1426 hl2005 m - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. dalarn hal ini penerjemahan karya...

90
ANALISIS HASIL TERJEMAHAN UNSUR-UNSUR PROSA SASTRA DALAM KUMPULAN CERPEN "AL-'ABARAT" KARYA MUSTAFA LUTFI AL-MANFALUTI : STUDl KASUS CERPEN "KEHORMATAN" Oleh: YUlli NUrflllllh NIM.I00024118596 JURUSAN TARJAMAH FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HlDAYATULLAH JAKARTA 1426 Hl2005 M

Upload: others

Post on 25-Jan-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

ANALISIS HASIL TERJEMAHAN UNSUR-UNSUR PROSA SASTRA

DALAM KUMPULAN CERPEN "AL-'ABARAT" KARYA MUSTAFA LUTFI

AL-MANFALUTI : STUDl KASUS CERPEN "KEHORMATAN"

Oleh:

YUlli NUrflllllhNIM.I00024118596

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HlDAYATULLAH

JAKARTA

1426 Hl2005 M

Page 2: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

ANALISIS TERJEMAHAN UNSUR-UNSUR PROSA SASTRA DALAMKUMPULAN CERPEN "AL-'ABARAT" KARYA MUSTAFA LUTFI

AL-MANFALUTI: STUDI lUSUS CERPEN "KEHORMATAN"

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniorauntuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai

Gelar Sarjana sarjana Sastra

OIeh:

YUNINURFALAHNIM. 100024118596

Di Bawah Bimbingan :

Su Ion Ka 1 .ANIP. 1502822400

JURUSAN TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1426 H / 2005 M

Page 3: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

pENGESAHAN pANITIA lUIAN

Skripsi yang beljudul Analisis I-Iasi! Terjemahan Unsur-Unsur Prosa

Sastr'a Dalam Kumpulan Cerpen "AI-Abarat" Karya Mustafa Lutfi AI­

Manfaluti: Studi Kasus Cerpen "Kehonnntan" telah diujikan dalam sidang

munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tanggal 20 September 2005, Skripsi ini telah diterima scbagai salah SHtu syarat untuk

mcmperolch gelnr sarjalla program strata I (S 1) pada jurusall tariamah,

Jakarta. 20 September 2005

Sidang Mnnaqasyah

l<.etua rv1erangkap Anggnta

Drs. Abdnllah, M.AgNIP. 150262446

Sekre(aris iVlcnlllgkap Anggot/.l

Anggota

~ Pcmbimbing'<-.

/',.• Q~Suk1'0,tJ(a111 iI,QVI,\A Po

NIP. 150282400

Page 4: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

(]3erdlrifafi tegaf(mempetjua1l{jf<gn pendlrian .

Sefama fiiaupmu

Sesunggufil1ya fwyat itu liatrya 6erartt'

(]3ifa dlisi efe1l{jan aqiefali

<Dan pe1jua1l{jan.

Page 5: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

KATA PENGANTAR

r.J="YI ~YI.uJ1 ~

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan

karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagtti tugas akhir, guna

mencapai gelar S81jana Strata I pada universitas Islam Negeri Syarif Hidaya.tullah.

Skripsi ini berjuclul "Analisis TCljemahan Unsur-unsur Prosa Sastra Dal81TI

Kumpulan Cerpen al- 'ahara! Karya Mustafa Lutfi al-Manfaluti: Studi Kasus Cerpen

Kehormatan". Shalawat serta salmn senantiasa tercurah kepacla Nabi Muhmnmad

SAW, pembawa risalah kebenaran untuk saluruh umat 111anusia di dunia.

Tiada terasa waktu berlalu, perjalanan yang panjangpelllili clengan cobaancla

rintangan telah Penulis lalui dengan penuh keikhlasan clan kesabaran bertawakal

kepacla Allall SWT. Walauplm demikian, itu senlUall1erupakan langkall awalyang

tidak akan mampu menghalangi Penulis dalam menyelesaikanskJripsi ini.

Dengan penuh kesadaran, penulisan ilmiall ini banyak keterbatasan dan

kemampuan pengetahU811, sehingga masih banyak terdapat kekurangan.-kekura.ngan.

yang penulis miliki clalmn penulisan skripsi ini.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi initiclaklepas dari

dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak yang begitu sabar nlelllberi bimbingan

dan motivasi. Sehingga, tak ada yang dapat Penulis berikan sebagai Balas jasa selain

ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

Page 6: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

I. Bapak Prof. Dr. Azyumardi Azra, M. A., selaku Reklor, Bapak Dr. H. Badri

Yatim, M.A. , selaku Dekan Fakultas Adab dan Hmuaniora, Bapak Drs.

Abdullah, M. A., selaku Ketua Jurusan, dan Bapak Drs. Ikhwan Azizi, selaku

Sekretaris Jurusan Te~jemah UIN SyarifHidayatullah.

2. Bapak Sukron Kamil, M. A., selaku Dosen Pembimbing yang telah ikhlas

meluangkan waktunya untuk membimbing bahkan mengarahkan Penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora yang telah banyak

menuangkan ilmunya kepada penulis, sehimgga PenUlis sadar bahwa masih

banyak yang harus diperbuat untuk hidup ini.

4. Para Pustakawan di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Perpustakaan Gandaria, Perpustakaan UI Depok, Perpustakaan Umwn Il11al1

Jama', Perpustakaan Soemantri Brojonegoro Kuningan, yang telah

memberikan pelayanan yang baik kepada Penulis dalamnlertCariinforl11asi

data yang Penulis butuhkan.

5. Kedua orang tua tercinta yang sangat mengharapkallanaknya menyandang

gelar Saljana, yaitu Ayahanda H. Ahmad dan ibunda tercinta almarhluuahHj.

Uti yang senantiasa ikhlas dan sabaI' dalam mendidik dan mel1lberikan

dukungan moril maupun materil, juga atas do'a dan kasih sayangkepada

penulis selalua penulis menjalani pendidikan sehingga skripsi inidapat

terselesaikan dengan baik. Ungkapan terima kasih juga Penulis sfuupaikan

Page 7: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

kepada keluargaku tercinta, kakak-kakakku yang telah ikut membantu penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Suamiku terkasih Effendi, yang sudah begitu sabar memberi semlillgat dan

dukungan sehingga Penulis dapat menyelesaikan penulislill skripsi ini.

7. Rekan -rekan Jurusan Terjemah angkatan 2000, khususnya "D'Milkshaker",

Oby, Lia, Mayang, Risma, Vita & Encup, atas kesetiaannya dan persahabatan

dari dulu hingga sekarang. Semoga persahabatan ini tidak terputus walaupun

kita jarang bertemu. Ucapan terima kasih juga Penulis sampaikan kepada

rekan-rekan sepeljuangan yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, akal1

tetapi tidak mengurangi rasa terima kasih Penulis.

Akhirnya kepada Allah jualah Pel1ulis panjatkan Puji serta Syukur yang

sebesar-besarnya, semoga anlal dan jasa mereka mendapatkan pahala eli sisi

Allah SWT. Ami..n.

Jakarta, 21 Juli 2005

Pel1ulis

Yuni Nurfalah

Page 8: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

DAFTARISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR lSI iv

TRANSLITERASI VI

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...................................... 6

C. Tujuan"Penelitian..................................................................... 7

D. Metode Penelitian 7

E. Sistematika Penulisan 8

BAB II KERANGKA TEOm DAN TERJEMAHAN 9

A. Kerangka Teori Cerpen 9

1. Pengertian Cerpen 9

2. Karakteristik Cerpen 12

3. Jenis-jenis Cerpen 13

4. Unsur-unsur Cerpen 16

B. Kerangka Teori TeIjemahan 26

I. Pengertian PeneIjemahan 26

2. Metode Penerjemahan 29

Page 9: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BAB III BIOGRAFI AL-MANFALUTI SEBAGAI PENULIS

CERPEN AL-ABARAT DAN KHALIFAURItAHMAN

FATHSEBAGAIPENERJEMAHANNYA 40

A. Biografi AI-Manfaluti dan karya"karyanya.............................. 40

1. Kelahiran dan Perkembangannya 40

2. Cerpen-cerpen al-Manfluti dan Karakteristiknya................. 44

3. Pandangan Kritikus terhadap karya al-manfaluti 48

B. Riwayat Hidup Khalifurrahman Fath dan karya-karyanya....... 51

BAB IV ANALISIS TERJEMAHAN ARAB --- INDONESIA DALAM

CERPEN "RINTIIIAN JIWA" 57

A. Ringkasan Cerita Pendek "Kehormatan" ;................ 57

B. Analisis Bentuk 58

C. Analisis lsi Cerpen 72

BAB V PENUTUP 74

A. Kesimpulan ;...... 74

B. Saran-saran ; ;....... 75

DAFTARPUSTAKA...................................................................................... 77

Page 10: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

PEDOMAN TRANSLlTERASI ARAB - LATIN

Sesuai dengan keputusan bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 158/1987 dan No. 0543b/U/1987 mengenai

pedoman transliterasi, maka skripsi ini menggunakamlya sebagai pedoman

transliterasi dengan sedikit modifikasi pada sistim penulisan, sebagaimana akan

dijelaskan di bawah ini:

Arab Latin Arab Latin.

I Tidak .l:. tdilambangka~

.y b ..l2 z.W t t

,

~ s t g

e:: J u f

C h " q•

t kb ~ k

.l d J I

~ z r- ID

.) r U n

j z .J w

Page 11: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

()" s 0 h

• sy ~ ali/uf'()"

(J"" s l# y•

I..J":> d•

-

Dntnk Vokal Panjang dan Vokal Rangkap

il = a panjang

= i panjang

a = u panjang

'($.... = al

'J.... = au

Keterangan

I. Artikel JI / aI- / ditulis dalam satu bentuk yaitu / al / tanpn membedakan apakah

hurufyang mengikutinya termasuk hurufqamariyah atau syamsiyah.

2. Syaddah ditandai dengan hurufkembar, contoh : ti.;J1 / aI-jannat-u /.

3. Setiap fonem dipisah dengan tanda minus (-), seperti / aI-jannat-u /.

4. / .... / mengapittransliterasi Arab.

5. " .... " mengapit arti dalam bahasa Indonesia.

Page 12: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belalmng Masalah

Pertumbuhan sastra di Indonesia selalu diikuti oleh teljemahan atau__

saduran karya-karya asing. Ha litu bisa dilihat dalam sejarah perturnbuhan sastra

di Indonesia sejak zaman Indonesia-Hindu sampai pada hari inL Kadang justru

terlihat bahwa karya terjemahan mendahului tumbuhnya karya-karya sastra asH. I

Sastra telj<:mahan pada hari-hari ini masih dirasakan kepentingannya

terutama oleh lingkungan terbatas para sastrawan saja. Sebabnya jelas bahwa hal

itu dibaca scbagai bahan pelajaran kesastrawanannya. Sastra teljell1ahah ternyata

kurang digemarioleh pembaca awam yangtidakbennaksud menjadi sastra\vah.

Hal initerlihat dari adanya keluhan para penerbit sastratetjemahart s"jakll1asa

Balai Pustaka san1pai sekarang.2

Kurang diterbitkannya karya-karya sastra terjemahan .di Indonesia

mungkin hanya merugikan bagi para sastrawan yang kurm1g menguasai isecara

baik Bahasa asing lainnya. Para pembaca awam yang menguasai Bahasa Asing

suka membaca karya sastra dalam bahasa asing daripada terjemahal1,sedangpara

pcmbaca awam yang kurang menguasai Bahasa Asing jelas ratacrata.kurahgbaik

J Drs. Jakob Sumardjo,dan saini KM, Apresiasi Kesusastraan, (Jakarta Gramedia,1997). h. 1 \C

2 Ibid. h.2

Page 13: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

2

apresiasinya terhadap baeaan bermutu sastra dunia. Akibatnya, mereka kurang

bisa menghargai karya-karya teljemahan.3

Menerjemahkan buku-buku sastra dlmia sekarang ini sarTIa artinya dengan

memperkaya kesusastraan Indonesia dan mempereepat perkembangarlllya. Maka

di samping peneljemahan permanent yang bekerja lebih tereneana, lebih intensif,

sehingga seluruh kesusastraan dunia masuk membanjiri dunia kesusasraan

Indonesia.4

Dengan demikian, pene~jemahan karya-karya tulis yang bersifat sastra

eukup memiliki kontribusi yang eukup besar bagi khazanah kesusastraan

Indonesia. Perlu kita ketahui muneulnya sejarah sastra Indonesia moderen ini

clisebabkan oleh persentuhan antara karya sastra Indonesia clengan karya

terjemahan luar.

Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan.

Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl eerpen atau novel lebih

muclah claripada meneljel11ahkan puisi, karena kata-kata yang digtmakanticlak

sehemat clan seterpilih kata-kata puisi. Keinclahan clalarn sebuah eerpen atau novel

ticlak begitu tergantung pacla pilihan kata, irarna, dan rima, tetapi lebih terletak

pacla alur eel·ita dan pengembangan tokoh-tokoh yang aela eli dalarn eerita itu.

Pendapat ini memang tielak salah, hanya saja kalau tidak hati-hati bisa teljerUlTIus

)(J Ibid. , h. 6

4 H. B Jassin, Sastra Indonesia Sebagai Warga Sastra Dunia, (Jakarta: Yayasan Sayu, 1981).Cet. Ke-3, h. 18

Page 14: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

3

dalam teljemahan kalimat perkalimat, yang kalau dibaca sepintas terlihat bagus

dan runtut, tetapi secara keseluruhan tidak membawa pesan seperti yang

diamanatkan oleh naskah aslinya.5

Seperti kita ketahui banyak karya-karya sastra sastrawan Arab yang sudah

diterjemahkan kedalanl beberapa bahasa, diantaranya adalah ballasa Indonesia,

yang dapat dijadikan tolak uknr untuk sastra modem. Salah satunya yaitu cerpen

Al- Abanrt karya al-Manfaluif yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia

menjadi Rintihan Jiwa. Dengan demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa

kesusastraan Arab Modern merupakan sebuall tempat dimana teljadi perubahan-

perubahan yang terus menerus, terjadi percobaan-percobaan dan terjadi

pemerolehan hasil dari kebangkitan kesusastraan Arab modern bercermin pada

suasana hidup yang kontemporer dalanl semua aspek dan manipestasinya yang

beraneka ragam. Hal ini dapat dilihat dalanl beberapa genre dan gayanya. 6

AI-A baral, mcrupakan salah satu kumpulan cerpen karya Mustafa Lut6.

Al-Manfaluti yang diteljemahkan oleh KhalifiJrralmlan menjadi "Rinlihan Jiwa".

Sebagaimana kita ketahui Mustafa Lutfi AI-Manfaluti yang kbih dikenal dengan

nama Al-Manfaluti, adalall seorang sastrawan yang cukup terkenal pada

zammmya. Karymlya cukup banyak terdiri dari essei, cerpen dan terjemahan.

Essei dan cerpennya terku111pul dalam dua bukunya, yalmi al-Naziirat dan al-

5 Zuchridin Suryawinata dan Sugeng Hariyanto. Translation: Bahasa Teol'i dan PenunLunPraktis Menetjemahkan, (Yogyakarta:Kanisius, 2003), h. 155

6 Males Sutiasumarga, Kesusaslraan Arab:Asal Mula dan Perkembangannya. (Jakarta:ZikrulI-Iakim, 200 I), cet. Ke-2, h. 114

Page 15: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

4

'AbarGt. Keduanya sudah diteljemahkan kedalam bahasa Indonesia. Syaimya

tertuang dalam MukhtarZit al-Man/alutl (Pilihan-pilihan al-Manfaluti) dan

terjemahannya dari bahasa Peraneis masing-masing berjudul Mqjdulin

(Magdalena), Fi Sabil al-Taj (karena mahkota), al-Syair (Penyair), dan al-Fadila

(Keutamaan).7

Dilihat dari karya-karyanya, al-Manfaluti sendiri Iebih banyak m.ehulis

essei daripada eel·pen. Dari 131 judul karyanya yang terdapat dalam al-Nazarat

dan al-Abariit , hanya ada II judul yang berbentukeerpen. Namun, karena tema

dan gaya bahasa yang ditampilkan dalalll kesebelas cel-pen tersebut melllpunyai

cirri khas tersendiri, ia juga dapat dianggap sebagai pengarang eerpen yang

berhasil pada zalllannya.

Skripsi ini akan membahas kumpulan cerpen al-abarm (Rintihan Jiwa)

karya al-Manfaluti. Cerpen ini meneoba lIlengungkapkan keadaan masyarakat saat

ini. Dengan kehaIusan bahasa dan jalinan kisah yang demikian· memukau-

karakteristik aI-Manfaluti- ia seperti menyihir kita untuk merentlhg· serta

mempertanyakan diri kita sendiri. Al-Manfaluti juga meneoba menipertanyakan

kebiasaan lIlasyarakat yang kerap dijustifikasi dengan ajaran agall1a.,hhkum., tata

7 Muhammmad Mahmud Ridwan, "AI-Manfaluli dan Karya~karyanya" da]am Magdalena diBawah Nallngan Pollon Tilia, (Yogyakarta: U.P Indonesia, ]985), Cet III, h. xxiii-xxxvii

Page 16: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

5

nilai sosial.s Contoh dari teks asli eerpen al-Abarat dan hasil teljemahan

KhalifulTahman Fath:

';l ,.,9',,,1\ J~\ (.)'lip (.)'liy ~\.c:.3 ,4i.JjI L&... Ol>)...." (.)'lly '-;-.lAj39.~~y..,.\\ l>\~\ ';lJ \.A~

Basil teljemahan Khalifurrahman:

"Pergi berbekal banyak pikiran dan gagasan yang eemerlang, tapi pulangdengall tangan hampa, tak ubahnya kepala area yang hanya dipenuhi nafsumenggelora".10

Dari eontoh hasil terjemahan di atas, penulis berpendapat bahwa

penerjemah menggunakan metode peneljemahan bebas, seperti dalam kalimat:

Apabila kalimat tersebut diterjemahkan berdasarkan model teJjemahan

kata demi kata, maka hasil terjemahan kalimat di atas adalah:

"Ill. Pergi membawa kepala yang penuh dengan hikman dan pemikiran".ll

Penulis melihat bahwa peneljemah lebih mengutamakan isi dan

mengorbankan bentuk teks bahasa surnber.

