123573215-perencanaan-drainase-perkotaan.docx

8/20/2019 123573215-Perencanaan-Drainase-Perkotaan.docx

1/85

TUGAS MATA KULIAHDRAINASE LINGKUNGAN (TKL 411-P)

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE KELURAHAN TUGUREJO,KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG

Disusun Ole!

POSO NASUTION

"1#$#11#11##%1

Asis&en ! D' In Su*+'n, MS

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

.AKULTAS TEKNIK

UNI/ERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

"#1%

1


2/85

LEM0AR PENGESAHAN

Telah disetujui oleh asisten tugas mata kuliah Drainase Perkotaan (TKL

129-P), dan diterima sebagai syarat ujian mata kuliah ini, ada Program !tudi

Teknik Lingkungan "akultas Teknik #ni$ersitas Dionegoro

Pada Tanggal % &anuari 2'1

ama % Poso asution

*+ % 21''11'11''1

Dengan &udul %

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE

KELURAHAN TUGUREJO, KECAMATAN TUGU SEMARANG

+engetahui dan +engesahkan

sisten

Dr. *ng. !udarno, +s/

*P 190'' 19' 1 ''1

2


3/85

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat llah !T, berkat rahmat dan karunia-ya, Penulis

daat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas ini disusun dan diajukan

untuk memenuhi tugas mata kuliah Drainase Perkotaan, ada Program !tudi

Teknik Lingkungan "akultas Teknik #ni$ersitas Dionegoro.

Pada kesematan ini, enulis ingin mengu/akan terima kasih keada

berbagai ihak yang telah membantu, khususnya keada %

1. 3aak *r. !ya4rudin, 56!, +T, selaku Ketua Program !tudi Teknik

Lingkungan #ni$ersitas Dionegoro

2. 3aak Dr. *ng. !udarno, +!/ selaku Dosen engamu mata kuliah

Drainase Perkotaan yang telah memberikan banyak masukan

. 7rang tua di rumah yang senantiasa memberi dukungan yang

tiada henti-hentinya

8. ekan-rekan mahasis:a Teknik lingkungan angkatan 2'1' atas

semua bantuan, dukungan, dan hiburan yang diberikan

Penulis menyadari bah:a tugas ini tidak leas dari berbagai kekurangan,

oleh karena itu, kritik dan saran akan diterima dengan senang hati. khir

kata, semoga tugas ini daat berman4aat bagi semua ihak yang

berkeentingan.

!emarang, &anuari 2'1

Penulis

DA.TAR ISI

L6+3 P6;6!


4/85

D"T *!*...........................................................................................i$

D"T ;+3..................................................................................$ii

D"T T36L......................................................................................i=

D"T L+P*.................................................................................=

33 * P6D


5/85

.0 T6K*K L*!*!..................................................................***-8

.> D*;+ L* P665 !*!T6+ D*!6....................***-0

33 *? ;+3 #+#+ *L@< P665...............................*?-1

8.1 #+#+...................................................................................*?-1

8.2 !P6K "*!*K.........................................................................*?-1

8.2.1 D+**!T!*................................................................*?-2

8.2.2 KL*+T7L7;*..................................................................*?-2

8.2. ;67L7;* D


6/85

0. nalisa Peren/anaan..............................................................?-2'

33 ?* P6#T#P................................................................................?*-1

D"T P#!TK

L+P*1

DA.TAR GAM0AR

;ambar 0. 1 K7!*!T6!* !T!*# ..................................................?-

;ambar 0. 2 #ji Konsistensi !tasiun 3....................................................?-

;ambar 0. ;ra4ik #ji Konsistensi !tasiun 5..........................................?-9

;ambar 0. 8 Daerah 5akuan ilayah Peren/anaan..............................?-11

;ambar 0. 0 ;ra4ik !ebaran Distribusi Terilih......................................?-10

6


7/85

DA.TAR TA0EL

Tabel 2.1 Ke/eatan #ntuk !aluran lami.......................................... **-

11

Tabel 2.2 edu/ed ?ariate (@t) ada P#< t tahun................................ **-1>

Tabel 2. Koe4isien Pengaliran berdasarkan &enis Permukaan ............... **-

28

Tabel 2.8 Koe4isien Kekasaran +anning.............................................. **-

2

Tabel 2.0 Perbandingan Lebar Dasar !aluran dengan Tinggi ir ............ **-

8

Tabel 2. Kemiringan Dinding !aluran berdasarkan 3ahan ................... **-

0

Tabel 2. Koe4isien Debit.................................................................. **-

Tabel 2.9 &arak +inimum !umur esaan terhada 3angunan.............. **-

8

Tabel 8.1 &umlah Penduduk DesaTugurejo.......................................... *?-

Tabel 8.2 "asilitas Pendidikan Tahun 2''9........................................... *?-

Tabel 8. "asilitas Peribadatan Tahun 2''9......................................... *?-

8

Tabel 8.8 "asilitas Kesehatan Tahun 2''9........................................... *?-

8

Tabel 8.0 "asilitas *ndustri dan iaga Tahun 2''9................................ *?-

0

Tabel 0.1 Data 5urah


8/85

Tabel 0.> Perbandingan !yarat Distribusi dan


9/85

I-1

TUGAS BESAR DRAINASEKELURAHAN TUGUREJO, KECAMATAN TUGU, KOTA SEMARANG

0A0 I

PENDAHULUAN

11 LATAR 0ELAKANG

*ndonesia meruakan daerah beriklim trois dimana memunyai dua

ma/am musim yaitu musim kemarau dan musim enghujan. 5urah hujan

yang berlebihan akan menimbulkan masalah bagi manusia jika tidak

disediakan suatu sistem saluran yang teat untuk mengalirkan air hujan

tersebut. Ketinggian /urah hujan dalam tahun tertentu daat dierkirakan

ketinggiannya, maka dari itu daat dierkirakan langkah-langkah

en/egahannya yaitu dengan adanya suatu sistem eren/anaan drainase.

Daerah ke/amatan Tugu di Kabuaten !emarang berada ada :ilayah

dengan sistem drainase erkotaan yang belum tertata dengan baik.

Pengembangan sebelumnya masih terkesan kon$ensional dan masih belum

bisa mengatasi banyaknya genangan dan berbagai masalah yang timbul di

daerah ini. !elain karena daerah ini berada ada kontur yang sangat landai,

juga disebabkan oleh daerah ini meruakan daerah tei antai yang banyak

dibudidayaka sebagai temat erikanan. 7leh karena itu erhatian terhada

embangunan drainase yang baik di daerah Ke/amatan Tugu, khususnya di

daerah kelurahan Tugurejo masih sangat buruk. kibatnya air limasan hujan

membuat banyak sekali masalah seerti genangan, dll.


10/85

I-2


hujan harian, tata guna lahan di :ilayah eren/anaan, dan eta toogra4i

serta analisa mengenai keadaan hidrologi, keadaan klimatologi, keadaan

geogra4i dan sebagainya.

1" RUMUSAN MASALAH

1. 3agaimana jaringan sistem drainase yang ada di Kelurahan Tugurejo,

Ke/amatan TuguA

2. 3agaimana alternati4 eren/anaan jaringan sistem drainase yang daat

diterakan untuk daerah eren/anaan di Kelurahan Tugurejo,

Ke/amatan Tugu berdasarkan data yang ada dan sesuai dengan kondisi

daerah eren/anaan A

. 3agaimana ran/angan bangunan enunjang sistem drainase A

1% MAKSUD DAN TUJUAN

1. +engetahui jaringan sistem drainase yang ada di Kelurahan Tugurejo,

Ke/amatan Tugu

2. +enetukan alternati4 eren/anaan jaringan sistem drainase untuk

daerah eren/anaan di Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan Tugu sesuai

dengan kondisi daerah eren/anaan beserta bangunan elengkanya.

. +enentukan desain bangunan enunjang sistem drainase

14 MAN.AAT

1..8.1 +an4aat 3agi Penulis

Penulis daat menentukan dan meren/anakan sistem drainase yang

daat ber4ungsi sebagai engendali ermasalahan lingkungan ,

terutama banjir.

1.8.2 +an4aat 3agi Pemerintah

+emberikan alternati4 ren/ana desain sistem drainase bagi masyarakat

daerah sasaran

1.8. +an4aat 3agi +asyarakat

!ebagai sistem yang diren/anakan daat mengendalikan banjir

sehingga daat meningkatkan kondisi kemakmuran dan kesejahteraan

masyarakat sasaran

POSO NASUTION21080110110031


11/85

I-3


12 RUANG LINGKUP

Pada dasarnya ada beberaa ma/am sistem darainase salah satunyaadalah drainase daerah emukiman. Pada tugas eren/anaan ini adalah

mengenai e$aluasi sistem drainase :ilayah Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan

Tugu, Kota !emarang.

3erdasarkan data /urah hujan yang berasal dari stasiun, harus dibuat

erhitungan mengenai analisa hidrologi serta intensitas hujan dengan P#<

(Periode #lang


12/85

I-4


- Data !ekunder % Peta dministrasi , Peta Toogra4i,

Peta Tata ;una Lahan , Peta &aringan &alan, Peta

&aringan sungai

. +elakukan e$aluasi terhada system drainase di Kelurahan Tugurejo,

Ke/amatan Tugu, !emarang dengan membandingkan antara

eneraan di laangan dengan kajian teori.

8. Perhitungan system drainase yang sesuai dengan daerah tersebut.

0. Penentuan ren/ana bangunan enunjang sistem drainase

13 SISTEMATIKA PENULISAN

0+ I Pen*+ulu+n

+eliuti latar belakang, tujuan, man4aat , dan ruang lingku tugas

serta sistematika enulisan laoran.

0+ IITin5+u+n Pus&+6+

+eliuti dasar-dasar teori dengan studi literatur yang mendukung

eren/anaan sistem drainase di suatu ka:asan.

0+ III Me&*e Pe'en+n++n

+etodelogi ere/anaan yang berisi tujuan oerasional dari

eren/anaan sistem drainase di daerah eren/anaan serta asek data

enunjang yang digunakan untuk kebutuhan engukuran data /urah

hujan dan asek eren/anaan lainnya.

0+ I/ G+7+'+n U7u7 D+e'+ Pe'en+n++n

+eliuti data B data yang berman4aat dalam e$aluasi sistem drainase

ilayah Kelurahan Tugurejo yang berua gambaran 4isik (keadaan

geogra4i, toogra4i, geologi, hidrologi, tata guna lahan, dan

demogra4i)C gambaran sosial ekonomi (jumlah enduduk dan mata

en/aharian) serta "asilitas umum (4asilitas eribadatan, dan

kesehatan). !elain itu juga terdaat gambaran tentang system

drainase yang sudah diterakan.

