142423371 makalah-stroke-hemoragik

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Karena, selain menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.\ Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif. Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat, tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salah satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.

Upload: septian-muna-barakati

Post on 10-Aug-2015

30 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan

pada hampir semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Karena, selain

menimbulkan beban ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi

beban bagi pemerintah dan perusahaan asuransi kesehatan.\

Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan

masalah utama di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk

mengatasi masalah krusial ini diperlukan strategi penangulangan Stroke yang

mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi, dan promotif.

Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi

sudah menjadi keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus

meningkat dari tahun ke tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat,

tepat dan akurat akan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah

penulis menyusun makalah mengenai Stroke yang menunjukan masih menjadi salah

satu pemicu kematian tertinggi di Indonesia.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Dengan melihat latar belakang yang dikemukakan sebelumnya maka beberapa

masalah yang akan dirumuskan dalam makalah ini adalah:

1. Pengertian Stroke

2. Jenis/ Bentuk/ Klasifikasi Stroke

3. Faktor Resiko

4. Mekanisme Kausal Terjadinya Penyakit

5. Tanda dan Gejala Klinis

6. Diagnosis

7. Upaya Pencegahan

8. Pengobatan

Page 2: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

1. 3. TUJUAN

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Epidemiologi Kesehatan

2. Untuk mengetahui factor penyebab terjadinya Stroke

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengembalian kesehatan orang yang

terkena Stroke

4. Untuk mengetahui cara penyembuhan Stroke.

Page 3: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN

1. Stroke adalah keadaan di mana sel-sel otak mengalami kerusakan karena tidak

mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup. Sel-sel otak harus selalu

mendapat pasokan oksigen dan nutrisi yang cukup agar tetap hidup dan dapat

menjalankan fungsinya dengan baik. Oksigen dan nutrisi ini dibawa oleh

darah yang mengalir di dalam pembuluh-pembuluh darah yang menuju sel-sel

otak. Apabila karena sesuatu hal aliran darah atau aliran pasokan oksigen dan

nutrisi ini terhambat selama beberapa menit saja, maka dapat terjadi stroke.

Penghambatan aliran oksigen ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah

mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak. Makin lama penghambatan ini

terjadi, efeknya akan makin parah dan makin sukar dipulihkan. Sehingga

tindakan yang cepat dalam mengantisipasi dan mengatasi serangan stroke

sangat menentukan kesembuhan dan pemulihan kesehatan penderita stroke.

2. Stroke Hemorrhagic meliputi pendarahan di dalam otak (intracerebral

hemorrhage) dan pendarahan di antara bagian dalam dan luar lapisan pada

jaringan yang melindungi otak (subarachnoid hemorrhage).

3. Stroke haemorrhagic , yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh

darah di otak, sehingga terjadi perdarahan di otak. Haemorrhagic stroke

umumnya terjadi karena tekanan darah yang terlalu tinggi. Hampir 70 persen

kasus haemorrhagic stroke terjadi pada penderita hipertensi (tekanan darah

tinggi). Hipertensi menyebabkan tekanan yang lebih besar pada dinding

pembuluh darah, sehingga dinding pembuluh darah menjadi lemah dan

pembuluh darah rentan pecah. Namun demikian, hemorrhagic stroke juga

dapat terjadi pada bukan penderita hipertensi. Pada kasus seperti ini biasanya

pembuluh darah pecah karena lonjakan tekanan darah yang terjadi secara tiba-

tiba karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan atau faktor

emosional.

Page 4: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Terdapat dua jenis utama pada stroke yang mengeluarkan darah :

(intracerebral hemorrhage dan (subarachnoid hemorrhage. Gangguan lain yang

meliputi pendarahan di dalam tengkorak termasuk epidural dan hematomas subdural,

yang biasanya disebabkan oleh luka kepala. Gangguan ini menyebabkan gejala yang

berbeda dan tidak dipertimbangkan sebagai stroke.

