127275030 analisis strategi promosi pada perusahaan jasa event organizer pdf

124
 ANALISIS STRATEGI PROMOSI PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika ) Oleh SRI KURNIATY H24103112 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Upload: wrzinc

Post on 09-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

  • ANALISIS STRATEGI PROMOSI

    PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER

    (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )

    Oleh

    SRI KURNIATY

    H24103112

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2007

  • ANALISIS STRATEGI PROMOSI

    PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER

    (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    Pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    SRI KURNIATY

    H24103112

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2007

  • INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    ANALISIS STRATEGI PROMOSI

    PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER

    (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika )

    SKRIPSI

    Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

    SARJANA EKONOMI

    Pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    SRI KURNIATY

    H24103112

    Menyetujui, Agustus 2007

    Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Dosen Pembimbing

    Mengetahui,

    Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc. Ketua Departemen

    Tanggal Ujian : 20 Agustus 2007 Tanggal Lulus :

  • ANALISIS STRATEGI PROMOSI

    PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER (STUDI KASUS CI PRODUCTION PT. CB MEDIA KOMUNIKA)

    Makalah Seminar

    Oleh

    SRI KURNIATY

    H24103112

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    2007

  • INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

    DEPARTEMEN MANAJEMEN

    ANALISIS STRATEGI PROMOSI

    PADA PERUSAHAAN JASA EVENT ORGANIZER (STUDI KASUS CI PRODUCTION PT. CB MEDIA KOMUNIKA)

    MAKALAH SEMINAR

    Sebagai salah satu syarat untuk melakukan

    Seminar Tingkat Sarjana Pada Departemen Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor

    Oleh

    Sri Kurniaty

    H24103112

    Menyetujui, Juli 2007

    Ir. Arif Imam Suroso, MSc

    Dosen Pembimbing

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr.Wb.

    Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan

    berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal usulan penelitian ini.

    Dalam penulisan proposal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua

    pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberikan bimbingan,

    dorongan, bantuan baik moril maupun materiil. Tanpa mengurangi rasa hormat,

    penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada :

    1. Bapak Dr. Ir. Jono M Munandar, MSc dan Bapak Muhamad Najib, S.TP, MM

    selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.

    2. dosen penguji

    3. Bapak Deddy Cahyadi Sutarman, STP yang telah memberi banyak masukan

    dan saran kepada penulis.

    4. Segenap Dosen FEM beserta TU FEM yang telah bersedia membantu

    kelancaran penulisan proposal ini.

    5. Bapak Abdul Aziz selaku Branch Manager Bank BTN Cabang Solo yang

    telah memberi izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di Bank BTN

    Solo.

    6. Ibu Tuti, Ibu Uri, Pak Wahyana, Pak Sidiq, Pak Jamal, Pak Ahmad, Pak

    Haryanto, Pak Dedi, Pak Totok serta seluruh pegawai Bank BTN Solo yang

    telah banyak membantu dan memberi wawasan kepada penulis.

    7. Mas Yahya, Mas Panca, Mas Gusti, Mas Eko, Mbak Hesti, Mbak Nur dan

    semua pegawai Bank BTN Syariah yang telah banyak memberikan informasi

    dan pengetahuan kepada penulis.

    8. Orang tua dan seluruh keluarga besar di Solo yang selalu memberikan

    dukungan, semangat, dan doa.

    9. Dian Abank, Dahlia, Devi yang selalu membantu penulis dalam proses

    penulisan serta semua teman-teman tersayang di Blok A, B, C, D Pondok

    Irafan yang setiap hari selalu memberikan keceriaan dan arti hidup kepada

    penulis, Thanks Friends.

  • 10. Indras, Tata, Whina, Neny, Ayu, SeptiTeman-teman terdekat penulis

    semenjak awal perkuliahan.

    11. Etty, Vika, Tika, Diah, Henry, Roni Teman-teman satu bimbingan yang

    selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan proposal ini.

    12. Ari, Lutfi, Putro, Harnoko, Ria, Ananta, Rosa.......Teman-teman seperjuangan

    di Bank BTN Solo.

    13. Keluarga baru ku di Kentingan UNSJoko, Eko, Yayit, Cipto, dkk yang

    selalu memberi warna dan arti kepada penulis.

    14. Teman-teman terkasih di Mene 40 & 41 FEM IPB, terima kasih atas

    pengalaman yang indah selama empat tahun ini.

    15. Mas Toni, Nia, Kak Tresna yang telah banyak membantu dalam pengolahan

    data.

    16. Ari yang selalu memberi tumpangan ke BTN, ke BTN Syariah dan

    kemanapun penulis inginkan.

    17. Temen-temen FISIP UNS, Chuky, Budi, Udi, Agnes, Ratna, Deka dan

    semuanya, terima kasih atas persahabatannya.

    18. Temen-temen FH UNS, Boby, Romdon, Tia, Taufik, Angling..yang ikut

    meramaikan perpustakaan BTN.

    19. Mas-mas MASTER CE yang selalu mendengar keluhan penulis tiap kali

    Laptop mengalami keanehan.

    20. Mas Irfan dan keluarga di Yogyakarta, terima kasih atas cinta, kasih dan

    dukungannya

    21. Kamar KuBlok A3 Pondok Irafansumber segala inspirasi, ide dan

    semangat.

    22. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

    memberikan bantuan kepada penulis.

    Setiap manusia tidak pernah luput dari kesalahan, apabila ada banyak kesalahan

    dan kekurangan dari proposal ini, penulis memohon maaf. Pintu saran dan kritik

    terbuka untuk semua.

    Wassalamualaikum Wr. Wb,

    Penulis,

  • iii

    RIWAYAT HIDUP

    Penulis bernama Sri Kurniaty, dilahirkan di Bogor pada tanggal 4 Maret

    1985 dari pasangan Bapak Nurkan dan Ibu Rasiyah. Penulis merupakan anak sulung

    dari tiga bersaudara.

    Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Bina Insani Bogor pada

    tahun 1997, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Bina Insani Bogor pada tahun 2000,

    dan Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Bogor pada tahun 2003. Melalui jalur

    Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), penulis diterima di Departemen

    Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor

    Selama menjalani perkuliahan, penulis juga terlibat sebagai panitia dalam

    kegiatan kemahasiswaan. Selain itu penulis juga aktif mengikuti berbagai pelatihan

    dan seminar yang diadakan baik didalam lingkungan FEM maupun IPB.

  • iv

    KATA PENGANTAR

    Allhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah

    SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta pertolongan-Nya, sehingga

    penyusunan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Promosi Pada Perusahaan

    Jasa Event Organizer (Studi Kasus : CI Production PT. CB Media Komunika)

    dapat diselesaikan. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar

    Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen

    Institut Pertanian Bogor.

    Penelitian ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya bantuan,

    dukungan, serta saran dari semua pihak. Pertama penulis mengucapkan syukur

    Alhamdulillah kepada Allah SWT karena hanya atas pertolongan-Nya, penulis dapat

    melewati berbagai cobaan yang datang selama masa penyusunan skripsi ini.

    Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih

    kepada:

    1. Bapak Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. selaku dosen pembimbing yang telah

    meluangkan waktu disela kesibukan yang amat padat dengan penuh kesabaran

    memberikan bimbingan, membagikan ilmu, motivasi, saran dan pengarahan

    kepada penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

    2. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM dan Ibu Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM atas

    kesediaannya menjadi dosen penguji dan memberikan masukan serta saran untuk

    penyempurnaan skripsi ini..

    3. Bapak Drs. H. Asnawi selaku President Director PT. CB Media Comunica yang

    telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

    penelitian di PT. CB. Media Comunica.

    4. Ibu Kiky Tyas, Arief, Ilham, Reza, Hidayat serta seluruh pegawai PT. CB Media

    Komunica yang telah banyak membantu memberikan informasi dan memberi

    wawasan lepada penulis.

    5. Kedua orang tuaku, atas segala dukungan yang tak terkira, baik moral maupun

    material. Skripsi ini merupakan salah satu wujud baktiku sebagai langkah awal

    untuk mewujudkan harapan kedua orang tuaku.

  • v

    6. Adik-adikku Dwi dan Yuli, teman bertengkar yang selalu memberikan semagat

    dan doa.

    7. Seluruh keluarga besar di Bogor, Yakarta, Kebumen, Kudus, Singapura dan

    mauritius yang selalu memberikan dukungan, semangat dan doa.

    8. Tina, Iman dan Fani yang selalu membantu penulis dalam proses penulisan.

    9. Restu, Rae, Ama, Ranti, Gita, Eti, Else, Ipeh, Pasus, Uchi, Ulfa dan Diah.

    Teman-teman terdekat penulis yang selalu mendampingi di segala situasi.

    Terima casi banyak.

    10. Yuli, Dedi dan Aldi. Teman satu bimbingan dan seperjuangan yang selalu

    memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

    11. Teman-teman tercinta di Manajemen 40 & 41 FEM IPB, terima kasih atas

    pengalaman indah dan tak terlupakan selama empat tahun ini.

    12. Yayie, Ray, Mauren, Yudis, 1-1, 2-4, IPA 1. Teman-teman alumni SMUN 1

    Bogor yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan.

    13. Seluruh dosen pengajar dan karyawan/wati Departeman Manajemen, Fakultas

    Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

    14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan

    bantuan kepada penulis

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

    karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran

    yang bersifat membangun untuk dijadikan bahan perbaikan dalam penulisan yang

    lebih baik lagi.

