15805068-pendidikan-kemiskinan-dan-pertumbuhan-ekonomi.doc
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
1/27
PENDIDIKAN, KEMISKINAN, DANPENDIDIKAN, KEMISKINAN, DAN
PERTUMBUHAN EKONOMIPERTUMBUHAN EKONOMI
Oleh:
Sulistiyanti
Pendidikan, kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi saling
terkait satu sama lain. Tingkat pendidikan yang rendah sering
kita jumpai melekat pada penduduk yang kurang beruntung
perekonomiannya (miskin secara materi/ekonomi). Rendahnya
pendidikan yang dimiliki oleh penduduk miskin ini membuat
mereka kurang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang
memadai, sehingga menghambat mereka untuk memperoleh
pekerjaan yang layak. Kemiskinan juga menghambat mereka
untuk mengkonsumsi nutrisi bergizi, dan dengan rendahnya
tingkat pengetahuan yang mereka miliki, mereka kurang bisa
memelihara lingkungan yang menyehatkan. ari sudut pandang
ekonomi, kesemuanya itu akan menghasilkan sumber daya
manusia yang kurang berkualitas, atau dapat dikatakan memiliki
tingkat produkti!itas yang rendah. "al ini juga berimbas pada
terbatasnya upah/pendapatan yang dapat mereka peroleh.
Pada skala makro, produkti!itas tenaga kerja rata#rata yang
rendah akan menghasilkan output agregat yang rendah pula bila
tidak diimbangi dengan tingginya produkti!itas input lainnya.
$alah satu cara untuk meningkatkan produkti!itas tenaga kerja
%
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
2/27
adalah melalui in!estasi modal insani/ human capital investment .%
&n!estasi dalam human capital menghasilkan pengembangan
teknis, proses#proses produksi dan produk#produk baru serta
meningkatkan e'siensi ekonomi. $ebagaimana perkembangan
phisical capital, human capital turut andil dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi. $elanjutnya pertumbuhan ekonomi akan
mendorong lebih banyak penggunaan input#input dan
terciptanya kesempatan kerja yang lebih luas. eningkatnya
pendapatan juga dapat diartikan dengan semakin besarnya
kesempatan untuk in!estasi modal insani, baik dalam konteks
indi!idu maupun agregat.
Perkembangan perekonomian yang disertai dengan
berkembangnya teknologi, in ormasi dan komunikasi akan
membutuhkan pekerja#pekerja yang lebih trampil dan
berpengetahuan, di mana hanya dapat disediakan oleh tenaga
kerja terdidik/trampil. ereka yang tidak masuk dalam kategori
ini (biasanya kelompok masyarakat miskin yang tidak punya
kesempatan untuk melanjutkan ke sekolah tinggi), tertahan pada
sektor#sektor tradisional. &ni membuat perekonomian tetap
mempertahankan sistem dualismenya, dan ketimpangan tetap
bertahan.
PendidikanPendidikan
Pendidikan diartikan sebagai pengetahuan atau ketrampilan
yang diperoleh dan dikembangkan dari sebuah proses belajar.
erujuk pada ** +o. - tahun -- pasal % , jalur pendidikan
terdiri atas pendidikan ormal, non ormal, dan in ormal yang
dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain.
1 Modal insani dapat diartikan sebagai kemampuan dan keahlian manusia dalam suatukegiatan produktif, untuk memperoleh pendapatan dan standar kehidupan yang layak.
Dalam Dictionary of Economics human capital diartikan sebagai ‘ the body of humanknowledge that contributes “know how” to productive activity’ .
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
3/27
Pendidikan ormal diselenggarakan oleh lembaga#lembaga
pendidikan (sekolah). Pendidikan ormal di &ndonesia berjenjang
mulai dari pendidikan dasar ($ / & dan $ P/ Ts), pendidikan
menengah ($ / dan $ K/ K) dan pendidikan tinggi.
$edangkan kegiatan pendidikan in ormal dilakukan oleh keluarga
dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Pendidikan non ormal (pasal 0 ** +o. - tahun -- ),
diselenggarakan bagi 1arga masyarakat yang memerlukan
layanan pendidikan yang ber ungsi sebagai pengganti,
penambah, dan/atau pelengkap pendidikan ormal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non ormal
ber ungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan
penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan
ungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
pro esional. Pendidikan non ormal meliputi pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,
pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan,
pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengem#
bangkan kemampuan peserta didik. $atuan pendidikan
non ormal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis
taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
$edangkan pendidikan in ormal merupakan kegiatan
pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan,
berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Ketentuan mengenai
pengakuan terhadap hasil pendidikan in ormal diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah. papun jenis pendidikannya,
kesemuanya menuju pada satu hal, yaitu proses pembelajaran
untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan serta kualitas
hidup manusia.