0+ / An+lis+ *+n Pe7++s+n



13/85

I-5


+eliuti eren/anaan sistem drainase yang sesuai dengan kondisi

daerah eren/anaan. +eliuti dasar-dasar eren/anan system

drainase, layout system jaringan drainase, analisa hidrologi, dan

eren/anaan dimensi saluran.

0+ /I Penu&u8

3erisikan kesimulan tentang sistem drainase dari daerah eren/anaan

dengan sistem drainase yang teat



14/85

II-1


0A0 II

TINJAUAN PUSTAKA

"1UMUM

"11 De9inisi D'+in+se

Drainase berasal dari bahasa *nggris drainage yang berarti

mangalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air (!uriin, 2'').

+enurut terminologinya, drainase menyatakan tentang sistem-sistem yang

berkaitan dengan enanganan masalah kelebihan air, baik di atas mauun di

ba:ah ermukaan tanah.

De4inisi drainase se/ara umum yaitu ilmu engetahuan yang

memelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu

konteks eman4aatan tertentu. !edangkan drainase erkotaan adalah sistem

rasarana drainase dalam :ilayah kota yang intinya ber4ungsi selain untuk

mengendalikan dan mengalirkan limasan air hujan yang berlebihan dengan

aman, juga untuk mengendalikan dan mengalirkan kelebihan air lainnya yang

memunyai damak mengganggu dan atau men/emari lingkungan

erkotaan, yaitu air buangan atau air limbah lainnya (


15/85

II-2


a. +eruakan tindakan teknis untuk memerbaiki daerah be/ek,

genangan air dan banjir.

b. +enurunkan ermukaan air tanah yang tinggi. &adi dalam

engertian umum, erlunya drainase adalah untuk membuang

akumulasi air yang berlebihan, baik yang berada di atas

mauun di ba:ah ermukaan tanah.

"1" Jenis D'+in+se

&enis-jenis drainase digolongkan berdasarkan sudut andang tertentu

dibagi menjadi beberaa jenis sebagai berikut (Tim Penulis Perguruan Tinggi

!:asta,199)%

1. +enurut !ejarah Terbentuknya

a. Drainase lamiah (Natural Drainage)

Drainase yang terbentuk se/ara alami dan tidak terdaat

bangunan-bangunan enunjang seerti bangunan elimah,

asangan batubeton, gorong-gorong dan lain-lain. !aluran ini

terbentuk oleh gerusan air yang bergerak karena gra$itasi yang

lambat laun membentuk jalan air yang ermanen seerti sungai.

b. Drainase 3uatan (Artificial Drainage)

Drainase yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu sehingga

memerlukan bangunan khusus seerti selokan, asangan

batubeton, gorong-gorong, ia, dan sebagainya

2. +enurut Letak 3angunan

a. Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)

!aluran drainase yang berada di atas ermukaan tanah yang

ber4ungsi mengalirkan air limasan ermukaan. nalisa alirannya

meruakan analisa open channel flow.

b. Drainase 3a:ah Permukaan Tanah (Subsurface Drainage)

!aluran drainase yang bertujuan mangalirkan air limasan

ermukaan melalui media di ba:ah ermukaan tanah (ia-ia),

dikarenakan suatu alasan-alasan tertentu, antara lain tuntutan

artistik, 4ungsi ermukaan yang tidak memerbolehkan adanya



16/85

II-3


saluran di ermukaan tanah seerti laangan seak bola, laangan

terbang, taman, dan lain-lain.

. +enurut "ungsi

a. Single Purpose, yaitu saluran yang ber4ungsi mengalirkan satu jenis

air buangan, misalnya air hujan saja atau jenis air buangan yang

lain seerti limbah domestik, industri, dan lain-lain.

b. Multi Purpose, yaitu saluran yang ber4ungsi mengalirkan beberaa

jenis air buangan baik se/ara ber/amur atau bergantian.

8. +enurut Kontruksi

a. !aluran terbuka, yaitu saluran yang lebih /o/ok drainase air

hujan yang terletak di daerah yang memunyai luasan yang

/uku, atauun untuk drainase air non hujan yang tidak

mengganggu kesehatan atau lingkungan.

b. !aluran tertutu, yaitu saluran ada umumnya sering diakai

untuk aliran air kotor atau untuk saluran yang di tengah kota.

"" SISTEM DRAINASE

Pertumbuhan kota dan erkembangan industri menimbulkan damak

yang /uku besar ada siklus hidrologi sehingga berengaruh besar terhada

sistem drainase erkotaan. !etia erkembangan kota harus diikuti dengan

erbaikan sistem drainase. &aringan drainase erkotaan meliuti seluruh alur

air, baik alur alam mauun alur buatan yang hulunya terletak di kota dan

bermuara di sungai yang mele:ati kota tersebut atau bermuara ke laut di tei

kota tersebut.

""1 Su7e' Ai' 0u+n+n

!e/ara umum sumber-sumber air buangan kota dibagi dalam

kelomok-kelomok (disesuaikan dengan eren/anaan air minum yang ada),

diantaranya (Tim Penulis Perguran Tinggi !:asta,199).%

1. umah tangga

2. Perdagangan

. *ndustri



17/85

II-4


8. Pendidikan

0. Temat eribadatan

>. !arana rekreasi

#ntuk menghindari terjadinya embusukan dalam engaliran air

buangan harus sudah tiba di banguanan engolahan tidak lebih dari 1 jam

untuk daerah trois.

Dalam eren/anaan, estimasi mengenai total aliran air buangan dibagi

menjadi (tiga) hal yaitu%

1. ir buangan domestik, yaitu maksimum aliran air buangan

domestik untuk daerah yang dilayani ada eriode :aktu

tertentu.

2. *n4iltrasi air ermukaan (hujan) dan air tanah (ada

daerah elayanan dan seanjang ia).

. ir buangan industri dan komersial, yaitu tambahan aliran

maksimum dari daerah-daerah industri dan komersial.

""" .unsi J+'in+n

Pada sistem engumulan air buangan erlu dierhatikan 2 (dua)

ma/am air buangan, yaitu air hujan dan air kotor (bekas). Tiga /ara atau

sistem buangan, yaitu (Tim Penulis Perguran Tinggi !:asta, 199)%

1 Sis&e7 Te'8is+ (Sparate System)

ir kotor dan air hujan dilayani oleh sistem saluran masimg-masing

se/ara terisah. Pemilihan sistem ini berdasarkan atas beberaa

ertimbangan antara lain%

a. Periode musim hujan dan musim kemarau yang terlalu

lama.

b. Kuantitas yang jauh berbeda antara buangan dan air

hujan.



18/85

II-5


/. ir buangan memerlukan engolahan terlebih dahulu

sedangkan air hujan tidak erlu dan harus se/eatnya

dibuang ke saluran embuangan.

Keuntungan dan kerugian dari sistem ini adalah sebagai berikut %

a) Keuntungan

• !istem saluran memunyai dimensi yang ke/il

sehingga memudahkan saluran dan oerasinya.

• Penggunaan sistem terisah mengurangi bahaya

bagi kesehatan masyarakat.

• Pada instalasi engolahan air buangan tidak ada

tambahan beban kaasitas, karena enambahan

air hujan.

• Pada sistem ini untuk saluran air buangan bisa

dieren/anakan embilasan sendiri, baik ada

musim kemarau mauun ada musim enghujan.

b) Kerugian


19/85

II-6


• Terjadi engen/eran air buangan oleh air huajan

sehingga konsentrasi air buangan menurun.

b) Kerugian

Dierlukan areal yang luas untuk menematkan instalasi

tambahan untuk enanggulangan ada saat-saat tertentu.

% Sis&e7 K7in+si

!istem kombinasi meruakan eraduan antara saluran air buangan

dan air hujan ter/amur dalam satu air buangan, sedangkan air hujan

ber4ungsi sebagai engen/er dan enggelontor. Kedua saluran ini tidak

bersatu tetai dihubungkan dengan sistem eriaan interceptor.

3eberaa 4aktor yang daat digunakan dalam menentukan emilihan

sistem adalah%

1. Perbedaan yang /uku besar antara kuantitas air buangan

melalui jaringan enyalur air buangan dan kuantitas /urah

hujan ada daerah elayanan.

2. #mumnya dalam kota dilalui sungai-sungai dimana air

hujan se/eatnya dibuang ke dalam sungai-sungai

tersebut.

. Periode musim kemarau dan musim hujan yang lama dan

4luktuasi air hujan yang tidak teta.

3erdasarkan ertimbangan tersebut, maka se/ara teknis dan ekonomis

sistem yang memungkinkan diterakan adalah sistem terisah antara

air buangan rumah tangga dengan air buangan yang berasal dari air

hujan.

""% Jenis S+lu'+n Ai' Hu5+n

Pada sistem enyaluran terisah, air hujan dialirkan tersendiri dengan

menggunakan saluran terbuka. !aluran air hujan terdiri atas tiga jenis, yaitu %

1. !aluran Tertier, yaitu saluran yang terdaat ada jalan-jalan ke/il,

untuk kemudian menyalurkan air hujan menuju ke saluran yang lebih

besar.



20/85

II-7


2. !aluran !ekunder, yaitu saluran lanjutan dari saluran tertier, dengan

kuantitas air meruakan kumulati4 dari saluran-saluran yang ke/il, lalu

disalurkan menuju saluran utamasaluran rimer.

. !aluran Primer, yaitu saluran yang menamung air hujan dari

beberaa daerah engaliran le:at saluran sekunder.

#ntuk saluran air hujan yang mele:ati daerah ramai dan sibuk seerti daerah

ertokoan, asar, industri, erkantoran, dan rumah sakit umumnya

menggunakan saluran tertutu.


21/85

II-8


5on$eyor drain (b) terletak di lembah dan meruakan saluran alamiah,

sedangkan /olle/tor drain (a) dibuat tegak lurus dari /on$eyor drain.

a

b

G+7+' ""

Sumber : Drainase Perkotaan,1997

. Pola Paralel

5olle/tor drain yang menamung debit dari sungai-sungai yang lebih

ke/il, dibuat sejajar satu sama lain dan kemudian masuk ke dalam

/on$eyor drain.

a

G+7+' "%


8. Pola E;rid *ronF

3eberaa inter/etor drain (a) dibuat satu sama lain sejajar, kemudian

ditamung di /olle/tor drain (b) untuk selanjutnya masuk ke dalam

/on$eyor drain (/) a

b /

G+7+' "4


0. Pola adial.



22/85

!!

!

"

II-#


!uatu daerah genangan dikeringkan melalui beberaa /olle/tor drain

dari satu titik menyebar ke segala arah (sesuai dengan kondisi

toogra4i daerah).

G+7+' "2


>. Pola &aring-jaring

#ntuk men/egah terjadinya embebanan aliran dari suatu daerah

terhada daerah lainnya, maka daat dibuat beberaa inter/etor

drain (a) yang kemudian ditamung ke dalam saluran /olle/tor (b),

dan selanjutnya dialirkan menuju saluran /on$eyor (/).

