124115844 makalah kecubung datura sp

27
18 BAB I PENDAHULUAN Perkembangan pengobatan dibidang kesehatan saat ini lebih luas, dimana masyarakat yang merasa kurang puas dengan pengobatan dari medis berpaling lebih memilih pengobatan tradisional seperti penggunaan tumbuh-tumbuhan, dimana pengobatan dengan tumbuh- tumbuhan memiliki kelebihan sendiri, dengan harga yang murah dan bahan-bahannya bisa kita jumpai disekitar kita. Salah satu tumbuhan yang sering digunakan masyarakat sebagai bahan pengobatan adalah kecubung (Datura sp). Kecubung merupakan tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat. Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau mengakibatkan kematian. Berdasarkan sumber racun dapat dibagi menjadi racun yang berasal dari tumbuh-tumbuhan : opium (dari

Upload: sutana-gde

Post on 14-Feb-2015

176 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan pengobatan dibidang kesehatan saat ini lebih luas, dimana

masyarakat yang merasa kurang puas dengan pengobatan dari medis berpaling

lebih memilih pengobatan tradisional seperti penggunaan tumbuh-tumbuhan,

dimana pengobatan dengan tumbuh-tumbuhan memiliki kelebihan sendiri, dengan

harga yang murah dan bahan-bahannya bisa kita jumpai disekitar kita.

Salah satu tumbuhan yang sering digunakan masyarakat sebagai bahan

pengobatan adalah kecubung (Datura sp). Kecubung merupakan tumbuhan

penghasil bahan obat-obatan yang telah dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya

Datura Stramonium, Datura tatura, dan Brugmansia suaviolens, namun daya

khasiat masing-masing jenis kecubung, berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung

memang sering terjadi, sehingga bukan obat yang didapat malah racun

(menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya. Hampir seluruh bagian tanaman

kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik

yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau

mengakibatkan kematian. Berdasarkan sumber racun dapat dibagi menjadi racun

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan : opium (dari papaver somniferum), kokain,

kurare, aflatoksin (dari aspergilus niger) dan ada juga racun yang berasal dari

hewan, mineral dan sintetik.

Page 2: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

BAB II

PEMBAHASAN

A. Keracunan

Toksikologi ialah ilmu yang memperlajari sumber, sifat serta khasiat

racun, gejala-gejala dan pengobatan pada keracunan, serta kelainan yang

didapatkan pada korban yang meninggal.

Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik

yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau

mengakibatkan kematian.

Berdasarkan sumber racun dapat dibagi menjadi racun yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan : opium (dari papaver somniferum), kokain, kurare, aflatoksin

(dari aspergilus niger) dan ada juga racun yang berasal dari hewan: bisa/toksin

ular/laba-laba/hewan laut, mineral: arsen, timah hitam dan sintetik: heroin.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keracunan

a. Cara masuk

Keracunan paling cepat terjadi jika masuknya racun secara inhalasi. Cara

masuk lain, berturut-turut adalah intra vena, intramuskular, intraperitoneal,

subkutan, peroral dan paling lambat ialah bila melalui kulit yang sehat.

b. Umur

Kecuali untuk beberapa jenis racun tertentu, orang tua dan anak-anak lebih

sensitif misalnya barbiturat. Bayi prematur lebih rentan terhadap obat

karena ekskresi melalui ginjal belum sempurna dan aktivitas mikrosom

dalam hati belum cukup.

c. Kondisi tubuh

Penderita penyakit ginjal umumnya lebih mudah mengalami keracunan.

Pada penderita demam dan sakit lambung, absorpsi dapat terjadi dengan

lambat. Bentuk fisik dan kondisi fisik, misalnya lambung berisi atau

kosong.

d. Kebiasaan

Page 3: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Sangat berpengaruh pada racun golongan alkohol dan morfin, sebab dapat

terjadi toleransi tidak dapat menetap, jika pada suatu ketika dihentikan,

maka toleransi akan menurun lagi.

e. Idiosinkrasi dan alergi

Pada vitamin E, penisilin, strepstomisin dan prokain.