    Bogor, Agustus 2007

    Penulis

  • vi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    ABSTRAK

    RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    DAFTAR ISI ................................................................................................... vi

    DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii

    DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

    I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 1.5. Ruang Lingkup Penelitian.................................................................... 5

    II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Jasa..................................................................................... 6 2.2. Bauran Pemasaran Jasa ........................................................................ 6 2.3. Tujuan Promosi .................................................................................... 8 2.4. Anggaran Promosi................................................................................ 8 2.5. Bauran Promosi....................................................................................10 2.6. Faktor-Faktor Penyusun Strategi Promosi ..........................................12 2.7. Event Organizer ...................................................................................14 2.7.1. Jenis-Jenis Event Organizer .......................................................15 2.7.2. Mitra Kerja Event Organizer......................................................17 2.8. Metode Analytical Hierarcy Process ...................................................20 2.9. Penelitian Terdahulu .............................................................................22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................25 3.2. Metode Penelitian ................................................................................26 3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................26 3.2.2. Jenis dan Sumber Data ...............................................................26 3.2.3. Metode Pengumpulan Data ........................................................28 3.2.4. Metode Pengambilan Sampel.....................................................28 3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ......................................29 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan..............................................................39 4.1.1. Sejarah Umum PT. CB Media Komunika .................................39 4.1.2. Sejarah Berdirinya CI Production ..............................................41

  • vii

    4.2. Bauran Pemasaran Perusahaan.............................................................43 4.2.1. Produk (Product) ........................................................................43 4.2.2. Harga (Price) ..............................................................................43 4.2.3. Distribusi / Jaringan (Place) .......................................................44 4.2.4. Promosi (Promotion)..................................................................44 4.2.5. Orang (Personal) ........................................................................45 4.2.6. Proses (Process) .........................................................................46 4.2.7. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality) ..............47 4.2.8. Bukti Fisik (Physical Evidence).................................................48 4.3. Kegiatan Promosi CI Production .........................................................48 4.3.1. Personal selling..........................................................................48 4.3.2. Periklanan...................................................................................49 4.3.3. Direct Marketing ........................................................................49 4.3.4. Promosi Penjualan......................................................................50 4.3.5. Point of Purchase Communication ............................................50 4.4. Analisis Identifikasi Faktor-Faktor, Aktor dan Tujuan yang Berpengaruh dalam penyusunan Strategi Promosi......................51 4.4.1. Faktor-Faktor Penyusun Strategi CI Production .......................52 4.4.2. Aktor yang Berpengaruh dalam Pemilihan Strategi Promosi CI Production...............................................................55 4.4.3. Tujuan yang Ingin Dicapai dalam Pemilihan Strategi Promosi CI Production...............................................................56 4.4.4. Alternatif Strategi Promosi CI Production.................................57 4.5. Analisis Pemilihan Alternatif Strategi Promosi CI Production ...........57 4.5.1. Hubungan Antar Elemen pada CI Production............................58 4.5.2. Pengaruh Elemen Terhadap Sasaran Utama pada CI Production.....................................................................64 4.6. Pemilihan Strategi Promosi yang Tepat pada Perusahaan ...................71 KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................74

    1. Kesimpulan ......................................................................................................74

    2. Saran ................................................................................................................75

    DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................76

    LAMPIRAN.........................................................................................................78

  • viii

    DAFTAR TABEL

    No. Halaman

    1. Daftar Penyelenggaran Spectakular Event................................................ 2 2. Nilai Skala Banding Berpasangan............................................................. 31 3. Matriks Pendapat Individu ....................................................................... 32 4. Matriks Pendapat Gabungan ..................................................................... 32 5. Ilustrasi Pengolahan MPB pada Langkah Pertama ................................... 34 6. Ilustrasi Pengolahan MPB yang Telah Dinormalisasi .............................. 34 7. Ilustrasi Pengolahan Matriks Normalisasi pada Langkah Berikutnya ...... 35 8. Ilustrasi Penentuan Eigen Value pada Dua Langkah Pertama .................. 35 9. Daftar Nilai Indeks Random...................................................................... 37 10. Bobot dan Prioritas (Elemen Faktor Penyusun Strategi Promosi CI Production)................... ....................................................................... 59 11. Bobot dan Prioritas (Elemen Aktor yang Berperan dalam Penyusunan Strategi Promosi CI Production) ............................................................... 61 12. Bobot dan Prioritas (Elemen Tujuan yang Ingin Dicapai Perusahaan)..... 63 13. Bobot dan Prioritas (Elemen Alternatif) ................................................... 64 14. Susunan Bobot dan Prioritas Aktor yang Berkepentingan dalam Strategi Promosi CI Production...... ....................................................................... 65 15. Susunan Bobot dan Prioritas Tujuan Promosi yang Ingin Dicapai........... 66 16. Susunan Bobot dan Prioritas Alternatif yang Dipilih Perusahaan ............ 67

  • ix

    DAFTAR GAMBAR

    No. Halaman

    1. Kerangka Pemikiran Penelitian............................................................... 27 2. Hierarki Pemilihan Strategi Promosi Pada CI Production ..................... 70

  • x

    DAFTAR LAMPIRAN

    No. Halaman

    1. Struktur Organisasi PT. CB Media Komunika ....................................... 79 2. Struktur Organisasi CI Production.......................................................... 80 3. Bussiness Process CI Production ............................................................ 81 4. Kuesioner AHP ........... ........................................................................... 82 5. Hasil Pengolahan Horizontal Strategi Promosi CI Production ............... 88 6. Hasil PengolahanVertikal Strategi Promosi CI Production .................... 93

  • I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Perkembangan dunia usaha saat ini tidak lepas dari adanya persaingan

    bisnis antar perusahaan. Untuk dapat mempertahankan kredibilitas perusahaan-

    perusahaan yang telah lama berdiri dan munculnya perusahaan-perusahaan baru

    yang saling bersaing dalam mendapat minat dan memperoleh keuntungan usaha

    dari masyarakat luas, menjadikan perusahaan-perusahaan tersebut berupaya

    untuk memperkenalkan usahanya dan bidang-bidang bisnis apa saja yang

    mereka miliki kepada masyarakat.

    Saluran komunikasi media tradisional seperti media elektronik, media

    cetak dan billboard saat ini tidak lagi cukup untuk menyampaikan pesan kepada

    sasaran. Hal ini dapat dirasakan dari banyaknya perusahaan yang setiap hari

    mengiklankan produknya. Sedikitnya 7000 iklan dalam sehari ditayangkan di

    televisi (Cakram, 2006). Dengan adanya kondisi tersebut, maka para perusahaan

    atau pemasar terdorong untuk mencari alternatif tambahan guna mendukung

    aktivitas komunikasi agar pesan komunikasinya diterima secara baik oleh

    sasarannya.

    Alternatif tambahan yang dapat dilakukan adalah dengan melalui event

    marketing. Event marketing merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh

    suatu perusahaan dengan cara membuat suatu event atau kegiatan tertentu yang

    dapat memperkenalkan produk atau perusahaannya kepada masyarakat dan

    sasaran yang dituju. Beberapa contoh event marketing yang dapat dilakukan

    adalah konferensi, pameran, festival, peluncuran produk dan berbagai kegiatan

    yang dianggap dapat memasarkan produk suatu perusahaan.

    Saat ini event marketing semakin berkembang dan banyak dilakukan di

    Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya berbagai event spektakuler yang

    diadakan pada tahun 2006 yang dilakukan oleh berbagai perusahaan, untuk lebih

    jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.

  • 2

    (

    Sumber : Hendriani, 2006)

    Nama Event Detail Product

    brand

    Covering

    Media

    Event

    Organizer

    Festival Jajanan

    Bango

    - Roadshow

    beberapa kota

    -tema pasar

    malam tempo

    doeloe

    Kecap Cap

    Bango

    Spot iklan di

    sejumlah media

    televisi, word of

    mouth

    Nokia Dance Twista Dance

    Competition and

    performance

    artist

    Nokia Tidak ada data

    tentang

    coveringnya

    Indika

    Honda Vario Show Ekshibision

    interaktif

    Honda

    Vario

    Tidak ada data

    tentang

    coveringnya

    Indika

    Dunia Bermain

    Anak Rinso

    Arena

    permainan yang

    di khususkan

    bagi anak-anak

    Deterjen

    Rinso

    Mendapat

    liputan luas dari

    berbagai media

    cetak ataupun

    elektronik

    Launching Kartu

    Kredit BCA Visa

    Batman

    Atraksi vertikal

    catwalk bersama

    batman

    Kartu

    Kredit BCA

    Visa

    Batman

    Diliput

    sejumlah media

    online dan

    media cetak

    Boladiator Extra

    Joss Laga Juara

    Kompetisi sepak

    bola di enam

    kota

    Extra Joss Diliput oleh

    banyak media

    Convoy Djarum

    Black Car

    Community

    Konvoy mobil

    hitam

    Djarum

    Black

    Portal tribun

    Makasar dan

    lain-lain

    Indika

    Tabel 1. Daftar Penyelenggaraan Spectacular Event

  • 3

    Perusahaan yang dulu sangat mengandalkan advertising atau periklanan

    sebagai sarana untuk komunikasi pemasaran kini mulai beralih kepada event

    marketing. Hal ini menyebabkan bisnis event organizer di Indonesia akhir-akhir

    ini semakin berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan

    penyelenggaraan event marketing (Hendriani, 2006).

    Oleh karena itu peran event organizer menjadi kebutuhan yang utama

    bagi para perusahaan untuk mengadakan event-event yang sukses dan

    berkualitas. Maraknya persaingan pada bisnis event organizer membuat para

    event organizer harus memiliki strategi yang tepat untuk dapat bertahan dalam

    persaingan tersebut. Berdasarkan data internal CI Production perusahaan event

    organizer lain yang menjadi pesaing adalah Active, Merah Putih Showbiz,

    Platinum, Indika Event Organizer, KD (KrisDayanti) Production, Performax

    Event Organizer, Dyandra dan Java Musikindo.

    Salah satu perusahaan yang ikut bersaing dalam bisnis event organizer

    adalah CI Production yang merupakan divisi event organizer dari PT. CB Media

    Komunika. Perusahaan ini merupakan pendatang baru dalam industri event

    organizer, sehingga belum banyak perusahaan dan pasar sasaran yang mengenal

    perusahaan ini. CI Production bergerak di bidang jasa pengelolaan dan produksi

    berbagai event seperti event musik (konser artis), olahraga, seminar, peluncuran

    produk, event promosi, gathering, pameran dan event-event lainnya. Dengan

    banyaknya perusahaan pesaing yang sejenis, seperti yang terlihat pada data

    internal perusahaan diatas maka CI Production harus memiliki strategi

    pemasaran yang baik dan dapat diterapkan secara efektif agar dapat bertahan dan

    bersaing dalam dunia bisnis. Salah satu strategi pemasaran yang dapat

    diterapkan adalah promosi.

