1401414074_anas setiaji_artikel seni musik.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
1/12
MUSIK SEBAGAI MEDIA PEMBANGKIT ZONA ALFA
DALAM MENINGKATAN KECERDASAN OTAK ANAK
Artikel
disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Individu
Mata Kuliah Pendidikan Seni Musik
Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar
oleh
Anas Setiaji
140414074
JURUSAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
2/12
MUSIK SEBAGAI MEDIA PEMBANGKIT ZONA ALFA
DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN OTAK ANAK
Anas SetiajiJurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas
Negeri Semarang UPP Tegal Jalan Kompol Suprapto No.4 Kelurahan
Kemandungan Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal Jawa Tengah Indonesia Kode
Pos 52114
email [email protected] faximile (0283) 353928
Abstrak:
Musik merupakan sebuah seni yang memiliki nilai estetika yang amat
tinggi bagi tiap pendengarnya. Musik, seni yang melukiskan pemikiran dan
perasaan manusia melalui keindahan suara yang memiliki irama teratur, dan nada-
nada yang teratur. Berbagai konsep teori mengenai musik banyak sekali
berkembang dikalangan para ahli yang telah banyak memakan asam garam di
bidangnya yaitu dunia permusikan. Mozart Effect , salah satu contoh teori
pengaruh musik dimana menjelaskan bahwa musik secara fisik, mental, emosional
dan spiritual dapat menguatkan pikiran, menjadikan orang kreatif. Daya kreatif
manusia merupakan hasil karsa cipta tiap insan manusia yang tak terlepas dari
pengaruh daya imajinasi otak manusia. Untuk mencapai daya kreatif yang
maksimal maka otak manusia harus berada dalam kondisi alfa. Memasuki kondisi
alfa bagi tiap individu membutuhkan metode yang khusus. Musik adalah salah
satu contoh media yang dapat dijadikan metode bagi seseorang untuk memasuki
zona alfa. Rumusan masalah pada artikel ini adalah bagaimana pengaruh musik
sebagai media pembangkit zona alfa. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakahmusik itu berpengaruh pada kecerdasan otak anak terutama bagi peserta didik
dalam proses pembelajaran. Dengan berpegang teguh pada teori pengaruh musik
yang ada maka seseorang baik guru maupun orang tua dapat mendidik anaknya
serta mengarahkan anaknya agar kelak memiliki anak unggul berotak prima.
Kata Kunci: pengaruh musik, mozart effect, zona alfa, kecerdasan otak anak.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
3/12
PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau
yang berjajar dari Sabang hingga Merauke dimana di dalamnya dihuni oleh
berbagai penduduk yang berasal dari etnis yang berbeda. Pada zaman dahulu bagi
kebanyakan penduduk di Indonesia, mendengarkan musik belum menjadi
kebiasaan. Mereka umumnya menganggap bahwa hanya kalangan tertentu sajalah
yang pantas menikmati musik tersebut. Ada anggapan lain muncul bahwa hanya
orang dewasa yang dapat menikmati musik. Tak pernah terpikirkan oleh kita
bahwa beberapa jenis musik ini bukan saja dapat dinikmati oleh semua kalangan,
akan tetapi sangat bermanfaat untuk didengar oleh mahasiswa, siswa, anak-anak,
bahkan sejak janin di dalam kandungan ibu.
Di negara lain terdapat pula pandangan yang demikian pula, namun hal ini
mulai berubah sejak ditemukan fenomena yang dikenal dengan istilah Mozart
Effect oleh seorang pakar pendidikan dan musik Don Campbell. Oleh karena itu
wawasan dikalangan masyarakat mulai meluas dan masyarakat dihimbau untuk
lebih selektif dalam memilih jenis musik yang sesuai, apabila ingin memperoleh
manfaat dari kegiatan mendengar musik tersebut, khususnya apabila ingin
mencerdaskan anak melalui musik.
