1.3. pedum anomali iklh 2012

16

Upload: baitullah-parisa-al-amin

Post on 17-Feb-2015

43 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012
Page 2: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim i

KATA PENGANTAR

Dampak kekeringan dan banjir kini dirasakan semakin besar dan menyebabkan resiko pertanian semakin meningkat dan sulit diprediksi. Sementara itu, tekanan kebutuhan penduduk yang luar biasa menyebabkan kerusakan lingkungan. Indikatornya, debit sungai merosot tajam di musim kemarau, sementara di musim penghujan debit air meningkat tajam. Rendahnya daya serap dan kapasitas simpan air di DAS menyebabkan pasokan air untuk pertanian semakin tidak menentu. Kondisi ini diperburuk dengan terjadinya kekeringan agronomis akibat pemilihan komoditas yang tidak sesuai dengan kemampuan pasokan airnya.

Untuk mengatasi kekeringan diperlukan teknologi konservasi air yang sederhana, biaya relatif murah dan dapat dijangkau kemampuan petani. Teknologi tersebut di antaranya adalah Embung/Dam Parit.

Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air (water harvesting) yang sangat sesuai di segala jenis agroekosistem. Sedangkan Dam Parit prinsip kerjanya adalah memanfaatkan aliran permukaan (run off) dan curah hujan yang masuk ke parit/sungai kecil dengan cara membendung/meninggikan muka air untuk selanjutnya digunakan sebagai sumber air/suplesi irigasi.

Petani sebagai ujung tombak pelaksanaan usaha tani juga diharapkan mampu melaksanakan usaha tani dengan meminimalisir dampak perubahan iklim yang terjadi tidak

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim ii

menentu. Melalui kegiatan Sekolah Lapang Iklim para petani diharapkan dapat mengantisipasi ancaman banjir dan kekeringan di lahan usahatani sebagai akibat dampak perubahan iklim.

Buku Pedoman Umum Pengembangan Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim merupakan penyempurnaan dari pedoman Teknis sebelumnya. Pedoman Teknis ini supaya ditindaklanjuti dengan penyusunan juklak oleh propinsi dan juknis oleh kabupaten. Agar petugas dapat memahami dan melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan sebaik-baiknya, maka juklak dan juknis agar dirinci sesuai dengan kondisi lapangan.

Jakarta, Desember 2011 Direktur Pengelolaan Air Irigasi

Ir Prasetyo Nuchsin, MM NIP. 19570903 198503 1 001

wasan lebih lua

Page 3: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim iii

s bagi petugas dalam menerapkan kaidahDAFTAR DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1 B. Tujuan 2 C. Sasaran 3 D. Pengertian dan Batasan 3 II. PELAKSANAAN 5

A. Kegiatan Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim 5 B. Persyaratan Lokasi 6 C. Persyaratan Petani/Kelompok Tani 7 D. Pembiayaan 8 E. Organisasi 8 F. Survey, Identifikasi dan Desain (SID) 9 G. Pelaksanaan Kegiatan 10

H. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan 11

III. INDIKATOR KINERJA 13

A. Keluaran (Output) 13 B. Hasil (Outcome) 13 C. Manfaat (Benefit) 13 D. Dampak (Impact) 14

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim iv

IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN 15

A. Monitoring dan Evaluasi 15 B. Pelaporan 16 V. PENUTUP 18

Lampiran 19

Page 4: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim v

Page 5: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ketersediaan air menurut ruang dan waktu merupakan hal

yang sangat fundamental dalam pengembangan usaha

tani. Dengan kata lain ketersediaan air bagi tanaman dan

ternak merupakan penentu tingkat keberhasilan usaha tani,

terutama pada kawasan pertanian lahan kering.

Ketersediaan air untuk mendukung keberhasilan usaha tani

tersebut, masih dipengaruhi oleh : a) pengelolaan

lingkungan hidup yang kurang memperhatikan konservasi

daerah tangkapan air sehingga mengakibatkan terjadinya

banjir dan kekeringan, b) adanya pergeseran musim

sebagai dampak global warming yang mengakibatkan

terjadinya perobahan iklim yang ekstrim seperti El-Nino dan

La-Nina yang dapat mengancam ketahanan pangan

nasional, maupun keberlanjutan pembangunan pertanian

pada umumnya.

