126_sosialisasi kpk bapak suryo hadi y.pdf

31
1 Suryohadi Djulianto Memahami Untuk Memberantas Tindak Pidana Korupsi BPPK, Jakarta 18-19 September 2008

Upload: deasiarisandi

Post on 17-Dec-2015

234 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 1Suryohadi Djulianto

    Memahami Untuk Memberantas Tindak Pidana Korupsi

    BPPK, Jakarta18-19 September 2008

  • ?KORUPSI Menurut berbagai hasil survei nasional & internasional, gelar negara korup diberikan dengan melihat 3 hal pokok, yaitu mutu pelayanan publik, country risk, dan daya saing negara secara keseluruhan (dalam arti apakah suatu negara menjadi tujuan invesor)Kita perlu 16 hari hanya untuk mengurus izin keselamatan kerja, 26 hr untuk izin gangguan, 27 hr untuk izin prinsip, .43 hr untuk izin lingkungan hidup

    Studi LPEM FEUI 2005

    Kita di posisi/ranking 59, hanya satu tingkat di atas Venezuela.

    The World Competitiveness Scoreboard 2006 - IMD

    Ranking ke-50Skor 4.26Global Competitiveness Index dr WEF

    Predikat negara kedua terkorup di Asia

    Skor 8.03 PERC

    Sbg pembanding : Korsel juga dg 12 prosedur, hanya perlu 22 hari & biaya 17,7%

    Perlu 12 prosedur, 151 hari, dan biaya 130,7% dari income perkapita

    Indikator Kemudahan Melakukan Bisnis World Bank

    Ranking 143 dari 179 negara

    Skor 2.3IPK, Indeks Persepsi Korupsi - TI

  • 3Kondisi Korupsi di IndonesiaKorupsi sudah sangat meluas secara sistemik merasuk ke semua sektor diberbagai tingkatan pusat dan daerah, disemua lembaga negara eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Oleh karenanya korupsi digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extra ordinary crimes)

    Tahun 2005, CPI Indonesia adl 2,2 ( ranking ke 137 dari 159 negara ).

    Tahun 2006, CPI Indonesia 2,4 (ranking 130 dari 163 negara).

    Tahun 2007, CPI Indonesia 2,3

    (ranking 147 dari 179 negara)

    Korupsi bukan lagi masalah lokal, melainkan suatu fenomena transnasional yang mempengaruhi semua masyarakat dan ekonomi sehingga mendorong perlunya kerjasama internasional dalam hal pencegahan dan pemberantasan korupsi.

  • KORUPSI sebagai sebuah perilaku yang menyimpang

    Pemborosan, inefisiensi Ungkapan terima kasih atas jasa yang memang

    seharusnya diberikan Tidak menghargai waktu Memperlambat/menghambat pelayanan untuk

    mendapatkan uang/ongkos administrasi Aneka biaya pendidikan sekalipun dikatakan SPP gratis Perencanaan kegiatan dibuat dengan pertimbangan

    tertentu Mem-proyek-kan kegiatan rutin instansi pemerintah dll.

    Perilaku ini telah dianggap sebagai perilaku yang wajar/biasa dalam seluruh aspek kehidupan kita sehari-hari.

  • Definisi pelayanan publik

    (wikipedia) : Pelayanan publik atau pelayanan umum = segala

    bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • 1. Korupsi menurunkan investasi (Paolo Mauro, 1995) dan karenanya menurunkan pertumbuhan ekonomi

    2. Negara-negara yang dianggap memiliki tingkat korupsi yang relatif rendah selalu menarik investasi lebih banyak dari pada negara-negara yang dianggap lebih rentan terhadap kegiatan korupsi (Campos dan Pradhan, ADB)

    3. Persepsi korupsi memiliki dampak yang kuat dan negatif terhadap arus investasi asing (Shang, ADB)

    4. Berdasarkan survei di berbagai negara, disimpulkan bahwa negara dengan tingkat korupsi yang tinggi adalah negara miskin (Rizal Malik, Sekjen Transparency International Indonesia)

    Korupsi, Kemiskinan, & Investasi Korupsi, Kemiskinan, & Investasi Korupsi bukan hanya menjadi masalah bagi pemerintah/penegak hukum, tapi juga menjadi masalah besar bagi dunia usaha.

    US$ 3,8 Miliar Hengkang Selama Triwulan I-2008Indonesia tdk berdaya menyetop derasnya dana yang mengalir keluar negeri (Kontan

    5 Mei 2008)

  • Adakah Korelasi antaraMutu Tata Kelola Pemerintahan

    (governance) & Hasil Pembangunan ? Kaufmann, Kraay, dan Zoido-Lobaton,1999 : kenaikan satu

    standar deviasi salah satu indikator pemerintahan menyebabkan kenaikan antara 2,5 sampai 4 kali pendapatan per kapita; 2,5 sampai 4 kali penurunan angka kematian bayi; dan 15% - 25% kenaikan tingkat melek huruf.