8 Al-Manfaluthi, Rintihan Jiwa, terjemahan Khalifurrahman dari al- 'abarat(Yogyakarta:Navilla, 200)

, Ibid. , h, 39

10 Mustafa Lutfi al-Manfaluti, Rintihan Jiwa yang diterjemahkan oleh Khalifurrahman Fath, K(Yogyakarta: Navilla, 2003), h. 2 \ lol'(Y' .

II Ibid

Page 17: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

6

Contoh lainnya terlihat dalam kalimat:

Khalifl.rrrahman menerjemahkan :

"Tapi pulang dengan tangan hampa, tal ubalmya kepala area yang hanya dipenuhi nafsu menggelora".

Dari hasil terjemahan di atas, penulis melihat adanya ketidak sesuaian

dengan teks aslinya. Namun penerjemah lebih mengutamakan keindahan kata

.dan penggunaan diksi yang tepat.

B. Pembatasan dan perumusan masalah

Dalam skripsi ini penulis tidak menganalisis seluruh eerpen yang terdapat

dalam kumpulan eerpen Rinlihan Jiwa, namun penuJis hanya menganaJisis salah satu

eerpen yang berjudul Kehormatan. Walaupun demikian, penulis berharap semoga

satu eerpen ini dapat memberi gambaran dari seluruh eerpen yang terdapat dalam

kumpulan eerpen yang berjudul "Rintihan Jiwa".

Dari uraian latar belakang di atas, maka perumusan dan pembatasan masalah

dalam penuJisan skripsi ini adalall:

I. Jenis atau terjemahan apa yang digunalmn dalam eerpen Kehormatan?

2. Apakah terjemahan ini sudah sesuai dengan teori peneljemahan eerpen,

dan apalmh bahasa yang digunakan merupakan bahasa baku atau tidak?

3. Apa kelebihan dan kekurangan terjemahan eerpen terse:but?

Page 18: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

7

C. Tujuan Pcnclitian

I. Mengetahui jenis atau model terjemahan cerpen Rintihan Jiwa

2. Mengetahui sejauh mana kesesuaian bahasa yang digunakan dalam

penerjemahan cerpen tersebut.

3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan teljemahan tersebut.

D. Mctodc J'cnclitian

Metode yang penulis gunakan dalall1 pcnulisan skripsi ini adalah metode

Deskriptif yang berusaha menggall1barkan model terjemahan Khalifurrahll1an dalall1

cerpen Rintihan Jiwa karya al-Manfaluthiserta mengfmalisis teljemahan terscbut.

Dalam mempcroleh data, penulis menggunakan lirary research (penelitian/ studi

kepustakaan), yaitu dengan l11engumpulkan data-data yang bcrkaitan dengan

pcnelitian. Penulis juga menggunakan l11etodc wawaneara langsung kepada

Khalifurrahman, untuk mengetahui biografi penerjemah.. Sedangkan dalam

menganalisis hasil teIjel11ahan cerpen tcrsebut, penulis l11erujuk pada teori

peneljcmahan cerpen dan unsur-unsur cerpen.

Adapun metode penulisan penulis mengaeu kepada buki.! Pedoman Penulisan

Skripsi, Tesis, Disertasi yang disusun oleh Tim U1N Syarif Hidayatullah Jakarta dan

diterbitkan oleh UJN Jakarta dan diterbitkan oleh UIN Jakarta Press 2002.

Page 19: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

8

E. Sistemlltikll Penulislln

Sistematika penulisan ini terdiri dad lima bab yang disuSUll sl)bagai bedkut:

Bab I berisi pendahuluan. bab ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan

dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian dan sistematika

pcnulisan.

Bab II bcrisi kerangka teori fiksi dan terjemahan yang tcrdiri dari pengertian

cerpcn, jenis-jenis ccrpen, karakteristik cerpcn, unsur-unsur cerpen, pengertian

penerjemahan, jenis-jenis peneljemahan, dan metode penerjemahan.

Bab III berisi biograti al-Manfaluti, karya-karyallya, dan riwayat singkat

peneljemah.

Bab IV berisi gan1baran umum, analisis bentuk, dan analisis mak.t1a

Bab V berisi penutup terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.

Page 20: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BABII

KERANGKA TEOm CERPEN DAN TERJEMAHAN

A. KCI'angka Tcori Ccrpcn

1. Pcngcrtian Ccrpcn

Menllrul Wlljlld lisiknya cerpen adalah cerila yang pendek. Tapi lenlang

panjang dan pendek orang bisa berdebat. Pendek di sini bisa berarti eerila yang habis

dibaca sclama sekitar 10 menit, atau sckilar sctengah jam. Cerita yang dapat dibaea

sekali duduk. Atau cerita yang terdiri dari sekitar 500 kala sampai 5000 kata. Bahkan,

ada "cerpen" yang lerdiri dari 30.000 kata. Jadi setebal buleu "Layar Terkembang".

Akan tetapi, itu pengeeualian. Rata-rata em'pen Indonesia terdiri dari 4 atau lima

lembar kertas folio dengan spasi rangkap, Atau paling banyak 20 Iembar,l

Menurul Ajip Rosidi, eerita pendek Indonesia lermasuk short-short story atau.,

cerita pendek. Ini disebabkan oIeh karena jumlah lembaran d[m uleuran Iembaran

halaman-halaman majalah kita. Tidak seperti ukuran majalah Barat yang tebal dan

lebar. Alean tetapi akhir-akhir ini terlihat bahwa eerpen Danarto, Umar Kayam dan

Wildan Yatim mencapai ukuran fisik eerpen Barat. Seperti cerpen "Kecubung

Pengasihan" karangan Danarto, "Bawuk" karangan Umar Kaymn dan "Doli Sang

Pcnjala" oleh Wildan Yatim.2

I Jakob Sumardjo, Seluk-Beluk & Petunjuk Menulis Cerita Pendek, (B:mdung:PustakaLatifah,2004), h. 7

2 Ibid, h. 8

Page 21: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

10

Akan tetapi, dengan hanya melihat bentuk fisiknya yang pendek saja, orang

belum bisa menetapkan bahwa itu eerpen. Ada jenis eerita yang pendek tapi bukan

eel·pen. Yaitu fabel, eerita dengan tokop-tokoh binatang. Pm'abell, yaitu kisah pendek

yang diambil dari Kitab Suei.. Cerita Rakyat, yaitu kisah pendek tentang orang-orang

atau kejadian-kejadian yang diwariskan tunm temunm seeara lisan. Ada pula eerita

pendek yang disebut anekdot, yaitu kisah lueu dan eksentris dari tokoh besar sejarah.

Ciri esensil yang kedua dari eerpen adalah sifat naratifnya, atau sifat eeritanya.

Cerita pendek harus berbentuk naratif dan pendek. Jadi, eerpen bukan argumentasi

atau analisa atau deskripsi. Namun, bentuk naratif yang pendek saja belum tentu

eerpen. Dalmn hal ini, sebuah sketsa, berita atau kisah perjalanan juga punya sifat

naratif. Dalam jenis-jenis itu ada penurutan yang berurutan dan hidup, tapi jelas

berdasarkml hal-hal yang benar ada dan telah terjadi. Jadi, ada nilai aktualitasnya.

Sedang sebuah eerpen tidak tergmltung sama sekali pada aktualitasnya. Cerpen adalah

fiksi,jiction, yang bermii eiptaan atau rekaan.3

Sebnall eerpen pada dasarnya menuntut adanya perwatakan jelas pada tokoh

eerita. Sang tokoh merupakan ide sentral dm'i eerita; eerita bermula dari smlg tokbh

dan berakhir pula pada"nasib" yang menimpa sang tokoh.' Unsur perwatakml lebih

dominml daripada unsur eerita itu sendiri. Membaea sebuah eerpen berarti kita

berusaha memahmni manusia, bukan sekedar ingin mengetahui bagaimal1a jalan

J Ibid, h. 9

Page 22: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

11

ceritanya, beda dengan sebuah novel dimana kedudukan perwataJ<an dan jalan cerita

berada dalam satu keseimbangan, ibarat dua sisi dari satu matauang.4

Soal panjang pendek ukuran fisiknya tidak menjadi ukuran yang mutlak; tidaJ<

ditentukan bahwa cerpen hams sekian halal11an atau sekian kata, walaupun ia

mempunyai kecendemngan untuk berukuran pendek dan pekat. Karena

kesingkatannya, maka cenderung tidak memberi kesernpatan bagi cerpennntuk

menjelaskan mencantumkan segalanya; kepadanya dituntut menyampaikqn sesuatu

yang tidak kecil kendatipun menggunakan sejumlah kecil bahasa. Dengan· begitu

cerpen menyuguhkan' kebenaran yang diciptakan, dipadatkan, digayalcan, dan

diperkokoh oleh kemal11puan imajinasi pengarangnya. Jadi,cerpen mernilih cara

penampilan cerita yang pekat dan mirip kepada individualitas pengarangllya, tetapi

juga mempunyai identitas diri.5

Dari definisi-definisi diatas dapat diambilkesimpulanbahwabelum ada

standar yang jelas mengenai panjang pendeknya cerpen. BelU111 adabatasan yang

pasti mengenai panjang pendeknya. Ada cerpen yang hanya bempatigalernbar

halan1an saja, tapi ada juga yang san1pai berjul11lah seratushalal11an.Akantetapi,

sesuai dengan nal11anya yang "pendek" sudahtentu kependekanmenjadihalyallg

penting dalam sebuah cerpen. Cerpen umumnya berkisarantara.tigapuluhsampai

dua puluh lembar. Apabila lebih dari itu, ia akaJll11empllnyai bentlJk dan seblllaJllall1,

misalnya novelet, novel, dsb.

4 M. Atar Semi, Ana/omi 8as/ra, (Padang: Angkasa Raya, tth), h. 34

5 Ibid

Page 23: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

12

Jadi, masalah panjang pendeknya cerpen bukanlah hal yang terpenting, karena

ada kriteria lain yang dapat menjadikan snatu cerita bisa disebut cerpen. Hal

terpenting dalam cerpen adalah ia berkisah mengenai sebuah irisan saja atau satu sisi

saja dari kehidupan manusia yang luas dan penuh misteri.

2. Karakteristik eel'pen

Cerpen dan novel merupakan dua bentuk karya sastra yang sekaligus disebut

fiksi. Bahkan dalam perkembangannya yang kemudian, nc>vel clianggap bersinonim

dcngan fiksi. 6 Namun kcduanya mcmpunyai karaktcristik yang bCI'I?cda. Karaktcristik

cerpen antal'll lain:

a. Cerita berjalan dan memusat hanya pada beberapa tokoh. Sebuah cerpen biasanya

mempunyai tokoh hanya satu atau tiga. Jika tokohnya lebih dari satu, itu

fuugsinya hanya sebagai tokoh penunjang saja. Konflik sndah ada ketika cerita

dimulai tanpa ada development atau pengembangan cerita yang biasa ada pada

novel. Cerpen tidak menekankan pada action seperti halnya cerita detektif, tapi

lebih menekankan pada niIai-niiai dan etiket selia hakeket kemanusiaan.1

b. Cerpen karena bentukuya yang pendek, biasanya mempunyai keterbatasan waktu.

Ini mempengaruhi para tokohnya yang biasanya menjadi tidal( mengalanli

perkembangan watak. Walctu ber1angsungnya cerita juga biasanya relative

singkat. Hal terpenting 1ainnya adalah kepiawaian pengarang dalam menggarap

6 Burhan Nurdiyantoro, Teori I'engkajian Fi/rsi, (YogyakaJta,G~jah mada University Press, Jtho 2003), h. 9

7 Ibid

Page 24: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

13

elemen-elemen cerita dan kemampuannya untuk menggugah emosi pembaca,

sehingga karyanya menjadi diterima oleh pembacanya.

c. Umumnya berupa cerita atau narasi (bnkan analisa arg11l11entatif) yang fiktif (tidak

benar-benar telah terjadi tapi bisa teljadi kapan saja dan dimana saja)serta relative

pendek.8

3. Jellis-jenis Cerpen

Menandakan pembagian atau klasifikasi terhadap (:erita pendek dapat

dilakukan dari berbagai sudut pandangan; yang umum adalah:

a. Berdasarkan jumlah kata

Berdasarkan jumlah kata yang dikandung oleh cerita pcndek, maka dapatlah

dibedakan dua jenis cerita pendek, yaitu:

1. cerpen yang pendek (short short story)

2. cerpen yang panjang (long short story)

Yang dimaksud dengan short short story adalah cerita pendek yang j11l111ah

kata-katanya pada 11I111mmya di bawah 500 kata, maksim11l11 5000 kata, atau kira-kira

16 halaman kuarto spasi rangkap, yang dibaca rangkap dalam waktu kira-kira

seperempat jam.9

Yang dimaksud dengan long short story adalah cerita pendek yang jumlah

kata-katanya di antara 5000 sampai 10.000 kata; minimal 5.000 kata dan maksimal

8 Jakob Sumardjo, op. cit. , h. 10

9 Henry Guntur Tarigan, Prinsip-prinsip Dosor 8os/ro, ( Bandung: Angkasa J993), h. 178

Page 25: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

14

10.000 kata, atau kira-kira 33 halaman kuarto spasi rangkap, yang dapat dibaca kira-

kira setengall jam.

b. Berdasarkan ni1ai sastra

Kalau kita banyak membaca cerita pendek, maka talmlal1 kita bal1wa ada

diantaranya yang benar-benar bernilai sastra, yaitu memenuhi norma-norma yang

dituntut oleh seni sastra, dan di samping itu ada pula beberapa yang tidak bernilai

sastra, tetapi lebih ditujukan wltuk menghibur saja..o

Klasifikasi tersebut masing-masing disebut dengan istilah:.

1. cerpen sastra. Yaitu cerpen yang lebih menekankan pada is; cerita, pada

pesan cerita. Cerpen sastra justru mencari bentuk-bentuk baru, Wlgkapan-

ungkapan bal'll menyimpang dari cerpen yang sudal1 1convensiona1. Sastra

berarti pencarian tel'lls menerus, sehingga menlperkaya :kehidupan. Kadffilg-

kadang cerpen sastra juga berbentuk protes sosial. Cerpen jenis ini yang

berhasil keluar dengan bobot sastra adalal1 Robohnya Surau Kami yang

ditulis oleh A.A. Navis. Penulis cerpen prates yangtetkenal di luarnegeri

ialal1 John Steinbeck, Bernard Malamud, John Updike. Merekapenulis-

penulis Amerika. II

Jenis cerpen sastra lain adalal1 cerpen fantasi, artinya cerpen yang sama

sekali tak mWlgkin terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Tapi justru

dengan memaparkan kejadian fantastis itu kebenaran malal1 tefungkap

10 Henry Gllntur Tarigan, op. cil. h. 179 :x..." Jakob Sllmardjo. op. cit., h. 61

Page 26: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

15

dengan cara sejitu-jitunya. Penulis Indonesia yang suka mengarang cerpen

demikian adalah Danarto. Untuk mengganlbarkan kebenaran "mistik" yang

sebenarnya ia mempergunakan tehnik bercerita yang fantastis begitu. Salah

satu contoh cerpen sastra yaitu cerpen yang berjudul "Jejak Tanah" karya

Danarto. 12

Ccrpcn ini mcngisahkan tcntang pcristiwa aneh yang dnalami satu kcluarga.

Ketika sang suami mcninggal, jenazalmya tidak dapat dimakanlkan, karena

semasa hidupnya ia pernah menjadikan tanah sebagai barang dagangan

sambil menyengsarakan warga miskin yang sudah puluhan tahun tinggal di

situ. Oleh sebab itu, tanah me~olal( jenazalmya.13

2. Cerpen hiburan. Biasanya cerpen ini memaparkan cerita yang penuh dengan

gambaran dunia mimpi. Persoalan yang dijwnpaioleh tokoh-tokoh cerita

selahl berakhir dengan beres dan amat memuaskan. Kaidah moralcerpen

hiburan hanya satu: yaitu yang baik diganjar dengan kebahagiaan sedang

yang jahat dihukwn kejam. Pendek kata cerpen, ini memberi kesenangan

bagi pembacanya dengan jalan cerita yang mudah diikuti, penuh ketegangan.

clan tanda tanya, segala rintanga teratasi dan tokoh yangbaik akan mencapai

kemenangan serta kebahagiaanl4.

12 Ibid

13 Danarto, Jejak Tanah Cerpen Pilihan Kampas. (Jakarta: Penerbit Iln~ Kampas,2002).]ki'

14 Jakob Sumardjo, ap. cit. , h. 59

Page 27: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

16

Cerpen hiburan menghindari kenyataan, sebab kenyalaan hidup memang

lebih banyak mengecewakan daripada menyenangkan. Cerpen lriburan tidak

perlu hanya bertema percintaan. Ia bisa bertema apa saja: horror, perang

pembunuhan, misteri, dan sebagainyal5. Salah satu contohnya adalah cerpen

yang beljudul "Pakaian Kebesaran Zigy".

