16 arah mata angin dan kompas

7
16 arah mata angin dan kompas menjadi salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus menjadi salah satu Syarat Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat menyebut, dan dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas merupakan kecakapan umum yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan penggalang rakit. Berbeda dengan keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin pada SKU Siaga Tata yang hanya mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU Penggalang Ramu dan Rakit, jumlah mata angin yang harus diketahui dan mampu menunjukkannya berjumlah 16 arah mata angin, termasuk dengan besar derajatnya. Kecakapan Umum Penggalang Ramu syarat ke-24 berbunyi: dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas. Sedangkan dalam syarat ke- 24 Kecakapan Umum Penggalang Rakit disebutkan: dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir kecepatan arus dan kedalaman, dengan salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas. Apa saja 16 arah mata angin tersebut? Berapakah besaran derajat masing-masing arah mata angin itu? Dan bagaimana cara menentukan (menunjukkan) ke-16 arah mata angin dengan menggunakan kompas? Akan kita pelajari. 16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut sebagai cardinal directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada yang menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16 (enam belas) arah mata angin, hingga 32 arah mata angin. Pada 16 arah mata angin , selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat disebutkan dengan besaran derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 360 0 yang dimulai dengan 0 0 pada titik utara dan diakhiri dengan 360 0 pada titik utara lagi. Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara (0 0 atau 360 0 ); Timur Laut (45 0 ) Timur (90 0 ); Tenggara (135 0 ); Selatan (180 0 ); Barat Daya (225 0 ); Barat (270 0 ); dan Barat Laut (315 0 ). Untuk keterampilan para pramuka penggalang dikenalkan dengan 16 arah mata angin. huruf dan angka pada dial kompas yang menyatakan arah dan derajat (Gambar: commons.wikimedia.org) K-16 arah mata angin beserta besar derajatnya yang harus diketahui oleh para pramuka penggalang untuk dapat menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu dan Penggalang Rakita adalah sebagai berikut: 50 No Nama Indonesia Sing. Nama Inggris Sing. Besar Derajat 1 Utara U North N 0 0 atau 360 0

Upload: oke-aflatun

Post on 23-Jan-2018

3.981 views

Category:

Design


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 16 arah mata angin dan kompas

16 arah mata angin dan kompas menjadi salah satu keterampilan kepramukaan yang sekaligus menjadi salah satu Syarat

Kecakapan Umum. Mengetahui, dapat menyebut, dan dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas

merupakan kecakapan umum yang menjadi syarat bagi calon penggalang ramu dan penggalang rakit.

Berbeda dengan keterampilan kepramukaan tentang kompas dan arah mata angin pada SKU Siaga Tata yang hanya

mensyaratkan 8 arah mata angin, pada SKU Penggalang Ramu dan Rakit, jumlah mata angin yang harus diketahui dan

mampu menunjukkannya berjumlah 16 arah mata angin, termasuk dengan besar derajatnya. Kecakapan Umum Penggalang

Ramu syarat ke-24 berbunyi: dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar, dengan salah satu pencapaian pengisian

SKU yaitu: dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas. Sedangkan dalam syarat ke-

24 Kecakapan Umum Penggalang Rakit disebutkan: dapat menggunakan kompas dan membuat Peta Pita, manaksir

kecepatan arus dan kedalaman, dengan salah satu pencapaian pengisian SKU yaitu dapat menunjukkan 16 arah mata angin

dengan menggunakan kompas.

Apa saja 16 arah mata angin tersebut? Berapakah besaran derajat masing-masing arah mata angin itu? Dan bagaimana cara

menentukan (menunjukkan) ke-16 arah mata angin dengan menggunakan kompas? Akan kita pelajari.

16 Arah Mata Angin dan Besar Derajatnya

Arah mata angin atau sering disebut sebagai mata angin dalam bahasa Inggris disebut sebagai cardinal

directions atau cardinal points. Mata angin mempunyai pengertian sebagai panduan untuk menentukan arah. Cara menyatakan

jumlah arah mata angin berbeda-beda, ada yang menyatakan dalam empat arah mata angin, delapan arah mata angin, 16

(enam belas) arah mata angin, hingga 32 arah mata angin.

Pada 16 arah mata angin, selain disebutkan dengan namanya, ke-16 arah mata angin pun dapat disebutkan dengan besaran

derajat yang membentuk sebuah lingkaran dengan 3600 yang dimulai dengan 00 pada titik utara dan diakhiri dengan 3600 pada

titik utara lagi.

