124321167-isolasi-sosialfngbfdbbdfbdfvcvbgfb vfgbvdfbgfbfdvdfbfgbfdvdcvcdfdbsdfz dfbfgbfv fb ffg
DESCRIPTION
gfbgfbgbngfnbgfbv cvbhgnbv cvfdgndfgb fgnjhngfbgfbnfngrbvfdvfbsbgfbfd cxvdfsgfvdvdfvdfgbfgbdfvcx cvngbmnmbvnghmhmnbvfgbfvTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk sosial. Untuk mencapai kepuasan dalam kehidupan
harus membina hubungan interpersonal yang positif. Hubungan interpersonal yang
sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan antara sementara
identitas pribadi tetap di pertahankan. Jika sebaliknya maka patut dicurigai adanya
gangguan kepribadian dan biasanya terjadi pada masa remaja dan dewasa.
Proses keperawatan pada klien dengan masalah kesehatan jiwa merupakan
tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak dapat dilihat
langsung seperti pada masalah kesehatan fisik, yang memperlihatkan gejala yang
berbeda, dan muncul oleh berbagai penyebab. Kejadian masa lalu yang sama dengan
kejadian saat ini, tetapi muncul gejala yang berbeda. Banyak klien dengan masalah
kesehatan jiwa tidak dapat menceritakan hal yang berbeda sama halnya dengan
masalah kejiwaan yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu gangguan kepribadian
atau isolasi sosial atau menarik diri.
Dalam gangguan ini hubungan saling percaya antara perawat dengan klien
merupakan dasar utama dalam melakukan proses keperawatan dan penyembuhan
dengan klien gangguan jiwa. Hal ini penting karena dengan hubungan saling percaya
dapat membantu klien dalam menyelesaikan masalahnya. Seseorang dengan perilaku
menarik diri akan menghindari interaksi dengan orang lain. Individu merasa bahwa ia
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai kesempatan untuk membagi
perasaan, pikiran dan prestasi atau kegagalan. Ia mempunyai kesulitan untuk
berhubungan secara spontan dengan orang lain, yang dimanivestasikan dengan sikap
memisahkan diri, tidak ada perhatian dan tidak sanggup membagi pengalaman
dengan orang lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang
karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.
Isolasi sosial menarik diri merupakan usaha menghindar dari interaksi dan
berhubungan dengan orang lain, individu merasa kehilangan hubungan akrab, tidak
mempunyai kesempatan dalam berfikir, berperasaan, berprestasi, atau selalu dalam
kegagalan.
2.2 Penyebab
Isolasi sosial sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa percaya pada
orang lain, perasaan panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya, waham,
sukar berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa
takut (Townsend, M.C). Menurut Stuart, G.W & Sundeen, S,J Isolasi sosial
disebabkan oleh gangguan konsep diri rendah. Gangguan konsep diri:harga diri
rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Menurut Townsend harga diri rendah
merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif
baik langsung maupun tidak langsung.
2.3 Tanda dan Gejala
Menurut Townsend, M.C & Carpenito,L.J isolasi sosial sering ditemukan
adanya tanda dan gejala sebagai berikut:
- Data subjektif :
1. Mengungkapkan perasaan tidak berguna, penolakan oleh lingkungan
2. Mengungkapkan keraguan tentang kemampuan yang dimiliki
- Data objektif
1. Tampak menyendiri dalam ruangan
2. Tidak berkomunikasi, menarik diri
3. Tidak melakukan kontak mata
4. Tampak sedih, afek datar
5. Posisi meringkuk di tempat tidur dengang punggung menghadap ke pintu
2.4 Strategi Koping
Strategi koping digunakan pasien sebagai usaha mengatasi kecemasan yang
merupakan suatu kesepian nyata yang mengancam dirinya. Strategi koping yang
sering digunakan pada masing – masing tingkah laku adalah sebagai berikut:
- Tingkah laku curiga : Proyeksi
- Dependency : Reaksi formasi
- Menarik diri : Regresi, represi, dan isolasi
- Curiga, waham, halusinasi, proyeksi, denial
- Manipulatif : Regresi, represi, dan isolasi
- Skizofrenia : Displacement, proyeksi, introjeksi, kondensasi, isolasi,
represi dan regresi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang karena
orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.
Isolasi sosial sering disebabkan oleh karena kurangnya rasa percaya pada orang
lain, perasaan panik, regresi ke tahap perkembangan sebelumnya, waham, sukar
berinteraksi dimasa lampau, perkembangan ego yang lemah serta represi rasa takut.
3.2 Saran
Diharapkan adanya kerja sama dengan baik antara dokter, perawat dan tim medis
lainnya guna memperlancar proses keperawatan.
Diharapakan kepala keluarga harus sering mengunjungi klien ke RSJ karena
dapat membantu proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
Marlindawani, Jeney, 2002, Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah
Psikososial dengan gangguan jiwa
Mary c. townsend. Buku Saku Diagnosa Keperawatan PadaKeperawatan Psikiatri.
Edisi 3. Jakarta : EGC. 1998
Gail w. Stuart. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta :EGC.1998