    Beberapa penelitian lain menunjukkan hubungan kausalitas positif antara efisiensi birokrasi dan menurunnya tingkat korupsi dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi asing. Bagi Indonesia, relevansi konsep ini menjadi sangat tinggi setelah banyak pihak menyalahkan bad/poor governance sebagai faktor penyebab utama negara ini menjadi negara Asia yang mengalami dampak terburuk krisis moneter 1997.

  • Survei Integritas Pelayanan Publik 2007 KPK

    Survei di 30 instansi pusat yang berlokasi di Jabodetabek terhadap : pengguna langsung unit layanan publik dalam 1 tahun terakhir Individu yang mewakili dirinya sendiri ataupun Individu yang mewakili suatu

    institusi (tidak termasuk calo)Simpulan : Untuk skala 1-10, Skor rata-rata Integritas Total Sektor Publik Indonesia

    Tahun 2007 = 5,53. (Skor Integritas di Korea tahun 2006 = 8.77) Meskipun nilai rata-rata potensi integritas masih rendah, tetapi secara umum

    telah tersedia sistem dan lingkungan yang berpotensi mendukung terselenggaranya transparansi dan profesionalisme petugas dalam melayani masyarakat Namun demikian, tersedianya sistem ini belum cukup untuk membendung terjadinya suap dalam pemberian layanan

    45 % pengguna layanan publik memandang pemberian imbalan atau lainnya pada suatu instansi merupakan hal yang wajar (Masyarakat PERMISIF) bahkan 100% dari responden yang memberikan imbalan dalam layanan cold storage DKP (Dep Kelautan dan Perikanan) menganggap pemberian imbalan merupakan hal yang wajar.

    Tingginya toleransi masyarakat terhadap korupsi di pelayanan publik berbeda di setiap unit layanan artinya pada unit layanan tertentu memang sudah sangat terbiasa dan wajar menerima imbalan dari pengguna layanan publik.

  • The FraudTriangle

    Opportunity

    Incentive/Pressure

    Rationalization/Attitude

    masalah keuangan; masalah obat terlarang,

    judi, perselingkuhan dan sejenisnya;

    tekanan di lingkungan kerja;

    tekanan lain

    Sikap permisif thd perilaku koruptif Kantor berutang pada saya Saya hanya meminjam dan akan dikembalikan Tidak ada seorangpun yang akan dirugikan Ingin dihargai lebih Untuk tujuan baik Saya telah banyak berjasa kepada negara Orang lain juga melakukan hal yang sama, dll

    Lemahnya pengendalian, SOP (kelemahan sistem)

    Ketidakmampuan menilai kualitas kinerja organisasi

    Akses informasi yang tertutup/terbatas Ketidakpedulian, dan apatisme

    Tidak adanya hukuman atau hukuman yang sangat ringan Bagi pelanggar peraturan organisasi

    Penyebab Korupsi

  • 10

    Pengertian Korupsi Berdasarkan UU 30 Tahun 2002

    Tindak Pidana Korupsi adalah tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam UU 31 / 1999 jo UU 20 / 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi pasal 1 UU 30 Tahun 2002.

    Didalam undang-undang tersebut kita dapat melihat berbagai-bagai delik yang dirumuskan sebagai tindak pidana korupsi

  • Rumusan Tindak Pidana Korupsi (UU 31/1999 jo UU 20/2001)

    Delik yg terkait dg kerugiankeuangan negara

    Delik Perbuatan Pemerasan

    Delik Perbuatan Curang

    Delik Penggelapan dalam Jabatan

    Delik Gratifikasi

    Pasal 2(1); 3

    Pasal 12 huruf e,f,g

    Pasal 7 (1) huruf a,b,c,d;Ps 7 (2); Ps 12 huruf h

    Pasal 8; 9; 10 a,b,c

    Pasal 12B jo Pasal 12C

    Merupakan delik-delik yg diadopsi dari KUHP (berasal dari pasal 1 ayat 1 sub c UU no. 3/71)

    Delik pemberian sesuatu/janji kpd Peg Neg/PN (Penyuapan)

    Ps 5(1) a,b; Ps 13; Ps, 5(2); Ps 12 a,b; Ps 11; Ps 6(1) a,b; Ps 6(2); Ps 12 c,d

    Selama ini sebagian masyarakat memandang korupsi hanya sebagai delik tindak pidana (TPK), hal ini mendorong strategi pemberantasan yang sifatnya represif saja.

