12 bab i

Download 12 BAB I

If you can't read please download the document

Upload: m-nur-wahid-abdulloh

Post on 24-Jul-2015

72 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

yg melatarbelakangi

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijabarkan secara berturut-turut beberapa hal, yakni: (a) latar belakang masalah, (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, (e) manfaat penelitian, dan (f) definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah Lembaga Pendidikan merupakan suatu wadah yang mengantarkan seseorang ke dalam alur berfikir yang teratur dan sistematis. Dalam pelaksanaannya sebuah lembaga pendidikan kerapkali dihadapkan pada problem-problem manajemen pembelajaran, mulai dari penyiapan sarana dan prasarana, materi, tujuan bahkan sampai pada penyiapan proses. Pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi paling tidak memiliki empat orientasi sebagai berikut; Pertama, Orientasi Religius yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami dan memahamkan ajaran Islam (fahm al-maqr). Orientasi ini dapat berupa belajar keterampilan pasif (mendengar dan membaca), dan dapat pula mempelajari keterampilan aktif (berbicara dan menulis). Kedua, Orientasi Akademik yaitu belajar bahasa Arab untuk tujuan memahami ilmu-ilmu dan keterampilan berbahasa Arab (maharat al-istima, maharat al-kalam, maharat al-qiraah, dan maharat alkitabah). Orientasi ini cenderung menempatkan bahasa Arab sebagai disiplin ilmu atau obyek studi yang harus dikuasai secara akademik. Orientasi ini biasanya identik dengan studi bahasa Arab di Jurusan Pendidikan bahasa Arab, Bahasa dan

1

Sastra Arab, atau pada program Pascasarjana dan lembaga ilmiah lainnya. Ketiga, Orientasi Profesional/Praktis dan Pragmatis yaitu belajar bahasa Arab untuk kepentingan profesi, praktis atau pragmatis, seperti mampu berkomunikasi lisan (muhdatsah) dalam bahasa Arab untuk bisa menjadi TKI, diplomat, turis, misi dagang, atau untuk melanjutkan studi di salah satu negara Timur Tengah. Keempat, Orientasi Ideologis dan Ekonomis, yaitu belajar bahasa Arab untuk memahami dan menggunakan bahasa Arab sebagai media bagi kepentingan orientalisme, kapitalisme, dan imperialisme. Orientasi ini, antara lain, terlihat dari dibukanya beberapa lembaga kursus bahasa Arab di negara-negara Barat (Muhbib, 2006). Keempat orientasi pembelajaran bahasa Arab tersebut idealnya para peserta didik mampu menguasai empat keterampilan berbahasa Arab secara proporsional dalam mengkaji ilmu-ilmu bahasa Arab. Empat keterampilan bahasa Arab tersebut adalah; maharat al-istima, maharat al-kalam, maharat al-qiraah, dan maharat alkitabah. Hal itu dikarenakan bahasa Arab bukan hanya berfungsi pasif, yaitu sebagai media untuk memahami (al-fahm) apa yang didengar, berita, teks, bacaan dan wacana, melainkan juga berfungsi aktif, yaitu sebagai instrumen memahamkan (al-ifham) orang lain melalui komunikasi lisan dan tulisan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menggunakan bahasa sebagai media komunikasi merupakan kunci dan dasar keberhasilan manusia dalam hidupnya (Madkur, 2000). Demikian pula tenaga pendidik bahasa Arab (instruktur, guru, atau dosen), idealnya juga harus fasih dan lancar berkomunikasi dalam bahasa Arab, mempunyai kemampuan membaca, dan memahami teks berbahasa Arab secara memadai, dan juga mampu menulis wacana sosial-kebudayaan dan lainnya dengan bahasa Arab secara baik dan benar sehingga ia dapat menjadi model yang baik bagi peserta