Cerpen ini menceritakan tcntang kebiasaan seorang anak remaja yang gemar

memakai t-shirt plus celana pendck. Ia selalu mengenakan pakaian

lwbesarannya tcrscbut ke berbagai kescmpatan. Ia tak p(;rnah rnenghiraukan

pandangan orang terhadapnya. Hingga suatu hari, ia mengalarni kejadian

yang sangat rncrnalukan karena pakaian kebesarannya terscbut d~U1 iapun

tidak mau rnemakainya lagi. 16

4.Unsnr-UnsUl' Penting Dalam Cerpen

Novel dan cerpen sebagai karya fiksi rnernpunyai persarnaan, keduanya

dibangun oleh W1Sur-unSur pembangun yang sarna, kedunya dibangun dari dna unsur

intrinsik dan ekstrinsik. 17Unsur ekshinsik adala1I segala rnacanl nnsur yang berada di

Inar suatu karya sastra yang iknt rnempengaruhi kehadirankarya sastra tersebnt,

misalnya faktor sosial ekonomi, faktor kebudayaan, faktor sosio-politik, keagamaan,

dan tata nilai yang dianut masYlli·ak~t. Unsnr intrinsik adala1I. unsur-unsur yang

/5 Ibid

16 Sanila Deselia, Baju Kebesaran Zigy, Majalah Kawanku, (J~arta: Redaksi Kawanku,

2002), h. 96

17 Burhan Nurgiantoro, op.cil. h. 10

Page 28: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

17

membentuk karya sastra tersebut seperti penokohan atau perwatakan, tema, alur

(plot), pusat pengisahan, latar, dan gaya bahasa.

a. Unsur 1ntrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.

Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya satra hadir sebagai. karya sastra, unsur­

unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca karya sastra. Unsur

intrinsik sebuah cerpen adalah unsur-unsur yang (secara langsung) turut serta

membangun cerita. Kepaduan antarberbagai unsur intrinsik inilah yang membuat

sebuah cerpen berwujud. Atau, sebaliknya, jika dilihat dari sudut kita pembaca,

unsur-unsur (cerita) inilah yang akan dijwnpai, jika kita men1baca sebuah cerpen.

Unsur yang dimaksud, untuk menyebut sebagian saja, misalnya, peristiwa, cerita,

plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang penceritaan, bahasa atau gaya ballasa,

dan lain-lain. 18 Dan untuk lebih rind dan kompleks al(an terlihat pada pembicaraan

berikut:

1. Plot (alur).

Adalah struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai sebuah

interelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian da1am

keseluruhan fiksi. Dengan demikian, alur merupakan perpaduan unSur-W1Sur yang

membangun cerita sehingga kerangka utama cerita. Da1arnpengertian ini, alur

merupakan suatu jalur tempat lewatnya rentetan peristiwa yang merupakan

18 Ibid. •h. 23

Page 29: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

18

rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memecahkan konflik yang terdapat

di dalanmya. 19

Kejar.:Iian atau peristiwa dalam cerita dipengaruhi atau clibentuk oleh banyak

hal, antm'a lain adalah karakter tokoh, pikiran atau suasana hati sang tokoh, latar

(setting), waktu, dan suasana lingkungan. Kejadian atau peristiwa-peristiwa

ituhanya berupa pelilaku yang tampak, seperti pembicaraan dan gerak-gerik,

tetapi juga menyangkut perubahan tingkah laku tokoh yang bersifat nonfisik,

seperti perubahan cara berpikir, sikap, kepribadian, dan sebagainya.20

Hubungan antara bagian alur menimbulkan persoalan proporsi; artinya

terdapat bagian yang satu diceritakan dalam proporsi yang bcrbeda dengan bagian

yang lain. Di samping itu antara bagian itu ada yang dihubungkan dengan ikatan

yang kuat dan ada pula yang longgar. Alur yang bagian-bagiannya diikat dengan,

erat disebut alur erat, sedangkan yang diikat dengan longgar disebut alur longgar.

Biasmlya alur erat ditemui pada cerita yang memiliki junllah pelaku yang lebuh

sedikit, karena dengan demikian hubungan antar pelaku menjadi lebih sering dan

membentuk jaringan yang lebih rapat.

Pada Wllunmya alur cerita rekaan terdiri dari:

a. Alur buka, yaitu situasi mulai terbentang sebagai suatu kondisi pennulaan

yang akan dilanjutkan dengan kondisi berikutnya.

" Alar Semi, op. cit. , h. 43

20 Ibid, h. 44

Page 30: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

19

b. Alur tengah, yaitu kondisi mulai bergerak kea rah kondisi yang mulai

memuncak.

c. Alur puncak, yaitu kondisi mencapai titik puncak sebagai Idimaks peristiwa.

d. Alur tutup, yaitu kondisi memlIDcak sebelmnnya nmlai menampakkan

pemecahan atau penyesaIan.

Di samping jenis alur seperti di atas yang menekankan. jenis aIur berdasarkan

uruta kelompok kejadian, kita dapat pula membagi alur berdasatkan fungsinya, yaitu

(I) alur ulama, dan (2) alur sampingan.21

Alur utama adalah alur yang berisi eerita pokok,sedang alur sarripingan adalah

alur yang merupakan bingkai cerita: segaIa peristiwa kecil yang rnelingkari peristiwa­

peristiwa pokok yang membangun eerita. Sering pula aIur san1pingan ini merupakan

eerita yang berada dalam cerita induk.

Alur merupakan tulang punggung suatu cerita. Yang menuntiln kita memaharrii

keseluruhan cerita dengan segala sebab-akibat di dalanmya. BHa ada bagiari yang

terlepas dari pengamatan tenlu kita tidak dapat menmharrii kemUnclIlahperisliwa atau

kejadian yang lain.

Unsur alur yang penting adalah konflik dan klimaks. Konf1ik dalarrifiksi terdiri

dari: konflik internal, yaitu pertentangan dua keinginandi daIarri diri se()rangJ()k()h;

dan konflik eksternal, yaitu konflik antara satu tokoh dengan tokoh lain, atau antara

tokoh dengan lingkungannya. Di antara konflik-konf1ik kecil yang terdapatdaIafu

alur cerita, terdapat pula satu konflik sentral. Konfliksentral illi dapat 11lel'Upakall

ZJ Ibid

Page 31: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

20

konilik internal yang kuat, atau konflik eksternal yang kuat, atau berupa gabungan

konflik internal dan konflik eksternal yang sangat besar mempengaruhi tokoh eerita.

Klimaks eerita adalah saat-saat konflik menjadi sangat hebat dan jalan keluar

harus ditemukan. Kadang-kadang klimaks utama tidaklah merupalmn kejadian yang

sangat mengheraukan, dan kadang-kadang klimaks utama itu sukar diidentifikasi

disebabkan bagian-bagian konflik dalam eerita mempunyai klimaks tersendiri. Suatu

kenyataan adalah, bahwa bila konflik sentral sebuah eerpen muneu] dalam beberapa

penggalan eel ita, bolch jadi menimbulkan kesukaran untuk rnenemukan klimaks

utama; narnun dengan menemukan salah satu dari klimaks itu merupakan usaha yang

cukup berharga, terutama dalanl upaya menemukan kejclasan stl1lktur cerita.22

2. Tema.

Kata tema seringkali disamal(an dengan pengertian topik; padahal kedua istilah

itu mengandung pengertian yang berbeda. Kata topik berasal dari bahasa Yunani

topoi yang berarti tempat. Topik dalanl suatu tulisan atau karangan berarti pokok

pembiearaan, sedangkan tema marupakan tulisan atau karya fiksi. Pickett

mcnyebutkan; wujud tema dalam sastra, berpangkal kepada alasan tindak (motif

tokoh). 23

Jadi tema tidak lain dari suatu gagasan sentral yang mer!iadi dasar tersebut.

Yang menjadi unsur gagasan sentral, yang kita tema tadi adalah topik atau pokok

pembicaraan dan tujuan yang akan dieapai oleh pengarang dengarl topiknya tadi.

22 Ibid, h. 45

23 Ibid, h. 42

Page 32: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

21

;

Jadi secara praktis dapat digambarkan dalam skema di bawah ini:

Topik

> Tema

Tujuan

Jadi dalam peng.ertian tema itu tercakup persoalan dan tujuan atau amanat

pengarang kepada pembaca.

Karena ceritanya yang pendek, cerpen hanya berisi s~tu tema. Hal itu berkaitan

dengan keadaan plot yang juga tunggal dan pelaku yang terbatas.

3. Pcnokohan.

Yaitu pelukisan ganlbaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalim1

sebuah cerita. Penokohan juga menyaran pada tehllik perwujudan dan pengembangan

tokoh dalam cerita tersebut. Yang dimaksud dengan tokoh ialah individu rekaan yang

mengalami peristiwa atau berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita. Tokoh pada

umunmya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwnjud binatang atau bel1dayang

diinsankan.24

Masalah penokohan dan perwatakan ini merupakan salah satu hal yarig

kehadirannya dalam sebuah fiksi sangat penting dan bahkan menentukan; karella

" Atar Semi, op. cit. , h. 36 ~

Page 33: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

22

tidak akan mungkin ada suatu karya fiksi tanpa adanya tokoh yang bergerak yang

akhimya membentuk alur cerita.25

Tokoh cerita biasanya mengemban suatu perwatakan terterttu yang diberi bentuk

dan isi oleh pengarang. Perwatakan (karakterisasi) dapat diperoleh dengan mernberi

gan1baran mengenai tindak-tanduk, ucapan atau sejalan tidaknya antara apa yang

dikatakan dengan apa yang dilakukan. Prilaku para tokoh dapat diukur melalui

tindak-tanduk, ucapan, kebiasaan, dan sebagainya.

Jumlah tokoh cerita yang terlibat dalam novel clan cerpen terbatas, apalagi yang

berstatus tokoh utama. Dibanding clengan novel, tokoh-tokoh cerpen lebih lagi

terbatas,baik yang menyangkut jumlah maupun clata-data jati diri tokoh, khususnya

yang berkaitan clengan perwatakan, sehingga pembaca harus merekonstruksi sencliri

gan1baran yang lebih lengkap tentang tokoh itu.

Tokoh-tokoh cerita clalarn fiksi clapat dibedakan ke dalam beberapa jenis

penarnaan, cliantaranya clilihat clad segi paranan atau tillgkat pentingnya tokoh clalan1

suatu cerita, acla tokoh yang tergolong penting clan ditarnpilkan terus menerus

sehingga terasa mendominasi sebagian cerita, tokoh ini disebut tokoh utama (central- -

character atau main character), dan sebaliknya acla tokoh-tokoh yanghanya

dimullculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita, tokoh ini disebut tokoh tambahan

atau tokoh sampingan (pheripheral character).26

25 Ibid"P. Sudjiman, Bunga Rampai Stilistika, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991), h. 4

Page 34: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

23

Tokoh utama adalah tokoh yang diutamakan penceritllllllliya dalam snatu novel.

atau cerpen yang bersangkutan. la merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan,

baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Sedangkan tokoh

tambahan adalah tokoh yang netral keduduhulliya dalam cerita, tetapi kehadirannya

sangat diperlukan untuk penunjang atau pendukung tokoh utan1a.

4. Latar

Disebut juga setting adalah lingkungan tempat peristiwa teJjadi. Termasuk

didalam latar ini adalah, tempat atau ru!U1g yang dapat diamati, seperti kampus, di

sebuah kapal, di Puskesmas, dan sebagainya. Terma~uk di dalam unsur latar ini

adalah waktu, hari, tahun, musim, atau periode sejarah, dan lain-lain. Biasanya latar

muncul pada semua bagian atau penggaIan ceriw, dan kebanyakan pembaca tidak

terlalu menghiraukan latar ini; karena lebih terpusat padajaIan ceritanya.27

Pelukisan latar cerita untuk novel dan cerpen dilihatsecara kuantitatif terdapat

perbedllllll yang l1lenonjol. Cerpen tidak l11el11erlukan detil-detil khusus tentang

keadaan latar, misalnya yang l11enyangkut keadaan tel11pat dan sosial. Cerpen hanya

mel1lerlukan pelukisan secara garis besar saja, atau ballkan hanya secara implisit, asaI

telah l11al11pu l11emberikan suasana tertentu yang dimaksudkan.

5. Kepaduan.

Novel atau cerpen yang baik haruslah l11el11enuhi kriteria kepaduan, unity.

Artinya, segala sesuatu yang diceritakan bersifat dan berfungsi mendukw1g tema

utama. Penampilan berbagai peristiwa yang saling menyusul yarlg l1lembentuk plot,

27 Ibid, h. 46

Page 35: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

24

walau tidak bersifat kronologis, namun haruslah tetap saling herkaitan secara logika,

Baik novel maupun cerpen, keduanya, dapat dikatakan menawarkan sebuah dWlia

yang padu, NamW1, dua imajiner yang ditampilkan cerpen hanya menyangkut salah

satu sisi kecil pengalaman kehidupan saja, sedilllg yang ditawill'kan novel merupalcan

dunia dalam skala yang lebih besar dilll kompleks, mencalcup herbagai pengalanlan

kchidupan yang dipandang aktual, namun semllanya tclap saling herjalinan,28

6. Gaya Pcnccritaan

Yilllg dimakslldkan di sini adalah tingkah laku pengarang Clalam menggunakan

bahasa. Tingkah laku berbahasa ini merupakan suatu sarana sastra yang amatpenting,

Tilllpa bahasa, saslra tidak ada, BetapapW1 dua atau tiga orang pengaJ.'illlg'·

mengwlgkapkan suatu tema, alur, karakter, atau latar yangsama, hasil karyamereka

akan berbeda bila gaya mahasa mereka berbeda}9

Kekayaan sebuah kata tuliSilll kreatif terletakpada w1su:r"UllSllrballasadan

bentuk yang menimbulkan keragamilll dan kompleksitas, serta. interaksi. yaJ.lgbaik

antara unsur-unsur tersebut sesamilllya serta dengan dWlia ny:lta yaJ.lg heradadi

lingkungan karya itu sendiri.

b, Unsur Ekstinsik

Unsur ekstrinsik adalall unsur-W1sur yangberada di luar karya sastra iill, teiapi

seCill'a tidak langslmg mempengill'uhi bangunan atau sistem organisn1ekaryasatra,

'8 Ibid, h. 14

29 M. Alar Semi, op, cit. , h, 47

Page 36: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

25

Atau, secara lebih khusus ia dapat dikatakan sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi.

banglill cerita sebuah karya sastra, naIllun unsur-unsur itu sendil'i tidak ikut menjadi

bagian di dalarnnya. Walau demikian, unsur ekstrinsik cukup berpengaruh (untuk

tidak dikatakarl: cukup menentukan) terhadap totalitas b:mgun cerita yang

dihasilkan.3o

Sebagaimana halnya unsur intrinsik, unsur ekstrinsik juga terdiri dari

sejumlah unsur. Unsur-unsur yang dimaksud (Wellek & Warren,1956:75-135) antara

lain adalah keadaan subjektivitas individu pengarang yang memiliki sikap, keyakinan,

dan pandangan hidup yang kesemuanya itu akan mempengaruhi karya yang

ditulisnya. Pendek kata, unsur biografi pengarang akarl turnt menentukan corak karya

yang dihasilkarmya. Unsur ekstrinsik berikutnya adalah psikologi, baik yang berupa

psikologi pengarang (yarlg mencakup proses kreatifnya), psikilogi pembaca,l11allpun

penerapan prinsip psikologi dalam karya. KeadaaIl di lingkungan pengararlgseperti

ekonomi, politik, daIl sosial juga akarl berpengaruh terhadap karya saslfa,dahhalitu

merupakan unsur ekstinsik pula. Unsur ekstrinsik lainnya misalnya pandangan hidup

suatu baIlgsa berbagai karya seni yaIlg lain, daIl sebagainya.

30 Burhan Nurgiyantoro, op. cil. h. 23

Page 37: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

26

B. KCl"angka Tcori Tcrjcmahan

1. Pcngcrtian Tcrjcmahan

Dalam bidang peneljemahan terdapat istilah Translation dan interpretation

yang diglUlakan dalam konteks yang berbeda-beda, meskipuu kedua istilah itu

terfokus pada peralihan pesan dari bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran.

Pada umumnya, istilah tranlation mengacu pada peralihan pesan tertulis dan

Iisan. Namun, jika kedua istilah tersebut dibahas secara bersamaan, maka istilah

translation menunjukkan pada peralihan pesan tertulis ddall istilah interpretation

mengacu hallya pada peralihan peSall lisan. Perlu pula kita bedakan antara

penerjemahan dengan terjemahan sebagai padanan dari traslation. Kala peneJjemahall

mengandlUlg pengertian proses alih pesan, sedangkan kata terjemahan artinya hasil

dari suatu penerjemahall.

Penerjemall dapat diumpamakan "pengemudi" atau "pilot". Ia bertugas

menyampaikan pesan penulis yang termuat dalam karya asH kepada pembaca karya

terjemahan melalui bahasa pembaca yaIlg dituju. Dan pesan ittl harus benar-benar

sampai tujUaIl dalam keadaaIl yaIlg baik daIl memuaskan. Untuk itu peneJjemah

sebagai "pengemudi" memerlukaIl "rambu-rambu lalu lintas". Rambu-rambu

mendasar penerjemahan adalah arti atau pengertian "menerjemahkan".31

Harimurti Kridalaksana mendefinisikan "menerjemahkan" sebagai berikut :

"Vera Sudiati & Aloys Widyamarlaya, Panggilan Menjadi Peneljemah, (Yogyakarta,Puslaka Widyatama, 2005), h. 7

Page 38: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

27

"Meneljemahkan adalah memindahkan suatu amanat dari ballasa sumber ke

dalam ballasa sasaran dengan pertama-tama, mengungkapkan maknanya dan kedua,

menglmgkapkan gaya bahasanya.,,32

J.C.Catford mengartikan, "Penerjemahan adalall penggantian bahan tekstual

dalam satu bahasa (ballasa sumber) dengan bahan tekstual yang sepadan dalam suatu

bahasa yang lain (bahasa sasaran)."