    Komponen promosi ini memainkan tiga peranan penting yaitu

    menyediakan informasi dan saran yang dibutuhkan, membujuk pelanggan

    sasaran tentang kelebihan suatu produk dan mendorong pelanggan untuk

    mengambil tindakan pada suatu waktu (Lovelock dan Wright, 2005). Alat

    promosi yang digunakan oleh CI Production masih sangat terbatas, yaitu dengan

  • 4

    menggunakan pemasaran secara langsung (direct marketing), yaitu dengan cara

    memberikan company profile yang berisi cd interaktif dan portofolio kepada

    para perusahaan yang potensial melalui Account Executive, tetapi untuk tindak

    lanjutnya tidak sepenuhnya Account Executive menghubungi kembali

    perusahaan yang sudah diberikan company profile, karena jumlah Account

    Executive yang ada pada perusahaan sangat terbatas. Media promosi lainnya

    adalah promosi penjualan yang dianggap kurang efektif oleh perusahaan karena

    penerapannya yang belum maksimal. Selain itu CI Production juga

    menggunakan sarana web dan komunikasi ditempat pembelian sebagai salah

    satu media promosi. Beberapa cara tersebut dianggap kurang efektif dan belum

    berjalan sesuai dengan harapan perusahaan, sehingga belum banyak perusahaan

    yang mengetahui produk, konsep dan kelebihan yang ditawarkan. Terbatasnya

    penggunaan alat promosi menjadi hal yang menyebabkan terbatasnya pasar

    sasaran seperti perusahaan nasional, multi nasional dan individu .

    1.2. Perumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan bahwa

    permasalahan yang akan diteliti adalah :

    1. Bagaimana bauran pemasaran serta strategi promosi yang dilakukan

    perusahaan saat ini.

    2. Faktor-faktor, aktor dan tujuan apa yang mempengaruhi penyusunan strategi

    promosi CI Production PT. CB Media Komunika.

    3. Bagaimana strategi promosi yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan.

    1.3. Tujuan Penelitian

    1. Mengidentifikasi bauran pemasaran dan mengetahui strategi promosi yang

    dilakukan perusahaan saat ini.

    2. Mengidentifikasi faktor-faktor, aktor serta tujuan yang berpengaruh dalam

    penyusunan strategi promosi CI Production PT. CB Media Komunika.

    3. Menganalisis pemilihan strategi promosi yang tepat pada perusahaan.

  • 5

    1.4. Manfaat Penelitian

    Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

    1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

    pertimbangan mengenai alat promosi terbaik bagi perusahaan dalam

    pengambilan keputusan alat promosi yang akan digunakan.

    2. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan penulis dalam rangka

    menerapkan ilmu-ilmu manajemen khususnya dalam bidang promosi.

    3. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

    informasi, ilmu dan bahan pembanding, untuk penelitian selanjutnya.

    1.5. Ruang Lingkup

    Kegiatan penelitian ini dibatasi pada bidang promosi. Hal ini dilakukan

    karena promosi merupakan permasalahan yang pokok bagi perusahaan. Dalam

    menganalisis masalah ini, peneliti menggunakan metode AHP (Analytical

    Hierarchy Process). Responden yang dipilih adalah pihak yang terlibat dalam

    kegiatan promosi CI Production dan pihak manajemen perusahaan yang diwakili

    oleh Bussiness Director PT. CB Media Komunika.

  • 6

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Pemasaran dan Pemasaran Jasa

    Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

    kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

    menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

    bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2004). Sedangkan menurut American

    Marketing Asociation, pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaaan

    pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa

    untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran individu dan

    organisasi. Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan

    organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih

    efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan

    mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada sasaran yang dipilih.

    Menurut Kotler (2004), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dan

    berdasarkan unit bisnis diharapkan dapat mencapai sasaran pemasarannya.

    Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran

    perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran. Pada dasarnya strategi

    pemasaran memberikan arah dalam kaitannya dengan variabel-variabel seperti

    segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran

    pemasaran dan biaya bauran pemasaran.

    Pemasaran jasa adalah bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana

    perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai

    dari pengiklanan hingga penagihan; hal itu mencakup kontak yang dilakukan

    pada saat penyerahan jasa (Lovelock dan Wright, 2005).

    2.2. Bauran Pemasaran Jasa

    Bauran pemasaran jasa terdiri dari tujuh unsur. Bauran pemasaran adalah

    seperangkat alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk terus mencapai

    tujuan pemasarannya dipasar sasaran (Kotler, 2005).

  • 7

    Menurut Lovelock dan Wright (2005) ada model 8P manajemen jasa

    terpadu, yang menyoroti delapan variabel keputusan bagi manajer perusahaan

    jasa, yaitu:

    1. Elemen Produk (product)

    Produk adalah semua komponen kinerja jasa yang menciptakan nilai bagi

    pelanggan.

    2. Tempat dan Waktu (Place and Time)

    Tempat dan waktu merupakan keputusan manajemen mengenai kapan, di

    mana, dan bagimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

    3. Proses (Process)

    Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang

    umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang

    telah ditetapkan.

    4. Produktivitas dan Kualitas (Productivity and Quality)

    Produktivitas adalah seberapa efisien pengubahan input jasa menjadi output

    yang menambah nilai bagi pelanggan. Sedangkan kualitas adalah sejauh mana

    suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan

    dan harapan mereka.

    5. Orang (People)

    Orang adalah karyawan yang terlibat dalam proses produksi.

    6. Promosi dan Edukasi (Promotion and Education)

    Promosi dan edukasi merupakan semua aktivitas dan alat yang menggugah

    komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap

    jasa dan penyedia jasa tertentu.

    7. Bukti Fisik (Phisycal Evidence)

    Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan

    bukti atas kualitas jasa.

    8. Harga dan Biaya jasa lainnya (Price)

    Harga merupakan pengeluaran uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk

    mengkonsumsi jasa.

  • 8

    2.3. Tujuan Promosi

    Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

    membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan

    bauran pemasarannya. Secara rinci ketiga tujuan promosi tersebut dapat

    dijabarkan sebagai berikut (Tjiptono, 1996):

    1. Menginformasikan, dapat berupa :

    Menginformasikan pasar mengenai produk baru, memperkenalkan cara

    pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan perubahan harga

    kepada pasar, menjelaskan cara kerja produk, menginformasikan jasa-jasa

    yang disediakan, meluruskan kesan yang salah, mangurangi ketakutan atau

    kekhawatiran pembeli, membangun citra perusahaan.

    2. Membujuk pelanggan sasaran untuk:

    Membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan kemerek lain, mengubah

    persepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk

    belanja saat itu juga, mendorong pembeli untuk menerima kunjungan

    salesman.

    3. Mengingatkan dapat terdiri atas :

    Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam

    waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk

    perusahaan, membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye

    iklan, menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan.

    2.4. Anggaran Promosi

    Anggaran promosi merupakan bagian dari anggaran pemasaran. Namun

    demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran

    untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran

    promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar (Tjiptono,

    1996).

  • 9

    Berikut adalah beberapa metode yang digunakan dalam menentukan

    besarnya pengeluaran untuk promosi:

    1. Marginal Approach

    Pendekatan ini memberikan jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk

    masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC.

    2. Breakdown Method

    Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu :

    a. Percentage-of-Sales Approach

    Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan

    berdasarkan persentase tertentu dari penjualan (tahun lalu atau prediksi

    penjualan tahun depan) atau dari harga jual.

    b. Affordable Method

    Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan

    berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan

    perusahaan.

    c. Return-on-Investment Approach

    Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi.

    Oleh karena itu besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan

    dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected

    return) dan tingkat return yang diinginkan (desired return).

    d. Competitive-parity approach

    Dalam metode ini anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau

    sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya.

    3. Build-Up Method (Objective-and-task Method)

    Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuan-

    tujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dari setiap lini produk,

    menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk

    mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jumlah biaya total dari tugas-tugas

    pencapaian tujuan tersebut merupakan biaya promosi perusahaan. Dengan

  • 10

    metode ini dapat dianalisis secara alamiah peranan promosi dan kontribusi

    promosi tersebut terhadap pencapaian tujuan perusahaan. pengeluaran

    promosi juga dapat dikendalikan.

    2.5. Bauran promosi

    Promosi merupakan salah satu unsur dalam bauran pemasaran. Menurut

    Shimp (2003), istilah promosi umum digunakan dalam mendeskripsikan

    komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan, namun terminologi

    komunikasi pemasaran sekarang ini lebih disukai oleh para praktisi dan

    akademisi.

    Komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua unsur dalam

    bauran pemasaran merek, yang memfasilitasi terjadinya pertukaran dengan

    menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau kliennya.

    Bentuk-bentuk utama dari komunikasi pemasaran dijabarkan sebagai berikut

    (Shimp, 2003):

    1. Penjualan Perorangan (personal selling) adalah bentuk komunikasi antar

    individu dimana tenaga penjual/wiraniaga menginformasikan, mendidik, dan

    melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa

    perusahaan.

    2. Iklan (advertising) adalah suatu bentuk dari komunikasi masa atau

    komunikasi direct-to consumer yang bersifat non personal dan di danai oleh

    perusahaan bisnis, organisasi nirlaba, atau individu yang diidentifikasikan

    dengan berbagai cara dalam pesan iklan. Pihak pemberi dana tersebut

    berharap untuk menginformasikan atau membujuk para anggota dari khalayak

    tertentu.

    3. Promosi Penjualan (sales promotion) terdiri dari semua kegiatan pemasaran

    yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat

    atau terjadinya pembelian dalam waktu yang singkat. Sebagai bahan

    perbandingan ada iklan yang didesain untuk mencapai tujuan lain yaitu

    menciptakan kesadaran pada merek dan mempengaruhi sikap pelanggan.

    Promosi penjualan diarahkan baik untuk perdagangan (kepada pedagang

  • 11

    besar dan pengecer) maupun kepada konsumen. Promosi penjualan yang

    berorientasi perdagangan memberikan berbagai jenis bonus untuk

    meningkatkan respon dari pedagang besar dan pengecer.

    Promosi penjualan berorientasi konsumen menggunakan kupon, premium,

    contoh gratis, kontes/undian, potongan harga setelah pembelian dan lain-lain.

    4. Pemasaran sponsorship (sponsorship marketing) adalah aplikasi dalam

    mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan

    perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu misalnya

    kompetisi besar dalam pertandingan olahraga atau melalui suatu kegiatan

    sosial.