3

didiknya. Kondisi ideal tersebut tidak selalu mudah untuk direalisasikan, karena sejumlah faktor; Pertama, faktor internal yang meliputi a) pembelajaran bahasa Arab masih relatif kurang ditopang dengan faktor-faktor pendidikan yang memadai, diantaranya faktor kurikulum (termasuk di dalamnya orientasi dan tujuan, materi dan manajemen pembelajaran serta sistem evaluasi), tenaga edukatif, sarana dan prasarana b) dari segi sosial budaya pada umumnya peta pembelajaran bahasa Arab berada dalam lingkungan sosial yang kurang kondusif. Akibatnya, peserta didik merasa kesulitan, dan pada gilirannya menimbulkan dampak psikologis yang kurang positif, seperti adanya kesan bahwa bahasa Arab itu sulit dan momok yang menakutkan (Bruner, 1967) c) dari segi politik dan diplomasi luar negeri, selama ini belum banyak dimanfaatkan peluang di negara-negara yang berbahasa Arab, dalam bentuk kerjasama di bidang-bidang yang cukup strategis, seperti ekonomi dan pendidikan. Kedua, faktor eksternal yang menurut Syhn (2006) adalah, pembelajaran bahasa Arab dewasa ini dihadapkan pada berbagai tantangan yang serius, (a) Akibat globalisasi, penggunaan bahasa Arab fushha di kalangan masyarakat Arab sendiri mulai berkurang frekuensi dan proporsinya, cenderung digantikan dengan bahasa Arab mmiyah atau dialek lokal (al-lahajt al-mahalliyah). Jika jumlah negara Arab 22 negara, berarti paling tidak ada 22 ragam bahasa mmiyah. Hal ini belum termasuk dialek suku-suku dan kawasan-kawasan tertentu. Misalnya, dialek lokal Iskandaria (Alexandria) tidak sama dengan dialek Thantha. Di kalangan generasi muda Arab, terdapat kecenderungan baru, yaitu munculnya fenomena alfushamiyyah, campuran ragam fushha dan mmiyah. Gejala ini merupakan tantangan serius bagi dunia pendidikan karena terjadi degramatisasi atau

pengeleminasian beberapa gramatika (qawid). Kaedah-kaedah bahasa yang baku kurang diperhatikan, sementara pembelajaran qawid pada umumnya tidak efektif. Kultur fushamiyyah lebih dominan daripada kultur akademik yang memegang teguh kaedah-kaedah berbahasa Arab. Bahkan di kalangan perguruan tinggi Mesir, termasuk di Fakultas Adab, sebagian besar dosennya banyak menggunakan ragam baru ini, (b) Realitas bahasa Arab dewasa ini juga dihadapkan pada tantangan pola hidup dan kolonialisasi Barat, termasuk penyebarluasan bahasa Arab di dunia Islam. Kolonialisasi ini, jika memang tidak sampai menggantikan bahasa Arab, minimal dapat mengurasi prevalensi penggunaan minat belajar bahasa Arab di kalangan generasi muda. Al-Anshr (2007) menambahkan bahwa agenda neo-kolonialisasi globalisme (al-istimr al-awlam al-jadd) yang dilancarkan Barat terhadap dunia Islam dewasa ini memang dimaksudkan untuk membunuh karakter dan identitas budaya, terutama Arab. Hal ini, antara lain, dapat dilihat dari arogansi Amerika Serikat, baik menyangkut kebijakan politik luar negerinya maupun perilaku politiknya, terhadap dunia Islam, khususnya Timur Tengah. Negara Adidaya ini seringkali mencampuri urusan dalam negeri negara-negara Islam, baik melalui intervensi langsung maupun melalui operasi agen-agen rahasianya yang terkenal lihai dan licin. Salah satu agenda yang diselundupkan ke dunia Arab adalah penghilangan atau pendangkalan identitas bahasa dan budaya Arab, marjinalisasi sumber-sumber ajaran Islam dari sistem pendidikan di dunia Islam, dan sekularisasi dalam berbagai aspek kehidupan. Selain itu, juga ada upaya penggantian huruf Arab dengan latin, bahasa Arab pada lembaga pendidikan di dunia Islam juga mulai digeser, meskipun belum sampai digantikan oleh bahasa Inggris atau Perancis

5

sebagai bahasa pengantar untuk pembelajaran sains. Berbagai siaran langsung olah raga di dunia Arab, terutama sepak bola, yang disiarkan dari Barat (liga Inggris, Spanyol, Italia, Perancis, atau Belanda) sudah banyak menggunakan bahasa Inggris. Demikian pula, mata acara atau program tayangan televisi di dunia Arab juga sudah banyak dipengaruhi oleh gaya dan pola hidup Barat yang sekuler dan materialistik. Sementara itu, di Indonesia cenderung hanya diajarkan bahasa Arab fushha, dengan rasionalitas bahwa bahasa Arab fushha itu merupakan bahasa Al-Quran dan Al-Sunnah, karena tujuan utama studi bahasa Arab adalah untuk kepentingan memahami sumber-sumber ajaran Islam. Dalam pembelajaran bahasa Arab di lembaga pendidikan Indonesia, sebagaimana telah diungkapkan dimuka bisa dikatakan mengalami disorientasi karena kedudukan bahasa Arab lebih dominan sebagai bahasa Agama dan ekspresi budaya Islam sejak tahun 70-an hingga 90-an dalam sejarah perkembangan pembelajaran bahasa Arab daripada sebagai bahasa komunikasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Saat ini pendidikan nasional Indonesia menghadapi berbagai tantangan yang amat berat khususnya dalam upaya menyiapkan kualitas sumber daya manusia yang mampu bersaing di era global. Pada saat ini juga pendidikan nasional masih dihadapkan pada dampak buruk dari krisis dalam berbagai bidang kehidupan. Perguruan tinggi di Indonesia masih menghadapi ketidaksesuaian antara program pendidikan dengan tuntutan lapangan kerja dan industrialisasi. Sampai saat ini pengembangan pendidikan tinggi masih dikelola secara birokratis di mana pemerintah pusat masih berperan besar. Tantanngan selanjutnya adalah penataan manajemen pendidikan tinggi agar lebih kondusif untuk peningkatan mutu dan keunggulan dalam rangka mewujudkan iklim kompetisi yang