Nida dan Taber mcngartikan, "Mcnerjemahkan merupakan kegiatan

mcnghasilkan kcmbali dalambahasa penerima terjcmahan yang s,,:dckat-dekatnya dan

sewajarnya scpadan dengan pesan dalam bahasa sumber, pertama-tama dalam hal

makna dan kedua dalam hal gaya bahasa.,,33

Mary M.F.Massoud mengartikan, menerjemahkan berarti menyusun kembali,

dalam bahasa yang barn, seluruh isi teks dalam bahasa sumber sedemikian rnpa

sehingga terjemahan akan menyanlpaikan tidak hanya infonnasi yang sama, tetapi

juga sesuatu yang bersifat imaginative dan bermuatan emosional dari karya asli, jika

karya asli itu adalah karya seni sastra.34

Pesan yang ingin dialihkan dari bahasa sumber (Bsu) ke dalam bahasa sasaran

(Bsa) mempunyai satu kesatuan yang' terdiri dari isi dan bentuk . Bentuk adalah

bagian dari struktur bahasa secara lahiriah, sedangkan isi atau makna adalah struktur

batin.

32 Ibid

33 Ibid, h. 8

34 Ibid

Page 39: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

28

Bentuk sebagai struktur permukaan bahasa berfungsi sebagai alat yang

menyangkut makna. Kaidah yang menghubungkan isi dan bentuk dalam setiap

ballasa bervmiasi, arbiter, dan kompleks, sehingga seorang pene,jemah dituntut untuk

mengenal dengan baik kedua bahasa, temtmna bahasa sumber, dan harns

menguasainya secara teoritis dan praktis. Yaltu aspek gratis (ejaan), sintaksis, tata

bahasa scrta penggunaannya. Di sini terlihat bahwa dalam penerjemahan yang

dilakukan dari satu bahasa sasaran, penguasaan bahasa tersebut adalah syarat ideal

bagi seorang penmjemah..

Terjemahan bertujuan untuk memindahkan makua dan pesan dari bahasa

sumber ke dalam bahasa sasaran. Terjemahan bukan karya asli, nmnun dalmn

penerjemahannya harus senantiasa setia pada karya asli. Setia yang dimaksud adalall

makna dan pesan yang ingin dismnpaikan dalmn karya asli hams ditmnpilkml kembali

ke dalanl teIjemahannya, tidak bokleh menyimpang dari karya asli:nya.35

Kesempurnaml yang hams dilakukan dalmll penerjemahan adalah bentuk dan

makna ballasa sumbernya harus ada dalam bahasa sasarmlliya. Kesempumaan itu

mempakan gagasan yang sangat idealis dan tidak sepenuhnya tercapai, tetapi harns

selalu diusahakan. Dalam hal ini peneljemah memang dapat memilih setia pada kosa

kata, stmktur dan tata bahasa, atau gaya teks asli. Kesetiaannya hams dibatasi dengan

memperhitungkan konteks dan kewajaran, berdasarkan pemahal11an ballwa bahasa

35 Maurits Simatupang, Enam Makalah Tenlang Penerjemahan, (Jakarta: UKl Press, 1993),eel. Ke·2, h. 13

Page 40: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

29

yang berbeda mempunyai kebudayaan yang berbeda serta persepsi yang berbeda pula,

sebab kesetiaan yang buta dapat merusak hasil terjemahan.

Selain kesetiaan, yang perIu diperhatikan dalam menerjemahkan adalah

kesepadanan dan pergeseran. Terjemahan yang baik adalall teJjemahan yang

mementingkan kesepadanan isi daripada kesepadanan bentuk. Kesepadanan isi adalah

kesebandingan tanggapan masyarakat bahasa sumber yang membaca teks sumber.36

2. Mctodc Pcncrjcmahan

Ada dua pengelompokan metode penerjemahan menurut Newmark 37yaitu:

a. Metode yang memberikan penekanan terhadap bahasa sumber, antara lain:

1. Penerjemahan Kata Demi Kata (interIineal)

Dalam metode ini, kata-kata yang terdapat dalam bahasa sumber diteljemaWcan

di luar konteks, dan kata-kata yang bersifat kultural diteJjemahkan apa adanya.

Menurut Newmark penerjemahan jenis ini biasanya kala-kata dalam teks

sasaran langsung diletakkan di bawah versi teks sumber. Umumnya

peneljemallan ini dilakukan pada tallapan pra peneJjemallan dan juga pada

penerjemahan teks yang sangat sukar dipahami. PeneJjemahan inipun dapat.

teJjadi pada tahap awal pengalihan. Terjemahan ini berguna apabila seseorang

ingin mengelahui bentuk dan susunan kala dalam bahasa aslinya baris demi

36 Zuhridin Suryawinata, "Penelitian Terhadap Terjemahan", dalam Aminuddin, MetodePenelitian Kuali/a/if, (Malang: H1SKI dan YA3, 1993), eet, ke-J, h. 140

37 Roehayah Mahali, Pedoman Bagi Penerjemah, (Jakarta: Grasindo, 2000), eet ke-2, h. 50

Page 41: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

30

baris tanpa mempelajari lebih dulu bahasa mmber itu. Umumnya jenis

teljemahan ini sulit sekali dimengerti maknanya karena kosa katanya dari

bahasa sasaran tetapi susunan kata dan kalimatnya mengikuti bahasa sumber.

Cara ini banyak diterapkan untuk penerjemahan Kitab Suci, khususnya sebagai

alat bantu Imtuk mereka yang sedang mempelajari bahasa aslinya.38

2. Peneljemahan I-Iarfiah (formal)

Adalah terjemahan tradisional yang mengalih bahasakan naskah dalam bahasa

sumber tanpa mengindahkan kekhususan bahasa sasaran. Karena respek

penerjemah yang berlebihan kepada bahasa sumber, bentuk bahasa aslinya

sedapat mungkin dipertahankan walauptm sering tenlSa janggal maknanya

dalam bahasa sasaran. Teljemahan tradisional ini banyak diterapkan dalanl

menerjemahkan kitab-kitab suci, baik Alkitab, Alquran maupun kitab-kitab suci

Hindu, Budha, dan lain-lain. Cara penerjemallan ini mengusahal(an padanan

setara antara bahasa sumber dan bahasa sasaran dalam bidang leksikal dan

sintaksis; hanya titik beratnya masih pada struktur lahir.39

Metode ini digunakan dengan cara mencarikan padanan konstruksi gramatikal

bahasa sumber yang terdekat dalanl bahasa sasaramlya, tetapi pene~jemahan

leksikal dilakukan terpisah dari konteks.

3. Peneljemahan Setia

J8 Vero Sudiati dan Aloys Widyamartaya, op. cit. , h. ]4

J9 Ibid

Page 42: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

31

Penerjemahan 1m mencoba menghasilkan· makna kontekstual bahasa

sumber dengan dibatasi oleh struktur gramatikalnya. PeneIjemah jenis ini

berpegang teguh pada maksud dan tujuan bahasa sumber, schingga hasil

terjcmahmmya kadang-kadmlg terasa kaku dan seringkali asing.

4. Penerjemahan Semantis

Peneljemallan semantik harns memperhatikan unsur estetika teks bahasa sumber

dengan mcngkompromikan makna selama masih dalam batas kewajaran. Selain

itu, kata yang sedikit bermuatan budaya dapat ditcrjemankan dengml kata yang

netral.40

5. Pcnerjemahan Komunikatif

Peneljemahan komunikatif mencoba menghadirkan kembali maknq.

konseptual yang scdemikian rupa, sehingga baik aspek kebahasaan maupun

aspek isi langsung dapat dimengerti oleh pembaca. Demikian pula versi ballasa

sasaran.

6. Penerjemallan Kesenisastraan

Pencrjemahan jcnis ini, adalah penerjemahan untuk kepentingan kesenian dan

kesusastraan, seperti penerjemahan prosa, puisi, drmna, atau opera, cerita

bcrgambar, dan film. Pada penerjemahan ini, penerjemahmmya biasanya amat

setia pada bahasa sumber. Selain itu, tentn saja padakandlmgan pesan naskah

bahasa sumber serta kesan yang ditimbulkan oleh naskah tersebut.

Peneljemahannya dituntut untuk manlpu mengungkapkan nuansa dan getar-

40 Rochayah Mahali, op. cil. , h. 50

Page 43: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

32

getar rasa yang tertuang dalam bahasa sllillber, biasanya dikemas denganbahasa

tersirat; sehingga wajarlah jika masyarakat berpendapat bahwa tidak semua

orang dapat melakukan penerjemahan jenis ini karena keterbatasankehlarnpllah

yang dimilikinya.

Diantara berbagai macam metode penerjemahan yang ll1endapatkan

pcrhatian dalam pcncrjemahan prosa yaitu penerjemahan kesenisastraan.41

Penerjemahan sastra adalah suatu proses pengalihan kalimat ke kalimat lain,

baik dari satu bahasa ke bahasa lain atau dalam satu bahasa ke bahasayang sarna

dalam karya sastni dengan proses tanpaperbaikall,yaknihanyadalmll Tarigka

menyalin saj a.42

Dalam peneljemahan sastra, apabila BSu terdiri dari dua kalinlat,maka

jmnlah kalimat hasil terjemahan tersebut kemllllgkinan sarna dankalaupun

bertambah hanya sedikit. Dua kalimat BSu setelah diterjelllahkml,mehjaditiga

atau empat kalimat saja. Berbeda dengan saduran, dua kalimat BSu setelah

disadur bisa menjadi lima sampai sepuluh kalimat atau bahkan lebih,halini

dimaksudkan agar cerita tersebut lebih hidup dari isi cerita' aslinya, tetapi tanpa

merusak garis besar cerita.

Ada pula yang disebut dengan karya sastra teIjemahan.. Jikasebuahkarya

diterjemahkan, kemudian terjemahannya diperbandingkandengan karyaasJinya,

41 Suhendra Yusuf, Teori Tetjemahan Pengantar ke Arah Pendekalan Unguislik danSosiolinguislik, (Bandling: Mandar Majll, 1994), eet ke-4, h. 16

42 Peter Salim, The Contemporary English-Indonesia Diclionwy, (Jakarta: Modem English,1986), h. 30

Page 44: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

33

akan tampak bahwa keduanya tidak benar-benar saling menutupi; ada yang

berkurang, ada pula yang bertambah pada terjemahmIDya. Hal ini lebih-Iebih

terasa pada teIjemahan sebuah kerya sastra, karena seperti kita ketahui makna

karya sastra itu berlapis-Iapis. Jika lapisan terluar telah diterjemahkan dengan

baikpun, belumlah merupakan jaminan bahwa lapisan-lapisan yang lain ikut

terpindahkan.43

Menurut Nida dan Taber, "Translating must aim primarily at 'reproducing

the message' "; jadi, fokus terjemahan ada pada tanggapan si penerimaJpembaca.

Pesan pengarang yang terdapat dalmn karya aslinya hmus se:cara utuh ditangkap

oleh pembaca terjemahannya. Nmnun, dalam karya sastra, yang penting bukan

hm1ya apa pesan itu, melainkan juga bagaimana pesan itu dismnpaikan.

Jika l11emperhatikan panjang-pendek karya asli (KA) dan karya terjemal1an

(KT), akan tampak perbandingan sebagai berikut:

KA: 242 halmnan maksimal 40 baris

KT: 179 halmnm1 l11aksimal40 baris

60 ketukan perbaris

60 ketukan perbaris

Temyata panjang terjel11ahan berkurang 63 halmnan ataulebih kurang 25%.

Ada beberapa kemungkinan penyebabnya:

a. Baik jumlah suku kata l11aupun jumlah huruf per kata dalmn BSa lebih

kecil dm'ipada dalmn BSu.

b. Kalil11at terjemahan lebih ringkas dm'ipada aslinya.

43 Panuti Sudjiman, Bunga Rampai Stilistika, (Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991), cet. Ke-

1, h. 74

Page 45: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

34

c. Banyak teljadi pelesapan bagian karangan

b. Metode yang lebih memberikan penekanan terhadap bahasa sasaran, antara

lain:

I. Adaptasi (saduran)

Metode penerjemahan adaptasi adalah metode penerjemahan yang paling

dekat dengan bahasa sasaran. Adaptasi bisa disebut saduran, asalkan

penyaduran tidak mengorbankan hal-hal penting dalam bahasa sumber.

Misalnya alur, tema, dan karakter.

Metode ini merupakan hasil penerjemahan bebas yang mementingkan pesan

atau arnanat, tetapi mengungkapkan dengan kata-kata sendiri. Ada dua jenis

adaptasi: (a) karena harns disesuaikan dengan jenis mcdianya, misalnya

musik, puisi, drama, film, dan lain-lain. (b) kerena pandangan peneljemah

mengenai apa yang dianggapnya paling penting bagi pembaca/ penerima­

terjemahan.

2. Penerjemahan Bebas

Pada metode penerjemahan ini yang lebih diutarnakan adalah isi dan

mengorbankan bentuk teks bahasa sumber. Biasanya metode ini lebih

berbentuk sebuah para frase yang dapat lebih panjangatmi lebih pendek dari

aslinya. Namun, bebas disini bukan berarti penerjemah boleh

menerjemahkan sekehendak hatinya sehingga esensi te~jemahan itu sendiri

hilang. Bebas di sini yaitu penerjemah dalarn menjalankan misinya tidak

terlalu terikat oleh bentuk maupun struktur kalimat yang terdapat pada

Page 46: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

35

naskah berbahasa sumber. 1a boleh melakukan modifikasi kalimat dengan

tujuan agar pesan atau maksud penulis naskah mudah dimengerti secarajelas

oleh pembacanya.

3. Penerjemahan 1diomatik

Adalah pengalih bahasaan yang mempertahankan makna yang terkandung

dalam bahasa sumber, sekaligus memperhatikan kekhususan hahasa sasaran.

Metode peneljemahan ini bertujuan menghasilkan kembali pesan dalam teks

bahasa sumber, namun dengan mengganakan kesan akrab dan dengan

mencarikan padanan idiomatik yang tidak didapatkan pada versi aslinya,

sehingga banyak terjadi distorsi makna. Cara penerjemahan ini sangat serius

dalam mencari padanan yang wajar dan terdekat dalam bahasa sasaran yang

dapat mengungkapkatl arti dan fungsi yang dimaksud dalam teks bahasa

aslinya. Terjemahan ini samgat bermanfaat untuk mengetahui

maknalberitalamanat yatlg dimuat dalanl naskah yatlg diterjemahkatl.

Dalam menerjemahkan cerpen atau novel, penerjemah harus berhati-hati

karena akan terjerumus ke dalam penerjemahan kalimat per kalimat tanpa melibatkan

pesan yang diamanatkan oleh naskah (teks) aslinya, dan itu akan mengakibatkan

banyak pesan yang tak tersapaikan44•

Menurut Peter Newmark (1988), masalah-masalah yang menghadang

penerjemah dalam menerjemahkan cerpen adalah pengaruh budaya sumber dim pesan

moral yang ingin disampaikan oleh penulis aslinya. Dalam hal pengaruh budaya BSa,

44 Rochayah Mahali, op. cit. , h. 35

Page 47: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

36

;

kesulitan ini bisa berupa aturan-aturan BSu, gaya, bahasa, latar dan tema, sedang

dalam hal pesan moral, penerjemah bisa menemukan kesulitan dalam hal idiolek dan

cilTi-ciri khas penulis.

Untuk mengatasi masalah-masalall tersebut, peneIjemah dapat menggunakan

teori menerjemal1kan novel atau cerpen yang diajukan oleh Belloc sebagaimana

dikutip oleh Basnett-McGuire yang terdiri dari enanl hal:

a) Penetjemah tidak boleh menenl1tkan langkalmya hanya untuk.

menerjemal1kan kata per kata atau kalimat per kalimat saja, tetapi dia harus

selalu mempertimbangkan keselmuhan karya, baik karya aslinya maupun

karya terjemal1annya. Ini berarti peneIjemah hams menganggap naskall

aslinya sebagai satu kesatuan unit yang integral, meskipun saat

mene~jemahkannya ia mengerjakan bagian per bagian saja.

b) Penerjemah hendaknya menerjema1tkan idiom menjadi idiom pula. Di sini

hams diingat bahwa idiom dalam BSu mungkin sekali mempunyai

padanan idiom dalam BSa, meskipun kata-kata yang dipergunakan tidak

sanla persis. Seperti contoh idiom hitam manis dalam bal1asa Indonesia

mempunyai padanan aswad ai-malih dalam bahasa Arab, dan bukan aswad

aI-hulwah. Jadi, dalam kasus seperti ini penerjemah perlu mencari padanan

dari idiom dari BSu di dalam BSa. Kalau memang tidak ada padanaffi1ya,

barulah idiom itu bisa diteIjema1tkan.

c) Penerjemah hams menerjemahkan "maksud" menjadi "maksud" juga. Kata

"maksud" di sini menurut Belloc berarti muatan ernosi atau perasaaan

Page 48: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

37

yang dikandung oleh ekspresi tertentu. Bisa saja muatan emosi dalarn

ekspresi BSu-nya lebih kuat daripada muatan emosi dari padanannya

dalam BSa, atau ekspresi tertentu tcrasa pas dalarn BSu tetapi menjadi

janggal dalarn BSa, bila diterjemahkan secara literal. Oleh karenanya,

seringkali pcnerjemah prosa fiksi terpaksa menarnbahkan kata-kata yang

sebenamya tidak ada dalarn konteks asli untuk menyesuaikan

"maksud"nya di dalarn BSa. Akan tetapi, bagaimanapun, sebisa mungkin

penerjemah menahan diri untuk tidak cepat menambah atau mengurangi

hal-hal dalanl teks aslinya.

d) Penerjemah harus waspada terhadap kata-kata atau struktur yang

kelihatannya sarna dalarn BSu dan BSa, tetapi sebenarnya sangat berbeda.

e) Penerjemah hendaknya berani mengubah segala sesuatu yang perludiubah

dari BSu ke dalarn BSa dengan tegas. Dalam hal ini makna cerita dalarn

BSu dan BSa

f) Meskipun penerjemall harus mengubah segala yang perlu diubah, tetapi

Belloc mengatakan bahwa penerjcmah tidak boleh membubuhi cerita

aslinya dengan "hiasan-hiasan" yang bisa membuat cerita dalarn BSa itu

lebih buruk atau lebih indah sekalipun. TugaspeneJjemahadalall

menghidupkan makna cerita tadi, bukan mempercantikllya, apalagi

memperburuknya.