Untuk mengantisipasi kondisi yang mempengaruhi

ketersediaan air untuk mendukung usaha pertanian

tersebut, diperlukan metoda dan pola konservasi air yang

tepat guna, murah dan spesifik lokasi, serta dapat mengatur

ketersediaan air agar memenuhi kebutuhan air (water

demand) ditingkat usaha tani. Metoda dan pola konservasi

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

2

air yang sederhana, tersebut dapat dilaksanakan sesuai

dengan kemampuan petani antara lain pembuatan

embung, dam parit dan sekolah lapang iklim.

Embung / dam parit merupakan upaya konservasi dengan

menampung / meninggikan muka air dalam skala mikro.

Secara teknis operasional embung / dam parit berfungsi

untuk menjamin ketersediaan pasokan air untuk keperluan

tanaman ataupun ternak di musim kemarau. Selain dengan

pola dan metoda konservasi, dalam rangka antisipasi

adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini, petani perlu

dibekali kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap

perubahan iklim yang terjadi, salah satunya adalah

melalui Sekolah Lapang Iklim.

B. Tujuan

Tujuan kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim adalah :

1. Meningkatkan ketersediaan sumber air di tingkat usaha

tani sebagai suplesi irigasi untuk usaha tanaman

pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan

dan peternakan.

2. Meningkatkan pengetahuan petugas dan petani dalam

melakukan adaptasi dan antisipasi terhadap kondisi

iklim.

Page 6: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

3

C. Sasaran

Sasaran kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali

iklim adalah:

1. Meningkatnya ketersediaan air ditingkat usaha tani

sebagai suplesi irigasi bagi usaha tanaman pangan,

hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan.

2. Meningkatnya kemampuan petani dalam

mengantisipasi dampak perubahan iklim.

D. Pengertian dan Batasan 1. Embung / Dam Parit adalah bangunan konservasi air

untuk menampung air hujan, parit atau sungai kecil, mata

air serta sumber air lainnya / dan atau meninggikan muka

air dalam skala mikro untuk mendukung usaha pertanian

(pangan / hortikultura), perkebunan dan peternakan.

2. Cuaca adalah keadaan fisik atmosfer pada suatu saat

(waktu tertentu) di suatu tempat, yang dalam waktu singkat

(pendek) berubah keadaannya, seperti panas, kelembaban

atau gerak udaranya.

3. Iklim adalah peluang statistik keadaan cuaca rata-rata

atau keadaan cuaca jangka panjang pada suatu daerah,

meliputi kurun waktu beberapa bulan atau beberapa tahun.

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

4

4. Musim adalah rentang waktu yang mengandung fenomena

(nilai sesuatu unsur cuaca) yang dominan atau mencolok

5. Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya

temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.

6. Perubahan iklim adalah meningkatnya suhu rata-rata

permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan pada

unsur-unsur iklim lainnya, seperti naiknya suhu air laut,

meningkatnya penguapan di udara, serta berubahnya pola

curah hujan dan tekanan udara yang pada akhirnya

merubah pola iklim dunia.

7. El Nino adalah penampakan suhu air permukaan laut yang

panas yang tidak normal di wilayah ekuator bagian timur

dan tengah yang memberi dampak kemarau kering

berkepanjangan di Indonesia.

8. La Nina adalah penampakan suhu permukaan laut yang

lebih rendah dari normalnya di wilayah ekuator bagian

timur dan tengah yang memberi dampak musim hujan

deras terus menerus di Indonesia

9. Mitigasi adalah upaya untuk mengurangi emisi GRK

sehingga laju perubahan iklim dapat ditekan.

10. Data Iklim adalah data cuaca yang dapat digunakan

sebagai petunjuk tentang keadaan iklim di suatu tempat.

Page 7: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

5

II. PELAKSANAAN

Kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim

difokuskan untuk menjaga ketersediaan air ditingkat

usaha tani sebagai suplesi irigasi dengan menampung air

hujan mata air serta sumber air lainnya / dan atau

meninggikan muka air dalam skala mikro. Sekolah

Lapang Iklim (SLI) merupakan pemberdayaan petani

untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam

mengantisipasi perubahan iklim. Komponen dan pola

dasar pelaksanaan konservasi dan antisipasi anomali

iklim yaitu:

1) Kelompok tani sasaran

2) Lokasi, sesuai dengan persyaratan teknis kegiatan

konservasi air dan antisipasi anomali iklim;

3) Survey, Identifikasi dan Desain (SID)

4) Pelaksanaan Kegiatan

5) Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan

6) Monitoring Evaluasi dan Pelaporan

A. Kegiatan Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim

Kegiatan Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim dapat

dilakukan dengan memilih 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu :

1) Pengembangan Embung, 2) Pengembangan Dam Parit,

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

6

3) Sekolah Lapang Iklim.

