13. rekam medik

7
ASPEK HUKUM KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA (DALAM KAITANNYA DENGAN REKAM MEDIS.) PENDAHULUAN. Bahwa rekam medis wajib dijaga kerahasiannya, dapat kita jumpai dalam beberapa peraturan, yai 1. Pasal 11 PP Republik Indonesia Nomor : 749/MENKES/PERlXI1/1989 Tentang Rekam Medis/Medical Records, Yang berbunyi : "Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiannya". 2. Bab IV butir 2 Keputusan DIR-JEN Pelayanan Medik Nomor : 78/Yan.Med./RS.UM.DIK/YMU/I/91 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medik / Medical Record di Rumah Sakit, yang berbunyi : "Isi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiannya". Untuk melindungi kerahasiaan tersebut, maka dibuat ketentuan sebagai berikut : a. Hanya petugas rekam medis yang diijinkan masuk ruang penyimpanan berkas rekam medis. b. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis untuk badan-badan perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan berlaku. c. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab perawat ruangan dan menjaga kerahasiannya. 3. Pasal 5 Kode Etik profesi Rekam medis, yang berbunyi : "Setiap pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan selalu menjunjung tinggi dok kerahasiaan dan haklkerahasiaan perorangan pasien dalam memberikan informasi yang terkait dengan identitas individu dan social". Kewajiban untuk menyimpan rahasia ini juga tercantum dalam pasal 7 KODE ETIK PROFESI REKAM MEDIS AMERIKA SERIKAT, yang berbunyi : "Jangan membuka rahasia tentang tindakanlkejadian yang tercantum dalam laporan medis dan atau yang diketahuinya secara langsung yang dapat membahayakan aturan yang telah ditetapkan oleh pimpinan atau aturan tindakan profesi kecuali kepada pejabat yang berwenan 4. Pasal 22 PP Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, Ayat (1 yang berbunyi : "Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban unt menjaga keraltasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien ". 5. Pasal 46 UUPRADOK: ”setiap dokter atau dokter gigidalam menjalankan praktik kedokteranwaib membuat reka medik.” PENGERTIAN TENTANG REKAM MEDIS. Pengertian tentang Rekam medis tercantum di dalam : . Pasal l PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES) REPUBLIK INDONESIA OMOR : 749a/MENKES/PER/XII/1989 Tentang Rekam Medis/Medical Records, yang berbunyi : Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasi emeriksaan, pengobatan, tindakan dan pela.yanan lain kepada pasien pada sarana kesehatan".

Upload: deni-tri-hananto

Post on 02-Jan-2016

121 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 13. REKAM MEDIK

ASPEK HUKUM

KEWAJIBAN MENYIMPAN RAHASIA(DALAM KAITANNYA DENGAN REKAM MEDIS.)

PENDAHULUAN.Bahwa rekam medis wajib dijaga kerahasiannya, dapat kita jumpai dalam beberapa peraturan, yaitu :

1. Pasal 11 PP Republik Indonesia Nomor : 749/MENKES/PERlXI1/1989 Tentang RekamMedis/Medical Records, Yang berbunyi :

"Rekam medis merupakan berkas yang wajib dijaga kerahasiannya".

2. Bab IV butir 2 Keputusan DIR-JEN Pelayanan Medik Nomor :78/Yan.Med./RS.UM.DIK/YMU/I/91 Tentang Petunjuk Pelaksanaan PenyelenggaraanRekam Medik / Medical Record di Rumah Sakit, yang berbunyi : "Isi rekam medisadalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiannya".

Untuk melindungi kerahasiaan tersebut, maka dibuat ketentuan sebagai berikut :a. Hanya petugas rekam medis yang diijinkan masuk ruang penyimpanan berkas rekam

medis.b. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis untuk badan-badan atau

perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yangberlaku.

c. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab perawat ruangan danmenjaga kerahasiannya.

3. Pasal 5 Kode Etik profesi Rekam medis, yang berbunyi :"Setiap pelaksana rekam medis dan informasi kesehatan selalu menjunjung tinggi doktrinkerahasiaan dan haklkerahasiaan perorangan pasien dalam memberikan informasi yang terkaitdengan identitas individu dan social".