Dengan demikian jelas sekali bahwa dalarn penerjemahan cerpen atau novel,

pencrjemah mementingkan makna, pesan, kemuclian gaya.

Page 49: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

38

Mengingat arti "menerjemahkan" yang harus ditepati sebagai rambu-rambu

kegiatan meneljemahkan sepelii dipaparkan di atas, dapat dikemukakan syarat-syarat

untuk menjadi peneljemah yang baik menurut Bathgate:45

1. Peneljemah harus menguasai bahasa sumberdanbahasa sasaran

2. Penerjemah harus memahami denganbaik isi/bahan yWlg akan

diteljemahkan. Dengan kata lain, kemampuali peneIjemah sesuai dengan

proyek yang akan dikerjakan.

3. Pene~jemah harus mampu menulis seem'a baik dml jelas denganberbagai

gaya tulis.

4. Penerjemah harus biasa bekerja dengan teliti dan cenIlat.

5. Penerjemah harus biasa berkonsultasi dcngan orang ymlgahli bilamana

ragu-ragu mengenai mii teks atau meligenai peristilahan.

6. Penerjemah mempunyai pengalmuandalammenafsirkan sesuatu.

7. Penerjemah harus berwatak rendah hati dan berinte,gritasdiri. Artinya,

penerjemah harus dapat mengukurkemampuannya sendiridahsenang

meminta pertimbangan dan orang lain.

Selain itu ciri·ch·i terjemahan yang baik dapat disebutkad sebagai herik.ut46:

a. Mengenai isi karangan. Terjemahanyangbaik setiakcpadaaslil1yadah

menyaj ikan kebenm'an, seluruh kehenllran.Gagasan prihlldi pel1garahg,

seperti apapun, tidak boleh masuk ke dalam terjcll1ahan.

45 Vem Sudiati, op. cit, h. II

46 Ibid, h. 18

Page 50: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

39

b. Mengenai nada atau mood. Teljemahan yang baik mengungkapkan

dengall seksanla semallgat atau suasana karangan asli.

c. Mengenai bahasa Indonesia. Terjemahan yang baik bahasanya tidak

terasa sebagai terjemahan, tetapi terbaca sebagai karangan asli yang

berbahasa Indonesia sungguh-sungguh:

1. Mudah dimengerti

2.Yang impIisit dijadikan ekspIisit dan yang perIu dije1askan

dideskripsikan

3. Mengalir dengan 1ancar dan enak

4. Idiomatis

5. Bercitra rasa seni sastra.

Dengan demikian, rambu-rambu mendasar peneljemahan adaIah sebagai

berikut: Kepentingan pembaca merupakan tujuan utama, maka isi terjemahan seutuh

mungkin harus sanla dengan isi karya asIi, dan gaya bahasa terjemahan terasa wajar

bagi pembaca yang dituju.

Page 51: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BAB III

BIOGRAFI AL-MANFALUTI SEBAGAI PENULIS CERPEN AL-ABARAT

DAN KHALIFURRAHMAN FATH SEBAGAI PENER.JEMAHNYA

A. Biografi AI-Manfaluthi

1. Kclahiran dan Pcrkcmbangannya

Mustafa Lutfl bin Muhammad Ha~an Lutial-Manfalutidilahirkan pada tahun

1873 M di kota Manfaluth, salah satu kota di distrik AsiyUt. lac lahir dari keluarga

keturunan asJi Mesir yang terkenal dengan kemuliaan dan kematangan etika. Ia

dibesarkan di keluarga yang mempooyai semangat agama dan pengetahuan

mendalam di bidang fiqih, keluarganya mewarisi i1mu hukul11 dan syariall, dan

kepel11impinan kelompok sufi selanla hampir dua ratus taboo. Ia juga hidup dalal11

lingkungan Islami dan bangga dengan agama Islam, mellsucikan al-Qman,

l11emperhatikan i1mu hadits dan menghafalkan sejarah nabi Muharnmad SAW. I

Ketika al-Manfaluti berumm II tahun, ia dikirim ayahhya ke a1'-Azhar untuk

belajar. Dia disana selama 10 tahun, tak lama kemudian diabel1emu dengan Syekh

Muhammad Abduh yang mengajar tafsir a1-Qman dan kedua kitab Abdul Khohir di

bidang i1mu balaghoh yaitu "dalail al I'jaz" dan "asrar al-balaghoh". Ia tertarik

dengan Muhanlmad Abduh dan ajaran-ajarannya, hingga membuatnya meninggalkan

al-Azhar, pendidikannya, dan tokoh-tokohnya. Karena ia merasa kurang puas dengan

I Sukron Kamil, "AI-Manfaluli Wa Adabuhu" dalam Mimbar Agama dan Budaya, no 37,vol.xv/1998-1999 (Jakarta:UIN Syahid, 1998), h. 74

Page 52: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

41

metode al-Azhar yang membuatnya putus asa.Tidak lama kemudian dill. mulai

mengikuti pengajian Muhanlmad Abduh dan ill. mendapatkan. apa yang ill. inginkan,,

iapun teJpengaruholeh ajaran-ajaran Muhan1illad Abduh. 2

Aktifitas kesastrawanannya dimulai ketika ill. menjadi seorang mahasiswa di

AI-Azhar. Saat itu ill. pernah menulis puisi yang berisi caci maki terhadap Abbas,

penguasa masa itu. Karena puisinya itu, dill. ditangkap dan dipenjara cukup lama.

Pengalaman dalam penjara,menyaksikan penderitaan rakyat Mesir di bawah

penjajahan Inggris melahirkan tangis getir dan rintih pilu dalanl tuJisan-tulisannya.3

Di masa mudanya, aI-Manfaliltl mulai merasakan babwa dalam dirinya·

terdapat keinginan untuk mempel'\iari kesusastraan. Sejak itulah, lambat laun ill. mulai

menekuni ilmu-Hmu kesusastraan, baik prosa, puisi, maupun tata bahasa. Di samping

itu, iapun gemar membaca kumpuan puisi dari para penyair yang tinggi bahasanya

dan tulisan para penulis yang tidak diragukan lagi kemampuannya.

Al-Manfaliiti adalah salah satu pengagum Syekh MUhammad Abduh.

Walaupun ill. tidak menekuni bidang agama dan syariat, akan tetapi ill. selalu

menghadiri perkuJiahan yang dibimbing oleh Muhannllad Abduh.4 Tujuan

sesungguhnya bukan untuk mendaJami Hmu agama, akan tetapi dill. sangat

mengharapkan ill11U Adab. Dill. sibuk l11empelajari kitab-kitab !luna di bidang ill11u

adab/sastra dan pustaka syair adab masa Abbasiyah, menghafal syair yang pendek

2 Ibid

J Pengantar redaksi, dalam kumpulan cerpen" Rinlihan Jiwa" karya Mustafa Lutfi yangditerjemahkan oleh Khalifurrahman Fath, (Yogyakarta:Navilla, 2003), h. 253

4 As-Siba'l, AI-Adab Wa al-Nushiis, (Kairo: Dar an-Nadhah, tth), h. 321

Page 53: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

42

maupun yang panjang yang ia dapatkan dari tulisan-tulisan Muhammad Abduh, ia

mempelajari dan mengutip darinya. Ia juga membaca tulisim-tulisan Ibnu al­

Muqaffa', al-Jahiz, Badiu Zanlan al Hamdani dan buku Naqd al-Adab karya al­

Amidi dan Baqilani, Dcngan itu, ia tclah mempersiapkan dirinya untuk menjadi

jurnalis yang pintar. Dia lncndapatkan popularitas yang tinggi di al-Azhar karena

kecerdasan otalmya dan metodenya yang sangat menarik. Ballkilll Muhan1l11ad Abduh

mengakui kecerdasarll1ya, Iapun menerangkan kepada al-Manfaluti bahwa yang

paling baik untuk mencapai keberhasilan hidupill1l1ya adalal1 sastra.5

AI-Manfaliiti ~lendapatkan banyak manfaat dari pergaulannya dengan

Muhammad Abduh dan Saad Basya Zaghul. Saad sangat tertarik dengilll al-Manfalutf

dan memilihnya menjadi sekretillis di Kementrian Ptmdidikan dan Kcbudayaan di

bawah kcpcmimpinan Saad, Bahkan, ketika Saad pindal1 ke Kcmcntrian Kchakiman

dan Hukum, ia mcmbawa al-Manfaluti bersamanya. Akan tetapi, tidak lama

kel11udian al-Manfaluti l11cninggalkan pekerjaannya kill'ena Saad sendiri tclah keluill'

dmi kabinet kel11entriilll. Al-Manfailltl tcrus l11encrus l11enulis dalam surat kabar

sehingga Mesh, mendirikilll Parlel11en pada tahun 1923. Selillljutnya, Saadpul1

memilihnya menjadi ketua kclompok penulis di par'lemcn, Namun, tidak lama

kcmudian al-Manfaluti wafat.

Pertumbuhan al-Manfaliiti bersamaan dengan zaman penjajahan Inggris di

Mesir. Ia mengalami pergolakan nasional dan pcmberontakan-pemberontakan

kebangsaan yang tcrjadi saat itu, seperti rcvolusi Urrobi yaitu pada tahun 1881 M,

5 Sukron Kami!, op, cit. , h. 77

Page 54: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

43

perang dunia peliama (I), revolusi 1919 M, penj ajahan Inggris terhadap Mesir dan

reaksi masyarakat Mesir, kejaclian-kejadian sosial dan krisis ekonomi. AI-Manfaluti

tidak senang berkecimpung dalam dunia politik secara langsung, akan tetapi ia lebih.

senang mengabdi kepada negara dengan cara menn1is tentang hal ihwal manusia dan

masyarakat. Hal ini terbukti dengan usahanya dalam menerjemahkan kisah "Fi Sabi1i

al-T~" (karena mahkota), yaitu sebuah roman nasional yang penerbitannya

berpengaruh besar dalam membangun jiwa nasional dan mengobarkan semangat

pemuda meJawan penjl\jah. Pada saat itu, perhubungan Mesir dengan Barat mulai

membuahkan hasil di bidang kebudayaan dan kesusastraan.6

Kejadian-kejadian yang terjadi di negaranya sangat berpengaruh terhadap

bentuk sastra dan pemikiran-pemikirannya, dimana sastra-sastranya sebagai berikut:

J. Dari sisi bentuk, dia melanjutkan gerakan bayan dan fashall yang dimu1ai 01eh al-

Jahiz, dan Abdul I;Iamid, dan lain-lain. Ini yang membuat para uJama allli kritik

sastra Arab menganggap al-Manfaluif sebagai guru di bidang ilmu bayan. Sete1ah

Muhammad Abduh, dialah orang yang paling terkenal di bidang tersebut.

2. Di sisi konteks, sastra a1-Manfaluti merupakan hasil masanya sendiri dart bentuk

dari kejaclia sosial. Kedudukan al-Manfaluti di bidang natsar prosa(naskall sastra

Arab), seperti kedudukan al-Barudhi di bidang syair. Kedua tokoh tersebut

merupakan tokoh pembaharu sastra Arab.7

6 Muhammad Mahmud Ridwan, "AI-Manjalutfdan Kmya-karyanya" dalam Magdalena dibawah Naungan Pohan Tilia, (Yogyakarta: U.P Indonesia, 1985), cet ke III, h. 16

7 Sukron Kami!, op. cit. , h. 76

Page 55: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

44

AI-Manfalutl memiliki watak seniman dengan citarasasel)rang sastrawan. AI­

Manfaluti sendiri tidak pandai dalam berbahasa asing, akan tetapi berkat jasa teman-

temannyalah ia manlpu menerjemahkan berbagai buku dari bahasa Prancis.

Diantaranya ada yang diterjemahkan kata demi kata laiu terjemahan tersebut

--diperbaiki kalimat dan gayanya oleh al-Manfaillti. Mengenai hal ini ia bel'kata:

"Saya telah menjaga jiwa asli sepenulmya dan mengikat diri sayasekeras..kerasnya. Saya tidak menyimpang kecuali membuang beberapakalimat yangtidak penting, menambah beberapa kalimat yang terpaksa saya tambahkankarenakeharusan teIjemahan, pengolahan, penyesuaian tu{uan dan maksud·maksud tanpamengurangi nilai aslinya atau keluar dari batasan".

AI-Manfaluti adalah sastrawan Mesir yang sangat terkenal di Indonesia

melalui pengaruhnya atas Abdul Malik Karim Amrullah'(HAMKA). Iaadalah

seorang sastrawan yang sastranya bersandar atas refoI'riiasida11l rasional,karena ia

termasuk orang yang menganut aliran sastrapemikiran (literature of idea) yang

mempunyai dua keistimewaan pokok, yaitu keistimcwmffi bentuk/syakaldan

keistimewaan tema. Sastranya merupakan titik pertemuan antm's, sistcll1Arab klasik

dan isi kehidupan sosial yang nyata,9

2. Cerpen-cerpen al-Manfaluti dan K;arakteristilrnya

Sebagai seorang sastrawan Arab beraliran klasik yang mel11el1tingkan gaya

bahasa yang indah, cenderung mendayu-dayu, tentullya ia tak [uput.dariberbagai

8 Muhammad Mahmud Ridwan, op, cit. , h. 22

9 Sukron Kamil. op.cit. , h. 74

Page 56: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

45

karya yang meneerminkan kepribadian pengarangnya. Diantara karya-karya al-

-Manfaluti antara lain:

A. Annazllarat : terdiri dari riga jilid dan berisi semua yang teiah disebarkan

dalam Harian al-muayyid, terdiri dari kritik sastra, essai sosial, deskripsi dan

cerpen.

B. AI-Abarat: merupakan kumpulan eerpemlya sendiri dan teIjemahan.

C. Mukhtarat al-Manfaluti: merupal,an syair-syair pilihan al-Manfaluti dari

sastrawan klasik dan pandangan sastranya.

D. Karya-karya terjemahan yang terdiri dari dari Majdulin karya Anfos harbul

Farjini, al-Fadilah karya Barnardhi Sanferosiro Nether Gerak, dan as-Syafr

karya Edmond Roslan dan Fi Sabll al-Taj.l0

Tidak diragukan lagi, bahwa sastra al-Manfaluti tidaklah berangkat dari

nol, tetapi sebagai kelanjutan sastra Arab sebelumnya. Ia adalah pelopor bayan

pada masa kebangkitan. Sebelunmya, prosa Arab bersifat baku dan sastra <Ii al-

Azhar dianggap sebagai pekerjaan sia-sia. Sastra al-Maniilluti terbentuk dari

beberapa elemenffaktor, pertanla Aqidah al-Islanliyah (daTi a.1-Quran dun hadits)

dan alturals at Araby (khazanah sastra dari masa Jahiliyah, uwal Islam dan

abbasiyah), pengaruh tokoh-tokoh terkenal seperti Imam Jamaluddin al-Afgani,

Muj1ammad Abduh dan Saad Zaglul. Dan hasil hubungannya dengan kebudayaan

asing, khususnya kebudayaan Perancis.

10 Sukron Kamil, op. cit., h. 76

Page 57: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

46

Adapun faktor-faktor yang membuat sastranya terkenal dengan pesat

adalah karena perannya melawan westernisasi (budaya Barat), seruan untuk

menghidupkan bahasa Arab 'ammiyah, kemunduran gaya bahasa sastra Arab,

serta semangat untuk kembali pada arsiterasi Arab.

Karakteristik atau cirri-ciri dari karya-karya al-Manfal~tiantara lain: II

I. Berkecenderungan rasa yang berbicara pada hal : karyanya adalah karya

romantis yang sentimentil yang berisi tangisan sedih dan rasa berkabung.

Menurutnya, sastra adalah berbicara dari hati ke hati, bukan hanya

berbicara dengarl otak. Metode al-Manfaliiti adalah metode rasa yang

menggambarkan khayalan yang mengalahkan realitas, menggunakan,

lafadz-lafadz majazi dan tidak menganalisis fenomena sosial secar'a

sosiologis, akan tetapi menganalisisnya sejauh menggelitikjiwanya.

2. Berkecenderungan pada moral. Sastra yang menek,mkan rasa di atas

berhubwlgan dengan penekanan moral, dimana ia melihat semua fenomena

sosial dengan pendekatan moral yang bersandar atas petunjuk dan

mengambil hikmahnya. Kadang, kala al-Marlfaluti mengarnbil tema-tema

yang bersifat abadi, seperti membicarakan tentang cinta, kewajiban dan"

pengorbanan. Oleh karena itu, sastranya tidak terikat waktu/masa, sperti

sastra Yunani yang bersifat kekal.

AI-Manfaliiti memiliki beberapa pendapat tentang kesusastraan. Contoh

kesusastraan yang bernilai tinggi adalah kesusasatraan yang berbicara tentang

1I Ibid, h. 77

Page 58: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

47

kebenaran. ArtJnya, bahwa kesusastraan harus timbul dari p(:rasaan hakiki yang

dirasakan oleh seorang sastrawan.

Dalam hal ini ia berkata: "seorang penyair dan penulis terbaik menurut

pendapatku adalah yang dapat melukiskan dengan sebaik-baiknya hal ihwal dirinya

dan alam, dan dapat mengganlbarkan hal-hal itu kepada orang lain dengan gambar!m

yang tepat".12

Syaral kedua untuk kesusaslraan yang baik menurul al-Manfaliiti adalah

kejelasan. Pengertian kejelasan disini adalah jelasnya pikiran dan bahasa. Semua kata

asing yang pelik hendakdaknya dijauhi, karena zaman dimana kita hidup adalall

zaman pergerakan dan kegiatan. Masyarakat pada saat itu lidak suka membuang­

buang waktu berdianl diri di hadapan sebuah syair, telapi mereka mencoba

memahanli salu baris prosa beserta arti-artinya.

Syarat keliga, yaitu pemakaian kata-kata yang mudah dipaharni dan dibaca

oleh umum dan masyarakat zaman sekarang.