Pengaruh langsung racun tergantung pada takaran. Makin tinggi

takaran maka akan makin cepat (kuat) keracunan. Konsentrasi

berpengaruh pada racun yang bekerja secara lokal, misalnya asam sulfat.

Struktur kimia misalnya calomel (Hg2Cl2) jarang menimbulkan keracunan,

sedangkan Hg sendiri dapat menyebabkan kematian. Morfin dan nalorfin

yang mempunyai struktur kimia hampir sama merupakan antagonis.

Terjadi addisi antara alkohol dan barbiturat atau alkohol atau morfin.

Dapat pula terjadi sinargisme yang seperti addisi, tetapi lebih kuat. Addisi

dan sinergisme sangat penting dalam masalah mediko-legal.

f. Waktu pemberian

Untuk racun yang ditelan, jika ditelan sebelum makan, absorpsi terjadi

lebih baik sehingga efek akan timbul lebih cepat. Jangka pemberian untuk

waktu lama (kronik) atau waktu singkat/sesaat.

Prinsip pengobatan

Pengobatan terhadap kasus keracunan terutama berdasarkan cara masuk

racun ke dalam tubuh.

Bila racun ditelan, keluarkan racun sebanyak mungkin, dengan jalan

memuntahkan (dengan merangsang dinding faring atau dengan pemberian

emetik, misalnya sirup ipecacuanha). Tetapi jika kesadaran sangat menurun, atau

racun bersifat korosif atau racun terlarut dalam minyak, maka usaha untuk

memuntahkan merupakan indikasi kontra.

Aspirasi dan bilas lambung, merupakan indikasi untuk mengeluarkan

racun nonkorosif dan racun yang menekan susunan saraf pusat. Untuk ini

diberikan air hangat atau garam lemah. Dapat juga diberikan norit. (indikasi

kontra seperti pada cara memuntahkan).

Page 4: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Pemberian pencahar, misalnya natrium sulfat 30g dalam 200cc air.

Mempercepat ekskresi dengan dialisis (pemberian diuretik merupakan indikasi

kontra). Dapat pula dengan pemberian antidotum spesifik, pada keracunan morfin,

diberikan nalorfin atau naloxon, (keduanya bersifat antagonis terhadap morfin,

tetapi nalorfin kadang-kadang dapat juga bersifat agonis sedangkan naloxon

murni antagonis).

Demulcen dalam bentuk pemberian putih telur sebanyak 3 butir yang

dilarutkan dalm 500 air/susu dengan maksud untuk menghambat absorpsi.

Pengobatan simptomatik dan suportif perlu dipertimbangkan, tergantung dari

gejala yang timbul. Jika terdapat gejala berupa kejang, jangan diberikan barbiturat

tapi sebaiknya benzodiazepam.

Bila racun masuk secara inhalasi, keluarkan korban dari ruangan agar

terhindar dari inhalasi lebih lanjut. Bila secara parenteral, pertimbangkan untuk

pemasangan tourniquet. Bila masuk melalui kulit atau mengenai mata, bersihkan

dengan air leding mengalir, jangan dengan bahan kimia.

Kriteria diagnostik

Diagnosa keracunan didasarkan atas adanya tanda dan gejala yang sesuai

dengan racun penyebab. Dengan analsis kimiawi dapat dibuktikan adanya racun

pada sisa barang bukti. Yang terpenting pada penegakkan diagnosis keracunan

adalah dapat ditemukan racun atau sisa racun dalam tubuh/cairan tubuh korban,

jika racun menjalar secara sistemik serta terdapatnya kelainan pada tubuh korban,

baik makroskopik maupun mikroskopik yang sesuai dengan racun penyebab.

Disamping itu perlu pula dipastikan bahwa korban tersebut benar-benar kontak

dengan racun.