Kewajiban untuk menyimpan rahasia ini juga tercantum dalam pasal 7 KODE ETIK PROFESIREKAM MEDIS AMERIKA SERIKAT, yang berbunyi :"Jangan membuka rahasia tentang tindakanlkejadian yang tercantum dalam laporan medis danatau yang diketahuinya secara langsung yang dapat membahayakan aturan yang telahditetapkan oleh pimpinan atau aturan tindakan profesi kecuali kepada pejabat yang berwenang".

4. Pasal 22 PP Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan, Ayat (1)yang berbunyi :

"Bagi tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajiban untukmenjaga keraltasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien ".

5. Pasal 46 UUPRADOK:”setiap dokter atau dokter gigidalam menjalankan praktik kedokteranwaib membuat rekammedik.”

PENGERTIAN TENTANG REKAM MEDIS.Pengertian tentang Rekam medis tercantum di dalam :1. Pasal l PERATURAN MENTERI KESEHATAN (PERMENKES) REPUBLIK INDONESIANOMOR : 749a/MENKES/PER/XII/1989 Tentang Rekam Medis/Medical Records, yang berbunyi :"Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pela.yanan lain kepada pasien pada sarana kesehatan".

Page 2: 13. REKAM MEDIK

2. Bab II butir 1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN MEDIK Nomor 78 /Yan.Med /RS.UM.Dik/YMU/1/ 91 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyelenggaraan Rekam Medis /Medical Record di Rumah Sakit, yang berbunyi :Rekam Medis di Rumah Sakit adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas,anamnesis, pemeriksaan, diagnosis pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepadaseorang pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit - unit rawat jalan termasuk unitgawat darurat dan unit rawat inap.

SIAPA YANG BERHAK MEMBUAT REKAM MEDIS ?Dalam BAB III butir 2 JUKLAK PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS disebutkan:Tenaga yang berhak membuat Rekam Medis adalah :

a. Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis yang bekerjadi Rumah Sakit tersebut.

b. Dokter tamu yang di rumah sakit tersebut.c. Residens yang sedang melaksanakan kepaniteraan medik.

d. Tenaga paramedis perawatan dan paramedis non perawatan yang langsung teriibat didalam pelayanan - pelayanan kepada pasien di rumah sakit meliputi antara lain :perawat, perawat gigi, bidan, tenaga laboratorium klinik, gizi, anestesia, penatarontgent, rehabilitasi medik dan lain sebagainya.

e. Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih teknologi kedokteran yang berupatindakan /konsultasi kepada pasien, yang membuat rekam medis adalah dokter yangditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit.

REKAM MEDIS MIL1K SIAPA ?1. Pasal 10 PERMENKES TENTANG REKAM MEDIS menyebutkan :(1) Berkas rekam medis milik sarana kesehatan.(2) Isi rekam ntedis milik pasien. _

2. Pada BAB IV JUKLAK PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS disebutkan bahwa .1. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit. Direktur rumah sakit bertanggung

jawab atas :a. Hilangnya, rusaknya atau pemalsuan rekam medis.b. Penggunaan oleh Badan / Orang yang tidak berhak.(Kedua hal tersebut di atas

tercantum dalam pasal 13 PERMENKES Tentang Rekam Medis).2. lsi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya.

3. Pasal 47 (1) UUPRADOK : ”Dokumen rekam medik sebagaimana dimaksudt dalam pasal 46merupakan milik dokter, dokter gigi, atau sarana pelayanan kesehatan, sedang isi rekam medikmerupakan milik pasien.”

CATATAN:Oleh karena berkas rekam medis adalah milik rumah sakit, maka :

a. Rekam medis tidak boleh keluar dari sarana kesehatan.b. Dengan demikian, maka pasien tidak boleh membawa pulang rekam medis.c. Apabila pasien membutuhkan isi rekam medis untuk mendapatkan second opinion, maka

yang boleh dibawa oleh pasien adalah copy rekam medis.d. Karena rekam medis dapat dijadikan alat bukti di pengadilan, maka penyidik hanya boleh

membawa copy rekam medis.e. Tenaga kesehatan yang dipanggil sebagai saksi ahli atau saksi di pengadilan untuk

memberikan keterangan tentang pasien, hanya boleh membawa copy rekam medis.