Dengan ketiga syarat ini, al-Manfaiuti telah menyesuikan diri dan

mempral(lekkan dalam karya-karyanya, sehingga dalam karya-karyanya akan

terlihal suatu kebenaran dan kejelasan kata-kata yang mudah dipahami. 13

12 Mustafa Lulfi al-Manfaluii, al-AbarGt, (Beirul:Maktabah al-Ilmiah al-Radils), h. 90

13 Ibid

Page 59: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

48

3. Pandangan Kritikns Terhadap Kal-ya-karya AI-Manfaln!i

Beberapa kritikus mempunyai pendapat tentang karya·karya al-Manfaluti,

diantaranya adalah Thoha Husain, Lutfi Sayyid, Ahmad Husain az-Zayyat dan, .

Ahmad Hafidz. 14

Menurut keempat tokoh diatas, sastra al-Manfaluti sangat tinggi nilainya.

Lutfi Sayyid menganggap sisitem al-Manfaluti sebagai buah yang matang untuk

ll1asa penulisan sastra pada saat ia hidup, karena ia ll1all1pu menyatukan pell1ikiran

tradisional Arab dan modem. Adapun AI-Aqod menganggapllya sebagai munsyi

(penell1u sistell1 penulisan bam) bukan hanya sebagai penulis saja, karena penell1u

ll1enurutnya Iebih tinggi daripada sekedar penulis. Adapun Fathi Ridwan

ll1enjelaskan peranan al-Manfaluti sebagai tokoh sastrawan Arab yang ll1ampu

ll1ell1baca perasaan masyarakat, bukan hanya mell1perhatikan keindahan lafadz. Ia

juga melihat ballwa ll1asa sesudah Perang Duma I, layak dijullild sebagai masa al-

Manfaluti (ahlul Manfaluti). Hampir tidak ada satu nUllah pun yang tidak memiliki

buku atau karya al-Manfaluti, bahkan tidak ada pembaca yang tidak pernah

ll1embaca hasi karyanya, baik yang bempa novel yang diterjemahkan ke dalam

bahasa Arab maupun tulisannya sendiri tentang sastra dan kehidupan sosial dan

sastra.

Orang orentalis yang bemama Gibb menganggap sastra al-Manfaluti" sebagai

usaha yang cukup berhasil dalam menjawab tuntutan masyarakat luas, yang berarti

14 Sukron Kami!, 01'. cit. , h. 79

Page 60: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

49

sistem sastranya mendapatkan pengakuan dan penerimaan oleh masyarakat umum.

Maim, sastra melalui al-Manfaluti menjadi populis padahal sebelumnya bersifat

elitis. Adapun Anwar Al-Jundi berpendapat bahwa al-Manfaluti adalah pembuka

warna baru dalam sastra kontemporer karena ia mendirikan aliran dalam bidang

penulisan sastra yang mempengaruhi Thaha Husain dan Az-Zayyat. 15

AI-Mandur membela al-Manfaluti dan menolak pendapat al-Mazini dengan

argumennya:"bagaimanapun sastra al-Manfaluti dapat dianggap sebagai sastra

teladan dan sehat, lebih mulia daripada sastra-sastra yang lain, yang biasanya

cenderung ke arall seksualitas, balJkan ke arah yang vulgar, sebagaimana yang kita

saksikan di c:nlam karya sastra masa kini". Dan kritiknya te:rliadap tuduhan al­

Mazini yaitu bahwa terlalu banyak maf'ul mutlak dalam tulisan al-Manfaliiti:

menurutnya hal itu bukanlall masalah 16

Dalam satra, persoalan tangisan cengeng bukanlah sesuatu yang penting,

demikian menurut Profesor Umar Dasuki. Menurutnya yang terpenting adalah

perasaan yang benar, Az-Zayyat juga menganggiip bahwa masalah sastra menangis

atau tertawa, sastra lemah atau knat adalah pandangan keliru.17

Mallmud Taymw' berpendapat bahwa bahwa tendensi al-Manfaluti adalah

romantis, manis dan gayanya mudah, menguasai perasaan dIm memperdayakan

dirinya. Akan tetapi, dalam pendahuluan kumpulan cerpeIDlya al-Syaikh Sayyaid al-

15 Ibid

16 Ibid, h. 81

17 Ibid

Page 61: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

50

'Abit, ia mengatakan bahwa al-Manfal~ti lebih memusatkan pada gaya dan bahasa

daripada eel'ita itu sendiri, khususnya karyanya sendiri. Kendati gaya bercerita al­

Manfal~ti indah dan bagus, ia gagal dalam topik eerita dan penokohan. Ia berpidato

dalam eerita-eeritanya. Realita berubah menjadi fantasi. Tokoh-tokohceritanya

adalah bayangan, tanpa hakikat. 18

AI-MazTni telah menuduh sastra al-Manfal;tl bersifat a.dab bu'ka'i (sastra

yang eengeng) dalam makalalmya yang berjudul adab adho'f dengan kelembutan,

kehalusan dimana sastranya menurut al-Mazini merupakan sastra yang negatif, tidak

menciptakan kekuatan dalam jiwa manusia ,melainkan hanya melemahkan jiwa

manusia. Dan ia berkata bahwa tugas seseorang dalam kehidupan ini adalah hams

mampu mengalahkan kekuatan alanl dan melawannya. Merrumt al-Mazini, al-

--Manfaluti sepecti pedagang karena dia menjual lafadz dan sangat memperhatikal1

bentuk dan keindahannya. AI-Manfaluti juga telah mengumpulkan 572 ma/'ul

mutlak dalam kitabnya. 19

AI-Mazini dalam kitabnya jilid 2 menyatakan keprihatinannya terhadap aI-

Manfaluti tentang lafadz, sehingga kurang mengenai isi dan makha. Men1lrutnyll,

lafadz itu seperti baju, yang tidak memberikan kebenaran sastra karena· jika

diteljemahkan ke dalam bahasa lain, maka isinya terlihat. Padahal, sastra tnanusia

tidak mengkhususkan suatu kaum tanpa kaum yang lain, akan tetapi bersifat umum.

18 Neneng Amalia, Analisis Teljemahan Novel "Reinkarnasi Kleopatro dan Timur LengDalam Konferensi Damar KOIya Mahmud Taimur, (Jakarta, Perpustakaan Adab, DIN Syahid, th.2005), h. 48

19 Sukron Kamil, op. cit., h. 80

Page 62: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

51

Begitu pula dengan sastra, tidak khusus dengan satu bahasa, karena sumbernya

berdasarkan kehidupan umat manusia, bukan fenomena tertentu atau keadaan

tertentu. Adab al-Manfaiiitiyang begitu halus dan lembut itu telah membunuh citra

sastra, dan tidak menimbulkan kekuatan dan semangat. Begitu juga komentarnya

tentang uslub (system) al-Manfaluti, ia mengatakan bahwa al-Manfaliiti tidak

mampu memilih kosa kata yang tepat dan juga tidak mampu memilih lema yang

coeok dengan masa kini, yaitu era ilmiah. Bahkan, ia menyayangkan bahwa ada

sekelompok mvnusia yang menikmati dan mengagungkan sastra al-Manfaliii[

Lebih lanjut, penerjemah Khalifurralunan memaparkan kelebihan-kelebihan

atau karakteristik al-Manfalilti. Menumtnya, tema yang diangkat seringkali

mengajak para pembaeanya berkaea pada did sendiri. AIill' logikanya sederhana

ll1embuat karya-karyanya mudah dipahall1i, selain itu nuansa sastra (dalam teks asli

Arabnya) sangat kental. Dalam beberapa karyanya terdapat banyak syair, dan

ll1emiliki nilai sastra yang tinggi yang menggugall perasaan pembaeanya.

B. Riwayat Hidup Khalifurrahman Fath dan Karya-klhllJ·anya

Khalifimalunan adalah anak pertama dari dua bersaudara, ia lahir di

Sumenep, 11 maret 1976. Isterinya bel11ama Sulistyowati. Saat ini ia berdomisili di J1.

Bulus kp. Pulo eeger Rt. 003 kelurahan Jakasetia Bekasi Selatan.2o

20 Hasi/ wawancara via E-mail dengan Kha/ifurrahman, penerjemah kumpulan eerpen"Rinlihall Jiwa ", karya al-Maufaluti, 2005

Page 63: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

52

Sepanjang pendidikannya, KhalifulTahman banyak bclajar di Pondok

Pcsantrcn. Dimulai dari SDN Pakandangan Barat pada tahtm 1988, dan pada tahun

1991 ia me1anjutkan sekolah tingkat pertama di madrasah tsanawiyah di pindok

pesantren Nurulhuda, pakandangan. Lalu ia melanjutkan ke madarasah aliyah di

pesantren yang sama pada tahun 1994. Setelah itu, ia mengikuti bimbingan

penyuluhan Islam Fakultas dakwah STAI AI-Amin, Prenduan, Sumencp pada tahun

2002.

Pcmuda kelahiran sumcnep ini memiJiki banyak keterampilan, selain dapat

menerjemahkan bahasa Arab, ia juga ahli dalam bahasa Inggris, ketik sepuluh jari,

internet, dan komputer.

Selama menggeluti profesi sebagai mahasiswa, ia juga tak lepas dari berbagai

alctifitas organisasi. Beberapa diantaranya adalah, ia pernah menjabat sebagai

sekrctaris Organisasi Santri Nurulhuda (OSDA), ia juga ikut serta dalam bagian

pengajaran OSDA, ketua OSDA, staf biro pengajaran Ponpes Nurulhuda, staf,

sekretariat Ponpes Numlhuda, divisi litbang SEMA STAI AI-Amin, ketua II SEMA

STAI AI-Amin, divisi litbang fomm kcrjasama ponpes se-Lombok Utara.

Sclain ia sibuk dalam berbagai kegiatan organisasi, ia juga mempunyai

banyak pengalaman kcrja, diantaranya yaitu, sebagai guru· MTS/MA Numlhuda

selama 6 tahWl, gwu MTS/MA Nurul Bayan di Lombok Barat selama 2 tahun,

desainer percetakan Sumber Hasil di Sumenep, desainer percetakan Rembulan,

penerjemah freelance beberapa penerbit buku, penerjemah tctap sastra Arab di'

penerbit NavilJa, redaktur majalah saslTa pesanlTen "Fadilah", curator naskah di

Page 64: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

53

penerbit Navilh, wakil manager penerbit Navilla,penyunting b1.lku, dan juga guru

agama di SMA Tunas Jakasempurna Bekasi.

2. Karya-karya KhalifulTahman Fath

Di samping mempwlyai banyak keahlian dan pengalllJrtan. kelja,

KhalifUlTahman juga telah menghasilkan beberapa karya thlis.•Sebagiandiantaranya

adalah karya asli, dan sebagian yang lain adalall karya terjemahan. KaryateJjemahan

yang berupa karya sastra adalah ;21

a. Callaya Jiwa, Penerbit Navilla, Yogyakarta

b. Rintihan Jiwa, Penerbit Navilla, Yogyakarta

c. Malam Pengantin, Penerbit Navilla, Yogyakarta

d. Gadis Dusun, Penerbit Navilla,Yogyakarta

e. Simpang Empat, Penerbit Navilla, Yogyakarta

£ Bila Cinta Jangan Pergi, Penerbit Navilla, Yogyakarta

g. Jiwa-jiwa Pencinta, Penerbit Navilla, Yogyakarta

h. Damai Dahun Cinta, Penerbit Navilla, Yogyakarta

i. Hanya Sath Malam, Penerbit Navilla, Yogyakarta

j. Cinta yang Bilang, Penerbit Navilla, Yogyakarta

k. Asmara Lara, Penerbit Navilla, Yogyakarta

Karya tulis terjemahan yang bukan berupa karya sastra yaitu:

21 Ibid

Page 65: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

a. 60 Tanya-jawab Masalah Haid, Penerbit Akbar Media Eka Sarana, Jakarta

b. Terapi Was-was, Penerbit Indah, Surabaya

c. Biografi Hasan al-Bana, Penerbir Media Insani Press, Solo

d. Jejak-jejak nchwanul Muslimin, Penerbit Media Insani Press,Solo

e. Shahwah Islamiyyah, Penerbit Media Insani Press, Solo

f. Tahafut at-Tahafut, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta

g. Ibnu Rusy, Penerbit Qirtas, Yogyakarta

h. Risalah Cinta, Penerbit Tinta, Yogyakarta.

1. Hikmah Kisah Para Nabi, Penerbit Cahaya Hikmah, Yogyakarta

j. Islam dan Globalisme, Penerbit Jslamika, Yogyakarta

k. Islam Milenium, Penerbit Pustaka Pelajal", Yogyakarta

1. Risalah Laduni, Penerbit Mitra Pustaka, Yogyakarta

m. Qishas Mustaqim, Penerbit Mitra Pustaka, Yogyakarta

n. Me1cstarikan Kesetiaan Suami, Penerbit Mujahid, Bandm'lg

o. Nabi-nabi Allah, Penerbit al-Manar, Yogyakal"ta

p. Fatwa-fatwa Wanita., Penerbit Pustaka Izzan, Yogyakarta

q. Mengatasi Seribu Macam Masalah, Penerbit AK 7, Yogyakarta

r. Kaki Langit Jiwa, Penerbir Serambi

s. Jangan Menyesal, Penerbit al-Kautsar, Jakarta

t. Keluarga Bahagia, Penerbit Senayan Abadi Publising, Jakarta

Sedangkal1 karyanya yang asli dan suntingan yaitu:

54

Page 66: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

55

a. Keajaiban Pernikahan; Mawar Cinta Untuk Suamiku, suntingan karya Shaleh

Gysmar, Penerbit Amoor Book, Surabaya

b. Antologi Cerpen bersama "Kopyah dan Kun Fayakun", Penerbit Gita Nagari,

Yogyakarta

c. Ensiklopedi al-Quran (Panduan untuk buku "Mewarnai dan Mengaji"), Penerbit

Navilla, Yogyakarta

d. Buku Kerjaku: Belajar Agama Islam untuk SMP Kelas I,lL. dan Ill, Penerbit

Erlangga, Jakarta

C. Pandangall Khalifllrrllhman TClltllllg PCllcrjclIlllhlln

Menurutnya, definisi menerjemah bukanlah menyalin kalimat dari satu bahasa

ke bahasa yang lain, melainkan menyanlpaikan suatu pesan dalanl satu ballasa (baik

itu lisan maupun tulisan) kepada publik yang membutuhkan pes£ill tersebut, dengan

menggunalcan bahasa yang dapat dicerna dan dimengerti.22

Ia juga menyebutkan bahwa yang seringkali menjadi kendala dalam proses

peneljemahan adalah mencari diksi dan padanan yang tepat. Terlebih jika kata yang

tertera dalam bahasa sumber tidak dalam jangkauan penguasaan penerjemah.

Contohnya ketika ia berhadapan dengan bahasa 'pasaran' dalam bahasa Arab, karena

kata-kata itu merupakan ballasa sehari-hari dan sangat lal1gka ditemui dalam sebuah

karya tulis. Oleh karena itu, tanggul1g jawab penerjemah sangat besar. Di satu sisi ia

22 Ibid

Page 67: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

56

hams setia kepada penuHs asH, namun di sisi lain kepentingan pembaca. untuk dapat

menerima pesan juga tidak boleh i diabaikan. Sebagai konsekwensi, menjadi

peneljemah tidak boleh malas untuk terus belajar, baik dengan cara membukakamus

maupun bertanya kesana sini. Lebih tidak bolch lagi seorang peheljel11ahbersikap

'sok menguasai' bahasanya sendiri, yakni bahasa Indonesia.

Teljemahan yang baik menurutnya tidak lepas dari kriteria-kriteria berikut ini:

jujur, bertanggungjawab, dan komunukatif. Jujur dalam pengertian, penerjemah tidak

boleh terlalu jauh 'mel1gintervensi' karya orang lain, baik del1gal1 mel1ambah pesan

maupul1 mel1gurangi. Bertanggung jawab berarti menyampaikan pesan seperti yang

diinginkan penulis asH. Dengan kata lain, hasil teljemahaunya alrurat. 23

23 Hasil wawancara via E-mail dengan Khalifnrrahman, penerjel11ah Kurnpulan Cerpen"Rintihan Jiwa", karya al-Manfaluti, 2005

Page 68: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BABIV

ANALISIS TERJEMAHAN CERPEN KEHORMATAN

DALAM KUMPULAN CERPEN RlNTIHAN JlWA

Analisis terjemahan ini menyangkut analisis terjemahlln dari segi belltuk dan

isi cerpen. Dalam analisis bentuk, pcnulis mencoblluntuk melakukan analisis

pcnerjcmahun unsur-unsur cerpen yang terdiri dari penokohan, alur, dan latm'. Selain

itu, penulis juga melakukan analisis gaya bahasa dangtatnatikal yangterjadidalllln

cerpen "Rintihan Jiwa", dan dalam anlliisis isi cerpen, penulis juga membahas tel1tang

kesalahan pemaknaan yang teljadi dalam cerpen tersebut.

Sebelunl beranjak menganalisis terjemahan cerpen BSa,ada baikllyaterlebih

dahulu diceritakan dahulu sedikit dari isi cerpen BSa ini.

A. Ringkasan Cerpen "kehormatan" dalam Kumpulan Cetpen "Rintihan Jiwa"

Cerpen yang berjudul Kehormatan ini mel1ceritakansebuah perjalanallhidup

seorang pemuda yang tanpa berfikir pllfljang meniru sikap,pikiran dantindak-tanduk

yang sesungguhnya tidak sesuai dengan diri kita sendiri. Demi :limbol kemoderilan

banyak orang di negara-negara Timur secara membabi buta mene!an mentah-mentah

ideologi dan peradaban Barat, dan tidak perduli apakall pandangan itu sesuai atau

tidak.

Page 69: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

58

Bel'awal dal'i kepel'gian Sofyan ke El'opa. Disana ia tinggal bebel'apa tabun.