2.2. FAKTOR RISIKO

Faktor-faktor risik stroke adalah:

Usia lanjut Hipertensi (tekanan darah tinggi),

Serangan stroke sebelumnya atau transient ischemic attack (TIA),

Diabetes

Kolesterol tinggi

Atrial fibrilasi

2.3. GEJALA STROKE

Untuk mengetahui tanda-tanda stroke dapat dilakukan dengan mengamati

beberapa gejala stroke berikut:

Kelemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh.

Hilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran.

Penglihatan ganda.

Pusing.

Bicara tidak jelas (rero).

Sulit memikirkan atau mengucapkan kata-kata yang tepat.

Page 5: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Tidak mampu mengenali bagian dari tubuh.

Pergerakan yang tidak biasa.

Hilangnya pengendalian terhadap kandung kemih.

Ketidakseimbangan dan terjatuh.

Pingsan.

2.4. PENGOBATAN

Jika terjadi serangan stroke, yang perlu segera dilakukan adalah pemeriksaan

untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang

tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Stroke dapat disebabkan faktor keturunan? Para ahli kesehatan meyakini, ada

hubungan antara risiko stroke dengan faktor keturunan, walaupun tidak secara

langsung. Pada keluarga yang banyak anggotanya menderita stroke, kewaspadaan

terhadap faktor-faktor yang dapat menyebabkan stroke harus lebih ditingkatkan.

Namun demikian stroke bukan merupakan penyakit keturunan. Banyaknya kasus

stroke dalam keluarga Anda mungkin lebih disebabkan faktor pola makan, gaya

hidup, dan watak yang hampir sama. Makanan bersantan asal tidak berlebihan

sebetulnya tidak berbahaya. Namun jika setiap hari mengonsumsi makanan berlemak,

terutama lemak hewani dalam jumlah berlebihan, apalagi kurang makan sayur dan

buah-buahan segar, tentu akan meningkatkan risiko stroke. Cepat marah, panik, dan

stres, apalagi perokok, kurang olah raga, berat badan berlebih dan kurang tidur akan

melipat gandakan kemungkinan Anda terkena stroke. Data penelitian mengenai

pengobatan stroke hingga kini masih belum memuaskan walaupun telah banyak yang

dicapai, hasil akhir pengobatan kalau tidak meninggal hampir selalu meninggalkan

kecacatan. Agaknya pengobatan awal/dini serta pencegahan sangat bermanfaat, akan

tetapi harus disertai dengan pengenalan dan pemahaman stroke pada semua lapisan

dan komunitas dalam masyarakat.

2.5. TANDA-TANDA MUNCULNYA SERANGAN STROKE

Page 6: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Pada tingkat awal, masyarakat, keluarga dan setiap orang harus memperoleh

informasi yang jelas dan meyakinkan bahwa stroke adalah serangan otak yang secara

sederhana mempunyai lima tanda-tanda utama yang harus dimengerti dan sangat

difahami. Hal ini penting agar semua orang mempunyai kewaspadaan yang tinggi

terhadap bahaya serangan stroke.

2.5.1. Tanda-tanda serangan stroke :

Rasa bebal atau mati mendadak atau kehilangan rasa dan lemas pada muka,

tangan atau kaki, terutama pada satu bagian tubuh saja.

Rasa bingung yang mendadak, sulit bicara atau sulit mengerti.

Satu mata atau kedua mata mendadak kabur.

Mendadak sukar berjalan, terhuyung dan kehilangan keseimbangan.

Mendadak merasa pusing dan sakit kepala tanpa diketahui sebab musababnya.

Selain itu harus dijelaskan pula kemungkinan munculnya tanda-tanda ikutan

lain yang bisa timbul dan atau harus diwaspadai, yaitu;

Rasa mual, panas dan sangat sering muntah-muntah.

Rasa pingsan mendadak, atau merasa hilang kesadaran secara mendadak.

Adapun, untuk menghindari stroke seseorang bisa melakukan tindakan

pencegahan termasuk membiasakan diri menjalani gaya hidup sehat. Berikut

adalah 10 langkah yang dapat Anda lakukan guna menghindarkan diri dari

serangan stroke.

1. Hindari dan hentikan kebiasaan merokok. Kebiasaan ini dapat

menyebabkan atherosclerosis (pengerasan dinding pembuluh darah)

dan membuat darah Anda menjadi mudah menggumpal.