Oleh karena isi rekam medis adalah milik pasien, maka :

Page 3: 13. REKAM MEDIK

- Pasien berhak untuk melihat / mengetahui isi rekam medis miliknya, karena dia berhak untukmendapat informasi mengenai penyakitnya, sesuai dengan apa yang diatur dalam pasal 53 Undang -undang Tentang kesehatan dan BAB II butir 9 Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan MedikNomor : YM.02.04.3.5.2504 Tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan RumahSakit.- Pasien boleh meminta copy rekam medis yang mungkin. akan digunakan untuk:

a. Mendapatkan second opinion / pendapat kedua, dimana copy rekam medisitu sangat dibutuhkan oleh pemiliknya.

b. Mendapatkan data sebagai dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatanyang telah diperolehnya.

c. Dipakai sebagai catatan pribadi mengenai penyakit yang pernah dideritadan pengobatan serta perawatan yang pernah diberikan kepadanya, dimanacatatan tersebut sangat bermanfaat apabila dia harus berobat danmenggunakan obat lain sehingga dapat terhindar dari hal - hal yang tidakdiinginkan seperti allergi, kontra indikasi dan sebagainya.

HAK PASIEN ATAS RAHASIA PENYAKITNYA.Salah satu alasan mengapa Menteri Kesehatan menerbitkan Peraturan Tentang Rekam medis adalah :Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1966 Tentang Wajib Simpan Rahasia kedokteran.Pada penjelasannya disebutkan bahwa :Setiap orang harus dapat meminta pertolongan kedokteran dengan perasaan aman dan bebas. Ia harusdapat menceritakan dengan hati terbuka segala keluhan yang mengganggunya, balk bersifatjasmaniah maupun rohaniah, dengan keyakinan bahwa hak itu berguna untuk menyernbuhkan dirinya.Ia tidak boleh merasa khawatir baltwa segala sesuatu mengenai keadaannya akan disampaikan kepadaorang lain, baik oleh dokter maupun oleh petugas kedokteran yang bekerja sama dengan doktertersebut.

Hak untuk disimpan rahasia penyakitnya ini, dicantumkan dalam .1. Pasal 53 ayat ( 2 ) Undang - undang Nomor 23 tahun 1992 Tentang kesehatan yang berbunyi:”Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajihan untuk memenuhi standar profesi danmenghormati hak Pasien.”Penjelasan :Tenaga kesehatan yang berhadapan dengan pasien seperti dokter dan perawat, dalam melaksanakantugasnya harus menghonnati hak pasien.Yang dimaksud dengan hak pasien antara lain ialah :

----

Hak Informasi,Hak untuk memberikan persetujuan.Hak atas rahasia kedokteran,Hak atas pendapat kedua ( second opinion ).

2. BAB II butir 8 Surat Edaran DIRJEN YANMED Tentang Pedoman Hak Dan Kewajiban Pasien,Dokter Dan Rumah Sakit yang berbunyi :" Pasien berhak atas privacy dan kerahasiaan penyakit yang diderita terniasuk data - datamedisnya".3. Pasal 48 (1) UUPRADOK : ”Setiap dokter atau dokter gigidalam melaksanakan praktikkedokteran wajib meyimpan rahasia kedokteran.”

SIAPA YANG WAJIB MENYIMPAN RAHASIA PENYAKIT PASIEN ?Pasal 3 PP 10 Tahun 1966 menyebutkan :Yang diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran adalah :

a. Tenaga Kesehatan.

Page 4: 13. REKAM MEDIK

b. Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapanganpemeriksaan, pengobatan dan / atau perawatan dan orang lain yang ditetapkan olehMenteri Kesehatan.

Pada penjelasan pasal 2 disebutkan bahwa :" Berdasarkan pasal ini orang ( selain daripada tenaga kesehatan ) Yang dalam pekerjaannyaberurusan dengan orang sakit atau mengetahui keadaan si sakit, balk yang tidak maupun yang belummengucapkan sumpah jabatan, berkewajiban menjunjung tinggi rahasia mengenai keadaan si sakit.

