolaan penerimaan proyek tersebut.

Kepala BPKAD menjelaskan bahwa diwaktu yang akan datang Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan menertibkan yang lebih efisien dan efektif terhadap pengelolaan penerimaan dan pengembalian.

BPK menyarankan kepada Bupati agar: 1) Menegur dan memerintahkan Tim Pokjanis untuk mengupayakan penyelesaian kredit sesuai ketentuan yang berlaku; 2) Menunjuk Bendaharawan Khusus Penerima yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengelola penerimaan angsuran kredit; 3) Memerintahkan para Kepala Dinas dan Bendaharawan yang bersangkutan untuk menyetorkan hasil penerimaan daerah ke Kas Daerah tepat waktu.

b Surat Pertanggungjawaban sebesar Rp730.014.590,00 terlambat dikirim ke Bidang Pembukuan dan Verifikasi

Realisasi Belanja Rutin dan Belanja Pembangunan pada Pemerintah Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 sesuai Laporan Perhitungan APBD masing-masing sebesar Rp244.736.898.932,50 dan

Rp85.528.172.294,00. Dalam penyusunan angka-angka realisasi belanja pasal yang bersangkutan pada perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, masih terdapat angka-angka realisasi belanja yang didasarkan atas SPMU dan bukan atas dasar SPJ. Bidang Pembukuan dan Verifikasi belum memperhitungkan SPJ yang dikirim setelah tanggal 31 Januari 2005 dalam penyusunan perhitungan APBD TA 2004. Pemeriksaan terhadap Surat

Pertanggungjawaban (SPJ) Rutin dan Pembangunan serta daftar pengiriman SPJ yang dibuat oleh Bendaharawan di Sub Bidang Verifikasi diketahui terdapat 12 Bendaharawan yang sampai dengan tanggal 31 Januari 2005 terlambat mengirimkan SPJ ke Sub Bidang Verifikasi seluruhnya sebesar Rp730.014.590,00 dengan rincian sebagai berikut :No I 1. 2 3. Unit Kerja Bulan Bendaharawan Rutin Bagian Tata Pemerintahan Dinas Pendidikan Dinas Lingtamben Nopember Desember Desember Nopember Desember 4. Pos Bupati Jumlah I II. 1 2. 3. 4. Bendaharawan Proyek Peningkatan Produksi Ternak Pendamping JPKM Peningkatan SIK Manajemen Pengadaan obat Desember Desember Desember September s.d. Desember 34.707.000,00 55.805.000,00 19.425.000,00 47.283.430,00 28-02- 2005 01-03- 2005 23-02- 2005 SPJ dlm penyelesaian Desember 100.000.000,00 112.400.000,00 199.461.300,00 25.000.000,00 34.689.375,00 66.284.835,00 537.835.510,00 24-02- 2005 SPJ dlm penyelesaian 02-03- 2005 01-03- 2005 07-03- 2005 14-02- 2005 SPJ Nilai (Rp) Tanggal Pengiriman

No 5. 6. 7. 8.

Unit Kerja Bulan Pemugaran /Plesterisasi Pembinaan Ketentraman dan Perlindungan Masyarakat Pengadaan Kendaraan Dinas Pembangunan tempat parkir lokasi wisata Jumlah II Jumlah I + II

SPJ Nilai (Rp) 7.390.000,00 25.000.000,00 1.575.850,00 992.800,00 192.179.080,00 730.014.590,00 Desember Agustus s.d. Desember Desember Desember

Tanggal Pengiriman 01-03- 2005 SPJ dlm penyelesaian 25-02- 2005 14-02- 2005

Pemeriksaan pada Bendaharawan di masing-masing dinas dari tanggal 1 Maret s.d. tanggal 10 Maret 2005 diketahui bahwa dari 12 Bendaharawan tersebut terdapat sembilan Bendaharawan yang sudah menyusun SPJ secara lengkap dan tiga Bendaharawan yang belum menyelesaikan SPJ seluruhnya sebesar Rp184.683.430,00. Pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen

pertanggungjawaban dan STS sisa UUDP menunjukkan bahwa masih terdapat sisa UUDP pada empat Bendaharawan Rutin/Proyek seluruhnya sebesar Rp8.320.000,00 dengan rincian sebagai berikut :No Unit Kerja / Proyek Pasal SPMU + Sisa kas bln. Lalu (Rp) 4 67.284.835,00 38.857.000,00 1.625.850,00 4.112.800,00 111.880.485,00 Realisasi SPJ (Rp) 5 66.284.835,00 34.707.000,00 1.575.850,00 992.800,00 103.560.485,00 Sisa UUDP / Sisa Kas (Rp) 6 = (4 5) 1.000.000,00 4.150.000,00 50.000,00 3.120.000,00 8.320.000,00 Tanggal Disetor 7 11-02-2005 28-02-2005 07-03-2005 03-02-2005

1 1. 2 3. 4

2 Pos Bupati Proyek Peningkatan Produksi Ternak Proyek Pengadaan Kendaraan Dinas Proyek perbaikan jaringan irigasi

3 2.14.1.1134 2P.0.2.3.02.001. 2P.0.18.1.01.002 2P.0.3.2.01.001/ 7

Jumlah sisa UUDP

Keberadaan sisa UUDP sebesar Rp8.320.000,00 tersebut belum diperhitungkan sebagai pengurang pada angka realisasi belanja pada Perhitungan APBD sehingga akan mengurangi pasal yang terkait dan sisa Perhitungan APBD TA 2004 Terhadap permasalahan tersebut Kepala Bagian Keuangan telah

memberikan teguran kepada Pengguna Anggaran dan Bendaharawan yang

bersangkutan berupa Surat Peringatan Pertama kepada Atasan Langsung Bendaharawan / Pemimpin Proyek yang bersangkutan yang tembusannya disampaikan kepada Kepala Dinas / Lembaga / Satuan Kerja Daerah, namun demikian sampai dengan saat pemeriksaan belum ditindaklanjuti oleh masingmasing Atasan Langsung maupun Bendaharawan yang bersangkutan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 1994 tanggal 5 Oktober 1994 Tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dalam : 1) Pasal 29 ayat (1) yang antara lain disebutkan bahwa selambat-lambat tanggal 10 setiap bulan Bendaharawan mengirimkan Surat

Pertanggungjawaban Pelaksanaan

Anggaran Rutin dan Anggaran

Pembangunan tentang pengurusan uang untuk dipertanggungjawaban (UUDP) bulan yang lalu kepada Kepala Daerah; 2) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 2 Tahun 1994 Pasal 9 ayat (2) Penyetoran kembali sisa UUDP sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) , yang dilakukan tahun berjalan dibukukan sebagai Contra Post (CP) pengeluaran pasal yang bersangkutan.