    5. Publisitas (publicity), seperti halnya iklan menggambarkan komunikasi masa;

    namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biaya

    untuk waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk

    berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan.

    Bentuk-bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena

    perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak

    disampaikan kepada khalayak mereka. Dengan demikian publitas tidak

    dibiayai oleh perusahaan yang mendapatkan manfaatnya.

    6. Komunikasi ditempat pembelian (point of purchase communication)

    melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai materi lain yang didesain untuk

    mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian.

    7. Selain bentuk bauran promosi tersebut ada pula bentuk lainnya yaitu

    pemasaran langsung (direct selling). Menurut Kotler (2005), bentuk

    pemasaran langsung meliputi surat langsung, katalog, telemarketing, TV

    interaktif, kios, pemasaran internet, peralatan bergerak (mobile device) dan

    lain sebagainya. Pemasaran langsung bersifat tidak umum, yaitu pesan

    biasanya ditujukan pada orang tertentu. Pemasaran langsung disesuaikan

    dengan orangnya, artinya pesan tersebut dapat dipersiapkan untuk menarik

    bagi orang yang dituju. Pemasaran langsung bersifat mutakhir, pesan tersebut

    dapat dipersiapkan dengan sangat cepat. Pemasaran langsung bersifat

  • 12

    interaktif yaitu pesan tersebut dapat diubah bergantung pada tanggapan orang

    tersebut.

    2.6. Faktor-faktor Penyusun Strategi Bauran Promosi

    Sebelum menentukan strategi promosi yang akan diterapkan, perusahaan

    harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan strategi

    promosinya. Faktor-faktor yang mepengaruhi strategi bauran promosi adalah

    jenis pasar produk, faktor pasar, pelanggan, anggaran, bauran pemasaran, tahap

    siklus hidup produk.

    Secara lebih mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bauran

    promosi dijelaskan sebagai berikut :

    1. Tipe pasar produk

    Alokasi promosi berbeda-beda antara pasar konsumen dan bisnis.

    Pemasar konsumen mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk promosi

    penjualan, iklan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Pemasar bisnis

    mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk penjualan pribadi, promosi

    penjualan, iklan dan hubungan masyarakat. Pada umumnya penjualan pribadi

    lebih banyak digunakan untuk barang yang rumit, mahal dan beresiko dan di

    pasar dengan penjual yang lebih besar dengan jumlah yang lebih sedikit

    (Kotler, 2005).

    2. Pelanggan

    Dalam kaitannya dengan pelanggan, ada dua strategi yang dapat

    digunakan dalam menentukan strategi promosi (Tjiptono,1996) yaitu :

    a. Push Strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada perantara

    (biasanya personal selling dan trade promotion), dengan tujuan agar

    para perantara itu memesan, kemudian menjual, serta mempromosikan

    produk yang dihasilkan produsen.

    b. Pull Strategy, yaitu aktivitas promosi produsen kepada konsumen akhir

    (biasanya dengan iklan dan consumer promotion), dengan tujuan agar

  • 13

    mereka mencarinya pada para perantara, yang pada gilirannya

    kemudian perantara memesan produk yang dicari konsumen kepada

    produsen.

    3. Tahap Kesiapan Membeli

    Alat-alat promosi berbeda-beda dalam keefektifan biaya sesuai dengan

    tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Iklan dan pemberitaan memegang

    peranan terpenting dalam tahap pembangunan kesadaran. Pengertian

    pelanggan terutama dipengaruhi iklan dan penjualan pribadi. Keyakinan

    pelanggan sangat dipengaruhi penjualan pribadi. Penutupan penjualan

    kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi dan promosi penjualan. Pemesanan

    ulang juga kebanyakan dipengaruhi penjualan pribadi dan promosi penjualan

    dan sedikit oleh iklan yang mengingatkan (Kotler, 2005).

    4. Tahap siklus hidup produk

    Alat-alat promosi juga memiliki efektivitas biaya yang berbeda-beda

    sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Pada tahap

    pengenalan, iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya

    tertinggi, disusul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi

    dan promosi penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya. Pada tahap

    pertumbuhan, permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita

    dari mulut ke mulut. Pada tahap ini sebaiknya mulai menggunakan metode

    promosi periklanan dan personal selling. Pada tahap kematangan secara

    berturut-turut promosi penjualan, iklan dan penjualan pribadi semuanya

    makin berperan penting, untuk membedakan produk perusahaan dengan

    produk pesaing. Pada tahap penurunan, promosi penjualan tetap berperan

    kuat, iklan dan pemberitaan berkurang dan wiraniaga hanya memberikan

    sedikit perhatian pada produk tersebut, untuk memperlambat penurunan

    penjualan produk.

    5. Anggaran

  • 14

    Jika perusahaan memiliki dana promosi yang besar, maka peluangnya

    untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Sebaliknya dana

    yang tersedia terbatas, maka perusahaan dapat memilih personal selling, sales

    promotion atau iklan bersama dalam wilayah lokal atau regional (Tjiptono,

    1996).

    6. Pesaing

    Perusahaan dapat mempertimbangkan strategi promosi yang akan

    dijalankan berdasarkan aktivitas promosi yang dijalankan pesaing atau

    menyesuaikan dengan tingkat persaingan yang ada dalam industri tersebut.

    7. Bauran Pemasaran

    Bauran Pemasaran merupakan strategi yang akan digunakan untuk

    memenangkan persaingan yang terjadi dalam pasar. Keberhasilan suatu

    perusahaan dalam mencari keuntungan banyak bergantung pada strategi dasar

    ini (Fitriana, 2005). Harga yang tinggi sering dianggap pelanggan berkorelasi

    positif dengan kualitas yang juga tinggi, maka penggunaan iklan lebih tepat

    untuk mengkomunikasikan kualitas dari produk-produk yang harganya mahal.

    Jika pendistribusian dilakukan secara langsung, maka karakteristiknya

    mensyaratkan penggunaan personal selling, sedangkan bila secara tidak

    langsung, maka dibutuhkan iklan karena terbatasnya jumlah armada penjual

    yang dipakai (Tjiptono, 1996).

    2.7. Event Organizer Event organizer merupakan sebuah pihak yang mengelola dan mengatur

    suatu acara yang diselenggarakan atas permintaan klien. Event organizer

    merupakan seni mengatur dan mengelola (Beatrix, 2006). Event yang dimaksud

    dalam kategori media promosi ialah suatu rangkaian kegiatan yang

    diselenggarakan oleh pemilik brand sehingga terjalin interaksi antara pelanggan

    dengan produk dalam suatu aktivitas tertentu.

    Ragam aktivitas event antara lain entertainment event dalam bentuk

    pertunjukkan musik, nonton bersama, pentas seni dan teatrikal. Disamping itu

    bentuk event lain yang sering dimanfaatkan pemasar untuk mempromosikan

  • 15

    produknya ialah sport event, exibition, seminar / convention event, perlombaan

    dan lain-lain. Pemilihan bentuk event tentu saja sangat dipengaruhi oleh sejauh

    mana relevansi event terhadap segmen pasar mereka (Suryadi, 2006).

    Ada dua fokus utama sebagai tolak ukur keberhasilan suatu event

    (Beatrix, 2006). Tolak ukur yang pertama adalah kesuksesan dalam kemasan

    dan berlangsungnya acara, sedangkan, tolak ukur yang kedua adalah profit. Oleh

    sebab itu, berdasarkan dua hal di atas, event dapat dibagi menjadi dua jenis:

    1. Murni Segala sesuatu ditanggung dan diselenggarakan oleh pihak organizer, baik

    kemasan, penyajian acara, maupun pencarian sponsor untuk mendapatkan

    dana yang nantinya dikurangi dengan seluruh biaya persiapan dan

    pelaksanaan event dapat menjadi keuntungan pihak event organizer.

    2. By Project / Sponsor Dalam pola kedua ini, tugas event organizer sebenarnya telah berkurang

    sebagian karena pembiayaan dan profit sudah diperoleh dari sponsor atau

    perusahaan penyelenggara. Event Organizer hanya merampungkan tugas

    dengan berusaha melaksanakan event sebaik-baiknya dengan kemasan acara

    yang dapat menjadi ikon produk dengan target audiens sesuai keinginan

    sponsor.

    Setelah menetapkan tolak ukur keberhasilan suatu acara, kemudian ditetapkan

    desain acara dengan lebih dulu membuat draft perencanaan. Desain acara sangat

    penting karena merupakan cetak biru sebuah event. Desain event juga akan

    memudahkan event organizer membuat proposal untuk diajukan kepada sponsor

    apabila eventnya berjenis murni.

    2.7.1. Jenis - Jenis Event Organizer

    Setiap event organizer tidak akan mungkin menyelenggarakan

    semua event, pasti ada klasifikasi spesialisasinya. Klasifikasi ini muncul

    secara alamiah. Biasanya menyangkut klien yang sudah biasa dilayani

    (Suseno, 2006 ). Beberapa klasifikasi event organizer antara lain :

  • 16

    1. Event Organizer Spesialis Kontraktor.

    Event organizer spesialis ini melayani keperluan suatu perusahaan atau

    instansi yang akan mengadakan sebuah acara atau event secara khusus.

    Hampir semua instansi atau perusahaan memiliki event yang sifatnya

    internal atau program event yang disusun secara internal oleh mereka

    sendiri. Untuk melaksanakannya, mereka biasanya menggandeng event

    organizer demi efisiensi dan keberhasilan event tersebut. Sebab, mereka

    tidak memiliki cukup tenaga dan pikiran untuk membentuk panitia

    internal diantara mereka sendiri untuk melaksanakan keseluruhan event

    tersebut. Ini beda dengan event mereka sebagai bagian dari program

    promosi.

    Perusahaan makanan dan minuman, menggandeng event organizer

    untuk melaksanakan acara ulang tahun mereka, atau untuk membuat

    acara gathering konsumen mereka, agen, atau untuk keperluan direct

    promotion, dan lain-lain. Membangun jaringan bisnis diantara para

    supplier adalah faktor sangat penting bagi event organizer jenis ini,

    karena berbagai variasi kebutuhan klien harus dapat dipenuhi. Misalnya

    mereka suatu saat meminta kesenian angklung, kita harus mengetahui di

    mana kita mendapatkannya mendapatkannya dan dengan harga yang

    bersaing. Keuntungan dari event organizer jenis ini, biasanya diambil

    dari prosentase fee nilai total kontrak, berkisar antara 5% sampai 20%.