Dengan demikian para mahasiswa kedokteran, kedokteran gigi, ahli farmasi, ahli laboratorium, ahlisinar, bidan, para pegawai murid paramedis dan sebagainya termasuk dalam golongan yangdiwajibkan menyimpan rahasia. Menteri Kesehatan dapat menetapkan, baik secara umum maupunsecara insidentil, orang - orang yang wajib menyimpan rahasia kedokteran, misalnya pegawai tatausaha pada rumah - rumah sakit dan laboratorium - laboratorium. " '

TENAGA KESENATAN YANG WAJIB MENYIMPAN RAHASIA PASIEN.Pengertian tentang tenaga kesehatan, diatur dalam :1. Pasal 1 butir 3 Undang - undang Tentang Kesehatan, yang berbunyi : ’Tenaga kesehatan adalahsetiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atauketerampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukankewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.2. Pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan yang definisinyasama dengan yang tersebut diatas.

JENIS TENAGA KESEHATAN.Pasal 2 pp Nomor 32 Tahun 1966 menyebutkan :(I) Tenaga kesehatan terdiri dari:

a. Tenaga medis ;b. Tenaga Keperawatan ;c. Tenaga Kefarmasian ;d. Tenaga Kesehatan Masyarakat ;e. Tenaga Gizi ;

f. Tenaga Keterapian Fisik ;g. Tenaga Keteknisan Medik.

(2)Tenaga medis meliputi dokter dan dokter gigi.(3)Tenaga keperawatan meliputi perawat dan bidan.(4)Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker.(5)Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiologikesehatan, penyuluhan kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian.(6)Tenaga gizi rneliputi nutrisionis dan dietisien.(7)Tenaga keterapian fisik meiiputi fisioterapis, okupasiterapis, dan terapis wicara.(8)Tenaga keteknisan medis meliputi radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi elektromedis,analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik, teknisi transfusi dan perekam medis.

RAHASIA PEKERJAAN DAN RAHASIA JABATAN.lstilah yang terkenal di kalangan para tenaga kesehatan dan mahasiswa adalah " rahasia jabatan ".Padahat di dalam perundang - undangan di bedakan antara rahasia pekerjaan dan rahasia jabatan.

RAHASIA PEKERJAAN.Rahasia pekerjaan adalah segala sesuatu yang diketahui dan harus di rahasiakan berhubung denganpekerjaan atau keahliannya. Kewajiban untuk menyimpan rahasia pekerjaan ini berlaku sejak yangbersangkutan mengucapkan sumpah atau atau pada akhir pendidikannya.

Page 5: 13. REKAM MEDIK

Contoh:Seorang dokter, pada akhir pendidikannya, mengucapkan sumpah untuk menyimpan rahasia denganlafal sebagai berikut :" Demi Allah .saya bersurrrpah. bahwa ,saya akan rmerahasiakan segala sesuatu yang saya ketahuikarena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter. "

Seorang perawat, pada akhir pendidikannya, mengucapkan sumpah untuk menyimpan rahasia, denganlafal sebagai berikut :" Saya bersumpah •' berjanji bahwa saya sebagai perawat kesehutan tidak akan nrenceritakankepada siapapun segala rahasia yang berhubungan dengan tugas saya, kecuali.jika dimintapengadilan rrntuk keperluan kesaksian. "

Dengan mengucapkan sumpah atau janji seperti tersebut di atas, maka seorang dokter atau seorangperawat diwajibkan untuk menyimpan rahasia sehubungan dengan pekerjaannya. Kewajiban inidisebut sebagai " kewajiban menyimpan rahasia pekerjaan". Maksud daripada ketentuan ini adalahkeharusan bagi yang bersangkutan untuk tetap memegang teguh kewajiban itu, walaupun ia tidakmenjadi / berstatus pegawai negeri atau anggota ABRI.

RAHASIA JABATAN.Rahasia jabatan ialah segala sesuatu yang diketahui dan harus dirahasiakan sehubungan denganjabatannya sebagai pegawai negeri sipil atau anggota ABRI, karena sebelum diangkat sebagaipegawai tetap, yang bersangkutan harus mengucapkan "sampah jabatan".CONTOH :Lafal sumpah pegawai negeri :" Saya akan memegang rahasia sesuatu yang nrenurut sifatnya atau menurut perintah, harus sayarahasiakan. "PERHATIAN :Kewajiban menyimpan rahasia pasien harus tetap dipegang, meskipun pasien tersebut telahmeninggal dunia.