Media masa banyak yang telah mengupas tentang pengaruh musik klasik
terhadap perkembangan otak, kecerdasan bayi sejak di kandungan, kecerdasan
anak, IQ dan EQ. Dalam sebuah siaran bulan Agustus 1999, televisi BBC dan
CNN bahkan menayangkan forum dialog khusus tentang pengaruh musik
terhadap kecerdasan.
Perubahan pandangan tentang musik inilah yang sekiranya sangat penting
untuk terus dikaji dalam dunia seni terutama di Indonesia. Artikel ini akanmebahas tentang memahami makna musik dan kemudian dapat memilih jenis
musik yang perlu di dengarkan dalam berbagai kesempatan. Tujuan penulisan
artikel ini adalah agar pembaca mengetahui latar belakang dan manfaat
mendengarkan musik, terutama musik berjenis tertentu. Selanjutnya diharapkan
mampu membiasakan diri untuk mendengarkan atau lebih baik lagi memainkan
gubahan musik tertentu dalam upaya peningkatan kecerdasan.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
4/12
PEMBAHASAN
Sejarah Panjang Peran Musik dalam Kehidupan Manusia
Di zaman dahulu manusia telah mengakui peran musik dalam
mempengaruhi berbagai segi kehidupan. Bangsa Mesir, misalnya, sejak tahun
2600 SM telah membuat catatan di papirus tentang nyanyian yang dipergunakan
untuk mengobati berbagai jenis penyakit seperti rematik, luka gigitan ular berbisa,
dan bahkan untuk mengobati kemandulan. Dalam kebudayaan Yunani dikenal
kebiasaan mendengarkan musik seruling untuk menghilangkan gejala nyeri perut,
nyeri syaraf, dan nyeri sendi.
Pada tahun 1742, seorang bangsawan bernama Kaiserling menugaskan
Johann Gottlieb Goldberg untuk menemui komponis tenar pada masa itu, Johann
Sebastian Bach. Komponis itu diminta untuk mengubah komposisi yang lembut
dan hidup yang dapat membuat seseorang tertidur. Bach berhasil membuat
gubahan yang sangat indah, yaitu Goldberg Variations.
Tidak hanya musik dari Eropa yang mempengaruhi kehidupan manusia,
akan tetapi beberapa gubahan musik yang berasal dari Cina, India, Timur Tengah,
Argentina, Afrika yang diwarnai dengan serangkaian bunyi genderang, nyanyian,
tarian, dan teriakan dipergunakan untuk menyembuhkan penyakit tertentu.
Bahkan pengaruh gamelan Jawa pun dapat ditemukan pada beberapa gubahan
komponis Perancis Claude Debussy yang terkenal seperti “ Clair e de Lune” (Sinar
Rembulan) dan “ Afternoon of a Fawn” .
Baru pada abad ke-19 dilakukan penelitian secara sistematik tentang
pengaruh musik terhadap kehidupan manusia, dan hasilnya antara lain sebagai
berikut:
Musik Gregorian dapat dipergunakan untuk menciptakan ketenangan.Musik Barok ciptaan Johann Sebastian Bach, Georg Friedrich Handel,
Antonio Vivaldi, Corelli menimbulkan perasaan tenang, stabil, keteraturan yang
sangat diperlukan saat kita belajar atau bekerja.
Musik Klasik ciptaan Franz Joseph Haydn dan Wolfgang Amadeus
Mozart dapat meningkatkan daya konsentrasi, memori dan persepsi ruang. Musik
ini pun cocok untuk dipergunakan sebagai musik pengiring belajar dan bekerja.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
5/12
Musik Romantik ciptaan Franz Schubert, Robert Schumann, Peter Illiich
Tcaikovsky, Fredric Chopin dan Franz Liszt sarat dengan perasaan dan emosi
serta beberapa diantaranya berhasil menggugah perasaan nasionalisme.
Lagu-lagu religi menimbulkan perasaan damai dan mengurangi rasa sakit.