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
4/27
KemiskinanKemiskinan
Kemiskinan berasal dari kata dasar miskin yang dalam
kamus besar 2ahasa &ndonesia berarti serba kekurangan. danya
pre'k dan a'k ke#an menunjukkan si atnya yang plural. 3adi
kemiskinan menunjukkan adanya sekelompok orang yang serba
kekurangan. asyarakat subsisten yang tidak berpenghasilan
atau berpenghasilan tapi rendah, bisa jadi tidak merasa miskin
karena mereka merasa sudah terpenuhi kebutuhannya.
$ebaliknya penduduk urban yang berpenghasilan sedang,
mungkin merasa selalu kekurangan karena gaya hidup hedonis
yang mereka jalani, atau lingkungan budaya tidak sehat yang
mereka hadapi. alam hal ini meski kelihatannya mereka
berkecukupan, namun apabila selalu merasa kekurangan,
mereka bisa kita katakan miskin.
alam sudut pandang kerangka analisis ekonomi, konsep
kemiskinan yang dibangun bisa dilihat secara relati ataupun
secara absolut. Kemiskinan relati mengukur kesenjangan dalam
distribusi pendapatan, yang antara lain dapat diukur dengan
koe'sien 4ini. Kemiskinan absolut menentukan tingkat penda#
patan minimum yang cukup untuk memenuhi kebutuhan#
kebutuhan 'sik minimum berupa kecukupan sandang, pangan
dan perumahan yang dapat menjamin kelangsungan hidup
(Todaro, ---).
Pendidikan, Penda atan dan KemiskinanPendidikan, Penda atan dan Kemiskinan
embicarakan kemiskinan tidak hanya membicarakan
dimensi ekonomi saja, melainkan multi dimensi yang
menyangkut keterbatasan seseorang dalam segala bidang.
Termasuk keterbatasan akses terhadap sumber#sumber
kehidupan seperti akses air bersih, akses terhadap sumber daya
5
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
5/27
alam, akses terhadap partisipasi politik, ataupun akses terhadap
aktor# aktor produksi 'sik dan non 'sik (pendidikan dan
kesehatan). Kekurangan dalam pendapatan membuat seseorang
lebih berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan pokok. ereka
kurang memberi perhatian pada gizi, pendidikan, ataupun
pera1atan kesehatan. Padahal elemen#elemen ini merupakan
aset yang cukup penting dalam matapencaharian seseorang.
$eseorang dengan tingkat pendidikan rendah kurang terakomo#
dasi dalam pasar kerja yang memberi jaminan upah layak.
Pendapatan yang rendah membuat penduduk miskin kurang
memperhatikan atau tidak dapat mengakses pendidikan dan
kesehatan dengan baik, sehingga produkti!itaspun rendah, dan
oleh karena itu pendapatan yang diperolehpun rendah. $ituasi ini
berjalan dari satu generasi ke generasi berikutnya, membentuk
sebuah perangkap kemiskinan.
Pendapatan seseorang diperoleh dari kegiatan/pekerjaan
yang dilakukannya. engikuti 6& #7orld 2ank, aset#aset yang
dibutuhkan untuk memperoleh upah/pendapatan
diidenti'kasikan menjadi8 ( ukherjee et al, -- )
%. human capital (pendidikan, keahlian dan kesehatan)
. natural capital (tanah, air, laut, hutan, dan sumber daya la#
in)
. fnancial capita l (tabungan, sumber#sumber kredit)
5. physical capita l (in rastruktur9 listrik, transportasi, energi,
peralatan ataupun mesin#mesin)
:. social capital (budaya, jaringan, hubungan kepercayaan,
lembaga#lembaga masyarakat, akses terhadap lembaga#
lembaga sosial)
kses terhadap kelima aset ini sangat berperan bagi
seseorang untuk memperoleh pendapatannya. $eseorang yang
:
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
6/27
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
7/27
berkembang biaya#biaya pendidikan per murid di jenjang yang
lebih tinggi jauh melampaui biaya pendidikan di tingkat dasar
(Todaro ---). $elain hambatan 'nansial, penduduk miskin juga
terhambat pada standard kuali'kasi yang dimiliki. "al ini dise#
babkan karena kemiskinan telah memaksa mereka untuk bekerja
lebih keras, dan mengabaikan kualitas nutrisi dan kesehatan
keluarga mereka sehingga kemampuan anak#anak keluarga
miskin dalam menyerap pelajaran relati rendah. Keterkaitan
antara pendidikan (sebagai bagian dari modal insani) dengan
kemiskinan digambarkan dalam 4ambar % di ba1ah ini.