    Delik Benturan kepentingandalam Pengadaan Pasal 12 huruf i

  • G r a t i f i k a s iPasal 12 B jo 12 C UU 31/1999 jo UU 20/2001

    Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut:

    yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi; (Pembalikan beban pembuktian)

    yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

    pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik .

  • 13

    GUNUNG ES KORUPSI TPK

    CORRUPTION HAZARDS (CH)

    POTENSI MASALAH PENYEBAB KORUPSI (PMPK)

    Korupsi sbg Kejahatan terjadi, apabila terdapat : Desire to Act Ability to Act Opportunity Suitable Target

    Kelemahan bangsa Kesisteman Kesejahteraan / Pengghasilan Mental / moral Internal, sosial, self control Budaya ketaatan hukum

    lokasi : pemasok anggaran pengguna anggaran, disparitas pendapatan manusia (berjiwa koruptor) barang (asset neg, br sitaan) kegiatan : proyek pembangunan pengadaan barang / jasa perijinan / yan publik

  • TugasTugas (Pasal 6)

    Koordinasi(Pasal 7)

    Supervisi(Pasal 8)

    Penyelidikan,Penyidikan,

    & Penuntutan(Pasal 11)

    Pencegahan(Pasal 13 )

    Monitoring(Pasal 14 )

    UU No. 30 Tahun 2002Ps. 1 butir 3 UU No. 30/2002Pemberantasan TPK adalah serangkaian tindakan untuk : mencegah dan memberantas TPK melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan-penyidikan-penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat

  • TIGA PILAR PENCEGAHAN Pemerintah

    1. Monitoring kajian sistem yang berpotensi Korupsi Reformasi Birokrasi (Civil Service Reform) dan Reformasi Sektor

    Peradilan (Judiciary Apparatus Reform)2. Memperkuat kapasitas anggota DPRD3. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)4. Pelaporan/Penetapan Status Gratifikasi

    Swasta Etika Bisnis (Good Corporate Governance) E-Procurement (e-Announcement) Island of Integrity

    Masyarakat1. Pelayanan Publik2. Pendidikan Anti-Korupsi3. Peran serta Masyarakat/Laporan

    - Koalisi Masyarakat Anti Korupsi- Sanksi Sosial

  • Upaya Represif (hingga Juni 2008)

    Penanganan Kasus/Perkara TPK oleh KPK (2004-2008)

    2329

    36

    70

    53

    2

    19

    27 24

    35

    2

    1723

    1915

    05

    1522

    17

    04

    14

    23

    11

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    2004 2005 2006 2007 2008

    Penyelidikan Penyidikan Penuntutan Inkracht Eksekusi

  • Pengembalian Kerugian Keuangan NegaraPNBP dari Penanganan TPK yang Telah Disetor ke Kas

    Negara per 31 Juli

    Jasa Giro: Rp1,246 M (0,30%)

    Hasil Denda: Rp4,400 M (1,04%)

    Uang Sitaan Hasil Korupsi:

    Rp23,294 M (5,93%)

    Uang Pengganti TPK: Rp392,983 M

    (93,07%)Total PNBP :Rp422.240.741.189,00.

  • Tugas KoordinasiTugas Koordinasi (Pasal 7)UU No. 30 Tahun 2002

    Dalam melaksanakan tugas koordinasi, KPK berwenang:

    a. Mengkoordinasikan penyelidikan,penyidikan, dan penuntutan tpk

    b. Menetapkan sistem pelaporan dlm kegiatan pemberantasan tpk

    c. Meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tpk

    d. Melaksanakan dengar pendapat &pertemuan dg instansi terkait

    e. Meminta laporan instansi terkait ttg pencegahan tpk

    BPKP

    Itjen Dep

    InspektoratLPND

    Bawasda

    KepolisianKejaksaan

    BPK

  • Tugas SupervisiTugas Supervisi (Pasal 8)UU No. 30 Tahun 2002

    Dalam melaksanakan tugas supervisi, KPK berwenang:

    Melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan thd instansi yg menjalankan tugasdan wewenang berkaitan dg pemberantasantpk, dan instansi yg melaksanakan pelayananpublik

    Mengambil alih penyidikan atau penuntutanthd pelaku tpk yang sedang dilakukan oleh kepolisian atau kejaksaan

    (1)Pasal 9, 10

    BPK BPKPItjen Dep Bawasda

    Departemen, LPND, Kementerian

    (pelayanan publik)

    Kepolisian

    Kejaksaan

    Kepolisian Kejaksaan

  • Tugas PencegahanTugas Pencegahan (Pasal 13)UU No. 30 Tahun 2002

    KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

    Melakukan pendaftaran dan pemeriksaan thd laporan harta kekayaan penyelenggara negara