G+7+' "3


"%" Susun+n *+n .unsi S+lu'+n D+l+7 J+'in+n D'+in+se

Dalam engertian jaringan drainase, maka sesuai dengan 4ungsi dan

sistem kerjanya, jenis saluran daat dibedakan menjadi %

1. *nter/etor drain, adalah saluran yang ber4ungsi sebagai en/egah

terjadinya embebanan aliran dari suatu daerah terhada daerah lain

di ba:ahnya.

2. 5olle/tor drain, adalah saluran yang ber4ungsi sebagai engumul

debit yang dieroleh dari saluran drainase yang lebih ke/il dan

akhirnya akan dibuang ke saluran /on$eyor (emba:a).



23/85

II-10


. 5on$eyor drain, adalah saluran yang ber4ungsi sebagai emba:a air

buangan dari suatu daerah ke lokasi embuangan tana harus

membahayakan daerah yang dilalui.

Letak /on$eyor di bagian terendah lembah dari suatu daerah, sehingga

se/ara e4ekti4 daat ber4ungsi sebagai engumul dari anak saluran yang ada.

Dalam engertian yang lain, saluran ini berbeda dengan sub sur4a/e

drainage atau ba:ah tanah.

"4 0ANGUNAN PENUNJANG

#ntuk menjamin ber4ungsinya saluran drainase se/ara baik, maka

dierlukan bangunan-bangunan elengka di temat-temat tertentu. &enis

bangunan elengka yang dimaksud meliuti%

a. 3angunan silang, misal % gorong-gorong

b. 3angunan eme/ah energi, misal % bangunan terjunan dan saluran

/uram

/. 3angunan engaman, misal % ground sillle$eling stru/ture

d. 3angunan inlet, misal % grill samingdatar

e. 3angunan outlet, misal % kolam lon/at air

4. 3angunan intu air, misal % intu geser, intu otomatis

g. 3angunan rumah oma

h. 3angunan kolam tandonengumul

i. 3angunan lubang kontrolmanhole

j. 3angunan instalasi engolah limbah

k. Peralatan enunjang, berua % L, 7, stasiun meteorology,

dete/tor kualitas air, dsb.

!emua banguan tersebut di atas tidak selalu harus ada ada setia

jaringan drainase. Keanekaragamannya tergantung ada kebutuhan setemat

yang biasanya diengaruhi oleh 4ungsi saluran, kondisi lingkungan, dan

tuntutan akan kesemurnaan jaringannya.



24/85

II-11


"2 ANALISA HIDROLOGI

Peren/anaan sistem drainase erkotaan tidak leas dari asek

hidrologi, yakni hujan yang terjadi ada ka:asan terebut. sek hidrologi

sangat berengaruh terutama dalam enentuan dimensi saluran drainase,

karena air hujan inilah yang harus segera dibuang atau dialirkan dari

ermukaan tanah agar tidak menggenang.

#ntuk embangunan sebuah sistem drainase air hujan dalam suatu

:ilayah dierlukan beberaa ma/am analisa terhada berbagai bidang yang

terkait dan berengaruh terhada sistem eren/anaan. !alah satu yang

aling enting adalah menganalisa sumber air yang ada terutama air hujan

sehingga diketahui distribusi /urah hujan. Distribusi /urah hujan berbeda-

beda sesuai dengan jangka :aktu yang kita tinjau, misalnya /urah hujan

tahunan, harian, dan erjam.

#ntuk eren/anaan saluran drainase dilakukan analisis terhada data

/urah hujan harian maksimum, yaitu data /urah hujan yang aling tinggiuntuk tahun tertentu. Pengolahan dan analisa data dilakukan terhada data

/urah hujan harian maksimum sebanyak 1' tahun terakhir.

"21 Si6lus Hi*'li

Dalam siklus hidrologi energi anas matahari menyebabkan terjadinya

roses e$aorasi di laut atau badan-badan air lainnya. #a air tesebut akan

terba:a oleh angina melintasi daratan yang bergunung mauun datar, dan

aabila keadaan atmos4er memungkinkan, sebagian dari ua air tersebut

akan turun sebagai hujan.

ir hujan yang daat men/aai ermukaan tanah, sebagian akan turun

dan meresa ke dalam tana (infiltration). !edangkan air hujan yang tidak

masuk ke dalam tanah akan tertamung sementara di dalam /ekungan-

/ekungan ermukaan tanah (sur4a/e detention) untuk kemudian mengalir ke

temat yang lebih rendah (run off) dan selanjutnya mengalir ke sunai

(sdak, 1990)



25/85

II-12


G+7+' ": Si6lus Hu5+n

"2" K+'+s&e'is&i6 Hu5+n


26/85

II-13


anjang limasan samai dengan H '' meter, menggunakan

rumus %

GGG.GGGGGGGGGGG.... ("")

Keterangan%

to I inlet time (menit)

5 I koe4isien engaliran

Lo I anjang aliran limasan (m)

!o I kemiringan (J)

tau menggunakan ersamaan%

.........................................................

.....("%)

Keterangan%

to I inlet time (menit)

n I angka kekasaran +anning

! I kemiringan lahan

L I anjang lintasan aliran di atas ermukaan lahan (m)

(!uriin, 2'')

b. 5onduit time (td), yaitu :aktu yang dierlukan oleh air untuk

mengalir di seanjang saluran samai ke titik kontrol yang

ditentukan di bagian hilir.

Penentuan td dengan rumus %



27/85

II-14


&* ; GGGGGGGGGGGGGGGGGGG.G("4)

Keterangan%

td I /onduit time (menit )

Ls I anjang saluran (m)

?d I ke/eatan air dalam saluran (mdetik)

(!uriin, 2'')

Ke/eatan air dalam saluran tergantung keada kondisi salurannya.

#ntuk saluran alami, si4at-si4at hidroliknya sulit ditentukan sehingga td daat

ditentukan dengan menggunakan erkiraan ke/eatan air seerti ada tabel

2.1

T+el "1

Kee8+&+n un&u6 S+lu'+n Al+7i

Ke7i'in+n R+&+-'+&+ D+s+' S+lu'+n

(=)

Kee8+&+n R+&+-'+&+

(7>*e&i6)

1

1 B 2

2 B 8

8 B >

> B 1'

1' B 10

',8'

',>'

',9'

1,2'

1,0'

2,8'

Sumber : Drainase Perkotaan !""#

"2% D+&+ Hu5+n



28/85

II-15


Data /urah hujan yang akan dianalisa berua arra$ data tinggi hujan

harian maksimum dalam setahun, selama aling sedikit 1' tahun engamatan

berturut-turut. Data hujan yang umum menjadi bahan kajian adalah (sdak,

2'')%

1. &umlah hujan tahunan total untuk luas :ilayah tertentu.

2. ?ariasi hujan musiman dan tahunan serta reabilitasi hujan musiman.

. Prakiraan besarnya /urah hujan rata-rata untuk luas :ilayah tertentu

atau enentuan ola sasial dan erubahan kejadian hujan tunggal.

8. "rekuansi kejadian hujan untuk besaran yang berbeda dan untuk

memelajari karakteristik statistik data hujan.

0. Prakiraan besarnya kejadian hujan terbesar untuk suatu :ilayah

tertentu (Probable Ma%imum Precipitation).

#ntuk menganalisa data /urah hujan harian ini, daat digunakan

beberaa metoda analisa distribusi robabilitas yang diandang sangat

berguna bagi eren/anaan teknis se/ara teoritis. 3eberaa tahaan dalam

menentukan /urah hujan maksimum adalah seerti dijelaskan diba:ah ini %

a. Melenkapi data !ura" "u#an yan "ilan


29/85

II-16


GGGGGGGGG.GGGGGGGG.. ("2)

Keterangan %

r= % 5urah hujan yang dilengkai

= % ata-rata /urah hujan ada stasiun engamat yang salah satu

tinggi /urah hujannya sedang dilengkai

% 3anyaknya stasiun engamat hujan untuk erhitungan 2

rn % 5urah hujan ada tahun yang sama dengan r= ada stasiunembanding.

n % 5urah hujan rata-rata tahunan ada stasiun engamat hujan

embanding.

(


30/85

II-17


b) 7rdinat, yaitu oleh /urah hujan dari stasiun yang diuji

konsistensiannya.

Keduanya harus dalam tahun yang bersamaan dan dilot dalam

koordinat cartesius, yang dimulai dari data ada tahun yang terbaru.


31/85

II-18


erhitungan /urah hujan daerah dari engamatan /urah hujan di beberaa

titik adalah sebagai berikut %

•

Me&*e R+&+-'+&+ Al5++'

+etode ini adalah erhitungan rata-rata se/ara aljabar /urah hujan di

dalam dan di sekitar daerah yang bersangkutan. +etode ini digunakan

untuk dat hujan dengan jumlah stasiun relati$e banyak, erbedaan

stasiun tidak terlalu besar dan selisih rata-rata kurang dari 1'J.

I (1 M 2 M M G Mn)GGGGGGGGGGGGG.("$)

Keterangan%

% /urah hujan daerah (mm)

n % jumlah titik (os-os) engamatan

1 , 2 , G n % /urah hujan di tia titik engamatan (mm)

(Tim Penulis Perguran Tinggi !:asta ,199)

•

Me&*e Pl?n T?ssen

&ika titik-titik engamatan di dalam daerah itu tidak tersebar merata

dan masing-masing ketinggian ter:akili, maka /ara erhitungan /urah

hujan rata-rata dilakukan dengan memerhitungkan daerah engaruh

tia titik engamatan (?arsheney, 199). 5urah hujan daerah itu daat

dihitung dengan ersamaan sebagai berikut %

GGG...GGGG...........G("@)

Keterangan%



32/85

II-1#


% 5urah hujan daerah

1, 2, ,Gn % 5urah hujan di tia titik engamatan dan n adalah

jumlah titik-titik engamatan

1, 2, ,Gn % Luas daerah yang me:akili tia titik engamatan

;ambar dari enentuan /urah hujan dengan metode olygon Thiessen

adalah sebagai berikut %

G+7+' "$ Plin Tiessen

Keterangan%

* % !tasiun * dengan luas Poligon 1

** % !tasiun ** dengan luas oligon 2

*** % !tasiun *** dengan luas oligon

1 % Luas daerah yang dibatasi L7

2 % Luas daerah yang dibatasi L7+

% Luas daerah yang dibatasi +7

(?arsheney, 199)

•

Me&*e Is?e&

+etode ini digunakan untuk daerah dengan toogra4i yang tidak rata

dan dihitung sesuai ketinggian kontur, tetai tidak berlaku untuk

masing-masing tahun. Dirumuskan sebagai berikut %


M

L

N

A1

A2

A3

O


33/85

II-20


G+7+' "@ 7e&*e Is?e&

GGGGG ("1#)