Yang perlu diperhatikan untuk pemeriksaan korban keracunan ialah:

keterangan tentang racun apa kira-kira yang merupakan penyebabnya, dengan

demikian pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih terarah dan dapat menghemat

waktu, tenaga dan biaya.

Page 5: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Pemeriksaan Kedokteran Forensik

Korban mati akibat keracunan umumnya dapat dibagi menjadi 2 golongan,

yang sejak semula sudah dicurigai kematian diakibatkan oleh keracunan dan kasus

yang sampai saat sebelum autopsi dilakukan, belum ada kecurigaan terhadap

kemungkinan keracunan.

Harus dipikirkan kemungkinan kematian akibat keracunan bila pada

pemeriksaan setempat (scene investigation) terdapat kecurigaan atau keracunan,

bila pada autopsi ditemukan kelainan yang lazim ditemukan pada keracunan

dengan zat tertentu, misalnya lebam mayat yang tidak biasa (cherry pink colour)

pada keracunan CO: merah terang pada keracunan CN: kecoklatan pada

keracunan nitrit, nitrat alinin, fenasitin dan kina, luka bekas suntikan sepanjang

vena dan keluarnya buih dari mulut dan hidung (keracunan morfin): bau amandel

(keracunan CN) atau bau kutu busuk (keracunan malation) serta bila pada autopsi

tidak ditemukan penyebab kematian (negative autopsy).

Dalam menangani kasus kematian akibat keracunan perlu dilakukan

beberapa pemeriksaan penting yaitu: pemeriksaan ditempat kejadian, autopsi

dan analisis toksikologik.

a. Pemeriksaan di tempat kejadian

Pemeriksaan ditempat kejadian penting untuk membantu

penentuan penyebab kematian dan menentukan cara kematian.

Pemeriksaan harus ditujukan untuk menjelaskan apakah mungkin orang itu

mati akibat keracunan, misalnya dengan memeriksa tempat obat, apakah

ada sisa obat atau pembungkusnya. Jika diduga korban adalah seorang

morfinis, cari bubuk heroin, pembungkusnya atau alat penyuntik.

Bila terdapat muntahan, apakah berbau fosfor (bau bawang putih):

bagaimana sifat muntahan misalnya seperti bubuk kopi (zat kaustik),

berwarna hitam (H2SO4 pekat), kuning (HNO3), biru kehijauan (CuSO4).

Apakah terdapat gelas atau alat minum lain, atau ada surat

perpisaan/peninggalan jika merupakan kasus bunuh diri.

Mengumpulakan keterangan sebanyak mungkin tentang saat

kematian , kapan terakhir kali ditemukan dalam keadaan sehat, sebelum

Page 6: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

kejadian ini apakah ia sehat-sehat saja. Berapa lama gejala-gejalanya. Bila

sebelumnya sudah sakit, apa penyakitnya dan obat-obat apa yang

diberikan serta siapa yang memberi obat, apa penyakitnya, obat-obat apa

yang diberikan dan berapa banyak, juga ditanyakan apakah apotik

memberikan obat yang sesuai. Obat yang tersisa dihitung jumlahnya.

Pada kasus kecelakaan, misalnya pada anak-anak, tanyakan dimana

zat peracun disimpan, apakah dekat makanan-minuman. Apakah anak

anak biasa makan sesuatu yang bukan makanan.

Bagaimana keadaan emosi korban tersebut sebelumnya dan apakah

pekerjaan korban, sebab mungkin saja racun diambil dari tempat dia

bekerja atau mengalami industrial poisoning.