Dalam Rangka mendukung peningkatan produksi padi

mencapai surplus 10 juta ton pada Tahun 2014, maka

kegiatan yang diutamakan adalah Pengembangan

Embung dan atau Pengembangan Dam Parit. SLI

sebaiknya menggunakan sumber anggaran lain (bila ada).

B. Persyaratan Lokasi

1. Pengembangan Embung a. Embung dibangun pada cekungan diantara 2

punggung bukit (gully) tempat mengalirnya aliran

permukaan saat terjadi hujan, dengan

membendung pada bagian bawahnya.

b. Diupayakan lahan tempat embung dibangun tidak

porus. Bila terpaksa dibangun di tempat yang

porus, maka dasar embung harus dilapis

(linning/plastik/tanah liat/geotekstil).

c. Di daerah atau sekitar daerah pertanian

/perkebunan /peternakan yang memerlukan

pasokan air dari embung sebagai suplesi air

irigasi.

2. Pengembangan Dam Parit a. Terdapat parit-parit alamiah atau sungai-sungai

kecil dengan debit air yang memadai untuk

Page 8: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

7

keperluan irigasi.

b. Terdapat saluran air untuk menghubungkan dam

parit ke lahan usahatani yang akan diairi.

c. Bila belum / tidak ada saluran, maka petani

bersedia membuat saluran air secara partisipasit.

d. Letak dam parit harus memperhatikan

kemudahan dalam membendung dan

mendistribusikan air serta struktur tanah yang

kuat untuk pondasi bendung.

3. Sekolah Lapang Iklim

Lokasi pelaksanaan SLI adalah lokasi usaha tani

tanaman pangan dan atau jaringan irigasi yang

mewakili hulu, tengah dan hilir.

C. Persyaratan Petani / Kelompok Tani 1. Pengembangan Embung / Dam Parit

a. Telah terbentuk Kelompok Tani / P3A. b. Kelompok Tani / P3A terpilih belum pernah

mendapat bantuan sejenis. c. Bersedia menyediakan lahan tanpa ganti rugi yang

dinyatakan dalam surat pernyataan bermaterai cukup.

d. Bersedia mengoperasikan dan memelihara bangunan yang dinyatakan dalam surat pernyataan.

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

8

2. Sekolah Lapang Iklim Peserta Sekolah Lapang Iklim adalah petani yang

berjumlah ± 25 orang dan merupakan anggota P3A dan

atau kelompok tani yang merupakan perwakilan dari

daerah hulu, tengah dan hilir.

D. Pembiayaan

Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim

disediakan dibiayai melalui dana APBN Pusat dengan

Akun Belanja Lembaga Sosial Lainnya dengan dana

sebesar Rp 60.000.000.

Sekolah lapang iklim dilaksanakan secara swakelola

dengan total biaya Rp 60.000.000 untuk 2 paket kegiatan.

Rencana Usulan Kegiatan Kelompok untuk kegiatan

konservasi air / antisipasi anomali iklim terdapat pada

Lampiran 1 dan 2.

E. Organisasi

1) Provinsi

Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi ditingkat

Provinsi, Kepala Dinas Pertanian Provinsi / KPA

membentuk Tim Pembina yang diketuai Kepala Bidang

yang menangani sarana dan prasarana pertanian,

sedangkan anggota berasal dari instansi terkait lainnya.

Page 9: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

9

Tugas utama tim adalah merumuskan Petunjuk

Pelaksanaan (Juklak) sesuai kondisi wilayah sebagai

jabaran dari pedoman umum kegiatan konservasi

air/antisipasi anomali iklim. (Lampiran 3)

2) Kabupaten/Kota.

Untuk meningkatkan koordinasi antar instansi ditingkat

Kabupaten/Kota, Kepala Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota membentuk Tim Teknis yang diketuai

Kepala Bidang yang menangani sarana dan prasarana

pertanian, sedangkan anggota berasal dari instansi

terkait lainnya.