semakin dinamis. Beberapa masalah mendasar mengenai mutu dalam hal ini manajemen pendidikan dapat dilihat dari beberapa faktor berikut ini: Proses pembelajaran terlalu berorientasi terhadap penguasaan materi dan hafalan, sehingga menyebabkan kemampuan belajar dan penalaran para peserta didik sebagai inti dari keberhasilan pendidikan kurang berkembang. Kurikulum yang amat terstruktur dan sarat beban menyebabkan proses pembelajaran menjadi steril terhadap keadaan dan perubahan lingkungan fisik yang berkembang. Akibatnya, proses pendidikan tidak menarik dan kurang mampu memupuk kreativitas peserta didik untuk belajar serta dosen dan pengelola pendidikan dalam menyususn dan melaksanakan pendekatan pembelajaran kurang inovatif. Hasil-hasil pendidikan belum dapat dinilai melalui sistem pengujian atau assessmen yang terpercaya dan terlembaga sehingga tidak berjalan dengan teratur dan obyektif. Berdasarkan ulasan tersebut, maka menarik untuk diteliti hal-hal mengenai Manajemen Proses Pembelajaran Bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Masalah manajemen merupakan masalah yang cukup penting dalam upaya peningkatan dan pengembangan produktivitas pembelajaran bahasa Arab, sampai detik ini penulisan tentang manajemen pembelajaran di Universitas Negeri Malang berjumlah 10 karya yang telah diwujudkan melalui beberapa mahasiswa di Fakultas Ilmu Pendidikan, karya-karya tersebut tersebutkan disini.

7

Pertama, Manajemen Pembelajaran Inklusi (Studi Kasus di SMP 18 Malang) oleh Permata Laly Wahyuningtiyas, Agustus 2009. Kedua, Manajemen Pembelajaran Project Work di Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis Manajemen Mutu Berstandar Internasional ISO 9001-2000; Studi Kasus di SMK Negeri 4 Malang oleh Dwi Rahayu, Desember 2008. Ketiga, Persepsi dan Sikap Guru Terhadap Manajemen Pembelajaran di Kelas Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) se-Kota Malang oleh Rofikha Nuriyanti, Juli 2009. Namun dari ragam karya tulis yang telah disebutkan, belum ada karya tulis yang mengenai manajemen proses pembelajaran bahasa Arab ditemukan, baik di Fakultas Ilmu Pendidikan bahkan di Fakultas Sastra sendiri khususnya Jurusan Sastra Arab, akan tetapi jikalau melihat Universitas diluar Universitas Negeri Malang hal itu pernah dilakukan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Mahad Ali Bin Aby Thalib Universitas Muhammadiyah Yogyakarta berupa Tesis karya Ida Sayekti Tahun Akademik 2007. Namun untuk penelitian di lembaga pendidikan setingkat Perguruan Tinggi khususnya yang dibawah naungan Departemen Pendidikan Nasional hal tersebut belum pernah dilakukan sehingga penulis ingin mengetahui dan mengkaji permasalahan tersebut dalam penelitian yang berjudul Manajemen Proses Pembelajaran Bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. B. Rumusan Masalah Dari sekian permasalahan yang melatarbelakangi penelitian ini yang harus diselesaikan, perlulah kiranya diadakan penajaman masalah dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana perencanaan pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab

Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang? Bagaimana pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang? Bagaimana penilaian pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang?

C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Mendiskripsikan perencanaan pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Mendiskripsikan pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. Mendiskripsikan penilaian pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

D. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah disebutkan di atas, maka ruang lingkup penilitian ini adalah manajamen pada proses pembelajaran bahasa Arab di Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang yang merupakan langkah-langkah yang dilakukan oleh dosen Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian terhadap kegiatan belajar-mengajar. Untuk lebih jelasnya ruang lingkup penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini.