Mengumpulkan barang bukti

Kumpulkan obat-obatan dan pembungkusnya; muntahan harus

diambil dengan kertas saring dan disimpan dalam toples; periksa adanya

etiket dari apotik dan jangan lupa untuk memeriksa tempat sampah.

b. Pemeriksaan Luar

Bau

Dari bau yang tercium dapat diperoleh petunjuk racun apa kiranya

yang ditelan oleh korban. Pemeriksa dapat mencium bau amandel

pada penelanan sianida, bau minyak tanah pada penelanan larutan

insektisida, bau kutu busuk pada malation, bau amonia, fenol (sam

karbonat), lisol, alkohol, eter, kloroform dan lain-lain. Maka pada tiap

kasus keracunan pemeriksaan slalu harus memperhatikan bau yang

tercium dari pakaian, lubang hidung dan mulut serta rongga badan.

Pakaian

Pada pakaian dapat ditemukan bercak-bercak yang disebabkan oleh

tercecernya racun yang ditelan atau oleh muntahan. Misalnya bercak

yang berwarna coklat karena asam sulfat atau kuning karena asam

nitrat. Penyebaran (distribusi) bercak perlu diperhatikan, karena dari

penyebaran itu kadang-kadang dapat diperoleh petunjuk tentang

intensi / kemauan korban, yaitu apakah racun itu ditelan atas kemauan

Page 7: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

sendiri (bunuh diri) atau dipaksa (pembunuhan). Dalam hal korban

dipegangi dan dicocoki secara paksa, maka bercak –bercak akan

tersebar pada daerah yang luas. Selain itu pada pakaian mungkin

melekat bau racun.

Lebam mayat

Warna lebam mayat yang tidak biasa juga mempunyai makna,

karena warna lebam mayat pada dasarnya adalah manesfestasi warna

darah yang tampak pada kulit.

Perhatikan adanya kelainan ditempat masuknya racun. Zat-zat yang

bersifat kaustik atau korosif meyebabkan luka bakar atau korosi pada

bibir, mulut dan kulit sekitarnya. Pada bunuh diri dengan menelan

asam sulfat atau lisol ditemukan luka bakar yang kering, berwarna

coklat, bentuk tidak teratur dengan garis-garis yang berjalan pada bibir

atau sudut-sudut mulut kearah leher. Sebaliknya pada orang yang

dipaksa menelan zat ituakan ditemukan bercak-bercak luka bakar

diberbagai bentuk dan ukuran dan tersebar dimana-mana.

Perubahan kulit

Misalnya hiper pigmentasi atau melanosit dan keratosis telapak

tangan dan kaki pada keracunan arsen kronik. Kulit berwarna kelabu

kebiru-biruan pada keracunan perak (Ag) kronik (deposisi perak

dalam jaringan ikat dan korium kulit). Kulit akan berwarna kuning

pada keracunan tembaga (Cu) dan fosfor akibat nhemolisis.

Dermatitis pada keracunan kronik salisilat, bromida dan beberapa

logam berat seperti arsen dan talium. Vesikel atau bula pada tumit,

bokong dan punggung pada keracunan karbon monoksida dan

barbiturat akut, jika korban sempat hidup beberapa hari.

Kuku

Pada keracunan arsen kronik dapat ditemukan kuku yang menebal

secara tidak teratur. Juga pada keracunan talium kronik ditemukan

kelainan trofik pada kuku.

Rambut

Page 8: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Krebotakan (alopesia) dapat ditemukan pada keracunan talium,

arsen, air raksa dan borak.

Sklera

Tampak ikterik pada keracunan dengan dengan zat hepatotoksik

seperti fosfor, karbon tetra klorida, perdarahan pada pemakaian

dicaomaro atau akibat bisa ular.

c. Pembedahan jenazah

Inspeksi in situ

Perhatikan warna otot-otot dan alat-alat, pada keracuna monoksida

tampak berwarna merah muda cerah. Warna coklat pada racun dengan

eksresi melalui mukosa usus. Peradangan dalam usus karateristik

untuk keracunan air raksa, biasanya pada kolon asenden dan

transversum ditemukan kolitis. Lambung mungkin tampak hiperemik

atau kehitam-hitaman dan terdapat perforasi akibat zat korosif. Hatin

mungkin berwarna kuning karena degenerasi lemak atau nekrosis pada

keracunan zat-zat hipotoksik seperti fosfor, karbon tetraklorida,

klorofrom, alkohol, arsen dll.