    Menerima laporan dan menetapkan status gratifikasi

    Menyelenggarakan program pendidikan antikorupsi pada setiap jenjang pendidikan

    Merancang dan mendorong terlaksananya program sosialisasi pemberantasan tpk

    Melakukan kerja sama bilateral atau multilateral dalam pemberantasan tpk

    Melakukan kampanye antikorupsi kpd masyarakat umum

    Depdiknas &semua Lemb.

    pendidikan lain

    MediaMassa, LSM,

    Lemb keagamaanMasy umum

    Luarnegeri

  • Pendidikan antikorupsi

    Materi pendidikan atikorupsi SD, SMP, SMU ToT Mahasiswa dan matakuliah antikorupsi Kampanye, sosialisasi, pendidikan masyarakat

  • Tugas MonitoringTugas Monitoring (Pasal 14)UU No. 30 Tahun 2002

    KPK berwenang melakukan tugas dan langkah pencegahan sbb:

    Melakukan pengkajian thd sistempengelolaan administrasi

    di semua lembaga negara& pemerintah

    Memberi saran perubahan jika berdasarkan hasil pengkajian, sistem pengelolaan administrasi tersebut berpotensi korupsi

    Kepada semua pimpinan lembaga negara & pemerintah

    Melaporkan jika saran KPK mengenai usulan perubahan tersebut tidak diindahkan

    Kepada :Presiden, DPR, & BPK

  • Mendorong Pelayanan Bebas KKN

    Menetapkan Zona antikorupsi/island of integrity. Kode Etik (+komite Etika + sanksi) Pelaporan LHKPN dan Gratifikasi Perbaikan sistem berkelanjutan pada zona

    antikorupsi Memahami pengertian korupsi Pakta Integritas Mengaitkan kinerja pegawai dengan pendapatan,

    misalnya dengan Tunjangan Kinerja Daerah, dan perjanjian kinerja.

  • Reformasi BirokrasiPerbaikan layanan publik

    Sosialisasi dan bimbingan menuju good public governance

    Island of Integrity - Pemda

  • 2006 2007 2008 2009 dst

    Menpan 400 orang

    MA 27.000 orang

    Dep keuangan 62.000 orang

    Kejaksaan 17.00025.000 orang

    BKPM

    Pertanahan

    POLRI 350.000 orang

    TNI 350.000 orang

    Kepastian Hukum Meningkat

    &Kebocoran Menurun

    Investasi Meningkat

    Penerimaan Negara

    Meningkat

    More More ReformReform

    Kerangka Waktu

    BPK 3.5009.000 orang

    Lainnya

    KPK

  • Reformasi sbgBagian dari proses manajemen Reformasi bukanlah sesuatu yang

    luar biasa, namun merupakan bagian dari proses manajemen yang berkelanjutan.

    Reformasi menjadi sebuah keharusan karena proses evaluasi terlambat dan pelaksanaan program tidak pernah di-adjust selama 30 th, sehingga mengakibatkan terjadinya distorsi dan semakin lebarnya jarak antara harapan masyarakat dengan kenyataan/ capaian.

    planning

    organizing

    staffin

    gdirecting

    cont

    rolli

    ng

  • Reformasi sbgBagian dari proses manajemen

    Secara politis bahkan sering dikatakan bahwa pemerintah telah gagal memenuhi harapan rakyatnya, dan kemudian makin tergiring menuju peran sebagai penguasa dengan memaksakan kehendaknya.

    Reformasi birokrasi adalah sebuah upaya progresif (bukan radikal) yang harus dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mengembalikan fungsi dan perannya sebagai serving and protecting agency.

  • Tahapan Reformasi BirokrasiKenali keinginan masyarakat

    1

    apa keluhan masyarakat (public complaints) atas layanan yang mereka terima ? Customeroriented!Apa harapan masyarakat terhadap institusi pemerintahan dan kinerja institusi ?

    Business Process (pelaksanaan tupoksi)2

    Analisis dan reviu atas business process yang existing

    Rumuskan kembali business process yang berorientasi pada kepentingan/ kehendak publik dan ditetapkan dengan key performance indicator/KPI yang SMART

    Manajemen Sumber Daya : SDM, Keuangan, & Fasilitas3

    Quick Win !!4 Public support & public trust

  • Paradigma yg salah..

    Reformasi birokrasi = perbaikan penggajian pegawai negeri

    Hal ini menjadi semacam promosi yang kontra produktif terhadap ide reformasi birokrasi itu sendiri.

    Sebetulnya, reformasi birokrasi jauh lebih luas daripada itu.

    Hasil survei TII tentang IPK Indonesia 2006 atas pertanyaan Apakah gaji yang rendah penyebab tingginya tingkat korupsi?