Teori tentang Pengaruh Musik
Teori tentang pengaruh musik baru dikembangkan pada abad ke-20. Untuk
dapat lebih memahami lebih mendalam tentang pengaruh musik terhadap
kesehatan pada umumnya dan terhadap kecerdasan pada khususnya, kita perlu
mengetahui berbagai teori yang selama ini dikenal. Dengan diketahuinya lebih
luas pengetahuan tentang emosi dan suasana hati manusia, selanjutnya tentang
Mozart Effect -yaitu peran musik terhadap kesehatan fisik, mental dan emosional-
peran musik dapat lebih mudaah dijelaskan. Akhir-akhir ini bahkan telah
dipelajari rincian fungsi bagian otak, terutama sistem limbik dan kecerdasan
ganda manusia, sehingga kini dapat dirumuskan lebih baik lagi peran musik
terhadap perkembangan otak dan kecerdasan manusia.
Dengan mengetahui teori tersebut diharapkan dapat mempersiapkan diri
sebaik-baiknya guna mengambil langkah-langkah yang tepat dalam
mendayagunakan otak melalui musik. Beberapa teori yang telah dikembangkan
antara lain adalah:
Teori Roda Suasana Hati-The Mood Wheel
Pengaruh musik terhadap emosi atau suasana hati diteliti oleh Kate
Hevner (1937). Komposisi musik dapat dibedakan berdasarkan
pengaruhnya terhadap emosi tertentu. Dengan demikian untuk suasana hati
yang sedang terjadi, misal gembira, sedih, bersemangat dan lain
sebagainya, dapat deperdengarkan suatu komposisi sesuai.Teori Psikosintesis
Teori ini dikembangkan oleh Roberto Assagiodi (1965) yang
membagi pikiran manusia menjadi 4 tingkatan, yaitu Atas Sadar, Sadar,
Tidak Sadar dan Di Bawah Sadar.
Teori Model 4 Kuadran Otak
Teori ini dikembangkan oleh Ned Hermann (1986) yang membagi
otak manusia menjadi 4 kuadran pilihan berpikir, yaitu Belahan Otak Kiri,
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
6/12
Sitem Limbik Kiri, Sistem Limbik Kanan, dan Belahan Otak Kanan.
Setiap Kuadran Memiliki pilihan berpikir (thingking preferences) yang
berbeda.
Teori 2 Belahan Otak
Teori ini dikembangkan oleh Michael LeBoeuf (1990) berdasarkan
hasil percobaan memisahkan kemampuan belahan otak kiri dan kanan oleh
Roger W. Perry dan kawan-kawan, dari California Institute of Technology,
pemenang Hadiah Nobel tahun 1981. Secara umum dapat dijelaskan
bahwa masing-masing belahan otak mempunyai cara berpikir dan daya
mengingat yang berbeda.
Efek Mozart-The Mozart Effect
Don Campbell (1946) mengemukakan bahwa terdapat suatu
fenomena, dimana suara, lagu, irama secara fisik, mental, emosional dan
spiritual dapat menguatkan pikiran, menjadikan orang kreatif. Hal A.
Lingerman (1995) selanjutnya menyatakan bahwa musik berpengaruh
terhadap perkembangan otak sehingga membuat anak menjadi kreatif.
Musik yang telah diteliti pengaruhnya terhadap kehidupan manusia
adalah jenis musik klasik, sedangkan untuk jenis musik tradisional, rock,
dan musik modern lainnya belum ada penelitian secara mendalam.
Kecerdasan Ganda-Multiple Intelligences
Teori kecerdasan Ganda dikemukakan oleh Howard Gardner yang
mana kecerdasan adalah kemampuan seorang memecahkan masalah atau
menciptakan produk yang dapat diterima oleh masyarakat. Ada 7 bidang
kecerdasan yang meliputi Kecerdasan Bahasa, Logis-Matematik, Spasial,
Musik, Kinestetik Intrapersonal, dan Interpersonal.Untuk melakukan kegiatan tertentu, misalnya bermain piano, kita
memerlukan sekaligus kerjasama berbagai bidang, yaitu kecerdasan musik,
kinestetik atau gerak tubuh, intrapersonal dan interpersonal.