Gambar 1. Pendidikan dan Kemiskinan
$umber8 ughal, 7aris "ameed, --?.
4ambar % menunjukkan bah1a kemiskinan (yang disertai dengan
rendahnya pendapatan) menyebabkan rendahnya in!estasi
modal insani. Rendahnya modal insani ini mengakibatkan
terjadinya @ malnutrisi A (kurang gizi), tingkat kesehatan dan pendi#
dikan rendah. 6aktor# aktor ini menghambat kesempatan mereka
untuk memperoleh pekerjaan dengan upah/pendapatan layak.
$ebaliknya yang terjadi pada mereka yang beruntung
perekonomiannya, mereka dapat mengkonsumsi nutrisi bergizi,
?
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
8/27
memelihara kesehatan, mem asilitasi anak#anak mereka dengan
buku#buku, uang saku, les, maupun peralatan#peralatan yang
dapat menunjang pembelajaran mereka sehingga memiliki
kesempatan yang lebih besar untuk mencapai pendidikan tinggi
dan kesempatan kerja yang lebih baik. 3adi pola distribusi
pendapatan yang timpang akan berimbas pula pada pola
distribusi in!estasi human capital, sehingga tanpa inter!ensi
kebijakan dari pemerintah, maka sistem akan melestarikan
ketimpangan tersebut.
Pendidikan, Kesem atan Ke!"a danPendidikan, Kesem atan Ke!"a dan
Pen#an##u!anPen#an##u!an
$ebagian besar pembicaraan mengenai pendidikan dan
pembangunan ekonomi pada umumnya, serta tentang
pendidikan dan kesempatan kerja pada khususnya, berkisar
diantara proses ekonomi yang undamental, yakni8
%. &nteraksi antara permintaan yang bermoti!asi ekonomis
dan pena1aran yang bermoti!asi politik sebagai
tanggapannya, dalam menentukan berapa banyak sekolah
akan didirikan, siapa saja yang mendirikan,
macam/program apa yang dilakukan.
. nalisis man aat#biaya baik yang berskala indi!idual
maupun skala sosial, dari masing#masing tingkatanpendidikan, dan implikasi#implikasi yang ditimbulkan
terhadap strategi in!estasi di bidang pendidikan.
ari sisi permintaan, ada hal yang paling berpengaruh
tehadap permintaan pendidikan9 pertama adalah harapan untuk
mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang tinggi. &ni
merupakan man aat pendidikan secara indi!idual ( private bene-
>
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
9/27
fts o education ). Kedua biaya#biaya sekolah yang harus
ditanggung oleh sis1a dan atau keluarganya, baik yang bersi at
langsung maupun tidak langsung. ari aktor pertama yang
membuat seseorang merasa perlu untuk bersekolah, dapat
ditarik kesimpulan bah1a permintaan terhadap pendidikan
merupakan permintaan turunan ( derived demand ) dari
permintaan terhadap kesempatan kerja. 2agi sebagian besar
masyarakat, terutama masyarakat miskin, pendidikan tidak
sekedar untuk alasan#alasan nonekonomis seperti reputasi,
gengsi, atau kepuasan batin, melainkan untuk alasan ekonomis.
ereka menginginkan pendidikan sebagai 1ahana dalam rangka
@mengamankanA kesempatan mereka untuk memperoleh
pekerjaan dengan penghasilan baik. an aat#man aat yang
mungkin dapat diperoleh inilah yang kemudian dipertimbangkan
dengan biaya#biayanya.
Tabel 1. Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Menurut Pendidikantahun 2006
PendidikanAn#katan Ke!"a Peke!"a Pen#an##u!
$uta % $uta % $uta %
aksimum $ :0,5? : ,% : ,5 :,0-
$ P %,- ?, -
iploma ,5: , - ,%: , 0 -,5: 5,->
*ni!ersitas ,: , ,%0 , % %, % %%,?0
3umlah %-0, > %-- %-- %%,%% %--
$umber8 2P$, $tatistik &ndonesia --?
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
10/27
Tabel % menunjukkan jumlah angkatan kerja , pekerja dan
penganggur menurut tingkat pendidikan yang diselesaikan.