Lidah

Perhatikan apakah ternoda oleh warna tablet atau kapsul obat atau

menunjukan kelainan disebabkan oleh zat korosif.

Esofagus

Bagian atas dibuka sampai pada ikatan diatas diafragma. Adakah

terdapat regurgitasi dan selaput lendir diperhatikan akan adanya

hiperemi dan korosi.

Epiglotis dan Glotis

Perhatikan apakah terdapat hiperemi atau edema, disebabkan oleh

inhalasi atau aspirasi gas atau uap yang merangasang akibat regurgitsi

dan aspirasi zat yang merangsang. Edema glotis juga dapat ditemukan

pada kematian akibat syok anafilaktik, misalnya akibat pinisilin.

Paru-paru

Page 9: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Pada paru-paru biasanya ditemukan kelainan yang tidak spesifik,

berupa perbendungan akut. Pada inhalasi gas yang merangsang seperti

klorin dan nitrogen oksida ditemukan perbendungan dan edema hebat,

serta emfisema akut karena terjadi batuk-batuk, dispneu dan spasme

bronki. Pada keracunan akut morfin, tidak segera meninggal (deleyed

death) akan ditemukan tanda-tanda pneumonia.

Lambung dan Usus

Lambung dan usus dua belas jari dipisahkan dari alat-alat lainnya

dan diletakkan dalam wadah yang bersih. Lambung dibuka sepanjang

kurvatura mayor dan diperhatikan apakah mengeluarkan bau yang

tidak biasa. Perhatikan isi lambung, warnanya dan terdiri atas bahan-

bahan apa. Bila terdapat tablet atau kapsul, diambil dengan sendok

dan disimpan secara terpisah untuk mencegah disintegrasi

tablet/kapsul.

Usus-usus

Secara rutin usus-usus dikirim seluruhnya dengan ujung-ujung terikat.

Pemeriksaan isi usus diperlukan pada kematian yang terjadi beberapa

jam setelah korban menelan zat beracun dan ingin diketahui berapa

lama waktu tersebut.

Hati

Apakah terdapat degenerasi lemak atau nekrosis. Degenerasi lemak

sering ditemukan pada peminum alkohol. Nekrosis dapat ditemukan

pada keracunan fosfor, karbon tetraklorida, kloroform dan trinitro

toluena. Setelah diambil potongan untuk pemeriksaan histologik,

seluruh hati atau paling sedikit 500gram berikut kandung empedu

diambil. Hati diambil cukup banyak karena takaran toksik

kebanyakan racun sering kurang dari beberapa miligram per kilogram

berat badan, lagi pula pada mayat konsentrasi yang tertinggal dalam

tubuh mungkin jauh dibawah jumlah tersebut.

Hati merupakan alat detoksifikasi utama dan memiliki kemampuan

untuk mengkonsentrasikan zat-zat beracun. Jadi kadar racun dalam

hati dapat 100 kali lebih tinggi daripada dalam darah. Dengan

Page 10: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

demikian hati merupakan bahan yang penting untuk analisis

toksikologik, misalnya arsen, barbiturat dan imipramine.

c. Pengambilan Bahan Pemeriksaan Toksikologik

Para dokter hendaknya mengetahui dengan baik bahan apa yang

harus diambil, cara mengawetkan dan cara pengiriman. Tidak jarang

seorang dokter mengirimkan bahan yang salah atau dalam jumlah

terlampau sedikit. Dengan demikian jelas bahwa ahli toksikologi tidak

dapat memenuhi permintaan dokter tersebut.

Pada semua kasus, bahan tersebut dibawah ini perlu diambil.

Sekalipun dokter yang melakukan autopsi sudah memperoleh petenjuk

yang cukup kuat bahwa ia sedang menghadapi suatu jenis racun,

hendaknya ia tetap mengambil bahan-bahan secara lengkap.