Setelah kembali, pola kehidupannya berubah seratus delapan puluh derajat. Ia pergi

bel'bekal hati yang bel'sih dan suci, rendah hati dan sulca membel'i maaf, tetapi Ia

kembali dengan membawa kekel'asan hati, mengumbar kemal'ahan pada semua

penduduk negel'i, bahkan membenci langit, bumi dan penciptanya. Sebelumnya, ia

dikenal sebagai sosok yang dipenuhi oleh gagasan-gagasan y,mg cemerl,mg dan

selalu meletakkan agama dan negara di atas segala-galanya.

Sofyan sangat menentang dan membenci kebiasaan wanita-wanita Mesir yang

selalu mengenakan ~ijiib demi menjaga kehol'matan mel'eka. Ia lebih menyukai

wanita-wanita El'opa yang tegal' dan bel'ani di tengah kaum lelaki. Mel'eka bisa

menjaga diri untuk melindungi kehol'matan tanpa harus mengenakan /jijab. Bahkan ia

menyuruh istel'inya untuk melepaskan Wab dan bebas bel'gaul dengan lelaki

manapun. Hingga akhimya ia merasa lr.hawatil' tel'hadap istel'inya dan iapun tersel'ang

penyakit yang pal'ah. Iapun segel'a menyesali segala perbuatannya, namun til'ai

kematian terlanjul' menghampil'inya dan ia telall gagal menjadi syuhada yang

menyelamatkan manusia dari bencana dan kehancuran.

B. Analisis Bentuk

1. Analisis Penel'jemahan Tokoh, alur, dan latar

Pada sub bab ini, penulis melakukan analisis penel'jemahan tel'hadap unsul'­

unsul' cel'pen yang tel'dil'i dari penokohan, alur, dan latar. Analisis ini dilakulcan guna

Page 70: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

59

untuk mengetahui pengalihan makna dalam novel tersebut, jugauntuk mengetahui

jenis tetjemahan yang digunakan oleh penerjemah.

a.Penokohan

Tokoh utama dalam cerpen ini adalah sebrang pemlidaMesil' yahgbernanm

Sofyan. Tokoh bawahannya adalah sahabatnyayang tidak terteral1aIIlanya,isterinya,

puteranya, pemuda-pemuda dan wanita·wanita Eropa, dam wanita·wahita Mesir.

Dalam terjemahan BSa, penerjemahan nama tokoh mengalal11iperubahaIl.

Nama tokoh dalam cerpen BSu diterjemahkan dengan nama yangberbeda dalam

cerpen BSa. Seperti tertera dalaIll contoh di bawah ini:i

Sofyan sudah bertekad bulat uutnk pergi ke Ef(Jpa2

Seperti terlihat di atas, terjadi perubahan nama dalam BSu Ice dala.l11cel-Pel1

BSa. Kata 0)U dalam bahasa Arab merupakan sebutan bagi seseOrlmg.Olehkai·ena

itu, penerjemah berusaha menyesuailcan hal tersebut dengah lllel1gubah seblltlll1())\i

dengan "Sofyan", agar menghasilkan penerjemahan yangbersifatbebas.

I Mustafa Lutfi-al-Manfalutf, AI-AbarCit, (Beirut: Dar aj-Jil, TT),I-I. 39

2 Mustafa Lutfl al-Manfalut'i; Ril1tihal1 Jiwa, diterjemahkall oleh Khalifurralunan,(Yngyakarta: Navilla, 2003), h. I

Page 71: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

60

Bahkan dalam eontoh lain disebutkan :

"Hei, aku tahu engkau punya4banyak impian dan harapan. Jadi, impiandanhal'apan

mana yang engkau maksud? "

Pada hJa LS~Y dalam ballasa Arab biasa diartikan dengan sebutan "tuank\l",

tetapi pada terjemal1an BSa Lj~ diterjemahkan dengan kata "engkau" bal1kan seperti

tidak dite~jemahkan.

Dari eontoh di atas, jelas terlihat bal1wa penel'jemah lehih memilih

menggunakan teljemahan bebas, namun makna yang tersirat dahumeerpen BSa tidak

menimhulkan perubahan makna dalam eel'pen BSu, dan dapat diaJnbil kesirripulan

bahwa terjemahan di atas merupakan terjemal1an bebas.

b. Alur

Alur yang terjadi dalam eerpen "Kehormatan" ini adalal1alUl" lUl"\ls atau alUl"

maju, karena peristiwa yang teljadi diurutkan dari awalsampaiakhir. Alur inidiawali

dengan kepergian Sofyan ke Negara Eropa. Sofyan pergi dengan berbekal jiwayang

khusy\lk dan menyadari bahwa banyak kekurangan pada dirinya,tetapi ia kelnhali

dengan keeongkakan dan kesombongan, talc satupun dianggap lebih til1ggi, dania tak

mau melihat yang di bawah.

J . - -Mustafa LUlli, ai-Aboral, op. eil, h. 40

" Mustafa Lutn: RinlihaJ1.Jhva. op, cil. , h. 3

Page 72: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

61

Sofyan menjadi seseorang yang berambisi menghapus segala tatanan atau

aturan-aturan, bahkan kebiasaan-kebiasaan bangsa Mesir. Ia menginginkan para

wanita Mesir. Ia menginginkan para wanita Mesir melepas hijabnya dan bebas

bergaul dengan para pemuda. Karena i!l beranggapan bahwa, hijab wanita hanya akan

mel11belenggu jiwa-jiwa l11ereka. Wanita-wanita itu dapat menjaga kehormatan

mereka walau tanpa hijab. Padahal, sebelumnya Sofyan adalah pel11uda yang

l11emberi gagasan penggunaan hijab pada wanita, karena ia adalah seorang pemuda

yang meletakkan agama di atas segala-galanya. Seperti tertera dalam contoh di bawah

ini:

Sofyan sudah bertekad bulat untuk pergi ke Eropa. Tak seorangpun bisa mencegah.Di sana ia tinggal beberapa tahun. Setelah kembali, pola kehiduparmya berubahseratus delapan puluh derajat. Tak secuilpun tersisa sikap dan perilaku yang pernahkami kenaI.

Contoh di atas menunjukkan perubahan sikap dan perilaku tokoh utama, yang

semula mempumyai perilaku baik dan dikarenakan pengaruh budaya Barat di Eropa,

ia mengubah segala perilaku baiknya menjadi perilaku yang sangat buruk. Maka alur

ini disebut alur lurus atau alur maju.

5 --Mustafa Lutfi, al-Aharal. op. cil, , h. 39

6 Mustafa Lutt1, Rintihan Jiwa, op. cit. , h. I

Page 73: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

62

Selain itu, terjemahan pada teks di atas mempakan terjemahan bebas, karena

terdapat perubahan makna, seperti kata yl yang berarti "urusan", namun, pada teks

BSa diterjemahkan "tekad". Dan pada kata .~ yang berarti "sesuatu", namun

diterjemahhm dengan "sikap dan perilaku". Selanjutnya, kata seratus delapan puluh

derajat digunakan penetjemah untuk menjelaskan bahwa SofYan sangat berubah bila

dibandingkan dengan SofYan yang dulu ia kenai, padahaI kata seratus delapan puluh

derajat tidak tertera dalam teks BSa. Menurut penulis, kalimat di atas dapat

diterjemahkan sebagai berikut:

"Seorang pemuda pergi ke Eropa untuk suatu keperluan dan tir,ggal di sana untulcbeberapa tahun, kemudian ia kembali ke tanah airnya. Namun, keadaan dirinya sudahtidak lagi seperti yang kita kenai dulu".

C. Latar

I. Latar waktu, (waktu terjadinya peristiwa, misalnya keterangan musim, tahun,

bulan, dan sebagainya). Latar w~ktu yang terjadi pada cerpenBSu' tidak

mengalami perubahan dalam cerpen BSa. Hal ini dapat dilihat dari contoh di

bawaII ini:

Beberapa tahun8

7 Mustafa Lutfl, al-Abar'Gt, ap. cit. ,h, 39

g Mustafa Lutfi~ Ri/1tiha/1 Jiwa, op. cit. , h. t

Page 74: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

63

fi. . 10

Semalaman aku ber Ilor tentang perempuan ItU.

Kedua teIjemahan di atas merupakan teljemahan harfiah, dinlana

penerjemahan mengutanlakan padanan kata didalanl BSu.Latardalanl.

penerjemahan BSa juga diterjemahkan sesuaidenganrm\knaaslinyadalam cerpen

BSu.

2. Latar tempat (lokasi geografis, yang meliputi pemandangandaI1 perincian tata

ruang (bangunan) dan sebagainya.

Aku melihat diriku l11aIUPU menjadi penggel'ak,orangyangpelimnakalimenghancurleburkan bangunan kuno. 12

Latar tempat pada teljemahaIl di atas terlihat mengalami perubahan, pada

kalimat rJ-"l1 <.S0WI .li; diteljemahkan dengan "bangunan kuno", padahal dalal11bahasa

Arab kalimat tersebut berarti "bangunanketurU11fln qabTIah 'ad".Pellerje111ah

melakukaIl perubahaIl l11akna agar hasil teljenlahanJlyalebih mudah ·dipahmni

pel11baea. Selain itu, kalil11at "bangunan kuno"l11erupakaIlknlimatmajii£i;kalin1at

9 Mustafa Lutfi; al-Abariit, op. cit. ,h. 40

10 Mustafa Lutfi: Rintihan Jjwa, op. cit. , h. 3

11 Mustafa Lutfi; al-Abarai, op. cit. , h. 40

12 Mustafa Luti, Rintihan Jiwa, op. cit. ,h. 4

Page 75: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

64

tersebut digunakan penelj emah untuk mendramatisir keadaan atau peristiwa yang

teljadi.

3. Latar sosial, yakni penggambaran keadaan masyarakat, kelompok sosial, adat

istiadat, cara hidup dan lain-lain yang melatari peristiwa.

" / ~ ") 7 "",." '" ",? j~~" .P ~

\A.~~wI ~l;.)1 CO \A.Mly> LJ->.J!E.~ A)1;1.)1 ~y.JI ~.Jj.J,)/1 OI.YJI r1:Jlj;. . -

Kalian temukan perempuan-perempuan Eropa yang tegar dan berani di tengahkaum lclaki. Mercka bisa menjaga diri untuk melindungi kehormatan. Sementarakalian menginginkan perempuan Mesir yang lemah tidak berdaya tampil diantarakaum lelaki, mempertaruhkan diri?14

Latar sosial yang teljadi dalam BSu tidak mengalami perubahan dalam cerpen

BSa. Dalam keduanya, terlihat bahwa antara kebiasaan wanita-wanita Eropa dan

wanitaOwanita Mesir sangat bertentangan. Dan jenis peneljemahan latar social ini

adalall peneljemahan bebas. Contoh pada kata "~i.).", yang berm-ti "dan kalian

melihat". Namun, peneJjemah meneJjemahkan dengan kalimat "kalian temukan".

4. LataI' spiritual, yakni lingkungan moral, intelektual, dan emosional yang

dipengaruhi tokoh-tokohnya.

13 --Mustafa LUlfi, aJ-Abaral, op. cil. , h. 47

" Mustafa Lutfi"; Rintihan Jiwa, op. cit. , h. 13

Page 76: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

65

".' (.) Qy' :~..../ .,~

c.5Y~ L.P3 ~L.P ~I..! ,~~~ <\,j.lLA LA->:b.l1Y> J.,lh -.\yJl w.&1.c

.' .t-", '/'./..' , ~ .-' _,-

~,l,;» tA.ll3 .)c. r~" o.ibc.JI 4-u c.5.l:J 0:l!~ <\.ijJ 3\~l "-:1.ly ~\; <,:l~ o.ll.:....l\

';> ...• /c~·./""./

151..1< \d~'jll 'I. .,\ wl~ 1.'..,:; I." 'I.,. tll··L·:~ ..>.U"" . 3~ "{\-.. """'..! . <.s' ~

~ < /

Pcrcmpuan Mcsir tclah lama hidup tenang dan. damai da dalam tempat tinggalmcreka, menjalani kehidupan apa adanya. Walau demildan, mereka tctap menegukcawan anggur kcbahagiaan, melaksanakan kcwajiban-kewajibankcpada yang MahaKuasa, mcncurabkan kasih sayang kcpada putcra-putcnl tcrcinta, dan salingmengunjungi sesama tetangga, berbagi suka dan duka. 16

Latar spiritual pada peneljemahan di atas tidak mengalami perubahan. Seperti

kata~ tidak diteljemabkan dalam cerpen BSu. Contoh lain yaitu terdapat pada

kalimat .oUt JS .oUt y hanya diartikan dengan kalimat "meneguk cawan anggur

kebahagiaan". Penulis juga melihat babwa banyak terjadi perubahan tanda baca,

misalnya dalam cerpen BSu terdapat tanda koma, namun dalam cerpen BSa terdapat

tanda titik. lni menunjukkan babwa peneljemah menggmlakan metode penerjemahan

bebas.

2. Analisis Gaya Bahasa dan Gramatikal

Mengingat bahwa bahasa yang digunakan al-ManlalutT dalam karya-karyanya

termasuk al-Abarat adalah bahasa Arab, maka tinjauan tentanggaya bahasa i11i lebih

dikhususkan pada gaya babasa yang berlaku pada bahasa Arab.

IS fi--Mustafa Lut I, al-Abarat, op. cit. , h. 44

16 Mustafa Lutfi~Rintihan Jiwa, op. cit. , h. 9

Page 77: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

66

Untuk lebih jelasnya dan men!farah dalam perabahan dari cerpen BSu dan

cerpen BSa, penulis akan memberikan contoh berikut:

Jiwa manusia itu tak ubahnya telaga air. Ia akan senahtiasa jernih selama tidak adaorang yang menjatuhkan batu kc dasarnya. 18

Pada kalimat di atas terjadi perubahan bentuk dari naskah BSu ke naskahBSa.

Katabi....; merupakan bentuk majhiiZ, akan tetapi diterjemahkan dalam bentukma '/z;-m

yaitu "menjatuhkan". Menurut penulis kalimat di atas dapat diterjemahkansebagai'

berikut:

"Jiwa manusia laksana kubangan air yang menggenang,akan terus bersihsela.gi tidakkejatuhan batu hingga menjadi keruh".

Masing-masing umat memiliki kewajiban sendiri-sendiri.20

Kedua contoh di atas adalah gaya bahasa tasybih, atau lebihtepatnya adalah

-lasybih mursaZ mufassaZ, karena adapt lasybihnya diseblltlca.ri, yakni'~ (kaj)pada

contoh pertama, dan LJIs (kaanna) pada contoh kedua., dart terdapat juga wajahsyibh,

yakni \"Ill.<> Jlj,l':l .£1)1 pada contoh pertama diterjemahkan "ia akflll senantiasa jernih",

17 -.-Mustafa Lutfi, al-Aharat, op. cit. , h. 41

1& Mustafa Lutn, Rintihan .Jiwa, op. cit. ,h. 5

19 --Mustafa Lutfi, al-Abarat, op. cit. , h. 42

20 Mustafa Lutfi~ Rintihan .Jiwa, op. cil. ,h. 6

Page 78: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

67

dan y.;>.\J J$; ,.:iAi pada contoh kedua diteljemahkan "masing-masing memiliki

kewajiban".

Selain ta.lybfh, juga terdapat gaya bahasa lainnya,seperti cOl1toh berikut ini :

"Apakah engkau mengingkru:i keberedaan mrumsia yrulg bisa menjaga kesuciruldirinya?,,22

Contoh di atas adalah kalimat taqrfr. Kru'ena pada kalimat tersebut terdapat

isim istifham yaitu hamzah yang keluar dari makna aslinya menjadi makl1ataqrir

(penegasrul). Pada conroh di atas, sang pembicarabermaksnd nH'lnlotivasi ()raIlgyajig

dipujinya untuk mengakui kelebihan-kelebihaJ1 yaJ1g didakwakan kepadaIiya.

"Oh, gelap gulita, mataku tak dapat melihat apa_apa".24

Contoh di atas adalah kalimat ta'ajjub. Cara mengi'rabnyaadalahL.

merupakaJ1 isim nakirah tammah (semputna) yang mel11jJnnyai makl1a ta 'ajjub,atau

disebut juga isim mausul (kata saJ11burtg) yang njaha khabt:lrl1yadihilangkan.

Kedudukannya sebagai mubtada' mabni atas sukun berkedudukrul rafa'dandisebut

dengan L. ta'ajjub atau partikel ta'ajjub. Dan ~I fuerupakml.fiUta'ajjubyakl1i

mengikuti pola ta 'ajjub yang berfungsi sebagai flU ta 'ajjubatau jJredikatta 'ajjub.

21 --Mustafa Lutti, ai-Aboral, op. cil. , h. 42

22 Mustafa Lutfl, Rintihan Jiwa, op. cil. , h. 5

23 Mustafa Lutfl, ai-Aboral, op. cil. , h. 51

24 Mustafa Lutt1. Rintiha Jiwa, op. cit. : h. 19

Page 79: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

68

Dan FJI kcdudukannya scbagai maf'ul bih alau discbul juga dcngan mula 'ajjab

minhu. ('Lol Scbagai zarafmakan alau kclerangan tempat.

Pcrgi bcrbckal jiwa yang khusyuk dan mcnyadari banyak kckurangan pada dirinya,kcmbali dcngan kccongkakan dan kcsombongan, tidak mmimclihat yang di bawah.26

DaIam kalimat di alas tcrdapat dua pasang kata yang bcrlawanan arli, yaitu

dcngan , dan dcngan , lcrkumpulnya dua kala yang bcrlawan[m' arti dalam suatu

kalimal, scbagaimana contoh di alas discbul scbagai lhibaq. Hanya saja lhibaq pada

contoh di alas discbuf lhibaq ijab, karena kedua kata yang bcrlawanan itu tidak

bcrbeda positif dan negatifnya.

Dari contoh-contoh gaya bahasa di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

lidak tcrjadi pcrubahan gaya bahasa dalam BSu matlpUn BSa.