Sewaktu siaga para pramuka telah dikenalkan dengan 8 arah mata angin yang meliputi Utara (0 0 atau 3600); Timur Laut (450)

Timur (900); Tenggara (1350); Selatan (1800); Barat Daya (2250); Barat (2700); dan Barat Laut (3150). Untuk keterampilan para

pramuka penggalang dikenalkan dengan 16 arah mata angin.

huruf dan angka pada dial kompas yang menyatakan arah dan derajat(Gambar: commons.wikimedia.org)

K-16 arah mata angin beserta besar derajatnya yang harus diketahui oleh para pramuka penggalang untuk dapat

menyelesaikan Syarat Kecakapan Umum Penggalang Ramu dan Penggalang Rakita adalah sebagai berikut:

50

No Nama Indonesia Sing. Nama Inggris Sing.Besar

Derajat

1 Utara U North N 00 atau 3600

Page 2: 16 arah mata angin dan kompas

2 Utara Timur Laut UTL North Northeast NNE 022.50

3 Timur Laut TL Northeast NE 450

4 Timur Timur Laut TTL East Northeast ENE 67.50

5 Timur T East E 900

6 Timur Menenggara TM East Southeast ESE 112.50

7 Tenggara TG Southeast SE 1350

8 Selatan Menenggara SM South Southeast SSE 157.50

9 Selatan S South S 1800

10 Selatan Barat Daya SBD South Southwest SSW 202.50

11 Barat Daya BD Southwest SW 2250

12 Barat Barat Daya BBD West Southwest WSW 247.50

13 Barat B West W 2700

14 Barat Barat Laut BBL West Northwest WNW 292.50

15 Barat Laut BL Northwest NW 3150

16 Utara Barat Laut UBL North Northwest NNW 337.50

Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut:

16 arah mata angin dengan bahasa Indonesia (kiri) dan Inggris (kanan)

Menentukan 16 Arah Mata Angin dengan Kompas

Bukan sekedar dapat menghafal dan menyebutkan ke-16 arah mata angin belaka. Bagi calon pramuka penggalang rakit selain

menyebutkan juga harus dapat menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas. Bagaimana cara

menunjukkan 16 arah mata angin dengan menggunakan kompas?.

Untuk dapat menunjukkan arah mata angin musti dapat menggunakan kompas secara dasar. Menggunakan kompas untuk

mencari arah mata angin bisa menggunakan salah satu diantara dua cara berikut:

Page 3: 16 arah mata angin dan kompas

1. Cara Pertama: Letakkan kompas di atas permukaan yang datar. Tunggu sebentar hingga jarum kompas tidak

bergerak. Maka jarum tersebut akan menunjukkan arah utara magnet (00 atau 3600). Untuk mengetahui arah-arah

lainnya, perhatikan dial kompas (permukaan tempat angka dan huruf). Angka-angka dan garis dalam dial tersebut

merupakan besaran derajat yang dapat menunjukkan arah. Sehingga ketika hendak mencari arah Barat Barat Laut,

cari saja angka 292.50 atau garis yang mewakili angka tersebut. Sebaliknya jika hendak mengetahui sebuah obyek

berada di arah mana, lihat obyek tersebut tepat berada di angka atau garis berapa dalam dial kompas.

2. Cara kedua, jika menggunakan kompas bidik: Pegang kompas secara mendatar dan tenang. Bidik sasaran melalui

Visir, melalui celah pada, kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50 0 dengan kaca

dial. Lihat angka dan garis yang menyatakan derajat pada dial.

Itulah kompas dan 16 arah mata angin, nama 16 arah mata angin dalam bahasa Indonesia dan Inggris, besar derajat 16 arah

mata angin serta cara menunjukkan arah mata angin dengan menggunakan kompas. Semoga pembahasan tentang teknik

kepramukaan ini mampu mengantarkan para calon penggalang ramu dan rakit dalam menyelesaikan SKU-nya.

Setiap kompas geologi harus memiliki sebuah jarum magnit, lingkaran pembagi dalam derajat, nivo leveling (nivo mata lembu) dan sebuah clinometer dengan nivo tabung mengukur kemiringan.Cara menggunakan kompas geologi :

1. Periksa Inklinasi dan Deklinasinya apakah sudah disesuaikan dengan daerah kerja.

Inklinasi : adalah keadaan dimana jarum magnit tidak berada dalam keadaan horizontal. Dan kalau diletakkan

horizontal, maka ujung jarum akan menyentuh kaca penutupnya, akibatnya pembaca akan terganggu dan dapat

menimbulkan kesalahan yang fatal.