$ebagian besar angkatan kerja di &ndonesia hanya berpendidikan
$ . ari %-0, > juta angkatan kerja pada --0, sebesar : ,% B
hanya berpendidikan maksimum $ekolah asar. =ulusan $ P
-,0%B, lulusan $ dan $ K -,05 sisanya :,0 B lulusan
perguruan tinggi. ngkatan kerja yang terserap di pasar kerja,
sebanyak juta, dengan komposisi ::,0 B maksimum $ ,
-,-%B lulusan $ P, %>,>B lulusan $ dan $ K, :,:?B lulusan
perguruan tinggi. 3ika dilihat dari prosentasenya, lulusan
uni!ersitas yang terserap di pasar kerja sebesar >?B saja.
pabila kita perhatikan distribusi penganggur, :,0B
berpendidikan maksimum $ , 0, B berpendidikan $ P,
, B berpendidikan $ /$ K dan %:,>5B berpendidikan
iploma dan *ni!ersitas. &ni menunjukkan bah1a semakin tinggi
pendidikan ormal seseorang, semakin besar kemungkinan
terserap di pasar kerja. Cukup tingginya angka penganggur di
tingkat pendidikan tinggi menunjukkan bah1a jumlah
penganggur terdidik cukup besar, sekitar %, % juta penganggur
berpendidikan uni!ersitas. 2esarnya penganggur terdidik bisa
jadi karena mereka terlalu memilih#milih pekerjaan yang seki#
ranya dapat memberikan penghasilan yang cukup untuk
menutup biaya pendidikan yang telah dijalani, sehingga
penganggur jenis ini hanya bersi at sementara, atau kita sebut
penganggur riksional.
0 ngkatan ker a didefinisikan sebagai penduduk usia ker a berumur 1" tahun ke atas#yang selama seminggu sebelum pencacahan, beker a atau punya peker aan tetapisementara tidak beker a, dan mereka yang tidak beker a tetapi mencari peker aan.)edangkan peker a adalah angkatan ker a yang beruntung memperoleh peker aan. en-duduk usia ker a yang tidak masuk ke dalam pasar ker a, tidak tergolong dalam angkatanker a. Mereka dikelompokkan sebagai bukan angkatan ker a, tercakup di dalamnyaadalah pela ar3mahasis$a, pengurus rumah tangga, dan penerima pendapatan selainpeker a seperti pensiunan.
%-
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
11/27
$eseorang merasa perlu untuk sekolah, karena ada harapan
untuk dapat terserap di pasar kerja yang dapat menjamin pene#
rimaan upah cukup. Tenaga kerja dengan pendidikan ormal
tinggi lebih banyak mendapat kesempatan kerja di sektor
modern dengan upah tinggi. 2erikut ini adalah tabel yang
menunjukkan tingkat penyerapan tenaga kerja menurut pen#
didikan di sektor ormal dan in ormal pada tahun --0. 5
Tabel 2. Tenaga Kerja di Sektor Formal dan InformalMenurut Pendidikan Tahun 200 .
PendidikanSekt&! Usaha
'&!mal % In(&!mal % T&tal Tidak/belum pernahsekolah
.5
>> %0,? , > 5.5.<
-5 -,%?
% .--%.%
% 0
%?.%>0.
- :
$ TP Kejuruan 5-.<
:< >,?: >5:.-0
% ?%, : %.%>0.-
-
$ T *mum ?. :?.:
5 :0,%> :.00%.:>
5 ,> % .- %.>
50 >:,5>
--.??
? %5,:
%. > .0
*ni!ersitas .-%%.
%- >>, <
< %%,0% .5-0.0
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
12/27
$eperti terlihat dalam Tabel , semakin tinggi pendidikan
pekerja, semakin besar proporsi yang terserap di sektor ormal.
ari :,% juta tenaga kerja tidak bependidikan pada tahun --0,
sebesar < , >,
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
13/27
seseorang untuk memperoleh pekerjaan. Karena
kemungkinan sukses di dunia kerja berbanding terbalik
dengan tingkat pengangguran, maka kita dapat mengung#
kap bah1a tingkat permintaan terhadap pendidikan, kata#
kanlah $ /$ K berbanding terbalik dengan tingkat
pengangguran di kalangan $ /$ K.
. 2iaya#biaya langsung pendidikan indi!idual. 2iaya#biaya ini
meliputi $PP, buku#buku, pakaian seragam, transportasi,
dan ongkos#ongkos lainnya. 2agi penduduk miskin, biaya#
biaya ini cukup memberatkan. $emakin mahal biaya#biaya
pendidikan indi!idual, semakin rendah permintaan
pendidikan.