Permasalahan tersebut mengakibatkan : 1) Pengeluaran kebenarannya; 2) Sisa UUDP sebesar Rp8.320.000,00 yang belum di kurangkan sebesar Rp184.683.430,00 belum dapat diyakini

menjadikan belanja dan Sisa Perhitungan APBD lebih tinggi dari angka yang sebenarnya.

Hal tersebut disebabkan oleh : 1) Kelalaian para Bendaharawan Rutin/Pembangunan tersebut yang tidak segera menyusun dan mengirimkan SPJ serta menyetorkan sisa UUDP ke Kas Daerah tepat waktu

2) Lemahnya pengawasan melekat dari masing-masing Kepala Unit Kerja selaku Penanggung jawab Anggaran.

Kepala BPKAD memahami temuan dari BPK karena untuk angka-angka realisasi belanja pada draft Perhitungan APBD Tahun 2004 dicatat berdasarkan SPMU yang telah tervalidasi oleh Kas Daerah dan terekam dalam B-IX.

BPK menyarankan kepada Bupati agar: 1) Menegur Bendaharawan yang terlambat menyusun dan mengirimkan SPJ dan Sisa UUDP . 2) Menegur Kepala Unit Kerja yang lalai dalam melaksanakan pengawasan kepada masing-masing Bendaharawan

c

Pemberian Uang Muka Kerja Sebesar Rp116.990.085,68 Melalui Pos UKP Belum Dipertanggungjawabkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek menetapkan APBD Tahun Anggaran 2004 pada tanggal 28 Februari 2005 melalui Perda No. 1 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Sedangkan perubahan APBD ditetapkan tanggal 14 Juli 2004 melalui Perda Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran dan Belanja Daerah. Untuk menanggulangi pengeluaran Rutin dan Pembangunan yang mendesak selain gaji dan tagihan rutin Pemda sebelum APBD disahkan, maka Pemerintah Kabupaten Trenggalek

mengeluarkan uang muka kerja yang dianggarkan dan ditetapkan pada pasal/pos anggaran pendapatan Urusan Kas dan Perhitungan. Tata cara pengajuannya, setiap Satker atau Dinas yang bersangkutan mengajukan Nota Dinas yang ditujukan kepada Bupati mengenai besarnya pengajuan uang muka yang dilampiri dengan rincian kebutuhan. Setelah mendapatkan persetujuan dari Bupati, Satker atau Dinas yang bersangkutan mengajukan SPP uang muka dilampiri nota dinas yang sudah disetujui oleh Bupati ke Bagian Keuangan. Kemudian diterbitkan SPM untuk dicairkan uang, dan apabila APBD sudah disahkan dan anggaran sudah bisa dicairkan maka uang muka tersebut harus segera dikembalikan dan disetorkan ke Kas Daerah. Pengeluaran uang muka kerja oleh Bendaharawan Rutin dan Pembangunan serta pengembaliannya dicatat melalui pos UKP pengeluaran dan penerimaan. Pengeluaran uang muka dicatat pada pasal 2.16.1.1157 dengan anggaran sebesar Rp1.818.416.103,68 dan realisasi sebesar

Rp3.885.783.996,68 atau 213,69 %. Realisasi sebesar Rp3.885.783.996,68 tersebut terdiri dari pengeluaran uang muka yang dilakukan selama Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp3.378.790.000,00 dan sisa uang muka sebelum Tahun Anggaran 2004 yang belum dikembalikan sebesar Rp506.993.996,68.

Sedangkan penerimaan uang muka dicatat pada ayat 1.6.1.006 penerimaan kembali (persekot) dengan anggaran sebesar Rp1.818.416.103,68 dan terealisasi sebesar Rp3.768.793.911,00 atau 207,26%. Realisasi penerimaan tersebut terdiri dari penerimaan kembali uang muka Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp3.378.790.000,00 dan penerimaan sisa uang muka sebelum Tahun 2004 sebesar Rp390.003.911,00. Pemeriksaan atas pengeluaran dan pengembalian uang muka kerja pada pos UKP, Buku Besar Penerimaan (B-IV) dan Buku Besar Pengeluaran (B-V), Surat Perintah Membayar Uang (SPMU) dan Surat Tanda Setoran di bidang pembukuan dan verifikasi diketahui bahwa sampai dengan 31 Januari 2005 terdapat uang muka kerja yang belum dikembalikan oleh yang bersangkutan sebesar Rp116.990.085,68 yang merupakan selisih dari Pengeluaran Uang Muka Kerja sebesar Rp3.885.783.996,68 dikurangi Pengembalian Uang

Muka Kerja sebesar Rp3.768.793.911,00. Pengeluaran uang muka kerja sebesar Rp116.990.085,68 yang belum dikembalikan merupakan sisa uang muka yang terjadi sebelum Tahun Anggaran 2004 dengan rincian pada lampiran 1. Pengeluaran tersebut tidak dibuatkan pasal yang definitif pada APBD tahun anggaran yang bersangkutan sehingga masih membebani pasal UKP. Sisa uang muka tersebut seharusnya menjadi komponen pengurang dari sisa perhitungan tahun yang lalu, karena termasuk pengeluaran riil daerah meskipun tidak ada pasal yang definitif. Agar sisa uang muka tersebut tidak terus menerus membebani pos UKP maka perlu dilakukan koreksi terhadap pasal dimaksud (2.16.1.1157 Uang muka) sebesar Rp116.990.085,68.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Permendagri No. 2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bab I Pasal 6 ayat (5) yang berbunyi dilarang memberikan panjar melalui Bagian Urusan Kas dan Perhitungan, apabila tidak tersedia kredit anggarannya.

Permasalahan tersebut mengakibatkan fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai alat pengendalian menjadi berkurang dan dapat mendorong atau memberikan peluang terjadinya penyalahgunaan keuangan daerah.

Hal ini disebabkan oleh : 1) Kebijakan Bupati Trenggalek dalam pemberian uang muka kerja tanpa disertai dengan pengendalian yang memadai. 2) Kelalaian para Kepala Dinas/Satuan Kerja dalam

mempertanggungjawabkan penggunaan uang muka.