Cara mengatasinya adalah dengan menggeser bobot pada tangan-tangan jarum keujung atau ketengah. Untuk daerah

di Lintang selatan Indonesia pada tangan utara jarumnya.

Deklinasi : adalah besarnya sudut penyimpangan yang terbentuk antara arah utara magnetis dengan arah utara

sebenarnya (True North).

Besarnya sudut deklinasi untuk tiap-tiap daerah (local declination) selalu berbeda. Untuk mengetahui dapat dilihat pada

salah satu tepi dari peta. Kompas yang digunakan harus disesuaikan dengan deklinasi setempat dengan cara memutar

lingkaran berderajat dari kompas itu ke kiri atau ke kanan sesuai dengan arah Magnetic North terhadap True North.

Titik nol disesuaikan terhadap “indeks pin” pada kompas berdasarkan besarnya deklinasi.

Contoh : Diketahui deklinasi 5º sebelah barat dari True North. Sehingga lingkaran berderajat harus diputar sampai

indeks menunjukkan angka 5º sebelah barat titik nol.

2. Setelah koreksi dilakukan, maka selanjutnya kita lakukan pengukuran-pengukuran untuk :• Menentukan arah (Azimuth)

• Mengukur sudut lereng (slope)

• Menentukan beda tinggi

• Mengukur jurus dan kemiringan (strike dan Dip)

• Mengukur kedudukan bidang

• Menentukan ketinggian suatu titik (Elevasi)

Page 4: 16 arah mata angin dan kompas

• Mengukur struktur garis

Menentukan arah (Azimuth)

Yang dimaksud dengan arah adalah arah lokasi titik yang akan dituju dari titik lokasi dimana kita berdiri.

Caranya adalah sebagai berikut :

Pegang kompas dengan tangan kiri setinggi pinggang atau dada

Cermin (tutup kompas) dibuka ±135º dan menghadap kedepan.

Bila menggunakan kompas merek Brunton, maka “sighting arm” dibuka horizontal dan “peep sight” ditegakkan.

Putar kompas sedemikian rupa sampai ke titik yang dimaksud tampak dalam cermin dan berimpit dengan ujung jari

“Sighting arm” dan garis hitam cermin.

Bila nivo leveling (nivo mata lembu) sudah berada ditengah, baca jarum utara kompas dan catat angka yang ditunjuknya.

Mengukur sudut lereng (slope)

Besarnya sudut lereng dapat diukur menggunakan kompas dengan cara membaca klinometer. Ketelitian

pembacaan sudut lereng dengan kompas Brunton adalah seperempat derajat (15 detik).

Caranya adalah sebagai berikut :

Buka tutup kompas hingga membentuk sudut ± 45 º. Tangan-tangan penunjuknya dibuka dan ujungnya ditekuk 90 º.

Pegang kompas dengan tangan yang ditekuk ±90 º dan pada posisi vertikal.

Bidik titik yang dituju melalui lubang “peep sight” dan “sighting window” dimana titik tersebut tingginya harus sama dengan

mata dan atur dengan menaik turunkan kompas.

Gerakkan klinometer dengan memutar pengatur datar yang terdapat dibagian belakang kompas, sehingga gelembung

dalam nivo lonjong berada ditengah dapat dilihat melalui cermin.

Baca dan catat angka yang ditunjukkan oleh klinometer.

Mentukan beda tinggi

Baca dan catat besarnya sudut lereng

Ukur jarak dari titik kita berdiri ketitik yang kita bidik dengan langkah atau roll meter (50 meter).

Beda tinggi didapat dengan rumus :

Beda tinggi = jarak x Sin sudut lereng (β)

ΔH = L sin β.

Mengukur jurus dan kemiringan

Mengukur jurus dan kemiringan pada bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar dan sebagainya dapat dilakukan

dengan cara seperti petunjuk dibawah sedangkan mengarahkan jurus/strike dari tempat kita berdiri kesuatu titik yang

jauh dapat dilakukan dengan cara :

Mengukur jurus/strike

a. Letakkan sisi yang bertuliskan E pada bidang yang diukur

b. Atur nivo mata lembu sampai gelembungnya berada di tengah

c. Baca jarum utaranya

Mengukur kemiringan/dip

a. Letakkan sisi yang bertulis W tegak lurus jurus yang sudah kita ukur (tanda garis yang sudah kita buat).

b. Atur gelembungnya sampai gelembung pada nivo lonjong berada di tengah

Baca angka yang ditunjukkan pada skala clino.