Tugas utama Tim adalah merumuskan Kebijakan

Teknis (Juknis) sesuai kondisi wilayah sebagai jabaran

dari pedoman umum dan Juklak dari Provinsi dan

mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan

F. Survey, Identifikasi dan Desain (SID) 1. Tim Teknis Kabupaten/Kota melaksanakan survey

dan mengidentifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi

(CPCL) sesuai dengan persyaratan yang telah

ditentukan.

2. Hasil identifikasi Calon Petani dan Calon Lokasi

ditetapkan sebagai Kelompok Tani Pelaksana.

3. Kelompok tani pelaksana bersama Dinas Pertanian

Kabupaten/Kota dan petugas penyuluh lapangan

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

10

(PPL) merencanakan dan membuat desain

konservasi air dan antisipasi anomali iklim. Desain

kegiatan konservasi diupayakan sesederhana

mungkin agar dapat dipahami oleh petani/kelompok

tani sebagai pelaksana di lapangan.

G. Pelaksanaan Kegiatan

Konstruksi pembangunan konservasi air dilakukan oleh

kelompok tani agar petani mampu mengembangkan

bangunan konservasi air tersebut dan merasa ikut

memiliki. Pelaksanaan fisik bangunan diawasi dan

disupervisi oleh tim teknis Kabupaten/Kota.

1. Konstruksi Embung

Konstruksi bangunan embung terdiri dari antara lain :a)

Bendung dan Pelimpas; b) Pintu Penguras; c)

Pintu/Saluran Pemasukan (Inlet); dan d) Pintu

Irigasi/Saluran Pengeluaran (Outlet).

2. Konstruksi Dam Parit

Konstruksi bangunan dam parit terdiri dari a)

Talud/Jagaan (free board), b) Bangunan

bendung/pelimpas, c) Pengendali/Pintu Air, d) Pintu

penguras, e) Saluran irigasi, f) Kolam olak.

Page 10: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

11

3. Pelaksanaan Sekolah Lapang Iklim

Sekolah lapang iklim terdiri dari 12 kali pertemuan

dengan jarak antara pertemuan disesuaikan dengan

kondisi lapangan. Tahap pelaksanaan terdiri dari :

− Persiapan (2 kali pertemuan)

Persiapan meliputi pembuatan kontrak kerja dan

kontrak belajar antara peserta, pemandu dan

instansi terkait dan menyepakati kegiatan proses

belajar yang akan dilaksanakan (menetapkan

jadwal, kurikulum dan lokasi)

− Proses Belajar

Proses belajar dilaksanakan melalui 10 kali

pertemuan yang mempelajari kurikulum sesuai

kurikulum dengan jadwal yang telah disepakati

bersama. (Kurikulum terlampir dalam Lampiran 4)

H. Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan

Dalam upaya menjaga kesinambungan dan keberhasilan

pelaksanaan konservasi air dan antisipasi anomali iklim,

Tim Pembina Provinsi melakukan pembinaan kepada

Tim Teknis Kabupaten/kota dan pelaksana kegiatan baik

teknis maupun administrasi.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah RI No. 60 tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

12

(SPIP), dalam pelaksanaan kegiatan konservasi air/antisipasi anomaly iklim perlu dilakukan Pengawasan Intern oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) Kementerian Pertanian

yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian.

Tim Teknis Kabupaten/kota melakukan pengendalian dan

review atas kinerja pelaksanaan kegiatan yang

dilaksanakan petani/P3A sehingga pelaksanaan kegiatan

dapat mencapai tujuan dan sasaran secara efektif,

efisien, ekonomis, tertib dan akuntabel.

Page 11: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

13

III. INDIKATOR KINERJA

A. Keluaran (Output)

- Terbangunnya dan berfungsinya bangunan embung

/dam parit untuk usaha tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan dan peternakan dan/atau

- Terlaksananya kegiatan Sekolah Lapang Iklim untuk

Perkumpulan Petani Pemakai Air

B. Hasil (Outcome)

- Tersedianya air untuk usaha pertanian pada saat

diperlukan (sebagai suplesi irigasi) oleh petani

- Termanfaatkannya informasi iklim dan kearifan lokal

untuk penyusunan Strategi Tanam (Jadwal Tanam dan

Pola Tanam)

C. Manfaat (Benefit)

- Mengurangi resiko kegagalan usaha pertanian akibat

kekeringan.

- Meningkatnya kesempatan berusaha tani terutama

pada musim kemarau.