    2. Event Organizer Spesialis Program (Showbiz, Expo, Kompetisi

    Olahraga/ Otomotif)

    Ini sebuah pilihan yang unik, karena perusahaan event organizer ini

    hanya mengandalkan sebagian besar hidupnya dari show musik yang dia

    adakan. Program event yang dibuat adalah alat utama untuk bekerja

    sebagai event organizer.

    Faktor tantangan dan hambatannya cukup besar, karena berbagai

    kondisi yang ada dinegeri ini. Faktor sponsor, keamanan, perizinan,

    tempat pertunjukkan tingkat kebutuhan masyarakat dan lain-lain, belum

  • 17

    seperti diluar negeri. Terjun dibidang event organizer showbiz perlu

    mental khusus, yaitu tahan banting, dan untuk menjadi event organizer

    yang besar, relatif butuh waktu diatas 10 tahun untuk berkembang.

    Ketika berhasil melewati usia bisnis pertunjukkan lebih dari 10 tahun,

    berarti perusahaan sponsor telah mengerti dan percaya terhadap apa yang

    kita lakukan selama itu.

    Faktor utama event organizer showbiz adalah mengerti secara

    mendalam tentang pasar musik, atau industri musik yang ada. Trend

    musik apa yang sedang menjadi kegemaran masyarakat sudah menjadi

    insting bisnis. Termasuk event organizer yang bergerak di bidang

    pameran, harus jeli mengamati trend masyarakat.

    Untuk event organizer bidang otomotif, lebih sedikit lagi

    jumlahnya, karena otomotif segmentasinya lebih sempit dibanding

    lainnya. Biasanya diselenggarakan road race, gokart, balap mobil,

    pameran otomotif, atraksi otomotif dan lain-lain.

    2.7.2. Mitra Kerja Event Organizer

    Mitra kerja event organizer biasa disebut dengan supplier atau

    pemasok kebutuhan event. Setiap event organizer dituntut untuk memiliki

    hubungan baik dan memiliki jaringan luas dengan berbagai perusahaan

    penyedia peralatan tersebut. Menurut Suseno (2006 b), Penguasaan jaringan

    yang luas semakin memudahkan kita dalam mengerjakan sebuah event,

    karena akan lebih leluasa untuk memilih demi mewujudkan penawaran

    harga yang kompetitif. Berbagai jenis mitra kerja tersebut antara lain :

    1. Tempat acara

    Pihak-pihak yang menyediakan tempat penyewaaan acara yaitu: hotel,

    wisma, cottage, auditorium, gedung pertemuan dan lain-lain.

    2. Sound system dan tata lampu

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan sound system dan

    tata lampu.

  • 18

    3. Pembangkit daya listrik

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan disel / pembangkit

    daya listrik / genset.

    4. Panggung

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan panggung konstruksi

    kayu, scafolding maupun konstruksi rigging.

    5. Perlengkapan

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan meja, kursi, tenda,

    partisi, karpet, taplak meja, asbak, vas bunga, level, tangga, besi

    pembatas, tiket box dan lain-lain.

    6. Dekorasi

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaaan fasilitas panggung,

    interior, backdrop, pertamanan, peralatan aksesoris panggung dan lain-

    lain.

    7. Kembang Api

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas permainan atraksi kembang api.

    8. Biro Jasa Promosi Outdoor

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pembuatan sablon spanduk,

    umbul-umbul, rontek (vertical banner), billboard, dan lain-lain.

    9. Biro Jasa Creative Design

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas jasa pembuatan desain grafis,

    layout, skema atau bagan dan lain-lain.

    10. Cetak Print Digital

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas cetak print digital khususnya

    untuk berbagai keperluan print banner.

    11. Percetakan

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas percetakan.

    12. Dokumentasi foto dan Video

    Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas pemotretan dan fasilitas video

    shooting, biasanya termasuk juga menyediakan fasilitas multimedia.

  • 19

    13. Katering

    Pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan konsumsi paket kotak,

    prasmanan dan penyewaan peralatan makan.

    14. Transportasi

    Pihak-pihak pengelola maskapai penerbangan, travel agent, pengelola

    transport kereta api, pengelola transport kapal laut, pengelola bus trayek

    atau pariwisata, dan penyewaan mobil.

    15. Obyek Wisata

    Pihak-pihak pengelola obyek wisata alam, museum, pertunjukkan seni

    tradisi, galeri dan lain-lain. Hal ini penting ketika akan menyusun jadwal

    kunjungan penampil sebagai pendukung kegiatan utamanya.

    16. Media Massa

    Pihak-pihak pengelola surat kabar harian, majalah, stasiun radio, dan

    stasiun televisi.

    17. Restoran atau Caf

    Pihak-pihak pengelola restoran, caf, pub, diskotek dan lain-lain.

    18. Sumber Daya Manusia dan Artis Agen

    Pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan sumber daya manusia :

    penerima tamu, Sales Promotion Girl (SPG), pemandu, pembawa acara,

    penampil dan lain-lain.

    19. Keamanan Agen

    Pihak-pihak yang menyediakan jasa petugas pengamanan swasta.

    20. Penyewaan Busana

    Pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan segala jenis busana.

    21. Penyewaan Peralatan Musik dan Seni

    Pihak-pihak yang menyediakan jasa penyewaan berbagai peralatan seni

    antara lain peralatan seni untuk jenis musik modern, klasik, etnik dan

    lain-lain.

    22. Tempat Penjualan Tiket

  • 20

    Biasanya melibatkan lokasi dikantor media, tetapi tidak menutup

    kemungkinan ditempat semacam koperasi, restoran, hotel, toko kaset dan

    lain-lain.

    23. Instansi Pemerintah dan Kepolisian

    Instansi pemerintah terkait misalnya dinas pariwisata, Badan Pengelola

    Keuangan Daerah (BPKD) untuk pengurusan rekomendasi izin dan pajak

    tontonan, instansi kepolisian setempat untuk mengurus perizinan dan

    pengamanan.

    24. Wartawan Media

    Kita sebaiknya menjalin hubungan baik dengan para wartawan sesuai

    bidang spesialisasi tulisannya masing-masing.

    Data para pihak mitra kerja tersebut sangat penting, karena didalam

    sebuah event, kita harus selalu mengupayakan berbagai rencana khususnya

    dalam hal anggaran pembiayaan, maka data mitra semacam itu sangat

    berguna untuk memilih alternatif harga sesuai budget anggaran kita.

    Disamping itu, seringkali terjadi hal-hal yang bersifat mendadak dan darurat

    sehingga dengan hubungan yang baik, kita dapat mengatasi segala

    problematika lapangan dengan cepat dan efisien.

    2.8. Metode Analytical Hierarcy Process Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu metode yang

    pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, ahli matematika dari

    Universitas of Pitsburgh, Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an. Metode ini

    ditujukan untuk memodelkan masalah-masalah tak terstrukutur dan pendapat-

    pendapat sedemikian rupa, di mana permasalahan yang ada telah benar-benar

    dinyatakan secara jelas, dievaluasi, dibahas atau dianalisis, dan diprioritaskan

    untuk dikaji (Fewidarto, 1996). Pada penerapan metode AHP yang diutamakan

    adalah kualitas data dari responden, dan tidak tergantung kuantitasnya (Saaty,

    1993). Ada tiga prinsip dasar dalam metode AHP, yaitu:

  • 21

    1. Menggambarkan dan menguraikan secara hierarkis yang kita sebut menyusun

    secara hierarkis yaitu, memecah-mecah persoalan menjadi unsur-unsur yang

    terpisah-pisah.

    2. Pembedaan prioritas dan sintesis, yang kita sebut penetapan prioritas, yaitu

    menentukan peringkat elemen-elemen menurut relatif pentingnya.

    3. Konsistensi logis, yaitu menjamin bahwa semua elemen dikelompokan secara

    logis dan di peringkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang

    logis.

    Di dalam penerapan AHP sedapat mungkin dihindarkan adanya

    penyederhanaan seperti jalan membuat asumsi-asumsi agar diperoleh model

    yang kompleks seperti semula. Agar model menjadi realistik, kita harus

    memasukkan dan mengukur semua hal penting, baik yang nyata maupun tak

    nyata, yang dapat diukur secara kuantitatif maupun faktor-faktor kualitatif.

    AHP dalam penerapannya membuka kesempatan adanya perbedaan pendapat

    dan konflik sebagaimana yang ada dalam kenyataan sehari-hari, dalam usaha

    mencapai konsensus.

    Saaty (1993), mengemukakan bahwa keuntungan menggunakan

    metode AHP, sebagai berikut :

    1. Memberi suatu model yang luwes terhadap segala permasalahan.

    2. Mensintesis satu hasil representatif dari berbagai penilaian yang berbeda.

    3. Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem

    dan memungkinkan alternatif terbaik.

    4. Menuntun ke arah suatu taksiran menyeluruh terhadap kebaikan setiap

    alternatif.

    5. Melacak konsistesi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam

    menetapkan berbagai prioritas.

    6. Dapat menangani saling ketergantungan antar faktor dalam suatu sistem.

    7. Memadukan ancangan deduktif dan ancangan sisite berdasarkan sistem

    dalam masalah yang kompleks.

  • 22

    2.9. Penelitian Terdahulu Fitriana (2005) melakukan penelitian mengenai analisis strategi promosi

    wisata arung jeram. Berdasarkan hasil penelitiannya, karakteristik kunjungan

    menunjukkan bahwa, ingin mencoba tantangan merupakan alasan mencoba

    wisata arung jeram, sebagian besar pengguna jasa memperoleh informasi dari

    teman dan baru pertama kali mencoba wisata arung jeram. Faktor yang menjadi

    prioritas penyusunan strategi promosi berturut-turut adalah anggaran, sumber

    daya manusia, karakteristik jasa, karakteristik pasar dan pesaing. Alternatif

    strategi promosi yang tepat untuk dijalankan adalah meningkatkan frekuensi

    kegiatan promosi yang dijalankan saat ini.