SANKSI HUKUM.Setiap tenaga kesehatan yang mempunyai kewajiban untuk menyimpan rahasia tentang penyakitpasien beserta data - data medisnya dapat dijatuhi sanksi pidana, sanksi perdata maupun sanksiadministratif, apabila dengan sengaja membocorkan rahasia tersebut tanpa alasan yang sah, sehinggapasien menderita kerugian akibat tindakan tersebut.Akibat yang mungkin timbul karena pembocoran rahasia ini, misalnya :

Tidak jadi menerima santunan asuransi karena pihak asuransi membatalkankeputusannya setelah mendapat informasi tentang penyakit yang diderita olehcalon kliennya.Tidak jadi menikah, karena salah satu pihak mendapat informasi mengenaipenyakit yang diidap oleh calon pasangannya.Terjadinya perceraian . karena salah satu pihak mengetahui penyakit yangdiidap oieh pasangannya.Seorang pemimpin kalah dalam percaturan politik karena lawan politiknyamendapat inforrnasi mengenai penyakit yang diidapnya.Merugikan negara, apabila informasi yang dibocorkan itu merupakan rahasia

negara.

SANKSI PIDANA.Pasal 322 Kitab Undang - undang Hukum Pidana ( KUHP ) menyebutkan bahwa :

Page 6: 13. REKAM MEDIK

(1) Barang siapa dengan sengaja membuka suatu rahasia, yang menurut jabatan atau pekerjaannya,baik yang sekarang maupun yang dahulu, ia di wajibkan untuk menyimpannya, dihukum denganpidana penjara paling lama sembilan bulan atau denda paling banyak sembilan ribu rupiah.( 2 ) Jika kejahatan itu dilakukan terhadap seseorang tertentu, nraka perbuatan itu hanya dapatdituntut atas pengaduan orang itu.

CATATAN PENULIS :•

Pasal ini berlaku bagi orang yang membocorkan rahasia pekerjaannya maupun rahasiajabatan ( dan atau rahasia jabatan ).Pasal ini berlaku bagi orang yang membocorkan rahasia pekerjaannya dan atau rahasiajabatan, baik yang sekarang maupun yang telah lalu, karena dia pindah pekerjaan atau telahpensiun.Ayat ( 2 ) menunjukkan bahwa delik ini adalah delik aduan, dimana perkara itu tidak dapat

diusust tanpa pengaduan dari orang yang dirugikan. Pengaduan itu dapat dicabut kembali,selama belum diajukan ke sidang pengadilan. Namun demikian, pada pasal 4 Penjelasan PPNomor 10 Tahun 1966 disebutkan bahwa :

" Demi kepentingan umum Menteri Kesehatan dapat bertindak terhadap pembocoranrahasia kedokteran, meskipun tidak ada suatu pengaduan. "Sebagai contoh : Seorang pejabat kedokteran berulangkali mengobrolkan di depan orangbanyak tentang keadaan dan tingkah laku pasien yang diobatinya. Dengan demikian la telahmerendahkan martabat jabatan kedokteran dan mengurangi kepercayaan orang kepadapejabat - pejabat kedokteran.

Pasal 112 KUHP."Barang siapa dengan sengaja mengumumkan atau mengabarkan atau menyampaikan surat, kabardan keterangan tentang suatu hal kepada negara asing, sedang diketahuinya bahwa surat, kabaratau keterangan iiu harus dirahasiakan demi kepentingan negara, maka ia dihukum dengan pidanapenjara paling lama tujuh tahun ".