- Terlaksananya usahatani dengan menerapkan Strategi

Tanam (Jadwal Tanam dan Pola Tanam) sesuai

informasi iklim dan potensi sumberdaya air sehingga

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

14

dapat mengurangi resiko kegagalan panen akibat

adanya pengaruh perubahan iklim

D. Dampak (Impact)

Meningkatnya produktifitas usaha pertanian dan atau

indeks pertanaman bagi usahatani untuk mendukung

pertanian yang berkelanjutan

Page 12: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

15

IV. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi kegiatan konservasi air/antisipasi

anomali iklim dilakukan oleh oleh Tim Teknis

Kabupaten/Kota meliputi kegiatan perencanaan,

pelaksanaan dan pengendalian, yaitu :

1. Terhadap kegiatan perencanaan meliputi antara lain

pemilihan lokasi, sosialisasi, rencana pembiayaan,

dukungan dari pemerintah daerah setempat dan lain-

lain.

2. Terhadap pelaksanaan meliputi kegiatan persiapan,

penyusunan rencana kegiatan, organisasi, tugas dan

fungsi pelaksana, pengadaan dan penggunaan

bahan/alat, pelaksanaan kegiatan fisik, produktivitas

pekerjaan dan lain-lain.

Sedangkan monitoring dan evaluasi pelaksanaan

Sekolah Lapang Iklim meliputi persiapan dan

pelaksanaan yaitu:

1. Terhadap kegiatan persiapan meliputi antara lain

pemilihan lokasi, petani, sosialisasi, rencana

pembiayaan, dukungan dari pemerintah daerah

setempat dan lain-lain.

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

16

2. Terhadap pelaksanaan meliputi kegiatan

penyusunan rencana kegiatan, organisasi, tugas dan

fungsi pelaksana, pengadaan dan penggunaan

bahan/alat, pelaksanaan kegiatan SLI, produktivitas

pekerjaan dan lain-lain

B. Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Dinas

Pertanian terhadap keseluruhan pelaksanaan kegiatan

Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim. Laporan

diperlukan untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan kegiatan dalam mencapai sasaran yang

telah ditetapkan. Laporan terdiri dari:

1. Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan laporan perkembangan

pelaksanaan kegiatan selama pelaksanaan konstruksi.

Laporan ini dilaporkan tim teknis dari Kabupaten ke

Provinsi, dengan tembusan ke Pusat (Ditjen PSP).

Laporan Bulanan menggunakan form PSP 01.

2. Laporan Tahunan/Akhir ( Tim Teknis Kabupaten / Kota )

Laporan ini dibuat oleh Kabupaten disampaikan ke

Provinsi, tembusan ke Pusat. Laporan tahunan ini

Page 13: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

17

menggunakan FORM PSP 03. Selain mengisi FORM

PSP 03, penanggung jawab kegiatan di tingkat

Kabupaten wajib menyiapkan dan menyampaikan

laporan akhir pelaksanaan program pengembangan

embung baik dari segi fisik maupun keuangan.

Laporan akan lebih informatif dan komunikatif bila

dilengkapi dengan foto - foto dokumentasi minimal

kondisi sebelum dan setelah kegiatan. Outline laporan akhir adalah seperti Lampiran 5.

3. Laporan Tahunan ( Tim Pembina Provinsi)

Laporan ini dibuat oleh Provinsi disampaikan ke Pusat.

Isi laporan ini merupakan rekap Kabupaten. Laporan ini

menggunakan FORM PSP 04. Perkembangan realisasi

pelaksanaan fisik kegiatan agar dilakukan pembobotan.

Laporan akhir ke Pusat disampaikan ke Ditjen

Prasarana dan sarana Pertanian cq. Direktorat

Pengelolaan Air Irigasi dengan alamat Jl. Taman

Margasatwa No. 3 Ragunan, Pasar Minggu, Jakarta

Selatan 12550.

Form PSP 01 sampai dengan 04 dapat dilihat pada Pedoman Umum Monitoring dan Evaluasi Pelaporan Setditjen PSP TA. 2012.