Keterangan%

1, 2,Gn % Luas area

P % Tinggi /urah hujan rata-rata areal

P1, P2,GPn % Luas total daerah /akuan

(!uriin, 2'')

*nalisa +rekuensi Data "u#an

#ntuk men/ari besar resiitasi harian untuk setia eriode ulang

daat dilakukan dengan berbagai metode, diantaranya%

• Me&*e Gu7el

n)G..GGGGGGGGGGGGGG..G("11)

Keterangan%



34/85

II-21


T % >0

0 1,8999

1' 2,20'2

20 ,1900' ,9'19

1'' 8,>''1

Sumber: Nemec !"#

Pada metode ini yang erlu di/ari adalah rentang keyakinannya

(con&idence inter&al) yaitu keyakinan bah:a harga-harga erkiraan

tersebut memunyai rentang harga, misal dari 1'' mm28 jam, yang

ditulis (1'0 ± 0) mm28 jam. &adi rentang keyakinan adalah ± 0

mm28 jam. Persamaannya adalah%

R 6 ; ± &(+) SeGGGGGGGGGGGGG...GGGGGG("1")

Keterangan%

k % rentang keyakinan (mm28 jam)

T(a) % 4ungsi a



35/85

II-22


#ntuk a % 9'J, t(a) I 1,>8

#ntuk a % 'J, t(a) I 1,22

#ntuk a % >J, t(a) I 1,''

!e % Probality error (eror de$iasi)

!e I GGGGGGGGGGGGGGGGGGG.............("1%)

b I GGGGGGGGGGGGG.G...........G("14)

k I GGGGG............GGGGGGGGGGGG....("12)

% &umlah data tahun engamatan

(Loebis, 1992)

• Me&*e Gu7el Te'7*i9i6+si

umus metode ;umbel termodi4ikasi adalah%

GGG.....GGGGGG..("13)

Keterangan%

I ata-rata hujan :ilayah terkoreksi

T I Periode ulang hujan

!D I !imangan de$iasi

GGGGGGGGGGGGG.......GGG.( "1:)

Keterangan%

i I


36/85

II-23


I ata-rata hujan :ilayah terkoreksi

I &umlah data /urah hujan

(


37/85

II-24


umus ini dikemukakan oleh Pro4. !herman dalam tahun 19'0 dan

disebut jenis !herman. umus ini mungkin /o/ok untuk jangka :aktu

/urah hujan yang lamanya lebih dari 2 jam

umus yang digunakan %

GGGGGGGGGG......GGGGGGGG.GGGGG("41)

Keterangan%

log a I ( Σ log * ) . ( Σ log2 t ) B ( Σ log t . log * ) . ( Σ log t)

( Σ log2t ) B ( Σ log t )2

n I ( Σ log * . Σ log t) B ( Σ log t.log *)

( Σ log2t ) B ( Σ log t )2

(!uriin, 2'')

•

Me&*e Isiu'

umus ini dikemukakan oleh Dr. *shiguro dalam tahun 190. umus

yang digunakan sebagai berikut %

I ; + ? GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG..G..("4")

√

& <

Keterangan%

a I ( Σ *√t . Σ *2 ) B ( Σ *2 t ).( Σ * )

Σ *2 B ( Σ * )2

b I ( Σ * . Σ *√t ) B (Σ *2 √t)

Σ *2 B ( Σ * )2

Keterangan%

* % *ntensitas hujan (mmjam)

t % Durasi


38/85

II-25


a, b, n % konstanta

n % banyaknya data

(!uriin, 2'')

•

Me&*e Mnne

+enurut Dr. +ononobe intensitas hujan (*) di dalam rumus rasional

daat dihitung dengan rumus %

GG.......GGGGGGGGGGGG("4%)

Keterangan%

% /urah hujan ran/angan setemat dalam mm

t/ % lama :aktu konsentrasi dalam jam

* % intensitas hujan dalam mmjam

(Tim Penyusun Perguruan Tinggi !:asta, 199)

Debit an!anan denan Metode asional

Debit ren/ana untuk daerah erkotaan umumnya dikehendaki

embuangan air se/ara teat, agar jangan ada genangan air yang berarti.

"aktor-4aktor yang menentukan tinggi genangan air yang

dierbolehkan agar tidak menimbulkan kerugian yang berart, adalah%

a. Luas daerah yang akan tergenang.

b. Lama :aktu enggenangan.

3esarnya debit ren/ana daat dihitung dengan metode rasional dan

modi4ikasinya.

• Me&*e '+sin+l

abila luas daerah engaliran lebih ke/il dari ',' km2 (8'-'


39/85

II-26


N % Kaasitas engaliran (m detik)

a % Koe4isien engaliran

% Koe4isien enyebaran hujan

* % *ntensitas hujan (mmjam)

% Luas daerah engaliran (


40/85

II-27


t/ I aktu konsentrasi

td I aktu engaliran

(eme/, 192)

"3 SUMUR RESAPAN

!umur resaan telah banyak digunakan ada jaman dulu, yaitu

dengan membuat lubang-lubang galian di kebun halaman serta

meman4aatkan sumur-sumur yang tidak diakai sebagai enamung air

hujan.

Konse sumur resaan adalah member kesematan dan jalan ada air

hujan yang jatuh di ata atau lahan yang keda air untuk meresa ke dalam

tanah denga jalan menamung air ada suatu sistem resaan. !umur

resaan ini meruakan sumur kosong dengan kaasitas tamungan yang

/uku besar sebelum air meresa ke dalam tanah.

3erdasarkan konse tersebut, maka ukuran atau dimensi sumur yang

dierlukan untuk suatu lahan tergantung dari beberaa 4aktor, antara lain%

1. Luas ermukaan enutuan,

@aitu lahan yang airnya akan ditamung dalam sumur resaan,

meliuti luas ata, laangan arker dan erkerasan lain.

2. Karakteristik hujan

+eliuti intensitas hujan, lama hujan, selang :aktu hujan. !e/ara

umum daat dikatakan bah:a makin tinggi hujan maka makin lama

berlangsungnya hujan sehingga memerlukan $olume sumur resaan

yang makin besar. !ementara selang :aktu hujan yang sangat besar

daat mengurangi $olume sumur yang dierlukan

. Koe4isien ermeabilitas tanah

@aitu kemamuan tanah dalam mele:atkan air er satuan :aktu.

Tanah berasir memunyai koe4isien ermeabilitas lebih tinggi

dibandingkan tanah berlemung.

8. Tinggi muka air tanah

Pada kondisi muka air yang dalam, sumur resaan erlu dibuat se/ara

besar-besaran karena tanah benar-benar memerlukan engisian air

melalui sumur-sumur resaan.



41/85

II-28


!e/ara teoritis, $olume dan e4isiensi sumur resaan daat dihitung

berdasarkan keseimbangan air yang masuk ke dalam sumur dan air meresa

ke dalam tanah dan daat dituliskan sebagai berikut%

H = Q

FK (1−e

− FKT

πR2 )

Dimana %< I tinggi muka air dalam sumur (m)

" I 4aktor geometrik (m)N I debit air masuk (m s)T I :aktu engaliran (sekon)

K I koe4isien ermeabilitas tanah (ms) I &ari-jari sumur (m)

+an4aat%

1. +engurangi aliran ermukaaan dan men/egah terjadinya genangan

air

2. +emertahankan tinggi muka air tanah dan menambah ersediaan air

tanah

. +engurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut bagi daerah yang

berdekatan dengan :ilayah antai

8. +en/egah enurunan atau amblasan lahan sebagai akibat

engambilan air tanah yang berlebihan

0. +engurangi konsentrasi en/emaran air tanah



42/85

II-2#


G+7+' "1# S6e7+ Su7u' Res+8+n

G+7+' "11 Den+ Su7u' Res+8+n

!tandar asional *ndonesia (!*) tentang Tata 5ara Peren/anaan

!umur esaan ir


43/85


44/85

II-31


Daat digunakan ia P?5 berdiameter 11' mm, ia beton berdiameter 2''

mm, dan ia beton setengah lingkaran berdiameter 2'' mm.

!atu hal yang enting, setelah sumur resaan dibuat, jangan luakan

era:atannya. 5uku dengan memeriksa sumur resaan setia menjelang

musim hujan atau, aling tidak, tiga tahun sekali.

Dengan membuat sumur resaan di ekarangan setia rumah, maka

diharakan $olume banjir daat diminimumkan dan sekaligus menjaga

/adangan air dalam tanah.

!umur resaan air hujan adalah rasarana untuk menamung dan

meresakan air hujan ke dalam tanah. !edangkan Lahan ekarangan adalah

lahan atau halaman yang daat di4ungsikan untuk menematkan sumur

resaan air hujan.

Persyaratan umum yang harus dienuhi antara lain sebagai berikut%

1) !umur resaan air hujan ditematkan ada lahan yang relati4

datarC

2) ir yang masuk ke dalam sumur resaan adalah air hujan tidak

ter/emarC

) Penetaan sumur resaan air hujan harus memertimbangkan

keamanan bangunan sekitarnyaC

8)


45/85

II-32


Perhitungan !umur esaan air ' (jam).

A&&+l I Luas dinding sumurM luas alas sumur(m2).

K I Koe4esien ermeabilitas tanah (mhari).

": 0IOPORI

Lubang esaan 3iori adalah lubang yg dibuat se/ara tegak lurus

(&ertikal ) kedalam tanah, dengan diameter 1'-' cm dan kedalaman 1'' cm

atau tidak melebihi muka air tanah dangkal. Lubang erlu diisi samah

organik sebagai sumber makanan 4auna tanah dan akar tanaman yang

mamu membuat bioori atau liang (tero:ongan-tero:ongan ke/il) didalam



46/85

II-33


tanah. Lubang esaan 3ioori adalah metode resaan air yg ditujukan untuk

mengatasi banjir dengan /ara meningkatkan daya resa air ada tanah.

"ungsi lubang resaan atau bioori sangat enting bagi lingkungan. Dengan

adanya lubang ini, maka air hujan akan langsung tersera ke dalam tanah.

!ehingga akan menambah ketersediaan air di dalam tanah.

G+7+' "1" 0i8'i

Lubang biooriLubang resaan bioori adalah lubang silindris yang

dibuat se/ara $ertikal ke dalam tanah dengan diameter 1'-' /m dan

kedalaman sekira 1'' /m, atau dalam kasus tanah dengan ermukaan air

tanah dangkal, tidak samai melebihi kedalaman muka air tanah.

Lubang diisi dengan samah organik untuk memi/u terbentuknya

bioori. 3ioori adalah ori-ori berbentuk lubang (tero:ongan ke/il) yang

dibuat oleh akti$itas 4auna tanah atau akar tanaman.