    Selain itu penelitian mengenai strategi promosi juga dilakukan oleh

    Andhika (2005) yaitu analisis strategi promosi pupuk NPK kujang. Berdasarkan

    analisis, promosi penjualan hendaknya dilakukan dengan memfokuskan pada

    konsumen langsung yang merupakan pelanggan. Kegiatan promosi langsung

    dapat berupa kegiatan pemberian intensif potongan harga atau hadiah kepada

    pelanggan yang telah melakukan pembelian berulang, hal ini dapat menstimulasi

    loyalitas pelanggan untuk menggunakan produk ini. Potongan harga akan

    membawa dampak negatif yang sifatnya sementara terhadap laba penjualan.

    Jika dilihat pada masa pertumbuhan, maka produk dapat dirasakan manfaatnya

    dari peningkatan jumlah pelanggan yang loyal.

    Simamora (2005) dalam studi mengenai strategi promosi pada PT.

    Mahkota Dewa Indonesia (MDI) menyimpulkan bahwa perusahaan harus

    mempertahankan hubungan yang baik dengan mitra usaha. Dengan demikian

    pelatihan mitra usaha yang selama ini telah ada harus dipertahankan dan

    ditingkatkan agar mendorong mitra usaha mempromosikan produk mahkota

    dewa. Produk yang dimiliki perusahaan dapat dikembangkan lebih baik lagi

    dengan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak atau lembaga penelitian yang

    kredibilitasnya sudah diakui. Hal ini membantu menyadarkan masyarakat lokal

    maupun internasional akan manfaat produk mahkota dewa. Pengembangan pasar

    yang menjadi tujuan dapat tercapai. Perusahaan sebaiknya meningkatkan jumlah

  • 23

    personel dilapangan untuk melakukan kegiatan promosi, namun harus

    dipertimbangkan anggaran yang dimiliki perusahaan serta kompetensi yang

    dimiliki. Selain itu PT. MDI juga dapat mempertahankan atau meningkatkan

    pelatihan untuk mengembangkan kompetensi karyawan.

    Novadrianto (2006) dalam studi mengenai strategi promosi buku pada

    PT. Gramedia Pustaka Utama (GPU) menyimpulkan bahwa hasil analisis dari

    hierarki pertama mengenai faktor penyusun strategi promosi didapat bahwa

    tujuan PT. GPU yaitu meningkatkan penjualan perorangan dan pemasaran

    langsung. Hasil analisis dari hierarki pertama mengenai faktor penyusun strateg

    promosi didapat bahwa tujuan PT. GPU yaitu meningkatkan penjualan produk.

    Faktor penyusun strategi promosi PT. GPU yaitu anggaran, karakteristik

    produk, karakteristik pasar, daur hidup produk, pesaing, konsumen dan bauran

    pemasaran selain promosi. Hasil pengolahan menunjukkan faktor yang paling

    berpengaruh adalah bauran pemasaran selain promosi dan sub faktor yang paling

    berpengaruh yaitu produk. Pada hierarki kedua dengan fokus pemilihan strategi

    promosi yang tepat bagi perusahaan diperoleh pemilihan untuk menjalankan

    strategi perusahaan yaitu pendukung produk dengan prioritas jaringan distribusi,

    sedangkan untuk strategi promosi yang tepat adalah promosi penjualan.

    Selain itu penelitian promosi juga dilakukan oleh Yunida (2006) yaitu

    analisis strategi promosi PT.Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV), yang

    menganalisis faktor penyusun strategi promosi Trans TV. Hasil dari penelitian

    tersebut mengidentifikasikan enam faktor yaitu anggaran promosi, pesaing,

    sumber daya manusia, karakteristik produk dan Segmentasi, Target, dan

    Posisioning perusahaan.

    Penelitian mengenai analisis promosi juga telah dilakukan oleh

    Syafrizal (2006) yaitu Analisis Strategi Promosi Bedak Marks Venus pada PT.

    Kimia Farma Tbk. Berdasarkan penelitian tersebut, alternatif strategi promosi

    yang tepat bagi PT. Kimia Farma Tbk adalah menitikberatkan pada hubungan

    masyarakat dan publisitas. Selain itu faktor yang berpengaruh pada kegiatan

    promosi dan harus diprioritaskan adalah mutu produk, karena tanpa mutu yang

  • 24

    baik kegiatan promosi tidak akan berpengaruh positif terhadap tingkat penjualan

    produk bedak Marks Venus.

    Sari (2006) melakukan penelitian mengenai analisis strategi pada

    perusahaan jasa konsultan teknologi informasi. Berdasarkan hasil analisis

    dengan metode AHP alternatif strategi promosi fokus pada kegiatan personal

    selling. Kegiatan personal selling dilakukan secara lebih intensif dengan

    sumberdaya manusia yang lebih profesional. Prioritas kedua adalah public

    relation, kegiatan public relation yang dapat dilakukan perusahaan dengan

    membentuk organisasi hubungan masyarakat (humas) yang secara efektif dapat

    menginformasikan produk sekaligus perusahaannya. Kegiatan lainnya adalah

    dengan menjadi sponsor dalam kegiatan seminar mengenai perkembangan

    teknologi.

  • 25

    III. METODOLOGI PENELITIAN

    3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

    Sejak berkembangnya event marketing di Indonesia akhir-akhir ini, banyak

    perusahaan semakin mempertimbangkan untuk melakukan pemasaran pada

    perusahaan mereka dengan melakukan event marketing. Tetapi perusahaan-

    perusahaan tersebut tidak dapat melakukan kegiatan event marketing secara

    sendirian, mereka memerlukan sebuah jasa event organizer. Dengan banyaknya

    permintaan akan jasa event organizer maka semakin tinggi tingkat persaingan

    didalam industri event organizer. Untuk dapat bersaing didalam industri event

    organizer, produk dan jasa perusahaan event organizer harus dapat dikenal baik

    dan memiliki citra yang baik dimata konsumennya.

    PT. CB Media Komunika merupakan perusahaan yang bergerak dalam

    bidang jasa event organizer. Jasa yang diberikan berupa penyelenggaraan dan

    pengelolaan event yang sesuai dengan kebutuhan pihak konsumennya. Perusahaan

    ini merupakan perusahaan yang baru berdiri selama kurang lebih dua tahun, oleh

    karena itu perusahaan dituntut untuk menerapkan suatu strategi pemasaran yang

    tepat agar dapat mengkomunikasikan perusahaan dan jasa yang diberikan kepada

    konsumen. Strategi pemasaran perusahaan terdiri Segmentation, Targetting dan

    Positioning (STP) perusahaan dan bauran pemasaran yang terdiri dari delapan P,

    yaitu Product (produk), Price (harga), Place (Distribusi), Promotion (promosi),

    People (orang), Process (proses), Physical Evidence (bukti fisik) dan Productivity

    (Produktivitas).

    Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah program

    pemasaran. Dengan melakukan kegiatan promosi maka kita dapat menyampaikan

    dan mengkomunikasikan suatu produk kepada pasar sasaran yang diinginkan.

    Kegiatan promosi perusahaan di dalam penelitian ini yang akan di analisis

    meliputi analisis strategi promosi yang dilakukan perusahaan saat ini, identifikasi

  • 26

    faktor-faktor, aktor dan tujuan sebagai penyusun strategi promosi dan alternatif

    strategi promosi yang akan direkomendasikan.

    Alternatif tersebut diantaranya fokus pada kegiatan penjualan perorangan,

    iklan, promosi penjualan, pemasaran sponsorsip, publisitas, komunikasi ditempat

    pembelian dan pemasaran langsung.

    Identifikasi faktor-faktor penyusun strategi promosi dan penyusunan

    alternatif strategi promosi perusahaan akan dianalisis dengan menggunakan alat

    analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). AHP merupakan sebuah model

    pengambilan keputusan dan perencanaan strategis dalam menentukan suatu

    prioritas atas suatu alternatif pilihan berdasarkan proses analisis secara berjenjang

    dan terstruktur atas variabel keputusan. Hasil akhir dari analisis dengan

    menggunakan AHP adalah agar dapat diketahui penetapan prioritas strategi

    promosi bagi perusahaan. Kerangka pemikiran penelitian terjabar pada gambar 1.

    3.2. Metode Penelitian

    3.2.1. Lokasi dan waktu penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan pada PT. CB Media Komunika divisi

    event organizer yang berlokasi di Jl. RS Fatmawati No. 38 Jakarta Selatan

    12150. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

    pertimbangan bahwa CI Production PT. CB Media Komunika merupakan

    salah satu pendatang baru dalam industri event organizer yang siap

    bersaing dengan perusahaan sejenis dan kesediaan dari perusahaan sebagai

    tempat penelitian untuk memberikan data yang diperlukan dalam

    mendukung penelitian. Adapun penelitian dilakukan pada bulan Maret

    Mei 2007.

    3.2.2. Jenis dan sumber data

    Jenis data berdasarkan sumbernya yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui

    wawancara langsung secara mendalam, penyebaran kuesioner kepada

    pihak yang berkaitan dengan penelitian yaitu pihak manajemen perusahaan,

  • 27

    Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

    Persaingan Perusahaan Event Organizer

    CI Production PT. CB Media Komunika

    Strategi Pemasaran Perusahaan

    Produk Harga Distribusi Promosi Proses Orang Bukti Fisik

    Produktivitas & Kualitas

    Strategi promosiperusahaan saat

    ini

    Identifikasi Faktor-Faktor, aktor dan tujuan penyusun strategi promosi

    Alternatif Strategi Promosi yang di rekomendasikan

    Proses AHP

    Penentuan Strategi Promosi Perusahaan

    Segmentation, Targetting, Positioning

    Bauran Pemasaran Jasa

  • 28

    serta melalui pengamatan secara langsung atau observasi.Data primer

    meliputi gambaran umum perusahaan, kegiatan pemasaran CI Production

    PT. CB Media Komunika, serta faktor-faktor yang yang dipertimbangkan

    dalam penentuan strategi promosi. Data Sekunder merupakan data

    pelengkap data primer yang diperoleh dari pustaka dan literatur yang

    relevan dengan penelitian, baik dari perusahaan, internet, buku-buku,

    majalah dan bahan penunjang lainnya.

    3.2.3. Metode Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian dikumpulkan dalam beberapa

    metode. Data primer dikumpulkan dengan metode penelitian langsung di

    lapangan, wawancara dan pengisian kuesioner. Metode wawancara

    diperoleh dengan bertanya langsung kepada responden yang benar-benar

    memahami tentang kegiatan promosi perusahaan event organizer.