Kecerdasan Emosional-Emotional Intelligence
Daniel Golemann mengemukakan bahwa kecerdasan emosional
merupakan kemampuan pribadi untuk membedakan dan menanggapi
secara tepat suasana hati, kelakuan dan keinginan orang lain. Kecerdasan
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
7/12
emosional meliputi kemampuan mengenal emosi diri, mengelola emosi,
memotivasi diri, mengenal emosi orang lain, dan membina hubungan
dengan orang lain.
Faktor Penghambat Pengaruh Musik
Kurangnya informasi tentang pengaruh musik
Kurangnya informasi tentang pentingnya memperdengarkan musik klasik
pada kehamilan akan mempengaruhi sikap keluarga terhadap upaya untuk
mempengaruhi perkembangan otak janin, yang secara langsung dapat
mempengaruhi kecerdasannya di kemudian hari.
Pada prinsipnya dapat dikatakan bahwa semakin banyak dan beragam
rangsangan yang diterima anak dari sekitarnya, semakin baik pengaruhnya
terhadap keampuan otak untuk berfungsi secara cerdas. Karena itu, pada tingkat
perkembangan otak dan kecerdasan anak selanjutnya, pengetahuan keluarga yang
kurang tentang adanya Mozart Effect dan pengaruh musik klasik tertentu terhadap
emosi, potensi belajar serta terhadap kecerdasan anak, akan menimbulkan akibat
bahwa musik yang mereka pilih untuk dindengarkan tidak merangsang kecerdasan
anak.
Suasana rumah yang tidak menunjang
Suasana dalam keluarga yang tidak hangat serta tak pernah terdengar
alunan musik di dalam rumah menyebabkan anak kurang terdorong untuk belajar
dan tekun. Demikian pula, bila terdapat sikap keluarga yang kurang apresiatif
terhadap musik akan mengakibatkan anak tidak menyukai musik dan tidak ada
kesempatan bagi mereka untuk belajar menguasai instrumen musik tertentu.
Dengan demikian akan menghambat tercapainya kecerdasan musikal anak yang
optimal, dan pada gilirannya akan mempengaruhi kecerdasan lainnya.Sistem pendidikan yang Kurang Tepat
Kurikulum pelajaran yang terlalu menekankan pada perkembangan
belahan otak kiri, dan kurang memberi perhatian pada pengembangan belahan
otak kanan dapat berakibat buruk. Sebagai contohnya matapelajaran musik yang
kurang diperhatikan dan jam kegiatan belajar mengajar mengakibatkan anak
menjadi kurang efektif dan kecerdasan musikal serta emosional mereka kurang
berkembang.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
8/12
Faktor Pendorong Pengaruh Musik
Pemberitaan di multimedia
Pemberitaan di berbagai multimedia baik itu media massa maupun media
elektronik yang membahas tentang musik di dalamnya akan berdampak pada
pemahaman masyarakat mengenai musik.
Pendidikan musik
Mengingat pentingnya peran musik terhadap kecerdasan, setiap murid
Sekolah Dasar di Amerika Serikat harus mengikuti pendidikan musik yang cukup
intensif. Hal yang kurang lebih sama bisa ditemukan di Jepang, dimana setiap
murid Sekolah Dasar juga mendapatkan pendidikan musik yang cukup canyak
setiap minggunya.
Sebaliknya, anak-anak di Indonesia! Karena hanya mendapatkan jaam
matapelajaran musik yang minim, mereka perlu menambah dengan mengikuti
pelajaran musik dan memainkan instrumen musik dengan mendatangkan guru
musik ke rumah.
Mengingat bahwa kederdasan musikal berkembang secara optimal hingga
usia 10 tahun, orangtua harus sedini mungkin memperkenalkan pendidikan musik
kepada anak-anaknya. Dorongan yang diberikan orang tua dapat melaui anjuran
untuk ikut dalam pagelaran musik, bermain pialo-solo maupun perorangan,
maupun dalam kelompok pemain musik seperti ensemble atau konser.