Lubang resaan bioori meruakan teknologi teat guna dan ramahlingkungan untuk mengatasi banjir dengan /ara meningkatkan daya resaan

air. Kehadiran lubang resaan bioori se/ara langsung akan menambah

bidang resaan air, setidaknya sebesar luas kolom atau dinding lubang.

Dengan akti$itas 4auna tanah ada lubang resaan maka bioori akan

terbentuk dan senantiasa terelihara keberadaannya. Karena itu bidang

resaan ini akan selalu terjaga kemamuannya dalam meresa air. Dengan

demikian kombinasi antara luas bidang resaan dengan kehadiran bioori



47/85

II-34


se/ara bersama-sama akan meningkatkan kemamuan dalam meresakan

air.

Lubang resaan bioori Qdiakti4kanQ dengan memberikan samah

organik ke dalamnya. !amah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi

organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui roses dekomosisi.

!amah yang telah didekomosisi ini dikenal dengan komos.

+elalui roses itu maka lubang resaan bioori selain ber4ungsi

sebagai bidang eresa air juga sekaligus sebagai QabrikQ embuat komos.

Komos daat dianen ada setia eriode tertentu dan daat diman4aatkan

sebagai uuk organik ada berbagai jenis tanaman, seerti tanaman hias,

sayuran, dan jenis tanaman lainnya.

#ntuk membuat bioori ada beberaa lokasi yang daat diilih. Pada

dasar saluran, di sekeliling ohon, dan ada batas taman. !ementara alat

yang digunakan untuk membuat lubang resaan bioori ini dibuat dengan

menggunakan bor tanah, yaitu tie bor L3.

daun /ara embuatan lubang bioori%

1. 3uat lubang silindris se/ara $ertikal ke dalam tanah dengan

diamater 1' /m. Kedalaman kurang lebih 1'' /m atau tidak

samai melamaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. &arak

antarlubang antara 0' - 1'' /m.

2. +ulut lubang daat dierkuat dengan semen selebar 2- /m

dengan tebal 2 /m di sekeliling mulut lubang.

. *si lubang dengan samah organik yang berasal dari samah daur,

sisa tanaman, dedaunan atau angkasan rumut.

8. !amah organik erlu selalu ditambahkan kedalam lubang yang

isinya sellau berkurang dan menyusu akibat roses elaukan.

0. Komos yang terbentuk dalam lubang daat diambil ada setia

akhir musim kemarau dengan emeliharaan lubang resaan.



48/85

III-1


0A0 III

METODOLOGI PERENCANAAN

%1TUJUAN PERENCANAAN

Tujuan eran/angan sistem drainase di Kelurahan Tugurejo,

Ke/amatan Tugu, !emarang adalah sebagai berikut %

1. +enganalisis dan menge$aluasi sistem drainase dan ermasalahan

yang ditimbulkan.

2. +embuat erhitungan teknis yang meliuti debit air bersih dan

buangan yang dihasilkan untuk menentuan dimensi saluran.

. +enentukan ren/ana enanganan ermasalahan dalam sistem

drainase.

8. +enentukan bangunan-bangunan elengka yang dierlukan untuk

menunjang sistem drainase di Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan Tugu,

Kota !emarang.

0. +embuat desain sistem drainase se/ara utuh dan sistematis.

>. +embandingkan kondisi sistem drainase di laangan dengan kondisi

eran/angan sehingga dieroleh sistem yang lebih baik.

%"METODE PERENCANAAN

!e/ara garis besar,sistem eren/anan drainase ini meruakan

eren/anan saluran,baik se/ara terisah mauun ter/amur.!elain

itu juga akan diren/anakan bangunan elengka dan sistem

emeliharaan saluran drainase.

+etode eren/anaan sistem drainase ini meliuti %

a. Persiaan

1. +engumulkan masalah drainase meliuti data jenis

tanah,sur$ei tanah, dan tata guna lahan serta

engembangannya

2. +engumulkan data dan laoran yang berkaitan dengan sistem

drainase,antara lain% eta daerah seluas batas administrati4

kota termasuk /at/hment area yang memengaruhi,eta



49/85

III-2


daerah engaliran dari eta toogra4i,eta tata guna lahan,eta

hidrologi dan hidrogeologi daerah eren/anaan studi

. +enganalisis dan menge$aluasi ermasalahan serta memroses

data tersebut dalam bentuk eren/anaan

b. Pembuatan 7utline Plan Drainase

1. +embuat royeksi elayanan

2. +embuat ren/ana enanganan ermasalahan serta entahaan

enentuan rioritas dan ren/ana elaksanaannya seerti

enentuan sistem yang akan digunakan terisah atau

ter/amur

. +embuat erhitungan teknis meliuti limasan hujan untuk

debit aliran dan juga enentuan dimensi saluran

/. Pengerjaan Peren/anaan Teknis

1. +enge$aluasi,menganalisis,dan mengolah data derta in4ormasi

yang telah dikumulkan se/ara sistematik dari berbagai

alternati4 eme/ahan ersoalan banjir dan genangan ada

daerah yang diidenti4ikasi

2. +enganalisis se/ara sistematik enyususnan rioritas dan

entahaan ren/ana

. +enganalisis se/ara sistematik jenis konstruksi yang akan

dilaksanakan serta mengadakan erhitungan

hidrologi,hidrolika,struktur mekanika untuk menentukan

dimensi saluran dan bangunan elengka

%%TEKNIK PENGUMPULAN DATA

%%1 Penu78ul+n D+&+ P'i7e'

1. Data Literatur, jurnal, makalah dan laoran eren/anaan.

2. Data berua debit air saluran



50/85

III-3


. Data dimensi saluran, sloe saluran dan ke/eatan air saluran

yang sesuai data klimatologi Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan

Tugu, !emarang.

8. Data bangunan-bangunan elengka yang dierlukan untuk

menunjang system Drainase di Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan

Tugu, !emarang.

0. Data kondisi sistem drainase di laangan untuk dibandingkan

dengan kondisi eran/angan.

%%" Penu78ul+n D+&+ Se6un*e'

Data-data yang dieroleh dari kantor 3aeda ,kantor 3P!

&a:a Tengah dan 3+K; kemudian diolah dalam bentuk

erhitungan dan dianalisa untuk mendaatkan data-data sekunder.

Data rimer tersebut diantaranya%

a. Data kondisi 4isik daerah eren/anaan,meliuti osisi geogra4i,

batas administrasi, kondisi iklim, toogra4i, hidrologi dan

hidrogeologi serta tata guna lahan.

b. Data keendudukan

/. Data 4asilitas yang tersedia

%4TEKNIK PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data dalam eren/anaan sistem drainase Kelurahan

Tugurejo, Ke/amatan Tugu, !emarang. ini menggunakan beberaa

taha erhitungan yang disesuaikan dengan metode eren/anaan.

Taha B taha erhitungan tersebut meliuti%

a. Perhitungan limasan hujan untuk debit aliran

b. Perhitungan ke/eatan dalam saluran

/. Perhitungan dimensi ada saluran drainase

%2TEKNIK ANALISIS



51/85

III-4


Dalam eren/anaan, dierlukan analisis data untuk mengatasi

ermasalahan yang terjadi dilaangan seerti ermasalahan banjir dan

genangan air. nalisis data tersebut dilakukan se/ara sistematis

berdasarkan ertimbangan daerah elayanan.

!istem Drainase di Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan Tugu,

!emarang ini diren/anakan berdasarkan engolahan data rimer yang

dieroleh dari 3aeda , 3P! (3adan Pusat !tatistik) dan 3+K;

setemat. Pengolahan data tersebut berua tahaan erhitungan se/ara

matematis.Perhitungan /urah hujan rerata digunakan untuk erhitungan

limasan hujan sehingga didaatkan debit air yang

dieroleh.Perhitungan ke/eatan dalam saluran dieroleh dari kondisi

daerah setemat seerti tata guna lahan dan toogra4i.Kemudian

erhitungan-erhitungan tersebut daat ditentukan dimensi

saluran.!edangkan dalam menentukan dimensi saluran erlu

memerhatikan rioritas daerah eren/anaan yang didasarkan ada

tingkat elayanan masing-masing.


52/85

III-5


%3 DIAGRAM ALIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE

G+7+' % 1 Di+'+7 Ali' Pe'en+n++n Sis&e7 D'+in+se



53/85

I$-1


0A0 I/

GAM0ARAN UMUM ILAAH PERENCANAAN

41 UMUM

Dalam meren/anakan sistem drainase, kita harus mengetahui

terlebih dahulu gambaran umum daerah eren/anaan, yaitu Kelurahan

;ondang, yang ditinjau dari asek 4isik meliuti batas-batas

administrasi, kondisi iklim, toogra4i, hidrologi dan geohidrologi, tata

guna lahan, serta keberadaan sumber mata air yang ada saat ini.

Disaming itu juga ditinjau dari asek sosial ekonomi yang

kesemuanya akan dierlukan untuk mendukung eren/anaan drainase

ada daerah tersebut.

G+7+' 41 Peta ilayah Kelurahan Tugurejo

4" ASPEK .ISIK

*denti4ikasi otensi dan masalah 4isik meruakan enilaian

terhada kemamuan atau daya dukung lahan kota terhada

engembangan kegiatan erkotaan. Dalam menentukan kesesuaian

lahan 4isik tersebut, 4aktor-4aktor ruang 4isik harus dierhitungkan

se/ara komrehensi4.


Gambar 4. 1 Daerah Perencanaan


54/85

I$-2


4"1 ADMINISTRASI

Kelurahan Tugurejo ini memunyai batas-batasadministrasi :ilayah sebagai berikut %

• #tara % Laut &a:a

• !elatan % Ke/amatan galian

• Timur % Ke/amatan !emarang 3arat, Kelurahan

• 3arat % Kelurahan Karanganyar

4"" KLIMATOLOGI

Kelurahan Tugurejo ini beriklim trois dengan suhu udara

berkisar antara 22R5 - 82R5. !eerti ada umumnya daerah B

daerah lain di *ndonesia, Kelurahan Tugurejo memiliki 2 musim,

yaitu musim hujan antara bulan o$ember-ril dan musim

kemarau ada bulan &uni-!etember.

Tabel 8. 1 .>

2''2 11.8' 188.1 12.8

2'' 1.'' 108.9 2.

2''8 180.' 180.> 210.2

2''0 10.' 10. 218.0

2''> 210.'' 120.2 2'.'

2'' 2'1.'' 12.8 219.9

2'' 1>8.'' 219. 222.

2''9 19.' 18.2 228.

2'1' 22.' 22. 2>.'

2'11 19.2' 188. 221.'