5. 2iaya#biaya pendidikan yang bersi at tidak langsung atau
opportunity cost . &n!estasi pendidikan bagi seorang anak
bukan hanya meliputi biaya#biaya langsung ataupun biaya#
biaya moneter yang harus dikeluarkan secara nyata, akan
tetapi juga biaya#biaya yang berupa pendapatan potensialyang harus dikorbankan, apalagi bila dia sudah dapat
memberikan kontribusi terhadap penghasilan keluarga. Kita
sudah dapat menduga bah1a permintaan pendidikan
berhubungan terbalik dengan opportunity cost .
$ebenarnya masih ada beberapa !ariabel nonekonomi yang
dapat mempengaruhi permintaan pendidikan, misalnya budaya.
i kalangan masyarakat agraris, seringkali orang tua lebih suka
anaknya bekerja di sa1ah daripada bersekolah. Kadang kala,
anak laki#laki lebih diprioritaskan untuk mengenyam pendidikan
tinggi daripada anak perempuan.
Ekonomi yang terus tumbuh berbuah pada terjadinya
pergeseran#pergeseran struktur pekerjaan ke arah yang lebih
teknis dan pro esional, sehingga kebutuhan#
%
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
14/27
kebutuhan/permintaan tenaga kerja juga bergeser ke arah yang
lebih spesi'k. $ementara itu dari sisi pena1aran tenaga kerja,
terdapat bermacam#macam tipe karakter9 tenaga kerja
berpendidikan rendah, sedang ataupun berpendidikan tinggi.
Tenaga kerja berpendidikan menengah dan berpendidikan tinggi
sekalipun berbeda spesi'kasinya. pabila spesi'kasi yang
dibutuhkan (permintaan) tidak sesuai dengan spesi'kasi yang
dita1arkan, maka terjadilah apa yang dinamakan pengangguran
terdidik. 2isa juga terjadi tenaga kerja berpendidikan tinggi
menempati posisi yang seharusnya ditempati oleh tenaga kerja
dengan pendidikan lebih rendah, yang biasa disebut educational
deepening (Perkins et al , --%8 ). &ni merupakan sebuah
pemborosan sumber daya, karena in!estasi yang telah dilakukan
untuk pendidikan yang seharusnya dapat digunakan untuk hal
yang lebih produkti , menjadi sia#sia.
Tabel !. Pengangguran Menurut Pendidikan 200!"200# $dalamribu%
Tahun
Tdk sek)*lm
tamat sek+SD SMP SMA SMK
Di l&ma,
Akade
mi
Uni e!-
sitas $UM.AH
/001 %-0 ,< .5,<.5 :,
>%.- ?,
% - ,> 5:,< !.!0!,0
/002 %--5, . ?:, .0,% 1%.2"1,4
'e*-
/003%-% ,> .:5%,- .0>-,
>
.0>-,
>
%. -,
>,> >:,5
1%.5"4,4N& -/003 < > .?
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
15/27
/006 0 5 0
$umber8 Kompas /->/ -->
6enomena penganggur terdidik yang terjadi di &ndonesiacukup memprihatinkan, terutama lulusan perguruan tinggi.
Penganggur berpendidikan tinggi justru menunjukkan trend yang
meningkat dari - .>-- orang pada -- untuk penganggur
berpendidikan diploma, menjadi :%. kan tetapi bila dipisahkan antara yang
berpendidikan umum dan berpendidikan kejuruan, maka peng#anggur berpendidikan menengah kejuruan justru mangalami
peningkatan dari %,- ?% juta orang menjadi %,%0: juta orang
pada 6ebruari -->.
$ecara umum, tingkat pengangguran mengalami kenaikan
selama tahun -- # --:, kemudian menurun sampai -->.
Tahun --: merupakan periode yang sulit bagi perekonomian,
karena pada 1aktu itu terjadi kenaikan harga 22 sebagai akibatkebijakan pengurangan subsidi bahan bakar oleh pemerintah.
+amun dengan kombinasi berbagai kebijakan anti kemiskinan
dan kebijakan yang menstimulus perekonomian, keadaan mulai
membaik. 3umlah pengangguran terus berkurang dari % ,0 juta
pada +o!ember --0 menjadi .