Darah jantung diambil secara terpisah dari sebelah kanan dan

sebelah kiri masing-masing sebanyak 50ml. darah tepi sebanyak 30-50ml,

diambil dari vena iliaca komunis, bukan darah dari vena porta.

Pada korban yang masih hidup, darah adalah bahan yang

terpenting. Ambil 2 contoh darah masing-masing minimal 5 ml; yang

pertama diberi pengawet NaF 1% dan yang lain tanpa pengawet.

Bilasan lambung juga diambil semuanya. Pada mayat diambil

lambung beserta isinya.

Usus beseta isinya. Bahan ini sangat berguna terutama bila

kematian terjadi dalam waktu beberapa jam setelah menelan racun,

sehingga dapat diperkirakan saat kematian dan dapat pula ditemukan pil

yang tak dapat hancur oleh lambung (enteric-coated).

Hati, semua hati harus diambil setelah disisihkan untuk

pemeriksaan patologi anatomi dengan alasan : 1. Takaran toksik

kebanyakan racun sangatkecil, hanya beberapa mg/kg sehingga kadar

racun dalam tubuh sangat rendah dan untuk menemukan racun, bahan

pemeriksaan harus banyak, dan 2. Hati merupakan tempat detoksikasi

tubuh terpenting. Oragan ini mempunyai kemampuan untuk

Page 11: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

mengkonsentrasikan racun-racun sehingga kadar racun dalam hati sangat

tinggi.

Ginjal, keduanya harus diambil. Ginjal penting pada keadaan

intoksikasi logam, pemeriksaan racun secara umum dan pada kasus

diamana secara histologik ditemukan Ca-oksalat dan sulfo-namide.

Urin diambil semua yang ada dalam kandung kemih, karena

merupakan tempat ekskresi sebagian besar racun, sehingga dapat untuk tes

pendahuluan (spot test), juga penting untuk pemeriksaan penyaring racun

dari golongan narkotika atau stimulan.

Wadah Bahan Pemeriksaan Toksikologi

Untuk wadah bahan pemeriksaan toksikologik idealnya diperlukan

minimal 9 wadah karena masing-masing bahan pemeriksaan ditempatkan

secara tersendiri, tidak boleh dicampur, yaitu: 2 buah peles a 2 liter untuk

usus dan hati; 3 peles a 1 liter untuk lambung beserta isinya, otak dan

ginjal; 4 botol a 25ml untuk darah (2 buah), urin dan empedu.

Wadah harus dibersihkan terlebih dahulu dengan mencucinya

dengan asam kromat hangat lalu dibilas akuades dan dikeringkan.

Bahan Pengawet

Sebenarnya yang paling baik adalah tanpa pengawet, tetapi bahan

pemeriksan harus disimpan dalam lemari es, bila terpaksa misalnya karena

pemeriksaan toksikologi tidak dapat dilakukan dengan segera tetapi

beberapa hari kemudian, maka dapat digunakan bahan pengawet yaitu; (a)

alkohol absolut (b) larutan garam dapur jenuh (c) larutan NaF1% (d) NaF

+ Na sitrat (5ml NaF + 50ml Na sitrat untuk setiap 10ml bahan) dan (e) Na

benzoat + fenil merkuri nitrat (hanya untuk urin).

Page 12: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

B. Kecubung (Datura. sp)

Kecubung adalah tumbuhan penghasil bahan obat-obatan yang telah

dikenal sejak ribuan tahun,di antaranya Datura Stramonium, Datura tatura, dan

Brugmansia suaviolens, namun daya khasiat masing-masing jenis kecubung,

berbeda-beda. Penyalahgunaan kecubung memang sering terjadi, sehingga bukan

obat yang didapat malah racun (menyebabkan pusing) yang sangat berbahaya.

Hampir seluruh bagian tanaman kecubung dapat dimanfaatkan sebagai obat.