Sumber : Data *M+, Semarang

4"% GEOLOGI DAN HIDROLOGI

Keterdaatan air tanah dan rodukti$itas akui4er

berantung ada keadaan geologi dan jenis tanahnya. 3ila



55/85

I$-3


dikaitkan dengan in4iltrasi, maka daerah eren/anaan yang

jenis tanhnya lemung, daya in4iltrasinya relati4 ke/il

4"4 TATA GUNA LAHAN

Luas Ke/amatan Tugu yaitu >'9.9 90

4"2 TOPOGRA.I

ilayah Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan Tugu ini

memiliki toogra4i rendah dengan ketinggian beragam,

ditunjukkan dengan ketinggian :ilayah 20 samai 1' meter di

atas ermukaan laut.

;ambar 8. 2 Toogra4i Kelurahan Tugurejo

4%ASPEK SOSIAL

4%1 KEPENDUDUKAN

&umlah enduduk Kelurahan Tugurejo berdasarkan jenis

kelamin yang ter/atat samai dengan tahun 2'1' adalah >29'

ji:a.



56/85

I$-4


Tabel 8. &umlah Penduduk Kelurahan TugurejoNO TAHUN JUMLAH PENDUDUK (5i+)

1. 2''> 091

2. 2'' >'>

. 2'' >120

8. 2''9 >2'1

0. 2'1' >29'

Sumber : +elurahan -ugureo dalam Angka

4%" KEPADATAN PENDUDUK

Keadatan enduduk daat dikategorikan menjadi 2kategori, yaitu keadatan kotor dan keadatan bersih.

Keadatan kotor, yaitu angka erbandingan antara jumlah

enduduk se/ara total dengan jumlah luas :ilayah yang ada,

sedangkan keadatan bersih, yaitu erbandingan antara jumlah

enduduk se/ara total dengan luas ekarangan atau bangunan

yang ada.

Kedua keadatan tersebut ada rinsinya untuk

mengetahui tingkat ersebaran enduduk dan luas lahan yang

belum atau tidak digunakan untuk :ilayah terbangun.

Keadatan enduduk di Kelurahan Tugurejo, Ke/amatan

Tugu ada tahun 2'1' adalah 01>' orangkm2.

44 SARANA DAN PRASARANA

441 .ASILITAS PENDIDIKAN

Kelurahan Tugurejo telah memiliki 4asilitas

endidikan yang memadai. "asilitas endidikan tersebut daat

dilihat ada tabel berikut%


Tabel 8. 8 "asilitas Pendidikan di Kelurahan Tugurejo ada tahun 2''9


57/85

I$-5


Sumber : +elurahan -ugureo dalam Angka tahun //"

44" .ASILITAS PERI0ADATAN

Di Kelurahan ;ondang hanya terdaat 4asilitas eribadatan

masjid dan mushola, karena sebagian besar enduduk di Kelurahan

Tugurejo beragama *slam.


58/85

I$-6


444 .ASILITAS INDUSTRI

Di Kelurahan Tugurejo , Ke/amatan Tugu terdaatareaka:asan erindustrian.

Tabel 8. "asilitas *ndustri

o "asilitas Perekonomian &umlah

1

2

*ndustri umah Tangga

*ndustri 3esar dan !edang

*ndustri Ke/il

'

Sumber : %elura"an -uure#o dalam *nka -a"un 29



59/85

$-1


0A0 /

ANALISA DAN PEM0AHASAN

21U7u7

#ntuk eren/anaan saluran air hujan (drainase) dilakukan analisa

/urah hujan terhada data /urah hujan harian maksimum, yaitu data /urah

hujan yang aling tinggi untuk tahun tertentu. Pengolahan dan analisa data

dilakukan terhada data /urah hujan harian maksimum sebanyak 10 tahun

terakhir. Kriteria eren/anaan dimensi saluran air hujan ini adalah sebagai

berikut %

a. Dimensi yang diren/anakan harus mamu mengalirkan debit un/ak

b. Di usahakan engaliran tidak menimbulkan engendaan lumur mauun

engikisan saluran. ange ke/eatan untuk mengatasi hal tersebut adalah

',> B .' mdet

/. Dimensi saluran meruakan dimensi yang menguntungkan ditinjau dari

segi ekonomis mauun hidrolis (e4isien)

d. Pada eren/anaan ini saluran berbentuk segi emat denga ertimbangan

lebih ekonomis dan tidak banyak menghabiskan lahan.

2"An+lis+ Hi*'li

2"1 Melen6+8i D+&+ Hu5+n +n Hil+n

Dalam eren/anaan sistem drainase ini , menggunakan stasiun

hujan. !tasiun hujan yang digunakan untuk eren/anaan sistem drainase di

Kelurahan Lamer Lor adalah sebagai berikut %

1. !tasiun Tugu

2. !tasiun 3 3eringin

. !tasiun 5 galiyan

Data /urah hujan dieroleh dari data engamatan 3adan +eteorologi

Klimatologi dan ;eo4isika !tasiun !emarang. Dari data yang dieroleh,

terdaat data /urah hujan yang hilang, yaitu di stasiun 3eringin tahun 1999.

Pada ketiga stasiun hujan tersebut en/atatan dilakukan dengan

menggunakan durasi :aktu bulanan. 7leh karena itu data /urah hujan

maksimum tia tahun dieroleh dengan membandingkan nilai /urah hujan



60/85

$-2


bulanan terbesar. ilai diangga sebagai /urah hujan maksimum ada tahun

tersebut.

Data /urah hujan maksimum keemat stasiun ada tahun 1990 - 2'11

daat dilihat ada tabel 0.1. diba:ah ini%

Tabel 0. 1 Data /urah hujan Ke/amatan Tugu Tahun 199-2'11

Tahun !tasiun !tasiun 3!tasiun

5Keterangan

199 181.'' 1'2 1>1,' !tasiun I Tugu

199 11.'' 12'.> 22>, !tasiun 3 I 3eringin

1999 288.9' 219, !tasiun 5 I galiyan

2''' 10>.' 12. 2'1,

2''1 1>.2' 180. 22>,>

2''2 11.8' 188.1 12,8

2'' 1.'' 108.9 2,

2''8 180.' 180.> 210,2

2''0 10.' 10. 218,0

2''> 210.'' 120.2 2','

2'' 2'1.'' 12.8 219,9

2'' 1>8.'' 219. 222,

2''9 19.' 18.2 228,

2'1' 22.' 22. 2>,'

2'11 19.2' 188. 221,'

Total 2,0.1' 221.1 280,1

T2 12.8 10.80 21>.8

( !umber % 3+K; !emarang, 2'12 )

Data @ang hilang adalah data tahun 1999 di stasiun 3

+en/ari ata-rata di tia stasiun %

!tasiun I S data stasiun % n I 20.1 % 10 I 12.8!tasiun 3 I S data stasiun 3 % n I 221.1% 18 I 10.80!tasiun 5 I S data stasiun 5 % n I 280.1% 10 I 21>.9

1. ata-rata ( % ) I ( ata-rata stasiun M ata-rata stasiun 5 ) % 2

I (12.8 M 21>,9) 2I 199.9

2. Perbandingan I ( % - rata-rata stasiun ) rata-rata stasiun U =

1'' JI (199.9 - 10,88) 10,88U = 1'' JI 20.1 J

Karena rosentasenya lebih dari 1'J maka untuk menghitung /urah

hujan yang hilang menggunakan rumus %



61/85

$-3


rn

Rn

1

n−1∑i=1

n

¿−r

R

r

R=¿

r

158.44=( 13−1 ( 244,9175.48+ 219.8216,34 )− r 158.44 )

r

158.44

=

(1

2

(2,4116−

r

158.44

))r

158.44+

r

158.44=1,2057

2r

158.44=1,2057

2 r =191.046

r=95,52

Data-data hujan setelah dilengkai daat dilihat ada tabel 0.2 berikut



62/85

$-4


Tabel 0. 2 Data /urah hujan Ke/amatan Tugu Tahun 199-2'11

Tahun !tasiun !tasiun 3 !tasiun5

199 181.'' 1'2 1>1.'

199 11.'' 12'.> 22>.

1999 288.9' 90.02 219.

2''' 10>.' 12. 2'1.

2''1 1>.2' 180. 22>.>

2''2 11.8' 188.1 12.8

2'' 1.'' 108.9 2.

2''8 180.' 180.> 210.2

2''0 10.' 10. 218.02''> 210.'' 120.2 2'.'

2'' 2'1.'' 12.8 219.9

2'' 1>8.'' 219. 222.

2''9 19.' 18.2 228.

2'1' 22.' 22. 2>.'

2'11 19.2' 188. 221.'

Total2,0.1

'21.

> 280.1

T2 12.8108.2

82,1>,

9

2"" U5i Knsis&ensi D+&+ Hu5+n

Data-data hujan yang diakai untuk keerluan eren/anaan drainase

adalah data hujan harian maksimum dan memenuhi ersyaratan baik kualitas

mauun kuantitas.

Konsistensi data hujan dari keemat stasiun engamatan yang ada

daat diselidiki dengan teknik garis masa ganda. Dengan demikian daat

diketahui koreksinya. 5aranya adalah dengan membandingkan /urah hujan

tahunan rata-rata dari suatu stasiun dengan nilai kumulati4nya. Dari hasil

analisa dieroleh nilai regresi yang sudah mendekati satu, dengan demikian

/urah hujan harian maksimum, diangga konsisten dan tidak memerlukan

koreksi. 3erikut disajikan tabel erhitungan dan gra4ik uji konsistensi data

hujan di :ilayah eren/anaan. Data uji konsistensi daat dilihat di tabel 0.

!etelah itu, kedua data dilotkan ada grafik cartecius. Kumulati4

hujan :ilayah Thiessen sebagi data yang di uji kekonsistensiannya dilot ada

sumbu y. !edangkan kumulati4 rata B rata keemat stasiun hujan sebagi data

stasiun embanding di lot ada sumbu = .



63/85

$-5


Kemudian dari gra4ik daat diketahui nilai 4 ( 4aktor koreksi). ilai 4 ini

di /ari aabila ternyata gra4ik /urah hujan tidak konsisten, yaitu 2 tidak sama

dengan satu.



64/85


65/85

2'' 2'1.'' 12.8 219.99'.'

11.>0

1'89.'

98.9'21'.8

01'>.1

01100.0

'1>2.2

'90.0

2'' 1>8.'' 219. 222.>9.'

221.'0

.'0 2'.0'19.8

'02.' 90.>'

191.>0

90.10

2''9 19.' 18.2 228.>'0.'

199.0'

>0.'' >'1.2'2'9.'

0>09.' 12.'

1.0

>'.0'

2'1' 22.' 22. 2>.'812.0'

28.0

80.0' 82.''280.1

080'.20 8.''

20.''