Mengcnai analisis gramatikal atau tata bahasa, disini pcnulis hanya membahas

scdikit tcnlang penggunaan tanda baca. Mcnurut hcmal penulis, pcnggunaan tanda

baca, terulama tmlda baca litik dan koma sudah banyak yang mcmenuhi kriteria

pcnerjcmahan yang baik, schingga hasil terjemahan terscbut mudah dipahami

pcmbaca. Pcncrjemah scringkali mcnambahkan bahkan menghilangkan tanda baca

yang dirasa lidak perlu. Misalnya, pada cerpen BSu tidak tcrdapat tanda baca koma,

laIu pencrjemah menambahkan tanda koma pada cerpen BSa.

'5 --- Mustafa Lutfi, al-Abaral, ap. cil. ,h. 39

26 Mustafa Lutfl, Rinlihan Jiwa, op. cil. , h. 1

Page 80: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

69

"Atas nama wibawa bangsa dan kehormatan agama, ku mohon kalian tinggalkanperempuan itu".28

"Oh, gelap gulita, mataku tidak dapat melihat apa-apa. Duniainiterasaselupitsekali".30

Pada contoh di atas, penulis melihat adanyaperubahan tanda baca yang

dilakukan peneljemah. Pada contoh pertama, peneljemah mellarr,bahkan tanda koma

pada cerpen BSa. Dan pada contoh kedua, penerjemah luenggantl tandaseruITlenjadi

tanda koma dan tanda titik.

Kata pada kalimat di atas menunjukkan perasaall ta'jub atau keheral1anyang

dirasakan tokoh utama. Penulis meletakkan kata tersebut· berttljuari··agar •. jJaia

pembaca dapat ikut merasakan kejadian yang menimpa tokoh~tokohdalaITl cerpen

tersebut.

Contoh yang lainnya yaitu ;

a. Jadi impian dan harapan yang mana yang engkaumaksud?

b. Dulu billlyak orang yang mengira penggunaan ijijdiJ inipun 111el'eka<pasti akal1

mengikuti jalan pikiranku.

"7 --- Mustafa Lutti, al-Abarat, op. cit. , h. 48

28 Mustafa Lutfi; Rintihan Jiwa, op. cit. ,h. 13

29 Mustafa Lutt1, al-Abara!, op. cit. . h. 51

30 Mustafa Lutfi; Rintihan Jiwa, op. cit. ,h. 19

Page 81: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

70

Pada eontoh (a), seharusnya setelah kata "jadi", disertakan tanda baea koma.

Lebih jelasnya adalah sebagai berikut:" jadi, impian dan harapan yang mana yang

engkau maksud?".

Pada eontoh (b), seharusnya setelah kata "dulu", disertahm tanda baea koma.

Lebih jelasnya adalah sebagai berikut: "dulu, banyak orang yang mengira

penggunaan !Jijab inipwl mereka pasti akan mengikuti jalan pikiranku".

Selain itu, dalam eerpen BSa banyak terdapat penambahan kata demi

menghasilkan keindahan bahasa.

Hasil teljemahan Khalifurrahman :

Pergi berbekal banyak pikiran dan gagasan yang eemerlang, tapi pulang dengantangan hampa, tak ubahnya kepala area yang hanya dipenuhi nafsu menggelora.32

Dari eontoh hasil teIjemahan di atas, penulis berpendapat bahwa penerjemah

menggunakan metode penerjemahan bebas, seperti dalam kalimat:

Jl - -Mustafa Lutfi al-Manfaluti, al-Aharat, op. cit. , h. 39

32 Mustafa Lutfl, Rintihan Jiwa, op. cit. , h. 2

Page 82: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

71

Apabila kalimat tersebut diterjemahkan berdasarkan mode!< terjemahan kata

demi kata, maIm hasil kalimat di atas adalah:

"ra pergi membawa kepala yang penuh dengan hikmah dan pemikiran".

Penulis melihat bahwa penerjemah lebih mengutamakan isi dan pemilihan

diksi yang tepat sehingga mengorbankan bentuk teks bahasa sumber. Namtm, hasH

terjemahan KhalifulTahman tidak menyimpang dari amanat penulis BSn.Contoh

lainnya terlihat dalam kalimat:

"Tapi pulang dengan tangan hampa, tak ubahnya kepala area yang hanya di penuhinafsu menggelora".34

Dari hasi te~jemahan di atas, penulis melihat keticlak sesuaian dengan teks

aslinya. MenUt'ut penulis teks diatas eukup diartikan clengan kalimat:

"Namun kembali dengan kepala yang hanya berisikan hawa keraguan dan syubhat".

Contoh perubahan bentuk, dari kalimat majhul menjadi kalimat ma'lum,

terlihat pada kalimat:

"Kalianlihat ilmuwan Eropa berlomba-lomba meneapai ilmu yang gemiJang di antam"bangsa-bangsa dunia".36

33 _ _ - -Mustafa Lutfi, ai-Aboral, op. cil. , h. 39

34 Mustafa Lutf1, Rintihan Jhva, op. cit. , h. 2

35 --"Mustafa Lutfi, ai-Aboral, op. cil. , h. 47

36 Mustafa Lutt1, Ril11ihal1 Jiwa, op. cil. , h. 12

Page 83: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

72

Teori teIjemahan bebas Khalifurrahman juga terlihat pada kalimat:

"Kalian katakan pada mereka, bahwa cinta adalah dasar sebuah mmall tangga.Akibatnya mata mereka mulaijelalatan mencari cinta".38

C. Analisis Jsi Ccrpcn

Ccrpen ini mcrupakan gambaran rintihan jiwa penulis, dan diungkapkan

melalui tulisan-tulisan yang sarat dengan makna kehidupan manusia. Dalam tulisan-

tulisan al-Manfaluti, scpertinya ia tidak setuju dengan masulmya budaya-budaya

Barat ke Timur. Menumtnya, budaya Bamt hanya akan mcrusak adat ketimuran alau

aturan-aturan bangsa Timur. Karcna sikap dan cara berfikir b:mgsa Barat sangat

bertolak belakang dengan budaya bangsa Timur.

Pengarul1 budaya Barat dapat berdampak positif apabila diimbangi dengan

kcjcrnihan fikiran, kecerdasan, dan keimanan. Namun, apabila tidak diimbat1gi itu

semua, maim hanya akan menimbulkan bencana. Seperti yang tertera dalalll cerpen

"kehormatan". Begitu dallsyatnya perkembangan zaman dan kemajuan teknologi,,

hingga kcbanyakan orang rela melupakan dan meninggalkan nilai-nilai peradaban

dan nilai-nilai keagamaan demi symbol kemoderenan yang dibawa bangsa Barat.

37 Mustafa Lutfi, al-Aharat. op. cit. , h. 4538 Mustafa Lutfi, Rinlihan Jiwa, op. cit., h. 10

Page 84: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

73

Mereka tidak menyadari bahwasanya pengaruh duniaBaratyangl11erekab3l1gga"

banggakan hanya akan menimbulkan malapetalca bagi diri merekasendiri.

Cerpen "kehormatan" ini juga berkisar l11engenai tradisibangsa Thrillr

khususnya Mesir yang mengharuskan para kaul11 wanitimya Il1ellgenalcanhijabd3l1

mereka juga dibatasi untuk bergaul dengan para kaum lelalcikecuali isterimereka.

Walaupun demikian, para wanita itu hidup bahagia bersama keluarga mereka. Mereka

selalu patuh kepada suami mereka dan juga mereka selalu taat menjalankan perintah

agama. Hingga saat seorang pemuda yang baru kembalidari Eropa datang

mengustmg budaya Barat dan berusaha mengoyak semuatradisi btmsa Mesir. Natnun,

yang terjadi kemudian pemuda tersebut tertimpa malapetaka, d3l1alchimya ia

menyadari kekeliruannya.

Kelebihan cerpen-cerpen al-Manfaluti adalah tulisall-tulisa.l1nya yahg

menyerupai syair-syair yang indah, sehingga orang yahg Inel11baca tulisannyaalcan

terkagum-kagunl dengall keilldahan bahasanya. Selain. itu,temayangdisajikan

merupakan gambaran kehidupan manusia yang kadang· kala rnellyenangk311d311

mellyedihkan. Dan cerpen ini juga talc lepasdari tema· cinta yarlgb3l1yakdil11inati

para pembaca.

Page 85: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

BABVPENUTUP

A.Kcsimpulan

Setelah penulis melakukan penelitian dengan peneljemahan dalam cerpen

"Rintihan Jiwa", maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

I. Berdasarkan anaHsis unsur-unsur cerpen, maka cerpen BSa tidak mengalami

perubahan sebagaimana cerpen BSu, baik alur, maupun lata!'. Perubahan terjadi

hanya pada unsur penokohan, dalam naskah BSu, penulis tidak mencantumkan

nama-nama tokoh yang terlibat di dalam cerita. Penulis hanya menggunakan kata

"fulan" sebagai tokoh utamanya. Sedangkan dalam naskah BSa, pene~jemah

menggunakan kata "Sofyan". Namun, perubahan yang terjadi tidalc

mempengaruhi isi cerita. Oleh karena itu, cerpen BSa dapal dipastikan adalah

cerpen teljemallan sastra, bulcan saduran.

2. Model terjemahan Khalifurrahman cenderung bersifat bebas dml terkadang keHru.

Pendapat penuHs ini berdasarkan analisis penuHs pada beberapa unsur.

Penerjemahan bebas terlihat pada unsur alur. Kata yl yang biasanya bermakna

"urusan", namun diteljemahlcan "tekad". Selain itu, pada unsur latar terdapat lcata

r'\!1_u yang berarti "dan kaHan melihat", diteljemahkan dengan kalimat "kaHan

temukan". Jadi, menurut penuHs i Khalifunahman sebagai penerjemah lebih

memilih metode peneljemahan bebas agar menghasilkan penerjemahan yang ideal

dan tidak kaku.

Page 86: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

75

3. Dalam cerpen "Rintihan Jiwa" terdapat kekurangan dan kelebihan. Kelebihan dari

cerpen ini yaitu, seperti kita ketahui, al-Manfaluti adalah sastrawan mesir yang

terkenal dengan kemahirannya dalam memilih kata-kata yang indah, bahkan

hampir menyerupai sebuah syair. Hal tersebut ia buktikan dalain cerpen yang

beljudul al-Abarat ini. Al-Manfaluti dapat l11embuatpara pembacallyaterkagwll­

kagum dan terlena saat membaca hasil karyanyakarena keindahaIlbahasa.dah

tema yang biasanya merupakan masalah-masalah sosial, percintaan atau

romantika sepasang kekasih yang menyentuh perasaan.

4. Cerpen "Rintihan Jiwa" ini banyak memberikan hilollah danpelajaraIl bagi para

pembacanya. Sehingga, mereka likan memikirkandah mempertimbahgkal1segala

akibat dari tindakan yang akan mereka laktlkan. Cerpen ini. juga

menggambarkanlmenegaskan, bahwa segala sesuatu yang terlihatbaik iU111:\1k

orang lain, belum tentu baik untuk diri sendiri.

B.Saran

Penulis sadar bahwa penelitian ini jallh dari kesemptirnaan.Olellkarenaitu,

penulis sangat mengharapkan ada11ya peneliti-peneliti laill yahglIlelarijlltkaIl

penelitian ini dengan lebih baik. Hal ini dikarcnakaIl penulisbelum menganaJisis

semua cerpen yang terdapat dalam kumpulaIl cerpen "Rin1iha11. Jiwa" ,pellulis

ha11ya menganalisis satu sub cerpen saja, yaitu "Kehormat.:tn".

Page 87: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

76

Penulis juga dapat mengambil kesimpulan, bahwa pengetahuan bahasa Arab

sangat penti, g bagi peneliti naskah. Selain peneliti naskah, pihak lain yang hams

menguasai pengelahuan bahasa Arab yailu seorang peneIjemah. Penerjemah yang

baik hams memiliki kepandaian dalam memilih padanan kata atau diksi yarlg tepat,

agar menghasilkan terjemahan yang baik dan udah dipahami oleh pembaca. Selain

itu, hal terpcnting dalam proses penerjemahan yaitu , hasil terjemahan tidak boleh

menyimpang dari teks asli. Artinya, pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang

hams sampai kepada pembaea.

Hal yang paling penting dalam proses penerjemalJan yaitu, seorang

penerjemalJ hams menguasai kosa kata bahasa Arab dan Nahwu, sehingga tidak

terjadi kesalahan penerjemahan.

SeOl'ang penerjemah juga dituntut agar dapat membuat para pembacanya

merasa bahwa ia membaca teks asli. Oleh karena itu, peneljernah hams memiliki

wawasan bahasa dan tidak boleh tertinggal infonnasi mengenai kebahasaan.

Page 88: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

DAFTAR PUSTAKA

AI-Manfaluti Rintihan Jiwa, Terjemahan Khalifurrahman daTi al-Abarat, Yogyakarta:

Navilla, 2003)

, al-Abarat, Beirut: Dar al-Jil, tth----, Rintihan Jiwa, Terjemahan oleh Khalifurrahman Fath, Yogyakarta:----

Navilla, 2003

Amalia, Neneng, Analisis Teljemahan Novel "Reinkarnasi Kleopatra dan timur Leng

dalam Konftrensi Damai", karya Mahrnud Tayrnlrr, Jakarta, Perpus Adab,

UIN Syarif Hidayatullah, 2005

As-Siba'i, Al-Adab wa al-Nushus, Kairo: Dar an-Nadhah, tth

Danarlo, Jejak Tanah, Cerpen pilihan dalarn Kompas, Jaka\'la; Penerbit Buku

Kompas, 2002

Deselia, Sanita, Baju Kebesaran Zigy, Majalah Kawanku, Jakarta: Redaksi}t.

Kawanku, 2002

Hanafi, Nuraehman, Teori dan Seni Menerjemahkan, Flores: Nusa Indah, 1986

Haywood, John, A., Modern Arabic Literature 1800-1970, New York: St.Martin's

Press, 1972

Jassin, I-I.B, Sastra 1ndonesia Sebagai Warga Sastra Dunia, Jakarta: YayasanSayu,

1981, Cet. Ke-3

Kamil, Sukron, "Al-Man/alutiwa Adabuhu", dalam Mimbar Aganaa dan Budaya, No.

37, Vol. XV /1998 -1999, Jakmia: UIN Syahid, 1998

Page 89: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

78

Larson, Mildred 1., Penerjemahan Berdasar Makna; Pedoman untuk Pemadanan

Antal' Bahasa, Jakarta: Arean, 1991, Cet. ke-2

Lubis, A. Hamid Hasan, Glosarium Bahasa dan Sastra, Bandung: Angkasa, 1994

Lubis, Moehtar, Sastra dan Tehniknya, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1977

Mahali, Roehayah, Pedoman Bagi Peneljemah, Jakarta: Grasindo, 2002, Cet. Ke-2

Nurgiyantoro, Bill'han, Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: Gajah mada Univesity

Press. Th. 2003

Rahmanto, B. , Cerita Rekaan dan Drama, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999

Rani, Supratman Abdul dan Endang Sugriati, 115 Ikhtisar Roman Sastra Indonesia,

Bandung: CV. Pustaka Setia, 1999, Cet. Ke-1

Ridwan, Muhammad Maiunud "AI-manfaluti dan Karya-karyanya", dalam

Magdalena di hawah naungan Pohon Tilla, Yogyakarta: U.P. Indo, 1985, Cet.

Ke-3

Saad, M. Saleh, Cerita Rekaan, Jakarta: Panitia Pelaksana PenataTan Sastra Pusat·

Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 1978

-Salam, Muhanlmad Zaglul, Dirasat ji al-Ql:~sah al-Haditsah, t. t. :Jamiah al-

Iskandariyyah, t.t.

Salim, Peter, The Contempormy English - Indo Dictionary, Jakarta: Modem

English, 1986

Sayuti, Suminto A. , Berkenalan Dengann Prosa Fiksi, Yogyakarta: Gama Media,

2000

Semi, M. Atar, Anatomi Sastra, Padang: Angkasa Raya, tth

Page 90: 1426 Hl2005 M - repository.uinjkt.ac.id · terjemahan luar. Dalarn hal ini penerjemahan karya sastra masih mengalarni kesulitan. Sementara orang mel11andang bahwa l11eneljemahkarl

79

Simatupang, MaUl'its, Enam makalah tentang Penerjemahan, Jakarta; UKI Press,

1993

Sudiati, Vero, dan Aloys Widyamm'taya, Panggilan Menjadi Penerjemah,

Yogyakm·ta: ustaka Widyatm11a, 2005

Sudjiman, Panuti, Bunga Rampai Stilistika, Jakarta: Pustaka Utama Grafiti, 1991

Suryawinata, Zuchridin, "PeneWian Terhadap Terjemahan'~ dalam Aminuddin,

Metode Penelitian Kualitatif; Malang: I-IISKI dan YA3, 1993, Cel. Ke-I

Sumardjo, Jakob, Seluk-beluk dan Petunjuk Menulis Cerita Pendek, Bandung:­

Pustaka Latifah, 2004

Sumardjo, Jakob, dan Saini K. M. , Apresiasi Kesusastraan, Jakarta: Granledia, 1997

Suryawinata, Zuchridin, dan Sugeng Hariyanto, Translation: Bahasa teori dan

Penuntun Praktis Meneljemahkan, Yogyakarta: Kanisius, 2003, h. 155

Sutiasumarga, Males, Kesustraan Arab: Asal Mula dan Perkembi:mgannya, Jakarta:

Zikrul Hakim, 2001, Cel. Ke-2

Tarigan, Henry Guntur, Prinsip-prinsip Dasar Sastra, Bandung: Angkasa, 1993

Yusuf, Suhendra, Teori Terjemahan Pengantar ke Arah Pendekatan Linguistik dan

Sosiolinguistik, Bandung: Mandar maju, 1994), Cel. Ke-4

Zainuddin, Drs., Materi Pokok Bahasa dan Sastru Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta,

1992