3ika dilihat dari komposisinya, penganggur pada 6ebruari
--> yang terbanyak adalah angkatan kerja yang berpendidikan
%:
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
16/27
$ sebesar , juta orang ( ,:%B), $ , juta ( , >B), $ P
,% juta ( ,B) dan $ K %, juta (% , 0B), *ni!ersitas 0 0,
ribu (0,0B) dan iploma/ kademi :%. i sisi lain, tidak seperti yang diharap#
kan, penganggur bependidikan $ K meningkat dari %,- ? juta
pada -- menjadi %,%00 juta pada 6ebruari -->. $ituasi ini
bisa jadi disebabkan karena pertumbuhan pena1aran tenaga
kerja $ K yang terlalu cepat dibandingkan pertumbuhan
kebutuhan/kesempatan kerjanya, meningkatnya partisipasi kerja
tamatan $ K, ataupun karena tidak berimbangnya jumlah spesi#
'kasi/jurusan $ K dengan kebutuhan dunia usaha.
Pendidikan dan Pe!tum*uhan Ek&n&miPendidikan dan Pe!tum*uhan Ek&n&mi
$chiG (%
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
17/27
rata human capital negara#negara miskin lain. $ebagai contoh
negara#negara berkembang di sia Timur memiliki kenaikan P 2
per kapita yang tinggi selama dekade terakhir9 %- kali di
alaysia, 0: kali di Republik Korea, % kali di Thailand.
$ementara negara#negara berkembang lain seperti 2hutan,
Kamboja dan negara#negara berkembang di sia $elatan yakni
2angladesh, &ndia dan Pakistan hanya mempunyai kenaikan
pendapatan rata#rata antara #: kali dalam periode yang sama
( amoon --?). Padahal pada tahun %B di Thailand dan lebih dari :-B
di alaysia. i sisi lain, di negara#negara kurang berkembang di
sia Timur dan di negara#negara berkembang di sia $elatan
tingkat melek huru nya hanya B di Kamboja. Pada tahun %
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
18/27
2runai arussalam < ,? ??,? >.%0% -,>,? ?5, %-.>>
-,>%%
Thailand < ,0 ?%, >.0?
? -,?>%
China
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
19/27
&ndonesia sebesar , B dan
P 2 perkapita *$ I .>5 . i $ingapura, P 2 per kapita relati
tinggi yaitu sebesar *$ I ?, B. $e#
dangkan di alaysia, P 2 per kapitanya sebesar *$ I %-.>>
dengan tingkat melek huru dan partisipasi sekolah sebesar
>>,?B dan ?5, B. $ecara rata#rata P 2 per kapita di sia Timur
dan Pasi'k sebesar *$ I 0.0-5, dengan tingkat melek huru
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
20/27
Penelitian yang dilakukan oleh Robert 3. 2arro dengan
menggunakan data#data dari %-- negara selama %
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
21/27
$umber8 ahlin, -- .
ari 4ambar dapat ditunjukkan bah1a ada keterkaitan
yang saling mempengaruhi antara pendidikan dengan
eksternalitas serta e ek#e ek tak langsung lain yang berhubungan
dengan pendidikan, kesehatan dan pertumbuhan penduduk,
seperti kesehatan yang baik, mortalitas rendah, ertilitas rendah(aspek mikro). Jariabel#!ariabel ini mempengaruhi dan juga
dipegaruhi oleh pendidikan. Penduduk yang berpendidikan lebih
mampu untuk memelihara kesehatan, sehingga tingkat
mortalitas rendah, dan juga umumnya mampu mengendalikan
ertilitas. Pendidikan dan !ariabel#!ariabel yang dimaksud
mempengaruhi produkti!itas seseorang sehingga berpengaruh
pula pada pendapatan. Pendidikan yang dijalani oleh seseorang juga dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya (eksternalitas
positi ) dan dapat meningkatkan partisipasi angkatan kerja.
ilihat dari aspek makro, pendidikan berpengaruh pada tingkat
kesehatan, tingkat ertilitas (rendah), mortalitas (rendah) yang
kesemuanya itu memba1a dampak pada laju pertumbuhan
penduduk yang rendah dan tingkat kesehatan yang lebih baik
pada angkatan kerja. 2ersama#sama dengan peningkatan
%
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
22/27
produkti!itas indi!idual maupun masyarakat, dan meningkatnya
tingkat partisipasi kerja penduduk, maka dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. Pendidikan (dan kesehatan), sebagai ba#
gian dari human capital dapat mengubah cara berpikir seseorang
menjadi lebih imajinati , kreati , dan sistematis, serta lebih cepat
dalam menyerap in ormasi dan menggunakannya sehingga
akti!itas yang dikerjakan bisa dilakukan dengan e'sien.