2. Periksakan tensi darah secara rutin. Tekanan darah yang tinggi bisa

membuat pembuluh darah Anda mengalami tekanan ekstra. Walaupun

tidak menunjukkan gejala, ceklah tensi darah secara teratur.

3. Kendalikan penyakit jantung. Kalau Anda memiliki gejala atau

gangguan jantung seperti detak yang tidak teratur atau kadar kolesterol

Page 7: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

tinggi, berhati-hatilah karena hal itu akan meningkatkan risiko

terjadinya stroke. Mintalah saran dokter untuk langkah terbaik.

4. Atasi dan kendalikan stres dan depresi. Stres dan depresi dapat

menggangu bahkan menimbulkan korban fisik. Jika tidak teratasi, dua

hal ini pun dapat menimbulkan problem jangka panjang.

5. Makanlah dengan sehat. Anda mungkin sudah mendengarnya ribuan

kali, namun penting artinya bila Anda disiplin memakan sedikitnya

lima porsi buah dan sayuran setiap hari. Hindari makan daging merah

terlalu banyak karena lemak jenuhnya bisa membuat pembuluh darah

mengeras. Konsumsi makanan berserat dapat mengendalikan lemak

dalam darah.

6. Kurangi garam. Karena garam akan mengikatkan tekanan darah.

7. Pantau berat badan Anda. Memiliki badan gemuk atau obesitas akan

meningkatkan risiko Anda mengalami tekanan darah tinggi, penyakit

jantung dan diabetes, dan semuanya dapat memicu terjadinya stroke.

8. Berolahraga dan aktif. Melakukan aktivitas fisik secara teratur

membantu Anda menurunkan tensi darah dan menciptakan

keseimbangan lemak yang sehat dalam darah.

9. Kurangi alkohol. Meminum alkohol dapat menaikkan tensi darah, oleh

karena itu menguranginya berarti menghindarkan Anda dari tekanan

darah tinggi.

10. Up date pengetahuan Anda. Dengan mengikuti perkembangan

informasi tentang kesehatan, banyak hal penting yang diperoleh guna

menghindari kemungkinan atau menekan risiko stroke. Berhati-

hatilah, beragam hormon termasuk pil dan terapi penggantian hormon

HRT diduga dapat membuat darah menjadi kental dan cenderung

mudah menggumpal.

Page 8: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

2.6. STROKE HAEMORAGIK

1) Perdarahan serebri

Perdarahan serebri termasuk urutan ketiga dari semua penyebab kasus

gangguan pembuluh darah otak dan merupakan persepuluh dari semua kasus

penyakit ini. Perdarahan intrakranial biasanya disebabkan oleh ruptura arteria

serebri.

2) Pecahnya aneurisma

Biasanya perdarahan serebri terjadi akibat aneurisme yang pecah maka

penderita biasanya masih muda dan 20% mempunyai lebih dari satu

aneurisme. Dan salah satu dari ciri khas aneurisme adalah kecendrungan

mengalami perdarahan ulang (Sylvia A. Price, 1995)

3) Penyebab lain (dapat menimbulkan infark atau perdarahan).

- Trombosis sinus dura

- Diseksi arteri karotis atau vertebralis

- Vaskulitis sistem saraf pusat

- Penyakit moya-moya (oklusi arteri besar intrakranial yang progresif)

- Migran

- Kondisi hyperkoagulasi

- Penyalahgunaan obat (kokain dan amfetamin)

- Kelainan hematologis (anemia sel sabit, polisitemia atau leukemia)

- Miksoma atrium.

2.6.1. Faktor Resiko :

Yang tidak dapat diubah : usia, jenis kelamin pria, ras, riwayat keluarga,

riwayat TIA atau stroke, penyakit jantung koroner, fibrilasi atrium, dan

heterozigot atau homozigot untuk homosistinuria.

Yang dapat diubah : hypertensi, diabetes mellitus, merokok, penyalahgunaan

obat dan alcohol, hematokrit meningkat, bruit karotis asimtomatis,

hyperurisemia dan dislidemia.