819.0

2'11 19.2' 188. 221.'19.2'

12.>0

12.>0 188.'2'0.1

'2'0.1' 221.''

1>>.0

1>>.0


66/85

Tabel 0. 8 #&* K7!*!T6!* !T!*#

TAHUN AKUMULASI A AKUMULASI 0, C2'11 19.2' 12.>0

2'1' 812.0' 80.0'

2''9 >'0.' >0.''

2'' >9.' .'0

2'' 9'.' 1'89.'

2''> 110.' 121.'

2''0 11.0' 19.9'

2''8 101>.' 10.'

2'' 1>9.' 10.10

2''2 120.2' 19.8'2''1 19'.0 2128.>'

2''' 2'>0. 21>.>'

1999 21'.2 288.2>

199 2891.2 2>8.9>

199 2>2.2 29.8>

GRA.IK

0&00500&00

1000&001500&002000&002500&003000&00

'()* + 170&33) 100&6

R + 1

UJI KONSISTENSI HUJAN STASIUN A

AKUMULASI A

L./! (AKUMULASI A*

AKUMULASI B,C

AK

U

M

U

L

A

S

I

A

;ambar 0. 1 K7!*!T6!* !T!*#

T+el 2 2 U5i Knsis&ensi S&+siun 0


67/85

TAHUN AKUMULASI 0 AKUMULASI A,C

2'11 188.' 2'0.1'

2'1' 82.'' 80'.20

2''9 >'1.2' >09.'

2'' 2'.0' 02.'

2'' 98.9' 1'>.10

2''> 1'>9.1' 122.10

2''0 1222.' 182.20

2''8 1>.8' 1>02.0'

2'' 102.' 1>'.8'

2''2 1>>.8' 2'1.'

2''1 11.2' 212.29

2''' 1990.0' 201.08

1999 2'91.'2 20.9

199 2211.>2 2.9

199 21.>2 29.9

GRA.IK

0&00500&00

1000&001500&002000&002500&00

'()* + 150&53) 143&32

R + 0#

UJI KONSISTENSI HUJAN STASIUN B

AKUMULASI B

L./! (AKUMULASI B*

AKUMULASI A,C

A

K

U

M

U

L

A

S

I

B

G+7+' 2 " U5i Knsis&ensi S&+siun 0

T+el 2 3 U5i Knsis&ensi S&+siun C


68/85

TAHUN AKUMULASI C AKUMULASI A,0

2'11 221.'' 1>>.0

2'1' 8.'' 819.0

2''9 12.' >'.0'

2'' 90.>' 90.10

2'' 1100.0' 90.0

2''> 10.0' 112.80

2''0 10.'' 129.10

2''8 1.2' 1882.>'

2'' 2'2.'' 1>'.00

2''2 22'9.8' 18>.'

2''1 28>.'' 1>'.9

2''' 2>.' 2''.88

1999 20.0' 22''.>0

199 '8.' 201.80

199 280.' 282.90

GRA.IK

0&00500&00

1000&001500&002000&002500&003000&003500&00

'()* + 215&28) 5#&78

R + 1

UJI KONSISTENSI HUJAN STASIUN C

AKUMULASI C

L./! (AKUMULASI C*

AKUMULASI A,B

A

K

U

M

U

L

A

S

I

C

G+7+' 2 % G'+9i6 U5i Knsis&ensi S&+siun C

#ji konsistensi dilakukan untuk menguji tingkat kekonsistensian data

/urah hujan :ilayah ada masing B masing tahun. Data dinilai konsisten

aabila menghasilkan garis lurus (2 I1) atau mendekati garis lurus.


69/85

Pada gra4ik diatas daat terlihat bah:a /urah hujan di setia stasiun

sudah konsisten, ini ditandai dengan nilai 2 yang mendekati satu. Khususnya

untuk data /urah hujan di stasiun utama yaitu stasiun . Dengan demikian

tidak erlu dilakukan koreksi /urah hujan ada data yang sudah ada.

2%U5i H7eni&+s

+elihat homogenitas atau tidaknya sebuah data /urah hujan daat

juga dilihat dari sebaran data /urah hujan. Tidak adanya selisih dari setia

/urah hujan disemua stasiun dalam data /urah hujan menunjukka data /urah

hujan tersebut homogen. Kehomegenitasan data akan memengaruhi /urah

hujan dalm setia eriode ulang hujan. +elihat data yang tersaji ada

eren/anaan ini /urah hujan telah memiliki sebaran yang homogen.

24Penen&u+n Hu5+n il+?+

5urah hujan daerah itu daat dihitung dengan ersamaan sbb %

I 11 M 22 M M GM nn1 M 2 M M G M n

I 11 M 22 M M GM nn (total)

Dengan menggunakan metode olygon thiessen, maka daerah

/akuan yang terdiri dari tiga stasiun dibagi ula menjadi tiga bagian :ilayah.

Dengan luas sebagai berikut.

T+el 2 : Lu+s il+?+ C+6u8+n Pe'en+n++n

L#! D6< 5K#P T*P !T!*# (


70/85

G+7+' 2 4 D+e'+ C+6u8+n il+?+ Pe'en+n++n

T+el 2 $ Cu'+ Hu5+n il+?+

o

Tahun

'9.91>.9

1999288.9

' 90.02 219.28.91

91'.9

918.9

909

>12

8'>0

' >'9.9192.9

>

8 2'''10>.

' 12. 2'1.28.91

91'.9

918.9

928

>29

0'

2 >'9.91.9

0 2''1 . 180. 22>.>28.91

91'.9

918.9

92'

>2>

1819'

>'9.9180.

> 2''211.8

' 188.1 12.828.91

91'.9

918.9

92'0

12>'

>'9.910'.>

8

2''1.'

' 108.9 2.28.91

91'.9

918.9

981

82'2

881>

>'9.919.1

9

2''8180.

' 180.> 210.228.91

91'.9

918.9

9088

12>8

099

9 >'9.91>>.0

9

9 2''010.

' 10. 218.028.91

91'.9

918.9

98029

>21

'9>>

9 >'9.918.9

8

1' 2''>

210.'' 120.2 2'.'

28.919

1'.99

18.99

0288

22>08

08 >'9.9

18.2


71/85

11 2''

2'1.'' 12.8 219.9

28.919

1'.99

18.99

89'2

222

8'>> >'9.9

1.1

12 2'' 1>8.'' 219. 222. 28.919 1'.99 18.99 8''' 9>' 812'8 >'9.9 19.28

1 2''9

19.' 18.2 228.

28.919

1'.99

18.99

810'

102'

8108 >'9.9

19.19

18 2'1'

22.' 22. 2>.'

28.919

1'.99

18.99

088>

01101

899 >'9.9

208.1

10 2'11

19.2' 188. 221.'

28.919

1'.99

18.99

8>189

2>1'9

8'2 >'9.9

10.02

Dengan menggunakan metode olygon thiessen ini maka /urah hujan

:ilayah daat dihitung dengan menggunakan 4ormula seerti yang dituliskan

diatas.


72/85

ANALISIS .REKUENSI METODE THIESSEN UNTUK CURAH HUJAN KELURAHAN TUGUREJO

T+el 2 @ Pe7ili+n Jenis Dis&'iusi Cu'+ Hu5+n

NT+u

n

Hu5+n Hu5+n P'+ili&+s D+l+7 =

AsliDiu'u&6

+n E78i'

is

N'7+lL N'7+l

" P+'L N'7+l

% P+'Gu7el Pe+'sn III L Pe+'sn III

(77) (77) Te'i&is

0e*+

Te'i&is

0e*+

Te'i&is

0e*+

Te'i&is

0e*+

Te'i&is

0e*+

Ln

Te'i&is

0e*+

1199

10.89 10.89

9.0 90.28 1.89 9>.> .11 .'1'.>

9>.2 2.02 9.' 0.'0

8.91

99.' >.'0

2199

1>.9 180.

.0' 9'.0 .' 91. 8. 0.>11.

9. 2. 9.' >.'

8.9

90.9' .8'

1999

192.9> 10'.>8

1.20 >. 0.> .' >.80 1.' 9.90 8. .8 9.'' .00.'1

9'.' 9.80

82'''

1.9 1>>.09

0.'' '.>8 8.> >.98 >.'> 0.811.0

9>8.

1'.2

>.8' .>'0.12

>0.9' 9.1'

02''1

180. 1>.9

>.0 0>.>12.1

20.>

18.99

8.82'.2

0'.8

1.91

01.'1.8

00.1

8.>'2'.1

0

>2''2

10'.>8 1.9

>2.0' 00.1 .2 02.201'.2

08.>2

18.

89.012.9

89.'

12.'

0.1

8.''10.0

'

2''

19.19 1.1

0>.20 8>.92 9. 8.912.

282.90

1.'

82.0'1.

081.0'

18.0

0.21

.'1.8

0

2''8

1>>.0

9 18.20'.'' 80.8 8.0 82.01 .89 82.10 .0 81. .> 8'.1' 9.9'

0.2

2.0'

12.0

'

92''0

18.98 18.98

8.0 80.10 1.8' 82.19 1.0> 81.9 1. 81.' 2.> 9.' .900.22

.2' >.00

1'2''>

18.2 10.02

.0' 88.2 >.2 81. . 81.02 8.'2 8'.8' 2.9' 9.'' 1.0'0.22

>.8' 1.1'

112''

1.1 19.19

1.20 9.18 .9 >.8 0.1 .' .80 >. 0.12 8.' .'00.28

2.'' '.0


73/85

122''

19.28 192.9>

20.'' 8.''9.'' 1.>8 >.>8 0.91 1'.9

12.0' .0' 29.' 8.'

0.2>

2.' 2.'

12''9

19.19 19.19

1.0 2.099.8 2>. .9 2.98 18.1

92.0> 9.1 20.' >.00

0.2

2.' 0.'0

182'1'

208.1 19.28

12.0' 2.118.

120.0 1.'

2.22 19.

22.>

10.1

28.'11.

'0.29

22.'1'.

'

10

2'11

10.0

2 208.1

>.20 '.80.2 1.' 0.1 .2> 2.'1

8.'1 2.28 1.>' 8.>00.0

8

2.0' .0

&umlah

Data10 Delta +aks

18.1

18.99

2'.2

1.91

1.8

0

2'.10

T+el 2 1# S&+n*+' DeFi+si

Dari data diatas maka jenis distribusi /urah hujan yang diilih adalah metode normal, karena memiliki

enyimangan yang aling ke/il (minimum). Daat dilihat bah:a enyimangan yang terjadi ada distribusi normal

adalah 18.1 aling ke/il diatara yang lain. Dengan demikian maka untuk menentukan /urah hujan maksimum daat

D+&+Asli

D+&+

L+'i&7+

ata-2 11.0>' 0.1912

!tande$ 2.>129 '.1891?ariasi,

V'.1021 '.'2

V2 '.22

!ke: '.8'' '.1012

Kurtosis 2. 1.0>>

@n '.012

!n 1.'2'>


74/85

dieroleh dari distribusi normal. Dimana /urah maksimum ini akan dijadikan sebagai a/uan dasar dalam enren/anaan

drainase erkotaan di daerah tugurejo. Periode ulang hujan yang diambil adalah 2, dan 0 tahun.