Gambar 1. Daun Kecubung

Kecubung tidak hanya berguna sebagai tanaman pembius saja. Khasiat

lain yang bisa didapat dari kecubung ternyata cukup banyak. Beberapa di

antaranya adalah sebagai obat sakit gigi dan asma.

Kecubung (Datura. sp) selama ini dikenal sebagai tanaman yang berefek

negatif. Tanaman yang bunganya berbentuk terompet ini kerap disalahgunakan

untuk penghilang kesadaran atau sebagai zat pembius. Sebab, daun kecubung

berkhasiat anestesi. Terutama karena tanaman ini mengandung metil kristalin

yang mempunyai efek relaksasi pada otot lurik.

Bentuknya yang seperti terompet ditambah konotasi negatif, masyarakat

Amerika dan Eropa kemudian menyebutnya sebagai Devil trumpet.

Penyalahgunaan tersebut sebenarnya berasal dari kebiasaan sebuah kelompok

masyarakat di India yang menggunakan kecubung untuk membius korban

persembahan bagi dewa.

Page 13: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Nama Lokal:

Kecubung (Jawa, Sunda), Kacobhung (Madura), Bemebe (Madura),

Bulutube (Gorontalo), Taruapalo(Seram), Tampong-tampong (Bugis), Kecubu

(Halmahera, Ternate), Padura (Tidore), Karontungan, Tahuntungan (Minahasa).

Kecubung juga terdapat di Cina, Inggris, dan Belanda

Nama Melayu:

Kechubung, Terung pengar, Terung pungak

Nama Simplisia:

Datura albae Flos ; bunga Kecubung

Datura albae Folium ; daun Kecubung

Morfologi:

Kecubung (Datura. sp) termasuk jenis tumbuhan perdu tahunan yang

mempunyai pokok batang kayu, keras dan tebal.

Gambar 2. Pohon Kecubung

Page 14: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Gambar 3. Daun Kecubung

Komposisi :

Kecubung (Datura sp) mengandung beberapa senyawa kimia, diantaranya:

hiosin, co-oksalat, zat lemak, atropin (hyosiamin) dan skopolamin.

Seluruh bagiannya mengandung alkaoida tropane atau disebut hyosamin

(atropin) dan scopolamin yang bersifat antikolinergik, seperti pada tanaman

Atropa belladona. Alkahoid ini bersifat racun sehingga pemakaiannya terbatas

pada bagian luar. Biji kecubung mengandung hiosin dan lemak, sedangkan

daunnya mengandung kalsium oksalat. Kecubung juga mengandung meteloidina,

norhiosiamina, norskopolamina, kuskohigrina, dan nikotina.

Page 15: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Atropin (Hyoscyamin) Scopolamin

Alkaloid Tropane

Topane alkaloid biasa dideskripsikan sebagai agen anti-kolinergik, dengan

kemampuan berikatan dengan reseptor muskarinik asetilkolin dan sebagai

antagonis kompetitif pada reseptor ini. Berdasarkan distribusinya pada organ,

terdapat berbagai jenis subtipe reseptor muskarinik yaitu M1-M5. Semuanya

berhubungan dengan reseptor G-Protein Couple. Reseptor M1 banyak terdapat

pada sistem saraf pusat, gaster dan kelenjar saliva. Reseptor M2 terdapat pada

atrium jantung, otot polos GIT dan juga pada sistem saraf pusat. Reseptor M3

mendominasi kelenjar eksokrin termasuk kelenjar saliva, GIT, dan juga mata serta

endothelium pembuluh darah. Reseptor M4 banyak terdapat pada sistem saraf

pusat dan reseptor M5 terutama ditemukan pada substansia nigra sistem saraf

pusat, kelenjar saliva, dan otot siliaris iris pada mata.

Efek farmakologis Alkaloids sebagai agen anticholinergic:

Mengurangi sekresi saliva dan GIT dan biasa digunakan untuk preoperasi.