BPK menyarankan kepada Bupati agar: 1) Menghentikan kebijakan dalam pemberian uang muka yang tidak sesuai ketentuan 2) Memerintahkan para Kepala Dinas/Satuan Kerja yang bersangkutan untuk segera mempertanggungjawabkan uang muka yang telah diterimanya.

d Belanja Pegawai pada Pos Sekretariat Daerah Dibebani Gaji dan Tunjangan Satuan Kerja Lainnya Seluruhnya Sebesar Rp914.387.000,00

Dalam Draft Perhitungan APBD Kabupaten Trenggalek Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa Belanja Pegawai pada Sekretariat Daerah untuk Tahun 2004 dianggarkan sebesar Rp10.660.847.998,00, sedangkan realisasinya sebesar Rp10.408.128.981,00 atau 97,63 %. Realisasi belanja pegawai tersebut diantaranya digunakan untuk pembayaran gaji dan tunjangan sebesar Rp9.632.917.297,00 . Dari pemeriksaan atas dokumen pembayaran gaji dan tunjangan pada Pos Sekretariat Daerah menunjukkan bahwa selama Tahun Anggaran 2004 pada pasal Gaji dan Tunjangan Sekretariat Daerah (2.2.3.1001.) tersebut dibebani oleh Gaji dan Tunjangan dari Satuan Kerja lainnya yaitu Bupati, Wakil Bupati, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) seluruhnya sebesar Rp914.387.000,00 dengan rincian masing-masing sebagai berikut :No 1. 2. 3. 4. Bupati Wakil Bupati BPKAD BKD Jumlah Satuan Kerja Jumlah Personel 1 1 33 29 64 Nilai (Rp) 73.354.800,00 61.616.400,00 423.888.900,00 355.526.900,00 914.387.000,00

Dalam APBD Tahun Anggaran 2004, gaji tiga satuan kerja di atas yaitu Bupati, Wakil Bupati dan BKD belum dianggarkan pada Pos yang bersangkutan, sehingga proses administrasi dan pembayarannya dilaksanakan oleh Bendahara Gaji Sekretariat Daerah. Sedangkan gaji Pos BPKAD sebagian sudah dianggarkan sesuai Posnya, namun demikian karena BPKAD baru dibentuk Tahun 2004 sebagian personel yang sebelumnya sebagai

personel Bagian Keuangan Sekretariat Daerah penganggaran dan pengambilan gajinya masih menjadi satu dengan Sekretariat Daerah.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 01 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2004 dan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 09 Tahun 2004 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2004 tercantum bahwa masing-masing Satuan Kerja sudah disediakan Pos tersendiri, maka seharusnya Gaji dan Tunjangan juga dianggarkan dan direalisasikan pada Pos yang bersangkutan.

Kondisi tersebut mengakibatkan pengeluaran Pasal Gaji dan Tunjangan pada Pos yang bersangkutan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Hal

tersebut

disebabkan

kelalaian

Tim

Anggaran

yang

tidak

menganggarkan Gaji dan Tunjangan secara tepat pada Pos masing-masing Satuan Kerja.

Kepala BPKAD menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan adanya masa transisi perubahan Struktur Kelembagaan di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek sesuai dengan PP Nomor 8 Tahun 2003, yang sampai disusun Perubahan APBD Tahun Anggaran 2004 belum diadakan penataan staf. Sehingga anggaran gaji dan tunjangan bagi PNS eks. Bagian di Sekretariat Daerah yang dilebur / digabung menjadi lembaga baru, gaji PNS yang bersangkutan masih ikut di Sekretariat Daerah.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menegur Tim Anggaran yang lalai tidak menganggarkan Gaji dan Tunjangan secara tepat dan selanjutnya agar menganggarkan Gaji dan Tunjangan tersebut sesuai Pos masing-masing.

e

Pengeluaran

Untuk

Keperluan

DPRD

Sebesar

Rp303.000.000,00

Dibebankan Kepada Satuan Kerja Lain

Dari pemeriksaan secara uji petik atas pasal-pasal belanja rutin dan belanja pembangunan diketahui bahwa terdapat pengeluaran-pengeluaran untuk kepentingan DPRD yang dibebankan pada pos-pos satuan kerja lain sebesar Rp303.000.000,00 terdiri dari pengeluaran macam-macam bantuan atas beban Sekretariat Daerah sebesar Rp75.000.000,00 dan pengeluaran atas beban Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan Kabupaten

Trenggalek sebesar Rp228.000.000,00 dengan rincian pengeluaran sebagai berikut : 1) Pembayaran pengumpulan, penelitian dan pengecekan berkas serta penetapan jadwal pelantikan Anggota DPRD serta biaya pengurusan ke Surabaya sebesar Rp75.000.000,00. Pencairan anggaran tersebut atas dasar Nota Dinas No. 900/754/406.011/2004 tanggal 16 Agustus 2004 dari Kepala Bagian Tata Pemerintahan kepada Bupati Trenggalek yang kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi Bupati kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan untuk menyelesaikannya. 2) Pembayaran bantuan orientasi pelaksanaan tugas Anggota DPRD hasil Pemilu Tahun 2004 Kabupaten Trenggalek sebesar Rp200.000.000,00. Pencairan anggaran tersebut atas dasar surat dari Ketua Sementara DPRD Kabupaten Trenggalek No. 900/1321/406.045/2004 tanggal 3 September 2004 kepada Bupati Trenggalek yang kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi berjenjang kepada Sekretaris Daerah selanjutnya kepada Kepala BPKAD diteruskan kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan dan kemudian diselesaikan. 3) Pembayaran bantuan uang makan, transportasi dan BBM bagi petugas pengamanan dalam rangka peresmian dan pengucapan sumpah/janji Anggota DPRD Trenggalek Tahun 2005-2009 sebesar Rp15.000.000,00. Pencairan anggaran tersebut atas dasar surat dari Kapolres Trenggalek No. B/2164/VIII/2004/Polres tanggal 13 Agustus 2004 kepada Bupati

Trenggalek yang kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi berjenjang kapada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan untuk diselesaikan. 4) Pembayaran bantuan tambahan pengamanan peresmian dan pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek masa bhakti 2004 2009 sebesar Rp9.000.000,00. Pencairan anggaran tersebut atas dasar surat dari Kapolres Trenggalek No. B/2210/VIII/2004/Polres tanggal 25 Agustus 2004 kepada Bupati Trenggalek yang kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi berjenjang kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan dan seterusnya untuk diselesaikan. 5) Pembayaran Operasional Pengamanan Janji Anggota Dewan sebesar

Rp4.000.000,00. Pencairan anggaran tersebut atas dasar Nota Dinas dari Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Trenggalek No. 300/735/406.079/2004 tanggal 25 Agustus 2004 kepada Bupati

Trenggalek yang kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi berjenjang kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan dan seterusnya.

Hal tersebut tidak sesuai dengan : 1) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor : 903/2477/SJ tanggal 5 Desember 2001 perihal Pedoman Umum Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2002 yang antara lain dalam Bab II pasal 2 butir a.1 huruf f menyebutkan Penyediaan Belanja DPRD tidak dibenarkan dianggarkan pada Bagian/Pos-pos belanja lainnya; 2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 2 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada Bab I Pasal 6 ayat (4) yang menyatakan bahwa dilarang melakukan pengeluaran atas beban Anggaran Daerah untuk tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja Daerah.

Hal tersebut mengakibatkan realisasi belanja DPRD tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh kebijakan Bupati Trenggalek dan pejabat Pengelola Keuangan yang membiayai kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan DPRD dari pasal-pasal yang lain.