Seni Musik, Media Pembangkit Zona Alfa untuk Meningkatkan Kecerdasan
Zona alfa (Alpha Zone) merupakan salah satu gelombang otak. Selama ini,
neurologi baru mampu mendefinisikan empat gelombang otak yang merekan
aktivitas manusia sepanjang hari. Penemuan gelombang otak ini terus berkembang
dan manfaatnya mulai digunakan untuk mendiagnosis gangguan otak sampai padamanfaat menerima informasi dalam proses belajar.
Kondisi alfa adalah tahap paling cemerlang proses kreatif seseorang.
Kondisi ini dikatakan sebagai kondisi paling baik untuk belajar sebab sel saraf
sedang berada dalam suatu harmoni. Hal ini menimbulkan sebuah kondisi yang
tepat untuk melakukan segesti, di antaranya proses belajar mengajar.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
9/12
Seseorang yang sedang masuk dalam kondisi alfa akan mengalami kondisi
yang relaks tapi waspada. Kondisi inilah yang tepat untuk belajar. Kondisi alfa
merupakan kondisi yang tepat untuk belajar. Para guru semestinya mengetahui
dengan baik zona kondisi alfa ini katena terkait dengan masuknya arus informasi
ke dalam otak siswa. Betapapun bagusnya strategi yang disusun oleh guru, jika
siswa keluar dari zona alfa, maka percayalah, informasi itu tidak akan pernah
masuk ke dalam memori siswa.
Siswa yang masuk ke dalam zona alfa akan memberikan kemudahan bagi
guru dalam proses pembelajaran. Stimulus khusus perlu diberikan oleh guru agar
siswa dapat kembali ke zona alfa. Ada empat cara yang dapat membawa siswa ke
dalam kondisi zona gelombang alfa, salah satunya adalah melalui musik.
Peran Keluarga dalam Mencerdaskan Anak melalui Musik
Setiap keluarga hendaknya berusaha mendapatkan informasi yang cukup
tentang pengaruh musik, termasuk musik klasik, dalam ikut meletakan dasar dan
mengembangkan kecerdasan anak dari berbagai media yang ada. Berbekal
pemahaman itu, keluarga dapat menyiapkan diri dengan baik dan merencanakan
dengan seksama untuk memanfaatkan musik, termasuk klasik, guna pencapaian
derajat kecerdasan yang seoptimal mungkin.
Pada saat hamil muda, sejak usia janin di kandungan 18 minggu hingga
anak berusia 2 tahun, setiap hari perlu diperdengarkan musik klasik gubahan
Mozart selama 30 menit. Mulai usia 3-4 tahun, anak perlu diberi pelajaran musik,
bahkan lebih baik lagi untuk belajar memainkan instrumen musik pada seorang
guru musik yang baik.
Pada saat mereka menjadi siswa atau mahasiswa, ketika belajar hendaknya
mereka diiringi dengan mendengarkan gubahan musik yang sesuai. Di usia itu,mereka dapat didorong untuk ikut dalam pagelaran musik atau bermain dengan
kelompok pemain musik. Keluarga sebaiknya mendorong mereka untuk mencoba
menggubah lagu.
Dalam kehidupan keluarga sehari-hari, bila anggota keluarga mengalami
kecemasan, perhatian berkurang, tak dapat tidur, kurang motivasi, kurang tenang,
pikiran tak jernih, kurang rileks, marah, takut, sedih atau depresi dan merasa
bosan, maka dianjurkan mendengarkan gubahan musik klasik yang sesuai, guna
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
10/12
memperoleh Efek Mozart yang cocok dengan situasi dan emosinya. Memang pada
mulanya mungkin tidak terbiasa, tetapi bila hal ini dilaksanakan secara teratur,
telinga akan terbiasa mendengarkan hal tersebut dan secara berangsur-angsur
keluhan akan berkurang.