Page 9: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

2.6.2. Patofisiologi

Otak sendiri merupakan 2% dari berat tubuh total. Dalam keadaan istirahat

otak menerima seperenam dari curah jantung. Otak mempergunakan 20%

dari oksigen tubuh. Otak sangat tergantung kepada oksigen, bila terjadi

anoksia seperti yang terjadi pada CVA di otak mengalami perubahan

metabolik, kematian sel dan kerusakan permanen yang terjadi dalam 3

sampai dengan 10 menit (non aktif total). Pembuluh darah yang paling

sering terkena ialah arteri serebral dan arteri karotis Interna.

Adanya gangguan peredaran darah otak dapat menimbulkan jejas atau

cedera pada otak melalui empat mekanisme, yaitu :

1. Penebalan dinding arteri serebral yang menimbulkan penyempitan atau

penyumbatan lumen sehingga aliran darah dan suplainya ke sebagian

otak tidak adekuat, selanjutnya akan mengakibatkan perubahan-

perubahan iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat

menimbulkan nekrosis.

2. Pecahnya dinding arteri serebral akan menyebabkan bocornya darah ke

kejaringan (hemorrhage).

3. Pembesaran sebuah atau sekelompok pembuluh darah yang menekan

jaringan otak.

4. Edema serebri yang merupakan pengumpulan cairan di ruang interstitial

jaringan otak.

Konstriksi lokal sebuah arteri mula-mula menyebabkan sedikit perubahan

pada aliran darah dan baru setelah stenosis cukup hebat dan melampaui

batas kritis terjadi pengurangan darah secara drastis dan cepat. Oklusi suatu

arteri otak akan menimbulkan reduksi suatu area dimana jaringan otak

normal sekitarnya yang masih mempunyai pendarahan yang baik berusaha

membantu suplai darah melalui jalur-jalur anastomosis yang ada. Perubahan

awal yang terjadi pada korteks akibat oklusi pembuluh darah adalah

gelapnya warna darah vena, penurunan kecepatan aliran darah dan sedikit

dilatasi arteri serta arteriole. Selanjutnya akan terjadi edema pada daerah ini.

Page 10: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Selama berlangsungnya perisriwa ini, otoregulasi sudah tidak berfungsi

sehingga aliran darah mengikuti secara pasif segala perubahan tekanan

darah arteri. Di samping itu reaktivitas serebrovaskuler terhadap PCO2

terganggu. Berkurangnya aliran darah serebral sampai ambang tertentu akan

memulai serangkaian gangguan fungsi neural dan terjadi kerusakan jaringan

secara permanen

Skema :

Perdarahan arteri / oklusi

Penurunan tekanan perfusi vaskularisasi distal

Iskemia Pelebaran kontara lateral

Anoksia Aktivitas elektrik terhenti

Metabolisme Anaerob Pompa natrium dan kalium gagal

Metabolisme Asam Natrium dan air masuk ke sel

Asidosis lokal Edema intra sel

Pompa natrium gagal Edema ekstra sel

Edema dan nekrosis jaringan Perfusi jaringan serebral

Sel mati secara progresif (defisit fungsi otak) ( Satyanegara, 1998)

2.6.3. Tanda dan Gejala

a. Vertebro basilaris, sirkulasi posterior, manifestasi biasanya bilateral :

Kelemahan salah satu dari empat anggota gerak tubuh

Peningkatan refleks tendon

Ataksia

Tanda babinski

Tanda-tanda serebral

Disfagia

Disartria

Sincope, stupor, koma, pusing, gangguan ingatan.

Gangguan penglihatan (diplopia, nistagmus, ptosis, paralysis satu

mata).