Mengurangi motilitas otot polos dan biasa digunakan sebagai antispasme.

Stimulasi sistem pernapasan.

Midriasis (menyebabkan dilatasi pupil).

An antidote to organophosphorus insecticides.

Hyoscine memiliki efek pada sistem saraf pusat, biasa digunakan sebagai

sedatif dan efek hipnotik.

Hyoscine juga biasa digunakan sebagai antiemetik.

Efek farmakokinetik Alkaloids sebagai agen anticholinergic:

hyoscine (onset 30 menit, maksimal tiga jam)

hyoscyamine (onset 30 menit, maksimal 3–5 jam)

Page 16: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

Pasien yang mengalami keracunan karena mengkonsumsi Datura metel L

memperlihatkan gejala anticholinergic toxidrome. Spesifiknya pasien akan

mengalami efek antimuskarinik (Tabel I). Gejala-gejala anticholinergic toxidrome

muncul sekitar 30 menit setelah ingesti dan gejala-gejala tersebut baru akan

menghilang setelah beberapa jam.

Tanda dan gejala keracunan agen antikolinergik

Efek Sentral Efek Perifer

Delirium

Drowsiness

Agitation

Visual

hallucination

Ataxia

Myoclonus jerking

Convulsion

Coma

Dilated pupils

Dry mouth

Flushing of skin

Dry skin

Hyperthermia

Sinus tachycardia

Cardiac conduction abnormalities

Dysrhythmia

Urinary retention

Paralytic ileus

Sejauh ini tidak terdapat laporan kematian akibat keracunan

mengkonsumis Datura metel L. Namun terdapat laporan kematian akibat

mengkonsumsi tanaman herbal antikolinergik yang serupa, yaitu dari spesies

Datura stramonium (Jimson weed).

Racun yang ada bisa mempengaruhi sistem saraf. Pada dosis yang cukup,

racun akan melumpuhkan ujung saraf dari otot seperti pembuluh darah, jantung

dan otot gastrointestinal. Gejala keracunan yang timbul adalah pupil membesar

atau melebar, lebih peka terhadap cahaya, penglihatan kabur, sakit kepala,

kebingungan dan kejang. Menelan 2 buah ini bisa membunuh seorang anak, jika

10-20 buah bisa membunuh seorang dewasa.

Page 17: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Racun ialah zat yang bekerja pada tubuh secara kimiawi dan fisiologik

yang dalam dosis toksik akan menyebabkan gangguan kesehatan atau

mengakibatkan kematian.

Pasien yang mengalami keracunan karena mengkonsumsi kecubung

(Datura metel L) memperlihatkan gejala anticholinergic toxidrome.

Dalam menangani kasus kematian akibat keracunan perlu dilakukan

beberapa pemeriksaan penting yaitu: pemeriksaan ditempat kejadian, autopsi dan

analisis toksikologik.

Biasanya pada korban keracunan terdapat gelas atau alat minum lain, atau

ada surat perpisaan/peninggalan jika merupakan kasus bunuh diri.

Sejauh ini tidak terdapat laporan kematian akibat keracunan

mengkonsumis Datura metel L. Namun terdapat laporan kematian akibat

mengkonsumsi tanaman herbal antikolinergik yang serupa, yaitu dari spesies

Datura stramonium (Jimson weed).

Page 18: 124115844 Makalah Kecubung Datura Sp

DAFTAR PUSTAKA

1. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian kedokteran Forensik Universitas

Indonesia. 1997. Hal 71-86.

2. Guharaj, P.V. Forensic Medicine. North America: 2008

3. Alexander, J. Et al Tropane alkaloids (from Datura sp.) as undesirable

substances in animal feed (Journal). Scientific Opinion of the Panel on

Contaminants in the Food Chain. The European Food Safety Authority

(EFSA) Journal: 2008; 691, 1-55

4. Setiana, A. Pembentukan senyawa alkaloid dan terpenoid. Program

Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Sukabumi: 2011