Kepala BPKAD memahami temuan BPK tersebut, namun karena untuk kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan DPRD tersebut tidak dianggarkan pada Pos Sekretariat DPRD maka didanai dari Pos lain yang masih memungkinan.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menghentikan kebijakan membiayai pengeluaran DPRD dari pasal-pasal yang lain dan memerintahkan kepada para Pejabat Pengelola Keuangan agar tidak mengulangi pengeluaranpengeluaran dimaksud.

f

Pengeluaran Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan Sebesar Rp1.768.141.000,00 Tidak Sesuai Dengan Peruntukannya.

Guna

menunjang dalam

kegiatan rangka

pemerintahan,

pembangunan

dan

kemasyarakatan

menyelenggarakan

kewenangannya

Pemerintahan Daerah Kabupaten Trenggalek dalam Tahun Anggaran 2004 telah menganggarkan pada Belanja Pembangunan Sektor Pembangunan Daerah dan Permukiman Pasal 2P.0.9.1.01.001 yaitu Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan sebesar Rp3.400.000.000,00 dan telah

direalisasikan sebesar Rp3.120.458.600,00 atau 91,78 % dengan tujuan proyek yaitu untuk pembangunan daerah dan permukiman guna menunjang kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan di daerah bawahan baik kecamatan maupun kelurahan di lingkungan Kabupaten Trenggalek. Hasil pemeriksaan Pasal secara uji petik atas diketahui dokumen-dokumen bahwa terdapat

pertanggungjawaban

2P.0.9.1.01.001

pengeluaran-pengeluaran bantuan yang tidak sesuai dengan peruntukannya atau dengan kata lain pengeluaran yang diluar pasal yang telah dianggarkan antara lain bantuan untuk instansi vertikal, kegiatan DPRD,

perayaan/peringatan hari besar/ulang tahun/hari jadi, penyambutan tamu negara, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya seluruhnya sebesar

Rp1.768.141.000,00 . Pengeluaran biaya tersebut atas dasar surat permohonan bantuan/proposal yang ditujukan kepada Bupati Trenggalek kemudian ditindaklanjuti dengan disposisi secara berjenjang kepada Sekretaris Daerah dilanjutkan kepada Kepala BPKAD diteruskan lagi kepada Kepala Bagian Perlengkapan dan Keuangan dan dilanjutkan kepada Pemimpin Proyek dan dicairkan oleh Bendaharawan Proyek. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak sesuai peruntukannya tersebut antara lain sebagai berikut :

1) Pembayaran

bantuan

biaya

kepada

Instansi

Vertikal

sebesar

Rp157.500.000,00; 2) Pembayaran bantuan operasional DPRD Kabupaten Trenggalek sebesar Rp228.000.000,00; 3) Pembayaran Bantuan Penyambutan Tamu Negara sebesar

Rp400.000.000,00; 4) Pembayaran Bantuan Operasional Pemilu sebesar Rp397.400.000,00; 5) Pembayaran Bantuan Peringatan HUT RI sebesar Rp41.625.000,00; 6) Pembayaran Bantuan Hari Jadi Kabupaten Trenggalek sebesar

Rp42.250.000,00; 7) Pembayaran Bantuan HUT PDIP sebesar Rp10.000.000,00; 8) Pembayaran bantuan kepada BPR Jwalita Kabupaten Trenggalek sebesar Rp288.941.000,00; 9) Pembayaran bantuan kepada organisasi sosial sebesar Rp202.425.000,00; Rincian pengeluaran-pengeluaran tersebut dapat dilihat pada lampiran 2.

Pemeriksaan atas dokumen DIPDA, SKO dan lembar kegiatan Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak memiliki rencana dan sasaran yang jelas, sehingga realisasinya sebagian digunakan untuk menampung pengeluaran-pengeluaran yang belum dianggarkan.

Hal tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Bab I : 1) Pasal 6 ayat (4) yang menyatakan bahwa dilarang melakukan pengeluaran atas beban Anggaran Daerah untuk tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja Daerah. 2) Pasal 14 Ayat (1) menyatakan bahwa atas beban Anggaran Belanja Daerah bagi Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya dilarang melakukan

pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan antara lain Perayaan/Peringatan hari besar/Hari Raya/Hari Ulang Tahun/Hari Jadi dan sebagainya; Pemberian ucapan selamat, hadiah, tanda mata, karangan bunga dan sebagainya untuk berbagai peristiwa; Pesta untuk berbagai peristiwa; Pekan Olah Raga pada Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya dan Ayat (2) menyatakan Penyelenggaraan- penyelenggaraan antara lain Penyambutan pejabat dibatasi sampai pada hal-hal yang sangat penting.

Hal tersebut selain mengakibatkan realisasi pasal tersebut tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, juga cenderung memboroskan keuangan daerah.

Hal tersebut terjadi karena kebijakan Bupati Trenggalek yang tidak sejalan dengan ketentuan yang berlaku.

Bupati memahami temuan dari BPK, namun karena kegiatan-kegiatan seperti perayaan / peningkatan hari jadi dan sejenisnya harus dilaksanakan dan sangat diharapkan masyarakat sehingga Pemerintah Daerah memandang perlu membiayai kegiatan tersebut melalui Pos Proyek Sumbangan dan Bantuan Daerah Bawahan.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menghentikan kebijakan merealisasikan proyek sumbangan dan bantuan daerah bawahan untuk keperluan yang tidak sesuai dengan tujuan proyek.

2. Catatan Pemeriksaan Yang Tidak Mempengaruhi Kewajaran Laporan Perhitungan APBD a Proyek Yang Dianggarkan Dalam Perubahan APBD (PAK) TA 2004 Tidak Dapat Diselesaikan Dalam Satu Tahun Anggaran Sebesar Rp2.510.000.000,00.

Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kabupaten Trenggalek menambah kegiatan pembangunan fisik konstruksi melalui penambahan Belanja Pembangunan pada Perubahan Anggaran APBD (PAK) TA 2004. Anggaran Belanja Pembangunan sebelum PAK sebesar Rp79.065.118.150,00 ditambah sebesar Rp14.159.544.150,00 menjadi Rp93.224.662.300,00 yang dituangkan dalam Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 1 Tahun 2004 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2004. Dari anggaran tersebut yang sudah direalisasikan sampai akhir Tahun 2004 sebesar Rp85.528.172.294,00 atau 91,74%. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen

pertanggungjawaban kegiatan pelaksanaan proyek pada Dinas Bina Marga, Dinas Pengairan dan Dinas Perumahan dan Permukiman diketahui bahwa pada Bidang Dinas Bina Marga serta dokumen pelaksanaan pelelangan telah ditetapkan satu Panitia Pengadaan yang bertugas mengadakan barang/jasa semua proyek dilingkungannya, demikian pula pada Dinas Pengairan dan Dinas Permukiman dan Perumahan masing-masing satu kepanitiaan yang melaksanaan pengadaan barang/jasa proyek dilingkungannya dengan

Keputusan Bupati Trenggalek Nomor 123 Tahun 2004 tanggal 26 Maret 2004.