Page 11: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Muka terasa baal.

b. Arteri Karotis Interna

Kebutaan Monokular disebabkan karena insufisiensi aliran darah

arteri ke retina

Terasa baal pada ekstremitas atas dan juga mungkin menyerang

wajah.

c. Arteri Serebri Anterior

Gejala paling primer adalah kebingungan

Rasa kontralateral lebih besar pada tungkai

Lengan bagian proksimal mungkin ikut terserang

Timbul gerakan volunter pada tungkai terganggu

Gangguan sensorik kontra lateral

Dimensi reflek mencengkeram dan refleks patologis

d. Arteri Serebri Posterior

Koma

Hemiparesis kontralateral

Afasia visual atau buta kata (aleksia)

Kelumpuhan saraf kranial ketiga – hemianopsia, koreo – athetosis

e. Arteri Serebri Media

Mono paresis atau hemiparesis kontra lateral (biasanya mengenai

lengan)

Kadang-kadang heminopsia kontralateral (kebutaan)

Afasia global (kalau hemisfer dominan yang terkena)

Gangguan semua fungsi yang ada hubungannya dengan percakapan

dan komunikasi

Disfagia

2.6.4. Penatalaksanaan

a. Penatalaksanaan umum 5 B dengan penurunan kesadaran :

1. Breathing (Pernapasan)

Page 12: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

- Usahakan jalan napas lancar.

- Lakukan penghisapan lendir jika sesak.

- Posisi kepala harus baik, jangan sampai saluran napas tertekuk.

- Oksigenisasi terutama pada pasien tidak sadar.

2. Blood (Tekanan Darah)

- Usahakan otak mendapat cukup darah.

- Jangan terlalu cepat menurunkan tekanan darah pada masa akut.

3. Brain (Fungsi otak)

- Atasi kejang yang timbul.

- Kurangi edema otak dan tekanan intra cranial yang tinggi.

4. Bladder (Kandung Kemih)

- Pasang katheter bila terjadi retensi urine

5. Bowel (Pencernaan)

- Defekasi supaya lancar.

- Bila tidak bisa makan per-oral pasang NGT/Sonde.

b. Menurunkan kerusakan sistemik.

Dengan infark serebral terdapat kehilangan irreversible inti sentral

jaringan otak. Di sekitar zona jaringan yang mati mungkin ada jaringan

yang masih harus diselamatkan. Tindakan awal yang harus difokuskan

untuk menyelamatkan sebanyak mungkin area iskemik. Tiga unsur yang

paling penting untuk area tersebut adalah oksigen, glukosa dan aliran

darah yang adekuat. Kadar oksigen dapat dipantau melalui gas-gas arteri

dan oksigen dapat diberikan pada pasien jika ada indikasi. Hypoglikemia

dapat dievaluasi dengan serangkaian pemeriksaan glukosa darah.

c. Mengendalikan Hypertensi dan Peningkatan Tekanan Intra Kranial

Kontrol hypertensi, TIK dan perfusi serebral dapat membutuhkan upaya

dokter maupun perawat. Perawat harus mengkaji masalah-masalah ini,

mengenalinya dan memastikan bahwa tindakan medis telah dilakukan.

Page 13: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Pasien dengan hypertensi sedang biasanya tidak ditangani secara akut.

Jika tekanan darah lebih rendah setelah otak terbiasa dengan hypertensi

karena perfusi yang adekuat, maka tekanan perfusi otak akan turun

sejalan dengan tekanan darah. Jika tekanan darah diastolic diatas kira-

kira 105 mmHg, maka tekanan tersebut harus diturunkan secara

bertahap. Tindakan ini harus disesuaikan dengan efektif menggunakan

nitropusid.

Jika TIK meningkat pada pasien stroke, maka hal tersebut biasanya

terjadi setelah hari pertama. Meskipun ini merupakan respons alamiah

otak terhadap beberapa lesi serebrovaskular, namun hal ini merusak

otak. Metoda yang lazim dalam mengontrol PTIK mungkin dilakukan

seperti hyperventilasi, retensi cairan, meninggikan kepala, menghindari

fleksi kepala, dan rotasi kepala yang berlebihan yang dapat

membahayakan aliran balik vena ke kepala. Gunakan diuretik osmotik

seperti manitol dan mungkin pemberian deksamethasone meskipun

penggunaannya masih merupakan kontroversial.

