16.2

Upload: shanaz-novriandina

Post on 07-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kk

TRANSCRIPT

16.3 mulut mencong

perempuan 55 tahun. KU : mulut mencong saat bangun tidur dan bicara pelo pemeriksaan fisik : Composmetis hemiparesis dextra GCS = 15 parese nervus VII dextra TD = 200/ 110 mmHg refleks fisiologis +++/++ T= 37 Kaku kuduk (-)Hasil lab : GDS : 250 mg/dl Kolestrol total : 320 mmHg/dl

1. klarifikasi kata sulit hemiparesis dextra : kelemahan pada otot pada salah satu sisi tubuh disebabkan adanya gangguan pada traktus piramidal sesisi lesi pada kapsula interna atau korteks motoric. (paresis : kemampuan otot berkurang/kelumpuhan satu sisi tubuh yang ringan, pegia : ampuan otot menghilang/kelumpuhan satu sisi tubuh yang berat )

2. Identifikasi masalah 1.) mengapa pasien mengeluh mulut mencong dan bicara pelo?2.) Apakah ada hubungan gender dan usia dengan keluhan pasien?3.) Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan fisik?4.) Bagaimana interpretasi hasil lab? Apa hubungan hasil tsb dengan keluhan pasien?5.) Bagaimana penatalaksanaan sebagai dokter umum?6.) Mengapa pasien perlu di rujuk?3. Analisis masalah

1) mulut mencong dan bicara pelo

faktor resiko : hipertensi, diabetes melitus (meningkatkan resiko aterosklerosis infark serebrum), hiperefleksia (refleks fisiologis berlebih), dan refleks babinski + menunjukkan adanya lesi pada UMN (Upper motor neuron) menyebabkan gangguan penghantaran impuls sepanjang traktus kortikobulbar( korteks motorik primer) yang berakhir pada saraf kranial motorik (N III-N XII)

a. mulut mencong Nervus VII (fascialis) memiliki 2 inti pada satu sisi batang otak, bagian inti motorik yang mengurus wajah bagian bawah mendapat persarafan dari korteks motorik kontralateral. Sedangkan yang yang mengurus wajah bagian atas mendapat persarafan dari kedua sisi korteks motorik (bilateral) otot wajah atas (alis,dahi, hidung) kortikal bilateral jadi walaupun terjadi lesi otak tetap mendapat suplai dari sisi yang sehat semakin ke bawah kelemahan/kelumpuhan terlihat karena hanya mendapat inervasi korikal secara kontralateral kelemahan pada otot kiri mulut mencong ke kanangangguan penghantaran impuls pada N VII (salah satu saraf kranial motorik yang berfungsi mempersarafi otot-otot ekspresi wajah mulut mencong

b. bicara pelo bicara pelo disebabkan adanya sumbatan pada korteks motorik primer (kelumpuhan UMN) menyumbat arteri vertebrobasilaris yang menyuplai darah ke Nervus VII dan XII gangguan penghantaran impuls ke N.VII dan N.XII akibat lesi kortikal sesisisi kelumpuhan pada sisis kontralateral kehilangan fungsi otot fascial dan lidah lidah menyimpang ke sisi yang lumpuh pelo (bahasa kedokteran : disartria)jika dibiarkan lesi menyebar sepanjang traktus piramidalis yang dapat merusak area wernicke/area broca pada serebrum yang terkena infark afasia motorik (wernicke) dan afasia sensorik (broca)

2. hubungan gender dan usia dengan keluhan laki-laki lebih tinggi resikonya dibandingkan wanita yang belum menopause, tapi pada wanita post menopause lebih beresiko terkena stroke karena penurunan estrogen tapi kematian akibat stroke lebih tinggi pada wanita umumnya stroke pada wanita terjadi di usia tua dan penurunan estrogen meningkatkan resiko stroke Penelitian pada hewan menunjukan estrogen berfungsi untuk neuroprotektif pada stroke. Estrogen mempunyai fungsi yang baik untuk : mencegah keruskaan histologi, oklusi, dan iskemik pada pembuluh darah di otak mengurang terjadinya lesi/cedera akibat perdarahan meningkatkan reperfusi serebral post iskemik membatasi disfungsi endotel vaskular semakin tinggi usia resiko semakin besar. (akibat degeneratif pembuluh darah menjadi lebih mudah ruptur, penunrunan kemampuan jantung memompa darah dan resiko ateroskelerosis yang meningkat pada pasien stroke di usia tua)

3. bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik Hubungan hipertensi dengan stroke : TD 200/110 mmHg hipertensi state II gangguan autoregulasi bila TD < 60 atau > 160 mmHg hipertensi menyebabkan : meningkatkan resiko aneurisme dinding pembuluh darah mengalami perubahan menjadi hialin mudah ruptur. Mekanisme : Timbulnya beban terhadap dinding pembuluh darah meningkat penebalan degeneratif pembuluh darah yang dapat menyebabkan rupturnya arteri serebral perdarahan menyebar dan cepat menimbulkan perubahan dan iritasi pembuluh darah otak cerebral haemorrhage percepatan aterosklerosis Timbulnya beban terhadap dinding pembuluh darah meningkatnya resistensi serebrovaskular dan viskositas darah meningkat (aliran darah melambat) meningkat terbentuk plak aterosklerotik di endotel pembentukan trombus dibawa melalui arteri ke otak sebagai embolus (trombus yang lepas = embolus) menyumbat arteri serebri penurunan suplai darah ke otak infark serebri stroke lesi di Upper Motor Neuron yaitu di susunan piramidalis kelumpuhan UMN. Penurunan suplai darah ke otak penurunan keseimbangan resiko trauma kapitis meningkat perdaraan subrakhnoid korteks serebri

Hubungan Hemiparesis dextra dengan keluhan penurunan kekuatan otot Manifestasi yang kontralateral ini disebabkan oleh jaras jaras motorik kortikospinalis dan kortikobulbar bersilangan di decussatio piramydium pada daerah medulla oblongata sebelum menuju medulla spinalis. Kelumpuhan yang timbul akibat terputusnya hubungan antara koteks motorik dan motorneuron dikena sebagai kelumpuhan upper motor neuron. Adanya hemiparesis dextra menunjukkan adnaya Lesi UMN curiga terjadi penyumbatan pada korteks motorik primer yang diperdarahi oleh arteri serebri anterior dan a. serebri media kelumpuhan pada bagian wajah dan lidah pada sisi kontralateral becabang hingga ke tungkai atas dan panggul (lanjut ke traktis kortikospinalis) Lesi di tarktus kortikobulbolaris turun hingga kortikospinalis bertangggung jawab pada pergerakan otot badan dan tungakai lesi pada medula spinalis biasanya ditandai dengan paralisis pada kedua lengan dan kaki (quadriparesis) atau kedua kaki (paraparesis).

Refleks fisiologis Refleks meningkat (hiperrefleks akibat kerusakan UMN) Kerusakaan/ lesi UMN impuls inhibisi pada susunan piramidal tidak dapat disampaikan ke motorneuron tidak ada sinyal yang diredam/dihambat hiperefleks di sertai klonus gerakan otot reflektorik selama perangsangan berlangsung (klonus otot)

Refleks babinski Refleks patologis yang tidak seharusnya ada + abbinski saat digoreskan lateral telapak kaki terjadi dorsoekstensi ibu jari kaki dan mekarnya jari-jari lainnya menunjukkan adanya KELUMPUHAN UMN (LESI PADA UMN --> KORTEKS MOTORIK PRIMER)

4. bagaimana interpretasi dari hasil lab Hubungan kadar kolestrol total dan GDS yang tinggi ATEROSKELROSIS Kolestrol total 320 mg/dl : hiperlipidemia aterosklerosis meningkat GDS : 250 mg/dl Pembentukan AGEs (advanced glycation end products) reaksi nonenzimatik antara prekursor dikarbonil intrasel dan 3-deoksiglukoson dengan gugus amino ptirein intrasel dan ekstrasel vaskular permeabilitas meningkat pengebdapan lipid mempercepat ateroskrlorisis penyumnatan arteri serebri iskemik pada otak perfusi/suplai darah ke otak menurun defisit fungsi neurologis motorik dan sensorik (baca di pathway gambar)

Aterosklerosis dapat menimbulkan bermacam manifestasi klinik dengan cara : menyempitkan lumen pembuluh darah menyebabkan insufisiensi aliran darah oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya trombus atau peredaran darah aterom terbentuknya trombus yang kemudian terlepas sebagai emboli menyebabkan dinding pembuluh menjadi lemah dan mudah ruptur viskositas darah yang meningkat menyebabkan aliran darah lambat Koagubilitas yang besar juga dapat memudahkan terjadinya trombosis, dn aliran darh menjadi lambat akibatnya aliran darah ke otak menurun.