Pe!tum*uhan Ek&n&mi, Kesem atan Ke!"a danPe!tum*uhan Ek&n&mi, Kesem atan Ke!"a dan
KemiskinanKemiskinan
Pendidikan digambarkan dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi, seperti yang telah dibuktikan oleh beberapa peneliti.
$ebaliknya, pertumbuhan ekonomi juga dapat mempengaruhi
kemajuan pendidikan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi yang
tinggi meningkatkan kemampuan masyarakat (dan pemerintah)
dalam mengembangkan sistem pendidikannya. an yang lebih
penting, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan
kualitas hidup manusia9 baik kesehatan maupun pendidikan,
serta dapat meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi
pengangguran.
Kualitas hidup manusia yang lebih baik merupakan tujuan
yang akan dicapai dalam pembangunan ekonomi di kebanyakan
negara#negara berkembang, tak terkecuali di &ndonesia. $alah
satu pilarnya adalah pemberantasan kemiskinan dan
peningkatan pencapaian tingkat pendidikan. 0 Perekonomian yang
tumbuh dengan baik, dapat memba1a perubahan struktural
+ )eperti dicanangkan dalam deklarasi internasional mengenai millenium development goals pada tahun 2%%% bah$a diharapkan pada tahun 2%1" kemiskinan dan kelaparan dinegara-negara berkembang sudah dapat diberantas hingga "%: goal 1# dan semua
anak di manapun dapat menyelesaikan pendidikan dasar goal 2# 8nited 9ations,2%%5 12#
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
23/27
dalam penciptaan kesempatan kerja ? , mengurangi pengangguran
dan menurunkan tingkat kemiskinan. alam skala mikro, per#
tumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan modal
insani, produkti!itas tenaga kerja, upah/pendapatan dan
menurunkan kemiskinan. Keterkaitan antara pertumbuhan
ekonomi, kesempatan kerja dan kemiskinan dapat digambarkan8
Gambar !. Keterkaitan Pertumbuhan konomi( Kesem)atanKerja dan Penurunan Kemiskinan.
&
rosentase perubahan kesempatan ker a yang diakibatkan oleh setiap persenpertumbuhan ekonomi menun ukkan elastisitas kesempatan ker a employment elasticity #
Economic
Producti!ecapacity
Employment1ith rising
producti!ity
&ncreasedproducti!e
"igher e;penditure on health,education, and skill
"igher income o
the poor
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
24/27
$umber8 &slam, Riz1anul, --5
Kemiskinan sangat erat sekali hubungannya dengan relati
sempitnya kesempatan kerja, terutama bagi angkatan kerja yang
tidak berpendidikan dan tidak mempunyai keahlian.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membutuhkan lebih
banyak tenaga kerja terutama di sektor#sektor yang
menggunakan tenaga kerja secara intensi , sehingga dapat
menyediakan kesempatan kerja yang lebih luas. +amundemikian tidak semua tipe angkatan kerja dapat terserap dalam
sektor#sektor ini. Perkembangan teknologi yang cepat dan
terintegrasi dalam perkembangan perekonomian menuntut
pengetahuan dan ketrampilan tenaga kerja yang semakin maju,
di mana mayoritas dimiliki oleh tenaga kerja berpendidikan
tinggi. ereka yang tidak dapat berintegrasi dalam sistem
perekonomian ini menjadi tertinggal. leh karena itu merekaharus menyesuaikan diri dengan meningkatkan
keahlian/ketrampilannya. alam hal ini tenaga kerja berpendi#
dikan !okasional/kejuruan lebih diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan sektor#sektor ekonomi.
Pe!en=anaan Tena#a Ke!"a 7Pe!en=anaan Tena#a Ke!"a 7 Manpower PlanningManpower Planning
da anggapan bah1a tingkat pendidikan tertentu diperlukan
jika seseorang mau mengisi sebuah peranan pekerjaan tertentu.
Pertumbuhan ekonomi diharapkan menggeser struktur pekerjaan
ke arah yang lebih pro esional, teknis, dan pekerja industri harus
mengikuti pola yang dide'nisikan dari pengembangan
pendidikan untuk menentukan jenis#jenis pelatihan yang
dibutuhkan. *ntuk itu diperlukan adanya manpower planning .