d. Terapi Farmakologi

Antikoagulasi dapat diberikan pada stroke non haemoragik, meskipun

heparinisasi pada pasien stroke iskemik akut mempunyai potensi untuk

menyebabkan komplikasi haemoragik. Heparinoid dengan berat molekul

rendah (HBMR) menawarkan alternatif pada penggunaan heparin dan

dapat menurunkan kecendrungan perdarahan pada penggunaannya. Jika

pasien tidak mengalami stroke, sebaliknya mengalami TIA, maka dapat

diberikan obat anti platelet. Obat-obat untuk mengurangi perlekatan

platelet dapat diberikan dengan harapan dapat mencegah peristiwa

trombotik atau embolitik di masa mendatang. Obat-obat antiplatelet

merupakan kontraindikasi dalam keadaan adanya stroke hemoragi

seperti pada halnya heparin.

e. Pembedahan

Page 14: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Beberapa tindakan pembedahan kini dilakukan untuk menangani

penderita stroke. Sulit sekali untuk menentukan penderita mana yang

menguntungkan untuk dibedah. Tujuan utama pembedahan adalah untuk

memperbaiki aliran darah serebral.

Endarterektomi karotis dilakukan untuk memperbaiki peredaran darah

otak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita

beberapa penyulit seperti hypertensi, diabetes dan penyakit

kardiovaskuler yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum

sehingga saluran pernapasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat

dipertahankan.

2.6.5. Komplikasi

a. TIK meningkat

b. Aspirasi

c. Atelektasis

d. Kontraktur

e. Disritmia jantung

f. Malnutrisi

g. Gagal napas

2.6.6. Tindakan Pencegahan

Beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah :

1. Pembatasan makan garam; dimulai dari masa muda, membiasakan

memakan makanan tanpa garam atau makanan bayi rendah garam.

2. Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk

mempertahankan tekanan darah selama tindakan pembedahan. Cegah

jangan sampai penderita diberi obat penenang berlebihan dan istirahat

ditempat tidur yang terlalu lama.

3. Peningkatan kegiatan fisik; jalan setiap hari sebagai bagian dari program

kebugaran.

Page 15: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

4. Penurunan berat badan apabila kegemukan

5. Berhenti merokok

6. Penghentian pemakaian kontrasepsi oral pada wanita yang merokok,

karena resiko timbulnya serebrovaskular pada wanita yang merokok dan

menelan kontrasepsi oral meningkat sampai 16 kali dibandingkan

dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menelan pil kontrasepsi.

2.6.7. Dampak Masalah

a. Bagi Individu

1). Biologis

Penderita akan mengalami gangguan pernapasan akibat hilannya reflek

batuk dan penurunan kesadaran hingga terjadi akumulasi secret. Nyeri

kepala akibat infark serebri yang luas, penurunan kesadaran, gangguan

kognitif, disorientasi, mual dan muntah, gangguan menelan, tidak bisa

menjalin komunikasi karena klien aphasia, terjadi konstipasi akibat

tirah baring dan kurangnya mobilisasi, dan dekubitus akibat tirah

baring yang lama.

2). Psikologis

Cemas sedang akibat hemiparese, terutama pada penderita yang

mempunyai beban tanggung jawab pada keluarganya. Penderita dapat

mengalami depresi disamping rasa rendah diri yang bisa dipahami

sebagai suatu reaksi emosional terhadap kemunduran kualitas dan

keberadaannya.

3). Sosial

Apabila keadaan sakitnya sampai terjadi kelumpuhan dan gangguan

komunikasi, klien akan mengalami kesulitan untuk mengadakan

interaksi dengan keluarga maupun masyarakat. Mungkin juga klien

akan menarik diri dari interaksi sosial karena merasa harga dirinya

rendah dan merasa tidak berguna.

4). Spiritual

Page 16: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Penderita mungkin akan mengalami kesulitan didalam melakukan

kewajiban kepada Tuhan Yang Maha Esa karena keterbatasannya.