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

18

V. PENUTUP

Kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim

sangat strategis dalam mendukung upaya pemerintah

mensuksekan 4 (empat) tujuan utama Kementerian Pertanian

yaitu: (a) Swasembada dan swasembada berkelanjutan; (b)

Diversifikasi pangan; (c) Nilai tambah, Daya saing dan ekspor,

dan (d) Peningkatan kesejahteraan petani. Selain itu pola dan

metoda konservasi dalam rangka antisipasi adanya perubahan

iklim yang terjadi saat ini mempersiapkan mental dan

kemampuan petani dalam melakukan adaptasi terhadap

perubahan iklim yang terjadi, salah satunya adalah melalui

Sekolah Lapang Iklim.

Kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim

merupakan kegiatan pendukung usaha pertanian, khususnya

dalam antisipasi penyediaan air untuk pertanian pada saat

musim kemarau sehingga target suplus beras sebesar 10 juta

ton tahun 2014, maka seluruh jajaran yang terkait baik secara

langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat bekerja

dengan penuh tanggungjawab yang berorientasi kepada

kepentingan masyarakat pertanian. Partisipasi masyarakat

sangat diperlukan untuk tercapainya pembangunan yang lebih

baik.

Page 14: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

19

Lampiran 1 Kelompok : ............................. Desa/Kelurahan : ............................. Kecamatan : ............................. Kab./Kota : ............................. Provinsi : .............................

RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK PEMBANGUNAN EMBUNG/DAM PARIT

......................,..................................... Kepada Yth : Kuasa Pengguna Anggaran ........................ Kab/Kota .....................................................

Sesuai dengan Surat Keputusan *)......No......tanggal...........tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan....................dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Sosial kepada petani sebesar Rp................(terbilang................) sesuai Rencana Usulan Kerja Kelompok (RUKK) dengan rekapitulasi kegiatan sebaga berikut :

No. Kegiatan Biaya (rupiah)

Pemerintah Partisipasi Masyarakat Jumlah

1 2 3 4 5 A. Insentif Tenaga Kerja

1................................ 2.................................. 3.................................. B. Bahan/Material 1................................ 2.................................. 3.................................. C. Lainnya.....................

Jumlah Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor..................tanggal................., Dana Bantuan Sosial kelompok tersebut agar dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok......................No. Rekening...........pada cabang/unit Bank...................di..................... MENYETUJUI Ketua Tim Teknis, Ketua Kelompok, .................................. ............................. NIP.

MENGETAHUI/MENYETUJUI Pejabat Pembuat Komitmen

Kabupaten/Kota..............

.................................... NIP. *) Bupati/Walikota atau Kepala Dinas lingkup Pertanian atau pejabat yang ditunjuk **) Format ini dapat disesuaikan untuk kegiatan pada DIPA Pusat dan DIPA Provinsi

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

20

Lampiran 2 : : : : :

BiayaAPBN

1 3 4 5 7

1.......... PKT .................... ....................

- Display/ alat peraga/ modul/bahan agen .......... PKT .................... ....................

- Konsumsi rapat (25 org x 1 hr x 12 kali) .......... oh .................... ....................- Perlengkapan peserta (25 org) org .................... ....................- Fotocopy bahan (20 lbr x 25 org x 12 kl) .......... lbr .................... ....................- Penyusunan laporan .......... buku .................... ....................

2

.......... ok .................... ....................

3

.......... oh .................... ....................

4

.......... oh .................... ....................

.......... oh .................... ....................

Rp. 30.000.000

NIP.

NIP.

- atk

hayati dll

- Honor panitia (4 org x 12 kl)

MENGETAHUIPejabat Pembuat KomitmenKab/Kota………………….

(……………………………….)

Jumlah

Selanjutnya kegiatan tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor..................tanggal................., Dana Bantuan Sosial kelompok tersebut agar dipindahbukukan ke rekening petani/kelompok......................No. Reken

MENYETUJUIKetua Tim Teknis, Ketua P3A/GP3A

Honor yang Terkait dengan Output Kegiatan

Belanja Bahan

- Penggantian Transport peserta (4 org x 1 hr x 12 kl)

- Honor nara sumber (2 org x 1 hr x 12 kl)

Belanja Perjalanan lainnya

- Penggantian Transport peserta (25 org x 1 hr x 12 kl)

Kelompok Desa/Kelurahan Kecamatan Kab./Kota Provinsi

2

No Jenis Kegiatan

RENCANA USULAN KERJA KELOMPOK

Harga satuan

(……...………………….) (……...………………….)