SANKSI PERDATA.Apabila pembocoran rahasia tentang penyakit pasien termasuk data - data medisnya, mengakibatkankerugian terhadap pasien, keluarganya inaupun orang lain yang berkaitan dengan hal tersebut, makaorang yang membocorkan rahasia itu dapat digugat secara perdata untuk mengganti kerugian.Hal ini diatur dalam Undang - Undang Tentang Kesehatan maupun dalam Kitab Undang - UndangHukum Sipil atau Perdata ( KUHS ).Pasal 55 Undang - Undang Tentang kesehatan menyebutkan bahwa :( 1 ) Setiap orang berlrak alas ganti rugi akibat ke.salaharr atau kelalaian yang dilakukan tenagakesehatan.( 2 ) Ganti rugi sebagainrarra dimaksud dalam ayat ( 1 ) dilak.sarrakair sesuai dengan peraturanperundang - undangan yang herlaku.Pasal 1365 KUHS."Setiap perhuatan melanggar hukum yang nrengakihatkan kerugian bagi orang lain, mewajibkanorang yang karena kesalahannya nrengakibatkan kerugian itu, mengganti kerugiarr tersebut ".Pasal 1366 KUHS."Setiap orang bertanggung javvah tidcrk saja alas kerugian karena perbualannya, tetapi juga alaskerugian yang disebabkan karena kelalaian atau kurang hati - hatin.ya ".Pasal 1367 KUHS.".Seorang tidak saja bertanggung jawah untuk kerugian yang disebabkan karena perbuatan sendiri,tetapi juga untuk kerugian yang di.sebabkan karena perbuatan orang - orang yang menjaditanggungannya atau disebabkan oleh barang - barang yang dibawah kekuasaannya ".

Page 7: 13. REKAM MEDIK

Orang tua dan wall bertanggung jawab tentang kerugian _yang disebabkan oleh anak - anak belumdewasa yang tinggal pada mereka dan terhadap siapa mereka melakukan kekuasaan orang tua atauwall. Majikan - majikan dan mereka yang mengangkat orang - orang lain yang mewakili urusan -urusan mereka mereka adalah bertanggung jawab tentang kerugian yang ditimbulkan oleh pelayan -pelayan atau bawahan - bawahan mereka di dalam melakukan pekerjaan untuk mana orang - orangdipakainya. Guru - guru sekolah dan kepala - kepala tukang bertanggung jawab tentang kerugian yangditimbulkan oleh murid - murid dan tukang - tukang mereka selama waktu orang - orang ini beradadibawah pengawasan mereka. Tanggung jawab yang disebutkan di atas berakhir, jika orang tua -orang tua, wali - wali, guru - guru sekolah dan tukang itu membuktikan bahwa mereka tidak dapatmencegah perbuatan untuk mana mereka seharusnya bertanggung jawab.Maksud daripada pasal 1367 KUHS ini adalah :Apabila seorang bawahan melakukan kesalahan, maka yang digugat adalah atasannya. Hal ini disebutjuga dengan istilah " respondeat superior " ( tanggung jawab atasan ). Sedangkan pidananyaditanggung sendiri oleh yang bersangkutan.

SANKSI PIDANA UNTUK PEMBOCORAN RAHASIA REKAM MEDIS BERDASARKANPERATURAN PEMERINTAH TENTANG TENAGA KESEHATAN.

Pasal 35 huruf d. Tentang Ketentuan Pidana yang diatur dalam PP Nomor 32 tahun 1966 TentangTenaga Kesehatan menyebutkan :" Tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimak.sud dalam pasal 22 ayat ( 1 ) dipidana dendapaling banvak Rp. 10.000.000.00,- ( sepuluh juta rupiah ).Sedangkan bunyi pasal 22 ayat ( 1 ) yang dimaksud adalah :"Bagi setiap tenaga kesehatan jenis tertentu dalam melaksanakan tugas profesinya berkewajibanuntuk :

- Menghormati hak pasien ;- Menjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatan pribadi pasien ;

- Memberikan informasi yang berkaitan dengan kondisi dan tindakan yang akan dilakukan ;- Meminta persetujuan terhadap tindakan yang akan dilakukan ;- Membuat dan memelihara rekam medis.

SANKSI ADMINISTRATIF.Sanksi administratif untuk tenaga kesehatan sehubungan dengan peraturan tentang rekam medisdiatur dalam pasal 20 PERMENKES Tentang Rekam Medis yang berbunyi :"Pelanggaran terhadap ketentuan - ketentuan dalam peraturan ini dapat dikenakan sanksiadministratif mulai dari teguran sampai pencabutan ijin ".