5
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
25/27
Manpower planning mendasarkan diri pada anggapan bah1a
kebutuhan perekonomian untuk tenaga kerja terdidik dapat
diprediksi dan pertumbuhan perencanaan sistem pendidikan
untuk menghindari kekurangan#kekurangan tenaga kerja yang
dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan surplus tenaga
kerja yang memboroskan sumber daya pendidikan sehingga
memperbanyak pengangguran terdidik ataupun @ brain drain A.
dapun metode dalam manpower planning adalah dengan
membandingkan proyeksi permintaan tenaga kerja yang
dibutuhkan dengan proyeksi pena1aran tenaga kerja. *ntuk
memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa datang, langkah#
langkah yang dilakukan adalah8
%. Prediksi dengan menggunakan proyeksi pekerjaan atau
ekstrapolipolatsi dari kecenderungan di masa lampau.
. engestimasi perubahan struktural output sektoral dari
tingkat pertumbuhan keseluruhan.
. Tenaga kerja sektoral diestimasi menggunakan asumsipertumbuhan produkti'tas tenaga kerja atau elastisitas
pertumbuhan tenaga kerja relati terhadap pertumbuhan
output
5. Tenaga kerja industri dibagi kedalam kategori pekerjaan
menggunakan asumsi mengenai struktur persyaratan pada
masing#masing industri.
:. Persyaratan pekerjaan diterjemahkan ke dalam masalah
pendidikan melalui asumsi tentang pendidikan macam apa
yang tepat untuk masing#masing kelompok pekerjaan.
Kelima tahapan ini dilakukan untuk memperkirakan
persyaratan tenaga kerja beberapa tahun mendatang. *ntuk
memperkirakan pena1aran tenaga kerja pada tahun tertentu,
pertama kita menyesuaikan stok tenaga kerja sekarang dengan
:
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
26/27
mempertimbangkan pengunduran diri, kematian, emigrasi, dan
penarikan kembali dari angkatan kerja. $elanjutnya,
memproyeksikan kenaikan pena1aran tenaga kerja melalui
output dari sistem sekolah, immigrasi, dan angkatan kerja yang
baru masuk. Proyeksi pena1aran tenaga kerja dibandingkan
dengan proyeksi persyaratannya. 3ika terjadi gap, harus
dilakukan percepatan enrollment sekolah. dakalanya
menggunakan cara lain yaitu dengan meng# upgrade pekerja#
pekerja kurang trampil atau memasukkan pekerja#pekerja asing.
PenutuPenutu
Pendidikan merupakan aset yang yang melekat pada
seseorang, di mana sangat berperan dalam mencapai tingkatan
produkti!itas pada setiap kegiatan yang dilakukannya. $udah
banyak studi yang membuktikan secara empiris bah1a
pencapaian pendidikan mempunyai andil pada perolehan
pendapatan. $ebaliknya, perolehan pendapatan seseorang mem#pengaruhi pencapaian pendidikan anggota keluarganya.
$eseorang dengan pendapatan berlebih mempunyai kesempatan
untuk menyekolahkan anak#anaknya sampai pendidikan tinggi
dan dapat memilih sekolah yang berkualitas bagus. "al yang
sebaliknya terjadi pada mereka yang tergolong miskin. Penduduk
miskin harus bekerja keras untuk memperoleh pendapatan, dan
mereka mungkin mengenyampingkan masalah pendidikan dankesehatan anggota keluarga mereka. Tidak jarang anak#anak dari
keluarga miskin harus ikut bekerja membantu orang tuanya,
sehingga tingkat pencapaian pendidikannya rendah.
Pola distribusi pendapatan yang timpang akan berdampak
pada pola pencapaian pendidikan yang timpang pula. nak#anak
dari keluarga miskin cenderung mempunyai tingkat pencapaian
pendidikan rendah. isamping karena keterbatasan dana untuk
0
-
8/17/2019 15805068-Pendidikan-Kemiskinan-Dan-Pertumbuhan-Ekonomi.doc
27/27
membiayai sekolah, juga karena keterbatasan gizi yang mareka
asup, dan keterbatasan sarana serta prasarana menyebabkan
daya pikir dan kreati!itas mereka terhambat. "al ini
mempersempit kesempatan untuk memperolah pekerjaan
dengan upah/pendapatan layak, sehingga mereka tetap
terbelenggu dalam kemiskinan.
*ntuk mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan
pendapatan, diperlukan inter!ensi pemerintah melalui kebijakan#
kebijakan yang dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi yang
memperluas kesempatan kerja. $elain itu juga memperluas akses
bagi penduduk miskin untuk memperoleh layanan pendidikan
dan kesehatan yang layak sebagai in!estasi dalam modal insani.
Kebijakan dalam bidang pendidikan diutamakan pada pendidikan
kejuruan/!okasional di tingkat lanjutan setelah pencapaian
pendidikan dasar. &ni perlu dirancang dalam suatu manpower
planning .
?