Mungkin juga penderita akan merasa bahwa Tuhan tidak adil kepada

dirinya akibat dari depresi. Penderita juga mengingkari dan menolak

keberadaan dari Yang Maha Kuasa.

b. Bagi keluarga

Penderita akan menjadikan beban bagi keluarga, karena keluarga yang

sehat berupaya untuk mencarikan biaya pengobatan, membantu

memberikan perawatan, karena penderita sendiri sangat tergantung dalam

memenuhi kebutuhannya sendiri. Keluarga akan merasa cemas mengenai

keadaannya. Apabila penderita suami atau isteri mungkin menghadapi

resiko depresi dan perubahan emosional.

2.7. HEMORRHAGIC STROKE DAN KEBINGUNGAN

Kebingungan adalah gejala dari stroke hemorrhagic. Sebuah hemorrhagic

stroke terjadi ketika gumpalan darah terbentuk dalam arteri dan pembuluh darah

pecah.

Hemorrhagic Stroke Dan Merokok Salah satu faktor risiko terbesar bagi

orang-orang yang telah menderita hemorrhagic stroke jantung merokok. Bahkan, hal

itu bisa saja salah satu penyebab utama juga. Berdasarkan penelitian, ditemukan

bahwa merokok memiliki dampak langsung terhadap tekanan darah. Seorang

berbagai tekanan darah secara langsung meningkatkan kemungkinan mengalami

stroke.

Stroke hemorrhagic Ilustrasi Istilah perdarahan berarti pendarahan karena

tekanan. Sebuah stroke hemorrhagic terjadi bila pembuluh darah pecah di dalam otak.

Bila pendarahan terjadi di otak, itu bisa berakibat fatal bagi orang. Beberapa

kerusakan seperti stroke lumpuh atau cacat tetap dapat terjadi sebagai hasilnya.

Stroke hemorrhagic recurrences Stroke adalah salah satu alasan paling umum

bagi orang-orang mati di Amerika Serikat. Sebagian besar stroke yang terjadi

menyebabkan kerusakan serius pada tubuh fisik. Hemorrhagic stroke tidak yang biasa

Page 17: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

seperti jenis lain, yang stroke iskemik. Pada catatan perbandingan, hanya 20 persen

dari total orang-orang yang menderita stroke menderita hemorrhagic satu. Iskemik

adalah dengan jauh lebih umum.

2.7.1. Theraphy:

1. Injeksi ketorolac 1 ampl/ 8jam

2. Injeksi Bralin 1ampl/ 8jam

3. Injeksi Benocetam 3 gram/12 jam

4. Injeksi Tramadol 1 ampl/8 jam

5. Infus RL

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Page 18: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa

dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau

streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3

jam setelah timbulnya stroke.

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis

yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak

teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya

terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-

obatan atau terapi psikis.

3.2. SARAN

1. Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah

tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak

karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

2. Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk

memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan

antikoagulan (misalnya heparin), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah

terjadi completed stroke.

3. Pada completed stroke, beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran

darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena

itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.

4. Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan

atau transient ischemic attack, ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya

stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke

berulang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 19: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

J, Iskandar (2007), Stroke A-Z. PT BIP-Gramedia, Jakarta.

http://tutiiskandar.wordpress.com/2009/01/30/makalah-stroke/

Page 20: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

KMB : 1

DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes

TUGAS : MAKALAH

“SROKE HEMORAGIK”

OLEH :

NAMA : ROSNAH DANI

NIM : 11.11.929

TINGKAT : III A

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA

TAHUN

2014

Page 21: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-

Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Stoke Hemoragik”, yang mana

makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Keperawatan

Pemerintah Kabupaten Muna.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan memberikan saran.

Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya

penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan Mahasiswa

/Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna pada umumnya.

Raha, 19 Juli 2014

Penulis

Page 22: 142423371 makalah-stroke-hemoragik

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2

1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian .................................................................................. 3

2.2 Faktor Risiko ................................................................................... 4

2.3 Gejala Stroke ................................................................................... 4

2.4 Pengobatan ...................................................................................... 5

2.5 Tanda-Tanda Munculnya Serangan Stroke .................................. 6

2.6 Stroke Haemoragik .................................................................. 8

2.7 Hemorrhagic Stroke Dan Kebingungan ...................................... 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ........................................................................................ 18

3.2 Saran-saran ........................................................................................ 18

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 19