Meskipun PAK sudah ditetapkan pada tanggal 14 Juli 2004, namun pelaksanaan proyek baru dimulai rata-rata pertengahan Desember 2004. Keterlambatan pelaksanaan proyek tersebut karena Kegiatan Panitia Pengadaan/Lelang yang meliputi 29 paket pekerjaan dilaksanakan bersamaan

yang proses administrasinya dilaksanakan di Sekretariat Panitia Pengadaan Bagian Pembangunan Sekretariat Daerah tidak dapat berjalan lancar, maka Kepala Dinas sebagai pengguna barang dan jasa tidak dapat membuat jadwal pelaksanaan pengadaan barang dan jasa sebagaimana mestinya. Panitia telah membuat jadwal pengadaan dimulai dengan tahap prakualifikasi yang dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2004 dan seterusnya sampai dengan proses penjelasan pekerjaan tanggal 2 Nopember 2004. Namun proses yang telah berjalan tersebut oleh Panitia dinyatakan gagal dan kemudian diulang mulai dari awal dengan jadwal baru, yaitu mulai proses Pengumuman Pelelangan Umum tanggal 1 Nopember 2004 dan seterusnya sampai dengan ditandatanganinya SPK tanggal 16 Desember 2004. Sehingga pelaksanaan pekerjaan terlambat dan praktis tidak dapat selesai dalam Tahun Anggaran 2004. Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik diketahui bahwa sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2004 terdapat 11 proyek yang belum dapat diselesaikan sebesar Rp2.510.000.000,00 dan belum ada realisasi keuangan. Proyek yang belum dapat diselesaikan pada masing-masing Dinas berdasarkan uji petik adalah sebagai berikut :

No Dinas Pengairan

Proyek Perbaikan Jaringan Irigasi

Pasal 2P.0.3.2.01.001

Anggaran (Rp)

Realisasi (Rp)

1 2

Perbaikan tangkis pengaman jaringan irigasi Perbaikan Dam dan Jaringan Irigasi Perbaikan Cek Dam dan Saluran Irigasi Dinas Perumahan dan Permukiman 2P.0.3.2.01.002

450.000.000,00 200.000.000,00

0 0

3 4 5

Pembangunan SMUN Munjungan

2P.0.11.1.02.010 2P.0.11.1.02.011 2P.0.11.4.02.003

250.000.000,00 100.000.000,00 450.000.000,00

0 0 0

Pendamping Pembangunan SLTP II Bendungan Pendamping Peningkatan Mutu Prasarana dan Sarana Olah raga 6 Perbaikan sarana dan prasarana akibat bencana alam Bidang Permukiman 7 Pembangunan Mapolres Trenggalek Dinas Bina Marga Peningkatan Jalan 8 9 10 11 Pembangunan TPJ Sripit - Prigi Peningkatan Jembatan Stodram Jembatan Ngampo Kec. Munjungan Peningkatan Jembatan Bogoroan Kampak Talud Jembatan Tawing Kec. Munjungan

2P.0.13.2.04.005 2P.0.18.1.01.004

200.000.000,00 500.000.000,00

0 0

2P.0.6.1.03.001 250.000.000,00 2P.0.6.1.03.002 33.000.000,00 27.000.000,00 50.000.000,00 2.510.000.000,00 0 0 0 0

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : 1) Lampiran I Keppres Nomor 80 Tahun 2003 Bab I tentang Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah huruf A poin 1.b. tentang Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan yang menyatakan : a) Pengguna barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan; b) Jadwal pelaksanaan pekerjaan meliputi pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa, waktu mulai dan berakhirnya pelaksanaan pekerjaan, dan waktu serah terima akhir pekerjaan; c) Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun sesuai dengan waktu yang diperlukan serta dengan memperhatikan batas akhir tahun anggaran/batas akhir efektifnya anggaran. 2) Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tanggal 10 November 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 5 menyatakan APBD merupakan dasar pengelolaan Keuangan Daerah dalam tahun anggaran tertentu.

Permasalahan tersebut mengakibatkan sarana dan prasarana fisik yang telah dianggarkan tidak segera dapat dimanfaatkan senilai

Rp2.510.000.000,00.

Hal di tersebut terjadi karena jadwal kegiatan yang dibuat oleh Panitia Pengadaan tidak memperhatikan batas akhir tahun anggaran.

Kepala Bagian Pembangunan menjelaskan telah menyusun jadwal Pelelangan dan pelaksanaan proyek dapat selesai pada tahun yang bersangkutan, karena ada sanggahan dari penyedia jasa terhadap proses pelelangan dan setelah dievaluasi Panitia Pengadaan Barang Jasa melakukan penjadwalan kembali proses pelelangan sehingga penyelesaian fisik melampaui tahun anggaran yang bersangkutan.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menegur Panitia Pengadaan yang melaksanakan jadwal kegiatan tidak mengindahkan batas akhir tahun anggaran.

b Biaya Administrasi Proyek Digunakan Untuk Pembelian Barang Inventaris Seluruhnya Sebesar Rp440.910.000,00 Tidak Sesuai dengan Ketentuan

Dalam rangka menyelenggarakan kewenangannya Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek dalam Tahun Anggaran 2004 telah melaksanakan kegiatan Belanja Pembangunan. Untuk menunjang pelaksanaan Belanja Pembangunan yang berupa proyek-proyek konstruksi yang bersifat fisik, dalam DIPDA masing-masing juga dianggarkan Biaya Administrasi Proyek. Besarnya Biaya Administrasi Proyek untuk proyek konstruksi tersebut adalah sebesar 8,5% dari besarnya nilai proyek, sedangkan untuk proyek non

konstruksi sebesar 5% dari besarnya nilai proyek sesuai dengan Surat Bupati Nomor 050/352/406.021/2004 tanggal 23 Maret 2004 tentang Petunjuk Operasional Anggaran Pembangunan Kabupaten Tahun Anggaran 2004. Hasil pemeriksaan secara uji petik terhadap dokumen

pertanggungjawaban proyek-proyek yang dilaksanakan pada BPKAD, Bagian Pembangunan, Dinas Bina Marga dan Dinas Permukiman dan Perumahan menunjukkan bahwa biaya administrasi proyek digunakan untuk mengadakan barang inventaris yang tidak berkaitan langsung dengan pelaksanaan kegiatan proyek sebesar Rp440.910.000,00. lampiran 3. Biaya administrasi proyek seharusnya digunakan untuk membiayai honorarium tim/panitia, perjalanan dinas dan belanja administrasi lainnya seperti pembuatan dokumen dan pembelian ATK yang jumlahnya harus dibatasi sesuai ketentuan yang berlaku dan dibelanjakan sehemat mungkin dan tidak seluruhnya harus dibelanjakan/direalisasikan. Sedangkan untuk

pengadaan barang inventaris telah dianggarkan pada pos belanja inventaris masing-masing. Sehingga pengadaan barang terkesan hanya untuk

menghabiskan anggaran.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1994 yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah : 1) Bab I Pasal 6 ayat (4) menyatakan bahwa dilarang melakukan pengeluaran atas beban Anggaran Daerah untuk tujuan-tujuan lain yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja Daerah. 2) Bab II Pasal 12 yang menyatakan pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan berdasarkan kepada prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan, terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi masingmasing Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah lainnya.