    Wawancara ini juga bertujuan untuk memberikan masukan kepada peneliti

    dalam menyusun hierarki. Sedangkan metode pengisian kuesioner untuk

    perumusan strategi dilakukan dengan menggunakan metode AHP. Data

    sekunder dikumpulkan dari studi pustaka mengenai hal-hal yang terkait

    dengan penelitian.

    3.2.4. Metode Pengambilan Sampel Responden yang dipilih untuk menjawab kuesioner AHP

    merupakan pihak manajemen divisi event organizer PT. CB Media

    Komunika. Pemilihan ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan

    pertimbangan responden adalah aktor atau pelaku yang mengetahui secara

    detail strategi promosi yang dijalankan perusahaan. Responden yang

    dipilih sebanyak lima orang, yaitu 1) Management, yang diwakili oleh

    Bussiness Director 2) Account Executive, 3) Event Director 4) Creative

    Director dan 5) Staff. Kelima orang responden ini dipilih dengan

    pertimbangan kelima responden ini sangat mengetahui kegiatan promosi

    yang dilakukan divisi event organizer PT. CB Media Komunika.

  • 29

    3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data

    Seluruh informasi dan data yang dikumpulkan dari pihak

    manajemen seperti kegiatan promosi event organizer, identifikasi faktor-

    faktor penyusun strategi promosi, aktor dan tujuan serta penentuan

    alternatif strategi promosi kemudian akan dianalisis dengan menggunakan

    metode AHP.

    Metode AHP adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan

    pengambilan keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan

    nilai-nilai pribadi secara logis. AHP memiliki beberapa keuntungan seperti,

    AHP mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor

    sistem dan memungkinkan pemilihan alternatif terbaik berdasarkan tujuan-

    tujuan yang ada, menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam

    suatu sistem dan tak memaksakan pemikiran linier, mencerminkan

    kecenderungan alami pikiran untuk memisahkan elemen-elemen suatu

    sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan mengelompokan unsur yang

    serupa dalam setiap tingkat, serta melacak konsistensi logis dari

    pertimbangan-pertimbangan yang digunakan dalam menerapkan berbagai

    prioritas (Saaty, 1993).

    Oleh karena itu metode AHP diperlukan untuk penentuan bobot

    bagi elemen di satu level yang akan berpengaruh terhadap bobot elemen

    pada level di bawahnya, dan pada akhirnya metode AHP dapat digunakan

    untuk menghitung bobot pada setiap level untuk penilaian tujuan

    seluruhnya. Metode AHP ini memasukkan aspek kualitatif dan kuantitatif

    pikiran manusia. Aspek kualitatif mendefinisikan persoalan dan

    hierarkinya, dan aspek kuantitatif mengekspresikan penilaian dan preferensi

    secara ringkas dan padat. Proses ini dengan jelas menunjukkan bahwa demi

    pengambilan keputusan yang sehat dalam situasi kompleks diperlukan

    penetapan prioritas dan melakukan trade offs. Dalam menerapkan metode

    AHP, yang diutamakan adalah kualitas reponden, bukan terletak pada

    kuantitasnya.

  • 30

    Data yang diperoleh melalui kuesioner responden akan diproses

    dengan menggunakan program komputer Expert Choice 2000 dan

    Microsoft Excel. Hasil pengolahan ini kemudian dianalisis dan disajikan

    dalam bentuk uraian, gambar, dan tabel.

    Dalam metode AHP ini, terdapat kerangka kerja yang terdiri dari

    delapan langkah utama (Saaty, 1993). Adapun penjelasan dari setiap

    langkah adalah sebagai berikut:

    1. Mendefinisikan persoalan dan merinci pemecahan persoalan yang

    diinginkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam langkah ini adalah

    penguasaan masalah secara mendalam, karena yang menjadi perhatian

    adalah pemilihan tujuan, kriteria dan elemen-elemen yang menyusun

    struktur hierarki.

    2. Membuat struktur hierarki dari sudut pandang manajemen secara

    menyeluruh. Hierarki merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang

    mempelajari fungsi interaksi antar komponen dan dampaknya terhadap

    sistem. Abstraksi ini mempunyai bentuk yang saling berkaitan, tersusun

    dari sasaran utama, sub-sub tujuan, faktor-faktor pendorong yang

    mempengaruhi sub-sub sistem tujuan tersebut, pelaku-pelaku yang

    memberi dorongan, tujuan-tujuan pelaku, dan akhirnya ke alternatif

    strategi, pilihan atau skenario.

    3. Menyusun matriks banding berpasangan. Matriks banding berpasangan

    dimulai dari puncak hierarki, yang merupakan dasar untuk melakukan

    perbandingan berpasangan antarelemen yang terkait yang ada di

    bawahnya. Pembandingan berpasangan pertama dilakukan pada elemen

    tingkat kedua terhadap fokus yang ada di puncak hierarki. Menurut

    perjanjian, suatu elemen yang ada di sebelah kiri diperiksa perihal

    dominasi atas yang ada di sebelah kanan suatu elemen di puncak matriks.

    4. Mengumpulkan semua pertimbangan yang diperlukan dari hasil

    melakukan perbandingan berpasangan antar elemen pada langkah ketiga.

    Setelah matriks perbandingan berpasangan antar elemen dibuat,

  • 31

    dilakukan perbandingan berpasangan antar setiap elemen pada kolom ke-

    i dengan setiap elemen pada baris ke-j. Untuk mengisi matriks banding

    berpasangan, digunakan skala banding yang tertera pada Tabel 2. Angka-

    angka yang tertera menggambarkan relatif pentingnya suatu elemen

    dibanding elemen lainnya sehubungan dengan sifat atau kriteria tertentu.

    Pengisian matriks hanya dilakukan untuk bagian di atas garis diagonal

    dari kiri-ke kanan bawah.

    Tabel 2. Nilai Skala Banding Berpasangan Intensitas

    Pentingnya Definisi Penjelasan

    1 Kedua elemen sama pentingnya Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu

    3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya

    Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya.

    5 Elemen yang satu sangat penting daripada elemen yang lainnya.

    Pengalaman dan pertimbangan dengan kuat menyokong satu elemen atas elemen yang lainnya

    7 Satu elemen jelas lebih penting daripada elemen yang lainnya

    Satu elemen dengan kuat disokong dan dominannya telah terlihat dalam praktek

    9 Satu elemen mutlak lebih penting daripada elemen yang lainnya

    Bukti yang menyokong elemen yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat penegasan yang tertinggi yang mungkin menguatkan

    2,4,6,8 Nilai-nilai di antara dua pertimbangan yang berdekatan

    Kompromi diperhatikan di antara dua pertimbangan

    Kebalikan Jika untuk aktifitas i mendapat satu angka bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i

    Sumber: Saaty, 1993.

    5. Memasukkan nilai-nilai kebalikannya beserta bilangan 1 sepanjang diagonal

    utama. Angka 1 sampai 9 digunakan bila Fi lebih mendominasi atau

    mempengaruhi sifat fokus hierarki (X) dibandingkan dengan Fj. Sedangkan bila

    Fi kurang mendominasi atau kurang mempengaruhi sifat X dibandingkan Fj,

    maka digunakan angka kebalikannya. Matriks di bawah garis diagonal utama

    diisi dengan nilai-nilai kebalikannya.

  • 32

    6. Melaksanakan langkah 3, 4, dan 5 untuk semua tingkat dan gugusan dalam

    hierarki tersebut. Pembandingan dilanjutkan untuk semua elemen pada setiap

    tingkat keputusan yang terdapat pada hierarki, berkenaan dengan kriteria elemen

    di atasnya. Matriks pembandingan dalam metode PHA dibedakan menjadi (1)

    Matriks Pendapat Individu (MPI) dan (2) Matriks Pendapat Gabungan (MPG).

    Matriks Pendapat Individu adalah matriks hasil pembandingan yang dilakukan

    individu. Matriks Pendapat Individu memiliki elemen yang disimbolkan dengan

    aij, yaitu elemen matriks pada baris ke-i dan kolom ke-j. Matriks Pendapat

    Individu dapat dilihat pada Tabel 3.

    Tabel 3. Matriks Pendapat Individu X A1 A2 A3 ... An A1 a11 a12 a13 ... a1n A2 a21 a22 a23 ... a2n A3 a31 a23 a33 ... a3n ... ... ... ... ... ... An an1 an2 an3 ... ann

    Matriks Pendapat Gabungan adalah susunan matriks baru yang elemen (gij)

    berasal dari rata-rata geometrik pendapat-pendapat individu yang rasio

    inkonsistensinya lebih kecil atau sama dengan 10%, dan setiap elemen pada baris

    dan kolom yang sama dari MPI yang satu dengan MPI yang lain tidak terjadi

    konflik. Matriks Pendapat Gabungan dapat dilihat pada Tabel 4.

    Tabel 4. Matriks Pendapat Gabungan X G1 G2 G3 ... Gn G1 g11 g12 g13 ... g1n G2 g21 g22 g23 ... g2n G3 g31 g23 g33 ... g3n ... ... ... ... ... ... Gn gn1 gn2 gn3 ... gnn

    Rumus matematika yang digunakan untuk memperoleh rata-rata geometrik

    adalah:

  • 33

    ( )m mk

    kijijag

    ==

    1 .................................................................................................(1)

    dimana: gij = elemen MPG baris ke-i kolom ke-j

    (aij) = elemen baris ke-i kolom ke-j dari MPI ke-k

    m = jumlah MPI yang memenuhi persyaratan

    =

    m

    k 1= perkalian dari elemen k=1 sampai k=m

    m = akar pangkat m

    7. Mensintesis prioritas untuk melakukan pembobotan vektor-vektor prioritas.

    Menggunakan komposisi secara hierarki untuk membobotkan vektor-vektor

    prioritas itu dengan bobot kriteria-kriteria dan menjumlahkan semua nilai

    prioritas terbobot yang bersangkutan dengan nilai prioritas dari tingkat bawah

    berikutnya dan seterusnya.

    Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu: (1) pengolahan

    horizontal dan (2) pengolahan vertikal. Kedua jenis pengolahan tersebut

    dapat dilakukan untuk MPI dan MPG diolah secara horizontal, dimana

    MPI dan MPG harus memenuhi persyaratan Rasio Inkonsistensi.

