142340148 penyearah 3 fasa terkendali fasa setengah gelombang 2
DESCRIPTION
elektronika dasarTRANSCRIPT
-
58
PENYEARAH TIGA FASA FAKULTAS TEKNIK UNP JOBSHEET/LABSHEET JURUSAN : TEKNIK ELEKTRO NOMOR : XII PROGRAM STUDI :DIV WAKTU : 2 x 50 MENIT
MATA KULIAH /KODE : ELEKTRONIKA DAYA 1/ TEI051
TOPIK : PENYEARAH TIGA FASA SETENGAH GELOMBANG TERKENDALI
I. TUJUAN
1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali dengan menggunakan SCR
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali dengan berbagai variasi beban
3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali pada berbagai variasi beban
II. TEORI SINGKAT
Penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali menggunakan tiga buah SCR sebagai saklar dayanya. Skema penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali diperlihatkan pada Gambar 1.
Gambar 1. Penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali Penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali dapat dioperasikan dalam dua mode, yaitu Continuous Conduction Mode (CCM) dan Discontinuous Conduction Mode (DCM) 1. Continuous Conduction Mode (CCM)
Pada mode ini arus sesaat output tidak pernah mencapai nol, seperti Gambar 2. Sudut penyalaan SCR pada CCM adalah 0 30 dan sudut pemadamannya
150 = + .
Gambar 2. Tegangan output penyearah yang dioperasikan dalam Continuous Conduction Mode (CCM)
-
2.
Tegangan
2dcV =
daya dc : Tegangan
Arus rms
. Discontinu
Pada DCMtagangan o30
Gambar 3. Teg
Tegangan
2dcV =
daya dc : Tegangan
Arus rms
n keluaran ra56
6
3 sin2 m
V
+
+
dc dc dcP V I=n rms keluar
: rmsrmsVIR
=
uous ConduM, saat seat output DCM150 dan su
gangan output
n keluaran ra
6
3 sin2 m
V
+dc dc dcP V I=
n rms keluar
: rmsrmsVIR
=
ata-rata CCM
( )n td t =
ran CCM :
s dan daya a
ction Mode bernilai nol
M seperti Gamudut pemada
penyearah yan
ata-rata DCM
( ) 3n td t =
ran CCM :
s dan daya a
M : 3 3 cos2 m
V
ac : ac rmP V=
(DCM) untuk suatu
mbar 3. Suduamannya =
ng dioperasikan(DCM)
M :
(3 1 cos2
mV +
ac : ac rmP V=
, Arus dc :
2rms
ms rmsVIR
=
u peiode tertut penyalaan
180= .
n dalam Discon
( )30 + , A
2rms
ms rmsVIR
=
: dcdcVIR
=
s , efisiensi :
entu. Bentukn SCR pada
ntinuous Cond
Arus dc : dI
s , efisiensi :
5
dcac
PP
=
k gelombangCCM adalah
duction Mode
dcdc
VR
=
dcac
PP
=
59
g h
-
60
III. BAHAN DAN ALAT 1. Power Supply (60-132) 2. Thyristor control panel (70-220) 3. Resistor load (67-142) 4. Induktor load (67-300) 5. Kapasitor load (67-201) 6. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) 7. Digital Volmeter/Amperemeter AC/DC (68-116) 8. Osiloscop Double Beam 9. Kabel jumper
IV. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali a. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang ditunjuk
kan oleh Gambar 4.
Gambar 4. Rangkaian percobaan
b. Rangkaian power suplai dibuat untuk output 3 fasa, seperti yang ditunjukkan gambar 5.
Gambar 5. Rangkaian power suplay 2. Percobaan dengan beban Resistor
-
61
a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan posisikan induktor dalam keadaan terhubung singkat dengan menghubungkan terminal link.
b. Posisikan selektor penyalaan sudut pada posisi 0-180. c. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor
memiliki nilai 182 d. Kalibrasi osiloskop e. Posisikan tegangan referensi penyalaan SCR pada posisi 0 f. Hubungkan power suplai ke sumber g. Hidupkan Thyristor control panel (70-220) dan Power Suplply (60-132) h. Variasikan tegangan referensi penyalaan SCR mulai dari 0 sampai 10 Volt,
seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1 i. Amati bentuk gelombang arus dan tegangan yang ditunjukkan oleh
osiloskop. Untuk melihat tegangan input, pindahkan rangkaian osiloskop ke sisi input.
j. Moving Iron Volmeter/Amperemeter AC/DC 0-3 A (68-114) digunakan untuk melihat nilai rms tegangan dan arus, sedangkan Digital Volmeter /Amperemeter AC/DC (68-116) digunakan untuk melihat nilai rata-rata arus dan tegangan.
k. Catat nilai puncak, rms dan nilai rata-rata dari arus dan tegangan dalam Tabel 1.
l. Matikan power suplai dan beralih ke percobaan 2
3. Percobaan dengan beban Resistor dan Induktor a. Posisikan semua saklar kapasitor dalam kondisi OFF dan lepaskan hubung-
an terminal link inductor sehingga inductor menjadi beban bagi penyearah. b. Setting nilai induktor dalam keadaan minimum c. Ulangi langkah e sampai g d. Buat nilai inductor menjadi 700 Mh dengan mengatur switchnya dan
masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel 2
4. Percobaan dengan beban Resistor dan Kapasitor a. Posisikan saklar kapasitor dalam kondisi ON (10 F) dan pasang hubungan
terminal link induktor . b. Posisikan semua saklar resistor dalam kondisi ON, sehingga resistor
memiliki nilai 182 c. Ulangi langkah e sampai k pada percobaan 2 dan masukkan hasil penga
matan ke dalam tabel 3
Tabel 1. Hasil Percobaan Beban R Vref SCR
Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
1 2 4 6 8 10
Tabel 2. Hasil Percobaan Beban RL
-
62
Vref SCR
Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
2 4 6 8 10
Tabel 3. Hasil Percobaan Beban RC
Vref SCR
Input Output Bentuk Gelombang Vrms Irms Vm Vrms Vdc Irms Idc Vs Vout Iout
0
2 4 6 8 10
V. TUGAS
Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan, kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan
VI. ANALISIS
1. Hitung nilai rms dan rata-rata tegangan dan arus pada percobaan diatas dan bandingkan hasilnya dengan pengukuran.
2. Hitug daya ac dan daya dc penyearah 3. Tentukan sudut penyalaan dan pemadaman SCR pada setiap variasi tegangan
referensi penyalaan SCR 4. Bandingkan hasil percobaan anda dengan penyearah setengah gelombang tidak
terkendali. Jelaskan perbedaannya! 5. Jelaskan hubungan perubahan tegangan referensi penyalaan SCR dengan mode
operasi penyearah (CCM dan DCM)
Gambar6. Konfigurasi rangkaian pada panel thyristor
-
63
Gambar 7. Konfigurasi rangkaian pada panel