23Cu'+ Hu5+n M+6si7u7

Dari jenis distribusi air hujan yang diilih, didaatkan nilai /urah hujan maksimum tahunan yang sering disebut

sebagai eriode ulang hujan sebgai berikut. ilai /urah hujan ini diambil daridistribusi ormal sebagai jenis distribusiterilih.

Dalam eren/anaan saluran drainase ini data eriode ulang hujan tahunan (P# 2'8.

1' 1.21> 21.'

2' 1.>889 22.'


75/85

20 1.0' 229.9

0' 2.'0 2.

1'' 2.2> 280.

1''' .'9'2 2>>.9

Penyimangan +aksimum 18.1Delta Kritis (!ig. Le$el 0J)

.

!umber % ekaitulasi


76/85

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

95

100

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

Probabilitas Normal

Empiris Teoritis

Probabilitas >= [ % ]

Curah Hujan [mm]

;ambar 0. 0 ;ra4ik !ebaran Distribusi Terilih

2:Di7ensi S+lu'+n

!etelah diketahui eriode ulang hujan maksimum tahunan dari jenis distribusi terilih, maka langkah selanjutnya

adalah dengan menentukan dimensi saluran drainase yang diren/anakan didaerah ke/amatan Tugurejo.

Disini akan disajikan /ontoh erhitungan dimensi ada sebuah saluarn tersier di blok 1 yang meruakan sebuah

saluran yang mele:ati emukiman enduduk. 5ontoh erhitungan untuk enentuan dimensi saluran dalam eren/anaan

drainase. #ntuk data lengka hasil erhitungan disajikan dibagian lamiran.


77/85


78/85

L / N+6&u Pen+li'+n

R"4

I B A

Pe'+n*in

+nP+n5+n

/+n+li

s+

&e Ie (7)

( +su7si )

M+nni

n& &*

& ;

&5+

7) &i+8l6

BK7

ul+&i9

(7"

)

0 ! H

0 H( 7>s

)

7en

i&7en

i&7en

i&Men

i&

(7%>*e&)

1% 14 12 13 1: 1$ 1@ "# "1 "% "4 "2 "3 ": "$ "@ %# %1

(7eni&)

77>5+7

8'+?+8+n

1'.' 8.>0 11

'.>8 '.'1018.8

2'.9

80.8

21'.

11.

> 8.>0 '.1>'.1>

'.2>

1 1.'' '.'.8 '.>0

T+el 2 1" Pe'en+n++n Di7ensi S+lu'+n

0l6

Ru+sS+lu'+n

JenisLu+s0l6 T+&+

EleF+si &+n+

0e*+Tini

P+n5+n Sl8e

Sl8e

S+lu'+n

Te'l+?+ni Gun+ C Hulu Hili'

S+lu'+n=

(67") L++n

1 " % 4 2 3 : $ @ 1# 11 1"

(7)

1 1T6!*6

'.'818emukim

an '. 1.'' 1>.20 '.0 '8'.'''

9 '.'9


79/85

$-21

C/0-/& P&-$0*0 DM0S

• &enis saluran tersier• Luas :ilayah /akuan I '.'818 Km2• Tata guna lahan adalah emukiman• Koe4isien limasan (5) I '.• 6le$asi tanah

mmhari• te

te I '.9 ()'.92

te I '.9 (11.>)X'.92

te I 1'.' menit• *e

*e I*e I ((08Y11.>)M('.'Y11.>X2))((1'.)M('.Y11.>))*e I 8.>0 mmhari

• Panjang rayaanLo I 11 m

• Ke/eatan aliran (?) asumsi? I '.>8 mdetik

• Koe4isien kekasaran n +anningn I '.'10

• aktu engaliran

to Ito I ((>.Y('.'10Y11)X'.>))((('.Y8.>0)X'.8)Y(('.'''9)X'.))

to I 18.8 menit

td I Ld>'=?td I '8>'='.>8

td I 2'.98 menit



80/85

$-22

t/ I to M td

t/ I 18.8 M 2'.98t/ I 0.82 menit

karena t/ te 0.82 1'.

maka durasi hujan minimum yang diakai adalah te ditetakan sebagai

lamanya hujan yang terjadi.

• *ntensitas )M('.'Y11.>X2))((1'.)M('.Y11.>))* I 8.>0 mmjam

• Debit limasanN I 4 = 5 = = *N I (('.2Y(*Y2.Y1'X-)Y(5)Y(Y1'X>)))N I (('.2Y(8.>0Y2.Y1'X-)Y('.)Y('.'818Y1'X>)))N I '.1> m detik

• Debit kumulati4 saluran!aluran tersier I '.1> m detik

• Luas saluran I N? I '.1> mdt '.>8 mdt

I '.2>1 m2

• Perbandingan lebar dan tinggi saluran (3%12)< I '.>1m

3 I 2<3 I 2 . '.>

3 I '.2 m

• "ree board"ree board I 20 J = <"ree board I 20 J = '.>"ree board I '.'9 m Z '.1 m (1' /m)

• Dimensi ren/ana3 I '.2 m Z '.0 m< I < M "reeboard '.> M '.1 I '.8> m Z '.0 m

• &ari-jari )



81/85

$-23

I '.1

• ? analisa

? I(!X'.0)=(1n)=()X(2)? I(!X'.0)=(1n)=((3M(21('.2M(2. ',>)))X(2)? I '.>0 mdetik

/+su7si / +n+lis+( #34 #32 ) 7>*e&i6

2$An+lis+ Pe'en+n++n

Pada eren/anaan kali ini saluran terbuka yang diilih yaitu, saluran

terbuka segi emat karena saluran drainase yang berbentuk segi emat tidak

banyak membutuhkan ruang dan ber4ungsi untuk saluran air hujan, air rumah

tangga mauun air irigasi. !edangkan ada saluran berbentuk tersusun

tamang saluran yang ba:ah ber4ungsi mengalirkan air rumah tangga ada

kondisi tidak ada hujan, aabila terjadi hujan maka kelebihan air daat

ditamung ada saluran bagian atasnya. Tamang saluran ini membutuhkan

ruang yang /uku. 3entuk saluran ini sebenarnya /uku e4ekti4 namun karena

terlalu banyak memakan lahan tidak /o/ok untuk diterakan lagi ada daerah

studi ada eren/anaan sistem drainase kali ini.!istem jaringan drainase selain sistem tertutu juga bisa berua

sistem terbuka dengan ertimbangan bah:a ada saluran tertutu tidak

terlalu banyak memakan lahan karena lahan di atasnya masih daat

digunakan untuk keerluan yang lain seerti jalan atau trotoar di saming itu

dari segi estetika dan kesehatan lingkungan ada saluran tertutu diharakan

tidak menimbulkan bau dan meningkatkan oulasi nyamuk. amun ada

kenyataannya saluran drainase erkotaan banyak yang memakai sistem

terbuka dengan ertimbangan untuk memudahkan dalam oerasional dan

emeliharaan.

Tujuan ada eren/anaan ini adalah untuk mengalirkan

genangan air sesaat yang terjadi ada musim hujan serta untuk

mengalirkan air kotor hasil buangan dari rumah tangga. Kelebihan air

atau genangan air sesaat yang terjadi ada daerah studi karena

keseimbangan air ada daerah tersebut terganggu. @ang disebabkan

air yang masuk ke dalam daerah tersebut lebih besar dari yang ke luar.

Pada daerah erkotaan termasuk di dalamnya ada daerah studi ini



82/85

$-24

sendiri kelebihan air ini terjadi biasanya dikarenakan oleh kelebihan air

hujan, disaming itu kaasitas in4iltrasi ada daerah erkotaan sangat

ke/il akibat adanya banyak embebasan lahan untuk mendukung

keentingan sosial ekonomi, sehingga menyebabkan terjadinya

limasan air sesaat setelah hujan turun. #ntuk itu sangat dibutuhkan

eren/anaan sistem drainase yang baik yang meliuti besar dimensi

berdasarkan debit air hujan, bentuk saluran, ma/am material

disaming asek ekonomi dan teknis lainnya harus diertimbangkan

dengan matang.

Pada saluran eren/anaan terdaat beberaa keadaan di mana

ke/eatan aliran ada saluran mengalami ke/eatan kritis. !ebagai

/ontoh ada saluran P- N, saluran tersebut mengalami ke/eatan kritis

karena melihat kondisi kemiringan saluan yang demikian /uku /uram.

!aluran yang juga mengalami hal tersebut yaitu saluran a-, b-!, #-

N.


83/85

$-25

engendalian banjir. !ehingga dimensi saluran ren/ana daat

digunakan dalam :aktu yang lama dan daat mengalirkan aliran

dengan debit melebihi debit ren/ana yang sering terjadi di musim

hujan. Penggunaan saluran untuk :aktu yang lama erlu dierhatikan

tentang biaya 7+.



84/85

$I-1

0A0 /I

PENUTUP

31 KESIMPULAN

Daerah eren/anaan di kelurahan Tugurejo adalah sebagai berikut%

o !istem ter/amur, yakni limasan air hujan dan air buangan rumah

tangga.

o !aluran yang ada adalah saluran terbuka.

o !aluran terdiri dari saluran tersier, sekunder dan rimer

o Dimensi dari saluran ber$ariasi tergantung dari debit yang ditamung.

o Peren/anaan drainase di kelurahan tugurejo langsung dibuang

kemuara sungai didaerah antai utara Kota !emarang.

o Peren/anaan ini tidak dierlukan sumur resaan dan kolam retensi

atauun older karena temat engaliran sangat mudah dan tidak ada

otensi genangan.

o Perhitungan dan analisa didasarkan ada eriode ulang hujan di

daerah Tugurejo sebagai berikut %

P#< 2 I 11.> mmhari

P#< 0 I 2'8. mmhari

P#< 1'I 21 mmhari

&enis distribusi yang diakai adalah distribusi ormal karena memiliki

enyimangan yang aling ke/il (minimum)

3"SARAN

Peren/anaan sistem drainase di daerah tugurejo ini masih memerlukan

beberaa sur$ey laangan untuk memastikan emasangan saluran dan

keteatan embangunan saluran drainase di daerah Tugurejo. !ehingga

elaksanaan embangunan benar-benar teat guna untuk kemaslahatan

masyarakat.



85/85

DA.TAR PUSTAKA

meri/an sso/iation 74 !tate

123573215-perencanaan-drainase-perkotaan.docx

Documents