9

Tabel 1.1. Ruang Lingkup Penelitian N o. 1 1. Konsep 2 Manaje men proses pembela jaran Variabel Indikator Data 5 1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi Sumber Data 6 1. Katalog 2. RPS 3. Dosen Teknik Pengum pulan Data 7 Wawan cara, observa si & dokume ntasi Instru men 8 Pedo man wawa ncara, observ asi & doku menta si Pedo man wawa ncara, observ asi & doku menta si Pedo man wawa ncara, observ asi & doku menta si Pedo man wawa ncara, observ asi & doku menta si Pedo man wawa ncara, observ asi & No. Instru men 9 1, 2, 3, 4

3 4 Perencan Penetapan tujuan aan pembelajaran pembelaj aran

Penetapan materi pembelajaran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

5, 6

Penetapan metode pembelajaran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

7, 8

Penetapan media pembelajaran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

9, 10, 11, 12, 13, 14

Penetapan penilaian pembelajaran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

15, 16, 17, 18, 19, 20, 21

Penetapan waktu pembelajaran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

doku menta si Wawan Pedo 22, cara, man 23, observa wawa 24, 25 si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta si Wawan cara, observa si & dokume ntasi Pedo man wawa ncara, observ asi & doku menta si Wawan Pedo cara, man observa wawa si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta si Wawan Pedo cara, man observa wawa si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta si Wawan Pedo cara, man observa wawa si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta 26, 27

2.

Pelaksana Penyampaian an RPP pembelaj aran

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Pengorganisasian kelas

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

28, 29, 30, 31, 32

Pelaksanaan kegiatan perkuliahan

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

33, 34, 35, 36

Monitoring kehadiran mahasiswa

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

37, 38

11

Implementasi penggunaan metode dan teknik perkuliahan

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

si Pedo 39 man wawa ncara, observ asi & doku menta si

3.

Penilaian pembelaj aran

Penilaian hasil 1. Hasil pembelajaran Wawancara secara kognitif 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Wawan cara, observa si & dokume ntasi

Penilaian hasil pembelajaran secara afektif

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Penilaian hasil pembelajaran secara psikomotorik

1. Hasil Wawancara 2. Hasil Observasi 3. Hasil dokumentasi

1. Katalog 2. RPS 3. Dosen

Pedo 40 man wawa ncara, observ asi & doku menta si Wawan Pedo 41 cara, man observa wawa si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta si Wawan Pedo 42 cara, man observa wawa si & ncara, dokume observ ntasi asi & doku menta si

Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan pada: a) lokasi penelitian di satu tempat yaitu Jurusan Sastra Arab Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, dan b) proses pembelajaran yang dikaji dalam penelitian ini meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian memberikan sumbangsih kepada dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan manajemen proses pembelajaran bahasa Arab. Hasil penelitian bermanfaat bagi:

Peneliti Penilitian ini untuk menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan pengalaman yang dapat dipergunakan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam melaksanakan manajemen proses pembelajaran bahasa Arab di berbagai lembaga pendidikan yang kreatif dan inovatif.

Lembaga Pendidikan Bahasa Arab Penelitian ini memberikan informasi tentang bagaimana proses manajemen pembelajaran bahasa Arab yang berlangsung di Jurusan Sastra Arab. Sebagai modal tambahan bagi calon-calon pengembang pendidikan khususnya di bidang manajemen pembelajaran bahasa Arab.

Jurusan Sastra Arab Penelitian ini sebagai masukan dalam upaya meningkatkan manajemen pembelajaran bahasa Arab yang lebih baik di Jurusan Sastra Arab. F. Definisi Operasional Manajemen adalah sebuah aktivitas yang bisa berjalan lebih teratur berdasarkan prosedur dan proses. Proses pembelajaran adalah kegiatan yang bertujuan untuk membelajarkan mahasiswa keahlian berkarya, berkehidupan bermasyarakat, perilaku berkarya, keilmuan dan keterampilan, dan pengembangan kepribadian.

13

Perencanaan pembelajaran adalah sejumlah kegiatan yang ditentukan sebelumnya untuk dilaksanakan pada suatu periode tertentu dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan yang tersusun secara sistematis pada satu periode dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan. Penilaian pembelajaran adalah pengambilan suatu keputusan dengan ukuran baik buruk dan bersifat kualitatif untuk mengetahui hasil belajar siswa.