Cara menulisan hasil pembacaan

a. Untuk kompas dengan sistem kuadran misalnya hasil pembacaan jurus 45º kemiringan 25º, maka tata cara

penulisannya adalah : S 45º W / 25º NW, dimana NW menunjukkan arah kemiringan.

b. Untuk kompas dengan sistem azimuth misalnya hasil pembacaan jurus 50º dan kemiringan 42º, maka tata cara

penulisannya : N 50º N / 42º. Menentukan kemiringa lapisan yang mempunyai sudut 5º

Untuk lapisan yang mempunyai sudut kemiringan 5º sukar diukur dengan teliti. Untuk mengatasi hal ini dilakukan prosedur berikut :

Putar klinometer sehingga menunjukkan angka nol. Kompas dalam keadaan terbuka penuh, tempelkan W pada bidang perlapisan hingga

gelembung pada nivo lonjong berada ditengah. Tandai garis potong antara bidang lapisan dan kompas, ukur jurusnya melalui garis

ini. Letakkan kompas tegak lurus garis tersebut, baca kemiringan. Mengukur kedudukan bidang

Page 5: 16 arah mata angin dan kompas

Mengukur kedudukan bidang dapat dilakukan dengan cara menentukan arah dan besarnya kemiringan.Caranya adalah sebagai berukut :

Letakkan kompas dalam posisi horizontal pada bidang yang diukur yaitu dengan menempelkan sisi yang bertanda “S” dan baca angka yang ditunjukkan jarum utara, maka kita dapatkan arah daripada kemiringan bidang perlapisan tersebut.

Ukur besar sudut kemiringan bidang tersebut.

Catat angka pembacaan yang kita amati, misalnya 30⁰ N 42⁰ EArtinya sudut kemiringan sebesar 30⁰ miring kearah N 45⁰ EJurus daripada bidang dapat diketahui dengan jalan menarik garis tegak lurus pada arah kemiringan.

Mengukur ketebalan lapisan dan menentukan kedalaman pemboranUntuk mengukur ketebalan dengan kompas geologi dibutuhksn alat bantu yang disebut Jacob staff. Dan dengan teknik ini kita sekaligus dapat merencanakan total kedalaman pemboran yang kita inginkan. Caranya adalah :

Ukur besarnya sudut kemiringan (dip) lapisan Pegang kompas dan ketengahkan gelembung clino dengan sudut klinometer = dip

dari perlapisan. Atur posisi berdiri kita tepat pada batas bawah (floor) lapisan yang akan diukur. Dan

arahkan kompas mengikuti sudut kemiringan lapisan pada batas atas (roof) lapisan tersebut. Bila lapisan tersebut tebalnya melebihi tinggi kita, maka pengukuran dilakukan beberapa kali.

Untuk mengetahui ketebalan yang kita ukur adalah =tinggi mata kita dari tanah x cos (dip). Untuk lapisan yang sangat tebal maka tebalnya harus dikalikan dengan berapa banyak kita melakukan pengukuran.

Sedang untuk mengetahui kedalaman pemboran pada titik yang kita tentukan adalah kedalaman pada titik yang kita arahkan = kelipatan dari tinggi mata kita sampai ketitik yang dimaksud.

Mengukur Struktur Garis yang mempunyai “trend”Adapun yang termasuk struktur garis ini adalah : gores garis pada bidang sesar,Arah arus pembentukan struktur sediment dan garis sumbu lipatan.1.Mengukur arah “Trend”

Tempelkan alat bantu (buku lapangan atau “clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan arah struktur garis yang akan diukur.

Tempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan atau kiri alat bantu dengan visir kompas mengarah ke penunjaman struktur garis tersebut.

Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah penunjuknya (trend).

Mengukur Struktur Garis yang tidak memiliki “trend”

Page 6: 16 arah mata angin dan kompas

Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah kelurusan, seperti : arah arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.1.mengukur “Bearing”

Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang fragmen breksiasi.

Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah “bearing”nya.

Page 7: 16 arah mata angin dan kompas

Adapun yang termaksud struktur garis ini adalah umumnya berupa arah-arah kelurusan, seperti : arah arah liniasi fragmen breksiasi, arah kelurusan sungai, arah kelurusan gawir sesar dan lain sebagainya. Dalam hal ini yang diukur hanya arah kelurusan (bearing) saja.1.mengukur “Bearing”

Arahkan visir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu memanjang fragmen breksiasi.

Levelkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal), maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah “bearing”nya.