Permasalahan tersebut mengakibatkan pemborosan keuangan daerah sebesar Rp440.910.000,00 dan membuka peluang penyalahgunaan barang inventaris kantor.

Hal di atas disebabkan karena kecenderungan pengguna anggaran untuk menggunakan kelebihan biaya administrasi proyek untuk melengkapi pengadaan barang inventaris di kantor masing-masing.

Kepala

Bagian

Pembangunan

memahami

temuan

BPK

karena

penggunaan dana pembangunan berpedoman pada petunjuk operasional anggaran pembangunan Kabupaten Trenggalek Nomor :

050/352/406.021/2004 tanggal 23 Maret 2004 perihal Petunjuk Operasional Anggaran Pembangunan Tahun Anggaran 2004.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menegur kepada Pengguna Anggaran dimaksud supaya menggunakan kelebihan biaya administrasi untuk pengadaan barang inventaris dan selanjutnya lebih hemat dalam

menganggarkan biaya administrasi.

c

Penyusunan Konsep Perhitungan APBD TA 2004 belum dilampiri Daftar Pengadaan Barang (Model Peng. 1)

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Konsep/Draft Perhitungan Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek TA 2004 yang disusun oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah diketahui bahwa dalam penyajian lampiran Konsep/Draft Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 belum didukung dengan Daftar Pengadaan Barang yang dilakukan oleh seluruh unit-unit kerja di lingkungan Pemerintah dan DPRD Kabupaten Trenggalek. Pemeriksaan pada Bidang Aset dhi. Bendaharawan Umum Barang yang bertugas menyusun Daftar Pengadaan Barang (Daftar Formulir Peng.1) tersebut menunjukkan bahwa Bendaharawan Umum Barang hanya menerima laporan dari unit kerja kemudian mengkompilasi laporanlaporan tersebut setiap semesteran. Untuk memenuhi kelengkapan lampiran Perhitungan APBD tersebut, Kepala BPKAD sudah mengirimkan surat kepada seluruh Kepala Unit Kerja pada tanggal 5 Januari 2005. Namun demikian sampai dengan saat pemeriksaan tanggal 11 Maret 2005 dari 23 unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek hanya ada empat unit kerja yang telah mengirimkan daftar pengadaan barang secara lengkap, yaitu Sekretariat Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan, Dinas Kimpraswil dan Dinas Pengairan. Pemeriksaan atas Laporan Hasil Pengadaan Barang dari Unit Kerja tersebut menunjukkan bahwa : 1) Daftar pengadaan barang tersebut meliputi pengadaan yang dilakukan oleh Unit Kerja meliputi barang inventaris maupun barang habis pakai/alat tulis kantor. Namun dalam penyusunannya tidak diklasifikasikan dalam kelompok A atas pengadaan barang inventaris dan dan kelompok B atas pengadaan barang habis pakai.

2) Dari daftar pengadaan barang yang telah disusun belum sepenuhnya menggambarkan pengadaan secara menyeluruh karena belum termasuk pengadaan barang yang dilakukan pada Triwulan IV, bahkan terdapat tujuh Unit Kerja yang sama sekali belum mengirimkan laporan yaitu Kantor Pendidikan dan Pelatihan, Satpol PP, Dishubpar, Bappemas, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Koperindag, Dinas Perternakan. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor : 11 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pengelolaan Barang Daerah dalam Pasal 8 ayat (2) yang menyebutkan bahwa Kepala Biro Perlengkapan/Kepala Bagian Perlengkapan dalam hal ini Kepala Bidang Aset dan Bendaharawan Umum Barang bertanggungjawab untuk membuat daftar hasil pengadaan barang daerah yang merupakan kompilasi realisasi pengadaan dalam satu tahun anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan merupakan Lampiran Perhitungan APBD tahun bersangkutan. Belum dibuatnya Daftar Hasil Pengadaan Barang (Model Peng. 1) tersebut sebagai lampiran Perhitungan APBD 2004 mengakibatkan posisi asset daerah tidak dapat diketahui secara jelas oleh Pengguna Laporan tersebut. Permasalahan tersebut disebabkan oleh kelalaian Kepala Unit kerja dan Bendahara Barang yang tidak melaporkan Daftar Hasil Pengadaan Barang sesuai ketentuan. Kepala BPKAD memahami temuan dari BPK, karena kelembagaan di Kabupaten Trenggalek terbentuk mulai bulan Maret 2004, berdampak pada staf yang semula ditunjuk menjadi Bendahara Barang pada Unit / Satuan Kerja banyak dimutasi sehingga petugas yang baru ditunjuk banyak yang belum memahami.

BPK menyarankan kepada Bupati agar menegur para Kepala Unit Kerja dan Bendahara Barang yang tidak melaporkan Daftar Hasil Pengadaan Barang sesuai ketentuan dan memerintahkan yang bersangkutan agar melaksanakan pengelolaan barang daerah secara tertib.

Lampiran 1

DAFTAR PERSEKOT YANG BELUM DIKEMBALIKAN SAMPAI DENGAN SAAT PEMERIKSAAN TANGGAL 28 FEBRUARI 2005No. Tahun Penagihan Nama dan Kependudukan yang Berhutang Sisa Penagihan Pada Akhir Tahun Anggaran Rp 2.051.234,68 Rp 1.434.279,00 Rp 2.215.000,00 Rp 2.627.500,00 Rp 3.061.000,00 Rp 2.500.000,00 Rp 1.000.000,00 Rp 4.250.000,00 Rp 800.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 2.275.000,00 Rp 6.125.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 10.500.000,00 Rp 2.005.000,00 Rp 10.000.000,00 Keterangan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.