    (a). Pengolahan Horizontal, terdiri dari tiga bagian, yaitu penentuan Vektor

    Prioritas (Vektor Eigen), uji konsistensi dan revisi MPI dan MPG yang memiliki

    Rasio Inkonsistensi tinggi.

    Penentuan Vektor Prioritas (Vektor Eigen)

    Vektor Prioritas dapat dicari dengan metode berikut:

    1. Jumlahkan setiap elemen dalam masing-masing kolom Matriks Pembandingan

    Berpasangan (MPB) yang telah terisi, dan dapatkan vektor baris Cj, dengan

    Cj = [cj] dan Cj = aij .................................................................................(2)

    dimana cj = elemen vektor baris Cj pada kolom j; aij = elemen MPB yang diolah

    pada baris ke-i dan kolom ke-j. Ilustrasi Pengolahan MPB pada langkah pertama

    dapat dilihat pada Tabel 5.

  • 34

    Tabel 5. Ilustrasi Pengolahan MPB pada Langkah Pertama G A1 A2 ... An A1 a11 a12 ... a1n A2 a21 a22 ... a2n ... ... ... ... ... An an1 an2 ... ann C1 c1 c2 ... cn

    MPB yang ada dinormalisasi dengan cara membagi setiap elemen matriks

    pada setiap kolom dengan elemen vektor baris Cj pada kolom tersebut yang

    telah didapat dari pengolahan pada langkah sebelumnya. Diperoleh matriks

    normalisasi Dij dengan dij = cjaij , dimana dij = elemen MPB setelah

    dinormalisasi pada baris ke-i kolom ke-j. Ilustrasi pengolahan MPB yang

    telah dinormalisasi dapat dilihat pada Tabel 6.

    Tabel 6. Ilustrasi Pengolahan MPB yang Telah Dinormalisasi G A1 A2 ... An A1 d11 d12 ... d1n A2 d21 d22 ... d2n ... ... ... ... ... An dn1 dn2 ... dnn

    2. Elemen-elemen matriks normalisasi yang berada dalam satu baris

    dijumlahkan dan didapat vektor kolom Ei dengan ei sebagai elemennya,

    dengan ei = elemen vektor kolom Ei pada baris ke-i.

    3. Membagi masing-masung elemen pada vektor kolom Ei dengan jumlah baris

    MPB atau jumlah kolomnya, untuk mendapatkan vektor Eigen bagi setiap

    komponen yang diperbandingkan dalam MPB, dengan i = nei , dengan Fi =

    (fi), dimana Fi = vektor prioritas dalam bentuk vektor kolom dengan fi

    sebagai elemen vektor pada baris ke-1; ei = elemen baris ke-i dari vektor

    kolom ei; n = jumlah baris atau kolom MPB.

  • 35

    Tabel 7. Ilustrasi Pengolahan Matriks Normalisasi pada Langkah Berikutnya

    G A1 A2 ... An Ei Fi A1 d11 d12 ... d1n ei f1 A2 d21 d22 ... d2n e2 f2 ... ... ... ... ... ... ... An dn1 dn2 ... dnn en fn

    Pengolahan MPB hingga langkah ini memberikan hasil bahwa prioritas bagi

    An adalah fn. Untuk lebih jelas maka dapat dilihat ilustrasinya pada Tabel 7.

    Uji Konsistensi

    Rasio Inkonsistensi dari suatu MPB dapat dicari terlebih dahulu dengan

    mencari nilai Eigen (Eigen value), serta menentukan indeks rasio

    konsistensinya. Nilai Eigen ditentukan dengan cara:

    a. Lihat kembali MPB dengan aij sebagai elemen-elemennya dan vektor kolom

    Fi (vektor prioritas) dengan fi sebagai elemen-elemen pada setiap barisnya.

    Lakukan perkalian antara elemen vektor kolom Fi pada baris tertentu dengan

    elemen-elemen MPB pada kolom tertentu yang nomor kolomnya sama

    dengan nomor baris fi (j pada aij harus sama dengan i pada fi). didapat gij

    sebagai elemen dari suatu matriks baru Gij, dengan gij = fj.aij, dimana gij =

    elemen baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks baru; aij = elemen baris ke-i dan

    kolom ke-j dari MPB awal; fi = elemen vektor pada baris ke-i. Ilustrasi

    penentuan Eigen Value pada dua langkah pertama dapat dilihat pada Tabel 8.

    Tabel 8. Ilustrasi Penentuan Eigen Value pada Dua Langkah Pertama G A1 A2 ... An Hi A1 g11 g12 ... g1n hi A2 g21 G22 ... g2n H2 ... ... ... ... ... ... An gn1 gn2 ... gnn hn

    b. Menjumlahkan elemen-elemen dalam matriks eigen pada baris yang sama,

    kemudian diperoleh vektor kolom Hi dengan hi sebagai elemen-elemen pada

    baris ke-i, dengan hi = gij, dimana hi = elemen baris ke-i dari vektor kolom

    Hi.

  • 36

    c. Membagi elemen baris ke-i dari vektor kolom Hi dengan elemen ke-i dari

    vektor prioritas (vektor Eigen) Fi, dan diperoleh vektor kolom Ii, dengan ii =

    fihi , dimana ii = elemen pada baris ke-i vektor kolom Ii.

    d. Menjumlahkan semua elemen vektor kolom Ii dan mencari rata-ratanya

    kemudian didapat nilai Eigen (Eigen value), dengan max = nii , dimana,

    max = Eigen value; n = jumlah elemen matriks kolom Ii.

    Dengan nilai Eigen yang telah didapatkan, maka Indeks Konsistensi (CI) didapat

    dengan formulasi: CI = in

    nmax ..................................................................(3)

    dimana CI = Indeks Konsistensi, max = nilai Eigen, n = jumlah baris atau kolom

    dari MPB. Rasio Konsistensi (CR) diperoleh dengan membagi CI dengan suatu

    Indeks Random (RI) tertentu. Indeks ini menyatakan rata-rata konsistensi dari

    suatu matriks pembandingan acak berukuran n (n = ordo matriks) yang

    didapatkan dari suatu eksperimen oleh Oak Ridge National Laboratory dan

    dilanjutkan oleh Wharton School. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin

    besar ordo matriks pembandingan maka semakin tinggi pula tingkat

    inkonsistensinya yang ditunjukkan oleh nilai RI yang semakin besar. Daftar RI

    dapat dilihat pada Tabel 9. CR ditentukan dengan

    CR = CRCI .....................................................................................................(4)

    Batasan diterima atau tidaknya konsistensi suatu matriks sebenarnya tidak ada

    yang baku, hanya saja menurut beberapa eksperimen dan pengalaman, tingkat

    inkonsistensi (CR) sebesar 10% ke bawah adalah tingkat yang masih bisa

    diterima. Selain itu harus ada revisi pendapat karena tingkat inkonsistensi yang

    terlalu besar dapat menjurus pada suatu kesalahan.

  • 37

    Tabel 9. Daftar Nilai Indeks Random Ordo Matriks (n) Indeks Random (RI)

    1 0 2 0 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45

    10 1.19 11 1.51 12 1.48 13 1.56 14 1.57 15 1.59

    Sumber: Oak Ridge Laboratory, 1993 dalam Fewidarto (1996)

    (b) Pengolahan Vertikal bertujuan untuk mendapatkan suatu prioritas pengaruh

    setiap elemen pada level tertentu dalam suatu hirarki terhadap fokus atau tujuan

    utamanya. Hasil akhir pengolahan vertikal adalah mendapatkan suatu bobot

    prioritasnya setiap elemen pada level terakhir dalam suatu hirarki terhadap

    sasarannya. Prioritas-prioritas yang diperoleh dalam pengolahan horizontal

    sebelumnya disebut Prioritas Lokal, karena hanya berkenaan dengan sebuah

    kriteria pembanding yang merupakan anggota elemen-elemen level di atasnya.

    Apabila Xij merupakan nilai prioritas pengaruh elemen ke-j pada level ke-i dari

    suatu hirarki keputusan terhadap fokusnya, maka diformulasikan:

    Xij = {Yij(t.i - 1).Zt(i -1) ......................................................................................................................................(5)

    untuk i = 1,2,..., p; j = 1,2,..., r;t =1,2,..., s; dengan Yij = nilai prioritas pengaruh

    elemen ke-j pada level ke-i berkenaan dengan elemen ke-t pada level di atasnya

    (i-1) yang menjadi sifat pembanding (sama dengan prioritas lokal elemen ke-j

    pada level ke-i); Zt = nilai prioritas pengaruh elemen ke-t pada level ke (i-1)

    terhadap sasaran utama (fokus), didapat dari hasil pengolahan vertikal;

    p = jumlah level keputusan dalam hirarki; r = jumlah elemen pada level ke-I;

  • 38

    s = jumlah elemen pada level ke (i-1). Bila nilai Z, belum didapatkan maka

    lakukan dahulu pengolahan vertikal dengan cara sama seperti cara mendapatkan

    Xij di atas.

    8. Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Langkah ini dilakukan dengan

    mengalikan setiap indeks inkonsistensi dengan prioritas-prioritas kinerja yang

    bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan

    pernyataan sejenis yang menggunakan inkonsistensi acak, yang sesuai dengan

    dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, Rasio

    Inkonsistensi hirarki harus bernilai kurang dari atau sama dengan 10%. Rasio

    Inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal dengan

    menggunakan program komputer Expert Choice 2000. Jika Rasio Inkonsistensi

    mempunyai nilai lebih besar dari 10%, maka mutu informasi harus ditinjau

    kembali dan diperbaiki, antara lain dengan memperbaiki pertanyaan, melakukan

    pengisian ulang kuesioner, dan lebih mengarahkan responden yang mengisi

    kuesioner.

  • IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1. Gambaran Umum Perusahaan

    4.1.1. Sejarah Umum PT. CB Media Komunika

    PT. CB Media Komunika berdiri pada akhir tahun 2005 yang

    dirintis oleh Drs. H. Asnawi. Berawal dari keseragaman visi dari beberapa

    profesional dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang berbeda,

    terbentuklah sebuah perusahaan jasa layanan komunikasi pemasaran yang