KEGIATAN SEKOLAH LAPANG IKLIM Kepada Yth :

Kuasa Pengguna Anggaran ………………………………………………………

Sesuai dengan Surat Keputusan *)......No......tanggal...........tentang penetapan kelompok sasaran kegiatan....................dengan ini kami mengajukan permohonan Dana Bantuan Sosial kepada petani sebesar Rp................(terbilang................) se

Volume Satuan

Belanja Jasa Profesi

Page 15: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

21

Lampiran 3

JADWAL PALANG KEGIATAN KONSERVASI AIR, IKLIM DAN LINGKUNGAN HIDUP

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Ket:

1. Persiapan Pusat - Penyusunan Pedoman Umum

Kab/ Kota

- Penyusunan Petunjuk Teknis

Kab/ Kota

- Penyusunan Tim Teknis Kab/ Kota

- Survey dan Investigasi Kab/ Kota

- Penetapan CPCL Kab/ Kota

- Penyiapan Dokumen Kab/ Kota

- Penyusunan kontrak kerja dan kontrak belajar SLI

Kab/ Kota

2. Pelaksanaan

- Pembuatan Disain Kab/ Kota

- Penyusunan RUKK Kab/ Kota

- Pelaksanaan Fisik/Konstruksi Poktan

- Pelaksanaan Pertemuan SLI Kab/ Kota

3. Pembinaan Pengendalian Pengawasan

Pusat/ Prop

4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Pusat/ Prop

Keterangan : - Pelaksanaan SLI disesuaikan dengan jadwal tanam petani di lokasi

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

22

Lampiran 4

Sekolah Lapang Iklim (SLI)

Garis besar kurikulum dalam Sekolah Lapang Iklim sebagai

berikut :

a. Pengenalan Istilah dalam Prakiraan Iklim, perubahan

iklim, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim

b. Pengenalan Ekosistem untuk mengenali potensi dan

permasalahan yang dihadapi dalam kaitannya dengan

perubahan iklim yang terjadi. Inventarisasi potensi dan

permasalahan mencakup inventarisasi potensi lahan,

inventarisasi prasarana irigasi/ penelusuran jaringan,

inventarisasi potensi sumberdaya air dan ekologi tanah

(mempelajari tanah yang sehat untuk bercocoktanam)

c. Mempelajari Teknologi Kearifan Lokal mencakup

inventarisasi kearifan lokal untuk penentu awal musim

tanam dan inventarisasi kearifan lokal untuk upaya

adaptasi terhadap perubahan iklim (pembuatan pupuk

organik, pembuatan mulsa jerami, pembuatan agensia

hayati dan lain-lain)

d. Mengenali dan Mempelajari dampak perubahan iklim

dan upaya adaptasi perubahan iklim, mencakup

inventarisasi faktor penyebab banjir dan kekeringan,

Page 16: 1.3. PEDUM ANOMALI IKLH 2012

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

23

pengendalian banjir dan kekeringan, neraca air lahan

dan menghitung debit air.

e. Konsep Peluang mencakup manfaat informasi

prakiraan iklim dan Kearifan Lokal untuk menentukan

strategi tanam, nilai ekonomi prakiraan iklim dan

analisa usahatani sederhana

f. Dinamika Kelompok mencakup role play/memainkan

kembali membahas manfaat dari materi yang dipelajari

g. Evaluasi Hasil Pengamatan di Lapangan mencakup

mencatat hal-hal negatif yang terjadi dilahan selama

seminggu pengamatan tentang hal-hal yang terjadi

akibat pengaruh iklim

h. Hari Lapang Petani mencakup evaluasi belajar,

pemberian sertifikat, sosialisasi hasil Sekolah Lapang

Iklim untuk Perkumpulan Petani Pemakai Air

Pedoman Teknis Pengembangan Konservasi Air / Antisipasi Anomali Iklim TA.2012

24

Lampiran 5

Out Line dari Laporan Akhir Kegiatan Konservasi Air/Antisipasi Anomali Iklim

Kata Pengantar

Daftar Isi

I. Pendahuluan A. Latar belakang

B. Tujuan dan Sasaran

II. Pelaksanaan A. Lokasi

B. Tahap Pelaksanaan

C. Hasil Pelaksanaan

D. Perkiraan Manfaat

III. Permasalahan dan Upaya Pemecahan

IV. Kesimpulan dan Saran Lampiran

- Dokumentasi setiap tahapan kegiatan

- Tabel perkembangan kegiatan