1969/1970 1969/1970 1991/1992 1991/1992 1992/1993 1993/1994 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1994/1995 1995/1996 1996/1997

Sdr. HARDJO SOEMARTO Kabupaten Trenggalek DIN NIVEO dan DIN KOMPONEN Kabupaten Trenggalek Sdr. SOEPRIJONO, BcHk Kepala Bagian Perekonomian Sdr. SOEPRIJONO, BcHk Kepala Bagian Perekonomian Sdr. SOEPRIJONO, BcHk Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. FX. SOELARSO HADIWIDJOJO Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. IMAM BASORI Bendaharawan Rutin DKP Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. DJADJOES Kepala Bagian Tata Pemerintahan Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. IMAM BASORI Bendaharawan Rutin DKP Sdr. SRI WAHYUNINGSIH Bendaharawan Rutin DKP

Untuk Pembayaran Uang Muka Pemborongan Pekerjaan Pembelian Sepeda Bike dan Radio Biaya Pelaksanaan Expo Tahun 1991 di Surabaya Pembayaran Pameran Expo di Surabaya Untuk Festival Makanan Khas Daerah Tingkat I Jawa Timur Biaya Kegiatan Penilaian Keberhasilan Camat dan Camat Teladan Biaya Pembinaan Lomba Insus Tingkat Nasional di Durenan Biaya Pembinaan Lomba Insus Tingkat Nasional di Durenan Biaya Pelaksanaan Lomba Lingkungan Hidup Tingkat Propinsi Perjalanan Dinas ke Jakarta Biaya Lomba Penilaian KUN Bidang Koperasi Biaya Lomba INDUS Pola Tanam Tingkat Nasional Biaya Kekurangan Pengurusan Pemetaan dan lain-lain Tukar menukar Tanah Pengadaan Bibit Kopi Arabica Kate untuk Petani Bendungan Pengadaan Bibit Manggis dalam rangka Pelaksanaan SDTC Pembenahan Fisik Kota Trenggalek dalam rangka Penilaian Adipura Biaya Operasional Kendaraan dan Pembangun an Peningkatan Adipura

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.

1996/1997 1996/1997 1996/1997 1996/1997 1996/1997 1996/1997 1996/1997 1997/1998 1999/2000

Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. SRI WAHYUNINGSIH Bendaharawan Rutin DKP Sdr. Drs. SURANI Kepala Bagian Perekonomian Sdr. Drs. SUMANTRI Kepala Bagian Sosial Sdr. SARKUN Bendaharawan Rutin Mawil Hansip Sdr. SRI WAHYUNINGSIH Bendaharawan Rutin DKP Sdr. MUHARMINI Bendaharawan Rutin Dinas PUD Sdr. Ir. SOEPARNO Kepala Dinas Pertanian

Rp 11.224.983,00 Rp 7.000.000,00 Rp 2.850.000,00 Rp 1.560.000,00 Rp 850.000,00 Rp 1.200.000,00 Rp 4.000.000,00 Rp 461.089,00 Rp 3.000.000,00

Pembiayaan Study Banding ke Australia. Biaya Penyelenggaraan Hari Koperasi Tingkat I Jawa Timur di Prigi. Pengadaan dan Perbaikan rambu-rambu jalan dalam Wilayah Kota Biaya Penilaian Cak dan Ning Jawa Timur Tahun 1997 Pembangunan Kegiatan Keagamaan dan Kegiatan UKS di Trenggalek Honorarium, Langganan Telepon , Biaya Perjalanan Dinas, Pembinaan Hansip dll Biaya Operasional dalam rangka peningkatan Kebersihan Biaya Listrik dan Telepon Biaya Kunjungan Kerja Kontak Tani Nelayan Andalan

27. 29. 30. 34.

2000 2001 2002 2003

Sdr. HENDRI DWI SASONGKO, SE Kepala Bagian Humas Sdr. Drs. IMAM MU'ALIM Bagian Sosial Sdr. Drs. FX. SOELARSO HADIWIDJOJO Kepala BKI Sdr. Drs. RIONO Kepala BKI JUMLAH

Rp 7.500.000,00 Rp 2.000.000,00 Rp 5.000.000,00 Rp 10.000.000,00

Biaya Dokumentasi dan Kerjasama dengan Pers Tahun 2000 Biaya Kompetisi Persiga Biaya Pertemuan dengan wartawan dalam rangka Pengembangan Wilayah Selatan Pembayaran Kegiatan BKI

Rp 116.990.085,68

Lampiran 2 Pengeluaran Proyek SDB yang tidak sesuai Peruntukannya No Tanggal dan No SPMU Instansi Vertikal 04/06/2004 R 541/2004 31/03/2004 2 24/06/2004 3 08/06/2004 4 10/11/2004 5 P. 1200/2004 P.162/2004 P.257/2004 P.5/2004 Uraian Pembayaran dukungan dana dalam rangka rapat koordinasi Penyidik Polri dan Jaksa Penuntut Umum jajaran wilayah Kabupaten Trenggalek Pembayaran bantuan biaya pembelian 1 (satu) unit kendaraan bermotor pengawalan patroli (sedan) merk Hyundai Tahun 2004, untuk Polres Trenggalek Pembayaran bantuan dana anggaran OPS Miras jajaran Polres Trenggalek Pembayaran bantuan rehab/renovasi Mess Merak I/Dhirotsaha Jaya Korem Madiun Pembayaran bantuan anggaran Operasi Cipta Kondisi dan Operasi Ketupat 2004 Jumlah (Rp)

25.000.000,00

1 50.000.000,00

40.000.000,00 5.000.000,00 37.500.000,00 157.500.000,00

Operasional DPRD 28/09/2004 1 26/08/2004 2 02/09/2004 3 09/09/2004 4

P. 821/2004 P. 547/2004 P. 592/2004 P. 1194/2004

Pembayaran bantuan orientasi pelaksanaan tugas anggota DPRD hasil Pemilu 2004 Kabupaten Trenggalek Pembayaran bantuan uang makan, transportasi dan BBM bagi petugas pengamanan dalam rangka peresmian dan pengucapan sumpah/janji anggota DPRD Trenggalek Tahun 2005-2009 Pembayaran bantuan tambahan Pam peresmian dan pengucapan Sumpah/Janji Anggota DPRD Kabupaten Trenggalek masa bhakti 2004 - 2009 Pembayaran Operasional Pam Janji Anggota Dewan

200.000.000,00 15.000.000,00

9.000.000,00

4.000.000,00 228.000.000,00

1

Penyembutan Tamu Negara 20/08/2004

P. 505/2004

Pembayaran biaya penyambutan kunjungan Presiden RI ke Kab. Trenggalek

400.000.000,00 400.000.000,00

1

Operasional Pemilu 02/07/2004

P. 280/2004 P. 284/2004 P. 704/2004

Pembayaran bantuan pendukung biaya operasional KPPS dalam rangka Pemilu Pemilian Presiden dan Wakil Presiden putaran I tahun 2004 Pembayaran bantuan dana perhitungan Surat Suara Ulang di tingkat PPS Desa/Kelurahan) Pembayaran bantuan dana opersional untuk 1830 TPS di Kab. Trenggalek dalam rangka pelaksanaan Pemilu Pilpres putaran II

183.000.000,00

2

06/07/2004 15/09/2004

31.400.000,00 183.000.000,00 397.400.000,00

3

HUT RI 1 10/08/2004 P. 429/2004 P. 490/2004 P. 432/2004 P. 471/2004 Pembayaran bantuan publikasi HUT Kemerdekaan RI Ke 59 dan Hari Jadi Trenggalek ke 810 Tahun 2004 Pembayaran bantuan untuk kegiatan Aubade dan Sinnade dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 59 Tahun 2004 Pembayaran perubahan dana kegiatan Perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 59 tahun 2004 di Kab. Trenggalek Pembayaran bantuan biaya koordinasi persiapan kegiatan Parade Senja 15.000.000,00