PENUTUP
Simpulan
Manusia sudah mengenal musik dari abad sebelum masehi. Di zaman
dahulu manusia telah mengakui peran musik dalam mempengahuri berbagai segi
kehidupan dengan ditemukan berbagai peninggalan yang memperkuat pernyataan
tersebut agar diakui keotentikannya. Barulah di abad ke-19 dilakukan penilitian
terhadap musik secara sistematik yang berpengaruh tehadap kehidupan manusia.
Teori tentang pengaruh musik baru dikembangkan pada abad ke-20. Untuk
lebih memahami lebih mendalam tentang pengaruh musik terhadap kesehatan
pada umumnya dan kecerdasan pada khususnya oleh karena itu kita perlu
mengetahui berbagai teori yang selama ini dikenal. Sebagai contohnya adalah
Efek Mozart , dimana musik dapat menguatkan pikiran serta menjadikan orang
kreatif dan kita tak boleh lepas dari hal-hal yang harus perlu perhatikan baik
faktor pendorong maupun faktor penghambat yang dampaknya sangat signifikan
di kemudian hari.
Berbicara mengenai daya kreatif seseorang maka Zona Alfa merupakan
kondisi bagi seseorang dimana daya kreatifnya akan meningkat dan kecerdasan
pada kondisi ini berada dalam kondisi maksimal. Bagi guru, siswa yang
memasuki zona alfa akan memberikan kemudahan bagi proses pembelajaran.Untuk mencapai kondisi itu musik adalah salah satu media yang tepat digunakan
bagi guru. Berbekal dari pemahaman itu, peran keluarga turut andil besar dalam
hal ini. Keluarga harus dapat menyiapkan diri dengan baik dan merencanakan
dengan seksama untuk memanfaatkan musik guna pencapaian derajat kecerdasan
yang seoptimal mungkin.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
11/12
Saran
Artikel ini telah membahas secara singkat tentang musik, khusunya musik
klasik dalam kehidupan manusia dan peranannya dalam upaya mencerdaskan
anak; juga dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi hal tersebut.
Sedapat mungkin musik di perkenalkan kepada anggota keluarga sedini
mungkin, bahkan dianjurkan sejak anak masih di dalam kandungan. Dengan
demikian diharapkan bahwa di masa mendatang generasi penerus kita menjadi
lebih cerdas dan kreatif, serta dapat unggul dalam pergaulan yang semakin meluas
dengan bangsa lain di milenium ketiga ini.
Di Sekolah Dasar kerjasama antara guru dan orangtua sangat diperlukan
guna mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Guru jangan beranggapan
bahwa musik tidak penting, guru harus menandang manfaatnya yang amat beasr
bagi anak didik. Dengan mengkolaborasikan musik dalam pembelajaran
diharapkan kecerdasan yang ada dalam diri anak dapat berkembang serta seluruh
potensi yang dimiliki anak dapat berkembang secara optimal dan menjadi generasi
juara.
-
8/18/2019 1401414074_ANAS SETIAJI_ARTIKEL SENI MUSIK.pdf
12/12
DAFTAR PUSTAKA
Chatib, Munif. 2011. Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan
Semua Anak Juara. Bandung: PT. Mizan Pustaka.
Kasdu, Dini. 2004. Anak Cerdas. Jakarta: Puspa Swara.
Musbikin, Imam. 2009. Kehebatan Musik Untuk Mengasah Kecerdasan Anak.
Yogyakarta: Power Books (IHDINA).
Pangalila, dkk. 2003. Anak Unggul Berotak Prima. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rasyid, Fathur. 2010. Cerdaskan Anakmu Dengan Musik. Yogyakarta: DIVA
press.
Sheppard, Philip. 2010. Music Makes Your Child Smarter. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Suryana, Dayat. 2012. Terapi Musik. Jakarta: Puspa Swara.
Wijanarko, Jarot. 2014. Anak Cerdas Multiple Intelligences : Indonesia. Banten:
PT. Happy Holy Kids.