2

16/08/2004

4.375.000,00

3

10/08/2004

17.250.000,00

4

12/08/2004

5.000.000,00 41.625.000,00

1 2 3 4

Hari Jadi Kabupaten Trenggalek 10/08/2004 10/08/2004 10/08/2004 20/08/2004

P. 430/2004 P. 431/2004 P. 433/2004 P. 506/2004

Pembayaran dan pelaksaan lomba gerak jalan lingkup Setda Kab. Trenggalek Pembayaran biaya pendadaan Pawai Kesenian Tradisional Setda Kab. Trenggalek Pembayaran biaya kegiatan pawai rondha tektek Setda Kab. Trenggalek Pembayaran bantuan terjun payung dan sewa terop wayang dalam rangka Hari jadi Trenggalek ke 810

4.300.000,00 8.300.000,00 6.150.000,00 23.500.000,00

42.250.000,00 HUT PDIP 1 14/04/2004 P. 23/2004 Pembayaran bantuan biaya peringatan HUT PDIP 2004, Tukar menukar rumah dinas LP Trenggalek dan TK Dharmawanita III Desa Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek 10.000.000,00

10.000.000,00 Lain-lain 1 2 3 4 5 17/06/2004 28/06/2004 14/07/2004 18/05/2004 28/07/2004 P. 205/2004 P. 263/2004 P. 317/2004 P. 95/2004 P. 389/2004 P. 493/2004 P. 591/2004 P. 146/2004 Pembayaran bantuan dana pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat Pembayaran bantuan dana peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2004 Kabupaten Trenggalek Pembayaran bantuan bagi YLGN-OTA Kabupaten Trenggalek Pembayaran biaya penambahan sarana dan prasarana BPR Jwalita Kabupaten Trenggalek Pembayaran bantuan kelengkapan Bank Indonesia dan peresmian BPR Jwalita Trenggalek Pembayaran bantuan dana penanganan sarana dan prasarana pariwisata di kolam renang Tirta Jwalita Kab. Trenggalek Pembayaran bantuan penambahan prasarana kantor BPR Pembayaran bantuan Study banding dan Study tour Pejabat lingkup Pemkab. Trenggalek ke Jakarta tanggal 30 April s.d. 4 Mei 2004 45.825.000,00 15.650.000,00 100.000.000,00 199.597.000,00 30.000.000,00

6

18/08/2004

7.000.000,00

7 8

02/09/2004 01/06/2004

59.344.000,00 33.950.000,00

491.366.000,00 1.768.141.000,00

Lampiran 3 Penggunaan Biaya Umum Untuk Pembelian Barang InventarisNo. BPKD Proyek Pengadaan Tanah SMU Tugu 2P.0.11.1.02.008 1 2 3 4 5 6 7 Komputer P IV dan Printer HP Laser Jet 1010 Scaner Canon 3200/FVSB Brankas National Stavol Kendaraan roda 2 Honda Supra X UPS Monitor LG 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 13.860.000 2.500.000 4.500.000 490.000 12.500.000 1.600.000 650.000 36.100.000 Proyek Penyediaan Kredit Kendaraan Bermotor Roda 2 2P.0.18.1.01.005 1 Laptop Compaq Presario V102AP dan printer HP Laser Jet 1010 1 unit 17.490.000 17.490.000 Proyek Pengadaan Tanah Aset Pemda 2P.0.10.2.02.002 Kendaraan bermotor roda 2 Meja komputer dan almari arsip Komputer dan printer Kamera dan blitz 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 11.000.000 14.400.000 12.185.000 4.750.000 42.335.000 Bagian Pembangunan Setda Proyek Bantuan Stimulan 2P.0.6.1.02.001 1 2 3 4 Hand Phone Nokia 6610i Kendaraan bermotor roda 2 Kawasaki Blitz TV Panasonic 20" Komputer P IV 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2.200.000 21.500.000 2.050.000 13.250.000 39.000.000 Pembelian Barang Jml Harga (Rp)

Proyek Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum Akibat Bencana Alam 2P.0.13.2.04.001a 1 2 3 4 5 6 Komputer dan Printer Printer Kendaraan roda 2 Kawasaki Blitz Hand phone Nokia 2300 Almari Victor CR 82 Penggantian suku cadang komputer 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 17.500.000 4.500.000 21.500.000 1.500.000 750.000 2.285.000 48.035.000 Dinas Bina Marga Proyek Peningkatan Jalan 2P.0.6.1.03.001 1 2 3 4 5 6 7 Pemasangan AC Mobil kendaraan dinas Hand Phone Nokia 6230 Handycam Sony DCR PC 330 E Pemadam api Ramos 5 kg Printer HP 1010 Kursi lipat Chitos Hand Phone Nokia 6630 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 20 unit 1 unit 3.450.000 3.650.000 13.950.000 3.500.000 4.500.000 4.500.000 6.550.000 40.100.000 Proyek Pemeliharaan Jalan Berkala 2P.0.6.1.03.001 1 2 3 4 Hand Phone Nokia 8310 Hand Phone Nokia Camera Digital Fuji & almari besi Printer HP 1010 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2.100.000 1.975.000 3.500.000 4.600.000 12.175.000 Proyek Peningkatan Jalan 2P.0.6.1.03.001 1 2 UPS Hand Phone Nokia 1 unit 2 unit 800.000 4.900.000 5.700.000

Proyek Peningkatan Jalan 2P.0.6.1.03.001 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Printer HP Laser Jet 1010 Kendaraan roda 2 Honda Supra X Komputer P IV /1700 MHz Almari arsip 2 pintu Printer HP Laser Jet 1010 Meja komputer Kursi hadap fatoni UPS K 600 VA Pintu Gudang Bina Marga Kipas Angin 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 1 unit 7 unit 12 unit 1 unit 1 unit 1 unit 4.600.000 13.000.000 14.500.000 3.500.000 4.600.000 6.125.000 6.900.000 925.000 725.000 275.000 55.150.000 Proyek Peningkatan Jalan 2P.0.6.1.03.002 1 2 3 4 5 6 Hand Phone Nokia 3200 Kendaraan roda 2 Honda Supra X Lap Top dan Printer Hand Phone Nokia 6600 Komputer P IV Kendaraan roda 2 Honda Supra X 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2.750.000 13.000.000 23.250.000 3.750.000 9.500.000 13.000.000 65.250.000 Operasional dan Pemeliharaan Rutin Jalan Kabupaten 2.3.1.1060 1 2 3 4 5 Kendaraan roda 2 Suzuki Shogun Kendaraan roda 2 Yamaha Jupiter Z Lap Top TV Polytron 21 " Hand Phone Nokia 3120 & 3220 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 2 unit 13.800.000